Skripsi
oleh
4301411011
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada :
Hari : Kamis
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “ Penerapan Model
Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA 14 Semarang “ dan seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, bebas plagiat, dan apabila dikemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
iii
PENGESAHAN
Ketua Penguji
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kita tak harus hebat saat memulai, namun kita harus memulai untuk menjadi
“Not because our intelligence, but our attitude that will lift us into a better life”
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,
bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang
6. Drs. Soeprodjo, MS, Dosen wali yang telah memberikan arahan dan motivasi
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal
vi
8. Dra, Hj. Wiji Eny N.R.M.Pd, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah
9. Dra. Siti Nanik Pintosih,S.Pd, Guru Kimia kelas X SMA N 14 Semarang yang
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
pembaca.
vii
ABSTRAK
Septiyani, Putri Yunita. 2015. Penerapan Model Project Based Learning Pada
Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang.Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra.
Saptorini, M.Pi, Pembimbing Pendamping Dr. Antonius Tri Widodo.
Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa
adalah proses pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah yang berpusat
pada guru sehingga siswa tidak termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembealajaran.
Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan
aktivitas belajar yang efektif. Dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar
kognitif siswa, diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa yang rendah terjadi pada
banyak mata pelajaran, temasuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan project based
learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi di SMA N 14 Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
Penelitian yang dilakukan tergolong sebagai penelitian eksperimen dengan
desain yang digunakan adalah pretest postest control group. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data adalah
soal tes berbentuk multiple choice, observasi, dokumentasi, dan angket. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Secara kuantitatif,
data penelitian dihitung besar peningkatan hasil rerata dan menentukan kriteria
interval kelas tertentu. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar kognitif dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
project based learning berturut-turut sebesar 61 % dan 65 % termasuk kriteria
sedang. Hasil uji t-test pada hasil belajar kognitif dan aktivitas diperoleh harga t hitung
sebesar 3,2674 lebih dari 1,668 dengan taraf signifikansi 5%, dan derajat kebebasan
68 dan untuk hasil uji t-test aktivitas siswa t hitung sebesar 11,2317 lebih dari t tabel
1,668 hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa
kelas kontrol setelah adanya penerapan project based learning. Rata-rata skor total
aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan
25,88. rata-rata skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut adalah 27,19 dan 24,99. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
penerapan project based learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi ··········································· 27
2.6.1 Hidrokarbon ····························································· 27
2.6.2 Kekhasan atom karbon················································· 28
2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon ···································· 30
2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon ················································· 31
2.6.5 Isomer ···································································· 34
2.6.6 Minyak Bumi···························································· 36
2.7 Kerangka Berfikir ···································································· 41
2.8 Hipotesis Penelitian ·································································· 45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel penelitian ····················································· 46
3.2 Variabel Penelitian ··································································· 47
3.3 Desain Penelitian ····································································· 48
3.4 Metode Pengumpulan Data ························································· 49
3.5 Prosedur Penelitian ···································································· 52
3.7 Analisis Data ·········································································· 65
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal ··············································· 65
3.7.2 Analisis Data tahap Akhir ················································ 68
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ······································································ 74
4.1.1 Pelaksanaan Penelitan ····················································· 74
4.1.2 Analisis Data Awal ························································ 74
4.1.3 Analisis Data Akhir ························································ 77
4.2 Pembahasan ··········································································· 91
4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ························· 93
4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ······························ 95
4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar··············································· 96
4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ································· 101
4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian ································ 105
x
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ············································································· 107
5.2 Saran ·················································································· 108
DAFTAR PUSTAKA ·································································· 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ···························································· 113
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.2 Bagan Desain Penelitian Control Group Pretest dan Postet ·················· 49
4.5 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Kalsikal ················· 80
4.6 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ············ 82
4.7 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa ············ 83
4.8 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas eksperimen ··············· 84
4.9 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas kontol ······················ 84
4.10 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa ···· 86
xii
4.12 Hasil Analisis rata-rata Tiap aspek Psikomotorik Kelas Kontrol ··········· 87
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ···················· 81
4.7 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Data angket ··························· 90
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
Lampiran 25. Kisi-kisi Soal Post-Test ············································ 211
Lampiran 26. Lembar Soal Post-Test ············································· 213
Lampiran 27. Kunci Jawaban Post-Test ·········································· 218
Lampiran 28. Data Nilai Post-Test ················································ 219
Lampiran 29. Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 220
Lampiran 30. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Aktivitas Siswa ··············································· 222
Lampiran 31. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Post-Test ······················································ 224
Lampiran 32. Uji N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 226
Lampiran 33. Uji N-Gain Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·· 227
Lampiran 34. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Ekperimen ············ 228
Lampiran 35. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Kontrol ··············· 230
Lampiran 36. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Ekperimen ···· 232
Lampiran 37. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol ······· 234
Lampiran 38. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········ 236
Lampiran 39. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ············· 238
Lampiran 40. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········· 240
Lampiran 41. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ·············· 241
Lampiran 42. Data Nilai Afektif Siswa ·········································· 242
Lampiran 43. Data Nilai Psikomotorik Siswa ··································· 243
Lampiran 44. Data Nilai Aktivitas Siswa ······································· 244
Lampiran 45. Rekapitulasi Skor Data Angket ·································· 245
Lampiran 46. Presentase Skor Data Angket ····································· 246
Lampiran 47. Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi Afektif ··········· 247
Lampiran 48. Perhitungan Reliabilitas Lembar Psikomotorik ················ 249
Lampiran 49. Perhitungan Reliabilitas Angket ·································· 251
Lampiran 50. Data Nilai Produk Siswa ·········································· 252
xvi
Lampiran 51. Data Nilai Laporan Paktikum Siswa ···························· 253
Lampiran 52. Dokumentasi ························································ 254
Lampiran 53. Contoh Pembuatan Produk········································· 256
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
seluruh potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
ditetapkan pada awal pembelajaran. Semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran yaitu siswa dan guru harus mengetahui arah pembelajaran. Kedua belah
pihak harus bekerja sama, sehingga tercapai kompetensi yang sudah ditetapkan.
tujuan belajar dapat tercapai. Hal yang perlu dilakukan adalah guru harus
menggunakan strategi atau metode belajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan dan kreatifitas
dalam menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar
Metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran. Kesulitan siswa dalam mempelajari kimia tergantung dari cara guru
mengajar mata pelajaran yang bersangkutan kepada siswa. Kimia merupakan salah
satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa.
1
2
Pada kenyataannya mata pelajaran kimia ini sangat luas keterkaitannya dengan
dalam memahami dan mengembangkan materi kimia. Banyak siswa yang belum
berhasil dalam mempelajari suatu materi kimia. Upaya yang dilakukan untuk
menghilangkan anggapan bahwa mata pelajaran kimia itu sulit yaitu perlu adanya
pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan bermakna dengan metode pembelajaran
yang tidak hanya dilaksanakan secara satu arah tapi disini guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dalam
kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus tepaku dengan menggunakan satu metode
tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran
pemahaman konsep lebih, apabila siswa kurang memahami konsep mereka akan
kesulitan dalam mempelajari materi. Materi pokok hidrokarbon dan minyak bumi
mencakup rumus senyawa-senyawa serta sifat fisis dan reaksi-reaksi yang terjadi
materi ini juga banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun,
mereka hanya berpedoman pada bahan ajar yang diberikan oleh guru. Hal ini
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Negeri 14
Semarang yaitu Ibu Siti Nanik Pintosih, S.Pd menyatakan bahwa siswa kelas X
mengalami kesulitan dalam memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi, siswa
kurang mengerti konsep reaksi hidrokarbon dan penerapan dalam kehidupan sehari-
hari. Hasil belajar rata-rata siswa kelas X dalam materi hidrokarbon dan minyak
bumi belum memenuhi nilai KKM ≥ 75. Belum tercapainya ketuntasan belajar kimia
ini disebabkan oleh lemahnya pemahaman siswa terhadap konsep kimia, pada
kenyataannya guru sudah mencoba dengan berbagai macam model pembelajaran agar
siswa dapat memahami suatu materi dengan baik tetapi hasil belajar yang diperoleh
kurang maksimal. Selain itu guru bidang studi kimia menyatakan bahwa siswa kurang
aktif dan antusias selama pembelajaran dikelas, baik saat diskusi maupun saat
potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki
keberanian, rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi, hanya saja mereka belum
adalah „hasilnya‟, tetapi harus diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan
„hasil‟ harus secara cermat dan tepat dengan memperhatikan prosesnya, karena dalam
proses inilah siswa dapat dilibatkan keaktifan/aktivitas. Menurut Hamalik (2008: 90) ,
aktivitas belajar dapat meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas pendengaran,
aktivitas emosional. Aktivitas tersebut tidak saling terpisahkan satu sama lain, sebab
berhubungan.
Pentingnya aktivitas belajar atau keaktifan siswa pada mata pelajaran kimia
didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri, kebanyakan siswa di SMA
mengganggap mata pelajaran kimia rumit dan sulit dimengerti sehingga diperlukan
suatu cara dalam mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang tinggi
dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan
(KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMA) program IPA terdiri atas 13 mata
pembelajaran IPA yang selama ini dilakukan belum sepenuhnya mengarah pada
peningkatkan keterampilan proses sains dan siswa atau cenderung mengarah pada
aspek kognitif saja. Terlalu banyak informasi yang diberikan dalam waktu yang
didik merasa kesulitan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam
berbasis proyek cukup berpotensi meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) dan
aktivitas ilmiah siswa dan keterampilan pemecahan masalah (Hayati, Muriani Nur et
al., 2013).
5
Dalam usaha peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa, diperlukan adanya
inovasi dalam pembelajaran yang relevan dengan keadaan siswa dan materi kimia
berbasis proyek memberikan kesempatan siswa untuk bekerja lebih otonom, untuk
(Sastrika, Ida Ayu K et al., 2013). Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks
(PBL), selain itu PBL efektif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dan
CTL melalui metode eksperimen dan metode proyek terhadap prestasi belajar
metode proyek memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Model Project Based Learning bisa dijadikan alternatif solusi
belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang khususnya pada materi hidrokarbon
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model
project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N
14 Semarang?
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan penelitian ini adalah manfaat
1. Manfaat Teoritis
menulis artikel sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan pengetahuan tentang alternatif
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para guru bidang studi
kimia khususnya dan guru bidang studi lainnya. Para guru semakin kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya, supaya siswa
tidak merasa jenuh. Guru harus menampilkan sesuatu yang menarik. Penelitian yang
a. Peneliti
yang ada.
b. Siswa
Pembekalan model pembelajaran berbasis proyek ini dapat melatih siswa untuk
lebih aktif mengolah informasi yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar kimia secara baik dan siswa lebih aktif lagi dalam
c. Guru
d. Sekolah
dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, sehingga dapat
sekolah.
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan
tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya
penegasan istilah dalam penelitian ini. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk
students can be highly motivated, feel actively involved in their own learning, and
produce complex, high quality work. Artinya, pembelajaran berbasis proyek adalah
masalah di kehidupan nyata. Ketika guru berhasil melaksanakan model Project Based
10
Learning, siswa akan mendapatkan motivasi tinggi, siswa akan merasa aktif dalam
konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun
dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Anni, 20012:69). Menurut Benyamin S.
yang disebut ranah belajar, yaitu ranah kognitif (Cognitive Domain), ranah afektif
kognitif diukur dengan tes, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotorik diukur
aktivitas merupakan azas yang terpenting dalam belajar. Belajar adalah berbuat,
yang optimal berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A: 2013)
pada siswa SMA kelas X semester 2 pada kurikulum 2006. Materi hidrokarbon dan
minyak bumi dalam penelitian ini meliputi: kekhasan atom karbon; alkana, alkena
bumi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
belajar. Belajar juga dapat berupa pengalaman yang telah dialami dalam kehidupan
peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh drajat pemilikian potensi
peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, tertama pendidik yang
professional. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang
dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan sesorang.
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi.
keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu
memahami bahwa aktifitas belajar itu memegang peranan yang penting dalam proses
psikologisBerikut disajikan beberapa pengertian belajar (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66)
1) Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
12
3) Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang
Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya
semua mempunyai pengertian yang hampir sama. Jika ditinjau dari uraian di atas,
belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksi
antara siswa dengan sumber-sumber belajar atau objek belajar, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang, baik yang tampak maupun
Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012:79), beberapa
prinsip belajar lama berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan
dengan beberapa prinsip lain. Beberapa prinsip yang dimaksud yaitu: keterdekatan
ulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi
belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan
diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
13
Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang
2.2 Pembelajaran
terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara
siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung (Ngalimun, 2014: 3).
Menurut Briggs, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012: 157),
Slameto (1995: 32), pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila peserta didik
14
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
harus dicapai oleh siwa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori
sampai sengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif
value complex)
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis
15
perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi
keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut guru dapat
kelas ataupun individu. Beberapa fungsi hasil belajar adalah sebagai berikut :
a. Hasil belajar adalah indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah di
Hasil belajar adalah sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Hasil
belajar dapat dijadikkan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan mutu
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan dan suatu pola yang digunakan
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan
untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk
16
(film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (Ngalimun,
2014: 27).
help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of
expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model
pengajaran merupakan pola nyata pembelajaran. Dengan model tersebut guru dapat
berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model pengajaran juga
pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat
dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
suatu materi tertentu, tidak ada satu model yang lebih baik dari model pembelajaran
lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang
lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk
meningkatakan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pertimbangkan antara lain materi
dan fasilitas penujang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi)
17
Dari beberapa penjelasan mengenai model pembelajaran diatas, kita dapat
mengerti seberapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam suatu
siswa mampu menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Termasuk dalam
yang lebih dikenal dengan istilah Scientific Approach mengarahkan siswa untuk
menerapkannya ke alam sekitar. Salah satu pendekatan atau model yang tepat adalah
sebuah model pembelajaran inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual
students in learning knowledge and skills from a series of complex tasks including:
design and planning, problem solving, decision making, product and artifact creation,
mengajak siswa pada belajar dari pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan
18
Duch dalam Olatoye dan Adekoya (2010) menggambarkan project based
learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek sebagai metode instruksional yang
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Disisi lain
dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah
sebagai suatu usaha kolaboratif (Richmond & Striley dalam Ngalimun, 2014: 182).
kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara
mandiri. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin
ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-
tugas bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam
19
sebagaimana dikutip oleh Wena, (2012), beberapa keuntungan dari pembelajaran
1) meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana siswa tekun dan berusaha keras
dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih
20
1) kesulitan dalam mengontrol kelas saat pelaksanaan proyek. Disini guru perlu
2) memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang maksimal.
esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana
siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang
tertentu.
jawab.
21
e) Prinsip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata,
perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran
proyek tersebut berupa tugas-tugas bermakna yang berkaitan dengan materi yang
dibuat dan ditulis berdasarkan ide dari siswa dengan melibatkan indera yang dimiliki
materi akan lebih mudah dipahami dengan baik dan aktivitas siswa dalam hal ini juga
akan meningkat.
pembelajaran berbasis proyek ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan
berikut.
a. Keautentikan
yang dikerjakan.
22
3) Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari
3) Mendorong dan membimbing siswa untuk mamapu berpikir tingkat tinggi dalam
memecahkan masalah.
keterampilan pribadinya.
d. Aktif Meneliti
23
2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan
1) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang
f. Penilaian
2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak pihak luar untuk terlibat
learning, siswa diharapkan dapat menghasilkan suatu proyek atau produk yang
berkaitan dengan kimia hidrokarbon misalnya: membuat produk lilin hias dari bahan
24
dasar parafin. Parafin disini merupakan contoh senyawa alkana yang ternyata dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak contoh lain yang berkaitan
dengan hidrokarbon seperti lilin, semir, balsam, rhemason, briket arang, dll.
merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Aktivitas
diperlukan dalam belajar karena tidak ada belajar tanpa aktivitas (Sardiman, 1992:
95).
aktivitas merupakan azaz yang terpenting dalam belajar. Belajar merupakan suatu
kegiatan, tanpa kegiatan tidak mungkin seorang dikatakan belajar. Aktivitas adalah
belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat,
yang optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A:
25
2) Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
keputusan.
26
Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
No Indikator Aktivitas
1 Aktivitas visual a. Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan
b. Memperhatikan saat teman mempresentasikan produk
2 Aktivitas lisan a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang
belum dipahami.
b. Mampu mengemukakan pendapat atau merespon
pertanyaan dalam diskusi
2.6.1 Hidrokarbon
terdiri dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
27
senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Sebagian besar senyawa
kimia yang terdapat di alam ini merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa
karbon yang jumlahnya sangat banyak dan pengunaannya cukup penting adalah
terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
a. Senyawa alifatik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, berupa rantai
b. Senyawa siklik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup atau melingkar.
Senyawa siklik dibagi menjadi dua, yaitu senyawa karbosiklik dan heterosiklik.
1) Senyawa karbosiklik
28
Senyawa karbosiklik yaitu senyawa siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas
atom karbon. Senyawa karbosiklik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu senyawa
Senyawa aromatik
Senyawa aromatik merupakan senyawa siklik yang rantai lingkar atom karbonnya
memiliki ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap. Salah satu contoh
berikut.
Senyawa alisiklik
Senyawa alisiklik adalah senyawa alifatik yang rantai karbonnya tertutup atau
29
2) Senyawa hetrosiklik
Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang rantai lingkarnya terdiri atas
membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga
membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga
senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi 2 yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan
alkana. Sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang
mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena
dan alkuna.
(1) Alkana
30
(2) Alkena
(3) Alkuna
(Harnanto, 2009:152)
Sifat fisis, titik didih dan titik leleh alkana semakin meningkat dengan makin
panjangnya rantai C atau pertambahan nilai Mr. Ini disebabkan gaya antar-molekul
semakin kuat sehingga semakin besar energi yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
tersebut. Volatilitas alkana berkurang dengan bertambahnya nilai Mr, karena akibat
gaya antar molekul yang semakin kuat sehingga sulit bagi molekul-molekul untuk
memisah membentuk fase uap. Berikut wujud pada banyak rantai kabon (C), C1-C4
adalah berwujud gas, C5-C17 adalah bewujud cair, C18 keatas = bewujud padat. Sifat
31
Metana Klorometana
(2) reaksi pembakaran (reaksi pembakaran alkana menghasikan CO2 dan H2O)
(3) Reaksi perengkahan alkana (eliminasi yang melibatkan peruraian alkana) pada
Sifat fisik dan wujud zat alkena dan alkuna hampir sama dengan alkana,
Contoh :
32
(2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)
Etena 1-bromoetana
(4) pembakaran
contoh:
33
2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)
R-C≡CH R-C≡C- + H+
Posisi atom H dapat disubtitusi oleh atom lain, misal atom Na.
4) pembakaran
2.6.5 Isomer
Isomer adalah senyawa yang berbeda tapi mempunyai rumus molekul yang
sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Keisomeran terjadi karena senyawa dengan
rumus molekul sama dapat mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda.
berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Isomer yang ada pada
alkana adalah isomer struktur, yaitu isomer kerangka (isomer yang terjadi akibat
perbedaan kerangka atau rantai karbonnya) yang dimulai dari butana (C4H10) yang
memiliki 2 isomer.
34
CH3-CH2-CH2-CH3: n-butana
Isomer yang terjadi pada alkena adalah isomer kerangka, posisi dan geometri.
Isomer kerangka adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan kerangka atau rantai
karbonnya. Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau
posisi letak ikatan rangkapnya. Isomer geometri terjadi karena terdapat perbedaan
Isomer kerangka:
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH2=C(CH3)-CH3 2-metil-1-propena
Isomer posisi:
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH3-CH=CH-CH3 2-butena
Isomer geometri:
35
Perhatikan senyawa cis-2-butena dan trans 2-butena. Kedua senyawa tersebut
memiliki letak ikatan rangkap yang sama. Perbedaannya terletak pada letak gugus
CH3. Jika ikatan rangkap pada senyawa alkena dianggap sebagai suatu bidang batas
dan letak gugus CH3 berada dalam satu sisi, maka disebut posisi cis. Sementara itu,
jika letak gugus CH3 terletak pada sisi yang berseberangan, maka disebut posisi trans.
Alkuna memiliki isomer kerangka pada posisi. Keisomeran alkuna dimulai dari
CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
CH≡C-CH(CH3)-CH3 3-metil-1-butuna
Isomer posisi:
CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
CH3-C≡C-CH2-CH3 2-pentuna
(Permana, 2009:127)
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus-karang dan
oleum- minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang
berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau
kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi (permana,
2009)
36
2.6.6.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan kecil(plankton) yang hidup di
laut jutaan tahun yang lalu. Sisa- sisa tumbuhan dan hewan ini tertimbun endapan
lumpur, pasir, dan zat lain, serta mendapat tekanan dari panas bumi secara alami.
menjadi senyawa minyak bumi yang terkumpul dalm pori-pori batu kapur. Dengan
adanya gaya kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan keatas. Jika gerakan ini
terhalang batuan yang tidak berpori, maka terjadi akumulasi minyak dalam batuan.
didihnya agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Metode yang digunakan
tahap/beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi. Pemilihan metode
tersebut berdasarkan pada kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai
alkuna. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan titik didih yang
37
berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik
Bensin atau sering disebut gasolin terdiri dari campuran isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu bahan bakan bensin ditentukan oleh jumlah
oktan. Semakin tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin sedikit, dan
angka oktannya semakin tinggi. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang
80% isooktana dan 20% n–heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98
produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88),
pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95).
ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau
etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL
(Tetra Etil Lead), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah
(Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing,
38
2.6.6.4 Dampak Pembakaran Minyak Bumi
energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna.Tetapi gas CO2
yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya greenhouse effect (efek rumah kaca).
Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat
menyebabkan kematian.
Reaksi:
Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti:
oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel
debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Reaksinya:
39
bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk
Asam sulfat di udara lembab mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan
bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan
perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan
NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Mengingat dampak yang ditimbulkan dan
terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi
alternatif lain seperti: licol /batu bara yang dibersihkan, biodiesel dari minyak jarak,
biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit), biogas dari
kompos/kotoran hewan, tenaga nuklir, tenaga panas bumi /geothermal, tenaga air
40
b. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan seperti: polivinilklorida (PVC)
banyak digunakan untuk pembuatan pipa air dan karpet, polipropena untuk serat,
tali plastik, dan botol plastik, nilon digunakan untuk serat pakaian, dakron
c. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika: polivinil asetat, banyak digunakan
untuk perekat dan cat lateks, polietilena/ polietena merupakan polimer etena
memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh
kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.
Siswa juga masih cenderung pasif dalam pembelajaran belum dikatakan aktif. Aktif
disini adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang mampu merangsang semua potensi
Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya metode yang dapat membantu
siswa dalam mendalami materi kimia khusunya pada materi hidrokarbon. Selain itu
penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu faktor yang
based learning ) adalah salah satu metode yang sesuai dengan kurikulum 2006.
41
Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan motivasi
secara aktif dan kolaboratif siswa dalam pembelajaran kimia (Sastrika, Ida Ayu K et
al., 2013). Pembelajaran berbasis proyek yang peneliti lakukan adalah melalui
pembuatan proyek maupun produk yang bertema hidrokarbon dan minyak bumi
yang ditujukan pada kelas eksperimen. Produk yang dihasilkan misalnya berupa lilin
hias, balsem, semir sepatu, dan energi-energi alternatif seperti briket arang, biodiesel
dari minyak jarak, biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit)
dll. Dalam hal ini masalah yang diangkat sebagai proyek adalah mengenai hasil
kajian literatur maupun pencarian informasi di beberapa sumber yang dapat dijadikan
acuan dalam pembuatan proyek atau produk yang dilakukan secara berkelompok
yang nantinya produk yang siswa buat yang kemudian akan presentasikan di depan
kelas. Selain itu siswa dapat mengetahui keterkaitan antara materi dengan hasil dari
proyek yang mereka buat. Disini siswa dituntut untuk merancang, memecahkan
kepada untuk bekerja secara mandiri. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti
42
keberhasilan dari metode yang diterapkan, peneliti juga dapat melihat perbedaan
hasil belajar dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.
kelas yang berbeda yaitu satu kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan
menggunakan model project based learning dan satu kelas lagi sebagi kelas kontrol
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Dari kegiatan belajar pada kelas
eksperimen diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa
dengan model project based learning, karena siswa akan lebih mandiri mencari
yang mereka lakukan. Hasil belajar akan lebih baik dan tertanam dalam diri siswa
43
Secara ringkas gambaran penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Perlunya inovasi
pembelajaran
44
2.8 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori, hipotesis penelitian ini adalah “Penerapan Model Project
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada
45
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 14 Semarang. Populasi yang dipilih adalah siswa kelas X-MIA yang
belajar dan hasil belajar awal sama (homogen). Banyaknya peserta didik pada
X-1 36
X-2 36
X-3 36
X-4 36
(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA N 14 Semarang tahun pelajaran 2014/2015
46
47
3.1.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010: 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diawali dengan melakukan uji
secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang
memiliki homogenitas dan rata-rata yang sama. Setelah terpilih dua kelas yang
diambil dari empat kelas X SMAN 14 Semarang sebagai sampel, dua kelas tersebut
adalah satu kelas kelompok eksperimen dan satu kelas kelompok kontrol. Kelas
Project Based Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya
menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Kelas eksperimen adalah kelas X-1
dan kelas kontrol adalah kelas X-2. Uji coba instrumen awal menggunakan kelas
yang sudah menerima materi pelajaran yang diujicobakan, yaitu kelas XI MIA 1.
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2010 :161). Variabel dalam penelitian ini dibedakan sebagai
berikut:
48
a. Variabel bebas
dependen atau terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model Project Based Learning
pada kelas eksperimen serta pembelajaran mengunakan metode ceramah dan diskusi
b. Variabel Terikat
oleh adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14
c. Variabel Kontrol
hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum 2006
(KTSP), materi, guru, bahan ajar, dan jumlah jam pelajaran yang sama.
49
pretest-posttest control group. Desain penelitian eksperimen dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut.
Eksperimen T1 X T2 T2 - T1
Kontrol T1 Y T2 T2 - T1
Keterangan:
variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini metode
minimal nilai ulangan kimia, dan data nilai ulangan kimia populasi tahun pelajaran
2014/2015. Data ini digunakan untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes yang digunakan
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik.
Sebelum tes diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol
instrumen tes diujicobakan di kelas uji coba untuk mendapat soal yang baik yaitu soal
yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang proporsional, dan daya
pembeda yang signifikan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
hasil belajar kognitif siswa berkaitan dengan model pembelajaran Project Based
Leraning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Metode tes dalam penelitian ini
ada dua macam yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).
pembelajaran siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik siswa kelompok
dapat dijadikan acuan untuk mengukur kedua aspek hasil belajar. Ranah Afektif
51
disini untuk memperoleh data sikap dan aktivitas peserta selama mengikuti
peserta didik. Lembar observasi afektif dan aktivitas peserta didik digunakan pada
diberikan pada siswa pada saat pertemuan terakhir kegiatan pembelajaran di kelas
diberikan sesuai dengan keadaan yang mereka alami, rasakan dan lakukan dengan
cara memberikan tanda ceklist pada setiap pertanyaan. Bentuk pernyataan dan
pertanyaan terdapat di angket berupa pilihan jawaban yang berjumlah sesuai dengan
aspek yang akan diukur. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala likert, dengan empat kategori tanggapan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Kurang Setuju (KS), dan Sangat Tidak Setuju (TS). Hasil angket dianalisis secara
deskriptif dengan membuat tabel frekuensi, dari hasil jawaban siswa lalu ditarik
kesimpulan.
52
sebanyak 4 kelas.
random sampling dari populasi yang ada, diperoleh kelas kontrol adalah X-2 dan
3. Mengambil data nilai ulangan materi sebelumnya pada mata pelajaran kimia
4. Menganalisis data nilai ulangan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas
populasi.
6. Menyusun tes ujicoba berdasarkan kisi-kisi. Tes uji coba aspek kognitif
3.5.2 Pelaksanaan
1. Melakukan tes ujicoba instrumen pada kelas ujicoba. Kelas ujicoba yang dipilih
I dan II.
model pembelajaran project based learning untuk kelas eksperimen dan model
berlangsung
9. Melaksanakan postest dari soal tes ujicoba yang telah dianalisis dan memenuhi
kriteria meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda pada kelas
10. Menganalisis data hasil tes kelas eksperimen dan kontrol meliputi uji normalitas
data, uji perbedaan rata-rata, uji hipotesis dan analisis deskriptif angket, aspek
Alur Penelitian
Populasi
Uji Homogenitas
Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Analisis Data
Ujicoba
Pretest
Analisis Aktivitas
Postest Siswa
Analisis
Uji Normalitas
Data Akhir
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Uji Gain
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
pembuatan instrumen, tahap uji coba instrumen, dan tahap analisis instrumen.
Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar
observasi afektif dan psikomotorik, dan soal pretest maupun postest. Adapun bentuk
tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa adalah tes pilihan
ganda.
Materi kimia yang akan diujikan yaitu hidrokarbon dan minyak bumi.
Dalam penelitian ini bentuk soal yang digunakan adalah obyektif dan bertipe
pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan satu jawaban benar diantara
Pendidikan dengan tujuan sama seperti dalam standar kompetensi yang berlaku.
Jenjang soal yang digunakan untuk penelitian ini adalah ingatan (C1),
pemahaman (C2), penerapan (C3), análisis (C4) dengan komposisi tiap jenjang
secara berturut-turut sebesar 18%, 38%, 26% dan 18%. Data selengkapnya ada
Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas XI MIA 1 yang sudah pernah
2015. Soal hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah soal-soal itu
memenuhi kriteria untuk dapat digunakan sebagai alat pengambil data. Analisis hasil
uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
Uji coba soal dilakukan pada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI MIA.
Uji coba soal dimaksudkan untuk mengetahui soal yang akan digunakan telah
memenuhi kriteria-kriteria soal yang baik. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk
57
mengetahui apakah soal itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat
pengambil data yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf
kesukaran.
siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, serta pre-test dan post-tes yang
1) Validitas lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi ranah
afektif dan ranah psikomotorik, diuji dengan expert validity yaitu validitas yang
Dalam hal ini yang dimaksud ahli adalah dosen pembimbing I dan dosen
pembimbing II.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, begitupun sebaliknya (Arikunto, 2010: 211). Valid juga diartikan
Mp Mt p
rpbis = √q
St
58
Keterangan:
rp bis √N-2
thit =
√1-r2p bis
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto 2002: 154). Tujuan Utama menghitung reliabilitas skor tes yaitu untuk
k M(k-M)
r11 = [ ] [1- ]
k-1 kVt
Keterangan :
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r11 dikonsultasikan dengan kriteria tabel
Harga r hitung hasil analisis soal uji coba, diketahui yaitu r11 = 0.7553, berati soal
pengamat, Lembar observasi akan reliabel jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus inter
( )
atau
Keterangan:
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Dari hasil perhitungan reliabilitas lembar pengamatan didapatkan r11 = 0,8687 untuk
lebih cocok digunakan dengan adanya variasi skor dalam setiap soal dalam setiap
∑
r11 = *( +[ ]
)
Keterangan :
K : banyaknya soal
61
2
∑∂b : jumlah varians butir
(Arikunto, 2010:239)
Dari hasil perhitungan didapatkan r11 = 0,8831, maka instrumen angket tersebut
dinyatakan reliabel dan termasuk kriteria sangat tinggi. Dengan melihat Tabel
kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.3 halaman 59. Perhitungan selengkapnya dapat
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku Arikunto (2006: 207).
IK
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan
Keterangan:
D = Daya beda
Bila D negatif, semua jenjang tidak baik, sehingga butir soal yang mempunyai D
negatif, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2002: 218). Hasil analisis daya pembeda soal
Kriteria
No Nomor Soal
Soal
1 Baik sekali -------------
2 Baik 1, 4, 8, 11, 14, 17, 19, 22, 24,26, 28, 46
3, 6, 9, 12, 13, 18, 21, 25, 27, 30, 31, 32, 35, 37, 41, 42, 43,
3 Cukup
44, 49, 50
2, 4, 7, 10, 15, 16, 20, 23, 29, 33, 34, 36, 38, 39, 40, 45, 47,
4 Jelek
48,
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 143
Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, yang memiliki
tingkat kesukaran baik, mudah, sedang atau sukar. Serta daya pembeda cukup atau
baik (Arikunto, 2007.218). Hasil analisis soal yang memiliki daya pembeda cukup
64
dan baik berjumlah 32 soal sedangkan yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah
18 soal.
Analisis soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 133. Hasil
analisis validitas Ujicoba tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
untuk soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8,9,10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27,
28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50, diperoleh thitung > ttabel dan untuk soal nomor
4, 7, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36,38, 39, 40, 45, 47, 48, dan 49, diperoleh
thitung < ttabel Jadi dapat disimpulkan bahwa nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17,
18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50 adalah valid
dan soal nomor 4, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 45,
47, 48, dan 49 tidak valid. Pada analisis reliabilitas instrumen ujicoba, hasil analisis
dikonsultasikan pada tabel interpretasi dan diperoleh r11 = 0,7553. Jadi dapat
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil
hasil analisis ditarik suatu simpulan.Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam
dua tahap, yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir yang
Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi
normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:
( )
∑
Keterangan:
2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Kriteria pengujian Ho diterima jika χ2hitung< χ2tabel dengan dk = k-3 dan taraf
Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel – sampel yang
diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji kesamaan varians digunakan uji
∑( )
∑( )
( ) ∑( )
( ), ∑( ) -
Keterangan:
s2 = variansi gabungan
B = koefisien Bartlett
Kriteria pengujian : Ho diterima jika χ2hitung ≤ χ2(1-a) (k-1), dimana χ2(1-a) (k-1) didapat dari
digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata populasi lebih dari dua kelompok.
signifikan
secara signifikan
Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95
(α = 0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel
(Sudjana, 2005).
Setelah kedua sampel diberi perilaku yang berbeda, maka dilaksanankan tes
akhir (post test). Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagi
dasar dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini. Langkah-langkah sebagai berikut.
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
( )
∑
2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan
derajat kebebasan dk= k-3 dan taraf signifikan 5% kemudian menarik kesimpulan,
Uji Hipotesis menggunakan uji t-tes yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata
uji satu pihak kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
kognitif kelompok eksperimen lebih besar daripada hasil belajar kelompok kontrol.
Menurut Sugiyono (2010: 274), rumus uji t-test yang digunakan adalah:
__ __
_
t x 1 x 2
2 2
s1 s 2 2r s 1 s
2
n n
1 2 n 1 n 2
Keterangan :
signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika thitung< t1-α diperoleh dari
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar dari
pada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok kontrol. Uji ini juga digunakan dalam
peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebelum perlakuan dan setelah
S post
S pre
g
100 % S
pre
70
Keterangan:
g
= besarnya faktor g
S pre
= Skor rata-rata pretest (%)
S post
= Skor rata-rata postest (%)
3.7.2.4 Analisis deskriptif untuk data aspek afektif dan psikomotorik siswa
mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun
Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis
untuk mengetahui rata-rata tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang
digunakan adalah :
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 (
Sangat Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x
Based Learning.
Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa.
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon dan minyak
bumi yang diungkapkan dalam bentuk angket. Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap
Adapun jika ingin mengetahui berapa presentase skor tanggapan siswa terhadap
Analisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat, makna tiap
Pernyataan Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
(Arikunto 2010, 215)
Pada Analisis tahap ini, data aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan
1-4. Skor tinggi apabila siswa melakukan berbagai aktivitas yang tertera pada setiap
indikator. Presentase skor tingkat keaktifan siswa diperoleh dihitung sebagai berikut:
∑
Presentase TK =
∑
Kriteria presentase skor aktivitas sama dengan kriteria aspek afektif dan aspek
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 ( Sangat
Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x ≤3,40
aktivitasnya.
BAB 4
diuraikan dalam bab ini yaitu analisis dan pembahasan hasil belajar kimia siswa
meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan aktivitas siswa berkaitan dengan
model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMA N
dengan 23 April 2015 pada siswa kelas X-1 dan X-2. Kelas X-1 terpilh sebagai kelas
eksprimen, sedangkan kelas X-2 terpilih sebagai kelas kontrol. Materi pokok yang
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data awal terhadap
kelas populasi dengan memperhatikan rumus tertentu, ketentuan dan kriteria yang
74
75
halaman 116, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 4.1. Uji normalitas
Kelas Kriteria
X.1* 4,64 7,81 Normal
X.2* 4,70 7,81 Normal
X.3 3,31 7,81 Normal
X.4 4,64 7,81 Normal
*=sampel penelitian
dari tabel . Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai populasi adalah
berdistribusi normal.
kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelompok sampel
memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut memiliki homogenitas. Dalam
penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Setelah dilakukan dilakukan
ketentuan, dan kriteria yang telah disebutkan pada Bab 3, diperoleh hasil seperti yang
disajikan dalam Tabel 4.2. Uji homogenitas data awal ini dilakukan dengan program
Microsoft Excell.
76
Data Kriteria
Nilai UAS 1,3906 7,81 Homogen
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hitung < tabel. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa varians populasi adalah sama. Dengan kata lain, populasi
memiliki homogenitas, sehingga populasi berangkat dari kondisi awal yang sama.
Perhitungan yang selangkapnya ada pada lampiran 5 halaman 120
Untuk menguji adanya tidak adanya perbedaan rata-rata dalam populasi secara
signifikan yaitu dengan menggunakan uji Anava 1 jalan, analisis menggunakan nilai
UH pelajaran kimia sebelumnya. Hasil Perhitungan dari data populasi diperoleh hasil
seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.3. Uji kesamaan rata-rata awal ini dilakukan
Data
Nilai UH Kimia 0,947 2,66
pembilang 3 dan dk penyebut 140 dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat F = 2,66.
Ternyata diperoleh Fhitung = 0,947 lebih kecil dari Ftabel= 2,66. Jadi H0 diterima
dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil
belajar secara signifikan rata-rata nilai UH pelajaran kimia dalam populasi. Dengan
77
kata lain keempat kelas memiliki kesamaan dalam rata-rata hasil UH pelajaran kimia.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes dan data angket
yang diperoleh beristribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data
akhir terhadap hasil tes akhir (postest) kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh
hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.4. Uji normalitas data akhir yang
Data Kriteria
Kelas 6,7153 7,81 Normal
Eksperimen
Kelas Kontrol 6,8277 7,81 Normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 Halaman 220
Dari hasil analisis tersebut, diperoleh kelas sampel (kelas eksperimen dan
kelas kontrol) lebih kecil dari , maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data nilai tes akhir untuk kelas sampel berdistribusi normal
78
lebih besar daripada aktivitas belajar kelompok kontrol dengan menggunakan model
ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan rata-rata uji t satu pihak ini digunakan
untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah
Ho : aktivitas belajar kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dengan
kelas kontrol.
Pada perhitungan aktivitas dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria
pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤ ttabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 11,2317 untuk aktivitas siswa. Karena t
hitung > ttabel maka Ho ditolak. Artinya aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi
daripada aktivitas belajar kelas kontrol. Analisis data aktivitas siswa dapat dilihat
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
Project Based Learning lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok
kontrol dengan menggunakan model ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan
rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik
Ho : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau
Ha : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-
Pada perhitungan hasil belajar kognitif dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria
pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤t tabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 3,2674. Karena thitung > ttabel maka Ho
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar kognitif kelas kontrol. Analisis data rata-rata hasil belajar
sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan rata-rata hasil
belajar kognitif siswa individu maupun klasikal antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat diperoleh melalui selisih antara nilai pretest dan nilai postest. Diketahui
kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dengan hasil pretes 28
dan postes 84 digeroleh n-gain sebesar 0,78 yang tergolong kriteria tinggi. Sedangkan
siswa nomor 1 kelas kontrol dengan hasil pretes 56 dan postes 72 digeroleh n-gain
sebesar 0,36 yang tergolong kriteria sedang. Secara klasikal, harga n-gain kelas
eksperimen sebesar 0,61 tergolong dalam kriteia sedang. Sedangkan n-gain kelas
kontrol sebesar 0,57 tergolong dalam kriteria sedang. Berikut hasil analisis klasikal
Hasil N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1
81
80
67.6
70 61
55.6 57
60
Persentase
50 Kelas Ekperimen
40 36.1 Kelas Kontrol
26.5
30
20
8.3 5.9
10
0
Tinggi Sedang Rendah N-gain
Gambar 4.1 Grafik N-gain Hasil Belajar Kogntif Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
based learning di amati dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir untuk
penilaiannya dilakukan pada saat pertemuan kedua dan keenam. Uji peningkatan
aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal dilakukan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas
eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-rata aktivitas pada awal pertemuan 66
dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang.
Secara klasikal, harga n-gain kelas eksperimen sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia
sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,45 tergolong dalam kriteria sedang.
Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-
turut adalah 87,5 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria
tinggi. Berikut hasil analisis klasikal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada
Tabel 4.6
82
Kategori Peningkatan
Kelas N-gain
Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (%)
Eksperimen 44,4 55,6 0 0,64 64
Kontrol 8.8 85.3 5.9 0,45 45
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 227
Hasil N-gain aktivitas belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2
90 85.3
80
70 65
Presentase N-gain
60 55.6
50 44.4 45
40 Kelas Eksperimen
30 Kelas Kontrol
20
8.8 5.9
10 0
0
Tinggi Sedang Rendah N-gain
Kategori Peningkatan
indikator
4.1.3.5 Analisis Deskriptif untuk data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
untuk mengetahui aspek afektif meliputi aspek kehadiran siswa didalam kelas,
menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, dan sopan satun dalam perilak
Analisis deskriptif nilai afektif diperoleh nilai rata-rata aspek afektif dan skor total
aspek afektif. Kelas eksperimen memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 87 dan skor
total rata-rata aspeknya adalah 27,58 termasuk kategori sangat baik, sedangkan pada
kelas kontrol memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 81 dan skor total rata-rata
aspeknya adalah 25,88 termasuk kategori baik. Sedangkan untuk skor rata-rata tiap
aspek kelas eksperimen adalah 3,46 yang termasuk kategori sangat tinggi dan kelas
kontrol sebesar 3,25 yang termasuk kategori tinggi. Berikut hasil analisis persentase
skor deskriptif aspek afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase skor afektif pada kelas eksperimen
sebesar 86,198 % berkriteria sangat baik dan kelas kontrol sebesar 80,882 %
84
termasuk kriteri baik. Untuk nilai rata-rata tiap aspek afektif kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen
Kelas
No Aspek Kriteria
Ekperimen
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 3,880 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,176 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 3,306 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,444 Sangat Tinggi
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
5 tugas didepan kelas 3,287 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 3,407 Sangat Tinggi
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
7 kelompok 3,417 Sangat Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,667 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 228
Tabel 4.9 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Kontrol
Kelas
No Aspek Kriteria
Kontrol
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 4,000 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,010 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 2,931 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,049
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
5 tugas didepan kelas 3,176 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 2,971 Tinggi
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
7 kelompok 3,186 Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,559 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 230
Hasil rata-rata nilai afektif tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada
Gambar 4.4
85
4.5
4.0
3.5
Skor rata-rata
3.0
2.5
2.0
1.5 Kelas Ekspeimen
1.0
0.5 Kelas Kontrol
0.0
pada kelas ekperimen, dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses
aspek psikomotorik siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat
melakukan praktikum. Ada lima aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik
didalam kelas, dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup,
rendah dan sangat rendah (skor berturut-turut 4 sampai 1). Jumlah aspek dan kategori
yang diobservasi untuk kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Skor total rata-
rata aspek psikomotorik kelas eksperimen mencapai 27,12 atau mencapai persentase
84,7512 % sehingga termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan Skor total rata-rata
aspek psikomotorik kelas kontrol mencapai 24,99 atau mencapai persentase 78,1080
% sehingga termasuk kriteria baik. Untuk hasil analisis persentase skor aspek
psikomotorik siswa kelas eksperimen mampu siswa pada kelas kontrol dapat dilihat
Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa
Hasil analisis rata-rata tiap aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen maupun kelas
Tabel 4.11 Hasil Analisis Rata – rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas
Eksperimen
No Kelas
Aspek Kriteria
Eksperimen
1 Sangat
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
3,713 Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan
persiapan alat dan bahan 3,250 Tinggi
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan
menggunakan alat praktikum 3,343 Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur
kerja 3,102 Tinggi
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
kerjasama dalam kelompok 3,241 Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
pengamatan 3,250 Tinggi
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil Sangat
dan laporan praktikum 3,481 Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan Sangat
kebersihan tempat dan alat praktikum 3,741 Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 246
Tabel 4.12 Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol
No Kelas
Aspek Kriteria
Kontrol
87
1 3,588 Sangat
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan 2,755
alat dan bahan Cukup
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan 2,990
menggunakan alat praktikum Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur 2,765
kerja Cukup
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama 3,127
dalam kelompok Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan 2,529
pengamatan Cukup
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil dan 3,324
laporan praktikum Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan 3,916 Sangat
tempat dan alat praktikum Tinggi
Keterangan : Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 37 halaman 234
Hasil rata-rata skor tiap aspek psikomotorik tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol
4,500
4,000
3,500
Skor rata-rata
3,000
2,500
Kelas
2,000 eksperimen
1,500 Kelas Kontrol
1,000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek Psikomotorik
Berdasarkan data persentase skor aspek afektif dan aspek psikomotorik bahwa
ada perbedaan hasil skor rata-rata skor pada tiap-tiap aspek psikomotorik. Sebenarnya
88
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mendapatkan pengetahuan tentang
tata cara praktikum, penggunaan alat dan bahan, juga keselamatan laboratorium dari
guru pengampu mata pelajaran kimia disekolah. Namun, siswa sering kali lalai dalam
pengaplikasiannya. Oleh karena itu, siswa kelas eksperimen dingatkan lagi tentang
cara penggunaan alat dan bahan praktikum dengan baik dan benar. Mereka diberi
tugas untuk membuat alur praktikum dan memahami prosedur praktium dan dituntut
teliti dalam pelaksanaan dan pengamatan praktikum sehingga hasil praktikum lebih
metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis,
pelaksanaan praktikum, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Dari hasil
pembelajaran proyek lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol.
skor dan rata-rata tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.13
Rata - rata
Persentas Kriteri tiap Kriteri
No Pernyataan
e Skor a pernyataa a
n
Model Project Based Learning berlangsung Sangat
1. 84,03 3,36 Tinggi
menyenangkan dan tidak membosankan. Baik
Model Project Based Learning membuat
2. saya tertarik untuk memahami materi kimia 76,39 Baik 3,06 Tinggi
khususnya hidrokarbon dan minyak bumi
Model Project Based Learning pada materi
3. hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi 73,61 Baik 2,94 Tinggi
saya untuk lebih giat belajar.
Model Project Based Learning pada materi
4. hidrokarbon mudah dalam bekerjasama 74,31 Baik 2,97 Tinggi
atau bertukar pikiran dengan teman.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi
5. 73,61 Baik 2,94 Tinggi
meningkatkan kemandirian dan tanggung
jawab saya dalam belajar kimia.
Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan
6. 70,83 Baik 2,83 Tinggi
minyak bumi membuat saya berani untuk
berpendapat .
Model Project Based Learning pada materi
7. hidrokarbon melatih saya aktif dalam 76,39 Baik 3,06 Tinggi
pembelajaran
Proyek yang ditugaskan menggunakan
Model Project Based Learning pada materi
8. 77,78 Baik 3,11 Tinggi
hidrokarbon dan minyak bumi membuat
saya lebih terampil dan kreatif.
Saya merasa kimia adalah mata pelajaran
yang menyenangkan setelah menggunakan
9. 79,86 Baik 3,19 Tinggi
Model Project Based Learning dengan
menghasilkan proyek dan produk menarik.
Saya berharap Model Project Based
Learning dapat diterapkan pada materi
10. 83,33 Baik 3,33 Tinggi
selanjutnya dan pada pembelajaran di mata
pelajaran lainnya.
90.00
84.03 83.33
85.00
79.86
80.00 77.78
76.39 76.39
75.00 73.61 74.31 73.61
70.83
70.00
65.00
60.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Presentase Skor
Sedangkan hasil analisis rata-rata skor tiap aspek terdapat pada gambar 4.7
3.50
3.40 3.36 3.33
3.30
3.19
3.20 3.11
3.06 3.06
Rata-rata
3.10
3.00 2.94 2.97 2.94
2.90 2.83 Rata-rata skor
tiap aspek
2.80
2.70
2.60
2.50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek
4.2 Pembahasan
mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa dalam
penerapan model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak
bumi di SMA N 14 Semarang. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan
yang sebelumnya sudah diujicobakan. dan hasil belajar dalam aspek afektif dan
Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberikan tes untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa. Kelas eksperimen dikenai model
Project Based Learning dan siswa dituntut dapat menghasilkan suatu produk atau
proyek tententu, sedangkan kelas kontrol dikenai metode ceramah dan diskusi
yang biasa guru lakukan. Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dan kelas kontrol berawal dari kondisi yang sama, yaitu setelah diuji
dengan uji normalitas populasi dan uji homogenitas populasi yang menunjukan
Kemudian diuji kesamaan dua rata-rata populasi yang menujukan bahwa populasi
91
92
tidak hanya satu arah melainkan dua arah agar siswa mendapatkan kesempatan
meningkat. Suatu proses belajar akan baik, apabila proses belajar dapat
yang diharapkan. Aktifitas merupakan hal terpenting dalam belajar. Hal ini sesuai
secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan
kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata (Sastrika et
al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya perilaku anggota
kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran
92
93
sehingga siswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran dan dapat memecahkan suatu
based learning. Siswa dalam pembelajaran dituntut untuk melakukan kerja proyek
termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar mereka, produk yang dibuat siswa
selama proyek dapat diukur oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam
pembelajaran berbasis proyek guru tidak terlibat aktif dan melatih secara
proyek yang menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan yang
diajukan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari untuk peserta didik. Melalui
pertanyaan awal tersebut, guru mulai mengarahkan peserta didik pada proyek
93
94
yang akan dikerjakan peserta didik. Penyusunan jadwal aktivitas proyek bersama-
sama menjadi salah satu cara agar peserta didik dapat berusaha menyelesaikannya.
minggu ketiga. Produk ini berkaitan dengan materi yang berkaitan, sedangkan
untuk tugas proyek siswa diminta membuat makalah singkat mengenai produk
yang mereka buat. Selain itu siswa juga diberi tugas untuk mengerjakan lembar
proyek yang diberikan guru mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pada
materi bumi seperti lilin hias, lilin aromaterapi, balsam, briket, semir sepatu cair,
dll. Siswa diharapkan lebih aktif meneliti dan aktif mencari tahu pengetahuannya
melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan produk yangg akan mereka buat.
meningkat. Pada pertemuan terakhir siswa di beri postest berupa soal pilihan
ganda sebanyak 25 butir soal dengan alokasi waktu 60 menit. Tes hasil belajar ini
reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran item soal. Analisis soal ujicoba
hasil bahwa tes tersebut reliabel dan item soal yang digunakan memenuhi validitas
item. Pada aspek afektif dan psikomotorik digunakan lembar observasi yang
94
95
aktivitas. Pada akhir jam pelajaran siswa diminta mengisi angket respon terhadap
model pembelajaran berbasis proyek pada materi hidrokarbon dan minyak bumi.
ceramah dan diskusi, jam pelajaran sama dengan kelas eksperimen. Perlakuan
pada kelas kontrol tentunya berbeda dengan kelas ekperimen namun insturumen
penilaian yang digunakan tetap sama. Jumlah jam pelajaran kelas kontrol juga
sama dengan kelas ekperimen. Siswa kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan
model ceramah dan diskusi. Pada kelas kontrol guru disini sebagai pusat informasi
dan pembelajaran hanya terjadi satu arah. Dalam kegiatan diskusi siswa diamati
Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol diadakan tes hasil belajar yang mencakup aspek kognitif. Hasil dari tes
hasil belajar kognitif kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji perbedaan
rata-rata (satu pihak kanan) dan uji peningkatan atau N-gain. Pada uji normalitas
menunjukan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal. Hasil belajar
kedua kelas sampel berupa nilai pretest dan postest kemudian diuji dengan uji
normal gain untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif
menunjukan bahwa grafik peningkatan hasil belajar kognitif klasikal untuk kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingakan kelas kontrol, diperoleh nilai <g> sebesar
95
96
0,61 untuk kelas eksperimen dengan kriteria peningkatan sedang dan untuk kelas
kontrol diperoleh nilai <g> sebesar 0,57 dengan kriteria peningkatan sedang.
Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen terjadi karena pada kelas
dengan penelitian yang dilakukan oleh Purworini (2006) dimana kelas yang
rata tes hasil belajar pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-
turut 42,8571 dan 41,4118, sedangkan rata-rata postest 77,4444 dan 75,2941. Pada
kelas eksperimen dan kelas masih ada siswa yang belum tuntas sebesar 10 dan 17
siswa.
proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk
dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Adanya interaksi tersebut siswa dilatih
untuk belajar mandiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam tugas
96
97
sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan
berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas hasil belajar siswa SMA 1
learning pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Analisis peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada penerapan model project
test untuk hasil belajar kognitif, diketahui nilai thitung (3,2674) lebih dari ttabel,
diperoleh t tabel 1,668 hasil menunjukan bahwa t hitung 3,2674 > t tabel 1,668. Hal ini
membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar kelas kontrol setelah adanya penerapan project based
learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif materi hidrokarbon dan minyak bumi. Hasil
rata-rata tes hasil belajar pretest dan postest terdapat pada Gambar 4.8.
100
77.4444 75.2941
80
Nilai Rata-rata
60
42.8571 41.4118 Kelas Eksperimen
40 Kelas Kontrol
20
0
Pretest Postest
97
98
Pada Gambar 4.7 dapat disimpulkan hasil pretest maupun postest kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan proses
mengakibatkan siswa lebih memahami pelajaran dengan mandiri. Dalam hal ini
Pemberian tugas proyek siswa yang berbeda-beda menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa terhadap materi yang dipelajari. Model project based leaning dinyatakan
dengan pembelajaran yang menghasilkan suatu produk nyata. Dapat dilihat juga
bahwa model project based leaning dapat meningkatkan hasil belajar afektif dan
skor tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut yaitu 3,46
dan 3,25. Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukan lima aspek afektif kelas
tugas, menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, sopan santun dalam
sangat baik. Sedangkan untuk kelas kontrol, tiga aspek yang tegolong sangat
tinggi yaitu kehadiran, sopan santun dalam berbicara, sedangkan aspek kejujuran,
mempunyai kriteria tinggi. Persentase nilai afektif kelas kontrol sebesar 80,882%
temasuk kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran berbasis
98
99
yang maksimal, sedangkan untuk kelas kontrol hanya dibebani tugas membuat
bahan presentasi dikelas untuk bahan diskusi kelompok. Nilai hasil belajar afektif
kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih tinggi
disimpulkan bahwa hasil belajar afektif kelas ekperimen dengan model project
based leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan
diskusi.
untuk kelas eksperimen 27 dan 25 untuk kealas kontrol. Berdasarkan Gambar 4.4
kebersihan tempat dan alat praktikum, sedangkan aspek kemampuan siswa dalam
dengan persentase skor rata-rata yaitu 84,7512 % yang termasuk kriteria sangat
baik. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya ada dua aspek yang tergolong sangat
tinggi yaitu aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum dan kemampuan
siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum, dengan presentase
99
100
skor rata-rata yaitu 78,1080 % termasuk kriteria baik. Ha ini sejalan dengan
aspek psikomotorik perbedaan terletak pada saat memaparkan hasil dan laporan
menjelaskan secara lengkap dan sesuai dengan hasil praktikum. Untuk aspek
lainnya dalam praktikum siswa memiliki kemampuan yang hampir sama, karena
praktikum yang sama, yang dibedakan adalah pada saat awal sebelum praktikum
siswa kelas eksperimen diberikan tugas untuk merencanakan cara kerja praktikum
sehingga siswa kelas eksperimen lebih baik dalam pemahaman kerja praktikum.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2014) yang
dengan model Project Based Leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol
project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatakan
berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning: Hasil analisis
data angket respon siswa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan
project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatan
100
101
membuat siswa untuk aktif untuk menemukan konsep secara mandiri sehingga
presentase yang tergolong sangat baik yaitu pernyataan model project based
based learning diharapkan dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada
baik, hal ini disebabkan siswa dalam kelompok pembelajaran, merasa bebas
beraktivitas dan mencari pengalaman dan pengetahuan melalui kerja proyek yang
rata-rata data angket adalah 77,01 %yang tergolong kriteria baik dan untuk rata-
dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas bermakna, serta memberi kesepatan untuk
Analisis nilai produk dan proyek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
4.1
101
102
presentasi produk. Berdasarkan hasil analisis proyek dan produk pada Tabel 4.1
menunjukkan nilai proyek dan produk telah mencapai rata – rata > 80 termasuk
kriteria baik.
pertemuan akhir. Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah baik namun
hanya beberapa aspek yang muncul dari beberapa siswa, hal itu dimungkinkan
sama sekali.
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji
gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-
rata aktivitas pada awal pertemuan 66 dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain
sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang. Hasil peningkatan aktivitas terdapat
pada Tabel 4.6. Terlihat pada tabel, secara klasikal harga n-gain kelas eksperimen
102
103
sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar
0,45 tergolong dalam kriteria sedang (Gambar 4.2). Sedangkan nilai rata-rata
aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87,5 yang
termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria tinggi. Pada Tabel
2 dapat diketahui skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, listening activities,
writing activities, motor activities, dan emotional activities, untuk oral activities
dan mental activities tergolong tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat satu
indikator aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, motor
activities, dan emotional activities, untuk tiga indikator lainnya tergolong tinggi.
model project based learning lebih meluangkan waktunya untuk aktif dalam
kontrol hanya mendapatkan tugas sederhana. Kelas eksperimen diberi tugas untuk
membuat proyek atau produk yang berkaitan dengan materi hidrokarbon dan
103
104
Pada tahapan presentasi, setiap kelompok dilatih untuk aktif, berpikir kritis dalam
menanggapi masalah, memberi solusi, dan saling memberi penilaian. Hal paling
penting dari proses ini adalah siswa yang mengkontruksi belajaranya secara aktif,
tidak lagi diintervensi oleh guru secara penuh, melainkan guru hanya menjadi
keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang
dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata
(Sastrika et al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya
dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan
proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pebelajar
(Jagantara et al., 2014). Selain itu pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa
kegiatan yang dilakukan atau pengalaman langsung yang telah didapatkan oleh
siswa dalam mengerjakan tugas atau proyek dapat menjadikan siswa lebih
memberikan ruang gerak bagi pebelajar dalam berkreasi dan melakukan kerja
104
105
informasi (Rais, 2010). Hal ini didukung oleh penelitian Susilowati (2013)
menyatakan bahwa aktivitas yang tinggi pada umummya diikuti dengan hasil
belajar yang tinggi pula. Hal paling penting dari proses ini adalah siswa yang
mengkontruksi belajaranya secara aktif, tidak lagi diintervensi oleh guru secara
penuh, melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa yang mengajukan
Based learning pada kelas ekperimen dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Putriari (2013) bahwa ada pengaruh positif aktivitas belajar peserta didik dalam
mampu mencari tahu dan bekerja aktif individu maupun kelompok untuk
mendapatkan informasi mengenai proyek yang akan mereka rancang dan mereka
dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang diperoleh dalam penelitian dapat
yang ada dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan untuk mengetahui seberapa
105
106
belum memuaskan. Hal ini karena ada beberapa kendala di dalam penelitian
(1) Model Project Based Learning merupakan hal baru bagi siswa kelas X di
pelaksanaannya.
nama dengan subjek individu yang akan dinilai karena siswa setiap harinya
(3) Selain itu, waktu yang digunakan pembelajaran proyek dirasa kurang karena
banyak waktu yang dipakai untuk diskusi kelompok dan presentasi sehingga
106
107
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
project based learning pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X
pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, diperoleh simpulan sebagai berikut.
Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi
Semarang, dan nilai N-gain sebesar 61 % yang termasuk kriteria sedang, untuk
kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang memperoleh model Project Based
Learning lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model ceramah dan diskusi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan
control berturut-turut adalah 77,44 dan 75,29. Rata-rata skor total aspek afektif
kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan 25,88. rata-rata
skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
adalah 27,19 dan 24,99. Proyek yang dibuat siswa kelas eksperimen dalam
107
108
5.2 Saran
terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar siswa dapat aktif ketika
pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
109
110
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No Nama L/P
1 Aditya Rizqianto L
2 Ana Wahyuni P
3 Anisa Devi Rahmawati P
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari P
5 Anisa Nur Azizah P
6 Arby Tegar Artiarno L
7 Arum Rizkyanti P
8 Aulia Fahmi Nuralimi L
9 Cindy Nurul Kamila P
10 Conny Tria Shafira P
11 Dimas Cahya Junaedhi L
12 Endang Budi Mulyaningsih P
13 Faizal Imam Syachputra L
14 Fanny Cyntia Dewi P
15 Gina Amartya Dewanti P
16 Illham Prastyo Abadi L
17 Imalia Eka Purnamasari P
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti P
19 Laras Setya Fortuna Anggraeni P
20 Luthfian Mahdiyansyah L
21 Mayang Dwi Santy Mukti Pratiwi P
22 Mega Karisma Suwandi P
23 Muhammad Farchan Abdussalam L
24 Nurul Lita Hutami P
25 Refirendyan Dicky Pramana L
26 Sarah Hedinola P
27 Sindu Sadewo L
28 Sri Bimo Guntur Pamungkas L
29 Syafrida Mutiara Wassakinah P
30 Tri Lestari Widiastuti P
31 Vena Anissa P
32 Vinson Wahyu Pradana L
33 Wafi Arifin L
34 Windya Ardani Salsabilla P
35 Yessy Aviantary Putri P
36 Yusril Ihza Mahendra L
114
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas X-2 (Kelas Kontrol)
No Nama L/P
1 Adimufti Jati Permana L
2 Adrian Fajrianto P
3 Ardhita Putri Amalia P
4 Arina Dewi Fortuna P
5 Bekti Suryanto L
6 Bryan Satria Adikusuma P
7 Danis Indrawan L
8 Diaz Febyana Saputri P
9 Dinda Anggrianti P
10 Dini Rahmawati L
11 Elzanna Tresnaning Pasha P
12 Farhan Nurrazaq Sembodo L
13 Farida Susantie P
14 Ferry Awan Hamzah P
15 Lela Nuraini P L
16 Maesaroh P
17 Maulana Arya Mahendra P
18 Muhammad Iqbal Novta Dewangga L
19 Nabila Malicha Farchana P
20 Narendra Sanas Salsabila P
21 Navira Beta Anisa Amalia L
22 Novita Indrayani P
23 Nur Hadziq Haidar L
24 Panji Cahya Pratama P
25 R. Wiryono Wiranto L
26 Radhita Raras Laksitaningtyas L
27 Rama Bintang P
28 Retno Ayu Niken Widuri P
29 Risna Gina Sofiyani P
30 Rosita Febrihani L
31 Siti Nur Hidayati L
32 Veronica Anindya Daffa P
33 Yuniar Karisma Ramayani P
34 Zezen Evia Agustin L
115
Lampiran 3
X -1 X -2 X -3 X-4
No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai
1 49 1 58 1 59 1 49
2 36 2 58 2 39 2 36
3 35 3 56 3 38 3 35
4 47 4 55 4 36 4 47
5 44 5 66 5 54 5 44
6 58 6 64 6 58 6 58
7 48 7 68 7 56 7 48
8 72 8 60 8 63 8 72
9 44 9 69 9 56 9 44
10 63 10 47 10 55 10 63
11 78 11 41 11 63 11 78
12 66 12 53 12 64 12 66
13 55 13 55 13 61 13 55
14 41 14 51 14 52 14 41
15 39 15 54 15 61 15 39
16 50 16 65 16 69 16 50
17 51 17 70 17 58 17 51
18 48 18 71 18 58 18 48
19 44 19 55 19 78 19 44
20 41 20 69 20 56 20 41
21 60 21 59 21 78 21 60
22 68 22 59 22 71 22 68
23 51 23 75 23 45 23 51
24 59 24 57 24 65 24 59
25 41 25 57 25 62 25 41
26 52 26 64 26 65 26 52
27 46 27 61 27 58 27 46
28 37 28 69 28 61 28 37
29 36 29 55 29 62 29 36
30 56 30 72 30 49 30 56
31 45 31 60 31 52 31 45
32 58 32 59 32 56 32 58
33 47 33 57 33 60 33 47
34 42 34 56 34 56 34 42
35 46 35 69 35 61 35 46
36 52 36 60 36 54 36 52
∑ 1800 ∑ 2170 ∑ 2090 ∑ 1800
n 36 N 36 n 36 n 36
̅ 50.28 ̅ 59.72 ̅ 58.80 ̅ 50.28
10.38 11.65 15.44 10.38
Lampiran 4 116
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ̅ ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas Batas kls. untuk Z
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.671 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
117
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 81 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 34 Rata-rata ( ̅ ) = 59.72
Rentang = 47 s = 11.65
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas batas kls. untuk Z
1 34 - 41 33.5 -2.25 0.4878 0.0521 1.8756 3 0.6741
2 42 - 49 41.5 -1.52 0.4357 0.139 5.004 3 0.8026
3 50 - 57 49.5 -0.83 0.2967 0.2371 8.5356 10 0.2512
4 58 - 65 57.5 -0.15 0.0596 0.1423 5.1228 8 1.6160
5 66 - 73 65.5 0.53 0.2019 0.1869 6.7284 7 0.0110
6 74 - 81 73.5 1.22 0.3888 0.0831 2.9916 5 1.3483
81.5 1.91 0.4719
4.7031
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.7031 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
118
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 89 Panjang kelas = 10
Nilai minimal = 26 Rata-rata ( ̅ ) = 58.80
Rentang = 63 s = 15.44
Banyak kelas =6 n = 36
Batas Z untuk Peluang ( )
No Kelas Interval |luas kelas| Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z
1 26- 36 25.5 -2.15 0.4842 0.0591 2.1276 2 0.0077
2 37 - 48 36.5 -1.44 0.4251 0.1578 5.6808 7 0.3063
3 49 - 58 48.5 -0.73 0.2673 0.2632 9.4752 11 0.2454
4 59 - 69 58.5 -0.01 0.0040 0.2509 9.0324 5 1.8002
5 70 - 80 69.5 0.69 0.2549 0.1643 5.9148 8 0.7351
6 81 - 91 80.5 1.40 0.4192 0.0638 2.2968 3 0.2153
90.5 2.12 0.4830
3.3100
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
3.3100 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
119
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ̅ ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas Batas kls. untuk Z
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.671 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
120
Lampiran 5
H0 :
Kriteria
H0 diterima jika ( )( )
Pengujian Hipotesis
Kelas Ni dk= ni-1 Si2 (dk) Si2 log Si2 (dk )log Si2
X-1 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
X-2 36 35 7.3492 257.2220 0.8662 30.3184
X-3 36 35 9.2340 323.1900 0.9654 33.7886
X-4 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
∑ 144 140 37.4856 1311.9960 3.8700 135.4487
Varians gabungan s
∑( )
S2 = = 9.3174
∑( )
Log S2 = 0.971804
Harga satuan B
= 0.971804 x 140
= 136.0526
= 1.3906
1.3906 7.81
Lampiran 6
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 4A 7B 8C 3
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa 1C,2E,
2. Kekhasan atom karbon 3
karbon 6B
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 44B 11C 2
kuartener. dan kuartener
9D,19B,
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 27C 26D, 3B, 10E 6
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon
5D,28B,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 33A, 13A,15D 7
alkuna
37C, 49A
122
Lampiran 7
LEMBAR SOAL UJI COBA
PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 50 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar.
Contoh : A BX C D E diganti A B C D X
X E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah dikulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali….
A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain
3. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
4. Diantara zat berikut yang bukan merupakan senyawa organik adalah …
A. Asam sulfat D. Plastik
B. Asam Cuka E. Glukosa
C. Urea
124
15. Salah satu penamaan berikut yang tidak sesuai dengan aturan IUPAC yaitu ….
A. 2-metilpropana D. 3-metilbutana
B. 2-metilbutana E. 3-metilheksana
C. 3-metilpentana
16. Di antara senyawa berikut yang titik didihnya paling tinggi adalah ….
A. Heptana D. 2,3-metilpentana
B. Nonana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
C. 2-metilheptana
126
adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena
B. 2-metil-5-etil-2-heksena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
D. 2,5-dimetil-2-heptena
E. 3,6-dimetil-5-heptena
18. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
19. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
20. Pembakaran sempurna dari alkana akan menghasilkan senyawa ….
A. C dan H2O D. CO dan H2O
B. CO2 dan H2O E. C , CO2dan H2O
C. CO , CO2dan H2O
21. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pembakaran
C. Pengempaan atau pengepresan
22. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
6.
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
127
23. Reaksi
CH3–CH = CH2 + HX CH3 – CHX –CH3
Dikenal sebagai reaksi ….
A. Kondensasi D. Adisi
B. Eliminasi E. Subtitusi
C. Oksidasi
24. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
25. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
26. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
36. Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan HBr
menghasilkan 2-bromo propana (CH3-CHBr-CH3) . Hidrokarbon tersebut adalah ….
A. Propana D. Propadiena
B. Propena E. Butena
C. Propuna
37. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
38. Plastik PVC (polivinilklorida) merupakan produk hasil dari reaksi polimerisasi dari ….
A. CH2 = CHCl D. CHCl = CCl2
B. CHCl = CHCl E. CH2 = CCl2
C. CH2 = CH2
39. Reaksi perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal disebut reaksi …..
A. Subtitusi D. Eliminasi
B. Polimerisasi E. Hidrolisis
C. Adisi
40. Willy disuruh ibunya untuk membeli kantong plastik. Dia teringat akan pelajaran kimia di
sekolah bahwa plastik merupakan salah satu produk dari hidrokarbon. Plastik terbuat dari
polietilena yaitu polimer dari etena yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Willy
ingin menerapkan konsep mol terhadap senyawa etilena dengan cara membakar 1,5 L
etilena pada tekanan 76 cmHg atm dan suhu 250C, berapa gram gas CO2yang dihasilkan
dari reaksi tersebut ….(ArC=12;H=1;O=16)
A. 4,8 gram D. 5,4 gram
B. 6,5 gram E. 6 gram
C. 5 gram
41. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
42. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
130
43.Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
44. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
45.Di antara struktur molekul berikut yang merupakan isomer rantai dari 3-metil-2-pentena
adalah….
48. Pada keadaan STP propana dibakar sempurna dengan oksigen sebanyak 11,2 Liter
menghasilkan gas CO2dan uap air. Berapakah volume propana yang dibutuhkan dalam
pembakaran tersebut ….
A. 4,48 Liter D. 11,2 Liter
B. 2,24 Liter E. 1,12 Liter
C. 22,4 Liter
49. Gas yang digunakan sebagai zat dalam proses percepatan pematangan buah adalah….
A. Asetilena D. Metana
B. Propena E. Etana
C. Gas klorin
50. Perhatikan reaksi di bawah ini!
1. Etana + gas klorin 4. 2-metil-1-butena+ asam iodida
2. Etena + gas klorin 5. Propana + gas oksigen
3. Propuna + asam klorida
Berdasarkan reaksi di atas yang merupakan reaksi subtitusi adalah ….
A. 1 dan 2 D. 5 saja
B. 2 dan 3 E. 1 saja
C. 4 dan 5
SELAMAT MENGERJAKAN
132
Lampiran 8
1. C 26. D
2. E 27. C
3. B 28. B
4. A 29. D
5. D 30. D
6. B 31. E
7. B 32. D
8. C 33. A
9. D 34. A
10. E 35. D
11. C 36. B
12. C 37. D
13. A 38. A
14. A 39. C
15. D 40. D
16. B 41. E
17. D 42. C
18. C 43. C
19. B 44. B
20. B 45. C
21. E 46. E
22. E 47. D
23. D 48. B
24. C 49. A
25. C 50. E
Lampiran 9
133
ANALISIS RELIABILITAS, VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL UJICOBA
Kode
No
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 UC - 007 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 UC - 009 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC - 010 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC - 013 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC - 011 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC - 027 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 UC - 017 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
8 UC - 036 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 UC - 030 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC - 001 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
11 UC - 015 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
12 UC - 002 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 UC - 003 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 UC - 021 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 UC - 006 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
16 UC - 008 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
17 UC - 011 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
18 UC - 033 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
19 UC - 033 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
20 UC - 005 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
21 UC - 024 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
22 UC - 025 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
23 UC - 014 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
24 UC - 019 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
134
25 UC - 029 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
26 UC - 012 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
27 UC - 016 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
28 UC - 026 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
29 UC - 034 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
30 UC - 037 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
31 UC - 031 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
32 UC - 032 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
33 UC - 004 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
34 UC - 020 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
35 UC - 018 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
36 UC - 022 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
37 UC - 023 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
38 UC - 038 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
∑ 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
B 33 11 36 18 29 21 20 28 31 34 36 18 36 28 23
JS 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
P P 0.737 0.289 0.842 0.500 0.737 0.395 0.579 0.711 0.816 0.868 0.737 0.447 0.789 0.684 0.684
q 0.263 0.711 0.158 0.500 0.263 0.605 0.421 0.289 0.184 0.132 0.263 0.553 0.211 0.316 0.316
Kriteria mudah sukar Mudah sedang mudah sedang sedang mudah mudah mudah mudah sedang mudah sedang sedang
BA 19 7 19 11 18 10 10 18 18 17 19 11 18 17 13
JA 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Daya Beda
BB 9 4 13 8 10 5 12 9 13 16 9 6 12 9 13
JB 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
D 0.53 0.16 0.32 0.16 0.42 0.26 -0.11 0.47 0.26 0.05 0.53 0.26 0.32 0.42 0.00
Kriteria baik jelek Cukup jelek baik cukup jelek baik cukup jelek baik cukup cukup baik jelek
Validitas
r tabel 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
t tabel 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
135
∑X 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
∑XY 947 371 1046 610 916 514 675 902 994 1052 930 584 982 856 799
Mp 33.82 33.73 32.69 32.11 32.71 34.27 30.68 33.41 32.06 31.88 33.21 34.35 32.73 32.92 30.73
Mt 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
St 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
akar p/q 1.67 0.64 2.31 1.00 1.67 0.81 1.17 1.57 2.10 2.57 1.67 0.90 1.94 1.47 1.47
r p bis 0.68 0.25 0.55 0.15 0.41 0.38 -0.07 0.54 0.31 0.31 0.53 0.44 0.48 0.40 -0.08
r^2 0.4650 0.0631 0.3047 0.0233 0.1653 0.1463 0.0048 0.2938 0.0950 0.0932 0.2819 0.1916 0.2266 0.1627 0.0058
akar (n-2) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
akar (1-r) 0.564 0.865 0.669 0.921 0.770 0.786 1.034 0.677 0.832 0.833 0.685 0.750 0.724 0.772 1.037
t hitung 5.593 1.742 4.948 0.994 3.167 2.921 -0.402 4.806 2.223 2.198 4.651 3.502 3.946 3.133 -0.440
Tdk Tdk Tdk
Kriteria Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan dipakai dipakai Dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang
k 50
Reliabilitas
M 31.0789
Vt 45.2639
r 11 0.7553 Reliabilitas tinggi
136
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
137
1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
36 25 35 24 36 17 31 25 23 36 35 36 17 28 14 26 19
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.947 0.579 0.816 0.474 0.816 0.500 0.711 0.711 0.632 0.868 0.684 0.789 0.421 0.737 0.395 0.737 0.500
0.053 0.421 0.184 0.526 0.184 0.500 0.289 0.289 0.368 0.132 0.316 0.211 0.579 0.263 0.605 0.263 0.500
mudah sedang mudah sedang mudah sedang mudah mudah sedang mudah Sedang mudah sedang mudah sedang mudah sedang
19 15 18 15 16 12 18 13 16 19 17 18 12 14 10 17 12
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
17 7 13 3 15 7 9 14 8 14 9 12 4 14 5 11 7
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.11 0.42 0.26 0.63 0.05 0.26 0.47 -0.05 0.42 0.26 0.42 0.32 0.42 0.00 0.26 0.32 0.26
jelek baik cukup baik jelek cukup baik jelek baik cukup baik cukup baik jelek cukup cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
1131 747 1001 632 978 637 899 832 794 1062 866 977 556 873 489 911 635
31.42 33.95 32.29 35.11 31.55 33.53 33.30 30.81 33.08 32.18 33.31 32.57 34.75 31.18 32.60 32.54 33.42
138
31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
4.24 1.17 2.10 0.95 2.10 1.00 1.57 1.57 1.31 2.57 1.47 1.94 0.85 1.67 0.81 1.67 1.00
0.21 0.50 0.38 0.57 0.15 0.36 0.52 -0.06 0.39 0.42 0.49 0.43 0.47 0.02 0.18 0.36 0.35
0.0453 0.2510 0.1435 0.3231 0.0215 0.1322 0.2664 0.0038 0.1521 0.1772 0.2376 0.1832 0.2164 0.0006 0.0333 0.1312 0.1211
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
0.887 0.706 0.788 0.657 0.924 0.798 0.696 1.030 0.781 0.761 0.716 0.756 0.731 0.988 0.904 0.799 0.807
1.440 4.256 2.884 5.191 0.953 2.735 4.453 -0.358 2.996 3.320 4.085 3.396 3.817 0.150 1.211 2.721 2.586
Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid valid valid Valid Valid
dibuang dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai
139
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Xi Xi^2
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 41 1681
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 40 1600
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 40 1600
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 39 1521
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 39 1521
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 38 1444
0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 38 1444
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 37 1369
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 37 1369
0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 35 1225
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 35 1225
1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 35 1225
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 34 1156
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 33 1089
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 33 1089
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 33 1089
1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 32 1024
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 31 961
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 30 900
0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 29 841
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 29 841
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 28 784
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 27 729
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 27 729
140
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 26 676
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 25 625
1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 24 576
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 24 576
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 23 529
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23 529
0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 22 484
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 22 484
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 21 441
0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 20 400
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 20 400
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11 1181 38379
9 11 28 22 23 13 19 17 31 36 32 34 27 31 21 14 19 12
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.237 0.289 0.737 0.579 0.605 0.421 0.500 0.500 0.763 0.868 0.763 0.526 0.711 0.737 0.526 0.395 0.500 0.289
0.763 0.711 0.263 0.421 0.395 0.579 0.500 0.500 0.237 0.132 0.237 0.474 0.289 0.263 0.474 0.605 0.500 0.711
sukar sukar mudah sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah mudah sedang mudah mudah sedang sedang sedang sukar
5 6 16 10 14 9 10 10 17 19 17 12 14 19 11 6 12 8
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
4 5 12 12 9 7 9 9 12 14 12 8 13 9 9 9 7 3
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.05 0.05 0.21 -0.11 0.26 0.11 0.05 0.05 0.26 0.26 0.26 0.21 0.05 0.53 0.11 -0.16 0.26 0.26
jelek jelek cukup jelek cukup jelek jelek jelek cukup cukup cukup cukup jelek baik jelek jelek cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11
275 341 894 683 759 515 586 603 948 1060 942 680 861 938 638 450 614 394
30.56 31.00 31.93 31.05 33.00 32.19 30.84 31.74 32.69 32.12 32.48 34.00 31.89 33.50 31.90 30.00 32.32 35.82
141
31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
0.56 0.64 1.67 1.17 1.24 0.85 1.00 1.00 1.80 2.57 1.80 1.05 1.57 1.67 1.05 0.81 1.00 0.64
-0.04 -0.01 0.21 -0.01 0.35 0.14 -0.04 0.10 0.43 0.40 0.37 0.46 0.19 0.60 0.13 -0.13 0.18 0.45
0.0019 0.0001 0.0446 0.0000 0.1249 0.0197 0.0012 0.0096 0.1846 0.1583 0.1402 0.2093 0.0356 0.3624 0.0165 0.0168 0.0338 0.2020
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
1.021 1.004 0.888 1.003 0.804 0.927 1.017 0.950 0.755 0.776 0.791 0.737 0.901 0.631 0.933 1.063 0.903 0.742
-0.254 -0.045 1.427 -0.035 2.638 0.909 -0.208 0.617 3.413 3.076 2.840 3.727 1.256 5.725 0.827 -0.731 1.221 3.635
Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai
142
143
Lampiran 10
Rumus:
A B
A B
Keterangan:
D = Daya beda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria
Interval D Kriteria
0,00 0,20 Jelek
0,21 0,40 Cukup
0,41 0,70 Baik
0,71 1,00 Baik Sekali
Negative Tidak baik, sebaiknya dibuang
Peritungan
Kelompok Atas Kelompok Bawah 9 9
No Kode Skor No Kode Skor 𝐷
9 9
1 UC - 007 1 1 UC - 005 1
2 UC - 009 1 2 UC - 024 1
3 UC - 010 1 3 UC - 025 0 𝐷 ,5
4 UC - 013 1 4 UC - 014 1
5 UC - 011 1 5 UC - 019 1 Berdasarkan kriteria soal no 1
6 UC - 027 1 6 UC - 029 1 mempunyai daya pembeda baik
7 UC - 017 1 7 UC - 012 0
8 UC - 036 1 8 UC - 016 1
9 UC - 030 1 9 UC - 026 1
10 UC - 001 1 10 UC - 034 0
11 UC - 015 1 11 UC - 037 0
12 UC - 002 1 12 UC - 031 0
13 UC - 003 1 13 UC - 032 1
14 UC - 021 1 14 UC - 004 1
15 UC - 006 1 15 UC - 020 0
16 UC - 008 1 16 UC - 018 0
17 UC - 011 1 17 UC - 022 0
18 UC - 033 1 18 UC - 023 0
19 UC - 033 1 19 UC - 038 0
Jumlah 19 Jumlah 9
Selanjutnya untuk analisis daya beda butir soal lain dihitung dengan cara yang sama
144
Lampiran 11
Rumus
P
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria
Interval P Kriteria
0.00 0.30 Sukar
0.31 0.70 Sedang
0.70 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal lain dihitung
dengan cara yang sama.
Rumus KR-21:
k M(k-M)
r11 = [ ] [1- ]
k-1 kVt
Keterangan :
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Kriteria : Jika r11 > rtabel , maka tes tersebut dikatakan reliabel.
Perhitungan
= 0,7553
Karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan jika dilihat
Rumus
Mp Mt p
rpbis = √q
St
Keterangan:
rp bis √N-2
thit =
√1-r2p bis
Kriteria
Butir Soal dikatakan valid, Jika r pbis > r tabel
Berikut perhitungan validitas soal butir no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
,8 , 8
rpbis = √ = , 5
,7
, 5 √38-2
thit = = 5,593
√1-( , )
Lampiran 14
REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA
27 √ √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √
34 √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √
40 √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ √
43 √ √ √ √ √
44 √ √ √ √ √
45 √ √ √ √ √
46 √ √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √ √
49 √ √ √ √ √
50 √ √ √ √ √
JUMLAH 23 24 3 32 18 30 20 50 28 22
Keterangan:
Lampiran 15
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu : 14 JP
4.1 o Mengidentifikasi Aktif, o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
atom C, H dan O Jujur, percobaan untuk C, H dan O dalam berupa produk menit
Mendeskripsi Tanggung mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon misalnya : lilin, Buku Kimia
kan kekhasan dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. SMA kelas
briket, balsam,
atom karbon jawab, dalam diskusi kelompok di X semester
laboratorium semir sepatu dll.
dalam Kerjasama, 2 (penulis
membentuk o Kekhasan atom Rasa Ingin o Dengan menggunakan o Mendeskripsikan Tes Tertulis Harnanto
senyawa karbon tahu molymod atau power point kekhasan atom karbon dkk, Johari
mendiskusikan kekhasan dalam senyawa Laporan tertulis
hidrokarbon dkk, Purba,
atom karbon dalam diskusi karbon.
kelompok di kelas Penugasan M)
o Atom C primer, o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom kelompok
Bahan:
sekunder, tertier sekunder, tertier, dan karbon primer,
150
Bahan Ajar.
4.2 o Alkana, alkena dan Aktif, o Dengan menggunakan power o Mengelompokkan Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
Menggolong alkuna Jujur, point dan video menentukan senyawa hidrokarbon (misalnya menit
kan senyawa o Sifat fisik alkana, Tanggung jenis ikatan senyawa berdasarkan kejenuhan produk lilin Buku Kimia
alkena dan alkuna hidrokarbon (alkana, alkena ikatan SMA kelas
hidrokarbon hias, balsem,
jawab, dan alkuna) o Memberi nama X semester
berdasarkan o Isomer briket,
strukturnya o Reaksi senyawa Kerjasama, o latihan tata nama senyawa alkana,
rhemason dll). 2 (penulis
Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih alkena dan alkuna Harnanto
dan karbon
tahu dan titik leleh senyawa o Menyimpulkan Tugas dkk, Johari
hubungannya karbon dalam diskusi hubungan titik didih
dengan sifat kelompok dkk, Purba,
kelompok senyawa hidrokarbon
senyawa M)
o Menentukan isomer senyawa dengan massa molekul Power point
hidrokarbon melalui diskusi relatifnya dan strutur (presentasi) Bahan:
kelompok molekullnya.
o Merumuskan reaksi o Menentukan isomer LKS
sederhana senyawa alkana, struktur (kerangka,
alkena dan alkuna dalam posisi, dan fungsi atau LCD/komp
diskusi kelas. isomer geormtri (cis-
trans) Bahan Ajar
o Menuliskan reaksi
Artikel
sederhana pada
senyawa alkana, proyek
alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi,
151
4.3 o Minyak bumi Aktif, o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan Tugas 1 x 45 Sumber :
Menjelaskano Fraksi minyak Jujur, membahas tentang eksplorasi proses pembentukan Kelompok menit
proses bumi Tanggung minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas Buku Kimia
bumi, mutu bensin, alam Power Point SMA kelas
pembentukan o Mutu bensin
jawab, petrokimia, dan dampak hasil o Menjelaskan (presentasi) X semester
dan teknik o Dampak pembakaran nahan bakar
Kerjasama, komponan-komponen 2 (penulis
pemisahan pembakaran
fraksi-fraksi bahan bakar Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja utama penyusun Harnanto
tahu kelompok minyak bumi dkk, Johari
minyak bumi o Menafsirkan bagan
serta dkk, Purba,
penyulingan bertingkat
kegunaannya M)
untuk menjelaskan
dasar dan teknik Internet
pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi. Bahan:
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan LKS
bilangan oktannya.
LCD/komp
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan uter
bakar terhjadap
lingkungan.
4.4 o Senyawa Aktif, o Diskusi dalam kerja o Mendeskripsikan Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
Menjelaskan hidrokarbon dalam Jujur, kelompok untuk kegunaan dan
152
kegunaan kehidupan sehari- Tanggung mengidentifikasi kegunaan komposisi senyawa Artikel menit Buku Kimia
senyawa hari senyawa hidrokarbon dalam hidrokarbon dalam
hidrokarbon jawab, bidang pangan, sandang, bidang pangan Tes Tertulis Internet
Kerjasama, papan dan dalam seni dan o Mendeskripsikan
dalam Laporan tertulis Bahan:
Rasa Ingin estetika (untuk daerah kegunaan dan
kehidupan penghasil minyak bumi atau
tahu komposisi senyawa (Proyek) LKS
sehari-hari yang memiliki industri hidrokarbon dalam
dalam bidang petokimia bisa diangkat bidang sandang dan LCD/
pangan, sebagai bahan diskusi) papan
sandang, o Mendeskripsikan komputer
perdagangan, kegunaan dan
seni dan komposisi senyawa Artikel
estetika. hidrokarbon dalam Proyek
bidang seni dan
estetika
Mengetahui
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
Ranah Afektif : Instrumen : - Lembar Observasi Afektif
Kelas Eksperimen
156
Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum
yang telah dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil
pengamatan dan analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pengamatan dan
analisis yang dipresentasikan siswa
dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan kembali
mengenai kesulitan praktikum yang
telah dilakukan
Penutup a. Siswa menyimpulkan hasil 10 menit
percobaan yang dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap
158
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LKS
I. PENILAIAN
1. Ranah Psikomotorik
Instrumen : - Lembar Observasi Psikomotorik
2. Ranah Kognitif
Instrumen : - Lembar Penilaian Laporan Sementara
A. Tujuan
Menguji beberapa jenis senyawa karbon untuk menunjukkan adanya unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
B. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, pipa kaca, statif, klem, kapas, dan spirtus
Bahan : gula pasir, tepung beras, susu bubuk, kertas kobalt, air kapur, serbuk CuO,
dan larutan Ca(OH)2
C. Langkah Kerja
1. Menguji Unsur C
a. Isi tabung reaksi dengan gula pasir dan serbuk CuO !
b. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang dihubungkan
ke tabung reaksi lain yang berisi larutan Ca(OH)2
c. Panaskan tabung yang berisi gula pasir dan CuO! Amati perubahan yang
terjadi
d. Ulangi langkah a sampai c untuk bahan yang lain (tepung beras )
2. Menguji unsur H dan O
D. Hasil kerja
Hasil Pengamatan
No. Senyawa Karbon
Menguji Unsur C Menguji Unsur H dan O
160
1. Gula Pasir
2. Tepung beras
E. Permasalahan
1. Bagaimana membedakan suatu zat yang mengandung unsur C, H, dan O ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
NAMA ANGGOTA :
Nilai =
Kriteria penilaian :
3. Benar/sesuai teori
163
Kelas Eksperimen
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
1. Penilaain Aktivitas Siswa
Insrumen : - Lembar Observasi Aktivitas
166
Kelas Eksperimen
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), Alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
I. PENILAIAN
Ranah Kognitif : -Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Ranah Afektif : - Lembar Penilaian Afektif
LEMBAR DISKUSI SISWA
169
HIDROKARBON
KELOMPOK :
SOAL DISKUSI !
1. (n- pentana)
170
4. a. 2,3,3-trimetil butana
b. 4-metilhekana
c. 2,3-dimetil pentana
A. Pentunjuk
Kerjakan tugas proyek ini di kertas folio, berilah nama dan nomer absen, dan kelas.
Soal :
Skor Indikator
Selalu hadir saat pelajaran kimia
4
Pernah 1 kali tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit)
3
Pernah 2 kali atau lebih tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/
2
sakit)
1
Lebih dari 3 kali tidak masuk tanpa keterangan
2. Aspek kejujuran
Skor Indikator
4 Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
3 Kadang-kadang bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
2 Sering bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
1 Selalu bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
Skor Indikator
4 Merasa senang dan antusias dan selalu bertanya saat pelajaran berlangsung
3 Siswa melakukan 2 kriteria di atas
2 Siswa hanya melakukan 1 kriteria di atas
1 Siswa tidak memenuhi kriteria di atas.
Skor Indikator
4 Mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria di atas
Skor Indikator
4 Selalu mengerjakan di depan kelas atas kemauan sendiri.
3 Selalu mengerjakan di depan kelas tetapi atas perintah guru.
2 Jarang mengerjakan di depan kelas baik atas kemauan sendiri maupun atas
perintah guru.
1 Tidak pernah mengerjakan
Skor Indikator
4 Memperhatikan dan tidak pernah menyela saat teman mengemukakan pendapat
serta tidak pernah menyalahkan pendapat teman.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa melakukan 1 kriteria di atas
Skor Indikator
4 Siswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya
3 Siswa mampu bekerjasama, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya
2 Siswa tidak mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya tetapi secara individu
Siswa tidak mampu bekerjasama dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang
1 menjadi tanggungjawabnya.
Skor Indikator
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada
4
guru dan teman
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik hanya
kepada guru
3
Siswa berbicara dengan bahasa yang kurang sopan dan berperilaku kurang baik
kepada teman maupun guru
2
Siswa berbicara dengan bahasa yang kasar dan berperilaku buruk kepada teman
1
maupun guru.
174
Nilai =
Kriteria penilaian :
Sangat baik : 85% 100 %
Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
175
Kelas Eksperimen
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
6. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Siswa dapat menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Siswa mampu membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Siswa mampu menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap
lingkungan.
6. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi: - Minyak Bumi
- Fraksi- fraksi minyak bumi.
- Mutu Bensin
- Dampak pembakaran
- Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
176
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD , Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LDS
I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
178
Kelas Eksperimen
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Presentasi
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
2. Penilaian Produk
Instrumen : - Lembar Penilaian Produk
181
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas/SMT :
No Tahapan Skor
1 2 3
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Langkah pembuatan produk
Pedoman Penilaian :
Nilai = x 100%
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : 84 < x ≤ 100
Baik : 67 < x ≤ 84
Cukup : 50 < x ≤ 67
Kurang : 33 < x ≤ 50
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
182
1. Perencanaan bahan :
Skor 3 : Jika bahan yang digunakan sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 2 : Jika bahan yang digunakan kurang sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 1 : Jika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan produk yang dibuat
2. Proses pembuatan :
Skor 3 : Jika sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 2 : Jika kurang sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 1 : Jika tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat
3. Hasil produk :
skor 3 : Jika produk kreatif dan inovatif
skor 2 : Jika produk kreatif tetapi kurang inovatif
skor 1 : Jika produk kurang kreatif dan kurang inovatif
4. Penyajian Produk
skor 3 : Jika penyajian produk menarik dan sistematis
skor 2 : Jika penyajian produk menarik dan kurang sistematis
skor 1 : Jika Penyajian produk kurang menarik dan kurang sistematis
INDIKATOR
No JENIS KEGIATAN KRITERIA SKOR
PENGAMATAN
1. Visual Activities, Tidak memperhatikan 1
Tidak
1. Memperhatikan presentasi (Gaduh, asik
memperhatikan
presentasi berbicara dengan teman)
Kurang memperhatikan 2
presentasi (melamun ketika Kurang
ditanya tidak bisa memperhatikan
menjawab)
Cukup memperhatikan 3
presentasi (Hanya melihat Cukup
saja tanpa melakukan memperhatikan
apapun)
Memperhatikan presentasi 4
Sering
(antusias, konsentrasi,
memperhatikan
mencatat apa yang terjadi)
2. Oral Activities, Tidak Aktif (tidak 1
Tidak Aktif
1. Mengeluarkan melakukan apapun)
pendapat Kurang aktif (hanya 2
2. Bertanya melakukan salah satu Kurang aktif
3. Intrupsi dalam diskusi diantara aktivitas tersebut)
4. Memeberikan saran Cukup Aktif ( minimal 2 3
aktivitas dari 4 aktivitas Cukup aktif
tersebut)
Aktif (melakukan 4 4
Aktif
aktivitas tersebut)
3. Listening Activities, Tdak mendengarkan 1
Tidak
1. Mendengarkan dengan baik (berbicara
mendengarkan
dengan baik apa yang sendiri dengan teman)
dikatakan guru Kurang mendengarkan 2
Kurang
maupun ketika (ketika ditanya tidak bisa
mendengarkan
temannya menjawab)
berpendapat Cukup mendengarkan 3
Cukup
(dapat menjawab
mendengarkan
pertanyaan ketika ditanya)
Mendengarkan (dapat 4
mengulang kembali apa mendengarkan
yang disampaikan)
4. Writing Activities, Tidak mencatat apapun TIdak mencatat 1
1. Mencatat selama Kurang mencatat (ketika 2
Kurang mencatat
kegiatan belajar diperintah oleh guru saja)
mengajar Cukup mencatat (hal-hal 3
yang dianggapnya penting Cukup mencatat
saja)
Aktif mencatat (sangat 4
detail apapun perubahan
Aktif mencatat
yang terjadi sampai pada
kesimpulan serta rapi)
5. Motor Activities, Tidak aktif (tidak Tidak aktif 1
184
Jenis Aktifitas ∑
Nama
No
Siswa I II III IV V VI VII Skor
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah Total
Ket : Berilah tanda checklist ( )pada setiap penilaian,
Semarang, 2015
Observer
( )
186
Kelas Eksperimen
Lampiran 17
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu : 14 JP
4.1 o Mengidentifikasi Aktif, o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur Tes Tertulis Sumber:
atom C, H dan O Jujur, percobaan untuk C, H dan O dalam
Mendeskripsi Tanggung mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon melalui Laporan Buku Kimia
kan kekhasan dan O dalam senyawa karbon percobaan. tertulis SMA kelas
atom karbon jawab, dalam diskusi kelompok di X semester
dalam Kerjasama, laboratorium Penugasan 2 (penulis
membentuk o Kekhasan atom Rasa Ingin o Dengan menggunakan o Mendeskripsikan kelompok Harnanto
senyawa karbon tahu molymod atau power point kekhasan atom karbon dkk, Johari
mendiskusikan kekhasan dalam senyawa karbon.
hidrokarbon dkk, Purba,
atom karbon dalam diskusi
kelompok di kelas M)
o Atom C primer, o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom Bahan:
sekunder, tertier sekunder, tertier, dan karbon primer,
188
dan kuarterner kuarterner dalam diskusi sekunder, tertier dan Alat dan
kelompok di kelas kuarterner. bahan untuk
percobaan
4.2 o Alkana, alkena dan Aktif, o Dengan menggunakan power o Mengelompokkan Tugas 4 x 45 Sumber:
Menggolong alkuna Jujur, point dan video menentukan senyawa hidrokarbon kelompok menit
kan senyawa o Sifat fisik alkana, Tanggung jenis ikatan senyawa berdasarkan kejenuhan Buku Kimia
alkena dan alkuna hidrokarbon (alkana, alkena ikatan Power point SMA kelas
hidrokarbon
jawab, dan alkuna) o Memberi nama (presentasi) X semester
berdasarkan o Isomer
strukturnya o Reaksi senyawa Kerjasama, o latihan tata nama senyawa alkana, alkena 2 (penulis
Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih dan alkuna Harnanto
dan karbon
tahu dan titik leleh senyawa o Menyimpulkan dkk, Johari
hubungannya karbon dalam diskusi hubungan titik didih
dengan sifat dkk, Purba,
kelompok senyawa hidrokarbon
senyawa M)
o Menentukan isomer senyawa dengan massa molekul
hidrokarbon melalui diskusi relatifnya dan strutur Internet
kelompok molekullnya.
o Merumuskan reaksi o Menentukan isomer Bahan:
sederhana senyawa alkana, struktur (kerangka,
alkena dan alkuna dalam posisi, dan fungsi atau LKS
diskusi kelas. isomer geormtri (cis-
trans) LCD/komp
o Menuliskan reaksi uter
sederhana pada
senyawa alkana, alkena
dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi,
substitusi dan reaksi
eleiminasi)
189
4.3 o Minyak bumi Aktif, o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan Tugas 2 x 45 Sumber :
Menjelaskano Fraksi minyak Jujur, membahas tentang eksplorasi proses pembentukan Kelompok menit
proses bumi Tanggung minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas Buku Kimia
bumi, mutu bensin, alam Power Point SMA kelas
pembentukan o Mutu bensin
jawab, petrokimia, dan dampak hasil o Menjelaskan (presentasi) X semester
dan teknik o Dampak pembakaran nahan bakar
Kerjasama, komponan-komponen 2 (penulis
pemisahan pembakaran
fraksi-fraksi bahan bakar Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja utama penyusun Harnanto
tahu kelompok minyak bumi dkk, Johari
minyak bumi o Menafsirkan bagan
serta dkk, Purba,
penyulingan bertingkat
kegunaannya M)
untuk menjelaskan
dasar dan teknik Internet
pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi. Bahan:
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan LKS
bilangan oktannya.
LCD/komp
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan uter
bakar terhjadap
lingkungan.
190
4.4 o Senyawa Aktif, o Diskusi dalam kerja o Mendeskripsikan Tes Tertulis 4 x 45 Sumber:
Menjelaskan hidrokarbon dalam Jujur, kelompok untuk kegunaan dan menit
kegunaan kehidupan sehari- Tanggung mengidentifikasi kegunaan komposisi senyawa Laporan Buku Kimia
hari senyawa hidrokarbon dalam hidrokarbon dalam tertulis SMA kelas
senyawa
jawab, bidang pangan, sandang, bidang pangan X semester
hidrokarbon papan dan dalam seni dan (Proyek)
Kerjasama, o Mendeskripsikan 2 (penulis
dalam estetika (untuk daerah
Rasa Ingin kegunaan dan Harnanto
kehidupan penghasil minyak bumi atau Kuis
tahu komposisi senyawa dkk, Johari
sehari-hari yang memiliki industri hidrokarbon dalam
dalam bidang petokimia bisa diangkat dkk, Purba,
bidang sandang dan
pangan, sebagai bahan diskusi) papan M)
sandang, o Mendeskripsikan Internet
perdagangan, kegunaan dan
seni dan komposisi senyawa Bahan:
hidrokarbon dalam
estetika.
bidang seni dan estetika LCD/komp
uter
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatifnya dan strutur molekulnya.
7. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri
(cis-trans)
8. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
10. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
11. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
12. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
13. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
14. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
5. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan
massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya.
7. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau
isomer geormtri (cis-trans)
192
8. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
10. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi
11. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
12. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
13. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
14. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senywa hidrokarbon dalam
bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Materi Pokok : Hidrokarbon
2. Sub Materi : - Mengidendentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
- Alkana, alkena, alkuna
- Sifat Fisik Senyawa alkana, alkena dan alkuna
- Isomer
- Reaksi senyawa hidrokarbon
- Minyak Bumi
- Fraksi –fraksi minyak bumi
- Mutu bensin
- Dampak pembakaran bahan bakar
- Kegunaan senyawa hidrokarbon
Pertemuan ke – 1 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru memberikan perkenalan dan salam pembuka. 30 Menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengadakan
pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
c. Guru melakukan apresepsi dengan memberi contoh
senyawa kimia yang banyak di alam merupakan
senyawa karbon.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dicapai.
e. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi sebelumnya, yaitu konsep mol.
Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum yang telah
dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan
analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
pengamatan dan analisis yang dipresentasikan
siswa dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan kembali mengenai kesulitan
praktikum yang telah dilakukan
Penutup a. Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang 10 menit
dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan
laporan sementara.
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
pertemuan selanjutnya tentang struktur alkana,
alkena dan alkuna.
195
Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh setelah
memperhatikan video pembelajaran.
b. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar
kerja siswa yang dibagikan guru
c. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi.
b.Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
Penutup a. Siswa menyimpulkan mengenai struktur alkana, 10 menit
alkena dan alkuna
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya mengenai isomer
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
I. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif : - Lembar Penilaian Laporan sementara.
2. Ranah Afektif : - Lembar Observasi Afektif.
3. Ranah Psikomotorik : - Lembar Observasi Psikomotorik
4.Lembar Observasi Aktivitas
199
Lampiran 19
Kisi-kisi Soal Pre-Test
Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 5C 1
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
2. Kekhasan atom karbon 1C, 4B 2
karbon
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 24B, 6C 2
kuartener. dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 11B 2B 3
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon 16D,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 3D, 20D 7A 3
alkuna
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa Sifat-sifat fisik alkana, alkena, 8A, 10C 9D 25E 4
200
PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggapbenar.
Contoh : A B X
C D E diganti A XB C DX
E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah di kulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
3. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon ….
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
4. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
202
8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ....
A. metana D. nonana
B. etana E. dekana
C. propana
9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena D. 2,5-dimetil-2-heptena
203
B. 2-metil-5-etil-2-heksena E. 3,6-dimetil-5-heptena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
10. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
11. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
12. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pelarutan
C. Pengempaan atau pengepresan
13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
14. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
15. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-hepatana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
204
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
205
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
24. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
SELAMAT MENGERJAKAN
206
Lampiran 21
1. C
2. B
3. D
4. B
5. C
6. C
7. A
8. A
9. D
10. C
11. B
12. E
13. A
14. C
15. C
16. D
17. B
18. E
19. D
20. D
21. E
22. C
23. C
24. B
25. A
207
Lampiran 22
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas =5
Nilai minimal = 24 Rata-rata ( ̅ ) = 42.33
Rentang = 32 s = 8.50
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 24 - 29 23.5 -2.21 0.4864 0.0519 1.8165 4 2.6246
2 30 - 35 29.5 -1.51 0.4345 0.1464 5.124 3 0.8804
3 36 - 41 35.5 -0.80 0.2881 0.2483 8.6905 9 0.0110
4 42 - 47 41.5 -0.10 0.0398 0.1893 6.6255 8 0.2851
5 48 - 53 47.5 0.61 0.2291 0.1758 6.1530 10 2.4052
6 54 - 59 53.5 1.31 0.4049 0.0734 2.569 2 0.1260
59.5 2.02 0.4783
6.3325
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6,3325 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
209
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas =4
Nilai minimal = 28 Rata-rata ( ̅ ) = 41.18
Rentang = 28 s = 8.62
Banyak kelas =6 n = 34
Kelas Batas Z untuk Peluang |luas ( )
No Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z kelas|
1 28 - 32 27.5 -1.59 0.4441 0.1003 3.4102 7 3.7789
2 33 - 37 32.5 -1.01 0.3438 0.1774 6.0316 8 0.6424
3 38 - 42 37.5 -0.43 0.1664 0.1068 3.6312 3 0.1097
4 43 - 47 42.5 0.15 0.0596 0.2077 7.0618 5 0.6020
5 48 - 52 47.5 0.73 0.2673 0.1376 4.6784 8 2.3583
6 53 - 57 52.5 1.31 0.4049 0.0657 2.2338 3 0.2628
57.5 1.89 0.4706
7.7540
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
7,7540 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
210
Lampiran 24
Hipotesis
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan adalah:
Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95 (α =
0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel
Pengujian Hipotesis
Sumber variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 428970 428970
Antar kelompok 3 310.94 103.646 0.947
Dalam Kelompok 140 15320.06 109.429
Harga varians (S)
( 8 7 9 8 )
897
897 ,9
9 5
Harga F hitung
,
,9 7
9, 9
Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima dimana rata-rata hasil belajar populasi tidak
berbeda secara signifikan
211
Lampiran 25
Kisi-kisi Soal Post-Test
Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 11C 1
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
2. Kekhasan atom karbon 1E, 3C 2
karbon
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 15B, 2B, 6A 3
kuartener. dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 5C 2
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon 16D,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 4A, 20D 7A 3
alkuna
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa Sifat-sifat fisik alkana, alkena,
6. 8E, 10B 9C 25E 4
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan alkuna
212
strukturnya
Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
7. Isomer 19C, 18E 22C, 3
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans)
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
8. alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi Reaksi senyawa hidrokarbon 21E 14D 2
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
9 pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta Minyak bumi 24B, 23D 13A 3
kegunaannya
Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon Kegunaan senyawa hidrokarbon
10. 12E,17B 2
dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan.
Jumlah 4 9 8 4 25
Presentase soal 16 % 36 % 32 % 16 % 100%
213
Lampiran 26
LEMBAR SOAL POST-TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar. X X X
Contoh : A B C D E diganti A B C D E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
adalah….
A. 3-etil-5-metil-1-butena D. 3,5-dietil-2-heksena
B. 5-metil-3-etil-2-heksena E. 2,4-dietil-5-heksana
C. 3-etil-5-metil-1-heptena
10. Rumus senyawa berikut yang tergolong alkuna adalah ....
A. CH4 D. C2H4
B. C2H2 E. C3H8
C. C3H6
11. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
215
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
217
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Penambahan TEL/MTBE
B. Alkilasi E. Cracking
C. Blending
24. Bensin premium mempunyai nilai oktan 82. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 18 : 82 D. 82 : 100
B. 82 : 18 E. 100 : 18
C. 18 : 100
25. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4
SELAMAT MENGERJAKAN
218
Lampiran 27
KUNCI JAWABAN POST-TEST
1. E
2. B
3. A
4. C
5. C
6. A
7. A
8. E
9. C
10. B
11. C
12. E
13. A
14. D
15. B
16. D
17. B
18. E
19. C
20. D
21. E
22. C
23. D
24. B
25. E
219
Lampiran 28
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas =6
Nilai minimal = 52 Rata-rata ( ̅ ) = 77.47
Rentang = 40 s = 10.60
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 56 - 62 55.5 -2.18 0.4854 0.0535 1.926 4 2.2334
2 63 - 69 62.5 -1.49 0.4319 0.1467 5.2812 2 2.0386
3 70 - 76 69.5 -0.79 0.2852 0.2454 8.8344 12 1.1343
4 77 - 83 76.5 -0.10 0.0398 0.1860 6.696 6 0.0723
5 84 - 90 83.5 0.60 0.2258 0.1757 6.3252 9 1.1311
6 91 -97 90.5 1.29 0.4015 0.0691 2.4876 3 0.1055
96.5 1.89 0.4706
χ 6.7153
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6.7153 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
221
Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
( )
∑
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas =6
Nilai minimal = 56 Rata-rata ( ̅ ) = 76.09
Rentang = 40 s = 10.79
Banyak kelas =6 n = 34
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 56 - 62 55.5 -1.91 0.4719 0.0757 2.5738 4 0.7903
2 63 - 69 62.5 -1.26 0.3962 0.1671 5.6814 5 0.0817
3 70 - 76 69.5 -0.61 0.2291 0.2131 7.2454 11 1.9457
4 77 - 83 76.5 0.04 0.0160 0.2389 8.1226 4 2.0924
5 84 - 90 83.5 0.69 0.2549 0.1550 5.27 6 0.1011
6 91 -97 90.5 1.34 0.4099 0.0607 2.0638 4 1.8165
96.5 1.89 0.4706
6.8277
Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6.8277 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 30 222
Ha :
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
__ __
_
t x 1 x 2
2 2
s1
s2 2r s 1 s 2
n 1 n 2 n 1 n 2
Dimana,
∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Daerah
penerimaan
9
, 7
, ,87
87,7778 8 , 97
, 7
, , , ,
√ , 7( )( )
Daerah
penerimaan
11,2317 1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
224
Lampiran 31
Ha :
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
__ __
_
t x 1 x 2
2 2
s1
s2 2r s 1 s 2
n 1 n2 n 1 n 2
Dimana,
∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Daerah
penerimaan
57
, 7
88 9 5
77, 75, 9
, 7
, , , ,
√ , 7 ( )( )
Daerah
penerimaan
3,2674 1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
Lampiran 32 226
KELAS KELAS
RATA -RATA
EKSPERIMEN KONTROL
PRE TEST 42,8571 41,4118
POST TEST 77,4444 75,2491
Kelas Eksperimen
S post
S pre
g
100 % S pre
77, ,857
,857
Kelas Kontrol
S post
S pre
g
100 % S pre
75, 9 , 8
, 8
KELAS KELAS
RATA –RATA
EKSPERIMEN KONTROL
PRE TEST 66,27 66,44
POST TEST 87,5 81,4
Kelas Eksperimen
S post
S pre
g
100 % S pre
87,5 , 7
, 7
Kelas Kontrol
S post
S pre
g
100 % S
pre
8 , ,
8 ,
25 K-025 4 3 4 2 4 2 4 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 2 4 3 4 4 28 4 3 3 4 3 3 4 3 27 4 3 3 4 3 3 4 3 27 82 85 Sangat baik
27 K-027 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 78 Baik
28 K-028 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 2 2 3 3 3 3 3 23 75 78 Baik
29 K-029 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
30 K-030 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 78 81 Baik
31 K-031 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 4 4 3 3 4 4 30 87 91 Sangat baik
32 K-032 4 3 3 2 3 3 3 4 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 77 80 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
34 K-034 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 84 88 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2640 2746
Baik
Rata - Rata Skor 26 81
Lampiran 36
232
25 E - 025 4 4 3 3 3 2 4 3 26 4 3 4 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 81 84 Baik
26 E - 026 4 3 3 3 3 3 4 3 26 4 3 3 4 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
27 E - 027 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
28 E - 028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 4 3 3 3 3 4 4 28 85 91 Sangat baik
29 E - 029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 3 3 4 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
30 E - 030 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 3 3 3 3 4 4 27 86 86 Sangat baik
31 E - 031 4 3 4 3 3 3 4 3 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
32 E - 032 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 76 79 Baik
33 E - 033 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
34 E - 034 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 4 3 4 3 4 4 29 83 87 Baik
35 E - 035 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
36 E - 036 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 4 3 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
Jumlah Skor Total 2932 3062
Sangat baik
Rata - Rata Skor 27 85
Lampiran 37
234
25 K-025 4 2 3 3 3 2 3 4 24 4 2 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 3 4 4 26 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 80 Sangat baik
27 K-027 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 2 3 2 3 2 3 4 23 75 75 Baik
28 K-028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 3 3 3 3 4 4 28 3 2 3 2 3 2 3 4 22 78 79 Baik
29 K-029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 83 Baik
30 K-030 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 2 3 2 3 3 3 4 23 73 75 Baik
31 K-031 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 4 4 3 4 3 4 4 30 86 89 Sangat baik
32 K-032 4 2 3 3 3 3 3 4 25 4 2 3 3 3 3 3 4 25 3 3 2 3 3 2 3 4 23 73 73 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 3 3 3 3 3 2 3 4 24 74 76 Baik
34 K-034 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 3 4 25 77 78 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2571 2662
Baik
Rata - Rata Skor 76 78
236
Lampiran 38
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Lampiran 39
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
28 E - 028 3 4 4 3 4 3 3 24 3 3 3 3 3 3 4 22 46 83 Tinggi
29 E - 029 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 3 3 3 3 4 23 44 79 Tinggi
30 E - 030 3 3 4 3 3 3 3 22 4 3 4 3 3 3 4 24 46 83 Tinggi
31 E - 031 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 55 98 Sangat Tinggi
32 E - 032 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 3 3 22 43 77 Tinggi
33 E - 033 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 4 3 3 3 3 23 44 79 Tinggi
34 E - 034 3 3 4 4 4 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
1552 2768
Tinggi
46 81
Lampiran 40 240
Skor Skor
Kode
No Aktivitas Nilai Aktivitas Nilai N-gain
Siswa
Awal Akhir Kriteria
1 E - 001 37 66 43 77 0.32 sedang
2 E - 002 37 66 52 93 0.79 tinggi
3 E - 003 28 50 42 75 0.50 sedang
4 E - 004 40 71 50 90 0.63 sedang
5 E - 005 37 66 46 82 0.47 sedang
6 E - 006 33 59 49 88 0.70 tinggi
7 E - 007 37 66 51 91 0.73 tinggi
8 E - 008 33 59 45 81 0.53 sedang
9 E - 009 34 61 50 89 0.72 tinggi
10 E - 010 34 61 50 89 0.72 tinggi
11 E - 011 40 71 46 87 0.55 sedang
12 E - 012 38 68 55 98 0.94 tinggi
13 E - 013 41 73 49 88 0.53 sedang
14 E - 014 41 73 53 95 0.79 tinggi
15 E - 015 37 66 51 91 0.73 tinggi
16 E - 016 42 75 52 93 0.72 tinggi
17 E - 017 35 63 50 90 0.72 tinggi
18 E - 018 36 64 50 90 0.71 tinggi
19 E - 019 38 68 48 86 0.55 sedang
20 E - 020 38 68 48 86 0.55 sedang
21 E - 021 39 70 52 93 0.77 tinggi
22 E - 022 39 70 50 90 0.65 sedang
23 E - 023 39 70 46 83 0.42 sedang
24 E - 024 38 68 47 84 0.49 sedang
25 E - 025 38 68 48 86 0.55 sedang
26 E - 026 37 66 49 88 0.63 sedang
27 E - 027 40 71 47 84 0.44 sedang
28 E - 028 41 73 51 91 0.65 sedang
29 E - 029 34 61 45 81 0.50 sedang
30 E - 030 37 66 55 98 0.94 tinggi
31 E - 031 32 57 50 89 0.74 tinggi
32 E - 032 35 63 48 86 0.61 sedang
33 E - 033 39 70 50 89 0.64 sedang
34 E - 034 37 66 52 93 0.78 tinggi
35 E - 035 38 68 53 95 0.83 tinggi
36 E - 036 37 66 45 81 0.43 sedang
Jumlah 1336 2386 1768 3160
0.65 Sedang
Rata-rata 19 66.270 49 87.5
241
Lampiran 41
Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SS S KS TS Siswa
1. Model Project Based Learning berlangsung
16 18 2 0 36
menyenangkan dan tidak membosankan.
2. Model Project Based Learning membuat saya
tertarik untuk memahami materi kimia khususnya 7 24 5 0 36
hidrokarbon dan minyak bumi
3. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya 3 28 5 0 36
untuk lebih giat belajar.
4. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau 6 23 7 0 36
bertukar pikiran dengan teman.
5. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan
4 26 6 0 36
kemandirian dan tanggung jawab saya dalam
belajar kimia.
6. Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan minyak 3 24 9 0 36
bumi membuat saya berani untuk berpendapat .
7. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon melatih saya aktif dalam 2 32 2 0 36
pembelajaran
8. Proyek yang ditugaskan menggunakan Model
Project Based Learning pada materi hidrokarbon
8 24 4 0 36
dan minyak bumi membuat saya lebih terampil
dan kreatif.
9. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang
menyenangkan setelah menggunakan Model
11 22 3 0 36
Project Based Learning dengan menghasilkan
proyek dan produk menarik.
10. Saya berharap Model Project Based Learning
dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada 16 16 4 0 36
pembelajaran di mata pelajaran lainnya.
246
Lampiran 46
Rumus
Keterangan:
Perhitungan
Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.
Observer
No Kode Siswa ∑ ∑2 horizontal
I II III
1 E-001 84 84 78 246 60516
2 E-002 94 94 91 279 77841
3 E-003 81 78 75 234 54756
4 E-004 91 91 88 270 72900
5 E-005 91 94 88 273 74529
6 E-006 88 84 78 250 62500
7 E-007 91 94 88 273 74529
8 E-008 88 81 78 247 61009
9 E-009 81 84 75 240 57600
10 E-010 88 78 75 241 58081
11 E-011 88 88 78 254 64516
12 E-012 91 94 88 273 74529
13 E-013 84 94 84 262 68644
14 E-014 88 94 84 266 70756
15 E-015 88 88 78 254 64516
16 E-016 88 88 84 260 67600
17 E-017 91 88 84 263 69169
18 E-018 91 88 88 267 71289
19 E-019 84 88 81 253 64009
20 E-020 88 91 84 263 69169
21 E-021 88 91 84 263 69169
22 E-022 94 91 91 276 76176
23 E-023 84 81 84 249 62001
248
= 436,6667
7,5 8 , 8
,8 87
7,5 8
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
249
Lampiran 48
Rumus
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Kriteria
Perhitungan
Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.
Observer ∑2
No Kode Siswa ∑
I II III horizontal
1 E-001 81 84 88 253 64009
2 E-002 78 75 78 231 53361
3 E-003 72 78 75 225 50625
4 E-004 88 88 91 267 71289
5 E-005 84 88 81 253 64009
6 E-006 81 88 84 253 64009
7 E-007 88 91 91 270 72900
8 E-008 81 84 81 246 60516
9 E-009 81 88 88 257 66049
10 E-010 78 84 78 240 57600
11 E-011 78 78 81 237 56169
12 E-012 91 94 97 282 79524
13 E-013 81 88 81 250 62500
14 E-014 84 81 84 249 62001
15 E-015 81 88 94 263 69169
16 E-016 91 94 97 282 79524
17 E-017 78 91 81 250 62500
18 E-018 84 88 84 256 65536
19 E-019 78 84 81 243 59049
20 E-020 88 81 84 253 64009
21 E-021 88 88 91 267 71289
22 E-022 88 88 91 267 71289
23 E-023 81 78 81 240 57600
24 E-024 81 78 81 240 57600
250
Varian Jk dF Mk α = 5 %,
JKT 2644.9167 107 r tabel = 0.329
JKA 170.8889 2 r11 = 0,8515
JKS 1907.5833 35 54.5024
Reliabel
JKR 566.4444 70 8.0921
(9 7)
8 8 88 78 75 78 ,9 7
8
985 8 79 (9 7)
7 ,8889
8
∑ ( ) ( )
= 1907,5833
= 566,4444
5 ,5 8, 9
,85 5
5 ,5
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
251
Lampiran 49
PERHITUNGAN RELIABILITAS DATA ANGKET
Rumus
∑
r11 = * +[ ]
( )
Keterangan :
K : banyaknya soal
2
∑∂b : jumlah varians butir
Kriteria
Perhitungan
,
r11 = * +* + ,88
( ) ,
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
252
Lampiran 50
DATA NILAI PRODUK SISWA
Tahapan ∑
No Kelompok Nama Nilai Kriteria
1 2 3 4 Skor
1 Aditya Rizqianto 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
2 Ana Wahyuni 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
3 1 Anisa Devi Rahmawati 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
4 (Metana) Anisa Dewi Sri Puspitasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5 Anisa Nur Azizah 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
6 Arby Tegar Artiarno 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
7 Arum Rizkyanti 2 3 2 3 10 83 Baik
8 Aulia Fahmi Nuralimi 2 3 2 3 10 83 Baik
9 Cindy Nurul Kamila 2 3 2 3 10 83 Baik
2 (Etana)
10 Conny Tria Shafira 2 3 2 3 10 83 Baik
11 Dimas Cahya Junaedhi 2 3 2 3 10 83 Baik
12 Endang Budi Mulyaningsih 2 3 2 3 10 83 Baik
13 Faizal Imam Syachputra 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
14 Fanny Cyntia Dewi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
15 3 Gina Amartya Dewanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
16 (Propana) Illham Prastyo Abadi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
17 Imalia Eka Purnamasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
19 Laras Setya Fortuna A 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
20 Luthfian Mahdiyansyah 2 2 3 3 10 83 Baik
21 4 Mayang Dwi Santy Mukti P. 2 2 3 3 10 83 Baik
22 (Butana) Mega Karisma Suwandi 2 2 3 3 10 83 Baik
23 Muhammad Farchan A 2 2 3 3 10 83 Baik
24 Nurul Lita Hutami 2 2 3 3 10 83 Baik
25 Refirendyan Dicky Pramana 2 2 3 3 10 83 Baik
26 Sarah Hedinola 2 2 3 3 10 83 Baik
27 Sindu Sadewo 2 2 3 3 10 83 Baik
5
28 Sri Bimo Guntur P 2 2 3 3 10 83 Baik
(Pentana)
Syafrida Mutiara
29 2 2 3 3 10 83
Wassakinah Baik
30 Tri Lestari Widiastuti 2 2 3 3 10 83 Baik
31 Vena Anissa 2 3 2 2 9 75 Baik
32 Vinson Wahyu Pradana 2 3 2 2 9 75 Baik
33 6 Wafi Arifin 2 3 2 2 9 75 Baik
34 (Heksana) Windya Ardani Salsabilla 2 3 2 2 9 75 Baik
35 Yessy Aviantary Putri 2 3 2 2 9 75 Baik
36 Yusril Ihza Mahendra 2 3 2 2 9 75 Baik
JUMLAH TOTAL SKOR 367 3058
Sangat Baik
RATA-RATA NILAI 10 85
253
Lampiran 51
DOKUMENTASI
Siswa kelas eksperimen memengerjakan pretest Siswa kelas kontol memengerjakan pretest
Kegiatan siswa saat presentasi mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi
di depan kelas
BALSEM
Apersepsi
Tahukah kalian tentang balsem ?
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Balsam adalah suatu produk yang mirip dengan salep bentuknya lembek, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk mengilangkan rasa
sakit atau nyeri.
Balsam merupakan obat gosok yang memiliki karakteristik berbentuk semi padat dan
memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit, tekstur dari balsam ini juga lunak, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif. Balsam biasa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak untuk
dikonsumsi. Kandungan dari balsam biasanya mengandung minyak atsiri. fungsi dari balsam ini
hampir sama dengan minyak pijat. Namun, yang membedakan adalah proses pembuatan dan
karakteristik dari penampakannya.
Bahan aktif yang terdapat pada balsam adalah minyak atsiri yang memiliki efek
menghangatkan dan juga menyegarkan. Balsam biasa diaplikasikan untuk pemijatan untuk
mengurangi ketegangan otot, memperlancar aliran peredaran darah, mengobati rasa nyeri akibat
keseleo, pegal–pegal, maupun encok. Cara penggunaan balsam adalah dengan cara digosokan ke
kulit yang kemudian kandungan dari balsam akan masuk kedalam pori– pori kulit.
257
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan
- kompor
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kecil atau botol-botol kecil (wadah balsam)
- Mangkok sejenisnya.
Bahan :
- Vaselin Putih
- Paraffin Padat
- Mentol Kristal
- Minyak Atsiri (minyak cengkeh, minyak sereh, minyak gandapura, dan
minyak kayu putih, minyak jahe, minyka pala) disesuaikan keinginan.
- Minyak peppermint
- Kamfer
Cara Pembuatan
1. Masukkan Paraffin padat dan vaselin dalam panci atau wajan,
panaskan hingga semuanya lumer.
2. Ambil mangkok untuk tempat mencampurkan kamfer, mentol kristal,
minyak kayu putih, atau bisa digunakan alternatif minyak atsiri
lainnya dan aduk-aduk hingga cair.
3. Setelah campuran sudah tercampur homogen, tuang kedalam adonan
vaselin dan paraffin yang ada dalam panci sambil terus diaduk.
4. Setelah semua sudah tercampur, tuangkan ke dalam wadah balesem
yang tersedia.
5. Biarkan dingin, tutp rapat dan biarkan membeku/ kental.
6. Lihat gambar dibawah ini !
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
258
LILIN HIAS
Apersepsi
Tahukah kalian fungsi lilin ?
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Sebagai alat penerangan, lilin memiliki kelebihan karena mudah dibawa, mudah
dikemas dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Berawal dari bentuk dan warna lilin yang
ederhana, kini bermunculan kreasi baru dari lilin. Salah satu kreasi yang unik adalah lilin hias.
Bahan dasar dari lilin adalah paraffin yang merupakan senywa hidrokarbon jenis
alkana, dengan rumus molekul C21H44- C24H50 . Dalam lilin sumbu merupakan faktor yang
harus ada di dalam lilin tersebut. Sumbu memegang peranan penting pada proses terbakarnya
bahan lilin. Nyala dari sumbu yang baik harus terus bertahan hingga seluruh media lilin
terbakar habis. Untuk itu diperlukan bahan yang berkualitas dan ukuran sumbu yang sesuai
dengan ukuran lilin. Penyusun sumbu dikenal 3 macam bahan yaitu: katun (cotton), polyester
serta campuran cotton dan polyester. Diantara ketiga bahan tekstil di atas, katun merupakan
bahan sumbu yang paling baik, apalagi katun yang berasal dari bahan alamai terbukti lebih
awet. Benang sumbu yang hendak digunakan harus dicelup dulu pada adonan lilin yang masih
cair. Hal ini memudahkan terjadinya pembakaran saat sumbu dinyalakan. Selain itu,
pencelupan dimaksudkan untuk membuat sumbu menjadi kaku sehingga mempermudah
penggunaannya.
Pemakaian sumbu pada wadah yang tinggi, harus tetap tegak berdiri. Cara membuat
sumbu dapat tegak berdiri dan tepat di tengah adalah dengan menggunakan bantuan lidi
sebagai penopang.
259
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci dan penangas
- Pengaduk kayu/ sumpit bambu
- Mangkok stainless
- Gelas Hias
- Lidi
- Paku dan Palu
- Gunting
- Timbangan
Bahan :
- White oil 0,5 lt
- Jelly lilin 0,5 lt
- Sumbu
- Perwarna lilin (biru, merah dll)
- Tabing
- Aksesoris Akuarium (kerang, pasir , batu 2 dll)
Cara Pembuatan
1. Siapkan adonan lilin jelly , white oil dan pewarna
2. Siapkan gelas dengan pemasangan sumbu dan tabing. Tempelkan
ujung sumbu bertabing pada dasar gelas hias. Pasang sumbu dalam
kondisi tegang, dibantu dengan lidi agar tegak dan tepat ditengah.
3. Masukkan aksesori seperti pasir, kerang, batu, ke dalam gelas.
4. Masukan lilin jelly benig sampai setengah gelas, tunggu hingga dingin.
5. Masukan ikan plastik kemuadian masukkan lilin jelly warna, sampai
gelas penuh.Lihat gambar dibawah ini
BRIKET ARANG
Apersepsi
Tahukah kalian tentang briket arang ?
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar
minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi
terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia
di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian
yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber
energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut
dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori
yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan
membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang
berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi
panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar
Briket adalah hasil pemadatan arang sekam yang dicampur dengan perekat. Tujuan dari pemadatan
ini adalah agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi, tidak
menghasilkan asap.
261
C. METODE PEMBUATAN
Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air dengan
perbandingan 5 : 1 (tanah liat :air)
Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotong-
potong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi.
Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama penjemuran
tergantung cuaca
DAFTAR PUSTAKA
Murtadho, D. dan Said, E.G,1987. Penanganan dan pemanfaatan limbah padat. PT
Mediyatama sarana perkasa. Jakarta.
262
Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah
juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang,
tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan
kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena
tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh
tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu
sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home
industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang.
Meskipun saat ini telah hadir semir sepatu instan, semir sepatu gosok ternyata memiliki
keunggulan, hasil semirnya lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan yang mudah menguap.
263
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan disetai penangas (kompor)
- Pengaduk kayu
- timbangan
- sendok makan dan sendok teh
- Kaleng semir bekas
Bahan :
- wenter hitam
- malam tawon. lebah
- Parafin padat/ lilin
- Terpentin
Cara Pembuatan
6. Masukkan parafin padat/lilin dan malam lebah di panci kemudian
panaskan hingga mencair.
7. masukkan pewarna sedikit demi sedikit disertai pengadukan
8. Setelah menjadi cairan hitam dan rata, angkatlah campuran tersebut.
9. Setelah temperaturnya turun sampai suhu masih diatas 500C sambil
diaduk terus ditambahkan sedikit terpentin.
10. Setelah menjadi bubur agak encer, pengadukan dihentikan.
11. Kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam kaleng dan tutup rapat
12. Semir sepatu hitam siap digunakan.
Lihat gambar berikut ini !
minyak
lebah
parafin
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
264
Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian
bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi
seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan
kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga
akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan
ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat
semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam
mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek
yang cemerlang
265
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kaleng semir bekas
- Mangkok sejenisnya.
Bahan :
- Karbon black/ wenter
- Gom Arab
- Alkohol 96 %
- Aquades
- minyak silikon
Cara Pembuatan
1. Berturut-turut kedalam alcohol ditambahkan silicon oil dikocok,
kemudian ditambahkan aquades.
2. Kemudian masukan karbon black/wenter dan gom arab larutan
dikocok terus hingga homogen.
3. kemudain tuangkan campuran tersebut kedalam kaleng-kaleng dan
kemudian tutup rapat dan siap digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
266
267