Anda di halaman 1dari 15

SIKAP WARA, ZUHUD, SABAR DAN TAWAKAL

Dosen Pengampu:M Reza Alfikri,M.Agr

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. Dendi Irawan
2. Jaya
3. Heru Subayo
4. Aina Agustina
5. Sayyidatun
6. Irmawanto
7. Zuanda FAKULTAS EKONOMI
8.Rifai PROGRAM STUDI MANAJEMEN
9.Esti Triana UNIVERSITAS TEKNOLOGI NUSANTARA
PERIODE TAHUN 2023-2024
PENGERTIAN WARA

Pengertian Wara secara bahasa adalah menghindari diri dari


perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.
Sedangkan menurut para sufi wara menghindari segala yang tidak
jelas antara halal dan haram. Adapun sikap Wara
• menurut Syaikh Az-Zamuji adalah suatu sikap untuk memelihara
diri dari suatu hal yang haram pada waktu menuntut ilmu. Selama
menuntut ilmu seorang pelajar/penuntut hendaknya bersikap wara
yaitu menghindari diri dari sesuatu yang
haram atau lebih bersikap hati-hati dalam segala hal aga tidak
melakukan perbuatan haram.
HAKIKAT DAN TINGKATAN WARA

• Hakikat Wara ialah seorang yang meninggalkan segala yang membahayakan


di akhirat, yakni dari perkara-perkara yang haram. Wara dibagi menjadi 3
tingkatan, yaitu:
• Pertama : Wajib, yaitu meninggalkan yang haram. Dan ini umum untuk
seluruh manusia.
• Kedua : Menahan diri dari yang syubhat, ini dilakukan oleh sebagaian kecil
manusia.
• Ketiga : Meninggalkan kebanyakan perkara yang mubah, dengan mengambil
yang penting saja, ini dilakukan oleh para Nabi, orang-orang yang benar
(shidiqin), para syuda? dan orang-orang shalih.
DALIL NAQLI TENTANG WARA
Sebagian dari kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan apa yang
tidak bermanfaat baginya.= (HR. At-Tirmidzi) Makna hadis ini mencakup setiap
yang tidak bermanfaat dari ucapan, penglihatan, pendengaran, tangan,
berjalan, berpikir dan seluruh gerak yang tampak ataupun yang tidak (batin).
Hadis ini telah mencakup semua makna yang terkandung dalam lafal wara

KEUTAMAAN WARA

Memberikan kepada seorang mukmin perasaan lega dan ketenangan


jiwa.masyarakat yang memiliki sikap wara,akan menjadi masyarakat
yang baik dan bersih,allah mencintai orang yang bersikap wara,dan
juga para mahluk pun demikian.sikap wara bisa menjadi sebab ijab
do,a/
Contoh Wara Di Kehidupan Sehari-Hari

• Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan dan


memainkan musik secara berlebihan hingga lalai akan
kewajibannya sebagai muslim, karena dia tahu bahwa
bermusik atau mendengarkan musik itu ada yang
mengatakan halal dan ada yang mengatakan haram.
ZUHUD

Pengertian Zuhud
• Zuhud adalah tidak ingin terhadap sesuatu yang bersifat keduniawian.
Menurut Ibnul Jalaa? mengatakan, Zuhud adalah memandang dunia itu akan
fana, dunia itu kecil di matamu, sehingga jika di dunia itu ditinggalkan begitu
mudah.
• Hakikat Dan Tingkatan Zuhud
• Zuhud pada hakikatnya adalah menjaga hati dari cinta dunia. Terlepas
apakah orang tersebut kaya atau miskin, setiap orang tetap bisa bersikap
zuhud. Seseorang yang kaya bisa tetap bersikap zuhud jika orang tersebut
tidak menempatkan harta kekayaan dan dunia dalam hatinya. Imam junaidi
berkata, zuhud adalah menganggap kecil dunia dan menghapus
pengaruhnya di hati.
Ada beberapa tingkatan dalam zuhud jika mengambil pendapat Ibnu Qoyyim. Yaitu:

• a) Zuhud Terhadap Perkara Haram


• b) Zuhud Terhadap Perkara Makruh
• c) Zuhudnya Orang Yang Berpacu Menuju Allah
• d) Zuhud Terhadap Perkara Syubhat
• Dalil Naqli Tentang Zuhud
• Dalam surah alhadid ayat ke 20.
• Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan,
perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan,
seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari
• Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. Dalam
ayat tersebut dijelaskan bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Sehingga
kita tidak boleh terlalu cinta terhadap dunia.
Keutamaan Zuhud

• a) Dicintai Allah dan Manusia


• b) Dimudahkan Urusannya
• c) Memperoleh Rezeki Tanpa Bersusah Payah
• d) Terlepas dari Penderitaan
• e) Mendapatkan Kekayaan yang Sejati
• f) Meraih Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat
Contoh Zuhud Di Kehidupan Sehari-Hari
Contoh Perilaku Zuhud di Kehidupan Sehari-hari Dalam buku Pendidikan
Agama Islam (2010) yang ditulis Sri Prabandani dan Siti Maruroh disebutkan
beberapa contoh perilaku zuhud yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
sebagai berikut:
• Bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah SWT.
• Mencukupkan diri pada harta yang dimiliki, kendati hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Jika memiliki banyak uang, menyisihkannya untuk
bersedekah dan tidak berfoya-foya berlebihan. Sederhana dalam
berpenampilan, baik dari segi tempat tinggal, pakaian, ataupun makanan.
Meskipun memilikibanyak uang, ia tidak pamer dan hidup bermewah-
mewahan.
SABAR
Pengertian Sabar
Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri, Ash-shabru yang
berarti tahan. Sabar menurut istilah adalah tindakan menahan diri dari hal-hal
yang ingin dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta tidak
mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah.
Hakikat Dan Tingkatan Sabar
Hakikat sabar adalah menerima segala sesuatu dengan lapang dada. Adapun
Tingkatan Sabar, yaitu:
a. Sabar Menghadapi Musibah
b. Bersabar Tidak Melakukan Maksiat.
c. Sabar Menjalani Ketaatan
Dalil Naqli Tentang Sabar
Dalil dari al Quran dan hadist tentang sabar
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
 Keutamaan Sabar
a. Kesudahan yang baik
b. Keberuntungan
c. Disukai Allah SWT
d. Diberi Petunjuk
e.Martabat Yang Tinggi Di Surga
Contoh Sabar Di Kehidupan Sehari-Hari
1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt
2. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt
3. Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah
TAWAKAL
• Pengertian Tawakal
Tawakal adalah berserah diri kepada Allah. Kata tawakal berasal dari bahasa
Arab dengan kata dasarnya wakilun. Dalam kamus-kamus bahasa, seperti
kamus Al-Munjid disebutkan, kata wakil/wakilun diartikan sebagai
menyerahkan, membiarkan, serta merasa cukup. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian tawakal adalah berserah
(kepada kehendak Allah), dengan sepenuh hati percaya kepada Allah SWT
terhadap penderitaan, percobaan, dan apapun yang terjadi
di dunia ini.
 Hakikat Dan TingkatanTawakal
Hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah ’Azza wa Jalla
dalam mengambil suatu kebaikan dan menghilangkan suatu keburukan dari
seluruh urusan dunia maupun akherat, dan beriman dengan seyakin-
yakinnya bahwa tidak ada yang dapat memberi dan mencegah, serta
memberikan keburukan dan manfaat kecuali hanya Allah semata.
Dalil Naqli
Allah SWT berfirman artinya, >Barang siapa yang bertakwa kepada
Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkannya (mencukupkan keperluannya).
 Keutamaan Tawakal
a. Merasa Cukup dalam keperluan
b. Terjaga dari Gangguan Setan
c. Mendatangkan Rizki
d. Memasukkan ke-Surga
Contoh Tawakal Di Kehidupan Sehari-Hari
• a. Selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah swt, dan bersabar
apabila mendapatkan musibah.
• b. Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan
sebelumnya.
• c. Selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian atau apa yang
kita terima.
• d. Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar.
• e. Tidak mudah berputus asa dalam berusaha.
• f. Menerima semua ketentuan Allah swt dengan rasa ikhlas dan ridha.
• g. Ketika kita meninggalkan rumah, kita bertawakal kepada Allah SWT atas
rumah yang kita tinggalkan.
• h. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada
orang lain.
KESIMPULAN
Dari paparan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa wara adalah menjauhkan diri dari
perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat hakikat dari wara ini terbagi
menjadi 3 yaitu wajib meninggalkan yang haram, menahan diri dari syubhat, dan meninggalkan
perkara yang mubah. Zuhud yaitu tidak ingin terhadap sesuatu yang bersifat keduniawian
tingkatan dalam zuhud terbagi menjadi 4 yaitu zuhud terhadap perkara haram, zuhud terhadap
perkara mubah, zuhud terhadap perkara syubhat, dan zuhud nya orang yang berpacu pada
Allah.Sabar yaitu menahan diri dari hal yang ingin dilakukan, menahan diri dari emosi dan
bertahan dalam mengalami musibah sabar terbagi menjadi 3 yaitu sabar dalam menghadapi
musibah, tidak melakukan maksiat dan menjalani ketaatan. Tawakal yaitu
menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT tingkat tawakal ada 3 yaitu tawakal nya orang
awam, tawakal orang khawas, dan tawakalnya khawasul khawas.

Anda mungkin juga menyukai