Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR MANAGEMENT

DISUSUN OLEH :

Nama Kelompok : 1. Muhammad Haikal(5193342030)

2. Muhammad hafid al amin(

Kelas : Pendidikan TataBoga A

Dosen Pengampu : Dra. Lelly Fridiaty, M. Pd.

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TATABOGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap rahmat-
Nya yang mengiringi kita sehingga dapat menyelesaikan tugas “Makalah” dengan baik dan
tepat waktu.

Tulisan ini sebagai bagian dalam tugas mata kuliah Tataboga inti di Universitas Negeri
Medan. Tulisan ini berisikan tujuan memahami tentang Dasar Management.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa/i calon pendidik sebagai
pedoman dalam membuat media sebagai alat untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Medan, 8 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….…….

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….……

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….…

A. Latar Belakang …………………………………………………..………....

B.Tujuan …………………………………………………………...…………..

BAB II PEMABAHASAN ………………………………………………………...

A. Makanan Berat (tom yam ) …………..…….…………..……...

1. Sejarah tom yam ……..…………………………………………….

2. Bahan dan Bumbu ……………………..…….……………..………….

3. Langkah Pembuatan. ……………………………………..…..……….

B. Makanan Ringan (waffle) ……………………….………………...

1. Sejarah waffle …………..…………………………………………...

2. Bahan …………………………………………………….

3. Langkah Pembuatan …………………………………………………..

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………...

Kesimpulan …………………………………………………………….…….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….……..


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Makanan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan nutrisi yang
kemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral
merupakan nutrien dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Cairan yang dipakai
untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai.
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia disebut pangan, sedangkan makanan yang
dikonsumsi oleh hewan disebut pakan.

Kualitas suatu makanan dapat dinilai dari energi makanan dan umur simpan yang
dimilikinya. Konsumsi makanan secara tidak tepat atau tidak cukup akan menyebabkan
malnutrisi, yang dapat berujung pada berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, beberapa
jenis makanan bisa memicu timbulnya alergi makanan saat dikonsumsi oleh individu yang
sensitif. Bahan makanan diolah menjadi berbagai hidangan yang berbeda-beda dan
menjadi ciri khas suatu kebudayaan atau penduduk di lokasi geografis tertentu. Makanan
merupakan subjek yang dipelajari dalam berbagai ilmu, seperti ilmu pangan, ilmu gizi atau
nutrisi, dan gastronomi.

B. Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen, serta
melatih mahasiswa dalam bekerja sama membuat Makalah yang benar dan memberi
pemahaman yang luas mengenai hasil Makalah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. MAKANAN BERAT (TOM YAM )


1 .Sejarah Tom Yam

Meskipun sejarah keaslian dari Sup Tom Yum ini tidak diketahui secara
jelas, diyakini bahwa sup Thailand ini berasal dari Thailand Tengah. Tempat di
mana banyak sekali udang segar yang tersedia, yakni dekat dengan Sungai Chao
Phraya.

Selama bertahun-tahun, sup ini menjadi favorit di Thailand karena


memang cara pembuatannya yang sederhana. Rasanya yang unik pun juga menjadi
salah satu faktor. Hingga sekarang, Tom Yum menjadi salah satu makanan khas
dari berbagai restoran Thailand yang ada di negara mana pun.

Selain itu, ada pula cerita menarik dari kepopuleran Sup Tom Yum pada
tahun 1997. Iya, pada tahun ini terjadi krisis finansial Asia yang begitu hebat dan
berpengaruh ke seluruh negara-negara yang ada di Asia. Kemudian, banyak orang
yang menjuluki krisis tersebut sebagai  Tom Yum Goong Crisis karena krisis
finansial itu bermula dari Thailand.

Tom yam memiliki beberapa macam: Tom Yam Goong, Tom Yam Gai, Tom Yam
Pla dan Tom Yam Talay atau Tom Yam Po Taek. Karena pengaruh geografis Thailand yang
memiliki banyak wilayah pesisir, maka pemilihan isian tom yam juga tidak hanya terbatas
pada sayuran saja. Tom Yam Goong misalnya, tom yam yang satu ini adalah jenis yang paling
terkenal dan paling sering ditemukan di berbagai restoran tropis ataupun khas Thailand.
1. Tom Yam Goong

Tom Yam Goong mengandalkan udang sebagai bahan dan isi utamanya selain sayuran. Kuah
Tom Yam Goong juga cenderung bening dengan rasa gurih yang lembut. Selain itu, jenis Tom
Yam Goong ada pula yang berkuah santan.

2. Tom Yam Gai

Tom Yam Gai adalah sup yang menggunakan ayam sebagai bahan utama kuah dan isian.
Selain daging ayam, Tom Yam Gai juga dilengkapi dengan sayuran segar yang menambah
kualitas rasa.

3. Tom Yam Pla

Tom Yam Pla menggunakan ikan sebagai bahan utama. Rasa gurih dan daging ikan yang
lembut menjadi bintangnya.

4. Tom Yam Talay

Seafood yang menjadi isian Tom Yam tidak terbatas pada udang atau ikan. Tom Yam Talay
atau juga disebut Tom Yam Po Taek, berisikan berbagai macam makanan laut, antara lain ikan
cumi, udang, rumput laut, dan sebagainya. Untuk beberapa wilayah di Thailand ada pula yang
menggunakan jamur sebagai alternatif sayuran.

Tom Yam juga mengikuti perkembangan. Seolah mewujudkan impian para kaum urban yang
cenderung tidak ingin repot untuk menyantap hidangan, bumbu Tom Yam juga tersedia
dengan kemasan kaleng dan botol. Bumbu Tom Yam instan ini dapat ditemui di pusat
perbelanjaan. Selain tak perlu repot-repot di dapur, pengembangan bumbu Tom Yam ini juga
membuat para konsumen tidak perlu keluar ke restoran atau bahkan jauh-jauh terbang ke
Thailand untuk menyantapnya.
2. Bahan dan Bumbu

Bahan :

No Bahan Jumlah Satuan

1 Udang 50 Gram

2 Cumi cumi 50 Gram

3 Kan kakap Merah /putih 75 Gram

4 Jamur merang 40 Gram

5 Serai 2 Batang

6 Daun jeruk 3 Lembar

7 Kecap asin 2,5 Sdm

8 Cabai rawit merah 5 Buah

9 Garam secukupnya

10 Gula pasir secukupnya

11 2

Bumbu halus :

No Bahan Jumlah Satuan

1 Kemiri sangrai 2 Butir

2 Bawang putih 2 siung

3 Cabai merah 4 Buah

4 Terasi goreng ½ sdt

3. Cara membuat Tom Yam:


 Rebus kaldu seafood bersama semua bumbu seperti serai, daun jeruk, udang, cumi-
cumi, ikan kakap, jamur, cabai rawit dalam panci sedang.
 Tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. Rebus semua bahan dengan api sedang.
Sementara itu, gunakan kompor lain untuk menumis bumbu halus.
 Hingga harum. Setelah itu, masukkan tumisan ke dalam rebusan kaldu, tambahkan
kecap asin dan aduk sampai udang, cumi, dan ikan hingga matang.
 Matikan api dan Tom Yam siap dihidangkan. Santap selagi panas.

B. Makanan Ringan (waffle )

1 .Sejarah Waffle

Seperti halnya banyak resep legendaris, tanggal pasti dari kelahiran waffle Brussels
serta siapa penciptanya tak diketahui. Tulisan yang menyebut soal waffle Brussels pertama
kali ada pada tahun 1874. Namun bisa dibilang waffle Brussels bahkan sudah ada lebih lama
dari itu. Kata ‘waffle’ pertama kali muncul di literatur Brussels sejak tahun 1604, juga pada
karikatur tentang kemerdekaan Belgia pada 1830. Tak itu saja, gambar yang menunjukkan
Tahta Willem I, raja pertama Belanda dan Grand Duke of Luxembourg, juga terdapat gambar
waffle di dalamnya. Bersebelahan dengan dua tipe bir Brussels. Industri waffle muncul di
Belgia pada awal abad ke-19. Banyak keluarga Brussels yang membuka toko waffle di
sebelah rumah mereka atau di daerah pesisir. Salah satu keluarga pemanggang paling terkenal
di Belgia juga menambahkan ragi ke dalam adonan waffle. Lalu perlahan, reputasi Belgia
sebagai rumah bagi ahli pembuat waffle mulai benar-benar menyebar ke negara tetangga
seperti Perancis, Jerman, dan Belanda. Kepopuleran waffle di dunia internasional begitu
terasa ketika waffle Brussels muncul di World Fair tahun 1964 yang digelar di New York.
Stan makanan bernama ‘Bel-gem’ ini dikelola oleh Murice Vermeersch. Mereka menyajikan
sekitar 2.500 waffle setiap harinya dengan topping stroberi dan whipped cream. Orang-orang
Amerika pun terkesima dengan tekstur waffle yang ringan dan empuk. Bahkan orang-orang
Jepang juga ikut penasaran dengan waffle. Hal itu ditunjukkan dengan antrean yang terbentuk
di stan Belgia pada 2005 Expo di Aichi, Jepang. Mereka ingin merasakan seperti apa rasa
waffle Belgia yang katanya terbaik di dunia.

Kue yang dibuat dari campuran tepung, air atau susu, dan sesekali ditambahkan telur,
kemudian dikenal sebagai wafer. Kadang kala sajian ini juga dimasak di atas api dengan
menggunakan piringan besi panjang. Kemudian sekitar abad ke-13, wafer ini pun mulai
punya bentuk yang berbeda-beda. Mulai dari lambang keluarga dan pemandangan alam
hingga pola bergaris yang kini jadi ciri khas wafer.

Pada abad pertengahan dan Renaisans, wafer dimakan oleh semua lapisan masyarakat,
dari masyarakat kecil sampai raja-raja. Seringkali wafer dimakan untuk merayakan hal-hal
berbau agama dan hari suci. Wafer dijual oleh pedagang kaki lima yang berkumpul di luar
gereja. Di Inggris, mereka menyebutnya ‘waferers’ dan di Perancis ‘gaufriers’. Orang
Belanda sangat menyukai wafer yang mereka sebut sebagai ‘wafles’. Koloni pun
memperkenalkannya ke Dunia Baru pada awal abad ke-17. Di Dunia Baru inilah kue ini
kemudian bertemu dengan ‘teman sejatinya’, yakni sirup maple. Pada 1735, ‘wafles’
kemudian mendapatkan tambahan huruf ‘f’, menjadi waffle seperti yang kita tahu pada hari
ini. Konon, Thomas Jefferson adalah orang pertama yang membawa besi pencetak
waffle dengan pegangan panjang ke Amerika pada tahun 1789. Sekitar 80 tahun kemudian,
Cornelius Swarthout pun mematenkan besi pencetak waffle yang bisa digunakan di atas
kompor. Cone waffle untuk es krim pertama kali muncul di World’s Fair tahun 1904 di St.
Louis, Amerika Serikat.

2. Bahan dan Topping

Bahan :

No Bahan Jumlah Satuan


1 terigu 50 Gram

2 Bakimg powder 50 Gram

3 Gula pasir 75 Gram

4 Mentega 40 Gram

5 Susu 2 Batang

6 Telur 3 Lembar

7 Garam 2,5 Sdm

Bumbu halus :

No Bahan Jumlah Satuan

1 Coklat secukupnya

2 Potongan stroberi 2 siung

3 Parutan jkeju 4 Buah

3. Cara Membuat waffle


 Untuk membuat adonan waffle bisa dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan
cair seperti halnya susu dengan dengan telur. Campur dan aduk bahan ini secara
merata sampai semuanya tercampur emrata
 . Setelah itu, tuangkan bahan cair ini kedalam campuran bahan kering yang sudah
diayak. Aduk-aduk kembali secara merata dan masukkan margarin cair kedalamnya.
Aduk-aduk secara merata hingga tercampur.
 Kemudian kocok secara merata sampai anda mendapatkan konsistensi yang tepat.
Selagi menunggu silahkan panaskan wajan waffle dan berikan margarin kedalamnya
tunggu sampai wajan panas.
 Tuangkan adonan kedaamnya sapai penuh dan tutupi dengan menggunakan
penutupnya. Masak sampai matang dan bagian pinggirnya krispi secara merata.
Angkat sajian ini bila sudah kering dan matang sajikan dalam piring dan berikan
dengan bahan topping yang sudah anda buat sebelumny

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :

Berdasarkan pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa makanan sebagai sumber energi
dan zat pembangun tubuh merupakan elemen penting dalam tubuh manusia dan fungsi makanan
bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar tetapi lebih utama untuk mendapatkan tenaga,
mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap
penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

https://anakrantau.id/life/sup-tom-yum-makanan-khas-thailand-yang-tak-boleh-
dilewatkan/#:~:text=Sejarah,dekat%20dengan%20Sungai%20Chao%20Phraya.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/28/173500327/apa-itu-waffle-makanan-khas-
negara-mana-dan-sejarahnya?page=all#:~:text=Sejarah%20waffle
%20Brussels&text=Kata%20'waffle'%20pertama%20kali%20muncul,tentang
%20kemerdekaan%20Belgia%20pada%201830.&text=Industri%20waffle%20muncul
%20di%20Belgia,mereka%20atau%20di%20daerah%20pesisir.

Anda mungkin juga menyukai