Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA

ILMIAH
BAHASA INDONESIA
Indahyani, SS, MPd.

Nama Kelompok :

1. Anton Cahyono NIM : 1406000


2. Candra Pratama Putra NIM : 140600012
3. Cynthia Ririhena NIM : 140600013
4. Daniel Triatmaja NIM : 1406000

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

FAKULTAS HUKUM

JURUSAN ILMU HUKUM


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas lmpahan
rahmat dan kuasa-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia tentang Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
khususnya membahas mengenai pengertian ragam ilmiah, berbagai ragam ilmiah
dan penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi


sumbangsih kepada kami dalam penyesuaian makalah ini dan tentunya kami
mengakui bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini Hal ini karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu, kami
senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna penyempurnaan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan
utamanya kepada kami. Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan guna mengetahui mengenai Bahasa
Indonesia Ragam Ilmiah.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PENDAHULUAN iii

BAB PEMBAHASAN 1

Pengertian Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah...............................................1

Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah........................................................1

Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah..................................................................5

Menggunakan Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah dalam Menulis dan


Presentasi Ilmiah..........................................................................................7

KESIMPULAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makalah ini kami tujukan khususnya untuk kalangan remaja,
pelajar dan generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal akan
karakteristik bahasa Indonesia ilmiah. Seiring dengan perkembangan
bahasa dan mendunianya bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris, kita
sebagai generasi muda Indonesia harus memahami karakteristik ilmiah
dari Bahasa Indonesia agar tidak tertinggal dan tidak punah.
Dengan berkembangnya bahasa gaul seperti Loe, Gue, Guys, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu demi memperdalam Bahasa Indonesia secara
ilmiah kami membuat makalah berjudul Karakteristik Bahasa Indonesia
Ilmiah.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa Indonesia secara
ilmiah?
b) Sebutkan karakteristik Bahasa Indonesia secara ilmiah!
c) Bagaimana menerapkan Bahasa Indonesia ilmiah dalam kehidupan
sehari-hari?
d) Bagaimana menggunakan Bahasa Ilmiah dalam menulis dan
presentasi ilmiah?

3. Tujuan
a) Mengetahui pengertian ragam Bahasa Indonesia secara ilmiah.
b) Mengetahui macam-macam karakteristik Bahasa Indonesia secara
ilmiah.
c) Mengetahui penerapan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari.
d) Mengetahui cara menggunakan Bahasa Ilmiah dalam menulis dan
presentasi ilmiah.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah
Bahasa Indonesia Ilmiah adalah Bahasa Indonesia yang diterapkan dalam
karya tulis ilmiah. Sebagai bahasa yang memaparkan fakta, konsep, teori ataupun
gabungan dari ketiga tersebut.
2. Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah
Adapun karakteristik Bahasa Indonesia secara Ilmiah adalah sebagai
berikut :
a) Cendikia
Artinya adalah Bahasa Indonesia itu bisa digunakan secara tepat dan
seksama sehingga gagasan yang dibuat oleh penulis bisa tersampaikan
dengan baik kepada pembaca. Contoh kalimat cendikia adalah :
1. Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan
terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama
pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang
dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral
bangsa Indonesia.
2. Pada era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama karena
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia

Contoh kalimat 2 di atas secara jelas mampu menunjukkan


hubungan kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas pada
contoh 1. Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan dan
keseksamaan penggunaan kata. Karena itu, bentukan kata yang
dipilih harus disesuaikan dengan muatan isi pesan yang akan
disampaikan.

3. Pemaparan, pembuatan, pembahasan, pemerian


4. Paparan, buatan, bahasan, perian

Kata-kata pada contoh (3) menggambarkan suatu proses,


sedangkan contoh (4) menggambarkan suatu hasil.

b) Lugas dan Jelas


Artinya adalah Bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan
ilmiah secara tepat dan jelas dan tidak meragukan. Setiap gagasan
diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah
makna yang lugas. Contoh kalimat Lugas adalah :
1. Para pendidik kadangkala atau bahkan sering kena getahnya
oleh ulah sebagian, anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa
dikatakan ringan.
2. Para pendidik yang kadang-kadang atau bahkan sering terkena
akibat ulah sebagian anak-anak yang mempunyai tugas yang
berat.

Kalimat (1) bermakna tidak lugas. Hal itu tampak pada pilihan kata
kena getahnya dan tidak bisa dikatakan ringan. Kedua ungkapan itu
tidak mampu mengungkapkan gagasan secara lugas. Kedua
ungkapan itu dapat diganti terkena akibat dan berat yang memiliki
makna langsung, seperti kalimat (2). Contoh kalimat Jelas adalah :

1. Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan


dari penanaman moral di rumah yang dilakukan melalui mata
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata
pelajaran yang paling strategis karena langsung menyangkut
tentang moral Pancasila, juga diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Agama, IPS, Sejarah & Kesenian
2. Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan
dari penanaman moral di rumah. Penanaman moral di Sekolah.
Penanaman moral di Sekolah dilaksanakan melalui mata
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata
pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut tentang
moral Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila
juga diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Agama, IPS,
Sejarah & Kesenian.

Contoh (1) tidak mampu mengungkapkan gagasan secara jelas,


antara lain karena kalimat terlalu panjang. Kalimat yang panjang
itu menyebabkan kaburnya hubungan antargagasan yang
disampaikan. Hal itu berbeda dengan contoh (2). Kalimat-
kalimatnya pendek sehingga mampu mengungkapkan gagasan
secara jelas.

c) Objektif
Artinya adalah harus menghindari kata-kata yang bersifat objektif.
Kalimat Bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila
mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak
dipengaruhi oleh emosi pribadi pemakainya. Contoh kalimat objektif :
1. Contoh-Contoh itu telah memberikan bukti betapa besarnya peranan
orang tua dalam pembentukan kepribadian anak. Dari paparan
tersebut kiranya dapat disimpulkan sebagai berikut.
2. Contoh-Contoh itu telah memberikan bukti besarnya peranan orang
tua dalam pembentukan kepribadian anak. Dari paparan tersebtu
dapat disimpulkan sebagai berikut.
Hadirnya kata betapa dan kiranya pada contoh (1) menimbulkan
sifat subjektif. Berbeda dengan contoh (2) yang tidak mengandung
unsur subjektif.

d) Ringkas dan Padat


Artinya tidak ada unsur kata atau kalimat yang terbuang karena dilebih
lebihkan, artinya pemakaian unsur bahasa di dalamnya hemat. Ciri
padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa. Contoh kalimat ringkas dan padat adalah :
1. Nilai etis diatas menjadi pedoman bagi setiap warga negara
Indonesia.
2. Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan diatas menjadi
pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap
warga negara Indonesia.
Contoh (1) berikut termasuk bahasa ilmiah yang ringkas/padat,
sedangkan contoh (2) adalah bahasa yang tidak ringkas.

e) Konsisten
Artinya adalah penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang
sesuai dengan kaidah yang digunakan secara konsisten, bersifat taat
azas, selaras dan tidak berubah-ubah .Contoh kalimat konsisten adalah
sebagai berikut :
1. Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim
Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
2. Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim
Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
Contoh (2) tidak konsisten dengan kaidah yang berlaku. Sementara itu
contoh yang konsisten adalah contoh (1).

f) Gagasan sebagai Pangkal Tolak


Artinya gagasan sebagai pangkal tolak Bahasa Indonesia keilmuan.
Itulah kenapa kalimat-kalimat bahasa keilmuan berorientasi kepada
kalimat pasif, bukan kalimat aktif. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan
dan membina anak berbakat sangat penting.
2. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan
membina anak berbakat sangat penting.
Contoh kalimat (1) berorientasi pada penulis. Hal itu tampak pada
pemilihan kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut.
Contoh (2) berorientasi pada gagasan dengan menyembunyikan
kehadiran penulis.

3. Ragam Bahasa Ilmiah


Suatu ragam bahasa, terutama dalam ruang lingkup bahasa jurnalistik atau
hukum tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kosakata ragam bahasa
baku agar menjadi panutan masyarakat pengguna Bahasa Indonesia.

a) Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana

1. Ragam Bahasa Lisan


Adalah bahasa yang dianjurkan untuk pengguna bahasa lisan. Bahasa
lisan bisa dibagi menjadi bahasa lisan formal dan tidak formal.
Bahasa lisan formal biasa kita temukan saat orang berpidato,
sambutan, ceramah, dll. Sedangkan bahasa lisa tidak formal bisa kita
temukan saat orang orang sedang berbicara antar satu sama yang
lain. Contoh bahasa lisan formal :

1. Mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas kuasa-Nya kita bisa hadir di acara pengesahan jembatan Sulam
Bibir ini.

Contoh tersebut bisa disebut sebagai bahasa formal karena


menggunakan tata bahasa yang sopan dan sesuai dengan Bahasa
Indonesia yang benar.

Contoh bahasa lisan tidak formal :

1. Ayo kita naikin pohon ini buat ambil buah mangga itu.

Contoh ringkas diatas sudah membuktikan bahwa bahasa lisan tidak


formal karena terletak dari penggunaan bahasa yang tidak sesuai
dengan Bahasa Indonesia yang benar menurut EYD.

2. Ragam Bahasa Tulis


Adalah bahasa yang dianjurkan untuk pengguna bahasa tulis. Bahasa
tulis ini juga bisa dibagi menjadi bahasa tulis formal dan tidak
formal. Bahasa tulis formal biasa ditemukan ketika kita menulis
sebuah karya ilmiah, sebuah surat kantor atau surat resmi lainnya.
Sedangkan bahasa tulis tidak formal biasa kita temukan saat
mengirim pesan kepada rekan sendiri, dan lain sebagainya.
Contoh bahasa tulis formal :
1. Skripsi ini berjudul Pengaruh Penjualan Saham terhadap Laba
Usaha pada PT BNI Cabang Makassar tahun 2007. Skripsi ini
memasahkan bagaimana pengaruh penjualan saham terhadap
laba usaha pada perusahaan tersebut sejak 1 Juli hingga 31
Desember 2007.
Contoh diatas merupakan contoh bahasa tulis formal dalam bentuk
skripsi atau karya ilmiah.

Contoh bahasa tulis tidak formal :


1. Aku boleh minta contekan tentang Bahasa Indonesia nggak?

Contoh ringkas diatas banyak ditemukan di surat-surat informal


seperti surat pribadi, SMS, dan lain sebagainya.

Maka dari itu kita akan mengenal Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa Non
Baku :
1. Ragam Bahasa Baku Dipakai Dalam :
Pembicaraan dimuka umum, misalnya pidato kenegaraan,
seminar, rapat dinas, dll
Pembicaraan dengan atasan, misalnya dengan direktur
perusahaan, guru atau dosen ditempat perkuliahan.
Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan
dan lain sebagainya.
2. Ragam Bahasa Tidak Baku Dipakai Dalam :
Percakapan antar rekan kerja atau teman kuliah
Komunikasi melalui layanan pesan singkat
Percakapan diluar konteks formal seperti di kafe atau restoran

4. Menggunakan Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah dalam Menulis dan


Presentasi Ilmiah

Ciri ciri penggunaan Bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah


adalah sebagai berikut :

1. Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia baku, baik mengenai struktur kata ataupun kalimat.
Demikian juga pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai
dengan kaidah ejaan.
Contoh :
1. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir (Tidak
Baku)
2. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir (Baku)
2. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah haruslah masuk akal. Contoh kalimat logis :
1. Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus
Contoh :
1. Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus.
Tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa.
3. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam bentuk angka harus ditulis
dengan pasti dan dapat dibuktikan keakuratannya.
Contoh : Jumlah mahasiswa/i yang mengikuti UKM Basket
kebanyakan berasal dari Fakultas Hukum. Kata kebanyakan ini
tidak pasti dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya karena bisa saja
berjumlah 5, 6, 7, dst.
4. Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan
penulis atau pemutus dan tidak mengandung unsur ganda.
Contoh : Lobby apartemen yang sedang rusak tersebut sedang
diperbaiki. Kalimat tersebut memunyai makna ganda. Mungkin saja
lobby yang rusak atau apartemennya yang rusak.
5. Denotatif
Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti yang
sebenarnya. Contoh :
1. Pak Jono mempunyai satu ekor kambing hitam.
2. Jono merupakan anak ketiga dalam keluarga.
6. Runtut
Ide yang diungkapkan harus secara runtun dan sesuai dengan urutan
serta tingkatannya baik dalam alinea atau paragraf yang mengemban
satu ide atau satu pokok bahasan. Contoh alinea runtun :
Pergi ke kantor pos, jam menunjukkan pukul 1 ketika si Lusi pulang
setelah makan. Setelah makan, Lusi istirahat sambil menonton
acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos, ia akan
mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak lusi tinggal di pulau
Penang, Malaysia. Lalu, ibu mengajak lusi pergi ke kantor pos.
Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.

Paragraf diatas menunjukkan urutan kalimat yang runtun dan saling


berhubungan dengan kalimat-kalimat sebelumnya.

KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah digunakan untuk menulis sebuah
karya ilmiah
Karakteristik Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah adalah sebagai
berikut :
1. Cendikia
2. Lugas
3. Objektif
4. Ringkas dan Padat
5. Konsisten
6. Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Ciri ciri menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam
penulisan ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Baku
2. Logis
3. Kuantitatif
4. Tepat
5. Denotatif
6. Runtun

2. Saran
Kami sarankan anda sebagai generasi muda Indonesia untuk lebih
mengetahui dan melestarikan Bahasa Indonesia ilmiah dalam penggunaan
kata sehari hari agar mampu berbicara didepan umum meskipun dalam
lingkungan informal agar tidak kaku apabila berbicara dengan orang yang
tidak mengetahui bahasa daerah.

DAFTAR PUSTAKA
http://aisyah-paradise.blogspot.com/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-
ragam-ilmiah_8.html

http://rasydinsjatry.blogspot.com/2013/04/bahasa-indonesia-ragam-
ilmiah_162.html?m=1

http://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/menuliskan-pokok-
pokok-isi-berita.html?m=1

Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia.2013. Menulis Ilmiah: Buku Ajar


MPK Bahasa Indonesia. Surabaya: Unesa University Press

Anda mungkin juga menyukai