Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

”DinFa Rice Bowl”

Disusun oleh:

 Dini Alfia Setiani : 22017008


 Fadilah Ika Lutviana : 22017009

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA
BEKASI
2019
RINGKASAN

Salah satu gaya nasi campur hadir meramaikan industri restoran di Indonesia, donburi,
atau dengan nama populer rice bowl. Hidangan ini hadir dari tradisi santap orang Jepang yang
juga sama-sama pemakan nasi seperti orang Indonesia. Karena kepraktisannya, gaya makan
ini cepat masuk ke dalam menu keseharian kalangan urban. Kepraktisannya menjadi magnet
utama. Komposisinya terdiri atas protein dan serat, dicampur dengan bumbu yang dirasa
cocok. Ditemani nasi yang pas porsinya, santapan habis tanpa menyita waktu yang padat.
Jika di negara asalnya rice bowl berisi lauk lokal populer semacam beef sukiyaki atau
potongan seafood segar, kami mengadaptasinya dengan lauk-pauk ringan. Sah-sah saja
ditambah sambal on side sebagai pendorong selera. Pendekatan donburi berbeda dengan nasi
campur Indonesia yang identik menata lauknya di bagian pinggir nasi dengan porsi yang
biasanya lebih besar. Rice bowl kekinian mudah menyebar karena tercipta di era media sosial.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam suatu pemasaran banyak sekali ragam makanan – makanan yang dijual oleh
masyarakat. Apalagi kondisi masyarakat kita yang bersifat konsumtif, Oleh karena itu
kami tergerak membuat inovasi baru dibidang kuliner. Banyak aktivitas yang dijalani
setiap orang perharinya dengan aktivitas yang semakin padat membuat banyak orang
membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Makanan – makanan yang tersedia di pasaran memang sudah beragam, tetapi umumnya
makanan tersebut kebanyakan terlalu mahal.
Usaha ini didirikan karena tergeraknya akan kesadaran kami sebagai
seller/penjual dalam menjual produk yang tidak hanya bermanfaat dalam sisi
keuntungan penjual, tetapi juga dalam sisi kebutuhan pembeli. Alasan utama
pendirikan usaha ini adalah tergeraknya kesadaran kami dalam melihat
banyaknya mahasiswa dari Jurusan Kesehatan yang sering kali melupakan
sarapan ataupun makan siang yang bergizi. Kita tergerak dari lingkungan kami
sendiri, melihat dengan kenyataan yang ada. Kami melihat tidak jarang
mahasiswa Jurusan Kesehatan yang melewatkan waktu sarapan karena padatnya
jadwal kuliah dan praktikum. Juga dalam waktu makan siang, sering kali pula
mahasiswa hanya membeli jajanan ringan sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan gizinya.

1.2 Tujuan
1. Menjual produk makanan utama yang sehat, halal dan praktis
2. Menambah pengalaman dalam berwirausaha
3. Mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam penjualan produk

1.3 Manfaat
Manfaat dari usaha Rice Bowl ini di antaranya adalah kita bisa mendapatkan
keuntungan finansial dengan adanya usaha ini. Di samping itu, dengan adanya
usaha DinFa Rice Bowl ini kita dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk
orang lain, serta kita dapat memiliki pengalaman dalam berwirausaha.
BAB II
GAMBARAN PROFIL USAHA

2.1 Identifikasi Produk Usaha Rice Bowl


Produk yang dihasilkan dari usaha “DinFa” Rice Bowl ini adalah
makanan pokok dengan berbagai macam lauk. Mungkin kita sudah banyak
melihat produk rice bowl yang sudah beredar disekitar kita. Untuk membedakan
usaha rice bowl dengan usaha makanan cepat saji yang lain, maka kami dapat
memberikan aneka pilihan yang lebih bervariasi.
Adapun variasi menu Rice Bowl ini, antara lain adalah sebagai berikut:
a) Tumis cumi + telur mata sapi
b) Chicken Teriyaki + telur mata sapi
c) Ayam sambal matah + Telur mata sapi

2.2 Keunikan Produk


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa usaha Rice Bowl ini
bukanlah usaha yang benar-benar baru di pasaran. Dikarenakan saat ini sudah ada
usaha sejenis yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
mengemas usaha ini sebagai suatu bentuk usaha yang berbeda dengan usaha
sejenis yang sudah ada terlebih dulu di pasaran. Usaha ini mempunyai beberapa
keunggulan antara lain :
1. Aman untuk dikonsumsi bagi semua usia dan juga bermanfaat bagi kesehatan
karena berbagai kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.
2. Proses produksinya higienis.
3. Kemasan yang praktis.
4. Harga pas sesuai kantong mahasiswa.

2.3 Ruang Lingkup Usaha


Ruang lingkup usaha yang kami rintis ini masih dalam usaha rumahan kecil, tetapi
usaha ini sangat menjanjikan karena produk makanan yang kami produksi dapat di
nikmati oleh semua kalangan.
BAB III
RENCANA PEMASARAN

3.1 Pengamatan Lingkungan


Sebagai awal dari pendirian suatu usaha hal pertama yang dilakukan
adalah pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar. Tujuan dari
dilakukannya pengamatan lingkungan sekitar adalah untuk mencari peluang
usaha yang sekiranya nanti bisa berkembang dengan baik ke depannya. Dari hasil
pengamatan didapatkan bahwa mahasiswa atau masyarakat di lingkungan sekitar
sangat gemar mengkonsumsi makanan cepat saji yang simple dan dengan harga
terjangkau. Ditambah jika siang hari di daerah kampus dimana mahasiswa mulai
lapar dan tidak memiliki waktu untuk membeli makan diluar sehingga
kebanyakan dari mereka menginginkan makanan yang cepat saji dan simple
namun bergizi. Hal ini akan sangat mungkin bisa mendorong berkembangnya
usaha kami. Oleh karena itu kami mencoba untuk membuat suatu usaha
sederhana berupa makanan cepat saji, simple, unik, tentunya bergizi dan rasanya
yang enak.

3.2 Analisis SWOT


A. Strength
 Bahan bakunya mudah ditemukan
 Cita rasa yang mudah diterima
 Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B. Weakness
 Tidak tahan lama dan mudah basi
 Modal cukup kecil
C. Opportunities
 Banyak disukai berbagai kalangan
D. Threats
 Selera konsumen variatif
 Munculnya pesaing baru
 Ada jenis makanan yang sama
3.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat rice bowl dengan berbagai macam variasi menu dan rasa
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada konsumen
untuk bisa memilih rasa yang mereka sukai.
2. Menjual produk dengan harga yang terjangkau.
3. Menawarkan produk via online dan juga secara langsung kepada teman
kuliah ataupun masyarakat sekitar.
BAB IV
RENCANA PRODUKSI

4.1 Alat dan Bahan Baku


Alat : bahan :
 Wajan - beras - garam
 Spatula - ayam - tomat
 Tabung gas - cumi - salada
 Kompor - telur - timun
 Sendok plastic - cabai - tepung terigu
 Paper bowl - bawang putih - minyak
 Pisau -bawang merah - bumbu dapur
 Talenan - bawang Bombay - saus teriyaki

4.2 Proses pembuatan


Adapun cara pembuatan Tumis cumi, Pertama lakukkan pencucian cumi sampai
bersih, lalu potong-potong cumi sesuai selera. Lalu siapkan daun jeruk, tomat ,irisan
bawang, cabai. Panaskan minyak lalu tumis bumbu sampai harum. Selanjutnya masukkan
cumi yang sudah dibersihkan, tambahkan ½ gelas air, garam, penyedap rasa, dan kecap
manis. Tunggu sampai air mulai berkurang, angkat dan sajikan.
Pada menu selanjutnya pembuatan menu ayam, dengan mencuci ayam terlebih
dahulu hingga bersih. Memotong ayam dengan ukuran yang disesuaikan. Setelah
itu, bahan dibalut dengan tepung kering kemudian tepung basah dan
dibalutkan ke tepung kering lagi. Jika bahan sudah dibalut dengan tepung,
maka bahan sudah siap digoreng, namun dengan jumlah minyak yang banyak
hingga bahan yang digoreng tercelup semua. Angkat ayam yang sudah berwarna
kecolatan dan tiriskan.
Cara membuat saus teriyaki yaitu tumis bawang bombay terlebih dahulu,
setelah wangi masukkan saus teriyaki instan dan masukkan air sedikit demi
sedikit. Tambahkan gula dan garam secukupnya, setelah itu tambahkan tepung
maizena agar saus menjadi kental. Sedangkan pembuatan sambal matah dengan
cara siapkan irisan bawang dan cabai, daun jeruk, peras lemon, dan campur
semua bahan jadi satu, tambahkan gula dan garam setelah itu siram 3 sendok
minyak panas. Sajikan dan nikmati.
4.3 Biaya Produksi
Biaya Tetap ( Fix Cost )
Tabel perhitungan biaya tetap ( fix cost )
No Nama alat Jumlah Harga
1 Wajan 1 23.000

2 Spatula 1 3.000

3 Tabung gas 1 110.000


4 Kompor 1 80.000
5 Sendok plastic 1 pak (25 pcs) 5.000
6 Paper bowl 24 35.000
7 Pisau 2 6.000

8 Talenan 1 7.500

TOTAL Rp. 269.500

Biaya Tidak Tetap (Variable Cost )

Tabel Perhitungan Biaya Tidak Tetap (variable cost )

No Bahan Jumlah Satuan Harga

1 Beras 10 Kg 100.000

2 Ayam 3 Ekor 80.000

3 Cumi 5 Kg 325.000

4 Telur 5 Kg 110.000

5 Cabai 1 Kg 50.000

6 Bawang putih 2 Kg 60.000

7 Bawang merah 2 Kg 60.000

8 Bawang Bombay 1 Kg 25.000

9 Garam 500 Gram 4.000

10 gula 500 Gram 6.500

11 Tomat 1 Kg 8.000

12 Salada 1 Kg 20.000
13 Bumbu Dapur 3 Ikat 10.000

14 Timun 1 Kg 4.000

15 Tepung terigu 2 Kg 13.000

16 Saus teriyaki 275 ml 18.000

17 Minyak 3 Liter 36.000

TOTAL 848.500

Modal/Pemasukkan
Modal yang keluarkan dalam seminggu ialah sebesar Rp. 1.118.000
Total biaya = bahan baku + perlengkapan
= Rp. 269.500 + Rp. 848.500 = Rp. 1.118.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam seminggu menghasilkan 100 produk dengan
modal pengeluaran Rp. 1.118.000

Penentuan Harga Jual


Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi = Rp 1.118.000 : 100 = Rp. 11.180
Harga jual = harga pokok + laba yang di inginkan = Rp. 11.180 + Rp.3.820 =
Rp.15.000
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.15.000/pcs)

Perhitungan laba rugi


Laba = (hasil produksi x harga jual) – modal = ( 100 x Rp. 15.000) – Rp. 1.118.000 = Rp.
382.000
Presentase laba = laba : modal x 100% = Rp. 382.000 : Rp. 1.118.000 x 100% = 34,16 %
Presentase dari laba bersih yang didapat dalam satu minggu yaitu 34,16%
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

“DinFa” rice bowl merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam
bidang ini, penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan untuk mencari
peluang bisnis yang baik dan bermanfaat oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan
produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi oleh para konsumen dan
tertanam dibenak masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai