Anda di halaman 1dari 23

KOMPOSISI KARYA ILMIAH DAN PENENTUAN

TOPIK

OLEH :

SYAHRUL ANAMI
F041181520

JULIANTO PRATAMA
F041181513

JOEL OKTA NUGRAHA


F041181510

ILHAM AMIR
F041181504

SAFAR
F041181356
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dan akhirnya dapat
terselesaikan tanpa adanya hambatan yang sulit bagi kami.
Terlepas dari hal tersebut , tentu saja makalah ini belum mendekati kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
kami kedepannya dapat membuat makalah yang mendekati kesempurnaan.
Akhirnya, kami sangat mengharapkan makalah ini agar dapat berguna bagi
semua pihak, terkhususnya bagi kami, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi
pembacanya.

Makassar, 6 November 2018


DAFTAR ISI

Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I - PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Pembahasan 4
BAB II - PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Komposisi Karya Ilmiah 5
B. Sistematika Karya Ilmiah 6
C. Uraian Komposisi Karya Ilmiah 16
D. Penentuan Topik Dalam Penulisan Karya Ilmiah 20
BAB III. PENUTUP 22
A. Kesimpulan 22
B. Saran 22
Daftar Pustaka 23
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang menyangkut kebenaran yang di
bahas dengan melakukan penelitian, Dimana dalam bahasa Indonesia banyak
memiliki cabang atau pembahasan tentang sebuah karya tulis sehinga hal ini melatar
belakangi kami untuk membuat makalah ini. Dengan ada nya makalah ini
diharapapkan pembaca dapat mengetahui komposisi serta penentuan topik dalam
menulis suatu karya ilmiah agar karya tersebut bisa dibuktikan kebenaran dan dapat
dipercaya.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut ;
1) Apakah pengertian komposisi karya ilmiah ?
2) Bagaimanakah Sistematika penulisan karya ilmiah?
3) Bagaimanakah cara penentuan topik dalam penulisan karya ilmiah?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk ;
1) Mengetahui pengertian komposisi karya Ilmiah.
2) Mengetahui Sistematika Penulisan Karya Ilmiah.
3) Mengetahui cara penentuan topik dalam penulisan karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMPOSISI KARYA TULIS ILMIAH

K o m p o s i s i ( t u l i s ) a r t i n ya u n t a i a n k a t a d a n k a l i m a t ya n g t e r a t u r d a n membentu
k suatu cerita. Melakukan komposisi pada suatu tulisan artinya mengatur kata-kata dan kalimat-kalimat dalam
tulisan tersebut sehingga membentuk suatuuraian yang jelas. Komposisi yang baik memudahkan
orang untuk membaca danmengerti isi dari sebuah tulisan dalam waktu yang relatif singkat.
Pembaca dapatdengan mudah mengikuti jalan pikiran dan maksud dari penulis karena tulisan telahtersusun dalam
kronologis penjabaran yang teratur dan dengan bahasa yang mudahdipahami.

B. SISTEMATIKA KARYA ILMIAH

Menulis karya tulis ilmiah yang bersumber penelitian adalah menulis laporan penelitian dan
artikel untuk jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaikan dengan format
penelitian. Format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, di
mana setiap metode memiliki format tersendiri. Format dalam menulis karya ilmiah merupakan
alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses
penulisan. Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian
seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan kepada
rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti kita ketahui
bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan karya tulis ilmaih
merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca memperoleh jawaban dari
masalah yang diteliti.Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal
gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang menjadi
permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah, (b)
Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa
yang menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data dikum- pulkan dan
dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang
dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis ilmiah ada dua macam, yaitu (a) panjang, contoh- nya skripsi, tesis atau
laporan penelitian, dan (b) atau versi pendek, contoh- nya artikel jurnal dan makalah simposium.
A. Sistematika Laporan Penelitian
Bagian Awal
1. Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
2. Halaman sampul
3. Halaman judul
4. Abstrak
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka setiap variabel
B. ……………
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Uji Prsayarat Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bagian Akhir
• Daftar Pustaka
• Lampiran
• Riwayat Hidup Penulis
f). Sistematika Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar, Artikel Jurnal Ilmiah)
1). Pendahuluan
2). Metode
3). Temuan dan Pembahasan
4). Kesimpulan dan Rekomendasi
5). Daftar Pustaka

Berikut ini disajikan contoh format karya tulis ilmiah laporan hasil penelitian berserta uraian
tiap-tiap bagian, sebagai berikut.

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


1. memaparkan permasalahan umum yang menjadi landasan fokus masalah yang akan diteliti
2. memaparkan faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut muncul.:
o Faktor yang melatarbelakangi permasalahan digambarkan dengan kenyataan yang ada,
misalnya kemampuan guru biologi dalam penggunaan metode CTL rendah. Paparkan fakta yang
mendukung, seperti hasil pengamatan kita saat melakukan supervisi.
o Berilah argumentasi mengapa kemampuan tersebut rendah, misalnya guru kurang berminat
untuk mencoba, sulit mengaplikasikan meteri dengan metode, tugas-tugas tidak mendorong
aktivitas siswa. Dalam memberi argumentasi ini dilakukan analisis yang didasari suatu bukti
nyata berdasarkan pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi guru mengajar di kelas.
o Berilah argumentasi perkiraan pemecahan yang diharapkan dapat mengatasi masalah, misalnya
bila masalah yang dominan adalah teknik pelatihan, maka pilihlah teknik pelatihan yang
dianggap dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar biologi dengan metode CTL.
Contoh, teknik problem solving sebagai upaya peningkatan kemampuan guru menerapkan
metode CTL dalam mengajar biologi di SMA.
o Berilah argumentasi kelebihan dari teknik Problem Solving, sehingga penelitian diharapkan
dapat memecahkan masalah tersebut, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya
memperkecil kesenjangan itu.
3. Mengerucutkan permasalahan menjadi lebih fokus pada variabel penelitian.

B. Identifikasi Masalah
o Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada tersedia dan cukup
banyak, peneliti dapat mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya.
o Dalam mengidentifikasi peneliti melakukan pendataan semua permasalahan yang diduga
mempengaruhi variabel utama atau masalah yang ada
o Identifikasi masalah dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan yang terkait dengan
fokus masalah.

C. Pembatasan Masalah
o Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan
sesuai untuk diteliti.
o Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian diketemukan
lebih dari satu masalah.
o Dari masalah-masalah yang teridentifikasi tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana yang
paling menjadi masalah utama dan menjadi faktor yang sangat mempergaruhi dan sesuai untuk
diteliti.
o Pilihlah salah satu permasalahan yang sekiranya sesuai
o Jika yang diketemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus
dipertimbangkan kelayakan serta kesesuaiannya untuk diteliti.

D. Perumusan Masalah
o Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan.
o Perumusan masalah ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah
selanjutnya.
o Perumusan masalah memperhatikan hal-hal berikut ini:
(a) masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
(b) rumusan itu hendaknya padat dan jelas, dan
(c) rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.

E. Hipotesis Tindakan
o Rumuskan dugaan sementara pemecahan masalah yang disebabkan oleh solusi yang dipilih
secara operasional
o Misalnya ” Teknik Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan guru biologi dalam
menerapkan metode CTL dalam pelajaran Biologi”

Bab II
Kajian Teori Dan Kerangka Berpikir

A. Kajian Teori
o Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-
konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoretis bagi peneliti yang akan dilakukan itu.
o Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan
sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
o Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang harus
melakukan penelaahan kepustakaan.
o Telaah pustaka dilakukan untuk memcahkan permasalahan yang terdapat pada perumusan
masalah berdasarkan teori yang ada. Pemecahan masalah secara teoretis adalah mempergunakan
teori yang relevan sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji permasalahan agar mendapat
jawaban yang akurat.
o Dalam kajian teori bukan kumpulan kutipan dari teori yang relevansaja, tetapi kajian yang
membangun kerangka pemikiran pemecahan masalah sampai dapat menggambarkan cara
perolehan data berupa konstruk variabel yaitu indikator-indkator dari variabel yang harus
diamati.

B. Kerangka berpikir
o Sintesis dari analisis hasil kajian teori dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
o Memberikan gambaran pemecahan masalah dengan adanya variabel yang digunakan untuk
memecahkan masalah
o Gambaran tersebut memberikan arah pemecahan masalah melalui argumentasi, yaitu
menyusun kerangka berpikir peneliti sendiri secara sistemik dan analitik.
Bab III
Metodologi Penelitian

A. Tujuan
Tujuan penelitian perlu dirumuskan, karena dalam tujuan ini memberikan gambaran pemecahan
masalah yang diharapkan dalam penelitian. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan harus
operasional dan rinci.
B. Lokasi
Jelaskan lokasi penelitian
C. Waktu
Jelaskan waktu pelaksanaan penelitain
D. Prosedur
1. Perencanaan
a. Masalah yang teridentifikasi/fokus masalah
bagian ini menjelaskan masalah yang teridentifikasi berdasarkan hasil pengamatan/pretes serta
analisis untuk mencari akar masalah.
b. Rencana Tindakan
bagian ini menjelaskan rencana tindakan berdasarkan akar masalah yang telah teridentifikasi
yang berupa tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan, aspek apa saja yang
dilakukan untuk memperbaiki yang dirumuskan dalam siklus. Dalam rencana tindakan ini
terdapat kreteria keberhasilan dari suatu siklus. Rencana tindakan disusun dalam bentuk skenario
pembelajaran yang mana dalam strategi pembelajaran telah mengimplementasikan solusi
(tindakan) yang direncanakan untuk memecahkan masalah.
2. Pelaksanaan
o Objek
o Kolaborator
3. Evaluasi

Bab IV
Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
1.1. Siklus I
a. Perencanaan
berisi rencana untuk melaksanakan action pada siklus ini (seperti skenarion pembelajaran)
b. Pelaksanaan
menjelaskan pelaksanaan tindakan (action) secara jelas langkah-langkah yang dilakukan dalam
proses penelitian.
c. Hasil Pengamatan
berisi paparan yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, misalnya nilai
hasil tes atau analisis hasil yang diamati/dijaring melalui kuesioner. hasil pengamatan
kolaborator selama pelaksanaan action.
d. Refleksi
Pembahasan hasil dari peneliti dan kolaborator yang merupakan kesimpulan daripelaksanaan
siklus I. Bila dari hasil refleksi menyimpulkan hasil action belum tuntas, maka dirumuskan
kembali masalah yang akan ditindalanjuti pada siklus kedua.
2. Pembahasan
Berisi pembahasan berdasarkan analisis-analisis yang ada pada setiap siklus

Bab V
Kesimpulan Dan Saran

1. Kesimpulan
2. Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
1 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah
2 Skenario/RPP
3 Bukti Pengamatan dari Kolaborator
4 Instrumen/tes
5 contoh/bukti pekerjaan/jawaban siswa

B. Sistematika Makalah Seminar dari Hasil Penelitian


• Judul
– Bagian yang mungkin satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu
menarik perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
– Judul yang tidak jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan
menyebabkan tulisan diremehkan orang
– Judul yang baik memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
– Dalam menyusun judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
– Hindari pemakaian kata kerja pada awal judul
– Jangan memakai kata singkatan atau akronim
• Baris kepemilikan
– Nama pengarang
– Nama lembaga tempat kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
– Setiap orang yang namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa
menjawab isi dari tulisan tersebut
– Dalam menulis nama, tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan
• Abstrak dan Ringkasan
– Abstrak dapat menerangkan keseluruhan isi tulisan
– Abstrak disajikan ke dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
– Komponen abstrak:
– Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun
pengacuan pada pustaka
• Kata kunci
– Kata kunci dapat berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
– Pilih kata-kata yang dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
• Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini
menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
• Latar belakang atau rasioanl penelitian
• masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah
• rumusan tujuan penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
• Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya.
Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan
kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat dan lkangsung mengenai masalah yang diteliti.
Aspek yang dibahasa dan mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya.
Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga
mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana
pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini
dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelietian.
Metode
• Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian bisa jika
dalam beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa sub-bagian.
Hanya hal-hal yang pokok saja disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu
diberikan.
• Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan
bagaimana data dianalisis.

Hasil
• Bagian hasiladalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian
terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data; yang dilaporkan adalah hasil bersih.
Proses analisis data ( seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian
hipotesis pun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan
dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan
hasil pengujian hipotesis.
• Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi
komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik
digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
• Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah
menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini
pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil
memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopic-subtopik yang berkaitan langsung dengan
fokus penelitian.

Pembahasan
• Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan
adalah
a. menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
b. menafsirkan temuan-temuan
c. mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
• Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil
penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika
dan teori-teori yang ada.
• Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara
kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan
teori sebelumnya.

Kesimpulan dan saran


• Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran
yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan
dalam bentuk numerical.
• Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada
tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri
sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup.

Daftar Rujukan
• Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh
artikel ilmiah.
• Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang
tubuh makalah.

C. Artikel Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian


• Judul
– Bagian yang mungkin satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu
menarik perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
– Judul yang tidak jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan
menyebabkan tulisan diremehkan orang
– Judul yang baik memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
– Dalam menyusun judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
– Hindari pemakaian kata kerja pada awal judul
– Jangan memakai kata singkatan atau akronim

• Baris kepemilikan
– Nama pengarang
– Nama lembaga tempat kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
– Setiap orang yang namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa
menjawab isi dari tulisan tersebut
– Dalam menulis nama, tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan

• Abstrak dan Ringkasan


– Abstrak dapat menerangkan keseluruhan isi tulisan
– Abstrak disajikan ke dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
– Komponen abstrak:
– Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun
pengacuan pada pustaka

• Kata kunci
– Kata kunci dapat berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
– Pilih kata-kata yang dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
• Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini
menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
• Latar belakang atau rasioanl penelitian
• masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah
• rumusan tujuan penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
• Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya.
Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan
kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat dan lkangsung mengenai masalah yang diteliti.
Aspek yang dibahasa dan mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya.
Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga
mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana
pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini
dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian.
• Metodologi penelitian yang digunakan dalam pemecahan masalah dipaparkan secara naratif
yang menggambarkan metode, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data.

Pembahasan
• Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. Oleh karena itu biasanya merupakan bagian
terpanjang. Pada bagian ini disajikan hasil analisis data; Yang dilaporkan adalah hasil analisis
atau hasil pengujian hipotesis,
• Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi
komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik
digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
• Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan
adalah
a. menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
b. menafsirkan temuan-temuan
c. mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
• Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil
penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika
dan teori-teori yang ada.
• Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara
kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan
teori sebelumnya.
Kesimpulan dan saran
• Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran
yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan
dalam bentuk numerical.
• Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada
tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri
sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup.
Daftar Rujukan
• Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh
artikel ilmiah.
• Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang
tubuh makalah.

C. URAIAN KOMPOSISI
1) Pelengkapan pendahuluan
Unsur unsur yang tercakup dalam pelengkap pendahuluan adalah:
1.1. Halaman judul
1.2. Halaman persembahan
1.3. Halaman pengesahan
1.4. Halaman penerimaan
1.5. Kata pengantar
1.6. Daftar isi
1.7. Daftar gambar/table
1.8. Abstrak.
Halaman bagian pelengkap pendahuluan menggunakan angka romawi kecil (I,ii,iii,iv,dst) yang
ditempatkan bagian bawah (tengah)
2) Pendahuluan
Bangian pendahuluan mencakup hal hal berikut:
2.1. latar belakang masalah, berisi penjelasan tentang apa dan mengapa judul diangkap.
2.2. identifikasi masalah, berisi penjelasan yang menunjukkan beberapa masalah yang timbul
dari judul
2.3. pembatasan masalah, berisi penetapan atau pambatasan masalah tertentu beserta
argumentasinya.
2.4. perumusan masalah, berisi pertanyaan yang bersumber dari masalah yang dibatasi.
2.5. tujuan dan mampaat penelitian, yaitu merumuskan tujuang panelitian yang komsistemn
dengan masalah penelitiang yang telah ditetapkan dan merumuskan manpaat penelitian pada
bidang bidang tertentu yang sesuai.
3) Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka yaitu pembahasan teori yang dapat dijadikan landasan dan bandingan. beberapa
hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan rumusan teori adalah:
3.1. menbahas teori yang mengenai variabel penelitian
3.2. menyatakan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan pariabel penelitian.
3.3.menyatakan kerangka penelitiang yang dikembangkan dalam penelitian berdasar teori yang
digunakan.
3.4 merumuskan hipotesa penelitian dan criteria pengujiannya.
4) Metode penelitian
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan beserta argumentasinya, instrumen
penelitian yang digunakan, teknik pemilihan sempel, teknik analisis data , dan langka –langka
(prosedur) pelaksanaanya.
5) Pembahasan (hasil penelitian )
Bab ini berisi uraian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebelumnya, yaitu
menyatakan kembali variabel –variabel penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian, menhitung
hasil pengujian hipotesa (kalao perlu), dan menguraikan penelitian secara rinci.
6) Penutup
Bab ini berisi kesimpulan temuan penelitian dari hasil analisis data, saran dan tindak lanjudnya.
7) Bagian pelengkap penutup
Bagian pelengkap penutup berisikan:
7.1. Daftar pustaka, yaitu sebuah daftar yang memuat secara lengkap sumber tertulis berupa
buku-buku, majalah-majalah, jurnal-jurnal, surat kabar, dan baha-bahan lain yang menjadi
rujukan dalam penulisang karya ilmiah .
7.2 Lampiran, yaitu sejumlah impormasi seperti kospur data, gamba/peta, intrumen dalam
penelitian, transkripsi, riwanyat,hidup, surat perintah jalan, daftar inpormasi, dll. Jika
bahan inpomasi tambahan itu lebih dari satu maka penepatannya diurut dengan menggunakan
angka 1,2,3,dst.
7.3. indeks, yaitu berisi daftar istila yang digunakan dalam penulisan. Setiap kelompok
dipisahkan dalam jarak empat spasi dan dibelakang setiap kata diberi tanda koma selanjutnya
diikuti dengan nomor-nomor halama yang memuat fakta-fakta dan istila yang dimaksud.
Perhatikan contoh berikut:
· Adverbial,2,4,6,9,30.
· Afiks,3,4,8,9.
· Akektiva,4,6,7.
· Benefaktif,7,8,9,10.
· Bilangan,6,8,9,14.
· Ciri pungsional,4,5,6.
· Cirri morpologi,5,7,12.
7.4. daftar ralat, yaitu impormasi yang berisi daftar kesalahan tulis beserta perbaikannya.
Perhatikan contoh berikut:
Halaman baris tertulis seharusnya

1. 12. Dengan. dengar

80. 20. Alih kode. Campur kode.


D. PENENTUAN TOPIK DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
Topik adalah suatu isu atau pokok persoalan yang sifatnya masih umum dan abstrak, pada
dasarnya merupakan pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap dan sebagai
landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya.
Aktivitas menulis tidak mungkin dilakukan tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang
harus dilakukan pada tahap pra penulisan ialah memilih topik. Misalnya, isu mengenai
Akuntansi, ini adalah topiknya, yang tentunya masih bersifat umum, permasalahan Akuntansi
dalam hal apa masih belum jelas, oleh karenanya tadi dikatakan bahwa topik masih bersifat
umum dan abstrak. Sehingga langkah selanjutnya untuk membuat karya tulis ilmiah setelah
diketahui topiknya, adalah pembatasan topik, kemudian menentukan tema dan judul. Dengan
demikian dapat juga dikatakan bahwa judul merupakan perwujudan spesifik dari topik. Banyak
hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber untuk penentuan topik, di dalam memilih topik
karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini:
1) Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan topik
tersebut akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi, serta layak dibahas,
dan sesuai dengan bidang yang ditekuni.
2) Topik dikenal baik, berarti topik yang dipilih harus topik yang dikuasai atau diketahui penulis
sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya dikuasai penulis.
3) Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat memotivasi penulis
berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang dihadapi dan
memotivasi penulis menyelesaikan masalah karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca, topik
yang demikian mengandung minat untuk membacanya.
4) Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik dapat diperoleh dan cukup memadai. Artinya
sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat diperoleh, baik dari perpustakaan pribadi
penulis maupun dari perpustakaan yang ada di daerah atau kota penulis.
5) Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti laut, pendidikan,
pelayaran, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk membahasnya secara mendalam.
Apalagi jika panjang karya ilmiah dibatasi. Sebaliknya bila topik terlalu sempit, maka sifatnya
terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingga tidak banyak gunanya bagi pengembangan
ilmu (Sanggup, 2015: 22).
6) Topik yang dipilih sebaiknya: (a) Tidak terlalu baru, topik yang terlalu baru memang menarik
untuk ditulis, akan tetapi seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data
kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang
diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer; (b) Tidak terlalu
teknis. Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini
biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu, tanpa
mengupas teoriteori yang ada; (c) Tidak terlalu kontroversial. Suatu tulisan yang mempunyai
topik kontroversial menguraikan hal-hal diluar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan
semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi penulisnya. Topik yang terlalu umum atau
luas yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang
lingkupnya. Hal ini dilakukan agar penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-
habisnya dan dapat menulis dengan suatu tujuan khusus.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi, yang menyajikan
gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang
pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data, dan penyimpulan-penyimpulan di dalamnya
berpola induktif dan deduktif, serta pembahasan datanya berdasarkan rasio. Terdapat berbagai
jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan
artikel jurnal, yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

B. SARAN
Diharapkan para mahasiswa agar membuat suatu Karya Tulis Ilmiah dengan mengikuti
komposisi yang sesuai agar Karya Ilmiah yang ditulis dapat menjadi suatu Karya Tulis yang
akurat dan terpercaya sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
https://suaidinmath.wordpress.com/2014/10/05/penulisan-karya-ilmiah-2/
(akses 31 oktober 2018)

http://sidikoky.blogspot.com/2015/12/komposisi-karnya-tulisilmiah-skripsi.html
(akses 31 oktober 2018)

https://www.scribd.com/doc/96954378/Bab-II-Komposisi-Dan-Bahasa-Penulisan-
Ilmiah (akses 31 oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai