NABATI
OLEH :
NIM : P07131120024
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Makalah ini berisi informasi tentang pengertian lauk nabati, macam-macam lauk nabati, dan
berbagai pengolahan lauk nabati.
Penulis berharap makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan tentang lauk nabati.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon
saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. LATAR BELAKANG
1. Bahan pokok,
2. Bahan makanan lauk pauk,
3. Bahan makanan sayuran,
4. Bahan makanan buah-buahan,
5. Susu dan telur (Santoso, 2004).
Kelompok lauk pauk adalah kelompok bahan makanan yang secara umum
digunakan sebagai bahan tambahan makanan agar makanan kelihatan menarik sehingga
menambah nafsu makan. Ada lima (5) komponen dasar dalam suatu makanan yang
memadai, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Protein adalah salah satu
kelompok bahan makronutrien yang berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul
dari pada sumber energy Namun demikian apabila organism sedang kekurangan energi,
maka protein ini terpaksa dapat juga digunakan sebagai sumber energi. Kandungan energi
protein rata-rata 4 kkal/g atau setara dengan kandungan energy Karbohidrat.
C. TUJUAN
Lauk Nabati adalah semua bahan makanan sumber lauk pauk nabati, biasanya dikenal
sebagai sumber protein nabati. Terdapat dlm semua jenis kacang kacangan termasuk hasil
olahannya, contohnya adalah kacang kedele, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, kacang
merah, kacang kara, kacang mede, kapri, dll.
Protein kacang-kacangan secara umum mempunyai nilai gizi lebih rendah dibanding
protein hewani, hanya mencapai nilai kualitas setengah sempurna bahkan tidak sempurna
sehingga harus dikombinasikan, supaya NPU ≥ 70 dan PER ≥ 20.
Sumber protein nabati juga lebih murah, atau dapat dikatakan bahwa sumber protein nabati
memiliki nilai sosial rendah. Serealia jg dpt dimasukkan sebagai sumber protein nabati,
walaupun kandungan proteinnya lebih rendah disbanding kacang-kacangan (beras 7-8 gr%,
terigu 8-9gr%), tetapi serealia dikonsumsi dlm jumlah besar sehingga kuantum proteinnya
lebih besar dari kacang-kacangan. Selain memiliki manfaat bagi tubuh manusia, kacang-
kacangan juga memiliki efek negatif bagi tubuh, misalnya:
Tahu
1. Mengandung banyak serat yang sulit dicerna sehinga bagi yag tidak tahan dapat
menyebabkan flatus.
2. Mengandung zat toksin, misalnya:
-Tripsin inhibitor : menghambat kerja enzim tripsin, hemolysin dan hemaglutinin
-Jenis kacang koro mengandung ikatan cyanogenik yg menghasilkan HCN
Dari semua jenis kacang-kacangan, kacang kedelai mempunyai kualitas protein terbaik,
memiliki protein kualitas lengkap. Kedele basah mengandung 30,2 gr% protein dan kedele
kering 34,9 gr%. Mempunyai NPU 72 dan PER 2,3. Hasil olahan dari kacang kedelai
diantaranya: tempe, tahu, kecap, taoco, susu kedele.
1. Tempe
2. Tahu
3. Kecap dan Tauco
4. Susu kedele
5. Kacang Tanah
6. Kacang Hijau
1. Tempe
Pepes Tempe
Bahan utama yang bisa kita siapkan di sini adalah 300 g tempe yang telah di haluskan
terlebih dahulu sebelum membuat bumbu bumbu lainnya. sedangkan untuk bahan-bahan atau
bumbu lainnya dapat anda lengkapi dengan mengumpulkan.
Bahan :
2 batang daun bawang, iris tipis
1 buah cabai merah besar, iris tipis
1 buah cabai hijau besar, iris tipis
1 ikat daun kemangi, siangi
2 lembar daun salam, potong-potong
Setiap 100 gr tempe mengandung 18-20 gr protein, 4 gr lemak, vitamin B12 dan
kalsium. Merupakan hasil fermentasi yg terikat padat oleh mycellium dari Rhyzopus
oligoporus atau R. oryzae. Ciri-ciri tempe yang baik adalah bersih, padat, kedele utuh,
seluruh permukaan ditutupi jamur tempe, bau khas. Mempunyai daya simpan terbatas karena
fermentasi terus berjalan sehingga dapat terjadi pertumbuhan bakteri oleh kontaminasi udara.
Pengolahan tempe:
Dry heat:
Frying: tempe goreng, perkedel, burger dll
Baking : sate, schotel
Sauteing : tumis tempe,
Moist heat:
Steaming: botok, gadon, pepes
Boiling : oblok-oblok, kare, opor, tumpang dll
Macam tempe dan bahan baku:
Tempe kedele: kacang kedele kuning
Tempe benguk : koro benguk
Tempe gembus : ampas tahu
Tempe bungkil : ampas kacang tanah
Tempe bongkrek : ampas kelapa
2. Tahu
Scotel Tahu
Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
2 buah tahu cina, haluskan
2 butir telur, kocok lepas
2 siung bawang putih, haluskan
1/4 sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
Bahan Isi:
3 siung bawang putih, cincang halus
50 gram kornet
100 gram wortel, parut kasar
75 gram jamur kancing, belah dua
50 gram buncis, iris halus
1/8 sendok teh merica bubuk
1/4 sendok teh pala bubuk
1/4 sendok teh garam
1/8 sendok teh gula pasir
2 sendok makan minyak untuk menumis
Cara membuat :
Campur tahu, telur, bawang putih, garam, dan merica bubuk. Aduk rata. Isi, panaskan
minyak. Tumis bawang putih hingga harum. Masukkan kornet. Aduk rata. Tambahkan
wortel, jamur kancing, dan buncis. Aduk hingga setengah layu. Masukkan merica bubuk, pala
bubuk, garam dan gula pasir. Aduk hingga rata. Tuang sedikit adonan tahu ke dalam cup
tahan panas diameter 8 cm. Ratakan. Beri tumisan sayur di atasnya. Ratakan. Tutup dengan
sisa adonan tahu di atasnya. Ratakan Kukus diatas api sedang 20 menit sampai matang.
100 gr Tahu mengandung 7-8 gr protein dan 124 mg kalsium. Nama tahu berasal dari China,
yaitu taufu. Tahu memiliki berbagai macam jenis, diantaranya:
Taoco dibuat dari fermentasi kedele kuning, rasanya asin sehingga hati-hati jika
ditambahkan dalam masakan.Kecap kaya akan asam amino esensial.
Tauco
Bahan :
Kedelai kuning 1 kg
Laru tauco/ragi tempe 50 gram
Tepung ketan 50 gram
Tepung beras 50 gram
Garam 400 gram
Gula aren 250 gram
Air 2 liter
Cara membuat :
Bahan - bahan :
½ kg kedelai hitam
4 liter air bersih
2 kg gula merah
Garam dapur secukupnya
Bawang putih secukupnya
Kemiri dan ketumbar secukupnya
Jinten dan lengkuas secukupnya
Daun salam secukupnya
1. Kedelai dicuci sampai bersih kemudian direbus dengan dua liter air. Setelah terpecah
– pecah serta terkelupas kulitnya, turunkan dari api.
2. Cuci lagi kedelai yang sudah direbus dengan air dingin dan buang kulitnya
5. Setelah gula merah hancur, turunkan dari api kemudian disaring dengan kain bersih
4. Susu kedele
Susu kedelai mengandung zat protein nabati dan lemak yang baik
Susu Kedelai
Bahan :
1. Rendam kedelai dengan air hangat semalaman. Setelah mekar, cuci bersih dan buang
kulit arinya.
2. Blender dengan air sampai benar2 halus lalu saring.
3. Rebus dengan api sedang dicampur dengan gula, daun pandan dan daun jeruk. Aduk-
aduk terus sampai mendidih, jaga jangan sampai meluap.
4. Setelah dingin saring dengan kain katun yang bersih. Sajikan hangat atau dingin
sesuai selera.
5. Kacang Tanah
Kacang tanah
Kacang Hijau
Kacang hijau banyak mengandung thiamin dan karotin. Campuran serealia dan kacang hijau
memberikan asam amino esensial yang lengkap. Biasanya dijual dalam bentuk bubur, sari
kacang hijau, tepung hunkwe (untuk berbagai kue kering = kue satu).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber protein nabati juga lebih murah, atau dapat dikatakan bahwa sumber
protein nabati memiliki nilai sosial rendah. Serealia jg dpt dimasukkan sebagai
sumber protein nabati, walaupun kandungan proteinnya lebih rendah disbanding
kacang-kacangan (beras 7-8 gr%, terigu 8-9gr%), tetapi serealia dikonsumsi dlm
jumlah besar sehingga kuantum proteinnya lebih besar dari kacang-kacangan.
Kesimpulannya adalah Sumber protein nabati lebih aman dikonsumsi dalam
jumlah banyak dari pada protein hewani.
B. SARAN
Sebaiknya kita lebih banyak mengkonsumsi protein nabati karena menurut
penelitian, Protein hewani cenderung lebih meningkatkan berat tubuh
pengkonsumsinya. Memang sebagian besar produk hewani juga mengandung
banyak kolesterol atau lemak jahat yang tidak baik untuk tubuh jika dikonsumsi
berlebihan. Sedangkan protein nabati justru lebih bisa memperpanjang umur yang
mengkonsumsinya dengan teratur.
Kekurangan protein bisa mengakibatkan beberapa masalah mulai dari masalh
ringan rambut yaitu kerontokan, hingga masalah kwasiokor dan merasmus yang
dapat mengakibatkan kematian pada anak kecil. Sehingga asupan protein dalam
tubuh harus cukup namun jangan sampai berlebihan juga karena akan
menimbulkan masalah obesitas dan perubahan genetika. Maka kita harus lebih
selektif memilih sumber protein yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu
https://hellosehat.com