Manajemen Produk Dan Jasa Bank pada prodi Perbankan Syariah (5)
Di susun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapakan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridho dan petunjuk dari Nya mustahil makalah ini dapat
dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah
Matematika ekonomi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Manajemen Produk dan Jasa Bank”
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Sejarah Dan Eksisensi Perbankan Syariah di
indonesia. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah
semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata pelajaran .
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak “, kami mengharakan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat dapat
bermanfaat, Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan MasalahTujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan oleh dosen yaitu Yang mewajibkan mahasiswanya untuk membuat sebuah
makalah tentang materi-materi yang diberikan oleh beliau. Manajemen Produk dan Jasa Bank
adalah suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang
selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan
dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan.
Kami akan mendiskusikan tentang sejarah dan eksistensi bank syariah diindonesia.
Dalam kesempatan ini, akan kami uraikan Bab II pada makalah ini.
B. Rumuan Masalah
A. Jeaskan Pengertian Bank Syariah ?
B. Bagaiamana Sejarah Bank Syaraiah?
C. Apa Tujuan bank Syariah?
D. Prinsip dasar Bank Syariah
. C Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui
B. Untuk mengetahui
C. Untuk mengetahui
BAB 11
PEMBAHASAN
1
Machmud Amir & Rukmana, Bank Syariah, (Jakarta : Erlangga, 2010), 23
Diantaranya adalah Baitul Maal Wat tamwil-Salman Bandung yang sempat tumbuh
mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni
koperasi Ridho Gusti.
akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia
baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20
Agustus 1990 menyelenggarakan Lokakarya bunga bank dan Perbankan di Cisarua
Bogor Jawa Barat. Hasil lokakarya tersenut di bahas lebih mendalam pada
Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25
Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja untuk
mendirikan bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja yang disebut Tim Perbankan
MUI, bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak terkait.2
Pada tahun 1992 Bank Muamalat Indonesia (BMI) lahir. Walaupun
perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim
lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang. Bila pada periode
tahun 1992-1998 hanya ada satu unit bank syariah maka pada tahun 2005 jumlah bank
syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit yaitu 3 bank umum syariah dan
17 unit usaha syariah. Sementara itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, prospek perbankan syariah pada tahun 2005
diperkirakan cukup baik. Industri perbankan syariah diprediksi masih akan
berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Jika pada posisi
November 2004 volume usaha perbankan syariah telah mencpi 14,0 triliun rupiah,
dengan tingkat pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2004 sebesar 88,6%, volume
usaha perbankan syariah di akhir tahun 2005 diperkirakan akan mencapai sekitar 24
triliun rupiah. Dengan volume tersebut diperkirakan perbankan syariah akan mencapai
pangsa sebesar 1,8% dari industri perbankan nasional dibandingkan sebesar 1,1%
pada akhir tahun 2004. Pertumbuhan volume usaha perbankan syariah tersebut
ditopang oleh rencana pembukaan unit usaha syariah yang baru dan pembukaan
jaringan kantor yang lebih luas. Dana Pihak Ketiaga (DPK) diperkirakan akan
2
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani,
2001), 25
mencapai jumlah sekitar 20 triliun rupiah dengan pembiayaan sekitar 21 triliun rupiah
di akhir tahun 2005.3
OJK selaku otoritas sektor jasa keuangan terus menyempurnakan visi dan
strategi kebijakan pengembangan sektor keuangan syariah sesuai peta jalan perbankan
syariah. Arah pengembangan perbankan syariah yang sebelumnya tertuang pada
Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 telah sampai pada masa akhirnya.
Sebagai bagian dari RP2I, roadmap ini merupakan langkah strategis OJK
dalam menyelaraskan arah pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, khususnya
pada sektor industri jasa keuangan syariah di bidang perbankan syariah.Roadmap
Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia disusun sebagai katalisator akselerasi
proses pengembangan perbankan syariah di Indonesia dengan membawa tiga arah
pengembangan. Terdiri dari, penguatan identitas perbankan syariah; sinergi ekosistem
ekonomi syariah; serta penguatan perizinan, pengaturan, dan pengawasan.Sebagai
bagian dari Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia, roadmap ini merupakan
langkah strategis OJK dalam menyelaraskan arah pengembangan ekonomi syariah di
Indonesia, khususnya pada sektor industri jasa keuangan syariah di bidang perbankan
syariah.
Ditahun 2021, Indonesia kini punya bank syariah terbesar. Namanya Bank
Syariah Indonesia atau BSI. Sudah beroperasi sejak 1 Februari 2021.BSI adalah hasil
merger atau penggabungan tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT
Bank Syariah Mandiri (BSM).Dihitung-hitung, Bank Syariah Indonesia memiliki aset
sebesar Rp 245,7 triliun. Sedangkan modal intinya Rp 20,4 triliun. Dengan jumlah
tersebut, bank syariah ini akan langsung masuk top 10 bank terbesar di Indonesia dari
3
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqh Dan Keuangan Ed 3, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2006), 25
sisi aset. Tepatnya di urutan ke-7.Selanjutnya di tahun 2025, targetnya menjadi
pemain global. Target tembus 10 besar bank syariah dunia dari sisi kapitalisasi
pasar.Selain itu, Bank Syariah Indonesia memiliki sekitar 1.200 kantor cabang serta
lebih dari 1.700 ATM. Saat ini, BSI berada di kategori bank BUKU III. Ambisinya
masuk dalam daftar bank BUKU IV pada tahun 2022.
4
Abdul Wadud Nafis, Bank Syari’ah Teori Dan Praktek, (Jakarta : Mitra Abadi Press,
2009),
Dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapatdijelaskan bahwa
rahn adalah swemacam jaminan utang atau gadai.
5) Al-qardh adalah pemberian harta kepada oranglain yang dapat ditagih atau diminta
kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini
digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan sosial. Dana ini diperoleh dari
dana zakat, infaq dan shadaqah.5
5
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta : Alvabet, 2003), 19-3 dan Abdul Wadud Nafis,
Bank Syari’ah Teori Dan Praktek, (Jakarta : Mitra Abadi Press, 2009), 89- 92
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPUAN
Bank Syariah adalah badan usaha atau lembaga keuangan yang Yang
Peaksanaanya berdasarkan hukum islam atau syariah. Tidak menerapkan sistem
bunga pada layanan mereka. Bank Syariah menggunakan sistem bagi hasil dan
mendapatkan sejumah keuntungan dari sistem tersebut. Keuntungan iniah yang
kemudian digunakan pihak bank (selaku pengelola) untuk membiayai seuruh kegiatan
operasional perbankan yang dijalankan.
B. SARAN
Semoga dengan penjelasan dari kelompok kami yang singkat dapat
bermanfaat untuk menunjang pembelajaran mengenai materi sejarah dan eksistensi
bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wadud Nafis, Bank Syari’ah Teori Dan Praktek, 2009, Jakarta: Mitra Abadi Press
Amir, Machmud & Rukmana, Bank Syariah, 2010, Jakarta: Erlangga
Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, 2003, Jakarta:Alvabet
https://www.cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-indonesia