Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“FUNGSI, RAGAM, DAN LARAS BAHASA”


Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Aidin Ginanjar (201411005)


Sarah (201411027)

Kelompok 12
Kelas 1A-TKI

D3-TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Tahun 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kemudahan
kepada kami untuk bisa menyelesaikan makalah ini. Solawat dan salam selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak bisa dimungkiri dalam menyelesaikan tugas makalah ini kami dihadapkan
dengan berbagai hambatan. Namun dengan kesungguhan kami akhirnya tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari dalam tulisan ini masih banyak kekeliruan sehingga kami menerima
saran dan kritik dari berbagai pihak agar dapat membangun semangat kami dan belajar
kembali untuk menjadi lebih baik lagi. Harapan kami semoga tulisan dalam bentuk
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 11 Oktober 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1 Fungsi Bahasa ................................................................................................... 3

2.1.1. Fungsi Bahasa Secara Umum ................................................................ 4


2.2. Ragam Bahasa .................................................................................................. 5

2.2.1. Ragam Bahasa Bedasarkan Media .......................................................... 7

2.2.2. Ragam Bahasa Lisan ................................................................................. 7

2.2.3. Ragam Bahasa berdasarkan Standar ...................................................... 7

2.2.4. Ragam Bahasa berdasarkan Cara Pandang Penutur .............................. 8

2.3 Laras Bahasa ..................................................................................................... 8

2.3.1. Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli ................................................ 8

2.3.2. Macam Macam Ragam Bahasa ................................................................. 9

2.3.2.1. Laras Bahasa Hukum.......................................................................... 9


2.3.2.2. Laras Bahasa Kedokteran .................................................................10
2.3.2.3. Laras Bahasa Teknikal ......................................................................11
2.3.2.4. Laras Bahasa Ekonomi ......................................................................12
iii
2.3.2.5. Laras Bahasa himbauan ....................................................................12
2.3.2.6. Laras Bahasa Klasik ..........................................................................14
2.3.2.7. Laras Bahasa Kreatif .........................................................................14
2.3.2.8. Laras Bahasa Kanak-kanak ..............................................................15
2.3.2.9. Laras Bahasa Iklan ............................................................................15
BAB III ...................................................................................................................17

PENUTUP ..............................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau
alat untuk berkomunikasi. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh
sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa
berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang
disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan
suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa
memiliki makna.

Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya dan bermacam-macam pula
latar belakang penuturnya sehingga akan melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya
bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, lingkungan yang
berbeda-beda.

Bahasa dibentuk oleh kaidah, aturan dan pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak
menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola
yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang
dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai
bahasanya. Oleh karena itu, untuk pegangan dan sekaligus sebagai patokam dalam
berbahasa, dalam makalah ini penulis menyajikan fungsi bahasa, penggunaan bahasa
berdasarkan ragam dan laras bahasa Indonesia, serta bagaimana menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja fungsi dari bahasa ?
2. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
3. Apa yang dimaksud dengan laras bahasa ?

1
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui fungsi dari bahasa
2. Mengetahui dan memahami pengertian ragam bahasa
3. Mengetahui dan memahami pengertian laras bahasa

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Bahasa


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
(1) Lambang kebanggaan kebangsaan, 2) Lambang identitas nasional, 3) Alat
penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, 4) Alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,
bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita
kembangkan, serta rasa kebanggaan memakainya senantiasa kita bina. Pada fungsi ini,
bahasa Indonesia kita junjung di samping bendera dan lambang negara kita. Di dalam
melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri
pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia
dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga tidak bergantung padai unsur-unsur
bahasa lain. Berkat adanya bahasa nasional, kita dapat berhubungan satu dengan yang
lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang
sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat bepergian dari pelosok
yang satu ke pelosok yang lain di tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia
sebagai satu-satunya alat komunikasi. Selain fungsi-fungsi di atas, bahasa Indonesia juga
harus berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam fungsi ini, bahasa Indonesia memungkinkan
berbagai-bagai 5 suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu
dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu,
dengan bahasa nasional itu, kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas
kepentingan daerah atau golongan. Pada bagian terdahulu, secara sepintas, sudah
dikatakan bahwaidalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi kenegaraan, 2) bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan, 3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan, dan 4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
3
pengetahuan dan teknologi Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai
di dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Termasuk ke dalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-
dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta
pidato-pidato kenegaraan. Pada fungsi kedua ini, bahasa Indonesia dijadikan sebagai
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi. Meskipun lembaga-lembaga pendidikan tersebut tersebar di daerah-daerah,
mereka harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Memang ada
pengecualian untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas-kelas rendah sekolah dasar di
daerah-daerah. Mereka diizinkan menggunakan bahasa daerah sebagai pengantar. Di
dalam hubungannya dengan fungsi ketiga di atas, yakni alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, bahasa
Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan
masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku,
melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang
sosial budaya dan bahasanya. Sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita 6
membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan
daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk
menyatakan nilai-nilai social budaya nasional kita (Halim dalam Arifin dan Tasai, 1995:
11-12)

