BAB II
LANDASAN TEORI
adalah rangkaian kegiatan pemikiran yang logis, rasional, sistematis dan objektif
atau sasaran sebagai salah satu kebulatan komponen yang utuh kedalam sub
hubungannya satu sama lain dan fungsi masingmasing dalam suatu keseluruhan.
11
12
Dari pengertian di atas, maka analisis menyangkut beberapa unsur pokok antara
perbuatan yang didasari pikiran yang logis mengenai suatu hal yang ingin
diketahui. 2. Mempelajari bagian pembagian secara rinci dan cermat sehingga apa
yang ingin diketahui menjadi gambaran yang utuh dan jelas. 3. Ada tujuan yang
ingin dicapai yaitu pemahaman yang tepat terhadap sebuah objek kajian.
langsung, atau tidak secara tatap muka. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Dengan demikian pendapat dua
tokoh ahli di atas didukung dengan pendapat dari Nurjamal dalam buku yang
ditulis oleh (Sumirat, Darwis, 2014: 69) bahwa menulis merupakan sebuah proses
kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dan bertujuan untuk
1. Kata baku
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia kata adalah rangkaian bunyi terkecil
yang ada artinya dan merupakan unsur kalimat dan adakalanya kata baku ditulis
tidak sesuai dengan dengan kata baku ,misalnya dapat dijumpai dalam struktur
kalimat (1) saya akan membeli kursi ini (2) akan saya beli kursi ini (3) kursi ini
akan saya beli (4) saya akan beli kursi ini (5) kursi ini akan saya beli, dalam
Kalimat 4 dan 5 tidak tergolong baku dalam kalimat baku . akan tetapi kalimat 4
dan 5 adalah kalimat baku dalam bahasa lainnya ( Badudu dan Zain, 2016: 625).
Kata baku adalah yang menjadi pokok, yang utama, dan standard,
menurut pendapat lain kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Kata baku adalah kata-kata yang
digunakan adalah kata-kata umum yang sudah lazim digunakan atau frekuensi
penggunanya cukup tinggi, kriteria baku dan tidak baku dapat dilihat dari segi
2015:113). Lafal yang tidak baku dalam lafal lisan pada gilirannya akan
muncul pula dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh dengan lafal
Atep Atap
Anem Enem
Semangkin Semakin
Dengen Dengan
Rapet Rapat
Cuman Cuma
Dudu’ Duduk
Gubug Gubuk
oleh karena itu, semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur
dalam EYD adalah kata tidak baku, yang ditulis dalam bentuk EYD adalah
kata yang baku, berikur contoh kata ejaan tidak baku, yang sering kita
Ekpres,espres Ekspres
Komplek Kompleks
Sistim System
Do’a Doa
Jum’at Jumat
Jadual Jadwal
15
Nasehat Nasihat
Apotik Apotek
Kwalitas Kualitas
Aktip Aktif
Standarisasi Standardisasi
Bentuk baku kata sekolah pada kalimat (2) adalah bersekolah, bentuk baku
pada kalimat tinjau (3) adalah meninjau, sebuah awalan me- harus
bahasa daerah itu sudah bersifat nasional , artinya sudah menjadi bagian
contoh:
Lempeng Lurus
Nggak Tidak
Semrawut Kacau
Manut Menurut
Mudun Landai
Ngomong Bicara
Kata serapan dari bahasa asing disebut baku kalau ejaanya telah
ejaan bahasa asing seperti yang disebutkan dalam EYD maupun dalam
Contohnya:
Standard Standar
Standarisasi Standardisasi
Kolektip Kolektif
Certifikat Sertifikat
Analisa Analisis
Kwantitas Kuantitas
17
Konsekwen Konsekuen
Kondite konduite
Hirarki Hierarki
dengan huruf latin (seperti bahasa Arab dan Cina) ada disebut transkripsi dan
Jurnal,kata baku adalah kata yang cara pengucapakan atau penulisannya sesuai
dengan kaidah yang dibakukan, kaidah standard yang dimaksud dapat berupa
pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus, kata baku digunakan dalam
konteks ragam baku baik lisan maupun tulisan (Kokasih dan hermawan, 2012:23)
Diana Nababan dalam bukunya berpendapat bahwa kata baku adalah kata-
kata yang cara pengucapannya dan penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa
melainkan jelas.
7. Tidak mengandung arti pleonasme (boros art atau terlalu punya banyak
menjadi salah).
a. Kosakata baku mengandung jati diri kata bahasa Indonesia ,yaitu kosakata
yang bebas kata-kata bahasa daerah yang belum terterima, bebas dari kata-
kata asing yang belum terterima, dan penyerapannya sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
baku adalah kata-kata yang pengucapan dan penulisannya sudah lazim digunakan
dan sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa Indonesian yang menjadi pedoman
lisan maupun tulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kata baku
ditentukan berdasarkan atas tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang
ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep
yang disepakati
19
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
sudah keluar dari kaidah kebakuan yang disampaikan di atas. Kata ini sendiri
sifatnya memang tidak resmi dan tidak memiliki acuan yang pasti sebagaimana
Meskipun begitu, kata ini tetap ada dan juga tetap digunakan oleh
yang dilakukan dalam suasana tidak formal atau tidak resmi. SIfat kata ini santai,
bisa digunakan sesuka hati dengan fokus utama adalah menyampaikan maksud
Sehingga dari segi bentuk, seperti tata penulisan maupun tata pengucapan
bisa dikesampingkan. Ada banyak sekali faktor yang membuat kata ini terus ada
dan bahkan terus berkembang. Faktor yang paling utama adalah dari faktor
lingkungan. Sehingga nyaris di setiap daerah memiliki bentuk kata ini sendiri.
Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan kata tidak baku ini pun cukup
beragam. Dimulai dari kata atau bahasa gaul, bahasa populer, dan juga bahasa
pasar. Berhubung kata atau bahasa tidak baku ini berkembang karena faktor
seseorang.
20
maka orang sekitarnya akan yakin bahwa orang tersebut pernah bekerja di salon.
Atau mungkin pernah dan masih memiliki usaha salon, sehingga akrab sekaligus
itupun dilakukan dengan orang yang diketahui sebaya, sudah sangat dekat,
daerah.
4. Bentuk kata ini mudah berubah bisa karena faktor perkembangan zaman,
5. Bentuk sedikit mirip dengan kata jenis ini, dan ketika menjumpai bentuk
terdapat 2 kata yaitu kata baku dan kata tidak baku, bahasa baku merupakan
ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-
kaidah standar. Kaidah standar sendiri terdapat pada pedoman ejaan (EYD), tata
a. Bahasa tidak baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan dan
Saya Gue
Merasa Ngerasa
Ayah Bokap
Bagaimana Gimana
begitu Gitu
tidak nggak
khusus husus
sabtu saptu
sah syah
tetap dan ditetapkan oleh Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa dan sistem
penulisan dalam ejaan yang disempurnakan. Ejaan itu sendiri adalah cara atau
aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa (Henry
b. Laporan keuangan
c. Karangan ilmiah
d. Lamaran pekerjaan
e. Rapat dinas
f. Pidato resmi
23
g. Surat keputusan
(Alwi , 2014: 15), bahwa Bahasa baku mendukung empat fungsi, tiga di antaranya
2). Fungsi pemberi kekhasan, 3). Fungsi pembawa kewibawaan, 4). Fungsi
Pendapat yang serupa menurut (Muslich, 2014: 7), bahwa kata baku
Berikut penjelasan dari beberapa fungsi di atas menurut (Alwi, 2014: 15),
sebagai berikut.
bahasa baku memperbedakan bahasa itu dari bahasa lain. Karena fungsi
bahasa yang bersangkutan. Hal ini terlihat pada penutur bahasa Indonesia
Kata baku sebagai pembawa kewibawaan artinya kata baku yang diterapkan
perkembangan bahasa Indonesia dapat dijadikan teladan bagi bangsa lain di Asia
Tenggara (dan mungkin juga Afrika) yang juga memerlukan bahasa yang modern.
Dapat juga dikatakan bahwa fungsi pembawa kewibawaan ini beralih dari
pemilikan bahasa baku yang nyata ke pemilikan bahasa yang berpotensi menjadi
beberapa tempat bahwa penutur yang mahir berbahasa Indonesia “dengan baik
dan benar” memperoleh wibawa di mata orang lain (Supriadin, 2016: 5). Kata
baku sebagai kerangka acuan artinya kata baku menjadi patokan bagi benar atau
Kata tidak baku berfungsi sebagai bahasa tutur dan percakapan sehari-hari
terkecil yang dapat berdiri sendiri dan membentuk suatu makna bebas,
kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata keterangan, kata depan, kata ganti, kata
sandang, kata ulang, kata depan, kata sambung, dan kata seru.
25
Menurut (Ernawati, 2017: 264) kata kerja adalah kata yang menyatakan
makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Ciri-ciri kata kerja
Menurut (Ernawati, 2017: 271) kata benda atau nominan adalah kata yang
mengacu kepada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contoh :
burung, kursi, murid, dan kemiskinan adalah nomina. Pada kata benda tidak dapat
diingkarkan dengan kata tidak. Kata benda dasar terdapat satu morfem dengan
contoh : daun, jika kata benda dasar terdapat dua morfem dapat dicontohkan
dengan dedaunan.
Menurut (Ernawati, 2017: 269) kata sifat adalah kata yang menerangkan
kata benda. Ciri-ciri kata sifat dapat bergabung dengan partikel tidak, lebih,
sangat, agak. Contoh : tidak sakit, lebih sabar, sangat bagus, agak panas. Kata
sifat dapat mendampingi kata benda, contoh : sepatu baru, mobil kuno, lukisan
indah. Pada kata sifat dapat diulang dengan imbuhan se-nya dan dapat diawali
imbuhan ter- yang bermakna paling. Contoh : setinggi- tingginya dan tertinggi.
memberikan keterangan pada kata lainnya, pada kata keterangan bentuk dasar
dapat berupa contoh: alangkah, amat, barangkali, hamper, hanya, kerap, masih,
memang, mungkin, nian, niscaya, sangat, saling, selalu, senantiasa, sudah, telah,
26
tidak.
Menurut (Ernawati, 2017: 283) kata depan adalah kata tugas yang
bentuknya dapat dicontohkan: di, ke, dari, bagi, untuk, dalam, guna, pada, oleh,
adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragrap. Kata
contoh: sesudah, jika, agar, biarpun, seakan-akan, sebab, bahwa, dengan. Kata
unsur yang sama) dengan contoh : tidak hanya, tetapi juga, bahkan, bukannya,
Ada beberapa faktor penyebab kata baku dan tidak baku (Nisa, 2018 :14)
4. Orang yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak baku
sebagai berikut:
Ada penyebab lain ketidakbakuan yang diuraikan oleh (Dirgo, 2016: 334)
Contoh :
Malas males
Rabu rebo
Ular Uler
Contoh :
Mayat Mayit
Moral Moril
Professional Profesionil
Contoh :
Rahmat Rohmat
Salat Solat
Ramadan Romadon
29
Contoh:
Macet Macat
Sebab Sabab
Terjamah Tarjamah
Contoh:
Magnet Magnit
Museum Museum
Sirene Sirine
Contoh :
Nasihat Nasehat
Pengantin penganten
Pistol Pestol
30
Contoh:
Marmot Marmot
Pastor Pastur
Tolong tulung
Contoh:
Plus Ples
Produk Prodek
Siklus Sikles
Contoh:
Bus Bis
Komunis Kominis
Kostum kostim
31
Contoh:
Mabuk mabok
Mangkuk Mangkok
Saus Saos
Narkotik narkotika
Santriwan Santriawan
Rohaniwan Ruhaniawam
Mantra Mantera
Mantri Manteri
Mars Mares
32
kata baku menjadi tidak baku, kata baku dapat menjadi tidak baku karena
Contoh :
Makaroni Makroni
Pena Pen
Contoh :
Majelis Majlis
Marsekal marskal
Contoh :
Sirkuit sirkit
Supporter Sporter
33
bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran
yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam eluruh tulisan (Asul
menyajikan fakta (berupa benda, kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu dan
sebagainya (Sabarti Akhadiah dkk, 2012: 46). Sejalan dengan pendapat (Asul
tinggi. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah
sebagai berikut.
secara rutin dapat merangsang otak yaitu dengan menunagkan ide ke dalam
pikiran.
Adanya keterkaitan antara ide yang satu dengan yang lain, sehingga
atau ide
membiasakan diri untuk memberi jarak terhadap ide yang ada dan
mengevaluasinya.
baik. Apabila hal itu dilakukan terus akan dapat mempertajam dalam menyerap
Kegiatan menulis dapat melatih seseorang menjadi aktif dan tidak hanya
memunculkan ide baru, melatih untuk berfikir aktif, merangsang proses berfikir
35
berikut.
1) Menentukan topik.
Topik atau tema inilah yang nanti akan menjiwai karangan dan harus
2) Menentukan tujuan.
3) Mengumpulkan bahan.
gagasan yang ada dalam sebuah karangan. Data adalah keterangan yang
4) Menyusun kerangka.
Kadang-kadang ada banyak ide atau gagasan yang ingin kita tuangkan ke
dalam karangan. Semua gagasan yang mendukung topik tersebut kita tulis.
Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis- garis besar
sebuah karangan.
Menentukan apa yang akan dideskripsikan, bisa tentang deskripsi tempat atau
orang.
yang akan dideskripsikan . Hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk
dideskripsikan?
penulisnya.
peristiwa.
37
pengetahuan pembacanya.
1. Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam
Karangan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis karangan deskripsi.
Alasan memilih jenis karangan deskripsi ini karena sesuai dalam silabus
dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan
memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Serta rata-rata nilai siswa
Suparno & Mohamad Yunus (2013: 41) mengungkapkan ada dua jenis
1. Deskripsi orang
sebagai berikut.
seseorang.
c) Deskripsi watak.
2. Deskripsi tempat
peristiwa. Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat.
1. Pengertian Mengarang
tanda baca, ejaan dan bahkan format huruf. Kegiatan menulis merupakan suatu
bentuk atau wujud kemampuan atau keterampilan yang paling akhir dikuasai
berbagai unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan.
paragraf, dan wacana yang utuh) dalam bentuk tulisan (Dalman, 2015:86).
penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan oleh si penulis.
menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri sendiri dalam
terampil mengarang tidak mempunyai arti karena tidak ada yang dinikmati
dalam menulis sebab dalam keterampilan mengarang yang terlibat hanya ekspresi
41
yang mencerminkan satu kesatuan yang utuh. Menulis sebuah karangan dapat
disekitarnya.
pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat di baca dan dimengerti oleh orang lain
yang membacanya.
2. Tujuan Mengarang
tidak langsung. Tujuan-tujuan itu biasanya berdiri sendiri, namun terkadang juga
tujuan ini tidak berdiri sendiri namun berupa gabungan dari dua atau lebih tujuan
yang bersatu dalam suatu tulisan. Maka dari itu, tugas seorangg penulis tidaklah
sekadar memilih topik pembicaraan yang cocok atau serasi, namun juga harus
(Munirah, 2015:16).
pernyataan diri terutama dalam kegiatan untuk mencapai norma artistik, atau
mengarang.
Karangan siswa yang baik adalah: signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan
1. Jelas
tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya (Gina,
dkk, 2017:2).
Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis
dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik
tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat
3. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun
bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik
yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah yang lain yang relevan
44
(Dalman, 2021:84).
4. Kerangka Karangan
membentuk sebuah karangan tersebut menjadi sebuah karangan yang teratur dan
sistematis. Oleh sebab itu, alangkah baiknya sebelum membuat sebuah karangan
atau butir-butir isi karangan dalam tataan yang sistematis (Mulyati, 2017:80).
yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan ditulis
(Karjak, 2017:40).
2. Mengumpulkan Bahan
Ketika akan menulis, kita perlu menyiapkan bahan yang menjadi bekal
Banyak cara untuk mengumpulkan bahan ketika akan membuat sebuah karangan,
dan penulis dituntut harus mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya
(Suwondo, 2017:2).
45
3. Menyeleksi Bahan
Setelah adanya bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama
dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang
2017:90).
a. Mencatat gagasan
Deskripsi berasal dari kata latin describere yang berarti menulis tentang
atau membeberkan sesuatu hal (Gorys keraf ,2012: 93). Karangan deskripsi adalah
pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, dan mencium) apa yang dilukiskan
usaha untuk menggambarkan dengan kata-kata wujud atau sifat lahiriah suatu
objek. Tujuan dari deskripsi adalah menggambarkan sesuatu sesuai dengan apa
yang dilihat sendiri oleh pengarang. Objek yang dideskripsikan adalah suatu hal