Disusun oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ragam dan
Laras Bahasa" dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Umi Hanik, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama proses
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang ilmu bahasa indonesia terdapat pembahasan tentang ragam dan laras
bahasa Indonesia. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian
bahasa, sedangkan laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. 1
1
Supriyadi, “RAGAM DAN LARAS BAHASA”, http://dosen.stie-
alanwar.ac.id/read/supriyadi/2017/09/15/36/RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA (diakses pada 13
September 2021, pukul 10.58).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok,
yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya
dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.
Dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia, dikenal pula
kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku
bahasa Indonesia baku. Kosa kata bahasa Indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa
Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa
Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi di dalam menggunakan
bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan
ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan
digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakaian ragam-ragam yang lain asal tidak
mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi
panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Maka dari itu yang perlu diperhatikan
ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan
(situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
Ragam bahasa dibagi berdasarkan :
Ragam Bahasa Lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat
menemukan ragam bahasa lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau
memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Sedangkan ragam bahasa lisan
2
yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan
nonformal lainnya.
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam bahasa
tulis pun dapat berupa ragam bahasa tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam bahasa
tulis yang standar dapat kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar,
poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja,
novel.
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat
yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis
diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan,
struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam
struktur kalimat.
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan
besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-
unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri
kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi
pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannyadengan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan,
ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam
lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari
ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk
tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Ragam tulis dan
ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata
bahasa dan kosa kata) :
A. Tata Bahasa
i. Ragam Bahasa Lisan :
- Nia sedang baca surat kabar
- Ari mau nulis surat
- Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.
- Mereka tinggal di Menteng.
- Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
- Saya akan tanyakan soal itu.
3
ii. Ragam Bahasa Tulis :
- Nia sedang membaca surat kabar
- Ari mau menulis surat
- Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
- Mereka bertempat tinggal di Menteng
- Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
- Akan saya tanyakan soal itu.
B. Kosa kata
i. Ragam Lisan
- Ariani bilang kalau kita harus belajar
- Kita harus bikin karya tulis
- Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
Baik ragam lisan maupun ragam tulis, mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan ragam lisan diantaranya :
1. Mampu disesuaikan dengan keadaan,
2. Faktor efisiensi,
3. Aspek kejelasan,
4. Aspek kecepatan,
5. Pengertian bahasa oleh penutur lebih bebas bentuknya karena aspek keadaan.
2
Ainul Amri, dkk, “RAGAM DAN LARAS BAHASA”,
https://www.academia.edu/37601723/MAKALAH_RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA_DOSEN_PEMBIMBING
(diakses pada 13 September 2021, pukul 16.40)
4
orang lain tidak diperlukan, aspek gramatikal dinyatakan secara sempurna, Tanda baca / ejaan
mempengaruhi untuk kesempurnaan.
3
Muhamad Javier Dafa Rozi, “APA ITU RAGAM BAHASA? APA SAJA MACAM RAGAM BAHASA?”,
https://www.kompasiana.com/javidafa4485/5f9fca8ad541df210c24e282/apa-itu-ragam-bahasa-serta-macam-ragam-
bahasa?page=1&page_images=1 (diakses pada 30 September 16.24)
5
2.2. Laras Bahasa
Laras bahasa adalah suatu kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakaiannya.
Dengan kata lain, suatu bahasa harus sesuai dengan pemakaiannya. Contohnya, jika dalam hal
penulisan karya sastra seperti puisi dan pantun, maka laras bahasa yang digunakan adalah laras
puisi atau laras pantun. Sebaliknya, jika bahasa digunakan dalam hal penulisan ilmiah, maka
laras bahasa yang digunakan adalah laras ilmiah.
Ada dua macam laras bahasa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus.
Kedua jenis laras bahasa ini dapat dibedakan dengan cara melihat beberapa hal, yaitu :
1. Kosakata
2. Gaya Bahasa
3. Tata bahasa
Berikut ini adalah pembahasan mengenai jenis-jenis laras bahasa.
1. Laras Bahasa Biasa
Laras bahasa biasa ialah laras bahasa yang digunakan untuk masyarakat umum seperti
bidang hiburan, pengetahuan, penerangan, dan maklumat. Kalimatnya sederhana, ringkas, dan
padat. Contoh : Dilarang menginjak rumput.
4
Rizka Devita.”Pengertian Laras Bahasa”,
https://www.academia.edu/37068811/Pengertian_Laras_Bahasa (diakses pada 27 September 2021,
pukul 16.49)
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Ragam bahasa dibagi berdasarkan :
1. Media atau Sarananya, yang terdiri atas :
• Ragam Bahasa Lisan
• Ragam Bahasa Tulis
2. Berdasarkan Situasi dan Pemakaian, yang terdiri atas :
• Ragam Bahasa Baku Lisan
• Ragam Bahasa Baku Tulis
Baik ragam bahasa lisan, maupun ragam bahasa tulis, keduanya sama-sama
mempunyai kelebihan dan juga kekurangan masing-masing.
Laras bahasa adalah suatu kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakaiannya.
Dengan kata lain, suatu bahasa harus sesuai dengan pemakaiannya.
Ada dua macam laras bahasa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu :
Contoh laras bahasa khusus adalah laras bahasa akademik, dan perniagaan.
Penulis sangat mengharapkan masukan atau usulan yang membangun dari para
pembaca sekalian yang budiman, guna perbaikan dan sempurnanya makalah ini atau
dalam penulisan makalah pada kesempatan berikutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Amri dkk. (2018). RAGAM DAN LARAS BAHASA. Diakses pada 13 September 2021, dari
https://www.academia.edu/37601723/MAKALAH_RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA_DOSEN
_PEMBIMB ING
Devita, Rizka. “Tanpa Tahun”. PENGERTIAN LARAS BAHASA. Diakses pada 27 September
2021, dari https://www.academia.edu/37068811/Pengertian_Laras_Bahasa
Muhamad Javier Dafa Rozi. (2020). APA ITU RAGAM BAHASA? APA SAJA MACAM
RAGAM BAHASA?. Diakses pada 30 September 2021, dari
https://www.kompasiana.com/javidafa4485/5f9fca8ad541df210c24e282/apa-itu-ragam-
bahasa-serta-macam-ragam-bahasa
Supriyadi. (2017). RAGAM DAN LARAS BAHASA. Diakses pada 13 September 2021, dari
http://dosen.stie-
alanwar.ac.id/read/supriyadi/2017/09/15/36/RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA