Anda di halaman 1dari 7

Bab 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan

menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“). Selain itu terdapat pula makanan serupa tempe

yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut tempe. Kata ”tempe” diduga berasal dari bahasa

Jawa Kuno. Pada zaman Jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu

yang disebut tumpi. Tempe yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan

makanan tumpi tersebut.

Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan

budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Abad ke-16 di Jawa

telah ditemukan kata tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe

(sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Dalam catatan sejarah

yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai

hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah

Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di Indonesia, yang dibuat

dengan cara fermentasi atau peragian. Pembuatannya merupakan hasil industri rakyat. Tempe

diminati oleh masyarakat, selain harganya murah, juga memiliki kandungan protein nabati yang

tinggi.Menurut Tarwatjo (1998), setiap 100 g tempe mengandung 10-20 g senyawa protein, 4 g

senyawa lemak, vitamin B12 dan 129 mg zat kalsium, tetapi tidak mengandung serat. Tempe

merupakan hasil proses fermentasi yang dengan waktu 36-48 jam. Pada waktu tersebut, tempe

siap untuk dipasarkan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan

tekstur lebih kompak.


Jika proses fermentasi terlalu lama menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah bakteri,

jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga menurun, dan menyebabkan degradasi

protein lanjut sehingga terbentuk amoniak. Akibatnya, tempe yang dihasilkan mengalami proses

pembusukan dan aromanya menjadi tidak enak, tetapi dapat digunakan sebagai campuran bumbu

pada masakan (Kasmidjo,1990).

Tempe segar adalah tempe yang berwarna putih dengan jamur yang banyak dan tebal.

Sebenarnya tempe yang mengandung banyak spora adalah tempe yang tua (hampit busuk),

namun kondisinya tidak memungkinkan untuk dikeringkan dan disimpan (Suprapti, 2003).

Tempe segar tidak dapat disimpan lama karena paling lama kuat disimpan 2X24 jam, lewat

masa itu kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau mikroba perombak

protein akibatnya tempe cepat busuk (Sarwono, 2005).

1.2 Rumusan masalah

Tujuan dari praktikum pembuatan nugget nabati yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan nugget nabati yang baik dan benar

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung maizena, tepung tapioka, dan tepung terigu

terhadap kualitas organoleptik nugget nabati.

Kegunaan dari praktikum ini yaitu memberikan informasi mengenai inovasi

baru bagaimana proses pembuatan nugget nabati sehingga nilai gizi seperti vitamin maupun

mineral serta kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam tempe dapat dikonsumsi

secara praktis.
Bab 2

PEMBAHASAN

2.1 Nugget tempe

Nugget adalah salah satu makanan yang sering kita temui di swalayan. Bahan pembuatan

nugget biasanya menggunakan bahan baku dasar dari daging. Daging yang sering digunakan

biasanya daging ayam. Cara pembuatan nugget ini tebuat dari adonan daging yang diggiling

kemudian dibentuk dengan ukuran kecil-kecil lalu ditaburi dengan tepung roti. Nugget yang

sering kita temui biasanya dijual di swalayan dan dibekukan didalam frezer. Proses ini dijual

dalam keadaan beku supaya hasil produksi nugget tidak cepat basi dan bisa tahan lama. Karena

produksi nugget terbuat dari bahan baku dasar dari daging dan biasanya tidak menggunakan

bahan pengawet dan MSG. Kandungan gizi yang terdapat pada nugget ini sangat banyak sekali

seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Jadi tidak heran lagi kalu nugget sering dicari

masyarakat. Biasanya mereka membeli nugget untuk dijadikan lauk makan buat anaknya. Untuk

itu nugget juga bisa dijadikan peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk kedepannya. Nugget

pada sekarang ini sudah mempunyai berbagai variasi rasa dan bentuk yang unik-unik. Sehingga

konsumen nugget pasti akan memilih produk yang mempunyai rasa yang enak dan mempunyai

bentuk yang disukai.

Nugget juga bisa dijadikan sebagai makanan yang bisa diolah untuk dijadikan sebagai

hidangan. Olahan nugget memang mempunyai rasa yang sangat nikmat sehingga tidak heran jika

banyak kalngan masyarakat yang menyukai nugget. Bahkan anak-anak juga banyak yang

menyukai nugget. Bagi ibu rumah tangga sebaiknya harus bisa berkreasi tentang olahan makanan

apalagi yang mempunyai anak yang masih kecil dan membawakan bekal untuk sekolah.

Tentunya olahan dari Bahan baku nugget menjadi salah satu olahan yang perlu dicoba agar anak-

anak tidak bosan dengan hidangan yang sajikan setiap harinya. Jika kita mengenal nugget
sebagai olahan yang menggunakan daging ayam namun untuk saat ini penggolahan nugget tidak

hanya dibuat dengan menggunakan daging ayam saja. Olahan nugget bisa dibuat dengan

menggunakan bahan baku tempe. Tempe merupakan bahan baku makanan dengan harga yang

sangat terjangkau sehingga biaya yang akan dikelaurkan untuk pembuatan nugget tempe tidak

akan terlalu banyak. Nugget tempe merupakan olahan nugget yang mempunyai cita rasa yang

enak. Kenikmatan nugget tempe tidak kalah enaknya dengan nugget yang dibuat dengan

menggunakan bahan baku daging.

2.2 Alat dan bahan

1.300 gram tempe


2. 1 butir telor
3. 5 SDM terigu
4. Daun bawang secukupnya
5. 2 siung bawang putih
6. Lada bubuk, kaldu bubuk, garam secukupnya

2.3 Cara pembuatannya

1.kukuslah tempe beberapa menit

2.setelah di kukus, haluskan/giling tempe hingga sedikit halus

3.setelah di haluskan, tambahkan semua bahan bahan ke dalam adonan tempe tersebut

4.setelah semuanya tercampur rata, masukkan adonan tempe ke tempat cetakan yg sudah

diolesi margarin.

5.setelah itu kukuslah adonan tersebut beberapa menit

6.angkat adonan tersebut, tunggu dingin


7.keluarkan adonan tersebut dari cetaka

8.potong potong adonan tersebut sesuai selera

9.baluri adonan tersebut dengan telur

10. Setelah itu baluri ke tepung roti

11. Goreng adonan tersebut hingga matang

Bab 3

HASIL DAN KESIMPULAN

3.1 Manfaat

Nugget dari tempe ini memiliki banyak manfaat seperti ;

1.Sebagai sumber protein.


2.Dapat Membantu dalam proses metabolisme tubuh.
3.Memiliki kandungan antibiotik natural.
4.Ramah dikonsumsi bagi penderita diabetes.
5.Tinggi akan kandungan kalsium.
6.Mudah untuk dicerna.
7.Baik bagi orang yang sedang diet rendah garam

3.2 Hasil
3.3 Kesimpulan

Proses pembuatan nugget tempe dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu

langkah pertama penimbangan bahan, lalu dilakukan proses pengukusan. setelah itu, tempe

digiling hingga hancur, selanjutnya pencampuran bahan pengsi dan bahan tambahan lainnya,

pencetakan, lalu dilakukan proses pengukusan, selanjutnya pemaniran dengan tepung roti dan

proses penggorengan hingga warna pada nugget berubah menjadi kuning keemasan.dan Tempe

juga banyak memiliki gizi dan protein yang bagus bagi tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai