Anda di halaman 1dari 10

Proposal Kewirausahaan~ Business Plan

"Tteokbokki"
PROPOSAL BUSINESS PLAN
KOREAN STREET FOOD (Jajanan)
“Chijeu (Cheese Tteokbokki)”

Disusun Oleh:
Nopiana Anatasia Pali ( 11 651 047)

Dosen Pengampu :
H. Mat Juri, S.E., M.M.

JURUSAN AKUNTANSI MANAJERIAL


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
TAHUN 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam aspek
budaya, aspek kehidupan sosial, kerjasama dengan negara lain, dan sebagainya. Salah satunya
adalah Korea. Korea merupakan sebuah negara yang berkembang pesat belakangan ini, baik dalam
bidang ekonomi, teknologi maupun penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia
merupakan salah satu dari banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan tersebut. Korean
wave atau demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan entertainment namun juga dunia
kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di Indonesia. Tidak hanya dikenal, tapi segala hal
dan segala bentuk tentang Korea kini begitu trend. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya
gaya korea yang merebak dikalangan muda Indonesia.
Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop yang sedang
digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah mendunia membuat semua
orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang menjadikannya sebagai kiblat
dunia fashiondan music. Selain itu, masyarakat dunia pun mulai tertarik pada kuliner khas Korea
yang sering mereka lihat di drama Korea.
Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha berupa jajanan
kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Tteokbokki”. Banyaknya permintaan yang
berkaitan dengan Korea, mulai dari musik dan drama telah menjadi peluang bisnis bagi sebagian
pengusaha. Mungkin juga dapat dengan mudah kita temui restoran-restoran yang bertemakan
makanan Korea, untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan kuliner Negara Ginseng ini.
Restoran-restoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari masakan Korea. Hanya saja, rata-rata
restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini dibuat untuk kalangan
menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah ke atas juga dapat menikmatinya.

B. Tujuan
Tujuan dari “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai usaha street food (jajanan) ini mengusung
tema Korean Food with Fresh Made Home yang bermakna bahwa “Chijeu (Cheese Tteokbokki)”
memiliki cita rasa khas Korea dengan menggunakan bumbu asli Korea juga bumbu buatan sendiri
yang mnyerupai sehingga menghasilkan rasa yang unik dan tetap bersahabat di lidah masyarakat
Indonesia dengan harga yang bersahabat pula.

C. Ruang Lingkup Bisnis


Chijeu (Cheese Tteokbokki) merupakan usaha yang menyajikan makanan berupa street
food(jajanan) yang terlihat sangat menarik dan berkualitas dalam hal rasa. Chijeu (Cheese
Tteokbokki) ini menjual makanan jajanan khas Korea. Makanan ini disajikan dengan tata cara
penyajian yang sederhana namun berkualitas dan bersih. Tata cara penyajian mulai dari gerai yang
dibuat sedemikian rupa dengan nuansa Korea dan menarik.
Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian Cheese Tteokbokki agar pengunjung
atau pelanggan dapat merasa nyaman dan tertarik lagi untuk kembali membeli. Namun, disisi lain
juga tidak melupakan rasa dan kualitas makanan yang disediakan. Bahan–bahan yang digunakan
dalam pembuatan Cheese Tteokbokki ini menggunakan bahan–bahan alami dan dijamin halal
100%.

BAB II
BUSINESS PLAN

A. Ringkasan Usaha
Sektor Industri usaha Korean Street Food “Chijeu (Cheese Tteokbokki)“ yang memiliki arti
“Kue Beras” adalah bisnis jajanan dengan jumlah pegawai 1 orang saja (pemilik). Perkembangan
bisnis makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha makanan khas Korea khususnya di
Samarinda, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada pesaingnya. Hal ini dikarenakan
bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk di bidang ini. Usaha lain yang
serupa dengan bidang ini yaitu bidang usaha makanan tradisional Korea, namun berada di kota
lain. Seperti berada di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Oleh karena itu, dengan melihat latar
belakang kota Samarinda dan belum ada usaha lain seperti usaha ini, usaha ini memiliki prospek
yang baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu (Ali
Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan usaha baru dan
relatif mudah untuk ditiru

2. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak

3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu memciptakan
perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan

4. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis baru di
bidangnya

5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan menu makanan yang
variatif untuk menarik konsumen

6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan

7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai media promosi
karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika pelanggan puas dengan
produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang memuaskan maka cenderung untuk
mengajak relasi lainnya.

B. Visi dan Misi

Visi :

1. Menjadikan “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai leader untuk usaha jajanan khas Korea
pertama di Indonesia
2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Tteokbokki yang telah ada serta memuaskan
keinginan konsumen.

Misi :

1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk

2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha

3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya mengenai usaha
jajanan Korea

4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan

C. Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama : Nopiana Anatasia Pali
Nama Usaha : Chijeu (Cheese Tteokbokki)
Alamat Usaha : Jl. Ciptomagunkusumo Kampus Gunung Lipan (dekat kampus POLNES)
Samarinda Seberang
No. telp. Usaha : 0852 51xx xxxx
Email Usaha : OppieMochii@gmail.com

D. Jenis Usaha

Jenis usaha kuliner khas Korea yang menjual makanan berupa jajanan yang lezat,
diantaranya yaitu :
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made

E. Prospek Pengembangan Usaha

Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pangsa pasar dan berdasarkan lokasi
pemasaran yang telah ditargetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha sejenis yang belum
ada, serta rasa yang ditawarkan dengan harga terjangkau namun tetap menjamin mutu dan kualitas.
Peluang kemajuan usaha ini cukup besar dan memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

BAB III
RENCANA PRODUKSI

A. Bahan Baku dan Penggunaannya


Bahan-bahan untuk membuat Chijeu (Cheese Tteokbokki) :
Bahan Baku :
1. Tepung Beras
2. Minyak Wijen/Minyak Sayur
3. Air
4. Minyak goreng
5. Jamur shitake kering
6. Wortel
7. Keju
8. Gochujang
Bumbu-bumbu :
1. Bawang putih
2. Bawang bombay
3. Cabe hijau dan merah
4. Lada hitam
5. Bawang daun
6. Gula Pasir
7. Saos sambal
8. Kaldu bubuk
9. Biji wijen

B. Proses Produksi
1. Cara membuat garratteok (kue beras) adalah :
- Siapkan kukusan
- Tuangkan air sedikit demi sedikit pada tepung beras, kemudian aduk pelan-pelan dengan
menggunakan tangan. Haluskan dengan menggunakan tirisan.
- Setelah kukusan sudah mengeluarkan uap, kukuslah tepung beras itu hingga matang.
- Setelah matang, angkat lalu dibuat menjadi adonan sambil mengoleskan minyak wijen supaya
tidak lengket, hingga kenyal.
- Setelah itu adonan dibuat dengan bentuk bulat panjang. Kemudian oleskan sedikit minyak wijen
di luarnya biar tidak langsung mengeras
2. Cara membuat tteokbokki dengan bumbu pedasnya :
- Campurkan garratteok yang sudah dibuat tadi dengan minyak wijen
- Potong melintang bawang bombay, cabe hijau, cabe merah dan wortel.
- Iris tipis jamur Shitake yang telah direndam dengan air panas hingga lunak.
- Campurkan semua bahan ‘bumbu-bumbu’ jadi satu.
- Panaskan minyak goreng dalam wajan lalu masukkan bumbu.
- Setelah bumbu masak, masukkan bawang bombay, wortel, dan cabe.
- Masukkan garaetteok, dan tumislah hingga bumbu meresap pada garaetteok-nya.
- Jika semua sudah matang, berikan parutan keju/lumeran keju diatasnya. Dan tteokbokki siap
dimakan.

BAB IV
PENENTU STRATEGI PEMASARAN

A. Analisis Permintaan

Melihat pada kebutuhan akan makanan, khususnya makanan berupa jajanan Korea dikalangan
masyarakat dengan batasan umur 12 sampai 55 tahun, maka diperkirakan kebutuhan akan jenis
makanan tersebut akan meningkat. Minat terhadap jenis makanan tersebut sekitar 40 % dari
seluruh jenis makanan. Sedangkan 60 % lagi minat terhadap jenis makanan lain
seperti fastfood, traditional food, dan lainnya ( Hans P, 2011)
B. Analisis Pesaing
Karena di Kota Samarinda khususnya Samarinda Seberang jajanan tradisional Korea ini
belum ada, maka usaha ini belum memiliki pesaing. Namun, di beberapa kota, seperti Surabaya,
Bandung, dan Jakarta, restauran gaya Korea yang menyajikan jajanan ini sudah ada.
C. Analisis Pasar
Segmentasi dan pengelompokkan pasar :
1. Geografi
Target pangsa pasar usaha ini adalah konsumen yang berdomisili di kota Samarinda Seberang.
2. Demografi
Target pangsa pasar Chijeu (Cheese Tteokbokki) adalah:
 Pelajar Sekolah Menengah Pertama dan mahasiswa, serta karyawan kantoran dengan rentang
usia dari 12 tahun sampai 27 tahun

 Laki-laki dan perempuan dari semua agama

 Dari semua kalangan masyarakat

D. Analisis Persaingan

1. Strenght (Kekuatan)

Sebagai usaha jajanan khas Korea, usaha Chijeu (Cheese Tteokbokki) memiliki potensi yang
kuat di mata pangsa pasar karena belum ada yang membuka usaha jenis ini sebelumnya, sehingga
usaha ini berpeluang untuk cukup sukses.. Selain itu juga bahan usaha ini terjamin bersih dan
berkualitas dengan cita rasa khas Korea yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.

2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis ini adalah karena usaha jenis ini baru dibangun jadi belum terlalu dikenal
oleh masyarakat juga selera masyarakat yang cenderung rendah terhadap makanan khas Korea
karena tidak cocok di lidah.

3. Opportunities (Peluang)
Lokasi usaha yang strategis akan menjadi salah satu peluang untuk mengundang banyak
pengunjung untuk datang dan membeli produk ini. Selain itu, faktor lokasi yang dekat dengan
pusat aktivitas masyarakat seperti kedekatan dengan sekolah, kampus, perkantoran.

4. Threats (Ancaman)

Hambatan untuk usaha jenis makanan korea adalah adanya kemungkinan munculnya pesaing
baru dalam industri ini karena industri berada dalam tahap growth yang berarti pertumbuhan untuk
memasuki industri ini masih terbuka. Selain itu terdapat beberapa restoran dengan menu masakan
asia lainnya khususnya Jepang yang sudah berdiri terlebih dahulu.

E. Marketing Mix
1. Produk
Terdapat 2 menu yang ditawarkan oleh Chijeu (Cheese Tteokbokki). 2 menu ini adalah
jajanan khas Korea yaitu tteobokki, yang diberi tambahan rasa keju. Yang membedakan kedua
menu ini adalah dari bumbu pedasnya, ada yang menggunakan bumbu pedas asli korea yaitu
gochujang dan bumbu pedas racikan sendiri (home made) yang disesuaikan dengan lidah orang
Indonesia tetapi tanpa menghilangkan ciri khas Koreanya.
2. Price
Untuk 2 menu diatas, Chijeu (Cheese Tteokbokki) mematok mulai dari harga Rp. 10.000,00
hingga Rp. 15.000,00 saja per porsi dengan sasaran anak muda dan mahasiswa.
3. Promosi
Promosi yang dilakukan usaha ini adalah dengan cara :
a) Personal Selling : Pemasaran untuk awal produk ini hanya melalui mulut ke mulut (kepada
kerabat, teman, kenalan) yang kemudian terus berkembang.
b) Media Online (Jejaring Sosial) : Menawarkan atau memasarkan produk melalui social media
seperti facebook, twitter, bbm, dan instagram.
4. Place
Lokasi yang dipilih yaitu di Jl. Ciptomangunkusumo (tepatnya di pinggir jalan raya dan dekat
dengan kampus POLNES) karena letaknya yang cukup strategis dan mudah dijangkau
pengunjung atau konsumen.

BAB V
ANALISIS FINANSIAL

A. Biaya Awal

Biaya Variabel :

Biaya Tetap :
B. Harga Jual Per Porsi
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original Rp 15.000,00
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made Rp 10.000,00
Target penjualan minimal per hari untuk setiap produk adalah :
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original sebanyak 20 porsi
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made sebanyak 20 porsi

C. Modal Awal
Total Biaya Awal = Rp 4.756.350,00 + Rp 10.734.000,00 = Rp 15.490.350,00

D. Analisis Keuntungan
Waktu berjualan yaitu hari Senin s/d Sabtu. Berikut rinciannya :
1. Pendapatan harian masing-masing produk :

- Rp 15.000,00 x 20 porsi = Rp 300.000,00

- Rp 10.000,00 x 20 porsi = Rp 200.000,00

Total Pendapatan/hari Rp 500.000,00

2. Pendapatan bulanan = Rp 500.000 x 26 hari = Rp 13.000.000,00


Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:
- Pendapatan yang akan dicapai = Rp 13.000.000,00 x 12 = Rp 156.000.000
- Dan dengan biaya produksi = Rp 4.756.350,00 x 12 = Rp 57.076.200,00
Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun
Rp 156.000.000 – Rp 57.076.200,00 = Rp 98.923.800,00

E. Pengembalian Modal
Total modal awal : keuntungan per bulan = Rp 15.490.350,00 : Rp 13.000.000,00 = 1,2 (1 bulan
2 hari)
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah penyajian proposal Business Plan yang telah saya susun ini, mohon maaf apabila
banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan proposal ini. Semoga
proposal ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan penulis untuk menumbuhkan
motivasi dalam membuka usaha.
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal dari diri kita
sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan datang,
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai