SKRIPSI
OLEH:
NPM.111630674
PONTIANAK
2018
i
SKRIPSI
Oleh :
NPM : 11163074
Pendidikan Biologi
PONTIANAK
2018
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Sesungguhnya sesudah keulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)
Bacalah Al Quran olehmu, sebab Al Quran itu kelak di hari Kiamat menjadi
penolong bagi orang yang belajar dan membacanya. (H.R Muslim)
Pelajarilah ilmu, sebab mempelajari dari Allah semata merupakan suatu kebaikan,
mengulang-mengulangnya merupakan suatu tasbiah, membahasnya merupakan
sedekah jihad, mempelajarinya merupakan ibadah, mengajarkannya merupakan
sedekah dan menggunakannya bagi yang menggunakan merupakan pendekatan
diri Kepada ALLAH SWT. (H.R Imam Muslim)
Tiada yang tidak mungkin bagi Allah SWT, selama hamba-hambaNya mau
berjuang dan berusaha serta memperbanyak do’a sebab segala sesuatunya
hanyalah milik Allah SWT semata. Semoga kita semua selalu bersyukur dengan
apa yang Allah berikan terhadap kita semua, Aminn. (Penulis)
v
vi
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat aku
banggakan.
Keluarga
Ibunda (Bawon Faedah) serta Kakek dan Nenek (Rusbin & Damen) mereka
oarang tua sekaligus keluarga yang hebat yang telah membesarkan dan
mendidikku dengan kasih sayang, hingga aku bisa mewujudkan keinginan
mereka, terima kasih dan ucapan Doa dariku untuk mu Ibu.
Saudara
Teruntuk ayah angkat sekaligus Guru besarku, ( Bapak Haji Bujang Ali & Bapak
Haji budi ). Terima kasih untuk semangat dan motivasi serta saran-saran dan
masukan yang membuat saya termotivasi untuk melanjutkan diperguruan tinggi,
semoga bapak slalu dalam lindungan Allah SWT.
Teman-teman
Juga tak lupa ku ucapkan kepada teman-temanku seperjuangan 2011, terima kasih
juga untuk senior 2010, juga terima kasih untuk junior 2012, terima kasih atas
dukungan dan semangat serta kebersamaan yang terjalin selama ini, semoga kita
semua selalu dilindungi oleh Allah SWT, serta diberikan kesehatan jasmani
maupun rohani.
Skripsi ini bukanlah akhir dari segalanya, tetapi menjadi awal yang baru untuk
tetap semangat dan selalu menjadi seorang insan yang taat dan bersyukur Kepada
Allah SWT. Amin
vi
vii
ABSTRAK
EKO DWI PRIYO. 111630674.Analisis Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Biologi dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir. Dibawah
bimbingan : ARIF DIDIK KURNIAWAN,.M.Pd dan HANUM MUKTI
RAHAYU, M.Sc
Rasa ingin tahu merupakan suatu dorongan yang kuat akan kebutuhan. Rasa
haus atau hasrat untuk mengetahui, melihat dan adanya motivasi perilaku
penelaahan untuk mendapatkan informasi baru yang berasal dari ketidakpastian
dalam diri siswa yang menyebabkan konflik konseptual dalam diri siswa. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau secara
sistematis mengenai fakta, gambaran secara terperinci mengenai rasa ingin tahu
siswa belajar IPA Biologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir, sebanyak 21 siswa. Hasil penelitian ini
bahwa rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs Annuriyah secara klasikal
memperoleh hasil 76,52% hal ini menunjukkan rasa ingin tahu siswa kelas VIII
MTs Annuriyah yaitu pada kategori kuat. Sedangkan hasil rasa ingin tahu siswa
tiap indikator, yang pertama tentang keinginan untuk mempelajari sesuatu yang
baru memiliki skor 74,20% dengan kategori kuat. Indikator yang kedua, sikap
yang kuat untuk mempelajari sesuatu, yaitu 81,74% dengan kategori sangat kuat.
Indikator yang ketiga, tertarik pada hal baru, dengan nilai 73,61% hal ini
menyatakan kategori kuat. Kesimpulan rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs
Annuriyah Tanjung Pasir, Kategori kuat dalam mempelajari mata pelajaran IPA
bidang Biologi.
Kata kunci : Rasa Ingin Tahu terhadap Mata Pelajaran IPA BIOLOGI
vii
viii
KATA PENGANTAR
3. Ari Sunandar, M.Si., selaku Ketua Program studi pendidikan Biologi juga selaku
Dosen Penguji I yang telah sabar memberikan, masukan, kritik dan saran
kepada peneliti.
4. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku Dosen Penguji II yang telah sabar
memberikan masukan, kritik dan saran kepada peneliti.
6. Guru dan Staf sekolah MTs Annuriyah Tanjung Pasir Terutama kepada kepala
sekolah bapak Mustahar, S.Pdi yang memberikan semangat, serta dukungan.
viii
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN……………...………………………………………ii
PERNYATAAN…………………………………………………………………iv
MOTTO ..................................................................................................................v
PERSEMBAHAN……………………………………………………………….vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiv
A. Hasil………...…………………….……..…………………………17
B. Pembahasan………………………....….……………….…………18
BAB V PENUTUP………………………………………………………………22
A. Kesimpulan.......................................................................................22
B. Saran……..………………………………….….……..…………...22
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................24
DESKRIPSI DIRI ................................................................................................26
LAMPIRAN A ......................................................................................................27
LAMPIRAN B ......................................................................................................34
LAMPIRAN C ......................................................................................................37
LAMPIRAN D ......................................................................................................54
LAMPIRAN E ......................................................................................................56
xi
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan hasil ulangan harian Siswa Kelas VIII
MTs An Nuriyah Tanjung Pasir Tahun Ajaran 2015/2016
pada pelajaran IPA Biologi…………………………………………….2
Tabel 2.1 Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian ………………………………11
Tabel 4.1 Tabel skor angket pada setiap indikator……………………………….17
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Najemi (2014:56) mengatakan peran guru sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran, antara lain, menyediakan kemudahan kepada siswa
dalam belajar. Sehingga proses belajar mengajar tersebut dapat mengantarkan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa. Kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh Guru sebelum
dan selama proses belajar mengajar dilaksanakan. Untuk itu,Guru harus
mampu mendesain program pelajaran yang akan dilaksanakan supaya tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Mata pelajaran IPA Biologi berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA Biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,konsep-konsep atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Sarmini,
(2010:72), pendidikan IPA Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu memahami
alam sekitar secara ilmiah.
Untuk itu pola pembelajaran yang dilakukan oleh Guru IPA harus lebih
menekankan pada keaktifan siswa. Siswa sebagai objek dan subjek dalam
proses pembelajaran juga harus memiliki kemampuan rasa ingin tahu yang
tinggi karena rasa ingin tahu yang tinggi siswa dalam belajar akan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Menurut penelitian
Nuvitalia,(2015:45), rasa ingin tahu merupakan keinginan dan kebutuhan
seseorang untuk memperoleh jawaban dari suatu pertanyaan atau hal-hal yang
menimbulkan keingintahuan yang mendalam. Rasa ingin tahu belajar siswa
tinggi akan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.
Berdasarkan data persentase ketuntasan ulangan harian siswa diketahui
bahwa hasil belajar siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir pada
materi IPA Biologi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase
1
2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis,hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan
karakteristik rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa untuk mengetahui dan sebagai acuan untuk memperbaiki rasa
ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi.
b. Bagi Guru Dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik rasa ingin
tahu siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi.
c. Bagi sekolahan dapat memberikan informasi terkait dengan karakteristik
rasa ingin tahu siswa dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan suatu dorongan yang kuat akan kebutuhan.
Rasa haus atau hasrat untuk mengetahui, melihat dan adanya motivasi
prilaku penelaahan untuk mendapatkan informasi baru yang berasal dari
ketidakpastian dalam diri siswa yang menyebabkan konflik konseptual
dalam diri siswa. Rasa ingin tahu ialah salah satu dari sikap ilmiah siswa.
Indikator rasa ingin tahu yaitu keinginan untuk mempelajari yang baru,
sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu, dan tertarik padahal yang baru.
(Puspitasari, dkk.2015:037).
2. Pembelajaran IPA Biologi
Mata pelajaran yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah
mata pelajaran IPA Biologi, pada penelitian ini materi yang akan digunakan
yaitu: Mata pelajaran IPA bidang Biologi kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung pasir smester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (Dimyati dan Mudjiono, 2013:10) Belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,
melewati pengolahan imformasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belajar
juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
idividu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
efektif dan psikomotor (Djamarah, 2011:13).
Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain
yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau
pengetahuan baru maupun suatu yang pernah diperoleh atau ditemukan
sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi (Aunurrahman,
2011:36).
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Sementara pembelajaran (Syaiful, S, 2009:26). Menurut Gagne, siswa
merupakan subyek utama yang dalam proses belajar mengajar. Setiap
siswa dituntut penuh dalam mempelajari bahan pelajaran sedangkan guru
hanya sebagai fasilitas, mengukur sumber dan fasilitas untuk dipelajari
siswa (Senjaya, 2006:78-79).
4
5
ilmiah siswa. Pengukuran sikap ilmiah siswa sekolah dasar dapat didasarkan
pada pengelompokan sikap sebagai dimensi sikap yang selanjutnya
dikembangkan menjadi indikator-indikator sikap untuk setiap dimensi
sehingga memudahkan menyusun butir instrumen sikap ilmiah. Menurut
Kemendiknas (2010), karakter rasa ingin tahu merupakan cara berpikir, sikap
dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap
segala hal yang dilihat, didengar dan dipelajari secara lebih mendalam.
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan yang dimiliki
oleh manusia. Sesuai dengan pernyataan Suriasumantri (2007:12) bahwa
pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terjadi karena siswa
menganggap bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan hal yang baru yang
harus diketahui untuk menjawab ketidaktahuannya. Karakter rasa ingin tahu
sangat penting dalam proses pembelajaran, seperti yang diungkapkan oleh
Ardiyanto (2013:23) bahwa rasa ingin tahu akan menjadikan siswa pemikir
yang aktif, pengamat yang aktif, yang kemudian memotivasi siswa untuk
belajar lebih mendalam sehingga akan membawa kepuasan dalam dirinya dan
meniadakan rasa bosan untuk terus belajar.
Rasa ingin tahu juga merupakan keinginan untuk menyelidiki dan
mencari pemahaman terhadap rahasia alam (Samani,Dkk,2012). Rasa ingin
tahu senantiasa akan memotivasi diri untuk terus mencari dan mengetahui
hal-hal yang baru sehingga akan memperbanyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman dalam kegiatan belajar. Rasa ingin tahu juga merupakan sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam atau
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajari dan apa yang didapat saat
melakukan proses pembelajaran.
Karakter yang bersumber dari olah fikir juga merupakan rasa ingin
tahu. Samani,dkk, (2012:16) mengatakan rasa ingin tahu membuat siswa
lebih peka dalam mengamati berbagai fenomena atau kejadian disekitarnya
serta akan membuka dunia-dunia baru yang menantang dan menarik siswa
untuk mempelajarinya lebih mendalam. Berdasarkan pendapat para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa hal yang menarik sangat banyak didunia ini,
7
tetapi sering kali masih terdapat gejala karena diakibatkan oleh rasa ingin
tahu yang rendah, menyebabkan mereka melewatkan hal-hal yang menarik
tersebut untuk dipelajari. Dengan adanya rasa ingin tahu dapat mengatasi rasa
bosan siswa untuk belajar. Jika jiwa siswa dipenuhi dengan rasa ingin tahu
akan sesuatu hal yang positif maka mereka dengan sukarela dan antusias akan
mempelajarinya, Sehingga, menjadikan rasa ingin tahu dalam diri siswa lebih
baik dan berkembang.
C. Mata Pelajaran IPA Biologi
Ilmu pengetahuan alam (IPA) Merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan disekolah. Ilmu pengatahuan alam (IPA) di SMP/MTs
diajarkan secara terpadu yang memadukan beberapa pokok bahasan dari
berbagai bidang kajian ( fisika, kimia dan biologi). IPA merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan dimana objeknya adalah benda-benda alam. Ilmu
pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yakni sebuah ilmu
pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui langkah-langkah
sistematis yang disebut juga metode ilmiah (Purwati,2012; 10).
IPA Biologi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, dapat
memberikan peranan dan pengalaman bagi siswa. Hasil pembelajaran IPA pun
dapat sangat dipengaruhi oleh motivasi dari siswa. Baik itu motivasi internal
maupun motivasi eksternal. Pembelajaran IPA Biologi dilakukan dengan
berbagai upaya, yaitu salah satunya melalui peningkatan motivasi belajar.
Dalam hal belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan
untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan
peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan
perilaku siswa dalam belajar, dalam hal ini belajar IPA Biologi ( Hamdu dan
Agustina, 2011: 91).
Pendekatan konstruktivisma dalam pembelajaran IPA Biologi tidak
mudah diimplementasikan. Persepsi mengenai peran Guru di kelas, peran
sekolah dalam pendidikan anak, persepsi dan harapan orang tua terhadap Guru
dan sekolah masih sangat kontradiktif dengan perspektif konstruktivisma dan
sangat sukar untuk mengubah paradigma yang berpandangan bahwa Guru
8
adalah satu-satunya sumber belajar. Berdasarkan hakikat sains ini tersirat jelas
bahwa yang diinginkan dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa mampu
bersikap serta mampu menunjukkan karakter yang dimiliki.
Hal yang sama juga terjadi pada pembelajaran Biologi, yang dimana
Biologi merupakan bagian dari sains, yang terdiri dari produk dan proses,
dimana pembelajaran IPA Biologi idialnya harus mampu mengeluarkan aut
put yang memiliki karakter, dikarenakan Biologi sebagai produk terdiri dari
konsep, fakta, teori, hukum yang berkaitan tentang mahluk hidup, sedangkan
IPA Biologi sebagai proses terdiri dari kelompok keterampilan proses yang
meliputi, mengamati, membuat pertanyaan, mengunakan alat, menggolongkan
atau mengelompokkan, menerapkan konsep dan melakukan percobaan
pembelajaran IPA Biologi pada dasarnya harus mampu membekali siswa
bagaimana cara mengetahui konsep, fakta secara mendalam, serta harus
mampu memberikan kepuasan intelektual terutama dalam membangun
kemampuan berpikir.
Dalam mempelajari IPA Biologi, siswa lebih sering dihadapkan
dengan konsep yang bersifat abstrak banyaknya istilah asing dan nama-nama
ilmiah. Hal ini yang membuat pelajaran ini atau pelajaran IPA Biologi lebih
sulit dipelajari oleh siswa, bahkan tak jarang guru mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi pelajaran IPA Biologi. Dengan mengetahui jenis-jenis
kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Guru dapat
memberikan penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar siswa serta
diharapkan guru dapat atau mampu meningkatkan profesionalisme dalam
mengajar sehigga dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi
pada siswa.
1. Karakteristik dan ruang Lingkup Pembelajaran IPA Biologi karakteristik
pembelajaran meliputi komponen-komponen yang ada di dalam proses
pembelajaran itu sendiri, meliputi Guru, siswa, dan mata pelajarannya.
Mengetahui karakteristik Guru, siswa, dan mata pelajaran itu sangat
penting agar kita dapat menganalisis model pembelajaran apa yang dapat
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau secara sistematis mengenai fakta, gambaran secara terperinci
mengenai rasa ingin tahu siswa belajar IPA Biologi.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa tulisan
naratif mengenai rasa ingin tahu belajar siswa berdasarkan indikator
pembelajaran. Peneliti memperoleh data-data tersebut melalui hasil angket
yang dihitung besarnya persentase rasa ingin tahu belajar siswa. Penelitian
ini memberikan gambaran secara terperinci untuk mengungkap rasa ingin
tahu belajar siswa dalam memahami mata pelajaran IPA Biologi.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung Pasir Semester ganjil tahun ajaran 2016-2017. Sedangkan menurut
Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi, obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelnya mengunakan
teknik sampling jenuh, karena populasi yang digunakan relatif kecil.
Menurut Sugiyono,(2014:85). Teknik penentuan sampel ini bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang dimana Anggota
populasi dijadikan sampel. Jadi sampel pada penelitian ini adalah anggota
10
11
populasi yaitu siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung pasir tidak
mencapai 30 siswa tetapi 21 siswa.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang secara langsung dilakukan dilapangan penelitian Kelas VIII
MTs Annuriyah Tanjung Pasir dengan membagikan angket kepada sejumlah
responden adalah data nyata yang merupakan rasa ingin tahu belajar siswa
pada pembelajaran IPA. Sumber data primer yang diperoleh yaitu dari
siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
perkembangan hasil belajar siswa yang ada adalah data yang telah ada
tentang pelajaran IPA yaitu dengan daftar nilai berupa nilai ulangan.
Sumber data sekunder yang diperoleh dari Guru.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2017.
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
Kegiatan Kelas Hari/Tanggal Waktu
Angket VIII Selasa 14/11/2017 01:00
Sabtu 18/11/2017 02:00
Wawancara VIII Selasa 18/12/2017 02:15
Sabtu 23/12/2017 02:00
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung
Pasir.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengolahan Data
12
%pengaruh= x 100%
21%-40,99% Lemah
41%-60,99% Cukup
61%-80,99% Kuat
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pertama melakukan obsevasi ke MTs Annuriyah Tanjung Pasir, kedua
meminta izin ke kepala sekolah untuk melakukan penelitian di MTs An
nuriyah Tanjung Pasir, selanjutnya melakukan wawancara Guru IPA dan
siswa kelas VIII di MTs Annuriyah Tanjung Pasir, penyusunan angket rasa
ingin tahu belajar siswa, validasi angket rasa ingin tahu siswa belajar oleh 3
validator, yang terdiri dari 2 validator dosen Biologi, 1 Guru IPA di MTs An
nuriyah, merevisi angket rasa ingin tahu siswa belajar yang tidak valid,
melakukan uji coba angket yang telah di validasi, menganalisis hasil uji
coba dengan tujuan untuk menyempurnakan angket rasa ingin tahu siswa
belajar, mengambil data hasil belajar siswa kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung Pasir.
2. Tahap Pelaksanaan
Pertama memberikan angket mengenai rasa ingin tahu belajar siswa
kelas VIII MTs Annuriyyah Tanjung Pasir, dan kedua menganalisis data
yang diperoleh dari hasil angket rasa ingin tahu belajar siswa.
3. Tahap Akhir
Pertama menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan kedua
Penyusunan laporan.
16
TAHAP AWAL
TAHAP PERSIAPAN
Validasi Revisi
Guru Siswa
TAHAP PELAKSANAAN
Memberikan Kuesioner
TAHAP AKHIR
Penarikan Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil perhitungan Klasikal Angket Rasa Ingin Tahu siswa dikelas
VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan angket rasa ingin
tahu siswa dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir, secara klasikal
memperoleh hasil 76,52%. Hal itu mengartikan bahwa Rasa Ingin Tahu
siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir pada kategori kuat.
2. Hasil Perhitungan setiap indikator angket rasa ingin tahu siswa
dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir.
Berdasarkan perhitungan skor angket pada setiap indikator dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1. Skor Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Setiap
Indikator
No Indikator Persentase % Kategori
(1) Keinginan untuk 74,20% Kuat
mempelajari sesuatu
yang baru
(2) Sikap yang kuat untuk 81,74% Sangat kuat
Mempelajari sesuatu
(3) Tertarik pada hal baru 73,61% Kuat
17
18
dari buku yang dimiliki. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya oleh Putri (2014). Rasa ingin tahu membuat siswa mencari tahu
sesuatu yang menarik dan bermakna, serta memotivasi secara interistik.
Rasa ingin tahu dapat memancing siswa dalam melakukan pencarian dan
penemuan terhadap hal yang membuatnya menjawab keingintahuannya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu
adalah keinginan untuk mendapatkan informasi, pengalaman atau
pengetahuan baru dari sesuatu yang dipelajari yang diwujudkan dengan
tindakan pencarian dan penyelidikan.
Berdasarkan setiap indikator angket yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengambilan data angket diperoleh data, pada indikator yang pertama
tentang, keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru, diperoleh
persentase sebesar 74,20% dengan kategori kuat. Untuk indikator yang
kedua yaitu, sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu, diperoleh
persentase sebesar 81,74% hal ini memiliki kategori sangat kuat.
Selanjutnya Indikator yang ketiga, tertarik pada hal baru, memperoleh
persentase sebesar 73,61% dengan kategori kuat.
Pada indikator satu atau yang pertama yaitu, keinginan untuk
mempelajari sesuatu yang baru memiliki kategori kuat. Karena pada saat
proses pembelajaran dikelas maupun di rumah siswa berusaha untuk belajar
meskipun masih banyak yang salah, hal ini didukung dari skor angket yang
dijawab oleh siswa, dari 21 siswa 15 siswa menjawab angket dengan
kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss). Pada saat siswa mengerjakan soal-
soal IPA Biologi untuk menambah pengetahuan yang diberikan oleh guru,
hal ini membuktikan bahwa scor angket yang dijawab oleh siswa dari 21
siswa, 19 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat
setuju(ss). Oktavioni, W. (2017) seringnya disuguhkan murid dalam
memecahkan masalah sendiri mampu menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
didalam kelas. Kemudian pada sub indikator siswa selalu berfikir aktif
untuk mencari hal-hal yang baru pada materi IPA Biologi, rasa ingin tahu
terjadi karena siswa menganggap bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan
20
pada hal baru dibidang ilmu pengetahuan maka dari itu siswa sering
membaca buku IPA Biologi. Ini dibuktikan dengan siswa menjawab skor
angket, dari 21 siswa 10 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s)
dan sangat setuju(ss). Kemudian siswa selalu bertanya kepada teman-teman
ketika siswa tidak faham dengan materi IPA Biologi yang akan dipelajari,
hal ini didukung dari skor angket yang dijawab oleh siswa, dari 21 siswa 16
siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss). Hal
senada juga dituliskan oleh Daryanto, (2014:64) bahwa dalam kegiatan
menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, yaitu rasa ingin tahu dan
prestasi siswa meningkat dari posisi semula dan pada akhir siklus. Pada
akhir siklus menunjukkan bahwa rasa ingin tahu siswa secara klasikal
memiliki kategori kuat dan tidak ada siswa dalam kriteria rendah maka
dapat disimpulkan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran IPA Biologi
cukup efektif. (Ardiyanto, D. F. 2013).
Dalam proses pembelajaran, seorang anak didik diharapkan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi agar ilmu yang diperoleh berkembang dan
bertambah banyak. Guru harus berusaha menanamkan dan menumbuhkan
rasa ingin tahu anak didik, terutama anak didik yang pasif dan tidak pernah
bertanya. Keingintahuan peserta didik terhadap materi yang diajarkan guru
atau dipelajarinya sendiri dapat menyebabkan ilmunya jauh lebih banyak
dibandingkan anak didik yang diam dan hanya menunggu penjelasan guru.
Ciri anak didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi adalah sering
mengajukan pertanyaan kepada guru dan untuk menjawabnya guru perlu
menggunakan penalaran maupun logikanya, sering mengaitkan materi yang
sedang dijelaskan guru dengan fenomena atau sesuatu yang dijumpainya
dalam kehidupan sehari-hari, antusias dalam mencari bahan tambahan dari
materi yang telah dijelaskan guru, mempertanyakan gagasan sendiri/orang
lain (Silberman, 2002).
22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VIII MTs
Annuriyah Tanjung Pasir maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil skor rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs Annuriyah secara klasikal
memperoleh skor 76,52%, hal ini menunjukkan rasa ingin tahu siswa kelas
VIII MTs Annuriyah yaitu kuat.
2. Hasil skor rasa ingin tahu siswa perindikator, yang pertama tentang
keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru memiliki skor 74,20% ini
menyatakan rasa ingin tahu siswa kuat. Indikator yang kedua, sikap yang
kuat untuk mempelajari sesuatu, dengan skor 81,74% hal ini menyatakan
rasa ingin tahu siswa sangat kuat. Indikator yang ketiga, tertarik pada hal
baru, dengan skor 73,61% hal ini menyatakan bahwa rasa ingin tahu siswa
kelas VIII MTs Annuriyah kuat.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan antara lain siswa hendaknya lebih
meningkatkan belajarnya baik disekolah maupun diluar sekolah, sehingga
bisa meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi
dan mata pelajaran lain pada umumnya.Hasil penelitian ini disarankan
kepada:
1. Sekolah, perlu memberikan informasi tentang kecenderungan belajar yang
dimiliki siswa dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sekolah
dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam keingintahuannya.
2. Guru, perlu ditindaklanjuti untuk mengakomodir belajar yang baik
sehingga dapat meningkatkan siswa dalam belajar IPA Biologi.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24
25
Lubis Ahyani, (2010). Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta
Muhammadiyah Serbelawan. JurnalPendidikan Biologi, Vol. 1, No.3,
hal.146-245. ISSN. 2086-2245.
Winda Oktavia, (2017) Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Pembelajaran
IPA Melalui Model Discovery Learning di Kelas V SD Negeri 186/1
Sridadi. Artikel Ilmiah FKIP Universitas Jambi.
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung:CV Prenada Media Group.
26
27
Lampiran A-1
Lampiran A-3
LAMPIRAN B-1
c. Bertanya 16 1
35
LAMPIRAN B-2
LAMPIRAN C-3
Rekapan Sekor Angket Setiap Indikator
Nomor Item
No Nama Siswa 13 4 18 9 12 5 Jml n
1 Amalia 3 3 2 4 1 3 16 24
2 Ahmad Dani 4 4 3 3 3 3 20 24
3 Dela 2 2 2 4 3 3 16 24
4 Richa Grafika Putri 4 3 3 4 2 4 20 24
5 Munawaroh 3 3 3 4 3 4 20 24
6 Kiptiyah 4 3 4 4 4 4 23 24
7 Muhammad Amin 3 3 2 3 4 3 18 24
8 Endang Maulidia 4 3 2 3 3 3 18 24
9 Khoirun Nisa 3 3 3 4 1 2 16 24
10 Mardiana 3 4 3 4 3 3 20 24
11 Atika Zulfa 3 3 2 4 3 3 18 24
12 Rifka Alifa K 2 3 2 4 3 3 17 24
13 Syaiful Amin 4 4 3 3 3 4 21 24
14 Masmiati 4 3 4 1 3 3 18 24
15 Umi Kulsum 4 3 2 3 3 3 18 24
16 Milia 3 4 3 4 3 3 20 24
17 Sayuni 3 3 2 3 3 4 18 24
18 Rifkotul Hasanah 1 3 2 3 2 4 15 24
19 Amanah 1 3 1 4 1 4 14 24
20 Khaoirun Ni’am 2 1 1 1 1 2 8 24
21 Parman 2 4 3 3 4 4 20 24
Jumlah 374 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).
n= skor maksimum
Nomor Item
No Nama Siswa 15 10 7 6 2 3 Jml N
1 Amalia 3 3 4 4 4 4 22 24
2 Ahmad Dani 3 4 4 3 4 4 22 24
3 Dela 3 3 3 3 4 4 20 24
4 Richa Grafika Putri 4 3 3 4 4 4 22 24
5 Munawaroh 4 3 4 4 4 4 23 24
6 Kiptiyah 4 3 3 4 4 4 22 24
7 Muhammad Amin 3 3 3 3 3 3 18 24
8 Endang Maulidia 3 3 3 3 4 4 20 24
9 Khoirun Nisa 3 4 3 2 4 3 19 24
10 Mardiana 4 3 4 3 4 4 22 24
11 Atika Zulfa 3 3 4 3 3 4 20 24
12 Rifka Alifa K 2 3 4 3 4 4 20 24
13 Syaiful Amin 3 3 4 3 4 4 21 24
14 Masmiati 4 4 4 4 3 4 23 24
15 Umi Kulsum 3 3 3 3 4 3 19 24
16 Milia 4 3 4 3 4 4 22 24
17 Sayuni 3 3 4 3 3 3 19 24
18 Rifkotul Hasanah 1 3 2 2 2 4 14 24
19 Amanah 3 3 1 1 3 4 15 24
20 Khoirun Ni’am 3 1 3 4 4 2 17 24
21 Parman 1 1 3 2 2 3 12 24
Jumlah 412 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).
n= skor maksimum
Nomor Item
No Nama Siswa 17 11 16 8 14 1 Jumla n
1 Amalia 4 4 4 3 3 4 22 24
2 Ahmad Dani 4 2 4 3 3 4 20 24
3 Dela 3 2 3 4 3 3 18 24
4 Richa Grafika Putri 3 3 1 4 4 3 18 24
5 Munawaroh 4 3 3 4 4 3 21 24
6 Kiptiyah 3 1 3 4 4 3 18 24
7 Muhammad Amin 2 2 3 3 3 3 16 24
8 Endang Maulidia 2 2 2 2 2 3 13 24
9 Khoirun Nisa 4 3 4 4 2 4 21 24
10 Mardiana 3 3 3 4 3 3 19 24
11 Atika Zulfa 2 1 2 4 2 3 14 24
12 Rifka Alifa K 3 2 3 3 3 3 17 24
13 Syaiful Amin 4 2 3 4 3 4 20 24
14 Masmiati 3 3 4 4 3 4 21 24
15 Umi Kulsum 3 2 3 3 3 4 18 24
16 Milia 3 3 3 4 3 3 19 24
17 Sayuni 2 3 3 3 3 4 18 24
18 Rifkotul Hasanah 1 1 3 4 3 3 15 24
19 Amanah 2 1 2 3 4 4 16 24
20 Khoirun Ni’am 4 3 2 3 3 2 17 24
21 Parman 1 3 3 1 2 3 13 24
Jumlah 371 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).
n= skor maksimum
LAMPIRAN C-4
%pengaruh= x 100%
=76,52%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
2. Perhitungan setiap indikator
a. Keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru
%pengaruh= x 100%
=74,20%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
b. Sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu
%pengaruh= x 100%
=81,74%
(Rasa ingin tahunya kata gori sangat kuat)
c. Tertarik pada hal baru
%pengaruh= x 100%
=73,61%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
54
LAMPIRAN D-1
LAMPIRAN D-2