No :
PANDUAN MUTU
SISTEM HACCP UNTUK PENGOLAHAN MENU AYAM BAKAR SAUS BARBEQUE
DI MOYASU RESTAURANT
OLEH
ADE PUTRI
1
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
(…………………………………..)
2
PANDUAN MUTU No :
Revisi :
DAFTAR ISI Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
A. DAFTAR ISI
No Deskripsi Halaman / No.
Dokumen
A DAFTAR ISI 3
B TUJUAN & RUANG LINGKUP 5
C KEBIJAKAN PERUSAHAAN 8
D PROFIL PERUSAHAAN 8
E PENGENDALIAN DOKUMEN & REKAMAN 9
F TIM HACCP 11
G BAGAN ORGANISASI 12
H LAY OUT PABRIK 13
I DESKRIPSI PRODUK 14
J DESKRIPSI BAHAN BAKU DAN BAHAN KEMAS 15
K DIAGRAM ALIR PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS 17
BARBEQUE
L1 PENERIMAAN DAGING AYAM 18
L2 PENERIMAAN BAHAN BASAH DAN BAHAN 19
KERING
M PENGOLAHAN AYAM BAKAR SAUS BARBEQUE 21
N PENYAJIAN AYAM BAKAR SAUS BARBEQUE 22
ANALISI BAHAYA DAN TINDAKAN
O PENGENDALIAN (PRINSIP 6) 23
P PENETPAN CCP (PRINSIP 7) 33
Q PENETAPAN CRITICL LIMIT/ BATAS KRITIS 35
(PRINSIP 8)
R PENETAPAN PROSEDUR MONITORING (PRINSIP 37
9)
S PENETAPAN TINDAKAN KOREKSI (PRINSIP 10) 40
T VERIFIKASI (PRINSIP 11) 43
U DOKUMENTASI ( PRINSIP 12) 47
V RENCANA HACCP UNTUK PRODUKSI AYAM 52
BAKAR SAUS BARBEQUE
PANDUAN MUTU No :
TUJUAN Revisi :
DAN Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA PRODUKSI
RUANG LINGKUP Halaman :
AYAM BAKAR SAUS BARBEQUE
B. TUJUAN
Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak asasi setiap orang untuk
keberlangsungan hidupnya. Makanan merupakan unsur terpenting dalam menentukan derajat
kesehatan seseorang, makanan juga dapat menjadi sumber penularan penyakit (Priyanto, 2008).
Penyakit dapat menular melalui makanan dan minuman yang dikenal dengan food borne disease
(keracunan makanan) yang disebabkan oleh mikroorganisme.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kepada kesadaran bahwa bahaya (hazard) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap
produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut
(Winarno, 2004). Tujuan HACCP adalah untuk menjamin bahwa produk makanan memang aman
untuk dikonsumsi. Penerapan HACCP tersebut meliputi semua kegiatan yang dimulai dari
penangan bahan mentah, pemilihan bahan mentah, persiapan, pengolahan, penyimpanan dan
penyajian makanan matang.
Pada menu Ayam bakar saus barbeque yang terdapat di Moyasu Restaurant ini, perlu dilakukan
tindakan HACCP mengingat bahan bakunya berupa daging ayam yang rentan terhadap bahaya
biologi, fisik dan kimia. Selain bahaya yang berasal dari bahan baku, bahaya juga dapat timbul
pada saat penerimaan maupun persiapan bahan baku. Bahaya tersebut timbul bila kualitas bahan
tidak sesuai standar, ada kontaminasi dengan bahan makanan yang lain dan kebersihan alat pada
saat digunakan.
Tujuan umum:
Melakukan pengawasan terhadap kualitas keamanan makanan untuk mencegah terjadinya penyakit
keracunan yang dapat ditimbulkan melalui perantara produk ayam bakar saus barbeque.
Tujuan khusus:
1. Mengetahui diagram alir proses pengolahan ayam bakar saus barbeque
2. Mengetahui mutu pengawasan bahan baku pengolahan ayam bakar saus barbeque
3. Mengetahui mutu pengawasan persiapan pengolahan ayam bakar saus barbeque
4. Mengetahui pengawasan pengolahan ayam bakar saus barbeque
5. Mengetahui mutu pengawasan penyimpanan ayam bakar saus barbeque
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Moyasu Restaurant menu ayam bakar saus barbeque menyangkut perannya dalam
Industri pangan mencakup :
□ Rantai Pangan :
Dimulai sejak bahan baku diterima dari Supplier lalu diproduksi sesuai standard dan spesifikasi
yang disetujui hingga produk akhir siap diambil atau dikirim ke pelanggan
□ Jenis komoditi :
Satu ayam utuh ayam bakar saus barbeque (satu porsi) langsung ke konsumen
□ Jenis kemasan :
a. Kertas Ivory
b. Kemasan “satu ayam utuh ayam bakar saus barbeque (satu
porsi)”/ piring hidang kaca, garpu dan steak knife
Acuan normatif yang digunakan adalah :
b. Peraturan Pemerintah No, 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan
Manajemen puncak adalah Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem
HACCP secara efisien dan efektif, maka berperan
Jumlah karyawan bagian produksi yang berkerja di Moyasu Restaurant di kota Jakarta Selatan
sebanyak 20 orang yang memiliki komitmen yang sama dalam rangka memastikan diterapkannya
Sistem HACCP sebagai jaminan Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan.
Manajemen puncak melakukan tinjauan Sistem HACCP minimal 2 kali setahun untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan efektifitasnya secara berkesinambungan. Proses tinjauan manajemen
mencakup penilaian tentang peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan Sistem HACCP
termasuk kebijakan pangan.
PANDUAN MUTU No :
KEBIJAKAN Revisi :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
C. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Manajemen puncak menetapkan dan memelihara Kebijakan Perusahaan sesuai dengan peran
organisasi dalam rantai pangan.
menjadi kebijakan segenap pimpinan dan seluruh pegawai Moyasu Restaurant dengan sikap
Keteladanan, Kebersamaan, Dedikasi, Kerja Keras dan Disiplin ,berdasarkan kaidah
profesionalisme dengan:
Alamat Perusahaan : Kemang Village, Jl. Pangeran Antasari No. 36, Jakarta Selatan 12150
Telepon : 089898989898
Email : moyasurestaurant@gmail.com
Alamat Tempat Produksi : Kemang Village, Jl. Pangeran Antasari No. 36, Jakarta Selatan 12150
Hasil Produksi : satu ayam utuh ayam bakar saus barbeque (satu porsi)
PANDUAN MUTU No :
Revisi :
PENGENDALIA Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
N DOKUMEN Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
Pengendalian dokumen yang terdokumentasi juga ditetapkan untuk menentukan pengendalian yang
diperlukan dalam :
Rekaman ditetapkan dan dipelihara untuk menyediakan bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan
bukti operasi yang efektif. Rekaman harus dapat dibaca, mudah dikenali serta mudah diperoleh.
F. TIM HACCP
Manajemen Moyasu Restaurant telah menunjuk Tim HACCP yang terlatih berdasarkan Surat
Penunjukan Perusahaan No : ………………… untuk menjamin diterapkannya Sistem Manajemen
Keamanan Pangan yang berdasarkan Sistem HACCP, dengan Ketua & Anggota sebagai berikut :
Bagan organisasi perusahaan menunjukkan hubungan fungsional dan area wewenang pada
masing-masing bagian untuk menjamin operasi dan pemeliharaan Sistem HACCP Tanggung
jawab dan wewenang terdapat pada deskripsi kerja (Job Description) yang bersangkutan.
Semua personel memiliki tanggung jawab untuk melaporkan masalah-masalah dalam lingkup
Sistem HACCP kepada personel yang ditetapkan dalam Tim Keamanan Pangan. Tim ini memiliki
tanggung jawab dan wewenang yang jelas untuk memprakarsai dan merekam tindakan.
PANDUAN MUTU No :
BAGAN Revisi :
ORGANISASI Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
G. BAGAN ORGANISASI
PANDUAN MUTU No :
LAY OUT Revisi :
RUMAH Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
PRODUKSI Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
I. DESKRIPSI PRODUK
PANDUAN MUTU No :
DESKRIPSI Revisi :
BAHAN BAKU SISTEM HACCP PADA Tanggal Berlaku :
DAN BAHAN PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS Halaman :
KEMAS BARBEQUE
Penerimaan
Penirisan Pengupasan
Pencucian
Pengirisan
Pendistribusia
n
PANDUAN MUTU No :
Revisi :
PENERIMAAN Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
DAGING SAPI Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
Penyembelihan ayam
di RPH pukul 03.00 Pasar tradisional
pembersihan,
pengolahan,
tanpa
penyimpanan
Pemeriksaan dan Pencatatan
No :
PENGOLAHAN AYAM BAKAR PANDUAN MUTU Revisi :
SAUS BARBEQUE SISTEM HACCP PADA PRODUKSI AYAM Tanggal Berlaku :
BAKAR SAUS BARBEQUE Halaman :
Penerimaan Penyeleksian 2
Penyeleksian 1 Panaskan
Pencucian 1 (25
Pengupasan 1 Pengupasan 2
menit)
Pengirisan 1 Pengirisan 2
Penirisan Penumisan
ayam rebus 3menit
450C
Sampai ke ruang
Pencampuran dan pemasakan 730C (23 menit) distribusi 350C
No :
PANDUAN MUTU Revisi :
ANALISIS BAHAYA DAN
Tanggal :
TINDAKAN PENGENDALIAN
SISTIM HACCP PRODUKSI Berlaku :
(PRINSIP 6)
AYAM BAKAR SAUS Halaman :
BARBEQUE
Identifikasi analisis bahaya ini dilakukan setelah dilakukan pengamatan secara cermat, selanjutnya dilakukan diskusi, brainstorm dengan para
pakar didukung dengan kajian pustaka dan konsultasi dengan pakar dan pemasok bahan. Tabel dibawah menjelaskan hasil analis bahaya yang
meliputi; identifikasi bahaya, identifikasi sumber bahaya, penetapan tindakan pengendalian dan penetapan resiko.
Keparaha
Peluang/ Signifikan
Bahaya n/
No. Bahan Baku Penyebab Bahaya Reasonably si Bahaya Cara Pencegahan
B/F/K Severity
(T/S/R)* (S/T)**
(T/S/R)*
1. Daging Ayam F Daging pucat kebiruan, bulu, kotoran S T S - Penerimaan
dan darah ayam 1melakukan
B Kontaminasi Salmonella, E. Coli, T T S penyeleksian
Staphylococcus aureus, daging ayam
24
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
(Pemilihan
bawang bombay
sesuai dengan
spesifikasi)
3. Bawang putih B BacillusCereus, ulat R R TS - Pengupasan 2
K Residu pestisida R R TS (menggunakan
F Tanah R R TS pisau bersih)
- Pencucian 2
dengan air bersih
yang memenuhi
syarat air minum
(tidak berbau,
tidak berasa, dan
tidak berwarna)
- Penyeleksian 2
(Pemilihan
bawang bombay
sesuai dengan
spesifikasi)
4. Saus Barbeque F Kemasan, tanggal kadaluarsa R R TS - Melihat tanggal
kadaluarsa pada
kemasan saus
barbeque dan
26
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
kemasannya
tertutup rapat
- Setelah
digunakan, saus
disimpan dalam
lemari pendingin
5. Kecap F Kemasan, tanggal kadaluarsa R R TS - Melihat tanggal
kadaluarsa pada
kemasan kecap
dan kemasannya
tertutup rapat
- Setelah dibuka
dari kemasan,
kecap segera
dituangkan/disim
pan dalam botol
yang tertutup
rapat
6. Minyak goreng F Kemasan, tanggal kadaluarsa R R TS - Melihat tanggal
kadaluarsa pada
kemasan minyak
goreng dan
kemasannya
27
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
tertutup rapat
7. Saus tomat F Kemasan, tanggal kadaluarsa R R TS - Melihat tanggal
kadaluarsa pada
kemasan saus
tomat dan
kemasannya
tertutup rapat
8. Air B Kontaminasi E.Coli S R TS - Menggunakan air
F Air yang berbau R R TS bersih yang
memenuhi syarat
air minum (tidak
berbau, tidak
berasa, dan tidak
berwarna)
Keterangan :
* T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah
** S = Signifikan; T = Tidak Signifikan
28
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
Keterangan :
A = Makanan non steril untuk konsumen beresiko tinggi
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
30
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
mencuci tangan
dengan mencuci
bahan makanan
- Dibuang kotoran
yang menempel
Pencucian 2 B E. Coli R S TS Dicuci dengan air
bersih yang memenuhi
(Bawang bombay) F Kotoran, pasir R R TS
syarat air minum (tidak
berbau, tidak berasa,
dan tidak berwarna)
bawang putih)
Perebusan B E. coli, Salmonella, Staphylococcus S T S - Perebusan dengan
aureus, Campylobacter jejuni air bersih yang
(Daging ayam)
memenuhi syarat air
minum (tidak
berbau, tidak
berasa, dan tidak
berwarna
31
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
- Direbus dengan
suhu 700C-1000C.
yang lengkap
Pendistribusian F Suhu makanan dingin S R TS - Menggunakan troli
yang terdapat
pengatur suhu
33
PANDUAN MUTU No :
PENETAPAN CCP
Revisi :
(PRINSIP 7 )
SISTIM HACCP PRODUKSI BAKSO Tanggal
Berlaku :
Halaman :
P. PENETAPAN CCP
Daging Ayam
Kontaminasi Salmonella, E. Coli, Staphylococcus
aureus, Campylobacter jejuni
Keterangan :
* Y = Ya; T = Tidak
Catatan:
Penentuan CCP dapat menggunakan diagram Pohon Keputusan atau Matriks Signifikansi Bahaya.
PANDUAN MUTU No :
PENETAPAN CRITICAL LIMIT (CL)/ Revisi :
BATAS KRITIS Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA
(PRINSIP 8) Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
Setelah ditetapkan CCP, berikutnya tim HACCP menetapkan CL atau batas kritis. Batas kritis adalah kriteria kritis bagi tidakan
pengendalian yang sudah ditetapkan.
Monitoring adalah tindakan memeriksa apakah prosedur produksi dan penanganan Pada masing-masing titik pengendalian kritis
(CCP) dilaksanakan dengan tepat dan dibawah kendali, dan melibatkan pengawasan sisimatis, pengukuran dan pencatatan yang
akurat yang dilakukan oleh tim ahli. Dengan urutan perencanaan dan pengamatan untuk melihat apakah titik pembatasan kritis dapat
diatasi
A. Bahan Baku
B. Proses
Prinsip 7 Prinsip 8 Prinsip 9
CCP Bahaya Monitoring
Batas Kritis
(Tahap Potensial
(Critical Limit) Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan
Proses)
Pencucian Biologi (E.coli<2 Cemaran Uji Ruang QC Kontinyu
1 (ayam) APM/mL). mikroba dari laboratorium laboratorium
air pencucian mikrobiologi
Terdapat dua (2) tindakan koreksi, yaitu : (1) Tindakan segera yaitu: mengatur proses untuk mendapatkan kembali control seperti : bahan
baku ditolak, penggunaan bahan kimia, meningkatkan dosis, mengerjakan produk yang dicurigai seperti mengubah menjadi produk lain dengan
cara menghancurkan produk lama. (2) tindakan pencegahan , misalnya mengevaluasi kembali supplier atau review rencana HACCP.
A. Bahan Baku
Fisik Tidak ada bulu, Kondisi Memberikan Di tempat QC Saat Mengganti bahan
kotoran, bekas darah fisik spesifikasi penerimaan peneri baku yang sesuai
ayam, daging daging bahan bahan maan spesifikasi
kebiruan, dan memar. ayam makanan yang makanan bahan
akan dibeli makana
n
B. Proses
Perebusa Biologi E. coli (1x101 Cemaran Pengukuran Ruang QC Kontin Melakukan perebusan
n koloni/g), mikroba suhu air pengolahan yu ulang menggunakan air
(Daging Salmonella perebusan), dan terstandar, tidak terdapat
Ayam) (negative/25g), dan uji Laboratorium cemaran E.coli dan
Staphylococcus mikrobiologi Mikrobiologi melakukan pemantauan
aureus suhu kisaran 70oC –
(1x102koloni/g), 100oC
Campylobacter.
Jejuni
(negative/25g)
No :
PANDUAN MUTU Revisi :
VERIFIKASI
Tanggal Berlaku :
(PRINSIP 11)
SISTEM HACCP PADA Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
T. VERIFIKASI
Terpat d empat (4) tipe kegiatan dalam pelaksanaan verifikasi yaitu: (1) validasi HACCP, (2) Review dari Catatan Monitoring yaitu; catatan
akivitas monitoring&tindakan koreksi yang didokumentasikan, diberikan initial dan tanggal. (3) Testina Produk seperti, analisis mikroba dari
makanan, testing benih untuk % germinasi, dan testing makanan untuk residu bahan kimia, (4) Auditing yaitu internal dan eksternal.
A. Bahan Baku
Prinsip
Prinsip 8 Prinsip 9 Prinsip 10 Prinsip 11
7
Potensi
CCP Tindakan
Bahaya Batas Kritis Monitoring Verifikasi
(Bahan Koreksi
(Critical Limit)
Baku) Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan
1
Daging Biologi E. coli (1x10 Cemaran Uji Di ruang QC 1 bulan Mengganti Melakukan uji
ayam koloni/g), Mikroba laboratorium laboratorium sekali bahan baku mikrobiologi
Salmonella yang tidak
(negative/25g), tercemar
Staphylococcus mikroba
aureus (1x102
koloni/g),
Campylobacter
jejuni
(negative/25g) .
(SNI, 2009).
Fisik Tidak ada bulu, Kondisi Memberikan Di tempat QC Saat Mengganti Pensortiran
kotoran, bekas fisik spesifikasi penerimaan peneri bahan baku daging ayam
darah ayam, daging bahan bahan maan yang sesuai
daging kebiruan, ayam makanan yang makanan bahan spesifikasi
dan memar. akan dibeli makana
n
B. Proses
Prinsip
Prinsip 8 Prinsip 9 Prinsip 10 Prinsip 11
7
Bahaya
CCP Batas Kritis Tindakan
Potensial Monitoring Verifikasi
(Tahap (Critical Koreksi
Proses) Limit) Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan
Pencucia Biologi (E.coli<2 Cemaran Uji Ruang QC Kontin Miencuci kembali Melakukan uji
n1 APM/mL). mikroba laboratorium laboratorium yu daging mikrobiologi
(ayam) dari air mikrobiologi menggunakan air air
pencucia mengalir dan
n bersih
Perebusa Biologi E. coli (1x101 Cemaran Pengukuran Ruang QC Kontin Melakukan - Uji
n koloni/g), mikroba suhu air pengolahan yu perebusan ulang mikrobiologi
(Daging Salmonella perebusan), dan menggunakan air Mencatat suhu
Ayam) (negative/25g), dan uji Laboratoriu terstandar, tidak perebusan
Staphylococcu mikrobiologi m terdapat cemaran daging ayam
s aureus Mikrobiologi E.coli dan
(1x102koloni/g melakukan
), pemantauan suhu
Campylobacte kisaran 70oC –
r. Jejuni 100oC
(negative/25g)
No :
DOKUMENTASI PANDUAN MUTU Revisi :
( PRINSIP 12) Tanggal Berlaku :
SISTEM HACCP PADA Halaman :
PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS
BARBEQUE
U. DOKUMENTASI
Langkah terahir adalah penetapan dokumentasi yang dianggap perlu untuk dapat mengimplementasikan HACCP di restoran Dokumen yang
perlu disiapkan oleh tim HACCP adalah : 1) Dokumen rencana HACCP dan semua pendukungnya 2) Dokumen rekaman hasil monitoring, 3)
Dokumen tindakan hasil koreksi 4) Dokumen prosedur verifikasi.
A. Bahan Baku
Prinsip
Prinsip 8 Prinsip 9 Prinsip 10 Prinsip 11 Prinsip 12
7
Potensi
CCP Batas Kritis Tindakan
Bahaya Monitoring Verifikasi Dokumentasi
(Bahan (Critical Koreksi
Baku) Limit) Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan
Daging Biologi E. coli (1x101 Cemaran Uji Di ruang QC 1 bulan Mengganti Melakukan Dokumentasi
ayam koloni/g), Mikroba laboratorium laboratorium sekali bahan baku uji dan catatan
Salmonella yang tidak mikrobiolo harian hasil
(negative/25g), tercemar gi uji
Staphylococcus mikroba mikrobiologi
aureus (1x102
koloni/g),
Campylobacter
jejuni
(negative/25g) .
(SNI, 2009).
Fisik Tidak ada bulu, Kondisi Memberikan Di tempat QC Saat Mengganti Pensortiran Catatan
kotoran, bekas fisik spesifikasi penerimaan penerim bahan baku daging harian
darah ayam, daging bahan bahan aan yang sesuai ayam penerimaan
daging ayam makanan makanan bahan spesifikasi bahan
kebiruan, dan yang akan makanan makanan
memar. dibeli
B. Proses
Prinsip
Prinsip 8 Prinsip 9 Prinsip 10 Prinsip 11 Prinsip 12
7
Bahaya
CCP Batas Kritis Tindakan
Potensial Monitoring Verifikasi Dokumentasi
(Tahap (Critical Koreksi
Proses) Limit) Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan
Pencuci Biologi (E.coli<2 Cemaran Uji Ruang QC Kontinyu Miencuci Melakukan Dokumenta
an 1 APM/mL). mikroba laboratorium laboratorium kembali daging uji si hasil uji
(ayam) dari air mikrobiologi menggunakan mikrobiolo laboratoriu
pencucian air mengalir dan gi air m
bersih
Perebus Biologi E. coli (1x101 Cemaran Pengukuran Ruang QC Kontinyu Melakukan - Uji Dokumenta
an koloni/g), mikroba suhu air pengolahan perebusan mikrobiolo si uji lab
(Daging Salmonella perebusan), dan ulang gi dan
Ayam) (negative/25g), dan uji Laboratorium menggunakan Mencatat pengecekan
Staphylococcu mikrobiologi Mikrobiologi air terstandar, suhu suhu
s aureus tidak terdapat perebusan perebusan
(1x102koloni/g cemaran E.coli daging
), dan melakukan ayam
Campylobacte pemantauan
r. Jejuni suhu kisaran
(negative/25g) 70oC – 100oC
Sistem HACCP pada Produksi
Ayam Bakar Saus Barbeque
PANDUAN MUTU No :
RENCANA Revisi :
HACCP UNTUK SISTEM HACCP PADA Tanggal Berlaku :
PRODUKSI PRODUKSI AYAM BAKAR SAUS Halaman :
AYAM BAKAR BARBEQUE
SAUS
BARBEQUE
38
V. PROSEDUR OPERASI STANDAR SANITASI (SSOP)
Pihak manajemen restoran dan tim HACCP dapat segera mengimplementasikan rencana
HACCP yang sudah dibuat. Rencana HACCP adalah suatu dokumen yang dinamis.
Namun sebelum di implementasikan sebaiknya ditinjau ulang, didiskusikan dengan para
pakar pangan dibuat catatan-catatan kemungkinan adanya perubahan. Kemungkinan
perubahan–perubahan yang dilakukan pada produksi ayam bakar saus barbeque
menyangkut: perubahan bahan baku (misalnya bagian daging yang digunakan) perubahan
peralatan dan pengolahan.