Anda di halaman 1dari 10

ILMU NUZUL AL-QUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an

Dosen: Nur Alfi Khotamin, M.H.I

Di Susun Oleh :

1. Bagus Prasetyo 181130013


2. Haidar Ali Yahya 181130099

Program Studi: S.I Perbankan Syariah

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU
METRO LAMPUNG
1440 H/ 2018 M

i
ABSTRAK
Al qur’an adalah kitab yang sangat penting bagi manusia di seluruh dunia
terutama bagi umat islam. Didalamnya terdapat banyak sekali pelajaran hidup
yang dapat kita kaji, bahkan saat ini banyak sekali orang-orang diberbagai belahan
dunia sedang mempelajarinya. Dan alangkah baiknya, sebelum mempelajari lebih
dalam ilmu-ilmu yang terkandung didalam al-qur’an, kita harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana sejarah dan awal mula al-qur’an diturukan kepada Nabi
Muhamad, tahap-tahapan alqur’an itu diturunkan diturukan kepada Nabi
Muhamad,dan bagaimana manusia mampu menerjemahkan hikmah-hikmah
turunya al qur’an. Oleh karena itu dalam makalah ini akan menguraikan peristiwa
tentang nuzulul qur’an.
Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-Qur’an. Dan secara
istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah tentang Al-Qur’an kepada
sgenap penghuni langit dan bumi dalam semua segi dan aspeknya. Tahapan-
tahapan turunnya Al-Qur’an antara lain: Tahapan pertama, penyampaian Al-
Qur’an dari Allah kepada Lauh al-Mahfuzh. Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an
ke langit pertama dengan sekaligus. Dilangit pertama itu, Al-Qur’an disimpan
pada bayt al-‘izzah. Tahapan ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt al-‘izzah
kedalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan.
Waktu turunnya Al-Qur’an pada bulan ramadan, malam yang diberi berkah,
malam al-qadar. Dan ada periodisasi turunnya Al-Qur’an yaitu periode Mekkah
sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan periode Madinah setelah Nabi hijrah ke
Madinah. Ada tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan rosul,
yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah mengirim seorang
utusannya.

Kata Kunci: Ilmu, Nuzul Al-Qur’an

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al qur’an adalah kitab yang sangat penting bagi manusia di seluruh
dunia terutama bagi umat islam. Didalamnya terdapat banyak sekali
pelajaran hidup yang dapat kita kaji, bahkan saat ini banyak sekali orang-
orang diberbagai belahan dunia sedang mempelajarinya.
Sesungguhnya al qur’an diturunkan ke dunia menyimpan berjuta
rahasia. Banyak rahasia yang belum terungkap sampai sekarang sehingga
masih menjadi perdebatan para ulama’ dan menjadi mesteri yang belum
mampu sepenuhnya terungkap.
Dan alangkah baiknya, sebelum mempelajari lebih dalam ilmu-ilmu
yang terkandung didalam al-qur’an, kita harus mengetahui terlebih dahulu
bagaimana sejarah dan awal mula al-qur’an diturukan kepada Nabi

1
Muhamad, tahap-tahapan alqur’an itu diturunkan diturukan kepada Nabi
Muhamad,dan bagaimana manusia mampu menerjemahkan hikmah-
hikmah turunya al qur’an. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
menguraikan peristiwa tentang nuzulul qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nuzulul Qur’an?
2. Bagaimana tahap-tahap turunnya Al-Qur’an?
3. Kapan waktu dan periodisasi turunya Al-Qur’an?
4. Bagaimana cara Al-Qur’an diturunkan?
5. Apa hikmah diturunkannya Al-Qur’an?

II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Nuzulul Qu’ran
Nuzul Qur’an terdiri dari dua kata yakni Nuzul dan Al-Quran. Kata
nazala dalam bahasa Arab berarti meluncur dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Dalam konteks ini, misalnya bisa ditemui kalimat
dalam salah satu ayat al-quran yang berbunyi:

َ‫ت َخ ْي ُر ا ْل ُم ْن ِّزلين‬ َ ‫ب أ َ ْن ِّز ْلني ُم ْنزَ الً ُم‬


َ ‫باركا ً َو أ َ ْن‬ ِّ ‫َو قُ ْل َر‬
Artinya: Dan katakan pula: Ya Tuhan, turunkanlah padaku suatu
berkah, karena Engkau adalah Zat pemberi berkah yang paling
baik.(Q.S. Al-Mu’minun:29)1
Sedangkan menurut Syekh Abd Al-Wahhab Abd Al-Majid Ghazlan
yang dimaksud dengan nuzul adalah turunnya sesuatu dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sesuatu itu tidak lain adalah Al-
Qur’an. Kemudian Syekh Ghazlan berkomentar, “oleh karena yang turun
itu bukan bentuk fisik, maka pengertian nuzul disini bisa mengandung
pengertian kiasan, dan apabila yang dimaksud turun adalah lafaz, maka
nuzul berarti Al-Ishal (penyampaian) dan Al-I’lam (penginformasian).2

1
Q.S. Al-Mu’minun:29
2
Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) hlm. 29-30

2
Sedangkan pengertian Al-Qur’an secara etimologi berarti bacaan
kerena makna tersebut diambil dari ‫قرأﺓ‬atau ‫قرﺁﻥ‬. Secara teminologi Al-
Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh para mufassir. Antara
lain, Ali Ash-Shobani menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah
yang mu’jiz, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril
yang ditulis dalam Mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi
ibadah bagi yang membacanya, diawali dari Surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan Surah An-Naas.3
Jadi, pengertian Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-
Qur’an. Dan secara istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah
tentang Al-Qur’an kepada sgenap penghuni langit dan bumi dalam semua
segi dan aspeknya.4

B. Tahap-Tahap turunnya Al-Qur’an


Secara kronologis, cara Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahapan Pertama
Tahapan pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada
Lauh al-Mahfuzh. Maksudnya, sebelum Al-qur’an disampaikan
kapada Rasulullah saw. sebagai utusan Allah terhadap manusia, Al-
Qur’an terlebih dahulu disampaikan kepada Lauh al-Mahfuzh, yakni
suatu tempat lembaran yang terpelihara dimana Al-Qur’an pertama
kali ditulis pada lembaran tersebut.
Tidak ada manusia yang tahu bagaimana cara penyampaian al-
Qur’an dari Allah ke Lauh al-Mahfuzh.dan manusia tidak wajib
mengetahuinya, tetapi wajib mempercayainya kerena begitu yang
dikatakan Allah. 5 Sebagaimana firman Allah SWT:

ٌ ‫بَ ْل ُه َو قُ ْر‬. ٍ‫فِّي لَ ْوحٍ َّم ْحفُوظ‬.


ٌ ‫ﺁﻥ َّم ِّجيد‬

3
Abu Anwar, Ulumul Qur’an (Jakarta: Amzah, 2009) hlm. 13
4
Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2008) hlm. 228
5
Kadar M. Yusuf, Studi Alquran (Jakarta: Amzah, 2012) hlm. 16

3
Artinya: “Tetapi ia (yang didustakan mereka) itu ialah Al-
Qur’an yang mulia yang (tersimpan) dalam Lauh al-Mahfuzh” ( Q.S.
Al-Buruj:21-22)6
2. Tahapan Kedua
Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama dengan
sekaligus. Dilangit pertama itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt al-
‘izzah. Penurunan tahap kedua ini bertepatan dengan malam qadar.7
Adapun dalil tentang penurunan Al-Qur’an pada tahapan ini adalah:

َ ‫ِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ ِّفي لَ ْيلَ ٍة ُم َب‬


َ‫ار َك ٍة ۚ ِّإنَّا ُكنَّا ُم ْنذ ِِّّرين‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)8
3. Tahapan Ketiga
Tahapan ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt al-‘izzah
kedalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan
kebutuhan. Ada kalanya satu ayat, dua ayat, dan bahkan kadang-
kadang satu surah. Dalilnya Surah Asy-Syu’ara’ ayat 193-195:

ُّ ‫نَزَ َل ِّب ِّه‬. َ‫ َعلَ ٰى قَ ْل ِّب َك ِّلت َ ُكوﻥَ ِّمنَ ْال ُم ْنذ ِِّّرين‬. ‫ين‬
‫الرو ُح‬ ٍ ِّ‫اﻥ َع َر ِّبي ٍ ُمب‬
ٍ ‫س‬َ ‫ ِّب ِّل‬.
‫ين‬ُ ‫ْاْل َ ِّم‬
Artinya : “Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin (Jibril),
kedalam hatimu (Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang
diantara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang
jelas ” (Q.S. Asy-Syu’ara’: 193-195)9
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui
malaikat Jibril, tidak secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan
kebutuhan. Bahkan, sering wahyu turun untuk menjawab pertanyaan
para sahabat yabg dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan
tindakan Nabi saw. disamping itu, banyak pula ayat atau surat yang

6
Q.S. Al-Buruj:21-22
7
Kadar M. Yusuf, Studi Alquran 17
8
Q.S. Ad-dukhaan:3
9
Q.S. Asy-Syu’ara’: 193-195

4
diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian
tertentu.10

C. Waktu dan Periodesasi Turunnya Al-Qur’an


1. Waktu Turunnya Al-Qur’an
Didalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang menyatakan
bahwa Al-Qur’an turun:
a. Pada bulan Ramadan.

‫ضاﻥَ الَّذِّي أ ُ ْن ِّز َل ِّفي ِّه ْالقُ ْرﺁ َ ُﻥ‬


َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ
Artinya: “Bulan Ramadhan dimana diturunkan Al-Qur’an....”
(Q.S. Al-Baqarah:185) 11
b. Pada malam yang diberi berkah.

َ َ‫ِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ فِّي لَ ْيلَ ٍة ُمب‬


‫ار َك ٍة‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam
yang diberkahi.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)12
c. Pada malam Al-Qadar.

‫إِّنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ فِّي لَ ْيلَ ِّة ْالقَ ْد ِّر‬


Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran)
dimalam Qadr” (Q.S. Al-Qadar:1)13
Menurut tiga ayat diatas, Al-Qur’an turun sekaligus pada bulan
Ramadan dimana terdapat malam Al-qadar, suatu malam yang penuh
berkah. Akan tetapi, bila ketiga ayat tersebut ditakwil dengan
mengatakan bahwa yang dimaksud ketiga ayat tersebut adalah
permulaan turunnya wahyu Al-Qur’an, maka takwil semacam iu
mengandung kelemahan, karena yang dimaksud ketiga ayat tersebut
menyangkut turunnya al-Qur’an secara keseluruhan. Ayat-ayat
tersebut bukan menbicarakan tentang permulaan turunnya Al-Qur’an
secara kesluruhan. Jumhur ulama sepakat bahwa pengertian yang
dimaksud ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya Al-Qur’an

10
Rosihoh Anwar, Ulum Al-Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2012) hlm. 35-36
11
Q.S. Al-Baqarah:185
12
Q.S. Ad-dukhaan:3
13
Q.S. Al-Qadar:1

5
sekaligus dari lauh al-mahfuizh, kesuatu tempat yang disebut sama’
al-daunya. Dari sama’ al-daunya itulah kemudian Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur.14

2. Periodisasi Turunnya Al-Qur’an


Masa turunnya Al-Qur’an selama 22 tahun lebih tersebut
terbagi dalam dua periode, yaitu.
a. Periode pertama adalah periode Mekah. Yaitu periode dimana Nabi
saw. masih tinggal di Mekah. Menurut ahli peneliti, masa Nabi
tinggal di Mekah adalah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari.
Terhitung mulai turun pertama pada tanggal 17 Ramadan tahun ke
41 dari kelahiran Nabi Muhammad saw., bertepatan dengan 6
Agustus 610 M. sampai dengan Rabi’ul Awal tahun ke 54
kelahiran Nabi saw. Julmah surat yang diturunkan pada periode
pertama adalah berjumlah 86 surah.
b. Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu periode dimana Nabi
Muhammad saw. telah berhijrah ke Yatsrib kota Madinah
sekarang. Rasulullah hidup di Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9
hari, terhitung sejak awal Rabi’ul Awal tahun 54 kelahiran Nabi
saw. yang bertepatan dengan 27 Oktober 632 M. Julmah surat yang
diturunkan pada periode pertama adalah berjumlah 28 surah.
Perbedaan antara kedua periode ini ditandai dengan perjalanan
akwah Islam oleh rasulullah, yaitu yang terdiri dari sebelum hijrah
yang disebut dengan periode Mekkah dan ayat-aayatnya disebut
dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan setelah hijrah yang disebut dengan
periode Madinsh dan ayat-ayatnya disebut dengan ayat-ayat
Madaniyah.15

D. Cara-Cara Al Qur'an Diturunkan


Al-Qur’an menyebutkan, ada tiga cara penyampaina misi ilahiah
kepada para nabi dan rosul, yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik
14
Rosihoh Anwar, Ulum Al-Quran, hlm. 30-31
15
Rosihoh Anwar, Ulum Al-Quran, hlm. 27-28

6
tabir, dan atau Allah mengirim seorang utusannya. Firman allah SWT.
dalam Surah Asy-Syura ayat 51:

‫ب أ َ ْو يُ ْر ِّس َل‬ ِّ ‫َو َما َكاﻥَ ِّلبَش ٍَر أَﻥ يُ َكل َمهُ ّللاُ ِّإال َو ْحيا ً أ َ ْو ِّمن َو َر‬
ٍ ‫ﺁء ِّح َجا‬
‫ي ِّبإ ِّ ْذ ِّن ِّه َما َيشَآ ُء ِّإنهُ َع ِّلي َح ِّكي ٌم‬ ِّ ُ‫سوالً فَي‬
َ ‫وح‬ ُ ‫َر‬
Artinya:”Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah
berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau
dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”(Asy-Syura : 51)16
Dari tiga penyampaian misi ilahiah itu, dua diantaranya langsung
dari Allah kepada Nadi dan satu lainnya melalui perantara malaikat.
Adapun yang langsung dari Allah kepada para nabi adalah melalui wahyu
dan pembicaraan dibalik tabir.
Wahyu menurut Az-Zarqani adalah pemberitahuan Allah kepada
hamba pilihannya mengenai macam hidayah dan ilmu yang ingin
disampaikan dengan cara tersembunyi dan tidak terjadi pada manusia
biasa. Sedangkan pembicaraan dibalik tabir merupakan salah satu cara
allah menyampaikan risalah-Nya kepada Nabi. Nabi tidak melihat Allah,
tetapi ia dapat menerima hidayah atau risalah tersbut, seperti yang dialami
oleh Nabi Musa as.
Cara lainnya adalah melalui perantara malaikat. Hal ini meliputi
empat cara, yaitu:
1. Malaikat menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana Nabi tidak
melihatnya.
2. Malaikat datang kepada Nabi seperti seorang laki-laki dan lalu
menyampaikan misi ilahiah itu kapadanya.
3. Malaikat datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah
bagi Nabi, sehingga ia berkeringat walaupun pada saat cuaca dengin.
4. Malaikat datang kepada Nabi dalam betuk asli sebagai malaikat.
Kemudian ia menyampaikan misi ilahiah itu kepada Rasul sesuai

16
Asy-Syura : 51

7
17
dengan apa-apa yang Allah kehendaki. Hal ini tersebut dalam Al
Qur’an Surah An-Najm ayat 13 dan 14:

‫ َولَقَ ْد َرﺁهُ ن َْزلَةً أ ُ ْخ َرى‬. ‫ِّع ْندَ ِّس ْد َرﺓِّ ْال ُم ْنت َ َهى‬
Artinya: “Dan sesungguhnya, Muhammad (juga) telah melihat Jibril
itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil
Muntaha”(Q.S. An-Najm: 13-14)18

E. Hikmah diturunkan al-Qur’an secara Gradual


Menurut al-Zarqani dalam kitab Manahil al-Irfan fi Ulum al-
Qur’an, bahwa turunnya al-Qur’an secara berangsur-angsur, memiliki
beberapa rahasia dan hikmah, di antaranya:
1. Untuk menabahkan dan menguatkan hati serta jiwa Nabi Muhammad
SAW.dalam rangka menyampaikan dakwahnya.
2. Untuk membimbing dan membina umat Nabi Muhammad SAW.
Dalam melaksanakan syari’at Islam, karena memerlukan waktu serta
proses secara bertahap atau berangsur-angsur.
3. Adakalanya al-Qur’an diturunkan berkenaan dengan masalah atau
kasus yang muncul pada masyarakat waktu itu. Karena itu, setiap kali
muncul masalah atau kasus baru, maka setiap kali itu pula turun al-
Qur’an sebagai jawaban atas masalah atau kasus tersebut.
4. Menunjukkan sumber al-Qur’an, dan bahwa ia merupakan Kalamullah
semata. Tidak mungkin ia merupakan kalam Muhammad SAW atau
makhluk selainnya.
5. Untuk menantang orang-orang kafir yang mengingkari Qur’an.
Karena menurut mereka aneh kalau kitab suci diturunkan secara
berangsur-angsur. Dengan begitu Allah menantang mereka untuk
membuat satu surat saja yang (tak perlu melebihi) sebanding
dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat
saja yang seperti Qur’an, apalagi membuat langsung satu kitab.

III. KESIMPULAN
17
Rosihoh Anwar, Ulum Al-Quran, hlm. 23-25
18
Q.S. An-Najm: 13-14

8
Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-Qur’an. Dan secara
istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah tentang Al-Qur’an
kepada sgenap penghuni langit dan bumi dalam semua segi dan aspeknya.
Tahapan-tahapan turunnya Al-Qur’an antara lain: Tahapan pertama,
penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada Lauh al-Mahfuzh. Tahapan kedua,
turunnya Al-Qur’an ke langit pertama dengan sekaligus. Dilangit pertama itu,
Al-Qur’an disimpan pada bayt al-‘izzah. Tahapan ketiga, Al-Qur’an
diturunkan dari bayt al-‘izzah kedalam hati Nabi dengan jalan berangsur-
angsur sesuai dengan kebutuhan.
Waktu turunnya Al-Qur’an pada bulan ramadan, malam yang diberi
berkah, malam al-qadar. Dan ada periodisasi turunnya Al-Qur’an yaitu
periode Mekkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan periode Madinah
setelah Nabi hijrah ke Madinah.
Ada tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan rosul,
yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah mengirim
seorang utusannya. Cara lainnya adalah melalui perantara malaikat, yaitu
Malaikat menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana Nabi tidak melihatnya.
Malaikat datang kepada Nabi seperti seorang laki-laki dan lalu
menyampaikan misi ilahiah itu kapadanya. Malaikat datang kepada Nabi
seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah bagi Nabi, sehingga ia berkeringat
walaupun pada saat cuaca dengin. Malaikat datang kepada Nabi dalam betuk
asli sebagai malaikat. Kemudian ia menyampaikan misi ilahiah itu kepada
Rasul sesuai dengan apa-apa yang Allah kehendaki.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Al-Hafidz , Ahsin W., 2008. Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Amzah.
Anwar, Abu, 2009. Ulumul Qur’an, Jakarta: Amzah.
Anwar, Rosihoh, 2012. Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia.
Hermawan, Acep, 2011. ‘Ulumul Quran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Kadar M., 2012. Studi Alquran, Jakarta: Amzah.

Anda mungkin juga menyukai