Anda di halaman 1dari 20

KEDUDUKAN DAN FUNGSI SERTA RAGAM BAHASA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Semester 112

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Alya Rachmawati Fadillah 1514618007

Aisyah Salwa Rosa Safira 1514618008

Setiani Nur Laily 1514618011

Aprita Haryani 1514618019

Dosen Pengampu :

Nurita Bayu Kusmiyati, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI


KULINER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
judul “Kedudukan dan Fungsi serta Ragam Bahasa Indonesia”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta , 16 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan Pembuatan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa


Indonesia.........................................3
2.1.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional......................................................................................3
2.1.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesi sebagai Bahasa
Negara.........................................................................................5
2.2 Fungsi Bahasa secara
Umum................................................................7
2.3 Ragam Bahasa
Indonesia......................................................................8
2.3.1 Pengertian Ragam Bahasa....................................................8
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ragam
Bahasa.............9
2.3.3 Jenis – Jenis Ragam
Bahasa................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................17

iii
3.2 Saran................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa Melayu yang
merupakan penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan Nusantara.
Selain itu bahasa Indonesia juga menjadi penghubung antara suku-suku,
menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan
Nusantara yang dipergunakan oleh bangsa Indonesia dengan para pedagang
asing. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu
dapat terpakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi
karena penguasaan Bahasa Belanda oleh para pegawai pribumi dinilai rendah.
Dengan berdasarkan pada Bahasa Melayu yang kian merajalela di
Indonesia, maka sarja dari Bangsa Belanda mulai melakukan penerbitan-
penerbitan karya sastra yang memakai Bahasa Melayu selain itu mereka juga
kelak melakukan promosi bahasa kesekolah-sekolah kaum pribumi pada masa
penjajahan, seiring berjalannya waktu mulailah tumbuh kesadaran akan
keinginan untuk memiliki Bahasa sendiri yaitu Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, untuk membahas dan mendeskripsikan mengenai
“Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”. Karena masyarakat
Indonesia sendiri belum tahu banyak tentang bagaimana perjalanan Bahasa
Indonesia mampu saat ini, serta kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia
sebagai bahsa pemersatu Bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?

iv
2. Apa fungsi bahasa secara umum ?
3. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi ragam bahasa ?
5. Apa saja macam-macam ragam bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui fungsi bahasa secara umum
3. Untuk megetahui apa itu ragam bahasa
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ragam bahasa
5. Untuk mengetahui apa saja macam-macam ragam bahasa

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Kedudukan bahasa Indonesia diperoleh berdasarkan pengalaman
sejarah bangsa Indonesia yang berkaitan dengan bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting, yaitu sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara.

2.1.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai


Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat
itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat
atau kongres pemuda, yang kemudian di dalam kongres tersebut, para
pemuda berikrar. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah
Pemuda.
Dari Ikrar sumpah pemuda tersebut, bahasa indonesia memiliki
kedudukan yang sangat penting sebagai bahasa nasional, hal tersebut
tercantum di dalam Ikrar ketiga sumpah pemuda 1928.
Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi,
“kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia” tersebut, menegaskan bahwa para pemuda bertekad untuk
memuliakan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

vi
Pernyataan itu tidak saja merupakan pengakuan “berbahasa
satu”, akan tetapi merupakan pernyatakan tekad kebahasaan, yang
dimana menyatakan bahwa kita, sebagai bangsa Indonesia,
menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia (Halim
dalam Arifin dan Tasai, 1995: 5).
Hal Ini berarti pula, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional yang dimana kedudukannya ini berada di atas
bahasa-bahasa daerah.
Maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
dari “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara
lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggaan nasional
Sebagai lambang kebanggaaan Nasional, bahasa
Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari
rasa kebangsaan kita. Dengan keluhhuran nilai yang dicerminkan
bangsa Indonesia, kita harus bangga, memakainya dengan
memelihara dan mengembangkannya.
2. Lambang identitas Nasional
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
merupakan lambang bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi
di samping bendera dan lambang negara. Di dalam fungsi ini
bahasa Indonesia dapat membangun kepercayan diri yang kuat,
karena setiap negara memerlukan identitas. Karena itulah kita
harus membina dan mengembangkan bahasa Indonesia sehingga
bersih dari unsur-unsur bahasa lain terutama bahasa asing.
3. Alat Pemersatu Berbagi Suku Bangsa
Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa
dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda seringkali terdapat
percikan masalah yang bisa menjadi besar. Dengan fungsi ini
memungkinkan masyarakat Indonesia menyatu dan bersatu dalam

vii
kebangsaan. Dengan bahasa Indonesia, perpecahan yang terjadi
dapat dihindari karena suku-suku bangsa tersebut merasa satu.
Setiap suku tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’
oleh masyarakat suku lain.
4. Alat Penghubung Antar Budaya, Antar Daerah, dan Antar
Masyarakat
Sejak lama bahasa Indonesia menjadi lingua franca di
wilayah Indonesia. Sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku,
budaya dan bahasa masalah yang dihadapi adalah komunikasi.
Berkat adanya bahasa nasional, kesalahpahaman akibat perbedan
itu dapat diatasi. Kita dapat berhubungan dalam segala aspek
kehidupan, sehingga kita dapat menjelajah negeri ini dengan
memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

2.1.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa


Negara
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai
bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada saat itu,
Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar
1945, disebutkan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945
Bab XV Pasal 36 yang menegaskan bahwa bahasa negara ialah
bahasa Indonesia. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai
lapisan masyarakat Indonesi, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dalam hal Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional
yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia
digunakan dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.

viii
Sejak saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam pidato-
pidato resmi kenegaraan, dokumen dan surat-surat resmi harus
ditulis dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mutlak
digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan
kenegaraan.
2. Bahasa Pengantar Resmi dalam Dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa
yang dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia. Untuk memperlancar kegiatan
belajar mengajar, penulisan bahan-bahan ajar hendaknya juga
berbahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan
memerlukan sebuah bahasa yang seragam supaya
kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
3. Bahasa Resmi di dalam Perhubungan di Tingkat Nasional
untuk Kepentingan Pembangunan dan Pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan
antarbadan pemerintah di tingkat nasional. Dalam hal ini,
hendaknya diadakan penyeragaman bahasa demi keefektifan
pembangunan dan pemerintahan. Tujuan penyeragaman
tersebut agar isu atau pesan yang disampaikan dapat dengan
cepat dan tepat tersampaikan pada masyarakat luas.
4. Bahasa Resmi di dalam Pengembangan Kebudayaan dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi
Kebudayaan nasional yang beragam membutuhkan
bahasa Indonesia sebagai alat pengembang kebudayaan.
Dalam membina dan mengembangkan kebudayaan nasional,
bahasa Indonesia menjadi identitas yang dapat membedakan
dari kebudayaan daerah yang beragam. Selain itu, bahasa
Indonesia juga merupakan satu-satunya alat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
penyebarluasan ilmu dan teknologi agar jangkauan

ix
pemakaiannya lebih luas, hendaknya menggunakan bahasa
Indonesia.

2.2 Fungsi Bahasa secara Umum


Dalam kehidupan manusia, bahasa secara umum memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Alat Ekspresi Diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa berfungsi untuk menyalurkan
perasaan, sikap, gagasan, emosi diri, dan tekanan-tekanan perasaan lisan
maupun tertulis. Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
tersirat di perasaan seseorang untuk perwujudan eksistensi diri. Bahasa
berfungsi sebagai alat ekspresi diri, dimana bahasa dapat menjadi media
untuk menyatakan eksistensi (keberadaan diri), pembebasan diri dari
tekanan emosi dan untuk menarik perhatian pendengar mapun pembaca.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan
atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengar nya, pembacanya,
atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk
kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
2. Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa bunyi diwujudkan dari
bunyi bahasa secara lisan atau lambang bahasa, diwujudkan dalam tulisan
yang membentuk satuan bahasa dan mempunyai makna. Bahasa
merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita, dan
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama manusia.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita
sudah meiliki tujuan tertentu. Bahasa digunakan untuk menyampaikan

x
informasi timbal balik secara langsung maupun tidak langsung kepada
orang lain.
3. Alat Beradaptasi
Sebagai alat untuk beradaptasi, bahasa digunakan manusia untuk
menyesuaikan diri atau berbaur dengan anggota masyarakat di mana
manusia itu berada. Melalui bahasa, manusia mempelajari adat istiadat
kebudayaan, pola hidup, etika, dan perilaku masyarakat sekitarnya.
Manusia dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan yang berlaku dalam
masyarakatnya. Denagn bahsa, manusia saling bertukar pikiran dengan
manusia di sekelilingnya, dapat memanfaatkan pengalam dengan manusia
lainnya.
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi,
berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita
beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa
yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadappi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang
berbeda.
4. Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif, karena tingkah
laku atau perilaku seseorang terpengaruh oleh budaya dan bahasa. Oleh
sebab itu, bahasa digunakan sebagai wujud tingkah laku dari pemahaman
maksud dan tujuan suatu anggota masyarakat. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.
Dengan kontrol sosial, bahasa merupakan upaya untuk
mempengaruhi tingkah laku dan tindakan seseorang sesuai dengan aturan
anggota masyarakatnya, sehingga secara langsung bahasa berhubungan
dengan proses sosial.
Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan
disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku intruksi
adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

2.3Ragam Bahasa Indonesia

xi
2.3.1 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,
yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan pembicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa tidak berfungsi
sebagai atribut tetap seorang pembicara, melainkan menyesuaikan
dengan situasi dan tujuan berbahasa.
Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan
dialek, yaitu varian dari sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut
kelompok pemakai atau wilayah penuturan.

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Ragam Bahasa


Ragam bahasa terjadi dikarenakan beberapa hal berikut :
1. Tingkat Pendidikan Manusia yang Berbeda
Jika kita melihat dari segi pendidikan akan tergambar
dengan jelas bahwa orang yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi cenderung berbicara dengan ragam bhasa yang baik dan
sesuai aturan. Seballiknya, pada orang yang tingkat
pendidikannya rendah atau kurang terdidik, bahasa yang
digunakan cenderungb memiliki ragam yang kurang baik dan
tidak sesuai aturan.
2. Faktor Usia
Dilihat dari segi usia, orang akan cenderung santai
dan menggunakan bahasa gaul jika berbicara dengan teman
sebayanya. Sebaliknya, akan menggunakan bahasa yang lebih
sopan dan mengikuti aturan yang berlaku jika berbicara
dengan orang yang berusia lebih tua atau orang yang
dihormati.
3. Perbedaan Gender
Berdasarkan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa
perbedaan gender (pria/wanita) dapat memengaruhi perbedaan
pada fonologis, gramatikal, dan sintaksis/morfologis bahasa.

xii
Hal ini bisa terlihat pada saat bapak-bapak berkumpul
membicarakan sesuatu dan dibandingkan dengan ibu-ibu yang
sedang berkumpul membicarakan sesuatu.
4. Jabatan atau Profesi
Perbedaan ini bisa kita perhatikan dari cara dan gaya
berbicara antara seorang direktur dengan cara berbicara
seorang tukang bersih-bersih.
5. Bidang yang Ditekuni
Orang yang menekuni bidang penelitian kimia akan
memahami dan mengerti istilah-istilah dalam kimia.
Sedangkan orang awam, tentu tidak memahami istilah-istilah
kimia karena tidak menggeluti bidang kimia.
6. Beragamnya Dialek di Indonesia
Indonesia terdiri dari berbagai suku yang tersebar di
seluruh pulau-pulau. Terciptanya beragam dialek disebabkan
oleh daerha geografis tempat suku-suku tersebut tertinggal.
Misalnya orang Sumatra cenderung berbicara lantang dan
keras. Hal itu dikarenakan rumah-rumah mereka yang terletak
berjauhan. Berbeda dengan orang Jawa yang cenderung
berbicara lambat dan pelan. Hal itu dikarenakan mereka
memiliki daerah yang cukup padat penduduk dan rumah-
rumahnya berdekatan.
2.3.3 Jenis-Jenis Ragam Bahasa
1. Media Penyampaian
Berdasarkan media atau cara penyampaiannya dapat
dibedakan menjadi ragam lisan dan tulis.
A. Ragam lisan
Ragam lisan disebut juga ragam percakapan, baik
percakapan di lingkungan keluarga, lingkungan jual beli,
lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan sekolah.
Ragam lisan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

xiii
1) Unsur Suprasegmental ( aksen, nada, dan tekanan)
dan paralingual (gerak-gerik tangan, mata, kepala)
memberi efek terhadap hasil komunikasi.
2) Komunikasi secara langsung/bersemuka sehingga
terikat oleh kondisi, situasi, dan waktu.
3) Kalimat yang kurang baik strukturnya tidak
menghambat komunikasi
B. Ragam Tulis
Ragam tulis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sarana suprasegmental dan paralingual tidak ada
sehingga dalam menyusun kalimat perlu lebih hati-
hati dan cermat.
2) Komunikasi terjadi secara tidak langsung sehingga
tidak terikat oleh situasi, kondisi, dan waktu.
3) Kalimat yang berstruktur kurang baik akan
mengganggu komunikasi.
2. Hubungan antarpenutur atau antarpembicara
Berdasarkan hubungan antarpenutur atau antarpembicara,
ragam bahasa dibedakan menjadi ragam bahasa resmi, tidak
resmi, santai, dan lawak
A. Ragam bahasa resmi
Merupakan ragam bahasa yang digunakan jika lawan
bicara orang yang dihormati atau topic pembicaraannya
bersifat resmi. Ragam bahasa resmi dibedakan menjadi
lisan dan tulis.
 Contoh ragam bahasa resmi lisan adalah pidato
kenegaraan yang disampaikan Presiden
 Contoh ragam bahasa tulis adalah surat permohonan
kerja dengan relasi kerja.
B. Ragam bahasa tidak resmi

xiv
Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam situasi
tidak resmi baik secara tulis maupun lisan. Ragam bahasa
tidak resmi menggunakan bahasa sehari-hari.
Contoh ragam bahasa tidak resmi :
1) Ragam bahasa dalam sastra
Ragam bahasa sastra termasuk ragam bahasa tulis
yang bersifat tidak resmi. Ragam bahasa sastra
memiliki fungsi khusus yaitu mengungkapkan
pengalaman jiwa pengarangnya agar dapat dinikmati
oleh pembacanya. Oleh karena itu, ragam bahasa
sastra banyak berkaitan dengan perasaan.
2) Ragam bahasa sastra dalam cerita
Bahasa yang digunakan dalam ceita merupakan
bahasa sehari-hari yang kita pakai. Ceritanya banyak
menggunakan kosakata yang mudah dipahami.
3) Ragam bahasa sastra dalam drama
Pemahaman pembaca drama berbeda dengan
pemahaman penonton pementasan drama.
Pemahaman pembaca drama lebih sulit jika
dibandingkan dengan menonton drama. Menonton
drama, penggambaran suasana dapat dengan jelas
dilihat di atas panggung. Berbeda dengan membaca
drama, pembaca menggambarkan sendiri suasana
yang terdapat pada drama. Pengambaran pembaca
drama satu dengan pembaca drama yang lain
berbeda. Karena setiap orang memiliki nilai rasa dan
interpretasi yang berbeda-beda.
4) Ragam bahasa tulis dalam surat pribadi
Ragam bahasa dalam surat pribadi bersifat santai dan
tidak kaku. Bahasa yang digunakan pun sederhana.
Ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam memahami isi surat.

xv
5) Ragam bahasa dalam surat kabar
Ragam bahasa yang digunakan pada media cetak
berbeda dengan ragam bahasa pada karya sastra.
6) Ragam bahasa tulis dalam majalah
Ragam bahasa tulis di surat kabar hampir sama
dengan ragam bahasa tulis di majalah.
C. Ragam bahasa santai

Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam suasana


santai dan bertujuan untuk menimbulkan suasana santai.
Karena dipakai dalam suasana santai dan bertujuan untuk
membuat suasana santai, tidak mengherankan jika bahasa
yang digunakan juga bersifat santai. Maksudnya basa
tidak secara ketat mengikuti kaidah yang berlaku dan
kosakata banyak bercampur dengan kata dari bahasa
daerah. Di samping itu, sering juga digunakan kata yang
tidak baku, misalnya kata senyampang, sembari, belon,
membikin, Cuma, buat, dan sebagainya.

D. Ragam bahasa lawak

Merupakan ragam bahasa yang digunakan orang untuk


menimbulkan suasana lucu. Selain itu, digunakan juga
untuk menimbulkan tawa para pendengarnya, khususnya
ragam bahasa yang dipakai oleh para pelawak pada
waktu mereka melawak. Dalam ragam bahasa lawak
terdapat banyak penyimpangan atau plesetan, yaitu
penyimpangan dari prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan antara pembicara dan pendengarnya

3. Berdasarkan penuturnya
A. Ragam regional atau dialek
Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat yang
masing-masing dapat dipahami secara timbal balik oleh
penuturnya. Ciri utamanya tekanan, naik turun, nada, dan

xvi
panjang pendek bunyi bahasa. Dapat dikatakan bahwa
ragam regional yaitu persamaan yang disebabkan oleh
letak geografi yang saling berdekatan. Letak yang
berdekatan itu memungkinkan komunikasi yang sering
antara penutur-penutur dialek.
B. Ragam idiolek

Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan


kebiasaan atau cara berbahasa yang khas pada
seseorang . idiolek merupakan ciri kebahasaan
seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki orang lain.
Perbedaan itu disebabkan oleh faktor fisik dan psikis.
Perbedaan fisik misalnya karena perbedaan bentuk alat-
alat bicara. Perbedaan faktor psikis biasanya disebabkan
oleh perbedaan tempramen, watak, intelektual, dan lain
sebagainya.

C. Ragam social atau sosiolek


Sosiolek merupakan variasa bahasa yang disebabkan
perbedaan kelompok tertentu dalam masyarakat seperti
kelompok pegawai, remaja, orang tua, dan sebagainya.
D. Ragam bahasa temporal
Merupakan variasi bahasa yang digunakan pada kurun
waktu tertentu. Ragam bahasa temporal yang terkenal
yaitu ragam bahasa Melayu, khususnya ragam bahasa
yang digunakan Hang Tuah dan Abdul Kadir Munsyi.
4. Ragam baku
Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan
dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sebagai kerangka
rujukan yang menentukan benar tidaknya penggunaan bahasa
baik ragam kisan maupun tulis.
Ciri-Ciri Kata baku
1) Tidak di pengaruhi bahasa daerah
2) Tidak di pengaruhi bahasa bahasa asing

xvii
3) Bukan rerupakan ragam percakapan.
4) Pemakaian imbuhan secara eksplisit
5) Pemakaian kata yang sesuai dengan konteks kalimat
6) Tidak rancu ( tidak terkontaminasi),
7) Tidak mengandung pleonasme
8) Tidak mengandung Hiperkorek
Contoh :

  Ciri-ciri   Ragam Baku Ragam Tidak Baku


No
kata baku   (Benar)   (Salah)
 Tidak di  - saya  - gue
1 pengaruhi  - ibu  - nyokap
bahasa daerah  - bertemu  - ketemu
 Tidak di
pengaruhi  - kesempatan lain  - lain kesempatan
2
bahasa bahasa  - kantor tempat  - kantor di mana
 asing
 Bukan
 - dengan  - sama
3 rerupakan ragam
 - memberi  - kasih
percakapan
 - ayah bekerja
 Pemakaian  - ayah kerja keras
keras
4 imbuhan secara  - ia tendang
 - ia menendang
eksplisit musuhnya
musuhnya 
 Pemakaian kata
 - suka dengan
yang sesuai  - suka akan
5  - disebabkan
dengan  - desebabkan oleh
karena
 konteks kalimat
 Tidak rancu  - berkali-kali  - berulangkali
6 ( tidak  -  -
terkontaminasi ) mengesampingkan mengenyampingkan
 Tidak
 - para tamu  - para tamu-tamu
7 mengandung
 - hadirin  - para hadirin
pleonasme
8  Tidak  - insaf  - insyaf
mengandung  - sah  - syah
Hiperkorek  - syukur  - sukur
 - berkali-kali  - berulang kali
 - Surga  - Syurga
 - Pihak  - Fihak
 -  -

xviii
mengesampingkan mengenyampingkan
 - anggota  - anggauta
 - teladan  - tauladan
 - sentosa  - sentausa
 - Saraf  - Syaraf
 - Disahkan  - Disyahkan
 - asas  - azas
 - hak asasi  - hak azazi
 - batin  - bathin
 - hadir  - hadlir
 - pasal  - fatsal
 - ijazah  - izazah, ijasah

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Bahasa Indonesia sebagai sebuah bahasa, memilki dua kedudukan
yang sangat penting, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa nasional.
Dimana setiap kedudukan itu memilkimfungsi masing-masing. Selain itu,
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara juga memilki
ragam bahasa. Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,
yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan pembicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. Bahasa Indonesia sendiri, memilki empat jenis ragam
bahasa, yaitu menurut media penyampaian, anatar penutur dan antar
pembicara, berdasarkan penutur dan ragam bahasa baku.
3.2 Saran
Jika pemuda era 1928 telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan, maka tugas kita sebagai warga negara Indonesia saat ini
adalah agar dapat menjaga status bahasa pemersatu tersebut. Karena
dengan menjaga bahasa Indonesia, dapat diartikan juga kita menjaga
persatuan Indonesia.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Mutmainah, Siti. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Malang:


Literasi Nusantara.

Mulyati. 2017. Terampil Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Kencana.

Wahyudi, Bivit Anggoro Prasetyo Nugroho, Isnaeni Praptanti. 2017. Bahasa


Indonesia Kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Darmawati, Uti. 2009. Ragam Bahasa Indonesia. Klaten. PT Intan Pariwara.

xx

Anda mungkin juga menyukai