Disusun Oleh :
Dhevy Restu Indah (2018030184)
A. Resep Awal
Tabel 1. Deskripsi Resep Awal
Nama Produk Nugget tempe
Bahan per porsi I ptg tempe
10 gr telur ayam
15 gr tepung panir
Cara memasak 1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Potong tempe
3. Tumbuk/blender tempe
4. Campurkan dengan telur ayam
(diulen) serta bumbu
5. Bentuk persegi panjang,
kemudian lumuri dengan
tepung panir
6. Kemudian goreng hingga
warna kuning keemasan
7. Nugget tempe siap disajikan.
Kandungan gizi per 100 gr E : 93 kkal
P : 2 gr
L : 0.01 gr
KH : 21.6 gr
B. Resep Modifikasi
Tabel 6. Deskripsi Resep Modifikasi
Nama Produk Steak tempe
Bahan per resep 350 gr tempe
250 gr daging ayam
100 gr tepung
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Kecap
Bawang putih 5 siung
Cara memasak
Steak tempe 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Potong dadu tempe kemudian
ditumbuk/blender.
3. Mencuci daging ayam,
kemudian dicincang
4. Menghaluskan bumbu
5. Kemudian tempe yang sudah
ditumbuk/diblender + dengan
daging ayam yang sudah
dicincang + tepung 100 gr
6. Timbang 75 gr
7. Pipihkan bentuk tempe hingga
menyerupai ukuran steak pada
umumnya.
8. Kemudian goreng tempe
hingga matang
Saus steak
1. Tepung maizena
2. Bawang putih
3. Bawang bombay
4. Merica
5. Saus tiram
6. Saus tomat
7. Gula jawa
Prosi 10 porsi @100 gr
1. HASIL ORGANOLEPTIK
Hipoalbuminemia adalah kadar albumin yang rendah/di bawah nilai normal
(serum < 3,5 g/dl) sedangkan kadar normal albumin berkisar sebesar 3,4- 5,5
g/dL. Waktu paruh albumin dalam plasma berkisar antara 8-20 hari sehingga
diperlukan waktu setidaknya 7-10 hari untuk mencapai kadar albumin plasma
normal kembali.Hipoalbuminemia mencerminkan pasokan asam amino yang tidak
memadai dari protein sehingga mengganggu sintesis albumin serta protein lain
oleh hati. Di rumah sakit pada umumnya, kadar albumin pasien dapat ditingkatkan
dengan pemberian cairan albumin secara intra vena dan pemberian asupan
makanan tinggi protein. Pemberian albumin secara intra vena jarang dilakukan
karena harganya mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke
bawah dan biasanya diberikan pada saat kadar albumin kurang dari 2,0 g/dl.
Tempe yang bermutu tinggi pasti mempunyai kandungan gizi yang tinggi
seperti protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin. Selain itu tempe menjadi lebih
larut dalam air dan mudah dicerna dibanding kedelai. Hermana (1985) dalam
Ginea Harvita (2007). Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak dan
karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan kedelai. Protein, lemak, dan
karbohidrat pada tempe menjadi lebih.
Berdasarkan perhitungan nilai gizi, steak tempe memiliki kandungan gizi
energi, protein, lemak dan karbohidrat yang cukup untuk porsi lauk nabati. Dari
analisis harga bahan makanan steak tempe menggunakan bahan yang mudah
ditemukan di pasar dengan harga yang terjangkau, walaupun harga dari hasil
modifikasi resep lebih mahal dari resep awal.
Untuk menguji kelayakan dan kesesuaian antara rasa, warna, aroma dan
tekstur steak tempe, dilakukan uji organoleptik terhadap 10 panelis. Panelis terdiri
dari 1 Bapak, 1 kakak kandung, 8 muda-mudi perumahan.
Hasil uji oragnoleptik yang dilakukan npada tanggal 14 Januari 2020
meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan sebagai berikut :
1. Warna
No Panelis Warna
1 Bapak Suka
2 Ibu Suka
3 Kakak Netral
4 Febri Suka
5 Iryan Suka
6 Zulfa Suka
7 Iryan Suka
8 Ita Suka
9 Putra Netral
10 Restu Suka
3. Rasa
No Panelis Rasa
1 Bapak Suka
2 Ibu Sangat Suka
3 Kakak Sangat Suka
4 Febri Sangat Suka
5 Iryan Sangat Suka
6 Zulfa Suka
7 Iryan Sangat Suka
8 Ita Sangat Suka
9 Putra Suka
10 Restu Suka
Tabel 3. Uji Orgaoleptik terhadap Rasa Produk Stteak Tempe
4. Tekstur
No Panelis Rasa
1 Bapak Suka
2 Ibu Sangat Suka
3 Kakak Suka
4 Febri Suka
5 Iryan Suka
6 Zulfa Netral
7 Iryan Sangat Suka
8 Ita Sangat Suka
9 Putra Suka
10 Restu Netral
5. Keseluruhan
No Panelis Rasa
1 Bapak Suka
2 Ibu Sangat Suka
3 Kakak Sangat Suka
4 Febri Sangat Suka
5 Iryan Sangat Suka
6 Zulfa Suka
7 Iryan Sangat Suka
8 Ita Sangat Suka
9 Putra Suka
10 Restu Suka
A. Simpulan
1. Steak Tempe merupakan modifikasi resep dari tempe kukus
dan ditujukan untuk pasien hipoalbuminemia.
2. Pelaksanaan pengembangan resep telah dilaksanakan pada 4
Oktober 2020 di Rumah.
3. Hasil uji organoleptik terhadap 10 panelis, diperoleh hasil
bahwa untuk produk olahan Steak Tempe sebagian besar
menyatakan suka, baik dari segi rasa, aroma, warna, tekstur dan
keseluruhan.
4. Kandungan gizi per porsi (75gr) dari produk Steak tempe
adalah E = 147,5 kkal, P = 8,5gr, L = 9,4 gr dan KH = 8 gr.
B. Saran
Olahan Steak Tempe masih memerlukan evaluasi terkait
pengembangan resep lebih lanjut, terutama dalam hal rasa, aroma.
Tekstur dan warna agar lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Agharisty, Erma; M. Dachlan Djunaidi; dan Yustini 2013. Analisis Biaya dan Aanalisis Zat
Gizi pada Penyelenggaraan Makanan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Kota
Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2013. Jurnal : Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Kesehatan Masyarakat UNHAS, Makassar.
Amrah Wilda, Sirajuddin Saifudin, Jafar Nurhaedar, dkk. 2020. Produksi & Analisis Zat Gizi
Makro, Mikro dan Asam Lemak Omega 3 Abon Ikan Layang Sebagai Pangan Fungsional.
JGMI: The Journal of Indonesian Community Nutrition. No 1 : Vol 9.
Lampiran
Persiapan Bahan
W Rp . 1.135.312
f. Hasil jual per porsi
jml porsi
= 50
=Rp .22.706
2. Menu makan pagi hari ke 3
Nasi putih Rp. 100.000
Cah sayur Rp. 250.000
Pepes tahu Rp. 100.000
Telur bumbu
rujak Rp. 150.000
Pisang Rp. 150.000
Rp. 750.000 + 10% =
TOTAL Rp. 750.000,-
W Rp .1 .621.875
f. Hasil jual per porsi
jml porsi
= 50
=Rp .32.437
Rp. 1.470.000
c. Biaya produksi
N+T (U)
d. Keuntungan 25% x U Rp. 367.500 (V)
e. W (biaya produksi +
untung) U+V Rp. 1.837.500
W Rp . 1.837 .500
f. Hasil jual per porsi
jml porsi
= 50
=Rp .36.750
4. Menu hari ke 7
Nasi putih Rp. 100.000
Balado terong Rp. 150.000
Opor tahu tempe Rp. 200.000
Telur kecap
Rp. 150.000
Pir Rp. 250.000
Rp. 850.000 + 10%
TOTAL = Rp. 850.000,-
a. Pembiayaan / biaya langsung
Biaya BM food cost (I) Rp.850.000
Bahan bakar 10% x I Rp. 85.000
Biaya tenaga 15% x I Rp. 127.500
PAM/Listrik 10% x I Rp. 85.000
Penyusutan 10% x I Rp. 85.000
TOTAL Rp. 1.232.500(N)
Rp. 1.470.000
c. Biaya produksi
N+T (U)
d. Keuntungan 25% x U Rp. 367.500 (V)
e. W (biaya produksi +
untung) U+V Rp. 1.837.500
W Rp . 1.837 .500
f. Hasil jual per porsi
jml porsi
= 50
=Rp.36 .750
5. Menu hari ke 9
Nasi putih Rp. 100.000
Tumis kangkung Rp. 150.000
Rolade Rp. 75.000
Opor ayam Rp. 300.000
Anggur Rp. 250.000
Rp. 875.000 + 10%
TOTAL = 875.000,-
W Rp . 1.892.187
f. Hasil jual per porsi
jml porsi
= 50
=Rp .37 .843
SOAL PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA
SOAL!
Sebuah rumah sakit swasta yang memiliki bed 200 buah, instalasi gizi memiliki tenaga
pemasak sebanyak 20 orang yang terbagi menjadi 3 shift kerja, setiap shift kerja selama 7
jam, jarak antara tempat produksi dan distribusi dekat. Dalam satu tahun terdapat 12 hari cuti,
14 hari libur nasional, 52 hari minggu dan 12 hari ijin sakit.
a. Hitunglah berapa kekurangan tenaga pemasak bila dihitung dengan menggunakan
berbagai rumus
b. Berapakah kekurangan tenaga pemasak untuk rumah sakit tersebut.
JAWAB :
1925
b) Berdasarkan menit kerja / porsi hidangan dari penelitian yang dilakukan pada 200
klien, diperlukan waktu penyelenggaraan makan siang 14 menit/porsi hidangan
Waktu yang diperlukan = 200 x 14 mnt = 2800 mnt = 46,66 jam
Waktu/jam kerja efektif = 46,66 jam / 7 jam = 6,66 org
Koreksi faktor hari kerja : 7/5 hr x 6,66 org = 9,32 org
Koreksi cuti, dll : 9,32 org + (0,2 x 9,32) = 11,18 org
Koreksi faktor istirahat 1 jam = 8/7 x 11,18 org = 12,77 org
1. Saus Tomat
2. Bawang Bombang
3. Bawang Putih
4. Merica
5. Garam
6. Tepung Maizena
7. Air matang
Tujuan Penggunaan Produk Sebagai sajian variasi makan kepada
pasien
NABATI
HEWANI
- secepat mungkin
penanganan/di
rebus pada suhu
100ºC (air
Clostridim Bakteri mendidih )
B botulinum,
salmonella, Di simpan dalam
coli menghindari
patogenik terjadinya
pembusukan pd
daging ayam.
SAYUR
yang rusak
Buncis - - - -
-
MAKANAN POKOK
B Ulat
Hilangkan bagian
yang rusak
BUMBU
Bawang F Busuk dan - Menghilangkan
Putih berwarna bagian yang
hitam busuk
- dicuci di air
mengalir.
B Ulat
- Hilangkan bagian
yang rusak
- simpan pada
tempat yang
K Pestisida
kering
Merica F Batu
Dicuci dengan air
B mengalir
Kapang
Garam - -
- -
Bersihkan dan
Bwang hilangkan batu
Bombay
Fisik Debu Disangrai
Minyak
goreng
Dicuci kemudian
disimpan ditempat
Fisik Debu
yang sejuk dan
kering
Kimia Ketengikan
Simpan dalam
kemasan yang
tertutup rapat
Simpan dengan
kemasan tertutup
rapat.
Keterangan :
F : Bahaya Fisik
B : Bahaya Biologi
K : Bahaya Kimia
Keterangan :
B : Bahaya Biologis
F : Bahaya Fisik
K : Bahaya Kimia
GAMBAR 1. ALUR PROSES PENGOLAHAN STEAK TEMPE
Pencucian Bahan
(Ayam, Buncis, Wortel,
Kentang)
Pemotongan Bahan
(Tempe, Ayam, Buncis,
Wortel, Kentang)
Penggorengan adonan
steak tempe hingga
berwarna kecokelatan
Pemorsian
Penyajian
GAMBAR 1. ALUR PROSES PENGOLAHAN STEAK TEMPE
Pencucian Bahan
(Ayam, Buncis, Wortel,
Kentang)
Pemotongan Bahan
(Tempe, Ayam, Buncis,
Wortel, Kentang)
Penggorengan adonan
steak tempe hingga
berwarna kecokelatan
Pemorsian
Keterangan
= Arah Aliran
= Tercemar
dari permukaan peralatan
1. Penetapan CCP
a. Penerapan analisis bahaya dan pengendalian titik krisis
Pohon Keputusan CCP untuk bahan baku
Pertanyaan penerapan CCP untuk bahan baku :
P1 : Apakah mungkin bahan mentah mengandung bahaya pada tingkat yang
berbahaya?
Ya Tidak
P2 Bukan CCP
Apakah pengendalian
Pada tahap ini diperlukan YA
Untuk
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK CCP
3. Ayam Ya Ya # CCP
4. Wortel Ya Ya # CCP
5. Buncis Ya Ya # CCP
6. Kentang Ya Ya # CCP
DENAR DAPUR
NIM : 2018030184
*) Maaf file tidak bisa di copy karena keterbatasan dalam editing