Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Nugraheti Sismulyasih SB, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh:

1. Annisa Tribuana Nandadewi (1401419179)


2. Muhammad Nur Kurnia R. (1401419198)
3. Febriana Khoiri Rohmah (1401419212)
4. Berliana Aisyah Febrianti (5402420047)
5. Laila Nisfia (4401420069)

Rombel E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, yang membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islami
agama Islam.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Kami berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang konsep di dalamnya.

Namun di samping itu, kami menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Dan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun
dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi
lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Semarang, 26 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................6

1. Pengertian Ragam Bahsaa...............................................................................................6

2. Macam-macam Ragam Bahasa ......................................................................................6

3. Ragam Bahasa Ilmiah...................................................................................................10

4. Dampak Positif dan Negatif Ragam Bahasa ................................................................15

BAB III.....................................................................................................................................16

3.1 Kesimpulann.................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia merupakan bahasa asli bangsa Indonesia yang wajib dipelajari oleh seluruh
lapisan masyarakat. Tidak hanya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua
warga negara Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia karenabahasa Indonesia
menjadi salah satu bentuk komunikasisuatu lapisan masyarakat untuk berinteraksi dengan
masyarakat lainnya.
Di dalam bahasa Indonesia, terdapat pembahasan ragam bahasa beserta karakteristiknya.
Dimana ragam bahasa merupakan varian dari sebuah bahasa menurut penggunaannya.
Ragam bahasa amat luas pemakaiannya dan bermacam-macam pula latar belakang
penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah lazim digunakan di kalangan
masyarakat umum. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan
yang benar. Salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
ragam bahasa cukup penting dipelajari dalam bahasa Indonesia dan bias diterapkan dengan
baik sehingga identitas sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari ragam bahasa?
2. Apa saja macam dari ragam bahasa?
3. Apa pengertian dari ragam bahasa ilmiah?
4. Apa saja ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
5. Bagaimana karakteristik ragam bahasa ilmiah?
6. Apa saja dampak positif dan negatif ragam bahasa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa
2. Untuk mengetahui macam ragam bahasa

4
3. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa ilmiah
4. Untuk mengetahui ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
5. Untuk mengetahui karakteristik ragam bahasa ilmiah
6. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif ragam bahasa

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ragam bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang
oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-
undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat
dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak
baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi
digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di
pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Dapat di simpulkan bahwa ragam bahasa adalah kumpulan bahasa yang digunakan
sebagai alat intraksi antar objek yang memiliki spesifikasi tertentu. Tidak asing bagi kita
jika dalam suatu bahasa memiliki makna yang sama dengan bahasa serta pelafalan yang
berbeda. Contoh dalam bahasa minang kata gila disebut gilo, atau dalam bahasa pesisir
kata makan jadi maken.

2. Macam-macam Ragam Bahasa


Berikut adalah macam – macam dari ragam bahasa :

2.1 Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

6
Dilihat dari media yang dipakai dalam menciptakan sebuah bahasa, ragam bahasa
terdiri dari tulisan dan lisan. Bahasa yang diciptakan dengan memakai tulisan yang
terdiri dari huruf dan simbol disebut ragam bahasa tulis dan bahasa yang diciptakan
menggunakan alat tutur kata disebut ragam bahasa lisan.Berikut adalah macam –
macam ragam bahasa Menurut media :

2.1.1 Ragam Bahasa Indonesia Lisan


Bahasa ini adalah bahasa yang di keluarkan secara lisan atau dengan media
lisan. Dalam ragam bahasa ini sering memakai bahasa yang baku. Cara
menyampaikan pembicaraan secara lisan dapat berbeda sesuai dengan
lingkungannya, seperti pembicara yang di lakukan dalam keadaan formal jelas
berbeda dengan pembicaraan yang di lakukan dalam keadaan santai atau tidak
formal. Ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk tulisan tidak
dapat di sebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap sebagai ragam bahasa lisan yang
di tuangkan ke dalam bentuk tulisan. Ragam bahasa lisan sering sekali kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berbincang-bincang dengan
teman ataupun masyarakat.

2.1.2 Ragam Bahasa Indonesia Tulis


Ragam Bahasa Tulis menggunakan media huruf untuk mengutarakannya atau
mengungkapkannya. Ragam bahasa ini menggunakan ejaan untuk menata
kosa kata dan bahasanya. Contoh ragam bahasa tulis, yakni koran atau surat
kabar, laporan pekerjaan

2.2 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Bidang atau Tema yang sedang
dikomunikasikan
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan bidang atau tema dibagi menjadi beberapayaitu:

2.2.1 Ragam Bahasa Ilmiah


Ragam ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan

7
karya ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam ini
ditandai dengan adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan,
kalimat, ataupenggunaannya.

2.2.2 Ragam Bahasa Hukum/Undang – Undang


Ragam undang-undang disebut juga ragam hukum, yaitu bahasa Indonesia
yang digunakan pada kalangan hukum atau pada undang-undang. Ragam
hokum mempunyai ciri khusus pada pemakaian istilah dan komposisinya.
Ragam inibiasa dipakai dalam undang-undang, peraturanperaturan, atau pada
hal-hal yangberkaitan dengan hukum, seperti surat dinas.

2.2.3 Ragam Bahasa Jurnalistik


Ragam jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipakai dalam dunia jurnalistik.
Karena fungsi media massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat
pendidikan, dan alat penghibur; ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus
mempunyai ciri komunikatif, sederhana, dinamis, dan demokratis.

Ciri komunikatif berarti mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir
kalau dibaca. Ciri ini merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi
utama media massa memang memberikan informasi. Dikatakan ciri utama
karena ciriciri yang lain harus mengacu pada ciri komunikatif. Bahasa
jurnalistik harus bersifat sederhana, dinamis, dan demokratis. Namun
kesederhanaan, kedinamisan, dan kedemokratisan ini harus mendukung fungsi
komunikatif. Seandainya kita memakai bahasa yang sederhana dan
demokratis, misalnya, namun bahasa tersebut tidak komunikatif, dalam
prinsip jurnalistik penggunaan bahasa yang demikian harus dihindarkan.
Bahkan kadang-kadang untuk mewujudkan ciri komunikatif ini bahasa
jurnalistik tidak menaati kaidah bahasa Indonesia yang benar. Sepanjang
penyimpangan itu ditujukan untuk lebih komunikatif, penyimpangan tersebut
diperbolehkan. Misalnya, pengguaan katakata atau istilah-istilah daerah.

8
Dalam kasuskasus tertentu kata-kata daerah akan lebih komunikatif untuk
daerah tertentu tersebut dibandingkan dengan kata-kata baasa Indonesia.

Ciri sederhana berarti tidak menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan
tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila
memang diperlukan, katakata teknis harus diikuti penjelasan maknanya. Hal
ini harus dlakukan agar pembaca dapat memahami kata-kata tersebut. Dalam
bahasa sehari-hari sederhana sama artinya dengan prinsip singkat dan padat.

Ciri dinamis berarti bahasa jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang


hidup di tengahtengah masyarakat. Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata
yang sangat asing seyogyanya tidak dipergunakan. Sebagai contoh sederhana
jika kata efektif dan efisien sudah diterima masyarakat, kita tidak perlu
memaksakan menggunakan kata sangkil dan mangkus untuk
menggantikannya. Kalimat yang dinamis dalam bahasa jurnalistik adalah
kalimat-kalimat yang mampu memberikan semangat dan sesuai dengan situasi
masyarakat pembacanya.

Ciri demokratis berarti mengikuti konsensus umum dan tidak menghidupkan


kembali feodalisme. Kata bujang, misalnya, dalam bahasa Indonesia
mempunyai makna seorang laki-laki yang belum menikah. Selain kata bujang,
untuk hal yang sama kita juga memiliki kata lajang. Kata lajang dalam hal ini
lebih demokratis daripada kata bujang, karena di daerah Sumatra Utara kata
bujang berarti pembantu. Hal ini berarti makna kata bujang yang berarti laki-
laki yang belum menikah tidak berlaku secara umum untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Penggunaan kata-kata yang masih terasa feodal dalam
bahasa jurnalistik juga dikatakan tidak demokratis. Penyebutan Yang Mulia,
kami haturkan, dan sebagainya merupakan wujud kata-kata zaman feodal.

2.2.4 Ragam Bahasa Sastra


Ragam sastra adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan karya sastra.

9
Ragam sastra mempunyai ciri khusus dengan adanya licencia poetica, yakni
kebebasan menggunakan bahasa untuk mencapai keindahan. Oleh karena itu
secara umum bahasa sastra selalu disebut bahasa yang indah. Prinsip licencia
poetica adalah memperbolehkan pemakai bahasa menyimpang atau menyalahi
kaidah bahasa demi keindahan karyanya. Dalam penggunaan licentia poetica
ini, misalnya, penulis bleh menggunakan kalimat yang tidak lengkap, kata-
kata yangtidak baku, bahasa daerah; membalik susunan kata atau struktur
kalimat; dansebagainya.

3. Ragam Bahasa Ilmiah

Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam
pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan empiris)
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.

Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut


jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa
Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk
luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat
dipisahkan.

3.1 Ciri – ciri Ragam Bahasa Ilmiah


Berikut adalah ciri – ciri ragam bahasa Ilmiah:

3.1.1 Penggunaan diksi yang tepat

Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan diksi yang tepat
sangat berpengaruh pada kualitas atau kebakuan suatu kalimat. Untuk
mendayagunakan diksi yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan

10
kesesuaian diksi. Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesangguapan
sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi
pembaca, seperti yang dipikirkan penulis.Sebab itu, persoalan ketepatan
pilihan kata akan menyangkut pula masalah makna kata dan kosa kata
seseorang. Kosa kata yang kaya akan memungkinkan penulis atau
pembicara lebih bebas memilih-milih kata yang dianggapnya paling tepat
mewakili pikirannya.

Persoalan kedua dalam pendayagunaan kata adalah kecocokan atau


kesesuaian. Perbedaan antara ketepatan dan kecocokan pertama-tama
mencakupi soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu.
Kedua, dalam persoalan ketepatan kita bertanya apakah pilihan kata yang
dipakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak akan menimbulkan
interpretasi yang berlainan antara penulis dan pembaca; sedangkan dalam
persoalan kecocokan atau kesesuaian kita mempersoalkan apakah pilihan
kata dan gaya bahasa yang dipergunakan tidak merusak suasana atau
menyinggung perasaan orang yang hadir. Untuk mencapai syarat ketepatan
dan kesesuaian ini yang pertama harus dilakukan adalah menggunakan kata
dan idiom yang baku. Berikut diberikan contoh kata dan idiom yang baku.

BAKU TIDAK BAKU BAKU TIDAK BAKU


Akomodasi Akomodir Februari Pebruari
Biaya Beaya, bea Gerejawi Gerejani
Cina China Hanya Cuma
Diketahui Ketahuan Izin Ijin

Contoh penggunaan idiom baku:

IDIOM BAKU IDIOM TIDAK BAKU


Ini masalah antara saya dan dia. Ini masalah antara saya dengan dia.
Berhasil tidaknya pelaksanaan Berhasil tidaknya pelaksanaan
seminar itu bergantung seminar itu
kepadakesungguhan panitianya. bergantungpadakesungguhan
panitianya.
Ia bukan mahasiswa, melainkan Ia bukan mahasiswa, tetapi pelajar.

11
pelajar. Ia bukan mahasiswa, namun pelajar.
Kemacetan itu disebabkanoleh Kemacetan itu disebabkan karena
kecelakaan. kecelakaan.
Kalau memang tidak berani, jangan Kalau memang tidak berani, maka
dipaksakan! jangan dipaksakan!
Bagian pendahuluan dalam laporan Bagian pendahuluan dalam laporan
penelitian terdiri atas latar belakang penelitian terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan, masalah, rumusan masalah, tujuan,
dan manfaat. dan manfaat.

3.1.2 Penggunaan Ejaan yang Benar

Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan
EYD. Hal-hal yang erkaitan dengan EYD antara lain penggunaan huruf
(kapital, miring, tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma),
penggunaan angka dan bilangan,dan penggunaan unsur serapan.

Contoh penggunaan ejaan.

EJAAN YANG BENAR EJAAN YANG SALAH


Acara perpisahan kelas IX dibuka Acara perpisahan kelas IX dibuka
oleh Kepala Sekolah. oleh kepala sekolah.
Ia sekarang menjadi kepala sekolah. Ia sekarang menjadi Kepala
Sekolah.
Widodo, S.H. merupakan angkatan Widodo S.H. merupakan angkatan
pertama di universitas itu. (S.H. = pertama di universitas itu. (S.H. =
sarjana hukum). sarjana hukum).
Widodo S.H. tinggal di Patebon, Widodo SH tinggal di Patebon,
Kendal. (S.H. = Slamet Haryadi) Kendal. (SH = Slamet Haryadi)
Ia membeli ikan, tempe, dan tahu. Ia membeli ikan, tempe dan tahu.
Meskipun masih muda, Pak Hisyam Meskipun masih muda, Pak Hisyam
sudah memiliki sepuluh anak. sudah memiliki 10 anak.
Ia memiliki kambing 254 ekor. Ia memiliki kambing dua ratus lima
puluh empat ekor.
Ia tidak menyimpan kuitansi yang Ia tidak menyimpan kwitansi yang
saya berikan. saya berikan.

12
3.1.3 Penggunaan kalimat yang efektif

Diksi yang tepat akan membantu membentuk kalimat yang efektif. Sebuah
kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara
tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara, bagaimana ia dapat
mengungkapkan pikiran atau perasaan penulis dan pembaca secara segar
dan sanggup menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap apa
yang dibicarakan.

3.1.4 Penggunaan paragraf yang padu dan koherensi

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan


atau topik. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang
memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Jadi, paragraf adalah
bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan
secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.Paragraf yang
baik hendaknya memiliki tiga syarat utama, yaitu : memiliki kesatuan,
memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai.

3.1.5 Struktur wacana bersifat formal

Menurut Alwi, dkk (2003:42), wacana adalah rentetan kalimat yang


berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi di antara kalimat-
kalimat itu.Wacana atau teks dalam ragam bahasa ilmiah harus bersifat
formal. Artinya wacana harus mengacu pada standar konvensi naskah,
tidak boleh keluar dari standar tersebut. Baik dari segi format penulisan
dan sebagainya.

3.2 Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah


Berikut adalah karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah ini adalah :

3.2.1 Bahasa Indonesia bersifat cendekia

13
Artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk
mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan
yang tepat dan seksama.
Contoh:Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi
serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang
tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya
hifa eksternal.

3.2.2 Bahasa Indonesia bersifat lugas


Artinya paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.Penulisan yang
bernada sastra perlu dihindari.
Contoh:Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan
ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang.

3.2.3 Bahasa Indonesia bersifat Formal


Artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal.
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
Contoh:Kata Formal=Wanita
Kata Nonformal= Cewek

3.2.4 Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi


Artinya kalimat yang belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena
adanya keinginan tanpa menyadari kesatuan gagasan dalam beberapa
kalimat tanpa menyadari kesatuan yang diungkapkan.

3.2.5 Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan


Artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan
tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan
didominasi oleh kalimat pasif.

14
Contoh:Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza
yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk
menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.

4. Dampak Positif dan Negatif Ragam Bahasa

Dampak positif dari penggunaan ragam bahasa diantaranya adalah: memperkaya kosa
kata, menambah wawasan, memperlihatkan tingkat intelektualitas yang lebih tinggi.
Sedangkan dampak negatifnya seperti: berubahnya ragam bahasa seseorang (mengikuti
ragam bahasa yang baru), menurun atau hilangnya suatu ragam bahasa tertentu karena
meningkatnya penutur suatu ragam bahasa lain, munculnya istilah- istilah baru yang
kadang kurang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan sebagainya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ragam bahasa adalah kumpulan bahasa yang digunakan sebagai alat intraksi antar objek yang
memiliki spesifikasi tertentu.ragam bahasa terbagi menjadi beberapa macam salah satunya ialah
ragam bahasa ilmiah.Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah.ragam bahasa ilmiah memiliki
karakteristik yakni cendekia, lugas dan jelas, formal, menghindari kalimat fragmentasi dan
bersifat bertolak dari gagasan. Hal ini penting sekali diperhatikan oleh penulis agar informasi
ilmiah yang disampaikan dapat dipahami pembaca dengan jelas mengingat Sifat bahasa ragam
ilmiah yang bersifat umum .

16
DAFTAR PUSTAKA

Modul MKU Bahasa Indonesia, UNNES

Arifin, Zaenal. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika
Pressindo.

Khaerudin Kurniawan.  Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi. Bandung: PT


Refika Aditama,2012.

http://akulupa.blogspot.co.id/2014/04/ragam-bahasa-ilmiah-html?m=1

https://www.dosenpendidikan.co.id/ragam-bahasa/

https://www.tripven.com/ragam-bahasa-indonesia/

https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/

http://dendy-rinaldi.blogspot.com/2013/10/ragam-bahasa-ilmiah-semi-ilmiah-non.html

http://aminah2511.blogspot.com/2016/06/ragam-bahasa-dan-wacana.html

http://ainunnashiroh.blogspot.com/2016/11/ragam-ilmiah.html

http://cakrawalaseribudunia.blogspot.com/2015/12/diksi-dan-ragam-bahasa.html

https://ajopiaman.com/ciri-ciri-ragam-bahasa-ilmiah-dan-penjelasannya/

17

Anda mungkin juga menyukai