Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelasaikan makalah”bahasa Indonesia standar atau baku”ini tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memunuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
sehubungan dengan tersusunya makalah ini kami menyampaikan terimah kasih kepada Ibu
Fatimah selaku dosen pengampuh matakuliah bahasa Indonesia.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih terdapt kekurangan dan kelemahan. Namu penyusun tetap mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah
selanjutnya.

Kendari,25 Oktober 2019

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….
1.1 Latar belakang……………………………………………………………..
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………….
1.3 Tujuan …………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………

1.1 Pengertian bahasa baku……………………………………………………


1.2 Pengertian bahasa tidak baku………………………………………………….
1.3 Pengertian bahasa Indonesia baku …………………………………………………
1.4 Pengertian bahasa Indonesia tidak baku……………………………………………
1.5 Ciri-ciri bahasa Indonesia baku………………………………………………..
1.6 Contoh-contoh kesalahan berbahasa……………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

KESIMPULAN…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu sebelum melanda menjajah Indonesia. Cikal bakal bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara berawal dari pernyataan sikap politik
pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa
daerah masing-masing sebagai bahasa pertama,bahasa Indonesia telah menjadi alat
komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnis diindonesia.oleh karena itu
pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyuluruh yang akhirnya bisa diterapkan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga
identitas kita sebagai banga tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan
mahasiswa saja tetapi semuan warga Indonesia wajib mempelaari bahasa Indonesia dalam
bahasa Indonesia itu ada disebut yang disebut dengan bahasa baku dimana bahasa bkau
merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia. Istilah bahasa
baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin
bahwa mereka memahami secara koverensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal
ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama
dengan bahasa yang baik dan benar.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bahasa baku?
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa tidak baku?
3. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku?
4. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia tidak baku?
5. Apa ciri-ciri bahasa Indonesia baku?
6. Bagaimana pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
7. Apa contoh-contoh kesalahan berbahasa?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pegertian dari bahasa baku?
2. Mengetahui pengertian bahasa tidak baku?
3. Mengetahui pengertian bahasa Indonesia baku?
4. Mengetahui pengertian bahasa Indonesia tidak baku?
5. Dapat menjelaskan ciri-ciri bahasa Indonesia baku?
6. Mengetahui pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
7. Mengetahui contoh-contoh kesalahan berbahasa?
BAB II PEMBAHASAN

1.1 Pengertian bahasa baku


Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk
dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik einar haugen ia dikatakan sebagai”loghat
yang paling betul “bagi sesuatu bahasa.Pei dan Geynor(1954 :203) mengatakan
bahasa baku adalah dialek suatu bahasa yang memiliki keistimewaan sastra dan
budaya melebihi dialek-dialek lainnya dan disepakati penutur dialek-dialek lain
sebagai bentuk bahasa yang paling sempurna.didalam kamus umum bahasa Indonesia.
Bahasa baku atau bahasa standar itu harus diterima atau berterima bagi masyarakat
bahasa. Penerimaan ini sebagai kelanjutan kodifikasi bahasa baku.dengan penerimaan
ini bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan dan menyimbolkan
masyarakat bahasa baku.
Bahasa baku itu di fungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan masyarakat
secara luas. Acuan ini dijadikan ukuran yang disepakati secara umum tentang kode
bahasa dan kode pemakaian bahasa didalam situasi tertentu atau pemakaian bahasa
tertentu. Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam
bahasa inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistic pertama sekali diperkenalkan
oleh vilen mathesius ia termaksud pencetus aliran praha. Ia merumuskan bahwa
bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dimodifikasi, diterima dan difungsikan
sebagai model atau acuan oleh masyarakat luas.
Bahasa baku merupakan bahasa yang dapat mengukapkan penaran atau pemikiran
teratur, logis, dan masuk akal, bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis dan
kecedekiaan. Bahsa baku adalah bahasa yang digunakan secara efektif, baik, dan
benar.efektif karena memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan diungkapkan
kembali. Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan waktu dan, benar karena sesuai
kaidah kebahasaan, secara tertulis maupun terucap.

1.2 Pengertian bahasa tidak baku


Istilah bahasa tidak baku ini terjemahan dari”nonstandard language” istilah bahasa
non standar sering disinominkan dengan istilah”ragam subbaku”,”bahasa non
standar”, “ragam takbaku”,”bahasa tidak baku”,”ragam nonstandard”.

Surhayanto berpengertian bahwa bahasa non standar atau bahasa tidak baku adalah
salah satu variasi yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu
pemakain bahasa tidak resmi(1981:23).

Arluansila berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yan tidak
biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan(1985:116).

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang
pelafalan, tata bahasa, dan kosakata dari bahasa baku suatu bahasa.(richrhard, john,
dan Heidi dalam barus 2014:7).
Cristal berpengertian bahwa bahasa non baku adalah bentuk-bentuk bahasa yang tidak
memenuhi norma baku, yang dikelompokkansebagai subbaku atau non baku.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahwa bahasa non standar adalah ragam
yang berkode bahasa yang berbeda dengan kodebahasa baku, dan dipergunakan
dilingkungan tidak resmi.

1.3 Pengertian bahasa Indonesia baku

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah kodifikasi, terima dan fungsikan aytau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.

Contoh pada undang-undang dasar:

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaaan itu ialah


hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.

1.4 Pengertian bahasa tidak baku

Bahasa tidak baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dkodifikasi,
tidak terima dan tidak fungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas ,
tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

1.5 Ciri-ciri bahasa Indonesia baku


- Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relative bebas atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
- Bentuk kata yang berawalan me- dan ber dan lain-lain sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapakan secara jelas dan tetap didalam kata.
- Kongjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia bak ditulis secara jelas
dan tetap dalam kalimat.
- Partikel – kah – lah dan –pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat.
- Preposisi atau kata dngan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
dituliskan secara jelas dan tepat dalam kalimat
- Bentuk kata ulang redukplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya didalam kalimat.
- Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap dalam kalimat.
- Pola kelompok kata kerja aspek +agen =kata kerja sebagai bahagian kalimat
bahasa Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tepat didalam
kalimat.
- Konstruksi atau bentuk sintetis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku
ditulis ata diucapkan secara jelas dan tetap didalam kalimat.
- Fungsi grametika(subyek, predikat, objek)sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku tulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
- Kosakata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan
secra jelas dan tetap dalam kalimat.
- Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan.
- Peristilahan baku sebagai bahagian bahsa Indonesia baku dipakai sesuai dengan
pedoman peristilahan penulisan istilah yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui
pusat pembinaan dan pengembangan bahasa.
1.6 Contoh-contoh kesalahan berbahasa
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang
pelajar. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konvervasi atau yang
menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performasi bahasa orang
dewasa.
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah
bahasa yang berlaku dalam bahasa itu.penyimpangan kaidah bahasa dapat
disebabkan oleh menerapkan kaidah bahasa.dalam pengajaran bahasa, dikenal dua
istilah kesalahan(error) dan kekeliruan(mistake).
Menurut tarigan(1988: 87), kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pengajaran
bahasa,baik pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran kedua.kesalahan
berbahasa tersebut menganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa.kesalahan
berbahasa harus dikurangi bahkan dapat dihapuskan. Kesalahan-kesalahan
tersebut sering timbul dan banyak terjadi pada penulisan-penulisan ilmiah. Ada
empat pengklasifikasian atau taksonomi kesalahan berbahasa yang dikemukakan
tarigan(1988) antara lain:
1. Taksonomi kategori languistik
2. Taksonomi siasat permukaan
3. Taksonomi komparatif dan
4. Taksonomi efek komonikatif.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok acuan, yang dijadikan
dasar acuan atau yang dijadikan standar, digunakan secara efektif, baik , dan benar. Efektif
karena memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan diungkapkan kembali baik karena
sesuai kebutuhan :ruang dan waktu dan benar karena sesuai kaidah dan kebahasaan, secara
tertulis maupun terucap.

Bahasa tidak baku adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan dilingkungan tidak resmi. Bahasa nonbaku sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti keluarga, teman, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai