SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
NUR SARIFILLAH
NIM. 14.51.2.1.081
i
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka
(Jim Rohn)
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah
TAHU BAPAK PAIMAN”. Tugas akhir atau skripsi ini disusun untuk
menyelesaikan Studi jenjang Strata 1 (S1) dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,
waktu, tenaga dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
1. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ix
4. Wahyu Pramesti, SE., M.Si., Ak, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
5. Dita Andraeny, M.Si selaku Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga
7. Staff Karyawan Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membantu kelancaran
9. Bapak dan Ibuk yang selalu memberikan do’a dan dukungan secara moral dan
10. Kakak-kakak ku (Mbak Siska dan Mas Danang), adek-adek ku (Agil dan
11. Sahabatku (Novala Siti Romadhani), Hokya Squad (Senja, Istati, Lyka, Septi,
dan Thaliya), 4diva 3AS (Aisyah, Anna, dan Atik) Terima kasih atas
angkatan 2014 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
x
memberikan serta menularkan semangat dan keceriaannya selama penulis
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu-persatu yang telah
Penulis tidak dapat membalas seluruh jasa yang telah diberikan kepada penulis,
hanya do’a yang dapat diberikan oleh penulis, semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan yang sudah diberikan kepada penulis dengan berlipat ganda serta
Penulis
xi
ABSTRACT
The research was conducted aimed to know the calculation of the cost of
production according to the company, to find out the calculation of the cost of
production when using the full costing method and the variable costing method
and to compare the three methods. The location of the study is in Micro, Small
and Medium Enterprises (MSMEs) that are located in Kleben, Gedongan,
Colomadu. The method used is interview, observation and documentation, while
the type of data used is descriptive qualitative data with data analysis carried out
through three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion
drawing.
The results of this study indicate that there are differences in the
calculation of the cost of production made between company methods with the full
costing method and the variabe costing method. The calculation using the
company method produces the value of the production cost of Rp. 184, while
according to the full costing method the cost of production is Rp. 185 and
according to the variable costing method the cost of production is Rp. 184,5. The
difference is due to the calculations made by the company not yet recognizing all
costs related to the production process. This study concludes that the calculation
of the cost of production carried out by the company is not appropriate, because it
does not include the costs appropriately in calculating the cost of production.
Keywords: Cost, Cost of Production, Full Costing Method and Variable Costing
Method.
xii
ABSTRAK
xiii
DAFTAR ISI
ABSTRACT .................................................................................................................xiii
ABSTRAK ................................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
xiv
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................6
xv
4.2.2 Biaya Tenaga Kerja ..........................................................................32
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ..............................................................................................................50
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Perusahaan ....... 35
Tabel 4.7. Perhitungan Biaya Depresiasi Mesin, Peralatan dan Bangunan .......... 37
Tabel 4.8. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing ..... 38
Costing ..................................................................................................... 40
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik lainnya digunakan
harus mampu menghadapi tuntutan yang baik dari segi kuantitas dan
tersebut selalu stabil atau bahkan meningkat dalam laba yang diperoleh
(Maghfirah, 2016).
produk berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
harga pokok produksi meliputi semua biaya dan pengorbanan yang perlu
2017).
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
teknik ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk jadi atau ke
biaya tetap karena dianggap melekat pada harga pokok persediaan barang
dalam proses maupun produk jadi yang belum terjual dan dianggap
3
sebagai harga pokok penjualan apabila produk yang dijual habis sehingga
mempunyai omzet penjualan bersih sebesar satu miliar rupiah atau kurang
(maghfirah, 2016).
merupakan salah satu usaha yang memproduksi makanan yang berasal dari
Usaha tahu tersebut sudah berdiri sejak tahun 2008 yang didirikan oleh
pembuatan tahu. Setiap harinya Bapak Paiman memproduksi tahu dan tahu
Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki
dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya
mencapai Rp300.000.000,00.
pencatatan.
sehingga tidak bisa menentukkan figur harga pokok produksi. Pemilik juga
Produksi Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahu Bapak Paiman”.
Batasan masalah dalam penelitian ini di buat agar penelitian ini tidak
pokok produksi metode full costing pada UMKM Tahu Bapak Paiman.
bertujuan untuk:
dilakukan UMKM tahu Bapak Paiman dengan metode full costing dan
Paiman
2. Bagi Akademisi
Kecil dan Menengah) tahu. Dengan demikian penelitian ini dapat menjadi
Tabel 1.1
Hasil Penelitian yang Relevan
biaya-biaya
produksi yang
sesungguhnya
dikeluarkan untuk
memproduksi tahu
dan susu kedelai,
karena metode ini
memasukkan semua
biaya tanpa
memperhatikan
perilakunya ke
dalam perhitungan
harga pokok
produksinya.
Terlampir
BAB I PENDAHULUAN
skripsi.
11
validitas data.
BAB IV PEMBAHASAN
tentang perhitungan harga pokok produksi pada Usaha Mikro, Kecil dan
yang diperoleh.
BAB V PENUTUP
bab-bab sebelumnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara
Menurut Setiadi (2014) harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva (aset) tetapi
mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi pada
Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk selesai.
dari produk tersebut. Sebagai contoh adalah kayu yang digunakan untuk
membuat daun pintu dan jendela, kertas yang digunakan untuk membuat
buku ini, benang yang digunakan untuk membuat kain mori, dan kain mori
membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam
perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari
perolehan lain.
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli (harga yang tercantum
yang sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli.
14
Pembuat daun pintu dan jendela, operator mesin fotokopi, penjahit dan
tukang las, serta tukang batu adalah contoh tenaga kerja langsung. Mereka
menangani secara langsung proses produksi dan oleh karena itu dapat
metal yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja
tersebut. Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar
berikut ini:
Gaji dan upah reguler yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi
waktu tertentu.
b. Premi Lembur
tersebut.
1) Setup Time
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya selain bahan baku dan tenaga
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
tersebut.
bahan habis pakai, dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan
atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari
perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan
di pabrik.
yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN, dan
sebagainya.
produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi, artinya
penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
demikian, kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya
Biaya produksi/unit xx
dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah
dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).
berperilaku varabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari
Kos produksi xx
dari unsur kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non
umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya
massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu
per satuan produk. Dalam penentuan harga jual produksi, biaya produksi per
unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya
sebelumnya.
laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kotribusi produk
dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
neraca dan laporan laba rugi. Dalam neraca, manajemen harus menyajikan
harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Analisis Perbandingan
Kedua HPP
Paiman meliputi biaya pembelian bahan baku kedelai, biaya gaji karyawan,
baku kedelai, biaya gaji karyawan dan biaya pembelian kayu bakar dan solar.
BAB III
METODE PENELITIAN
angka.
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
Bapak Paiman.
UMKM Tahu Bapak Paiman dimulai pada Juni 2018 - Oktober 2018.
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
1. Teknik Wawancara
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumah
respondennya sedikit/kecil.
25
ada umpan balik dari responden yang dirasa perlu ditanyakan peneliti,
memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan jelas
2. Teknik Pengamatan/Observasi
sedang melakukan penelitan. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak
terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari
3. Teknik Dokumentasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,
2014).
Gambar 3.1
Teknik Analisis Data
Data
collection Data display
Data
reduction
Conclusions:
drawing/verifying
Sumber: Sugiyono, 2014
data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hal tersebut dapat
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
3. Sajian Data
Sajian data dapat berupa matriks, gambar atau skema, jaringan kerja
pemahaman informasi.
4. Penarikan Kesimpulan
proses analisis data satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan,
merupakan hasil dari suatu proses penelitian yang tidak dapat terpisahkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(UMKM) Tahu Bapak Paiman. UMKM didirikan oleh Bapak Paiman yang
atau data juga melalui informan dengan teknik wawancara. Adapun yang
pembuatan tahu dari awal hingga menjadi produk yang siap untuk dijual,
selain itu yang paling penting bertanya tentang perhitungan harga pokok
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya lain-lain yang dikeluarkan
kacang kedelai, biaya gaji karyawan dan biaya pembelian solar dan kayu
bakar”.
menghitung harga pokok produksi per potong, membagi jumlah total harga
5.760 potong tahu. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan data
dalam 1 bulan yaitu bulan Desember 2018. Dari hal tersebut yang sudah
Tabel 4.1
Pembelian Bahan Baku Kacang Kedelai
Bulan Desember 2018
baku yang digunakan adalah kacang kedelai. Dari data pembelian bahan
baku pada tabel 4.1 diatas rata-rata pembelian bahan baku untuk
Tabel 4.2
Biaya Bahan Baku
kerja yang terlibat langsung dalam pembuatan barang jadi dan pembayaran
Bapak Paiman yang mengatakan bahwa, “Gaji atau upah yang diberikan
total biaya tenaga kerja dalam 1 bulan sebesar Rp1.200.000,00 per orang,
Tabel 4.3
Biaya Tenaga Kerja
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik yang
diakui oleh UMKM Tahu pada saat menghitung harga pokok produksi
penolong seperti biaya pembelian solar dan biaya pembelian kayu bakar.
lebih 1,5 liter dengan harga Rp5.150,00. Pembelian kayu bakar untuk 1
Tabel 4.4
Biaya Bahan Penolong
produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya bahan
biaya listrik tidak diakui oleh perusahaan ketika menghitung harga pokok
produksi.
Tabel 4.5
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Perusahaan
Desember 2018
Rp184.
Costing
produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku
variabel maupun tetap. Metode full costing digunakan pada penelitian ini
agar hasil perhitungan harga pokok produksi pada UMKM Tahu Bapak
Paiman lebih akurat, sehingga penetapan harga jual yang dilakukan oleh
Metode full costing digunakan karena metode full costing sudah sesuai
perusahaan.
1. Biaya bahan baku dengan total biaya bahan baku yang dikeluarkan
Tabel 4.6
Biaya Overhead Pabrik
Tabel 4.7
Perhitungan Biaya Depresiasi Mesin, dan Peralatan
mesin, dan peralatan selama satu bulan adalah sebesar Rp38.611,00. Jadi,
berikut:
Tabel 4.8
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing
Desember 2018
yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel.
1. Biaya bahan baku dengan total biaya bahan baku yang dikeluarkan
Rp2.400.000,00.
menggunakan metode variabel costing dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variable Costing
Desember 2018
costing. Perbandingan dari kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.10
Perbandingan Harga Pokok Produksi antara Metode Perusahaan Dengan Metode
Full Costingdan Metode Variable Costing
metode variable costing. Selisih nilai harga pokok produksi yaitu sebesar
Rp1 dan Rp0,5. selisih tersebut terjadi karena disebabkan perbedaan nilai
produksi.
42
full costing dan variable costing, karena pemilik usaha tidak mengetahui
metode full costing dan variable costing dalam perhitungan harga pokok
jauh lebih tinggi dari pada metode variable costing, karena disebabkan
memasukkan semua akun biaya baik yang berjenis variabel maupun tetap.
metode full costing nilai biaya overhead pabrik lebih besar yaitu
43
variable costing lebih tinggi dari perhitungan UMKM Tahu Bapak Paiman
dengan metode full costing dan metode variable costing lebih rinci dan
dikeluarkan, maka harga pokok produksinya akan lebih tepat dan tentunya
harga jual akan lebih tepat pula serta dapat meningkatkan laba perusahaan.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan yaitu:
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pembelian solar
dan kayu bakar. Total keseluruhan biaya produksi yang dihasilkan dari
produksi, biaya tersebut yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik baik yang bersifat tetap maupun
metode variable costing mengakui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Total biaya produksi yang
Rp184,5.
costing dan metode variable costing. Selisih nilai harga pokok produksi
dari ketiga metode tersebut yaitu sebesar Rp1 dan Rp0,5. Hal ini
produksinya akan lebih tepat dan tentunya harga jual akan lebih tepat pula
satu sumber.
5.3 Saran
dalam penelitian ini bagi UMKM Tahu Bapak Paiman yaitu: perusahaan
perusahaan yaitu metode full costing karena metode ini merinci seluruh
DAFTAR PUSTAKA
Abas, K. (2008). Teori akuntansi. Jilid 1. Edisi 2. Jakarta: PT. Gelora Aksara.
Afrizal, M. A. (2014). Metode penelitian kualitatif: sebuah upaya mendukung
penggunaan penelitian kualitatif dalam berbagai displin ilmu. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Anita, D dan Desy, S. (2016). Analisis perhitungan harga pokok produksi tahu
dan susu kedelai dengan metode full costing dan variable costing pada
industri kecil (Studi kasus UKM Tahu Putih “XX” Pekanbaru). Kurs Vol. 1
No. 1.
Anwar, S. (2013). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Baridwan, Z. (2004). Intermediate accounting (Ed Ke-8). Yogyakarta: BPFE.
Samsul, N.H. (2013). Perbandingan harga pokok produksi full costing dan
variabel costing untuk harga jual CV. Pyramid. Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 3.
ISSN 2303-1174.
Sari, N.P.A.A., Arie.W., Eka, D.M.D. (2017). Analisis strategi penentuan harga
pokok produksi kain songket sutra berdasarkan metode full costing pada
weaving center poni’s pengerajin tenun songket sutra Di Desa Jinengdalem.
Jurnal Akuntansi. Vol. 8 No. 2.
49
Setiadi, P., David P.E.S., Treesje, R. (2014). Perhitungan harga pokok produksi
dalam penentuan harga jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.14 no.2.
Sodikin, dan Slamet, S. (2015). Akuntansi manajemen. Yogyakarta: YKPN.
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
51
Lampiran 2
Transrkip Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA
Jawab: berdirinya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahu ini
a. Pilih kedelai yang bersih dan besar ukurannya, kemudian cuci sampai
bersih.
secara perlahan.
52
g. Endapan tersebut siap untuk di press dan di cetak sesuai ukuran dan
keinginan.
kurang lebih 125Kg kedelai bisa dimasak 20 kali masak dan tiap masak
Jawab: saya menetapkan harga tahu sesuai biaya yang sudah saya
dan biaya membeli kayu untuk memasak kedelai hingga jadi tahu.
Jawab: saya hanya memperhitungkan biaya yang terlihat besar dan mudah
yang lain?
Lampiran 3
Transkrip Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA
Jawab: untuk harga kacang kedelai disini per Kg adalah Rp. 7.500.
Jawab: karyawan yang ada di UMKM Tahu ini ada 2 karyawan mbak.
Jawab: gaji karyawan disini setiap harinya dihitung per orang Rp.
40.000 dan digaji setiap bulannya sebesar Rp. 1.200.000 per orang.
bahan baku dan gaji karyawan adalah biaya bahan penolong seperti
biaya pembelian solar, biaya pembelian kayu bakar, biaya listrik dan
yang rusak?
Jawab: ada mbak, biaya pemeliharaan mesinnya yaitu selang solar dan
berapa lampu yang ada digedung? Dan nyalanya berapa jam per hari?
10.000.000.
Lampiran 4
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 5
Agama : Islam
Lampiran 6
Bebas Plagiat