SKRIPSI
Oleh
HENI SETIANI
NIM. 122150023
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Heni Setiani
NIM. 122150023
Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Heni Setiani
NIM. 122150023
TIM PENGUJI
iii
NIDN. 0616078301
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya dipikirkan. Sebuah
cita-cita adalah beban, jika itu hanya angan-angan.
Rahasia terbesar mencapai kesuksesan adalah tidak ada rahasia besar, siapapun
akan menjadi sukses jika mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan dan kubingkiskan
untuk
Bapak dan ibu tercinta (Rebin dan Parmi)
termia kasih yang selalu memberikan doa,
motivasi, perhatian dan kasih sayang padaku
Kakakku tersayang (Mb Ari, Mb Retno, Mb
Anjar) dan keluarga besarku yang selalu
memberikan semangat dan doa untukku.
Sahabat terbaikku sekaligus keluargaku (Ayu,
Anni, Tri, Fifi, Yani, Pepi, Aris, Restu, Sutris,
Acan) terima kasih untuk tangan, pundak,
telinga yang tak pernah lelah untukku, semangat
yang tak pernah henti.
Ibu Nur Ngazizah dan Bapak Eko Setyadi
Kurniawan yang selalu membimbing dan
memotivasi.
Adek-adekku (Ike, Anjar, Asri, bang Mail, bang
Jack, Rizky, Fafa, Linda, Dayah, Nurul, Ryan)
terima kasih untuk doa dan semangatnya.
Keluarga besar Program studi Pendidikan fisika
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
iv
PERNYATAAN
NIM : 122150023
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Apabila terbukti dan dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya
Muhammadiyah Purworejo.
Heni Setiani
v
PRAKATA
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk, kemudahan, dan
terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Penyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
menyelesaikannya.
3. Ibu Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing I dan yang banyak
vi
mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penyusun dapat
menyelesaikannya
5. Mahdi, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah membimbing
skripsi ini.
Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang
berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Akhir kata semoga skripsi ini
Penulis,
Heni Setiani
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
PERNYATAAN .............................................................................................. v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ix
B. Saran-saran.................................................................................. 92
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas ............................ 31
Tabel 2. Kisi-Kisi Kemampuan Literasi Sains .............................................. 42
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Sikap Kemampuan Literasi Sains ....................... 43
Tabel 4. Pedoman Penilaian Angket Kemampuan Literasi Sains ................. 44
Tabel 5. Kisi-Kisi Lembar Observasi Sarana Ruang Kelas .......................... 45
Tabel 6 . Pedoman Penskoran Observasi Sarana Ruang Kelas ...................... 45
Tabel 7 . Kategori Persentase Lembar Observasi .......................................... 45
Tabel 8. Kriteria Penskoran Nilai ................................................................. 50
Tabel 9. Kategori Persentase Lembar Observasi .......................................... 50
Tabel 10. Kriteria Penskoran Nilai Akhir ..................................................... 51
Tabel 11. Kriteria Normal Gain ...................................................................... 52
Tabel 12. Acuan Kriteria Percentage Agreement (PA) .................................. 53
Tabel 13. Data Awal Kemampuan Literasi Sains ........................................... 57
Tabel 14. Data Akhir Kemampuan Literasi Sains .......................................... 58
Tabel 15. Persentase Penilaian Sarana Ruang Kelas Eksperimen .................. 59
Tabel 16. Persentase Penilaian Sarana Ruang Kelas Kontrol ......................... 60
Tabel 17. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Guru pada Kelas
Eksperimen .................................................................................... 61
Tabel 18. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Guru pada Kelas
Kontrol ........................................................................................... 61
Tabel 19. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa pada Kelas
Eksperimen ..................................................................................... 62
Tabel 20. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa pada Kelas
Kontrol ............................................................................................ 62
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Literasi Sains Awal .................. 63
Tabel 22. Hasil Uji Homogenitas Variansi Awal Kemampuan Literasi Sains
Siswa................................................................................................ 64
Tabel 23. Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Literasi Sains ...................... 64
Tabel 24. Hasil Uji Normalitas Setelah Perlakuan........................................... 75
Tabel 25. Uji Homogenitas Variansi Setelah Perlakuan .................................. 76
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Desain Penelitian ........................................................................... 38
Gambar 2. Diagram Observasi Sarana Ruang Kelas Eksperimen .................. 66
Gambar 3. Diagram Sarana Ruang Kelas Kontrol .......................................... 66
Gambar 4. Diagram Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Kelas
Eksperimen .................................................................................... 68
Gambar 5. Diagram Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Kelas
Kontrol .......................................................................................... 69
Gambar 6. Diagram Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .......... 72
Gambar 7. Diagram Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................. 74
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian Pendahuluan ........................................... 98
Lampiran 2. Instrumen Penelitian ................................................................. 113
Lampiran 3. Data Penelitian.......................................................................... 214
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 254
Lampiran 5. Administrasi Penelitian ............................................................ 257
Lampiran 6. Tabel uji t .................................................................................. 266
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika merupakan salah satu bahan kajian ilmu pengetahuan alam yang
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk mata
pelajaran fisika antara lain adalah mengolah, menalar, dan menyajikan dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
fisika siswa difasilitasi untuk mencari tahu, siswa belajar dari berbagai sumber
1
2
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan dan Menengah tingkat kompetensi
dari kegiatan pembelajaran. Karena itu, inti proses pembelajaran tidak lain
alam dan teknologi yang penting dipelajari pada setiap tingkat satuan
Dalam mata pelajaran fisika menitikberatkan pada proses dan sikap. Proses
pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher center) perlu diubah
menjadi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) agar
siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,
antara dua unsur manusia yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan subyek
pokok dan guru sebagai pihak yang mengajar. Peran kolaboratif antara siswa
siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, sebagai motivator
sosial, serta sebagai evaluator yang mampu memberikan petunjuk dan arahan
salah satunya adalah kemampuan literasi sains. Hal tersebut sangat penting
segala aspek kehidupan, karena itu perlu dipelajari agar siswa dapat mencapai
tersebut. Padahal suatu konsep dapat disajikan dengan metode lain, yaitu siswa
terhadap alam melalui aktivitas manusia. Literasi sains merupakan hal yang
sangat penting karena termasuk kompetensi dasar bagi siswa dalam memahami
khususnya literasi sains masih sangat lemah. Berdasarkan hasil PISA 2012
rata sains yang diperoleh siswa Indonesia adalah 382 dan skor ini berada
untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa.
Untuk menentukan model pembelajaran yang baik, guru dituntut harus mampu
menguasai berbagai situasi dan kondisi siswa di dalam kelas. Guru dituntut
belajar bermakna pada siswa dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
akan menjadi pondasi siswa dalam proses belajar; 2) proses pembelajaran yang
tanggal 30 Maret 2016 dengan membagikan angket sikap dan nilai ulangan
harian kemampuan literasi sains siswa masih rendah yaitu pada aspek konteks
68,43%, aspek konten 68,50%, aspek kompetensi 46,75%, aspek sikap 62,22%
yang terdiri dari motivasi belajar 65,62% dan rasa ingin tahu 59,92%..
Rendahnya kemampuan literasi sains siswa terlihat dari perilaku siswa yaitu
sains siswa juga dipengaruhi secara positif oleh sikap siswa terhadap sains.
dihadapkan oleh suatu masalah. Respon siswa saat dihadapakan oleh suatu
7
dalam kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu dan motivasi belajar siswa masih
mereka malas untuk mencari tahu sebuah permasalahan ilmiah yang harus
mereka selesaikan. Menurut Bapak Mahdi, siswa lebih paham jika guru
B. Identifikasi Masalah
4. Rasa ingin tahu dan motivasi belajar siswa dalam menyelesaikan suatu
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
3. Bagi mahasiswa
4. Bagi sekolah
akan datang.
mutu pendidikan.
10
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Fisika
proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
10
11
fisika memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang
fisika adalah proses interaksi antara guru dan siswa sebagai subjek dan
pemahaman kuantitatif terhadap berbagai gejala atau proses alam dan sifat
serta penerapannya.
keterampilan-keterampilan lainnya.
suatu produk atau kinerja. Inilah yang akan membentuk skill siswa.
kooperatif.
Learning
memupuk sifat inquiri siswa. Akan tetapi, model pembelajaran ini juga
memiliki kekurangan, yaitu model saat siswa tidak memiliki minat atau
tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa
kelas yag memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi
kata latin yaitu literatus artinya ditandai dengan huruf, melek huruf, atau
the natural world and the changes made to it through human activity”.
melainkan lebih dari itu. PISA juga menilai pemahaman siswa terhadap
budaya, serta keinginan untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains, sebagai
manusia yang reflektif. Literasi sains dianggap suatu hasil belajar kunci
meneruskan belajar sains atau tidak setelah itu. Berpikir ilmiah merupakan
dalam situasi nyata yang dihadapi peserta didik, baik sebagai individu,
ilmu pengetahuan dan teknologi, baik untuk personal, sosial, dan global
bidang fisika, kimia, biologi, bumi dan ruang angkasa, serta teknologi.
informasi tambahan apa yang diperlukan atau tindakan apa yang harus
hanya kecakapan dalam sains, juga bagaimana sifat mereka akan sains.
konsep. Aspek yang akan diteliti adalah aspek konteks, aspek konten, dan
aspek kompetensi. Sedangkan untuk aspek sikap yang akan diteliti adalah
sesuatu yang sudah ada tetapi juga untuk menemukan hal-hal yang
baru (Lilanamami, 2013: 11). Menurut Zainal Aqib (2012: 44) rasa
ingin tahu siswa dapat diartikan sebagai sikap dan tindakan yang
dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu adalah suatu sikap yang
kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, radio,
tentang gejala alam yang baru terjadi serta bertanya kepada guru
2) Motivasi Belajar
a) Pengertian Motivasi
4. Efektivitas Pembelajaran
mengabaikan butir d.
efektif tidak terlepas dari peran guru yang efektif, kondisi pembelajaran
faktor penting yakni : (1) motivasi belajar (kenapa perlu belajar), (2)
lain sebagai berikut: (1) siswa akan belajar dengan baik jika mereka siap
untik belajar, (2) belajar akan lebih kaya jika materi ajar digunakan atau
diterapkan, (3) siswa akan belajar dengan baik jika pengetahuan yang
30
(input), proses, dan hasil (output), serta dapat dijadikan sebagai tolak ukur
Tabel 1
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas SMA/MA
No Jenis Rasio Deskripsi
Perabot
1. Kursi 1 buah/siswa Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan oleh siswa.
Ukuran memadai untuk
duduk dengan nyaman.
2. Meja 1 buah/siswa Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan oleh siswa.
Ukuran memadai untuk
belajar dengan nyaman.
Desaian memungkinkan
kaki siswa masuk dengan
leluasa ke bawah meja.
aspek kompetensi).
2) Aspek sikap kemampuan literasi sains siswa (rasa ingin tahu dan
motivasi belajar).
B. Tinjauan Pustaka
hasil uji t’ pada data nilai N-gain kemampuan literasi sains aspek sikap
33
ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu, pada taraf kepercayaan 95% (α =
meningkatkan aspek sikap literasi sains siswa SMP. Dari penelitian yang
(PBL) dapat meningkatkan kemampuan literasi sains pada aspek sikap secara
hasil uji LSD menunjukkan beda rerata nilai kelas eksperimen terhadap kelas
bahwa pada kelas ekperimen tidak terdapat 0 (0%) siswa yang masuk dalam
kriteria tidak kreatif (TK), sedangkan pada kelas kontrol terdapat 2 (5,4%)
siswa. Pada kriteria kurang kreatif (KK) terdapat 7 (18%) siswa pada kelas
(43,2%) siswa. Pada kriteria berikutnya, yaitu kriteria cukup kreatif (CK)
sedangkan pada kelas kontrol 14 (37,8%) siswa. Pada kriteria Kreatif (K),
34
sedangkan pada kelas kontrol 5 (13,5,2%) siswa. Kriteria yang terakhir adalah
kriteria sangat kreatif (SK), pada kriteria ini baik kelas ekperimen ataupun
kemampuan literasi sains ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA. Sampel
dari hasil pre test dan post test. Hasil pretest dan post test masing-masing
Selain itu, perbedaan rerata antara kelompok kemampuan awal tinggi dan
% dengan nilai asymp-sig yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan aspek
kemampuan awal literasi sains siswa pada konsep IPA. Kemampuan awal
literasi sains siswa untuk kelima soal lebih banyak pada kategori nominal
tidak dapat memberikan jawaban pada tes yang dikerjakan dengan rentang
persentase 4%- 45%. Hasil yang diperoleh sesuai dengan laporan dari hasil
studi PISA 2003, 2006, 2009 dan 2012 menunjukkan kemampuan dari siswa
(PBL) pokok bahasan Kalor untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
psikomotorik sebesar 66,89% dan 75,61%. Pada siklus II, hasil belajar secara
71,75% dan 79,63%. Sedangkan untuk siklus III, hasil belajar klasikal sebesar
36
C. Kerangka Berpikir
guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Di sini peneliti mencoba
sekitar sehingga mereka lebih mudah untuk mempelajari konsep fisika dan
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada masing-masing
kelas diberikan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan awal kelas
Based Learning, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau
dalam hal ini kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang biasa
digunakan oleh guru yaitu model konvensional dengan ceramah dan latihan
soal. Setelah diberikan perlakuan, dua kelas tersebut diberikan post test untuk
O1 X O2
…………………………………………
O3 O4
38
39
1. Populasi
kelas X. 1 terdiri dari 32 siswa, X. 2 terdiri dari 32 siswa, X.3 terdiri dari
32 siswa, X.4 terdiri dari 30 siswa, X.5 terdiri dari 32 siswa, dan X.6
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua kelas yaitu
dilakukan undian lagi untuk menentukan mana yang kelas eksperimen, dan
kelas kontrol.
40
D. Variabel Penelitian
pada pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil tes setelah diberikan
metode, yaitu :
1. Metode Wawancara
2. Metode Observasi
3. Metode Dokumentasi
siswa yang termasuk sampel penelitian, serta foto siswa pada saat proses
4. Metode Tes
Tes yang diberikan berupa pre test dan post test. Pre test
5. Metode Angket
F. Instrumen Penelitian
yang harus dilakukan guru dan skor yang harus diberikan pengamat
Kerja Siswa berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Kisi-kisi tes
Tabel 2
Kisi-kisi Kemampuan Literasi Sains
No. Aspek Dimensi Indikator
1. Relevan dengan Memberikan
situasi nyata contoh dalam
Aspek Konteks Melibatkan ilmu kehidupan
sehari-hari.
pengetahuan dan
teknologi
2. Aspek Sesuai dengan teori Menyajikan
Pengetahuan dan konsep fakta-fakta,
konsep, prinsip-
prinsip dan
hukum.
3. Mengidentifikasikan Siswa mencari
pertanyaan ilmiah informasi agar
data relevan.
Menjelaskan Siswa membuat
Aspek fenomena secara dan
Kompetensi ilmah memberikan
alasan prediksi
(Proses) yang sesuai
43
kisi. Angket tersusun dari pernyataan yang sesuai dengan indikator dalam
Tabel 3
Kisi-kisi Angket Aspek Sikap Kemampuan Literasi Sains
No Dimensi Indikator Nomor Item
1. Motivasi Adanya hasrat dan keinginan 1, 5, 8, 12, 17
Belajar untuk berhasil.
Adanya dorongan dan kebutuhan 2, 6, 9, 13
dalam belajar.
Adanya harapan dan cita-cita 3, 10, 14, 18
masa depan.
Adanya penghargaan dalam 7, 15, 19
belajar.
Adanya kegiatan yang menarik 4, 11, 16, 20
dalam belajar.
44
alternative jawaban ada 4 pilihan, antara lain: Selalu (SL), Sering (SR),
dalam Tabel 4.
Tabel 4
Pedoman Penilaian Angket Kemampuan Literasi Sains
Pilihan Jawaban Nilai
Selalu (SS) 4
Sering (SL) 3
Kadang-kadang (KK) 2
Tidak Pernah (TP) 1
45
dalam pembelajaran meliputi sarana ruang kelas yang digunakan pada saat
kisi lembar observasi sarana ruang kelas yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 5
Kisi-kisi Lembar Observasi Sarana Ruang Kelas
No Indikator No. Soal
1. Ruang kelas 1, 2, 3, 4
2. Perabot kelas 5, 6, 7, 8
3. Peralatan pendidikan 9, 10, 11
4. Media Pendidikan 12, 13
5. Sumber Belajar 14
6. Perlengkapan Lain 15, 16, 17
Tabel 6
Pedoman Penskoran Obervasi Sarana Ruang Kelas
Pernyataan Skor
Memenuhi Standar 4
Cukup Standar 3
Kurang Standar 2
Tidak Memenuhi Standar 1
Tabel 7
Kategori Persentase Lembar Observasi
No. Rentang Karegori
1. 76% - 100% Standar
2. 51% - 75% Cukup Standar
3. 26% - 50% Kurang Standar
4. 0% - 25% Tidak Standar
46
kelas kontrol dan kelas ekperimen adalah lembar angket. Sedangkan untuk
a. Uji Keseimbangan
data dokumen nilai belajar fisika antara siswa dalam kelas-kelas yang
1) Hipotesis
3) Statistik Uji
̅̅̅̅
(𝑋 ̅̅̅̅
1 −𝑋 2)
𝑡𝑜𝑏𝑠 = ~𝑡(𝑣) ; (1)
2 2
√𝑆1 +𝑆2
𝑛1 𝑛2
47
2
(𝑆1 2 /𝑛1 +𝑆2 2 /𝑛2 )
𝑣= 2 2 (2)
(𝑆1 2 /𝑛1 ) (𝑆2 2 /𝑛2 )
+
𝑛1 −1 𝑛2 −1
Keterangan:
̅̅̅
X1 : mean dari kemampuan awal kelas eksperimen
̅̅̅
X2 : mean dari kemampuan awal kelas kontrol
S12: variansi dari kemampuan awal kelas eksperimen
S22: variansi dari kemampuan awal kelas kontrol
n1: jumlah siswa kelas eksperimen
n2: jumlah siswa kelas kontrol
5) Keputusan Uji
Tolak H0 jika harga tobs terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
b. Uji Normalitas
1) Hipotesis
2) Signifikan(α)
3) Statistik Uji
(𝑥𝑖 −𝑥̅ )
L = max |𝐹(𝑧) − 𝑆(𝑧)|, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑖 = (3)
𝑆
Keterangan :
F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1)
S (zi) = proporsi cacah Z ≤ zi pada setiap zi
Xi = skor responden
𝑥̅ = mean dari skor responden
s = deviasi baku dari skor responden
5) Keputusan Uji
c. Uji Homogenitas
ini digunakan Uji Bartlet dengan statistik uji Chi kuadart dengan
1) Hipotesis
untuk kolom)
2) Signifikan
3) Statistik Uji
2.303
𝑋2 = (𝑓 log 𝑅𝐾𝐺 − ∑𝑘𝑗=1 𝑓𝑗 log 𝑠𝑗 2 (4)
𝑐
Keterangan:
k = banyaknya sampel
f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
fj = derajat kebebasan untuk sj2 = nj – 1
j = 1, 2, …, k
nj = cacah pengukuran pada sampel ke- j
∑ 𝑆𝑆𝑗 𝑆𝑆𝑗
𝑅𝐾𝐺 = 𝑠𝑗 2 =
∑ 𝑓𝑗 𝑓𝑗
2
(∑ 𝑋𝑗 ) 1 1 1
𝑆𝑆𝑗 = ∑ 𝑋𝑗 2 − 𝑐 = 1 + 3(𝑘−1) [∑ 𝑓 − 𝑓] (5)
𝑛𝑗 𝑗
5) Keputusan Uji
Data nilai awal siswa diperoleh dari nilai ulangan siswa dan angket
sebagai berikut
Tabel 8
Kriteria Penskoran Nilai
No. Persentase Kategori
1. 80% P 100% Sangat Tinggi
2. 66% P 79% Tinggi
3. 56% P 65% Rendah
4. 40% P 55% Sangat Rendah
Tabel 9
Kategori Persentase Lembar Observasi
No. Rentang Karegori
1. 76% - 100% Standar
2. 51% - 75% Cukup Standar
3. 26% - 50% Kurang Standar
4. 0% - 25% Tidak Standar
Data akhir diperoleh dari hasil tes dengan Lembar Kerja Siswa
untuk aspek konteks, konten, dan kompetensi serta angket aspek sikap
51
siswa. Data kemampuan literasi sains diperoleh dari rerata hasil tes dan
Tabel 10
Kriteria Penskoran Nilai
No. Persentase Kategori
1. 80% P 100% Sangat Tinggi
2. 66% P 79% Tinggi
3. 56% P 65% Rendah
4. 40% P 55% Sangat Rendah
diperoleh dari nilai Lembar Kerja Siswa dan angket sikap siswa.
∑𝑥
𝑥̅ = × 100% (8)
𝑛
keterangan :
𝑥̅ = nilai rata-rata
∑ 𝑥 = jumlah nilai total
𝑛 = jumlah data
Keterangan :
g = gain ternormalisasi
Tf = skor post test (menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning)
Ti = skor pre test (menggunakan model pembelajaran
konvensional)
SI = Skor Ideal
Tabel 11
Kriteria Normal Gain
No Kriteria Kesimpulan
1. g ≥ 0,7 Tinggi
2. 0,3 ≥ g > 0,7 Sedang
3. g < 0,3 Rendah
berikut.
sebagai berikut.
𝐴−𝐵
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = 100% [1 − 𝐴+𝐵] (10)
Keterangan:
Tabel 12
Acuan Kriteria Percentage Agreement (PA)
No Rentang Nilai (%) Keterangan
1. 76 – 100 Sangat Reliabel
2. 51 – 75 Reliabel
3. 26 – 50 Kurang Reliabel (Revisi)
4. 0 – 25 Tidak Reliabel (Revisi)
54
6. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
yang merupakan salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
a. Merumuskan H0 dan H1
α = 0,05
rumusnya adalah
di mana:
𝑋̅1 = mean kelas eksperimen
𝑋̅2 = mean kelas kontrol
𝑠12 = standar deviasi kelas eksperimen yang dikuadratkan
𝑠22 = standar deviasi kelas kontrol dikuadartkan
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑑 0 = selisih rataan
𝑠p = standar deviasi gabungan
Daerah kritiknya {t/t < - 𝑡0,025;𝑛1+𝑛2−2 atau t > 𝑡0,025;𝑛1 +𝑛2 −2}
1) Merumuskan H0 dan H1
α = 0,05
𝑋̅ − 𝜇0
𝑡= 𝑠 (13)
√𝑛
di mana:
t = nilai t yang dihitung, disebut t hitung
𝑋̅ = mean kelas eksperimen
𝜇0 = nilai yang dihipotesiskan (KKM)
S = simpangan baku
n = jumlah anggota sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kemampuan literasi sains diperoleh dari rata-rata hasil angket sikap dan
ketiga aspek kemampuan literasi sains siswa yaitu aspek konteks, aspek
konten, dan aspek kompetensi yang diperoleh dari nilai ulangan siswa.
Berikut adalah data awal hasil penelitian kemampuan literasi sains siswa
Tabel 13
Data Awal Kemampuan Literasi Sains
No Aspek yang diukur Kelas Kelas
Eksperimen (%) Kontrol (%)
1. Aspek Konteks 68,43 68,16
2. Aspek Konten 68,50 60,36
3. Aspek Kompetensi 46,75 46,26
4. Aspek Sikap 62,77 63,33
Rata-rata 61,61 59,53
sains diperoleh nilai akhir dari rata-rata hasil angket sikap dan ketiga
konten, dan aspek kompetensi dengan Lembar Kerja Siswa yang diisi
57
58
Tabel 14
Data Akhir Kemampuan Literasi Sains
No Aspek yang diukur Kelas Kelas
Eksperimen (%) Kontrol (%)
1. Aspek Konteks 80,00 72,43
2. Aspek Konten 79,50 67,50
3. Aspek Kompetensi 76,65 62,70
4. Aspek Sikap 81,13 78,74
Rata-rata 79,32 70,34
menekankan pada hasil akhir (output) saja tetapi juga pada masukan
(input) dan proses. Untuk menilai masukan (input) peneliti terlebih dahulu
aspek. Adapun kriteria penskoran terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu : (4)
memenuhi standar, (3) cukup standar, (2) kurang standar, (1) tidak
memenuhi standar.
dilihat secara lengkap pada lampiran 3j, sedangkan untuk data perhitungan
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 15 untuk kelas eksperimen dan
Tabel 15
Persentase Penilaian Sarana Ruang Kelas (Eksperimen)
Observer Rata-
No. Aspek yang diamati
I II rata
I. Ruang Kelas
1 Fungsi ruang kelas 4 4 4
2 Ukuran ruang kelas 4 3 3.5
3 Kapasitas kelas 4 4 4
4 Pintu dan ventilasi 4 4 4
II. Perabot Kelas
5 Meja dan kursi siswa 3 3 3
6 Meja dan kursi guru 4 3 3.5
7 Lemari 2 1 1.5
Alat tulis (spidol, penghapus,
8 penggaris, busur derajat, jangka) 3 3 3
III. Peralatan Pendidikan
9 Alat Peraga 2 2 2
10 Buku teks pelajaran 3 3 3
11 Lembar kerja siswa 4 3 3.5
IV. Media Pendidikan
12 Papan tulis 4 4 4
13 LCD 4 4 4
V. Sumber Belajar
Jurnal, majalah, surat kabar, situs
14 (website), compact disk (CD) 3 2 2.5
VI. Perlengakapan Lain
Administrasi kelas, jam dinding,
15 gambar motivasi 3 3 3
16 Tempat sampah 4 3 3.5
17 Tempat cuci tangan 4 3 3.5
Jumlah 59 52 55.5
Persentase 86.76 76.47 81.62
60
Tabel 16
Persentase Penilaian Sarana Ruang Kelas (Kontrol)
Observer Rata-
No. Aspek yang diamati
I II rata
I. Ruang Kelas
1 Fungsi ruang kelas 4 4 4
2 Ukuran ruang kelas 4 4 4
3 Kapasitas kelas 3 4 3.5
4 Pintu dan ventilasi 4 3 3.5
II. Perabot Kelas
5 Meja dan kursi siswa 4 3 3.5
6 Meja dan kursi guru 3 3 3
7 Lemari 2 2 2
Alat tulis (spidol, penghapus,
8 penggaris, busur derajat, jangka) 3 3 3
III. Peralatan Pendidikan
9 Alat Peraga 2 2 2
10 Buku teks pelajaran 3 2 2.5
11 Lembar kerja siswa 4 3 3.5
IV. Media Pendidikan
12 Papan tulis 4 4 4
13 LCD 3 3 3
V. Sumber Belajar
Jurnal, majalah, surat kabar, situs
14 (website), compact disk (CD)
2 2 2
VI. Perlengakapan Lain
Administrasi kelas, jam dinding,
15 gambar motivasi 2 2 2
16 Tempat sampah 4 4 4
17 Tempat cuci tangan 4 2 3
Jumlah 55 50 52.5
Persentase 80.88 73.53 77.21
4. Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
model Cooperative Learning pada kelas kontrol diamati oleh dua orang
pembelajaran pada guru dan siswa. Hasil penilaian yang dilakukan oleh
pada kelas kontrol dan Cooperative Learning pada kelas kontrol yaitu
lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3e. Berikut ini merupakan data
Tabel 17
Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Guru pada Kelas
Eksperimen
Observer Presentage
Rata-
Pertemuan Jumlah Ket Agreement Ket
rata
I II (PA)
Sangat Sangat
I 65 76 141 3.36 Baik 92.20% Reliabel
Sangat Sangat
II 72 79 151 3.60 Baik 95.36% Reliabel
Sangat Sangat
III 76 78 151 3.67 Baik 98.70% Reliabel
Sangat
Rata-rata 3.52 95,42% Reliabel
Tabel 18
Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Guru Kelas Kontrol
Observer Presentage
Rata-
Pertemuan Jumlah Ket Agreement Ket
rata
I II (PA)
Sangat
I 54 49 103 3,43 Baik 95,14% Reliabel
Sangat Sangat
II 58 51 109 3,63 Baik 93,57% Reliabel
Sangat
III 49 53 102 3,40 96,07% Reliabel
Sangat Sangat
Rata-rata 3.49 Baik 94,92% Reliabel
62
Tabel 19
Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa Kelas
Eksperimen
Observer Presentage
Rata-
Pertemuan Jumlah Ket Agreement Ket
rata
I II (PA)
Sangat
I 45 48 93 3,32 Baik 96,78% Reliabel
Sangat
II 48 46 94 3,36 Baik 97,87% Reliabel
Sangat
III 52 49 101 3,61 Baik 96,70% Reliabel
Rata-rata 3,49 97,55%
Tabel 20
Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa Kelas Kontrol
Observer Presentage
Rata-
Pertemuan Jumlah Ket Agreement Ket
rata
I II (PA)
Sangat
I 31 29 60 3,33 Baik 96,67% Reliabel
Sangat
II 30 31 61 3,39 Baik 98,36% Reliabel
Sangat
III 32 29 61 3,39 Baik 96,72% Reliabel
Sangat
Rata-rata 3,37 Baik 97,25% Reliabel
B. Analisis Data
1. Analisis Data Tahap Awal
siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum perlakuan. Data
yang digunakan adalah nilai ulangan dan angket aspek sikap kemampuan
63
a. Uji Normalitas
Tabel 21
Hasil Uji Normalitas Kemampuan Literasi Sains Awal
Sumber Lmax Ltabel Kep Uji
Kelas Eksperimen 0.051 0.157 Ho diterima
Kelas Kontrol 0.031 0.162 Ho diterima
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 21, diperoleh Lmax < Ltabel
kelas kontrol.
Tabel 22
Hasil Uji Homogenitas Variansi Awal
Kemampuan Literasi Sains Siswa
Sumber 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kep Uji
Kelas Eksperimen dan kelas -0.23 3.841 Ho diterima
Kontrol
c. Uji keseimbangan
Tabel 23
Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Literasi Sains Siswa
Sumber 𝑡𝑜𝑏𝑠 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kep Uji
Kelas Eksperimen dan kelas 0.807 ± 2.000 Ho diterima
Kontrol
a. Data Awal
1) Kelas Eksperimen
diperoleh hasil 61,61% yang terdiri dari empat aspek yaitu aspek
2) Kelas Kontrol
terdiri dari empat aspek yaitu aspek konteks 68,16%, aspek konten
pada Gambar 2.
66
Persentase (%)
80
60
40 Observer I
20 0 0 0 0 0 0 Observer II
0
Standar Cukup Kurang Tidak
standar standar standar
Kategori
100 80,88
Persentase (%)
80 73,53
60
40 Observer I
20 0 0 0 0 0 0 Observer II
0
Standar Cukup Kurang Tidak
standar standar standar
Kategori
a. Kelas Eksperimen
hasil jawaban siswa pada Lembar Kerja Siswa untuk aspek konteks,
aspek konten, dan aspek kompetensi serta hasil angket aspek sikap
yang telah diisi oleh siswa pada kelas eksperimen yang dianalisis
kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 3a, 3b, dan 3c.
aspek sikap berdasarkan data awal dan data akhir disajikan pada
Gambar 4 berikut.
68
Percentase (%)
60 62.77
rendah
50 46.75
40
30
data awal
20
data akhir
10
0
b. Kelas Kontrol
diketahuai dari hasil tes tertulis soal pilihan ganda untuk aspek
konteks, aspek konten, aspek kompetensi dan angket aspek sikap yang
dapat dilihat pada Lampiran 3a, 3b, dan 3c. Peningkatan keempat
rendah
50 46.26
40
30
data awal
20
data akhir
10
0
4. Keterlaksanaan Pembelajaran
a. Kelas Eksperimen
pada Gambar 6.
Gambar 6.
Sangat Baik
Sangat Baik 3.67 Baik
3,7 3.6 3.61
3,6
Skor Rerata
lembar keterlaksanaan guru dan siswa yang diisi oleh dua observer
setiap pertemuannya.
keterlaksanaan guru pada kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 3e.
73
siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 3e. Sehingga
Sangat Baik
3,7 3.63
3,6 Baik Baik
Skor Rerata
kemampuan literasi sains diperoleh dari hasil rata-rata ketiga aspek (aspek
a. Uji Normalitas
kali, yaitu satu kali uji normalitas kemampuan literasi sains pada kelas
eksperimen, dan satu kali uji normalitas kemampuan literasi sains kelas
berikut.
Tabel 24
Hasil Uji Normalitas Setelah Perlakuan
Kemampuan Literasi Sains Siswa
Sumber Lmax Ltabel Kep Uji
Kelas Eksperimen 0.026 0.157 Ho diterima
Kelas Kontrol 0.029 0.162 Ho diterima
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 24, diperoleh Lmax < Ltabel
Tabel 25
Uji Homogenitas Variansi Setelah Perlakuan
Kemampuan Literasi Sains Siswa
Sumber 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kep Uji
Kelas Eksperimen dan kelas -6.82 3.841 Ho diterima
Kontrol
6. Uji Hipotesis
1) Hipotesis
3) Statistik Uji
Besar ttabel untuk penelitian ini adalah 2,000 dan besar thitung pada
berikut:
a) Hipotesis
c) Statistik Uji
Besar ttabel untuk penelitian ini adalah 1,6939 dan besar thitung pada
C. Pembahasan
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui data awal aspek sikap yang
terdiri dari motivasi belajar dan rasa ingin tahu siswa. Selain itu untuk
mengetahui keadaan awal kemampuan literasi sains siswa adalah dari nilai
ulangan harian siswa yang mencakup aspek konteks, aspek konten, dan aspek
persentase data awal motivasi belajar kelas eksperimen 65,62%, kelas kontrol
66.25% dan rasa ingin tahu siswa kelas eksperimen 59,92%, kelas kontrol
60,41%. Rerata data awal aspek sikap kelas eksperimen masih rendah yaitu
Data awal nilai ulangan harian siswa yang mencakup ketiga aspek
pada kelas eksperimen sebesar 68,43%, kelas kontrol 68,16%. Aspek konten
79
literasi sains siswa masih rendah, mengacu pada Tabel 13 dimana untuk kelas
Input yang kedua berupa observasi tentang sarana ruang kelas yang
terdiri dari ruang kelas (fungsi ruang kelas, ukuran ruang kelas, kapasitas
ruang kelas, dan pintu serta ventilasi), perabot kelas (meja siswa, meja guru,
kursi siswa, kursi guru, lemari, alat tulis seperti spidol, penghapus, penggaris,
busur derajat, jangka), media pendidikan (papan tulis dan LCD), sumber
sampah, tempat cuci tangan). Berdasarkan data pada Tabel 15 untuk kelas
standar. Untuk kelas kontrol yang mengacu pada Tabel 16 memperoleh rerata
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari dua yaitu RPP
dan RPP kelas kontrol berupa model pembelajaran yang ada di sekolah
kerja siswa dengan submateri pemuaian, hubungan suhu dan benda, serta
zat cair dan zat pada serta menganalisis dan menerapkan pemuaian dalam
kalor dengan suhu benda dengan tujuan menganalisis pengaruh kalor pada
campuran, membedakan mana kalor yang diterima dan kalor yang dilepas.
kehadiran siswa, dan memotivasi siswa agar tertarik dengan materi yang
hubungan kalor dengan suhu benda diperoleh 3,60 dengan kategori sangat
percobaan Asas Black diperoleh 3,67 dengan kategori sangat baik dan
yang diberikan oleh guru, siswa bertanya apabila kurang jelas dengan
hasil diskusi dan menuliskan pada Lembar Kerja Siswa yang kemudian
menganggapi serta bertanya apabila ada yang keliru atau kurang jelas.
siswa menyakan kepada guru apabila ada materi yang kurang jelas,
pada percobaan asas black diperoleh 3,61 dengan kategori sangat baik dan
kali pertemuan. Dimana 3 kali pertemuan untuk penjelasan materi dan satu
kali pertemuan untuk ulangan atau post test. Pada pertemuan pertama (2 x
Cooperative Learning.
dengan bimbingan guru, tugas dari guru disini adalah mengoreksi jawaban
siswa apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat siswa yang
kedua materi hubungan kalor dengan suhu benda diperoleh 3,39 dengan
materi asas black diperoleh 3,39 dengan kategori baik dan Percentage
pembelajaran juga melalui output. Output yang dimaksud yaitu hasil yang
kemampuan literasi 81,13% dan gain 0,49 dengan kategori sedang, untuk
aspek sikap terdapat dua dimensi yaitu dimensi motivasi belajar 83,59
dengan gain 0,53 dengan ketegori sedang, dan dimensi rasa ingin tahu
motivasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan rasa ingin tahu
siswa, hal ini dikarenakan siswa hanya memiliki hasrat yang tinggi untuk
nilai yang bagus, tetapi rasa ingin tahunya tidak ditunjukkan artinya siswa
masih jarang yang mau bertanya kepada guru apabila ada materi yang
87
kontrol rerata aspek sikap kemampuan literasi sains 78,74% dan gain 0,42
dengan kategori sedang, untuk dimensi motivasi belajar 81,02% dan gain
0,44 dengan kategori sedang dan dimensi rasa ingin tahu siswa 76,41%
eksperimen 80,00% dan gain 0,37 dengan kategori sedang, pada aspek
76,65% dan gain 0,56 dengan kategori sedang. Peningkatan paling tinggi
langsung. Siswa akan lebih paham jika mereka melihat, melakukan, dan
pada aspek konten karena siswa masih kurang tepat menjawab mana yang
72,43% dan gain 0,13 dengan kategori rendah, aspek konten 67,50% dan
gain 0,18 dengan kategori sedang, aspek kompetensi 62,70% dan gain
88
kemampuan literasi sains yaitu aspek sikap, aspek konteks, aspek konten,
siswa yang mengacu pada Tabel 14 adalah kelas eksperimen 79,32% dan
gain 0,46 dengan kategori sedang, sedangkan kelas kontrol 70,34% dan
Hasil penelitian ini telah sesuai dengan kajian teori yang dijelaskan oleh
Berdasarkan data yang telah dihasilkan maka dapat dilakukan uji hipotesis
uji hipotesis menggunakan data hasil kemampuan literasi sains pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada uji hipotesis kemampuan literasi sains
siswa diperoleh tobs = 6,367 dengan ttabel 2,000 dan daerah kritik (DK) =
{t/t -2,000 atau t > 2,000}, tobs ∉ DK. Hal ini menunjukkan H0 ditolak
sains diperoleh thitung = 5,951 dengan ttabel 1,6939 yang jatuh pada daerah
konteks, konten dan kompetensi kelas kontrol dan kelas eksperimen serta
literasi sains sebelum perlakuan. Sarana ruang kelas eksperimen dan kelas
menggunakan lembar observasi sarana ruang kelas yang diisi oleh dua
Problem Based Learning dan RPP untuk kelas kontrol berupa model
sains 79,32% dengan kategori tinggi . Peningkatan paling tinggi yaitu pada
aspek kompetensi yaitu sebesar 0,56 dengan kategori sedang. Hal ini
ilmiah, dan menggunkan bukti ilmiah. Jadi, pada aspek ini siswa lebih
79,50% dan gain 0,34. Hal ini disebabkan, didalam asepek konten siswa
Kebanyakan dari siswa masih sulit untuk menemukan prinsip materi yang
Dilihat dari sarana ruang kelas, peran sarana ruang kelas sangat
yang dievaluasi oleh dua orang observer, dan ditinjau dari output hasil
kemampuan literasi sains dari Lembar Kerja Siswa dan angket aspek sikap
dicari uji hipotesis dan uji deskriptif dapat disimpulkan bahwa model
2015/2016.
92
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sains dengan hasil tobs = 6,367 dengan ttabel = 2,000 dan daerah kritik db= 60 {t/t
2015/2016.
B. Saran
1. Bagi Siswa
siswa yaitu memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam
2. Bagi Guru
Based Learning.
3. Bagi Peneliti
kemampuan literasi sains siswa. Bagi calon peneliti yang lain dapat
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris Odja dan Citron S.Payu. 2014. Analisis Kemampuan Awal Literasi
Sains Siswa Pada Konsep IPA. Prosiding Seminar Nasional Kimia Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Nisa Wulandari dan Hayat Sholihin. 2015. Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran IPA Terpadu untuk Meningkatkan
Aspek Sikap Literasi Sains Siswa SMP. Prosiding Simposium Nasional
Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015.
Tri, Evi. 2015. LKS Berbasis Problem Based Learning Berbantuan Peta Konsep
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Diakses dari
http://lib.unnes.ac.id/ padai tanggal 1 April 2016 pukul 9.59 WIB.
Tomi Utomo, Dwi Wahyuni, dan Slamet Hariyadi. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII
Semester Gasal SMPN 1 Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun
Ajaran 2012/2013. Jurnal edukasi UNEJ 2014, I (1): 5-9.
LAMPIRAN
98
LAMPIRAN 1
Instrumen Penelitian Pendahuluan
a. Hasil Wawancara Guru
b. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran di Kelas
c. Data Awal Kemampuan Literasi Sains
d. Analisis Data Persentase Kemampuan Literasi Sains
99
100
101
102
103
104
105
106
107
LAMPIRAN 2
Instrumen Penelitian
a. Silabus Penelitian
b. RPP Kelas Eksperimen
c. RPP Kelas Kontrol
d. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen
e. Kisi-kisi Soal Post Test Kelas Kontrol & Kunci Jawaban
f. Soal Post Test Kelas Kontrol
g. Kisi-kisi Observasi Sarana Ruang Kelas
h. Hasil Observasi Sarana Ruang Kelas
i. Kisi-kisi Kemampuan Literasi Sains
j. Hasil Kemampuan Literasi Sains Kelas Eksperimen
k. Hasil Kemampuan Literasi Sains Kelas Kontrol
l. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
m. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA
114
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber
3.7Menganalisis 1. Menganalisis pengaruh Pemuaian 1. Guru membuka kegiatan
kalor terhadap suhu pembelajaran dengan berdoa dan
pengaruh kalor dan
benda. mengucapkan salam.
perpindahan kalor
2. Membedakan pengaruh 2. Guru mengecek kehadiran siswa.
pada kehidupan
perubahan suhu benda 3. Guru menginformasikan, indikator
sehari-hari. dan tujuan pembelajaran yang akan
terhadap ukuran benda
dicapai.
(pemuaian).
Fase 1 Memberikan orientasi tentang
3. Menerapkan pengaruh
permasalahan kepada siswa
kalor pada suhu dalam
4. Guru menjelaskan logistik yang
kehidupan sehari-hari.
dibutuhkan.
Hubungan
kalor dengan 5. Guru memberikan sebuah
4. Menganalisis pengaruh
suhu benda.
permasalahan seperti yang telah
kalor pada benda.
dicantumkan dalam LKS.
5. Mengetahui hubungan
6. Guru mendemonstrasikan percobaan
suhu dan kalor.
sederhana terkait dengan
6. Menjelaskan hubungan
permasalahan.
massa, kalor jenis,
perubahan suhu, kalor,
dan kapasitas.
115
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber
7. Menentukan suhu Asas Black Fase 2 Mengorganisasikan siswa untuk
campuran menggunakan belajar
persamaan asas black. 10.Guru memimpin pembagaian
8. Menjelaskan dan kelompok menjadi 8 kelompok.
menerapkan asas black 11.Guru membagikan lembar kerja siswa
dalam kehidupan kepada setiap kelompok.
sehari-hari. 12.Guru menanyakan kepada siswa
9. Membedakan mana tentang kejelasan LKS berisi
kalor yang diserap dan permasalahan yang telah dibagikan.
kalor yang diterima. 13.Guru menjelaskan target yang
diharapkan dari analisis masalah yang
dilakukan.
14.Guru memberikan contoh bukti ilmiah
terkait dengan permasalahan.
116
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber
16.Guru berkeliling kelas memantau
kegiatan eksperimen.
17.Guru membimbing peserta didik
untuk melakukan kegiatan
penyelidikan berdasarkan studi kasus
yang tersedia dalam LKS.
18.Mendorong siswa untuk
mengumplkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Fase 4 Menyajikan hasil karya atau
laporan
19.Guru mengarahkan siswa untuk
mempersiapkan hasil diskusi yang
telah dilakukan masing-masing
kelompok dalam bentuk semenarik
mungkin berdasarkan kesepakatan
kelompok
117
Kompetensi Dasar Indikator Materi Poko Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber
20.Guru mengarahkan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi ke depan kelas.
118
119
120
(RPP)
Kelas/Semester : X/2
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
C. Indikator
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu benda
2. Siswa dapat membedakan pengaruh perubahan suhu benda terhadap
ukuran benda (pemuaian).
3. Siswa dapat menerapkan pengaruh kalor pada suhu dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu benda .
2. Siswa mampu membedakan pengaruh suhu dan benda terhadap ukuran
benda (pemuaian).
3. Siswa mampu menerapkan pengaruh kalor pada suhu benda dalam
122
kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pembelajaran
Pemuaian
F. Metode atau Model Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama 2 x 45 menit
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan Guru membuka Siswa berdoa dan 10 menit
kegiatan pembelajaran menjawab salam guru.
dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
Guru mengecek
kehadiran siswa.
Siswa
Guru memperhatikan
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Guru memberikan
motivasi pentingnya
belajar suhu dan kalor.
Inti Fase 1 Memberikan 70 menit
orientasi tentang
permasalahan kepada
siswa
Aspek
Guru menjelaskan
Kompetensi
logistik yang dibutuhkan.
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Fase 2 Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Guru memimpin Berkumpul
pembagaian kelompok bersama
menjadi 8 kelompok. kelompoknya
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Menerapkan dalam
Aspek
kehidupan sehari-hari Konteks
Mencoba
Siswa melakukan
Guru memfasilitasi
percobaan untuk
percobaan yang
menganalisis
diperlukan siswa untuk
pengaruh suhu
dilakukan.
terhadap ukuran
benda.
Guru membimbing
peserta didik untuk
melakukan kegiatan
penyelidikan berdasarkan
studi kasus yang tersedia
dalam LKS.
126
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Mendorong siswa Siswa mencari
untuk mengumplkan informasi agar data
informasi yang sesuai, relevan.
melaksanakan
eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
Fase 4 Menyajikan hasil
karya atau laporan
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Fase 5 Mengevaluasi
Aspek Konten
proses pemecahan
masalah
Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan Siswa
siswa untuk menyimpulkan
menyimpulkan konsep konsep pengaruh
yang telah dipelajari. perubahan suhu
terhadap ukuran
benda (pemuaian)
Aspek Sikap
(RPP)
Kelas/Semester : X/2
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
C. Indikator
1. Menganalisis pengaruh kalor pada benda.
2. Mengetahui hubungan suhu dan kalor.
3. Menjelaskan hubungan massa, kalor jenis, perubahan suhu, kalor, dan
kapasitas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis pengaruh kalor pada benda
2. Siswa mampu mengetahui hubungan suhu dan kalor .
3. Siswa mampu menjelaskan hubungan massa, kalor jenis, perubahan
suhu, kalor, dan kapasitas.
E. Materi
Hubungan kalor dengan suhu benda
131
Siswa
Guru
memperhatikan
menginformasikan
informasi yang
indikator, dan tujuan
diberikan guru.
pembelajaran yang
akan dicapai.
Guru memberikan
motivasi pentingnya
belajar suhu dan kalor.
132
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Inti Fase 1 Memberikan 10 menit
orientasi tentang
permasalahan
kepada siswa
Aspek
Guru menjelaskan Kompetensi
logistik yang
dibutuhkan.
Mengamati
Siswa memberikan
Guru memberikan
prediksi beserta
sebuah permasalahan
alasannya dari
seperti yang ada pada
permasalahan yang
LKS
sudah diberikan.
Fase 2
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Guru memimpin
Siswa berkumpul
pembagaian kelompok
bersama kelompoknya
menjadi 8 kelompok.
Guru membagikan
Memahami langkah-
LKS kepada setiap
langkah pada LKS .
kelompok.
133
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan siswa
waktu
Menanya
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan siswa
waktu
Guru berkeliling Menentukan suhu
kelas memantau campuran dengan
kegiatan diskusi. persamaan asas black.
Guru membimbing
siswa untuk
melakukan kegiatan
penyelidikan
berdasarkan studi kasus
yang tersedia dalam
LKS.
Alokasi
Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Guru mengarahkan Mengasosiasikan
masing-masing Siswa
kelompok untuk mempersiapkan segala
mempresentasikan bentuk hasil diskusi
hasil diskusi ke depan yang telah dilakukan
kelas. secara berkelompok
dalam memecahkan
permasalahan hingga
memperoleh solusi.
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi masing-masing
kelompok di depan
kelas.
Fase 5 Mengevaluasi
Aspek Konten
proses pemecahan
masalah
Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan Siswa
siswa untuk menyimpulkan konsep
menyimpulkan konsep asas black dan
yang telah dipelajari memberikan contoh
penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
136
137
(RPP)
Kelas/Semester : X/2
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
C. Indikator
1. Menentukan suhu campuran menggunakan persamaan asas black.
2. Menjelaskan dan menerapkan asas black dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membedakan mana kalor yang diserap dan kalor yang diterima.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menetukan suhu campuran.
2. Siswa mampu menjelaskan dan menerapkan asas black dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Siswa mampu membedakan mana kalor yang diserap dan kalor yang
diterima
E. Materi Pembelajaran
Asas Black
139
Siswa
Guru
memperhatikan
menginformasikan
informasi yang
indikator, dan tujuan
diberikan guru.
pembelajaran yang akan
dicapai.
Guru memberikan
motivasi pentingnya
belajar suhu dan kalor.
140
Mengamati
Guru memberikan
sebuah permasalahan Siswa memberikan
Guru
Siswa mengamati
mendemonstrasikan
percobaan sederhana
percobaan sederhana
yang dilakukan oleh
terkait dengan
guru.
permasalahan.
Fase 2 Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Guru memimpin
Siswa berkumpul
pembagaian kelompok
bersama kelompoknya
menjadi 8 kelompok.
141
Guru memberikan
Siswa berdiskusi
contoh bukti ilmiah
dengan kelompoknya
terkait dengan
mencari contoh bukti
permasalahan.
ilmiah lainnya.
142
Mencoba
Guru memfasilitasi
Siswa melakukan
percobaan yang
percobaan untuk
diperlukan siswa untuk
menganalisis
dilakukan.
penerapan asas black
dalam kehidupan
Guru berkeliling kelas
sehari-hari.
memantau kegiatan
Menentukan suhu
diskusi.
campuran dengan
persamaan asas black.
Guru membimbing
siswa untuk melakukan
kegiatan
penyelidikan berdasarkan
studi kasus yang tersedia
dalam LKS.
Fase 5 Mengevaluasi
proses pemecahan Aspek Konten
masalah
Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan Siswa
siswa untuk menyimpulkan konsep
menyimpulkan konsep asas black dan
yang telah dipelajari. memberikan contoh
penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
144
145
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian suhu.
2. Menjelaskan tubuh bukan pengukur suhu yang baik.
3. Menjelaskan prinsip kerja termometer.
4. Menjelaskan pengertian sifat termometrik.
5. Menyebutkan beberapa contoh sifat termometrik.
6. Menyebutkan beberapa skala termometer.
7. Menjelaskan hubungan skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
146
B. Materi Pembelajaran
` SUHU DAN KALOR
Suhu
1. Sifat Termal Benda
Sifat termometrika benda adalah kepekaan suatu benda terhadap perubahan
suhu. Perubahan suhu dapat mengakibatkan perubahan panjang, perubahan
volume, perubahan warna, perubahan tekanan benda, dan sebagainya.
Suhu adalah taraf panas dingin suatu benda. Suhu dapat diukur dengan
termometer, yang menggunakan sifat termometrik. Skala termometrik yang
sering digunakan adalah Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin
(K).
147
Pembuatan skala pada termometer memerlukan dua titik acuan. Titik acuan
pertama yang disebut sebagai titik tetap bahwa pada umumnya dipilih titik
beku air, yaitu suhu campuran antara es dan air pada tekanan normal. Titik
acuan kedua yang disebut sebagai titik tetapatas dipilih titik didih air pada
tekanan normal.
Konversi skala dari satu termometer ke termometer yang lain dapat dilakukan
sebagai berikut : Misalnya suhu suatu benda menunjukkan skala X ketika
diukur dengan termometer X yang memiliki titik tetap bahwa T b = Xb dan titik
tetap atas Ta =Xa, Maka ketika suhu benda tersebut diukur dengan termometer
Y yang memiliki Tb = Yb dan Ta =Ya, skala Y akan menunjukkan angka yang
dapat dihitung dengan rumus:
X Xb Y Yb
X a X b Ya Yb
Pemuaian Zat
a. Pemuaian zat padat
1) Muai panjang ( Δ l )
Koefisien Muai Panjang (α) adalah perbandingan antara
pertambahan panjang dengan panjang mula-mula setiap kenaikan
suhu 1 0C
l α = koeefisien mua panjang (C-1)
l 0 T ΔL = Perubahan panjang (m)
ΔL = (Lt – L0)
ΔT = perubahan suhu (K)
2) Muai Luas (∆A) L0 = panjang mula-mula (m)
V V0 t
V = V0 (1 + V0 Δt )
c. Pemuaian gas
149
Strategi Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
Sebutkan beberapa contoh sifat termometrik.
Satuan apakah yang digunakan untuk skala termodinamika?
Prasyarat pengetahuan:
Apakah yang dimaksud dengan sifat termometrik?
Bagaimana hubungan skala Celcius dan Kelvin?
Pra eksperimen:
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian suhu.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri,
Demokratis, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa
152
Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan wujud gas,
cair, dan padat baik secara makroskopis maupun mikroskopis. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perubahan wujud zat
(peleburan, pembekuan, penguapan, pengembunan, dan sublimasi). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh
peristiwa perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri,
Demokratis, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan
informasi yang sebenarnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Tanggung Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kalor laten. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan kalor
laten peleburan dan kalor laten penguapan. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu,
157
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif,
Tanggung Jawab.);
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras,
Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
(nilai yang
158
159
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
Kompetensi Dasar
4.3. Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menyebutkan asas Black.
2. Menyebutkan syarat terjdinya penerapan asas Black.
3. Membedakan kalor yang diserap dan kalor yang dilepas.
4. Menjelaskan aplikasi asas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Tanggung Jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
160
B. Materi Pembelajaran
ASAS BLACK
Hukum Kekekalan energi
Kalor merupakan bentuk energi sehingga juga berlaku hukum kekekalan energi
kalor . menurut azas Black : “ Jumlah kalor yang dilepas sama dengan jumlah
kalor yang diterima “.
Q lepas = Q terima
(m c ΔT)lepas = (m c ΔT) terima
C. Metode Pembelajaran
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Ceramah
- Observasi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis prinsip Menerapkan asas Black Siswa dapat
pertukaran kalor, asas dalam peristiwa Melakukan
Black, dan kalor jenis pertukaran kalor. studi pustaka
zat dalam diskusi kelas. untuk
mencari
informasi
mengenaiperb
edaan kalor
yang diserap
dan kalor
yang dilepas.
161
D. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah syarat terjadinya penerapan asas Black?
Prasyarat pengetahuan:
- Sebutkan bunyi asas Black?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan asas Black. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan asas Black. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan syarat
terjadinya penerapan asas Black. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan kalor
yang diserap dan kalor yang dilepas. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Kerja keras, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai aplikasi asas
162
Kelompok :………………………………………..
2. …………………………………..
3……………………………………
4. ………………………………….
Tujuan Pembelajaran:
Permasalahan
A. ASPEK KOMPETENSI
Prediksi…………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
.Alasan……………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
Skor:
Mengidentifikasikan Pertanyaan
Ber
Ilmiah
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,carilah informasi agar data
relevan.
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………… Skor:
B. ASPEK KONTEN
Menyajikan Fakta-Fakta, Konsep, Prinsip-Prinsip, dan
Hukum
Konsep
167
………………………………………
Prinsip
Bagaimana prinsip menghitung suhu dari dua buah zat yang dicampurkan?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Skor:
C. ASPEK KONTEKS
Berikan dua contoh yang terkait dengan permasalahan yang telah
diuraikan dan berikan penjelasan pada masing-masing contoh!
Skor:
168
SOAL
1. Dua ratus gram air bersuhu 800 C dimasukkan ke dalam gelas yang berisi
20 gram susu yang memiliki suhu 50 C. Jika kalor jenis air sama dengan
kalor jenis susu 4.200 J/kg0 C, berapakah suhu akhir campuran? (Pengaruh
kalor terhadap gelas diabaikan).
2. Sepotong almunium yang massanya 200 gram dipanaskan sampai suhunya
800 C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100
gram air pada suhu 200 C. Hitunglah suhu akhir campuran ketika
kesetimbangan termal tercapai. (Jika kalor jenis almunium 900 J/kg0 C dan
air 4200 J/kg0 C).
JAWABAN
169
Skor :
NILAI:
170
KUNCI JAWABAN
1. E 11. A
2. D 12. A
3. C 13. B
4. B 14. E
5. B 15. C
6. A 16. B
7. C 17. D
8. D 18. D
9. E 19. A
10. B 20. C
172
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM
∆T ∆T
B. ℓt E. ℓt
∆T
∆T
C. ℓt
∆T
175
13. Berdasarkan percobaan suhu dan kalor yang pernah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar massa zat, maka….
A. semakin sedikit kalor yang diperlukan.
B. semakin banyak kalor yang diperlukan atau dilepaskan.
C. banyaknya kalor yang diperlukan tidak sebanding dengan massa.
D. suhunya semakin naik.
E. suhunya semakin lama akan turun.
14. 1) suhu campuran lebih tinggi daripada suhu air sejuk.
2) air sejuk menerima kalor dari air panas.
3) air panas melepaskan kalor pada air sejuk.
4) suhu campuran lebih rendah daripada suhu air panas.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang menunjukkan kesimpulan dari
percobaan asas black adalah….
A. 1), 2), dan 3) D. 4), 1), dan 2)
B. 2), 3), dan 4) E. semua benar
C. 3), 4), dan 1)
15. Batang logam panjangnya 2 meter, dipanaskan dari suhu 30oC menjadi 70oC.
Bila koefisien muai panjang logam 2 x 10-5/oC, maka pertambahan panjang
logam akibat pemanasan ini adalah….
A. 16 mm D. 0,80 mm
B. 8,0 mm E. 0,16 mm
C. 1,6 mm
16. Jika 75 gram air yang suhunya 0oC dicampurkan dengan 50 gram air dari
100oC, suhu akhir campuran adalah….
A. 70oC D. 40oC
B. 60oC E. 30oC
C. 50oC
17. Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25oC menjadi 75oC
memerlukan panas sebesar 4 x 105 joule. Kalor jenis zat cair tersebut
adalah….
A. 200 J/kg K D. 800 J/kg K
B. 400 J/kg K E. 1.000 J/kg K
C. 600 J/kg K
18. Sebuah bejana baja bervolume 4 L. Sembilan puluh lima persen volumenya
diisi alkohol. Jika suhu awal bejana 0o dan bejana ini dipanaskan sampai
suhunya 70o(αbaja = 11 x 10-6/oC, αalkohol = 10-3/oC), volume alkohol yang
tumpah dari bejana adalah….
A. 40,76 cm3 D. 56,76 cm3
B. 46,76 cm3 E. 60,76 cm3
C. 50,76 cm3
177
19. Grafik berikut menyatakan hubungan antara suhu (T) dengan kalor (Q) yang
diberikan pada 1 gram zat padat. Besar kalor lebur zat padat tersebut adalah….
T (K)
C
A B
71 150 Q (kalori)
A. 79 kalori/gram D. 100 kalori/gram
B. 80 kalori/gram E. 150 kalori/gram
C. 81 kalori/gram
20. Dari grafik hubungan suhu terhadap kalor yang diperoleh dari percobaan
mengubah 1 kg air menjadi uap, maka diperoleh harga kalor uap air tersebut
adalah….
Suhu (oC)
100o
0o
-20o kalor
0 300 600 2100
A. 300 J/kg D. 1800 J/kg
B. 600 J/kg E. 2100 J/kg
C. 1500 J/kg
1. Ruang kelas 1, 2, 3, 4
2. Perabot kelas 5, 6, 7, 8
5. Sumber Belajar 14
LAMPIRAN 3
Data Penelitian
a. Data Akhir Kemampuan Literasi Sains Siswa
b. Analisis Data Persentase Kemampuan Literasi Sains
c. Analisis Normalized Gain Kemampuan Literasi Sains
d. Analisis Observasi Sarana Ruang Kelas
e. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
f. Uji Keseimbangan
g. Uji Normalitas
h. Uji Homogenitas
i. Uji Hipotesis
215
EKSPERIMEN
siswa salam.
Guru mengabsen 2 3 3 4 4 4
kehadiran siswa
2 Menyampaikan, Guru menginformasikan
indikator, dan tujuan indikator, dan tujuan yang 3 4 3 4 4 4
pembelajaran akan dicapai.
3 Memotivasi siswa Guru memberikan motivasi
pentingnya belajar suhu dan 3 3 3 3 3 3
kalor.
KEGIATAN INTI
Memberikan Guru menjelaskan logistik
3 4 3 4 3 4
4 orientasi yang dibutuhkan.
tentangpermasalahan Guru memberikan sebuah
kepada siswa permasalahan seperti yang
dicantumkan pada LKS, dan
meminta siswa untuk 3 4 4 4 4 4
memberikan prediksi
223
beserta alasannya.
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
No Kegiatan Aspek yang diamati Observer Observer Observer Observer Observer Observer
I II I II I II
Guru mendemonstrasikan
percobaan sederhana terkait 3 4 4 4 4 4
dengan permasalahan.
5 Mengorganisasikan Memimpin pembagian
4 4 4 4 4 4
siswa untuk belajar kelompok
Membagikan lembar kerja
siswa pada tiap kelompok. 3 4 3 4 4 4
Menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan LKS. 3 3 3 4 4 4
Menjelaskan target yang
diharapakan dari analisis 3 3 3 3 3 3
masalah yang dilakukan.
Memberikan contoh bukti
ilmiah terkait permasalahan. 4 3 4 4 4 4
6 Membimbing Membimbing siswa
penyelidikan melakukan penyelidikan. 3 3 4 3 3 4
individu ataupun Berkeliling kelas memantau
kelompok kegiatan diskusi. 4 4 4 4 4 4
Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi
yang sesuai. 3 4 3 4 3 4
224
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
No Kegiatan Aspek yang diamati Observer Observer Observer Observer Observer Observer
I II I II I II
7 Menyajikan hasil Mengarahkan siswa untuk
karya atau laporan menyiapkan laporan dan
3 4 3 3 3 3
mempresentasikan hasil
laporan.
8 Mengevaluasi proses Mengarahkan siswa untuk
pemecahan masalah. menemukan konsep, prinsip,
dan hukum yang telah
dipelajari. 3 3 3 4 3 3
Menanyakan kejelasan
materi yang sudah
dipelajari. 3 4 4 4 3 4
PENUTUP
9 Mengulang materi Mengulang kembali
dan memberikan kesimpulan yang telah di
tugas. susun dalam bentuk tanya
jawab. 3 4 3 4 4 3
Memberikan tugas baca
untuk materi pertemuan
selanjutnya. 2 3 4 3 4 3
10 Menutup kegiatan Menutup dengan berdoa dan
pembelajaran. mengucapkan salam. 4 4 3 4 4 4
Jumlah 65 76 72 79 76 78
Rerata
225
3.10 3.62 3.43 3.76 3.62 3.71
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan II
GURU KELAS
2 Menyampaikan, Guru menginformasikan
indikator, dan indikator, dan tujuan yang
3 3 4 3 3 4
tujuan akan dicapai.
pembelajaran
3 Memotivasi siswa Guru memberikan motivasi
dan apersepsi serta
3 3 4 3 3 4
menyampaikan prasayarat
sebelum pembelajaran.
KEGIATAN INTI
4 Eksplorasi Guru membimbing siswa
dalam pembentukan 3 4 4 3 4 4
kelompok
5 Elaborasi Memimpin pembagian
4 3 4 4 3 3
kelompok
226
Membimbing dalam kegitan
4 3 4 4 3 3
diskusi
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
No Kegiatan Aspek yang diamati Observer Observer Observer Observer Observer
Observer I II I II I II
Memberikan soal untuk
dikerjakan siswa 4 4 4 3 3 3
Guru mengoreksi jawaban
peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang
4 3 4 3 3 4
belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat
langsung memberikan
bimbingan
Guru menanggapi hasil
diskusi kelompok peserta
4 3 4 3 3 3
didik dan memberikan
informasi yang sebenarnya
6 Konfirmasi Menyimpulkan tentang hal-
hal yang belum diketahui 3 3 3 3 3 4
Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui 3 3 3 3 3 3
PENUTUP
7 Mengulang materi Membimbing siswa untuk
dan memberikan membuat rangkuman
4 3 4 4 3 3
tugas.
227
Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
No Kegiatan Observer Observer Observer Observer Observer Observer
I II I II I II
Memberikan tugas baca
untuk materi pertemuan 3 4 4 3 3 3
selanjutnya.
8 Menutup kegiatan Menutup dengan berdoa dan
pembelajaran. mengucapkan salam. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 54 49 58 51 49 53
Rerata 3.6 3.27 3.87 3.4 3.27 3.53
228
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
EKSPERIMEN
diberikan.
Siswa mengamati percobaan
4 sederhana yang dilakukan oleh 3 3 3 3 4 4
guru.
Siswa berkumpul bersama
5 kelompoknya 4 4 4 4 4 4
KEGIATAN INTI
Siswa akan bertanya jika kurang
jelas dengan permasalahan yang
6 ada di LKS dan akan menjawab 3 4 3 3 3 3
jelas jika sudah jelas.
Siswa berdiskusi dengan 3 3 4 4 4 4
7
kelompoknya mencari contoh
bukti ilmiah lainnya.
Siswa melakukan percobaan
untuk menganalisis 3 3 3 4 4 3
8
229
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
No Kegiatan Aspek yang diamati Observer Observer Observer Observer Observer Observer
I II I II I II
penerapan asas black dalam
kehidupan sehari-hari.
Siswa mencari informasi agar data
relevan. 3 4 3 3 3 3
9
Siswa mempersiapkan segala
bentuk hasil diskusi yang telah
dilakukan secara berkelompok 4 4 3 3 4 4
dalam memecahkan permasalahan
hingga memperoleh solusi.
10
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi masing-masing kelompok 4 3 3 3 3 3
11 di depan kelas.
Siswa menyimpulkan konsep asas
black dan memberikan contoh
penerapan dalam kehidupan 3 3 3 3 4 3
12 sehari-hari.
Siswa menanyakan materi yang
belum dipahami 3 3 4 3 3 4
13
14 PENUTUP Siswa menjawab salam. 4 4 4 4 4 3
Jumlah 45 48 48 46 52 49
Rerata 3.21 3.43 3.43 3.29 3.71 3.50
230
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
KELAS KONTROL
Siswa mendiskusikan materi
4 pembelajaran yang terkait 3 3 3 3 3 3
231
239
LAMPIRAN 4
Dokumentasi Penelitian
255
LAMPIRAN 5
Administrasi Penelitian
a. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
b. Surat Permohonan Izin dan Wawancara
c. Surat Permohonan Izin Penelitian
d. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
e. Kartu Bimbingan Skripsi
258
259
260
261
262
263
264
LAMPIRAN 6
TABEL UJI T
265
266