Anda di halaman 1dari 14

ACARA PRAKTIKUM KE-7

PENCEMARAN LINGKUNGAN
Zahra Febi Amanda*
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
*
email penulis: zahrafebi3927@email.com

A. TUJUAN
1. Untuk pendugaan tingkat pencemaran air ditinjau dari segi fisik (Bau, warna, dan keje
rnihan)
2. Untuk pendugaan tingkat pencemaran air ditinjau dari segi biologis (organisme indika
tor pencemar)
3. Untuk pendugaan tingkat pencemaran tanah ditinjau dari segi biologis
4. Untuk penduga tingkat pencemaran udara ditinjau dari segi fisik dan biologi (lulut, ba
u dan warna)
B. DASAR TEORI
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak
dikehendaki karena dapat mempengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk
hidup. Perubahan tersebut terjadi karena disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut
polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat adiktif berada pada
tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat. Lingkungan yang
tercemar, keadaan ekosistem yang tidak seimbang akibat masuknya polutan kedalam
lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang.
Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini
menunjukan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya,
udara akan terasa panas dan pernapasan jadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa udara
sudah tercemar.Pencemaran lingkungan adalah masuknya zat pencemar atau polutan tertentu
terhadap lingkungan, sehingga mengakibatkan turunnya kualitas dan keseimbangan
lingkungan (Wardhana, 2004: 160-168).
UU RI No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Ada dua sumber bahan pencemar :
1. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi gimana peristiwa vulkanis
yang dapat menerbangkan abu vulkanik dan menyebabkan udara tercemar.
2. Aktivitas manusia diantaranya bidang pertanian, perikanan, industri,
pertambangan dan transportasi.
Aktivitas manusia inilah yang dapat langsung banyak menyumbangkan bahan
pencemar ke udara, air dan tanah.
a. Pencemaran udara
Menurut (Keraf, 2010: 30) pencemaran udara terjadi baik berasal dari sumber
tidak bergerak maupun dari sumber bergerak. Sumber tidah bergerak terutama berasal
dari aktivitas industri, kebakaran hutan dan sampah. Sedangkan sumber bergerak
terutama berasal dari pencemaran udara yang dihasilkan oleh berbagai macam moda
transportasi khususnya kendaraan pribadi yang menggunakan sumber energi berbahan
bakar fosil. Salah satu masalah pencemaran udara yang sangat mengganggu adalah
pembakaran dan kebakaran hutan. Kebakaran hutan tidak hanya mengganggu
kehidupan ekonomi sosial dan budaya manusia tetapi juga mengancam kehidupan
berbagai fauna dan flora yang berharga.
Sementara itu menurut (Sari, 2009: 43) pencemaran udara merupakan
penurunan kualitas udara akibat adanya kontaminasi substansi fisik, kimia atau
biologi dalam jumlah yang dapat membahayakan makhluk hidup. Pencemaran udara
dapat terjadi secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Secara alami pencemaran
udara dapat disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, nitrifikasi dan denitrifikasi oleh
bakteri, serta kebakaran hutan. Sementara itu kegiatan manusia yang dapat
mengakibatkan pencemaran udara misalnya, pembakaran bahan bakar fosil untuk
keperluan transportasi dan industri.
b. Pencemaran air
Pencemaran air dapat terjadi karena pembuangan limbah termasuk limbah
yang masuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun (B3) maupun karena erosi
dan pendangkalan sungai dan danau yang terjadi akibat kerusakan hutan (Keraf, 2010:
39-40)
Definisi lain pencemaran air adalah hadirnya zat yang tidak diinginkan di air
dalam jumlah yang cukup besar sehingga menyebabkan kualitas air menjadi
terganggu. Penurunan kualitas air yang menurun biasanya disebabkan tidak dapat lagi
di gunakan sebagaimana kebutuhannya. Air yang tercemar dapat diketahui dari sifat
fisik, kimia maupun biologisnya .Sifat fisiknya misalkan suhu warna, bau, rasa dan
jumlah. Sifat kimia dapat diamati melalui kadar oksigen terlarutt (DO) kadar senyawa
beracun, alkalinitas, kesadahan dan derajat keasaman (PH). Sifat biologi air berkaitan
dengan keberadaan mikroorganisme tertentu misalnya jumlah bakteri ecoli (Sari,
2009: 30)
Pencemaran air juga dapat terjadi tidak hanya dari industri domestik, tetapi
berasal dari industri seperti industri tekstil, baja, plastic, kulit, karet kertas, Rumah
Sakit, tambang dan lainnya. Semua ini terjadi bukan hanya kepada skala industri kecil
menengah dan rumah tangga, Tetapi juga terjadi pada skala industri besar dan modern
dengan teknologinya yang sangat canggih tetapi tidak dapat mengelola limbahnya
dengan baik. Biasanya pencemaran ini terjadi disebabkan karena masih saja
digunakannya teknologi proses produksi yang memang tidak ramah lingkungan.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi disebabkan oleh sampah atau limbah baik
yang berwujud cair maupun padat. Sampah atau limbah itu sendiri biasanya dapat
berasal dari berbagai tempat misalnya rumah tangga perkantoran, pabrik atau lahan
pertanian. Berdasarkan asalnya bahan pencemar tanah dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian (Sari, 2009: 38-39)
Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga,
perkantoran permukiman, hotel atau pasar. Limbah yang dihasilkan dari proses
industri dapat berwujud padat maupun cair limbah industri berwujud padat dan
contohnya adalah buangan industri berupa padatan, lumpur atau bubur yang
dihasilkan dari proses pengelolaan barang. Limbah pertanian adalah zat atau pupuk
yang dapat mencemari tanah dan dalam jumlah yang besar pupuk yang berlebihan
dapat mengeraskan tanah dan meracuni organisme tanah (Wardhana, 2004: 39)

Selain itu pencemaran tanah juga. Dapat disebabkan karena penggunaan


plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah
sehingga menyebabkan pencemaran pada tanah itu sendiri.

C. METODOLOGI
1. Alat
a. Smartphone
b. Alat tulis
c. Botol
d. Plastik
2. Bahan
a. Air kolam
b. Air comberan
c. Air kali
d. Udara perkotaan
e. Udara pabrik
f. Udara pesawahan
g. Tanah TPA
h. Tanah sawah
i. Tanah halaman rumah
3. Prosedur Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Diamati segi fisik dari air sumur baik bau, warna, dan kejernihan
c. Diamati segi fisik dari air kolam ikan baik bau, warna, dan kejernihan
d. Diamati segi fisik dari air sungai baik bau, warna dan kejernihan
e. Diamati segi fisik dari air kecomberan baik bau, warna, dan kejernihan
f. Ditulis hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.

D. HASIL PENGAMATAN
TABEL HASIL PENGAMATAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Tabel Pencemaran Air

No Jenis Air Faktor Fisik Faktor Keterangan


. Biologi

1. Air Airnya kehitaman, Ikan, yuyu, Lingkungan air, mengalir, terdapat


comberan baunya menyengat jentik-jentik sampah dedauanan, merupakan aliran
dari rumah-rumah warga, berlokasi di
Perumnas
2. Air kolam Airnya hijau, Ikan, lumut Terdapat umut-lumut yang menempel
ikan baunya amis dan cacing pada bebatuan kolam, berlokasi di
taman Cipto
3. Air kali Airnya kekuningan, Ikan, keong, Merupakan aliran air dari rumah
kecil bau tanah, terdapat aggang- warga yang dialirkan ke sawah,
endapan anggang, berlokasi di Banjar wangunan

2. Tabel Pencemaran Tanah

No Jenis Tanah Faktor Biologis Keterangan


.

1. Tanah pada Terdapat banyak Lokasi yang diamati merupakan TPA Sampah
pembuangan lalat di Cirbeon, berlokasi di Kopiluhur
sampah
2. Tanah sawah Adanya semut Tanah sawah yang diamati, tanah sawah yang
hitam dan sudah selesai panen dan tidak terendam air,
belalang namun masih basah
3. Tanah halaman Adanya semut Tanah yang diamati merupakan tanah lahan
rumah dan cacing rumah teman praktikan

3. Tabel Pencemaran Udara

No Jenis Faktor Faktor Keterangan


. Pencemaran Fisik Biologi
Udara

1. Pencemaran Kelabu Terdapat Pengamatan dilakukan disiang hari, dengan


udara di daerah burung banyaknya kendaraan yang keluar masuk
sekitar pabrik yang pabrik, ditambah dengan asap kendaraan dan
terbang asap dari pabriknya. Pengamatan ini
dilakukan di daerah Pronggol
2. Pencemaran Kelabu - Pengamatan dilakukan disore hari, terdapat
udara ditengah burung-burung yang hinggap di kabel-kabel
perkotaan tiang listrik, pengamatan dilakkan di Jl.
Karrtini
3. Pngamatan udara Asri Burung dan Pengamatan dilakukan disore hari,udaranya
di lahan capung segar, arah sekitar sawah banyak ditumbuhi
persawahan rumput liar dan ilalang, pengamatan
berlokasi di perumnas

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum ynag telah dilakukan pada Selasa, 24 November 2020
mengenai Pencemaran Lingkungan yang bertujuan untuk: 1.) Untuk pendugaan tingka
t pencemaran air ditinjau dari segi fisik (Bau, warna, dan kejernihan) 2.) Untuk pendu
gaan tingkat pencemaran air ditinjau dari segi biologis (organisme indikator pencema
r) 3.) Untuk pendugaan tingkat pencemaran tanah ditinjau dari segi biologis 4.) Untuk
penduga tingkat pencemaran udara ditinjau dari segi fisik dan biologi (lulut, bau dan
warn). Pngamatan dilakukan pada lokai yang brbeda. Adapun pengamatan
pencemaran lingkungan yang brupa, pencemaran air comberan, air kolam dan air kali.
Pencemaranudara berupa udara dilingkungan pabrik, perkotaan, pesawahan dan
pncemaran pada tanah diamati tanah sawah, tanah TPA dan tanah halaman.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, sesuatu


yang hidup saling berketergantungan satu sama lain dan saling memengaruhi antara
satu dengan yang lainnya. Pencemaran adalah segala bentuk maupun jenis polutan
yang memberikan dampak negatif terhadap suatu lingkungan akibat keberadaannya
tersebut. Apabila polutan ynag masuk dengan jumlah yang besar kedalam suatu
lingkungan, maka bisa terjadi suatu pncemaran. Suatu lingkungan yang sudah terkena
pencemaran akan rusak diiringi perubahan secara langsung maupun tidak langsung
terhadap sifat-sifat fisiknya atau hayati yang mengakibatkan lingkungan tersebut
menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi dengan semestinya. Menurut Keraf (2010:
38) pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan
yaitu, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran laut dan
sampah.
Pencemaran udara banyak disebabkan oleh aktivitas manusia maupun dari
alam itu sendiri. Pencemaran udara yang diisebabkan oleh aktivitas manusia seperti
penggunaak kendaraan bermotor, aktivitas industri, peembakaran sampah secara
berlebihan juga menyebabkan pncemran pada udara. Gas buang pada kendaraan
bermotor seperti CO yang dihasilkann tidak mengalami pembakaran yang sempurna.
Selain gas CO bayak gas-gas lain yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor
seperti NO, CO2, HC dan NOx. Sehingga ketika gas-gas tersebut dilepaskan ke udara,
seperti yang kita ketahui sekarag ini dapat menimbulkan efek rumah kaca (ERK) yang
akan menimbulkan pemanasan global atau global warming(Sudrajad, 2006)
Pencemaran air, berarti ada suatu zat yang masuk ke dalam air melebihi batas
normal. Zat terebut bisa berupa limbah industri, limbah ruah tangga, minyak, dll.
Limbah industri banyak yang mengandung logam-logam berat seperti raksa, timbal
dan kadmium. Logam-logam tersebut apabila langsung dibuang ke sungai tanpa
adanya stabilisasi terlebih dahulu, tentu akan sangat dapat menyebabkan pencemaran
air. Apabila terdapat organisme dalam air tersebut, sudah pasti organisme itu akan
mati. Begitu juga dengan manusia, jika sampai tertelan air yag sudah tercemar logam-
logam dari limbah industri tersebut, akan enyebabkan pennyakit kanker pada manusia.
Limbah ruma tangga juga dapat menyebabkan pencemaran pada air, seperti limbah
deterjen dan sampah yang dapat menurunkan kadar oksigen pada air.Limbah
pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT) dan herbisida berbahaya bagi kesehatan
manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kamatian bagi organisme air,
terutama ikan. Sumber-sumber pencemaran air dapat berupa limbah industri, limbah
rumah tangga, dan limbah pertanian (Sudjiono, 2008)
Tanah bisa tercemar apabila terdapat kelebihan zat-zat yang berbahaya masuk
kdalamnya, seperti zat kimia penyusun pestisida, plastik yang sulit terurai, kaleng,
kaca, dan zat kimia lainnya. Contoh nyata ialah bahwa setiap hari manusia
menghasilkan ampah yang berjuta-juta ton. Sampah tersebut kebanyakan sampah
anorganik, dimana rata-rata merpakan sampah-sampah plastik yang sulit dan
memerlukan waktu lama untuk terurai.Ketika sampah orgnaik terurai lebih cepat
maka sampah anorganik akan lebih lama, dan terus bertambah di jumlahnya karena
sulit teruarai. Hal yang demikian yang akhirnya menyebabkan pencemaran pada
tanah. Kerusakan pada tanah juga sering disebabkan oleh tangan-tagan jahil manusia,
yang dengan mudah menebang pohn secara liar. Pohon yagditebang secara liar
menyebabkan tanah di kawasan tersebut menjadi tidak subur dan kekurangan
tersedianya air. Ketika hujan turun, air akan langsung jatuh ke tanah, tanpa disempat
dittahan oleh akar pohon. Saat volume air hujan yang diterima lbih besar maka
kemungkinan tanah akan longsor, karena tidak ada lagi pohon sebagai penahannya.
Pengamatan pertama dilakukan pada tiga air yang berbeda. Pengamatan A
dilakukan pada pencemaran air comberan. Air comberan ini merupakan aliran yang
mengalir pada rumah-rumah warga. Limbah-limbah rumah tangga mengalir langsung
pada aliran ini. Keadaan fisik aliran comberan ini berwarna hitam. Terdapat sampah
daun-daunan yang jatuh juga pada aliran tersebut. Airnya sendiri berwarna ke abu-
abuan. Terdapat sampah plastik juga pada aliran tersebut. Aliran ini juga merupakan
aliran yang mengalir atau tidak menggenang. Air ini baunya menyengat, meandakan
bahwa pada air ini sudah tercampur limbah, sehingga menghasilkan bau yang tidak
sedap. Limbah rumah tangga biasanya berupa cairan-cairan deterjen, sabun dll.
Meskipun demikian masih terdapat organisme yang hidup pada aliran ini, seprti
ditemukannya yuyu (Parathelphusa convexa). Jentik-jentik nyamuk juga ditemukan
disini. Menurut penelitian Adealfian (2013) dikatakan bahwa ditemukannya jentik
nyamuk baik pada air hujan, air sumur gali dan air selokan akan menimbulkan
penyakit DBD dalam suatu wilayah tertentu. Selain itu, ditemukan juga banyak ikan-
ikan cere atau gupi (Gambusia affinis) yang hidup pada air selokan tersebut.
Pengamatan B dilakukan pada air kolam ikan. Air kolam ikan ini, airya hanya
mengalir pada sumber aliran yang berada pada kolam tersebut, sehingga cakupannya
hanya di kolam itu saja. Terlihat bahwa warna air kolam nya berwarna hijau, tidak
jernih dan berbau amis yang diebabkan bau dari ikan itu sendiri. Jenis ikan yang
berada pada kolam tersebut merupakan ikan emas (Cyprinus Carpio). Bisa dikatakan
air pada kolam ini tidak terkena pencemaran, warna hijau yang dihasilkan merupakan
warna dari lumut (Bryophyta) yang berada didalam kolam tersebut, lumut-lumut
hidup menempel pada dinding bebatuan kolam itu. Pengamatan C dilakukan pada air
kali yang mengalir diantara rumah-rumah warga dan sawah. Dalam pengamatan ini
ditemukan ikan cere atau gupi (Gambusia affinis), keong sawah (Pila ampullacea)
dan pada permukaan atas air pun ditemui anggang-anggang (Gerridae). Air dalam
aliran ini berwarna kuning kecoklatan baunya seperti bau tanah. Selain organisme,
ditemukan sampah-sampah didalamnya, baik sampah daun maupun sampah plastik.
Melihat keberadaan sampah didalamnya, limbah rumah tangga yang dibuang pada
aliran itu dan memungkinkan bahwa aliran tersebut juga tercampur zat-zat bahan
pembuatan pestsida pertanaian. Maka dapat disimpulkan aliran tersebut sudah
tercemar.
Pengamatan kedua dilakukan pada tanah untuk mengetahui apakah tanah
tersebut tercemar atau tidak. Pengamatan A ini, praktikkan memilih sebuah tempat
TPA sampahyang berlokasi di Kopiluhur, Argasunya. Dimana tempat tersebut
merupakan tempat pembuangan sampah dari berbagai daerah. Praktikan memilih
tempat ini karena merupakan sumber pencemaran tanah dan udara juga. Bisa dibilang
sumber pencemaran udara, karena diwaktu-waktu terteentu, ketika saat hujan maupun
ada angin kencang bau busuk dari sampah tersebut tercium hingga ke beberapa
daerah, termasuk pada daerah praktikan. Setelah datang ke tempattnya praktikan
langsung mengobservasi dan melakukan pengamatan. Terlihat sampah pada tempat
itu sangat banyak segali, bahkan menggunung, baunya sangat tidak sedap, tercium
bau busuk yang sangat menyengat, warna pada tanahnya pun coklat gelap, tekstur
tanah nya agak kering. Sampah plastik yang menggunung tersebut akan sangat sulit
terurai, disebabkan karena sifat pembentuk plastik tersebut yang sulit teruraikan,
dimana plastik memiliki rantai karbon yang panjang yang menyebabkan sulit dipecah
oleh mikroorganisme tanah. Plastik yang menggunung, aknmenyebabkan sulitnya air
menyerap kedalam tanah, karena hampir seluruh bagian tanah tersebut tertutupi oleh
sampah-sampah. Disini, praktikum hanya menemukan banyak sekali lalat (Musca
domestica) yang berterbangan. Banyaknya lalat (Musca domestica) menandai bahwa
daerah tersebut benar-benar sangat bau.
Pengamatan B dilakukan dalam mengamati tanah sawah, dimana tanah sawah
disini memiliki susunan yang gembur dengan tekstur yang lembut. Tanah yang
diamati meruupakan tanah sawah pasca panen. Dalam pengamatan ini tidak ditemui
tanda-tanda pencemaran. Faktor biologis yang terdapat saat pengamatan hanya
terlihat semut hitam (Formicidae) dan belalang hijau (Oxya servile). Pengamatan C
dilakukan pada tanah dihalaman rumah, pada pengamatan ini ditemukan cacing tanah
(Lumbricus terrestris) dan semut hitam (Formicidae). Disekitar pengamatan tidak ada
sampah-sampah maupun suatu zat yang mencirikan pencemaran pada tanah, sehingga
bisa dikatakan tanah halamanini tidak ada pencemaran. Adapn ditemui cacing pada
tanah, untuk membantu proses kesuburan tanah.
Pengamatan ketiga dilakukan dalam mengamati kondisi udara diberbagai
tempat. Terdapat tiga lokasi pengamatan yaitu, pada kawasan pabrik, ditengah kota
dan di pesawahan. Pengamatan ini untuk membuktikan bahwa adanya polusi udara
yang menyebabkan pencemaran, seperti yang disebabkan dengan adanya asap
kendaraan, asap pembuangan pabrik dll. Pengamatan A dilakukan di kawasan pabrik.
Udara dapat tercemar apabilasuatu zat masuk dalam lingkunga udara yang mlebihi
batasnya, sehinggamenyebabkan pencemaran. Saat mengobservasi di tempat, udara
terasa lebih panas, terdapat banyak debu yang dihasilkan dari kendaraan-kendaraan
pabrik, pada radius 100 m udara terlihat seperti kelabu. Ditambah dengan adanya asap
yang dikeluarkan oleh pabrik. Dikawasan ini sesekali ditemui burung gereja (Passer
domesticus) yang hinggap kemudian pergi lagi. Dalam kawasan pabrik ini
disimpulkan bahwa udarayasudah tercemar yag diakibatkan dengan asap kendaraan
bermotor dan pembuangan asap pabrik itu sendiri. Pengamatan B dilakukan pada
kawasan tengah kota. Udara saat pengamatan masih terasa sedikit sejuk, karena cuaca
sore itu agak mendung. Tetapi pada radius kurang lebih 200 m, udara terliat seperti
kelabu. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan kendaraan bermottor yang
melepaskan gas CO, NO, CO2, HC dan NOx yang dibakar secara tidak sempurna oleh
mesin kendaraan. Sehingga menyebabkan pencemra pada udera. Melalui pengamatan,
tdiak adanya faktor biologi yang mempengaruhi. Pengamatan C dilakukan pada
daerah pesawahan. Pada pengamatan ini, udara trsasa sejuk ketika dihirup, terdapat
burung dan sesekali capung yang berterbangan. Tidak ditemuinya ciri-ciri
pencemaran pada lokasi ini.
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang
tidak dikehendaki karena dapat mempengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan
makhluk hidup. Perubahan tersebut terjadi karena disebabkan oleh suatu zat pencemar
yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau
zat adiktif berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang
tidak tepat. Pncemaran lingkungan dapat terjadi deengan banyak penyebab yang
berbeda. Pencemaran air terjadi karna lingkungan air tekena polutan yang masuk
dalam juah banyak. Polutan terebut bisa berupa limbah. Baik limbah rumah tangga
maupun limbah industri. Limbah pertanian juga bisa menyebsbksn pencemaran air,
contoh penggunaan pestisida yang berlebihan, ketika pestisida tersebut masuk
kedalam air, maka menyebabkan pencemaran yang bisa membuat organisme air mati.
Pencemaran udara dapat terjadi karena kebakaran hutan, pembuangan asap industri
serta asap kendaran bermotor yang terbakar tidak sempurna, gas-gas yang dilepas
seperti CO, NO, HC dan NOx apabila dilepaska ke udara tanpa pembakarran yang
sempurna tentu akan membuat udara yangbersih menjadi tercemar. Kemudian
diketahui juga bahwa asap kendaraan bermotor bisa menyebabkan efek rumah kaca
yang berakibat pemanasan global atau global warming.
Pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup
manusia, hewan dan tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung api yang meletus
menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat berlindung dan sampai mati
bahkan punah. Gas-gas oksida belerang SO2 dan SO3 menyebabkan terjadinya hujan
asam yang dapat merusak bangunan, sarana prasarana transportasi atau infrastruktur
dan lain-lain. Sehingga mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas
karbon monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan
hemoglobin menyebabkan keracunan darah. Banyak pencemaran udara yang terjadi
disebabkan oleh kasus-kasus kebakaran hutan. Dampak yang ditimbulkan dari kasus
tersebut pun merupakan dampak yang serius. Kabakaran hutan ini menyebabkan
hujan asam. Hujan asam dapat terjadi dikarenakan hujan asam yang memiliki
Kandungan pH keasaman kurang dari 5,6 pencemar udara seperti SO2 dan NO2
bereaksi dengan air hujan sehingga membentuk asam dan menurunkan PH air hujan.
Dampak lainnya seperti penipisan lapisan ozon. Fungsi dari lapisan ozon sendiri yaitu
untuk melindungi bumi beserta isi-isinya dari radiasi sinar matahari yang berbahaya
bagi kehidupan.Penipisan ozon dapat terjadi disebabkan dengan atom CL yang
dibebaskan akan mempercepat lepaskan ikatan O3 menjadi O2. Hal ini membuat
lapisan ozon berlubang. Lapisan ozon yang berlubang sering disebut sebagai lubang
ozon atau ozon hole. Dampak selanjutnya, menyebabkan pemanasan global. Kadar
CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi
atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Hal ini biasa disebut dengan
efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO 2, CFC, metana,
Ozon, NO2 di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi, akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.Hal ini dapat terjadi karena
keberadaan kendaraan bermotor, pembakaran sampah, kebakaran hutan ataupun
pembakaran hutan, kebakaran lahan dan lain-lain. Efek rumah kaca ini mempengaruhi
terjadinya kenaikan suhu udara di bumi atau pemanasan global. Pemanasan global
adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa
berubahnya pola iklim(Amelia, 2016).
Beberapa dampak pencemaran lingkungan seperti pencemaran air,
pencemaran udara,
pencemaran tanah memang banyak menyebabkan dampak merugikan tetapi bukan
berarti dampak tersebut tidak bisa diatasi, seperti pencemaran air dapat diatasi dengan
membuat kolam stabilisasi apabila ingin membuang limbah pabrik(industri) sebaiknya
dimana sebaiknya dibuatlah kolam stabilisasi sebelum langsung dibuang ke sungai.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga juga bisa diatasi dengan menggunakan
shampo, sabun mandi atau deterjen yang mudah diuraikan biodegradable, kemudian
limbah rumah tangga sebaiknya ditampung dan diolah dalam tangki resapan sebelum
dibuang ke sungai atau tanah. Pencemaran udara dapat diatasi dengan mengurangi
jumlah pemakaian kendaraan bermotor dimana bisa menggantikannya dengan sepeda
yang tentu lebih ramah lingkungan serta menanam pohon di sekitar kawasan yang
berpotensi mengalami pencemaran udara. Pencemaran tanah dapat ditanggulangi
dengan cara melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
mikroorganisme seperti contohnya mendaur ulang plastik menjadi kerajinan-kerajinan
sehingga memiliki nilai ekonomis. Memisahkan sampah plastik dengan non plastik.
Sampah non plastik bisa ditimbun dan dijadikan sebagai humus dan selalu
menerapkan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Untuk melihat suatu lingkungan sudah tercemar atau belum ada beberapa
indikator yang perlu diperhatikan. Sebagai contoh pada pencemaran air pada air
comberan baunya sangat menyengat warna airnya kehitaman tetapi masih banyak
organisme yang hidup. Biasanya air yang sudah tercemar memiliki ph kurang dari 6,5
atau lebih dari 7,5 sehingga air tersebut terlalu basa ataupun terlalu asam. Apabila air
tersebut bersifat demikian maka organisme yang berada di dalam air maka tidak akan
hidup. Adanya perubahan warna bau dan rasa biasanya disebabkan oleh buangan sisa
limbah rumah tangga maupun limbah industri yang langsung dibuang ke aliran sungai
maupun selokan. Biasanya juga air yang sudah tercemar terdapat endapan koloid dan
bahan terlarut. Hal ini di temukan pada sungai-sungai yang dilewati limbah buangan
industri. Adapun endapan tersebut biasanya berupa koloid yang terbentuk dari bahan
buangan organik. Bahan buangan anorganik yang terlarut dalam air mengakibatkan
air dapat tambahan ion-ion logam yang umumnya berbahaya, karena bersifat racun
seperti Hg, Cd, Cr dan Pb. Selanjutnya indikasi pada tanah TPA yang sudah tercemar,
ditandai dengan tidak adanya tumbuhan yang hidup disekitar lingkungan tersebut.
Tanah-tanah sudah tidak subur. Adanya hewan lalat, dikarenakan efek bau yang tidak
sedap ditimbulkan dari gunungan sampah. Adapun indikasi pada pencemaran udara,
udara yang sudah tercemar dapat dirasakan ketika kita bernafas akan merasakan
sesak, pada udara tersebut banyak debu maupun asap dan di sekitar kawasan tersebut
suhunya lebih tinggi sehingga terasa lebih panas.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan tujuan 1.) Untuk penduga
an tingkat pencemaran air ditinjau dari segi fisik (Bau, warna, dan kejernihan) 2.) Unt
uk pendugaan tingkat pencemaran air ditinjau dari segi biologis (organisme indikator
pencemar)
3.) Untuk pendugaan tingkat pencemaran tanah ditinjau dari segi biologis 4.) Untuk p
enduga tingkat pencemaran udara ditinjau dari segi fisik dan biologi (lulut, bau dan w
arna) dapat disimpulkan bahwa :
1. Pendugaan air yang terkena pencemaran berdasarkan pengamatan yang ditinjau dari segi
fisik (Bau, warna dan kejernihan) terjadi pada air comberan, bau yang menyengat dari air
comberan bia saja karena bahan-bahan kimia limbah rumah tangga yang bercampur dengan
air selokan atau selokan, pencemaran kedua oleh air kali kacil.
2. Pendugaan air yang terkena pencemaran berdasarkan pengamatan yang ditinjau dari segi
biologis terjadi pada air comberan atau selokan (meskipun masih ada organisme,
praktikkan mencoba menelaah lagi berdasar dari segi fisiknya), pencemaran kedua oleh air
kali kacil.
3. Pendugaan pencemaran pada tanah ditinjau dari segi bilogisnya terjadi pada tanah TPA
sampah, dimana pada tanah tersebuttidk ditemukan organisme apapu, disekitar kwasan
tersebut juga tidak adanya tumbuhan. Hanya terdapat banyak lalat, karena bau busuk yang
menyengat.
4. Pendugaan pencemaran udara ditinjau dari segi fisik dan biologi terjadi pada lokasi
kawasan pabrik dan perkotaan. Pada kawasan pabrik, sangat tercium bau pakan ikan,
karena kawasan tersebut merupakan pabrik pakan ikan, selain itu bau asap kedaraan pabrik
juga sangat tercium, debu-debu berterbangan, teerlihat juga udara berwarna kelabu. Pada
lokasi perkotaan pun udaraterasa lebih panas, kendaraan bermotor lebih banyak sehingga
menyebabkan banyaknya polutan yag dibuang, terdapat banyak debu dan bau asap
kendaraan.

DAFTAR PUSTAKA
Sudrajad, Agung. 2006. Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan.
Sudjino, dkk. 2008. IPA Terpadu: untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
hal. 170-171.
Adialfian, Hasanudin Ishak, Ruslan La Ane, 2013, Kemampuan Adaptasi Nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albipictus dalam Berkembangbiak Berdasarkan
Jenis Air. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanudin. Makasar.
Amelia, Monica. 2016. Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan Di Indonesia
Ditinjau Dari UU No. 32 Tahun 2009. Jurnal: Lex Privatum, Vol. IV No.3.
Arya Wardhana, Wisnu. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
LAMPIRAN
(Berupa Foto gambar praktikum)

Air comberan Air kolam Air kali


Udara Pabrik Udara Perkotaan Udara Pesawahan

Tanah TPA Tanah Sawah Tanah Halaman


PASCA PRAKTIKUM

1. Jelaskan klasifikasi lengkap dari lumut kerak/lichens?


Jawab : Liken merupakan organisme perintis pada suatu tempt yang telah mengalami
perubahan seperti telah terjadinya gunung meletus, tanah longsor dan hal-hal yang
menyebabkan kerusakan suatu lingkungan, Dikatakan printis,karena liken inilah organisme
yang mengawali sebuah suksesi dalam suatu lingkungan yang telah rusak. Lumut kerak
tersebar luas di berbagai habitat seperti kulit pohon, kayu yang membusuk, bebatuan, dan
di atas tanah yang mempunyai ketahanan terhadap keadaan panas, dingin, dan kekeringan
seperti pada lahan bekas aliran lahar gunung berapi, gurun, hutan bekas terbakar hingga
kutub yang bersuhu dingin. Perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan
sendiri-sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp yang mengandung spora.
Jika sporanya masak akan pecah dan terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat
yang cocok dan bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
Tubuhnya terdiri atas sekelompok alga hijau biru atau Cyanobacteria dan jalinan hifa
jamur (Ascomycota) yang dapat menyimpan air dan mempertahankan kelembapan.
Permukaan atas dan bawah adalah lapisan pelindung hifa jamur yang terbungkus rapat. Tepat
di bawah permukaan atas adalah alga yang terjalin dalam jaring hifa. Bagian tengah
umumnya terdiri atas hifa jamur yang terjalin agak longgar. Jalinan hifa yang ada di lapisan
bawah dilengkapi dengan rizoid untuk melekatkan diri pada tempat tumbuhnya, dan jalinan
hifa yang ada di lapisan atas melindungi alga dari intensitas cahaya yang berlebihan.

2. Pada pengamatan air, sampel manakah yang paling tercemar? Jelaskan.


Jawab : Sampel air coberan yang terkena pencemaran paling banyak, sebab setia harinya
limbah rumah tangga dibuang melalui aliran comberan tersebut, sehingga sudah pasti zat
kimia yang terdapat didalamnya lebih banyak. Meskipun tidak terlihat ciri-ciri tercemar
secara biologsnya. Dari ciri fisik, sudah terlihat bahwa air comberan ini trce,ar, ulai dari
baunya yang tidak sedap. Wrnanya yang kehitaman dan terdapat endapa.

Anda mungkin juga menyukai