Dosen Pengampu :
Ita Khairani, S.Pd., M.Hum
Terimakasih kepada ibu dosen pengampu mata kuliah Ita Khairani, S.Pd.,
M.Hum. Makalah ini jauh dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat
kekurangan serta kelemahan dalam penyusunannya.
Demikian makalah yang kami buat ini guna untuk memenuhi tugas kuliah,
pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Semoga makalah yang saya buat ini
bermanfaat bagi yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………............................... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………....... 1
1.3. Tujuan…………..……………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN….…………………………………………….. 3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keragaman budaya sebagai
akibat dari keragaman suku bangsa yang mendiami wilayah dan bahasa masing-
masing dalam kegiatan sehari-hari dan bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan
kita dari berbagai macam bahasa di Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia. Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah
pemuda. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping
menjadi alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa daerah masing-masing
sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat komunikasi efektif
bagi terjalinnya hubungan antar etnis di Indonesia. Oleh karena itu pengetahuan
tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Namun masih banyak penggunaan kalimat yang kita gunakan dan kita tidak
menyadari kalau penggunaannya kurang tepat dan hal tersebut merubah makna,
penulisan, dan pengucapannya.
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan non baku dan perbedaannya?
2. Apa saja fungsi bahasa baku dan nonbaku?
3. Apakah kriteria dan ciri-ciri dari bahasa baku dan nonbaku?
4. Bagaimana penggunaan bahasa baku dan nonbaku dalam kehidupan sehari-
hari?
1.3. Tujuan
Sedangkan suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya
diakibatkan oleh salah penulisan saja, melainkan juga diakibatkan oleh pengucapan
yang salah dan juga karena penyusunan suatu kalimat yang tidak tepat. Umumnya,
kata tidak baku sering diucapkan atau muncul dalam percakapan sehari-hari.
Kata tidak baku merupakan kata yang fleksibel yang tidak berpedoman pada
kaidah bahasa Indonesia sehingga kata tidak baku tersebut digunakan dalam bahasa
sehari- hari dan sangat sering dijumpai. Kata tidak baku sering kita ucapkan secara
lisan.
Perbedaan kata baku dan tidak baku lebih terlihat dari segi fungsi dalam
menggunakan kata tersebut. Fungsi kata baku sangat beragam, seperti membuat karya
ilmiah, membuat surat resmi, dan sebagainya. Kata baku juga digunakan pada
pembuatan laporan, lamaran pekerjaan, serta persuratan antar lembaga.
Sedangkan fungsi kata tidak baku adalah Kata tidak baku lebih menekankan
pada fungsinya sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Fungsi kata tidak baku
sebenarnya membuat suasana lebih santai, terutama jika diterapkan pada percakapan.
Penggunaan kata tidak baku juga bisa membuat orang yang berbicara semakin santai.
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah.
Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan
demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat
bangsa.
2. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta
wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha
orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat
pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang
mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di
mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa
dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan
kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau golongan.
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai
(tidak resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar.
Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk mengakrabkan diri dan
menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).
Kata baku dan kata tidak baku dalam kehidupan bisa diterapkan di berbagai
macam acara. Contoh kata tidak baku biasanya digunakan pada pembicaraan yang
tidak resmi, seperti percakapan sehari-hari dengan teman. Selain itu, kata tidak baku
juga bisa diucapkan suami istri karena sudah saling mengenal. Semakin dekat
hubungan kekerabatan, penggunaan kata tidak baku semakin sering karena lebih
santai.
Kata tidak baku penerapannya berkebalikan dengan kata baku. Biasanya pada
suatu perusahaan, pembicaraan dari atasan pada bawahan menggunakan kata baku.
Kata tersebut juga tidak hanya dipakai pada bahasa lisan saja, tetapi juga bahasa
tulisan. Sangat penting untuk membedakan kata baku dan tidak baku agar
penggunaannya tepat sasaran.
2.4.1. Contoh Kalimat Menggunakan Bahasa Baku
1. Saya mohon izin karena tidak dapat menghadiri rapat. Jika pimpinan
berkenan, kehadiran saya akan digantikan karyawan yang lain.
2. Jangan pernah berpikir bahwa kamu akan gagal sebelum mencoba.
3. Apotek terlengkap di kota ini menyediakan jenis obat-obatan generik
hingga obat-obatan langka.
4. Ibu membeli cenderamata sebagai bukti pernah mengunjungi suatu
tempat.
5. Karier yang dipilih memang tidak sejalan dengan jurusan kuliah. Tapi, hal
itu bukan masalah besar selama bisa memberikan kontribusi.
6. Bulan November tahun depan kakak akan menikah.
7. Sekretaris perusahaan menunjukkan peningkatan performa signifikan
dibandingkan bulan sebelumnya.
8. Kiai terkenal di daerahku sudah berhasil mendidik banyak santri.
9. Memaafkan kesalahan orang lain adalah perbuatan mulia.
10. Meskipun hanya sekadar memberi saran, penyampaiannya perlu
diperhatikan.
https://mamikos.com/info/contoh-kata-baku-dan-tidak-baku/
https://hot.liputan6.com/read/4061383/pengertian-kata-baku-dan-tidak-baku-dilengkapi-ciri-
ciri-dan contohnya#:~:text=Pengertian%20kata%20baku%20ini%20merupakan,Besar
%20Bahasa%20Indonesia%20(KBBI).&text=Sedangkan%20suatu%20kata%20dianggap
%20tidak,sesuai%20dengan%20kaidah%20bahasa%20Indonesia.
https://hot.liputan6.com/read/4061383/pengertian-kata-baku-dan-tidak-baku-
dilengkapi-ciri-ciri-dan-contohnya
http://noviariasih13.blogspot.com/2016/05/makalah-bahasa-baku-dan-non-baku.html