SKRIPSI
DISUSUN
OLEH
YUSNITA
NIM. 163109803
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),
Yogyakarta: Mediakom, 2008.
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 11.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Meaity Takdir Qadratillah dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pelajar,
Jakarta: Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa, 2011.
The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, Yogyakarta: Liberty, 2012.
Singgih Santoso, Statistik dengan SPSS, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005.
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Paramedik, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2007.
Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan juga telah memberi peneliti sehat
badan dan fikiran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala
jalan kemudahan yang dianugerahkan oleh Allah SWT, dan tidak lupa pula
shalawat beserta salam penulis sanjung sajikan kepada penghulu alam Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga, dan kepada al-sahabat beliau sekalian yang
Nurul Huda Peureulak”. Telah dapat diselesaikan sebagai salah satu beban studi
Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe 2020. Dalam
dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
1. Bapak Dr. H. Hafifuddin, M.Ag, selaku Rektor pada Institut Agama Islam
iii
3. Ibu Dr. Marhamah, M.kom.I, selaku Kepala Jurusan Komunikasi dan
kepada peneliti.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang
kepada Orang tua peneliti, Ayahanda dan Ibunda Tercinta, semoga setiap
tetes keringat dan do’a-do’amu yang telah engkau berikan kepada anakmu
berikan mendapatkan pahala dan balasan kebaikan yang berlimpah dari Allah
iv
SWT, di berkahi umur yang panjang serta rezeki yang tiada henti-hentinya. Amin
Ya Rabbal ’alamin.........
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN.......................................... 57
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................. 57
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................ 57
C. Sumber Data ...................................................................... 57
D. Populasi dan Sampel Penelitian......................................... 58
E. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional ................ 60
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 61
G. Instrumen Pengumpulan Data............................................ 61
H. Uji Coba Instrumen............................................................ 63
I. Teknik Analisis Data ......................................................... 68
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 71
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 71
B. Deskripsi Responden Penelitian ....................................... 79
C. Hasil Uji Asumsi Klasik................................................... 83
1. Uji Normalitas Data.................................................... 83
2. Uji Linieritas............................................................... 85
D. Pengujian Hipotesis .......................................................... 86
1. Hasil Uji t dan Analisi Regresi Sederhana ................. 87
2. Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) ......................... 89
3. Kategori Data Penelitian............................................. 89
E. Analisis Pembahasan ........................................................ 93
BAB V : PENUTUP ............................................................................. 96
A. Kesimpulan....................................................................... 96
B. Saran ................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
x
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
pragmatis, memiliki cakupan ruang lingkup yang luas dan dapat diaplikasikan
pula dengan pranata kehidupan, sehingga cakupan ilmu komunikasi saat ini tidak
hanya sebagai komunikasi itu sendiri akan tetapi sudah menyangkut seluruh
kegiatan interaksi manusia yang didalamnya terdapat proses komunikasi atau yang
disebut dengan komunikasi, antara lain adalah komunikasi guru disekolah. Pada
komunikasi yang gunakan oleh guru sangat berperan penting untuk mencapai
proses komunikasi yang efektif baik itu dalam interaksi yang biasa maupun
formal. Oleh karena itu dalam setiap proses interaksi komunikasi yang digunakan
balikan telapak tangan, butuh usaha yang ekstra dan pendekatan yang intensif
kepada para siswa. Melalui pola komunikasi yang baik minat belajar siswa akan
lebih mudah dibentuk. Proses belajar mengajar tidak perlu dibuat kaku, siswa
tidak harus selalu dikekang, tetapi dengan menjadikan siswa sebagai “anak”, di
1
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.
4.
2
dalam ruangan tidak kaku, suasana kelas cukup dibuat menyenangkan maka siswa
anak didik dalam proses belajar mengajar, tentu akan sulit meraih keberhasilan
bila tidak biasa berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, hendaknya seorang
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Para penerus pemimpin bangsa ini mulai
ilmu kepada peserta didik sangat diperlukan agar tercapainya keefektifan belajar.
Guru dalam hal ini dituntut harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
jadinya jika seorang pendidik tidak memiliki komunikasi yang baik dengan para
peserta didiknya. Hal ini pastilah berdampak pada kepribadian siswa. Apakah
siswa yang dididik akan mempunyai kepribadian yang baik atau tidak tergantung
Guru dan siswa merupakan dua komponen yang dapat dianalogikan seperti
teori simbiosis mutualisme yaitu peran yang saling menguntungkan satu dengan
yang lain. Jika salah satu komponen saja yang aktif tentunya tidak akan
komunikasi yang baik dari guru, siswa sebagai peserta didik hendaknya juga
belajar dan guru dalam mengajar sehingga mendatangkan dampak positif salah
satunya menambah kemauan siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar
oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
sehingga mampu tumbuh dengan karakter yang baik, wawasan yang luas dan otak
yang cerdas. Salah satu unsur yang menentukan dalam pelaksaan komunikasi di
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenademedia Group, 2006), h. 98
4
Minat belajar yang tinggi sangatlah utama, tanpa adanya minat maka
seseorang akan sulit untuk menggerakkan segala panca indera yang dimilikinya
dalam melakukan segala sesuatu hal yang ada didekatnya. Begitu juga dengan
minat belajar santri dalam menghafal Al-Qur’an sangatah utama, untuk itu
minat yang ada di dalam santri sehingga timbulnya keinginan yang tinggi agar
dapat menghafal Al-Qur’an dengan sebaik mungkin dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Sebagai bagian dari lembaga pendidikan maka hal tersebut berlaku pada
semua pondok pesantren tanpa terkecuali pada pondok pesantren yang ada di
Kabupaten Aceh Timur salah satunya adalah Pondok Pesantren Nurul Ulum
belajar umum hingga menjelasng waktu zuhur, setelah makan dna istirahat, maka
dijam 2.30 WIB santri mulai masuk kelas untuk belajar pengajian hingga jam
16.00 WIB, siap shalat ashar para santri di wajibkan untuk masuk kelas Hafidh
yang diperuntukan pada waktu selesaianya shalat ashar dan selesainya shalat
5
subuh, karena diwaktu tersebut para santri akan lebih mudah untuk menghafal
Mengingat jadwal belajar yang padat maka minat dari siswa untuk belajar
supaya santri lebih semangat dalam menghafal secara benar, untuk itu komunikasi
pengasuh sangtlah berpengaruh terhadap minat menghafal santri untuk lebih baik
Semua harapan tersebut belum bisa terwujud dengan baik, karena pada
dasarnya minat menghafal santri yang ada di Pondok Pesantren Nurul Ulum
tanpa adanya keinginan yang kuat serta yang kukuh untuk dapat menghafal Al-
santri cepat lupa dan juga adanya santri yang tidur disaat proses belajar mengajar
itu terjadi, oleh sebab itu komunikasi yang baik sangatlah diharapkan dalam
pembentukan minat menghafal yang tinggi dari para santri yang ada di Pondok
3
Hasil observasi awal di Pondok Pesnatrean Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda peureulak.
Pada tanggal 20 November 2019.
4
Hasil Wawancara dengan Ustadah Rahmayani, Pengasuh Hafal Al-Qur’an di Pondok
Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda Peureulak, pada tanggal 02 Januari 2020.
6
B. Rumusan Masalah
Peureulak?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan pasti memberikan manfaat yang baik bagi
objek, penelitian, dan seluruh komponen yang terlibat dalam penelitian. Manfaat
1. Manfaat Teoritis:
dalam ilmu komunikasi seorang pengasuh, terlebih lagi seorang pengasuh dalam
bidang agama yang membangkitkan minat menghafal maupun belajar siswa untuk
2. Manfaat Praktis:
E. Sistematika Penulisan
yang jelas dan mendetai mengenai hasil dari skripsi, adapun sistemtikanya adalah
sebagai berikut:
skripsi.
Bab II kerangka teori yang tediri atas uraian tentang konsep-konsep, serta
Bab III Metode Penelitian, yang meliputi dasar penelitian, uraian lokasi
tentang lokasi penelitian, Populasi dan Sampel, teknik pengumpulan data dan
data.
Bab V penutup, yang terdiri dari simpulan dan saran.Pada akhir skripsi
LANDASAN TEORITIS
A. Konsep Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
dari bahasa latin communication, dan kata ini bersumber pada ka communis yaitu
sama makna mengenai suatu hal. Secara terminologis komunikasi berarti proses
pengertian komunikasi baik itu eksplinsit (nyata dan Implisit (tersembunyi) untuk
orang-orang yang lainnnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan
gagasan) dari satu pihak kepihak lain.4 Menurut kamus bahasa Indonesia,
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
1
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,
2004), h. 3-4.
2
Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta:Kencana, 2010), h. 1
3
Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), h. 14.
4
Stephen W. Ilteljohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi:Theories Of Human
Communication, (Jakarta:Salemba Humanika, 2009), h. 153
9
10
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.5 Komunikasi adalah
pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4)
antar manusia, dimana yang dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang
Sunggguh banyak sekali definisi komunikasi itu sendiri Dance dan Larson telah
adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian,
yaitu jika kedua belah pihak pengirim dan penerima informasi dapat memahami.
Ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan
5
Departemen Pendidikan, kamus Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga, h. 585
6
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 3.
7
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.
19-20.
8
Rosmawaty, Mengenal Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Widya Padjadjaran, 2010), h. 14.
9
R. Wayne Pace Don F.Faules, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatkan Kinerja
Perusahaan, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26.
11
tersebut, yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan
tersebut. Hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil
komunikasi itu dapat diartikan sebagai proes antar pribadi dalam mengirim dan
2. Bentuk Komunikasi
a. Pola lingkaran
jelas.
b. Pola roda
Pola roda berbeda dengan pola lingkaran. Pola roda di sini memiliki
c. Pola Y
10
Widjaja. Komunikasi:Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), h. 8
11
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam perspektf Teori dan Praktek, (Malang:
UPT Muhammadiyah Malang, 2008), h. 58
12
d. Pola Rantai
3. Karakteristik Komunikasi
langsung antara satu orang atau lebih dengan yang lainnya, bisa juga dilakukan
melalui media, baik media massa maupun media nirmassa. Untuk melihat betapa
12
Sasa Djuarsa Sendjaja, pengatar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004),
h. 23.
13
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan
satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Kedua, komunikasi adalah upaya
yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan-
Ketiga, komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para
baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama
ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua
tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proposional oleh
menembus faktor ruang dan waktu. Artinya, bahwa pelaku komunikasi tidak harus
13
Fajar M. Ilmu komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2009), h. 33
14
hadir pada ruang dan waktu yang sama. Dengan adanya berbagai produk
4. Metode Komunikasi
methodos yang merukombinasi dari kata meta (melalui) dan hodos (jalan), dalam
bahasa Inggris metode berarti method yang berarti cara.15 Dalam kamus ilmiah
popular metode juga dapat diartikan sebagai cara yang sistematis dan teratur untuk
Sedangkan pengertian metode secara istilah adalah jalan yang kita lalui
untuk mencapai tujuan. Banyak usaha tidak dapat berhasil atau pasti tidak
membuahkan hasil optimal, kalau tidak dipakai cara yang tepat. 17 Metode juga
dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses
Munir metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan.20
14
Ibid.., h. 34.
15
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:Gramedia, 2000),
h. 379.
16
Paus A. Partanto, M. Dahlan Barri, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya, Arloka, 1994), h.
461.
17
K. Bertens, Metode Belajar Untuk Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005), h. 2
18
Mardalis, Metode penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
h. 24.
19
Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1991),
h. 151.
20
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta:Kecana, 2006), h. 6
15
disimpulkan bahwa metode komunikasi adalah suatu cara, atau pendekatan atau
teknik penyampaian komunikasi dengan tujuan apa yang diinginkan bisa tercapai
dengan baik.
5. Unsur-Unsur Komunikasi
Untuk dapat terjadinya proses komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur
utama. Yakni pengirim pesan, pesan dan target penerima pesan. Namun
komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur tersebut. Ketiga unsur tersebut
merupakan unsur dasar, tetapi proses komunikasi dapat mengandung lebih dari
21
Komaruddin Sastradipoera, 2003, Manajemen Marketing:Suatu Pendekatan Ramuan
Marketing, (Bandung:Kappa Sigma, 2003), h. 190.
22
Totok Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000), h. 49.
16
lebih dari satu orang. Apabila orang yang terlibat dalam komunikasi
mereka tidak mengenal satu sama lain dapat disebut sebagai public atau
mengenal satu sama lain, namun juga memiliki tujuan serta visi misi
komunikator lebih dari satu orang bahkan banyak orang. Hal tersebut
23
Fajar M. Ilmu komunikasi Teori dan Praktik…, h. 58.
17
1) Antara satu orang dan satu orang, misalnya penulis dengan kekasih
penulis.
mahasiswa penulis.
menyampaikan pesan.
massa.
24
Ibid…, h. 59-60.
18
terorisme.
majalah itu.25
c. Pesan
lain sebagainya.
25
Ibid…, h. 61.
19
sebenarnya bukan berarti tidak ada perantara. jika diselidiki secara ilmu
komunikator tidak berdekatan. jadi media adalah suatu hal yang dipilih,
sedangkan perantara bukanlah suatu hal yang dipilih karena sudah ada
e. Efek Komunikasi
20
memberikan informasi
pesan agar terjadi perubahan perasaan dan tingkah laku pada komunikan
sulit dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang
26
Sasa Djuarsa Sendjaja, pengatar Ilmu Komunikasi…, h. 26.
21
arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya
sendiri.
B. Pengasuh/Guru
1. Pengertian Pengasuh/Guru
“murabby, mu’allim, dan mu’adib’. Adapun makna dan perbedaan dari istilah-
a. Murobby (Pendidik/Pemerhati/Pengawas)
terdiri dari empat unsur, yaitu: menjaga dan memelihara fitrah anak
27
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), h. 29.
22
berupa pengetahuan keagamaan, akhlak, berbuat baik pada orang tua, aspek
b. Muallim (Pengajar)
hanya berarti pengajaran, jadi lebih sempit dari pada pendidikan. Dalam
ta’alim ini dalam al-Qur'an disebut banyak sekali, tetapi ayat yang dijadikan
28
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj. Hery
Noor Ali, (Bandung: Diponegoro, 2001), h. 32
23
informasi kepada obyek didik sebagai mahluk yang berakal.29 Tugas dari
keadaan pasif.
Al-Athos ta’dib erat kaitannya dengan kondisi ilmu dalam Islam, termasuk
dalam isi pendidikan, jadi lafad ta’dib sudah meliputi kata t'alim dan
tarbiyah. Meskipun lafad ini sangat tinggi nilainya, namun tidak disebutkan
dalam Al-Qur'an.
29
Ismail SM, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 60
24
2. Karakteristik Guru
a. Fisik
(1) Sehat jasmani dan rohani, dan (2) Tidak mempunyai cacat tubuh yang
bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.
karena apa yang dimiliki oleh seorang guru akan mencerminkan kepada
menghayati GBHN, (3) Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa
kasih sayang kepada anak didik, (4) Berbudi pekerti yang luhur, (5)
(9) Bersifat terbuka, peka, dan inovatif, (10) Menunjukkan rasa cinta kepada
humor.
30
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 145-146
25
pengetahuan yang lebih maka tidak bisa memberikan ilmu yang lebih
kepada para peserta didik, seperti yang harus dimiliki oleh seorang guru
yaitu: (1) Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi, (2)
yang cukup tentang bidang-bidang yang lain, (5) Senang membaca buku-
d. Keterampilan
keterampilan yang harus dimiliki guru yaitu: (1) Mampu berperan sebagai
olehindividu
e. Sikap (Attitude) yaitu perasaan senang tidak senang, suka tidak suka
atau suatu reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar
27
perbuatan
sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan
3) pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran
dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk
direncanakan.
sebagai media.
28
menggunakan teknologi.
dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan
yang dimilikinya.31
Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran Islam ialah
kedudukan Nabi dan Rasul. Karena guru selalu terkait dengan ilmu
lain:
31
Yunus Abu Bakar, Profesi Keguruan, (Bandung: Rosdakarya, 2009), h. 36.
29
Islam yang tidak dapat di isi kecuali oleh seorang alim yang lain. 32
memberikan kriteria syarat orang yang akan dipilih menjadi guru hendaknya
ilmu pengetahuan atau materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
didik. Sedangkan waro' adalah sikap menjaga diri dari maksiat, berbuat
fasik, dan perangai-perangai yang kurang baik dan selalu mendekatkan diri
kepada Allah.33
guru, sehat jasmani dan rohani, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
32
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, …, h. 76.
33
Az-Zarnuji, T’alimul Muta’allim, (Semarang: Pustaka Alawiyah, tt), h. 13
34
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003), h. 139
30
efisien dengan peserta didik, guru lain, orang tua dan masyarakat.
Sedangkan sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh guru atau
pendidik, adalah: (a) Adil (tidak membedakan dan pilih asih), (b) Percaya
dan suka (senang) kepada murid-muridnya, (c) Sabar dan rela berkorban, (d)
35
Departemen Agama RI, Profit Madrasah Masa Depan, (Jakarta: Bina Mitra
Pemberdayaan Madrasah, 2005), h. 68.
31
supaya tetap memikat anak atau peserta didik etika mengajar), (f) Bersikap
baik terhadap guru-guru lainnya, (g) Bersikap baik terhadap masyarakat, (h)
Demikianlah syarat dan sifat yang perlu dipenuhi oleh setip guru,
menentukan arah pendidikan yang lebih baik dan maju, karena di antara
tujuan pendidikan Islam yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri
susila yang cakap adalah yang diharapkan ada pada diri setiap anak didik.
kepada anak didik agar tahu bagaimana perbuatan yang susila dan asusila.
Mana perbuatan yang bermoral dan amoral. Semua norma itu tidak mesti
anak pada tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung
jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan bahwa guru
perkembangan peserta didik dan diharapkan pula dari pihak guru memancar
36
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, … h. 143-148.
37
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), h. 35-36.
32
sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap
dan sifat orang tua pada umumnya, antara lain: kasih sayang kepada peserta
membentuk jiwa dan watak peserta didik. Dengan demikian, guru memiliki
menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Dengan kata lain
banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas maupun diluar dinas, dalam
bentuk pengabdian. Secara umum tugas guru meliputi empat hal yaitu: tugas
38
Kunaryo Hadikusumo, dkk, Pengantar Pendidikan, (Semarang: IKIP Semarang Press,
2003), h. 41
39
UU RI Nomor 20 Pasal 40 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
40
Abdul Latief, Perencanaan Sistem: Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
Pustaka Bani Quraisy, 2006), h. 89
41
Hadirja Paraba, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Friska Agung Insani, 2000), h. 14
33
pada siswa.42
B. Komunikasi Pengasuh
ide, gagasan) dari satu pihak kepihak lain dan dalam hal ini pihak tersebut
meliputi pengasuh dan yang diasuh.43 Pengasuh akan selalu berpartisipasi penuh
kepada santri untuk membantu mereka melakukan proses belajar dan santri bisa
melanjutkan studi dengan sukses. Pengasuh yang membantu ketika seorang santri
pengasuh di dalam pondok agar santri menjadi semangat dalam kegiatan belajar.
Kinerja yang baik dari seseorang dapat tercipta apabila terdapat kemudahan
42
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h.
7
43
Stephen W. Ilteljohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi:Theories Of Human
Communication, (Jakarta:Salemba Humanika, 2009), h. 153
44
Anwar Prabu Mangkunegara. Evaluasi Kinerja SDM.Cetakan Pertama. (Bandung : PT.
Refika Aditama, 2015), h. 45.
34
2. Intensitas komunikasi
3. Efektivitas komunikasi
langsung dengan adanya frekuensi tatap muka untuk memudahkan orang lain
seseorang. Adanya komunikasi yang baik dan lancar dapat lebih memudahkan
disampaikan.
5. Perubahan sikap
komunikator kepada penerima pesan, maka akan terjadi perubahan sikap yang
C. Hakikat Minat
1. Pengertian Minat
terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.45 Pentngnya minat untuk mencapai sukses
dalam hidup seseorang dan dalam segala hal. Minat merupakan dasar beagi tugas
hidup jika ingin mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, minat dalam pekerjaan,
minat dalam studi, atau dalam kegiatan hiburan adalah perlu untuk sukses sejati
dalam hasilnya.46
Minat atau bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang.
Artinya ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga
dapat tumbuh setelah dipelajari dari beberbagai cara. Namun seseorang yang
mmeiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan lebih
Oleh karena itu minat dapat dikatakan sebuah aspek psikis yang dimiliki
oleh seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu yang
sutau bidang hal tertentu yang menimbulkan perhatian yang lebih pada suatu hal
45
Meaity Takdir Qadratillah dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta:
Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa, 2011), h. 322
46
The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Liberty, 2012), h. 129
47
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), h. 38.
36
a. Partisipasi
mneyebabkan timbulnya minat pada siswa. Minat belajar akan timbul kalau ada
b. Kebiasaan
dapat timbul karena adanya kebiasaan, karena kebiasaan ada hubungannya dengan
jalaran soko kulino”. Pepatah ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran,
maksudnya apabila setiap hari bertemu dan beratatap muka dengan guru serta
aktif mengikuti pelajaran, maka cepat atau lambat dalam diri siswa akan timbul
c. Pengalaman
Merupakan salah satu penyebab timbulnya minat, hal ini karena adanya
The Liang Gie juga mengatakan bahwa cara menimbulkan minat yaitu:
pelajaran.
48
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 2001), h.
30.
37
pelajaran tersebut.
faedah-faedahnya. 49
49
The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Gadjah mada University Press,
2000), h. 13.
50
Abdurrahman Saleh, Pendidikan Agama Islam di SD, (Jakarta: Bulan Bintang, 2004), h.
15.
51
Sukirin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP, 2003), h. 72.
38
belajar ini, seperti apa yang dikatakan oleh Leater D. Croph bahwa guru di
pengalaman.52
berikut:
mengenyangkan lapar.”53
52
Leater Decroph D. & Aliance Croph. D., Psikologi Pendidikan, Terjemah Z. Kasijan
(Surabaya: Bina Ilmu, 1984), h. 352
53
Moh. Athiyah Al Abrosyi, Dasar-Dasar Pokok-Pokok Pendidikan Agama Islam (Jakarta:
Bulan Bintang, 2010), h. 139
39
didik.”54
54
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2012), h. 48
40
dengan peranan seorang guru sebagai kunci dalam proses belajar mengajar.
yang dimiliki mempunyai nilai lebih dari siswanya, merupakan hal yang tidak
patut diandalkan oleh seorang guru. Karena kemampuan yang lebih tersebut
belum tentu dapat diterima oleh seorang siswa, akan menjadi sumber timbulnya
rasa simpatik siswa kepada pengetahuan yang telah diberikan. Disamping itu
Untuk merealisir metode atau cara peningkatan minat belajar, maka harus
interaksi belajar)
pemecahannya.
Dari pernyataan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa upaya atau cara
menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, mudah dipahami dan suasana di
kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang selalu sama dan monoton akan
Pada kenyataannya tes dan nilai digunakan sebagai dasar berbagai hadiah
tes dan nilai dapat menjadi kekuatan untuk memotovasi siswa. Siswa yang belajar
pasti ada keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai yang tinggi. Dengan
memberikan tes mempunyai efek untuk memotivasi belajar. Tetapi tes dan nilai
warga negara yang baik dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan
yang terpuji, sikap-sikap yang baik dan nilai-nilai yang diterima oleh
masyarakat.58
Selain itu, pelajaran berjalan lancar bila ada minat. Anak-anak malas, tidak
belajar, gagal karena tidak adanya minat. Minat antara lain dapat dibangkitkan
57
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor…, h. 179
58
Zakiyah Darajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2009), l. 32
43
succes”. Tak ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil
individu.
siswa yang dinamis dan produktif adalah dengan memperhatikan beberapa hal,
baik dari segi interaksi antar guru dan siswa, segi pelajaran, dan sebagainya.
segala daya upayanya untuk menguasai mata pelajaran tertentu. Minat merupakan
faktor pendorong bagi anak didik dalam melaksanakan usaha untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar dengan demikian jelas terlihat bahwa minat sangat
59
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2014), Cet. Ke-2,
136
60
S. Nasution, Didaktik ASas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), h. 82
61
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
2007), Cet. Ke-4, 230
44
Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam kaitannya
yang serta merta secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang
lain, kalau minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired
perhatiannya.62
melakukan sesuatu atau terhadap sesuatu hal juga lebih banyak berasal
sebesar-besarnya
b. Aspek Kognitif
melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari
proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki minat terhadap
62
Ibid
46
suatu aktivitas akan dapat mengerti dan mendapatkan banyak manfaat dari suatu
lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari suatu aktivitas yang dilakukan
c. Aspek Afektif
menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap
dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan kelompok yang mendukung
aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap
suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah didapatkannya, serta mendapat
penguatan respon dari orang tua, guru, kelompok, dan lingkungannya, maka
seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan
d. Aspek Psikomotor
pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek kognitif
memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai
Indonesia yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari
yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif,
afektif dan psikomotorik seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan
sebagai berikut:
diminati.
lainnya.
belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun
dirumah yaitu:
a. Perasaan Senang
65
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya…, h. 58
48
b. Ketertarikan Siswa
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor
Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut: “Tertarik kepada guru,
49
artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata
dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orang lain,
oleh lingkungannya.”
perhatian dalam belajar dan juga bahan pelajaran serta sikap guru yang
menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini pelajaran
a. Faktor intrinsik
1) Perasaan Tertarik
66
Ibid.
50
kegiatan lain yang berupa perasaan puas, lega, suka dan gembira terhadap suatu
kegiatan tetapi individu tersebut dalam melakukan aktivitas atau sesuatu hal yang
menarik bagi dirinya. Tertarik merupakan awal dari individu tersebut menaruh
membuat hiasan pada busana (embroidery) maka akan tertarik terlebih dahulu
(embroidery).
2) Perhatian
bahwa seorang siswa lebih menunjukan atau menyukai satu hal dari pada hal yang
Siswa yang mempunyai minat pada objek tertentu cenderung untuk memberi
perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Menurut Abu Ahmadi antara
minat dan perhatian selalu berhubungan dalam praktek. Apa yang menarik minat
perhatian terhadap sesuatu disertai dengan minat. Perhatian yaitu keaktifan jiwa
yang di arahkan kepada sesuatu objek tertentu didalam gejala perhatian yaitu
keaktifan jiwa yang diaarahkan kepada sesuatu obyek tertentu di dalam gejala
perhatian ketiga fungsi jiwa tersebut juga ada, tetapi unsur pikiranlah yang terkuat
pengaruhnya.67
67
Abu Akhmadi & Widodo Suproyono. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.
151.
51
3) Perasaan Senang
dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang, atau pernyataan
4) Harapan
perhatiannya. Jadi siswa yang menaruh minat pada pembelajaran membuat hiasan
pada busana, selain memiliki ketertarikan, perhatian dan rasa senang, siswa
tersebut juga memiliki harapan yang ingin di capai dalam pembelajaran membuat
hiasan pada busana. Harapan yang ingin dicapai siswa dalam mata pelajaran
membuat hiasan pada busana akan sangat membantu siswa untuk lebih giat dalam
5) Motivasi
keadaan jiwa individu yang mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan guna
b. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar dirinya atau pengaruh
dari orang lain atau lingkungannya. Faktor dari penelitian ini adalah pengalaman.
68
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001), h. 38
52
merasai atau menjalani suatu peristiwa atau kegiatan dimana kegiatan itu dapat
menambah pengetahuan terhadap suatu hal dan hal itu menjadi sendi bagi suatu
pengalaman siswa terhadap kegiatan yang berasal dari semua lingkungan yang di
alaminya baik dari lingkungan keluarga, sosial, masyarakat dan budaya serta
lingkungan sekolah.
Pengalaman dalam penelitian ini dilihat dengan sikap dan tingkah laku
busana baik praktek maupun teori, maka ia akan berusaha untuk mengulangi
minat. Jadi pengalaman turut membentuk minat pada diri indvidu. Pengalaman ini
69
Ibid…, h. 39.
53
yang mempengaruhi minat yaitu faktor yang berasal dari dalam (intrinsik) dan
faktor yang berasal dari luar diri individu (ekstrinsik). Dengan mengetahui faktor
tersebut diharapkan, guru dapat memacu minat siswa dalam mata pelajaran PAI
D. Kajian Terdahulu
Sejauh pencaharian peneliti melalui data base, melalui digital, dan secara
dengan prestasi yang di torehkan dari berbagai bidang olah raga atau seni,
walaupu memang diakui oleh guru dari SMKN 1 Kendari dalam bidang akademik
masih kurang tetapi bisa di buktikan dalam ajang pencarian bakat dalam bidang
model atau band SMKN 1 Kendari bisa lebih unggul. Hal itu semua didukung dari
komunikasi banyak arah yang digunakan selama ini sudah efektif dalam
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Ahmad Sandi yaitu pada tujuan
juga terlihat dari metode penelitian yang digunakan, kalau penelitian Ahmad
komunikasi seorang guru atau pengasuh yang menuntun siswa untuk menjadi
lebih baik.
Jurnal dari Rachel Sondakh dkk (2016) dengan judul “ Komunikasi Guru
dalam Proses Belajar Anak Down Sindrom di Yayasan Pendidikan anak Cacat
digunakan guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa down sindrom dan
perubahan perilaku dari anak down sindrom. Bentuk komunikasi yang digunakan
guru dalam proses belajar pada anak down sindrom di Yayasan pendidikan anak
cacat Malalayang adalah komunikasi antar pribadi. Karena dalam kegiatan belajar
komunikasi sekunder, media atau alat digunakan sebagai sarana komunikasi guru
dengan siswa seperti alat yang sering disebut alat peraga yang berupa buku,
gambar-gambar yang disertai dengan kata-kata dan huruf mainan yang berwarna
antara komunikasi primer dan komunikasi dua arah. Dalam kegiatan proses
belajar ada yang menjadi hambatan dalam komunikasi antara pengajar dan murid
down sindrom yaitu diantaranya adalah keadaan pengajar yang sakit atau sedang
ada masalah dan suasana hati atau mood siswa yang kurang baik. Meskipun
pengulangan, anak down sindrom tetap memiliki hak seperti anak lainnya untuk
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Rachel Sondakh yaitu pada
pola komunikasi guru yang dilakukan selama ini untuk anak down sindrom,
ada di sebuah pondok pesantren, kemudian perbedaannya juga terlihat dari metode
56
guru atau pengasuh yang menuntun siswa untuk menjadi lebih baik, dan dalam hal
ini siswa yang dijadikan subjek penelitian memiliki perbedaan, karena siswa yang
E. Kerangka Berpikir
Keterangan:
F. Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini yaitu ‘ada Pengaruh
METODOLOGI PENELITIAN
yang beralamat di Cot Keh Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Untuk sekarang ini
Pesantren Terpadu Nurul Ulum dipimpin oleh Drs. Badlisyah. AH. Di dalam
pesantren tersebut terdapat beberapa tingkatan sekolah antara lain yaitu MTsS dan
MAS.
statistik sebagai alat untuk menganalisisnya. Adapun jenis yang digunakan adalah
C. Sumber Data
primer yaitu sumber data yang menggunakan data langsung yang diperoleh dari
hasil pembagian angket kepada seluruh santri pada Pondok Pesantren Nurul Ulum
Yayasan Nurul Huda Peureulak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
sudah ada dalam laporan bulanan Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul
1
Harbani Pasalong, Metode Penelitian Administrasi Publik. Cet.1, (Bandung: Alvabeta,
2012), h.165
57
58
Huda Peureulak berupa sejarah, visi dan misi, jumlah peserta didik maupun
objek yang lengkap dan jelas.2 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh seluruh santri yang menfhafal al-Qur’an. Apabila subyek
penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi dan apabila subyeknya lebih besar dapat diambil
diantara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih dapat dilihat kepada kemampuan
peneliti dari segi waktu, tenaga, biaya, sempit luasnya pengamatan dan besar
kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Adapun objek penelitian ialah seluruh
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian
yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti
2
Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), h.83
59
N
𝑛=
1 + N (e)2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
I = Jumlah Konstatanta
N
𝑛=
1 + N (e)2
160
𝑛 = 1+160(10 %)2
160
𝑛 = 1+160(0,01)
160
𝑛= 2,6
n = 61,54
𝑛 ≈ 62 Responden
3
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 11. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 78.
60
1. Pengukuran Variabel
2. Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal
seorang guru yang memiliki tanggung jawab untuk mengasuh para santri
hakekat masalah yang akan diteliti. Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah minat menghafal al-qur’an santri (Y) yaitu yaitu
keinginan dari diri santri untuk menghafal Al-Quran sehingan kualitas dan
tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.4 Pengumpulan data melalui kuesioner
dengan panduan kuesioner maupun memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh
responden, dan data yang diperoleh dapat diolah dan memberikan informasi
Likert.
4
Ibid…, h. 152
62
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
menghafal Al-
Quran
b. Santri lebih 19,20,
semangat 21
menghafal
Alquran
2 Minat 1. Tekun a. Ketepatan waktu 1,2
Menghafal Menyetor dalam menghafal
Al-Qur’an Hafalan b. Semangat 3,4
Santri (Y) 6
menyetor hafalan
c. Konsisten dalam 5,6
menghafal
2. Ulet a. Kegigihan dalam 7,8
Mengulang mengulang
Hafalan hafalan
b. Berusaha 9,10
6
menyelesaikan
hafalan
c. Usaha untuk 11,12
lebih giat
3. Menunjukkan a. Persepsi tentang 13,14,
ketertarikan menghafal 15
menghafal b. Kesadaran diri 16,17 8
c. Kepercayaan diri 18,19,
20
1. Uji Validitas
mengukur apa yang ingin diukur.5 Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada
angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Butir-
butir pertanyaan yang ada dalam angket diuji terhadap factor terkait.Uji validitas
dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat suatu test atau pengujian melakukan
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesui
dengan yang diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
validitas sebagai berikut : rhitung> r tabel ,maka pernyataan tersebut valid. rhitung< r
mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk menguji validitas dan relibilitas
intrumen, peneliti menganalisis dengan hasil olahan SPSS versi 21, tingkat
5
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),
(Yogyakarta: Mediakom, 2008), h.16.
65
validitas dilakukan dengan syarat di atas rhitung> rtabel. Dalam penelitian ini nilai
Tabel 3.3
Uji Validitas Variabel Minaf Menghafal Al-Qur’an
Variabel Kode Item Koefisien Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan Korelasi
seluruh item pertanyaan berjumlah 20, dengan jumlah soal yang tidak valid
terdapat enam soal yaitu soal ke 3, 5,6,9,10 dan 11. Sedangkan untuk soal yang
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Komunikasi Pengasuh
Variabel Kode Item Koefisien Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan Korelasi
item pertanyaan berjumlah 21, dengan jumlah soal yang tidak valid terdapat lima
soal yaitu soal ke 4,9,10, 15 dan 21. Sedangkan untuk soal yang lainnya bernilai
2. Uji Reliabilitas
atau data yang sama atau sedikit sekali bervariasi. Dengan kata lain instrumen
67
menghasilkan data dari variabelyang diukur.6 Untuk melihat reliabilitas dari item
𝑘. 𝑟
𝛼=[ ]
1 + (𝑟 − 1)𝑘
Keterangan:
semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam SPSS diberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.8
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
Instrument dapat dikatakan baik bila memiliki koefisien relibilitas 0,6 atau lebih.
Tabel 3.4
Uji Relibilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Status
6
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Paramedik, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2007), h.178.
7
Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, ( Yogyakarta :Pustaka Belajar, 1992),
h.50
8
Imam Ghazali,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang; Badan
Penrbit Universitas Diponogoro, 2005), h.42.
68
memiliki nilai Crombach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (𝛼>0,60), sehingga dapat
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati
adalah:9
a) Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas lebih kecil dari 5 % atau 0,05
b) Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas lebih besar 5 % atau 0,05
b. Uji Linieritas
apakah antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak.
Pengujian ini dapat digunakan sebagai syarat dalam analisis korelasi atau regresi
linier.
9
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit
Universita Diponegoro, 2005), h.54.
69
a. Jika Deviation from linearity sig < 0,05 , maka H0 ditolak berarti
b. Jika Deviation from linearity sig > 0,05, maka H0 diterima berarti
persamaannya linier.
2. Pengujian Hipotesis
independen secara individu terhadap variabel dependen. Uji t dikenal dengan uji
dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom
nilai thitung dengan nilai ttabel pada tingkat keyakinan 95% (X= 0,05), dengan
kriteria keputusan sebagai berikut: Ho diterima atau Ha ditolak jika t hitung <t table
dengan hipotesis:
adalah antara nol dan satu. Nilai koefesien Determinasi (R2) yang kecil berarti
Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti
Y = a+ β Xe
Dimana:
X = Komunikasi Pengasuh
β1 = Koefisien regresi
e = Varians penganggu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peureulak Aceh timur pada tahun 1988. Nama Pesantren Terpadu Nurul Ulum
ditetapkan kepada pesantren ini dengan tujuan agar Pesantren Terpadu Nurul
Ulum yang artinya cahaya ilmu- dapat memancarkan cahaya ilmu pengetahuan
kepada setiap siswa yang melakukan pemondokan didalamnya dan juga kepada
masyarakat di kabupaten Aceh Timur. Para pendiri memilih desa Blang Batee,
Ulum.
Desa Blang Batee adalah sebuah desa kecil yang berjarak dua kilometer
dari pusat kota Peureulak dengan pertanian sebagai sumber mata pencaharian
masyarakatnya. sekalipun desa Blang Batee jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat
kota Peuereulak namun desa ini tergolong sebagai desa yang terbelakang dan
kurang tersentuh oleh pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah. hal ini
dapat dilihat dengan tidak adanya fasilitas-fasilitas umum yang seharusnya dapat
mulai memudar sinarnya karena para orang tua santri yang berasal dari berbagai
71
72
daerah di Aceh merasa bahwa keamanan putra-putri di Desa Blang Batee akan
lebih aman yaitu dusun Cot Keh Desa Beusa Meuranoe, kecamatan Peureulak.
Pada lokasi yang baru ini, aktivitas pendidikan pesantren dapat berjalan dengan
gairah dan semangat yang lebih besar walaupun dengan kondisi fisik bangunan
juga kurang mendapatkan perhatian pemerintah. Oleh karena itu seluruh elemen
lembaga pendidikan ini. Usaha ini ternyata tidak sia-sia setelah tiga tahun
perjalanan waktu, sampai saat ini peningkatan jumlah siswa semakin bertambah
baik dari kabupaten Aceh Timur mahupun dari kabupaten-kabupaten lain di Aceh.
masyarakat. Perubahan sosial dewasa ini bersifat massal, cepat, terus menerus,
Pesantren Terpadu Nurul Ulum pun tidak luput dari proses perubahan itu.
Dalam hal ini Pesantren Terpadu Nurul Ulum berusaha mengubah masa depan
pesantren yang bukan hanya mampu memproduksi tengku, ahli hadits, ahli
dakwah, ahli membaca kitab klasik dan lain sebagainya yang berhubungan
Disamping itu pada saat ini Pesantren Terpadu Nurul Ulum memberikan
perhatian khusus kepada masyarakat yang berada dalam kecemasan dan ketakutan
dampak dari konflik berdarah yang berkepanjangan yang terjadi di bumi Aceh.
Pesantren Terpadu Nurul Ulum dengan segenap upaya berusaha untuk dapat
dan terjangkau
elemen pesantren melihat bahwa banyak sekali anak-anak menjadi yatim atau,
putus sekolah akibat ketidak mampuan orang tuanya untuk memberikan biaya
Ulum berupaya mencari solusi untuk meringankan Biaya pendidikan bagi anak-
2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda
Peureulak
a. Visi
Sunnah Rasul.
b. Misi
berupaya untuk menghasilkan para peserta didik yang bermutu sekaligus memiliki
akhlakul karimah sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Agar tercapai apa yang
Yayasan Nurul Huda Peureulak yang selalu berupaya untuk menghimpun tenaga
Tabel 4.1
Data Guru Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda Peureulak
1
Dokumentasi di Dayah Al-Azhar Pada Tanggal 5 Juli 2019
76
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat jumlah guru PNS tidak ada,
TIdak Tetap (GTT) untuk laki-laki berjumlah 7 orang perempuan 31 orang terdiri
atas 3 berpendidikan D3, dan 35 berpendidikan S-, maka jumlah seluruh guru 54
orang. Sedangkan Guru Kerja Pembantu (GKP) dan Guru Kerja Lepas (GKL)
belum dimilikinya. Kemudian untuk data siswa dapat dilihat pada tabel di bawah
Tabel 4.2
Data Siswa Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda Peureulak
Siswa
Tahun Ajaran Ket
Pria Wanita Total
2018/2019 245 345 590
2019/2020 267 356 623
2020/2021 321 364 685
Sumber data: dokumentasi pada Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul
Huda Peureulak
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa siswa tahun ajaran
2018/2019 berjumlah 590 siswa yang terdiri dari pria 245 siswa dan wanita 345
siswa, kemudian untuk tahun 2019/2020 berjumlah 623 siswa yang terdiri dari
pria 267 siswa dan 356 wanita, kemudian untuk tahun 2020/2021 berjumlah 685
yang terdiri dari pria 321 siswa dan wanita 364 siswa.
Huda Peureulak
lembaga pendidikan, jika sarana dan prasarana memadai maka akan memberikan
77
nilai lebih bagi lembaga tersebut dalam mendidik atau mengajari siswanya. Begitu
Huda Peureulak yang selalu berupaya agar dapat menyediakan sarana dan
prasarana yang baik. Untuk lebih jelasnya penulis uraikan data sarana dan
Tabel 4.3
Data Fisik dan Bangunan Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda
Peureulak
No Sarana/ Prasarana Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 2
2 Ruang Kelas 23
3 Ruang Kantor 2
4 Ruang Pustaka 1
5 Ruang Dewan Guru 2
6 Ruang UKS 1
7 Lab Komputer 1
8 MCK 15
9 Mesjid 1
10 Asrama 7
11 Lab. Bahasa 1
12 Lab IPA 1
13 Ruang tata Usaha 1
Sumber data: dokumentasi pada Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul
Huda Peureulak
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa ruang kelas yang
terdapat yaitu 23 ruang, kemudian ruang kantor, pustaka, dewan guru, UKS, Lab
IPA, Lab Bahasa dan musalla, itu terdapat 1 dan 2 ruang saja, sedangkan MCK
terdapat 15.
diantaranya:
78
30 juz mutqien.
Quality:
Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda Peureulak untuk lebih jelasnya
2
Dokumentasi di Dayah Al-Azhar Pada Tanggal 5 Juli 2019
79
1. Usia Responden
sebagai sampel dalam penelitian ini mempunyai usia rata-rata 11 tahun sampai 18
tahun ke atas. Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.1 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan keterangan pada table 4.5 di atas dapat diketahui tentang usia
responden berusia 14 tahun yang berjumlah 15 orang atau 24%. Usia 13 tahun
berjumlah 13 orang atau 21%, sedangkan usia 15 tahun terdapat 8 orang atau
13%, untuk umur 16 tahun terdapat 6 orang atau 10%, untuk umur 17 tahun
terdapat 9 orang atau 15% dan untuk usia 18 tahun terdapat 11 orang atau 18%.
80
Oleh karena itu peneliti melampirkan menggunakan diagram kembali akan jumlah
dari responden yang dijadikan sampel penelitian berdasarkan usia, antara lain
yaitu:
Gambar 4.1
Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia Responden
Persentase
13 Tahun 15 Tahun 8 Tahun 6 Tahun 9 Tahun 11 Tahun
18% 21%
15%
23%
13%
10%
yang dijadikan sampel dalam penelitian sebagian besar terdiri atas umur 15 tahun
sebesar 24%.
2. Jumlah Hafalan
Jumlah hafalan merupakan salah satu bukti tingkat hafalan yang sudah
dikuasai oleh santri dalam bentuk jumlah yang berbeda-beda. Adapun data dan
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Hafalan
Jumlah Hafalan Jumlah Persentase
< 1 Juz 6 10%
1 Juz – 5 Juz 21 34%
6 Juz – 10 Juz 10 16%
11 Juz – 20 Juz 13 21%
21 Juz – 30 Juz 9 15%
Juz Amma 3 5%
Total 62 100,00%
Sumber: Data Primer di olah, 2020
jumlah hafalan responden yang digunakan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
terdapat responden yang menghafal < 1 Juz berjumlah 6 siswa atau 10%,
kemudian untuk jumlah hafalan 1 Juz – 5 Juz berjumlah 21 santri atau 34%, dan
untuk jumlah hafalan 6 Juz – 10 Juz terdapat 10 santri atau 16%, kemudian 11 Juz
– 20 Juz terdapar=t 13 santri atau 21% dan terdapat 9 santri untuk jumlah hafalan
21 Juz – 20Juz atau 15%, dan hanya terdapat 3 orang atau 5% untuk jumlah
hafalan juz amma. Oleh karena itu peneliti melampirkan menggunakan diagram
Gambar 4.2
Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Hafalan
Pendidikan Responden
< 1 Juz 1 Juz – 5 Juz 6 Juz – 10 Juz
11 Juz – 20 Juz 21 Juz – 30 Juz Juz Amma
5% 10%
14%
21% 34%
16%
yang dijadikan sampel dalam penelitian sebagian besar sudah mencapai 6 Juz – 10
3. Jenis Kelamin
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 25 40%
Perempuan 37 60%
Total 62 100,00%
Sumber: Data Primer di olah, 2020
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.7 di atas dapat diketahui tentang jenis
responden atau 40%, dan perempuan 37 responden atau 60%. Oleh karena itu
yang dijadikan sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin, antara lain yaitu:
83
Gambar 4.3
Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
40%
60%
yang dijadikan sampel dalam penelitian sebagian besar terdiri atas perempuan
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau
Gambar 4.4
Hasil Normalitas Data Menggunakan Normal P-P Plot
yang terlihat pada titik-titik menyebar disekitar garis normal (garis diagonal) dan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai
normalitas.
dilakukan dari nilai signifikan > 0,05 berarti menunjukkan model regresi telah
85
memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.7
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 62
Mean .0000000
a,b
Normal Parameters Std. 8.10153181
Deviation
Absolute .099
Most Extreme
Positive .064
Differences
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z .783
Asymp. Sig. (2-tailed) .573
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer di olah, 2021
0,573 lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0,05). Maka dapat disimpukan
2. Uji Linieritas
Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Korelasi yang baik
independent (X) dengan variabel kriterium atau dependent (Y). Aturan yang
a. Jika Deviation from linearity sig < 0,05 , maka H0 ditolak berarti
b. Jika Deviation from linearity sig > 0,05, maka H0 diterima berarti
persamaannya linier.
Tabel 4.8
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 1904.921 22 86.587 1.416 .168
linearity nilai variabel yaitu komunikasi pengasuh (X) sebesar 0,260 > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara variabel X
dan Y. selanjutnya
D. Uji Hipotesis
berpengaruh positif terhadap variabel terikat yang dilihat dari hasil regresi linier
0,05
berganda. Nilai ttabel dilihat berdasarkan ketetapan rumus yaitu: ttabel= ;𝑛 −
2
Dari pernyatan di atas dapat dilihat pada hasil penelitian berikut ini:
Tabel 4.9
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 25.087 9.316 2.693 0.009
1 Komunikasi 0.355 0.171 0.258 2.071 0.043
Pengasuh
a. Dependent Variable: Minat Menghafal
Sumber: Data Primer di olah, 2021
komunikasi pengasuh (X) terhadap minat menghafal Al-Qur’an santri (Y) dalam
penelitian ini diketahui nilai signifikan thitung komunikasi pengasuh (X) sebesar
0,05
3,729. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel = ; 62 − 1 − 1= 0,025;60 = 2,0003
2
maka thitung > ttabel = 2.071 > 2,000. Dengan demikian berpengaruh positif dan
signifikan karena 0,043 < 0,05 terhadap minat menghafal Al-Qur’an santri, maka
Ha terbukti/diterima.
88
Tabel 4.11
Regresi Sederhana
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
(Constant) 25.087 9.316
1
Komunikasi Pengasuh 0.355 0.171
Sumber: Data Primer di olah, 2021
Berdasarkan tabel 4.12, maka regresi sederhana dari penelitian ini yaitu:
Y = 25.087+ 0,355 Xe
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil yang disajikan
SPSS Versi 2.1 dilihat pada output model summary, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.11
Koefisien Determinan (R2)
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
l
1 .258a .067 .051 8.169
a. Predictors: (Constant), Komunikasi Pengasuh
b. Dependent Variable: Minat Menghafal
Sumber: Data Primer di olah, 2021
memprediksi variabel dependen sebesar 0,067 atau 6,1%. Hal ini berarti varibel
independen terdapat hubungan yang minim dan terdapat 99,93 dipengaruhi oleh
tersebut yang rentangnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi
56 dan total skor terendah 14. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor
tertinggi 56 dan total skor terendah 27. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan
Keterangan:
menghafal sebesar 35 dengan standar deviasi sebesar 7 dan nilai mean empirik
sebesar 42 dengan standar deviasi sebesar 4.8. Hal tersebut menunjukkan bahwa
mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (42 > 35), yang artinya rata-rata
subjek yang terlibat dalam penelitian memiliki tingkat minat menghafal yang
tinggi. Berdasarkan nilai mean hipotetik minat menghafal, maka dibuat kategori
menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Norma kategorisasi yang
Gambaran kategorisasi skor minat menghafal dapat dilihat pada tabel berikut:
µ = 35 n = 62
SD =7
Rendah 𝑋< 28 1 2%
Sedang 28 ≤ X < 42 26 42 %
Tinggi 42 < X 35 56 %
memiliki tingkat minat menghafal rendah yaitu 1 atau 2%, sebanyak 42% atau
26subjek memiliki tingkat minat menghafal sedang dan sebanyak 56% atau 35
tersebut yang rentangnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi
64 dan total skor terendah 16. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor
tertinggi 64 dan total skor terendah 37. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan
Keterangan:
pengasuh sebesar 40 dengan standar deviasi sebesar 8 dan nilai mean empirik
mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (51 > 40), yang artinya rata-rata
subjek yang terlibat dalam penelitian memiliki tingkat komunikasi pengasuh yang
tinggi. Berdasarkan nilai mean hipotetik minat menghafal, maka dibuat kategori
menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Norma kategorisasi yang
Gambaran kategorisasi skor minat menghafal dapat dilihat pada tabel berikut:
µ = 40
SD =8
Komunikasi
Nilai X Subjek Presentase
Pengasuh
Rendah 𝑋< 32 0 0%
Sedang 32 ≤ X < 48 7 11 %
Tinggi 48 < X 55 89 %
93
memiliki tingkat komunikasi pengasuh rendah tidak ada, sebanyak 11% atau 7
subjek memiliki tingkat komunikasi pengasuh sedang dan sebanyak 89% atau 55
E. Analisis Pembahasan
uji statistik, terlihat thitung > ttabel = 2.071 > 2,000. Dengan demikian berpengaruh
positif dan signifikan karena 0,043 < 0,05 terhadap minat menghafal Al-Qur’an
jika variabel-variabel X bernilai nol, maka rata-rata minat menghafal santri adalah
0,355. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1% satuan, maka
minat menghafal santri akan naik sebesar 35.5%. Sebaliknya jika minat menghafal
menurun sebesar 35.5%. Hal ini menunjukkan bahwa antara komunikasi pengasuh
Qur’an santri itu tidak terlepas dari pengertian guru secara konteks pendidikan
Islam sering disebut dengan istilah “murabby, mu’allim, dan mu’adib’. Menurut
dari empat unsur, yaitu: menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang dewasa,
penafsiran pada lafad Nurobbyka yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Syu'ara
ayat 18:
pengetahuan keagamaan, akhlak, berbuat baik pada orang tua, aspek afektif yang
3
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), h. 29.
4
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj. Hery
Noor Ali, (Bandung: Diponegoro, 2001), h. 32
95
Lafal mu'allim merupakan isim fa'il dari masdar ta'alim. Menurut Al-
pengajaran, jadi lebih sempit dari pada pendidikan. Tugas dari mu'allim adalah
Lafad muaddib merupakan isim fa'il dari masdar ta’dib. Menurut Al-
Athos ta’dib erat kaitannya dengan kondisi ilmu dalam Islam, termasuk dalam isi
pendidikan, jadi lafad ta’dib sudah meliputi kata t'alim dan tarbiyah. Meskipun
lafad ini sangat tinggi nilainya, namun tidak disebutkan dalam Al-Qur'an.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa:
dibandingkan kategori sedang yang diperoleh hanya berkisar 11% serta tidak
Nurul Huda Peureulak terdapat tingkat minta yang tinggi hanya pada 56%,
dan minat menghafal santri dalam kategori sedang diperoleh 42% dan untuk
kategori rendah hanya terdapat 2%, maka dengan demikian dapat diketahui
Pondok Pesantren Nurul Ulum Yayasan Nurul Huda Peureulak itu diperoleh
thitung sebesar 2.071 maka thitung > ttabel = 2.071 > 2,000. Dengan demikian
terbukti/diterima.
96
97
B. Saran
maka saran-saran yang dapat diberikan kepada pengasuh adalah sebagai berikut:
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Akhmadi & Widodo Suproyono. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2004.
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),
Yogyakarta: Mediakom, 2008.
Fajar M. Ilmu komunikasi Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graham Ilmu, 2009.
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 11.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Juhaya S Praja & Us man Efendi, Pengantar Psikologi, Bandung: Angkasa, 2010.
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2001.
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Paramedik, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2007.
informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul Pengaruh
lakukan.
Perlu santri/santri ketahui sesuai dengan etika dalam penelitian, data yang
saya peroleh akan saya jaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata untuk
keperluan penelitian.
bantuan dari Ibu-ibu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket
Peneliti,
Yusnita
1. IDENTITAS NASABAH
2. Nama : ...................................
3. Kelas : ………………………..
4. Jumlah Hafalan :
3. Usia Sekarang
10 Tahun 13 Tahun
11 Tahun 14 Tahun
12 Tahun ≥ 15 tahun
Sangat Setuju 4
Setuju diberi skor 3
Tidak Setuju diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju 1
A. Pernyataan Mengenai Indikator-Indikator Minat hafalan Al-Qur’an Santri
(Y)
Penilaian Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Saya menyetorkan hafalan sesuai jadwal yang
1
telah ditentukan
Setiap kelas mulai pembelajaran saya selalu
2
mempersiapkan setoran hafalan
Saya yakin bahwa saya mempunyai kemampuan
3
yang cukup untuk menghafal Al-Qur’an
Jika saya berusaha dnegan keras maka saya akan
4
lebih banyak menghafal Al-Qur’an
Menghafal Al-Qur’an adalah bagian dari hidup
5
saya
Hari-hari saya lalui di pesantren selalu menghafa
6
Al-Qur’an
Saya akan terus mencari kesempatan untuk
7
mengulang hafalan ketika banyak aktivitas
Setiap ada waktu luang saya tidak pernah lupa
8
untuk memperbanyak hafalan Al-Qur’an
9 Saya menghafal atas kesadaran diri sendiri
Saya senang jika setiap saat saya menghafal Al-
10
Qur’an
Saya berusaha terus menerus mengulangi ayat-
11
ayat yang sulit sampai terhafal
Saya akan menanyakan kepada ustaz jika ada ayat
12 yang sulit untuk dihafal agar lebih cepat bisa
terhafal
13 Saya menambah hafalan setiap harinya
Setiap hari saya menargetkan jumlah ayat yang
14
harus bisa terhafal
Saya yakin dapat mengulang hafalan meskipun
15
dalam keadaan sibuk
Menghafal Al-Quran memberikan kenyamanan
16
bagi saya di pesantren
Saya tetap mengulang hafalan walaupun ketika
17
sakit
Saya menyakini kalau saya akan dapat menghafal
18 Al-Quran seluruhnya ketika lulus dari pesantren
ini
Saya datang lebih awal ke kelas untuk pengesahan
19
setoran hafalan
Saya sangat senang jika ada kawan yang meminta
20
bantuan untuk mendengarkan hafalannya
B. Pernyantan Mengenai Indikator-Indikator Komunikasi Pengasuh (X)
Penilaian Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Saya bisa menjumpai ustaz jika hendak belajar
1 baik di dalam kelas maupun di luar kelas selama
ustaz tidak sibuk
Ustaz setiap hari akan menerima santri yang ingin
2
bertanya pelajaran ketika berada di luar kelas
Ustaz dengan senang hati akan mengajari saya
3
dimana pun saya perlukan
Ustaz selalu mengajarkan santri tanpa ada
4
perbedaan satu sama lainnya
Ustaz mengajari saya sesuai dengan jadwal yang
5
sudah ada
Setiap santri yang terlambat masuk kelas akan
6 ditambahkan waktu hafalan menurut
keterlambatannya
Para santri ketika sudah berada di kelas selalu
7 diajarkan sesuai dengan waktu yang sudah
ditetapkan
Ustaz tidak pernah membuang waktu mengajar
8
yang sudah disediakan setiap kelas
Saya diajarkan secara langsung bertatap muka
9
pada saat menghafal al-Quran
Setiap santri yang salah hafalan akan dibenarkan
10 secara langsung dan meminta santri untuk
mengulang kembali
Setiap santri akan melakukan penyetoran
11
langsung setiap hafalan di depan ustaz
Setiap setoran yang sudah diberikan ustaz akan
12
mencatatnya dalam pembukuan
Ustaz mengajari santri menghafal al-Qur’an
13
dengan bahasa yang mudah dan cepat dipahami
Setiap santri akan diberikan kesempatan bertanya
14
jika mengalami kesulitan dalam belajar
Ustaz yang mengajari saya cara menghafal Al-
15
Quran sangat cepat dan tepat
Penyampaian pembelajaran yang dilakukan ustaz
16
sangat cepat dimengerti
Setelah ustaz mengajarkan cara menghafal Al-
17 Quran dengan baik, sekarang saya lebih mudah
menghafalnya
Saya menjaga sikap saya agar tidak menjadi salah
18
satu faktor cepat lupa hafalan Al-Qur’an
Setelah saya sering diajarkan guru untuk manfaat
19 menghafal Al-Quran sekarang saya lebih senang
menghafalnya.
Saya sedih jika ustaz tidak dapat berhadir di
20
dalam kelas disaat pembelajaran tiba
Saya akan sangat menyesal jika tidak dapat
21
menyetor hafalan dengan benar setiap hari
DOKUMENTASI
Siswa sedang
mengisi kuesioner
Siswa sedang
mengisi kuesioner
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul Pengaruh
lakukan.
Perlu santri/santri ketahui sesuai dengan etika dalam penelitian, data yang
saya peroleh akan saya jaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata untuk
keperluan penelitian.
bantuan dari Ibu-ibu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket
Peneliti,
Yusnita
1. IDENTITAS NASABAH
2. Nama : ...................................
3. Kelas : ………………………..
4. Jumlah Hafalan :
3. Usia Sekarang
10 Tahun 13 Tahun
11 Tahun 14 Tahun
12 Tahun ≥ 15 tahun
Sangat Setuju 4
Setuju diberi skor 3
Tidak Setuju diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju 1
A. Pernyataan Mengenai Indikator-Indikator Minat hafalan Al-Qur’an Santri
(Y)
Penilaian Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Saya menyetorkan hafalan sesuai jadwal yang
1
telah ditentukan
Setiap kelas mulai pembelajaran saya selalu
2
mempersiapkan setoran hafalan
Jika saya berusaha dnegan keras maka saya akan
3
lebih banyak menghafal Al-Qur’an
Saya akan terus mencari kesempatan untuk
4
mengulang hafalan ketika banyak aktivitas
Setiap ada waktu luang saya tidak pernah lupa
5
untuk memperbanyak hafalan Al-Qur’an
Saya akan menanyakan kepada ustaz jika ada ayat
6 yang sulit untuk dihafal agar lebih cepat bisa
terhafal
7 Saya menambah hafalan setiap harinya
Setiap hari saya menargetkan jumlah ayat yang
8
harus bisa terhafal
Saya yakin dapat mengulang hafalan meskipun
9
dalam keadaan sibuk
Menghafal Al-Quran memberikan kenyamanan
10
bagi saya di pesantren
Saya tetap mengulang hafalan walaupun ketika
11
sakit
Saya menyakini kalau saya akan dapat menghafal
12 Al-Quran seluruhnya ketika lulus dari pesantren
ini
Saya datang lebih awal ke kelas untuk pengesahan
13
setoran hafalan
Saya sangat senang jika ada kawan yang meminta
14
bantuan untuk mendengarkan hafalannya
Penilaian Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Saya bisa menjumpai ustaz jika hendak belajar
1 baik di dalam kelas maupun di luar kelas selama
ustaz tidak sibuk
Ustaz setiap hari akan menerima santri yang ingin
2
bertanya pelajaran ketika berada di luar kelas
3 Ustaz dengan senang hati akan mengajari saya
dimana pun saya perlukan
Ustaz mengajari saya sesuai dengan jadwal yang
4
sudah ada
Setiap santri yang terlambat masuk kelas akan
5 ditambahkan waktu hafalan menurut
keterlambatannya
Para santri ketika sudah berada di kelas selalu
6 diajarkan sesuai dengan waktu yang sudah
ditetapkan
Ustaz tidak pernah membuang waktu mengajar
7
yang sudah disediakan setiap kelas
Setiap santri akan melakukan penyetoran
8
langsung setiap hafalan di depan ustaz
Setiap setoran yang sudah diberikan ustaz akan
9
mencatatnya dalam pembukuan
Ustaz mengajari santri menghafal al-Qur’an
10
dengan bahasa yang mudah dan cepat dipahami
Setiap santri akan diberikan kesempatan bertanya
11
jika mengalami kesulitan dalam belajar
Penyampaian pembelajaran yang dilakukan ustaz
12
sangat cepat dimengerti
Setelah ustaz mengajarkan cara menghafal Al-
13 Quran dengan baik, sekarang saya lebih mudah
menghafalnya
Saya menjaga sikap saya agar tidak menjadi salah
14
satu faktor cepat lupa hafalan Al-Qur’an
Setelah saya sering diajarkan guru untuk manfaat
15 menghafal Al-Quran sekarang saya lebih senang
menghafalnya.
Saya sedih jika ustaz tidak dapat berhadir di
16
dalam kelas disaat pembelajaran tiba
NILAI ANGKET HASIL PENELITIAN
lampiran 3
Nilai Variabel X Nilai Variabel Y
responden Komunikasi Pengasuh JM Minat Menghafal
JM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 4 2 37 1 1 1 1 1 3 4 4 4 2 1 2 2 2 29
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 1 53 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 50
4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 3 2 50 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 46
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 59 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 50
6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 2 2 53 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55
7 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 55 3 3 3 4 4 3 4 4 4 1 1 1 2 4 41
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 49
9 4 4 4 2 4 1 1 1 1 1 4 2 4 3 3 3 42 1 1 1 1 4 4 4 2 4 1 1 1 1 1 27
10 4 4 4 2 2 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 44 1 1 1 1 4 4 4 2 4 2 2 1 1 1 29
11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 56 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 2 1 1 40
12 4 2 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 47 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 1 1 2 4 32
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 1 1 1 2 40
15 4 4 3 4 4 3 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 54 3 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 49
16 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 1 4 4 60 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 55
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 53 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 51
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 3 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
19 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 1 3 2 49 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 1 3 4 1 43
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 3 3 55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 1 1 1 1 39
21 4 4 4 2 4 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 2 41 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53
22 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 1 2 2 41
23 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55 1 1 1 2 2 3 4 4 4 1 3 2 1 2 31
24 3 4 4 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 54 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63 1 1 1 1 4 2 4 4 4 1 2 2 1 1 29
26 3 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55 2 2 1 1 4 4 4 4 4 1 3 4 1 1 36
27 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 57 1 1 2 1 4 3 4 3 4 1 3 2 2 3 34
28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 61 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 39
29 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 4 4 4 2 4 1 48 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 51
30 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 2 4 2 51 1 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 42
31 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 2 4 4 1 52 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 1 1 1 1 37
32 4 3 3 4 4 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 43 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 50
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 52
34 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 4 4 4 1 51 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 52
35 2 3 4 4 4 1 3 1 2 4 4 3 4 4 4 4 51 1 1 1 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 41
36 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 64 1 1 1 1 3 4 4 4 4 3 3 3 2 1 35
37 4 2 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 55 4 4 4 2 3 4 2 4 4 1 2 2 1 1 38
38 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 2 2 1 1 31
39 4 3 4 3 4 1 3 2 4 4 4 4 3 4 4 1 52 1 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 37
40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 1 46
41 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 60 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 59 1 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 48
43 4 4 4 4 2 1 1 1 1 2 2 3 4 4 4 1 42 1 4 4 4 1 4 3 1 4 1 1 1 3 4 36
44 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 61 4 4 4 1 4 3 2 4 4 1 3 2 1 2 39
45 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 2 4 4 4 1 49 4 4 4 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 47
46 4 3 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 1 52 4 4 4 4 2 3 3 1 4 1 1 1 1 1 34
47 3 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 3 4 3 4 1 50 1 1 1 1 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 38
48 4 4 4 4 4 3 3 1 1 2 4 4 4 4 4 4 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
49 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55
50 4 4 2 4 4 1 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 48 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 52
51 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 54
52 4 4 4 4 4 1 1 3 2 1 4 4 4 4 4 4 52 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 52
53 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 55 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 50
54 4 4 3 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 55 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 52
55 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 49 1 1 1 1 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 40
56 4 4 4 4 4 1 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 56 1 1 1 1 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 41
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 54
58 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 56 4 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 45
59 4 4 4 4 4 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 3 53 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
60 4 4 4 4 4 1 3 2 1 2 4 4 4 4 4 3 52 1 3 2 1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 43
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
62 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 3 48 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 39
NILAI ANGKET UJI COBA
lampiran 3
Nilai Variabel X Nilai Variabel Y
responden Komunikasi Pengasuh JM Minat Menghafal
JM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 2 3 2 3 4 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 55 2 3 2 2 2 4 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 43
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 82 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
3 1 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 3 1 1 4 1 3 3 3 53 1 1 3 3 3 3 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 1 4 4 3 56
4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 44 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47
5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 69 3 3 3 4 1 4 4 1 4 4 3 3 4 1 4 1 3 3 4 4 61
6 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 1 3 2 2 2 3 3 3 4 4 60 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 68
7 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 63 3 3 3 1 3 3 1 4 4 4 4 3 1 3 1 3 3 3 1 4 55
8 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 75 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 5 3 4 4 4 71
9 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 2 4 3 63 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 64
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 79 4 1 4 3 1 4 3 1 4 4 3 4 3 1 3 1 4 4 3 4 59
11 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 69 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 59
12 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 50
13 4 4 1 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 73 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 82 4 4 4 3 3 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 70
15 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 77 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 74
16 1 4 4 2 4 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 67 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
17 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 1 4 3 1 1 4 1 4 1 4 4 61 4 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 44
18 4 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 3 2 4 3 4 2 3 4 2 4 66 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 74
19 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 46 2 2 2 2 4 3 2 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 2 2 4 56
20 1 1 3 2 1 3 3 1 1 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 46 1 1 2 2 3 4 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 2 2 3 45
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/SAVE RESID.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removed a
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Komunikasi
b . Enter
Pengasuh
Model Summaryb
a
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 286.147 1 286.147 4.288 .043
Residual 4003.724 60 66.729
Total 4289.871 61
Page 1
Coefficients a
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25.087 9.316 2.693 .009
Komunikasi Pengasuh .355 .171 .258 2.071 .043
Residuals Statistics a
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
Regression
[DataSet0]
Charts
Page 2
Histogram
Dependent Variable: Minat Menghafal
Mean = 1.49E-16
12 Std. Dev. = 0.992
N = 62
10
8
Frequency
0
-3 -2 -1 0 1 2
Page 3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Minat Menghafal
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Unstandardize
d Residual
N 62
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 8.10153181
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .064
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z .783
Asymp. Sig. (2-tailed) .573
Means
[DataSet0]
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh 62 100.0% 0 0.0% 62 100.0%
Cases
Minat Menghafal
Total
Percent
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh 100.0%
Report
Minat Menghafal
Minat Menghafal
ANOVA Table
Sum of
Squares
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh Between Groups (Combined) 1904.921 22
Linearity 286.147 1
Deviation from Linearity 1618.774 21
Within Groups 2384.950 39
Total 4289.871 61
ANOVA Table
df
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh Between Groups (Combined) 22 86.587
Linearity 1 286.147
Deviation from Linearity 21 77.084
Within Groups 39 61.153
Total 61
ANOVA Table
Mean Square
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh Between Groups (Combined) 86.587 1.416
Linearity 286.147 4.679
Deviation from Linearity 77.084 1.261
Within Groups 61.153
Total
Page 2
ANOVA Table
F
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh Between Groups (Combined) 1.416 .168
Linearity 4.679 .037
Deviation from Linearity 1.261 .260
Within Groups
Total
ANOVA Table
Sig.
Minat Menghafal * Komunikasi Pengasuh Between Groups (Combined) .168
Linearity .037
Deviation from Linearity .260
Within Groups
Total
Measures of Association
Page 3
CORRELATIONS
/VARIABLES=Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 I
tem_10 Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_1
9 Item_20 Item_21 Total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Page 1
Correlations
Page 2
Correlations
Page 3
Correlations
Page 4
Correlations
Page 5
Correlations
Page 6
Correlations
Page 7
Correlations
Page 8
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 I
tem_10 Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_1
9 Item_20 Item_21
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 21
Page 9
CORRELATIONS
/VARIABLES=Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 I
tem_10 Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_1
9 Item_20 Total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Page 1
Correlations
Page 2
Correlations
Page 3
Correlations
Page 4
Correlations
Page 5
Correlations
Page 6
Correlations
Page 7
Correlations
Page 8
RELIABILITY
/VARIABLES=Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 I
tem_10 Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_1
9 Item_20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.860 20
Page 9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : YUSNITA
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
b. Ibu : Maryani
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Alamat : Desa Blang Batee, Kec. Peureulak, Kab. Aceh Timur
Riwayat Pendidikan:
Yusnita
NIM: 163109803