Anda di halaman 1dari 3

Otonomi daerah tingkat kabupaten (tingkat II)

Daerah Tingkat II (disingkat Dati II) adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
Daerah Tingkat I. Dati II dapat berupa Kabupaten Dati II atau Kotamadya Dati II. Perbedaan Kabupaten
dengan Kotamadya adalah pada aspek demografi, luas wilayah, dan sektor usaha utama daerah.

Istilah ini muncul sejak berlakunya UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah,
sekaligus menghapus istilah "Daerah Swatantra", yang diperkenalkan dalam UU no. 1 tahun 1959

Pelaksanaan otonomi daerah di kabupaten

1. Kabupaten dan Kota sepenuhnya menggunakan asas desentralisasi atau otonom. Dalam
hubungan ini, kecamatan tidak lagi berfungsi sebagai peringkat dekonsentrasi dan wilayah
administrasi, tetapi menjadi perangkat daerah kabupaten/kota. Mengenai asas tugas
pembantuan dapat diselenggarakan di daerah provinsi, kabupaten, kota dan desa. Pengaturan
mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa sepenuhnya diserahkan pada daerah masing-
masing dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Kabupaten dan Kota diberikan otonomi yang luas, sedang pada provinsi otonomi yang terbatas.
Kewenangan yang ada pada provinsi adalah otonomi yang bersifat lintas Kabupaten dan Kota,
yakni serangkaian kewenangan yang tidak efektif dan efisien kalau diselenggarakan dengan pola
kerja sama antar Kabupaten atau Kota. Misalnya kewenangan di bidang perhubungan, pekerjaan
umum, kehutanan dan perkebunan dan kewenangan bidang pemerintahan tertentu lainnya
dalam skala provinsi termasuk berbagai kewenangan yang belum mampu ditangani Kabupaten
dan Kota.
3. Pengelolaan kawasan perkotaan di luar daerah kota dapat dilakukan dengan cara membentuk
badan pengelola tersendiri, baik secara intern oleh pemerintah Kabupaten sendiri maupun
melalui berkerja sama antar daerah atau dengan pihak ketiga. Selain DPRD, daerah juga memiliki
kelembagaan lingkup pemerintah daerah, yang terdiri dari Kepala Daerah, Sekretariat Daerah,
Dinas-Dinas Teknis Daerah, Lembaga Staf Teknis Daerah, seperti yang menangani perencanaan,
penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan, pengawasan dan badan usaha milik
daerah. Besaran dan pembentukan lembaga-lembaga itu sepenuhnya diserahkan pada daerah.
Lembaga pembantu Gubernur, Pembantu Bupati/Wali Kota, Asisten Sekwilda, Kantor Wilayah
dan Kandep dihapus.

4. Daerah yang memiliki status istimewa atau otonomi khusus, pembentukan perangkat daerah
untuk melaksanakan status istimewa dan otonomi khusus berpedoman pada peraturan Menteri
dengan pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara. Walau demikian pembentukan perangkat daerah bagi daerah
yang ditetapkan sebagai daerah istimewa dan daerah otonomi khusus secara umum tetap
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.

Perangkat pelaksanaan otonomi daerah kabupaten

Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik,


potensi, dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat
daerah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk Kabupaten/Kota
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai kurang dari 40 (empat puluh) terdiri dari:

1. Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Asisten;


2. Sekretariat DPRD;
3. Dinas paling banyak 12 (dua belas);
4. Lembaga Teknis Daerah paling banyak 8 (delapan);
5. Kecamatan; dan
6. Kelurahan.

Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai antara 40 (empat puluh) sampai dengan 70 (tujuh
puluh) terdiri dari:

1. Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Asisten;


2. Sekretariat DPRD;
3. Dinas paling banyak 15 (lima belas);
4. Lembaga Teknis Daerah paling banyak 10 (sepuluh);
5. Kecamatan; dan
6. Kelurahan.

Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) terdiri dari:

1. Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 4 (empat) Asisten;


2. Sekretariat DPRD;
3. Dinas paling banyak 18 (delapan belas);
4. Lembaga Teknis Daerah paling banyak 12 (dua belas);
5. Kecamatan; dan
6. Kelurahan.

Anda mungkin juga menyukai