Anda di halaman 1dari 12

Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.

com

PERTEMUAN 1:
AKUNTANSI PERBANKAN DAN AKUNTANSI UMUM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai akuntansi umum, akuntansi
perbankan dan perbedaan sistem akuntansi umum dan sistem akuntasi
perbankan, Anda harus mampu:
1.1. Mahasiswa dapat menerangkan tentang akuntansi umum.
1.2. Mahasiswa dapat menerangkan tentang akuntansi perbankan.
1.3. Mahasiswa dapat menerangkan perbedaan sistem akuntansi umum
dan sistem akuntansi perbankan
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Akuntasi Umum

Akuntasi menurut Committee On Terminology of the


Amerrican Institute of Certified Public Accountans adalah seni mencatat,
menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling
tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dlaam
satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi,
akuntasi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang
dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam
menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan.
Sedangkan sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan proses yang
menjalin sumber informasi, saluran komunikasi dan seperangkat penerima.
Pandangan ini menekankan pada konseptual dan empriris. Maksudnya adalah
pertama, diasumsikan bahwa sistem akuntasi adalah satu-satunya sistem
pengukuran yang formal bagi suatu organisasi. Kedua, bahwa pandangan ini
menimbulkan kemungkinan perancangan sustu sistem akuntansi secara
opsional yang mampu menyediakan informasi yang berguna bagi semua
1
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

pemakai. Ketiga adalah menekankan pentingnya pengirim akuntansi (akuntan)


dan penerima akuntansi (pemakai).

Kerangka Konseptual Akuntasi


Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian
yang erat dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubugnan dan
saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta
menggambarkan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntasi beserta laporan
keuangan. Dengan kerangkan konseptual juga akan dihasilkan tujuan dan
dasar-dasar praktik akuntasi dan pelaporan keuangan. Dengan demikian hal ini
akan memudahkan para pemakai dalam memahami tujuan, isi dan karakerisik
informasi yang dihasilkan oleh akuntansi.
Kerangka kosneptual juga akan memberikan pedoman untuk
memilih alternatif yang mecerminkan posisi keuangan dan hasil operasi
dengan cara yang paling dalam lingkungan tertentu. Setiap jenis usaha
mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga informasi yang dihasilkan
berbeda. Padahal untuk menilai aktivitas diperlukan keseragaman persepsi
mengenai infomasi tersebut. Dalam konteks ini maka peran pemasok
informasi harus dapat mengembangkan dan bersifat profesional agar informasi
yang diperlukan oleh pengambil keputusan tidak menyesatkan. Dengan
demikian kerangka konseptual akuntasi sangat berguna dalam menyajikan
informasi yang dapat diterima oleh semua pihak dalam berbagai lapangan
usaha.
Bagaimana kerangka konseptual akuntansi dibangun? Kerangka
konseptual akuntasi dibangun dari tiga tingkatan. Tingaktan pertama adalah
tujuan pokok akuntasi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang
terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan
pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya diguankan pada
tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan
ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.
Gambar 1.1.1 Kerangka Konseptual Akuntasi

2
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

Level Pertama Tujuan


Tujuan Pokok Akuntasi

Level Kedua Karakteristik Elemen


Konsep Dasar Pelaporan Mutu informasi Laporan
Akuntasi Keuangan

Level Ketiga Pengakuan dan Pengukuran Pelaporan


Pedoman
Pelaksanaan
Asumsi Prinsip Kendala

Tujuan pokok akuntasi adalah memberikan informasi yang


dibutuhkan oleh pengambil keputusan, ini berarti tujuan tersebut dapat saja
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pemakai, situasi dan kondisi
ekonomi, politik, hukum maupun aspek lingkungan bisnis. Tetapi yang tidak
boleh dilupakan bahwa laporan keuangan tersebut disusun dalam konteks
untuk memuaskan atau menmenuhi keubutuhan semua pemakai yang
berbeda-beda atau bersifat umum. Untuk itu, maka kelompok pemakai
tertentu tidak mempunyai hak untuk menentukan jenis informasi tertentu.
Para pemakai laporan keuangan ditutuntut untuk mengetahui karakteristik
perusahaan dan pengetahuan akuntansi agar dapat memahami informasi
dalam laporan keuangan.
Pemilihan metode akuntasi, tipe informasi dan format informasi
yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi
pengambilan keputusan. Untuk informasi yang diasajikan harus berisi
informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut
Informasi yang dapat dimengerti adalah informasi yang
mempunyai sifat relevansi dan realibiliras, memiliki daya banding, dan

3
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

konsisten. Pola hubungan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi


pengambil keputusan tercerrmin dalam hirarki kualitas informasi akuntansi.

Gambar 1.1.2 Hirarki Kualitas Informasi Akuntasi

Para Pemakai Informasi Akuntansi

Kendala dan Keterbatasan

Kualitas Spesifik Bagi Pemiliknya

Kriteria Pervasif

Kualitas Perimer

Kualitas Sekunder

Informasi yang relevan adalah informasi yang menimbulkan


perbedaan. Perbedaan itu dapat memperlemah atau memperkuat pengharapan
yang ada. Dengan demikian relevansi selalu dikaitkan dengan feedback dan
nilai prediktif dari informasi tersebut. Jika pengambil keputusan tidak merasa
diperkuat atau diperlemah oleh informasi yang disajikan, maka informasi itu
bisa dikatakan tidak mengandung relevansi. Sebaliknya bila pengambilan
keputusan dapat memperhitungkan konsekuensi-konsekuensi yang bakal
timbul dikemudian hari diatas dasar informasi, maka informasi tersebut
dikatakan relevan.
Reliabilitas atau keandalan tidak sama dengan keakuratan secara
absolut.informasi-informasi yang disampaikan bisa saja didasarkan

4
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

pertimbanga-pertimbangan yang didalamnya tidak lepas dari estimasi, dan


estimasi tersebut tidak akan tepat secara total atau ekasak, namun begitu
informasi masih mengadung keandalan untuk digunakan. Keandalan
informasi ini daat ditentukan oleh daya uji atau uji kebenarannya, bersifat
netral aas dasarr pertimbangan sehart, serrta harus lengkap dan ada ketepatan
dalam penyajian.
Informasi akan semakin bermanfaat apabila dapat dikaitkan
dengan standar ukuran tertentu. Standar ukuran ini menjadikan informasi
dapat diperbandingkan. Perbandingan dapat dillakukan terhadap data dari
periode yang berbeda dalam satu perusahaan atau dapat pula terhadap data
informasi dari perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama.
Perbandingan ini untuk mengidentifikasikan kecenderungan atau tren posisi
dan kinerrja keuangan serta perubahan posisi keuangan baik secara absolut
maupun relatif. Oleh karena itu pengukuran dan penyajian informasi
keuangan dari transaksi atau peristiwa lain yang serupa harus dilakukan
secara konsisten.
Konsisten dapat diartikan taat asas dan menggunakan metode
serta prinsip akuntansi yang sama. Dalam kenyataanya praktik akuntasi pada
lingkungan yang berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan yang
berbeda pula, sehingga masalah besar dalam akuntasi yang menerima
berbagai alternative metode akuntasi dewasa ini dalam situasi yang tidak
begitu berbeda belum memadai untuk membenarkan praktik akuntasi yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu agar informasi akuntaasi bermanfaat,
penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan dan
kekomparabelan laporan keuangan tercapai.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Akuntasi Bank

Proses akuntansi bank berkembang dari teknik-teknik akuntansi


tradisional untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan dan penafsiran data
keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berminaat terhadap
informasi tersebut.
Setiap bank harus memelihara catatan-catatan guna
menyediakan data bagi keperluan laporan tentang kondisi bank, laporan
tentang pendapatan dan biaya, serta untuk perhitungan pajak. Ketentuan-
ketentuan dari pemerintah mendorong penyusunan laporan keuangan yang
seragam.
Skuntansi bank harus melakukan penilaian untuk menentukan
tingkat kewajaran dibandingkan dengan standar-standar dalam keadaan yang
berbeda-beda penerapannya, dimana merupakan suatu keharusan untuk selalu

5
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

menguji standar-standar dan perraturan-perraturan serta adanya revisi dan


perumusan kembali bila prubahan dibidang perbankan khususnya dan bidang
ekonomi pada umumnya menghendaki demikian.
Perbedaan diantara manajemen bank tentu akan membutuhkan
pula informasi yang berbeda. Kebijakan moneter pemerintah belakangan ini
telah menekankan kebutuhan-kebuthan khusus untuk mengidentifikasikan
secara rinci sumber-sumber dana bank maupun alat likuiditas bank harus
menyesesuaikan dan mengembangkan system akuntasi untuk memenuhi
kebutuhan khusus tersebut.
Hasil dari akuntansi perbakan dapat membawa kepada perbaikan
dimasa depan sekaligus dapat menciptakan keseragaman yang mendasar.
Pemakai laporan keuangan bank harus mengetahui standar-standar yang telah
diterapkan dalam pembuatan lporan keuangan dan mengerti laporan keuangan
tersebut serta mampu memperbandingkan dengan laporran keuangan bank
lainnya.
Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang telah diterima secra luas. Jika sebaliknya, bahasa akuntansi
akan menimbulkan kesalahpahaman yang dapat menyesatkan.

Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Dalam memahami proses akuntansi, ada baiknya untuk
memahami persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun
dengan pemahaman antara hak dan kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau
aktiva atau aset. Hak ini ada karena telah timbul kewajiban. Konsep
akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap
pertambahan kewajiban bank harus diikuti peningkatan hak atau aset. Secara
umum persamaannya adalah:
Hak= Kewajiban Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal
dan kewajiban terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal
adalah kewajiban kepada kreditor atau pemberi dana atau deposan.
Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik
modal atau deposan. Persamaan dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan
dan mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba
bank. Laba bank merupakan komponen modal bank. Persamaannya menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya

6
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal +Pendapatan

Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar,


maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan
dikredit.
2. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan
dikredit.
3. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap
pengurangan/pelunasan hutang akan didebet.
4. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan
didebet
5. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap
penurunan pendapatan akan didebet.

Aktiva bank misalnya berupa kas, Giro BI, Penempatan pada


bank lain, sekuritas jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan
aktiva tetap. Hutang bank misalnya giro nasabah, tabungan, deposito,
pinajaman diterima, sedangkan modal berupa modal disetor maupun laba
ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan
pendaptan lainnya. Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga dan biaya
lainnya.
Contoh Ilustrasi
1. Diah Kirana mendirikan bank edangan nama Bank Kirana. Diah
menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000.000 yang disetor secara
tunai ke Bank Kirana.
2. Untuk memperlancar operasi bank, Bank Kirana membeli kendaraan
seharga Rp400.000.000 secara tuna.
3. Diterima tunai untuk pembukaan rekening tabungan atas nama Anita
Firdaus Rp100.000.000
4. Diterima tunai Rp500.000000 untuk pembukaan rekening deposito
berjangka atas nama Ratna Safitri.
5. Diberikan kredit kepada Desi Candra sebesar Rp1.000.000.000.000.
Hari ini direalisasikan dan langsung dikreditkan ke rekening giro Desi
sebesar Rp900.000.000, secara tunai Rp100.000.000
6. Anita Firdaus menarik tabungan senilai Rp10.000.000
7. Arif Pambudi membuka rekening giro dengan setoram perdana
Rp200.000.000 tunai.
Kalau kita perhatikan seperti pada penyelesaian persamaan
akuntansi di bawah ini tampak bahwa jumlah total pada sisi aktiva sama
dengan total pada sisi pasiva. Hal ini terjadi sebab setiap melakukan
pendekatan rekening pasti harus mengkredit rekening yang lain. Misalnya
menerima uang Rp100.000.000, otomatis mendebet rekening kas.
Penerimaan tunai tersebut untuk membuka rekening tabungan. Dengan
demikian bank akan mengkredit rekening tabungan. Untuk lebih jelasnya,
7
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

mutasi rekening tersebut tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2.1 Persamaan Akuntasi


N Kas (Rp) Mobil (Rp) Kredit Giro (Rp) Tabungan Deposito Modal (Rp)
o diberikan (Rp) (Rp)
(Rp)
1 +100.000.000.00 = +100.000.000.000
0
2 -400.000.000 +400.000.00 =
0
3 +100.000.000 = +100.000.000
4 +500.000.000 = +500.000.00
0
5 -100.000.000 +1.000.000.000 = +900.000.000
6 +200.000.000 = +200.000.000
7 -10.000.000 = -10.000.000

100.290.000.000 400.000.000 1.000.000.000 1.100.000.00 90.000.000 500.000.000 100.000.000.000


0

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Perbedaan Akuntansi Umum dan Akuntansi Perbankan

Perbedaan akuntansi umum dengan akuntansi perbankan terletak


dalam persamaan dasar akuntansi. Dapat kita bandingkan persamaan
akuntansi dasar dengan akuntansi bank sebagai beerikut :
Persamaan Akuntansi :
Aktiva = Hutang + Modal
Persamaan Akuntansi Perbankan :
Aktiva Bank = Hutang Bank + Modal Bank

Aktiva Bank Hutang Modal Bank


Bank
Penempata Dana Modal
n Dana Masyarakat Saham
Penyaluran Dana Premium
Dana dalam Pinjaman Saham Laba
Kredit ditahan
Penanaman Dana Laba/Rugi
Dana dalam Lainnya Tahun
Aktiva berjalan
Tetap
Penanaman
Lain

8
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

Pendapatan Aktiva Bank


=
Biaya Bank Hutang Bank
+
Modal dan
Cadangan

Sasaran Sistem Akuntansi Perbankan :


* sebagai sistem akuntansi manajemen
* sebagai sistem costing
* sebagai sistem pengawasan
* sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter

Dasar-dasar Akuntansi Perbankan :


1) accrual basis di dalam pencatatan biaya
2) cash basis di dalam pencatatan pendapatan
3) dasar rancang bangun akuntansi perbankan
 harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat
menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-
masing aset tersebut
 harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun
menurut jatuh waktunya dan tingkat kekekalannya
 dapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil
kegiatannya dengan jelas
 harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai
efisiensi dari hasil kegiatan usahanya
 harus ada sistem internal control yang ketat
 harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter
4) dasar-dasar penyusunan rekening stelsel bank
 sebaiknya rekening assets disusun atas dasar tingkat likwiditasnya
 sebaiknya rekening hutang bank disusun atas dasar urutan
pemakaiannya atau urutan jatuh waktunya
 sebaiknya rekening modal disusun berurutan atas dasar urutan
kekekalannya
 sebaiknya rekening income/expense bank disusun berurutan atas
dasar urutan ranking yang paling besar atau berurutan dari tingkat
prioritas kegiatan utama dari bank yang bersangkutan

Tujuan Laporan Keuangan Bank :

9
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

* menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta


perubahan posisi keuangan bank yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
* menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan :

* Dapat dipahami
* Relevan materialitas
* Keandalan penyajian jujur, netralitas, pertimbangan
sehat, kelengkapan
* Dapat dibandingkan

Laporan Keuangan Bank (menurut SAK) :

* Neraca
* Laporan Komitmen dan Kontijensi
* Laporan Laba Rugi Multiple step
* Laporan Arus Kas Cash concept
* Catatan atas Laporan Keuangan

10
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

C. Soal Latihan / Tugas


1. Surya Wibowo mendirikan bank dengan nama Bank Surya. Wibowo
menanamkan dananya sebesar Rp500.000.000.000 yang disetor secara
tunai ke Bank Surya.
2. Untuk memperlancar operasional bank, Bank Surya membeli kendaraan
seharga Rp400.000.000. Rp100.000.000 dibayar secara tunai dan sisanya
dibayar kredit.
3. Firmansyah membuka rekening giro dengan setoran awal
Rp250.000.000.
4. Untuk memperlancar kegiatan perbankan, Bank Surya membeli peralatan
komputer Rp75.000.000 dan meubel Rp35.000.000.
5. Diberikan kredit kepada Citra sebesar Rp150.000.000. Hari ini
direalisasikan dan diberikan secara tunai.
6. Diterima tunai dari Santi sebesar Rp400.000.0000 untuk pembukaan
rekening deposito.
7. Andi membuka rekening tabungan dengan setoran awal Rp100.000.000.
8. Diberikan kredit Dony sebesar Rp800.000.000. Hari ini direalisasikan
dan langsung dikreditkan ke rekening giro Dony sebesar Rp600.000.000
dan secara tunai Rp200.000.000.
9. Permana membuka rekening tabungan sebesar Rp30.000.000 secara
tunai.
10. Santi mencairkan deposito, Rp125.000.000 diterima secara tunai dan
sisanya dimasukkan ke tabungan.
11. Andi menarik rekening tabungan sebesar Rp20.000.000.

12. Untuk memperluas kantor, Bank Surya membeli tanah seharga


Rp400.000.000.

Butlah Persamaan Akuntasi untuk data diatas.

11
Modul Akuntansi Perbankan anggani.koto@gmail.com

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

N. Lapolima, Daniel S Kuswandi, 2000, Akuntansi Perbankan, Institut Bankir


Indonesia, Jakarta.

M. Ramly Faud & M Rustan DM, 2005, Akuntansi Perbankan ; Petunjuk


Praktis Operasional Bank, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Taswan, 2005, Akuntansi Perbankan ; Transaksi Dalam Valuta Rupiah, UPP


AMP YKPN, Yogyakarta

Indra Bastian & Suhardjono, 2006, Akuntansi Perbankan, Salemba Empat,


Jakarta

Link and Sites:

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdl-watiarisas-18676-
1-baakunt-k.pdf diakses tanggal 18 Agustus 2016
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita-novi-yushita-se-
msi/bab-2-giro-nasabah.pdf diakses tanggal 08 Agustus 2016

12

Anda mungkin juga menyukai