Laporan Lengkap
Pembuatan Tempe
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Pembuatan Tempe. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pembuatan
tempe, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar dapat
mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari beberapa
sumber.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
dan khususnya pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penulis menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.
Palangka
Raya, November2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal
dari Cinaatau Jepang, tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe
dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya
di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting
Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata
"tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan
tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang
tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai
hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa mungkin dikembangkan di
daerah Mataram,Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat
makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga
berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpitersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah
kamusbahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali
semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan
hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada
pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orangorangTionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke
seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh
penjuru Tanah Air.
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar
kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam
bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lainlain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45
kg.
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan
tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada
tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang
Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah
menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan
tempe di Indonesia. Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus
tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai
menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi
tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat
peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah
beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan
yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai
didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan
menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit
keabu-abuan dan berbau khas tempe".
B.
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
Perumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan tempe?
Bagaimana proses pembuatan tempe?
Apa manfaat tempe?
Tujuan
Dapat mengetahui pengertian dari tempe.
Dapat mengetahui proses pembuatan tempe.
Dapat mengetahui manfaat tempe.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, sepertiRhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini
secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
Mengkonsumsi tempe secara rutin akan memberikan manfaat yang positif bagi
tubuh. Ada beberapa alasan mengapa tempe dikatakan sebagai makanan yang
menyehatkan, diantaranya adalah :
1. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Tempe mengandung protein yang sangat tinggi. Tidak seperti protein dari
sumber hewani, protein dalam tempe memiliki manfaat tambahan dalammenurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Dengan
kata lain, tempe berpotensi membantu menurunkan risiko terjadinya serangan
jantung, penyakit jantung, dan stroke. Selain menurunkan kadar kolesterol, tempe juga
dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan trigliserida pada penderita
diabetes.
2. Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Tempe mengandung magnesium, dimana zat ini memainkan peranan penting
terhadap sistem kardiovaskular dan bertanggung jawab terhadap lebih dari 300 proses
metabolisme dalam tubuh. Magnesium bermanfaat untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, menjaga kekuatan tulang, dan
membantu mencegah terjadinya komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
3.
Tempe juga mengandung riboflavin atau yang dikenal dengan vitamin B2.
Mikronutrisi ini mudah dicerna dan sifatnya larut dalam air. Riboflavin memiliki
peranan penting dalam metabolisme energi dan juga dibutuhkan dalam metabolisme
karbohidrat, protein, lemak dan zat keton. Selain itu, vitamin ini berperan dalam
pembentukkan sel darah merah. Kekurangan riboflavin mempengaruhi produksi
energi tubuh. Gejala-gejala awal dari kekurangan riboflavin biasanya adalah bibir
pecah-pecah dan sakit tenggorokan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus,
sepertiRhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Bahan membuat tempe yaitu: Kedelai putih, Ragi tempe dan Air bersih. Alat
yang digunakan ialah; Panci, kompor, tampah, ember dan plastik pembungkus.
B. Saran
Sarannya agar menciptakan kerjasama dalam kelompok untuk sukses nya apa
yang menjadi tujuan kelompok.
BISNIS PENGANTAR (Survei Industri)
LAPORAN
SURVEI INDUSTRI PRODUKSI
TAHU TEMPE
Disusun oleh :
1.
2.
D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat taufik serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Kami yakin bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan,
dukungan, serta penjelasan dari semua pihak yang bersangkutan.
Tidak lupa kami berterimakasih kepada:
1. Dra. Sumarsih yang telah memberikan penjelasan kepada kami.
2. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan
materi.
3. Teman-teman yang turut membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Adalah maksud tujuan kami dalam menyusun laporan ini untuk memenuhi
tugas bisnis pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan laporan ini kami mohon maaf. Kritik saran yang
membangun sangat berguna bagi kami. Atas perhatian kami ucapkan
terimakasih.
Wates, September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produk yang Dihasilkan Industri
B. Sejarah Berdirinya Industri
C. Bisnis dan Lingkungan
D. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis
E. Pemilihan Letak Usaha
F. Bentuk Badan Usaha
G. Sasaran Pasar dan Kewirausahaan
H. Manajemen
I.
Pemasaran Produk
J.
Manajemen Sumberdaya Manusia
K. Motivasi Kerja dan Hubungan Industrial
L. Produk dan Harga
M.
Distribusi dan Promosi
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
B. Hasil Kegiatan
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara
Kegiatan Produksi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis Pengantar adalah salah satu mata kuliah yang
diprogramkan mahasiswa fakultas ekonomi untuk memahami pengembangan
usaha bisnis dan menambah wawasan mahasiswa. Maka mahasiswa perlu terjun
langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk mencari permasalahan teknis
yang ada pada industri dan memberikan solusi sistematis yang tepat.
Industri sangat penting, karena industri merupakan sebuah tempat yang
dituju untuk bekerja. Calon pekerja yang akan bekerja tentunya harus
mengetahui medan kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu seseorang harus
memahami tentang industri dengan cara melakukan Kunjungan/Survei Industri.
Adapun tujuan kunjungan industri kami adalah Industri Pembuatan Tahu
Tempe. Industri tersebut terletak di Jalan Baron Km 3, Tegalsari, Siraman,
Wonosari, Gunungkidul.
B. TUJUAN
o Agar mengetahui keadaan bisnis dan kondisi lingkungan serta cara menjaga
lingkungan sekitar bisnis tersebut
o Agar mengetahui etika bisnis dan tanggung jawab sosial pabrik tersebut.
o Agar mengetahui cara pabrik tahu tempe menentukan letak usaha.
o Untuk mengetahui bentuk badan usaha pabrik tersebut.
o Untuk mengetahui sasaran bisnisnya.
o Untuk mengetahui manajemen dalam pabrik tahu tempe.
o Untuk mengetahui cara pemasaran produk yang dilakukan oleh pabrik.
o Agar mengetahui manajemen sumberdaya manusia yang ada dalam pabrik.
o Untuk mengetahui cara pemilik pabrik memberikan motivasi dan melakukan
hubungan industrial.
o Untuk mengetahui produk dan harga yang ditetapkan pabrik.
o Agar mengetahui proses distribusi dan promosi produk..
o Sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas
kunjungan industri.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
Bagaimanakah etika bisnis dan tanggung jawab sosial dalam bisnis pabrik
tersebut?
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRODUK YANG DIHASILKAN INDUSTRI
Industri yang kami kunjungi sebernanya termasuk ke dalam industri kecil
karena jumlah karyawannya hanya berjumlah 16 orang. Produk yang dihasilkan
berupa tahu baik yang berwarna putih maupun cokelat dan yang berukuran kecil
hingga besar. Selain tahu, pabrik/industri ini juga menghasilkan tempe, tempe
yang dibuat adalah tempe yang panjang dan dibungkus plastik biasanya sebagai
bahan pembuatan mendoan(tempe bungkus tepung) dan juga keripik tempe.
besarnya itu setimpal dengan omset perharinya, omset yang didapatkan perhari
dapat mencapai lebih dari 4juta walau kami tidak tahu persis berapa karena
pemilik tak ingin mengatakannya. Yang jelas perharinya lebih dari 3000 potong
tahu berbagai ukuran dan juga lebih dari 500 potong tempe laku terjual.
sekitar mengenai bau limbah yang menyengat. Limbah yang berupa ampas,
digunakan untuk makan ternak yakni sapi, kambing dan juga bebek.
Pemilik selalu terbuka terhadap karyawan dan juga konsumen, karyawan
atau konsumen yang akan mengkritik atau memberi saran selalu diberi
kesempatan dan didengarkan. Sehingga kenyamanan kerja terjaga, tidak ada
rasa takut yang berlebihan pada karyawan, karyawan merasa percaya diri dan
tentunya karyawan memiliki semangat kerja tinggi dan yang paling utama
mendapat kepercayaan dari konsumen. Pemilik industri menjaga hubungan
dengan karyawan dengan cara memperlakukan karyawan secara baik, meskipun
industri kecil namun industri ini tetap memperhatikan etika serta tanggung
jawab bisnis. Bahkan karyawan yang tempat tinggalnya jauh diberi fasilitas
untuk beristirahat. Karyawan pun diberi gaji yang sesuai/setimpal sehingga
karyawan tidak bosan dan kabur ke tempat lain.
Meski sibuk dengan industrinya namun pemilik selalu berusaha untuk
menjaga hubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar. Pabrik
juga tidak segan-segan mengajak masyarakat yang menganggur untuk
bergabung atau bantu-bantu selama menunggu mendapat pekerjaan dan
tentunya akan diberi upah sesuai yang telah dikerjakannya. Pemilik juga
tentunya selalu memikirkan cara menjaga hubungan dengan
langganan/konsumen, yaitu dengan melayani sebaik mungkin, memberikan bukti
bahwa pembuatan dilakukan dengan cara yang baik dan bersih. Selain itu juga
dengan memberikan fasilitas antar kepada langganan(biasanya warung/pasar).
Bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh pemilik usaha ini yaitu
AMDAL dan sistem bapak angkat anak angkat namun dalam bentuk sederhana,
bentuknya ialah dengan menyetor tahu/tempenya kepada pedagang yang tidak
memiliki banyak modal namun pedagang itu belum membeli/membayar dan
baru membayar setelah dagangannya tersebut terjual, dan apabila sisa maka
sisanya tersebut dikembalikan.
H. MANAJEMEN
Manajemen dalam perusahaan/pabrik ini masih sangat sederhana dan
dikendalikan langsung oleh pemilik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Pemilik menetapkan rencananya kemudian
mengatakan kepada karyawannya apa rencananya dan bersama-sama mengatur
dan menjalankan. Disamping itu pemilik juga memberikan arahan yang berguna
bagi karyawannya, melakukan pengawasan dan memberi tahu apabila ada yang
melakukan kesalahan bukan dengan memarahi tetapi mengajari.
I.
PEMASARAN PRODUK
Pabrik tahu tempe ini termasuk ke dalam persaingan sempurna, karena
terdapat banyak pengusaha lain yang terjun ke pasar dan juga melayani tahu
tempe dan sama-sama merupakan pengusaha kecil. Namun beruntung pabrik
tahu tempe ini telah memiliki konsumen tetap di pasar melalui cara promosi,
pemasaran dan pendistribusian yang tepat.
Pabrik memiliki stretegi sendiri untuk mendistribusikan produknya, yaitu
dengan menyetorkan produknya ke pedagang-pedagang di pasar tiap pagi
sekitar pukul 04.00 dan juga sore hari sekitar menjelang maghrib, karena pada
saat itulah banyak pembeli yang pergi ke pasar entah pembeli yang
J.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan yang kami lakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 selama 1 (satu)
hari di industri tahu tempe bertempat di dusun Tegalsari desa Siraman
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul mulai pukul 10.00 WIB sampai
kira-kira pukul 14.00 WIB, antara lain :
1.
2.
Melakukan wawancara
3.
B. HASIL KEGIATAN
Setelah 1 (satu) hari kami mengikuti dan menyelesaikan Kegiatan
kunjungan lapangan di industri tahu tempe kami mendapat banyak ilmu baru.
Dan setelah itu kami dapat lebih memahami tentang pembuatan serta penjualan
ke konsumen.
Ibu Sumi
2.
Ada yang lain selain tahu tempe dan kenapa lebih memilih industri tahu tempe?
Tidak. Sementara ini, itu saja. Kalau masalah memilih, tidak memilih karena
pabrik ini sebenarnya didirikan orangtua saya dan saya sendiri tinggal
meneruskan.
4.
Industri ini didirikan sekitar tahun 1980an oleh kedua orangtua ibu Sumi yakni
bapak dan ibu Tumijo.
5.
16 orang.
6.
Kalau fasilitas saya cuma memberi mereka tempat istirahat dan juga ya mungkin
makan siang dan juga kalau ada rezeki lebih ya ditambah yang lainnya.
7.
Untuk modal awal ibu Sumi tidak tahu pasti berapa, namun untuk modal
perharinya saat ini kurang lebih 2juta perhari.
8.
dilakukan dari mulut ke mulut. Dan untuk penyetorannya biasanya dilakukan tiap
pagi dan sore, pada saat aktivitas pedagang sedang ramai-ramainya.
KEGIATAN PRODUKSI
Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses produksi tahu tempe :
2.
Kedelai
3.
Ragi tempe
4.
Air secukupnya
5.
Cuka secukupnya
6.
Penggiling tahu
7.
Kayu
8.
9.
Panci
10. Baskom
11. Sendok kayu
12. Plastik/daun pembungkus
13. Tampah
Proses perebusan sampai mendidih lalu disaring dan dibilas sampai 3X dengan
menggunakan larutan asam cuka
Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih
dapat digunakan lagi. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap
dituangkan dalam CETAKAN TAHU DARI KAYU dan dialasi kain belacu. Adonan
tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur
dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah
padat dipotong.Tahu pun siap dijual.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya pengalaman kami selama mengikuti kegiatan kunjungan
lapangan di Industri Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan,
antaranya :
1.
Bila seseorang mau berusaha, mau gagal, dan mau mencoba hal yang baru
pasti akan selalu ada jalan.
2.
Industri tahu tempe merupakan industri yang mempunyai peluang bisnis yang
cukup besar sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
3.
4.
Menjaga mutu tetap yang terbaik membuat industri tahu tempe ini tetap
diminati konsumen.
B. SARAN
Sebaiknya pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitasnya
produknya atau bahkan meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan
tidak terbatas hanya di Kecamatan Wonosari, namun juga di kecamatan lain
seperti Tepus, Paliyan, Piyaman, dan lain-lain. Akan lebih baik juga apabila
industri mampu mengubah limbah cair sisa pembuatan tahu tempe menjadi
biogas, entah untuk pabrik sendiri maupun disalurkan kepada masyarakat. Yang
terakhir, kebersihan dan kerapian tempat pengolahan juga harus ditingkatkan
agar kehigienisan tetap terjaga, karena itu sangat penting untuk tetap menjaga
kepercayaan konsumen.