2.1.1. Fungsi Bahasa Secara Umum


a) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam
hati dan pikiran kita.
b) Sebagai alat komunikasi. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua cara berkomunikasi,
yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan
menggunakan alat/media (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non
verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan

4
bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa
manusia.
c) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi di
lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung
situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang
non-formal pada saat berbicara dengan teman dan menggunakan bahasa formal
pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati.
d) Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur
kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat.

2.1.2. Fungsi Bahasa Secara Khusus

a) Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah makhluk


sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.
Komunikasi dapat menggunakan bahasa formal maupun non formal.
b) Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan
melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
c) Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan
melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
d) Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno kita dapat
mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi
kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.

2.2. Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa, menurut
pemakainya yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara (Bachman,

5
1990). Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, laras, aksen, gaya atau berbagai variasi
sosiolungistik lain termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.
Ragam bahasa yang kita gunakan untuk berbicara dengan orang lain pun berbeda, seperti
kita berbicara dengan umur setara dan umur yang lebih tua, kita menggunakan ragam
bahasa bisa sedikit akrab namun sopan ketika kita berbicara pada teman setara kita,
namun jika kita ingin berbicara dengan umur yang lebih tua seperti orang tua , guru, dosen
kita menggunakan ragam bahasa yang sopan dan halus.
Sebagai gejala sosial, pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor
kebahasaan, tetapi juga oleh faktor-faktor nonkebahasaan, antara lain faktor lokasi
geografis, waktu, sosiokultural, dan faktor situasi. Faktor-faktor di atas mendorong
timbulnya perbedaan-perbedaan dalam pemakaian bahasa. Perbedaan tersebut akan
tampak dalam segi pelafalan, pemilihan kata, dan penerapan kaidah tata bahasa.
Perbedaan atau varian dalam bahasa, yang masing-masing menyerupai pola umum
bahasa induk, disebut ragam bahasa. Ragam bahasa yang berhubungan dengan faktor
daerah atau letak geografis disebut dialek. Bahasa Melayu dialek Langkat, misalnya,
berbeda dengan bahasa Melayu dialek Batubara, walaupun keduanya satu bahasa.
Demikian pula halnya dengan bahasa Aceh dialek Aceh Besar berbeda dengan bahasa
Aceh dialek Pasai yang digunakan sebagaian besar masyarakat Aceh di Kabupaten Aceh
Utara, atau berbeda juga dengan bahasa Aceh dialek Pidie di Kabupaten Pidie. Di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), saat ini, sekurangkurangnya hidup 6 dialek,
masing-masing dialek Aceh Besar, Pidie, Peusangan, Pasai, Aceh Timur, dan Aceh Barat
(lihat Sulaiman dkk., 1983:5). Selain ragam di atas, ada lagi ragam bahasa yang berkaitan
dengan perkembangan waktu yang lazim disebut kronolek. Misalnya, bahasa Melayu
masa Kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu masa Abdullah bin Abdul Kadir
Munsji, dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau sekarang. Ragam bahasa yang
berkaitan dengan golongan sosial para penuturnya disebut dialek sosial. Faktor-faktor
sosial yang memengaruhi pemakaian bahasa, 7 antara lain, adalah tingkat pendidikan,
usia, dan tingkat sosial ekonomi. Bahasa golongan buruh, bahasa golongan atas
(bangsawan dan orang-orang berada), dan bahasa golongan menengah (orang-orang
terpelajar) akan memperlihatkan perbedaan dalam berbagai bidang. Dalam bidang tata
bunyi, misalnya, bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/ sering terdapat dalam ujaran
kaum yang berpendidikan, seperti pada bentuk fadil, fakultas, film, fitnah, dan kompleks.
Bagi orang yang tidak dapat menikmati pendidikan formal, bentuk-bentuk tersebut sering
6
diucapkan padil, pakultas, pilm, pitnah, dan komplek. Demikian pula, ungkapan “apanya,
dong?” dan “trims” yang disebut bahasa prokem sering diidentikkan dengan bahasa anak-
anak muda. Demikianlah ragam-ragam bahasa itu tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat penutur bahasa. Satu hal yang perlu mendapat catatan bahwa semua ragam
bahasa tersebut tetaplah merupakan bahasa yang sama.

2.2.1. Ragam Bahasa Bedasarkan Media


Dilihat dari media atau sarananya, bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu ragam
lisan dan tulisan.

2.2.2. Ragam Bahasa Lisan


Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem
sebagai unsur dasar. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah :

 Memerlukan orang kedua/teman bicara;

 Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;

 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta


bahasa tubuh.

 Berlangsung cepat;

 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;

 Kesalahan dapat langsung dikoreksi;

2.2.3. Ragam Bahasa berdasarkan Standar


Selain digolongkan dari media, terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar
atau kebakuan bahasa. Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar
dilakukan berdasarkan:

 Topik yang sedang dibahas,

 Hubungan antarpembicara,

 Medium yang digunakan,

 Lingkungan, atau

 Situasi saat pembicaraan terjadi

7
2.2.4. Ragam Bahasa berdasarkan Cara Pandang Penutur
Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam bahasa Indonesia
dibedakan menjadi:

1. Ragam dialek
2. Ragam terpelajar
3. Ragam resmi
4. Ragam tak resmi

2.3 Laras Bahasa

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras bahasa
terkait langsung dengan selingkung bidang (home style) dan keilmuan, sehingga
dikenallah laras bahasa ilmiah dengan bagian sub-sublarasnya. Pembedaan diantara sub-
sublaras bahasa seperti dalam laras ilmiah itu dapat diamati dari penggunaan kosakata
dan bentukan kata, penyusunan frasa, klausa, dan kalimat, penggunaan istilah
pembentukan paragraph, penampilan halteknis, penampilan kekhasan dalam wacana.
Berdasarkan konsepsi laras bahasa tersebut,laras bahasa ekonomi mempunyai sub-
sublaras bahasa manajemen, sublaras akuntansi,sublaras asuransi, sublaras perpajakan,
dll.

2.3.1. Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli


4. Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah sejenis
pencorakan bahasa yang kerap kali digunakan dalam sesuatu situasi komunikatif.
5. Za’ba (1962) menerangkan laras ialah rupa susuk bahasa yang dipakai apabila
bercakap atau mengarang, iaitu tentang perkataannya, ikatan ayatnya, jalan
bahasanya, cara susunannya atau bentuk peribahasanya.
6. Halliday (1968) mendefinisikannya sebagi variasi bahasa berlainan berdasarkan
fungsi atau dengan kata yang lebih mudah laras berubah mengikut situasi. Beliau
mendasarkan perbezaan laras yang digunakan kepada dua faktor, iaitu pengguna
dan penggunaan. Variasi bahasa yang timbul yang berkaitan dengan
penggunanya, iaitu yang melibatkan tempat asal seseorang ialah dialek dan variasi

8
bahasa yang berkaitan dengan penggunaannya, iaitu yang berlainan mengikut
kumpulan sosial yang menggunakannya ialah register atau laras.
7. Naomi S. Baron (1979) mentakrifkan laras sebagai variasi linguistik (linguistic
variation) yang ditentukan oleh keadaan sosial yang wujud pada ketika tertentu.
8. Dwight Bolinger (1981) dan rakannya mendefinisikan laras sebagai bentuk atau
variasi bahasa yang digunakan dalam peristiwa berkomunikasi dan mereka
menambah, laras dengan bentuk bahasa yang digunakan dalam ucapan umum
seperti yang digunakan oleh seseorang pemidato saling berkaitan.
9. A. Wilkins (1982) mentakrifkan laras sebagai satu gaya bahasa yang berhubung
kait dengan pekerjaan.
10. Nik Safiah Karim (1982) bersependapat dengan Halliday kerana setiap anggota
masyarakat akan menggunakan beberapa laras yang berbeza mengikut
keperluannya.
11. Brian Seaton (1982) mengeluarkan pendapat bahawa laras ialah satu variasi
bahasa yang wujud daripada situasi yang berlainan seperti umur, jantina dan tajuk
percakapan.
12. Asmah (1987) pula menyatakan ciri-ciri khusus dalam penggunaan bahasa
menurut bidang penggunaannya.
13. Abdullah Hassan (1989) menyebut pemakaian kata-kata tertentu yang sesuai
dengan konteksnya itu, adalah sesuatu yang dikatakan laras bahasa.
14. Raminah Hj. Sabran (1989) menjelaskan setiap bahsa mempunyai beberapa laras
yang tersendiri yang digunakan dalam situas atau konteks yang berbeda.

2.3.2. Macam Macam Ragam Bahasa


Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :

2.3.2.1. Laras Bahasa Hukum


Laras bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas
dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-
kaidah bahasa Indonesia.

9
Ciri-ciri laras bahasa hukum :

1. Mempunyai gaya bahasa yang khusus.


2. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
3. Objektif dan menekan prasangka pribadi.
4. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang
diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
5. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
 Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
jutarupiah).

2.3.2.2. Laras Bahasa Kedokteran


Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak
dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman,
universalitas. Agar istilah yang dituliskan dokter di Amerika tetap dapat dipahami
dokter di Papua.

Karena ilmu kedokteran berasal dari sejarah panjang, banyak istilah kedokteran
berawal dari bahasa klasik (Latin atau Greek). Seiring perkembangan, memang tentu
ada adaptasi, perubahan. Tetapi pada dasarnya masih bisa ditarik ke bahasa asalnya.
Ada juga pengaruh lokal, sehingga sering suatu istilah di-adopsi ke bahasa Indonesia.
Biasanya adopsi ini secara hampir utuh, dan polanya mudah diikuti..

Secara umum istilah medis terdiri dari 4 bagian.


1. Kata induk
2. Awalan
3. Akhiran
10
4. Penghubung antar bagian
Suatu istilah bisa terdiri dari kata induk saja, atau ditambah 1, 2 atau 3 bagian lain.

Kita ambil satu contoh sederhana: perikarditis


“Peri” adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi
“kard” artinya jantung
“Itis” adalah akhiran yang berarti “peradangan”
Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung.
Tentu mudah memahami kalau ada istilah:
Bradikardi, “bradi” artinya “lambat” sehingga “bradikardi” berarti denyut
jantungnya melambat.
Takhikardi, “takhi” artinya “cepat” sehingga “takhikardi” berarti denyut jantungnya
bertambah cepat.

2.3.2.3. Laras Bahasa Teknikal


Laras teknikal digunakan oleh para pakar untuk berkomunikasi dengan pakar lain
yang sebidang.
Laras teknikal bermakna semua jenis teks di dalam semua jenis bidang kepakaran
sama ada bidang sains tulen, teknologi, sains pengurusan dan lain-lain bidang
kepakaran.
Contoh:
Teknik ini akan menghasilkan penghematan bahan bakar, peningkatan produktivitas
dan kualitas permukaan.
Anda mendapatkan ahli teknik yang membawa panel tenaga surya tanpa alas kaki ke
pegunungan yang terpencil.
Analisis ini bersifat bottom-up, analisis induktif yang berlaku pada tingkat fungsional
atau per bagian sistem. Pada tingkat fungsional, jenis kegagalan diidentifikasi pada
setiap fungsi di dalam sistem atau komponen peralatan, yang biasanya dibantu
dengan diagram blok Untuk analisis per komponen, jenis kegagalan diidentifikasi
untuk setiap komponennya (seperti saluran, penghubung, resistor, atau diode). Jenis
kegagalan dengan efek yang identik dapat dikombinasikan dan dirangkum.

11
2.3.2.4. Laras Bahasa Ekonomi
 Berbentuk ilmiah
 Istilah-istilah teknikal dan berkaitan dengan urusan perniagaan dan ekonomi
 Tidak terlalu mementingkan struktur ayat
 Bersifat formal
 Mementingkan sususnan maklumat yang disampaikan dengan jelas dan
eksplisit
 Setiap fakta dapat dihuraikan berdasarkan bukti dalam bentuk data dan statistik

Contoh:
TEMPO.CO, Jakarta – Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana
Soelistianingsih mengatakan, tantangan terbesar Indonesia dalam investasi adalah
kurangnya minat dan pengetahuan dari rakyat, inilah mengapa pemerintah harus
menyediakan pendidikan intensif.

“Pendidikan itu penting sebagai pengetahuan tentang pasar sehingga penyebaran


investor lokal dan asing lebih sama,” kata Lana, Selasa. Bahkan pemerataan investor
lokal dan asing akan melindungi Indonesia dari tekanan asing.

Saat ini, investor asing memiliki persentase lebih besar dalam investasi saham dengan
51 persen dan obligasi pemerintah dengan 35,8 persen, ini membuat Indonesia terlalu

2.3.2.5.Laras Bahasa himbauan

Fungsi utama laras himbauan ialah untuk mendorong atau menarik perhatian orang
supaya melakukan sesuatu perbuatan yang mungkin berbentuk positif ataupun
negatif.
Laras Himbauan mempunyai ciri-ciri seperti berikut; banyak menggunakan perkataan
yang membawa makna ’ajak’ atau ’tegah’, banyak menggunakan contoh, kes dan
cerita yang selaras dengan tajuk, menampilkan faedah-faedah sesuatu perbuatan,
menampilkan akibat buruk sesuatu perbuatan dan juga bentuk bahasa peribadi yang
menggunakan ganti nama orang pertama menjadi ciri utama laras ini.
Laras Himbauan terdapat dalam bentuk lisan dan tulisan.

12
Contoh: khutbah, kempen, pujukan, rayuan dan doa.

13
2.3.2.6.Laras Bahasa Klasik
Laras Klasik mempunyai ciri-ciri seperti teks asal ditulis dalam tulisan Jawi, tidak
menggunakan tanda bacaan dan tidak menggunakan perenggan.
Banyak menggunakan struktur ayat pasif, terdapat penggunaan kata praklausa atau
kata pembuka ayat yang tidak digunakan lagi dalam bahasa moden seperti arakian,
hatta, kalakian, empunya dan persetua.
Laras Klasik juga mengandungi kosa kata bahasa istana seperti beta, patik,
bersemayam.
Tidak terdapat imbuhan asing untuk pembinaan istilah sains dan teknikal seperti
dalam bahasa Melayu moden, iaitu eka, dwi, mono, bi dan pra.
Contoh Laras Klasik seperti; Hatta berapa antaranya maka rangga dan Raden Aria
pun datanglah dari benua Keling itu. Maka dipersembahkan oranglah kepada Seri
Betara mengatakan Raden Aria dan Rangga sudah datang. Petikan: Kassim Ahmad
(1971) Hikayat Hang Tuah,hlm 106.

2.3.2.7.Laras Bahasa Kreatif

 Menggunakan struktur ayat aktif dan pasif.


 Menggunakan bentuk dialog atau kata bual seperti dalam skrip drama.
 Menggunakan bahasa pelambangan dan kiasan.
 Bersifat kreatif imaginatif, menggunakan bunga bahasa dan bahasa hiasan.
 Tidak terdapat ciri khusus bahasa teknikal dan penggunaan ilustrasi.
 Harus mempunyai kata-kata yang segar dan bertenaga supaya dapat
melukiskan gambaran yang cukup jelas dan hidup kepada pembaca.
Contoh: Kuala Semantan biarpun berabad lagi engkau tetap akan gemilang,
Namamu kan lebih harum menjunjung sekalian nama, Nama pahlawan yang hilang,
Hilang di zaman silam (Puisi ”Kuala Semantan Namamu Kan Tetap
Gemilang”Karya Aripin Said).

14
2.3.2.8.Laras Bahasa Kanak-kanak

Laras Bahasa Kanak-kanak mempunyai ciri-ciri seperti;

 Kosa katanya terdiri daripada kata akar, kata nama konkrit, kata kerja dan kata
adjektif.
 Kosa katanya kurang berbanding dengan kosa kata untuk orang dewasa
 Bilangan imbuhan yang digunakan terhad, dan imbuhan untuk membentuk
kata abstrak tidak terdapat dalam laras ini.
 Struktur ayat yang banyak digunakan ialah struktur ayat aktif bentuk tunggal.
 Bahasa perlambangan langsung tidak digunakan dan begitu juga dengan
bentuk bahasa yang berbunga-bunga.
Contoh Laras Bahasa Kanak-kanak; Rusa dan Anak Rusa
Seekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: “Ayah lebih besar, lebih kuat, dan lebih
lincah daripada seekor anjing, dan ayah memiliki tanduk yang tajam. Tetapi
mengapa Ayah selalu lari menghindar saat mendengar gonggongan anjing?”
“Anakku,” kata sang Rusa, “Sifat amarahku tidak menentu, dan bisa saja saat saya
berdekatan dengan anjing yang ribut menggonggong itu, saya akan kehilangan
kesabaran dan mungkin saja saya akan melukai anjing tersebut.”

2.3.2.9.Laras Bahasa Iklan

Fungsi utama laras ini untuk memperkenalkan dan menjual barangan atau
perkhidmatan yang diiklankan.
Laras Bahasa Iklan mempunyai ciri-ciri seperti; terdapat penggunaan unsur grafik dan
ilustrasi yang sangat ketara pada iklan yang bercetak, terdapat penggunaan gambar
bergerak dan muzik dengan jelas pada laras iklan pandang-dengar iaitu dalam filem
dan televisyen, struktur ayatnya pendek dan banyak menggunakan ayat tunggal,
menggunakan unsur retorik atau manipulasi bahasa secara berkesan, menggunakan
ungkapan istilah dan juga menggunakan pelbagai kaedah untuk memujuk atau
menarik perhatian pengguna seperti kaedah umpan, pujukan, kemesraan, gesaan dan
doa.
15
Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu laras biasa dan
laras khusus.

 Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang
hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat.
 Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau
peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana, laporan, buku).
Pembeda utama yang membedakan antara laras biasa dengan laras khsus ialah: kosa
kata, tata bahasa, dan gaya.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fungsi dari sebuah Bahasa salah satunya adalah sebagai alat komunikasi, menjadikan
Bahasa sebagai factor terpenting dalam hidup adalah benar dan Ragam bahasa
merupakan variasi penggunaan bahasa tergantung dari topik yang sedang di
bicarakan dengan kawan bicara maupun pada saat situasi resmi. Kadang penggunaan
bahasa yang ragam bahasa yang baik banyak di gunakan oleh kalangan terdidik,
kalangan pejabat, maupun kalangan pengusaha. Sedangkan laras bahasa ialah
penggunaan bahasa atau pemakaian kata-kata yang khusus untuk sesuatu
penggunaan berdasarkan situasi sosial seseorang itu ketika berkomunikasi dengan
orang ramai. Penggunaan istilah-istilah khusus yang membedakan antara variasi-
variasi bahasa menjadikan sesuatu komunikasi lebih berkesan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Supriyadi, S. M. (2017). RAGAM DAN LARAS BAHASA. 11.

vianisilv. (17). Laras bahasa.

Halliday, M.A.K. 1968. Language as Social Semiotic: the social interpretation of


language and meaning. London: Edward Arnold

Lubis, Winaria dan Dadi Waras Suhardjono. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Sahabat Pena. ISBN 978-623-7440-11-6

Tarigan Henry Guntur. & Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa

http://rohimzoom.blogspot.com/2013/12/ragam-dan-laras-bahasa.html
.

18

Anda mungkin juga menyukai