SKRIPSI
Oleh:
MARYAM BATRISYIA
NIM. 1423305068
Maryam Batrisyia
NIM.1423305068
ABSTRAK
Strategi merupakan sebuah perangkat yang sangat penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran aktif di desain untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang merangsang keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga peserta didik mempunyai sikap kemandirian, mampu
berpikir kritis, dan kreatif. Maka dari itu pendidik dituntut untuk kreatif melakukan
berbagai strategi yang sesuai dengan materi dan diharapkan dapat diterima dengan
mudah oleh peserta didik. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi
pembelajaran aktif. Dari hasil penelitian di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon, pendidik
mata pelajaran IPS sudah menerapkan strategi pembelajaran aktif dalam
pembelajaran IPS.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi
pembelajaran aktif dalam mata pelajaran IPS kelas V di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon
Kecamatan Bukateja Kabupten Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan atau field research dengan jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini antara lain metode observasi, metode interview, dan metode
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data dan verivikasi data.
Dari hasil analisis yang dilakukan penulis, didapatkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran aktif mata pelajaran IPS di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga dilaksanakan tiga jam pembelajaran
perminggu dan dalam proses pembelajarannya guru menggunakan strategi
pembelajaran aktif meliputi: Poster Session, Card Sort, Reading Aloud, True Or
False dan Every one is a teacher here.
v
MOTTO
Dia yang pergi untuk mencari ilmu pengetahuan, dianggap sedang berjuang di jalan
Allah sampai dia kembali.
vi
PERSEMBAHAN
Teriring do‟a dan rasa syukur kepada Alloh Ta‟ala Yang Maha Agung,
ku persembahkan skripsi ini kepada Mamak dan Bapak, kasih sayang dan semua
yang engkau berikan takkan pernah terbalaskan olehku walau hanya seujung kuku.
Ini hanya setitik karyaku, semoga bisa memberi kesejukkan dalam hatimu.
Serta...
Saudara dan saudariku yang juga senantiasa mendoakan, memberi dukungan dan
Aamiin...
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
meminta pertolongan dan memohon ampun kepada-Nya, dan kami berlindung Kepada Alloh
Ta‟ala dari kejahatan diri-diri kami dan dari keburukan-keburukan amalan kami. Barang
siapa yang disesatkan oleh Alloh maka tidak akan ada yang dapat memberikannya petunjuk,
dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak akan ada yang dapat
menyesatkannya.
sehingga dapat meyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul “Penerapan
Penulisan skripsi yang telah diselesaikan ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu Institut Agama Islam Negeri Purwokerto dan juga
sebagai aplikasi dalam mengevaluasi kapasitas ilmiah dari Mahasiswa yang akan
Penulis menyadari, dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu melalui kata pengantar ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
2. Dr. H. Munjin, M.Pd.I, Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
3. Drs. Asdlori, M.Pd.I., Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
viii
4. Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I., Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Purwokerto.
5. Dr. Kholid Mawardi, S.Ag., M.Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
6. Dr. Fauzi, M.Ag., Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
7. Dr. Rohmat, M.Ag.,M.Pd, Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
8. Drs. H. Yuslam, M.Pd., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
9. Dwi Priyanto, S.Ag., M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah Program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Purwokerto.
Purbalingga.
15. Bapak Ibu, dan saudara, yang memberi motivasi dan mendoakan penulis.
16. Sahabat-sahabat seperjuangan Nyusul-Nyusul Club Ayue eonni, Ella, Riris, Susio,
Uswatun, Faif, Siska, Naeli, Lia, Leli, Lati, Rini, Adil, Kaka Jaka dan masih banyak lagi
ix
18. Kawan-kawan seperjuangan PGMI B angkatan 2014
19. Teman-teman kos adem ayem khususnya Fela, Septi, Rina, Eka, Yolanda, Tasbihatun
skripsi ini.
20. Semua pihak yang telah membantu dan mendampingi penulis selama mengerjakan
skripsi ini.
serta kerjasama yang telah diberikan dengan balasan yang lebih baik.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari akan kekurangan yang dimiliki,
sehingga dalam penyusunan skripsi ini pastinya ada banyak kesalahan serta kekurangan, baik
dari segi kepenulisan maupun dari segi keilmuan. Maka, penulis tak menutup diri untuk
menerima kritik serta saran guna perbaikan di masa yang akan datang. Dan mudah-mudahan
karya ilmiah ini bermanfaat bagi penulis pribadi serta bagi pembaca nantinya.
Penulis,
Maryam Batrisyia
NIM. 1423305068
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
xi
BAB II LANDASAN TEORI
xii
1. Metode Observasi .......................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 84
B. Saran-Saran ............................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
AFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
atau bila disingkat menjadi IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
terdapat pada setiap jenjang pendidikan dasar sampai pada jenjang pendidikan
atas. Pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali siswa dengan
dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah yang ada disekitar mereka. Pada
Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
kemampuan berpikir, sikap dan nilai siswa sebagai individu maupun sebagai
1
Wahidmurni, Metodologi Pembelajaran IPS (Pengembangan Standar Pembelajaran IPS di
Sekolah/Madrasah), (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), hlm.17.
1
2
siswa, cara berpikir kritis dan kreatif siswa dalam melihat hubungan antara
siswa.
Dari banyaknya strategi dan model pembelajaran yang ada pada saat ini, salah
satu strategi yang dapat digunakan oleh guru agar pembelajaran IPS dapat
pembelajaran aktif.
Di sisi lain minat siswa terhadap mata pelajaran IPS diakui sangat minim,
hal ini terjadi karena salah satu kelemahan mata pelajaran IPS adalah kurang
IPS belum dapat melakukan pengelolaan kelas secara optimal lebih banyak
yang ideal dengan materi yang akan disajikan seperti pendekatan, metode, dan
pembelajaran. Dari berbagi unsur di atas, pendidik juga harus dapat memilih
2
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenada
Media Group, 2014), hlm.4.
3
strategi pembelajaran yang tepat, agar dapat memacu belajar siswa dan
strategi yang dilakukan dalam proses pembelajaran akan semakin menarik suatu
mata pelajaran bagi siswa. Strategi pembelajaran yang dituntut pada saat ini
adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student
inovasi, etos kerja dan semangat hidup.Di era modern yang penuh persaingan,
Strategi pembelajaran yang demikian sebagai salah satu solusi untuk mengatasi
masa depan. 3
Confusius mengatakan :
3
Abudin Natta,Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta:Kencana Media
Prenada, 2009), hlm.2.
4
melibatkan siswa belaku aktif dalam praktik (berbuat). Dengan berbuat atau
Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya
apa yang telah diberikan. Oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk
dapat mengikat informasi yang baru diterima. Belajar aktif salah satu cara untuk
dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar
yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi siswa yang mereka miliki.
Tidak jarang kita jumpai seorang guru yang mengajar hanya dengan gaya
materi dan peserta didik hanya duduk manis mendengar apa yang disampaikan
oleh guru tersebut. Pembelajaran ini sangat berbeda dengan arti pembelajaran
yang sebenarnya dimana peserta didik harus terlibat langsung dan terbentuk suatu
4
Bermawy Munthe, Desain Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm.
63.
5
Hisyam Zaini,dkk., Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:Pustaka Insan Madani, 2008),
hlm. 14.
5
lingkungan belajar. Pembelajaran yang pasif jelas akan membosankan dan apa
yang disampaikan guru belum tentu bisa diterima oleh peserta didik. Ini akan
menjadi salah satu penyebab lambat tercapainnya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
menyajikan materi kepada peserta didik secara baik sehingga diperoleh hasil
yang efektif dan efisien. Disamping itu masalah lainnya yang seringkali dijumpai
mendalam yang dihasilkan dari sebuah proses pemikiran dan perenungan yang
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
bermakna luas dan mendalam serta berdampak jauh kedepan dalam menggerakan
6
Abudin Natta,Prespektif Islam..., hlm. 206.
7
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), hlm.6.
8
Abudin Natta,Prespektif Islam..., hlm.209.
6
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dilakukan secara terencana dan bermakna agar dapat melakukan kegiatan yang
yaitu bapak Salman Ashari, S.Pd.I beliau sangat mendukung dengan proses
pada mata pelajaran IPS dimana dalam mata pelajaran IPS tidak cukup
9
Wina sanjaya,Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Media Prenada,2008), hlm.126.
7
poster sessiondan every one is a teacher here(Semua Berhak Menjadi Guru) pada
aktif akan mengurangi rasa bosan peserta didik terhadap belajar. Sehingga
peserta didik lebih semangat dan ikut aktif dalam proses pembelajaran.selain itu
dalam pembelajaran ini anak berantusias dalam mengikuti pelajaran dan tidak
memahami materi yang sedang dipelajari. Dari informasi nilai IPS di MI Ma‟arif
NU 01Cipawon yang penulis dapatkan ternyata memuaskan ini salah satu bukti
pembelajaran.
penelitian strategi pembelajaran mata pelajaran IPS yang diterapkan oleh Madrasah
Ibtidaiyah Ma‟arif NU 01Cipawon. Maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk
meneliti dan mengkaji lebih dalam melalui sebuah penelitian dengan judul
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Madrasah
2) Bagi Siswa
3) Bagi Guru
Sebagai bahan informasi ilmiah bagi para guru IPS dan bidang studi
D. Kajian Pustaka
dalam penelitian.10
10
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto 2014
(Purwokerto: STAIN Press, 2014), hlm. 5-6.
10
materi kuliah.
5) Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
11
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT,
(Yogyakarta: Skripta Media Creative, 2012), hlm. 5-6.
11
aktif dimana ada empat tujuan strategi dalam belajar mengajar secara
diharapkan.
mengajarnya.
hasil penelitian yang ada dan berkaitan dengan judul skripsi penulis yang
menemukan perbedaan dari penelitian yang sudah ada dengan penelitian ini.
Aktif dalam Pembelajaran IPS sehingga akan berbeda pada sub mata
pelajarannya.
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 5-8.
13
Ma‟arif NU 01 Cipawon.
E. Sistematika Pembahasan
pembaca, skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat
Bagian awal dari skripsi ini berisi Halaman Judul, Nota Pembimbing,
Daftar Isi. Sementara itu laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu:
14
Bab II berisikan landasan teori bab ini terdiri dari tiga sub bab. Sub bab
pertama adalah strategi pembelajaran aktif, yang terdiri dari pengertian strategi
pembelajaran aktif. Sub bab kedua adalah Mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial di MI yang terdiri dari pengertian ilmu pengetahuan sosial, tujuan ilmu
pengetahuan sosial, ruang lingkup mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di MI,
standar kompetensi dan kompetensi dasar ilmu pengetahuan Sosial Kelas V. Sub
bab ketiga adalah penerapan strategi pembelajaran aktif dalam mata pelajaran
IPS, yang terdiri dari macam-macam strategi pembelajaran aktif pada mata
riwayat hidup.
BAB II
LANDASAN TEORI
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam
untuk mencapai sasaran khusus, 4) tempat yang baik menurut siasat perang.
Kalau melihat arti strategi di atas, tampak jelas bahwa awalnya istilah
istilah ini digunakan dalam dunia pendidikan dengan maksud bahwa strategi
digunakan guru untuk mencapai sasaran atau tujuan pendidikan yang telah
strategi yang baik adalah tersampainya informasi dengan baik dan terjadinya
13
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3.
16
17
pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
yang dipilih yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
14
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT,
(Yogyakarta: Skripta Media Creative, 2012), hlm. 55-56.
15
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), hlm. 206.
16
Sunhaji, Pembelajaran Tematik-Integratif...., hlm. 31.
18
lingkungan tertentu.17
bervariasi, dan melibatkan peserta didik secara aktif dengan tujuan peserta
dimiliki oleh seorang guru yang bervariasi dan melibatkan peserta didik
secara penuh untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2013), hlm. 83.
18
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV
Sinar Baru Bandung, 1989), hlm. 21.
19
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2004), hlm. xiii.
20
Bermawy Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Putaka Insan Madani, 2009), hlm.
79.
19
yang dimiliki peserta didik mulai dari telinga, mata, pikiran, emosi, dan
sampai ke aktifitasnya.
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Selain itu, kegiatan belajar aktif
pada peserta didik. Kegiatan belajar aktif tersebut dapat terwujud jika guru
bisa menciptakan suasana sistem belajar mengajar yang efektif dan tujuan
hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya
menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang
telah diberikan oleh pengajar. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu
untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima dari pengajar.
21
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran
Menuju Pencapaian Kompetensi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 167.
20
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang
baru, yang kemudian menyimpannya dalam otak. Karena belajar yang hanya
Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang
Ketika ada informasi yang baru, otak manusia tidak hanya sekedar
informasi tersebut sehingga dapat dicerna kemudian disimpan. Karena itu jika
Agar otak dapat memproses informasi dengan baik, maka akan sangat
membantu kalau terjadi proses refleksi secara internal. Jika peserta didik
mereka akan bekerja lebih baik sehingga proses belajarpun dapat terjadi
informasi yang baru dengan yang lama. Otak perlu beberapa langkah untuk
otak tidak akan lama menyimpan informasi yang diberikan, karena tidak
Jika apa yang kita dengar kita akan mudah lupa maka hal itu juga
strategi ceramah. Mereka akan mudah lupa dengan apa yang disampaikan
Terang saja jika mereka mudah lupa, hal itu dikarenakan pada saat
sekitar 30.000 bit data per detik dalam bentuk informasi yang disampaikan
secara auditori. Kemudian, jika peserta didik dapat mengingat dengan cara
melihat, hal itu dikarenakan pada saat peserta didik melakukan aktivitas
melihat mereka memproses sekitar 100.000.000 bit data per detik dalam
bentuk informasi yang disampaikan secara visual, lebih besar dari aktivitas
mendengar.
Tetapi satu hal yang harus dipahami dan dijadikan suatu perhatian
bahwa ingatan manusia tidak selamanya berada dalam kondisi ingatan jangka
masuk ke dalam otak kemudian menjadikannya sebagai pesan atau data yang
22
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif...., hlm. xiv-xvi.
23
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran...., hlm. 169.
22
masuk ke dalam otak kemudian menjadikannya sebagai pesan atau data yang
masuk dalam jangka pendek. Dengan demikian, suatu saat peserta didik akan
Agar pesan yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik dapat
peserta didik belajar hanya 10% dari kegiatan belajar membacanya, 20% dari
apa yang didengar saat kegiatan belajar, 30% dari apa yang dilihat saat
kegiatan belajar, 50% dari apa yang peserta didik lihat dan dengar dalam
kegiatan belajar, 70% dari yang peserta didik katakan saat kegiatan belajar,
serta 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan oleh peserta didik saat
kegiatan belajar.24
24
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran...., hlm. 169-170.
23
Konfusius itu menjadi apa yang saya sebut Paham Belajar Aktif.
Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan
adalah realita bahwa peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-
beda. Ada peserta didik yang lebih senang membaca, ada yang senang
berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Inilah yang sering
maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat
25
Melvin L. Siberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa,
2012), hlm. 23.
24
banyak.
Bagi pengajar yang sibuk mengajar, strategi ini dapat dipakai dengan variasi
yang tidak membosankan. Seandainya ada seorang pengajar yang sibuk, yang
harus mengajar tiga kelas atau bahkan empat kelas dalam satu hari, dapat
membantu peserta didik supaya dapat belajar. Jadi pengajar tidak lagi
26
Hisyam Zaini, dkk, Strategi PembelajaranAktif...., hlm. xvi-xvii.
27
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif...., hlm. 5-6.
25
materi kuliah.
9) Mahasiswa atau peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,
10) Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
peserta didik dalam memberikan umpan balik materi yang diajarkan. Karena
cara belajar yang baik, bagaimana membangkitkan peserta didik untuk belajar
hidupnya.
instruksional.
modular yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih banyak
secara bervariasi.
bersama-sama.
keterpaduan tersebut.28
tidak membosankan, mental peserta didik akan semakin bagus tentunya, dan
yang pasti peserta didik akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.
Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk
28
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar berdasarkan CBSA ,
(Bandung: CV. Sinar Baru, 1991), hlm. 1-3.
28
guru. Siswa akan berhasil belajar jika guru mengajar secara efisien dan
efektif.
b. Aktivitas
c. Individualitas
pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap
peserta didik.
d. Integritas
29
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi BelajarMengajar...., hlm. 17.
29
psikomotorik.30
adalah kegiatan peserta didik yang melibatkan aktivitas fisik dan psikis,
peserta didik dapat belajar secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
strategi pembelajaran aktif adalah keterlibatan peserta didik secara aktif, baik
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Oleh karena itu setiap
guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi strategi dalam
30
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif...., hlm. 58-60.
31
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran Akti....., hlm. 60.
30
diharapkan.
belajar mengajar tersebut. Sasaran yang akan dituju harus jelas, konkrit
dan terarah sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bila tidak, maka
kegiatan belajar mengajar tidak mempunyai arah dan tujuan yang pasti.
pembelajaran.
tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru atau
yang tidak sama. Begitu juga halnya dengan cara pendekatan terhadap
dengan teknik diskusi atau seminar. Oleh karena itu, kaitannya dengan hal
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan
Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk
salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang
lain.32
secara umum adalah siswa yang belajar. Dalam belajar aktif, berarti siswa
indikator yang menandai siswa aktif dalam pembelajaran dapat dilihat dari
a. Segi siswa:
4) Kemandirian belajar
32
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 5-8.
33
keadaan masing-masing
siswa
1) Hubungan erat antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, guru
33
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1999), hlm. 145-146.
34
dimaksudkan agar tujuan dari proses pembelajaran dari sebuah materi akan
dan kemampuan baru. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan apa
yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya
berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai
secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang
akademis?
35
1) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori
tertentu?
kondisi siswa?
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya
1) Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
dapat digunakan?
dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor. Demikian juga
halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda
34
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), hlm. 129-131.
36
dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang
bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu
sebagainya.35
kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang
lebih dikenal dengan istilah Social Studies,pada tahap awal kelahiran terdapat
35
Rudi Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 17.
36
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm 7.
37
Social Studies sebagai delimiting the social sciences for pedagogical use
hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas
bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang
yang ada di sekitarnya. Pada jenjang MI/SD mata pelajaran IPS memuat
37
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 8-9.
38
sosial. Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, siswa
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
Pada dasarnya, tujuan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal
dan lingkungannya.
38
Wahidmurni, Pengembangan Kurikulum IPS & Ekonomi di Sekolah/Madrasah, (Malang:
UIN Maliki Press, 2010), hlm. 216.
39
Adelina Hasyim, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta: Media Akademi,
2016), hlm. 19.
39
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
sosial.
kemanusiaan.
potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan
Awan Mutakin merinci tujuan IPS sebagaimana dikutip oleh Triyanto yaitu
sebagai berikut:
kebudayaan masyarakat.
40
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 194-195.
41
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), hlm. 176-177.
40
masyarakat.
menghakimi.
42
Adelina Hasyim, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta: Media Akademi,
2016), hlm. 30.
41
sosial.
kemanusiaan.
global.43
siswa peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat dan menjadi
warga negara yang baik dengan memiliki kemampuan dasar untuk berpikir
logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan ketrampilan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan keutuhannya pada jenjang
pendidikan dasar. Ruang lingkup IPS dibatasi pada gejala dan masalah sosial
yang dapat dijangkau pada geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yaitu
43
Dadang Supardan, Pembelajaran Ilmu Pegetahuan Sosial Perspektif Filosofi dan
Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015). 66.
42
sebagai berikut:
juga sangat penting untuk dijadikan acuan dalam pembentukan karakter siswa
Tabel 145
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V
Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
44
Wahidmurni, Pengembangan Kurikulum IPS & Ekonomi di Sekolah/Madrasah, (Malang:
UIN Maliki Press, 2010), hlm. 217.
45
Dadang Supardan, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Perspektif Filosofi dan
Kurikulum, (Jakarta: BumI Aksara, 2015), hlm. 64
43
media lainnya.
Tabel 246
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V
Semester II
46
Dadang Supardan, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Perspektif Filosofi dan
Kurikulum, (Jakarta: BumI Aksara, 2015), hlm. 64.
44
mempertahankan kemerdekaan
2.2 Menghargai jasa dan peranan
indonesia
tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan
indonesia
kemerdekaan
dalam mempertahankan
kemerdekaan
memilah salah satu atau beberapa diantara strategi pembelajaran aktif tersebut
a. Poster Session
kepada siswa secara cepat, memahami apa yang mereka bayangkan dan
berikut:
atau buletin.
47
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran...., hlm. 173.
48
Melvin L. Siberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa,
2012), hlm. 192-193.
46
atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini
1) Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau
49
Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif...., hlm. 50-51.
47
memberi contoh.50
2) Bagikan satu kartu untuk satu peserta didik. Katakan kepada peseta
didik bahwa misi mereka adalah menentukan kartu mana yang benar
3) Bila peserta didik sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca
positif karena hal ini menunjukan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.51
50
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif....,hlm. 145.
48
berikut:
4) Setelah diberi respon mintalah yang lain yang di dalam kelas untuk
5) Lanjutkan selamamasihadasukarelawan.52
IPS.
51
Melvin L. Siberman, Active Learning...., hlm. 111-112.
52
Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 163.
49
individu lainnya.
c. Situasi.
e. Kemampuan pengajar.
dalam memilih sebuah strategi atau metode guru harus memperhatikan hal-
hal yang berkaitan dengan faktor pendidikan, yang meliputi peserta didik,
53
Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama...., hlm. 33-34.
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.54
B. Lokasi Penelitian
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.15.
50
51
pembelajaran IPS.
aktif.
C. Sumber Data
1. Subjek penelitian
yaitu bapak Salman azhari, S.Pd.I sebagai sumber informasi data secara
52
2. Objek penelitian
1. Metode observasi
untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Inti dari observasi adalah
adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku
yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata,
dapat didengar, dapat dihitung dan dapat diukur. Pada dasarnya tujuan
55
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm 131.
53
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respoden
yang diamati tidak terlalu besar.56 Metode ini digunakan untuk mengetahui
2. Metode Wawancara
diteliti. Dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang
56
Sugiyono, Metode Penelitian ...., hlm.203.
57
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif...., hlm. 118.
58
Sugiyono, Metode Penelitian...., hlm.194.
59
Sugiyono, Metode Penelitian...., hlm.320.
54
3. Metode Dokumentasi
Geografis, Visi dan Misi, Profil Guru dan Karyawan, Sarana dan Prasarana,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari wawancara, catatan laporan, dan dokumentasi, dengan cara
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
60
Sugiyono, Metode Penelitian ...., hlm.329.
61
Sugiyono, Metode Penelitian ....,hlm. 335.
55
membuang yang tidak perlu. jadi data yang di peroleh dari lapangan
guru. kemudian peneliti memilih data-data yang penting saja sehingga data
yang di reduksi memberikan gambaran yang lebih terfokus dan jelas dalam
Cipawon.
menyajiakan data. Melalui penyajian data, maka data akan terorganisasikan dan
Cipawon.
62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan ...., hlm.338.
63
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan ....,hlm.341
56
berupa analisis data yang memberikan hasil akhir yang lebih jelas tentang
a. Rendahnya pendidikan
sangat sulit.
Pada tahun 1965 ada seorang kyai yang bernama Nasrudin dari
c. Bendahara : Mantori
57
58
ketinggalan dari desa-desa lain bahkan sekarang sudah lebih maju dibidang
dimana-mana.64
64
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
59
kab.Purbalingga.
berikut:66
h. NSM : 111233030025
i. NPSN : 60710521
j. NSB : 004271820518201
65
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
66
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
60
Tabel 367
Data Guru dan Karyawan MI Ma‟arif NU 01 Cipawon
Tahun Ajaran 2017/2018
Bidang
Nama Kepala Sekolah Ijazah Studi/ tugas Jabatan Di
No L/P
dan Guru Terahir yang Madrasah
diampu
1 Salman Azhari, S.Pd.I L S1 Ka. Sekolah
Guru/
2 Siti Barokah, S.Pd.I P S1 Guru Kelas
Bendahara
3 Unik Farchatun S.Pd.I P S1 Guru Kelas Guru
Guru
4 Amin Subekti, S.Pd L S1 Guru
Olahraga
5 Rochmawati, S.Pd.I P S1 Guru Kelas Guru
67
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
61
b. Keadaan Siswa
Tabel 468
Keadaan siswa
Jumlah siswa Jumlah Jumlah
Kelas
L P (L+P) kelas
I 12 13 25 1
II 19 21 40 2
III 23 14 37 1
IV 22 15 37 2
V 17 19 36 1
VI 20 11 31 1
Jumlah 116 90 206 8
69
Tabel. 5
Daftar Nama Peserta Didik Kelas V MI Ma‟arif NU 01 Cipawon
Tahun 2017/2018
68
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
69
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
62
Oleh karena itu sekolah selalu berupaya memberikan kenyamanan pada siswa
pembelajaran.
sebagai berikut:
Tabel 670
Sarana dan Prasarana MI Ma‟arif NU 01 Cipawon
Tahun pelajaran 2017/2018
No. Jumlah Sarana dan Prasarana 2017/2018
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Kelas 8
4 Ruang Perpustakaan 1
5 Ruang TU 1
6 Ruang UKS 1
70
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
64
a. Visi
peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan madrasah
masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi era informasi dan
Indikator Visi:
b. Misi
dan islami dalam mencapai prestasi dan berdaya saing peserta didik.
Negara.
agama.
66
7. Jadwal Pelajaran
Tabel. 772
Jadwal Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Ma‟arif Nu 01 Cipawon
Tahun Pelajaran 2017/2018
Hari Waktu
10.25-11.00
Selasa
11.00 – 11.35
Sabtu 09.00-09.35
Purbalingga.
pembelajaran aktif mata pelajaran IPS. Kemudian, data dan informasi tersebut
71
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Sabtu 12 Mei 2018.
72
Dokumentasi MI Ma‟arif NU 01 Cipawon pada Hari Senin 19 Maret 2018.
67
rangsangan kepada siswa supaya siswa dapat berperan aktif, dimana sebelum
yang seharusnya dilakukan pada masa yang akan datang, kegiatan ini
supaya hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan. Perencanaan
dahulu apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, apa yang harus
Cipawon yaitu pada hari Selasa yang dilaksanakan pada pukul 10.25-
73
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Guru IPS, pada Hari Selasa 20 maret 2018.
68
11.35 WIB dan hari Sabtu yang dilaksanakan pada pukul 09.00-09.35
baik. Lantai keramik, papan tulis, jam dinding, lemari, meja dan kursi
siswa semuanya dalam kondisi yang cukup baik.75 Hal inilah yang
nyaman.
Wali kelas V sekaligus guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ibu
74
Wawancara dengan guru kelas V pada tanggal 20 Maret 2018 di MI Ma‟arif NU 01
Cipawon.
75
Observasi pada tanggal 20 Maret 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
69
d. Tujuan pembelajaran
76
Wawancara dengan guru kelas V pada tanggal 20 Maret 2018.
77
Dokumentasi data RPP kelas V pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
78
Dokumentasi data RPP kelas V pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
70
dengan RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
mempersiapkan kemerdekaan
kemerdekaan
kemerdekaan80.
proklamasi.
e. Materi Pembelajaran
79
Dokumentasi RPP pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
80
Dokumentasi RPP pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
81
Dokumentasi RPP pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
71
session,card sort, reading aloud, true or false, dan every one is teacher
metode diskusi.83
orang, atau benda yang dapat digunakan untuk kemudahan bagi peserta
adalah media gambar dan papan tulis. Hal ini sangat diperlukan karena
82
Dokumentasi data RPP pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
83
Dokumentasi data RPP pada tanggal 8 Mei 2018 di MI Ma‟arif NU 01 Cipawon.
72
IPS
aktif yang bervariatif, strategi ini sesuai dengan yang telah direncanakan
dalam RPP. Strategi pembelajaran Aktif yang digunakan oleh guru IPS itu
pada materi tertentu tidak berdiri sendiri, akan tetapi beberapa strategi
01 Cipawon.
mata pelajaran IPS, selasa 20 Maret 2018 di Kelas V pada jam 10.25 – 11.35
a. Standar Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
c. Tujuan Pembelajaran
kemerdekaan
84
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Guru IPS, pada hari Selasa 20 Maret 2018.
73
kemerdekaan
d. Strategi :
1) Card Sort
2) Poster Session
1) Persiapan pembelajaran
seperti guru melihat silabus untuk mengetahui materi apa yang akan
diajarkan besok.
sesuai dengan waktu yang tersedia. Dan pada kesempatan ini guru
memilih strategi sort card dan poster session untuk materi tokoh-
2) Proses pembelajaran
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
dengan kategori yang sama. Setelah itu guru meminta kepada siswa
c) Kegiatan penutup
mata pelajaran IPS, Sabtu 5 Mei 2018 di kelas V pada jam 09.00 – 09.35.
Dengan:
a. Standar Kompetensi:
b. Kompetensi Dasar:
kemerdekaan
c. Tujuan Pembelajaran
kemerdekaan
d. Strategi :
1) Reading Aloud
2) True Or False
1) Persiapan pembelajaran
kemerdekaan.
2) Proses pembelajaran
a) Kegiatan awal
hari ini.
b) Kegiatan inti
ini. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk membaca materi
c) Kegiatan penutup
mata pelajaran IPS, selasa 8 Mei 2018 di kelas V pada jam 10.25 – 11.35
Dengan:
a. Standar Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
c. Tujuan Pembelajaran
proklamasi
Strategi :
1) Persiapan pembelajaran
78
2) Proses pembelajaran
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
terima.
c) Kegiatan penutup
mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah
diajarkan oleh guru dan soal evaluasi. Sedangkan untuk non tes, guru
C. Analisis Data
80
Strategi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Upaya ini dilakukan dalam rangka
cara lain sebagai cara untuk membuat siswa berantusias dan aktif. Ketika dalam
dalam pembelajaran IPS sudah cukup baik. Adapun strategi pembelajaran aktif
didik aktif dalam proses pembelajaran dan menjadikan guru lebih kreatif dalam
dengan guru IPS, penulis dapat menganalisis strategi pembelajaran aktif yang
dilakukan guru dalam menerapkan strategi ini antara lain peserta didik
kertas kemudian peserta didik lain menjawabnya. Strategi ini diterapkan guru
proses pembelajaran.
materi yang akan disampaikan dan kondisi peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dari semangat dan partisipasi peserta didik yang tinggi ketika diminta untuk
sangat tepat untuk bisa mendapatkan partisipasi kelas. Baik partisipasi secara
Selain hal di atas, strategi Every one is a teacher here juga dapat
sudah tepat diterapkan, karena sudah sesuai dengan teori yang ada dan sesuai
terkoordinir dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan peserta didik
dengan kondisi peserta didik dan materi yang disampaikan, yaitu materi
83
merasa senang dan enjoy dalam mengikuti pelajaran dan peserta didik paham
mempersiapkan kemerdekaan.
5. Poster Session
menarik. Menurut penulis strategi poster session juga dapat melatih siswa
untuk tampil didepan kelas, meskipun masih ada beberapa peserta didik yang
pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penerapan Strategi Pembelajaran Aktif yang digunakan pada Mata Pelajaran IPS
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
selain itu, Strategi Pembelajaran Aktif yang diterapkan oleh Guru IPS Kelas
Every one is a teacher here (semua berhak menjadi guru), True or false
(benar apa salah), Reading aloud (membaca keras), Card sort (sortir kartu),
dan Poster Session. Selain itu Srategi Pembelajaran Aktif yang diterapkan
84
85
3. Tahap Evaluasi
B. Saran
2. Untuk Guru
Arifin, Zainal dan Adhi Setiawan. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT.
Yogyakarta: Skripta Media Creative. 2012.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Siberman, Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nuansa, 2012.
Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: CV Sinar Baru Bandung, 1989.
lxxxvi
lxxxvii
Tim penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Purwokerto2014. Purwokerto: STAIN Press, 2014.
Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008.