Anda di halaman 1dari 60

Pedoman

Magang Kerja
Mahasiswa

KATA PENGANTAR
Pedoman Magang Kerja Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan acuan
resmi bagi mahasiswa dalam melaksanakan program dan kegiatan
magang di lembaga-lembaga mitra fakultas. Dokumen ini disusun oleh
Unit Kemahasiswaan Fakultas Psikologi untuk menjelaskan tentang konsep
dan disain program magang. Selain itu, secara praktis, manual magang ini
juga dimaksudkan sebagai rujukan bagi mahasiswa dalam merencanakan,
melaksanakan, dan melaporkan kegiatan magang yang mereka tempuh di
lembaga-lembaga mitra. Oleh karena itu, berangkat dari komitmen untuk
melaksanakan amanah dalam melakukan pembinaan kemahasiswaan
dan kebutuhan untuk memberikan layanan yang terbaik bagi mahasiswa
Fakultas Psikologi, maka dilakukanlah proses penyusunan dokumen ini
pada awal tahun 2011.
Penyusunan dokumen ini mengacu kepada beberapa sumber, seperti
Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Dj. I/253/2007
tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan PTAI. Pedoman
Pembinaan Kemahasiswaan UIN Maliki Malang Tahun 2010, dan Blue print
Pembinaan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang Tahun
2010. Dengan berharap kepada Hidayah dan Inayah Allah SWT., semoga
manual magang ini akan mampu memberikan orientasi, pedoman, dan
semangat bagi mahasiswa dalam menjalankan kegiatan magangnya sesuai
dengan tujuan yang telah dirumuskan. Selain itu, kami juga berharap agar
dokumen penting ini akan senantiasa menginspirasi dan memudahkan
Unit Kemahasiswaan Fakultas Psikologi dalam merumuskan tata kelola
dan manajemen kegiatan-kegiatan yang lain secara lebih baik di masamasa akan datang.
Demikian, semoga bermanfaat dan memperoleh perkenan Allah SWT.

Pembantu Dekan Kemahasiswaan,


Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag.

Daftar Isi
Halaman Cover (i)
Kata Pengantar (iii)
Daftar Isi (v)
Pendahuluan
Dasar Pemikiran (1)
Pengertian Magang (2)
Tujuan (3)
Keluaran (Output) (3)
Kompetensi Magang (4)
Kecakapan Berfikir (4)
Efektifitas Kepemimpinan (6)
Manajemen Diri (8)
Kesadaran Sosial (11)
Pelaksanaan Program Magang Kerja Mahasiswa
Tahapan Program Magang Kerja Mahasiswa (MKM) (15)
Sosialisasi Program dan Pendaftaran (15)
Orientasi dan Pembekalan (15)
Pelaksanaan Magang (16)
Pelepasan dan Pemberangkatan (16)
Pelaksanaan Kegiatan Magang di Lembaga Mitra (17)
Monitoring dan Pendampingan (18)
Pelaporan dan Seminar Hasil (20)
Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (Follow Up) (21)
Desain Evaluasi (21)
Mengapa Perlu Evaluasi? (21)
Apa yang Dievaluasi? (22)
Unsur-unsur yang Tercakup dalam Laporan Akhir Evaluasi (22)
Tata Cara Usul Kegiatan Magang (23)
Syarat-syarat Pendaftaran Magang (23)
Kriteria Proposal (24)

Sampul Muka (24)


Halaman Pengesahan (24)
Sistematika Isi Proposal (24)
Format Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama (24)
Pembahasan Proposal Magang (24)
Tatacara Pelaporan Hasil Kegiatan Magang (25)
Langkah-Langkah Mendesain Program
Langkah 1: Menganalisis Masalah (27)
Apa itu Analisis Masalah? (28)
Bagaimana Melakukan Analisis Masalah? (30)
Langkah 2: Menentukan Strategi Program (31)
Langkah 3: Menentukan Penerima Manfaat (31)
Langkah 4: Memilih Partner (33)
Langkah 5: Merumuskan Tujuan (33)
Langkah 6: Merumuskan Hasil atau Keluaran Program (34)
Langkah 7: Menentukan Kegiatan (Activities) (34)
Langkah 8: Mendefinisikan Kebutuhan-kebutuhan (Inputs) (35)
Langkah 9: Menentukan Cara Monitoring dan Evaluasi (36)
Langkah 10: Mempersiapkan Anggaran Belanja (36)
Langkah 11: Menuliskan Outline Ringkas untuk Program Aksi (37)
Langkah 12: Melakukan Koreksi Akhir terhadap Proposal (37)
Latar Belakang dan Konteks Lembaga Mitra (38)
Kelompok Target/Partner dan Strategi Program (38)
Identifikasi Tujuan (38)
Keluaran (Outputs) (39)
Kegiatan (Activities) (39)
Kebutuhan-kebutuhan (Inputs) (39)
Pra Kondisi (39)
Monitoring dan Evaluasi (40)
Penutup (41)
Lampiran:
1. Surat Keputusan dan Surat Tugas
2. Lampiran format dan sistematika penyusunan laporan kegiatan magang

1
Pendahuluan

& Dasar Pemikiran


Magang kerja mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan salah satu bentuk
implementasi tri dharma perguruan tinggi, yang berhubungan dengan
kompetensi profesi, penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat.
Kegiatan magang oleh mahasiswa ini dimaksudkan agar mereka dapat
berkesempatan untuk belajar dari pengalaman kerja secara praktis
pada unit-unit kerja di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang maupun
pada berbagai lembaga mitra yang relevan di luar universitas. Selain itu,
kegiatan magang kerja mahasiswa ini diharapkan juga dapat menjadi
media pembinaan dan pengembangan jiwa sosial dan profesionalisme
mereka sebelum memasuki dunia kerja yang akan dijalani pasca kampus.
Dalam perspektif pembinaan dan pengembangan mahasiswa Fakultas
Psikologi UIN Maliki Malang, kegiatan magang dipandang sebagai suatu
cara dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi sarjana yang
kompetitif di dunia kerja. Oleh karena itu, selama dalam proses magang
mahasiswa didorong untuk bekerja sebagai tenaga profesional di fakultas
dan di lembaga perusahaan dan perkantoran mitra (stakeholder), sehingga
mampu menimba berbagai pengalaman dan pengetahuan tentang (1)
kepemimpinan, (2) menejemen perusahaan atau perkantoran, (3) perilaku
organisasi dan ekonomi, (4) berbagai permasalahan yang dihadapi dalam
dunia kerja dan cara-cara mengatasinya, serta (5) dinamika kepribadian
mereka di dunia kerja.
Secara umum, magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman praktis dunia kerja kepada mahasiswa melalui
partisipasi mereka dalam praktek kerja sehari-hari pada unit-unit kerja
di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang maupun lapangan kerja di luar
Fakultas Psikologi | 1

kampus. Secara khusus tujuan MKM adalah: (1) meningkatkan partisipasi


dan kompetensi kerja untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki, (2) meningkatkan pengetahuan mahasiswa baik dalam hal
keilmuan maupun pengalaman kerja, (3) meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di lapangan
kerja, (4) meningkatkan motivasi kerja mahasiswa, (5) membuka peluang
dan akses untuk memperoleh pengalaman praktis di lapangan kerja
di dalam dan di luar kampus, serta (6) menciptakan keterkaitan dan
kesepadanan antara mahasiswa dengan dunia kerja.
Magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan dan di bawah koordinasi
Pembantu Dekan Bidang Kemahsiswaan dan Kerjasama. Kegiatan MKM
dilaksanakan dalam lingkup: (1) penetapan partisipasi mahasiswa dalam
dunia kerja, baik di dalam maupun di luar kampus, (2) pembekalan magang
mahasiswa oleh dosen pembimbing, (3) temu gagasan antara Fakultas
Psikologi UIN Maliki Malang dengan lembaga mitra, (4) pelaksanaan MKM,
(5) pemantauan dan pembimbingan oleh dosen pembimbing dan lembaga
mitra, (6) evaluasi pelaksanaan magang oleh mahasiswa, lembaga mitra,
dan dosen pembimbing, (7) penyusunan work plan oleh mahasiswa
peserta magang,(8) penulisan laporan magang oleh mahasiswa, dan (9)
pembahasan hasil magang yang diikuti semua pihak yang terkait.
Pelaksanaan MKM dinilai berhasil manakala (1) unit kerja di fakultas
dan pengusaha tempat magang merasakan manfaat MKM, (2) mahasiswa
memperoleh pengalaman dan manfaat, baik dari segi pengetahuan
maupun keterampilan yang berguna sebagai bekal untuk memasuki dunia
kerja, dan (3) mahasiswa dapat menjalankan tugas dengan disiplin, dan
mematuhi aturan fakultas dan lembaga mitra magang yang berlaku.

& Pengertian Magang

Yang dimaksud dengan Magang Kerja Mahasiswa (MKM) di sini adalah


suatu bentuk kegiatan ko-kurikuler yang berorientasi pada peningkatan
kompetensi profesi psikologi, penelitian, dan pengabdian masayarakat

2 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

oleh mahasiswa melalui proses pengalaman kerja secara langsung di


lembaga-lembaga mitra terkait (stakeholder).

& Tujuan

Secara umum, pelaksanaan program MKM ini dimaksudkan untuk


memperkuat link and match Fakultas Psikologi dengan dunia industri,
pemerintah, dan masyarakat, termasuk memanfaatkan jaringan alumni.
Adapun secara khusus, kegiatan ini bertujuan:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk beraktivitas
secara langsung pada dunia kerja/usaha. Pengalaman ini
akan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja yang
memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan berbagai
konsep atau teori dan menjadikannya sebagai instrumen untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan praktis di dunia kerja.
2. Memediasi mahasiswa dalam mengimplementasikan pengala
man belajar di perguruan tinggi pada kondisi nyata di lapangan/
dunia usaha.
3. Membuka wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang dunia
kerja.
4. Meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa dalam
kontestasi dunia kerja.
5. Pengalaman pendahuluan untuk kegiatan PKLI.

& Keluaran (Output)


Untuk menentukan acuan keberhasilan dari kegiatan MKM ini maka
disusun keluaran kegiatan dan indikatornya sebagai berikut:
1. Partisipasi dan kompetensi mahasiswa Fakultas Psikologi di
dunia kerja:
a.

Memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam kegiatan


magang.

Fakultas Psikologi | 3

b. Memiliki laporan kegiatan magang yang memadai, sebagai


cerminan kompetensi mahasiswa selama dalam kegiatan.
2. Pengakuan dan penghargaan stakeholder terhadap kinerja
mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang:
a.

Memiliki penilaian yang positif dari lembaga mitra.

b. Memiliki jalinan kerjasama dan/atau tindak lanjut dengan


lembaga mitra pasca magang, misalnya untuk keperluan
PKLI.
c.

Memiliki sejumlah penghargaan atas kontribusinya terha


dap lembaga mitra.

3. Jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan stakeholder Fakultas


Psikologi UIN Maliki Malang yang lainnya:
a.

Memiliki sejumlah dokumen kerjasama dan agenda rencana


tindak lanjut kegiatan.

b. Sustainabilitas kerjasama untuk kegiatan PKLI

& Kompetensi Magang


Program MKM ini secara garis besar berorientasi pada pengembangan
4 (empat) kelompok kompetensi mahasiswa, yaitu:

!

Kecakapan Berfikir
a.

Decisiveness, kemampuan untuk membuat keputusan


berdasarkan analisis data atau informasi ketika mengahadapi
masalah, situasi konflik, atau suatu resiko.
Indikator tindakan:
1) Membuat dan melaksanakan keputusan ketika meng
hadapi informasi atau suasana penting.
2) Mengenali situasi konflik dan kemunculannya, serta
mampu menentukan respon atau tanggapan yang
sesuai.

4 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

3) Memiliki keputusan dan mampu meyakinkan konsis


tensinya dengan kebijakan atau aturan lembaga mitra.
4) Mengimplementasikan gagasan dan pendekatan yang
bisa memberikan nilai tambah.
5) Mengintegrasikan manajemen resiko kedalam
pengelolaan program dan perencanaan kegiatan.
b. Orientasi Strategik, adalah kemampuan untuk menghu
bungkan visi jangka panjang dan konsep dasar dengan kerja
keseharian. Hal ini berimplikasi pada kemampuan untuk
berfikir secara konseptual dan untuk memahami gambar
besar dari kegiatan magang dan kecenderungan lembaga
mitra.
Indikator tindakan:
1) Mampu menganalisa dan memahami tujuan opera
sional dan organisasional, serta strategi yang dikem
bangkan.
2) Menggunakan pemahaman fundamental psikologi
untuk memberikan nilai tambah dalam berkegiatan.
3) Memprioritaskan pekerjaan sejalan dengan tujuan
magang, tindankan dan strategi implementasinya, ser
ta keputusan sesuai dengan strategi dan tujuan orga
nisasi (lembaga mitra).
4) Memproyeksikan dan memikirkan tentang aplikasi
aktivitas untuk jangka panjang.
5) Mengantisipasi reaksi-reaksi terhadap perbedaan
inisiatif dengan lembaga mitra.
6) Secara aktif meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
anggota kelompok dan menciptakan lingkungan kerja
kelompok magang yang kondusif untuk menentukan
isu, masalah, dan peluang-peluang pekerjaan.
Fakultas Psikologi | 5

7) Mempertimbangkan prosentase perencanaan, proses,


dan metode magang yang sejalan dengan kecende
rungan dan harapan lembaga mitra.
8) Menyusun dan mengembangkan skala kegiatan, tuju
an, sasaran, dan keluaran dari kegiatan kelompok di
lemabga mitra.
9) Memastikan ketersediaan perencanaan darurat
(contingency plans) untuk masalah-masalah dan situ
asi yang mungkin terjadi.
10) Menyusun kembali struktur dan/atau operasi kelom
pok kegiatan untuk menemukan tujuan kegiatan yang
lebih baik, terjangkau, dapat dilaksanakan, dapat dica
pai, dapat diukur, dan realistik.

!

Efektifitas Kepemimpinan
a.

Pengembangan Anggota Kelompok (Development of Peo


ple), adalah kemampuan untuk melakukan tindakan me
ngembangkan potensi, partisipasi, dan kontribusi anggota
kelompok. Fokusnya adalah lebih pada tujuan dan dampak
dari pengembangan kegiatan ketimbang pada formalitas
peran anggota kelompok.
Indikator tindakan:
1) Memperlihatkan harapan-harapan yang positif dari
potensi dan kontribusi anggota kelompok, ketika
boleh jadi lembaga mitra/orang lain tidak memberikan
kepercayaan serupa terhadap anggota kelompok.
2) Menawarkan gagasan dan pemikiran untuk membantu
anggota kelompok menemukan jalan keluar atas
problem yang dihadapi.
3) Mengajukan pertanyaan pada masing-masing anggota
kelompok dan/atau menggunakan metode lain untuk

6 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

memastikan bahwa anggota kelompoknya telah mema


hami rencana, tujuan, dan keluaran kegiatan kelompok.
4) Memberikan feeback atas laporan langsung yang
disampaikan oleh anggota kelompok dan memberikan
rujukan pada mereka untuk mencapai keberhasilan.
5) Mendokumentasikan dan melanjutkan rencana pe
ngembangan pelaporan kegiatan untuk mendukung
target keberhasilan kegiatan.
6) Memahami dan mengidentifikasi kebutuhan pengem
bangan kegiatan kelompok dan menyusun bahan-ba
han yang diperlukan.
7) Secara aktif mendukung anggota kelompok untuk
mencari bahan dan keperluan lain yang menunjang
kegiatannya.
b. Kepemimpinan Tim (Team Leadership), adalah niat atau
maksud untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam
kelompok magang. Peran kepemimpinan di sini melibatkan
fungsi mengkomunikasikan visi kelompok dan mewujudkan
nilai-nilai dalam kerja tim. Tim disini harus dipahamkan
secara luas bahwa seseorang yang berperan sebagai pe
mimpin memiliki kewenangan untuk menggerakkan anggo
ta kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Indikator tindakan:
1) Meyakinkan kelompoknya memiliki informasi-informasi
yang penting untuk dilaporkan pada fakultas.
2) Menyesuaikan skill individu-individu dalam kelompok
nya dengan pelaksanaan pekerjaan
3) Mengantisipasi implikasi dari perubahan-perubahan
kegiatan terhadap kebutuhan kelompok.
4) Mendapatkan input yang lain untuk keperluan
Fakultas Psikologi | 7

mempromosikan efektifitas kelompok atau proses


kegiatan. Misalnya, menyelesaikan konflik dalam tim
dan memberikan fair feedback, baik secara personal
maupun kolektif.
5) Membangun semangat tim untuk mempromosikan
efektifitas kelompok atau proses kegiatan.
6) Mengakui dan menghargai usaha-usaha anggota
kelompoknya.
7) Bersikap proaktif, berpandangan positif terhadap
anggota kelompok dan kecakapannya, meyakinkan
peran dan tanggung jawabnya, menasehati dan
mendukung anggota kelompoknya dalam meningkat
kan skill.
8) Membantu menciptakan iklim kerja yang terbuka,
kepercayaan, dan solidaritas di antara anggota ke
lompok dengan cara memperlakukan setiap anggota
kelompoknya sebagai anggota tim yang berarti, sehing
ga setiap orang merasa nyaman dalam menyampaikan
gagasan dan kebutuhannya.
9) Membangkitkan dan menghasilkan kegembiraan,
antusiasme, dan komitmen pada misi kelompok.

!

Manajemen Diri
a.

Orientasi Prestasi, melibatkan pekerjaan untuk mencapai


hasil dan meningkatkan kontribusi individu dan kelompok
dalam kegiatan di lembaga mitra. Ini adalah concern untuk
bekerja dengan baik dan memenuhi standar mutu. Standar
dimaksud adalah bekerja keras untuk peningkatan (striving
for improvement) mutu kegiatan mahasiswa, berorientasi
hasil (results orientation) melalui pengukuran yang obyektif,
mengorbitkan orang lain (competitiveness), dan mencoba
atau menawarkan pengalaman baru untuk peningkatan

8 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

organisasi (innovation). Kompetensi ini juga mengandung


arti kemampuan mengelola secara efektif sumber daya
internal dan eksternal untuk mencapai tujuan organisasi.
Indikator tindakan:
1) Menyusun dan mencapai target-target performance
individual yang sejalan dengan perencanaan kelompok.
2) Mengidentifikasi sumber-sumber daya yang turut
menentukan keberhasilan kegiatan dan pencapaian
tujuan kelompok.
3) Mengawasi dan mengukur pencapaian keluaran untuk
penjaminan standar mutu kegiatan.
4) Membuat perubahan-perubahan yang spesifik dalam
sistem dan metode kerja untuk meningkatkan per
formance kelompok (misalnya, melakukan sesuatu
dengan lebih baik, lebih cepat, dengan biaya yang
rendah, dan lebih efisien: atau meningkatkan kualitas,
kepuasan klien/lembaga mitra, dan bermoral).
5) Berkumpul dan bekerja untuk mencapai tujuan yang
telah didefinisikan, tetapi bukan yang tidak realistik
dan tidak mungkin.
6) Menerapkan kepemimpinan dalam menejemen yang
efektif dan pengurusan sumber daya.
7) Membuat keputusan dengan mengalokasikan keterba
tasan sumber daya (waktu, orang, dan budget) untuk
melaksanakan program dan mencapai tujuan.
b. Kepercayaan Diri atau Keteguhan Pendirian, adalah keper
cayaan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh anggota
kelompoknya dan yakin terhadap pendapat dan keputusan
mereka. Kompetensi ini mencakup pula kemampuan me
nyediakan kepemimpinan, arahan, dan inspirasi kepada
Fakultas Psikologi | 9

yang lain dengan membuat keputusan yang sulit dan


melakukan tindakan yang mungkin tidak popular, tetapi
masih berada dalam koridor kepentingan yang terbaik dari
lembaga mitra.
Indikator tindakan:
1) Mengajukan pendekatan-pendekatan, praktik, dan
proses baru atau yang telah dimodifikasi, dan mem
pertahankannya manakala dijumpai situasi yang me
nantang.
2)

Bertindak aktif dan memproyeksikan kebutuhan yang


mendesak untuk dikerjakan, bahkan sekalipun tidak
mudah dan memerlukan dukungan banyak orang.

3) Menilai kembali posisi pada saat menghadapi penola


kan tetap.
4) Berbicara terus terang dalam ketidaksepakatan de
ngan pihak manajemen, klien, atau yang lain, tetapi
dengan penuh kebijkasanaan (tactfully). Menyatakan
pendapat sendiri secara jelas (clearly) dan penuh
kepercayaan (confidently), sekalipun dalam konflik.
5) Menyatakan tanggung jawab anggota kelompok untuk
mencapai keluaran dari keputusan yang telah dibuat
bersama.
6) Membuat keputusan-keputusan (melalui pengamatan
mendalam) yang memiliki konskuensi signifikan bagi
kebaikan organisasi (kelompok) dan konsisten dengan
nilai-nilai organisasi.
7) Menanamkan harapan atau hasrat pada masingmasing anggota kelompok untuk melakukan tindakan,
dengan cara memberi semangat (encouragement) dan
contoh yang positif.
10 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Kesadaran Sosial
a.

Dampak dan Pengaruh, hal ini menyiratkan suatu tujuan


untuk mengajak (persuade), meyakinkan (convince), mem
pengaruhi (influence), atau menanamkan kesan (impress)
kepada yang lain (perseorangan atau kelompok) untuk
sepakat dengan arah dan tujuan organisasi. Kuncinya adalah
memahami orang lain (understand others), karena ketika
bermaksud mengajak orang lain untuk mencapai tujuan
yang spesifik, maka boleh jadi sebagian dari mereka sedang
memiliki agendanya masing-masing. Oleh karena itu, perlu
direncanakan berbagai tips untuk menanamkan kesan pada
orang lain, atau alasan-alasan untuk berbuat dan bertindak
sehingga seseorang akan mengharapkan pada yang lain
untuk menyetujuinya.
Indikator tindakan:
1) Menggunakan persuasi langsung pada saat diskusi
atau presentasi
2) Tidak memperlihatkan usaha yang mencolok untuk
menyesuaikan ajakan dengan kepentingan dan ting
katan anggota kelompok dan/atau lembaga mitra.
3) Menyusun dua langkah atau lebih untuk mengajak
anggota kelompok dan/atau lembaga mitra, tanpa
berusaha untuk menyesuaikan secara khusus dengan
kepentingan dan level mereka.
4) Membuat dua atau lebih argumen dan pendapat yang
berbeda pada saat presentasi dan/atau diskusi.
5) Mengantisipasi dampak dari tindakan dan detail-detail
lainnya terhadap kesan orang lain atau kelompok.
6) Mengantisipasi dan mempersiapkan diri atas reaksireaksi yang lain.
Fakultas Psikologi | 11

7) Membangun dukungan di balik layar (behind the scene


support) untuk gagasan yang akan disampaikan.
8) Menggunakan pemahaman interaksi dari hati ke hati
di dalam kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan
yang spesifik.
b. Membangun Relasi, mencakup kemampuan untuk
membangun kontak atau hubungan, internal dan eksternal
(kelompok, organisasi, lembaga mitra), untuk memfasilitasi
usaha-usaha atau pekerjaan, dan untuk memperoleh
dukungan atau kerjasama. Hal ini menyiratkan hubungan
yang jangka panjang dan terus menerus dengan anggota
kelompok dan/atau stakeholder.
Indikator tindakan:
1) Menjalin kontak informal secara berkelanjutan dengan
yang lain (anggota kelompok dan/atau stakeholder)
sebagai tambahan dari kontak yang dilakukan dalam
konteks kerja, seperti pembicaraan spontan tentang
isu-isu yang terkait dengan pekerjaan, keluarga,
olahraga, bisnis, dan laini-lain.
2) Mencari dan menangkap peluang untuk memperluas
jaringan atau hubungan dengan key persons dan me
melihara sesuai dengan kewenangan atau kedudu
kannya.
3) Mengidentifikasi kontak-kontak kunci stakeholder
(lembaga mitra) dan kepada/ dengan siapa hubungan
harus dijalin.
4) Mengembangkan dan mengolah hubungan pekerjaan
yang efektif dengan yang lain untuk memenuhi, me
nyelesaikan, dan menyempurnakan tugas.
5) Membangun gudang goodwill, pertukaran informasi,
layanan, atau waktu dengan jaringan seseorang.
12 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

6) Menginisiasi dan berpratisipasi dalam kegiatan atau


forum-forum kebersamaan untuk meningkatkan atau
memperkuat hubungan dengan yang lain (anggota
kelompok dan lembaga mitra).
7) Mengembangkan cara-cara baru menggapai stakehol
der, untuk menggairahkan masukan dan pertukaran
informasi.
8) Menggunakan jaringan untuk mengidentifikasi
peluang-peluang dan kecerdasan pasar (market
intelligence)

Fakultas Psikologi | 13

14 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

2
Pelaksanaan Program

& Tahapan Program Magang Kerja Mahasiswa (MKM)

Tahapan program MKM Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim


Malang ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan, yaitu kegiatan sosialisasi program
dan pendaftaran, orientasi dan pembekalan, pelaksanaan program,
monitoring dan advokasi, pelaporan dan seminar hasil, serta evaluasi dan
rencana tindak lanjut (follow up).

!

Sosialisasi Program dan Pendaftaran


Program MKM ini disosialisasikan kepada seluruh
mahasiswa Fakultas Psikologi, khususnya semester IV (empat),
melalui media website kemahasiswaan, facebook, leaflet, dan
disampaikan langsung oleh dosen dalam moment perkuliahan,
hingga menggunakan media mahasiswa agen. Adapun kegiatan
sosialisasi dan pendaftaran ini, secara rinci, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a.

Upload program MKM di website kemahasiswaan


April 2011

:1

b. Penyebaran leaflet : 7 - 14 April 2011


c.

!

Pendaftaran MKM : 18 - 26 April 2011

Orientasi dan Pembekalan


Orientasi dan pembekalan ini dimaksudkan sebagai usaha
secara sistematis untuk memberikan penjelasan pada mahasiswa
peserta magang mengenai konsep dasar program MKM, desain
pelaksanaannya, lembaga mitra (stakeholder) yang akan menjadi
lokasi magang dan ruang lingkup pekerjaannya, hingga yang
menyangkut aspek-aspek skill yang diperlukan dalam menyusun
Fakultas Psikologi | 15

proposal dan laporan kegiatan magang. Secara rinci, kegiatan


orientasi dan pembekalan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.

Waktu

: 1 - 3 Mei 2011

b. Tempat

: Ruang Sidang Fakultas Psikologi

c.

: Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag.

Narasumber

d. Materi

1) Konsep dasar
pelaksanaannya

program

MKM

dan

desain

2) Lembaga-lembaga mitra (stakeholder) dan ruang


lingkup kerjanya
3) Teknik penyusunan proposal kegiatan magang
4) Teknik penyusunan laporan kegiatan magang
5) Teknik analisis (kebutuhan, performance, pekerjaan,
dan tugas)
6) Teknik penyusunan instrumen kegiatan

!

Pelaksanaan Magang

Pelepasan dan Pemberangkatan


Mahasiswa peserta magang akan dilepas secara resmi di
Fakultas Psikologi oleh Dekan pada:
Hari/tanggal
: Jumat, 1 Juli 2011
Tempat
: Ruang Sidang Fakultas Psikologi
Waktu
: 07.30 - 08.30 WIB
Setelah acara pelepasan mahasiswa peserta magang
berangkat ke lokasi masing-masing didampingi oleh do
sen pendamping. Adapun waktu penerimaan di lokasi
menyesuaikan kesiapan dan kesepakatan dengan lembaga
mitra.

16 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Pelaksanaan Kegiatan Magang di Lembaga Mitra


Sehubungan dengan tempo pelaksanaan magang sangat
singkat, yaitu selama satu bulan (1 Juli - 1 Agustus 2011),
maka pelaksanaan kegiatan oleh mahasiswa peserta
magang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Proposal kegiatan yang telah diajukan oleh masingmasing kelompok pada lembaga mitra, khususnya
mengacu pada tujuan (goals) dan keluaran (output)
kegiatan yang telah disusun dan disetujui oleh lembaga
mitra.
2) Rencana dan desain kegiatan yang telah disusun
berdasarkan hasil observasi mahasiswa peserta se
lama sebelum pelaksanaan magang. Namun te
tap berorientasi pada kebijakan dan iklim kerja di
lembaga mitra. Dengan demikian, diharapkan akti
vitas mahasiswa akan fokus pada apa yang telah
direncanakan dan adaptatif terhadap kebutuhan
lembaga mitra.
3) Aspek-aspek lain yang perlu dijadikan acuan oleh
mahasiswa peserta, selain point (1) dan (2) yang harus
mereka capai/penuhi, adalah struktur kelompok,
bidang-bidang pekerjaan, hubungan-hubungan sosial,
dan pada batas-batas tertentu berbagai persoalan
atau kendala yang dihadapi serta penentuan jalan
keluarnya. Artinya, penekanan magang tidak hanya
terpusat kepada aktivitas kerja, tetapi juga terkait
dengan kecakapan mengatasi berbagai kendala dan
permasalahan di dalam kelompok maupun lembaga
mitra, sehingga turut membentuk kedewasaan dan
kematangan diri mahasiswa, baik dalam berfikir,
berorganisasi, dan bekerja.

Fakultas Psikologi | 17

4) Kegiatan-kegiatan lembaga mitra, diharapkan


mahasiswa dapat berperan aktif dan berpartisipasi di
dalamnya di tengah waktu luangnya. Dengan peranperan aktif tersebut diharapkan mahasiswa akan
memperoleh manfaat-manfaat lain di luar tujuan
dan keluaran yang telah dirumuskan dalam proposal,
khususnya berkenaan dengan pengetahuan dan
kecakapan praktis yang boleh jadi tidak diperoleh di
bangku perkuliahan.

!

Monitoring dan Pendampingan


Monitoring adalah suatu fungsi yang dijalankan secara terus
menerus dengan tujuan utama untuk menyediakan umpan balik
(feedback) secara umum dan indikasi awal mengenai kemajuan
dan kelemahan pelaksanaan kegiatan magang oleh mahasiswa
dalam mencapai hasil atau keluaran yang diharapkan. Kegiatan
monitoring di sini pada prinsipnya mengamati jejak kerja
dan situasi aktual, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
direncanakan atau diharapkan. Secara umum kegiatan monitoring
mencakup penggalian dan analisa data tentang implementasi
proses, strategi, dan hasil kegiatan magang mahasiswa serta
merekomendasikan hasil koreksi pengukuran.
Adapun aspek-aspek yang akan diamati oleh panitia MKM
(unit kemahasiswaan Fakultas Psikologi) dapat dijelaskan melalui
table berikut:

18 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Perencanaan
Monitoring

Komponenkomponen
Dasar

Hasil Perumusan
Kelompok MKM tentang
Keluaran Kegiatan

Keluaran

Frekuensi

Tolok
Ukur

Distribusi

Target

Studi Kasus, Dokumentasi, Survey, FGD,


Pertemuan Informal

Kondisi
Saat Ini

Dampak

Menejemen Berbasis Hasil


Tujuan

Jenisjenis Data
(Kapan,
Dimana,
dan
Siapa)

Kuantitatif/Kualitatif

Perincian Koleksi Data


yang akan Dimonitor

Format

Indikator Capaian

Pelaksanaan Pelaporan

Aktivitas Monitoring terhadap Pelaksanaan Kegiatan


Magang

Pelaksana Kegiatan Monitoring

Penjadwalan

Sesuai Pagu

Penanggungjawab

Pembiayaan

Fakultas Psikologi | 19

Kegiatan monitoring kegiatan MKM yang berorientasi pada


hasil ini melibatkan usaha pengamatan terhadap tiga komponen,
yaitu tujuan, keluaran, dan dampak.
Jenis Hasil

Apa yang Diukur?

Indikator

Pengguna
Utama

Tujuan

Usaha, atau barangbarang dan layanan yang


dihasilkan kelompok
MKM

Pelaksanaan
aktivitas

Panitia &
lembaga mitra

Keluaran

Efeketifitas atau hasil


yang dapat dinilai,
dimanfaatkan &
memuaskan stakeholder
dari barang-barang
atau pelayanan yang
diberikan peserta

Pencapaian
tujuan &
manfaat
yang berke
lanjutan

Panitia &
lembaga mitra

Dampak

Efektifitas atau hasil,


berupa barang-barang/
pelayanan yang
menimbulkan dampak
perubahan pada level
kelompok MKM dan
stakeholder

Pencapaian
output &
manfaat
yang ber
kelanjutan

Panitia &
lembaga mitra

Pendampingan yang dimaksud di sini adalah suatu fungsi


pembinaan yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa
peserta magang agar pelaksanaan kegiatan di lembaga mitra
dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Fungsi pendampingan
ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan monitoring, yakni
dilakukan sebanyak 4 (empat) kali atau setiap minggu selama
pelaksanaan kegiatan magang.
Pelaporan dan Seminar Hasil
Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilalui oleh
mahasiswa peserta magang. Setelah melaksanakan kegiatan
magang, mahasiswa diharuskan menyusun laporan tentang
pengalaman di lapangan yang telah dilaksanakannya. Bentuk

20 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

laporan harus disusun dengan mengacu kepada sistematika


yang telah ditentukan dalam buku pedoman. Secara garis
besar, laporan praktek magang terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu
Pendahuluan, Pelaksanaan Kegiatan, Pembahasan, dan Penutup
(lihat contoh pada lampiran).
Adapun seminar hasil merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban forum atas hasil pelaksanaan magang oleh
masing-masing kelompok di hadapan semua peserta dan dosen
pendamping. Pelaksanaan seminar hasil kegiatan magang ini
akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah kegiatan
magang berakhir, yaitu pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2011
Tempat
: Ruang Sidang Fakultas Psikologi
Waktu
: 08.00 - Selesai
Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (Follow Up)
Evaluasi merupakan suatu proses yang kompleks dengan
maksud mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan
kinerja dan efektivitas program/ kegiatan guna menentukan
kelayakannya agar program/kegiatan tersebut dapat dikem
bangkan secara lebih efektif di masa akan datang.

Desain Evaluasi
Dalam kegiatan magang ini, desain evaluasi yang digunakan
adalah dalam bentuk studi kasus pelaksanaan kegiatan
oleh masing-masing kelompok melalui suatu proses pe
ngukuran, namun tanpa menggunakan kelompok kon
trol. Desain evaluasi ini hanya membandingkan antara
pelaksanaan kegiatan magang oleh mahasiswa (actual
activities performance) di lapangan dengan konsep atau
perencanaan kegiatan (planned performance) yang telah
disusun.

Mengapa Perlu Evaluasi?


Sedikitnya ada 3 (tiga) alasan utama mengapa diperlukan
Fakultas Psikologi | 21

evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan magang di Fakultas


Psikologi:
1) Bagi fakultas, diperlukan untuk menyajikan dan
menganalisa keluaran (output) kegiatan.
2) Bagi panitia dan staff kemahasiswaan, untuk meng
identifikasi pekerjaan apa saja yang terlaksana dan
tidak terlaksana, sehingga pelaksanaan kegiatan
serupa pada masa akan datang dapat ditingkatkan
kualitasnya.
3) Bagi mahasiswa peserta magang, untuk dijadikan se
bagai rambu-rambu kegiatan dan acuan dalam me
rencanakan kegiatannya di lapangan.

Apa yang Dievaluasi?


Secara umum, kegiatan evaluasi ini akan mengamati 2 (dua)
aspek, yaitu proses pelaksanaan program/kegiatan dan
produktivitas program/kegiatan. Namun, secara khusus
kegiatan evaluasi ini dibedakan ke dalam 2 (dua) tahapan
sebagai berikut:
1) Evaluasi Mingguan, yaitu penilaian terhadap pelaksa
naan program/kegiatan magang oleh mahasiswa
selama berada dalam proses.
2) Evaluasi Kumulatif, yaitu penilaian atau identifikasi
terhadap capaian hasil (results) atau keluaran (output)
di akhir pelaksanaan program/kegiatan.

Unsur-unsur yang Tercakup dalam Laporan Akhir Evaluasi


Laporan akhir kegiatan evaluasi ini mengkombinasikan dan
mengintegrasikan evaluasi mingguan dan evaluasi kumulatif.
Laporan akhir ini menganalisa hubungan antara apa yang
terjadi selama pelaksanaan program/kegiatan dengan
rumusan hasil atau keluaran. Adapun unsur-unsur yang
tercakup di dalamnya meliputi:

22 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

1) Diskripsi singkat tentang program/kegiatan MKM


2) Narasi ringkasan pelaksanaan kegiatan, yang meliputi
(problem dan keberhasilan yang dijumpai selama
pelaksanaan program/kegiatan)
3) Hasil pelaksanaan evaluasi mingguan dan evaluasi
kumulatif
4) Analisis faktor yang membantu pencapaian tujuan dan
keluaran
5) Analisis faktor yang menghalangi pencapaian tujuan
dan keluaran
6) Alternatif rekomendasi yang konkrit.


&

Tata Cara Usul Kegiatan Magang

Program MKM ini diperuntukkan bagi semua mahasiswa Fakultas


Psikologi UIN Maliki Malang yang telah memenuhi syarat magang sebagai
berikut:

!

Syarat-syarat Pendaftaran Magang


Mahasiswa Fakultas Psikologi yang diperkenankan mengikuti
Program MKM adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Psikologi
minimal semester IV (empat)
b. Telah menempuh mata kuliah sebanyak 60 SKS
c.

Mengajukan proposal magang

d. Mengisi formulir pendaftaran


Pendaftaran kegiatan magang dilakukan setiap jam kerja di
kantor Unit Kemahasiswaan (LP2MAK) Fakultas Psikologi.

Fakultas Psikologi | 23

Kriteria Proposal

Sampul Muka

Halaman Pengesahan

Sampul muka proposal berwarna biru muda dengan ukuran


kertas A-4, yang secara berurutan memuat (1) tulisan
Proposal Program Pengembangan Budaya Magang Kerja
Mahasiswa di Perguruan Tinggi, (2) Logo Perguruan Tinggi,
(3) Kegiatan Magang Kerja Mahasiswa dan Judul, (4) Namanama Mahasiswa dan NIM, (5) Nama Fakultas Psikologi,
dan (6) Tahun Kegiatan (lihat contoh pada lampiran).
Setiap proposal program magang harus disertai halaman
pengesahan yang menunjukkan bahwa proposal yang
bersangkutan telah melalui proses review di Fakultas
Psikologi (lihat contoh pada lampiran).

Sistematika Isi Proposal

Format Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama

Pembahasan Proposal Magang

Penulisan proposal yang akan diajukan pada Program


Pengembangan Magang Kerja Mahasiswa Fakultas Psikologi
UIN Maliki Malang harus memenuhi sistematika penulisan
yang telah ditentukan (lihat contoh pada lampiran).
Setiap proposal kegiatan magang yang disusun oleh
masing-masing kelompok peserta harus disertai dengan
bukti persetujuan dan kesediaan lembaga mitra untuk
bekerjasama dan menerima proposal yang diusulkan.
Adapun format surat pernyataan kesediaan ini secara lebih
jelas (lihat contoh dalam lampiran).
Setiap proposal mahasiswa yang masuk ke panitia akan
direview dan dinilai kelayakannya. Proses pembahasan
proposal ini sebagai salah satu cara bagi panitia untuk
memastikan bahwa mahasiswa peserta MKM telah memiliki

24 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

orientasi dan kesiapan dalam melaksanakan kegiatannya di


lapangan.


Tatacara Pelaporan Hasil Kegiatan Magang
&

Tahapan terakhir yang sangat penting dari proses pelaksanaan MKM


ini adalah penyusunan dan dengan penyerahan laporan tertulis oleh
masing-masing kelompok peserta kepada panitia penyelenggara (unit
kemahasiswaan Fakultas Psikologi) dan lembaga mitra. Adapun isi laporan
tersebut, secara umum, terdiri 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Pendahuluan
Bagian ini merupakan menggambarkan kerangka usulan
(proposal) yang diajukan di awal kegiatan pada lembaga mitra
maupun panitia pelaksana.
2. Profil Lembaga Mitra dan Ruang Lingkup Pekerjaannya
Menjelaskan secara rinci tentang kondisi obyektif lembaga
mitra dari dimensi performance kelembagaan maupun ruang
linkup pekerjaannya. Terutama yang terkait dengan bidang yang
menjadi fokus perhatian (usulan) peserta dalam merencanakan
kegiatan pada proposal.
3. Pelaksanaan Kegiatan di Lembaga Mitra dan Hasil yang
Diperoleh
Berisi penjelasan mengenai desain kegiatan yang direncanakan,
dilaksanakan, dan dihasilkan selama kegiatan magang.
4. Pembahasan
Memuat hasil kajian dan analisa faktor terhadap keberhasilan
maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai
tujuan atau keluaran yang telah ditetapkan.
5. Penutup
Berisi pernyataan mengenai kesimpulan pelaksanaan kegiatan
dan rekomendasi bagi lembaga mitra dan panitia terkait dengan
hasil atau temuan-temuan selama pelaksanaan kegiatan.
Adapun format dan sistematika penyusunan laporan
Fakultas Psikologi | 25

kegiatan magang oleh setiap kelompok peserta ini secara terinci,


dapat dilihat pada lampiran.

