Anda di halaman 1dari 98

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP MINAT

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AHLAK SISWA


KELAS VIII B MTs ROUDLOTUT THOLIBIN 28 PURWOSARI
METRO UTARA KOTA METRO
TP 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat


guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

OLEH :

NUR ISTIQOMAH
NPM 13210037

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM) NU


METRO LAMPUNG
1438 H/2017M

i
ABSTRAK

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP MINAT BELAJAR


PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA
KELAS VIII B MTs ROUDLOTUT THOLIBIN 28 PURWOSARI
METRO UTARA KOTA METRO
TP 2016/2017

Oleh:
NUR ISTIQOMAH

Metode mengajar adalah cara-cara yang dipergunakan oleh guru dalam


mengadakan hubungan dengan murid sehubungan dengan penyampaian bahan
pengajaran sehingga apa yang disampaikannya dapat diterima oleh siswa dengan baik,
adapun minat belajar adalah suatu keinginan dalam hati seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan. Denga menggunakan metode demonstrasi guru berusaha untuk
meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa lebih aktif, kreatif serta efektif
dalam belajarnya.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII B Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari
Metro Utara Kota Metro Tp 2016/2017.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
metode Demonstrasi dapat mempengaruhi minat belajar siswa kelas VIII B MTs
roudlotut tholibin. sedangkan yang menjadi tempat dalam penelitaian ini adalalah
MTs Roudlotut Tholibin Metro Utara Kota Metro Kelas VIII B yang berjumlah 27
siswa.
Analisis yang penulis pergunakan adalah analisis kuantitatif sebagai berikut:
𝑓𝑜 −𝑓𝑕 2
X2=∑ 𝑓𝑕
Hasil X2 = kemudian dikonsultasikan dengan table Chi Kuadrat pada taraf
signifikasi X2 dengan tabel derajat kebebasan (db)= (3-1) (2-1) = 2x1 = 2. Dimana
harga Chi Kwadrat table Db = 2, untuk taraf signifikasi 1% = 9,210 dan untuk taraf
signifikasi 5% = 5,991. Dengan demikian harga Chi Kwadrat adalah
9,210<11,6>5,991, Dengan demikian dilihat dari kasil KK = 0,55 maka data
menunjukkan bahwa ada Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap
Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII B Mts
Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro Tp 2016/2017.

ii
PERSETUJUAN

iii
NOTA DINAS

iv
PENGESAHAN

v
MOTTO

         ‫ َم ْه‬

      

Artinya:

Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran


dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran
(dari firman Allah).(QS. Al Baqarah.269)1

)‫اْلَن َِّة (رواه مسلم‬


ْ ‫ىل‬ ِ‫ك طَ ِريْ ًقا ي ْلتَ ِمس فِْي ِو ِع ْلم س َّهل اهللُ لَوُ طَ ِريْ ًقا إ‬
َ َ‫َوَم ْن َسل‬
َ َ َ َ ُ َ

Artinya:
Dan barang siapa berjalan untuk menutut ilmu maka ALLAH akan memudahkan
baginya jalan kesurga. (HR. Muslim)2

1
Departemen Agama RI, Al Hikmah Al Qur‟an Terjemah, ) Bandung :Diponegoro, 2011(,
hal.45
2
Hussein Bahreisy , Hadits Shahih (Al –Jamius Shahih) Bukhori Muslim, (Surabaya :Karya
Utama,TT),hal.30

vi
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Ibunda (Siti Mashuroh) dan Ayahanda (Supardi) yang mendidik saya


sampai saat ini dengan penuh dengan pengorbanan dan kasih sayang
tampa tanda jasa.
2. Almamater saya Institut Agama Islam Ma‟arif NU Metro Lampung
Kota Metro yang saya banggakan.
3. Kepala sekolah dan jajaran guru Mts Roudlotut Tholibin yang telah
membantu saya selama proses penelitian.
4. Kakak (imam nur hidayatullah) yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada saya tiada henti.
5. Adik-adik saya (ma‟ruf ,yusril) yang selalu menghibur saya .
6. Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin khususnya Abah Kyai. Drs.
Dimiyati dan ibu Nabsiyah yang selalu membimbing saya dalam
kehidupan yang lebih religius.
7. Teman-teman saya seperjuangan (Khotim,Baiti,Temu,Vina,Ulva dan
Santri-Santri Podok Pesantren Roudlotut Tholibin), yang selalu
memberikan semangat dalam menuntut ilmu.

vii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Lesung Bhakti Jaya , anak kedua dari empat

bersaudara dengan pasangan bapak Supardi dan Ibu Siti Mashuroh.

Adapun riwayat pendidikan yang penulis lalui adalah:

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN1) Lesung Bhakti Jaya Kecamatan Lambu

Kibang Kabubaten Tulang Bawang Lulus 2006/2007 dan berijazah.

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 1) Lesung Bhakti Jaya

Kecamatan Lambu Kibang Kabubaten Tulang Bawang lulus tahun

2009/2010 dan berijazah.

3. Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti At-taqwa Kec. Seputih Banyak

Kab. Lampung Tengah lulus tahun 2012/2013 dan berijazah.

4. Institut Agama Islam Ma‟arif Nu Metro Lampung Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam masuk pada tahun 2012/2013

sampai sekarang.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul : “PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP MINAT

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AHLAK SISWA KELAS

VIIIB MTs ROUDLOTUT THOLIBIN 28 PURWOSARIMETRO UTARA

KOTA METRO TP 2016/2017” ini tanpa ada suatu halangan apapun.

Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

telah membawa umatnya kejalan kehidupan terang penuh ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan selesai tanpa

ada bantuan dan bimbingan serta dorongan yang penulis terima. Oleh sebab itu

penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

moral maupun material terutama kepada :

1. Bapak Dr. Mispani, M.Pd.I, selaku ketua IAIM NU Metro Lampung

2. Bapak Drs. A. Jalil Machmud , M.Pd.I, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah IAIM

NU Metro Lampung

3. Ibu Siti Makhrusah, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Hernisawati,M.Pd.I,

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan penuh

ketelitian dan kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen IAIM NU Metro yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan sumbangan pemikiran selama penulis kuliah hingga selesai

ix
5. Bapak kepala sekolah beserta dewan guru dan karyawan MTs Ma‟arif

Raudlatut Tholibin atas kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik

6. Rekan mahasiswa/mahasiswi dan semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

Semoga semua pihak yang telah memberikan segala bantuan kepada penulis

akan mendapatkan pahala dan ridho disisi Allah SWT, serta diterima menjadi amalan

yang baik.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun

dengan lapang dada dan semoga itu semua akan membuka dan menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan bagi penulis.

Penulis berharap mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan khususnya bagi penulis. Amin.

Metro, 2017
Penulis

NUR ISTIQOMAH
13210037

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


ABSTRAK ......................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
NOTA DINAS .................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasanjudul ........................................................................................ 1
B. Alasanmemilihjudul ................................................................................ 4
C. Latarbelakangmasalah ............................................................................. 5
D. Identifikasiimasalah ................................................................................ 13
E. Batasan Masalah...................................................................................... 13
F. Rumusanmasalah..................................................................................... 14
G. Hipotesis.................................................................................................. 14
H. Tujuandankegunaanpenelitian ................................................................ 15
I. Metode penelitian .................................................................................... 16
1. Jenispenelitiandansifatpenelitian ...................................................... 16
2. Populasi ............................................................................................. 16
3. Teknik pengumpulan data ................................................................. 17
4. Teknik analisisdata ............................................................................ 21

BAB II LANDASAN TEORI


A. MetodeDemonstrasi ................................................................................ 23

xi
1. PengertianmetodeDemonstrasi.......................................................... 23
2. TujuanPenggunaanMetodeDemonstrasi ........................................... 23
3. KelebihandanKelemahanMetodeDemonstrasi .................................. 24
4. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi ........................................... 26
B. MinatBelajar............................................................................................ 28
1. Pengertianminatbelajar ...................................................................... 28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhiminatbelajar................................ 31
3. Jenis-jenisminatbalajar ...................................................................... 35
4. Cara meningkatkanminatbelajar ....................................................... 37
C. BidangStudiAkidah Akhlak .................................................................... 38
1. PengertianbidangstudiAkidah Akhlak .............................................. 38
2. TujuanbidangstudiAkidah Akhlak .................................................... 43
3. MateribidangstudiAkidah Akhlak ..................................................... 43
D. PengaruhMetodeDemonstrasiTerhadapMinat
BelajarPada Mata PelajaranAkidah Akhlak ............................................ 45

BAB III HASIL PENELITIAN


A. Profil Madrasah TsanawiyahRoudlotutTholibin ..................................... 47
1. Sejarah madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin ................................ 47
2. Visi, misidantujuan madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin ............. 49
3. Letakgeografis madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin .................... 50
4. Saranadanprasarana madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin ............ 52
5. Strukturorganisasi madrasah tsanawiyatroudlotuttholibin ................ 53
6. Keadaan guru madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin ...................... 54
7. Keadaansiswa madrasah tsanawiyahroudlotuttholibin ..................... 55
B. Data PenggunaanMetodeDemonstrasi ................................................... 56
C. Data MinatBelajarSiswa Mata PelajaranAkidah Akhlak ........................ 59

BAB IV ANALISIS DATA


BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 68

xii
B. Saran ........................................................................................................ 69
C. Penutup.................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1, Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata


Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas VIII B Mts Roudlotu Tholibin 28
Purwosari Metro Utara Kota Metro TP.2016/2017. ................................. 11
Tabel 2, Materi Bidang Studi Akidah Ahlak ......................................................... 44
Tabel 3, Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28
Purwosari Metro Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2016/2017............... 54

Tabel 4, Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28


Purwosari Metro Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2016/2017............. 55

Tabel 5, Hasil angket Penggunaan Metode Demonstrasi Siswa Kelas VIII B


Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro .............. 56

Tabel 6, Klasifikasi Data Tentang Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap


Minat Belajar ............................................................................................ 58

Tabel 7, Hasil angket Minat Belajar Siswa Kelas VIII Mts Roudlotut Tholibin
28 Purwosari Metro Utara Kota Metro ..................................................... 59

Tabel 8, Klasifikasi Data Tentang Minat Belajar Siswa ........................................ 61

Tabel 9, Klasifikasi Data Tentang Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap


Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas VIII B
Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................................ 63

Tabel 10, Tabel Kerja Penghitungan Chi Kwdrat (X) Tentang Tentang Penggunaan
Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran
Akidah Ahlak Siswa Kelas VIII B Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari
Metro Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2016/2017 ..................................... 64

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data tabel nilai-nilai satatistik

Lampiran 2 : Alat pengumpul data (angket dan interview)

Lampiran 3 : Izin Riset/Penelitian

Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 : SK. Penelitian

Lampiran 6 : Kartu konsultasi bimbingan skripsi

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Penegasan judul dalam suatu karya tulis dianggap suatu yang sangat perlu,

karena hal ini menghindari perbedaan pendapat dan persepsi antara pembaca

terhadap suatu judul yang diangkat. Untuk itu penulis dalam hal ini akan

memberikan alasan singkat mengenai judul skripsi, guna menyamakan pandangan

dan persepsi. Judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Metode Demonstrasi

Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas

VIII B Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro Tp

2016/2017” maka perlu memberi penegasan pada beberapa istilah yang ada dalam

judul tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau watak perbuatan

seseorang.3 Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa yang

dimaksud pengaruh adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan

perubahan pada sesuatu yang terpengaruhi.

3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta:Balai Pustaka2008), hal. 1045

1
2. Metode Demonstrasi

Menurut Zakiah Daradjat metode berarti suatu cara kerja yang

sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan.4 Cara kerja ini

digunakan oleh guru untuk membantu dalam proses belajar mangajar. Karena

dalam proses belajar mengajar tidak adanya cara atau strategi maka tidak

mudah untuk mencapai tujuaan belajar yang diinginkan. Dengan demikian,

dengan adanya cara atau metode yang digunakan makan guru akan lebih

mudah dalam penyampaian materi.

Demonstrasi merupakan pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu


cara mengajar pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik
atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah
dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sbelum
didemontrasikan.5

Dari pengertian di atas sangat jelas bahwa penekanan dari metode

pembelajaran Demonstrasi yaitu melatih kemampuan intelektual siswa dengan

mencurahkan segala kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang

diajukan. Dengan demikian, metode pembelajaran Demonstrasi merupakan

suatu bentuk pengajaran dengan cara mempertunjukan sambil menjelaskan

tentang seuatu yang di demontrasikan ,orang yang mendemontrasikan adalah

pendidik,pesrta didik atau orang luar .

4
Zakiah Deradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta :Bumi Aksara, , 2008),
hal.1
5
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta :Kalam Mulia, 2005), hal 313

2
3. Minat Belajar

Menurut slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas, tampa ada yang menyuruh.6 Jadi

Minat adalah suatu keinginan dalam hati seseorang untuk melakukan suatu

perbuatan. Suatu keinginan yang ada dalam diri siswa tersebut lebih diarahkan

kepada suatu mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Kerana minat belajar

terhadap suatu mata pelajaran akan mempengaruhi hasil balajar siswa itu

sendiri.

Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan7. Jadi belajar merupakan suatu proses untuk berubah menjadi

lebih baik. Dan proses berubah itu dilandasi dengan niat yang ikhlas dan

kemauan yang tinggi. Karena kemauan yang tinggi dalam balajar juga bisa

mentukan keberhasilan dalam belajar itu sendiri.

Jadi minat belajar adalah suatu keinginan dalam hati seseorang untuk

melakukan suatu perubahan dalam dirinya baik dalam tingkah laku maupun

yang lainnya. Oleh karena itu, minat belajar harus tumbuh dalam diri peserta

didik untuk memudahkan pesarta didik itu sendiri melakukan suatu perubahan.

6
Slameto, Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta :Rineka Cipta, 2010),
hal. 180
7
Ibid, hal. 2

3
4. Akidah Ahlak

Menurut bahasa kata akidah berasal dari bahasa arab yaitu ‫ َع َع َع‬-‫ َعَي ْق ِق ُد‬- ‫َع ْق َع‬

artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian.sedangkan akidah

menurut istilah adalah urusan urusan yang harus di benarkan oleh hati dan di

terima dengan rasa puas serta terhujam kuat dlam lubuk jiwa yang tidak dapat

di goncangkan oleh keragu raguan.

Adapun definisi dari kata akhlak juga berasal dari bahasa arab yaitu ‫َع َع َع‬

jamaknya ‫اَع ْق الق‬yang artinya tingkah laku ,perangai tabi‟at,watak,moral atau

budi pekerti. Dalam kamus besar bahasa indonesia akhlak dapat di artikan budi

pekerti ,kelakuan .jadi akhlak merupakan sikap yang telah meleka pada diri

seseorang dan seara sepontan diwujudkan dalam tingkah laku aau perbuatan.

Dasar akidah akhlak adalah al-qur‟an dan hadits. Al-qur,an dan hadits

dalah pedoman hidup dalam islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik

buruknya suatu perbuatan manusia.

5. Siswa kelas VIIIB

Siswa kelas VIIIB adalah siswa yang dalam hal ini adalah objek yang

akan diteliti yang berjumlah 27 anak, yang berada di kelas VIIIB MTs

Roudlotut Tholibin 28 Purwosari. Siswa tersebut diteliti guna mendapatkan

suatu kenyataan yang ada, dalam peningkatan minat belajar. Dalam penelitian

dikelas tersebut penulis dapat mentukan apakah metode Demonstrasi yang

digunakan oleh seorang guru dalam mata pelajaran Akidah Ahlak dapat

meningkatkan minat belajar para siswa yang ada dikelas dengan sempurna

4
atau tidak. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan oleh penulis tertuju

hanya pada satu kelas yaitu kelas VIIIB.

B. Alasan Memilih Judul

Setiap judul skripsi yang diajukan tentu mempunyai alasan, demikian pula

halnya dengan judul skripsi ini penulis memilih karena:

1. Metode Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru yang bertujuan untuk mereview mata pelajaran yang sudah diterangkan

oleh guru, yang bersifat berkelompok dan dalam kelompok tersebut siswa

dituntut untuk aktif sehigga siswa tidak rasa bosan.

2. Metode demonstrasi sangat baik diterapkan saat mengajar karena membantu

guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

3. Agar memudahkan siswa untuk mengingat kembali mata pelajaran yang

sudah diberikan oleh guru.

4. Menambah pengetahuan guru dalam menggunakan metode yang sesuai

dengan mata pelajaran.

5. Penulis akan memberikan sesuatu yang baru dalam menulis skripsi ini, guna

meningkatkan kemampuan dalam pemilihan metode oleh pembaca.

C. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya adalah merupakan kegiatan

pendidikan yang tujuannya untuk mendewasakan anak agar mampu menghadapi

permasalahan atau memiliki masa depan yang lebih baik. Mendewasakan anak

mengandung berbagai macam tujuan diantaranya adalah kecerdasan, prilaku

5
luhur, memiliki keterampilan dan berpengetahuan yang luas. Dari berbagai

macam tujuan tersebut akan mendatang hikmah kepada orang-orang yang

dikehendaki oleh ALLAH SWT seperti yang tercantum dalam Q.S Al Baqarah

269.

‫يؤيت احلكمة من يشاء ومن يؤت احلكمة فقد أويت خريا كثريا وما يذكر إال أولوا األلباب‬

Artinya: Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al


Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).8

Yang dimaksud dengan orang-orang yang berakal dalam ayat tersebut

yaitu orang-orang sudah mengikuti suatu proses belajar mengajar. Karena dalam

proses belajar mengajar tidak terlepas dari suatu pembelajaran yang dilakukan

oleh peserta didik dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru.

Dalam hal ini belajar yang dilakukan oleh peserta didik menurut istilah

pendidikan ialah suatu yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah tingkah

laku pada diri seseorang.9 Jika seseorang dapat berubah menjadi lebih baik karena

adanya belajar, maka proses belajar yang dilakukan oleh orang tersebut dapat

dikatakan berhasil. Begitu juga sebaliknya, apabila dalam belajar tersebut tidak

menjadikan perubahan kearah yang lebih baik, maka proses belajar yang

dilakukan oleh orang tersebut dapat dikatangkan gagal.

8
Kementrian Agama RI, Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya, (Surabaya :Halim, 2013), hal.
45
9
Ahmad Ahwan, Dimensi-Dimensi Etika Belajar Mengajar Dalam Pendidikan(Perbandingan
Pemikiran Al Ghozali Dan Al- Zarnuji), (Yogyakarta :Gama Media, 2011), hal 18

6
Sikap berubah yang terjadi dalam diri peserta didik tersebut tidak akan

terjadi tampa ada usaha dari peserta didik itu sendiri seperti yang diterangkan

dalam firman ALLAH

... ۗ ۡ ‫…إِ َّن ٱللَّوَ َال يُغَيِّ ُر َما بَِقو ۡ ٍم َح َّ َّٰت يُغَيِّ ُرواْ َما بِأَن ُف ِس ِهم‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan”. (Qs. Ar‟rad: 11)10

Dari ayat di atas jelas bahwa usaha yang dilakukan oleh peserta didik akan

membuahkan hasil yang baik apa bila usaha tersebut dilakukan dengan baik pula.

Dengan demikian, dengan adanya belajar kita dapat mengetahui merubah tingkah

laku yang ada dalam diri kita sendiri. Sehingga kita mampu untuk mewujudkan

tunjuan belajar yang ingin dicapai. Karena tujuan dari belajar itu sendiri adalah

menciptakan suatu perubahan yang berkaitan dengan 3 ranah yaitu ranah kognitif

yang berkaitan dengan perubahan pengetahuan, ranah afektif yang berkaitan

dengan perubahan ketrampilan, dan ranah psikomotor yang berkaitan dengan

perubahan tindakan yang dilakukan oleh pesera didik . Dari ketiga ranah tersebut

akan menjadikan dampak yang positif pada diri peserta didik jika tercapai.

Dengan demikian, belajar merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan,

karena dengan belajar kita akan mendapat manfaat dari belajar itu sendiri ataupun

hikmah dari Allah swt. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhamad saw.

ْ ‫س فِْي ِو ِع ْل ًما َس َّه َل اهللُ لَوُ طَ ِريْ ًقا أِ َىل‬


)‫اْلَن َِّة (رواه مسلم‬ ِ ِ َ َ‫َوَم ْن َسل‬
ُ ‫ك طَريْ ًقا يَْلتَم‬

10
Kementrian Agama RI , Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya , hal. 250

7
Artinya:”Dan barang siapa berjalan untuk menutut ilmu maka Allah akan

memudahkan baginya jalan kesurga”. (HR. Muslim)11

Selain kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dalam proses belajar

mengajar juga terdapat proses mengajar yang dilakukan oleh seorang guru.

Mengajar dalam hal ini adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal

balik antara siswa dengan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan

belajar.12 Proses timbal balik tersebut terjadi kerena sebuah kegiatan yang

dilakukan antara guru dan murid untuk melakukan suatu perubahan yang lebih

baik. Dari perubahan yang lebih baik tersebut, maka dapat dilihat bahwa

pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat mencapai tujuan dengan baik pula.

Dengan demikian, belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang dilakukan oleh

guru dan murid untuk melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik. Selain

itu, kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan, segala suatu

yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu,

menurut Edi Suardi sebagai berikut:

1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik


dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai
tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada
prosedur, atau langkah-langkah sistematis dan relevan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan materi
yang khusus.

11
Hussein Bahreisj, Hadits Shahih (Al –Jamius Shahih) Bukhori Muslim, (surabaya :Karya
Utama), hal. 30
12
Ahmad Ahwan Dimensi-Dimensi Etika Belajar Mengajar Dalam
Pendidikan(Perbandingan Pemikiran Al Ghozali Dan Al- Zarnuji), hal. 19

8
4. Ditandai dengan aktitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak
didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin.
7. Ada batasan waktu.
8. Evaluasi. 13

Selain dari ciri-ciri belajar mengajar tersebut Pada saat proses balajar

mengajar tidak terlepas dari suatu faktor yang dapat menghambat kelancaran

belajar peserta didik, seperti kurangnya minat belajar yang dimiliki siswa. Oleh

karena itu, guru harus mampu mengatasi masalah-masalah yang ada, yaitu

menggunakan cara yang efektif yang digunakan oleh guru guna mengatasi

masalah-masalah yang terdapat pada peserta didik tersebut. Dengan demikian,

tercapainya tujuan belajar mengajar dengan baik tergantung dengan metode atau

cara yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar dan minat belajar siswa.

Metode Demonstrasi merupakan metode yang dinilai mampu untuk

mengatasi masalah kurangnya minat belajar siswa atau peserta didik. Karena

dalam metode ini siswa dibentuk kelompok-kelompok kecil dan melakukan

permainan yang dapat menjadikannya berfikir untuk bekerja sama. Selain itu,

dalam sebuah permainan tersebut guru memberi pertanyaan-pertanyaan berupa

kuis guna mereview materi yang sudah disampaikan dan diajarkan, agar siswa

dapat memahami meteri yang diberikan guru. Dengan demikian peserta didik

tidak merasa bosan atau pun jenuh dengan materi yang disampaikan oleh guru,

dan minat belajar yang dimiliki peserta didik dapat meningat.

13
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta :Renika Cipta,
2010), hal. 39

9
Dalam hal ini, minat belajar adalah sebuah keiginan yang dimiliki oleh

seserang untuk melakukan suatu perbuatan yang dapat menjadikan sebuah

perubahan. Dengan adanya minat yang tumbuh dalam diri peserta didik. proses

belajar mengajar akan terasa nyaman dan mudah dalam pelaksanaannya. Begitu

juga sebaliknya apabila peserta didik tidak memiliki minat yang tinggi dalam

belajar maka proses balajar mengajar tidak bisa mencapai tujuan pendidikan

dengan baik. Oleh karena itu, minat yang ada dalam diri peserta didik harus

dipupuk dengan menggunakan metode demonstrasi tersebut. Yang dapat

memudahkan guru dalam mencapai tujuan belajar yang berkaitan dengan mata

pelajaran Akidah Ahlak.

Mata pelajaran akidah ahlak adalah mata pelajaran agama islam yang

pembahasanya mengenai menghayati,meyakini,menghargai dan membiasakan

akhlak yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri

sendiri,keluarga,teman, gurumasyarakat,lingkungan sosial dan alamnya . Dalam

mata pelajaran ini sangat dibutuhkan metode demonstrasi pada saat mengajar,

guna meningkatkan minat belajar peserta didik. Karena metode ini dianggap

cocok pada mata pelajaran ini. Dengan adanya metode tersebut mata pelajaran

Akidah ahlak dapat direspon dengan baik oleh peserta didik, sehingga peserta

didik pun mempunyai minat belajar yang tinggi pada mata pelajaran tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan metode

demonstrasi dengan minat belajar pada mata pelajaran akidah ahlak dalam proses

belajar mengajar dapat dilihat dari perubahan sikap pada siswa yang awalnya

belajar hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan kebosanan

10
siswa, setelah menggunakan metode demonstrasi pembelajaran akan berubah

menjadi menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan

bertanggung jawab dalam bekerja sama untuk mengatasi masalah ataupun tugas

yang diberikan guru terhadap murid.

Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan data yang

dilihat dari hasil prasurvey yang diadakan mulai tanggal 22 agustus 2016 sampai

tanggal 24 agustus 2016, diketahui bahwa masih ada siswa yang belum maksimal

pada minat belajarnya, kemudian dari 27 siswa kelas VIIIB MTs Roudlotut

Tholibin 28 Purwosari Metro Utara TP. 2016/2017 diketahui bahwa keadaan

siswa seperti yang telah tergambar pada tabel dibawah ini:

Tabel 1
Pengaruh Metode Demostration Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Siswa Kelas VIIIB Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari
Metro Utara Kota Metro TP.2016/2017Prasurvay

Pelaksaan
No Nama siswa Minat belajar
metode
Ajeng sabrina aulia
Baik Tinggi
1
Izzatun Nisa
2 Baik Tinggi
Alchumairah
Fatimarus Zahrotun
3 Baik Tinggi
Nisa
Fina Tri Baik
4 Rendah
Wahyuningsih
5 Feni umaroh Baik Rendah
Imroatu qorrota Baik
6 Rendah
a‟yun
7 Intan safitri Baik Sedang
8 Latifatu munawaroh Baik Tinggi
9 Luluk nadzirah Baik Sedang
10 Latifatul Munawarah Baik Sedang
11 Sri rahayu Baik Rendah
Linda Rohatun Baik
12 Sedang
Jannah

11
13 Listi Cahyani Baik Tinggi
14 Nur lutfiah Baik Sedang

1 Baik Tinggi
5 Mila Diannur
16 Putri Natasari Baik Tinggi
17 Rania Umi Syahra Baik Sedang
18 Romi Wulan Suci Baik Rendah
19 Septia Freti Sinta Baik Sedang
20 Sifa Latifatun Nisa Baik Tinggi
Sumber : hasil prasurvei pada tanggal 27 agustus 2016

Indikator Minat Belajar:

 Mendengar

 Melihat

 Menanyakan

Tinggi :(70-80)Guru memberikan materi dan siswa dapat mendengar,melihat

dan menanyakan materi sehingga muncul minat belajar yang tinggi

pada mata pelajaran akidah ahlak yang diajarkan guru dengan

menggunakan metode.

Sedang :(65-69)Guru memberikan materi dan siswa dapat mendengar dan

melihat,sehingga siswa masih sedang pada minat belajarnya dalam

mata pelajaran akidah ahlak yang diajarkan oleh guru dengan

menggunakan metode.

Kurang :(50-59)Guru memberikan materi dan siswa tidak

mendengarkan,melihat dan menanyakan,sehingga siswa kurang atau

masih belum mempunyai minat belajar dalam mata pelajaran akidah

ahlak yang diajarkan guru dengan menggunakan metode.

12
Dengan demikian dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai dari

pelaksanaan metode demonstrasi terhadap minat belajar siswa kelas VIII B

menunjukan adanya 5 siswa bernilai kurang (25%), 8 siswa bernilai sedang (40%),

dan 8 siswa bernilai tinggi (35%). Dengan demikian nilai metode demonstrasi

terhadap minat belajar siswa kelas VIII B MTs Ma‟arif Roudlotut Tholibin “baik”.

Dari hasil prasurvay di atas dapat dilihat bahwa rata-rata profesi siswa

berada pada kriteria sedang. Hal ini terjadi karena minat belajar siswa pada mata

pelajaran akidah ahlak yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode

yang baik kurang memberi pengaruh. Oleh karena itu, jelas sekali bahwa dalam

penggunaan metode belum maksimal untuk meningkatkan minat belajar siswa pun

juga tidak akan maksimal. Dengan demikian dari uraian latar belakang di atas,

maka peneletian ini memfokuskan pada Pengaruh Metode Demostration

Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas VIIIB

Mts Roudlotu Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro TP. 2016.

D. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

penulis dapat mengidentifikasi masalahnya. Identifikasi masalah tersebut yaitu

sebagai berikut:

a. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Ahlak .

b. Ketidaksesuaian metode yang digunakan oleh guru dengan materi yang akan

disampaikan dalam proses belajar mengajar.

13
c. Pembelajaran yang hanya berpusat pada pendidik dan tidak melihat peserta

didik secara eksklusif.

d. Rendahnya pemahaman guru terhadap metode-metode yang baik digunakan

dalam proses belajar mengajar saat ini.

e. Suasana belajar didalam kelas yang kurang efektif dan sangat membosankan

bagi siswa.

E. Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

pengaruh minat belajar siswa dengan menggunakan metode Demonstrasi

siswa kelas VIII MTs roudlotut tholibin.

F. Rumusan Masalah

Dalam penulisan Skripsi ini penulis akan merumuskan masalah, rumusan

masalah yang ada dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut: “ Adakah Pengaruh

Metode DemonstrasiTerhadap Minat Belajar pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak

Siswa Kelas VIIIB Mts Ruodlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro

TP. 2016?”

G. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis memang berasal dari dua kata yaitu

kata hypo berarti dibawah dan thesa adalah kebenaran14. Jadi hipotesis yang

kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia menjadi

14
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Rineka
Cipta,2002),hal 64

14
hipotesa dan berkembang menjadi hipotesisDengan demikian, dapat penulis

simpulkan bahwa hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang kurang

pasti, dan masih harus dipastikan yaitu dengan diadakannya penelitian. Karena

dengan adanya penelitian kebanarannya dapat dipastikan.

Oleh karena itu, dari pengertian diatas penulis dapat menentukan hipotesis

yaitu,” Ada Pengaruh Metode Demostration Terhadap Minat Belajar pada Mata

Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas VIIIB Mts Ruodlotut Tholibin 28 Purwosari

Metro Utara Kota Metro TP. 2016”.

H. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Segala sesuatu yang dilakukan yaitu mengandung sebuah tujuan, karena

dengan adanya tujuan, sebuah penelitian akan menjadi lebih terarah.oleh

karena itu tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui metode Demonstrasi yang digunakan oleh guru pada

siswa kelas VIIIB MTs Roudlotut Tholibin.

b. Untuk mengetahui minat belajar pada mata pelajaran Akidah Ahlak siswa

kelas VIIIB MTs Roudlotut Tholibin.

c. Untuk mengetahui pengaruh metode Demonstrasi terhadap minat belajar

siswa kelas VIIIB MTs roudlotut tholibin.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

15
a. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk lebih peduli dalam melihat dan

menghadapi masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan barusaha

untuk mengaji serta memecahkan masalah tersebut.

b. Sebagai pemberi sumbangan dalam mencari jalan keluar dalam

pemecahan khusus tentang peningkatan minat belajar di MTs roudlotut

tholibin

c. Sebagai acuan dalam pelaksanaan preses belajar mengajar guna untuk

mencapai tujuan yang diinginkan oleh guru yang mengajar.

I. Metodelogi Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian

a. Sifat penelitian

Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif menurut Cholid

Narbuko dan Abu Ahmadi bahwa jenis „‟penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data,jadi ia juga menyajikan data,menganalisis

dan menginterpretasi. Ia juga bersifat komperatif dan koleratif.15

b. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini Field reserch adalah bentuk penelitian

yang bertujuan yang mengungkapkan makna yang di berikan oleh anggota

masyarakat pada perilakunya dan kenyataan sekitar. Metode field research

digunakan ketika metode survai dirasakan tidak praktis,atau ketika

15
Cholid Narkubo dan Abu Ahmadi,Metodologi Penelitian. (Jakarta :Bumi Aksara ,2007),hal
44

16
lapangan penelitian masih terbentang dengan demikian luasnya . hal ini

penulis ingin mengetahui Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Minat

Belajar Siswa Padamata Pelajaran Akidah Ahlak Kelas VIIIB Mts Ma‟arif

Roudlatut Tholibin.

2. Populasi

Menurut Subana, Moersetyo rahadi dan Sudrajat, populasi adalah


keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,
hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data
yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Berdasarkan
jumlahnya populasi dapat digolongan menjadi populasi terbatas dan
populasi tidak terbatas. Populsi terbatas adalah populasi sumber data
yang jelas batasnya secara kuantitatif sehigga relatif dapat dihitung
jumlahnya. Sedangkan populasi tidak terbatas adalah sumber data yang
tidak dapat ditentukan batasnya sehigga relatif tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah.16

Dengan demikian penulis menggunakan populasi terbatas yaitu

populasi yang dapat dihitung karena jelasnya secara kuantitatif. Sehingga

dalam pelelitian ini mengambil sebagian dari populasi yang ada . yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah MTs Roudlotut Tholibin 28

Purwosari Metro Utara Kota Metro dan yang menjadi sempel yaitu kelas VIII

sejumblah 28 orang yang terdiri dari :

a. 27 : perempuan

b. 1: Guru

16
Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Bandung :Cv Pustaka Setya,
2000), hal. 24

17
3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan fakta, maka penulis

melakukan penelitian, dan penelitian tersebut yaitu menggunakan beberapa

metode diantaranya:

a. Obsevasi

Menurut Sukardi Observasi adalah instrumen lain yang sering di jumpai

dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika

informasi hendak di ambil berupa kondisi atau fakta alami,tingkah laku

dan hasil kerjaresponden dalam situasi alami.17

Menurut penulis Observasi adalah metode/cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat/mengamati siswa atau sekelompok siswa secara langsung.

Dalam data yang diambil dari observasi ada beberapa kebaikan dan

kelemahan diantaranya yaitu:

1. Kebaikannya
a. Data observasi diperoleh secara langsung melalui
penglihatan/pengamatan terhadap segla ekspresi siswa dalam
situasi atau perangsang tertentu.
b. Data observasi bersifat lebih objektif dan melukiskan aspek-
aspek kepribadian sebenarnya.
c. Di dalam situsi yang relative “bebas” dalam arti tampa
tekanan-tekanan, siswa tidak merasa ada yang memperhatikan
tetapi juga tidak merasa sendirian, sehingga segala tingkah
lakunya, pernyataannya itu dilakukan secara spontan.
d. Data observasi lebih bersifat menyeluruh, mencangkup
berbagai aspek kepribadian, aspek hasil belajar, sehingga
dalam pemgelolaannya tidak timpang dan lebih
menggambarkan kepribadian siswa secara keseluruhan.

17
. Sukardi ,Metodologi penelitian Pendidikan,( Jakarta :Bumi Aksara,2003),hal.78

18
2. Kelemahan
a. Observasi sebagai suatu teknik evaluasi memerlukan sejumlah
ketrampilan yang baik, yang dapat dipertanggung jawabkan.
b. Kepribadian guru sering kali merupakan fariabel tambahan.
Pengalaman, prasangka-prasangka, nilai-nilai, pribadi guru
turut terlibat dalam membubuhkan pencatatannya, sehinggaa
sukar dipisahkan secara tegas dari tingkah laku murid yang
sedang diamati.
c. Tingkah laku yang sama diekspresikan oleh beberapa orang
siswa, belum tentu mempunyai arti yang sama lagi guru
pengamat yang berlainan atau beberapa guru pengamat.
d. Data yang diperoleh dari observasi tidak dapat memberikan
wawasan (insight) yang sama mengenai struktur kepribadian
murid. 18

Dengan demikian observasi adalah metode yang digunankan oleh

peneliti dengan cara langsung mengamati tingkah laku objek yang diteliti,

guna memperoleh data yang diinginkan oleh peneliti. Sedangkan objek

yang diteliti yaitu seperti profil sekolah, keadaan guru, sarana dan

prasarana, letak giografi, struktur serta keadaan siswa MTs Roudlotut

Tholibin.

b. Wawancara (interview)

Menurut Moh Nazir wawancara atau interview adalah proses


memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab,
dengan menggunakan alat yang di namakan interview guide
(panduan wawacara).19

Dapat penulis simpulkan bahwa wawancara atau interview adalah

suatu metode yang digunakan untuk memperoleh suatu data yang

melibatkan salah satu dari populasi yang berada dalam objek penilitian.

18
Zakiah Deradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, hal. 214
19
Moh. Nazir,Metode Penelitian,( Bogor :Ghalia Indonesia,2005),hal.193

19
Dalam hal ini yang menjadi objek interview adalah kepala sekolah MTs

Roudlotut Tholibin dan bagian TU (tata usaha).

Dalam hal ini kelancaran wawacara akan ditentukan oleh empat


faktor, menurut warwick dalam singarimbun 1989 diantaranya yaitu:
1. Pewawacara sedapat mungkin dipilih dari yang
a) Memmliki karakteristik social relative sama dengan
karakterisrik social responden yang dihadapi.
b) Memiliki ketrampilan dalam wawacara.
c) Dapat memotivasi responden.
d) Memiiki rasa aman.
2. Responden hendaknya dipilih dari mereka yang
a) Memiliki karateristik yang sama dengan pewawancara.
b) memiliki kemampuan untuk memahami maksud pertanyaan
yang diajukan oleh pewawancara.
c) Mampu member jawaban secara tepat.
3. Situasi wawancara hendaknya disesuaikan dan dperhatikan:
a) Waktu dan tempat.
b) Kehadiran orang ketiga.
c) Sikap masyarakat pada situasi dan kondisi tertentu.
4. Isi koesioner sedapat mungkin dihindari adanya pertanyaan yang:
a) Peka untuk ditanya.
b) Tidak mudah dijawab.
c) Bertentangan dengan masyarakat.
d) Menjadi sumber kekhawartiran.20

c. Angket

Angket adalah tehnik pengumpulan data melalui penyebaran

koesioner (daftar pernyataan/isian) untuk diisi langsung oleh respoden

yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.21

Angket ini dilakukan untuk mengetahui metode demonstrasi dan minat

belajar yang ada dalam hati para peserta didik untuk mengikut pelajaran

Akidah Ahlak yang guru ajarkan.

20
Abdurrahmat Fatoni, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2011), hal.106-107
21
Ibid ,hal.111

20
d. Dokumentasi

Menurut suharsimi arikunto, metode dokumentasi yaitu “mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, trasklip, buku,

surat kabar, majalah, hasil notulen rapat, lengger, agenda dan

sebagainya”.22

Metode dokumentasi ini penulis gunakan sebagai suatu cara untuk mencari

data-data yang dibutuhkan oleh seorang peneliti. Data-data tersebut bisa

berupa profil sekolah maupun data siswa itu sendiri seperti jumblah siswa,

nama siswa yang ada dalam kelas VIII B, minat belajar pada mata pelajaran

Akidah Ahlak pada siswa dalam menggunakan metode Demostration .

Kemudian dari data tersebut dapat penulis jadikan sebagai suatu informasi

atau bahan untuk penelitian yang lebih mendalam terhadap Pengaruh Metode

Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak

Siswa Kelas VIII B MTs Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota

Metro Tp 2016/2017.

4. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono Dalam penelitian kuantitatif,analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah:mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden ,mentabulasi data berdasarkan responden

,menyajikan data tiap variabel yang diteliti,melakukan perhitungan untuk

22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,( Jakarta: Reneka
Cipta,2002), hal.206

21
menjawab rumusan masalah,dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis.23

Data yang dikumpulkan merupakan data yang mentah, yang berarti

data tersebut masih perlu diolah dan dianalisis sehingga mendapatkan

kesimpulan yang baik. Dalam hal ini, menurut jenisnya data dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu kuantitatif yang sifatnya dapat dihitung

dengan bilangan atau angka-angka dan data kuantitatif yakni data yang dapat

dihitung dengan angka-angka. Karena data yang diperoleh dalam penelitian

ini bersifat kuantitatif maka tehnik analisa yang dapat digunakan adalah

tehnik analisa statistic dengan Chi kwadrat dengan rumus yang digunakan

oleh Suharsimi Arikunto yakni:

𝑓𝑜 −𝑓𝑡 2
X2=∑ 𝑓𝑕

Keterangan:

X² = Chi kwadrat

Fo = Frekuensi yang diperoleh yang berdasarkan hasil data

Fh = Frekuensi yang diharapkan 24

Kemudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variable akan

dilanjutkan dengan menggunakan rumus koefesien kontigensi (KK) yaitu:


𝑥2
C= 𝑥2+𝑁

23
. Sugiyono ,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,( Bandung : Alfabeta ,
2014), hal.147
24
. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,( Jakarta :Rineka Cipta,2013),hal.333

22
Keterangan:

C= koefesien kontigensi

X= Chi kwadrat

N= Jumlah sampel

23
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Demonstrasi

Demonstrasi merupakan salah satu tipe pembelajaran yang dalam


pengajarannya dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar
yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau
pengoprasian peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah
dilakukan atau perlatan itu telah di coba lebih dahulu sebelum di
demonstrasikan.25

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode Demonstrasi adalah metode yang

digunakan oleh guru yang terbentuk dalam beberapa kelompok dan orang yang

mendemonstrasikan (pendidik,peserta didik atau orang luar) mempertunjukan

sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan. Dalam mengajarkan

praktek-praktek agama ,Nabi Muhammad sebagai pendidik agung banyak

mempergunakan metode ini . seperti mengajarkan wudhu,shalat,haji dan

sebagainya. Seluruh cara-cara ini diperaktekkan oleh Nabi Muhammad ,kemudian

barulah di ajarkan oleh umatnya.26

1. Tujuan Penggunaan Metode demonstrasi

Pada penggunaan metode demonstrasi tersebut ada beberapa tujuan

yang harus dicapai. Dari tujuan-tujuan tersebut diantaranya yaitu:

a. Untuk mereview kembali mata pelajaran yang telah disampaikan oleh

guru kepada siswa.

25
Ramayulis ,Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Kalam Mulia,2005)
hal 313
26
Ibid ,Hal,313

24
b. Guna menjadikan siswa lebih aktif dan tidak merasa bosan terhadap

metode yang digunakan oleh guru.

c. Menggugah minat belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

d. Guna menjadikan siswa lebih semangat dalam bekerja sama untuk

menyelesaikan suatu permasalah.

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Pada setiap metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar,

tentunya banyak kelebihan dan kekurangannya. Darihal ini kelebihan dan

kelemahan metode demonstrasi adalah:

1. Kelebihan metode demonstrasi


Kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Keaktifan peserta didik akan bertambah ,lebih-lebih kalau
peserta didik diikut sertakan.
b. Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik turut
membantu pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia
menerima pengalaman yang bisa mengembangkan
kecakapannya.
c. Pelajaran yang di beikan lebih tahan lama .dalam suatu
demonstrasi ,peserta didik bukan saja mendengar suatu uraian
yang di berikan oleh pendidik tetapi jugamemperhatikannya
bahkan turut serta dalam pelaksanaan suatu demonstrasi.
d. Pengertian lebih cepat dicapai. Peserta didik dalam
menanggapi suatu proses adalah dengan mempergunakan alat
pendengar,penglihatt, dan bahkan dengan perbuatannya
sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan
menghilangkan sifat verbalisme dalam belajar.
e. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang
dianggap penting oleh pendidik dapat diamati oleh peserta
didik seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian peserta didik
hanya tertuju kepada suatu yang didemontrasikan sebab peserta
didik lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang
berlangsung dari pada hanya semata mata mendengar saja .
f. Mengurangi kesalahan kesalahan . penjelasan secara lisan
banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari peserta
didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Tetapi
dalam demonstrasi ,disamping penjelasan dengan lisan juga
dapat gambaran yang kongkrit.

25
g. Beberapa masalah yang menimbulkan pernyataan atau masalah
dalam diri peserta didik dapat terjawab pada waktu peserta
didik mengamati proses demonstrasi.
h. Menghindari‟‟coba-coba dan gagal‟‟yang banyak memakan
waktu belajar ,di samping praktis dan fungsional ,khususnya
bagi peserta didik yang ingi berusaha mengamati secara
lengkap dan tliti atau jalannya sesuatu.

2. Kelemahan Metode Demonstrasi


Selain kelebihan, metode Demonstrasi juga memiliki beberapa

kelemahan diantaranya yaitu:

a. Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari


pendidik untuk itu perlu persiapan yang matang..
b. Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat,dan
peralatan yang cukup.

Melihat dari kelebihan dan kelemahan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa guru dalam menggunakan metode demonstrasi harus

bisa berperan aktif guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan didalam

kelas atau kelemahan dalam metode demonstrasi. Menurut penulis upaya

dalam mengatasi kekurang yang ada dalam metode tersebut diantaranya yaitu:

a. Setiap kelompok diberikan tanggung jawab untuk memberikan

pendapatnya dengan bergantian pada setiap pertanyaan.

b. Guru hendaknya tidak mengulur-ulur waktu, dan setiap pertanyaan

yang akan dijawab oleh masing-masing kelompok diberi batasan

waktu.

c. Guru harus mampu untuk mengkondisikan kelas agar tidak terjadi

kegaduhan pada setiap peserta, dengan cara memberikan sanksi

atau mengurangi nilai dari peserta yang membuat kegaduhan.

26
Dengan demkian, jika guru tidak bisa mengkondisikan siswa dengan

baik maka keadan kelas tidak akan efektif. Begitu jaga sebaliknya, jika guru

dapat mengkondisikan siswa didalam kelas dengan baik, maka keadaan kelas

akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

3. Langkah- Langkah Metode Demonstrasi

Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh

agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:

a. Perencanaan

Hal yang dilakukan adalah:

a. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau


kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode
demonstrasi berakhir.
b. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dilaksanakan.
c. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
d. Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya
introspeksi diri apakah:
e. Keterangan-keterangannya dapat didengar dengan jelas oleh
peserta didik.
f. Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik
sehingga setiap peserta didik dapat melihat.
g. Peserta didik disarankan membuat catatan yang dianggap perlu.
h. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
i. Pelaksanaan

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

a. Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.


b. Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
c. Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar
demonstrasi mencapai sasaran.
d. Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya
mengikuti demonstrasi dengan baik.
e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya
dalam bentuk mengajukan pertanyaan.

27
f. Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu
menciptakan suasana yang harmonis.

c. Evaluasi

Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi

dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa

pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan,

mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan peserta didik

mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah

berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi adalah

sebagai berikut :

a. Persiapkan alat-alat yang diperlukan.


b. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan
apa yang akan dikerjakan.
c. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan,
serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
d. Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan
menjelaskan alasan alasan setiap langkah.
e. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi
sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan.

B. Minat Belajar

1. Pengertian minat belajar

Minat adalah perasaan ingin tahu,mempelajari,mengagumi atau

memiliki sesuatu.27 Penerimaan sesuatu tersebut terjadi didalam hati

seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan apa yang

diinginkannya. Apa bila seseorang mempunyai minat dalam hatinya, maka

27
Djaali, Psikologi Pendidikan,( Jakarta: PT Bumi Aksara,2012), hal.121

28
seseorang tersebut cenderung melakukan sesuatu pekerjaan tersebut lebih

difokuskannya. Dan begitu jaga sebaliknya, apabila seseorang tidak ada minat

yang tumbuh dalam hatinya, maka dalam melakukan pekerjaan itu pun tidak

bisa fokus bahkan terkadang cenderung untuk mengabaikannya.

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tinglah laku, baik yang

menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi

segenap aspek organisme atau pribadi.28 Dari pengertian tersebut dapat

disimpulakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku baik

yang menyangkut pengetahuan ketrampilan maupun sikap yang bertujuan

menciptakan manusia yang berakhlaq mulia dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, sehingga mendapatkan derajat yang tinggi disisi Allah Swt.

Seperti dalam firman Allah Qs Al-Mujadalah:11 yang berbunyi:

           

             

      

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apa bila dikatakan


kepadamu”berilah kelapangan didalam majelis-majelis” maka
lapangkanlah, niscahya Allah akan member kalapangan
untuknya.dan apa bila dikatakan “berdirilah kamu” maka
berdirilah, niscahya Allah akan mengangkat derajat orang-orang

28
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, strategi belajar mengajar, (Jakarta :renika
cipta),2010, hal. 10

29
yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan.29

Perubahan dari hasil belajar peserta didik akan menghasilkan suatu

perkembangan yang baik bagi siswa, dan perkembangan yang dihasilkan

siswa akibat dari belajar akan menjadikan seseorang atau siswa itu sendiri

lebih pandai bagaimana cara mereka untuk mengnyalurkan kemampuan yang

mereka miliki sendiri. Karena kemampuan yang dimiliki seseorang tidak bisa

berkembangkan jika bukan seseorang itu sendiri yang mengembangkannya,

dengan minat-minat yang ada dalam dirinya. Dengan demikian, inilah yang

dikatakan bahwa belajar adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa minat belajar

adalah suatu penerimaan yang terjadi pada diri seseorang yang memunculkan

suatu keinginan dalam hati untuk melakuan suatu perubahan baik dalam

tingkah laku yang menyangkut pengetahuan ketrampilan maupun sikap dan

lain-lain. Dari pengetahuan ketrampilan tersebut akan memberika suatu

keyakinan dalam hati siswa yang tadinya merasa tidak mampu untuk

mengerjakan tugas dari guru menjadi lebih percaya diri bahwa dirinya mampu

dan bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Tugas-tugas yang

diberikan oleh guru tersebut akan menghasilkan suatu pekerjaan yang

maksimal hasilnya, jika dikerjaka oleh siswa yang mempunyai minat yang

begitu tinggi pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu pemupukan dan

29
Kementrian Agama RI, Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya, (Surabaya :Halim,2013),
hal.543

30
penanaman minat siswa dalam belajarnya dari awal adalah tugas yang penting

dari guru untuk menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi dan berkualitas.

Dalam hal ini minat belajar yang ada dalam diri siswa yaitu dirujukan

pada minat belajar mata pelajaran Akidah Ahlak yang diajarkan oleh guru

pada dikelas VIIIB. Minat belajar pada mata pelajaran Akidah Ahlak harus

ditingatkan, karena melihat siswa pada saat ini masih banyak yang memiliki

kesulitan belajar pada mata pelajaran ini yang disebabkan oleh kurangnya

minat belajar pada diri siswa itu sendiri. Oleh karena itu dalam meningkatkan

minat belajar pada mata pelajaran ini guru harus berusaha melalui barbagai

cara khususnya dengan cara belajar yang efektif dan menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai sehigga dapat membangkitkan minat belajarnya

siswa.

2. Faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Dalam minat belajar siswa yang sudah ada pastinya terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Dari beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar tersebut adalah faktor intern dan ekstern.

1. Faktor intern

Faktor intern adalah (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/

kondisi jasmani dan rohani siswa.30 Dari keadaan / kondisi jasmani dan

rohani tersebut dapat dibagi kedalam beberapa bagian yakni:

30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,( Jakarta: Rajawali Pers, 2011),hal. 145

31
a. Emosi

Emosi merupakan pengalaman yang efektif yang disertai oleh

penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadan mental dan

fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap. Dalam emosi

tersebut dapat memunculkan sebuah minat yang tinggi dalam belajar

siswa. Karena perlu kita ketahui bahwa kondisi yang meluap-luap

yang timbul karena emosi tersebut bisa diarahkan

dalam hal yang positif, contohnya dalam hal belajar, saat siswa

memiliki emosi untuk belajar maka minat yang ada dalam diri siswa

itu secara tidak sadar akan mncul pula dalam belajarnya.

b. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Bila seseoarang tidak sehat, sakit kepala,

demam, pilek, batuk dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak

bergairah untuk belajar. Dengan demikian, minat untuk belajar dalam

diri siswa pun akan menurun.

c. Intelejensi

Intelejensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

lingkungan dengan cara yang tepat. Jika mseorang yang tidak

mempunyai IQ yang cukup dalam mata pelajaran tertentu maka

dirinya akan tersisihkan dari siswa yang memiliki IQ yang lebih baik

darinya, dari itulah siswa bisa marasa tidak mampu untuk belajar

32
dengan baik karena intejensisnya terganggu. Sehigga akan

menimbukan ketidak minatan belajar pada siswa itu sendiri.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern adalah segala faktor yang ada diluar diri siswa yang

memberikan pengaruh terhadap aktifitas dan hasil belajar yang dicapai.31

Yang termaksud dalam fakor ekstern adalah:

a. Guru

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses

belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan

sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. 32 Guru

sangat berperan penting dalam melakukan suatu perubahan, karena

setia perubahan yang ingin, tidak dapat dilakukan tampa adanya

panduan dan pengajaran dari seseorang. Guru juga sebagai motivator

untuk menjadikan suatu perubahan pada seorang murid. Motivasi yang

diberikan guru dapat bisa menggugah suatu minat yang ada dalam

siswa. Karena itu, murid tampa adanya motivasi yang diberikan oleh

guru, kesemangatan dalam belajar akan pudar.

b. Kurikulum sekolah

Menurut Aunnurrahman kurikulum merupakan panduan yang

dijadikan sebagai rangka acuan untuk mengembangkan proses

pembelajaran.33

31
Aunurrahman, Bejalar Dan Pembelajaran, (Bandung :Alfabeta, 2011), hal. 187
32
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta :Rajawali,2012),hal.125
33
Aunurrahman, Bejalar Dan Pembelajaran, hal.194

33
Jika kurikulum yang digunakan guru dalam pembelajaran tidak

menarik untuk dipelajari, maka minat yang ada dalam diri siswa sulit

untuk menumbuhkannya, namun jika kurikulum yang guru gunakan

dalam pembelajara dapat menarik perhatian siswa, maka minat siswa

untuk belajar akan tumbuh dengan sendirinya. Dengan demikian

kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran harus diperhatikan

secara serius untuk menumbuhkan minat belajar yang ada dalam diri

siswa.

c. Lingkungan

Biasa orang mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah

lingkungan hanya alam sekitar sekitar diluar diri manusia/individu.

Lingkungan itu sebenanya mencakup segala materi dan stimulus

didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis,

maupun social-kultural34.

Lingkungan juga turut mempengaruhi minat belajar siswa, jika

keadaan lingkungan sangat baik dalam memberi dukungan kepada

peserta didik untuk balajar, maka minat yang ada dalam diri siswa akan

tumbuh dengan serdirinya.

d. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana pembelajara merupakan faktor yang turut

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.35 Didalam proses

balajar menganjar tampa adanya sarana dan prasana pasti akan

34
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta :Rineka Cipta, 2012), hal. 129
35
Aunurrahman, Bejalar Dan Pembelajaran hal. 195

34
menjadikan siswa kesulitan dalam merespon dan menangkap suatu

materi. Hal ini menunjukan bahwa sarana dan prasarana sangat penting

sebagai alat dalam penyampaian materi tersebut.

Sarana dan prasarana juga turut mempengaruhi minat belajar

siswa, karena alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat

memicu minat yang ada dalam diri siswa. Jika minat yang ada dalam

siswa sudah muncul, maka siswa akan mudah dalam menyerap isi materi

yang telah disampaikan oleh guru.

3. Jenis-jenis minat belajar

Menurut london yang dikutip oleh djaali minat belajar siswa dibagi

kedalam 6 jenis, yaitu (1) realistis, (2) investigasi, (3) artistik, (4) sosial, (5)

enterprising, dan (6) konvensional.36

a. Realistis

Orang relistis umumnya mapan, kasar, praktif, berfisik kuat, dan

sering sangat atletis, memiliki koordibatir otot yang baik dan terampil. Akan

tetapi ia kurang mampu dalam menggunaka medium komunikasi ferbal dan

memiliki ketrampilan berkomunikasi denga orang lain. Oleh karena itu,

mereka kurang menyenangi hubungan social, cenderung mengatakan bahwa

mereka senang pekerjaan tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal,

dan kukuh, menyukai masalah, konkrit dibanding abstrak, menduga diri

sendiri agresif, jarang melakukan kegiatan kreatif dalam bidang seni dan

ilmu pengetahuan, tetapi suka membuat sesuatu dengan bantuan alat.


36
Djaali, Psikologi Pendidikan, hal. 122-124

35
b. Investigatif

Orang investigatif termaksud orang yang berorentasi pada tugas,

intropeksi, dan asosisal, lebih menyukai memikirkan sesuatu dari pada

melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk memahami alam,

menyukai tugas-tugas yang tiadak pasti (ambogius), suka bekerja sendiri,

kurang pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan itelektual,

menyatakan dirinya sendiri sebagai analis, selalu ingin tahu, bebas, dan

bersyarat, dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang..kecenderungan

pekerjaan disukai termaksuk ahliperbintangan, biologi, binatang, kimia,

penulis, dan ahli jiwa.

c. Artistik

Orang artistik tidak menyukai hal-hal yang tidak tersetruktur,bebas,

memiliki kesempatan breaksi, sangat membutuhkan suasana yang dapat

mengekspresikan sesuatu secara individu, sangat kreatif dalam bidang seni

dan musik. Kecenderungan peerjaan yang disenangi adalah pengarang,

penata pentas, konduktor konser, dan lain-lain.

d. Sosial

Tipe ini dapat bergaul, bertanggung jawab, berkemanuasian, dan

sering alim, suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat perhatian

kelompok, memiliki kemampuan farbal, trampil bergaul, menghindari

pemecahan masalah secara intelektual, suka memecahkan masalah yang ada

kaitanya dengan perasaan, menyukai kegiatan, menginformasikan, melatih

36
dan mengajar. Pekerja yang disukai menjadi perkerja sosial, guru, pendeta,

ulama.

e. Enterprising

Tipe cenderung menguasai atau memimpin orang lain, kemiliki

ketrampilan verbal untuk berdagang, memiliki kemampuan untuk

mencari tujuan organisasi, agresif, percaya diri, dan umumnya sangat

aktif. Pekerjaan yang disukai termaksud pemimpin perusahaan,

pedagang, dan lain-lain.

f. Konvensioanal

Orang konvensional menyukai lingkungan yang sangat tertib,

menyenangi komunikasi varbal, senang kegiatan yang berhubungan

degan angka, sangat efektif menyelasaikan tugas yang berstuktur tetapi

menghindari situasi yang tidak menentu, menyatakan diri oarang yang

setia, patuh, praktis, senang tertib, efesien; mereka mengidentifikasi diri

dengan kekuasaan dan meteri. Pekerjaan yang disukai antara lainn

sebagai akutan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang, dan pimpinan

armada angkutan.

4. Cara membangkitkan minat balajar

Peserta didik tampa adanya minat belajar dalam dirinya maka dia tidak

akan bersemanagat bahkan tidak akan mau untuk belajar. Tidak jarang peserta

didik memiliki prestasi yang buruk hanya karena kurangnya minat belajar

pada peserta didik itu sendiri. Oleh karena itu, guru harus dapat meningkatkan

atau membangkitkan minat belajar yang sudah ada dalam diri peserta didik.

37
Dalam hal ini pembangkitan minat belajar perserta didik menurut
Baharuddin, dan Esa Wahyuni. Antara lain, pertama,dengan membuat
materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembalajaran
yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari,
melibatkan seluruh domain belajar siswa (koknitif, afektif,
psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru
yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang
studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi
dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.37

Dari pembangkitan minat belajar diatas guru yang dapat menjadikan

peserta didik dapat merubah perilaku yang tadinya siswa terlihat tidak

bersemangat untuk mengikuti materi yang diajarkan guru didalam kelas

menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat dalam belajarnya maka usaha guru

tersebut dapat dikatakan berhasil untuk membangkitkan minat belajar siswa.

Sehingga tujuan belajar yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

C. Bidang studi Akidah Ahlak

1. Pengertian bidang studi Akidah Ahlak

Menurut Bahasa : ‘ ‫عقد يعقد عقيدة‬yang berarti : Simpul, ikatan atau


perjanjian yang kukuh. Setelah berbentuk „aqidah berarti keyakinan. Relevansi
antara „aqada dengan„aqidah adalah : Keyakinan yang tersimpul kukuh dalam
hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Menurut sumber lain, kata akidah berasal dari bahasa Arab yg berarti

yang dipercayai hati. Kata al-‟aqidu seakar dengan kata „aqidah yang berarti

penyatuan dari semua ujung benda. Alasandigunakan kata aqidah untuk

37
Baharuddin Dan Esa Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta :Ar-Ruzz
Media, 2009),hal. 24

38
mengungkapkan makna kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan adalah

pangkal dan sekaligus tujuan dari segala perbuatan mukallaf.

Pengertian akidah menurut Istilah :

1. Hasan Al-Banna dalam kitab majmu‟ah ar.rasa‟il : Akidah adalah

beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

mendatangkan ketenteraman jiwa dan menjadi keyakinan yang tidak

bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.

2. Abu Bakar Jabir al-Jazairy dalam kitab Aqidah al-Mu‟min : Akidah adalah

sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.

3. Mahmud Syaltut : Akidah Islam adalah sesuatu yang harus diyakini

sebelum apa-apa dan sebelum melakukan apa-apa tanpa keraguan sedikit

pun dan tanpa ada unsur yang mengganggu kebersihan keyakinan.

Sesuatu yang harus diyakini sebelum apa-apa adalah keyakinan akan

keberadaan Allah dengan segala fungsinya. Semua itu tercakup dalam rukun

iman sebagai ikrar bagi setiap muslim dalam menyatakan ke-Islam-annya

sejak lahir dan merupakan landasan hidup.

Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa Akidah adalah keyakinan

yang dikaitkan dengan rukun iman dan merupakan azas dari seluruh ajaran

Islam. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran, Misalnya :

a. Indra untuk mencari kebenaran

b. Akal untuk menguji kebenaran

c. Wahyu pedoman dalam menentukan baik dan buruk.

39
Dalam berakidah instrumen itu harus ditempatkan fungsinya masing-

masing dalam posisi yang benar.

Tingkat keyakinan seseorang akan ditentukan oleh tingkat

pemahamannya terhadap dalil, karena itu keyakinan yang tidak berdasarkan

dalil akan mudah tergoyahkan oleh berbagai tantangan dan masalah yang

dihadapi. Al-Qur‟an menyatakan bahwa setiap manusia sudah menyatakan

dirinya beriman kepada Allah Swt. sejak zaman azali yang kemudian dikenal

dengan syahadat.

Firman Allah :

‫لى اَنْ ُف ِس ِه ْم‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫د‬


َ ‫ه‬ ‫ش‬
ْ ‫ا‬
َ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫ر‬ِّ ‫ذ‬
ُ ‫م‬ ِ‫واِذَاَخ َذ ربُّك ِمن ب ِِن أَدم ِمن ظُهوِر‬
‫ى‬
َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُْ ْ ََ ْ َ ْ َ َ َ َ
‫ َش ِه ْدنَا‬.‫لى‬ ‫اب‬
‫و‬ ‫ل‬
َُ‫ا‬ .‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ب‬
‫ر‬
ِّ ِ‫اَلَس ُ ب‬
َ َ ْ ْ َ ْ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi

(tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil

kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku

Tuhanmu?” mereka menjawab “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami bersaksi”.

(Q.S.al-A‟raf : 172)38

Ikatan akidah yang dinyatakan di alam azali itu tetap dipelihara hingga

akhir hayat. Itu sebabnya setiap manusia yang lahir ke dunia dianjurkan untuk

dikumandangkan azan pada telinga kanan dan ikamah di telinga kiri yang pada

intinya untuk mengingatkan manusia pada ikatan akidahnya. Sesuai dengan

38
Kementrian Agama RI, Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya.hal 173

40
konsep dan proses kejadian manusia yang secara umum terbagi tiga (pradunia,

dunia dan pascadunia), ada bagian yang tidak dapat dijangkau oleh pancaindra

serta imajinasi manusia dan hanya bisa dipercayai dan diyakini kebenarannya

dengan hati.

Masalah akidah terutama yang berkaitan dengan iman kepada malaikat,

alam gaib (surga/neraka) yang kesemuanya itu harus diyakini tanpa harus

dibuktikan dengan rekayasa teknologi. Jadi, objek keyakinan hati atau

keimanan itu pada umumnya adalah sesuatu yang gaib, sesuatu yang ada,

tetapi keberadaannya tidak dapat dijangkau serta diidentifikasi oleh pancaindra

dan imajinasi manusia kecuali unsur-unsur yang tampak, seperti Rasul dan

Kitab yang dibawanya. “yang ada itu tidak ada, yang tidak ada itu lah yang

ada”

Penekanan kepercayaan bukan pada aspek ada atau tidaknya, tetapi

segi sikap menerima segala fungsi dan peranannya dalam kehidupan manusia.

Oleh sebab itu semua informasi tentang ajaran akidah Islam, baik tentang

wujud Allah beserta atribut-Nya, tentang kerasulan, para malaikat beserta

fungsi-fungsinya, kitab suci, kehidupan akhirat berupa surga dan neraka

berikut prosedur hisabnya, tentang qada dan qadar disampaikan lewat wahyu.

Tanpa informasi serta penegasan Allah umat manusia tidak akan mengetahui

apa-apa tentang ajaran dan tidak akan menerimanya dengan suatu keyakinan

dan kebenaran.

41
Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi dan berhubungan

antara satu dengan yang lainnya. Hubungan dan interaksi tersebut diwujudkan

dalam rangka bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang diingnkan.

Didalam Al Qur‟an ALLAH SWT berfirman pada surat Al Anbiyaa 29.

        

Artinya:“sesungguhnya umatmu itu adalah umat yang satu dan Aku adalah

tuhan-mu maka sembahlah Aku”.(Q.S Al Anbiyaa 92)39

Selain dalam Al Qur‟an, nabi pun juga bersabda:

ُ ‫ْال ُم ْؤ ِم ُه لِ ْل ُم ْؤ ِم ِه َك ْالبُ ْنيَا ِن يَ ُش ُّذ بَ ْع‬


) ‫ضوُ بَ ْعضًا (رواه الشيخان‬
Artinya:”Orang mukmin yang satu dengan yang lain seperti sebuah bangunan

yang menguatkan sebagian akan sebagianny”. (HR. Bukhari - Muslim)40

Dalam firman ALLAH dan hadits diatas dijelaskan bahwa antara manusia

satu dengan manusia yang lain dikatakan sebagai bangunan yang kuat. Kekuatan

bangunan tersebut tercipta karena hasil dari kerja sama yang baik yang dilakukan

oleh manusia itu sendiri.

Begitu pula dengan peserta didik yang melakukan kerja sama didalam

kelompoknya. Apa bila kerja kelompok ini dilakukan dengan baik dan kerja sama

yang kuat, maka akan menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Begitu juga

sebaliknya, jika kelompok tersebut tidak terjalin kerja sama yang baik maka

39
Kementrian Agama RI, Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya, hal.330
40
Hussein Bahreisy, Hadits Shahih Al- Jami‟ush Shahih Bukhari- Muslim, (Surabaya: Karya
Utama),hal.6

42
tujuan yang ingin dicapai tidak akan berhasil. Dengan demikian, jelas bahwa

hadits ini berhubungan dengan metode yang penulis gunakan yaitu metode

demonstrasi, karena metode ini merupakan metode yang berbasis kelompok yang

membutuhkan kerja sama yang baik antara satu dengan yang lainnya.

2. Tujuan Bidang Studi Akidah Ahlak

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang baik, maka dalam

bidang studi /mata pelajaran Akidah Ahlak memiliki tujuan tujuan yang ingin

dicapai dengan baik pula. Tujuan-tujuan bidang studi ini adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Akidah Ahlak


b. Membekali siswa terhadap dalil-dalil yang terdapat dalam Al
Qur‟an dan hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan
menghadapi kehidupan
c. Meningkatka kekhusyukan siswa dalam beribadah kepada Allah
Swt.

3. Materi bidang studi Akidah Ahlak

Dalam penelitian ini materi adalah hal yang sangat diperlukan, karena

tampa adanya materi-materi yang dijadikan sebagai bahan mengajar oleh guru,

metode yang akan digunakan tidak akan bisa diberikan kepada siswa untuk

melihat bagaimana minat-minat yang ada didalam diri siswa. Dengan demikian,

dalam hal ini penulis menggunakan mata pelajaran Akidah Ahlak yang dijadikan

sebagai bahan penelitian minat belajar siswa tersebut dengan menggunakan

Demonstrasi. Didalam bidang studi Akidah Ahlak yang disampaikan adalah

sebagai berikut:

43
Tabel 2

Materi Bidang Studi Akidah Ahlak

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi ,gotong royong) santun,percaya diri,dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural) berdasarkn rasa ingin tahunya ilmu pengetahuan,teknologi
,seni ,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan , mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) terkait dengan
pengembangan diri yang di pelajarinya di madrasah dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menghayati dan mengimani 1.1.1 Berperilaku sesuai dengan
sifat-sifat wajib Allah yang cara mengimani sifat-sifat
nafsiyah,salbiyah ma‟ani dan wajib bagi Allah swt
ma‟nawiyah
2.1 Menampilkan perilaku 2.1.1 Berperilaku sebagai orang
mengimani sifat-sifat Allah yang mengimani sifat-sifat
wajib bagi Allah dalam
kehidupan Sehari-hari
3.1 Mengidentifikasikan sifat-sifat 3.1.1 menjelaskan pengertia sifat
wajib Allah yang wajib bagi Allah
nafsiyah,salbiyah ma‟ani dan 3.1.2 menyebutkan 20 sifat wajib
ma‟nawiyah bagi Allah

4.1 Menyajikan contoh fenomena – 4.1.1 Menyajikan fakta dan


fenomena kehidupan yang fenomena kebenaran sifat-
muncul sebagai bukti dari sifat sifat Allah SWT
wajib Allah SWT

C. Materi Ajar
Sifat-sifat ALLAH SWT

44
1) Fakta
 Kisah seorang kyai yang memberi tugas untuk menyembelih ayam
kepada santri santrinya
2) Konsep
 Pengertian sifat wajib bagi Allah
3) Prinsip
 Dalil-dalil tentan sifat-sifat bagi Allah SWT
 Dasar-dasar sifat-sifat bagi Allah
4) Prosedur
 Sifat-sifat wajib Allah
 Klasifikasi sifat allah

D. Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Siswa

Minat belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa yang harus dipenuhi.

Jika minat belajar siswa tidak dipenuhi maka akan menimbulkan kesulitan-

kesulitan dalam belajarnya. Seperti yang dikatakan oleh dalyono dalam bukunya

psikologi pendidikan yaitu belajar yang tidak ada minatnya muking tidak sesuai

dengan bakat, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan,

tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak akan menimbukan problem pada

dirinya.41 Oleh karena, menumbuhkan minat belajar siswa adalah hal yang sangat

penting untuk mengatasi problem tersebut.

Dalam hal ini metode demonstrasi merupaka metode yang dipilih oleh

guru dalam proses belajar mengajar guna mengatasi dan meningkatkan minat

belajar siswa. Dengan metode ini pula guru akan menjadikan suasana belajar yang

berbeda yaitu siswa yang sebelumnya cukup merasa bosan dengan metode yang

membuatnya jenuh menjadi lebih semangat, aktif dan kreatif serta menyenangkan,

sehingga memuncul minat yang tinggi pada siswa. Kerena minat yang tinggi pada

41
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta :Rineka Cipta, 2009),hal. 235

45
siswa dapat menjadikan siswa itu sendiri lebih mampu untuk berprestasi dan

mencapai hasil belajar yang baik pula. Dengan demikian penggunaan metode

team games tournament dapat menggugah semangat siswa dalam belajar sehingga

sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

Dari pengaruh tersebut dapat dilihat pada kesemangatan siswa dalam

merespon materi-materi yang diberikan guru terhadap siswa sehingga

menghasilakan prestasi dan hasil belajar yang maksimal dari siswa itu sendiri

dalam mata pelajaran Akidah Ahlak. Selain menghasilkan prestasi dan hasil

belajar yang maksimal, metode tersebut juga dapat menjadikan siswa lebih aktif,

kreatif serta bartanggung jawab dalam berkerjasama untuk melakukan suatu

tugas-tugas yang diberikan pada masing-masing kelompok. Dengan demikian,

metode demonstrasu dapat melatih ketrampilan dan tanggung jawab siswa dalam

proses belajar. Sehingga siswa terpengaruhi dan minat belajaranya pun dapat

meningkat, sesuai yang diharapkan oleh guru bidang studi.

46
BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara serta

mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang,

Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Roudlotut Tholibin turut serta menyelenggarakan

proses pendidikan dengan upaya mercerdaskan kehidupan masyarakat dengan

pendidikan yang menekankan kepada pendidikan tingkat menengah dibawah

Kementerian Agama Republik Indonesia yang mengajarkan ilmu-ilmu agama dan

ilmu-ilmu umum serta didasari dengan Aqidah Ahlussunah Wal Jama‟ah, sehingga

Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Roudlotut Tholibin turut serta dalam melaksanakan

tujuan pendidikan Nasional.

Dalam upaya penyelenggaran pendidikan dan pengajaran, Madrasah

Tsanawiyah Ma‟arif Roudlotut Tholibin selalu berusaha untuk meningkatkan dan

mengembangkan, baik dalam peningkatan dan pengembangan proses pembelajaran

mutu pendidikan maupun peningkatan dan pengembangan hubungan dengan

berbagai pihak lain dalam langka keberlangsungan proses pendidikan dan

pembelajaran.

Keberadan Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Roudlotut Tholibin adalah

lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Kementerian Agama Republik

Indonesia, yang penyelenggaraanya dibawah Lembaga Pendidikan Ma‟arif

47
NU dan berada di wilayah lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Roudlotut

Tholibin, dengan beralamatkan di jalan R.A Kartini Desa Purwosari

Kecamatan Metro Utara Kota Metro.

Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Roudlotut Tholibin 28 purwosari metro

utara kota metro berdiri pada tanggal 1 juni 2011 tepatnya pada 28 jumadil

tsany 1432 H, sekolah yang berbasis dwi bahasa yakni bahasa arab dan

inggris, yang diresmikan langsung oleh bpk wali kota metro yakni bpk.

Lukman hakim, S.H.MM, pada saat pelaksanaan akhirusanah yang dihadiri

beribu-ribu orang.

Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin berdiri karena dengan

adanya ide para tokoh-tokoh pendiri pesantren salah satunya yaitu kyai Drs.

Dimiyati M.Hi, yang pada waktu itu proses pembangunannya dibentuk oleh

para santri-santri putra. Proses pembangunan itu berjalan dengan baik karena

kerja keras dari santri-santri serta dukungan dari masyarakat dan para tokoh-

tokoh yang bereperan dan pembangunan sekolahan tersebut yang sangat baik

pula.

Dalam pembangunan ruangan yang ada pada Madrasah Roudlotut

Tholibin, awalnya hanya memiliki 6 ruangan yang dterdiri dari 5 kelas, dan

satu kantor. Namun, seiring dengan perkembangan yang dijalani sampai saat

ini ruangan tersebut bertambah menjadi 7. Pertambahan ruangan ini karena

semakin bertambahnya siswa yang mengenyam pendidikan di Madrasah

Tsanawiyah Roudlotut Tholibin tersebut. Dengan demikian, madrasah

tersebut dapat menunjukan perubahan pada kearah yang lebih baik. Perubahan

48
tersebut tidak hanya dalam bentuk fisik saja, namun perubahan yang

berbentuk nonfisik pun sangat baik, contohnya perubahan yang ada dalam diri

siswa-siswi seperti akhlak, pengetahuan serta kreatifitasnya.

2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

a. Visi

Menjadikan Lembaga Pendidikan Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro

sebagai Lembaga Pendidikan yang berkualitas dalam menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian dalam masyarakat, yang dibangun

atas komitmen yang kokoh dalam upaya mengembangkan kehidupan masyarkat

yang berilmu, beramal, berakhlakul karimah, damai dan sejahtera yang didasari

oleh Aqidah Islam Ahlussunah Wal jama’ah.42

b. Misi

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat

agar siswa memiliki dedikasi yang tinggi, bermoral, berkualitas, prifesional

mempunyai standar mutu dan daya saing yang tinggi serta memberikan

ketauladanan bagi masyarakat.

c. Tujuan

Tujuan program Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota

Metro adalah, menjadikan siswa yang berilmu agama luas, berwawasan yang

cukup dan mempunyai keterampilan yang lebih. Madrasah Tsanawiyah Ma’arif

Roudlotut Tholibin memiliki keahlian Khusus seperti : Bahasa arab, Bahasa

inggris, Kitab kuning, keterampilan computer, amaliyah-amaliyah aswaja an-

nahdliyah.

42
Sumber Dokumentasi,MTs Ma‟arif Raudlatut Tholibin,Tgl 27Juli 2017

49
3. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Berdasarkan hasil observasi Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

28 Purwosari Metro Utara Kota Metro terletak dikomplek tanah yang sangat

terbatas ditengah-tengah masyarakat 28 purwosari tepatnya dilingkungan

pondok pesantren Roudlotut Tholibin. Lokasi sekolahan tersebut memiliki

batasan-batasan pada bangunan yang didirikan. Batasan-batasan tersebut

diantaranya:

a. Sebelah barat berbatasan denga rumah warga.

b. Sebelah timur berbatasan dengan pondok pesantren Roudlotut

Tholibin.

c. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga.

d. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan.

Demikian sekolahan ini didirikan ditempat yang sangat setrategis

sesuai dengan keadaan yang ada sebagai lapangan pendidikan yang

dibutuhkan oleh para pencari ilmu pengetahuan baik pengetahuan secara

batiniyah dan lahiriyah.

Gambar 1

Lokasi Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Kls VII A

kls VII B

50
Kls VIII B

Jln
Ruang
Guru

Kls VIII A

Kls IX B

Kls IX A

KANTIN

KANTOR

Perumahan

51
4. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Pada bagian ini penulis akan mengemukakan tantang sarana prasarana yang

ada di Madrasa Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara yang

merupakan lokasi penelitian penulis.

a. Sarana

Sarana merupakan hal hal pokok yang harus ada dalam proses pendidikan.

Adapun sarana-sarana yang ada pada madrasa Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

28 Purwosari adalah:

1) 6 lokal untuk kegiatan belajar mengajar

2) 1 lokal MCK

3) 1 lokal kantor

4) 1 Ruang guru

5) 1 lokal perumahan

6) 125 buah kursi

7) 125 buah meja

8) 6 buah papan tulis

b. Prasarana

Prasarana merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang

digunakan oleh guru. Dalam hal ini prasarana yang digunakan adalah:

1) Buku guru

2) Buku murid

3) Sepidol

52
Demikian sarana dan prasarana yang digunakan oleh guru dalam menunjang

kelancaran proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Dengan adanya sarana

dan prasarana tersebut kegiatan belajar mengajar lebih mudah untuk dilaksanakan

meskipun sarana dan prasarana yang digunakan di Madrsah tersebut belum begitu

memadai.

5. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Gambar 2

Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro


Utara Kota Metro

YAYASAN

KEPALA SEKOLAH

Muhsinin S.Pd.I KOMITE MADSARAH

WAKA MADRASAH

Lutfi Said Pratama M.Pd.I

KEPALA T.U BENDAHARA

Imam mustain S.Pd.I Bahrudin


S.pd.I

WAKA KESISWAAN

Qomarudin S.Pd.I

53
GURU

6. Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara

kota metro memiliki 14 guru yang terdiri 9 guru laki-laki dan 5 guru

perempuan, yang semua memiliki jenjang S1 kecuali kepala sekolah yang

memiliki jenjang pendidikan S2. Guru-guru tersebut mengajar bidang study

yang berbeda-beda sesuai dengan jurusan dan keahlian yang dimiliki oleh

masing-masing guru.

Tabel 3
Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro
Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2016/2017

MATA
NO NAMA Pendidikan terakhir TMT JABATAN
PELAJARAN
1 Muhsinin S.Pd.I S1 PAI 2011 Kep.Mad IPS/B.Arab
Lutfi Said Qur‟an
2 S2 PAI 2012 Wak.Mts
Pratama,M.Pd Hadis/b.inggi
Akidah
3 Qomarudin,S.Pd.I S1 PAI 2012 WAK.sis
Akhlak/Bpi
4 Imam Rohani S1 PAI 2011 FIQH
Sej .keb
5 Bahrudin,S.Pd.I S1 PAI 2011 Bendahara
islam/Aswaja

54
S1 Pendidikan
6 Janatul Ngaliyah S.Pd 2011 MTK
Matematika
S1 Pendidikan
7 Sri Murni S.Pd. 2011 Ipa /B.lampung
Matematika
Husnul Khotimah PKN/SENI
8 S1 PAI 2013
,S.Pd.I BUD
9 Imam Musta‟in, ,S.Pd.I
S1 PAI 2013 B.IND
Drs. Imam Syafi‟i, QUR‟AN
10 S1 PAI 2011
,S.Pd.I HADIS
11 Malindra ,S.Pd.I S1 PAI 2011 PKN
TINKOM/PRA
12 Reni Widiyani, S.Pd.IS1 PAI 2011
KARYA
13 Ali Mustakim, S.Pd. S1 PENJASKES 2015 PENJASKES
14 Dra Nur Hayati 2015 IPS

7. Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin

Dalam kegiatan belajar mengajar tentunya ada dua unsur pokok yang harus

ada yaitu guru dan murid. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka proses

belajar mengajar tidak akan berjalan, Karena tidak mungkin mengajar tanpa ada

siswa. Begitu pula sebaiknya ada siswa tapi tidak ada guru juga tidak akan berjalan.

Oleh sebab itu, penulis akan mengemukakan keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah

Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara kota metro yang dijadikan sebagai

objek penelitian.

Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari

Metro Utara kota metro sebagai berikut:

Tabel 4
Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro
Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2016/2017
SISWA

KELAS IX JUMLAH JUMLAH TOTAL


KELAS KELAS

55
VII VIII

IX IX
VII VIII VIII A B
VIIA B A B SISWA
(Lk (Pr
(Lk) (Pr) (Lk) (Pr) ) ) Lk Pr

6
32 27 21 28 12 25 80 145
5

B. Data Penggunaan Metode Demonstrasi

Untuk mengetahui baik tidaknya penggunaan metode demonstrasi yang di

gunakan guru dalam proses pembelajarannya penulis menyebarkan

anggket kepada siswa yang kemudian hasil dari anggket tersebut dapat

dijadikan sebagai bahan penelitian bagi penulis.. Adapun untuk mencari atau

mengukur pengaruhnya penulis mengambil sekor sebagai berikut:

a. Jawaban item a : nilai 3

b. Jawaban item b: nilai 2

c. Jawaban item c: nilai 1

Tabel 5

Hasil Angket Penggunaan Metode Demonstrasi Siswa Kelas VIII B Mts


Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro

N Item soal Juml


O NAMA a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1
h
0 1 2 3 4 5

56
1 Ajeng sabrina 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 37
aulia

2 Izzatun Nisa 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 39
Alchumaira
h

3 Fatimarus 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 40
Zahrotun
Nisa

4 Fina Tri 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 38
Wahyuning
sih

5 Feni umaroh 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 39

6 Imroatu qorrota 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 2 33
a‟yun

7 Intan safitri 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 38

8 Latifatu 3 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 32
munawaroh

9 Luluk nadzirah 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 38

1 Latifatul 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 39
0 Munawarah

1 Sri rahayu 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 1 3 2 34
1

1 Linda Rohatun 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 39
2 Jannah

1 3 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 33
3 Listi Cahyani

1 Nur lutfiah 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 38
4

1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 37
5 Mila Diannur

1 Putri Natasari 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 40

57
6

1 Rania Umi 3 2 2 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 2 3 34
7 Syahra

1 Romi Wulan 3 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 35
8 Suci

1 Septia Freti 3 1 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 32
9 Sinta

2 Sifa Latifatun 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 34
0 Nisa

2 Siti Khusnul 3 1 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 32
1 Khotimah

2 Tamara 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 3 34
2 Syahrani

2 Umi Kholifatun 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 36
3 Sholihah

2 Umi Nurul 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 38
4 Kholisoh

2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 38
5 Windi Riani

2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 35
6 Yunita Eka W.

2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 34
7 Latifatun Najah

Dari data diatas diperoleh skor tertinggi yaitu 40 dan skor terendah

yaitu 32, maka dapat dicari interval kelas sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑑𝑎𝑕


𝑖=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

40−32
=
3

58
= 2,667

= 3 (Dibulatkan)

Setelah diketahui skala intervalnya, maka dapat diklasifikasikan

bahwa pengaruh metode Demonstrasi terhadap minat belajar sebagai berikut:

Tabel 6
Klasifikasi Data Tentang Penggunaan Metode Demonstrasi
Terhadap Minat Belajar
No Interval Nilai Karagori Frekuensi Prosentase (%)
1 38-40 Baik 12 44,44

2 35-37 Cukup 5 18,52

3 32-34 Kurang 10 37,03

Berdasarkan tabel diatas distribusi frekuensinya dapat penulis jelaskan

sebagai berikut:

1) Jumlah sempel yang memperoleh skor nilai 38-40 sebanyak orang 12

siswa mencapai 44,44%

2) Jumlah sempel yang memperoleh skor 35-37 sebanyak 5 siswa

mencapai 18,52%

3) Jumlah sempel yang memperoleh skor 32-34 sebanyak 10 siswa

mencapai 37,03%

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi yang

termaksud katagori Baik sebanyak 12 siswa, katagori Cukup sebanyak 5

siswa, sedangkan katagori Kurang sebanyak 10 siswa. Dengan demikian dapat

dikategorikan baik.

59
C. Data Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Untuk mengetahui minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah

Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro penulis juga

menyebarkan angket kepada siswa. Dimana dari angket tersebut penulis

dapatkan data dan penulis memasukan pada tabel dengan menggunakan skor

penilaiandan rincian sebagai berikut:

a. Untuk yang memilih alternative jawaban a skor 3

b. Untuk yang memilih alternative jawaban b skor 2

c. Untuk yang memilih alternative jawaban b skor 1

Berikut ini penulis kemukakan hasil angket tentang minat belajar

siswa kelas VIII B:

Tabel 7
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIII Mts Roudlotut Tholibin
28 Purwosari Metro Utara Kota Metro

NO Item soal Jumlah


NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Ajeng sabrina aulia 3 2 3 3 1 2 2 2 3 1 3 3 3 2 3 36

2 Izzatun Nisa Alchumairah 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 36

3 Fatimarus Zahrotun Nisa 3 2 3 1 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 36

4 Fina Tri Wahyuningsih 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 35

5 Feni umaroh 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 38

6 Imroatu qorrota a‟yun 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 37

7 Intan safitri 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 38

60
8 Latifatu munawaroh 3 3 3 1 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 36

9 Luluk nadzirah 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 3 34

10 Latifatul Munawarah 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 37

11 Sri rahayu 3 3 2 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 1 2 33

12 Linda Rohatun Jannah 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 38

13 Listi Cahyani 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 37

14 Nur lutfiah 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 36

15 Mila Diannur 3 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 1 3 2 32

16 Putri Natasari 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 40

17 Rania Umi Syahra 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 37

18 Romi Wulan Suci 3 2 2 3 1 1 3 2 1 2 3 3 3 2 3 34

19 Septia Freti Sinta 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 36

20 Sifa Latifatun Nisa 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 3 2 34

21 Siti Khusnul Khotimah 3 2 2 1 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 35

22 Tamara Syahrani 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 33

23 Umi Kholifatun Sholihah 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 2 3 3 35

24 Umi Nurul Kholisoh 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 35

25 Windi Riani 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 37

26 Yunita Eka W. 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 36

27 Latifatun Najah 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 35

Sumber : hasil penarikan angket pada tanggal 27 juli 2017

Dari data diatas diperoleh skor tertinggi yaitu 40 dan skor terendah

yaitu 32, maka dapat dicari interval kelas sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑑𝑎𝑕


=
𝑗𝑢𝑚𝑏𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

40−32
=
3

61
= 2,667

= 3 (dibulatkan)

Dari data diatas dapat dikelompokkan menurut interval sebagai

berikut:

Tabel 8
Klasifikasi Data Tentang Minat Belajar Siswa
No Interval Nilai Karagori Frekuensi Prosentase (%)
1 38-40 Tinggi 4 14,81

2 35-37 Sedang 17 62,96

3 32-34 Rendah 6 22,22

Berdasarkan tabel diatas distribusi frekuensinya dapat penulis jelaskan

sebagai berikut:

4) Jumlah sempel yang memperoleh skor nilai 38-40 sebanyak orang 4

siswa mencapai 14,81%

5) Jumlah sempel yang memperoleh skor 35-37 sebanyak 17 siswa

mencapai 62,96%

6) Jumlah sempel yang memperoleh skor 32-34 sebanyak 6 siswa

mencapai 22,22%

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa yang termaksud

katagori Baik sebanyak 4 siswa, katagori sedang sebanyak 17 siswa,

sedangkan katagori Kurang sebanyak 6 siswa. Dengan demikian dapat

dikategorikan sedang.

62
BAB IV

ANALISIS DATA

Dalam bab IV ini akan penulis bahas hasil dari penelitian yang menggunakan

rumus Chi Kwadrat (X2) untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Metode

Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa

Kelas VIII B Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro Tahun

Pelajaran 2016/ 2017.

Adapun data yang diperoleh adalah data skunder dan data primer yang

diperoleh langsung dari responden, yang perolehan datanya sesuai dengan variable

yakni data mengenai penggunaan metode demonstrasi (X), dan minat belajar siswa

(Y), maka dilakukan analisis data dalam rangka menjawab hipotesis. Analisa

digunakan Chi Kwadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 9

Klasifikasi Data Tentang Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Minat


Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa
Kelas VIII Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara
Kota Metro Tahun Pelajaran2016/ 2017.

No Variable penelitian Katagori jumlah

1 Penggunaan Baik Cukup Kurang 27=rN

metode 12 5 10

Demonstrasi

2 Minat belajar Tinggi Sedang Rendah 27=rN

4 17 6

63
Jumlah 16=CN 22=CN 16=CN 54

Langkah selanjutnya adalah memasukan angka-angka diatas dalam

sebuah tabel untuk memperoleh harga chi kwadrat hitungnya. Adapun tabel

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 10

Tabel Kerja Penghitungan Chi Kwdrat (X) Tentang Tentang Penggunaan


Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran
Akidah Ahlak Siswa Kelas VIIIB Mts Roudlotut
Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro
Tahun Pelajaran 2016/2017

No fo ft (fo - ft) (fo – ft)2 (fo – ft)2


ft

1 12 16𝑥27 12-8=4 16 2
=8
54

2 5 22𝑥27 5-11=-6 36 3,3


= 11
54

3 10 16𝑥27 10-8=2 4 0,5


=8
54

4 4 16𝑥27 4-8=-4 16 2
=8
54

5 17 22𝑥27 17-11=6 36 3,3


= 11
54

6 6 16𝑥27 6-8=-2 4 0,5


=8
54

Jmlh 54 11,6

64
Dari perhitungan diatas diperoleh harga chi kwadrat (X)2 sebesar 11,6 Setelah

diketahui harga chi kwadrat hitungannya, maka harga chi kwadrat tersebut

dikonsultasikan dengan harga chi kwadrat tabel dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Db = (C-1) (R-1)

= (3-1) (2-1)

= (2) (1)

= 2x1

=2

Keterangan:

Db: derajat kebebasan

C : Jumlah Kolom

R : Jumlah Baris

Dengan menggunakan Db yang berjumlah 2, maka dapat diperoleh harga chi

kwdrat tabel (X2 tab) sebagai berikut:

 Pada taraf siknitifkan 5% diperoleh chi kwadrat tabel (X2 tab) = 5,991

 Pada taraf siknitifkan 1% diperoleh chi kwadrat tabel (X2 tab) = 9,210

Karena nilai X2 yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar jika

dibandingkan dengan nilai chi kwadrat yang ada pada tabel 10, maka data dilihat

bahwa hasilnya adalah 5,991< 11,6 > 9,210.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada Pengaruh Metode

Demonstrasi Terhadap Minat Belajar pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas

VIII B Mts Ruodlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro TP.2016/2017,

65
atau dapat dikatakan bahwa hipotesis pada penggunaan metode Demonstrasi terhadap

minat belajar siswa diterima.

Kemudian untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Metode demonstrasi

Terhadap Minat Belajar pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Siswa Kelas VIIIB Mts

Ruodlotut Tholibin 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro TP. 2017, dapat dilihat

dengan analisis koofesien kontingensi (KK) sebagai berikut:

𝑥²
C = 𝑥² x 𝑁

11,6
C= 11,6+27

11,6
C= 38,6

C = 0,300

C = 0,55

Dengan pedoman pada standar interprestasi koefesien kontingensi yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu:

> Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Tinggi


> Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Cukup
> Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Agak Rendah
> Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah
> Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat Rendah43

Dengan demikian dapat diketahui bahwa berdasarkan pendapat diatas, dapat

dilihat hasil analisa data KK =0,55 terletak pada interval 0,400 sampai dengan 0,600.

43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :Rineka
Cipta, 2002), hal. 245

66
Oleh karena itu, Pengaruh Penggunaan Metode demonstrasi Terhadap Minat Belajar

Pada Mata Pelajaran Akidah ahlak Siswa Kelas VIII B Mts Ruodlotut Tholibin 28

Purwosari Metro Utara Kota Metro Tp.2016/ 2017, adalah dalam katagori agak

rendah.

67
BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian kemudian penulis menganalisa data

yang diperoleh, maka penulis akan menyimpulkan berdasarkan apa yang penulis

teliti mengenai pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII B Mts Roudlotut Tholibin 28 Purwosari

Metro Utara Kota Metro Tahun Pelajaran 2017. Dengan demikian kesimpulan dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh penilis adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dan penggunaan metode

Demonstrasi yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar di MTs

Roudlotut Tholibin didapat bahwa 27 siswa terdapat 12 siswa (44,44%) yang

mengatakan bahwa metode demonstrasi baik, kemudian yang mengatakan

bahwa metode demonstrasi cukup 5 siswa (18,52%), sedangkan yang

mengatakan bahwa metode demonstrasi kurang yaitu 10 siswa (37,03%).

Dengan demikian dalam hal ini bahwa metode demonstrasi tergolong dalam

katagori baik.

2. Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh penulis yang sehubungan

dengan minat belajar pada mata pelajaran Akidah Ahlak siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi yaitu dari 27 siswa, yang mempunyai

minat belajar yang tinggi yaitu ada 4 siswa (14,81%), kemudian yang

tergolong dalam katagori sedang yaitu terdapat 17 siswa (62,96%), sedangkan

68
yang mencapai katagori rendah adalah 6 siswa (22,22%). Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa minat belajar yang dimiliki oleh siswa yaitu dalam

katagori sedang, dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode

metode demonstrasi.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis menenjukan pengaruh metode pengajaran

terhadap minat belajar siswa MTs Roudlotut Tholibin berada pada katagori

agak rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan tabel kreteria

pengujian dengan derajat kebebasan Db dengan rumus (C-1) (r-1), dimana C

adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris. Sehingga diperoleh hasil (3-

1) (2-1)= 2 x1=2. Selain itu, dalam mencari harga chi kwadrat tabel Db =2,

untuk taraf signitifkasi 5% = 5,991, sedangkan signitifkasi 1% = 9,210.

Dengan demikian harga chi kwadrat (X2) terhitung lebih besar dari pada harga

chi kwadrat (X2) baik pada taraf signitif 1% maupun dengan taraf signitif 5%,

maka dapat disederhanakan dengan 5,991<11,6>9,210

B. Saran

Jika dilihat dari kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan beberapa

saran-saran sebagai berikut.

1. Kepada siswa MTs Roudlotut Thilibin karena dalam pengujian hipotesis

siswa dianggap kurang tinggi dalam minat belajarnya, maka diharapkan guru

lebih akatif dan kreatif dalam proses mengajar, selain itu siswa juga

diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi minat-minat belajarnya pada mata

pelajaran Akidah Ahlak.

69
2. Kepada guru bidang studi Akidah Ahlak agar menggunakan Demonstrasi

lebih baik lagi, karena dengan menggunakan metode demonstrasi ini

diharapkan akan lebih menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran

di dalam kelas sehingga apa yang disampaikannya akan lebih diterima,

karena siswa tidak merasa bosan. Dengan demikian siswa akan lebih

bersemangat dalam belajarnya dan meningkat minat belajarnya.

3. Kepada pihak sekolah agar senantiasa memberikan fasilitas kepada guru untuk

dapat menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan materi yang

diajarkan baik itu berupa media yang dapat di gunakan dengan metode-

metode tertentu, sehingga guru dapat menerapkan metode dengan sebaik-

baiknya khususnya guru bidang studi Akidah Ahlak di MTs Roudlotut

Tholibin Metro Utara Kota Metro.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis haturkan

kehadirat penguasa alam semesta, Allah SWT yang senantiasa mencurahkan

rahmat serta hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan

dan kelmahan dalam penulisan skripsi ini, hal ini disebabkan karena penulis

manusis biasa yang memiliki sebuah keterbatasan. Maka kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari seluruh pembaca sangat penulis harapkan, demi sebuah

kebaikan penulis.

70
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Allah selalu membimbing

kita dengan cahaya Nya dan menjadikan kita sebagai orang yang senatiasa

berfikir akan segala kebesaran Nya. Amin.

71
DAFTAR PUSTAKA

Ahwan Ahmad, Dimensi-Dimensi Etika Belajar Mengajar Dalam


Pendidikan(Perbandingan Pemikiran Al Ghozali Dan Al- Zarnuji), Gama
Media: Yogyakarta, 2011.

Arikunto Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Rineka


Cipta,2002.

Arikunto Suharsimi,Prosedur Penelitian,Rineka Cipta,Jakarta,2013.

Aunurrahman, Bejalar Dan Pembelajaran, Alfabeta: Bandung, 2011.

Baharuddin Dan Esa Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-Ruzz Media:
Jogjakarta, 2009

Bahreisj Hussein, Hadits Shahih (Al –Jamius Shahih) Bukhori Muslim, Karya
Utama: Surabaya, TT.

Bahri Djamarah Syaiful dan Aswan Zain, strategi belajar mengajar, renika cipta:
Jakarta,2010.

Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta: Jakarta, 2012.

Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2009.

Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa


Edisi Keempat, Balai Pustaka: Jakarta, 2008.

Deradjat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bumi Aksara:


Jakarta, 2008.

Djaali, Psikologi Pendidikan, PT Bumi Aksara: Jakarta, 2012.

Fatoni Abdurrahmat, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, PT


Rineka Cipta: Jakarta, 2011.

Kementrian Agama RI, Al Qur‟an Al-karim dan Terjemahnya, Halim, Surabaya,


2013.

Narkubo Cholid dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta
,2007.

Nazir Moh,Metode Penelitian,Ghalia Indonesi,Bogor ,2005.

72
Ramayulis , Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2005.

Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali: Jakarta, 2012.

Slameto, Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta: Jakarta,


2010.

Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, Cv Pustaka Setya:


Bandung, 2000.

Sugiyono ,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Alfabeta, Bandung,


2014.

Syah Muhibbin, Psikologi Belajar, Rajawali Pers: Jakarta, 2011.

Sukardi ,Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara,Jakarta,2003.

73
Tabel Nilai Chi Kuadrat (X² tab)

Harga Kritik Kai Kuadrat (X²) Pada Taraf Signifikasi


df atau
db
5% 1%
1 3,841 6,635
2 5,991 9,210
3 7,815 11,345
4 9,488 13,227
5 11,07 15,086
6 12,592 16,812
7 14,067 18,475
8 15,507 20,090
9 16,919 21,666
10 18,307 23,209
11 19,675 24,275
12 21,026 26,217
13 22,362 27,688
14 23,685 29,141
15 24,996 30,578
16 26,296 32,000
17 27,587 33,409
18 28,869 34,805
19 30,144 36,191
20 31,410 37,566
21 32,617 38,932
22 33,924 40,289
23 35,172 41,638
24 36,145 42,980
25 37,652 44,314
26 38,885 45,642
27 40,113 46,963
28 41,337 48,278
29 42,557 49,588
30 43,773 50.892

74
KUERSIONER

MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AHLAK

Petunjuk

a. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan!


b. Bacalah setiap soal dengan diteliti kemudian berilah tanda silang (X) pada salah
satu alternative jawaban a, b dan c yang anda anggap benar!

Identitas responden

Nama :

Kelas :

Bidang studi :

1. Mata pelajaran Akidah Ahlak apakah salah satu dari mata pelajar yang diajarkan
dikelas adik…
a. Ya
b. Bukan
c. Tidak tahu
2. Apakah pak Qomarudin yang mengajar mata pelajaran Akidah Ahlak …
a. Ya
b. Bukan
c. Tidak tahu
3. Apakah adik suka dengan mata pelajaran Akidah Ahlak …
a. Ya
b. Biasa saja
c. Tidak suka
4. Apakah adik berminat belajar Akidah Ahlak …
a. Ya
b. Kurang berminat
c. Tidak berminat
5. Apakah adik selalu mengikuti mata pelajaran Akidah Ahlak …

75
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Ketika guru menerangkan materi pada mata pelajaran Akidah Ahlak apakah adik
selalu mendengarkan/merespon dengan baik…
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
7. Menurut adik, bagaimana cara mengajar guru pada mata pelajaran ini..
a. Baik
b. cukup
c. tidak baik
8. Apa yang adik sukai dari belajar mata pelajaran Akidah Ahlak..
a. Gurunya
b. Metodenya
c. Suasananya
9. Guru menyampaikan materi dengan metode Demonstrasi apakah adik suka…
a. Tidak
b. Suka
c. Sedang-sedang saja
10. Apakah perajaran Akidah Ahlak sangat membosan bagi adik-adik..
a. Ya
b. Tidak
c. Biasa saja

KERANGKA INTERVIEW DENGAN KEPALA SEKOLAH DAN TU

1. Bagaiman sejarah pembuatan MTs Roudlotut Thalibin?

2. Apa visi, misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah Roudlotut Tholibin?

76
3. Seperti apa Letak geografis madrasah tsanawiyah roudlotut tholibin?

4. Bagaimana Sarana dan prasarana madrasah tsanawiyah roudlotut tholibin?

5. Bagaimana Struktur organisasi madrasah tsanawiyat roudlotut tholibin?

6. Seperti apa Keadaan guru madrasah tsanawiyah roudlotut tholibin?

7. Seperti apa Keadaan siswa madrasah tsanawiyah roudlotut tholibin?

KISI-KISI ANGKET TENTANG

PENGGUNAAN METODE Demonstrasi

variabel Indikator No. soal


Penggunaan metode Pelaksanaan metode 1,2,3,4
demonstrasi demonstrasi
Pengaruh metode 5,6,7,8
demonstrasi

77
Penerimaan metode 9,10
demonstrasi

KISI-KISI ANGKET TENTANG

MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AL QUR’AN HADITS

Variable Indikator No. soal


Minat belajar pada mata Pemahaman Akidah 1,2,3
pelajaran Akidah Ahlak Ahlak

Minat siswa terhadap 4,5,6,7


pada mata pelajaran
Akidah Ahlak
Pelaksanaan mata 8,9.10
pelajaran Akidah Ahlak

78
KUERSIONER

METODE DEMONSTRASI

Petunjuk

c. Tulislahidentitasandapadatempat yang telahdisediakan!


d. Bacalahsetiapsoaldenganditelitikemudianberilahtandasilang (X) pada salah satu
alternative jawaban a, b dan c yang andaanggapbenar!
Identitasresponden

Nama :

Kelas :

Bidangstudi :

11. Ketikamengajarapakah guru menggunakanmetodeDemonstrasi


untukmenggugahminatadik…
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
12. Apakahadikmenyukaimetode yang digunakan guru
dalampenyampaianmateripadamatapelajaranAkidah Ahlak …
a. Ya
b. Biasasaja
c. Tidak
13. Bagaimana guru
dalammenyampaikanmateridenganmenggunakanmetodeDemonstrasi?
a. Baik
b. Kurangbaik
c. Tidakbaik

79
14. BagaimanamunurutadikapakahmetodeDemonstrasimenyenangkanketikadigunakandal
ammenyampaikanmateripelajaran…
a. Ya
b. Cukup
15. Apakah guru
dalammengugunakanmetodeDemonstrasidapatmempengaruhiminatadikdalambelajar

a. mempengaruhi
b. Kurangmempangaruhi
c. Tidakmempengaruhi
c. Tidak
16. DenganmenggunakanmetodeDemonstrasiapakahadikbisamereviewmateri yang
sudahdiajarkan…
a. Bisa
b. Cukupbisa
c. Tidakbisa
17. ApakahdenganDemonstrasiadikbisabelajardenganaktif…
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
18. ApakahdenganDemonstrasiadikbisabelajardengankreatif…
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
19. MenurutadikapakahmetodeDemonstrasicocokpadapelajaranAkidah Ahlak…
a. Cocok
b. Kurangcocok
c. Tidakcocok
20. Apakahadikbisamengikutiprosedurmetode yang digunakan guru…
a. Bisa
b. Kurangbias
c. Tidakbisa

80
81
82
83

Anda mungkin juga menyukai