Anda di halaman 1dari 198

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI THREE-STAGE


FISHBOWL DECISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR KONSEP TEKANAN DAN AKTIVITAS SISWA
SMP KELAS VIII

Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

oleh
Sri Lestari Handayani
4201407052

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

i
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar – benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juli 2011

Sri Lestari Handayani


4201407052

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active


Learning Dengan Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII” telah
disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada:

Hari : Senin
Tanggal : 18 Juli 2011

Semarang, Juli 2011


Pembimbing I, Pembimbing II

Dr. Sarwi, M.Si Dr. Putut Marwoto, M.S.


19620809 198703 1 001 19630821 198803 1 004

iii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active


Learning Dengan Three-Stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa Smp Kelas VIII” disusun oleh:
Nama : Sri Lestari Handayani
NIM : 4201407052
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 18 Juli 2011.

Panitia:
Ketua Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S, M.S. Dr. Putut Marwoto, M.S.


19511115 197903 1 001 19630821 198803 1 004

Ketua Penguji

Dr. Ani Rusilowati, M.Pd


196012191985032002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sarwi, M.Si Dr. Putut Marwoto, M.S.


19620809 198703 1 001 19630821 198803 1 004

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
 Yesterday is a memory, Today is a gift, and Tomorrow is a mysteri
 Jalani hidup apa adanya dan selalu bersyukur.

Persembahan :
 Untuk Ibu dan Ayah Tercinta (Ibu Sumami dan Bapak Abdul
Rozak) yang selalu menyayangiku dan tak pernah lelah
berjuang untukku.
 Untuk Budhe (Ibu Warsini), Pakdhe (Bpk Junaeidi), Selamet
Puji Susilo, dan Zaenal Arifin yang selalu menyayangiku.
 Bpk Yasno (Alm), untuk kasih sayangmu yang tidak pernah
aku rasakan.
 Untuk Arifin yang selalu mendukungku dan menyayangiku.
 Untuk sahabat – sahabatku (Dina, Mega dan Muti).
 Untuk teman – teman Pendidikan Fisika 2007.
 Untuk teman – teman Emeral Kos dan Risa Kos.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active
Learning Dengan Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, yang menjabat Rektor
Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, yang menjabat Dekan Fakultas
MIPA UNNES.
3. Bapak Dr. Putut Marwoto, M.S, yang menjabat Ketua Jurusan Fisika FMIPA
UNNES.
4. Bapak Dr. Sarwi, M.Si, bertugas Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan kemudahan dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Putut Marwoto, M.S, bertugas Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan kemudahan dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Siti Khanafiyah, M.Si, sebagai dosen wali yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan.
7. Semua dosen yang mengajar di Jurusan Fisika dan keluarga besar Jurusan
Fisika FMIPA UNNES.
8. Bapak Drs. Daryanto, selaku Kepala SMP Negeri 1 Gajah.
9. Ibu Sri Minarni, S.Pd, selaku guru fisika SMP Negeri 1 Gajah kelas VIII yang
membimbing selama penelitian.
10. Para guru dan karyawan SMP Negeri 1 Gajah yang membantu selama
penelitian.

vi
11. Siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 1 Gajah kecamatan Gajah
kabupaten Demak yang telah sungguh-sungguh melaksanakan semua tahap
penelitian.
12. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan dalam setiap karya
manusia, demikian pula dalam skripsi ini. Namun, penulis berharap skripsi ini
bisa bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca sekalian. Kritik dan saran
dari pembaca yang membangun akan penulis terima untuk perbaikan penulisan di
masa yang akan datang.

Semarang, Juli 2011

Penulis

vii
ABSTRAK

Handayani, S. L. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Active Learning Dengan


Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII. Skripsi, Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I: Dr. Sarwi, M.Si dan Pembimbing II: Dr. Putut Marwoto, M.S.
Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran Aktif, Three-stage Fishbowl Decision,
Hasil Belajar, Aktivitas
Keterlibatan siswa baik intelektualnya dan emosionalnya dapat membawa
pemahaman konsep siswa yang lebih baik. Siswa diharapkan dapat memahami
konsep fisika dengan kemampuan memahami yang dimiliki siswa itu sendiri
karena setiap siswa memiliki cara memahami materi pelajaran yang berbeda.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan aktivitas siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Active Learning dengan strategi Three-stage
Fishbowl Decision dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII
pada konsep Tekanan. (2) Menguji efektivitas model pembelajaran Active
Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision jika dibandingkan
pembelajaran ceramah dan tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa
SMP kelas VIII pada konsep Tekanan. Penentuan sampel penelitian ini dilakukan
secara purposive acak. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi.
Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan pretest–posttest control group
design. Berdasarkan uji gain <g>, peningkatan hasil belajar siswa untuk kelas
eksperimen sebesar 0,469 (sedang), sedangkan kelas kontrol sebesar 0,298
(rendah). Uji satu pihak yang digunakan untuk menganalisis diperoleh thitung
sebesar 3,533 dan ttabel sebesar 1,665 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti
bahwa model pembelajaran aktif dengan Three-stage Fishbowl Decision efektif
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan uji gain <g>,
aktivitas siswa untuk kelas eksperimen meningkat sebesar 0,301 (sedang),
sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,088 (rendah). Tampak bahwa siswa di
kelas eksperimen melakukan lebih banyak aktivitas selama pembelajaran
dibandingkan siswa di kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran aktif dengan Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif dalam
meningkatkan pemahaman konsep tekanan dan aktivitas siswa SMP.

viii
ABSTRACT

Handayani, S. L. 2011. The Effectiveness Of Active Learning Model With Three-


Stage Fishbowl Decision Strategy To Increase The Student Understanding Of
Pressure Concept and Activity Of Junior High School Student Class VIII. Final
Project, Physics Department, Mathematic and Science Faculty, Semarang State
University. First Advisor: Dr. Sarwi, M.Si and Second Advisor: Dr. Putut
Marwoto, M.S.

Keywords: Effectiveness, Active Learning, Three-stage Fishbowl Decision,


Study Result, and Activity

The student involvement (intellectual and emotional) can brings to the


students concept understanding be better. Students expected to understand the
physics concept with their view through Active Learning by using Three-stage
Fishbowl Decision strategy, because every student has a specific strategy how to
understand the subject. The goals of this research are (1) to describe student
activities using Active Learning model with Three-stage Fishbowl Decision
strategy to increase the student activity, (2) to examine the effectiveness of Active
Learning model with Three-stage Fishbowl Decision strategy in compared with
lecture and questioning model. The sample of this research was determined by
using random method. The data were collected by test, observation, and
documentation. This quasi experiment research use the pretest–posttest control
group design. Based on the gain-test <g>, the student understanding of pressure
concept for experimental group is 0.469 (sufficient), whereas for control group is
0.298 (minimum). The one tail t-test was used to analyze that obtained tcalculating
3.533 and ttable 1.665 with significant level 5%. It means that Active Learning
model with Three-stage Fishbowl Decision is effective to increase the student
understanding of pressure concept. Based on the gain-test <g>, the student activity
for experimental group is 0.301 (sufficient), whereas for control group is 0.088
(minimum). We can see that students in experimental group did more activities in
learning process than students in control group. It can be concluded that Active
Learning with Three-stage Fishbowl Decision is more effective to increase the
student understanding of pressure concept and activity for Junior High School.

ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xv
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................4
1.5 Penegasan Istilah ................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................6
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar Siswa ............................................................................8
2.2 Pembelajaran Aktif (Active Learning) ................................................9
2.3 Three-stage Fishbowl Decision .......................................................16
2.4 Aktivitas ............................................................................................19
2.5 Pokok Bahasan Tekanan ...................................................................21
2.5.1 Tekanan Pada Zat Padat ....................................................................21
2.5.2 Tekanan Pada Zat Cair ......................................................................22
2.5.2.1 Tekanan Hidrostatis ..........................................................................22
2.5.2.2 Hukum Pascal ...................................................................................23
2.5.2.3 Bejana Berhubungan .........................................................................24
2.5.2.4 Hukum Archimedes ..........................................................................24
2.5.3 Tekanan Udara ..................................................................................26
2.6 Kerangka Berfikir .............................................................................26
2.7 Hipotesis ...........................................................................................28

x
2.7.1 Hipotesis Nol ....................................................................................28
2.7.2 Hipotesis Alternatif ...........................................................................28
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .........................................................................29
3.1.1 Populasi .............................................................................................29
3.1.2 Sampel ..............................................................................................29
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................29
3.3 Desain Penelitian ..............................................................................30
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pemberian Skor ..............................32
3.4.1 Dokumentasi .....................................................................................32
3.4.2 Tes .....................................................................................................32
3.4.3 Observasi ..........................................................................................32
3.5 Analisis Instrumen ............................................................................32
3.5.1 Instrumen Penelitian .........................................................................32
3.5.2 Analisis Instrumen Penelitian ...........................................................33
3.5.2.1 Uji Validitas ......................................................................................33
3.5.2.1.1 Uji Validitas Isi .................................................................................33
3.5.2.1.2 Uji Validitas Butir Soal.....................................................................33
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Soal ..........................................................................35
3.5.2.3 Taraf Kesukaran Soal........................................................................35
3.5.2.4 Daya Pembeda ..................................................................................36
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................37
3.6.1 Tahap Awal .......................................................................................37
3.6.1.1 Uji Normalitas...................................................................................37
3.6.1.2 Uji Homogenitas ...............................................................................38
3.6.2 Tahap Akhir ......................................................................................38
3.6.2.1 Analisis Aktivitas Belajar Siswa.......................................................38
3.6.2.2 Analisis Hasil Belajar Siswa .............................................................39
3.6.2.2.1 Uji Normalitas...................................................................................39
3.6.2.2.2 Mengukur Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa ..............40
3.6.2.2.3 Uji Efektivitas ...................................................................................40

xi
3.6.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis ............................................................41
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................43
4.1.1 Hasil Analisis Data Tahap Awal ......................................................43
4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir .................................................................44
4.1.2.1 Hasil Belajar Siswa ...........................................................................44
4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..........................................47
4.2 Pembahasan ......................................................................................50
4.2.1 Hasil Belajar Siswa ...........................................................................50
4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa .....................................................................56
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ..........................................................................................61
5.2 Saran ................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................63
LAMPIRAN ..................................................................................................65

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Pembelajaran Berpusat Pada Guru dan Siswa .........10
Tabel 2.2 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Strategi Mengajar yang Berpusat
Pada Siswa ............................................................................................10
Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal .......................................................34
Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal ................................................36
Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal .......................................................37
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII D dan E ............................................43
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas .........................................................................43
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................44
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................................45
Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................................45
Tabel 4.6 Hasil Uji Efektivitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................................46
Tabel 4.7 Hasil Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................................47
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal Aktivitas Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................48
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Akhir Aktivitas Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................48
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ...........48
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ..................48
Tabel 4.12 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen .....49
Tabel 4.13 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ............49
Tabel 4.14 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata – rata: Uji Satu Pihak ..........................50

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Konis Pembelajaran Edgar Dale .........................................13
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian ..............................................................27
Gambar 3.1 Alur Penelitian....................................................................................31
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .....................................................................................51
Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ...............................................................................................56

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Kode Siswa Kelas Eksperimen...............................................66
Lampiran 2. Daftar Kode Siswa Kelas Kontrol .....................................................67
Lampiran 3. Daftar Kode Siswa Kelas Uji Coba ...................................................68
Lampiran 4. Data Nilai UAS Kelas VIII D dan E .................................................69
Lampiran 5. Analisis Normalitas Data UAS Kelas VIII D ....................................70
Lampiran 6. Analisis Normalitas Data UAS Kelas VIII E ....................................71
Lampiran 7. Analisis Uji Homogenitas ..................................................................72
Lampiran 8. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Soal ........................................74
Lampiran 9. Contoh Analisis Validitas Soal Nomor 20 ........................................82
Lampiran 10. Contoh Analisis Reliabilitas Soal Nomor 1 .....................................85
Lampiran 11. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Nomor 20 ......................86
Lampiran 12. Contoh Analisis Daya Pembeda Soal Nomor 20 .............................88
Lampiran 13. Rekapitulasi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....90
Lampiran 14. Analisis Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ......................92
Lampiran 15. Analisis Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol .............................93
Lampiran 16. Rekapitulasi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..94
Lampiran 17. Analisis Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen .....................96
Lampiran 18. Analisis Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ...........................97
Lampiran 19. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen.....98
Lampiran 20. Uji Signifikansi Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen 100
Lampiran 21. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol .........102
Lampiran 22. Uji Signifikansi Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ..................104
Lampiran 23. Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif Siswa .................................106
Lampiran 24. Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................110
Lampiran 25. Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ................111
Lampiran 26. Analisis Normalitas Data Awal Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Eksperimen ..........................................................................112
Lampiran 27. Analisis Normalitas Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Eksperimen ..........................................................................113
Lampiran 28. Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ........................114

xv
Lampiran 29. Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................115
Lampiran 30. Analisis Normalitas Data Awal Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Kontrol .................................................................................116
Lampiran 31. Analisis Normalitas Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Kontrol .................................................................................117
Lampiran 32. Analisis Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 118
Lampiran 33. Analisis Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......120
Lampiran 34. Uji Satu Pihak Aktivitas Belajar Siswa .........................................122
Lampiran 35. Silabus ...........................................................................................126
Lampiran 36. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................130
Lampiran 37. Percobaan Tekanan Zat Padat........................................................144
Lampiran 38. Lembar Diskusi Siswa ...................................................................153
Lampiran 39. Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa..................165
Lampiran 40. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...................................169
Lampiran 41. Kisi – kisi Soal Penilaian Hasil Belajar Siswa ..............................173
Lampiran 42. Soal ................................................................................................175
Lampiran 43. Kunci Jawaban Soal ......................................................................180
Lampiran 44. Dokumentasi ..................................................................................182
Lampiran 45. Surat Ijin Penelitian .......................................................................183
Lampiran 46. Surat Keterangan Penelitian ..........................................................184
Lampiran 47. Surat Penetapan Dosen Pembimbing .............................................185
Lampiran 48. Surat Penetapan Ujian Sarjana ......................................................186

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni dkk, 2006: 2).

Ada dua kegiatan yang sinergis dalam pembelajaran, yaitu guru mengajar dan

siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa

belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga

terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik dan atau afektif.

Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa

melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Siswa akan

belajar aktif kalau rancangan pembelajaran yang disusun guru mengharuskan

siswa, baik secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan

belajar. Rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar secara

efektif perlu didukung oleh kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan belajar siswa yang efektif

berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru untuk merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori

siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Setiap siswa memiliki gaya

belajar yang berbeda–beda sehingga tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran

1
2

dan mengembangkan pembiasaan agar siswa merasa butuh, mau dan senang

belajar. Ada tiga tipe belajar siswa, yaitu: (1) visual, siswa tipe ini lebih mudah

belajar dengan cara melihat atau mengamati, (2) auditori, siswa tipe ini lebih

mudah belajar dengan mendengarkan, (3) kinestetik, siswa tipe ini lebih mudah

belajar dengan melakukan. (Marno, 2009)

Kennedy (2007) menyatakan bahwa pembelajaran aktif sebagai metode

instruksional yang mengajak ikut serta siswa dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran aktif lebih menekankan pada suatu pembelajaran yang membuat

siswanya melakukan aktivitas belajar yang bermanfaat dan berfikir tentang apa

yang siswa lakukan.

Menurut Silberman (1998) dalam Yerigan (2008), mengatakan bahwa

ketika siswa menjadi aktif maka siswa melakukan banyak kegiatan dan otak siswa

belajar befikir, menyelesaikan masalah dan mengaplikasikan apa yang siswa

pelajari. Ketika siswa beranjak dari kursinya, siswa dapat bekerjasama dengan

siswa lain, berfikir dan berkegiatan. Guru menjadi fasilitator pembelajaran dan

bukan sebagai pelaku pembelajaran.

Siswa bukan lagi sebagai obyek melainkan subyek yang mencari

informasi, mencari sumber belajar, membangun pengetahuan berdasarkan apa

yang siswa lakukan, apa yang siswa lihat, dan apa yang siswa dengar. Dalam

pembelajaran aktif, guru hanya sebagai fasilitator dan bukan sebagai satu–satunya

sumber belajar siswa. Jika pembelajaran yang dirancang guru melibatkan siswa

untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran maka siswa akan berusaha untuk

melakukan aktivitas–aktivitas yang dapat membantu siswa menguasai dan


3

memahami konsep pelajaran. Seiring meningkatnya kemauan belajar siswa dapat

memberikan dampak positif dalam peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar

siswa. Pembelajaran aktif memberikan peluang bagi siswa untuk dapat menyerap

lebih banyak materi pelajaran, mengingat dan memahami lebih lama, dan yang

terpenting adalah menyukai aktivitas belajar itu sendiri.

Melalui pembelajaran aktif diharapkan siswa bisa memahami konsep fisika

dengan kemampuan memahami yang dimiliki siswa itu sendiri karena setiap siswa

memiliki kemampuan dan cara memahami materi pelajaran yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti menjadikan

pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision sebagai salah

satu cara membuat pembelajaran fisika lebih menarik. Penelitian ini berjudul

“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE

LEARNING DENGAN STRATEGI THREE-STAGE FISHBOWL DECISION

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP TEKANAN DAN

AKTIVITAS SISWA SMP KELAS VIII“

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII ?

2. Apakah penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dalam

meningkatkan hasil belajar konsep Tekanan siswa SMP kelas VIII daripada

pembelajaran ceramah dan tanya jawab?


4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan strategi Three-stage

Fishbowl Decision dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas

VIII pada konsep Tekanan.

2. Menguji efektifitas penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision

dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep

Tekanan jika dibandingkan dengan pembelajaran ceramah dan tanya jawab.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Guru

Diharapkan melalui penelitian ini, guru dapat lebih termotivasi untuk

mencoba metode–metode pembelajaran baru untuk membantu siswa memahami

dan bersemangat mempelajari konsep–konsep fisika. Selain itu, guru dapat

menggunakan metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu

alternatif pembelajaran sehingga pembelajaran fisika tidak monoton dengan hanya

menggunakan metode yang sama.

1.4.2 Bagi Siswa

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk

mempelajari dan membangun konsep–konsep fisika dengan lebih mudah dan

siswa menikmati pembelajaran fisika.


5

1.5 Penegasan Istilah

1.5.1 Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efektif adalah dapat

membawa hasil. Keefektifan atau efektivitas adalah keberhasilan dari suatu

tindakan. Efektifitas dalam penelitian ini menunjukkan keberhasilan Active

Learning dengan strategi Three-Stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan

hasil belajar pokok bahasan tekanan dan aktivitas siswa SMP kelas VIII.

1.5.2 Active Learning (Pembelajaran Aktif)

Menurut Oemar Hamalik (2007), pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur–unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Belajar

aktif merupakan kesatuan sumber kumpulan strategi–strategi pembelajaran yang

komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik

aktif sejak awal melalui aktivitas–aktivitas yang membangun kerja kelompok dan

dalam waktu yang singkat membuat siswa berfikir tentang materi pelajaran.

Pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar yang menekankan pada aktivitas,

keaktifan dan partisipasi penuh siswa selama proses belajar berlangsung sehingga

dengan keaktifan dan partisipasi penuh maka siswa dapat mempelajari materi

pelajaran dengan lebih baik.

1.5.3 Three-stage Fishbowl Decision

Three-stage Fishbowl Decision merupakan strategi pembelajaran aktif

yang berupa bentuk diskusi yang dikombinasi dengan debat. Siswa dibagi menjadi

tiga kelompok dan kursi-kursi kelas dibentuk menjadi lingkaran yang terdiri dari 3
6

lapisan. Anggota kelompok 1 duduk di kursi pada lingkaran paling dalam.

Kelompok 2 dan kelompok 3 menempati kursi yang berada di lingkaran kedua

dan ketiga. Kemudian, guru mengajukan 3 atau lebih pertanyaan yang digunakan

siswa pada tiap–tiap kelompok untuk didiskusikan secara bersama–sama dengan

teman kelompoknya. Kelompok lain (kelompok 2 dan 3) sebagai penonton atau

pendengar yang dapat memberi tanggapan atau komentar hasil diskusi kelompok

1. Kemudian dirotasikan, bergantian kelompok 2 yang berdiskusi, begitu

seterusnya. (Silberman, 1996)

1.5.4 Aktivitas

Menurut KBBI, aktivitas adalah keaktifan, kegiatan atau kesibukan.

Aktivitas dalam penelitian ini adalah segala bentuk kesibukan atau kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan proses belajar, diantaranya kegiatan

berdiskusi, bertanya, mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan bekerjasama

dengan siswa lain.

1.5.5 Hasil Belajar

Menurut KBBI, hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha, perolehan

atau akibat. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi hasil

belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha memperoleh kepandaian atau

ilmu. Hasil belajar dalam penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar pada

aspek kognitif siswa melalui tes tertulis.

1.6 Sistematika Skripsi

Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan,

bagian isi dan bagian akhir skripsi.


7

a. Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi halaman judul, persetujuan pembimbing,

pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

b. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari lima bab sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematika skripsi

Bab 2 Kajian Pustaka, berisi teori yang mendukung dan berkaitan dengan

perumusan masalah yang meliputi: hasil belajar siswa, pembelajaran

aktif, Three-Stage Fishbowl Decision, aktivitas, dan materi pokok

bahasan tekanan.

Bab 3 Metode Penelitian, berisi metode–metode yang digunakan dalam

penelitian meliputi: populasi dan sampel, variabel penelitian, desain

penelitian, teknik pengumpulan data dan pemberian skor, analisis

instrumen, dan teknik analisis data.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi paparan hasil penelitian dan

pembahasan.

Bab 5 Penutup, berisi simpulan dan saran.

c. Bagian Akhir Skripsi

Berisi daftar pustaka dan lampiran.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek–aspek perubahan perilaku

tersebut bergantung pada apa yang dipelajari. Apabila pembelajar mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah

berupa penguasaan konsep. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah

hasil belajar kognitif siswa konsep tekanan.

Menurut Bloom, terdapat 3 ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa

pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup

kategori berikut: 1) Pengetahuan (knowledge), didefinisikan sebagai perilaku

mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan mencerminkan tingkat hasil belajar paling rendah pada

ranah kognitif. 2) Pemahaman (comprehension), didefinisikan sebagai

kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. 3) Penerapan

(application), mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran

yang telah dipelajari dalam situasi baru dan konkrit. Hasil belajar bidang ini

memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman

sebelumnya (comprehension). 4) Analisis (analysis), mengacu pada kemampuan

8
9

memecahkan material ke dalam bagian–bagian sehingga dapat dipahami struktur

organisasinya. Hasil belajar ini mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi

daripada pemahaman dan penerapan karena memerlukan pemahaman isi dan

bentuk struktural materi pembelajaran yang telah dipelajari. 5) Sintesis

(synthesis), mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian–bagian dalam

rangka membentuk struktur yang baru. Hasil belajar bidang ini menekankan

perilaku kreatif, dengan penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola–

pola baru. 6) Penilaian (evaluation), mengacu pada kemampuan membuat

keputusan tentang nilai–nilai materi pembelajaran untuk tujuan tertentu. Hasil

belajar bidang ini adalah paling tinggi dalam hirarki kognitif. (Anni dkk, 2006:7-

8)

2.2 Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif umumnya didefinisikan sebagai metode instruksional

yang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif

adalah pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik daripada berpusat

pada guru. Untuk mengaktifkan peserta didik, kata kunci yang dipegang guru

adalah adanya kegiatan yang dirancang untuk dilakukan siswa baik kegiatan

berfikir dan berbuat. Fungsi dan peran guru lebih banyak sebagai fasilitator.
10

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Pembelajaran Berpusat Pada Guru dan Siswa
Pembelajaran yang berpusat pada guru Pembelajaran yang berpusat pada siswa
 Guru sebagai pengajar  Guru sebagai fasilitator dan bukan
 Penyampaian materi pembelajaran penceramah
dominan melalui ceramah  Fokus pembelajaran pada siswa
 Guru menentukan apa yang mau bukan guru
diajarkan dan bagaimana siswa  Siswa aktif belajar
mendapatkan informasi yang mereka  Siswa mengontrol proses belajar dan
pelajari menghasilkan karya sendiri tidak
mengutip dari guru
 Pembelajaran bersifat interaktif
Perbedaan kegiatan siswa dan guru pada strategi mengajar berpusat pada

siswa:

Tabel 2.2 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Strategi Mengajar yang
Berpusat pada Siswa
Kegiatan guru pada strategi mengajar Kegiatan siswa pada strategi mengajar
yang berpusat pada siswa yang berpusat pada siswa
 Membacakan  Bermain peran
 Menjelaskan  Menulis dengan kata–kata sendiri
 Memberikan instruksi  Belajar kelompok
 Memberikan informasi  Memecahkan masalah
 Berceramah  Diskusi/berdebat
 Pengarahan tugas–tugas  Mempraktikkan keterampilan
 Membimbing dalam tanya–jawab  Melakukan kegiatan penyelidikan
(Indrawati, 2009)

Pembelajaran aktif menginginkan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran yang berarti dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Strategi

pembelajaran aktif dapat dilakukan dimanapun dari 5 menit sampai beberapa jam.

Dapat disesuaikan untuk banyaknya waktu, ukuran kelompok, umur siswa,

lingkungan atau topik. Ketika menerapkan strategi pembelajaran aktif, terdapat

beberapa faktor untuk pertimbangan. Pertama, aktivitas membutuhkan tempat,

guru harus selalu berpindah mengelilingi ruang kelas, berhenti pada kelompok–

kelompok yang telah dibuat. Jika guru ingin siswa mengetahui materi pelajaran,
11

guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengajar materi pelajaran

tersebut atau mengajak siswa belajar tanpa guru. Kedua, siswa harus selalu

dikembalikan pada kelompok besar setelah aktivitas. Adanya kegunaan

mengembalikan siswa pada kelompok besar setelah pembelajaran aktif

dimaksudkan agar konsep–konsep yang tidak benar, yang masih belum dapat

dipahami dapat diberikan penjelasan lebih baik oleh guru sehingga siswa

mengetahui konsep–konsep pelajaran yang salah dan yang benar. Pembelajaran

aktif membuat siswa menjadi pelaku utama pembelajaran yang dapat

mengeksplorasi semua kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

Berk (2003) dalam Yerigan (2008) menyatakan bahwa pembelajaran aktif

mengajak siswa–siswa melakukan sesuatu disamping mendengarkan guru dan

mencatat untuk membantu mereka belajar dan mengaplikasikan materi pelajaran.

Meyer & Jones (1993) dalam Yerigan (2008), mengemukakan bahwa

pembelajaran aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca,

dan refleksi yang menggiring ke arah pemaknaan mengenai isi pelajaran, ide–ide,

dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari.

Menurut Silberman, ketika belajar adalah aktif, siswa melakukan banyak aktivitas,

dan otak siswa belajar berfikir, menyelesaikan masalah, dan menerapkan apa yang

mereka pelajari.

Prince (2004) menyatakan bahwa aktivitas yang baik akan membangun

pemahaman yang mendalam tentang ide–ide penting yang dipelajari dan untuk

melakukannya, aktivitas dirancang sesuai dengan hasil pembelajaran dan

mempromosikan keikutsertaan berfikir siswa. Penelitian Zwiers (2007)


12

menghasilkan kesimpulan dari refleksi dan diskusi yang dilakukan, yaitu

seseorang belajar lebih efektif ketika mereka secara aktif menggunakan dan

mendiskusikan topik melalui kegiatan praktis dan realistis, serta siswa dan guru

dapat memahami topik dengan baik.

Penerapan strategi–strategi pembelajaran aktif dapat mengkondisikan

aktivitas belajar siswa yang berciri: (a) mandiri dan mengarahkan–diri, (b)

partisipasi aktif dalam kegiatan kelompok, (c) bersikap kritis dan kreatif, (d)

melakukan kolaborasi, (e) beraktifitas dan mengalami (Action Learning), dan (f)

melakukan evaluasi–diri atau refleksi. Pembelajaran aktif ternyata banyak

melibatkan siswa untuk belajar bersama teman sebaya, berinteraksi dan

berkomunikasi, kerjasama dan sharing. Suatu kekuatan kelompok diciptakan

untuk berbagai tujuan, seperti bersama–sama mencurahkan gagasan untuk

memecahkan satu masalah, saling memberikan tanggapan, kritik atau feedback,

mengatur dan mengendalikan diri dalam mekanisme diskusi, serta saling

membangkitkan semangat dan motivasi belajar. Belajar dengan sesama teman

akan menimbulkan suasana yang sejajar, menyenangkan dan tidak membosankan.

(Abidin, 2005)

Pembelajaran aktif dirancang untuk membuat siswa melakukan semua

kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yaitu penguasaan dan

pemahaman konsep pelajaran. Pentingnya pembelajaran yang tidak hanya

menekankan siswa untuk mendengarkan, dapat diliihat pada diagram 2.1 yang

dikemukakan oleh Dale (1969) dalam Wagiran (2005). Dari diagram konis terlihat

bahwa penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran melalui pendengaran saja


13

(ceramah) hanya sebesar 20%, sedangkan bila siswa didorong untuk berbicara dan

melakukan maka penguasaan materi dapat mencapai 90%.

Gambar 2.1 Diagram Konis Pembelajaran Edgar Dale

Panca indera yang dimiliki siswa digunakan untuk membantu siswa

berpartisipasi aktif selama pembelajaran. Pada penelitian ini, siswa menggunakan

indera penglihatannya untuk memperhatikan demonstrasi yang diharapkan

merangsang otak siswa mulai berfikir tentang demonstrasi yang dilakukan. Siswa

menggunakan indera pendengaran untuk memperhatikan diskusi dan debat yang

diterapkan dalam pembelajaran aktif. Siswa menggunakan indera perabanya untuk

menulis semua informasi yang diperoleh dari hasil diskusi selama pembelajaran.

Siswa dapat mengeksplorasi kemampuannya dalam berbicara di depan orang lain

dalam jumlah banyak dan melatih cara berbicara ketika menyampaikan suatu

pendapat, pertanyaan maupun sanggahan.


14

Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi

aktivitas pembelajaran. Berdasarkan penelitian Yerigan (2008) ditemukan bahwa

selama pembelajaran dimana strategi pembelajaran aktif diterapkan, kualitas

siswa meningkat rata–rata 12%. Lebih dari 75% dari seluruh siswa meningkat

keberhasilannya minimal pada satu jenis mata pelajaran. Dilaporkan bahwa

partisipasi siswa meningkat rata–rata 75%. Siswa yang sebelumnya menikmati

berinteraksi dengan teman sebaya secara dramatis meningkatkan interaksi mereka

dan siswa yang sebelumnya memiliki partisipasi yang baik tetap menjaga derajat

partisipasi yang tinggi. Meskipun beberapa siswa (5%) mengalami kesulitan

membiasakan diri dari pembelajaran tradisional (ceramah) ke kelas yang lebih

interaktif dan mengalami penurunan interaksi.

Pada penelitian tersebut, dipaparkan bahwa pembelajaran aktif

membutuhkan struktur aktivitas untuk menjauhkan perilaku yang mengganggu

(berteriak, berlarian, meninggalkan kelas dan tidak mengerjakan tugas). Secara

keseluruhan, 90% guru yang berpartisipasi melaporkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran aktif bermanfaat dan 65% guru melaporkan bahwa berkaitan dengan

mensukseskan siswa, mereka akan melaksanakan strategi pembelajaran aktif

berkelanjutan.

Menurut Liam Kane (2004) pembelajaran aktif dideskripsikan sebagai

sebuah teori, yang didalamnya tersusun prinsip–prinsip umum tentang sifat dasar

pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga terhubung dengan pelaksanaan

metodologi pembelajaran praktis yang menyediakan banyak contoh jenis–jenis


15

aktivitas dan teknik yang berkaitan dengan pendidikan. Pendidik dapat

memanfaatkan sewajarnya dengan situasi pembelajaran yang berbeda.

Liam Kane juga menegaskan bahwa dalam berbagai situasi yang

diciptakan, keberhasilan metodologi pembelajaran aktif tidak hanya bergantung

pada metodologi yang digunakan saja, tetapi juga akhirnya pada rancangan yang

dibuat. Berdasarkan penelitian Liam Kane, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan

dari suatu pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai hal. Metode yang digunakan

akan berhasil jika didukung dengan rencana pembelajaran yang dirancang baik

dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dipakai, serta peran guru yang harus

menjadi fasilitator yang baik sehingga kemampuan belajar siswa melalui metode

yang diterapkan dapat muncul dan berkembang.

Dalam penelitiannya, D’Silva (2010) menyimpulkan bahwa pembelajaran

aktif adalah model pembelajaran yang terpusat pada tanggungjawab belajar siswa

dengan mengijinkan siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran yang

mengaktualisasikan pemikiran tingkat tinggi. Pembelajaran aktif dapat terjadi di

dalam kelas dengan baik seperti ketika terjadi di luar kelas yang dapat terjadi

secara sengaja maupun tidak sengaja. Pembelajaran aktif menekankan

pembelajaran yang mendalam, pembelajaran yang mengalami, pembelajaran

seumur hidup dan membangun pembelajaran secara menyeluruh. Melalui

pembelajaran aktif, siswa menjadi pembelajar yang mendalam, dan tingkat

pembelajaran yang mendalam dapat dievaluasi melalui berbagai macam tes.

Pembelajaran aktif menekankan pembangunan secara keseluruhan dengan

mempengaruhi aspek akademik, aspek fisik dan aspek kognitif siswa. Cherney
16

(2008) menyimpulkan bahwa bahan pembelajaran aktif diingat lebih baik melalui

pelajaran tingkat pengantar dan tingkat lebih tinggi yang diajarkan oleh guru yang

sama. Demonstrasi dapat meningkatkan memori isi pelajaran. Menghubungkan

materi pelajaran dengan diri siswa dan kehidupan nyata dapat mempertinggi

pemahaman siswa.

Pada penelitian Murdoch dan Paul W. Guy (2010) disimpulkan bahwa

teknik pembelajaran aktif dengan berkelompok lebih efektif digunakan pada

kelas kecil dibandingkan kelas besar. Nilai siswa kelas kecil secara signifikan

lebih tinggi dibanding kelas besar. Meskipun disebutkan pula bahwa pada

penelitian sebelum mereka menyatakan bahwa tidak ada perbedaan penerapan

pembelajaran aktif antara kelas kecil ataupun kelas besar.

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision yang dibantu dengan demonstrasi dan

lembar diskusi untuk dapat membantu belajar siswa dan strategi tersebut dapat

diterapkan dalam kelas besar dengan lebih mudah. Dengan adanya demonstrasi,

diharapkan dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk memulai pembelajaran

sehingga siswa memberikan perhatian penuh selama pembelajaran. Peneliti

membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan harapan pembelajaran aktif

dapat efektif meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam kelas besar.

2.3 Three-Stage Fishbowl Decision

Three-stage Fishbowl Decision merupakan salah satu strategi

menumbuhkan suatu pembelajaran yang mengharapkan siswa menjadi aktif dan

berpartisipasi penuh selama proses pembelajaran berlangsung. Three-stage


17

Fishbowl Decision merupakan salah satu bentuk diskusi dan debat yang

diterapkan dalam pembelajaran. Strategi ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut: siswa dibagi menjadi 3 kelompok atau lebih. Satu kelompok sebagai

kelompok ahli yang mendiskusikan pertanyaan dan siswa yang tersisa menjadi

penonton atau pendengar. Kursi–kursi dibentuk melingkar di tengah ruang kelas

untuk membentuk fishbowl, dan kursi sisanya mengelilingi lingkaran tersebut.

Setelah kelompok ahli selesai mendiskusikan pertanyaan dengan anggota

kelompoknya yang duduk dalam fishbowl, kelompok penonton kemudian berganti

masuk menjadi kelompok yang berada di dalam lingkaran (kelompok ahli).

Masing–masing kelompok dapat beberapa kali berganti dalam fishbowl.

(Kennedy, 2007)

Variasi lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision sebagai berikut: 1) Jika tidak

memungkinkan membentuk lingkaran–lingkaran kursi, aturlah sebuah diskusi

panel yang melingkar sebagai gantinya. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk

tiap–tiap pertanyaan diskusi. Jika menggunakan sebuah susunan ruang kelas

berbentuk U atau sebuah meja konferensi, maka harus menentukan salah satu dari

meja sebagai kelompok panel. 2) Gunakan saja satu pertanyaan diskusi daripada

tiga. Ajaklah masing–masing kelompok urutan berikutnya merespon diskusi

kelompok sebelumnya. (Silberman, 1996)

Strategi Three-stage Fishbowl Decison merupakan strategi pembelajaran

yang berupa diskusi dan debat. Penelitian Kennedy (2007) menyimpulkan bahwa

kelas debat memberikan kesempatan kepada siswa menjadi ikut serta, terutama
18

jika guru menggunakan model debat yang melibatkan lebih dari dua sampai empat

siswa. Walaupun begitu, jika hanya empat siswa yang berpartisipasi debat secara

lisan, hal–hal baru dalam materi pelajaran yang biasa dapat meningkatkan tingkat

ketertarikan dan perhatian siswa. Disimpulkan dalam penelitiannya bahwa debat

sebagai sebuah strategi pembelajaran aktif yang mempertinggi pembelajaran

terutama pada daerah penguasaan konsep seperti halnya membangun kemampuan

berfikir kritis, kemampuan berkomunikasi secara lisan, dan empati. Pada

penelitian Walker (2003) juga menyimpulkan bahwa diskusi kelas dan debat dapat

meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dengan berbagai macam teknik

dapat digunakan. Kemampuan berfikir kritis penting untuk didukung dan

diterapkan semua jenjang pendidikan.

Menurut Zaini (2007), strategi diskusi dapat digunakan dalam semua kelas

baik kelas besar maupun kelas kecil. Diskusi cocok digunakan ketika guru ingin

melakukan hal–hal sebagai berikut: a) membantu siswa belajar berfikir dari sudut

pandang subjek bahasan dengan memberi praktek berfikir, b) membantu siswa

mengevaluasi logika serta bukti–bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain, c)

memberi kesempatan pada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu

prinsip, d) membantu siswa menyadari akan suatu masalah dan

memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh, e)

menggunakan bahan–bahan dari anggota lain dalam kelompoknya, f)

mengembangkan motivasi belajar, dan g) memperoleh feedback yang cepat

tentang seberapa jauh suatu tujuan tercapai. Beberapa kendala yang dihadapi jika

menggunakan model diskusi yaitu mendapatkan partisipasi siswa, membuat siswa


19

sadar akan kemajuan menuju tujuan pembelajaran, dan mengatasi reaksi–reaksi

emosional dari siswa.

Berdasarkan penelitian–penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa

pembelajaran aktif dengan menggunakan strategi diskusi dan debat dapat

memberi wadah bagi siswa untuk mengeluarkan kemampuan mereka. Siswa

diajak untuk mengeluarkan pendapat, memberikan saran atau kritik yang

membantu siswa untuk mendengarkan orang lain, menghargai orang lain, berfikir

tentang penyebab dari kejadian–kejadian yang ada di sekitar siswa serta

mengajarkan siswa untuk bersikap toleransi terhadap orang lain. Siswa juga diajak

untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya di depan orang lain.

Keikutsertaan siswa selama pembelajaran aktif yang diterapkan di kelas

memberikan manfaat yang banyak bagi siswa untuk mengeksplorasi semua

kemampuan yang dimiliki.

2.4 Aktivitas

Tidak akan ada proses belajar jika tidak ada aktivitas yang dilakukan

siswa. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan perubahan pengetahuan–pengetahuan, nilai–nilai sikap, dan

keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.

Terdapat berbagai macam aktivitas belajar. Paul D. Dierich mengelompokkan

aktivitas belajar siswa menjadi 8, yaitu: 1) Kegiatan visual meliputi kegiatan

membaca, melihat gambar–gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,

pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2) Kegiatan lisan (oral)

meliputi kegiatan mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu


20

kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

berwawancara, diskusi. 3) Kegiatan mendengar meliputi mendengar, menyajikan

bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 4) Kegiatan menulis

meliputi kegiatan menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat

sketsa, merangkum, mengerjakan tes, mengisi angket. 5) Kegiatan menggambar

meliputi kegiatan membuat grafik, diagram, peta, pola. 6) Kegiatan metrik

meliputi kegiatan melakukan percobaan, memilih alat–alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari,

berkebun. 7) Kegiatan mental meliputi kegiatan merenungkan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan–

hubungan, membuat keputusan. 8) Kegiatan emosional meliputi minat,

membedakan, berani, tenang, dan sebagainya.

Pembelajaran aktif yang dirancang dalam penelitian ini memfokuskan

pada aktivitas siswa yang dapat diamati meliputi 4 jenis aktivitas yaitu: a)

aktivitas melihat, b) aktivitas mendengar, c) aktivitas menulis dan d) aktivitas

lisan. Aktivitas melihat yang diamati meliputi memperhatikan demonstrasi dan

memperhatikan diskusi yang berlangsung selama pembelajaran. Aktivitas

mendengar yang diamati meliputi mendengarkan penjelasan guru, menjalankan

instruksi guru, mendengarkan berbagai pendapat, ide atau sanggahan yang

dikemukakan teman, dan menyimak jalannya diskusi. Aktivitas menulis yang

diamati meliputi membuat catatan hasil diskusi kelompok, merangkum diskusi


21

kelompok lain dan merangkum penjelasan guru. Aktivitas lisan yang diamati

meliputi aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat, dan berdiskusi.

Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat,

diantaranya siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri,

berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, memupuk

kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat

memperlancar kerja kelompok, siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan

kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan

perbedaan individual, memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang

demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat, membina dan memupuk

kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang

tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa, pembelajaran dan belajar

dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman

dan berpikir kritis serta menghindari terjadinya verbalisme, pembelajaran dan

kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat

yang penuh dinamika. (Hamalik, 2007: 90 - 91)

2.5 Pokok Bahasan Tekanan

2.5.1 Tekanan pada Zat Padat

Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F

dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A. Besar tekanan yang dialami

suatu benda dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

dengan: P = tekanan ( atau Pascal)


22

= gaya tekan (N)

A = luas permukaan ( )

Semakin besar gaya tekan yang diberikan, semakin besar pula tekanan

yang terjadi. Tetapi, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin

kecil tekanan yang terjadi. Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan

gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. (Wasis, 2008: 184)

2.5.2 Tekanan Pada Zat Cair

2.5.2.1 Tekanan Hidrostatik

Tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h).

P~h

Jenis zat cair memengaruhi tekanan hidrostatis dan yang membedakan

suatu jenis zat tertentu adalah massa jenis ( ). Semakin besar massa jenis suatu

zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu. Tekanan suatu zat

cair sebanding dengan besarnya massa jenis:

P~

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair, sehingga:

Karena dan , maka:

dengan:

P : tekanan (N/m)

: massa jenis zat cair ( )


23

g : percepatan gravitasi ( )

h : tinggi zat cair (m)

Tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di

dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair

yang serba sama adalah sama.

2.5.2.2 Hukum Pascal

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di

ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata.

Ketika pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya

sebesar terhadap luas bidang , akibatnya timbul tekanan sebesar . Menurut

Pascal, tekanan ini akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga

tekanan akan diteruskan ke pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian,

pada pengisap yang besar pun terjadi tekanan yang besarnya sama dengan .

Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas bidang tekan pengisap kedua ( )

sebesar sehingga kamu dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

Gaya yang ditimbulkan pada pengisap besar adalah:


24

Dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek gaya yang besar dari

gaya yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar. Inilah prinsip kerja

sederhana dari alat teknik pengangkat mobil yang disebut pompa hidrolik.

2.5.2.3 Bejana Berhubungan

Tuhan menciptakan permukaan air selalu rata. Bentuk permukaan air tidak

dipengaruhi oleh bentuk permukaan dasarnya atau bentuk tabungnya, dengan

syarat tempat air tersebut berhubungan. Gejala ini disebut sebagai prinsip bejana

berhubungan.

2.5.2.4 Hukum Archimedes

Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-

olah berkurang. Peristiwa ini tentu bukan berarti ada massa benda yang hilang,

namun disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya

berlawanan dengan arah berat benda. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke

atas ( ). Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat

benda di dalam air.

dengan: FA = gaya apung atau gaya ke atas (N)

wu = berat benda di udara (N)

wA = berat benda di air (N)

Hukum Archimedes menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke

dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung

(gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya

(dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.


25

Karena dan , maka: , sehingga:

dengan: = gaya apung (N)

= massa jenis zat cair ( )

V = volume zat cair yang didesak atau volume benda yang tercelup ( )

g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s)

Keadaan benda di dalam air dibagi menjadi:

a. Terapung

Suatu benda dikatakan mengapung jika besar gaya ke atas atau gaya

Archimedesnya lebih besar dibanding gaya ke bawahnya (gaya beratnya).

Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair

( ).

b. Melayang

Suatu benda dikatakan melayang atau terbang jika besar gaya ke atas (gaya

Archimedes) sama dengan gaya ke bawah (gaya berat) benda tersebut.

Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat cair

( ).

c. Tenggelam

Suatu benda dikatakan tenggelam jika besar gaya ke atas (gaya Archimedes)

lebih kecil daripada gaya ke bawahnya (gaya beratnya).


26

Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair

( ). (Karim, 2008: 213-224)

2.5.3 Tekanan Udara

Udara yang ada di atmosfer memiliki tekanan. Tekanan udara muncul

sebagai akibat berat partikel udara yang tertarik gaya gravitasi bumi. Jika gaya

tarik terhadap partikel ini hilang maka partikel udara akan terbang ke luar angkasa

dan bumi tak memiliki atmosfer. Tekanan udara di suatu tempat tertentu sedikit

bervariasi menurut cuaca. Pada permukaan laut, rata–rata tekanan atmosfer adalah

. Nilai ini digunakan untuk mendefinisikan satuan tekanan lain

yang sering digunakan yaitu atmosfer (disingkat atm):

(Giancoli, 2001: 326-329)

2.6 Kerangka Berfikir

Suatu pembelajaran dengan kurikulum KTSP, menuntut guru dan siswa

menciptakan suasana belajar yang berpusat pada partisipasi dan keaktifan siswa.

Siswa bukan lagi sebagai obyek, melainkan subyek yang melakukan pembelajaran

melalui pengalaman–pengalaman yang diperoleh agar dapat membangun

pengetahuan dan konsep dari apa yang siswa pelajari. Guru bertugas merancang

pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk dapat aktif menggali informasi

sebanyak–banyaknya selama pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage

Fishbowl Decision yang dirancang agar siswa dapat belajar berdiskusi, bertukar

informasi dengan temannya, dan saling bertukar pendapat yang diharapkan dapat
27

membangkitkan kemauan siswa untuk menggali potensi dan pengetahuan yang

dimiliki, sehingga siswa benar–benar mengaktifkan pikirannya untuk memperoleh

pengetahuan yang diinginkan. Keikutsertaan siswa dalam pembelajaran yang

dirancang agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam membangun konsep fisika

dengan pengalaman sendiri diharapkan meningkatkan aktivitas belajar dan hasil

belajar kognitif siswa lebih baik dibandingkan dengan aktivitas dan hasil belajar

siswa dengan pembelajaran yang biasa siswa lakukan.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered),


siswa sebagai subjek pembelajaran dan siswa aktif
membangun pengetahuannya sendiri.

Guru sebagai fasilitator merancang dan menerapkan


pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa
membangun pengetahuannya sendiri dan berpartisipasi
aktif selama pembelajaran berlangsung.

1. Siswa aktif belajar dan


mendominasi pembelajaran
2. Siswa menemukan dan Pembelajaran Aktif
membangun pengetahuannya (Active Learning)
3. Pembelajaran bersifat interaktif
dan tidak monoton

Pembelajaran dengan strategi Three-stage


Fishbowl Decision dilengkapi dengan
demonstrasi dan lembar diskusi

Aktivitas belajar dan hasil


belajar siswa meningkat.

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian


28

2.7 Hipotesis

Mengacu pada latar belakang dan permasalahan, maka hipotesis pada

penelitian ini adalah:

2.7.1 Hipotesis Nol (Ho)

1. Pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision kurang

efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII.

2. Penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan

hasil belajar siswa lebih rendah atau sama dengan model pembelajaran

ceramah dan tanya jawab.

2.7.2 Hipotesis Alternatif (Ha)

1. Strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII.

2. Penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran

ceramah dan tanya jawab.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP

Negeri 1 Gajah tahun ajaran 2010/2011. Kelas VIII SMP Negeri 1 Gajah

sebanyak 7 kelas.

3.1.2 Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive

random sampling. Peneliti menentukan 2 kelas sebagai obyek penelitian yaitu

kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan VIII E sebagai kelas kontrol.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Active

Learning dengan strategi Three-Stage Fishbowl Decision

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar

siswa konsep tekanan siswa SMP kelas VIII

29
30

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design.

Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan

satu kelas sebagai kelas kontrol.

R O1 X O2
R O3 O4 (Sugiyono, 2008: 76)

Keterangan:

R : sampel diambil secara acak (Random) baik kelas eksperimen maupun kontrol

O1 : pretest kelompok eksperimen

O2 : posttest kelompok eksperimen

O3 : pretest kelompok kontrol

O4 : posttest kelompok kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random.

Pelaksanaannya, model Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl

Decision diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran ceramah

diterapkan pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, pembelajaran aktif dengan

menggunakan diskusi berbentuk Three-stage Fishbowl Decision dengan

dirangsang demonstrasi pada awal pembelajaran. Adanya demonstrasi

dimaksudkan untuk membantu merangsang siswa berfikir sebelum diskusi. Pada

kelas kontrol, guru menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan

tanya jawab yang biasa dilakukan pada pertemuan–pertemuan sebelumnya. Untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa, hasil pretest akan

dibandingkan dengan hasil postest. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas


31

belajar siswa menggunakan lembar observasi aktivitas kelas pertemuan awal dan

akhir pada pokok bahasan tekanan baik pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol. Berikut ini bagan alur penelitian:

Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Tekanan

UJI COBA Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Langkah yang
dilakukan: Pretest Pretest
1. Menyusun
kisi-kisi
Pembelajaran aktif Pembelajaran
soal
(Active Learning) ceramah dan
2. Menyusun
dengan strategi Three- tanya jawab
soal dan
stage Fishbowl
kunci
jawaban Decision
3. Melakukan
uji coba Observasi Aktivitas
soal Belajar Siswa
4. Melakukan
uji validitas,
Post-test Post-test
reliabilitas,
tingkat
kesukaran Hasil Belajar dan Hasil Belajar dan
soal, dan Aktivitas Belajar Aktivitas Belajar
daya Siswa Siswa
pembeda
untuk hasil
uji coba
soal Terdapat perbedaan hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
REVISI

Model Active Learning dengan strategi Three-stage


Fishbowl Decision lebih efektif untuk meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa SMP kelas
VIII pokok bahasan tekanan

Gambar 3.1 Alur Penelitian


32

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pemberian Skor

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga

yaitu:

3.4.1 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh daftar nama siswa serta nilai

pretest dan posttest siswa yang menjadi sampel.

3.4.2 Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam belajar

siswa khususnya pada materi tekanan. Tes diberikan dua kali yaitu sebelum dan

sesudah pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan

ganda. Banyaknya skor yang diperoleh siswa dihitung dari banyaknya jawaban

yang cocok dengan kunci jawaban.

3.4.3 Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung

menggunakan lembar pengamatan untuk mengukur aktivitas belajar siswa dalam

kelas. Skor yang diberikan pada rentang 1 – 4 yang tersusun lengkap pada kisi -

kisi lembar observasi.

3.5 Analisis Instrumen

3.5.1 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, dan soal untuk

mengukur hasil belajar kognitif siswa. Instrumen tersebut dikonsultasikan dengan

Dosen Pembimbing meliputi isi, struktur kalimat, tata bahasa, dan tata tulisan
33

yang harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Isi silabus, RPP, soal, lembar

observasi disesuaikan dengan model Active Learning dengan strategi Three-stage

Fishbowl Decision yang akan diterapkan dalam kelas eksperimen sehingga alat

yang digunakan dalam penelitian ini dapat mengukur apa yang ingin diukur

peneliti, yaitu hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa.

3.5.2 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya soal harus

dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pretest-posttest. Uji

coba soal dalam penelitian ini dilakukan di kelas IX A SMP Negeri 1 Gajah.

Tahapan analisis soal setelah dilakukan uji coba soal sebagai berikut:

3.5.2.1 Uji Validitas

Soal yang sudah dibuat dan diuji coba dilakukan dua pengujian, yaitu

pengujian validitas isi dan pengujian validitas butir soal.

3.5.2.1.1 Uji Validitas Isi

Untuk pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi soal dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Soal yang akan

dilakukan uji validitas isi disertai dengan kisi – kisi soal. Pengujian validitas isi

harus dilakukan oleh ahli, dalam hal ini ahli tersebut adalah dosen pembimbing.

Soal yang dibuat sebanyak 40 soal, sedangkan yang digunakan sebanyak 30 soal.

3.5.2.1.2 Uji Validitas Butir Soal

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2008: 121)
34

Untuk menghitung validitas item (butir soal) menggunakan korelasi point

M p  Mt p
biseral, sebagai berikut: rpbi  (Arikunto, 2006 : 283)
St q

Keterangan :

rpbi : koefisien korelasi biserial


M p : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari

validitasnya

M t : rerata skor total

S t : standar deviasi dari skor total

p :proporsi siswa yang menjawab benar

q :proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)

Harga r yang diperoleh harus diuji melalui tabel uji (t-test) sebagai berikut:

r 2 (n  1)
t (Arikunto, 2006: 294)
(1  r 2 )

Dengan db = n – 2 kemudian dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka

soal tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh harga t tabel = 1,69. Sedangkan hasil

analisis validitas masing-masing butir soal dari 40 soal pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal

No Kriteria Soal Nomor Soal


2, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 29, 33,
1. Valid
34, 36, 37, 40
1, 3, 4, 9, 10, 12, 15, 19, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 30,
2. Tidak Valid
31, 32, 35, 38, 39
Data selengkapnya terdapat pada lampiran 8.
35

3.5.2.2 Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal menunjukkan bahwa sebuah instrumen dapat mengukur

sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu syarat

instrumen yang baik adalah konsistensi, keajegan atau tidak berubah – ubah.

Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 sebagai

berikut:

( ) (Arikunto, 2007 : 101)

Keterangan :

r : koefisien reliabilitas secara keseluruhan

n : banyak item

p : proporsi subyek yang menjawab dengan benar

q : proporsi subyek yang menjawab dengan salah (q = 1-p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

s : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel dengan taraf

signifikansi 5 %. Jika harga r hitung > r tabel maka soal yang diujikan memiliki

kriteria reliabel.

Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh r = 0,607 dan r tabel = 0,344.

Maka soal uji coba tersebut dinyatakan reliabel.

3.5.2.3 Taraf Kesukaran Soal

Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah :

(Arikunto, 2007 : 209)


36

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran sebaga berikut:

0,00 ≤ P < 0,30 adalah soal tergolong sukar

0,30 ≤ P < 0,70 adalah soal tergolong sedang

0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal tergolong mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal


No Kriteria Nomor Soal
1, 2, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 26, 29, 30,
1. Mudah
33, 34, 36, 38, 39, 40
2. Sedang 3, 9, 15, 18, 22, 24, 25, 27, 28, 37
3. Sukar 4, 6, 8, 14, 23, 31, 32, 35
Data selengkapnya dapat terlihat pada lampiran 8.

3.5.2.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Besarnya daya pembeda (D) dirumuskan:

(Arikunto, 2007: 213)

Keterangan:

DP : Daya pembeda

JBA : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
37

JSA : banyaknya siswa pada kelompok atas

Klasifikasi daya pembeda:

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : jelek

0,20 < D ≤ 0,40 : cukup

0,40 < D ≤ 0,70 : baik

0,71 < DP ≤ 1,00 : baik sekali

Berikut ini hasil analisis daya pembeda soal uji coba:

Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal


No Kriteria Nomor Soal
1, 2, 4,5,6,7, 9, 11, 13, 15, 16, 19, 21, 26, 28, 29, 30, 33,
1. Jelek
34, 35, 38, 40
2. Cukup 8, 14, 20, 23, 24, 25, 36, 37
3. Baik 17, 18, 22
4. Baik Sekali -
5. Buang 3, 10, 12, 27, 31, 32, 39
Data selengkapnya dapat terlihat pada lampiran 8.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap

awal dan tahap akhir.

3.6.1 Tahap Awal

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel yang

digunakan terdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas

menggunakan Chi-Kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:

( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung (Sugiyono, 2007: 104)
fh
38

Keterangan :

: chi kuadrat

: frekuensi yang diobservasi

: frekuensi yang diharapkan

Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.

3.6.1.2 Uji Homogenitas

Pada awal penelitian, peneliti harus mengetahui apakah sampel yang akan

diteliti bersifat homogen atau tidak. Hipotesis statistiknya:

: tidak terdapat perbedaan antara varians 1 dan varians 2 (data

bersifat homogen)

: terdapat perbedaan antara varians 1 dan varians 2 (data tidak

homogen)

Uji homogenitas dilakukan menggunakan rumus berikut:

(Sudjana, 2005 : 250)

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima berarti data bersifat homogen, jika

Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak yang berarti data tidak homogen.

3.6.2 Tahap Akhir

Data hasil penelitian akan diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut:

3.6.2.1 Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Penilaian aktivitas dari lembar observasi dianalisis dengan menggunakan

rumus distribusi persentase sebagai berikut:

(Ali, 1993: 184)


39

Keterangan:

P : persentase pelaksanaan

S : jumlah skor perolehan

N : jumlah skor total

Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut:

76% - 100% : baik

56% - 75% : cukup

40% - 55% : kurang baik

< 40% : tidak baik

3.6.2.2 Analisis Hasil Belajar Siswa

3.6.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian

terdistribusi normal atau tidak. Data pretest dan posttest harus dilakukan uji

normalitas datanya, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Untuk melakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat yang dirumuskan

sebagai berikut:

( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung (Sugiyono, 2007: 104)
fh

Keterangan :

: chi kuadrat

: frekuensi yang diobservasi

: frekuensi yang diharapkan

Jika , maka data terdistribusi normal.


40

3.6.2.2.2 Mengukur Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa

Efektivitas hasil belajar dan aktivitas dilihat melalui peningkatan

aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang dihitung menggunakan rumus Gain

rata-rata ternormalisasi, yaitu:

〈 〉 〈 〉
〈 〉 (Hake, 1998: 65)
〈 〉

Keterangan:

〈 〉 = skor rata-rata hasil posttest

〈 〉 = skor rata-rata hasil pretest

Besarnya faktor <g> dikategorikan sebagai berikut:

〈 〉 : peningkatan tergolong tinggi

〈 〉 : peningkatan tergolong sedang

〈 〉 : peningkatan tergolong rendah

3.6.2.2.3 Uji Efektivitas

Untuk mengetahui model pembelajaran aktif efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, maka perlu diuji signifikansi hasil peningkatan hasil belajar

siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

x  0
t
s/ n (Sudjana, 2005: 227)

Keterangan:

x : rata – rata posttest kelas

0 : nilai standar (KKM)

s : simpangan baku
41

n : jumlah sampel

dk :n–1

Hipotesis yang digunakan:

Ho : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak signifikan

Ha : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan

Kriteria pengujian: Ho diterima jika  t11 2  t  t11 2 dan Ho ditolak jika

 t11 2  t atau t  t11 2 .

3.6.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan hasil belajar

dan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji

satu pihak (uji t-test sampel berkorelasi )sebagai berikut:

X1  X 2
t
s12 s22  s  s2 
  2r  1  
n1 n2  n  n 
 1  2 

Dengan r 
 XY (Sugiyono, 2007: 119)
( X Y 2 2
)
Keterangan:

X1 : rata – rata kelas eksperimen

X2 : rata – rata kelas kontrol

s1 : simpangan baku kelas eksperimen

s2 : simpangan baku kelas kontrol

s12 : varians kelompok eksperimen

s 22 : varians kelompok kontrol


42

r : koefisien korelasi

n1 : jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 : jumlah siswa kelompok kontrol

Hipotesis yang digunakan:

Ho: Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas

kontrol

Ha: Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi atau lebih baik

dibandingkan kelas kontrol

Kriteria pengujian yaitu jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika t >
t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gajah,

dilaporkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk hasil analisis data tahap

awal dan hasil analisis tahap akhir.

4.1.1 Hasil Analisis Data Tahap Awal

Pada tahap awal penelitian, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas

menggunakan hasil Ujian Akhir Semester I (UAS) tahun ajaran 2010/2011. Dua

kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah VIII D dan kelas kontrol

adalah VIII E. Pengambilan kedua sampel tersebut secara acak. Hasil Uji

normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII D dan E


Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
 2
hitung 5,34 8,42
dk 5 5
 tabel
2
11,07 11,07
Kriteria Data normal Data normal
Perhitungan selengkapya dapat dilihat lampiran 5 dan 6.

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas


Kelas Ftabel dk pembilang dk penyebut Ftabel Kriteria
VIII D
1,287 31 34 1,77 Data homogen
VIII E

Uji homogenitas menggunakan dua varians kelas menghasilkan Fhitung

sebesar 1, 287 dengan dk pembilang = 31, dk penyebut = 34 dan taraf signifikansi

43
44

5% diperoleh Ftabel sebesar 1,77. Karena Fhitung < Ftabel maka kedua sampel tersebut

homogen, yang berarti bahwa kemampuan kedua kelas tersebut sama. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir

4.1.2.1 Hasil Belajar Siswa

Sebelum pembelajaran pokok bahasan tekanan dimulai, siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan

awal siswa tentang materi tekanan. Selanjutnya kelompok eksperimen

memperoleh pembelajaran menggunakan metode Active Learning dengan strategi

Three-stage Fishbowl Decision, sedangkan kelompok kontrol memperoleh

pembelajaran menggunakan metode ceramah yang biasa dilakukan oleh guru pada

pertemuan–pertemuan sebelumnya. Pada akhir pembelajaran, siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar

kognitif siswa setelah memperoleh pembelajaran pokok bahasan tekanan.

Rekapitulasi hasil pretest dan posttest hasil belajar kognitif siswa disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Rekapitulasi Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif


Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Sumber Variasi
Pretest Posttest Pretest Posttest
Rata - rata 40,78 68,56 45,58 61,82
Nilai tertinggi 60 87 70 77
Nilai terendah 20 50 23 47
Standar Deviasi (s) 9,41 9,63 10,91 7,76
Varians (s2) 91,09 95,66 119,06 60,28
45

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 16.

Data pretest maupun data posttest baik kelas eksperimen maupun kelas

kontrol dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui data terdistribusi normal

atau tidak. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil uji normalitas data pretest dan

posttest pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sumber Variasi
Pretest Posttest Pretest Posttest
 hitung
2
10,98 7,16 11 10,33
dk 5 5 5 5
 tabel
2
11,07 11,07 11,07 11,07
Kriteria Data terdistribusi normal

Uji normalitas terhadap data pretest dan posttest baik kelas eksperimen

dan kelas kontrol menghasilkan kesimpulan bahwa datanya terdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran 14,15,17 dan 18.

Karena terdistribusi normal maka uji gain ternormalisasi dapat digunakan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Berikut ini tabel hasil uji peningkatan hasil belajar kognitif siswa

kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sumber Variasi
Pretest Posttest Pretest Posttest
Rata – rata (%) 0,408 0,686 0,456 0,618
Gain <g> 0,469 0,298
Kategori Sedang Rendah
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 dan 21.
46

Berdasarkan data hasil uji peningkatan hasil belajar siswa (uji gain) dapat

dilihat bahwa rata–rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 40,781

dan 68,563 dengan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,469 yang

termasuk kategori sedang, sedangkan rata–rata nilai pretest dan posttest kelas

kontrol adalah 0,456 dan 0,618 dengan peningkatan hasil belajar kelas kontrol

sebesar 0,298 yang termasuk kategori rendah. Dari uji peningkatan hasil belajar

ini dapat dilihat bahwa pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl

Decision yang diterapkan pada kelas eksperimen lebih efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran ceramah di kelas

kontrol.

Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran terhadap hasil

belajar kognitif siswa menggunakan t-test membandingkan rata–rata kelas hasil

belajar kognitif siswa dengan kriteria kelulusan minimal (KKM) sebesar 65. Hasil

analisis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Hasil Uji Efektivitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas Rata - rata dk thitung ttabel Kriteria
Eksperimen 68,563 31 2,094 2,03 Signifikan
Kontrol 61,818 32 -2,354 2,03 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 dapat dilihat bahwa peningkatan hasil

belajar kognitif siswa baik kelas eksperimen dan kelas kontrol sama–sama

meningkat dan signifikan. Tetapi kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif

dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision menunjukkan peningkatan dengan

kategori sedang (g = 0,469) dan signifikan, berarti bahwa model pembelajaran

aktif lebih efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar dibandingkan kelas
47

kontrol mengalami peningkatan rendah (g = 0,298) meskipun signifikan.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 22.

Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk

melakukan uji hipotesis penelitian ini. Uji hipotesis hasil belajar kognitif siswa

menggunakan uji satu pihak yaitu uji pihak kanan menggunakan t-test sampel

berkorelasi.

Tabel 4.7 Hasil Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Rata-rata Varians dk t hitung t tabel Kriteria
Eksperimen 68,563 92,641 Kelas Eksperimen
63 3,533 1,665 lebih baik dibanding
Kontrol 61,818 60,278
kelas kontrol
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23.

Berdasarkan hasil uji satu pihak diperoleh hasil bahwa thitung sebesar 3,533,

dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 1,665. Karena

thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa hasil belajar

kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Data hasil observasi aktivitas siswa, digunakan untuk mengetahui

keaktifan siswa selama pembelajaran materi tekanan menggunakan pembelajaran

aktif melalui strategi Three-stage Fishbowl Decision di SMP Negeri 1 Gajah.


48

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal Aktivitas Siswa


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata - rata 19,69 16,79
Skor tertinggi 31 23
Skor terendah 13 12
Kriteria Tidak Baik Tidak Baik
Data selengkapnya terdapat pada lampiran 24 dan 28.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Akhir Aktivitas Siswa


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata - rata 43,88 24,15
Skor tertinggi 58 38
Skor terendah 17 15
Kriteria Cukup Baik Kurang Baik
Data selengkapnya terdapat pada lampiran 25 dan 29.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan rata–rata aktivitas kelas

eksperimen menjadi 43,88 berkategori cukup baik, sedangkan kelas kontrol

mengalami peningkatan rata–rata aktivitas sebesar 24,15 berkategori kurang baik.

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
Sumber Variasi
Awal Akhir
 2
hitung 10,32 11,068
dk 5 5
 tabel
2
11,07 11,07
Kriteria Data terdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 dan 27.

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
Sumber Variasi
Awal Akhir
2
hitung 10,33 10,83
dk 5 5
 tabel
2
11,07 11,07
Kriteria Data terdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 dan 31.
49

Untuk mengetahui efektivitas peningkatan aktivitas belajar siswa

menggunakan uji gain ternormalisasi yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.12

dan 4.13 berikut.

Tabel 4.12 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
Sumber Variasi
Awal Akhir
Rata – rata (%) 0,197 0,439
Gain <g> 0,301
Kategori Sedang
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.

Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa pembelajaran kelas

eksperimen dengan menggunakan Active Learning melalui strategi Three-stage

Fishbowl Decision dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas dengan

peningkatan sebesar 0,301 yang termasuk kategori sedang, yang dapat dikatakan

pembelajaran aktif efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Tabel 4.13 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
Sumber Variasi
Awal Akhir
Rata – rata (%) 0,168 0,242
Gain <g> 0,088
Kategori Rendah
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.

Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa pembelajaran kelas kontrol

dengan menggunakan pembelajaran ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa di kelas dengan peningkatan sebesar 0,088 yang termasuk kategori rendah,

dapat dikatakan pembelajaran ceramah kurang efektif untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa.


50

Selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata–rata aktivitas belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol menggunakan data aktivitas belajar pada pertemuan

akhir untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar antara kedua kelas tersebut.

Tabel 4.14 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata–rata: Uji Satu Pihak
Kelas Rata-rata Varians dk t hitung t tabel Kriteria
Eksperimen 43,875 102,565 Aktivitas belajar
kelas eksperimen
63 9,887 1,665
Kontrol 24,152 26,570 lebih baik dari kelas
kontrol
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34.

Berdasarkan uji kesamaan dua rata–rata (uji satu pihak), diperoleh thitung

sebesar 9,887 , dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel diperoleh

1,665. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa

aktivitas belajar kelas eksperimen berbeda dan lebih baik dibandingkan aktivitas

belajar kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa lebih efektif dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disajikan diagram batang

perbandingan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut:
51

100
87
90
77
80
68.56
70 61.82
60 50 47
50 Kelas Eksperimen
40
Kelas Kontrol
30
20
10
0
Nilai TertinggiNilai Terendah Rata - rata

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Diagram batang yang disajikan pada gambar 4.1 menunjukkan

perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata–rata antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Nilai tertinggi kelas eksperimen sebesar 87 sedangkan nilai

tertinggi kelas kontrol sebesar 77. Nilai terendah kelas eksperimen sebesar 50

sedangkan kelas kontrol sebesar 47. Rata–rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen sebesar 68,56 sedangkan kelas kontrol sebesar 61,82. Hasil belajar

masing–masing kelas kemudian dilakukan pengujian peningkatan hasil belajar

menggunakan uji gain ternormalisasi <g> dan peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen sebesar 0,469 yang termasuk kategori sedang, sedangkan peningkatan

hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,298 yang termasuk kategori rendah. Untuk

masing–masing kelas, peningkatan hasil belajar yang dihasilkan kemudian

dilakukan uji efektivitas menggunakan uji t yang membandingkan rata–rata kelas

eksperimen dengan nilai KKM yang ditetapkan sebesar 65. Hasil uji t yang

dilakukan diperoleh hasil bahwa thitung kelas eksperimen sebesar 2,094 dan thitung

kelas kontrol sebesar -2,354. Jika thitung masing–masing kelas dibandingkan


52

dengan ttabel maka peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama–sama signifikan yang berarti bahwa kedua model pembelajaran yang

diterapkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi, besarnya

peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibanding

kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif meningkatkan hasil belajar

siswa dibandingkan model pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas

kontrol.

Selanjutnya, hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan uji satu pihak (uji pihak kanan). Berdasarkan uji pihak kanan diperoleh

hasil thitung sebesar 3,533 dan ttabel sebesar 1,665 dengan dk = 63 dan taraf

signifikansi 5%. Karena thitung > ttabel (t1-α), maka Ho di tolak dan Ha diterima,

yang berarti bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif

dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dibandingkan model

pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas kontrol.

Penelitian ini dapat dikatakan sudah berhasil karena berdasarkan hasil

penelitian, hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan menolak hipotesis nol,

yaitu hasil belajar kognitif siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan

model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kognitif siswa pada kelompok kontrol

yang menggunakan model pembelajaran ceramah.

Pembelajaran aktif yang diterapkan pada kelas eksperimen dirancang

dengan memberi kesempatan seluas–luasnya bagi siswa untuk membangun


53

pengetahuannya sendiri berdasarkan informasi–informasi yang diperolehnya.

Pembelajaran aktif mengajak siswa untuk mulai memikirkan apa yang mereka

lihat, mereka dengar dan yang mereka lakukan. Murdoch dan Paul W. Guy (2010)

mengatakan bahwa teknik pembelajaran aktif dengan berkelompok lebih efektif

digunakan pada kelas kecil dibandingkan kelas besar, sedangkan pada penelitian

ini pembelajaran aktif diterapkan pada kelas besar. Pembelajaran aktif yang

digunakan dirancang dengan mengkombinasi diskusi kelompok dengan

dilengkapi lembar diskusi untuk setiap kelompok dan sebelum diskusi dimulai

dilakukan demonstrasi agar pembelajaran aktif dapat digunakan pada kelas besar.

Rata–rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 68,56 yang lebih tinggi

dibandingkan rata–rata nilai kelas kontrol sebesar 61,82, menunjukkan bahwa

pembelajaran aktif dapat digunakan pada kelas besar dengan membuat rancangan

yang tepat.

Adanya demonstrasi pada pembelajaran aktif digunakan untuk membantu

siswa untuk mulai berfikir tentang apa yang mereka lihat. Diskusi kelompok dan

lembar diskusi digunakan untuk membuat siswa mulai berfikir apa yang mereka

dengar dan lakukan. Kombinasi demonstrasi, diskusi kelompok yang disertai

lembar diskusi dan penjelasan guru di akhir pembelajaran membentuk

pembelajaran yang berusaha untuk mengajak siswa untuk menjadi subyek di kelas

bukan obyek yang hanya mendengar dan mendapat informasi dari guru saja. Hal

ini sesuai dengan penelitian Liam Kane (2004) yang menyatakan bahwa metode

yang digunakan akan berhasil jika didukung dengan rencana pembelajaran yang

dirancang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dipakai, serta peran
54

guru yang harus menjadi fasilitator yang baik sehingga kemampuan belajar siswa

melalui metode yang diterapkan dapat muncul dan berkembang.

Kombinasi demonstrasi, diskusi kelompok disertai lembar diskusi, dan

penjelasan guru sebagai penguatan membentuk rancangan pembelajaran aktif

yang baik untuk memberikan kesempatan bagi siswa mengembangkan

kemampuan yang dimiliki serta membangun pengetahuannya sendiri dengan cara

belajarnya sendiri. Menurut Marno (2009), setiap siswa memiliki cara belajar

sendiri – sendiri, ada siswa yang lebih mudah dengan cara melihat (tipe visual),

ada siswa yang lebih mudah belajar dengan mendengarkan (tipe auditori), dan ada

siswa yang lebih mudah belajar dengan melakukan (tipe kinestetik). Pembelajaran

aktif pada penelitian ini dirancang dengan demonstrasi, diskusi kelompok dan

penjelasan guru di akhir pembelajaran menjadi satu kesatuan saling terkait yang

membantu semua siswa belajar dengan tipe belajar visual, auditori maupun

kinestetik.

Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang meningkat sebesar 0,469, dan

uji pihak kanan menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen berbeda dan lebih

baik dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan

bahwa pembelajaran aktif tepat dan lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan

belajar kognitif siswa karena pembelajaran aktif mengajak siswa untuk

mendominasi pembelajaran. Siswa dilibatkan dalam semua kegiatan selama

pembelajaran berlangsung. Siswa diajak untuk memperhatikan dan melakukan

demonstrasi, siswa melakukan diskusi kelompok, siswa mendengarkan diskusi

kelompok lain, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa bertanya, siswa


55

menjawab pertanyaan, siswa membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok,

siswa membuat catatan dari penjelasan guru, serta siswa diharuskan terlibat aktif

secara penuh selama pembelajaran.

Seluruh kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dirancang untuk

membuat siswa mendominasi pembelajaran dan sebagai pelaku. Zaini dkk (2007)

menyatakan bahwa ketika siswa mendominasi pembelajaran maka hasil belajar

dapat dioptimalkan. Penelitian Kennedy (2007) juga menyatakan bahwa

pembelajaran aktif dengan diskusi dan debat, dapat mempertinggi penguasaan

konsep siswa. Hal ini terbukti pada penelitian ini, yang menunjukkan hasil belajar

siswa yang diberikan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl

Decision memberikan peningkatan sedang, rata – rata 68,56 yang lebih tinggi dari

KKM dan nilai tertinggi sebesar 87. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 72%

siswa (sebanyak 23 siswa) kelas eksperimen mendapatkan nilai di atas KKM,

sedangkan hanya 36% siswa (sebanyak 12 siswa) kelas kontrol yang mendapat

nilai di atas KKM. Strategi Three-stage Fishbowl Decision yang digunakan dalam

pembelajaran merupakan bentuk diskusi, yang menurut Zaini dkk (2007) diskusi

cocok jika guru ingin siswa mulai berfikir kritis, membantu siswa mencoba

memformulasikan penerapan suatu prinsip, membantu siswa memahami suatu

masalah dan memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh tujuan

pembelajaran ingin dicapai. Khususnya untuk penelitian ini tujuan yang

diinginkan dengan penerapan diskusi Three-stage Fishbowl Decision, siswa dapat

memahami dan menguasai konsep tekanan yang dievaluasi melalui tes kognitif.
56

Jika dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan ceramah dan tanya

jawab menjadikan siswa menjadi kurang berpartisipasi aktif, pembelajaran aktif

dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang diterapkan pada kelas

eksperimen memberikan tanggung jawab penuh kepada siswa untuk belajar dan

mengajak siswa melakukan sesuatu disamping mendengarkan guru serta

mengaplikasikan materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Silberman

bahwa ketika belajar adalah aktif, siswa banyak melakukan aktivitas, otak siswa

mulai berfikir, menyelesaikan masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari.

4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan perbandingan hasil aktivitas belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada diagram berikut:

70
58
60
50 43.88
38
40 Kelas Eksperimen
30 24.15 Kelas Kontrol
20 17 15

10
0
Skor Terendah Skor Tertinggi Rata - rata

Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian, rata–rata aktivitas awal belajar siswa kelas

eksperimen sebesar 0,197 dan aktivitas akhir sebesar 0,439, sedangkan rata–rata

aktivitas awal belajar siswa kelas kontrol sebesar 0,168 dan pada aktivitas akhir
57

sebesar 0,242. Uji peningkatan aktivitas belajar kelas eksperimen diperoleh

sebesar 0,301 berkategori sedang, sedangkan peningkatan aktivitas belajar kelas

kontrol sebesar 0,088 berkategori rendah. Berdasarkan peningkatan tersebut,

dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa kelas eksperimen memiliki

peningkatan yang lebih baik.

Selanjutnya, dilakukan uji kesamaan dua rata–rata digunakan untuk

membandingkan hasil aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji satu pihak

(uji pihak kanan) yang dilakukan menghasilkan thitung sebesar 9,887, sedangkan

dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 1,665. Karena

thitung > ttabel (t1- α), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa aktivitas

belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Dapat dikatakan

bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision

lebih efektif dan lebih baik dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa

dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.

Pada penelitian ini, ada empat jenis aktivitas yang diamati baik pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, yaitu: aktivitas melihat meliputi memperhatikan

demonstrasi dan memperhatikan diskusi yang berlangsung selama pembelajaran,

aktivitas mendengar yang diamati meliputi mendengarkan penjelasan guru,

menjalan instruksi guru, mendengarkan berbagai pendapat, ide atau sanggahan

yang dikemukakan teman, dan menyimak jalannya diskusi, aktivitas menulis yang

diamati meliputi membuat catatan hasil diskusi kelompok, merangkum diskusi

kelompok lain dan merangkum penjelasan guru, aktivitas lisan yang diamati
58

meliputi aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat, dan berdiskusi. Semua

aktivitas yang terlihat selama pembelajaran diberikan penilaian.

Pembelajaran aktif yang diterapkan pada kelas eksperimen selama

pembelajaran memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan setiap jenis

aktivitas yang mendukung mereka mendapatkan informasi, pengetahuan yang

berguna untuk membantu mempermudah belajar konsep tekanan. Adanya

demonstrasi, siswa diajak untuk memperhatikan, mengamati dan berfikir tentang

apa yang mereka lihat. Adanya bentuk diskusi Three-stage Fishbowl Decision

yang memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dengan teman, bertanya,

memikirkan topik diskusi, memikirkan masalah yang ditemukan, mengeluarkan

pendapat, melatih sikap toleransi terhadap orang lain dan mendengarkan orang

lain. Semua kegiatan dalam dalam pembelajaran aktif menuntut siswa untuk

menjadi pelaku yang mendominasi pembelajaran dengan arahan dan bimbingan

guru sebagai fasilitator. Aktivitas melihat, mendengar, menulis, dan lisan dapat

dilakukan oleh semua siswa dengan pembelajaran aktif yang dirancang

menggunakan kombinasi demonstrasi, diskusi Three-stage Fishbowl Decision,

dan penjelasan guru di akhir pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Meyer

& Jones (1993) dalam Yerigan (2008), yang mengemukakan bahwa pembelajaran

aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi

yang menggiring ke arah pemaknaan mengenai isi pelajaran, ide–ide, dan

berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari.

Pada awalnya merubah kebiasaan siswa kelas eksperimen dari obyek

menjadi subyek pembelajaran masih kesulitan. Partisipasi siswa untuk dapat


59

sepenuhnya menjadi subyek masih sulit, tetapi pada pengamatan aktivitas akhir

terdapat 12 siswa (sebanyak 37,5%) yang aktivitasnya berkategori baik, sebanyak

16 siswa (sebanyak 50%) yang aktivitas belajarnya berkategori cukup baik. Hasil

tersebut memperlihatkan siswa yang mulai terbiasa dengan model pembelajaran

aktif yang diterapkan. Hasil uji peningkatan aktivitas belajar siswa kelas

eksperimen sebesar 0,301 berkategori sedang, lebih baik dibandingkan kelas

kontrol yang peningkatan aktivitas sebesar 0,088 berkategori rendah. Hal ini

sesuai dengan penelitian Yerigan (2008) dilaporkan bahwa siswa yang

sebelumnya menikmati berinteraksi dengan teman sebaya secara dramatis

meningkatkan interaksi mereka. Meskipun beberapa siswa mengalami kesulitan

membiasakan diri dari pembelajaran tradisional (ceramah) ke kelas yang lebih

interaktif dan mengalami penurunan interaksi.

Penelitian D’Silva (2010) menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah

model pembelajaran yang terpusat pada tanggungjawab belajar siswa dengan

mengijinkan siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran yang mengaktualisasikan

pemikiran tingkat tinggi. Semua aktivitas yang dirancang kelas eksperimen yang

menggunakan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision

memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki

dan melatih tanggung jawab siswa sehingga siswa dapat membangun

pengetahuannya sendiri. Menurut Silberman (2006), ketika belajar adalah aktif,

siswa melakukan banyak aktivitas, dan otak siswa belajar berfikir, menyelesaikan

masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Siswa kelas eksperimen yang

diberi pembelajaran aktif menunjukkan aktivitas yang meningkat dan lebih baik
60

dibandingkan dengan kelas kontrol yang siswanya kurang aktif. Aktivitas yang

membaik memberikan dampak yang baik pula untuk hasil belajar siswa yang

sudah dibahas pada subbab sebelumnya. Berdasarkan uji pihak kanan, diperoleh

hasil bahwa aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision efektif untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa dengan peningkatan sebesar 0,301 (sedang) yang berbeda dan lebih

baik dibandingkan aktivitas belajar siswa yang diberikan pembelajaran ceramah

dan tanya jawab.

Penelitian ini mengalami beberapa hambatan, diantaranya pengaturan

waktu pelaksanaan pembelajaran yang harus dimanfaatkan lebih maksimal karena

masih ada diskusi kelompok yang kelebihan waktu dan masih banyak siswa yang

berusaha keras menyesuaikan diri dengan pembelajaran aktif yang diterapkan,

perlunya memotivasi siswa secara terus–menerus agar percaya diri untuk

berpendapat dan berdiskusi karena kondisi siswa yang belum terbiasa dengan

metode yang diterapkan, perlunya pengawasan dan perhatian lebih bagi siswa

yang kurang berpartisipasi aktif agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang

mengganggu, perlunya penekanan pada aktivitas bertanya karena siswa masih

belum seluruhnya terlibat penuh selama pembelajaran, serta perlunya simulasi

atau mencobakan strategi yang diterapkan agar siswa lebih siap untuk melakukan

pembelajaran.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang diperoleh penelitian ini sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji gain (<g>=0,301) dan uji pihak kanan (thitung = 9,887 →

thitung > t(1-α); α=5%) yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang

diterapkan lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa

dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.

2. Berdasarkan uji gain (<g>=0,469), uji efektivitas (thitung=2,094 → thitung >

t(1-1/2α), dan uji pihak kanan (thitung =3,533 → thitung > t(1-α) ; α=5%) yang

dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran aktif dengan

strategi Three-stage Fishbowl Decision yang diterapkan lebih baik (lebih

tinggi) dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.

5.2 Saran

Beberapa hal yang dapat peneliti sarankan, sebagai berikut:

1. Perlunya rancangan pembelajaran selanjutnya yang dapat menekankan

pada aktivitas lisan (bertanya) yang hasilnya masih kurang maksimal.

2. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat merancang pembelajaran aktif

yang dapat mencakup semua jenis aktivitas belajar.

61
62

3. Fasilitator harus dapat memberi motivasi, membimbing, dan selalu

memberi perhatian siswa yang kurang aktif agar tidak melakukan aktivitas

yang mengganggu dan siswa dapat memiliki kepercayaan diri untuk

melakukan aktivitas belajar secara mandiri

4. Adakan simulasi atau mengujicobakan strategi yang diterapkan sebelum

melakukan pengambilan data sehingga siswa lebih memahami apa yang

harus dilakukan.

5. Penelitian selanjutnya dapat merencanakan dan memanfaatkan waktu

pembelajaran yang lebih maksimal dibandingkan penelitian ini.


63

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. 2005. Strategi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. SUHUF. 17(1):
75-85

Ali, Mohamad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung:


Sarana Panca Karya

Anni, Catharina Tri. et al. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).


Jakarta: Bumi Aksara

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi


Revisi 6). Jakarta: PT Rineka Cipta

Cherney, Isabelle D. 2008. The Effects of Active Learning On Students’


Memories For Course Content. Active Learning in Higher Education.
9(2): 152-171

D’Silva, Icy. 2010. Active Learning. Journal of Education Administration and


Policy Studies. 2(6): 77-82

Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika (Edisi kelima). Diterjemahkan oleh Yuhilza


Hanum. 2001. Jakarta: Erlangga

Hake, Richard R. 1998. Interactive-engagement versus traditional methods: A six-


thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. American Journal of Physics. 66(1): 64 - 74

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Indrawati dan Wawan Sertiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Kane, Liam. 2004. Educators, Learners and Active Learning Methodologies.


International Journal of Lifelong Educations. 25(5): 275-286

Karim, Saeful. et.al. 2008. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional

Kennedy, Ruth. 2007. In-Class Debates: Fertile Ground for Active Learning and
the Cultivation of Critical Thinking and Oral Communication Skills.
International Journal of Teaching and Learning in Higher Education.
19(2): 183-190
64

Krisno, Agus. et.al. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Marno dan M Idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan


keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media

Murdoch, Brock and Paul W. Guy. 2002. Active Learning in Small and Large
classes. Accounting Education. 11(3): 271 – 282

Prince, Michael. 2004. Does Active Learning Work? A Review of the Research.
Journal of Engineering Education. 93(3): 223-231

Silberman, Mel. 1996. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.


Diterjemahkan oleh Sarjuli dkk. 2007. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Wagiran. 2006. Kesiapan Mahasiswa dalam Implementasi Pembelajaran Aktif.


Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. 6(2): 96-105

Walker, Stacy E. 2003. Active Learning Strategies to Promote Critical Thinking.


Journal of Athletic Training. 38(3): 263 – 267

Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2 SMP/MTs kelas
VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wiyanto, dkk. 2011. Panduan Penulisan Skripsi dan Artikel Ilmiah. Semarang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES

Yerigan, Tanya. 2008. Getting Active In The Classroom. Journal of College


Teaching & Learning. 5(6): 20-24

Zaini, Hisyam. dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTDS


Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga

Zwiers, Jeff. 2007. Professional Development for Active Learning in Sub-Saharan


Africa: Reflectively Practicing a Community-Centered Approach.
Journal of Education for International Development. 3(1): 1-15
65
66

Lampiran 1
KODE SISWA KELAS EKSPERIMEN
KELAS VIII D SMP N 1 GAJAH

NO KODE SISWA NAMA SISWA


1 E-01 ARI PUTRA
2 E-02 ARIF SETYAWAN PRASOJO
3 E-03 CAHYO NUGROHO
4 E-04 DEVI ANGGITA SARI
5 E-05 DIMAS SHOFILLYASA
6 E-06 EKA SETYA WAHYUNI
7 E-07 ELFIRA DIAN MAYASARI
8 E-08 ETNA WIDYA RANI
9 E-09 FITRA FEBRIANA LUTFIANTI
10 E-10 FUAD HANIF
11 E-11 GITA AMALIA
12 E-12 HERU SETIAWAN
13 E-13 INDAH SARI
14 E-14 LAELATUL QODRIYAH
15 E-15 M. FERRY ISWAN PRADANA
16 E-16 MARNGATUS SHOLEKHAH
17 E-17 MUHAMMAD ARIS S
18 E-18 MUHAMMAD KHOIRUL K
19 E-19 MUHAMMAD TAUFIQ I
20 E-20 NUR FAIDA
21 E-21 NURUL WIDIAWATI
22 E-22 PURBAYANA ADI S
23 E-23 PURNOMO
24 E-24 RISA CHOIROTUN NISA
25 E-25 RIZKI LUKI SAPUTRO
26 E-26 RYAN KURNIAWAN
27 E-27 SRI MASRIAH
28 E-28 TRI WIJANARKO
29 E-29 TRIMO MUJIONO
30 E-30 TUTY ALAWIYAH
31 E-31 WISNU EKO PRASETYO
32 E-32 YULI SUSANTI
67

Lampiran 2
KODE SISWA KELAS KONTROL
KELAS VIII E SMP N 1 GAJAH

KODE
NO NAMA SISWA
SISWA
1 K-01 AHMAD ZARKASI
2 K-02 ALAM WARTA KUSUMA
3 K-03 ANI HANDAYANI
4 K-04 ANIS MUTHOHAROH
5 K-05 ARIS TIYANTO
6 K-06 BAYU CAHYO HENDRIANTO
7 K-07 DEWI FATMAWATI
8 K-08 ELINA SYAFIATIN
9 K-09 ERIA DWI MEINDRIANI
10 K-10 ERNA DWI ARYANI
11 K-11 FERI WIDYATMOKO
12 K-12 FIQI ALAN IRMANSYAH
13 K-13 GALUH RAKASISWIH
14 K-14 IRFAN BUDI AWAN
15 K-15 ISTI YANATUN YATIMAH
16 K-16 JAMILATUN HALIMAH
17 K-17 KHOIRUL MUNZIRIN
18 K-18 LELY RACHMAWATI
19 K-19 LILIK PRASETYO
20 K-20 MOH. BUDI PRASETYO
21 K-21 MOH. RIDWAN
22 K-22 MUHAMMAD BAYU SUSENO
23 K-23 MUHAMMAD ISMAIL
24 K-24 NOVI INDRIYATI
25 K-25 RIZKI NUR AFRIYANI
26 K-26 RIZKY AULIA
27 K-27 SELAMET FAISAL ANAS
28 K-28 SITI ZULAEKHAH
29 K-29 SRI PURWANTI
30 K-30 ULFA SHOFIANA
31 K-31 VITA FATMAWATI
32 K-32 WAHYU SRI RUKHAMAH
33 K-33 YAHYA ISLAMI
68

Lampiran 3

KODE SISWA KELAS UJI COBA (UC)

NO. KODE NAMA SISWA


1. U-01 Ahmad Zaki Mubarok
2. U-02 Ahmed Yoga Darmawan
3. U-03 Ali Romadhon
4. U-04 Aris Kurniawan
5. U-05 Catur Adi Pamungkas
6. U-06 Dian Nitami
7. U-07 Dicky Prananda
8. U-08 Dika Candra Nizami
9. U-09 Erik Ibrahim Alamsyah
10. U-10 Gita Pandega Putra
11. U-11 Hendrik Wijayanto
12. U-12 Inayatus Sholechah
13. U-13 Irfan Adi Kusnanto
14. U-14 Jayanti Ratnasari
15. U-15 Kurniawan
16. U-16 Maulidin Yulianti
17. U-17 Muhammad Jazuli
18. U-18 Murni Cahyati
19. U-19 Nelly Wahyuni
20. U-20 Neneng Sri Setyowati
21. U-21 Novi Sulistyowati
22. U-22 Nur Hidayah
23. U-23 Nur Sukmawati
24. U-24 Nurul Hikmah
25. U-25 Qodar Okto Prasetyo
26. U-26 Rofiyani
27. U-27 Saiful Mustain
28. U-28 Siti Nur Aeni
29. U-29 Siti Wahyuni
30. U-30 Sri Yuliati
31. U-31 Trisno Nur Utomo
32. U-32 Ulfa Dewiningsih
33. U-33 Wahyu Setyo
69

Lampiran 4
DATA NILAI UAS KELAS VIII D
DAN E
No Kelas Kelas
Responden VIII D VIII E
1 63 51
2 68 78
3 63 67
4 67 60
5 66 73
6 84 77
7 76 78
8 71 67
9 73 71
10 70 81
11 74 72
12 63 50
13 79 68
14 71 72
15 70 67
16 87 73
17 50 67
18 60 68
19 54 67
20 65 58
21 69 69
22 68 56
23 57 65
24 64 78
25 65 68
26 42 76
27 79 73
28 64 71
29 62 72
30 72 80
31 62 67
32 68 77
33 72
34 68
35 51
Nilai Tertinggi 87 81
Nilai Terendah 42 50
Rata - rata 67,0625 68,8
Jangkauan 45 31
70

Lampiran 5
ANALISIS NORMALITAS DATA UAS SAMPEL KELAS VIII D
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:

( f0  f h )2
  i 1
2 k
hitung
fh

Dengan kriteria sebagai berikut:


Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
nilai tertinggi - nilai terendah 87  42 45
panjang kelas     7,5  8
6 6 6

Berikut ini perhitungan normalitas data UAS kelas VIII D:


Kelas
fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh
Interval
42 - 49 1 1 0 0 0
50 - 57 3 4 -1 1 0,25
58 - 63 6 11 -5 25 2,2727273
64 - 71 14 11 3 9 0,8181818
72 - 79 6 4 2 4 1
80 - 87 2 1 1 1 1
Jumlah 32 32 0 40 5,3409091

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  5,34


2

Dengan dk = 5 dan α = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat,


maka diperoleh  tabel  11,07.Sehingga maka data UAS kelas VIII D terdistribusi
2

normal.
71

Lampiran 6
ANALISIS NORMALITAS DATA UAS SAMPEL KELAS VIII E
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:

( f0  f h )2
  i 1
2 k
hitung
fh

Dengan kriteria sebagai berikut:


Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:

nilai tertinggi - nilai terendah 81  50 31


panjang kelas     5,166  6
6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data UAS kelas VIII E:
Kelas
fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh
Interval
50 - 55 3 1 2 4 4
56 - 61 3 5 -2 4 0,8
62 - 67 7 12 -5 25 2,0833333
68 - 73 14 12 2 4 0,3333333
74 - 79 6 5 1 1 0,2
80 - 85 2 1 1 1 1
Jumlah 35 36 -1 39 8,4166667

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  8,42


2

Dengan dk = 5 dan α = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat,


maka diperoleh  tabel
2
 11,07. Sehingga maka data UAS kelas VIII E terdistribusi
normal.
72

Lampiran 7
UJI HOMOGENITAS DATA UAS KELAS VIII D DAN VIII E
No Kelas Kelas
Responden VIII D VIII E
1 63 51
2 68 78
3 63 67
4 67 60
5 66 73
6 84 77
7 76 78
8 71 67
9 73 71
10 70 81
11 74 72
12 63 50
13 79 68
14 71 72
15 70 67
16 87 73
17 50 67
18 60 68
19 54 67
20 65 58
21 69 69
22 68 56
23 57 65
24 64 78
25 65 68
26 42 76
27 79 73
28 64 71
29 62 72
30 72 80
31 62 67
32 68 77
33 72
34 68
35 51
x 67,0625 68,8
s 9,126132276 8,04326536
s2 83,28629032 64,69411765
F 1,28738583
73

Uji Homogenitas kedua sampel menggunakan uji F sebagai berikut:


varians terbesar
F
varians terkecil
83,2863
Berdasarkan perhitungan diperoleh: F   1,287
64,6941

Dengan dk pembilang = 32 -1 = 31, dk penyebut = 35 - 1 = 34 dan taraf


signifikansi 5%, diperoleh Ftabel sebesar 1,77. Karena Fhitung < Ftabel maka data
homogen. Hal ini menunjukkan bahwa kelas VIII D dan VIII E memiliki
kemampuan awal yang sama.
74

Lampiran 8
REKAPITULASI HASIL UJI COBA SOAL
Nomor Soal
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 UC-30 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
2 UC-19 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
3 UC-32 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
4 UC-06 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
5 UC-12 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
6 UC-23 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
7 UC-29 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
8 UC-09 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
9 UC-11 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
10 UC-22 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1
11 UC-25 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
12 UC-15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
13 UC-18 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
14 UC-26 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
15 UC-04 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
16 UC-05 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0
17 UC-16 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
18 UC-17 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
19 UC-20 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
20 UC-21 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1
21 UC-24 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
22 UC-03 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
23 UC-10 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
24 UC-01 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
25 UC-02 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
26 UC-14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
27 UC-28 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
28 UC-27 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
29 UC-07 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
30 UC-31 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
31 UC-08 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
32 UC-33 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
33 UC-13 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Jumlah 33 32 22 1 32 2 31 8 23 32 26
VALIDITAS

p 1 0,9697 0,6667 0,0303 0,9697 0,0606 0,9394 0,2424 0,697 0,9697 0,7879
q 0 0,0303 0,3333 0,9697 0,0303 0,9394 0,0606 0,7576 0,303 0,0303 0,2121
Mp 25,788 26,219 26,409 29 26,219 31 26,387 27,75 26,217 25,688 26,615
75

Mt 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788
St 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061
p/q 0 32 2 0,0313 32 0,0645 15,5 0,32 2,3 32 3,7143
Akar p/q 0 5,6569 1,4142 0,1768 5,6569 0,254 3,937 0,5657 1,5166 5,6569 1,9272
rpbis 0 0,6577 0,2371 0,1532 0,6577 0,3572 0,6366 0,2995 0,1758 -0,153 0,4303
rpbis^2 0 0,4325 0,0562 0,0235 0,4325 0,1276 0,4052 0,0897 0,0309 0,0235 0,1852
1-rpbis^2 1 0,5675 0,9438 0,9765 0,5675 0,8724 0,5948 0,9103 0,9691 0,9765 0,8148
Akar(1-
1 0,7533 0,9715 0,9882 0,7533 0,934 0,7712 0,9541 0,9844 0,9882 0,9027
rpbis^2)
Akar (n-2) 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678
t hitung 0 4,861 1,3586 0,8633 4,861 2,1294 4,5955 1,7477 0,9941 -0,863 2,6543
t tabel 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69
Kriteria TIDAK VALID TIDAK TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK TIDAK VALID
p 1 0,9697 0,6667 0,0303 0,9697 0,0606 0,9394 0,2424 0,697 0,9697 0,7879
q 0 0,0303 0,3333 0,9697 0,0303 0,9394 0,0606 0,7576 0,303 0,0303 0,2121
RELIABILITAS

p*q 0 0,0294 0,2222 0,0294 0,0294 0,0569 0,0569 0,1837 0,2112 0,0294 0,1671
Vt 13,73484848
r11 0,607354893
r tabel 0,344
Kriteria RELIABEL

B 33 32 22 1 32 2 31 8 23 32 26
TARAF KESUKARAN

JS 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

P 1 0,9697 0,6667 0,0303 0,9697 0,0606 0,9394 0,2424 0,697 0,9697 0,7879

Kriteria MUDAH MUDAH SEDANG SUKAR MUDAH SUKAR MUDAH SUKAR SEDANG MUDAH MUDAH

BA 16 16 10 1 16 2 16 7 11 15 14
DAYA PEMBEDA

BB 16 15 11 0 15 0 14 1 11 16 11
JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
D 0 0,0625 -0,063 0,0625 0,0625 0,125 0,125 0,375 0 -0,063 0,1875
Kriteria JELEK JELEK BUANG JELEK JELEK JELEK JELEK CUKUP JELEK BUANG JELEK
76

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1
24 32 8 18 31 25 23 25 29 33 17 8 12
0,7273 0,9697 0,2424 0,5455 0,9394 0,7576 0,697 0,7576 0,8788 1 0,5152 0,2424 0,3636
0,2727 0,0303 0,7576 0,4545 0,0606 0,2424 0,303 0,2424 0,1212 0 0,4848 0,7576 0,6364
25,75 26,219 27,875 26,222 26,355 26,96 26,565 25,96 26,241 25,788 27,176 28 26,5
25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788
3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061
2,6667 32 0,32 1,2 15,5 3,125 2,3 3,125 7,25 0 1,0625 0,32 0,5714
1,633 5,6569 0,5657 1,0954 3,937 1,7678 1,5166 1,7678 2,6926 0 1,0308 0,5657 0,7559
-0,017 0,6577 0,3186 0,1284 0,6023 0,5591 0,3181 0,0821 0,3295 0 0,3862 0,3377 0,1453
77

0,0003 0,4325 0,1015 0,0165 0,3628 0,3126 0,1012 0,0067 0,1086 0 0,1492 0,114 0,0211
0,9997 0,5675 0,8985 0,9835 0,6372 0,6874 0,8988 0,9933 0,8914 1 0,8508 0,886 0,9789
0,9999 0,7533 0,9479 0,9917 0,7983 0,8291 0,9481 0,9966 0,9442 1 0,9224 0,9413 0,9894
5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678
-0,093 4,861 1,8712 0,7208 4,2008 3,7545 1,8681 0,4587 1,943 0 2,3312 1,9973 0,8174
1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69
TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK
0,7273 0,9697 0,2424 0,5455 0,9394 0,7576 0,697 0,7576 0,8788 1 0,5152 0,2424 0,3636
0,2727 0,0303 0,7576 0,4545 0,0606 0,2424 0,303 0,2424 0,1212 0 0,4848 0,7576 0,6364
0,1983 0,0294 0,1837 0,2479 0,0569 0,1837 0,2112 0,1837 0,1065 0 0,2498 0,1837 0,2314
13,73484848
0,607354893
0,344
RELIABEL

24 32 8 18 31 25 23 25 29 33 17 8 12

33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

0,7273 0,9697 0,2424 0,5455 0,9394 0,7576 0,697 0,7576 0,8788 1 0,5152 0,2424 0,3636

MUDAH MUDAH SUKAR SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SUKAR SEDANG

11 16 7 9 16 16 15 13 16 16 12 7 9
12 15 1 8 14 9 8 11 12 16 5 1 3
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
-0,063 0,0625 0,375 0,0625 0,125 0,4375 0,4375 0,125 0,25 0 0,4375 0,375 0,375
BUANG JELEK CUKUP JELEK JELEK BAIK BAIK JELEK CUKUP JELEK BAIK CUKUP CUKUP
78

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
14 29 13 15 30 26 5 3 30 24 6 29 21
0,4242 0,8788 0,3939 0,4545 0,9091 0,7879 0,1515 0,0909 0,9091 0,7273 0,1818 0,8788 0,6364
0,5758 0,1212 0,6061 0,5455 0,0909 0,2121 0,8485 0,9091 0,0909 0,2727 0,8182 0,1212 0,3636
27 25,897 26,077 26,267 26,467 25,808 22,6 25,333 26,267 26,5 27,333 26,517 27,095
25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788 25,788
3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061 3,7061
0,7368 7,25 0,65 0,8333 10 3,7143 0,1786 0,1 10 2,6667 0,2222 7,25 1,75
0,8584 2,6926 0,8062 0,9129 3,1623 1,9272 0,4226 0,3162 3,1623 1,633 0,4714 2,6926 1,3229
0,2808 0,079 0,0629 0,1179 0,5792 0,0103 -0,363 -0,039 0,4085 0,3138 0,1966 0,5299 0,4667
79

0,0788 0,0062 0,004 0,0139 0,3355 0,0001 0,1321 0,0015 0,1669 0,0985 0,0386 0,2808 0,2178
0,9212 0,9938 0,996 0,9861 0,6645 0,9999 0,8679 0,9985 0,8331 0,9015 0,9614 0,7192 0,7822
0,9598 0,9969 0,998 0,993 0,8152 0,9999 0,9316 0,9992 0,9127 0,9495 0,9805 0,8481 0,8844
5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678 5,5678
1,6287 0,441 0,3508 0,6612 3,9559 0,0574 -2,172 -0,216 2,4921 1,84 1,1163 3,479 2,9378
1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK VALID TIDAK TIDAK TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID
0,4242 0,8788 0,3939 0,4545 0,9091 0,7879 0,1515 0,0909 0,9091 0,7273 0,1818 0,8788 0,6364
0,5758 0,1212 0,6061 0,5455 0,0909 0,2121 0,8485 0,9091 0,0909 0,2727 0,8182 0,1212 0,3636
0,2443 0,1065 0,2388 0,2479 0,0826 0,1671 0,1286 0,0826 0,0826 0,1983 0,1488 0,1065 0,2314
13,73484848
0,607354893
0,344
RELIABEL

14 29 13 15 30 26 5 3 30 24 6 29 21

33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

0,4242 0,8788 0,3939 0,4545 0,9091 0,7879 0,1515 0,0909 0,9091 0,7273 0,1818 0,8788 0,6364

SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH MUDAH SUKAR SUKAR MUDAH MUDAH SUKAR MUDAH SEDANG

9 15 4 8 16 13 2 1 15 12 3 16 13
5 13 8 7 13 13 3 2 14 11 2 12 7
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
0,25 0,125 -0,25 0,0625 0,1875 0 -0,063 -0,063 0,0625 0,0625 0,0625 0,25 0,375
CUKUP JELEK BUANG JELEK JELEK JELEK BUANG BUANG JELEK JELEK JELEK CUKUP CUKUP
80

38 39 40 Jumlah
1 1 1 33
1 0 1 30
1 1 1 30
1 1 1 29
1 1 1 29
1 1 0 29
1 1 1 29
1 1 1 28
1 1 1 28
1 0 1 28
1 1 1 28
1 1 1 27
1 0 1 27
1 1 1 27
1 0 0 26
1 0 0 26
1 1 1 26
1 0 0 26
1 1 1 26
1 1 0 26
1 0 1 26
0 1 1 25
1 1 1 25
1 1 0 24
1 1 0 24
1 1 1 24
1 0 1 24
1 1 1 23
1 1 0 22
0 1 1 22
1 1 1 21
1 1 1 21
1 0 0 12
31 24 24 851
0,9394 0,7273 0,7273
0,0606 0,2727 0,2727
25,935 26,083 26,5
25,788 25,788 25,788
3,7061 3,7061 3,7061
15,5 2,6667 2,6667
3,937 1,633 1,633
0,1568 0,1302 0,3138
81

0,0246 0,0169 0,0985


0,9754 0,9831 0,9015
0,9876 0,9915 0,9495
5,5678 5,5678 5,5678
0,884 0,7311 1,84
1,69 1,69 1,69
TIDAK TIDAK VALID
0,9394 0,7273 0,7273
0,0606 0,2727 0,2727
0,0569 0,1983 0,1983 5,6015
13,73484848
0,607354893
0,344
RELIABEL

31 24 24

33 33 33

0,9394 0,7273 0,7273

MUDAH MUDAH MUDAH

16 11 13
14 12 10
16 16 16
16 16 16
0,125 -0,063 0,1875
JELEK BUANG JELEK
82

Lampiran 9

CONTOH ANALISIS VALIDITAS NOMOR SOAL 20

Untuk melakukan uji validitas, maka digunakan rumus korelasi point biseral

sebagai berikut:

Mp  Mt p
rpbi  (Arikunto, 2006 : 283 - 284)
St q

Dimana:

rpbi = koefisien korelasi point biseral

Mp = mean skor dari subyek – subyek yang menjawab betul item yang

dicari korelasinya dengan tes.

Mt = mean skor total

St = standar deviasi skor total

p = poporsi subjek yang menjawab betul item tersebut

q = 1 – p = proporsi subjek yang menjawab salah item tersebut.

Hasil rpbi yang diperoleh akan dilakukan uji t menggunakan rumus:

r 2 (n  1)
t
(1  r 2 )

Dengan db = n – 2 kemudian dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka

soal tersebut dinyatakan valid.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas soal nomor 20

sebagai berikut:

No Kode Siswa Skor Jumlah Skor x Jumlah


1 UC-30 1 33 33
2 UC-19 1 30 30
3 UC-32 1 30 30
4 UC-06 1 29 29
5 UC-12 1 29 29
83

6 UC-23 1 29 29
7 UC-29 1 29 29
8 UC-09 1 28 28
9 UC-11 1 28 28
10 UC-22 1 28 28
11 UC-25 1 28 28
12 UC-15 1 27 27
13 UC-18 1 27 27
14 UC-26 1 27 27
15 UC-04 1 26 26
16 UC-05 1 26 26
17 UC-16 1 26 26
18 UC-17 1 26 26
19 UC-20 1 26 26
20 UC-21 1 26 26
21 UC-24 1 26 26
22 UC-03 1 25 25
23 UC-10 1 25 25
24 UC-01 1 24 24
25 UC-02 1 24 24
26 UC-14 0 24 0
27 UC-28 0 24 0
28 UC-27 1 23 23
29 UC-07 1 22 22
30 UC-31 1 22 22
31 UC-08 0 21 0
32 UC-33 0 21 0
33 UC-13 1 12 12
JUMLAH 29 851 761

761
Mp   26,2414
29
851
Mt   25,7878
33
St  3,706
29
p  0,8787
33
q  1  p  1  0,8787  0,1212
84

Mp  Mt p
rpbi 
St q
26,2414  25,7878 0,8787
rpbi 
3,706055651 0,1212
0,4536
rpbi  7,25
3,706055651
rpbi  0,12239  2,69258
rpbi  0,330

Setelah dilakukan t-test, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

(0,330) 2  32
t
1  (0,330) 2
0,1089  32
t
1  0,1089
3,4848
t
0,8911
t  3,910672
t  1,977

Dengan db = 31 dan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh ttabel sebesar 1,69.

Karena thitung > ttabel , maka soal nomor 20 dinyatakan valid.


85

Lampiran 10

CONTOH ANALISIS RELIABILITAS SOAL NOMOR 1

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas butir soal adalah K-R 20

sebagai berikut:

( ) (Arikunto, 2007: 103)

Keterangan:

r : koefisien reliabilitas secara keseluruhan

n : banyak item

p : proporsi subyek yang menjawab dengan benar

q : proporsi subyek yang menjawab dengan salah (q = 1-p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

s : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5

%. Jika harga r hitung > r tabel maka soal yang diujikan memiliki kriteria reliabel.

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 8, diperoleh:

s 2  13,73485
 pq  5,6015
n  40
40 5,6015
r  (1  )
39 13,73485
r  1,025641 (1  0,407831)
r  1,025641 0,592169
r  0,607353

Dengan n=33 dan taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar 0,344. Karena

rhitung > rtabel maka soal nomor 1 tersebut dinyatakan reliabel.


86

Lampiran 11
CONTOH ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL NOMOR 20
Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah :

(Arikunto, 2007 : 209)

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran sebaga berikut:

0,00 ≤ P < 0,30 adalah soal tergolong sukar

0,30 ≤ P < 0,70 adalah soal tergolong sedang

0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal tergolong mudah

Berikut perhitungan yang dilakukan:


Berikut perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1:
No Kode Skor
1 UC-30 1

2 UC-19 1

3 UC-32 1

4 UC-06 1

5 UC-12 1

6 UC-23 1

7 UC-29 1

8 UC-09 1

9 UC-11 1

10 UC-22 1

11 UC-25 1

12 UC-15 1
87

13 UC-18 1

14 UC-26 1

15 UC-04 1

16 UC-05 1

17 UC-16 1

18 UC-17 1

19 UC-20 1

20 UC-21 1

21 UC-24 1

22 UC-03 1

23 UC-10 1

24 UC-01 1

25 UC-02 1

26 UC-14 0

27 UC-28 0

28 UC-27 1

29 UC-07 1

30 UC-31 1

31 UC-08 0

32 UC-33 0

33 UC-13 1
Jumlah 29

Dari data tersebut dapat diperoleh:


B = 29
JS = 33
29
Maka P   0,8788
33
Berdasarkan kriteria maka soal no 20 berada pada tingkat mudah.
88

Lampiran 12
CONTOH ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL NOMOR 20
Untuk mengetahui daya pembeda soal menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2007: 213)

Keterangan:

DP : Daya pembeda

JBA : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA : banyaknya siswa pada kelompok atas

Klasifikasi daya pembeda:

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : jelek

0,20 < D ≤ 0,40 : cukup

0,40 < D ≤ 0,70 : baik

0,71 < DP ≤ 1,00 : baik sekali

Berikut perhitungan yang dilakukan:


Dari data soal no 20 pada perhitungan taraf kesukaran di atas ditentukan
terlebih dahulu melompok atas dan kelompok bawah sebagai berikut:
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-30 1 1 UC-17 1
2 UC-19 1 2 UC-20 1
3 UC-32 1 3 UC-21 1
4 UC-06 1 4 UC-24 1
5 UC-12 1 5 UC-03 1
6 UC-23 1 6 UC-10 1
7 UC-29 1 7 UC-01 1
89

8 UC-09 1 8 UC-02 1
9 UC-11 1 9 UC-14 0
10 UC-22 1 10 UC-28 0
11 UC-25 1 11 UC-27 1
12 UC-15 1 12 UC-07 1
13 UC-18 1 13 UC-31 1
14 UC-26 1 14 UC-08 0
15 UC-04 1 15 UC-33 0
16 UC-05 1 16 UC-13 1
Jumlah 16 Jumlah 12

Diperoleh:
JB A  16
JB B  12
JS A  16
16  12
D
16
4
D
16
D  0,25
Karena nilai D = 0,25, maka soal nomor 20 termasuk soal kategori cukup baik.
90

Lampiran 13

REKAPITULASI DATA PRETEST


KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
POKOK BAHASAN TEKANAN
Kode Kelas
Kelas Kontrol
No Siswa Eksperimen Kode Siswa
Skor Nilai Skor Nilai
1 E-01 13 43 K-01 13 43
2 E-02 11 37 K-02 15 50
3 E-03 9 30 K-03 16 53
4 E-04 11 37 K-04 14 47
5 E-05 6 20 K-05 13 43
6 E-06 14 47 K-06 16 53
7 E-07 13 43 K-07 15 50
8 E-08 13 43 K-08 15 50
9 E-09 15 50 K-09 16 53
10 E-10 14 47 K-10 13 43
11 E-11 15 50 K-11 17 57
12 E-12 11 37 K-12 9 30
13 E-13 14 47 K-13 10 33
14 E-14 15 50 K-14 8 27
15 E-15 16 53 K-15 16 53
16 E-16 14 47 K-16 14 47
17 E-17 8 27 K-17 13 43
18 E-18 8 27 K-18 7 23
19 E-19 13 43 K-19 12 40
20 E-20 7 23 K-20 17 57
21 E-21 12 40 K-21 8 27
22 E-22 18 60 K-22 15 50
23 E-23 11 37 K-23 11 37
24 E-24 11 37 K-24 16 53
25 E-25 10 33 K-25 18 60
26 E-26 13 43 K-26 14 47
27 E-27 14 47 K-27 15 50
28 E-28 9 30 K-28 19 63
29 E-29 11 37 K-29 13 43
30 E-30 16 53 K-30 21 70
31 E-31 15 50 K-31 10 33
32 E-32 11 37 K-32 13 43
33 K-33 10 33
91

Nilai Nilai
18 60 21 70
Tertinggi Tertinggi
Nilai Nilai
6 20 7 23
Terendah Terendah
Rata - rata 40,78125 Rata - rata 45,575758
Varians 91,09032 Varians 119,06439
Standar Deviasi 9,414246 Standar Deviasi 10,911663
92

Lampiran 14
ANALISIS NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung
fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
data terbesar - data terkecil 60  20 40
interval kelas     6,66667  7
6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data pretest kelompok eksperimen:

Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh


20 - 27 4 1 3 9 9
28 - 35 3 4 -1 1 0,25
36 - 43 13 11 2 4 0,36363636
44 - 51 9 11 -2 4 0,36363636
52 - 59 2 4 -2 4 1
60 - 67 1 1 0 0 0
Jumlah 32 32 0 22 10,9772727

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung


2
 10,98

Dengan dk = 5 dan taraf signifikansi 5% dan pengecekan tabel distribusi chi-


kuadrat, maka diperoleh  tabel  11,07 . sehingga  hitung   tabel maka data pretest
2 2 2

kelas eksperimen terdistribusi normal.


93

Lampiran 15
ANALISIS NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KONTROL
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung
fh

Dengan kriteria sebagai berikut:


Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
data terbesar - data terkecil 70  23 47
interval kelas     7 ,8333  8
6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data pretest kelompok kontrol:
Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh
23 - 31 4 1 3 9 9
32 - 40 5 4 1 1 0,25
41 - 49 9 12 -3 9 0,75
50 - 58 12 12 0 0 0
59 - 67 2 4 -2 4 1
68 - 76 1 1 0 0 0
Jumlah 33 34 -1 23 11

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung


2
 11

Dengan n = 32 dan dk = 5%, dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat,


maka diperoleh  tabel
2
 11,07 . Sehingga  hitung
2
  tabel
2
maka data pretest

kelas kontrol terdistribusi normal.


94

Lampiran 16
REKAPITULASI DATA POST-TEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
POKOK BAHASAN TEKANAN
No Kode Siswa Kelas Eksperimen Kode Siswa Kelas Kontrol
Skor Nilai Skor Nilai
1 E-01 16 53 K-01 16 53
2 E-02 18 60 K-02 18 60
3 E-03 24 80 K-03 19 63
4 E-04 15 50 K-04 14 47
5 E-05 19 63 K-05 17 57
6 E-06 23 77 K-06 21 70
7 E-07 22 73 K-07 20 67
8 E-08 15 50 K-08 19 63
9 E-09 20 67 K-09 22 73
10 E-10 21 70 K-10 15 50
11 E-11 20 67 K-11 17 57
12 E-12 21 70 K-12 22 73
13 E-13 22 73 K-13 16 53
14 E-14 26 87 K-14 20 67
15 E-15 20 67 K-15 18 60
16 E-16 25 83 K-16 20 67
17 E-17 20 67 K-17 18 60
18 E-18 26 87 K-18 20 67
19 E-19 22 73 K-19 17 57
20 E-20 23 77 K-20 19 63
21 E-21 20 67 K-21 20 67
22 E-22 21 70 K-22 14 47
23 E-23 16 53 K-23 19 63
24 E-24 17 57 K-24 21 70
25 E-25 22 73 K-25 18 60
26 E-26 21 70 K-26 21 70
27 E-27 23 77 K-27 19 63
28 E-28 19 63 K-28 23 77
29 E-29 20 67 K-29 18 60
30 E-30 22 73 K-30 21 70
31 E-31 18 60 K-31 19 63
32 E-32 21 70 K-32 16 53
33 K-33 15 50
Nilai Tertinggi 26 87 23 77
95

Nilai Terendah 15 50 14 47
Rata - rata 68,5625 61,818182
Varian 95,65806 60,278409
Standar Deviasi
9,625026 7,7639171
96

Lampiran 17
ANALISIS NORMALITAS DATA POST-TEST KELAS EKSPERIMEN
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung
fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
nilai tertinggi - nilai terendah 87  50 37
Panjang kelas     6,1  6
6 6 6

Berikut ini perhitungan normalitas data post-test kelompok eksperimen:


Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh
50 -56 3 1 2 4 4
57 - 63 5 4 1 1 0,25
64 - 70 12 11 1 1 0,0909091
71 - 77 8 11 -3 9 0,8181818
78 - 84 2 4 -2 4 1
85 - 91 2 1 1 1 1
Jumlah 32 32 7,1590909
Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  7,16
2

Dengan db = 5 dan taraf signifikansi 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-
kuadrat, maka diperoleh  tabel  11,07 . Sehingga  hitung   tabel , maka data post-
2 2 2

test kelas eksperimen terdistribusi normal.


97

Lampiran 18
ANALISIS NORMALITAS DATA POST-TEST KELAS KONTROL
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 sebagai berikut:
( f0  fh )2
  i 1
2 k
hitung
fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
data terbesar - data terkecil 77  47 30
Panjang kelas    5
6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data post-test kelompok kontrol:
Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh
47 - 52 4 1 3 9 9
53 - 58 5 4 1 1 0,25
59 - 64 11 12 -1 1 0,08333333
65 - 70 9 12 -3 9 0,75
71 - 76 3 4 -1 1 0,25
77 - 82 1 1 0 0 0
Jumlah 33 34 10,3333333

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh:  hitung


2
 10,33 . Dengan db = 5

dan taraf signifikansi 5%, pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, maka
diperoleh  tabel
2
 11,07 . Sehingga  hitung
2
  tabel
2
, maka data post-test kelas

kontrol terdistribusi normal.


98

Lampiran 19
ANALISIS PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
KELAS EKSPERIMEN
Nilai
No Kode Siswa
Pretest Post-test
1 E - 01 43 53
2 E - 02 37 60
3 E - 03 30 80
4 E - 04 37 50
5 E - 05 20 63
6 E - 06 47 77
7 E - 07 43 73
8 E - 08 43 50
9 E - 09 50 67
10 E - 10 47 70
11 E - 11 50 67
12 E - 12 37 70
13 E - 13 47 73
14 E - 14 50 87
15 E - 15 53 67
16 E - 16 47 83
17 E - 17 27 67
18 E - 18 27 87
19 E - 19 43 73
20 E - 20 23 77
21 E - 21 40 67
22 E - 22 60 70
23 E - 23 37 53
24 E - 24 37 57
25 E - 25 33 73
26 E - 26 43 70
27 E - 27 47 77
28 E - 28 30 63
29 E - 29 37 67
30 E - 30 53 73
31 E - 31 50 60
32 E - 32 37 70
S (rata - rata) 40,78125 68,5625
S dalam % 0,4078125 0,685625
S post - S pre 0,2778125
99

100% - S pre 59,22%


<g> 0,469129288
Kriteria SEDANG

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat terlihat bahwa pembelajaran


dengan Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 0,469 yang termasuk kategori
sedang.
100

Lampiran 20
UJI SIGNIFIKANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
KELAS EKSPERIMEN
No Kode Siswa Nilai
Post-test
1 E - 01 53
2 E - 02 60
3 E - 03 80
4 E - 04 50
5 E - 05 63
6 E - 06 77
7 E - 07 73
8 E - 08 50
9 E - 09 67
10 E - 10 70
11 E - 11 67
12 E - 12 70
13 E - 13 73
14 E - 14 87
15 E - 15 67
16 E - 16 83
17 E - 17 67
18 E - 18 87
19 E - 19 73
20 E - 20 77
21 E - 21 67
22 E - 22 70
23 E - 23 53
24 E - 24 57
25 E - 25 73
26 E - 26 70
27 E - 27 77
28 E - 28 63
29 E - 29 67
30 E - 30 73
31 E - 31 60
32 E - 32 70
x 68,5625
s 9,625026183
n 32
101

μ0 65
x  0 3,5625
s/√n 1,701480321
t hitung 2,093765033
t tabel 2,03
Untuk menentukan signifikansi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
rumus sebagai berikut: x  0
t
s/ n
Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : μ = μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak signifikan.
Ha : μ ≠ μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan.

Kriteria pengujian : Ho diterima jika  t11 2  t  t11 2 dan Ho ditolak jika


 t11 2  t atau t  t11 2 . Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel,

diperoleh t hitung sebesar 2,094. Dengan dk=n-1=32-1=31 dan taraf signifikansi


5% diperoleh t tabel sebesar 2,03. Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Jadi,
peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan.
102

Lampiran 21
ANALISIS PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
KELAS KONTROL
Nilai
No Kode Siswa
Pretest Post-test
1 K - 01 43 53
2 K - 02 50 60
3 K - 03 53 63
4 K - 04 47 47
5 K - 05 43 57
6 K - 06 53 70
7 K - 07 50 67
8 K - 08 50 63
9 K - 09 53 73
10 K - 10 43 50
11 K - 11 57 57
12 K - 12 30 73
13 K - 13 33 53
14 K - 14 27 67
15 K - 15 53 60
16 K - 16 47 67
17 K - 17 43 60
18 K - 18 23 67
19 K - 19 40 57
20 K - 20 57 63
21 K - 21 27 67
22 K - 22 50 47
23 K - 23 37 63
24 K - 24 53 70
25 K - 25 60 60
26 K - 26 47 70
27 K - 27 50 63
28 K - 28 63 77
29 K - 29 43 60
30 K - 30 70 70
31 K - 31 33 63
32 K - 32 43 53
33 K - 33 33 50
S (rata - rata) 45,57575758 61,81818182
S dalam % 0,455757576 0,618181818
103

S post - S pre 0,162424242


100% - S pre 54,42%
<g> 0,29844098
Kriteria RENDAH
Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa hasil belajar siswa kelas
kontrol meningkat sebesar 0,298 dan termasuk kategori rendah.
104

Lampiran 22
UJI SIGNIFIKANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
KELAS KONTROL
No Kode Siswa Nilai Post-test
1 K - 01 53
2 K - 02 60
3 K - 03 63
4 K - 04 47
5 K - 05 57
6 K - 06 70
7 K - 07 67
8 K - 08 63
9 K - 09 73
10 K - 10 50
11 K - 11 57
12 K - 12 73
13 K - 13 53
14 K - 14 67
15 K - 15 60
16 K - 16 67
17 K - 17 60
18 K - 18 67
19 K - 19 57
20 K - 20 63
21 K - 21 67
22 K - 22 47
23 K - 23 63
24 K - 24 70
25 K - 25 60
26 K - 26 70
27 K - 27 63
28 K - 28 77
29 K - 29 60
30 K - 30 70
31 K - 31 63
32 K - 32 53
33 K-33 50
x 61,81818182
s 7,763917123
n 33
105

μ0 65
x  0 -3,181818182
s/√n 1,351524494
t hitung -2,354243816
t tabel 2,03

Untuk menentukan signifikansi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan


rumus sebagai berikut:
x  0
t
s/ n

Hipotesis yang digunakan adalah:


Ho : μ = μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol tidak signifikan.
Ha : μ ≠ μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol signifikan

Kriteria pengujian : Ho diterima jika  t11 2  t  t11 2 dan Ho ditolak jika


 t11 2  t atau t  t11 2 . Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel,
diperoleh t hitung sebesar -2,354. Dengan dk=n-1=33-1=32 dan taraf signifikansi
5% diperoleh t tabel sebesar 2,03. Karena t hitung < - t tabel, maka Ho ditolak.
Jadi, peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol signifikan.
106

Lampiran 23
UJI SATU PIHAK HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
Kode Post-test Kode Post-test
No
Siswa Eksperimen Siswa Kontrol
1 E-01 53 K-01 53
2 E-02 60 K-02 60
3 E-03 80 K-03 63
4 E-04 50 K-04 47
5 E-05 63 K-05 57
6 E-06 77 K-06 70
7 E-07 73 K-07 67
8 E-08 50 K-08 63
9 E-09 67 K-09 73
10 E-10 70 K-10 50
11 E-11 67 K-11 57
12 E-12 70 K-12 73
13 E-13 73 K-13 53
14 E-14 87 K-14 67
15 E-15 67 K-15 60
16 E-16 83 K-16 67
17 E-17 67 K-17 60
18 E-18 87 K-18 67
19 E-19 73 K-19 57
20 E-20 77 K-20 63
21 E-21 67 K-21 67
22 E-22 70 K-22 47
23 E-23 53 K-23 63
24 E-24 57 K-24 70
25 E-25 73 K-25 60
26 E-26 70 K-26 70
27 E-27 77 K-27 63
28 E-28 63 K-28 77
29 E-29 67 K-29 60
30 E-30 73 K-30 70
31 E-31 60 K-31 63
32 E-32 70 K-32 53
33 K-33 50
X 68,5625 61,8182
s 9,62503 7,76392
s2 92,6411 60,2784
107

Untuk membandingkan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) menggunakan
rumus t-test sebagai berikut: X1  X 2
t
s12 s22  s  s 
  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 
Dengan: r   XY
( X Y 2 2
)

Hipotesis yang digunakan:


Ho : Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan kelas
kontrol
Ha : Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol
Kriteria pengujian:
Jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berikut ini analisis yang dilakukan untuk menentukan koefisien korelasi:
No Xi Yi X Y X2 Y2 XY
1 53 53 -15,5625 -8,818182 242,1914 77,76033 137,232955
2 60 60 -8,5625 -1,818182 73,31641 3,305785 15,5681818
3 80 63 11,4375 1,1818182 130,8164 1,396694 13,5170455
4 50 47 -18,5625 -14,81818 344,5664 219,5785 275,0625
5 63 57 -5,5625 -4,818182 30,94141 23,21488 26,8011364
6 77 70 8,4375 8,1818182 71,19141 66,94215 69,0340909
7 73 67 4,4375 5,1818182 19,69141 26,85124 22,9943182
8 50 63 -18,5625 1,1818182 344,5664 1,396694 -21,9375
9 67 73 -1,5625 11,181818 2,441406 125,0331 -17,471591
10 70 50 1,4375 -11,81818 2,066406 139,6694 -16,988636
11 67 57 -1,5625 -4,818182 2,441406 23,21488 7,52840909
12 70 73 1,4375 11,181818 2,066406 125,0331 16,0738636
13 73 53 4,4375 -8,818182 19,69141 77,76033 -39,130682
14 87 67 18,4375 5,1818182 339,9414 26,85124 95,5397727
15 67 60 -1,5625 -1,818182 2,441406 3,305785 2,84090909
16 83 67 14,4375 5,1818182 208,4414 26,85124 74,8125
17 67 60 -1,5625 -1,818182 2,441406 3,305785 2,84090909
18 87 67 18,4375 5,1818182 339,9414 26,85124 95,5397727
19 73 57 4,4375 -4,818182 19,69141 23,21488 -21,380682
20 77 63 8,4375 1,1818182 71,19141 1,396694 9,97159091
21 67 67 -1,5625 5,1818182 2,441406 26,85124 -8,0965909
108

22 70 47 1,4375 -14,81818 2,066406 219,5785 -21,301136


23 53 63 -15,5625 1,1818182 242,1914 1,396694 -18,392045
24 57 70 -11,5625 8,1818182 133,6914 66,94215 -94,602273
25 73 60 4,4375 -1,818182 19,69141 3,305785 -8,0681818
26 70 70 1,4375 8,1818182 2,066406 66,94215 11,7613636
27 77 63 8,4375 1,1818182 71,19141 1,396694 9,97159091
28 63 77 -5,5625 15,181818 30,94141 230,4876 -84,448864
29 67 60 -1,5625 -1,818182 2,441406 3,305785 2,84090909
30 73 70 4,4375 8,1818182 19,69141 66,94215 36,3068182
31 60 63 -8,5625 1,1818182 73,31641 1,396694 -10,119318
32 70 53 1,4375 -8,818182 2,066406 77,76033 -12,676136
33 50 -11,81818 139,6694 0
Jumlah 2194 2040 2871,875 1928,909 551,625
Rata-rata 68,563 61,818

r
 xy
x y2 2

551,625
r
2871,875  1928,909
551,625
r
5539585,8
551,625
r
2353,6325
r  0,23437
Dengan harga r yang sudah diperoleh, maka didapatkan analisis t - test sebagai
berikut:
109

X1  X 2
t
s12 s22  s  s 
  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 
68,5625  61,818182
t
92,641192 60,278409  9,6250262   7,7639171 
  2  0,23437    
32 33  32   33 
6,7443182
t
2,8950353  1,8266185  0,4687435 1,7014803 1,3515245
6,7443182
t
4,7216537  1,077919
6,7443182
t
3,6437347
6,7443182
t
1,9088569
t  3,5331712

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,533. Dengan dk = n1+n2-


2=32+33-2=63 dan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,665.
Karena t hitung > t tabel (t > t(1-α) ), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran aktif dengan
strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dibandingkan hasil belajar
siswa yang diberi pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
110

Lampiran 24
DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kode Skor aktivitas
Jumlah Prosentase Kriteria
Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis
E-01 5 0 5 3 13 0,216667 TIDAK BAIK
E-02 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-03 6 0 8 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
E-04 5 0 6 4 15 0,25 TIDAK BAIK
E-05 5 3 5 3 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-06 9 0 9 7 25 0,416667 KURANG BAIK
E-07 6 0 7 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-08 9 0 9 7 25 0,416667 KURANG BAIK
E-09 5 0 7 7 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-10 6 0 8 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
E-11 6 0 8 5 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-12 6 0 7 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-13 9 7 9 6 31 0,516667 KURANG BAIK
E-14 9 0 9 4 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-15 9 0 9 7 25 0,416667 KURANG BAIK
E-16 9 0 9 7 25 0,416667 KURANG BAIK
E-17 5 0 8 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-18 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-19 6 0 7 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-20 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-21 5 0 7 4 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-22 6 0 7 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-23 5 0 5 3 13 0,216667 TIDAK BAIK
E-24 5 0 5 3 13 0,216667 TIDAK BAIK
E-25 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-26 6 0 7 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-27 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-28 5 0 5 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-29 5 0 8 6 19 0,316667 TIDAK BAIK
E-30 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
E-31 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-32 6 0 9 7 22 0,366667 TIDAK BAIK
Max 31 0,516667 KURANG BAIK
Min 13 0,216667 TIDAK BAIK
Rata - rata 19,69 0,328125 TIDAK BAIK
111

Lampiran 25
DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kode Skor aktivitas
Jumlah Prosentase Kriteria
Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis
E-01 7 0 6 4 17 0,283333 TIDAK BAIK
E-02 13 0 12 7 32 0,533333 KURANG BAIK
E-03 18 11 15 11 55 0,916667 BAIK
E-04 17 0 13 11 41 0,683333 CUKUP BAIK
E-05 10 0 7 7 24 0,4 TIDAK BAIK
E-06 19 11 14 11 55 0,916667 BAIK
E-07 18 0 12 10 40 0,666667 CUKUP BAIK
E-08 20 0 12 9 41 0,683333 CUKUP BAIK
E-09 16 0 14 9 39 0,65 CUKUP BAIK
E-10 16 11 12 9 48 0,8 BAIK
E-11 19 11 13 11 54 0,9 BAIK
E-12 14 0 15 11 40 0,666667 CUKUP BAIK
E-13 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK
E-14 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK
E-15 19 11 14 11 55 0,916667 BAIK
E-16 17 11 14 11 53 0,883333 BAIK
E-17 17 0 13 11 41 0,683333 CUKUP BAIK
E-18 19 11 13 12 55 0,916667 BAIK
E-19 18 0 14 12 44 0,733333 CUKUP BAIK
E-20 19 8 14 12 53 0,883333 BAIK
E-21 18 0 14 11 43 0,716667 CUKUP BAIK
E-22 17 11 13 11 52 0,866667 BAIK
E-23 12 0 9 9 30 0,5 KURANG BAIK
E-24 17 0 12 11 40 0,666667 CUKUP BAIK
E-25 19 0 14 11 44 0,733333 CUKUP BAIK
E-26 17 0 14 12 43 0,716667 CUKUP BAIK
E-27 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK
E-28 14 0 11 11 36 0,6 CUKUP BAIK
E-29 16 0 14 11 41 0,683333 CUKUP BAIK
E-30 15 0 11 9 35 0,583333 CUKUP BAIK
E-31 17 0 11 11 39 0,65 CUKUP BAIK
E-32 17 0 14 9 40 0,666667 CUKUP BAIK
Max 58 0,966667 BAIK
Min 17 0,283333 TIDAK BAIK
Rata - rata 43,88 0,73125 CUKUP BAIK
112

Lampiran 26
ANALISIS NORMALITAS DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan
rumus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut: ( f0  f h )2
  i 1
2 k
hitung
fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
skor tertinggi - skor terendah 31  13 18
interval kelas    3
6 6 6

Interval
f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2 (f0 - fh)2/fh
kelas
13 - 15 4 1 3 9 9
16 - 18 5 4 1 1 0,25
19 - 21 11 11 0 0 0
22 - 24 8 11 -3 9 0,818182
25 - 27 3 4 -1 1 0,25
29 - 31 1 1 0 0 0
Jumlah 32 32 0 20 10,31818
Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:
 hitung
2
 10,32
Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi
 11,07. Sehingga  hitung   tabel maka
2 2
chi-kuadrat, maka diperoleh tabel
2
data
aktivitas awal kelas eksperimen terdistribusi normal.
113

Lampiran 27
ANALISIS NORMALITAS DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan
umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut: ( f0  f h )2
 hitung  i 1
2 k

fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:
skor tertinggi - skor terendah 58  17 41
interval kelas     6,8333  7
6 6 6

Interval
f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2 (f0 - fh)2/fh
kelas
17 - 24 2 1 1 1 1
25 - 32 3 4 -1 1 0,25
33 - 40 7 11 -4 16 1,454545
41 - 48 9 11 -2 4 0,363636
48 - 55 8 4 4 16 4
56 - 63 3 1 2 4 4
Jumlah 32 32 0 42 11,06818

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  11,068


2

Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi


chi-kuadrat, maka diperoleh tabel  11,07. sehingga hitung   tabel ,
2 2 2
maka data
aktivitas akhir kelas eksperimen terdistribusi normal.
114

Lampiran 28
DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
Kode Skor aktivitas
Jumlah Prosentase Kriteria
Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis
K-01 5 0 4 3 12 0,2 TIDAK BAIK
K-02 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-03 5 0 6 3 14 0,233333 TIDAK BAIK
K-04 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-05 6 0 5 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-06 5 0 10 5 20 0,333333 TIDAK BAIK
K-07 5 0 5 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-08 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-09 6 0 10 5 21 0,35 TIDAK BAIK
K-10 5 9 5 4 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-11 5 9 4 3 21 0,35 TIDAK BAIK
K-12 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-13 5 0 5 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-14 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-15 5 0 4 5 14 0,233333 TIDAK BAIK
K-16 5 0 5 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-17 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-18 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-19 6 0 4 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-20 5 0 5 4 14 0,233333 TIDAK BAIK
K-21 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-22 5 0 4 3 12 0,2 TIDAK BAIK
K-23 5 0 6 3 14 0,233333 TIDAK BAIK
K-24 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-25 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-26 6 0 6 6 18 0,3 TIDAK BAIK
K-27 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-28 5 0 10 6 21 0,35 TIDAK BAIK
K-29 5 0 4 3 12 0,2 TIDAK BAIK
K-30 5 0 10 6 21 0,35 TIDAK BAIK
K-31 6 0 5 6 17 0,283333 TIDAK BAIK
K-32 5 0 5 6 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-33 5 0 4 3 12 0,2 TIDAK BAIK
Max 23 0,383333 TIDAK BAIK
Min 12 0,2 TIDAK BAIK
Rata - rata 16,79 0,279798 TIDAK BAIK
115

Lampiran 29
DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
Kode Skor aktivitas
Jumlah Prosentase Kriteria
Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis
K-01 8 0 4 3 15 0,25 TIDAK BAIK
K-02 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-03 8 0 10 9 27 0,45 KURANG BAIK
K-04 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
K-05 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-06 8 0 9 10 27 0,45 KURANG BAIK
K-07 8 0 7 9 24 0,4 TIDAK BAIK
K-08 11 0 8 6 25 0,416667 KURANG BAIK
K-09 8 10 9 6 33 0,55 KURANG BAIK
K-10 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
K-11 8 0 5 3 16 0,266667 TIDAK BAIK
K-12 8 0 10 9 27 0,45 KURANG BAIK
K-13 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
K-14 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-15 11 0 9 7 27 0,45 KURANG BAIK
K-16 11 0 10 10 31 0,516667 KURANG BAIK
K-17 8 0 6 9 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-18 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK
K-19 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-20 9 0 9 5 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-21 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK
K-22 8 0 6 3 17 0,283333 TIDAK BAIK
K-23 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-24 12 0 9 6 27 0,45 KURANG BAIK
K-25 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-26 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK
K-27 9 0 9 6 24 0,4 TIDAK BAIK
K-28 12 11 9 6 38 0,633333 CUKUP BAIK
K-29 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK
K-30 12 9 7 6 34 0,566667 CUKUP BAIK
K-31 8 0 8 6 22 0,366667 TIDAK BAIK
K-32 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK
K-33 8 0 4 3 15 0,25 TIDAK BAIK
Max 38 0,633333 CUKUP BAIK
Min 15 0,25 TIDAK BAIK
Rata - rata 24,15 0,402525 KURANG BAIK
116

Lampiran 30
ANALISIS NORMALITAS DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan
umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut: ( f0  f h )2
 hitung  i 1
2 k

fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:

skor tertinggi - skor terendah 23  12


interval kelas    1,833  2
6 6
Interval
f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2 (f0 - fh)2/fh
kelas
12 - 13 4 1 3 9 9
14 - 15 4 4 0 0 0
16 -17 10 12 -2 4 0,333333
18 - 19 9 12 -3 9 0,75
20 -21 5 4 1 1 0,25
22 - 23 1 1 0 0 0
Jumlah 33 34 -1 23 10,33333

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  10,33


2

Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi


chi-kuadrat, maka diperoleh tabel  11,07. sehingga  hitung   tabel , maka data awal
2 2 2

aktivitas siswa kelas kontrol terdistribusi normal.


117

Lampiran 31
ANALISIS NORMALITAS DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan
umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut: ( f0  f h )2
 hitung  i 1
2 k

fh
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal.
Penentuan interval kelas:

skor tertinggi - skor terendah 38  15 23


interval kelas     3,833  4
6 6 6
Interval
f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2 (f0 - fh)2/fh
kelas
15 - 18 4 1 3 9 9
19 - 22 5 4 1 1 0,25
23 - 26 12 12 0 0 0
27 - 30 8 12 -4 16 1,333333
31 - 34 3 4 -1 1 0,25
35 - 38 1 1 0 0 0
Jumlah 33 34 -1 27 10,83333

Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa:  hitung  10,83


2

Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi


chi-kuadrat, maka diperoleh  tabel  11,07 . Sehingga  hitung   tabel , maka data akhir
2 2 2

aktivitas kelas kontrol terdistribusi normal.


118

Lampiran 32
ANALISIS PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Skor
Kode Siswa
Awal Akhir
E-01 13 17
E-02 16 32
E-03 20 55
E-04 15 41
E-05 16 24
E-06 25 55
E-07 19 40
E-08 25 41
E-09 19 39
E-10 20 48
E-11 19 54
E-12 19 40
E-13 31 58
E-14 22 58
E-15 25 55
E-16 25 53
E-17 19 41
E-18 22 55
E-19 19 44
E-20 22 53
E-21 16 43
E-22 19 52
E-23 13 30
E-24 13 40
E-25 22 44
E-26 19 43
E-27 22 58
E-28 16 36
E-29 19 41
E-30 22 35
E-31 16 39
E-32 22 40
S (rata - rata) 19,6875 43,875
S dalam % 0,196875 0,43875
S post - S pre 0,241875
119

100% - S pre 80,31%


<g> 0,301167315
Kriteria SEDANG

Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami


peningkatan pada pertemuan awal dan akhir melalui uji gain diperoleh
peningkatan sebesar 0,301 dengan kategori peningkatan sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage
Fishbowl Decision efektif meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen.
120

Lampiran 33
ANALISIS PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Skor
Kode Siswa
Awal Akhir
K-01 12 15
K-02 16 23
K-03 14 27
K-04 18 20
K-05 16 23
K-06 20 27
K-07 16 24
K-08 18 25
K-09 21 33
K-10 23 20
K-11 21 16
K-12 18 27
K-13 16 20
K-14 18 23
K-15 14 27
K-16 16 31
K-17 16 23
K-18 18 27
K-19 16 23
K-20 14 23
K-21 18 27
K-22 12 17
K-23 14 23
K-24 18 27
K-25 18 23
K-26 18 27
K-27 16 24
K-28 21 38
K-29 12 20
K-30 21 34
K-31 17 22
K-32 16 23
K-33 12 15
S (rata - rata) 16,78788 24,15152
121

S dalam % 0,167879 0,241515


S post - S pre 0,073636
100% - S pre 83,21%
<g> 0,088492
Kriteria RENDAH

Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami


peningkatan pada pertemuan awal dan akhir melalui uji gain diperoleh
peningkatan sebesar 0,088 dengan kategori peningkatan rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas
kontrol kurang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas.
122

Lampiran 34
UJI SATU PIHAK
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Kode Kelas Kode Kelas
No
Siswa Eksperimen Siswa Kontrol
1 E-01 17 K-01 15
2 E-02 32 K-02 23
3 E-03 55 K-03 27
4 E-04 41 K-04 20
5 E-05 24 K-05 23
6 E-06 55 K-06 27
7 E-07 40 K-07 24
8 E-08 41 K-08 25
9 E-09 39 K-09 33
10 E-10 48 K-10 20
11 E-11 54 K-11 16
12 E-12 40 K-12 27
13 E-13 58 K-13 20
14 E-14 58 K-14 23
15 E-15 55 K-15 27
16 E-16 53 K-16 31
17 E-17 41 K-17 23
18 E-18 55 K-18 27
19 E-19 44 K-19 23
20 E-20 53 K-20 23
21 E-21 43 K-21 27
22 E-22 52 K-22 17
23 E-23 30 K-23 23
24 E-24 40 K-24 27
25 E-25 44 K-25 23
26 E-26 43 K-26 27
27 E-27 58 K-27 24
28 E-28 36 K-28 38
29 E-29 41 K-29 20
30 E-30 35 K-30 34
31 E-31 39 K-31 22
32 E-32 40 K-32 23
33 K-33 15
X 43,875 24,1515
s 10,127414 5,15462
2
s 102,56452 26,5701
123

Untuk membandingkan aktivitas belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) menggunakan rumus
t-test sebagai berikut: X1  X 2
t
s12 s22  s  s 
  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 

Dengan: r   XY
( X Y2 2
)

Hipotesis yang digunakan adalah:


Ho : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan kelas
kontrol
Ha : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas
kontrol
Kriteria pengujian:
Jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berikut ini analisis yang dilakukan untuk menentukan koefisien korelasi:
No Xi Yi X Y X2 Y2 XY
1 17 15 -26,875 -9,1515 722,266 83,7502 245,947
2 32 23 -11,875 -1,1515 141,016 1,32599 13,6742
3 55 27 11,125 2,84848 123,766 8,11387 31,6894
4 41 20 -2,875 -4,1515 8,26563 17,2351 11,9356
5 24 23 -19,875 -1,1515 395,016 1,32599 22,8864
6 55 27 11,125 2,84848 123,766 8,11387 31,6894
7 40 24 -3,875 -0,1515 15,0156 0,02296 0,58712
8 41 25 -2,875 0,84848 8,26563 0,71993 -2,4394
9 39 33 -4,875 8,84848 23,7656 78,2957 -43,136
10 48 20 4,125 -4,1515 17,0156 17,2351 -17,125
11 54 16 10,125 -8,1515 102,516 66,4472 -82,534
12 40 27 -3,875 2,84848 15,0156 8,11387 -11,038
13 58 20 14,125 -4,1515 199,516 17,2351 -58,64
14 58 23 14,125 -1,1515 199,516 1,32599 -16,265
15 55 27 11,125 2,84848 123,766 8,11387 31,6894
16 53 31 9,125 6,84848 83,2656 46,9017 62,4924
17 41 23 -2,875 -1,1515 8,26563 1,32599 3,31061
18 55 27 11,125 2,84848 123,766 8,11387 31,6894
124

19 44 23 0,125 -1,1515 0,01563 1,32599 -0,1439


20 53 23 9,125 -1,1515 83,2656 1,32599 -10,508
21 43 27 -0,875 2,84848 0,76563 8,11387 -2,4924
22 52 17 8,125 -7,1515 66,0156 51,1442 -58,106
23 30 23 -13,875 -1,1515 192,516 1,32599 15,9773
24 40 27 -3,875 2,84848 15,0156 8,11387 -11,038
25 44 23 0,125 -1,1515 0,01563 1,32599 -0,1439
26 43 27 -0,875 2,84848 0,76563 8,11387 -2,4924
27 58 24 14,125 -0,1515 199,516 0,02296 -2,1402
28 36 38 -7,875 13,8485 62,0156 191,781 -109,06
29 41 20 -2,875 -4,1515 8,26563 17,2351 11,9356
30 35 34 -8,875 9,84848 78,7656 96,9927 -87,405
31 39 22 -4,875 -2,1515 23,7656 4,62902 10,4886
32 40 23 -3,875 -1,1515 15,0156 1,32599 4,46212
33 15 -9,1515 83,7502 0
Jumlah 1404 797 3179,5 850,242 15,75
Rata-rata 43,875 24,1515

r
 xy
x2 y2
15,75
r
3179,5  850,242
15,75
r
2703346
15,75
r
1644,19
r  0,00958
Dengan harga r yang sudah diperoleh, maka didapatkan analisis t-test sebagai
berikut:
125

X1  X 2
t
s12 s22  s  s 
  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 
43,875  24,1515
t
102,56452 26,570076  10,127414   5,1546169 
  2  0,00958    
32 33  32   33 
19,72348
t
3,205141  0,805154  0,030777
19,72348
t
3,979518
19,72348
t
1,994873
t  9,887

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh t hitung sebesar 9,887. Dengan dk=n1+n2-
2=32+33-2=63,dan taraf signifikansi 5%,maka diperoleh t tabel (t1-α) sebesar
1,665. Jika dibandingkan antara hasil perhitungan dan tabel, diperoleh t > t tabel
(9,887 > 1,665), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Yang berarti bahwa aktivitas
belajar siswa yang diberi pembelajaran aktif lebih baik dibandingkan hasil belajar
siswa yang diberi pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
126

Lampiran 35
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 1 Gajah
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Semester :2
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi
Indikator Bentuk Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu
Instrumen
Menyelidiki  Tekanan pada  Melakukan - Menjelaskan pengertian  Tes Tertulis  Pilihan 8 X 40’ Sumber:
tekanan pada benda padat demonstrasi tekanan secara umum Ganda - Karim,Saeful dkk.
benda padat, cair, tentang tekanan - Menjelaskan hubungan 2008. Belajar IPA:
dan gas serta disertai dengan antara gaya, luas  Tes  Lembar membuka
penerapannya diskusi untuk permukaan benda yang Penampilan Observasi cakrawala alam
dalam kehidupan menemukan dikenai gaya dan tekanan Kerja sekitar 2 untuk
sehari-hari konsep tekanan pada zat padat kelas VIII/
pada zat padat - Menyebutkan satuan SMP/MTs. Jakarta:
tekanan dan menerapkan Pusat Perbukuan
perumusannya dalam Departemen
permasalahan Pendidikan
- Menemukan contoh – Nasional
contoh penerapan konsep - Krisno, Moch.
tekanan pada kehidupan Agus [et.al]. 2008.
sehari – hari Ilmu Pengetahuan
 Tekanan pada  Melakukan - Menjelaskan konsep Alam: SMP/MTs
zat cair demonstrasi tekanan hidrostatis Kelas VIII. Jakarta:
Pusat Perbukuan,
127

 Tekanan tekanan hidrostatis Departemen


Hidrostatis untuk menemukan Pendidikan
 Hukum konsep adanya Nasional
Pascal tekanan pada zat - Wasis dan Sugeng
 Bejana cair ke segala arah - Menjelaskan hubungan Yuli Irianto. 2008.
Berhubungan  Melakukan diskusi antar besaran pada konsep Ilmu Pengetahuan
 Hukum menemukan tekanan hidrostatis Alam 2: SMP/MTs
Archimedes konsep Tekanan Kelas VIII. Jakarta:
Hidrostatis, faktor Pusat Perbukuan
– faktor yang Departemen
memperngaruhi Pendidikan
dan rumusan Nasional
matematisnya - Menjelaskan bunyi Hukum
 Melakukan Pascal Alat – alat untuk
demonstrasi - Menjelaskan aplikasi pembelajaran:
Hukum Pascal Hukum Pascal pada - Demonstrasi I :
untuk merangsang dongkrak hidrolik Dua buah plastisin
diskusi kelas - Menerapkan konsep Hukum dan dua buah koin
hingga Pascal pada dongkrak uang logam
menemukan hidrolik - Demonstrasi II :
konsep Hukum a) Botol bekas air
Pascal dan contoh mineral, paku
penerapannya payung, pita
dalam kehidupan isolasi, dan air
sehari – hari - Menjelaskan bejana b) Selang plastik,
 Melakukan berhubungan berkaitan corong, balon
demonstrasi dengan permukaan zat cair karet, papan
tentang prinsip yang rata triplek, lem, air
128

bejana - Menerapkan persamaan berwarna, dan


berhubungan dan yang berlaku pada Prinsip bejana kaca atau
mendiskusikannya bejana berhubungan untuk ember berisi air
menemukan massa jenis zat - Demonstrasi III :
- Menjelaskan fenomena air a) Bambu atau alat
dalam cerek dan air sumur Pascal dan air
berkaitan dengan konsep b) Selang plastik
bejana berhubungan sekitar 1 meter,
- Menjelaskan bunyi Hukum dua siring (alat
 Melakukan Archimedes suntik) yang
demonstrasi - Menjelaskan hubungan diameternya
Hukum antar besaran yang terkait berbeda, air
Archimedes dengan konsep Hukum berwarna, dan
 Melakukan diskusi Archimedes beban
kelas menemukan - Menerapkan rumus Hukum - Demonstrasi IV :
konsep Hukum Archimedes dalam berbagai Sebuah slang
Archimedes, permasalahan sepanjang 1 m,
konsep benda - Menjelaskan syarat benda corong, air,
terapung, terapung minyak goreng,
melayang dan - Menjelaskan syarat benda benang, dua statif,
tenggelam serta melayang dan dua klem.
aplikasinya dalam - Menjelaskan syarat benda - Demonstrasi V :
kehidupan sehari – tenggelam Sebuah kaleng
hari - Menjelaskan pengaruh minuman, wadah
massa jenis terhadap konsep berpancuran,
benda terpaung, melayang sebuah gelas ukur,
dan tenggelam dan air.
- Menjelaskan penerapan - Demonstrasi VI :
129

konsep Hukum Archimedes Sebuah botol bekas


pada Kapal Selam air mineral dan air
panas (tidak
- Menjelaskan konsep sampai melelehkan
 Tekanan pada  Melakukan tekanan yang berlaku pada botol) secukupnya,
gas demonstrasi gas gelas minum, air,
tentang tekanan kertas HVS
gas untuk - Menjelaskan pengaruh
menemukan ketinggian terhadap tekanan
konsep tekanan udara di suatu tempat
pada gas - Menerapkan konsep
 Melakukan diskusi pengaruh ketinggian untuk
untuk memahami menentukan tekanan pada
konsep tekanan suatu daerah
gas, Hukum Boyle - Menyebutkan jenis – jenis
dan penerapannya alat pengukur tekanan udara
dalam kehidupan - Menjelaskan bunyi Hukum
sehari – hari Boyle
- Mengorelasikan antar
besaran yang berlaku pada
Hukum Boyle
Demak, Februari 2011
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Gajah Guru Mata Pelajaran IPA Fisika

......................................... ..........................................
NIP. NIP.
130

Lampiran 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 1 Gajah
Kurikulum : KTSP
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII/2
Alokasi Waktu : 8 X 40 menit
Pokok Bahasan : Tekanan
Tahun Ajaran : 2010/2011
Standar Kompentensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompentensi Dasar :
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian tekanan secara umum
2. Menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan pada zat padat
3. Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat
4. Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan
5. Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain
6. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
7. Menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis
8. Menjelaskan bunyi Hukum Pascal
9. Menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik
10. Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik
11. Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama
air tersebut berada pada wadah yang berhubungan
12. Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan
massa jenis zat cair
13. Menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan konsep bejana
berhubungan
14. Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes
15. Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum Archimedes
16. Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan
17. Menjelaskan syarat - syarat benda terapung
18. Menjelaskan syarat – syarat benda melayang
19. Menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam
20. Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan
tenggelam
21. Menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam
22. Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas
23. Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat
24. Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada
suatu daerah
131

25. Menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara


26. Menjelaskan bunyi Hukum Boyle
27. Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle
Tujuan :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tekanan secara umum
2. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan
pada zat padat
3. Siswa dapat menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat
4. Siswa dapat menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam
permasalahan
5. Siswa dapat mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain
6. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis
8. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Pascal
9. Siswa dapat menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik
10. Siswa dapat menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik
11. Siswa dapat menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu
rata selama air tersebut berada pada wadah yang berhubungan
12. Siswa dapat menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk
menemukan massa jenis zat cair
13. Siswa dapat menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan
konsep bejana berhubungan
14. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Archimedes
15. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum
Archimedes
16. Siswa dapat menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan
17. Siswa dapat menjelaskan syarat - syarat benda terapung
18. Siswa dapat menjelaskan syarat – syarat benda melayang
19. Siswa dapat menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam
20. Siswa dapat menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung,
melayang dan tenggelam
21. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam
22. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas
23. Siswa dapat menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat
24. Siswa dapat menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan
tekanan pada suatu daerah
25. Siswa dapat menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara
26. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Boyle
27. Siswa dapat mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle
Materi:
1. Tekanan Zat Padat
2. Tekanan Zat Cair
- Tekanan Hidrostatis
- Hukum Pascal
- Bejana Berhubungan
- Hukum Archimedes
132

3. Tekanan Udara
- Pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara
- Hukum Boyle
Metode Pembelajaran :
Pertemuan 1 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
Pertemuan 2 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
Pertemuan 3 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
Pertemuan 4 : Diskusi dan tanya jawab
Model Pembelajaran:
Pertemuan 1 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision”
Pertemuan 2 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision”
Pertemuan 3 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision”
Pertemuan 4 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision”

 Pertemuan 1
Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan
- Menggunakan - Demonstrasi √ - Presentasi Individu -
ICT - - Observasi - - Presentasi Kelompok √
- Permainan - - Tanya Jawab √
- Diskusi √
Penilaian Kegiatan yang Diterapkan
Tanya Jawab √ Remidiasi -
Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √
Observasi √ Pekerjaan Rumah -
Presentasi Individu - Diskusi √
Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar
Isi Durasi Kegiatan
1. Ucapan selamat pagi/siang
2. Motivasi
 Guru memberikan pertanyaan: “Jika kamu ingin memotong
Pengenalan 3 menit
kubis, akan lebih mudah menggunakan pisau yang ujungnya
runcing apa tumpul? Mengapa?”
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
a. Eksplorasi
 Aktivitas Guru
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 5 - 6 siswa.
- Membentuk kursi – kursi kelas menjadi 3 lapis lingkaran
sehingga dapat digunakan siswa untuk melakukan diskusi
Kegiatan Inti yang sesuai dengan model pembelajaran “Three-Stage
75 menit
Fishbowl Decision”.
- Mengatur alur diskusi dan membagi urutan kelompok
yang menjadi tim ahli dan tim pendengar sesuai dengan
Model pembelajaran “Three-Stage Fishbowl Decision”.
- Meminta bantuan perwakilan masing – masing kelompok
untuk melakukan demonstrasi di depan kelas dan
memandu demonstrasi.
133

- Meminta kelompok ahli untuk mendiskusikan 3


pertanyaan selama 3 menit berkaitan dengan demonstrasi.
Selama 3 menit tersebut kelompok dapat saling berbagi
pendapat.
- Memberi 2 menit tambahan untuk membuka diskusi
antara kelompok ahli dan pendengar yang
memungkinkan kelompok pendengar untuk bertanya,
memberi tanggapan atau sanggahan.
- Memoderatori dan memandu jalannya diskusi hingga
selesai dan semua siswa dapat berpartisipasi.
- Menggabungkan seluruh hasil diskusi siswa dan
menjelaskan materi tekanan zat padat
 Aktivitas Siswa
- Membentuk kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa.
- Mendengarkan pembagian kelompok ahli dan alur
diskusi yang akan dilaksanakan.
- Perwakilan masing – masing kelompok membantu
demonstrasi guru sedangkan siswa lainnya
memperhatikan demonstrasi tersebut dan dapat mencatat
informasi penting dari demonstrasi tersebut.
- Kelompok ahli mendiskusikan 3 pertanyaan dari selama
3 menit dan kelompok pendengar mendengarkan diskusi.
- Selama 2 menit kelompok pendengar dapat memberikan
sanggahan atau pendapat maupun bertanya kepada
kelompok ahli.
- Melakukan diskusi dengan pola “Three-stage Fishbowl
Decision” yang dipandu oleh guru.
- Mendengarkan dan mencatat penjelasan guru tentang
tekanan zat padat.

b. Elaborasi
 Aktivitas Guru
- Meminta perwakilan dari masing – masing kelompok
untuk mendemonstrasikan peragaan tekanan hidrostatis
dan memandu jalannya peragaan.
- Siswa yang lain memperhatikan dan dapat mencatat
informasi penting dari deemonstrasi tersebut.
- Menentukan alur kelompok yang menjadi tim ahli dan
tim pendengar serta alur diskusi “Three-stage Fishbowl
Decision” secara acak agar ada variasi.
- Kelompok ahli dan pendengar bergantian melakukan
diskusi. Kelompok ahli memiliki 3 menit untuk berbagi
pendapat untuk mendiskusikan 3 pertanyaan dari guru
dan 2 menit untuk membuka sesi tanya jawab dengan
kelompok pendengar.
- Memandu dan mengendalikan jalannya diskusi.
- Menjelaskan dan memantapkan hasil diskusi siswa
tentang tekanan hidrostatik.
134

 Aktivitas Siswa
- Perwakilan masing – masing kelompok bekerjasama
mendemonstrasikan peragaan tekanan hidrostatis. Siswa
yang lainnya memperhatikan demonstrasi tekanan
hidrostatik dan dapat mencatat informasi penting dari
demonstrasi tersebut.
- Mendengarkan penentuan alur diskusi dan penentuan
kelompok ahli serta kelompok pendengar sesuai dengan
model pembelajaran “Three-stage Fishbowl Decision”.
- Kelompok ahli melakukan diskusi, berbagi pendapat
dengan teman kelompoknya untuk menjawab 3
pertanyaan dari guru selama 3 menit.
- Kelompok pendengar mendengarkan hasil diskusi
kelompok ahli dan memiliki waktu 2 menit untuk
bertanya, memberi pendapat atau sanggahan kepada
kelompok ahli.
- Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat penjelasan
guru tentang tekanan hidrostatik.

c. Konfirmasi
 Aktivitas Guru
- Guru memberikan rangkuman akhir dari materi
pembelajaran dan memberi penekanan pada konsep –
konsep yang harus dikuasai siswa.
- Guru membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai
materi yang dipelajari untuk memantapkan konsep yang
masih belum dipahami siswa.
- Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik.
 Aktivitas Siswa
- Siswa mendengarkan dan mencatat rangkuman materi
pembelajaran dari guru.
- Siswa menanyakan hal – hal yang kurang atau belum
dimengerti.
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk
Penutup 2 menit pembelajaran selanjutnya tentang Hukum Pascal, Bejana
Berhubungan dan Hukum Archimedes

 Pertemuan 2
Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan
- Menggunakan - Demonstrasi √ - Presentasi Individu -
ICT - - Praktikum - - Presentasi Kelompok √
- Permainan - - Observasi √
- Diskusi √ - Tanya Jawab √
Penilaian Kegiatan yang Diterapkan
Tanya Jawab √ Remidiasi -
Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √
Observasi √ Pekerjaan Rumah -
135

Presentasi Individu - Diskusi √


Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar
Isi Durasi Kegiatan
1. Ucapan selamat pagi/siang
2. Motivasi
 Guru memberi pertanyaan kepada siswa:
“Jika mobil mengalami ban bocor dan ingin menggantinya,
Pengenalan 3 menit
alat apa yang kita gunakan untuk mengangkat ban mobil
sehingga dapat diganti? Bagaimana bisa dongkrak dapat
mengangkat ban tersebut?”
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
a. Eksplorasi
 Aktivitas Guru
- Membentuk kursi – kursi kelas membentuk 3 lapis
lingkaran sehingga proses diskusi model “Three-stage
Fishbowl Decision”.
- Menentukan undian penentuan kelompok ahli dan
kelompok pendengar serta alur diskusi.
- Meminta perwakilan masing – masing kelompok
melakukan demonstrasi Hukum Pascal dan Bejana
Berhubungan yang dipandu oleh guru.
- Guru memastikan semua siswa mengamati dan
memperhatikan demonstrasi dari awal hingga akhir.
- Kelompok ahli mendapatkan 3 pertanyaan dari guru dan
berbagi pendapat dengan teman kelompok selama 3
menit.
- Kelompok pendengar mendengarkan diskusi kelompok
ahli dan memiliki kesempatan 2 menit untuk memberi
sanggahan, pertanyaan atau pendapat kepada kelompok
Kegiatan Inti
75 menit ahli sehingga kelompok ahli dan pendengar saling
berinteraksi.
- Mengamati, memandu dan mengendalikan jalannya
diskusi yang dilakukan siswa serta memoderatori diskusi
tersebut agar semua aspek yang ingin dicapai dapat
terlaksana.
- Mengevaluasi proses diskusi yang dilakukan siswa dan
menjelaskan materi materi Hukum Pascal dan Bejana
Berhubungan.
 Aktivitas Siswa
- Membantu guru mengatur kondisi kelas agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
- Memperhatikan penentuan kelompok ahli dan kelompok
pendengar.
- Perwakilan dari masing – masing kelompok bekerjasama
melakukan demonstrasi yang dipandu oleh guru.
Sedangkan siswa lainnya ikut memperhatikan dan
mengamati apa yang terjadi pada demonstrasi tersebut.
- Kelompok ahli yang terdiri dari beberapa siswa saling
136

berbagi pendapat dan bekerjasama menjawab dan


mendiskusikan 3 pertanyaan dari guru selama 3 menit.
Dan menjawab pertanyaan dari kelompok pendengar
dengan baik selama 2 menit.
- Kelompok pendengar mendengarkan dan mencatat serta
dapat mengajukan sanggahan, pertanyaan atau pendapat
tentang diskusi yang dilakukan oleh kelompok ahli dalam
sesi tanya jawab selama 2 menit.
- Mendengarkan evaluasi dari guru tentang jalannya
diskusi dan penjelasan guru tentang materi Hukum Pascal
dan Bejana Berhubungan.
b. Elaborasi
 Aktivitas Guru
- Menentukan penentuan kelompok ahli dan kelompok
pendengar serta alur diskusi “Three-stage Fishbowl
Decision” sehingga siswa dapat melaksanakan diskusi
dengan lebih baik.
- Meminta kembali perwakilan masing – masing kelompok
untuk melakukan demonstrasi peragaan materi Hukum
Archimedes.
- Meminta kelompok ahli untuk saling berbagi pendapat
dan bertukar jawaban dari 3 pertanyaan dari diberikan
guru sedangkan kelompok pendengar memperhatikan dan
mencatat hasil diskusi tim ahli.
- Kelompok ahli memiliki waktu 3 menit untuk berdiskusi,
saling berbagi pendapat, ilmu dan saling bertukar fikiran
mengenai pertanyaan tersebut. Diberikan waktu
tambahan 2 menit untuk sesi tanya jawab dengan
kelompok pendengar.
- Mengendalikan, mengontrol, dan memandu jalannya
diskusi agar semua kelompok melaksanakan tugas
dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan.
- Mengevaluasi dan menjelaskan (berfungsi sebagai
penguatan) materi Hukum Archimedes dan konsep
kedudukan suatu benda (terapung, melayang dan
tenggelam).
 Aktivitas Siswa
- Mendengarkan dan memperhatikan penentuan kelompok
ahli dan pendengar serta penjelasan alur diskusi yang
dilakukan.
- Perwakilan masing – masing kelompok melakukan
demonstrasi Hukum Archimedes, sedangkan siswa yang
lain memperhatikan dengan seksama dan mencatat hala –
hal penting berdasarkan demonstrasi tersebut.
- Kelompok ahli saling bertukar fikiran, saling bertukar
pendapat dan pengetahuan yang dimiliki untuk menjawab
3 pertanyaan dari guru selama 3 menit, sedangkan
kelompok pendengar mendengarkan diskusi kelompok
137

ahli dan mencatatnya informasi penting dari hasil diskusi


tersebut.
- Kelompok ahli dan kelompok pendengar memiliki 2
menit tambahan untuk melaksanakan sesi tanya jawab
sehingga masing – masing dapat saling bertukar
informasi, pendapat maupun pengetahuan yang dimiliki.
- Semua kelompok dalam setiap diskusi merasakan
menjadi kelompok ahli dan pendengar yang diatur oleh
guru sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan.
- Mendengarkan dan memperhatikan evaluasi yang
dipaparkan oleh guru.
- Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru tentang
Hukum Archimedes.
c. Konfirmasi
 Aktivitas Guru
- Memberikan rangkuman akhir dari hasil diskusi semua
kelompok dan memberi penekanan pada konsep – konsep
yang harus dimengerti siswa.
- Membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai materi
yang dipelajari sehingga siswa dan guru saling bertukar
informasi lebih dalam untuk materi yang kurang
dipahami siswa.
- Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik.
 Aktivitas Siswa
- Mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat
rangkuman materi yang disampaiakan oleh guru sehingga
siswa mengetahui konsep – konsep apa yang harus lebih
dipahami agar pemahaman siswa menjadi bertambah.
- Siswa menanyakan hal – hal yang belum dimengerti dan
saling bertukar fikiran dengan guru mengenai materi
yang belum dipahami tersebut.
- Guru meminta siswa untuk memeprsiapkan diri untuk
Penutup 2 menit pertemuan dan diskusi selanjutnya tentang Tekanan pada Gas
dan Hukum Boyle.

 Pertemuan 3
Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan
- Menggunakan - Demonstrasi √ - Presentasi Individu -
ICT - - Praktikum - - Presentasi Kelompok √
- Permainan - - Observasi √
- Diskusi √ - Tanya Jawab √
Penilaian Kegiatan yang Diterapkan
Tanya Jawab √ Remidiasi -
Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √
Observasi √ Pekerjaan Rumah -
Presentasi Individu - Diskusi √
138

Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar


Isi Durasi Kegiatan
1. Ucapan selamat pagi/siang
2. Motivasi dan Appersepsi
Pengenalan 3 menit “Menurut kalian, apakah tekanan udara di laut lebih besar atau
lebih kecil dibandingkan di puncak gunung? Mengapa?”
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
a. Eksplorasi
 Aktivitas Guru
- Mempersiapkan siswa untuk membentuk model diskusi
“Three-stage Fishbowl Decision”
- Meminta perwakilan masing – masing kelompok
melaksanakan demonstrasi tentang tekanan udara untuk
membuka diskusi.
- Membagi dan menentukan alur diskusi untuk tiap – tiap
kelompok.
- Meminta kelompok ahli mulai berdiskusi, bertukar
pendapat, bertukar pengetahuan untuk menjawab 3
pertanyaan yang dibuat guru tentang materi tekanan
pada gas (tekanan udara) selama 3 menit, sedangkan
kelompok pendengar diminta memperhatikan jalannya
diskusi dan hasil diskusi kelompok ahli.
- Meminta kelompok ahli melaksanakan sesi tanya jawab
dengan kelompok pendengar selama 2 menit dengan
panduannya.
- Mengatur dan memoderatori jalannya diskusi hingga
semua kelompok merasakan menjadi kelompok ahli dan
Kegiatan Inti
75 menit kelompok pendengar serta sesuai dengan model
pembelajaran yang diterapkan.
- Mengevaluasi jalannya diskusi dan menjelaskan materi
tekanan pada gas dan Hukum Boyle
 Aktivitas Siswa
- Mempersiapkan diri untuk menjalankan diskusi seperti
pertemuan sebelumnya.
- Perwakilan masing – masing kelompok membantu guru
melakukan demonstrasi di depan kelas sedangkan siswa
lainnya memperhatikan dan mengamati demonstrasi
yang diperagakan.
- Kelompok ahli saling bertukar informasi, pendapat dan
pengetahuan mereka untuk menjawab 3 pertanyaan dari
guru selama 3 menit, sedangkan kelompok pendengar
mengamati, mengikuti, memperhatikan dan mencatat
hasil diskusi kelompok ahli untuk menjadi bahan
perbandingan pada diskusi lanjutan ketika kelompok
pendengar tersebut menjadi kelompok ahli.
- Kelompok ahli dan pendengar melaksanakan sesi tanya
jawab selama 2 menit.
- Semua kelompok bergantian menjadi kelompok ahli dan
139

kelompok pendengar sesuai dengan petunjuk dan arahan


guru.
- Memperhatikan dan mendengarkan evaluasi yang
diberikan oleh guru.
- Mendengarkan, mencatat, dan memperhatikan
penjelasan guru tentang materi tekanan udara.

b. Elaborasi
 Aktivitas Guru
- Membuat rangkuman dari keseluruhan materi pokok
bahasan tekanan dan memberikan penjelasan tambahan
dari setiap sub pokok bahasan yang masih belum
dimengerti siswa sehingga siswa dapat memahami
pokok bahasan dengan baik.
- Memberikan tugas kepada masing – masing kelompok
untuk melakukan diskusi mandiri menjawab beberapa
soal materi pokok bahasan Tekanan agar masing –
masing siswa dapat saling membantu, bertukar pendapat
dan pengetahuan sehingga semua siswa dalam
kelompok dapat memahami semua konsep dengan baik.
- Meminta siswa untuk mempersiapkan presentasi hasil
diskusi soal yang dilakukan.
 Aktivitas Siswa
- Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat hasil
rangkuman guru dari keseluruhan materi Tekanan.
- Melakukan diskusi kelompok menjawab soal – soal
yang diberikan dan dipresentasikan hasilnya di depan
kelas pada pertemuan selanjutnya.
- Semua siswa berpatisipasi aktif selama diskusi
kelompok tersebut.

c. Konfirmasi
 Aktivitas Guru
- Membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai
materi yang dipelajari sehingga komunikasi siswa dan
guru dapat memberikan penguatan konsep Tekanan
pada siswa sehingga siswa lebih mudah memahami.
- Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik.
 Aktivitas Siswa
- Siswa menanyakan hal – hal yang belum dimengerti.
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan presentasi pada
Penutup 2 menit
pertemuan selanjutnya.
140

 Pertemuan 4
Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan
- Menggunakan - Demonstrasi - - Presentasi Individu -
ICT - - Praktikum - - Presentasi Kelompok √
- Permainan - - Observasi √
- Diskusi √ - Tanya Jawab √
Penilaian Kegiatan yang Diterapkan
Tanya Jawab √ Remidiasi -
Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √
Observasi √ Pekerjaan Rumah -
Presentasi Individu - Diskusi √
Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar
Isi Durasi Kegiatan
Pengenalan 3 menit 1. Ucapan selamat pagi/siang
2. Motivasi dan Appersepsi
- Guru menanyakan kesiapan masing – masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 75 menit a. Eksplorasi
 Aktivitas Guru
- Mempersiapkan siswa untuk berkumpul sesuai
kelompoknya masing – masing dan mempersiapkan
materi presentasi mereka selama 5 menit.
- Melakukan pengundian urutan kelompok yang
mempresentasikan hasil diskusinya.
- Meminta kelompok yang menjadi presentator untuk
menyampaikan hasil diskusi mereka selama 7 menit dan
3 menit tambahan untuk sesi tanya jawab dengan
kelompok lainnya.
- Mengendalikan dan memandu jalannya diskusi agar
diskusi berjalan lancar, kondusif dan hidup serta
memotivasi semua siswa agar ikut berpartisipasi dalam
diskusi tersebut.
- Memastikan semua kelompok mempresentasikan hasil
diskusi mereka dan menunjukkan kemampuan masing –
masing siswa untuk berinteraksi dengan teman
kelompok maupun siswa kelompok lainnya
 Aktivitas Siswa
- Berkumpul sesuai kelompok masing – masing dan
mempersiapkan setiap anggota kelompok untuk ikut
aktif dalam presentasi yang dilakukan.
- Mendengarkan urutan kelompok yang
mempresentasikan hasil diskusi.
- Kelompok presentator mempresentasikan hasil diskusi
mereka selama 7 menit. Kemudian membuka sesi tanya
jawab selama 3 menit dengan kelompok lainnya.
- Kelompok lainnya dapat memberi tanggapan, pendapat,
141

sanggahan ataupun pertanyaan kepada kelompok yang


presentasi.
- Melakukan diskusi dengan baik sesuai arahan guru.
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi sehingga
diskusi dapat hidup.

b. Elaborasi
 Aktivitas Guru
- Mengevaluasi diskusi masing – masing kelompok.
- Memberikan penjelasan tambahan (berfungsi sebagai
penguatan) untuk setiap materi yang masih
dimungkinkan kurang dikuasai oleh siswa.
- Melakukan tanya jawab terbuka dengan siswa mengenai
materi pelajaran daro awal sampai akhir sehingga siswa
benar – benar siap untuk menghadapai post-test.
 Aktivitas Siswa
- Mendengarkan dan memperhatikan evaluasi dari guru
agar untuk selanjutnya siswa dapat lebih baik dalam
diskusi maupun dalam pemahaman konsep.
- Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat
penjelasan – penjelasan dari guru yang dianggap
penting yang dapat dijadikan salah satu bahan belajar.
- Menanyakan hal – hal yang masih kurang paham
tentang konsep – konsep dalam materi Tekanan agar
semua siswa diharapkan dapat memahami dan
menerapkan semua konsep tersebut dengan baik.

c. Konfirmasi
 Aktivitas Guru
- Menyusun rangkuman secara umum materi Tekanan.
- Memberikan motivasi dan apresiasi bagi siswa atau
kelompok terbaik selama pembelajaran materi Tekanan
berlangsung.
 Aktivitas Siswa
- Menulis rangkuman materi Tekanan sebagai bahan
belajar.
Penutup 2 menit - Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi
post-tes pokok bahasan Tekanan

Evaluasi - Guru memberikan post-tes untuk mengukur keberhasilan pembelajaran


Pokok Bahasan Tekanan
Refleksi Sumber :
Tanya jawab - Karim,Saeful dkk. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar
tentang manfaat 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
mempelajari Pendidikan Nasional
tekanan pada - Krisno, Moch. Agus [et.al]. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs
zat padat, cair Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
dan gas - Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2:
142

SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional
Alat – alat untuk pembelajaran:
Demonstrasi I : Dua buah plastisin dan dua buah koin uang logam
Demonstrasi II :
c) Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air
d) Selang plastik, corong, balon karet, papan triplek, lem, air berwarna, dan
bejana kaca atau ember berisi air
Demonstrasi III :
a) Bambu atau alat Pascal dan air
b) Selang plastik sekitar 1 meter, dua siring (alat suntik) yang diameternya
berbeda, air berwarna, dan beban
Demonstrasi IV : Sebuah slang sepanjang 1 m, corong, air, minyak goreng,
benang, dua statif, dan dua klem.
Demonstrasi V : Sebuah kaleng minuman, wadah berpancuran, sebuah gelas
ukur, dan air.
Demonstrasi VI : Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai
melelehkan botol) secukupnya, gelas minum, air, kertas
HVS
Penilaian
Indikator Penilaian : Teknik Instrumen
 Menjelaskan pengertian tekanan secara umum  Test Tertulis  Pilihan Ganda
 Menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan  Tes penampilan  Lembar
benda dan tekanan pada zat padat observasi
 Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan
dengan tekanan zat padat
 Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat
pada berbagai macam permasalahan
 Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke
bentuk yang lain
 Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
 Menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep
tekanan hidrostatis
 Menjelaskan bunyi Hukum Pascal
 Menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak
hidrolik
 Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak
hidrolik
 Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa
permukaan air akan selalu rata selama air tersebut
berada pada wadah yang berhubungan
 Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana
berhubungan untuk menemukan massa jenis zat cair
 Menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air
sumur berkaitan dengan konsep bejana berhubungan
 Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes
 Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait
143

konsep Hukum Archimedes


 Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam
berbagai permasalahan
 Menjelaskan syarat - syarat benda terapung
 Menjelaskan syarat – syarat benda melayang
 Menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam
 Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep
benda terapung, melayang dan tenggelam
 Menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes
pada Kapal Selam
 Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas
 Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan
udara di suatu tempat
 Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian
untuk menentukan tekanan pada suatu daerah
 Menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan
udara
 Menjelaskan bunyi Hukum Boyle
 Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada
Hukum Boyle

Demak, Februari 2011


Guru IPA Fisika

..........................................
NIP.
144

Lampiran 37
PERCOBAAN TEKANAN ZAT PADAT
A. Tujuan
Memahami konsep tekanan pada zat padat
B. Alat dan bahan
Dua buah plastisin (lilin mainan) dan dua buah koin uang logam Rp500 (koin),
dan beban.
C. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Letakkan kedua koin tersebut pada masing-masing plastisin dengan posisi
seperti pada gambar di bawah ini:

3. Tekanlah kedua uang logam tersebut dengan gaya yang sama, dengan
meletakkan beban yang beratnya sama di atas masing – masing uang logam.
4. Pindahkan kedua uang logam tersebut dari plastisin, lalu ditunjukkan
kepada siswa agar siswa dapat mengamati perbedaan kedalaman keduanya.
5. Ulangi kegiatan di atas, tetapi posisi kedua uang logam sama dalam keadaan
berdiri, seperti pada gambar di bawah ini:

6. Tekanlah kedua uang logam tersebut dengan gaya yang berbeda.


7. Meminta siswa mengamati kedalaman masing – masing plastisin.
145

PERCOBAAN TEKANAN HIDROSTATIS I


A. Tujuan
Mempelajari tekanan hidrostatis.
B. Alat dan bahan
Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air.
C. Prosedur kerja
1. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral dengan paku
payung. Perhatikan gambar.

2. Tutuplah lubang-lubang tersebut dengan pita isolasi.


3. Isilah botol tersebut dengan air sedemikian rupa sehingga tinggi permukaan
air melebihi lubang.
4. Dengan tangan kananmu angkat botol tersebut.
5. Dengan tangan kirimu, lepaskan pita isolasi secara serentak. Perhatikan air
akan memancar keluar dari lubang-lubang tersebut.
6. Minta siswa mengamati air yang keluar dari setiap lubang dan kekuatan
setiap pancaran air yang keluar dari masing – masing lubang.
146

PERCOBAAN TEKANAN HIDROSTATIS II


A. Tujuan
Menyelidiki tekanan di dalam zat cair
B. Alat dan bahan
Pipa plastik, corong, balon karet, papan triplek, lem, air berwarna, dan bejana
kaca berisi air.
C. Cara kerja
1. Lekukkan pipa plastik pada papan triplek
sehingga membentuk huruf U, lalu kuatkan
dengan lem. Masukkan corong pada ujung
pipa plastik yang lain, kemudian
sambungkan dengan pipa plastik yang
berbentuk U. Tutup permukaan corong
dengan balon plastik sehingga tertutup oleh
membran seperti pada gambar samping.
2. Masukkan air berwarna pada pipa U kira-kira setengahnya.
3. Sebelum melakukan percobaan, tekanlah membran karet pada corong. Apa
yang terjadi pada permukaan air di dalam pipa U?
4. Masukkan secara perlahan ujung pipa yang bercorong ke dalam bejana
berisi air. Amati permukaan air dalam pipa U. Catat bagaimana perbedaan
permukaan air pada pipa U jika secara perlahan dimasukkan semakin
dalam.
5. Diamkan gerakanmu pada kedalaman tertentu. Lalu, arahkan corong ke
sisi kiri, kanan, atas, atau bawah pada kedalaman yang sama, sambil
meminta siswa mengamati perbedaan permukaan air dalam pipa U.
147

PERCOBAAN HUKUM PASCAL


A. Tujuan
Mengidentifikasi Hukum Pascal
B. Alat dan bahan
Bambu atau alat Pascal dan air
C. Cara kerja
1. Buatlah alat Pascal sederhana dengan menggunakan seruas bambu yang
ujungnya tertutup ruas dan di sekeliling ruas bambu diberi lubang sempit
pada ketinggian yang sama. Perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar Alat Pascal sederhana


2. Isilah alat Pascal penuh dengan air .
3. Berilah tekanan ke dalam zat cair dalam tabung Pascal, lalu amati keluarnya
air dari tabung Pascal.
4. Meminta siswa mengamati pancaran air yang keluar untuk setiap lubang.
148

PERCOBAAN APLIKASI HUKUM PASCAL


A. Tujuan
Membuat alat sederhana aplikasi Hukum Pascal
B. Alat dan bahan
Pipa plastik sekitar 1 meter, dua siring (alat suntik) yang diameternya berbeda,
air berwarna, dan beban
C. Cara kerja
1. Buatlah alat sederhana aplikasi Pascal dengan merangkaikan pipa plastik
pada dua alat suntik tersebut, seperti gambar di bawah ini:

2. Isilah pipa plastik penuh dengan air berwarna.


3. Tekanlah pengisap alat suntik kecil, lalu amati yang terjadi pada pengisap
alat suntik besar.
4. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu tekanlah pengisap alat
suntik kecil. Apakah yang akan terjadi?
5. Lakukan kegiatan tersebut beberapa kali dengan cara menambah beban pada
pengisap yang besar.
6. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan beban di pengisap kecil
dan menekan di pengisap besar. Bandingkan gaya yang kamu berikan.
149

PERCOBAAN BEJANA BERHUBUNGAN


A. Tujuan:
1. Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair sejenis.
2. Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair tidak sejenis.
B. Alat dan bahan:
Sebuah pipa sepanjang 1 m, corong, air, minyak goreng, benang, dua statif, dan
dua klem.
C. Prosedur kerja:
 Zat Cair Sejenis
1. Pasanglah salah satu ujung pipa pada statif
dengan klem dan ujung yang lain pada statif
lain hingga membentuk huruf U. Perhatikan
gambar di samping.
2. Pada salah satu ujung pipa, masukkan air
menggunakan corong.
3. Dengan bantuan salah satu temanmu,
bentangkan benang dari permukaan air pada salah satu ujung pipa ke
permukaan air pada ujung yang lain.
 Zat Cair tidak sejenis
1. Pasanglah salah satu ujung pipa pada statif
dengan klem dan ujung yang lain dipasang
pada statif lain hingga membentuk huruf U.
2. Pada salah satu ujung pipa, masukkan air
menggunakan corong. Setelah air tenang,
masukkan minyak goreng pada salah satu
ujung pipa. Lihat gambar di samping.
3. Dengan bantuan salah satu siswa, bentangkan benang dari permukaan air
lurus pada pipa berisi minyak. Bandingkan dengan hasil sebelumnya.
150

PERCOBAAN HUKUM ARCHIMEDES


A. Tujuan:
1. Mengamati gaya apung dalam zat cair
2. Mengukur gaya apung suatu benda dalam zat cair
B. Alat dan bahan:
Sebuah kaleng minuman, balok kayu, neraca pegas, wadah berpancuran,
sebuah gelas ukur, dan air.
C. Prosedur percobaan:
1. Ukur berat balok di udara dan catat hasilnya.
2. Masukkan balok yang sama dalam wadah yang berisi air. Ukur berat balok
tersebut di dalam air. Catat hasilnya dan bandingkan dengan berat balok di
udara.
3. Isilah wadah berpancuran dengan air hingga penuh (ditandai dengan
adanya air yang keluar dari pancuran). Lihat
gambar di samping.
4. Letakkan gelas ukur di bawah pancuran
sehingga jika ada air yang keluar akan
tertampung di gelas ukur ini.
5. Masukkan kaleng kosong ke dalam air
(diletakkan di permukaan air dan jangan
ditekan).
6. Apakah kaleng mengapung, melayang, atau
tenggelam? Catat pengamatanmu.
7. Apakah ada air yang keluar dari pancuran?
8. Angkat kaleng dari air. Jika air dalam wadah berkurang, isi kembali wadah
sehingga air dalam wadah tetap penuh.
9. Isilah kaleng dengan air sampai penuh (jangan menggunakan air dari
wadah berpancuran).
10. Masukkan kaleng tersebut ke dalam wadah berpancuran. Apakah kaleng
mengapung, melayang, atau tenggelam?
151

11. Jika ada sebagian air keluar dari pancuran, pastikan air ini tertampung
semuanya di dalam gelas ukur. Jika air telah tertampung semuanya,
jauhkan gelas ukur tersebut dari pancuran.
12. Ambil kaleng dari wadah berpancuran, kemudian buang air di dalamnya
hingga kosong. Masukkan air dari gelas ukur ke dalam kaleng yang telah
dikosongkan. Apakah kaleng terisi penuh?
152

PERCOBAAN TEKANAN PADA GAS


A. Tujuan
Membuktikan adanya tekanan udara.
B. Alat dan bahan:
Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai melelehkan botol)
secukupnya, gelas minum, air, dan kertas HVS
C. Prosedur percobaan:
 Percobaan I
1. Masukkan air panas ke dalam botol hingga setengah penuh.
2. Tutup botol tersebut, kemudian kocoklah air dalam botol tersebut dengan
cara menggoyang-goyangkan botol.
3. Buang air di dalam botol. Setelah kosong, tutup kembali botol tersebut.
4. Botol didiamkan, tunggu beberapa saat, dan amati apa yang terjadi!
 Percobaan II
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Isilah gelas dengan air sampai penuh. Tutup gelas dengan selembar
kertas HVS ukuran kuarto. Tahan HVS tersebut dengan telapak tangan,
kemudian balikkan gelas dengan cepat (usahakan jangan tumpah).
Lepaskan tangan secara perlahan. Amati yang terjadi?
153

Lampiran 38
LEMBAR DISKUSI SISWA 01
TEKANAN ZAT PADAT
 Ahli 1
1. Beban yang diletakkan di atas koin membuat koin menekan plastisin
sehingga terbentuk bekas koin pada plastisin. Dorongan yang diberikan koin
terhadap plastisin disebut dengan ....................................................................
2. Apa pengertian gaya?
Jawab: ..............................................................................................................
3. Satuan gaya dalam SI adalah ...........................................................................
 Ahli 2
1. Berdasarkan demonstrasi, permukaan plastisin yang dikenai dorongan koin
membentuk apa? Jawab: ..................................................................................
2. Apa pengertian luas? Jawab: ..........................................................................
3. Satuan luas dalam SI adalah ............................................................................
 Ahli 3
1. Ketika memberikan beban di atas koin sehingga koin menekan plastisin,
posisi koin manakah yang memberikan bekas pada plastisin yang lebih
dalam? Pada posisi berdiri apa posisi melintang?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Bagaimanakah hubungan antara luas permukaan bekas koin pada plastisin
terhadap tekanan yang diberikan oleh koin? Semakin besar luas permukaan
plastisin yang dikenai gaya oleh koin, apakah tekanan yang diberikan
semakin besar atau semakin kecil?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
 Ahli 4
1. Ketika kedua koin berdiri semua dan keduanya didorong di atas plastisin
dengan dorongan yang berbeda. Bagaimanakah perbedaan kedalaman bekas
koin pada plastisin?
Jawab: ..............................................................................................................
154

2. Bagaimanakah hubungan antara besarnya tekanan yang dialami plastisin


dengan gaya (dorongan) yang diberikan koin terhadap plastisin? Apakah
semakin besar gaya yang diberikan koin maka semakin besar tekanan yang
dialami oleh plastisin atau semakin kecil?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
 Ahli 5
1. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya tekanan yang
dialami oleh suatu benda?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda maka tekanan yang
dialami benda tersebut semakin besar. Secara matematis dapat dituliskan:
P  ..............( F )
3. Semakin besar luas permukaan benda yang terkena gaya maka semakin
kecil tekanan yang dialami benda. Secara matematis dapat dituliskan:
1
P  .....................................( )
A
 Ahli 6
1. Lengkapi rumusan berikut ini:
P  gaya ( F )
1
P
luas ( A)
maka :
...........
P
............
2. Jika satuan dari gaya (F) adalah newton (N) dan luas permukaan benda yang
........
terkena gaya adalah m 2 , maka satuan dari Tekanan (P) adalah
........
Satuan tekanan (P) = N / m 2 biasa disebut dengan Pascal (Pa).
155

LEMBAR DISKUSI SISWA 02


TEKANAN HIDROSTATIS
 Ahli 1
1. Apakah pengertian tekanan hidrostatis?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Apakah setiap zat cair diam memiliki tekanan hidrostatis? Mengapa?
Jawab: ..............................................................................................................
 Ahli 2
1. Berdasarkan demonstrasi I, bagaimanakah kekuatan pancaran air yang
keluar dari botol? Jawab: .................................................................................
2. Semakin dekat dengan permukaan air maka pancaran air akan semakin
..................... ditandai dengan jatuhnya air yang ................. terhadap botol.
3. Semakin jauh atau dalam dari permukaan air, maka pancaran air akan
semakin ..................... ditandai dengan jatuhnya air yang .......................dari
botol.
 Ahli 3
1. Berdasarkan demonstrasi I dan II, apakah kedalaman air mempengaruhi
tekanan yang dialami oleh zat cair tersebut? Bagaimana pengaruhnya?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Apa pengertian dari kedalaman?
Jawab: ..............................................................................................................
3. Apa satuan dari kedalaman? Jawab: ................................................................
 Ahli 4
1. Gaya yang dialami oleh zat cair adalah gaya .................... yaitu suatu gaya
yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (g) karena zat cair tersebut memiliki
massa.
2. Sehingga gaya (F) pada tekanan hidrostatis berlaku:

F  w  ........ .........
a. ...........= massa benda (satuannya kg)
b. ...........= percepatan gravitasi bumi (satuannya m / s 2 )
156

.......
3. Satuan dari gaya (F) = w adalah
.......
.......
 Ahli 5
1. Setiap zat cair memiliki massa jenis berbeda – beda antara satu dengan yang
lainnya. Simbol dari massa jenis adalah ρ. Massa jenis suatu zat cair
merupakan kerapatan suatu zat.
massa ........
  (tulis simbol dari massa dan volume)
volume ........
Satuan massa dalam SI adalah ..................
Satuan volume dalam SI adalah .................

.........
Sehingga satuan massa jenis ( ) adalah
.........
2. Secara matematis dapat diperoleh: massa(m)    V , sehingga:

F  w  m  g  ..........  ...........  g
 Ahli 6
1. Lengkapi rumusan tekanan hidrostatis berikut ini:

F
P
A
........  ........  .........
P ;V  A  h
..........
.........  ........  .........  ...........
P
...........
P  ............  .............  ...............
2. Lengkapi keterangan berikut:
P = tekanan hidrostatis (satuannya ............. atau .............)
ρ = massa jenis zat cair (satuannya ......................)
g = percepatan gravitasi bumu (satuannya ...................)
h = kedalaman (satuannya .................)
157

LEMBAR DISKUSI SISWA 03


HUKUM PASCAL DAN BEJANA BERHUBUNGAN
 Ahli 1
1. Berdasarkan demonstrasi I, ketika diberikan dorongan apakah air
mengalamai tekanan?
Jawab: ..............................................................................................................
2. Jika air mengalami tekanan, kemanakah tekanan yang dialami air tersebut
diteruskan?
Jawab: ..............................................................................................................
3. Apakah pancaran air yang keluar sama rata? Jawab: ......................................
..........................................................................................................................
Susunlah bunyi Hukum Pascal berdasarkan hasil demonstrasi tersebut!
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
Ahli 2
1. Pada kondisi tanpa beban, manakah alat suntik yang membutuhkan gaya
lebih besar dan manakah yang membutuhkan gaya lebih kecil untuk
menekan alat suntik lainnya?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Ketika dengan adanya beban, manakah alat suntik yang membutuhkan gaya
lebih besar dan manakah yang membutuhkan gaya lebih kecil untuk
menekan alat suntik lainnya?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Jika penghisap kecil diberikan gaya (F1) dan menekan air dalam selang, apa
yang terjadi penghisap besar mendapatkan tekanan dari penghisap kecil?
Apa berlaku sebaliknya? Jawab: ......................................................................
..........................................................................................................................
 Ahli 3
1. Bagaimana pengaruh luas penghisap dengan gaya yang dibutuhkan untuk
menekan alat suntik lainnya? Apakah semakin besar luas permukaan maka
158

semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk menekan atau semakin kecil
gaya yang dibutuhkan untuk menekan?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Berdasarkan Hukum Pascal dan konsep tekanan Hidrostatis, tekanan yang
dialami penghisap besar sama dengan tekanan yang dialami pengisap kecil
adalah ..................... sehingga berlaku: P1  P2
Maka berlaku:
P1  P2
...... .......

....... ........
.......
F2  ........ 
.......
P1 = tekanan pada penghisap kecil (satuannya ..............)
P2 = tekanan pada penghisap besar (satuannya .............)
F1 = gaya pada penghisap kecil (satuannya ...................)
F2 = gaya pada penghisap besar (satuannya ..................)
A1 = luas penampang penghisap kecil (satuannya ....................)
A2 = luas penampang penghisap besar (satuannya ....................)
 Ahli 4
1. Untuk selang yang diisi zat cair sama (air saja), bagaimanakah bentuk
permukaan air pada kedua bagian pipa? Apakah rata dan datar?
Jawab: ..............................................................................................................
2. Bagaimanakah ketinggian permukaan pada kedua bagian pipa? Apakah
ketinggiannya sama? Jawab: ............................................................................
3. Berdasarkan percobaan Bejana Berhubungan diisi zat cair sejenis, sifat zat
cair jika berada pada bejana berhubungan yaitu:
 Bentuk permukaan zat cair tersebut ............................................................
 Ketinggian zat cair adalah ...........................................................................
 Ahli 5
1. Untuk pipa yang diisi zat cair yang berbeda (air dan minyak goreng),
bagaimanakah bentuk permukaan air dan minyak goreng pada kedua pipa?
Apakah permukaan kedua zat cair tersebut datar dan rata?
159

Jawab: ..............................................................................................................
2. Bagaimanakah ketinggian permukaan pada kedua bagian pipa? Apakah
ketinggiannya sama? Jawab: ............................................................................
..........................................................................................................................
3. Berdasarkan percobaan Bejana Berhubungan diisi zat cair tidak sejenis, sifat
zat cair jika berada pada bejana berhubungan adalah:
 Bentuk permukaan zat cair tersebut ............................................................
 Ketinggian kedua zat cair adalah ................................................................
 Ahli 6
Dalam konsep bejana berhubungan yang terisi dengan 2 jenis zat cair berbeda
pada ketinggian di perbatasan antara minyak dan air, berlaku:

P1  P2
......  ......  ......  ......  ......  .......
...........  ..........  ...........  ............
Keterangan:
ρ1 = massa jenis zat cair 1 (satuannya........................)
ρ2 = massa jenis zat cair 2 (satuannya........................)
h1= tinggi oermukaan zat cair 1 (satuannya........................)
h2= tinggi permukaan zat cair 2 (satuannya........................)
160

LEMBAR DISKUSI SISWA 04


HUKUM ARCHIMEDES
 Ahli 1
1. Ketika kaleng kosong dimasukkan ke dalam wadah berisi air, kaleng akan
.....................
2. Kaleng yang terapung menunjukkan bahwa ada suatu gaya yang membuat
benda tersebut terapung, melayang ataupun tenggelam yang disebut dengan
.............................
3. Ketika kaleng diisi air maka kaleng akan ........................ hal ini dikarenakan
gaya apung atau ................. tidak cukup kuat untuk menahan kaleng tersebut
terapung.
4. Ketika kaleng diisi air dimasukkan dalam wadah yang berair, maka ada air
yang keluar lewat pancuran mengisi kaleng kosong hingga penuh.
Banyaknya Air yang keluar tersebut sama dengan ..................... kaleng.
 Ahli 2
1. Berat balok di udara wu  ...........................N

Berat balok di dalam air wa  ....................N


2. Gaya apung yang dialami oleh balok tersebut merupakan selisih antara berat
balok di udara dan berat balok di dalam air. Secara matematis dituliskan:
FA  ........  ........
3. Lengkapi bunyi Hukum Archimedes berdasarkan hasil demonstrasi:
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
akan mengalami .........................(FA) yang besarnya sama dengan
...........................(w) yang dipindahkan oleh benda tersebut”
 Ahli 3
1. Menggunakan konsep Hukum Archimedes, benda akan terapung jika
.................. (FA) benda lebih kecil dibanding ................... (w) benda.
Secara matematis: FA ...........w
2. Benda akan ........................ jika gaya apung (FA) benda .................... gaya
berat (w) benda. Secara matematis : ..........  ...........
161

3. Benda akan tenggelam jika gaya apung benda (FA) .................................

dibandingkan gaya berat benda (w). Secara matematis: FA ...........w


 Ahli 4
Faktor lain yang mempengaruhi keadaan suatu benda adalah ....................... (ρ).
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda  b  ....................dibandingkan

massa jenis zat cair  c  . Dapat dituliskan : b  c


2. Benda akan melayang jika massa jenis benda  b  .....................

dibandingkan massa jenis zat cair  c  . Dapat dituliskan :  b   c

3. Benda akan tenggelam jika .......................  b  lebih besar dibandingkan

massa jenis zat cair  c  . Sehingga:  b ......


 Ahli 5
m
Menggunakan rumus:   m   V
V
Dengan memasukkan m    V untuk menentukan berat benda:
w  m g
w  .......  ......  g
w = gaya berat benda (satuannya ......................)
m = massa benda (satuannya .............................)
ρb = massa jenis benda (satuannya kg / m 3 )
g = percepatan gravitasi bumu (satuannya .................)
Gaya apung atau gaya Archimedes (FA) yang dialami benda adalah:

FA  wbendayangtercelupdiair  .......  ......  .....


FA = gaya apung yang dialami oleh benda (satuannya .......................)
ρc = massa jenis zat cair (satuannya ...............................)
g = percepatan gravitasi bumi (satuannya ...........................)
V = volume benda atau volume zat cair yang dipindahkan (satuannya ..............)
162

 Ahli 6
1. Kapal selam akan terapung jika rongga udara kapal selam diisi dengan ........
2. Kapal selam akan melayang jika sebagian .......................... kapal selam diisi
dengan air laut.
3. Kapal selam akan .................................. jika seluruh rongga udara kapal
selam diisi dengan ..........................................
163

LEMBAR DISKUSI SISWA 05


TEKANAN GAS
 Ahli 1
1. Berdasarkan demonstrasi, mengapa botol penyok setelah diisi air panas dan
dikosongkan?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
Bagaimana tekanan di dalam botol dan di luar botol?
Jawab: ..............................................................................................................
2. Bagaimana hubungan antara banyaknya partikel udara di dalam botol
dengan tekanan udara di suatu tempat?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
 Ahli 2
1. Mengapa setelah gelas yang berisi air dan ditutup oleh kertas HVS dibalik,
maka air tidak tumpah dan kertas tidak jatuh? Apakah udara memberikan
tekanan pada kertas?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Bagaimana tekanan di dalam gelas dengan tekanan di luar gelas?
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Dalam konsep tekanan udara berlaku: “Semakin ................. ke permukaan
bumi tekanan udara semakin ................. dan semakin .................. dari
permukaan bumi tekanan udara semakin ........................
 Ahli 3
1. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu atmosfer.
1 atm = ...................cmHg = ........................... Pascal
2. Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang sebesar ..............cmHg
3. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut ................................
 Ahli 4
1. Barometer dibedakan menjadi ......... jenis, yaitu .....................dan .................
164

2. Jelaskan tentang barometer fortin atau barometer air raksa!


Jawab: .............................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Jelaskan tentang barometer logam!
Jawab: ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
 Ahli 5
1. Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup disebut ...........................
2. Manometer dibedakan menjadi ....... jenis, yaitu ................. dan ....................
3. Fungsi dari manometer logam adalah ..............................................................
..........................................................................................................................
Ahli 6
1. Berdasarkan penelitian Boyle, diperoleh dua kesimpulan yaitu:
 Jika tekanan diperbesar, volume udara semakin ................, tetapi hasil kali
tekanan dengan volume harganya selalu ...........................
 Jika tekanan dinaikkan ............ kali dari tekanan semula maka volume gas
menjadi ................... volume mula-mula. Jika volume menjadi ..................
volume mula - mula maka tekanannya naik ................ kali lipat.
2. Lengkapi bunyi Hukum Boyle:
Pada suhu ................., tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding
...................... dengan volumenya. Secara matematis dapat ditulis:
P1  V1  P2  V2
165

Lampiran 39
KISI – KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No Aktivitas Aspek Penilaian Skor Kriteria Penilaian
1. Berdiskusi 1) Menguasai 4 Siswa dapat menjelaskan materi dengan benar dan lengkap
materi secara 3 Siswa dapat menjelaskan materi dengan benar tetapi kurang lengkap
kualitatif 2 Siswa dapat menjelaskan materi kurang lengkap dan kurang benar
1 Siswa tidak dapat menjelaskan materi dengan benar dan lengkap
2) Menjawab 4 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan relevan
pertanyaan 3 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang relevan
2 Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi kurang benar dan tidak relevan
1 Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tidak relevan.
3) Sikap Siswa aktif memotivasi teman satu kelompoknya untuk berdiskusi dan mengemukakan pendapat dalam
4
diskusi
Siswa aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi hanya saja kurang dapat memotivasi teman satu
3
kelompok untuk aktif berdiskusi
Siswa kurang aktif memotivasi teman satu kelompok untuk berdiskusi dan kurang aktif mengemukakan
2
pendapatnya selama diskusi
1 Siswa hanya mendengarkan teman sekelompoknya berdiskusi
4) Menyampaikan 4 Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 4 kali atau lebih
ide, gagasan 3 Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 3 atau 2 kali
166

atau pendapat 2 Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 1 kali saja
1 Siswa tidak menyampaikan gagasan atau ide apapun
5) Penggunaan 4 Siswa menggunakan bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan sopan
bahasa 3 Siswa menggunakan bahasa yang jelas, sopan tetapi kurang dapat dimengerti
2 Siswa menggunakan bahasa yang kurang jelas, kurang dapat dimengerti tetapi sopan
1 Siswa menggunakan bahasa yang tidak jelas, tidak dapat dimengerti tetapi sopan
2. Bertanya 1) Kejelasan 4 Pertanyaan disampaikan dengan singkat, padat dan jelas
pertanyaan 3 Pertanyaan disampaikan dengan jelas tetapi tidak singkat
2 Pertanyaan disampaikan singkat tetapi tidak jelas
1 Pertanyaan disampaikan tidak singkat, tidak jelas dan bertele-tele
2) Isi Pertanyaan 4 Relevan dengan materi dan didukung dengan contoh atau data lapangan
3 Relevan dengan materi tetapi tidak disertai dengan data atau contoh
2 Kurang relevan dengan materi tetapi disertai dengan data atau contoh lapangan
1 Tidak relevan dengan materi dan menyimpang dari pembelajaran
3) Sikap 4 Sopan, tidak menyela dan toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi
Sopan, tidak menyela tetapi tidak toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang
3
presentasi
2 Sering menyela tetapi toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi
Tidak sopan, sering menyela dan kurang toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok
1
yang presentasi
167

3. Mendengar 1) Menyimak Siswa memberikan perhatian penuh pada jalannya diskusi dari awal hingga akhir, tidak berbicara
4
jalannya diskusi sendiri dan tidak membuat gaduh.
yang dilakukan 3 Siswa memberi perhatian di awal hingga akhir tetapi kadang – kadang berbicara dengan teman.
kelompok ahli 2 Siswa memberikan perhatian penuh tetapi sering berbicara dengan teman.
1 Tidak memperhatikan diskusi, berbicara sendiri dan membuat gaduh.
2) Mendengarkan Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir, tidak berbicara dengan teman dan tidak
4
penjelasan guru menyandarkan kepala di tembok.
Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir, tidak berbicara dengan teman tetapi sering
3
menyandarkan kepala di tembok.
2 Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir tetapi sering berbicara dengan teman.
Tidak mendengarkan penjelasan guru, sering berbicara dengan teman dan menyandarkan kepala di
1
tembok.
3) Menjalankan 4 Menjalankan semua instruksi guru dengan cepat.
instruksi guru 3 Menjalankan semua instruksi guru tetapi tidak cepat.
2 Menjalankan sebagian instruksi guru dan tidak cepat.
1 Tidak menjalankan instruksi guru sama sekali.
4) Berpendapat, 4 Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan lebih dari 3 kali.
menyampaikan 3 Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan, atau tanggapan sebanyak 2 kali.
sanggahan, ide 2 Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan sebanyak 1 kali.
atau tanggapan. 1 Tidak mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan sama sekali.
168

4. Menulis 1) Membuat Berinisiatif sendiri membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi dan lengkap.
4
catatan dari
3 Berinisiatif sendiri membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi, tetapi tidak lengkap.
hasil diskusi
kelompok 2 Membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi dan lengkap tetapi mencontek dari teman.

sendiri Tidak membuat catatan hasil diskusi.


1

2) Membuat 4 Berinisiatif sendiri membuat catatan dari hasil diskusi kelompok lain dan lengkap.
catatan dari 3 Berinisiatif sendiri membuat catatan dari hasil diskusi kelompok lain tetapi tidak lengkap.
hasil diskusi 2 Membuat catatan lengkap tetapi hasil mencontek catatan teman.
kelompok lain 1 Membuat catatan dari hasil mencontek catatan teman dan tidak lengkap.
3) Membuat 4 Membuat catatan dari penjelasan guru dengan rapi dan lengkap.
catatan dari 3 Membuat catatan dari penjelasan guru dengan cukup rapi tetapi lengkap.
penjelasan guru 2 Membuat catatan dari penjelasan dari guru kurang rapi dan tidak lengkap.
1 Tidak membuat catatan.
169

Lampiran 40
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Jenis Aktivitas : Berdiskusi

Aspek Penilaian
Menyampaikan
Nama Menguasai materi Menjawab Penggunaan Σ
Kode Siswa Sikap ide, gagasan atau
Kelompok secara kualitatif pertanyaan Bahasa skor
pendapat
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
Einstein
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Newton
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Archimedes
4.
5.
6.
Dst..
170

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Jenis Aktivitas : Bertanya

Aspek Penilaian
Σ
Nama Kejelasan
Nama Siswa Isi Pertanyaan Sikap sk
Kelompok Pertanyaan
or
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
Einstein
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Newton
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Archimedes
4.
5.
6.
Dst...
171

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Jenis Aktivitas : Mendengar

Aspek Penilaian
Menyimak Menyampaikan
Nama Nama Mendengarkan Menjalankan Σ
jalannya diskusi ide, gagasan atau
Kelompok Siswa penjelasan guru instruksi guru Skor
kelompok ahli pendapat
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
Einstein
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Newton
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Archimedes
4.
5.
6.
Dst...
172

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Jenis Aktivitas : Menulis

Aspek Penilaian
Membuat catatan Membuat catatan Membuat catatan
Nama Nama hasil diskusi hasil diskusi dari penjelasan Σ
Kelompok Siswa kelompok sendiri kelompok lain guru Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
Einstein
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Newton
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Archimedes
4.
5.
6.
Dst...
173

Lampiran 41
KISI – KISI SOAL PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
Sub Pokok Nomor Soal
No Indikator
Bahasan C1 C2 C3 C4
1. Tekanan Menjelaskan pengertian tekanan dan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan pada
3 5
Zat Padat zat padat
Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat 4
Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan 2
Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain 1
2. Tekanan Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis suatu zat cair 7
Zat Cair Menerapkan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis 6
Mengetahui bunyi Hukum Pascal
Menjelaskan fungsi pompa hidrolik dan mengidentifikasi alat – alat yang bekerja berdasarkan konsep
10 9
Hukum Pascal
Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik 8
Menentukan syarat berlakunya Prinsip Bejana Berhubungan 11
Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama air tersebut
14
berada pada wadah yang berhubungan
Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan ketinggian suatu zat
12
cair
Menemukan contoh – contoh aplikasi fenomena bejana berhubungan dalam kehidupan sehari – hari 13
Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes 15
Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum Archimedes 16
Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan 19
174

Menentukan besarnya Gaya Archimedes yang dialami suatu benda melalui hasil pengukuran berat
17
benda.
Membedakan syarat - syarat benda terapung, melayang dan tenggelam 18
Membedakan kondisi benda ketika terapung, melayang dan tenggelam 21 20
Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan tenggelam
Menjelaskan penerapan konsep Archimedes pada Kapal Selam 18
3. Tekanan Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas 22
Udara Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat 30
Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah 27 26

Mengetahui bunyi Hukum Boyle 29


Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle 23 24
Mengetahui jenis – jenis alat ukur tekanan udara 25,28
Jumlah soal 7 9 9 5
Keterangan:

1. C1 = Ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
C4 = Analisis
2. Penskoran: Nilai 1 untuk jawaban benar
Nilai 0 untuk jawaban salah
jumlah jawaban benar
Panduan Nilai : Nilai   100
jumlah soal
175

Lampiran 42
SOAL TES
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Pokok Bahasan : Tekanan
Waktu : 60 menit
Petunjuk Mengerjakan!
1. Sebelum mengerjakan, periksa kelengkapan lembar soal dan lembar jawaban anda.
2. Kerjakan dahulu soal yang anda anggap mudah.
3. Kerjakan semua soal dengan benar.
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar!
5. Petunjuk memberi tanda silang (X) yang benar:
A B C D  BENAR

A B C D  BENAR
 SALAH
A B C D

6. Periksa dan teliti kembali hasil pekerjaan anda sebelum dikumpulkan kepada guru.
7. Selamat Mengerjakan!

1. Satuan tekanan dalam SI adalah .... b. Besarnya tekanan yang dialami


a. N / m 2 oleh benda padat sebanding
b. kg / m 2 dengan luas bidang sentuh
c. Besarnya tekanan yang dialami
c. N.m
oleh benda padat berbanding
d. Kg.m
terbalik dengan gaya yang
2. Sebuah gaya sebesar 100 N bekerja
bekerja dan sebanding dengan
pada bidang seluas 10 cm 2 . Besar
luas bidang sentuh
tekanannya adalah...
d. Besarnya tekanan yang dialami
a. 100 N / m 2 oleh benda padat sebanding
b. 1000 N / m 2 dengan massa benda
c. 100000 N / m 2 4. Berikut ini semua alat yang
d. 1000000 N / m 2 menggunakan prinsip tekanan pada
3. Berikut ini pernyataan yang benar zat padat adalah...
tentang tekanan zat padat adalah .... a. Pisau, paku, sepatu sepak bola
a. Besarnya tekanan yang dialami b. Pisau, paku, pompa sepeda
oleh benda padat sebanding c. Pisau, sepatu sepak bola, rem
dengan gaya yang bekerja dan hidrolik
berbanding terbalik dengan luas d. Paku, mata kapak yang tajam,
bidang sentuh pompa sepeda
176

5. Perhatikan gambar berikut! c. Jika kedalaman zat cair


bertambah maka tekanan
hidrostatis zat cair tersebut akan
berkurang.
d. Jika kedalaman zat cair
bertambah atau berkurang maka
tekanan hidrostatis zat cair
tersebut tidak berubah.
8. Sebuah dongkrak hidrolik dengan
skema seperti gambar di bawah ini:
Empat balok yang terbuat dari kayu
memiliki berat sama diletakkan di
atas meja. Keempat balok tersebut
diberi gaya yang sama dan
digunakan untuk menekan meja.
Tekanan yang paling besar
diberikan oleh balok nomor ....
a. 1
b. 2 Jika: F1 = 10 N
c. 3 A1 = 2 cm2
d. 4 A2 = 4 cm2
6. Tekanan hidrostatis yang dialami Dari data – data tersebut, besarnya
oleh seorang penyelam yang gaya F2 adalah ....
menyelam pada kedalaman 4 m di a. 75 N
bawah permukaan air adalah.... b. 40 N
c. 25 N
( Diketahui : g  10m / s 2 dan air  1000kg / m 3 )
d. 20 N
9. (1) kempa hidrolik
a. 10.000 Pa
(2) rem hidrolik
b. 20.000 Pa
(3) dongkrak hidrolik
c. 40.000 Pa
(4) kapal hidrolik
d. 50.000 Pa
Dari data di atas, alat – alat yang
7. Berikut ini pernyataan yang benar
cara kerjanya berdasarkan Hukum
tentang pengaruh kedalaman pada
Pascal adalah....
tekanan hidrostatis adalah ...
a. (1), (2), dan (3)
a. Jika kedalaman zat cair
b. (1) dan (3)
berkurang maka tekanan
c. semua benar
hidrostatis zat cair tersebut akan
d. 4 saja
bertambah.
10. Kegunaan dari dongkrak hidrolik
b. jika kedalaman zat cair
adalah ....
berkurang maka tekanan
a. mengangkat barang berat
hidrostatis zat cair tersebut akan
b. memompa air
berkurang.
177

c. memeras biji-bijan b.
d. memotong barang berat
11. Prinsip bejana berhubungan tidak
berlaku jika ....
a. bentuk bejana berbeda
b. jumlah bejana lebih dari dua c.
c. luas penampang bejana tidak
sama
d. dalam bejana terdapat pipa
kapiler / celah kecil
12. Pada sebuah pipa U, terdapat air d.
3
(massa jenis air = 1000 kg / m ).
Kemudian dimasukkan minyak
hingga mengisi 10 cm bagian kiri
pipa. Jika diketahui beda ketinggian
permukaan minyak adalah 1 cm, 15. Suatu benda yang dicelupkan
massa jenis minyak tersebut sebagian atau seluruhnya ke dalam
adalah... zat cair akan mengalami gaya apung
yang besarnya sama dengan berat
a. 600 kg / m 3
zat cair yang dipindahkan oleh
b. 700 kg / m 3 benda tersebut. Pernyataan tersebut
c. 800 kg / m 3 merupakan bunyi...
d. 900 kg / m 3 a. Hukum Pascal
13. Berikut ini peristiwa bejana b. Hukum Archimedes
berhubungan yang banyak dijumpai c. Hukum Bejana Berhubungan
dalam kehidupan sehari-hari, d. Hukum Boyle
kecuali ... 16. Berikut pernyataan yang benar
a. air dalam teko tentang hubungan antara massa jenis
b. alat pengukur kedataran suatu zat cair ( ), volume benda yang
permukaan (water pass) tercelup dalam zat cair (Vb)dan gaya
c. sumur yang harus di berada di apung/ Archimedes (FA) yang
bawah permukaan air dialami oleh suatu benda adalah...
d. pompa hidrolik a. Semakin besar massa jenis zat
14. Gambar permukaan air yang benar cair, semakin besar gaya
berdasarkan prinsip Bejana Archimedes yang dialami benda
Berhubungan adalah ... ketika dicelupkan ke dalam zat
a. cair
b. Semakin kecil massa jenis zat
cair, semakin besar gaya
Archimedes yang dialami benda
ketika dicelupkan ke dalam zat
cair
178

c. Semakin besar volume benda b. Fa = w


yang tercelup, semakin kecil gaya c. Fa > w
Archimedes d. Massa benda kecil
d. Semakin kecil volume benda 21. Diketahui massa jenis minyak lebih
yang tercelup, benda tidak kecil dibandingkan massa jenis air.
mengalami gaya Archimedes Jika minyak dituangkan ke dalam
17. Sebuah balok beratnya 30 N ketika air, maka minyak akan....
ditimbang di udara. Ketika balok a. Tenggelam
tersebut dimasukkan ke dalam air b. Melayang
kemudian ditimbang, beratnya c. Terapung
menjadi 20 N. Gaya apung yang d. Bercampur dengan air
diterima benda tersebut adalah.... 22. Jika botol bekas air mineral diisi
a. 10 N dengan air panas, kemudian
b. 20 N dikosongkan, ditutup dan didiamkan
c. 30 N akan penyok karena ....
d. 40 N a. Tekanan udara di luar botol lebih
18. Apabila suatu kapal mainan kecil daripada di dalam botol
tenggelam di dalam air maka botol menjadi mengerut
(  air  1gr / cm ) , berarti ....
3 sehingga penyok
a. Massa jenis kapal sangat kecil b. Tekanan udara di luar botol lebih
b. Massa jenis kapal sama dengan 1 besar daripada tekanan udara di
dalam botol sehingga tekanan di
gr / cm 3
luar botol menekan botol maka
c. Massa jenis kapal lebih besar 1
botol menjadi penyok
gr / cm 3 c. Tekanan udara di luar botol sama
d. Massa jenis kapal lebih kecil dari dengan di dalam botol sehingga
1 gr / cm 3 botol mendapat tekanan dari luar
19. Sebuah balok tenggelam dalam air. dan dalam botol sehingga penyok
Volume balok 1000 cm 3 dan massa d. Tidak ada hubungannya dengan
jenis air 1000 kg / m 3 . Jika tekanan botol
23. Berdasarkan Hukum Boyle,
percepatan gravitasi (g) 10 m / s 2
hubungan antara tekanan dan
maka gaya Archimedes yang
volume gas pada ruang tertutup
bekerja pada balok adalah . . . .
adalah ...
a. 1 N
a. Berbanding lurus
b. 10 N b. Berbanding terbalik
c. 100 N
c. Sama
d. 1000 N
d. Proporsional
20. Sebuah benda yang dimasukkan ke
dalam air akan mengapung jika ....
(Fa : gaya apung dan w : gaya berat)
a. Fa < w
179

24. Sebuah balon yang suhunya tetap, 29. Hukum Boyle berlaku apabila suhu
memiliki volume V1 dan tekanan P1. ruang tertutup adalah ....
Jika tekanan balon tersebut a. Tetap
dinaikkan menjadi 4X lipat, volume b. Berubah – ubah
balon tersebut menjadi ... c. Semakin bertambah
a. ¼ volume awal d. Semakin berkurang
b. ½ volume awal 30. Semakin tinggi suatu tempat dari
c. Sama dengan volume awal permukaan laut, tekanan udaranya
d. 1/3 volume awal akan semakin ...
25. Alat ukur tekanan udara dalam a. Bertambah
tabung tertutup adalah . . . . b. Berkurang
a. Barometer c. Tetap
b. Hidrometer d. Berubah - ubah
c. Manometer
d. Fluviometer
26. Daerah A dan B berada pada
ketinggian yang sama terhadap
permukaan laut. Maka pernyataan
berikut yang benar adalah ....
a. Tekanan atmosfer daerah A dan
B sama
b. Tekanan atmosfer daerah A lebih
besar dibandingkan daerah B
c. Tekanan atmosfer daerah A lebih
kecil dibandingkan daerah B
d. Tekanan atmosfer daerah B lebih
kecil dibandingkan daerah A
27. Tinggi suatu daerah adalah 300 m
dari permukaan air laut. Tekanan
atmosfer di tempat tersebut adalah
....
a. 72 cmHg
b. 73 cmHg
c. 79 cmHg
d. 80 cmHg
28. Berikut ini jenis barometer, kecuali
...
a. Barometer air
b. Barometer logam
c. Barometer air raksa
d. Barometer minyak
180

Lampiran 43
KUNCI JAWABAN SOAL
POKOK BAHASAN TEKANAN
1. B F1  10 N
2. C A1  2cm 2  0,0002m 2
Jawaban: A2  4cm 2  0,0004m 2
F  100 N P1  P2
A  10cm 2  0,001m 2 F1 F2

F 100 N A1 A2
P  2
 100.000 N / m 2 10 N F2
A 0,001m
2

0,0002m 0,0004m 2
10 N  0,0004m 2
3. A F2 
0,0002m 2
4. A
0,004 Nm 2
F2 
0,0002m 2
5. C F2  20 N
Jawaban:
9. A
F F F
P1  1   10. A
A1 4  4 16
11. D
F2 F F
P2    12. D
A2 5  4 20
Jawaban:
F F F
P3  3   h2  h1  h  10cm  1cm  9cm  0,09m
A3 2  2 4
 2  1000kg / m 3
F F F
P4  4   1  ... ?
A4 3  4 12
1  h1   2  h2
6. C
1  0,1m  1000kg / m 3  0,09m
Jawaban: 90kg / m 2
1 
P    gh 0,1m
P  1000kg / m3  10m / s 2  4m  2  900kg / m 3
P  40.000 Pa
13. D
7. B 14. D
8. D 15. B
Jawaban: 16. A
181

17. A 25. C
Jawaban: 26. A
FA  wu  wa  30 N  20 N  10 N 27. A
Jawaban:
18. C
P
19. B ketinggian   10m
1mmHg
Jawaban:
P
FA    g  v 300m   10m
1mmHg
FA  1000kg / m 3  10m / s 2  0,001m 3 300m  1mmHg
P 
FA  10kgm / s 2  10 N 10m
P  30mmHg  3cmHg
20. C P  tekanandilaut  tekananatmosfer
21. C tekananatmosfer  76cmHg  3cmHg  73cmHg
22. B
23. B 28. B

24. A 29. A

Jawaban: 30. B

P1  V1  P2  V2
P1  V1  4 P1  V2
P1  V1
 V2
4 P1
1
V1  V2
4
182

Lampiran 44
DOKUMENTASI

Gambar 1. Guru membimbing siswa berdiskusi Gambar 2. Guru menjelaskan di akhir pelajaran

Gambar 3. Guru mengajar di kelas kontrol Gambar 4. Proses belajar mengajar di kelas kontrol

Gambar 5. Siswa mengerjakan soal tes

Anda mungkin juga menyukai