26 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

3
Langkah-langkah Mendisain Program

Mendisain program merupakan bagian yang sangat penting dalam


kegiatan magang. Disain program yang baik akan mengantarkan pada
keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian hasil atau keluaran bagi
peserta. Secara umum, terdapat 12 (dua belas) langkah dalam mendisain
program, yang di dalamnya tersedia langkah-langkah logis yang mungkin
diperlukan atau dapat diikuti dalam mempersiapkan penyusunan proposal
dan outline ringkas untuk pelaksanaan program.


Langkah 1: Menganalisis Masalah
&
Langkah pertama ini selalu menjadi bagian yang paling penting
dalam banyak program, termasuk program magang. Program aksi, seperti
magang ini, selain bertujuan agar mahasiswa dapat belajar langsung dari
pengalaman kerja, ia juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam menghadapi situasi yang buruk dan menemukan
jalan keluarnya. Ketika mahasiswa terlibat dalam program magang seperti
ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan informasi
yang sebanyak-banyaknya tentang masalah yang menjadi perhatiannya.
Manakala melakukan analisis terhadap masalah ini mahasiswa lemah atau
salah, tentu saja akan mempengaruhi disain program dan kegiatannya.
Artinya, kecukupan informasi mengenai situasi atau keadaan di lokasi
magang (lembaga mitra) merupakan aspek yang vital dalam menilai
dan menentukan tujuan, keluaran, dan dampak dari program yang akan
dilaksanakan selama menjalani kegiatan. Dengan demikian, analisis
masalah yang baik seharusnya juga dapat mengantarkan mahasiswa pada
penyusunan disain program dan disain evaluasi yang baik.
Fakultas Psikologi | 27

Apa itu Analisis Masalah?


Secara umum, analisis masalah terdiri dari jawaban
terhadap 3 (tiga) persoalan:
a.

Bagaimana sifat dan tingkat masalah?


Artinya, analisis masalah mencari atau menemukan tentang:
1) Sifat Masalah; masalah atau situasi (psikologis)
apa sebenarnya yang dihadapi oleh lembaga mi
tra? Bagaimana masalah atau situasi tersebut mem
pengaruhi organisasi, individu, kelompok, atau ling
kungan kerja? Apa yang menjadi kebutuhan utama
mereka? Faktor-faktor (psikologis) apa yang ada di
balik masalah atau situasi tersebut?
2) Tingkat Masalah: berapa banyak orang atau pihak yang
berada dalam situasi atau masalah tersebut? Berada
pada bagian atau posisi apa mereka? Pada kelompok
usia, jenis kelamin, tingkatan, dan kategori lain apa
yang dipengaruhi oleh situasi atau masalah tersebut?
3) Konteks Sosial; bagaimana karakteristik kultural,
sosial, atau ekonomi dari organisasi atau individu di
dalamnya? Bagaimana setting lembaga, komunitas,
keluarga, pekerjaan, dan pendidikan mereka?
4) Konteks Psiko-Sosial yang Lebih Luas yang Me
nyebabkan Kemunculan Masalah; misalnya, masalah
tentang dampak kegelisahan kerja (job insecurity)
terhadap sikap kerja pegawai, adaptasi kerja, dan
tindakan penarikan diri dari organisasi (organizational
withdrawal behaviors).

b. Analisis respons terhadap masalah yang ada


Salah satu unsur dalam analisis masalah yang juga sangat

28 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

penting adalah penilaian terhadap kesejahteraan dan me


ngembangkan pengukuran yang memiliki dampak terhadap
kehidupan kelompok target. Hal ini meliputi pengamatan
terhadap:
1) Respon Kebijakan (Policy Respons), misalnya, kebijakankebijakan apa yang mempengaruhi terhadap para
pegawai dan dengan cara apa? Seberapa efektif daya
pengaruhnya? Ukuran-ukuran apa yang dapat dipakai
dan mana yang tidak dapat dipakai? Mengapa?
2) Para Aktor yang Berbeda-beda, agen-agen kelompok
pegawai dan/atau unit-unit kerja serta program-pro
gram dan kapasitas mereka.
c.

Penilaian terhadap kebutuhan yang tidak terpenuhi (assess


ment of the unmet needs)
Salah satu tujuan dari assessment mengenai respons ter
hadap beraneka ragam kebutuhan kerja pegawai pada sua
tu organisasi adalah untuk mengidentifikasi pendekatanpendekatan yang efektif dan juga untuk menggarisbawahi
kemungkinan-kemungkinan masalah dan kegagalan dari
beberapa pelayanan. Hal ini mencakup pengamatan ter
hadap:
1) Kesenjangan antara masalah dan respons. Apasaja
yang menjadi kesenjangan antara masalah-masalah
dan tanggapan program terhadap masalah tersebut?
Kesenjangan mana yang paling penting untuk diper
hatikan?
2) Perubahan-perubahan setiap saat. Apa saja kecen
derungan yang ada pada kondisi pegawai? Bagaimana
tanggapan-tanggapan telah merubah terhadap kea
daan mereka? Apakah respons tersebut berlaku lebih
efektif ataukah tidak dalam menyelesaikan masalah
para pegawai?
Fakultas Psikologi | 29

3) Apa saja yang diperlukan untuk mereduksi kesenjangan


antara masalah dengan respons? Jenis-jenis program
aksi apakah yang akan berlaku paling efektif? Apa
sajakah yang seharusnya dijadikan sebagai kriteria
keberhasilan? Pendekatan-pendekatan alternatif apa
sajakah yang ada? Hal apa sajakah yang sudah di
lakukan oleh organisasi, mana yang paling berguna,
dan hal lain apa sajakah yang seharusnya dilakukan?

!

Bagaimana Melakukan Analisis Masalah?


Teradapat beberapa jalan atau cara untuk memperoleh informasi
mengenai dunia kerja pegawai dalam suatu organisasi usaha. Pertama,
mahasiswa seharusnya dapat mengamati atau mencermati masalah
apa sajakah yang telah dipublikasikan oleh pemerintah, NGO atau
LSM, media massa, lembaga pendidikan, dunia bisnis, dan lain-lain.
Kemudian, anda hitung berapa banyak orang-orang yang terlibat dalam
masalah, khususnya para pegawainya.
Setiap sumber informasi mengenai masalah para pegawai
tersebut akan dapat dilihat adanya perbedaan metode dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Sedikitnya, ada tiga
metode utama dalam suatu penyelidikan, yaitu Observasi,
Survey, dan Wawancara. Namun, hasil paling efektif yang dapat
diperoleh adalah dengan memadukan ketiga teknik tersebut.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dari kegiatan magang ini akan
dapat membantu mahasiswa dalam mendisain penyelidikan dan
melakukan wawancara.
Namun, hal terpenting yang melampaui semua hal di atas
adalah kemauan mahasiswa sendiri dalam menyediakan cukup
waktu untuk melakukan analisis secara seksama atau teliti
mengenai situasi lembaga mitra dan masalah-masalah yang
ada di dalamnya. Untuk itu, mahasiswa senantiasa perlu untuk
melihat, mendengar, dan belajar, khususnya dari kerja para
pegawai di dalam lembaga mitra, tempat mereka melakukan
aktivitas magang.

30 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa


Langkah 2: Menentukan Strategi Program
&

Strategi program pada prinsipnya adalah bagaimana membuat


semakin jelas dan terang benderang apa yang ingin dilakukan, serta
untuk siapa dan dengan siapa. Dalam hal ini, sedikitnya mahasiswa dapat
membedakan 2 (dua) jenis strategi dalam melaksanakan kegiatan magang,
yaitu:
1. Dukungan Langsung (Direct Support), merupakan salah satu
jenis pendekatan atau cara agar program dapat dilaksanakan
secara langsung bersama-sama dengan para pegawai dan
organisasinya melalui ketersediaan program layanan, seperti
pelatihan (training) atau bantuan teknik (technical assistance)
dalam merapikan dokumen administrasi dan organisasi.
2.

Pengembangan Kelembagaan (Institutional Development), yaitu


suatu usaha penguatan organisasi untuk melakukan pelayanan
yang lebih baik terhadap para pegawainya. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kecakapan melalui, misalnya, pelatihan
para pegawai atau personil tentang penyusunan disain program
dan implementasinya, sehingga pada perkembangan selanjutnya
mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap
pelanggan atau kelompok sasaran organisasinya.


Langkah 3: Menentukan Penerima Manfaat
&

Diantara hal penting yang juga perlu diketahui oleh mahasiswa dalam
melakukan program magang adalah siapa penerima manfaat dari programprogramnya? Dalam program magang di lembaga industri, perkantoran,
rumah sakit, panti petirahan atau yang lainnya, kelompok pekerja atau
para pegawai sering dijadikan sebagai target sasaran atau penerima
manfaat. Oleh karena itu, program-program yang disusun dapat ditujukan
untuk membantu mereka menemukan kebutuhannya.
Dengan demikian, menjadi sangat penting bagi mahasiswa untuk
mendefinisikan kelompok-kelompok target atau penerima manfaat
tersebut dengan tepat jika kegiatannya ingin fokus dengan baik dan jika
mereka ingin menjawab persoalan-persoalan yang ditemui secara jelas
Fakultas Psikologi | 31

dan tepat. Apakah program-program yang dirancang oleh mahasiswa


mampu membantu seseorang yang memang memerlukan bantuan? Oleh
karena itu, penting juga untuk diperhatikan agar mahasiswa menghindari
deskripsi umum yang tidak jelas, seperti pegawai perusahaan atau
personalia organisasi. Akan lebih baik jika mahasiswa mampu memberikan
ukuran yang tepat (precise size), lokasi, dan karakteristik psikologis/
sosial/ ekonomi/budaya dari kelompok targetnya. Sebagai contoh, untuk
kelompok-kelompok target tersebut dapat terdiri dari:
1. Pegawai anak-anak pada industri yang spesifik
2. Anak-anak yang bekerja pada sektor publik
3. Anak-anak yang terlibat dalam perdagangan di jalanan
4. Anak-anak pekerja di sektor pertanian
5. Anak-anak yang terlibat dalam pekerja bangunan
6. Anak-anak yang secara khusus beresiko karena pekerjaannya
yang tersembunyi
7. Anak-anak yang bekerja pada industri yang berbahaya atau
beresiko tinggi
8. Anak-anak berkebutuhan khusus pada lingkungan pemulung
9. Pegawai tidak berketerampilan khusus pada perusahaan atau
perkantoran
10. Pegawai berkepribadian temperamental
pendidikan dasar, dan lain-lain.

pada

lembaga

Namun, terhadap kelompok-kelompok target tersebut mahasiswa


perlu mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan, seperti apakah mereka
memang memerlukan program? Apakah program yang akan ditawarkan dapat
mengantarkan mereka menemukan kebutuhannya? Apakah ini merupakan
strategi yang paling memungkinkan? Dengan melibatkan pihak-pihak yang
terkait atau berkepentingan dalam menyiapkan program dan kelompok
target, maka mahasiswa bukan hanya akan dapat menghindari beberapa
32 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

perangkap disain program yang serius, lebih dari itu mahasiswa juga dapat
meningkatkan kesempatan untuk sukses dalam kegiatan magang dengan
mengembangkan rasa memiliki terhadap program itu sendiri.


Langkah 4: Memilih Partner
&
Aspek yang sangat penting berikutnya dalam melaksanakan program
magang ini adalah memilih atau menentukan partner untuk melaksanakan
program. Suatu program tidak seharusnya dimengerti, dibayangkan, atau
disusun dalam suatu ruang isolasi, dan juga tidak dilakukan dalam suatu
ruang kosong. Seberapa efektifkah suatu program akan sangat ditentukan
oleh hubungannya dengan penerima manfaat dan rekan kerja (partner).
Pada ranah praktis, efektivitas suatu program itu mengharuskan adanya
koordinasi yang efektif. Jika suatu program itu, misalnya, ber-partner
dengan lembaga mitra, maka perlu untuk mengklarifikasi terlebih dahulu
peran dan tangung jawabnya.


Langkah 5: Merumuskan Tujuan
&

Tujuan pada dasarnya merupakan ekspresi sederhana dari apa yang


ingin dicapai dari suatu program dan biasanya disusun berlawanan dengan
masalah yang sedang dihadapi. Sebagai contoh:
Nama program
: Program Peningkatan Performance Organisasi
Problem
: Terdapat 10 karyawan/pegawai suatu lembaga yang
mengalami kegelisahan kerja
Tujuan
: Meningkatkan kemampuan adaptasi diri 10 karya
wan/pegawai yang mengalami kegelisahan kerja
pada perusahaan kain tenun.
Tujuan bisa diartikan juga dengan situasi yang diharapkan tercapai di
akhir suatu program. Secara umum, tujuan biasanya dibuat atau disusun
(dari 1 - 3) dan kata kuncinya adalah mencapai atau memperoleh. Dalam
merumuskan tujuan dari programnya, mahasiswa harus dengan tepat
menyebutkan siapa penerima manfaat (target kelompok) dan menyatakan
dampak (perubahan) yang akan dicapai dalam istilah yang dapat diukur.
Hal ini akan membantu mahasiswa dalam melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan programnya. Dalam merumuskan suatu tujuan, akan sangat
Fakultas Psikologi | 33

membantu jika merujuk kepada strategi program. Hindari merumuskan


tujuan yang berada di luar sumber daya (waktu, orang, dan biaya). Usakan
agar tujuan yang dirumuskan memenuhi kriteria SMART (yakni, Specific,
Measurable, Achievable, Realistic, and Time Limited).


Langkah 6: Merumuskan Hasil atau Keluaran Program
&
Sesuatu yang dihasilkan dari kegiatan suatu program disebut dengan
keluaran (outputs). Kata kuncinya adalah menghasilkan, sekali lagi harus
dinyatakan secara tepat dan dengan menggunakan istilah yang dapat
diukur. Dalam suatu program pengembangan kelembagaan, keluaran yang
dihasilkan bisa berupa staff yang terlatih, suatu dokumen, suatu bahan,
dan lain-lain. Misalnya:
Tujuan
: Meningkatkan kemampuan adaptasi diri 10
karyawan/pegawai yang mengalami kegelisahan
kerja pada perusahaan kain tenun.
Keluaran
: Di akhir pelaksanaan program akan diperoleh:
10 (Sepuluh) karyawan/pegawai yang terlatih dalam menghadapi
berbagai situasi kerja
Pedoman (manual) pengembangan konsep diri bagi karyawan
Instrumen evaluasi diri dan motivasi kerja bagi karyawan di
perusahaan kain tenun


Langkah 7: Menentukan Kegiatan (Activities)
&

Kegiatan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk


mencapai keluaran (outputs) yang diharapkan, yaitu sesuatu yang akan
dilakukan dan bukan hasil itu sendiri. Dengan kata lain, kegiatan (activities)
adalah mengubah inputs dari suatu program menjadi outputs, dan kata
kuncinya melakukan. Untuk memperoleh satu keluaran (output) biasanya
akan memerlukan sejumlah kegiatan. Dengan melakukan kajian atau
pembahasan mengenai kegiatan ini akan membantu mahasiswa dalam
menerangkan dan memberikan alasan-alasan untuk meminta sumbersumber yang spesifik dari lembaga mitra.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan atau memperoleh keluaran
34 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

(outputs) seperti telah dijelaskan di atas akan memerlukan sejumlah


kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pelatihan terhadap 10 karyawan/pegawai perusahaan
kain tenun tentang manajemen diri dan motivasi kerja
2. Mengembangkan bahan (materi) dan disain pengukuran untuk
kegiatan pelatihan
3. Merumuskan pedoman pelatihan (training manual)
4. Melakukan survey kebutuhan
5. Mengadakan kampanye pendampingan
6. Mengadakan seminar dan/atau diskusi
7. Dan lain-lain
Adapun cara yang terbaik dalam merumuskan beragam kegiatan
dari suatu program adalah melalui penyusunan perencanaan kerja (work
plan).


&

Langkah 8: Mendefinisikan Kebutuhan-kebutuhan (Inputs)

Mahasiswa akan memerlukan berbagai hal atau barang dalam melak


sanakan dan menyelesaikan program magangnya. Pertama, mahasiswa
akan memerlukan beraneka sumber daya (waktu, tempat, orang, hingga
dana), perlengkapan, keahlian, keterampilan, narasumber, dan lain-lain.
Semua keperluan untuk menyelesaikan kegiatan (activities) inilah yang
disebut dengan (inputs). Untuk menentukan inputs ini mahasiswa juga harus
melakukannya dengan tepat dan realistik. Bukan hanya itu, mahasiswa
juga harus dengan jelas menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam
memenuhi atau menyediakan keperluan yang telah diidentifikasi.
Inputs juga harus spesifik dari segi (jenis, kuantitas, durasi, dan
biayanya). Ketika memperkirakan biaya, maka harus dipastikan mahasiswa
akan selalu mendaftar (dengan lembar checklist) setiap masukan,
penyediaan, dan dalam hal pengeluarannya.

Fakultas Psikologi | 35


&

Langkah 9: Menentukan Cara Monitoring dan Evaluasi

Sangat penting berfikir secara benar sejak dari awal pelaksanaan


program tentang bagaimana dan kapan program akan menyediakan
laporan kemajuan (progress report) dan bagaimana ia akan dievaluasi.
Untuk sebuah disain yang baik, sangat penting menjelaskan tentang
prosedur pelaporan, monitoring dan evaluasinya. Misalnya:
1. Kapan progress report akan disiapkan (setiap satu ataukah dua
minggu).
2. Kapan program akan dievaluasi (setiap minggu ataukah di akhir
pelaksanaan program).
3. Bagaimana program akan dievaluasi (menggunakan orang da
lam/luar).
4. Siapa saja yang akan ambil bagian dalam proses evaluasi (ang
gota kelompok, lembaga mitra, penerima manfaat, ataukah
panitia penyelenggara).


&

Langkah 10: Mempersiapkan Anggaran Belanja

Kalkulasi kebutuhan anggaran atau biaya didasarkan pada daftar


inputs yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan. Daftar
penyusunan kebutuhan anggaran, sebagai contoh, bisa meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Personalia
2. Transportasi
3. Pelatihan
4. Perlengkapan
5. Bahan-bahan
6. Telepon
7. Penyusunan Laporan

36 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa


&

Langkah 11: Menuliskan Outline Ringkas untuk Program Aksi

Aspek apa sajakah yang harus dijelaskan dalam outline ringkas


program magang? Ringkasan outline terdiri dari komponen-komponen
penting berikut ini:
1. Topik program secara tepat, yang mengindikasikan kerja yang
akan dilakukan.
2. Lokasi yang jelas bagi pelaksanaan program/kegiatan
3. Latar belakang dan alasan-alasannya, yang mencakup deskripsi
tentang masalah-masalah yang telah diidentifikasi, dan strategi
program dalam menghadapi masalah tersebut
4. Deskripsi singkat tentang lembaga mitra dan kemungkinan
adanya partner dalam pelaksanaan kegiatan, juga termasuk
prosedur monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan.
5. Deskripsi tujuan (goals) dari program
6. Deskripsi keluaran (outputs)
7. Deskripsi Kegiatan (activities)
8. Deskripsi Kebutuhan (inputs), dan
9. Estimasi pembiayaan kegiatan.


&

Langkah 12: Malakukan Koreksi Akhir terhadap Proposal

Melengkapi ringkasan outline program magang tersebut, mahasiswa


perlu memastikan bahwa proposal yang disusun telah lengkap dan
sesuai dengan apa yang akan dilakukan. Mahasiswa harus melakukan
pengecekan kembali kesesuaian antara komponen-komponen yang ada
di dalam proposal, seperti ketersediaan inputs, rencana kegiatan yang
akan diselesaikan, dan keluaran yang akan dihasilkan, apakah semua yang
telah dinyatakan tersebut telah sejalan dengan tujuan yang akan dicapai?
Beberapa unsur dalam checklist berikut ini mungkin akan berguna bagi
mahasiswa:
Fakultas Psikologi | 37

Latar Belakang dan Konteks Lembaga Mitra


Apakah pada bagian ini telah merefleksikan hal-hal sebagai
berikut:
a.

Pekerjaan persiapan analisis masalah (topik magang) di


lembaga mitra

b. Analisis alternatif strategi dan alasan-alasan untuk


menindaklanjuti usulan kegiatan
c.

Apakah program yang ditawarkan telah sesuai dengan


kecenderungan lembaga mitra dan strategis yang diperlukan

d. Pelajaran apa yang dapat diperoleh dari pelaksanaan


program di lembaga mitra

!

Kelompok Target/Partner dan Strategi Program


a.

Apakah kelompok target atau penerima manfaat dari


program sudah diidentifikasi secara tepat?

b. Apakah partner dan kecakapannya telah diiedentifikasi?


c.

!

Apakah strategi program sudah didefinisikan secara jelas?

Identifikasi Tujuan
a.

Apakah tujuan dari program sudah dideskripsikan secara


jelas dan memiliki kontribusi yang nyata?

b. Apakah tujuan yang disusun merefleksikan strategi program


yang akan digunakan?
c.

Apakah tujuan yang dirumuskan sudah cukup dapat diukur,


sehingga dapat dijadikan sebagai kriteria keberhasilan
program pada saat dilakukan evaluasi?

d. Apakah tujuan yang disusun benar-benar telah dimengerti


sebelum maupun setelah pelaksanaan program?

38 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Keluaran (Outputs)
a.

Apakah keluaran yang direncanakan telah mencerminkan


fokus utama (topik) dari program?

b. Apakah keluaran tersebut memang diperlukan untuk


mencapai tujuan?
c.

!

Apakah keluaran benar-benar dapat diukur dan dapat


dicapai oleh siapa dan kapan?

Kegiatan (Activities)
a.

Apakah sudah dilakukan pembahasan secara jelas antara


program yang akan dilakukan dengan concern mahasiswa
dan lembaga mitra yang diharapkan dapat dilaksanakan
secara baik?

b. Apakah kegiatan yang disusun sudah dipandang cukup untuk


mencapai tujuan dan keluaran yang telah ditetapkan?
c.

!

Apakah waktu pelaksanaan kegiatan sudah disusun secara


spesifik?

Kebutuhan-kebutuhan (Inputs)
a.

Apakah kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan telah


dipastikan ketersediaannya?

b.

Apakah waktu yang diperlukan benar-benar sudah realistic?

c.

Apakah mahasiswa sudah yakin dengan kualifikasi personil


yang diperlukan?

d. Apakah dana yang diperlukan sudah mencakup kebutuhan


pelaporan, monitoring, dan evaluasinya?

!

Pra Kondisi
Apakah mahasiswa telah memastikan dengan jelas tentang
pra-kondisi untuk memulai program magang di lembaga mitra,
misalnya daya dukung di lembaga mitra?
Fakultas Psikologi | 39

Monitoring dan Evaluasi


a.

Bagaimana
dimonitor?

kemajuan

pelaksanaan

b. Apakah disain pelaporan


dipersiapkan dengan jelas?
c.

yang

kegiatan

diperlukan

akan
sudah

Bagaimana dampak atau kontribusi dari program akan


dievaluasi?

40 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

4
Penutup

Demikian adalah pedoman pelaksanaan Magang Kerja Mahasiswa


(MKM) yang disusun sebagai upaya untuk memfasilitasi mahasiswa dan
mitra kerja dalam melaksanakan program tersebut. Namun demikian
kesuksesan kegiatan tersebut akan ditentukan kembali kepada minat dan
kerja keras mahasiswa disertai dengan kerjasama yang mutualis antara
pelaku kegiatan dengan mitra kerja yang bersangkutan, sehingga akan
menutup masing-masing kelemahan dalam bekerja aksi bertajuk Magang
Kerja Mahasiswa (MKM).
Dengan selesainya pedoman pelaksanaan Magang Kerja Mahasiswa
(MKM) tidak kemudian menjadi menutup kreativitas dan inovasi mahasiswa
dalam mengembangkan ide-ide untuk MKM ini, melainkan saran tersebut
akan dapat ikut membangun prinsip dasar berkegiatan MKM Fakultas
Psikologi ini.
Akhir kata, semoga pedoman pelaksanaan ini dapat membantu
mahasiswa pada khususnya dan mitra kerja pada umumnya dalam
mengembangkan aplikasi pendidikan yang diejawentahkan melalui
program MKM ini.

Fakultas Psikologi | 41

42 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Psikologi | 43

44 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Psikologi | 45

46 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Psikologi | 47

48 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Psikologi | 49

50 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Psikologi | 51

Lampiran 10
FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG KERJA MAHASISWA
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I

PENDAHULUAN
A. .............................................
B. .......................
C. .............................................
D. .............................................
E. .............................................

BAB II

ALASAN MEMILIH LEMBAGA MITRA MAGANG


A. .............................................
B. .............................................
C. .............................................

BAB III

: PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN


A. .............................................
B. .............................................
C. .............................................
D. .............................................

BAB IV

: PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN


A. .............................................
B. .............................................
C. .............................................
D. .............................................

BAB V

BAB V

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN


.............................................
.............................................
.............................................
.............................................

A.
B.
C.
D.

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi........................

Daftar Pustaka
Lampiran
- Foto kegiatan pelaksanaan MKM
- Data dosen pembimbing, dan mahasiswa peserta MKM
- Data Industri/Lembaga Mitra

52 | Pedoman Magang Kerja Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai