PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan dirumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai
dari penetapan peraturan pemberian makanan rumah sakit, perencanaan menu, sampai
distribusi makanan pada pasien/konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Penyediaan makanan merupakan salah
satu hal penting dalam peningkatan dan perbaikan status gizi pasien di rumah sakit
sebagai bagian dari penyembuhan penyakitnya1. Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian
dari perawatan penyakit atau kondisi klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya
tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme
Pelayanan gizi dirumah sakit tetap harus mencapai tujuannya, yaitu menyajikan
makanan yang aman, berkualitas, kandungan zat gizi sesuai kebutuhan, cita rasa yang
menarik/memuaskan pasien, tepat waktu serta sesuai dengan dana yang telah ditetapkan.
Meskipun telah banyak rumah sakit menyajikan makanan yang memenuhi selera pasien,
tapi masih banyak pula makanan yang disajikan kurang memuaskan pasien, sehingga
terjadi sisa makanan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kesukaan dan
sisa makanan pasien rawat inap kelas III RSUD Wonosari terhadap modifikasi resep lauk
nabati tempe
Formulasi makanan di susun untuk memperoreh susunan campuran bahan makanan
yang mengandung zat gizi baik dan dalam jumlah banyak. Formulasi makanan ini
biasanya disusun dalam bentuk formula makanan yang disebut bahan makanan campuran
(resttle). Sehingga formulasi makanan merupakan campuran bahan makanan dalam
perbandingan tertentu, yang kadar zat gizinya tinggi.
Bahan makanan formula dapat digunakan sebagai bahan makanan tambahan dalam
menghidangkan makanan yang di konsumsi sehari-hari, Agar kecukupan zat gizi yang di
anjurkan dapat terpenuhi. Untuk melengkapi kekurangan zat gizi yang terdapat dalam
hidangan sehari-hari tersebut, formula makanan harus di berikan dalam jumlah yang telah
di perhitungkan. Formula makanan dapat sebagai bahan dalam prbuatan makanan jajanan
(widya karya nasional pangan
1
Martabak adalah salah satu makanan yang disukai masyarakat dari beraneka
ragam makanan yang ada di Indonesia. Martabak terdiri dari dua jenis, martabak manis
dan martabak telur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, martabak manis adalah
makanan terbuat dari adonan terigu, telur, gula, yang ditaburi bubuk kacang tanah dan
cokelat, kemudian dipanggang dan dilipat, sedangkan definisi martabak telur adalah
makanan terbuat dari adonan tepung terigu (untuk lapisan luar) dan adonan telur, daging
giling (cincang), dan rempah (untuk bagian isi) yg kemudian digoreng. (kbbi.web.id).
Tahu adalah salah satu makanan yang paling favorit bagi orang Indonesia.
Merupakan makanan yang selalu hadir disetiap harinya baik itu merupakan lauk
pendamping nasi maupun sebagai camilan, baik itu tanpa olahan maupun dengan
dimodifikasi menjadi bentuk panganan lainnya yang berbasis tahu.Disadari ataupun tidak
sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan
gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi
asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar
85%98%).Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk
hewani, seperti telur, daging dan ikan.Namun, dengan harga yang lebih murah,
masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan
pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Wortel adalah sayuran yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer
sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel
juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan
makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk
dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning
kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
(saijo steven 1903)
B. Tujuan
Adapun tujuan dari modifikasi resep formula diantaranya:
1. Untuk meningkatkan keanekaragaman variasi dari produk martabak telur dengan
penambahan tahu dan wortel bagi pasien .
2. Untuk meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi (energi, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral)
2
3. Untuk meningkatkan daya terima pasien terhadap produk martabak telur dengan
tambahan tahu dan wortel
C. Manfaat
1. Bagi institusi
Sebagai bahan pertimbangan menu baru untuk makanan selingan (snack)
2. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang prosedur dalam pengembangan resep
BAB II
Cara membuat
1. Tumis bawang Bombay , bawang putih, hingga harum, masukkan daging giling,
merica, irisan dari 1 batang daun bawang dan garam
2. Aduk hingga daging matang dan air yang keluar dari daging giling menyusut. Angkat
sisihkan, bagi menjadi 2 bagian
3. Masukkan isiannya kedalam kulit yang udah dibuat
4. lipat sesuai keinginan sendiri
5. lalu goreng
BIAYA :
- Kulit lumpia Rp. 15.000
- Ayam Rp. 17.000
- Tahu Rp. 5000
- Wortel Rp. 5000
- Daun bawang Rp. 1000
- Daun seledri Rp. 1000
- Kemiri Rp. 2000
- Merica Rp. 1000
- Bawang Putih Rp. 2000
- Bawang Merah Rp. 2000
4
Bahan bumbu yang di haluskan :
Cara membuat
1. Cuci bersih semua bahan dan bumbu yang di gunakan
2. Potong-potong semua bahan yang telah di cuci
3. Haluskan bumbu (bawang merah, bawang putih, buah pala, merica)
4. panaskan minyak, tumis semua bumbu yang telah dihaluskan hingga sedikit matang
5. Campurkan semua bahan yang telah disiapka, aduk-aduk sampai tercampur dan
tambahkan garam secukupnya
6. Masukkan daun bawang dan daun sop serta tambahkan bawang
7. Selanjutnya angkat dan tuangkan telur yang telah di kocok sambil diaduk-aduk
hingga tercampur rata.
8. Ambil selembar kulit lumpia kemudian beri isian yang telah di buat tadi diatasnya
secukupnya saja kemudian lipat menyerupai amplop.
9. Lakukan hal yang sama sampai semuanya habis tak tersisa
10. Berikutnya tuangkan minyak goring secukupnya lalu panaskan.
11. Masukkan martabak kulit lumpia yang telah dibuat kedalamnya dan goring sampai
berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan dahulu
12. Tata diatas piring saji dan segera sajikan.
BIAYA : Rp.5000
ALAT
- wajan
- Pisau
- Telenan
- serok
- Mangkuk
- Cup plastic
PORSI : 1 porsi
WAKTU
- Waktu persiapan : 35 menit
- Waktu memasak : 30 menit
- Total memasak : 1 jam 5 menit
5
B. Standar-standar Pada Pengembangan
1. Standar porsi
Martabak telur di berikan kepada pasien sesuai dengan intruksi dokter dan
ketetapan diet, Seperti 50-100 gram
2. Standar Resep
Bahan :
Tepung terigu
Telur
Air
Minyak Goreng
Daging
Daun Bawang
Garam
Cara membuat
1. Tumis bawang Bombay , bawang putih, hingga harum, masukkan daging giling,
merica, irisan dari 1 batang daun bawang dan garam
2. Aduk hingga daging matang dan air yang keluar dari daging giling menyusut. Angkat
sisihkan, bagi menjadi 2 bagian
3. Masukkan isiannya kedalam kulit yang udah dibuat
4. lipat sesuai keinginan sendiri
5. lalu goreng
Tahu 100 74,5 0,0 8,1 4,8 1,9 1,2 2,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,4
Telur ayam 140 217,2 26,9 0,0 14,8 1,5 0,0 2,0 266,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Minyak sayur
7 60,3 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total
352 35 26,6 6,4 64,5 5,0 25,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 3,5
7
Total 657,3 53,6 45,6 7,5 2,7 2,3 2410,0 0,1 4,6 15,4 128,2 0,0 2,9 46,0
D. Evaluasi Hasil Uji Daya Terima martabak telur dengan penambahan tahu dan wortel
Hasil uji kesukaan modifikasi “martabak telur ” di uji oleh 15 panelis (Ahli Gizi),
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel hasil uji kesukaan terhadap “martabak telur”
Berdasarkan uji kesukaan terhadap martabak telur isi ayam diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Warna
Panelis yang tidak suka Sebanyak 0% (0 orang) panelis mengatakan suka, 30% (4
orang) panelis mengatakan kurang suka, 70% (11 orang) panelis mengatakan suka
yang berarti martabak dapat diterima dikarenakan warna dari martabak telur yang
berwarna emas kecoklatan yang membuat menarik sehingga sisukai oleh panelis.
2. Aroma
Panelis yang tidak suka Sebanyak 0% (0 orang) panelis mengatakan suka, 40% (6
orang ) panelis mengatakan sangat suka, 60% (9 orang ) panelis mengatakan suka
dikarenakan tambahan daun bawang sehingga martabak telur memiliki aroma/wangi
yang khas yang berarti martabak telur dapat di terima oleh panelis.
8
3. Rasa
Panelis yang tidak suka Sebanyak 0% (0 orang) panelis yang suka Sebanyak 15% (2
orang), 40% (3orang ) panelis mengatakan sangat suka, 85% (13 orang ) panelis
mengatakan suka dikarenakan tambahan ayam, tahu dan wortel sehingga martabak
telur, memiliki rasa yang berarti modifikasi dapat diterima oleh panelis.
4. Tekstur
Panelis yang tidak suka Sebanyak 0% (0 orang) panelis mengatakan suka, 20% (3
orang ) panelis mengatakan kurang suka, 80% (12 orang ) panelis mengatakan suka
dan sangat suka dikarenakan tambahan telur sehingga memiliki tekstur yang lembut
yang berarti martabak telur dapat diterima dan disukai oleh panelis.
Hasil dari modifikasi martabak telur dengan penambahan tahu,jagung dan wortel
dapat disimpulkan bahwa modifikasi martabak telur isi ayam ini diberikan
penambahan tahu, jagung dan wortel modifikasi martabak telur isi ayam ini terdapat
zat gizi protein dan karbohidrat serta terjadinya peningkatan jumlah energi yang
mampu mengenyangkan pasien.
9
BAB III
Cara penyimpanan :
Disimpan ditempat tertutup
Dimasukkan kedalam cup plastic
Cara distribusi :
martabak telur disimpan didalam cup plastic sesuai porsinya kemudian diantarkan
keruang pasien menggunakan trolly.
Cara mengkonsumsi :
10
Melalui oral
Proses pengolahan :
Persiapan :hancurkan tahu, potong-potong daging ayam, parut
wortel, kecil-kecil , kemudian taburi dengan garam, haluskan bumbu,
- Proses : panaskan minyak, tumis semua bumbu yang telah
dihaluskan hingga sedikit matang, Campurkan semua bahan yang
telah disiapka, aduk-aduk sampai tercampur dan tambahkan
garam secukupnya, Masukkan daun bawang dan daun sop serta
tambahkan bawang, Selanjutnya angkat dan tuangkan telur yang
telah di kocok sambil diaduk-aduk hingga tercampur rata. Ambil
selembar kulit lumpia kemudian beri isian yang telah di buat tadi
diatasnya secukupnya saja kemudian lipat menyerupai amplop.
Lakukan hal yang sama sampai semuanya habis tak tersisa
Berikutnya tuangkan minyak goring secukupnya lalu panaskan.
Masukkan martabak kulit lumpia yang telah dibuat kedalamnya
dan goring sampai berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
Angkat dan tiriskan dahulu, Tata diatas piring saji dan segera
sajikan.
-
Tahap pengupasan
Pengertian Sesuatu yang dilakukan untuk membersihkan bahan makanan
dengan membuang lapisan kulit luar sehingga bahan makanan
bersih.
Tujuan Menghilangkan kotoran yang ada di bagian luar bahan makanan.
Kebijakan Bahan makanan dikupas dengan alat yang bersih.
Prosedur Bahan makanan dikupas dengan alat yang bersih dan tajam.
Bahan makanan dibuang bagian kulit luarnya yang tidak
berfungsi.
Tahap penyiangan
Pengertian Suatu yang dilakukan agar bahan makanan mudah dalam
pengolahan.
Tujuan Membuat bahan makanan menjadi mudah dikonsumsi dalam
bentuk kecil.
Kebijakan Bahan makanan dipotong dengan alat yang bersih.
Memotong bagian yang dapat dimakan.
Prosedur Bahan makanan dipotong yang tidak bias dimakan dan dibuang.
Bahan makanan dipotong dalam bentuk kecil.
Bahan makanan dipotong dengan menggunakan alat yang
12
bersih.
Tahap pengirisan
Pengertian Suatu yang dilakukan agar bahan makanan bisa diolah dengan baik.
Tujuan Membuat bumbu.
Kebijakan Bahan makanan diiris dengan alat yang bersih.
Prosedur Bahan makanan yang diiris menggunakan alat yang bersih
Bahan makanan diiris menjadi tipis.
Tahap pengolahan
Pengertian Kegiatan yang dilakukan terhadap suatu bahan makanan yang telah
dipersiapkan dengan cara pengolahan penumisan untuk
meningkatkan cita rasa yang baik, nilai cerna yang bahan makanan
dan mengilangkan kuman atau mikroba lainnya.
Tujuan Membunuh mikroorganisme yang ada di dalam bahan mkanan.
Kebijakan Memasak dengan suhu dan waktu yang bisa menghilangkan
mikroorganisme.
Memasak dengan menggunakan bumbu yang telah disiapkan
sehingga meningkatkan sehingga meningkatkan cita rasa yang baik.
Tahap penyajian
Pengertian Kegiatan yang dilakukan agar keperluan dan kebutuhan konsumen
terjamin mutu dan kualitasnya.
Tujuan Mempertahankan kondisi makanan, mencegah kerusakan,
menyediakan kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
dengan kualitas dan waktu yang sesuai.
Kebijakan Bahan makanan disimpan harus pada suhu dengan penyimpanan
yang sesuai.
Prosedur Bahan makanan harus terpisah dari makanan yang siap santap.
Bahan makanan ditutup dengan plastic wrap.
Makanan yang disimpan tidak melebihi waktu yang telah
disesuaikan.
13
Tahap distribusi
Pengertian Kegiatan penyaluran sesuai dengan porsi konsumen dan jenis
makanannya.
Tujuan Konsumen mendapat makanan yang sesuai dengan diet penyakitnya
sehingga mempercepat kesembuhannya.
Kebijakan Nagasari buah naga diletakkan pada wadah yang sesuai dengan
jumlah dan jenisnya.
Nagasari buah naga ditutupi dengan plastik wrap.
Prosedur Nagasari buah naga ditempatkan pada wadah yan sesuai dan
tepat jumlahnya.
Nagasari buah naga ditutupi dengan plastik wrap.
Nagasari buah naga diantarkan dengan menggunakan troli yang
bersih.
B. Penerapan HACCP
Tabel 1. Identifikasi Bahaya Pada Martabak telur dan Cara Pencegahannya
2. Bawang B Ulat
spesifikasi pada proses penerimaan bahan
merah K Pestisida
Simpan pada tempat yang kering
F Busuk
14
F Peptisida
HHilangkan bagian yang rusak dan busuk
Simpan pada tempat yang kering
Dicuci pada air mengalir
.
4. F
Kulit lumpia Rusak / P simpan pada tempat yang kering dan tidak
busuk lembab
Pipilih yang masih utuh dan tidak ada pecah
K Peptisida
5 B
Bawang putih F
Busuk/rus
K ak
Peptisida
6 Ayam B
F
K
Rusak/berj
amur
15
Formulir 2. Analisa Resiko Bahaya
Keterangan :
16
PENYUSUNAN DIAGRAM
MARTABAK TELUR
Campurkan semua yang telah di siapkan Tuangkan telur yang telah dikocok
aduk sampai tercampur dan tambahkan sambil diaduk hingga tercampur rata
garam dan daun bawang daun seledri 17 dan sampai matang
Ambil kulit lumpia kemudian berikan isian yang telah
dibuat diatasnya dan lipat menyerupai amplop
CCP DESSISSION
Tahu
Apakah Tempe mungkin mengandung/sensitive bahan berbahaya
(K/M/F)
Ya
Apakah penanganan/pengolahan selanjutnya (termasuk cara
mengkonsumsi) dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya ?
Wortel
Ya(bukan CCP)
Kulit lumpia
Ya
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara
mengkonsumsi) dapat menghasilkan atau mengurangi bahaya
Ya(bukan CCP)
Ayam
Ya
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara
mengkonsumsi) dapat menghasilkan atau mengurangi bahaya
19
Ya(bukan CCP)
Telur ayam
Apakah telur ayam mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)
Ya
20
Ya
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara
mengkonsumsi) dapat menghasilkan atau mengurangi bahaya
Ya(bukan CCP)
Daun seledri
Ya
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara
mengkonsumsi) dapat menghasilkan atau mengurangi bahaya
Ya(bukan CCP)
Bawang Merah
Ya
Bawang Putih
Ya
Ya (bukan CCP
Kemiri
Ya
Ya (bukan CCP)
Merica
Ya (bukan CCP)
Ya (CCP)
PROSES PEMASAKAN
Tidak
23
Ya
Tidak (CCP)
PROSES DISTRIBUSI
Tidak
Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi/ meningkat
sampai melebihi batas
Ya
24
-Kereta dorong yang digunakan untuk mendistribusikan makanan harus terbuat
dari stainless steel yang tertutup dan dibersihkan minimal 6 kali setiap bulan.
-Petugas pramusaji berpenampilan bersih dan rapi
-Pendistribusian makanan tepat waktu
-Makanan yang didistribusikan masih dalam keadaan hangat
PROSES KONSUMSI
Tidak
Ya
25
Penetapan CCP berdasarkan pohon keputusan untuk bahan mentah
Bahaya
Bahaya
mentah/tahapa P1 P2 P3 P4 P5 P6 Kesimpulan
potensial
n proses
Tahu B Y Y Y Y Y Y CCP
Bawang merah F T Y Y T T Y Bukan CCP
Daun sop F T Y Y T T Y Bukan CCP
Wortel F T Y Y T T Y Bukan CCP
Ayam B Y Y Y T T Y Bukan CCP
Telur ayam K Y Y Y Y Y Y CCP
Kulit lumpia F Y T Y Y Y Y CCP
Bawang putih F Y Y Y T T Y Bukan CCP
Daun seledri F T Y Y T T Y Bukan CCP
Keterangan :
P1 : apakah bahan mentah mengandung bahaya sampai pada tingkat yang berbahaya
P3 : apakah formulasi / komposisi atau struktur produk anatara atau produk akhir penting
untuk mencegah meningkatnya bahaya sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima
P6 : apakah tahap proses ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai
batas aman?
26
MATRIK PENERAPAN HACCP
28
BAB IV
B. Saran
29
Lampiran :
30
31