Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISLAM DAN KEMANUSIAAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5 :
Nama NIM
Dina Itsmidatuzzarqo 2008106008
Fatah Gojali 2008106061
Ika Nur’aeni 2008106021
Zahra Febi Amanda 2008106023

Dosen Pengampu :
Dr. Iwan Ahenda M.Ag
30
FITK TADRIS BIOOGI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Islam adalah agama yang hadir dimuka bumi ini untuk menyampaikan ajaran
ajaran-ajaran tentang kemanusiaan tak hanya itu islam juga hadir untuk menjalin
persaudaraan universal bagi umat manusia, membangun peradaban dunia yang
mengglobal tanpa batas etnis, ras, agama, dan budaya.

Keesaan tuhan dan kemanusiaan merupakan dua hal yang erat kaitanya dan
bahkan tak bisa dipisahkan. Kemanusiaan dalam islam jauh sangat berakar dalam
tradisi islam seperti tercermin dalam fiqih, tasawuh, dan akhlak. Perintah Allah
tentang saling menghargai antar sesama manusia, bisa kita praktikan dalam
kehidupan sehari-hari dengan mencontoh semua perilaku Rasulullah Saw, serta
memahami dengan sebenar-benarnya kedudukan kita dan mahluk Allah yang lain di
bumi ini.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Islam Dan Kemanusiaan?
b. Apa saja kedudukan manusia di dunia?
c. Apa saja tugas manusia di dunia?
d. Manfaat Dan Tujuan
e. Untuk mengetahui serta memahami tentang islam dan kemanusiaan
f. Untuk mengetahui serta memahami apa saja kedudukan manusia di dunia
g. Untuk mengetahui serta memahgami tugas-tugas manusia

BAB II

PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Islam Dan Kemanusiaan
Dari segi kebahasaan islam bersal dari bahasa Arab, yaitu salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan bahwa pengertian islam ialah
berserah diri kepada Allah dengan menesakan-Nya, tunduk serta patuh kepada-Nya
dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan yang syirik serta para
pelakunya. Oleh karena itu, orang yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagi
orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, dan
menyerah diri dan patuh kepada Allh.
Adapun pengertian islam dari segi istilah menurut Harun Nasution adalah, islam
agama yang ajaran-ajarannya di wahyukanTuhan kepada Masyarakat melalui Nabi
Muhammad Saw. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran dari berbagai segi
kehidupanmanusia.

Kemanusiaan merupakan sifat yang melekat pada diri manusia itu sendiri,
menurut ilmu sosiologi manusia adalah bagian dari masyarakat yang dibedakan menjadi
dua ,yaitu manusia sebagai mahluk individu dan manusia sebagai mahluk sosial yang
melakukan ineraksi dalam kehidupannya.

Manusia sebagai mahluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu jika
semua unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak
menyatu dalm dirinya maka seseorang tersebut tidak bisa dikatakan sebagai individu.

Menurut kodratnya manusia adalah mahluk sosial dan bermasyarakat, selain itu
juga diberikan akal oikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia lain, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan menampakkan dirinya
dalam berbagai bentuk.
Manusia dikatakan sebagi mahluk sosial, karena dalam diri manusia ada dorongan
dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu manusia,
tidak bisa hidup tanpa adanya manusia lain.

Kemanusiaan adalah suatu bentuk perdamaian yang nyata disaat manusia satu
dengan manusia yang lainnya saling menjaga agar saling tentram, dami dan sejahtera.
Kemanusiaan merupakan cerminan bahwa manusia menjalankan layaknya seorang
manusia. Ketika seorang pencuri akan mencuri barang orang lain, maka dia berfikir jika
dirinya diperlakukan hal yang serupa, maka pasti akan merasa sedih, kehilangan,
kecewa, marah danpersaan lainnya. Oleh kareana itu dia tak jadi melakukan pencurian
tersebut. Makla hal tersebut disebut kemanusiaan.

Kemanusiaan merupakan sifat manusia yang perlu dijaga, karena kembali lagi
pada hakikatnya manusia adalah mahluk yang berbudi pekerti, memiliki perilaku yang
baik, dan itulah sifat manusia yang disebut dengan kemanusiaan. Kemanusiaan tidak
hanya sebatas memiliki akas dan budi pekerti, akan tetapi manusia adalah ikut
memanusiakan manusia lain.

B. Kedudukan Manusia Di Dunia

1. Manusia sebagai Abdullah

Kedudukan manusia yang pertama adalah sebagai Abdullah, yang artinya


adalah sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti
kemauan Allah, yang tidak boleh membangkang pada-Nya. Jika kita membangkang
maka kita akan terkena konsekwensi yang sangat berat. Kita adalah budak Allah,
karenanya setiap perilaku kita harus direstui oleh-Nya, harus menyenangkan-Nya, harus
mengagungkan-Nya.

Untuk pedoman hidup manusia Allah SWT menurunkan Al Qur'an agar supaya
manusia bisa mengemban amanah yang diberikan oleh Allah SWT, disamping itu juga
kita juga wajib untuk melaksanakan pedoman hidup dan cara beribadah dan
bermuamalah berdasarkan Sunnah Rasullullah SAW, serta ijtihad para ulama dan tabiin
yang berdasarkan pada Al Quran dan Al Hadist.
Kita ini memang budak dihadapan Allah, namun dengan inilah kita menjadi
mulia, kita menjadi mempunyai harga diri, kita menjadi mempunyai jiwa, kita menjadi
mempunyai hati, kita menjadi mempunyai harapan cerah yang akan diberikan Allah,
karena ketaatan kita itu.

2. Manusia Sebagai Khalifatullah

Fungsi dan kedudukan manusia di dunia ini adalah sebagai khalifah di bumi.
Tujuan penciptaan manusia di atas dunia ini adalah untuk beribadah. Sedangkan tujuan
hidup manusia di dunia ini adalah untuk mendapatkan kesenangan dunia dan
ketenangan akhirat. Jadi, manusia di atas bumi ini adalah sebagai khalifah, yang
diciptakan oleh Allah dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya, yang ibadah itu
adalah untuk mencapai kesenangan di dunia dan ketenangan di akhirat.

Khalifah adalah seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana dari tugas-tugas
yang telah ditentukan. Jika manusia sebagai khalifatullah di bumi, maka ia memiliki
tugas-tugas tertentu sesuai dengan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Allah selama
manusia itu berada di bumi sebagai khalifatullah.

Jika kita menyadari diri kita sebagai khalifah Allah, sebenarnya tidak ada satu
manusia pun di atas dunia ini yang tidak mempunyai “kedudukan” ataupun “jabatan”.
Jabatan-jabatan lain yang bersifat keduniaan sebenarnya merupakan penjabaran dari
jabatan pokok sebagai khalifatullah. Jika seseorang menyadari bahwa jabatan
keduniawiannya itu merupakan penjabaran dari jabatannya sebagai khalifatullah, maka
tidak ada satu manusia pun yang akan menyelewengkan jabatannya. Sehingga tidak
ada satu manusia pun yang akan melakukan penyimpangan-penyimpangan selama dia
menjabat.

Jabatan manusia sebagai khalifah adalah amanat Allah. Jabatan-jabatan


duniawi, misalkan yang diberikan oleh atasan kita, ataupun yang diberikan oleh
sesama manusia, adalah merupakan amanah Allah, karena merupakan penjabaran dari
khalifatullah. Sebagai khalifatullah, manusia harus bertindak sebagaimana Allah
bertindak kepada semua makhluknya.
Pada hakikatnya, kita menjadi khalifatullah secara resmi adalah dimulai pada
usia akil baligh sampai kita dipanggil kembali oleh Allah. Manusia diciptakan oleh
Allah di atas dunia ini adalah untuk beribadah. Semua makhluk Allah di atas bumi ini
beribadah menurut kondisinya. Paling tidak, ibadah mereka itu adalah bertasbih kepada
Allah. Bebatuan, pepohonan, gunung, dan sungai misalkan, semuanya beribadah kepada
Allah dengan cara bertasbih. Dalam hal ini, janin yang berada di dalam rahim ibu
beribadah sesuai dengan kondisinya, yaitu dengan cara bertasbih. Manusia mulai
melakukan penyimpangan dan pembangkangan terhadap Allah yaitu pada saat ia
berusia akil baligh hingga akhir hayatnya. Tetapi, jika kita ingat fungsi kita sebagai
khalifatullah, maka takkan ada manusia yang melakukan penyimpangan.

Makna sederhana dari khalifatullah adalah “pengganti Allah di bumi”. Setiap


detik dari kehidupan kita ini harus diarahkan untuk beribadah kepada Allah. Kalau
begitu, sepanjang hayat kita sebenarnya adalah untuk beribadah kepada Allah. Dalam
pandangan Islam, ibadah itu ada dua macam, yaitu: ibadah primer (ibadah mahdhah)
Seperti Sholat, Puasa, Zakat, Haji dan ibadah sekunder (ibadah ghairu mahdhah) Seperti
Sedefkah, infak, belajar, mengajar, berzikir, dakwah, tolong-menolong, gotong royong.

C. Tugas Manusia di Dunia

Dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, manusia sebagai makhluk Allah pada
dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggungjawab yang
dibebankan oleh Allah kepadanya agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-
baiknya. Amanah ada bermacam-macam bentuknya, yaitu:

Amanah hamba terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang harus dipelihara dan
dijaga oleh manusia, yang berupa mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya, serta menggunakan alat-alat potensialnya dan anggota badannya dalam
berbagai aktivitas yang bisa menimbulkan kemanfaatan baginya dan dapat mendekatkan
diri kepada Tuhannya, sehingga bila manusia melanggarnya, maka berarti dia
berkhianat kepada Tuhannya;
Amanah hamba terhadap sesama manusia, yakni mengembalikan barang-barang
titipan kepada pemiliknya dan tidak mau menipu, serta menjaga rahasia seseorang yang
tidak pantas dipublikasikan; dan

Amanah manusia terhadap dirinya, yakni berusaha melakukan hal-hal yang lebih
baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk kepentingan agama dan dunianya, tidak
melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya baik untuk kepentingan akhirat maupun
dunianya, serta berusaha menjaga dan memelihara kesehatan dirinya. Di dalam Al-
Quran, ada tiga hal utama yang menjadi tugas manusia diantaranya:

1. Menjadi khalifah Allah

Sebelum manusia diciptakan pada Al-Qur’an dijelaskan bahwa ada percakapan


antara Allah dengan malaikat mengenai penciptaan manusia. Pada surat Al-Baqarah
ayat 30 telah dijelaskan ayat yang artinya seperti berikut:

”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman pada para malaikat: ”Sesungguhnya Aku


hendak menciptakan khalifah dibumi. Mereka (malaikat) menjawab berkata :”Mengapa
engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami (malaikat) senantiasa bertasbih dengan
memuji engkau dan mensucikan engkau? Allah berfirman : “Sesungguhnya allah
mengetahui apa yang sedang kamu ketahui”.

Pada ayat tersebut, Allah merencanakan menciptakan manusia sebagai khalifah


di bumi didalam ayat tersebut ada sedikit perdebatan antara malaikat dengan Allah yaitu
menurut malaikat manusia diciptakan di bumi memang sebagai khalifa namun juga bisa
membuat pertumpahan darah dan tidak bisa menjaga mandat sebagai khalifa di bumi.
Namun Allah menjawab dengan tegas bahwa allah mengetahui apa yang tidak diketahui
oleh malaikat yaitu rencana Allah terhadap penciptaan manusia, kemudian Allah
menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi khalifah di bumi karena manusia akan diberi
akal sehingga manusia dapat memiliki kemampuan dan keterampilan.

Sehingga sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah
Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi diberi tangung jawab
pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta
memang diciptakan Tuhan untuk manusia.

2. Menyembah Allah

Sebagai hamba Allah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh
karena itu tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada Nya.
Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya. Mengabdi dalam
bentuk apa? Ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti
tercantum dalam Al-Qur’an. Seperti dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya:

”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepada Allah dalam menjalankan agama yang lurus,dan supaya
mereka mendirikan shalat,dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang
lurus”.(Q.S Al Bayyinah :5)

Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-
ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling
besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-Qur’an dan hadist didalam
menjalankannya. Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan
terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu
adalah neraka yang sangat menyeramkan, sangat disayangkan bagi mereka yang
terjerumus kedalamnya.

Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap
manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan
mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan
perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan
larangan-larangannya. Sehingga mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai
manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah. Oleh karenanya,mereka tidak akan
merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
3. Memakmurkan dan Memelihara Bumi

Dalam rangka ikhtiar memakmurkan bumi manusia telah diberi modal dasar
yang telah melekat pada diri manusia di awal penciptaan nya.Yakni beupa akal dan
pikiran.Makadengan ada nya akal dan pikiran maka manusia dapat melakukan
penelitian dan mencari pengetahuan bagaimana mengelola semua amanah yang di
berikan Allah SWT.

Memelihara di sini tidak hanya secara fisik saja.Tetapi segala yang ada di alam
harus di pelihara.Termasuk juga dalam memelihara akidah dan akhlak manusia itu
sendiri sebagai sumber daya manusia yang akan memanfaatkan alam.Karena itu meski
dalam konteks memelihara alam,namun secara praktek adalah dengan membina akidah
adan akhlak.Kedua hal ini penting agar tetap terjadi kesamaan dalam tujuan yang
ditetapkan oleh Allah SWT.Keseragaman akhlak dan akidah akan tetap menyatukan
manusia dalam visi yang satu,yakni manusia sebagai khalifah.
BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Dari segi kebahasaan islam bersal dari bahasa Arab, yaitu salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. dari segi
istilah menurut Harun Nasution adalah, islam agama yang ajaran-ajarannya di
wahyukanTuhan kepada Masyarakat melalui Nabi Muhammad Saw. Islam pada
hakikatnya membawa ajaran-ajaran dari berbagai segi kehidupan manusia.

Kemanusiaan adalah suatu bentuk perdamaian yang nyata disaat manusia satu
dengan manusia yang lainnya saling menjaga agar saling tentram, dami dan sejahtera.
Kemanusiaan merupakan cerminan bahwa manusia menjalankan layaknya seorang
manusia.
Dalam alam semesta ini selalu dihubungkan dengan konsep kekhalifahan
manusia di muka bumi dan konsep ibadah. sesama manusia secara manusiawi serta
ketundukan dan ketaatan pada kodrat alamiah yang senantiasa berlaku baginnya
karena keterkaitanya oleh hukum-hukum tuhan yang menjadi kodrat pada setiap
penciptaannya.
Tugas-tugas kholifah di dunia
1. Menjadi khalifah
2. Allah Menyembah Allah
3. Memakmurkan dan Memelihara Bumi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://dhearohmah.blogspot.com/2017/12/islam-dan-kemanusiaan.html?m=1
2. https://www.romadecade.org/pengertian-islam/#
3. https://www.pendidik.co.id/pengertian-manusia-dan-kemanusiaan/
4. http://abahanom-kng.blogspot.com/2012/10/kedudukan-serta-tugas-manusia-
di-muka.html?m=1
5. http://pasca.uin-malang.ac.id/tugas-manusia-di-bumi/

Anda mungkin juga menyukai