Anda di halaman 1dari 75

1

ANALISIS RASA INGIN TAHU SISWA PADA MATA


PELAJARAN IPA DIKELAS VIII MTs AN-NURIYAH
TANJUNG PASIR

SKRIPSI

OLEH:

EKO DWI PRIYO

NPM.111630674

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2018
i

ANALISIS RASA INGIN TAHU SISWA PADA MATA


PELAJARAN IPA DIKELAS VIII MTs AN-NURIYAH
TANJUNG PASIR

SKRIPSI

Oleh :

EKO DWI PRIYO

NPM : 11163074

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2018

i
ii
iii
iv
v

MOTTO

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai


penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
( Q.S Al-Baqarah ayat 15)

Sesungguhnya sesudah keulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)

Bacalah Al Quran olehmu, sebab Al Quran itu kelak di hari Kiamat menjadi
penolong bagi orang yang belajar dan membacanya. (H.R Muslim)

Pelajarilah ilmu, sebab mempelajari dari Allah semata merupakan suatu kebaikan,
mengulang-mengulangnya merupakan suatu tasbiah, membahasnya merupakan
sedekah jihad, mempelajarinya merupakan ibadah, mengajarkannya merupakan
sedekah dan menggunakannya bagi yang menggunakan merupakan pendekatan
diri Kepada ALLAH SWT. (H.R Imam Muslim)

Tiada yang tidak mungkin bagi Allah SWT, selama hamba-hambaNya mau
berjuang dan berusaha serta memperbanyak do’a sebab segala sesuatunya
hanyalah milik Allah SWT semata. Semoga kita semua selalu bersyukur dengan
apa yang Allah berikan terhadap kita semua, Aminn. (Penulis)

v
vi

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat aku
banggakan.
Keluarga
Ibunda (Bawon Faedah) serta Kakek dan Nenek (Rusbin & Damen) mereka
oarang tua sekaligus keluarga yang hebat yang telah membesarkan dan
mendidikku dengan kasih sayang, hingga aku bisa mewujudkan keinginan
mereka, terima kasih dan ucapan Doa dariku untuk mu Ibu.
Saudara
Teruntuk ayah angkat sekaligus Guru besarku, ( Bapak Haji Bujang Ali & Bapak
Haji budi ). Terima kasih untuk semangat dan motivasi serta saran-saran dan
masukan yang membuat saya termotivasi untuk melanjutkan diperguruan tinggi,
semoga bapak slalu dalam lindungan Allah SWT.
Teman-teman
Juga tak lupa ku ucapkan kepada teman-temanku seperjuangan 2011, terima kasih
juga untuk senior 2010, juga terima kasih untuk junior 2012, terima kasih atas
dukungan dan semangat serta kebersamaan yang terjalin selama ini, semoga kita
semua selalu dilindungi oleh Allah SWT, serta diberikan kesehatan jasmani
maupun rohani.

Skripsi ini bukanlah akhir dari segalanya, tetapi menjadi awal yang baru untuk
tetap semangat dan selalu menjadi seorang insan yang taat dan bersyukur Kepada
Allah SWT. Amin

vi
vii

ABSTRAK
EKO DWI PRIYO. 111630674.Analisis Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Biologi dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir. Dibawah
bimbingan : ARIF DIDIK KURNIAWAN,.M.Pd dan HANUM MUKTI
RAHAYU, M.Sc

Rasa ingin tahu merupakan suatu dorongan yang kuat akan kebutuhan. Rasa
haus atau hasrat untuk mengetahui, melihat dan adanya motivasi perilaku
penelaahan untuk mendapatkan informasi baru yang berasal dari ketidakpastian
dalam diri siswa yang menyebabkan konflik konseptual dalam diri siswa. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau secara
sistematis mengenai fakta, gambaran secara terperinci mengenai rasa ingin tahu
siswa belajar IPA Biologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir, sebanyak 21 siswa. Hasil penelitian ini
bahwa rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs Annuriyah secara klasikal
memperoleh hasil 76,52% hal ini menunjukkan rasa ingin tahu siswa kelas VIII
MTs Annuriyah yaitu pada kategori kuat. Sedangkan hasil rasa ingin tahu siswa
tiap indikator, yang pertama tentang keinginan untuk mempelajari sesuatu yang
baru memiliki skor 74,20% dengan kategori kuat. Indikator yang kedua, sikap
yang kuat untuk mempelajari sesuatu, yaitu 81,74% dengan kategori sangat kuat.
Indikator yang ketiga, tertarik pada hal baru, dengan nilai 73,61% hal ini
menyatakan kategori kuat. Kesimpulan rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs
Annuriyah Tanjung Pasir, Kategori kuat dalam mempelajari mata pelajaran IPA
bidang Biologi.

Kata kunci : Rasa Ingin Tahu terhadap Mata Pelajaran IPA BIOLOGI

vii
viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul Analilis Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Mata pelajaran IPA
Biologi Dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir. Peneliti pada penyusunan
skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terutama kepada :
1. Arif Didik kurniawan,S.Pd,.M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Pontianak, juga sebagai dosen pembimbing I
2. Hanum Mukti Rahayu,M.Sc.,Selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
membimbing dan memberi saran yang terbaik.

3. Ari Sunandar, M.Si., selaku Ketua Program studi pendidikan Biologi juga selaku
Dosen Penguji I yang telah sabar memberikan, masukan, kritik dan saran
kepada peneliti.

4. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku Dosen Penguji II yang telah sabar
memberikan masukan, kritik dan saran kepada peneliti.

5. Dosen dan staf Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak


yang selalu membantu dan memberikan dukungan.

6. Guru dan Staf sekolah MTs Annuriyah Tanjung Pasir Terutama kepada kepala
sekolah bapak Mustahar, S.Pdi yang memberikan semangat, serta dukungan.

7. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa angkatan 2011, Pendidikan Biologi FKIP


Universitas Muhammadiyah Pontianak.

viii
ix
x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i

LEMBAR PENGESAHAN……………...………………………………………ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI……..…………………………… iii

PERNYATAAN…………………………………………………………………iv

MOTTO ..................................................................................................................v

PERSEMBAHAN……………………………………………………………….vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………vii

KATA PENGANTAR........................................................................................viii

DAFTAR ISI..........................................................................................................x

DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Latar Belakang. ...................................................................................1


B. Fokus Penelitian. .................................................................................2
C. Tujuan Penelitian. ...............................................................................2
D. Manfaat Penelitian. .............................................................................3
E. Definisi Operasional. ...........................................................................3
1. Rasa Ingin Tahu .............................................................................3
2. Pembelajaran IPA ..........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4

A. Belajar dan Pembelajaran ..................................................................4


1. Pengertian Belajar. .........................................................................4
2. Pembelajaran ..................................................................................4
B. Rasa Ingin Tahu .................................................................................5
x
xi

C. Pembelajaran IPA. ..............................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................10

A. Metode dan Pendekatan Penelitian. ................................................10


B. Populasi dan Sampel. ........................................................................10
1. Populasi ........................................................................................10
2. Sampel. .........................................................................................10
C. Jenis dan Sumber Data .....................................................................11
1. Data Primer. ................................................................................11
2. Data Skunder. ..............................................................................11
D. Waktu dan Tempat. ..........................................................................11
1. Waktu ...........................................................................................11
2. Tempat..........................................................................................11
E. Teknik Alat Pengumpulan Data. .....................................................11
F. Teknik Analisis Data .........................................................................12
G. Teknik Keabsahan Data ...................................................................14
H. Prosedur Penelitian…………………………….…………………..14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………….………..…...17

A. Hasil………...…………………….……..…………………………17
B. Pembahasan………………………....….……………….…………18

BAB V PENUTUP………………………………………………………………22

A. Kesimpulan.......................................................................................22
B. Saran……..………………………………….….……..…………...22
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................24
DESKRIPSI DIRI ................................................................................................26
LAMPIRAN A ......................................................................................................27

LAMPIRAN B ......................................................................................................34

LAMPIRAN C ......................................................................................................37

LAMPIRAN D ......................................................................................................54

LAMPIRAN E ......................................................................................................56

xi
xii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan hasil ulangan harian Siswa Kelas VIII
MTs An Nuriyah Tanjung Pasir Tahun Ajaran 2015/2016
pada pelajaran IPA Biologi…………………………………………….2
Tabel 2.1 Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian ………………………………11
Tabel 4.1 Tabel skor angket pada setiap indikator……………………………….17

xii
xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian ................................................................16

xiii
xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A

LAMPIRAN A-1 Pedoman Wawancara Guru terhadap Guru IPA ................. 27

LAMPIRAN A-2 Wawancara Guru terhadap Guru IPA ................................. 28

LAMPIRAN A-3 Pedoman Wawancara Siswa ............................................... 29

LAMPIRAN A-4 Wawancara Siswa ............................................................... 30

LAMPIRAN B

LAMPIRAN B-1 Kisi-kisi Angket Rasa Ingin Tahu ...................................... 34

LAMPIRAN B-2 Angket Rasa Ingin Tahu Siswa .......................................... 35

LAMPIRAN C

LAMPIRAN C-1 Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa.................................. 37

LAMPIRAN C-2 Rekapan skor angket rasa ingin tahu ................................... 49

LAMPIRAN C-3 Rekapan skor angket setiap indikator.................................. 50

LAMPIRAN C-4 Hasil perhitungan angket ..................................................... 53

LAMPIRAN D

LAMPIRAN D-1 Dokumentasi Wawancara siswa dan wawancara Guru ...... 54

LAMPIRAN D-2 Dokumentasi Pembagian dan Pengisian Angket ................ 55

LAMPIRAN E

LAMPIRAN E-1 Surat keterangan Izin penelitian ......................................... 56

LAMPIRAN E-2 Surat Keterangan Izin penelitian di MTs An Nuriah ......... 57

LAMPIRAN E-3 Surat Pernyataan Validator Dosen dan Guru....................... 58

xiv
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Najemi (2014:56) mengatakan peran guru sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran, antara lain, menyediakan kemudahan kepada siswa
dalam belajar. Sehingga proses belajar mengajar tersebut dapat mengantarkan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa. Kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh Guru sebelum
dan selama proses belajar mengajar dilaksanakan. Untuk itu,Guru harus
mampu mendesain program pelajaran yang akan dilaksanakan supaya tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Mata pelajaran IPA Biologi berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA Biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,konsep-konsep atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Sarmini,
(2010:72), pendidikan IPA Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu memahami
alam sekitar secara ilmiah.
Untuk itu pola pembelajaran yang dilakukan oleh Guru IPA harus lebih
menekankan pada keaktifan siswa. Siswa sebagai objek dan subjek dalam
proses pembelajaran juga harus memiliki kemampuan rasa ingin tahu yang
tinggi karena rasa ingin tahu yang tinggi siswa dalam belajar akan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Menurut penelitian
Nuvitalia,(2015:45), rasa ingin tahu merupakan keinginan dan kebutuhan
seseorang untuk memperoleh jawaban dari suatu pertanyaan atau hal-hal yang
menimbulkan keingintahuan yang mendalam. Rasa ingin tahu belajar siswa
tinggi akan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.
Berdasarkan data persentase ketuntasan ulangan harian siswa diketahui
bahwa hasil belajar siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir pada
materi IPA Biologi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase

1
2

ketuntasan ulangan harian siswa untuk Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai


berikut (tabel 1.1) :
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan hasil ulangan harian Siswa Kelas VIII MTs
An nuriyah Tanjung Pasir Tahun Ajaran 2015/2016 pada pelajaran
IPA Biologi.

MateriPembelajaran Persentase (%)


Tuntas TidakTuntas
(T) (TT)
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 47,62 52,38
Sistem Gerak pada Manusia 33,33 66,67
Sistem Pencernaan pada Manusia 23,81 76,19
Sistem Pernapasan pada Manusia 33,33 66,67
Sistem Peredaran Darah pada Manusia 42,86 57,14
Sumber: Daftar nilai ulangan harian kelas VIII MTs

Tabel 1.1 menunjukkan persentase ketuntasan siswa kelas VIII Tahun


Ajaran 2015/2016,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah ketidak
tuntasan siswa dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu diantaranya karena
kurang tertanam rasa ingin tahu pada siswa untuk belajar. Hal ini artinya rasa
ingin tahu siswa terhadap pembelajaran masih rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru IPA MTs Annuriyah Tanjung
Pasir pada tanggal 12 April 2016, salah satu materi IPA Biologi kelas VIII
yang bersifat konseptual dan sering membuat siswa mengalami kesulitan dalam
proses belajar pada materi IPA. Guru menganggap bahwa pelajaran IPA
Biologi cukup sulit bagi kelas VIII MTs Annuriyah karena tidak ada praktek
dan masih metode ceramah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari permasalahan diatas, adapun fokus penelitian ini adalah
bagaimana karakteristik rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran IPA
Biologi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan karakteristik rasa
ingin tahu siswa terhadap matapelajaran IPA Biologi.
3

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis,hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan
karakteristik rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa untuk mengetahui dan sebagai acuan untuk memperbaiki rasa
ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi.
b. Bagi Guru Dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik rasa ingin
tahu siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi.
c. Bagi sekolahan dapat memberikan informasi terkait dengan karakteristik
rasa ingin tahu siswa dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan suatu dorongan yang kuat akan kebutuhan.
Rasa haus atau hasrat untuk mengetahui, melihat dan adanya motivasi
prilaku penelaahan untuk mendapatkan informasi baru yang berasal dari
ketidakpastian dalam diri siswa yang menyebabkan konflik konseptual
dalam diri siswa. Rasa ingin tahu ialah salah satu dari sikap ilmiah siswa.
Indikator rasa ingin tahu yaitu keinginan untuk mempelajari yang baru,
sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu, dan tertarik padahal yang baru.
(Puspitasari, dkk.2015:037).
2. Pembelajaran IPA Biologi
Mata pelajaran yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah
mata pelajaran IPA Biologi, pada penelitian ini materi yang akan digunakan
yaitu: Mata pelajaran IPA bidang Biologi kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung pasir smester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (Dimyati dan Mudjiono, 2013:10) Belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,
melewati pengolahan imformasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belajar
juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
idividu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
efektif dan psikomotor (Djamarah, 2011:13).
Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain
yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau
pengetahuan baru maupun suatu yang pernah diperoleh atau ditemukan
sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi (Aunurrahman,
2011:36).
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Sementara pembelajaran (Syaiful, S, 2009:26). Menurut Gagne, siswa
merupakan subyek utama yang dalam proses belajar mengajar. Setiap
siswa dituntut penuh dalam mempelajari bahan pelajaran sedangkan guru
hanya sebagai fasilitas, mengukur sumber dan fasilitas untuk dipelajari
siswa (Senjaya, 2006:78-79).

Dalam proses pembelajaran kegiatan belajar merupakan kegiatan


yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan

4
5

pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar itu


berlangsung, sehingga mampu dapat dirancang dan dijalankan secara
profesional. Guru mempunyai tugas untuk memilih model belajar atau
pembelajaran yang tepat sehingga materi yang disampaikan disekolah
pada saat proses belajar mengajar berjalan dengan baik serta mudah
difahami oleh siswa.
Model pembelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-materi dan
memandu proses pengajaran diruang kelas dalam pengaturan yang
berbeda, agar pembelajaran dan pengajaran lebih efektif, pembelajaran
harus difahami lebih dari sekedar penerima, pasif pengetahuan, melainkan
orang yang secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang
diarahkan oleh Guru menuju lingkungan kelas yang nyaman dan kondisi
emosional, sosiologis, psikologis yang kondusif. Pembelajaran langsung
pada umumnya dirancang secara khusus untuk mengembangkan aktifitas
belajar siswa yang berkaitan dengan aspek pengetahuan tentang
bagaimana melaksanakan sesuatu dan pengetahuan tentang sesuatu yang
berupa fakta, konsep dan prisip, yang terstruktur dengan baik dan dapat
difahami secara berkala. Fokus utama dari pembelajaran ini adalah
pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan dari keadaan nyata yang
sederhana sampai yang lebih kompleks. Pembelajaran menurut Mulyasa
(2008: 256) hakekatnya adalah peroses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, sehingga terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih
baik.
B. Pengertian Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan suatu dorongan yang kuat akan kebutuhan,
rasa haus atau hasrat untuk mengetahui, melihat dan adanya motivasi perilaku
penelaahan untuk mendapatkan informasi baru yang berasal dari ketidak
pastian dalam diri siswa yang menyebabkan konflik konseptual dalam diri
siswa. Dalam domain kognitif memiliki manfaat untuk menciptakan berfikir
kritis dan kreatif bagi siswa. Rasa ingin tahu merupakan salah satu dari sikap
6

ilmiah siswa. Pengukuran sikap ilmiah siswa sekolah dasar dapat didasarkan
pada pengelompokan sikap sebagai dimensi sikap yang selanjutnya
dikembangkan menjadi indikator-indikator sikap untuk setiap dimensi
sehingga memudahkan menyusun butir instrumen sikap ilmiah. Menurut
Kemendiknas (2010), karakter rasa ingin tahu merupakan cara berpikir, sikap
dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap
segala hal yang dilihat, didengar dan dipelajari secara lebih mendalam.
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan yang dimiliki
oleh manusia. Sesuai dengan pernyataan Suriasumantri (2007:12) bahwa
pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terjadi karena siswa
menganggap bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan hal yang baru yang
harus diketahui untuk menjawab ketidaktahuannya. Karakter rasa ingin tahu
sangat penting dalam proses pembelajaran, seperti yang diungkapkan oleh
Ardiyanto (2013:23) bahwa rasa ingin tahu akan menjadikan siswa pemikir
yang aktif, pengamat yang aktif, yang kemudian memotivasi siswa untuk
belajar lebih mendalam sehingga akan membawa kepuasan dalam dirinya dan
meniadakan rasa bosan untuk terus belajar.
Rasa ingin tahu juga merupakan keinginan untuk menyelidiki dan
mencari pemahaman terhadap rahasia alam (Samani,Dkk,2012). Rasa ingin
tahu senantiasa akan memotivasi diri untuk terus mencari dan mengetahui
hal-hal yang baru sehingga akan memperbanyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman dalam kegiatan belajar. Rasa ingin tahu juga merupakan sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam atau
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajari dan apa yang didapat saat
melakukan proses pembelajaran.
Karakter yang bersumber dari olah fikir juga merupakan rasa ingin
tahu. Samani,dkk, (2012:16) mengatakan rasa ingin tahu membuat siswa
lebih peka dalam mengamati berbagai fenomena atau kejadian disekitarnya
serta akan membuka dunia-dunia baru yang menantang dan menarik siswa
untuk mempelajarinya lebih mendalam. Berdasarkan pendapat para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa hal yang menarik sangat banyak didunia ini,
7

tetapi sering kali masih terdapat gejala karena diakibatkan oleh rasa ingin
tahu yang rendah, menyebabkan mereka melewatkan hal-hal yang menarik
tersebut untuk dipelajari. Dengan adanya rasa ingin tahu dapat mengatasi rasa
bosan siswa untuk belajar. Jika jiwa siswa dipenuhi dengan rasa ingin tahu
akan sesuatu hal yang positif maka mereka dengan sukarela dan antusias akan
mempelajarinya, Sehingga, menjadikan rasa ingin tahu dalam diri siswa lebih
baik dan berkembang.
C. Mata Pelajaran IPA Biologi
Ilmu pengetahuan alam (IPA) Merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan disekolah. Ilmu pengatahuan alam (IPA) di SMP/MTs
diajarkan secara terpadu yang memadukan beberapa pokok bahasan dari
berbagai bidang kajian ( fisika, kimia dan biologi). IPA merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan dimana objeknya adalah benda-benda alam. Ilmu
pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yakni sebuah ilmu
pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui langkah-langkah
sistematis yang disebut juga metode ilmiah (Purwati,2012; 10).
IPA Biologi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, dapat
memberikan peranan dan pengalaman bagi siswa. Hasil pembelajaran IPA pun
dapat sangat dipengaruhi oleh motivasi dari siswa. Baik itu motivasi internal
maupun motivasi eksternal. Pembelajaran IPA Biologi dilakukan dengan
berbagai upaya, yaitu salah satunya melalui peningkatan motivasi belajar.
Dalam hal belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan
untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan
peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan
perilaku siswa dalam belajar, dalam hal ini belajar IPA Biologi ( Hamdu dan
Agustina, 2011: 91).
Pendekatan konstruktivisma dalam pembelajaran IPA Biologi tidak
mudah diimplementasikan. Persepsi mengenai peran Guru di kelas, peran
sekolah dalam pendidikan anak, persepsi dan harapan orang tua terhadap Guru
dan sekolah masih sangat kontradiktif dengan perspektif konstruktivisma dan
sangat sukar untuk mengubah paradigma yang berpandangan bahwa Guru
8

adalah satu-satunya sumber belajar. Berdasarkan hakikat sains ini tersirat jelas
bahwa yang diinginkan dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa mampu
bersikap serta mampu menunjukkan karakter yang dimiliki.
Hal yang sama juga terjadi pada pembelajaran Biologi, yang dimana
Biologi merupakan bagian dari sains, yang terdiri dari produk dan proses,
dimana pembelajaran IPA Biologi idialnya harus mampu mengeluarkan aut
put yang memiliki karakter, dikarenakan Biologi sebagai produk terdiri dari
konsep, fakta, teori, hukum yang berkaitan tentang mahluk hidup, sedangkan
IPA Biologi sebagai proses terdiri dari kelompok keterampilan proses yang
meliputi, mengamati, membuat pertanyaan, mengunakan alat, menggolongkan
atau mengelompokkan, menerapkan konsep dan melakukan percobaan
pembelajaran IPA Biologi pada dasarnya harus mampu membekali siswa
bagaimana cara mengetahui konsep, fakta secara mendalam, serta harus
mampu memberikan kepuasan intelektual terutama dalam membangun
kemampuan berpikir.
Dalam mempelajari IPA Biologi, siswa lebih sering dihadapkan
dengan konsep yang bersifat abstrak banyaknya istilah asing dan nama-nama
ilmiah. Hal ini yang membuat pelajaran ini atau pelajaran IPA Biologi lebih
sulit dipelajari oleh siswa, bahkan tak jarang guru mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi pelajaran IPA Biologi. Dengan mengetahui jenis-jenis
kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Guru dapat
memberikan penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar siswa serta
diharapkan guru dapat atau mampu meningkatkan profesionalisme dalam
mengajar sehigga dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi
pada siswa.
1. Karakteristik dan ruang Lingkup Pembelajaran IPA Biologi karakteristik
pembelajaran meliputi komponen-komponen yang ada di dalam proses
pembelajaran itu sendiri, meliputi Guru, siswa, dan mata pelajarannya.
Mengetahui karakteristik Guru, siswa, dan mata pelajaran itu sangat
penting agar kita dapat menganalisis model pembelajaran apa yang dapat
9

diterapkan untuk kondisi tertentu mengingat karakteristik komponen


pembelajaran tersebut berbeda-beda.
2. Mengenai karaktersitik dan strategi pembelajaran sudah banyak dilakukan.
Namun masih banyak juga orang-orang yang belum memahami mengenai
hakikat dan pentingnya mengetahui karakteristik dan ruang lingkup
strategi pembelajaran tersebut.
3. Guru Biologi SMP atau MTs perlu menguasai kedalaman materi yang
sesuai dengan karakteristik siswa SMP/MTs yang senang humor dan
masih kekanak-kanakan. Sedangkan Guru SMP/MTs perlu menguasai
Biologi secara lebih mendalam dan metode-metode dan keterampilan
dasar Biologi. Prinsip lain yang penting bagi Guru IPA Biologi adalah
pentingnya merencanakan dan melakukan persiapan-persiapan yang
diperlukan untuk mengajar IPA Biologi, mampu menjelaskan dan
mendemontrasikan hal-hal yang dilakukan atau yang terjadi dalam tubuh
mahkluk hidup, tingkah laku makhluk hidup dalam berinteraksi dengan
sesama makhluk hidup atau dengan lingkungannya.
4. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, salah satu tugas
Guru yang sangat penting adalah membuat persiapan pembelajaran,
sedangkan untuk membuat persiapan pembelajaran yang ideal seorang
Guru harus mempunyai berbagai pengalaman. Strategi belajar mengajar
sangat penting agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan secara
optimal. Kata strategi itu sendiri diartikan sebagai suatu rencana kegiatan
yang dirancang secara seksama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau
didukung oleh hasil pemilihan pengetahuan atau keterampilan yang telah
dikuasai.
10

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau secara sistematis mengenai fakta, gambaran secara terperinci
mengenai rasa ingin tahu siswa belajar IPA Biologi.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa tulisan
naratif mengenai rasa ingin tahu belajar siswa berdasarkan indikator
pembelajaran. Peneliti memperoleh data-data tersebut melalui hasil angket
yang dihitung besarnya persentase rasa ingin tahu belajar siswa. Penelitian
ini memberikan gambaran secara terperinci untuk mengungkap rasa ingin
tahu belajar siswa dalam memahami mata pelajaran IPA Biologi.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung Pasir Semester ganjil tahun ajaran 2016-2017. Sedangkan menurut
Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi, obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelnya mengunakan
teknik sampling jenuh, karena populasi yang digunakan relatif kecil.
Menurut Sugiyono,(2014:85). Teknik penentuan sampel ini bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang dimana Anggota
populasi dijadikan sampel. Jadi sampel pada penelitian ini adalah anggota

10
11

populasi yaitu siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung pasir tidak
mencapai 30 siswa tetapi 21 siswa.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang secara langsung dilakukan dilapangan penelitian Kelas VIII
MTs Annuriyah Tanjung Pasir dengan membagikan angket kepada sejumlah
responden adalah data nyata yang merupakan rasa ingin tahu belajar siswa
pada pembelajaran IPA. Sumber data primer yang diperoleh yaitu dari
siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
perkembangan hasil belajar siswa yang ada adalah data yang telah ada
tentang pelajaran IPA yaitu dengan daftar nilai berupa nilai ulangan.
Sumber data sekunder yang diperoleh dari Guru.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2017.
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
Kegiatan Kelas Hari/Tanggal Waktu
Angket VIII Selasa 14/11/2017 01:00
Sabtu 18/11/2017 02:00
Wawancara VIII Selasa 18/12/2017 02:15
Sabtu 23/12/2017 02:00

2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung
Pasir.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengolahan Data
12

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:


a. Komunikasi tidak langsung
Angket adalah kumpulan dari pertnyaan yang diajukan secara tertulis
kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), cara menjawab
juga dilakukan secara tertulis. Angket/kuesioner dengan pernyataan
tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab
dengan cepat,dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis
data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.
b. Komunikasi langsung.
Wawancara adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang
peneliti mengadakan kontak lansung secara lisan atau tatap muka dengan
sumber data. Kontak langsung tersebut dapat dilakukan untuk
mengetahui rasa ingin tahu belajar siswa pada pelajaran IPA.
2. Alat Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:
a. Lembar angket
Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik komunikasi tidak
langsung adalah angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu angket untuk mengukur rasa ingin tahu belajar siswa, penskoran
angket mengacu pada skala linkert.
Validasi angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi
konstruksi ( Construct validity ), dimana peneliti meminta bantuan dua
orang dosen pendidikan biologi dan guru mata pelajaran IPA di MTs An
nuriyah Tanjung Pasir.
b. Pedoman Wawancara
Alat pengumpulan data untuk teknik komunikasi langsung adalah
wawancara. Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dimana
13

peneliti memberi kebebasan kepada narasumber untuk menjawab


pertanyaan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data
Proses penumpulan data dalam penelitian ini yaitu peneliti
mengumpulkan data-data yang telah diambil menggunakan teknik
wawancara, dan angket.
2. Reduksi Data
Proses reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
merangkum hasil wawancara, dan angket yang masih bersifat acak ke dalam
bentuk yang mudah dipahami.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian deskriptif sesuai dengan
aspek yang diamati sehingga lebih mudah dipahami. Angket yang
digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah angket rasa
ingin tahu belajar siswa.
a. Angket rasa ingin tahu belajar siswa.
Langkah-langkah dalam analisis angket yaitu:
1. Memeriksa dan menghitung skor dari setiap jawaban yang dipilih oleh
siswa pada angket yang telah diberikan.
2. Merekapitulasi skor yang diproleh siswa
3. Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan
rumus. ( Riduan,2011:41).

%pengaruh= x 100%

∑×=skor yang diperoleh siswa


n= skor maksimum
14

Tabel 3.1 Skor yang diperoleh siswa


Nilai (%) Tingkatan

0%-20,99% Sangat Lemah

21%-40,99% Lemah

41%-60,99% Cukup

61%-80,99% Kuat

81%-100,100% Sangat Kuat

G. Teknik Keabsahan Data


Pemeriksaan data merupakan panduan dari konsep kesahihan ( validitas)
dan keandalan (reabilitas). Data yang berhasil dikumpulkan tidak selamanya
mengandung unsur kebenaran dan sesui dengan fokus penelitian. Bisa jadi
masih ada kekurangan dan kesalahan dalam data, untuk itu di perlukan
pemeriksaan keabsahan data agar benar-benar valid/absah.
1. Triangulasi
Triangulasi teknik adalah penggunaan beragam teknik pengungkapan data
yang dilakukan kepada sumber data. Teknik ini yaitu mengecek data pada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengumpulan data tersebut
bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Triangulasi yang akan dilakukan yaitu
membandingkan hasil angket dan wawancara untuk mengukur rasa ingin
tahu belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MTs Annuriyah Tanjung
Pasir.
2. Member chek
Member chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member chek adalah mengetahui kesesuaian
data yang diberikan oleh pemberi data. Data tersebut berupa hasil angket
dan hasil wawancara.
15

H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pertama melakukan obsevasi ke MTs Annuriyah Tanjung Pasir, kedua
meminta izin ke kepala sekolah untuk melakukan penelitian di MTs An
nuriyah Tanjung Pasir, selanjutnya melakukan wawancara Guru IPA dan
siswa kelas VIII di MTs Annuriyah Tanjung Pasir, penyusunan angket rasa
ingin tahu belajar siswa, validasi angket rasa ingin tahu siswa belajar oleh 3
validator, yang terdiri dari 2 validator dosen Biologi, 1 Guru IPA di MTs An
nuriyah, merevisi angket rasa ingin tahu siswa belajar yang tidak valid,
melakukan uji coba angket yang telah di validasi, menganalisis hasil uji
coba dengan tujuan untuk menyempurnakan angket rasa ingin tahu siswa
belajar, mengambil data hasil belajar siswa kelas VIII MTs Annuriyah
Tanjung Pasir.
2. Tahap Pelaksanaan
Pertama memberikan angket mengenai rasa ingin tahu belajar siswa
kelas VIII MTs Annuriyyah Tanjung Pasir, dan kedua menganalisis data
yang diperoleh dari hasil angket rasa ingin tahu belajar siswa.
3. Tahap Akhir
Pertama menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan kedua
Penyusunan laporan.
16

Prosedur penelitian yang telah dijelaskan digambarkan pada gambar berikut:

TAHAP AWAL

Melakukan Observasi Ke MTs Annuriyah

TAHAP PERSIAPAN

Wawancara Menyusun Angket Rasa Ingin Tahu

Validasi Revisi
Guru Siswa

Valid Tidak Valid

Uji Coba Kuesioner Revisi

Reliabel Tidak Reliabel

TAHAP PELAKSANAAN

Memberikan Kuesioner

Menganalisis Data Kelas VIII

TAHAP AKHIR

Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian


17

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil perhitungan Klasikal Angket Rasa Ingin Tahu siswa dikelas
VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan angket rasa ingin
tahu siswa dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir, secara klasikal
memperoleh hasil 76,52%. Hal itu mengartikan bahwa Rasa Ingin Tahu
siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir pada kategori kuat.
2. Hasil Perhitungan setiap indikator angket rasa ingin tahu siswa
dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir.
Berdasarkan perhitungan skor angket pada setiap indikator dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1. Skor Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Setiap
Indikator
No Indikator Persentase % Kategori
(1) Keinginan untuk 74,20% Kuat
mempelajari sesuatu
yang baru
(2) Sikap yang kuat untuk 81,74% Sangat kuat
Mempelajari sesuatu
(3) Tertarik pada hal baru 73,61% Kuat

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data bahwa pada indikator yang


pertama yaitu, keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru
memperoleh persentase sebesar 74,20%. Hal ini mengartikan bahwa
pada indikator, keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru
memiliki kategori kuat. Untuk indikator yang kedua yaitu, sikap yang
kuat untuk mempelajari sesuatu terdapat persentase sebesar 81,74%.
Hal ini bahwa indikator sikap yang kuat untuk mempelajari sesuatu

17
18

memiliki kategori sangat kuat. Untuk indikator yang ketiga yaitu,


Tertarik pada hal baru memperoleh persentase sebesar 73,61%, Hal ini
menyatakan bahwa indikator tertarik pada hal baru memiliki kategori
kuat.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan angket rasa ingin
tahu siswa kelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir. Secara klasikal
meperoleh hasil 76,52%. Hal itu menunjukkan bahwa rasa ingin tahu siswa
dikelas VIII MTs Annuriyah Tanjung Pasir memiliki kategori kuat. Pada
prinsipnya mempelajari IPA Biologi adalah sebagai cara mencari tahu dan
cara melakukan yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar
secara lebih mendalam, untuk itu dibutuhkan pendidikan IPA Biologi
karena dapat menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung,
(Mustari, 2011:109). Untuk itu diperlukan rasa ingin tahu yang tinggi pada
diri siswa dalam peroses pembelajaran. Rasa ingin tahu juga merupakan
keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia
alam (Samani, Dkk, 2012). Rasa ingin tahu senantiasa akan memotivasi diri
untuk terus mencari dan mengetahui hal-hal yang baru sehingga akan
memperbanyak ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan belajar.
Rasa ingin tahu juga merupakan sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih dalam atau mendalam dan meluas dari apa
yang dipelajari dan apa yang didapat saat melakukan proses pembelajaran.
Dari hasil wawancara terhadap siswa, siswa pada saat proses belajar
berlangsung tidak fokus, tapi pada saat ditegur dan diarahkan oleh Guru,
siswa masih ingin mencoba untuk mengikuti pembelajaran. Apabila guru
mengintruksikan untuk melakukan sesuatu pada saat proses pembelajaran
siswa melakukannya dengan baik, dan pada saat pembelajaran itu dilakukan
eksperimen, siswa lebih suka. Hal tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Silberman dalam Salirawati (2012), bahwa ciri siswa
yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat antara lain adalah sering
mengajukan pertanyaan dan antusias dalam mencari tambahan materi selain
19

dari buku yang dimiliki. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya oleh Putri (2014). Rasa ingin tahu membuat siswa mencari tahu
sesuatu yang menarik dan bermakna, serta memotivasi secara interistik.
Rasa ingin tahu dapat memancing siswa dalam melakukan pencarian dan
penemuan terhadap hal yang membuatnya menjawab keingintahuannya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu
adalah keinginan untuk mendapatkan informasi, pengalaman atau
pengetahuan baru dari sesuatu yang dipelajari yang diwujudkan dengan
tindakan pencarian dan penyelidikan.
Berdasarkan setiap indikator angket yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengambilan data angket diperoleh data, pada indikator yang pertama
tentang, keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru, diperoleh
persentase sebesar 74,20% dengan kategori kuat. Untuk indikator yang
kedua yaitu, sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu, diperoleh
persentase sebesar 81,74% hal ini memiliki kategori sangat kuat.
Selanjutnya Indikator yang ketiga, tertarik pada hal baru, memperoleh
persentase sebesar 73,61% dengan kategori kuat.
Pada indikator satu atau yang pertama yaitu, keinginan untuk
mempelajari sesuatu yang baru memiliki kategori kuat. Karena pada saat
proses pembelajaran dikelas maupun di rumah siswa berusaha untuk belajar
meskipun masih banyak yang salah, hal ini didukung dari skor angket yang
dijawab oleh siswa, dari 21 siswa 15 siswa menjawab angket dengan
kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss). Pada saat siswa mengerjakan soal-
soal IPA Biologi untuk menambah pengetahuan yang diberikan oleh guru,
hal ini membuktikan bahwa scor angket yang dijawab oleh siswa dari 21
siswa, 19 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat
setuju(ss). Oktavioni, W. (2017) seringnya disuguhkan murid dalam
memecahkan masalah sendiri mampu menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
didalam kelas. Kemudian pada sub indikator siswa selalu berfikir aktif
untuk mencari hal-hal yang baru pada materi IPA Biologi, rasa ingin tahu
terjadi karena siswa menganggap bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan
20

hal yang baru yang harus diketahui untuk menjawab ketidaktahuannya,


seperti yang diungkapkan oleh Ardiyanto, (2013:22) bahwa rasa ingin tahu
akan menjadikan siswa pemikir yang aktif, pengamat yang aktif, yang
kemudia memotivasi siswa untuk belajar lebih mendalam sehingga akan
membawa kepuaan dalam dirinya dan meniadakan rasa bosan untuk belajar
terus. Hal ini dibuktikan dari skor angket yang dijawab oleh siswa dari 21
siswa, 10 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat
setuju(ss).
Pada indikator yang kedua yaitu, sikap yang kuat untuk mengetahui
sesuatu memiliki persentase kategori sangat kuat. Hal ini karena siswa
semangat untuk belajar IPA Biologi sebab materinya berkaitan dengan
tentang kehidupan, ini dibuktikan dari skor angket yang dijawab oleh siswa
dari 21 siswa, 18 siswa menjawab setuju(s) dan sangat setuju(ss).
Selanjutnya ketika siswa belum faham dengan materi pelajaran yang sedang
diajarkan namun siswa tetap berusaha untuk mempelajarinya. Hal ini
dibuktikan dari skor angket yang dijawab oleh siswa dari 21 siswa, 19 siswa
menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss). Kemudian
siswa selalu masuk kelas dengan tepat waktu supaya tidak ketinggalan
pelajaran. Hal ini juga didukung dengan siswa menjawab skor angket, dari
21 siswa, 19 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat
setuju(ss).
Pada indikator yang ketiga yaitu, tertarik pada hal baru, memiliki
kategori yang kuat. Karena siswa selalu berusaha mencari informasi dengan
teman-teman ketika siswa tidak masuk sekolah, hal ini dibuktikan dari skor
angket yang dijawab oleh siswa, dari 21 siswa 14 siswa menjawab angket
dengan kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss) Menurut Oktavioni, W.
2017. Siswa dituntut untuk menemukan dari sebuah masalah yang diberikan
oleh guru, dengan melakukan aktivitas pengajuan masalah atau pertanyaan,
siswa dapat menggali data atau informasi yang diinginkan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga siswa membutuhkan informasi
yang lebih untuk memecahkan masalah.Selanjutnya siswa sangat tertarik
21

pada hal baru dibidang ilmu pengetahuan maka dari itu siswa sering
membaca buku IPA Biologi. Ini dibuktikan dengan siswa menjawab skor
angket, dari 21 siswa 10 siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s)
dan sangat setuju(ss). Kemudian siswa selalu bertanya kepada teman-teman
ketika siswa tidak faham dengan materi IPA Biologi yang akan dipelajari,
hal ini didukung dari skor angket yang dijawab oleh siswa, dari 21 siswa 16
siswa menjawab angket dengan kategori setuju(s) dan sangat setuju(ss). Hal
senada juga dituliskan oleh Daryanto, (2014:64) bahwa dalam kegiatan
menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, yaitu rasa ingin tahu dan
prestasi siswa meningkat dari posisi semula dan pada akhir siklus. Pada
akhir siklus menunjukkan bahwa rasa ingin tahu siswa secara klasikal
memiliki kategori kuat dan tidak ada siswa dalam kriteria rendah maka
dapat disimpulkan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran IPA Biologi
cukup efektif. (Ardiyanto, D. F. 2013).
Dalam proses pembelajaran, seorang anak didik diharapkan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi agar ilmu yang diperoleh berkembang dan
bertambah banyak. Guru harus berusaha menanamkan dan menumbuhkan
rasa ingin tahu anak didik, terutama anak didik yang pasif dan tidak pernah
bertanya. Keingintahuan peserta didik terhadap materi yang diajarkan guru
atau dipelajarinya sendiri dapat menyebabkan ilmunya jauh lebih banyak
dibandingkan anak didik yang diam dan hanya menunggu penjelasan guru.
Ciri anak didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi adalah sering
mengajukan pertanyaan kepada guru dan untuk menjawabnya guru perlu
menggunakan penalaran maupun logikanya, sering mengaitkan materi yang
sedang dijelaskan guru dengan fenomena atau sesuatu yang dijumpainya
dalam kehidupan sehari-hari, antusias dalam mencari bahan tambahan dari
materi yang telah dijelaskan guru, mempertanyakan gagasan sendiri/orang
lain (Silberman, 2002).
22

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VIII MTs
Annuriyah Tanjung Pasir maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil skor rasa ingin tahu siswa kelas VIII MTs Annuriyah secara klasikal
memperoleh skor 76,52%, hal ini menunjukkan rasa ingin tahu siswa kelas
VIII MTs Annuriyah yaitu kuat.
2. Hasil skor rasa ingin tahu siswa perindikator, yang pertama tentang
keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru memiliki skor 74,20% ini
menyatakan rasa ingin tahu siswa kuat. Indikator yang kedua, sikap yang
kuat untuk mempelajari sesuatu, dengan skor 81,74% hal ini menyatakan
rasa ingin tahu siswa sangat kuat. Indikator yang ketiga, tertarik pada hal
baru, dengan skor 73,61% hal ini menyatakan bahwa rasa ingin tahu siswa
kelas VIII MTs Annuriyah kuat.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan antara lain siswa hendaknya lebih
meningkatkan belajarnya baik disekolah maupun diluar sekolah, sehingga
bisa meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi
dan mata pelajaran lain pada umumnya.Hasil penelitian ini disarankan
kepada:
1. Sekolah, perlu memberikan informasi tentang kecenderungan belajar yang
dimiliki siswa dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sekolah
dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam keingintahuannya.
2. Guru, perlu ditindaklanjuti untuk mengakomodir belajar yang baik
sehingga dapat meningkatkan siswa dalam belajar IPA Biologi.

22
23

3. Untuk mengasah kemampuan rasa ingin tahu siswa dan kemampuan


berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA Biologi, diharapkan
diperhatikan terlebih dahulu kemampuan awal siswa, serta kecerdasan
majemuk yang dimiliki siswa.
24

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. BNSP.


2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.Jakarta:Depdiknas.
A.M. Putri, dan H. Susanto. 2014. Penerapan model pembelajaran
kontekstual dengan pendekatan snowballthrowing untuk
mengembangkan arakter komunikatif dan rasa ingin tahu peserta didik
SMP. Unnes Physics Education Journal.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi
Revisi. Jakarta: Raneka Cipta.
Ardiyanto, D. F.2013. Pembelajran dengan pendekatan kontekstual berbantuan
Hands on problem solving untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan
prestasi belajar siswa. Prosiding Universitas Yogyakarta, 157-184
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Tidak
Dipublikasikan: Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan
Depertemen pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. (2013).Belajar dan Pembelajaran. ( Cetakan ke-5).
Jakarta: Reneka Cipta.
Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. ( Cetakan ke-3). Jakarta: PT
Reneka Cipta.
Mustari Muhamad. 2014. Nilai Karakter refleksi sutu Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Novitalia, (2015). Demensi Rasa Ingin Tahu Siswa Melalui Pendekatan Saintifik
Berbantuan Alat Peraga Penjernihan Air. Jurnal Paedagogia. 18 (2) :
10-17
Daryanto. 2014. Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta:
Gava Media.
Oktavioni, W. 2017.’’meningkatkan Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Pelajaran IPA
Melalui Model Discovery Learning dikelas V SD Negri 186/1 Sridadi’’.
Syaiful,S. (2009)Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabet
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suriasumantri. 2007. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:Pustaka
Sinar Harapan.
Tri Puspitasari, (2015). Upaya Meningkatkan Karakter Rasa Ingin Tahu Dan Hasil
Belajar Akutansi Melalui Pembelajaran Kontekstual Dengan Metode
Snowball Throwing Pada Siswa SMK Muhammadiyah 3 Gemolong.
Jurnal Tata Arta UNS. 1 (1) : 31-39.

24
25

Lubis Ahyani, (2010). Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta
Muhammadiyah Serbelawan. JurnalPendidikan Biologi, Vol. 1, No.3,
hal.146-245. ISSN. 2086-2245.
Winda Oktavia, (2017) Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Pembelajaran
IPA Melalui Model Discovery Learning di Kelas V SD Negeri 186/1
Sridadi. Artikel Ilmiah FKIP Universitas Jambi.
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung:CV Prenada Media Group.
26
27

Lampiran A-1

WAWANCARA TERHADAP GURU IPA

Hari/ Tanggal : Senin, 12 April 2016


Lokasi : MTs An nuriyah Tanjung Pasir
Peneliti : Eko Dwi Priyo

Narasumber guru : Ahmad Husen, S.Pd.I

Pedoman wawancara guru


1. Bagaimana menurut Bapak tentang Rasa ingin Tahu belajar siswa ?
2. Bagaimana dengan Rasa ingin Tahu yang dimiliki oleh siswa Bapak pada
saat pembelajaran?
3. Apa yang menyebabkan Rasa ingin Tahu belajar siswa tinggi atau rendah
?
4. Apakah Rasa ingin Tahu belajar siswa mempengaruhi cara belajar atau
hasil belajar ?
5. Bagaimana cara menumbuhkan rasa ingin tahu belajar siswa ?
28
29

Lampiran A-3

WAWANCARA TERHADAP SISWA

Hari/ Tanggal : Senin 12 April 2016


Lokasi : MTs An nuriyah
Peneliti : Eko Dwi Priyo
Narasumber guru : Ahmad Husen, S.Pd

Pedoman wawancara untuk siswa


1. Apakah adik-adik senang belajar IPA khususnya biologi ?
2. Bagaimana cara adik-adik rasa ingin tahu belajar IPA khususnya biologi ?
3. Apakah pada saat pembelajaran berlangsung guru sering memberikan
masukan masalah rasa ingin tahu belajar siswa ?
30
31
32
33
34

LAMPIRAN B-1

KISI-KISI ANGKET RASA INGI TAHU

Indikator Rasa Sub Indikator No Pernyataan


Ingin Tahu (+) (-)
a. Mencoba meski salah 13 9
Keinginan untuk
mempelajari sesuatu b. Mengerjakan soal 4 12
yang baru
c. berpikir aktif 18 5
a. Semangat 15 6
Sikap yang kuat
untuk mengetahui b. Pantang menyerah 10 2
sesuatu
c. Disiplin 7 3
a. Mencari informasi 17 8
Tertarik pada hal
baru b. Membaca 11 14

c. Bertanya 16 1
35

LAMPIRAN B-2

ANGKET RASA INGIN TAHU SISWA


TERHADAP PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI
Nama :..............................................................................
Kelas/ Semester : Viii (Ganjil)
Smp/MTs : MTs An-Nuriyah Tanjung pasir
Petunjuk :
1. Pada angket ini terdapat 18 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu
pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok
dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan teman mu.
3. Pilih salah satu jawaban dan beri contreng (√) pada kolom yang tersedia.
4. Hasil angket ini tidak berpengaruh pada nilai pelajaran, maka jawablah dengan
jujur, sesuai dengan yang kalian rasakan.
Keterangan jawaban:
4 = TS
3 = KS
2=S
1 = SS
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
4. TS 3. KS 2. S 1. SS
Saya tidak bertanya kepada Guru ketika
1 tidak paham, karena banyak teman yang
sudah paham pelajaran IPA Biologi
Saya menyerah mempelajari materi IPA
2 Biologi karena sulit untuk dipahami

Saya telat masuk kelas, Karena materi IPA


3 Biologi sudah saya Pahami

Saya mengerjakan soal-soal Biologi untuk


4 menambah pengetahuan

Saya kurang berfikir aktif Pada saat belajar


5 karena materinya sulit

Saya cenderung jenuh dan tidak semangat


pada saat belajar Biologi
6
36

Saya masuk kelas tepat waktu, supaya


7 tidak ketinggalan pelajaran

saya tidak mencari informasi lebih


8 lanjut,karena sudah paham dengan materi
yang dijelaskan

Saya tidak mencoba mempelajari materi


9 karena takut salah

Saya belum paham materi yang sedang


10 diajarkan,tetapi saya tetap berusaha untuk
mempelajarinya

Saya sangat tertarik pada hal baru dibidang


11 ilmu pengetahuan maka saya sering
membaca buku Biologi

Saya tidak mengerjakan soal-soal yang ada


12 dibuku paket,karena belum dijelaskan Guru

Saya selalu mencoba belajar IPA Biologi


13 meski masih banyak yang salah
Saya jarang membaca buku IPA Biologi,
14 karena tidak tertarik belajar IPA Biologi

Saya semangat belajar IPA Biologi karena


15 berkaitan tentang kehidupan
Saya bertanya kepada teman, ketika saya
16 tidak faham dengan materi IPA Biologi
Saya mencari informasi dengan teman,
17 karena kemarin tidak masuk sekolah,
Saya selalu berfikir aktif,untuk mencari
18 hal-hal yang baru pada materi IPA Biologi
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

LAMPIRAN C-3
Rekapan Sekor Angket Setiap Indikator

1. Keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru

Nomor Item
No Nama Siswa 13 4 18 9 12 5 Jml n
1 Amalia 3 3 2 4 1 3 16 24
2 Ahmad Dani 4 4 3 3 3 3 20 24
3 Dela 2 2 2 4 3 3 16 24
4 Richa Grafika Putri 4 3 3 4 2 4 20 24
5 Munawaroh 3 3 3 4 3 4 20 24
6 Kiptiyah 4 3 4 4 4 4 23 24
7 Muhammad Amin 3 3 2 3 4 3 18 24
8 Endang Maulidia 4 3 2 3 3 3 18 24
9 Khoirun Nisa 3 3 3 4 1 2 16 24
10 Mardiana 3 4 3 4 3 3 20 24
11 Atika Zulfa 3 3 2 4 3 3 18 24
12 Rifka Alifa K 2 3 2 4 3 3 17 24
13 Syaiful Amin 4 4 3 3 3 4 21 24
14 Masmiati 4 3 4 1 3 3 18 24
15 Umi Kulsum 4 3 2 3 3 3 18 24
16 Milia 3 4 3 4 3 3 20 24
17 Sayuni 3 3 2 3 3 4 18 24
18 Rifkotul Hasanah 1 3 2 3 2 4 15 24
19 Amanah 1 3 1 4 1 4 14 24
20 Khaoirun Ni’am 2 1 1 1 1 2 8 24
21 Parman 2 4 3 3 4 4 20 24
Jumlah 374 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).

%pengaruh= x 100% ∑×=skor yang diperoleh siswa

n= skor maksimum

=74,20% (kata gori kuat)


51

2. Sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu

Nomor Item
No Nama Siswa 15 10 7 6 2 3 Jml N
1 Amalia 3 3 4 4 4 4 22 24
2 Ahmad Dani 3 4 4 3 4 4 22 24
3 Dela 3 3 3 3 4 4 20 24
4 Richa Grafika Putri 4 3 3 4 4 4 22 24
5 Munawaroh 4 3 4 4 4 4 23 24
6 Kiptiyah 4 3 3 4 4 4 22 24
7 Muhammad Amin 3 3 3 3 3 3 18 24
8 Endang Maulidia 3 3 3 3 4 4 20 24
9 Khoirun Nisa 3 4 3 2 4 3 19 24
10 Mardiana 4 3 4 3 4 4 22 24
11 Atika Zulfa 3 3 4 3 3 4 20 24
12 Rifka Alifa K 2 3 4 3 4 4 20 24
13 Syaiful Amin 3 3 4 3 4 4 21 24
14 Masmiati 4 4 4 4 3 4 23 24
15 Umi Kulsum 3 3 3 3 4 3 19 24
16 Milia 4 3 4 3 4 4 22 24
17 Sayuni 3 3 4 3 3 3 19 24
18 Rifkotul Hasanah 1 3 2 2 2 4 14 24
19 Amanah 3 3 1 1 3 4 15 24
20 Khoirun Ni’am 3 1 3 4 4 2 17 24
21 Parman 1 1 3 2 2 3 12 24
Jumlah 412 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).

%pengaruh= x 100% ∑×=skor yang diperoleh siswa

n= skor maksimum

=81,74% (Kata gori


sangat kuat)
52

3. Tertarik pada hal baru

Nomor Item
No Nama Siswa 17 11 16 8 14 1 Jumla n
1 Amalia 4 4 4 3 3 4 22 24
2 Ahmad Dani 4 2 4 3 3 4 20 24
3 Dela 3 2 3 4 3 3 18 24
4 Richa Grafika Putri 3 3 1 4 4 3 18 24
5 Munawaroh 4 3 3 4 4 3 21 24
6 Kiptiyah 3 1 3 4 4 3 18 24
7 Muhammad Amin 2 2 3 3 3 3 16 24
8 Endang Maulidia 2 2 2 2 2 3 13 24
9 Khoirun Nisa 4 3 4 4 2 4 21 24
10 Mardiana 3 3 3 4 3 3 19 24
11 Atika Zulfa 2 1 2 4 2 3 14 24
12 Rifka Alifa K 3 2 3 3 3 3 17 24
13 Syaiful Amin 4 2 3 4 3 4 20 24
14 Masmiati 3 3 4 4 3 4 21 24
15 Umi Kulsum 3 2 3 3 3 4 18 24
16 Milia 3 3 3 4 3 3 19 24
17 Sayuni 2 3 3 3 3 4 18 24
18 Rifkotul Hasanah 1 1 3 4 3 3 15 24
19 Amanah 2 1 2 3 4 4 16 24
20 Khoirun Ni’am 4 3 2 3 3 2 17 24
21 Parman 1 3 3 1 2 3 13 24
Jumlah 371 504
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus.
( Riduan,2011:41).

%pengaruh= x 100% ∑×=skor yang diperoleh siswa

n= skor maksimum

=73,61% (Kata gori kuat)


53

LAMPIRAN C-4

HASIL PERHITUNGAN ANGKET RASA INGIN TAHU SISWA


DIMTs NNURIYAH TANJUN PSIRA
1. Perhitungan Klasikal
Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan
rumus.( Riduan,2011:41).
∑× adalah sekor yang diperoleh keseluruhan siswa dan adalah sekor
maksimum

%pengaruh= x 100%

=76,52%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
2. Perhitungan setiap indikator
a. Keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru
%pengaruh= x 100%

=74,20%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
b. Sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu

%pengaruh= x 100%

=81,74%
(Rasa ingin tahunya kata gori sangat kuat)
c. Tertarik pada hal baru

%pengaruh= x 100%

=73,61%
(Rasa ingin tahunya kata gori kuat)
54

LAMPIRAN D-1

DOKUMENTASI WAWANCARA SISWA


55

LAMPIRAN D-2

DOKUMENTASI PEMBAGIAN DAN PENGISIAN ANGKET


56
57
58
59
60

Anda mungkin juga menyukai