Anda di halaman 1dari 5

CARA PEMBUATAN TEMPE &

PEMASARANYA

Di Susun Oleh :

NAMA

: SITI FATIMAH

NO

: 28

KELAS : IX F

SMP N 1 SAMBUNG MACAN

Cara Membuat Tempe


Tempe dan tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat Indonesia,
namun ketahuilah bahwasanya saat ini Tempe telah menyebar keseluruh penjuru dunia.
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti
daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di
Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika
Serikat.
Teknik pembuatan tempe ini telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari
masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu dengan prosedur pembuatannya masih
sangat sederhana. Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe,
tetapi yang paling populer dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar
kedelai.
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus
yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang
hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat.
Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe,
yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.
Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai
benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai
lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai
inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.
Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat
menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam biji
kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain
Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi
tidak menunjukkan aktifitas yang nyata.
Namun demikian, aktifitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur ini
akan terlihat setelah aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni
setelah terbentuknya spora-spora baru yang berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat
diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu
dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan bahwa
tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekalipun tempe
telah dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.
Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka
selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit
(inokulum) yang akan digunakan.

ALAT DAN BAHAN


A. 1 ALAT
1. Baskom
2. Saringan
3. Dandang
4. Kipas Angin /Kipas
5. Sotel kayu
6. Tampah
7. Kompor
8. Peralatan lain yang diperlukan
B. BAHAN
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe
3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
B. CARA KERJA
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian
dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci
hingga bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin
biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan
menggunakan air bersih.
5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah
dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga
biji-biji tersebut terasa hangat.
7. Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan
kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus. Bila kantong
plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada
kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.

8. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe


pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera

(RAPRIMA)

ke

dalam

9. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau
hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

Catatan:
1. 1.Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan
meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan.
2. 2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.

Modal Utama, Keuntungan, Kebutuhan Setiap Hari


Modal utama yang di keluarkan hanya 1,500,000. Sudah termasuk persediaan kacang kedelai
1 kurang lebih kwintal dan peralatan lainnya, Untuk pegawai Ibu Nia tidak mempekerjakan
orang lain, melainkan keluarganya sendiri.
Keuntungan
Seorang pembuat tempe dengan modal Rp 1, 500,000
Mendapatkan uang hasil penjualannya Rp 300,000 / Hari yang setiap penjualannya
menghabiskan 150 tempe harga 1 buah tempenya Rp 2,000
JADI KAITAN DENGAN RUMUS DI ATAS SBB :
TOTAL COST (TC / Modal) = RP 1,500,000
TOTAL REVENUE (TR Laba) = RP 300.000 / Hari

KEBUTUHAN SETIAP HARI


1.

Uang makan Rp 20.000

2.

Uang ojeg Rp 5.000

3.

Uang untuk pegawai 3 orang Rp, 90.000


20, 000 + 5,000 + 90.000 = 115.000
300, 000 115.000 = 185.000
Ibu Nia setiap Harinya Mendapatkan Uang Rp 185.000 ( Bersih )
LABA = TR TC = 185.000 1.500.000 = -1.315.000
185.000 X 30 hari = 5.550.000
Jadi Ibu nia mendapatkan Laba tiap Bulannya Rp 5.550.000

PEMASARAN
Untuk pemasaran Ibu Nia menitipkan ke warung warung di sekitar rumahnya, dan
pasar yang ada di wilayah nya. Dan dia juga tidak kenal lelah, ujarnay sepulang dari
mengantarkan tempe tempe ke warung warung, dia pun sambil berkeliling menjual tempe
tempe tersebut.
Terkadang tempe tempe tersebut tidak di jual ke warung atau ke pasar juga habis di
rumah, pembeli yang berdatangan ke rumah Ibu nia. Karena tempe yang baru aroma dan
rasanya juga beda, lebih enak dan tidak bau. Dan juga suka ada yang memesan, keuntungan
di dapatkan lebih besar dari pemesanan tersebut, biasanya di jual Rp 2000, bisa di jual per
satu tempe nya 3000. Ibu Nia berharap usaha tempe ini lebih maju lagi dan bisa membangun
perindustrian tempe ini lebih besar lagi, supaya bisa mempekerjakan orang lebih banyak lagi
dan masyarakat yang nganggur di desanya bisa bekerja, dan mengurangi kemiskinan itu
ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai