Anda di halaman 1dari 284

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
AKTIVITAS SISWA SMA N 14 SEMARANG

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Putri Yunita Septiyani

4301411011

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 28 Mei 2015

Semarang, 28 Mei 2015

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Saptorini, M.pi Dr. Antonius Tri Widodo


195109201976032001 195205201976031004

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “ Penerapan Model

Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA 14 Semarang “ dan seluruh

isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, bebas plagiat, dan apabila dikemudian

hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 28 Mei 2015

Putri Yunita Septiyani


NIM. 4301411011

iii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan
Minyak Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
SMA 14 Semarang
disusun oleh
Putri Yunita Septiyani
4301411011
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES
pada Tanggal 28 Mei 2015
Panitia:
Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M. Si Dra. Woro Sumarni, M.Si


196310121988031001 196507231999032001

Ketua Penguji

Drs. Ersanghono Kusumo, MS


195405101980121002

Anggota Penguji/ Anggota penguji/


Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Saptorini, M.pi Dr. Antonius Tri Widodo


195109201976032001 195205201976031004

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kita tak harus hebat saat memulai, namun kita harus memulai untuk menjadi

hebat (Emha Ainun Najib)

“Not because our intelligence, but our attitude that will lift us into a better life”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan untuk orang-


orang yang paling kusayangi :
.
1. Kedua orang tuaku, Bapak Purwanto dan Ibu
Yuyun Yuningsih, terima kasih untuk kasih
sayangnya dan senantiasa memberikan do’a,
semangat serta dukungan di setiap langkah
hidupku.
2. Adikku Rifqi Dwi Yunanto, Ivana Yunita
Septriana dan keluarga yang menjadi bayangan
semangatku.
3. Willy Irmawan, teman hidupku dalam membagi
kisah senang maupun sedih & terima kasih untuk
segala pengorbananya.
4. Teman-teman Pendidikan Kimia 2011 serta
semua pihak yang memberikan masukan.
5. Sahabat D’NN kost terima kasih atas
kebersamaannya.
6. Almamaterku UNNES yang memberikanku
pengetahuan, pengajaran, fasilitas, pengalaman,
dan keluarga selama aku menempuh pendidikan

v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan

Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang ”.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,

bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan.

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian.

3. Dra. Woro Sumarni,M.Si, Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang.

4. Dra. Saptorini, M.pi, Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu

memberikan arahan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Antonius Tri Widodo, Dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, masukan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.

6. Drs. Soeprodjo, MS, Dosen wali yang telah memberikan arahan dan motivasi

kepada penulis selama masa kuliah.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal

pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

vi
8. Dra, Hj. Wiji Eny N.R.M.Pd, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah

memberikan ijin penelitian

9. Dra. Siti Nanik Pintosih,S.Pd, Guru Kimia kelas X SMA N 14 Semarang yang

telah memberikan fasilitas dan kemudahan pada pelaksanaan penelitian ini.

10. Guru-guru, karyawan, dan siswa-siswi kelas X SMA N 14 Semarang yang

telah membantu dalam penelitian ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat, dan

pembaca.

Semarang, 28 Mei 2015

Putri Yunita Septiyani

vii
ABSTRAK

Septiyani, Putri Yunita. 2015. Penerapan Model Project Based Learning Pada
Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang.Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra.
Saptorini, M.Pi, Pembimbing Pendamping Dr. Antonius Tri Widodo.

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model Project Based Learning.

Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa
adalah proses pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah yang berpusat
pada guru sehingga siswa tidak termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembealajaran.
Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan
aktivitas belajar yang efektif. Dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar
kognitif siswa, diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa yang rendah terjadi pada
banyak mata pelajaran, temasuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan project based
learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi di SMA N 14 Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
Penelitian yang dilakukan tergolong sebagai penelitian eksperimen dengan
desain yang digunakan adalah pretest postest control group. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data adalah
soal tes berbentuk multiple choice, observasi, dokumentasi, dan angket. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Secara kuantitatif,
data penelitian dihitung besar peningkatan hasil rerata dan menentukan kriteria
interval kelas tertentu. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar kognitif dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
project based learning berturut-turut sebesar 61 % dan 65 % termasuk kriteria
sedang. Hasil uji t-test pada hasil belajar kognitif dan aktivitas diperoleh harga t hitung
sebesar 3,2674 lebih dari 1,668 dengan taraf signifikansi 5%, dan derajat kebebasan
68 dan untuk hasil uji t-test aktivitas siswa t hitung sebesar 11,2317 lebih dari t tabel
1,668 hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa
kelas kontrol setelah adanya penerapan project based learning. Rata-rata skor total
aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan
25,88. rata-rata skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut adalah 27,19 dan 24,99. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
penerapan project based learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang.

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ········································································ i


HALAMAN PERSETUJUAN ·····························································ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ································ iii
HALAMAN PENGESAHAN ···························································· iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ························································ v
KATA PENGANTAR ····································································· vi
ABSTRAK ················································································ viii
DAFTAR ISI ················································································ ix
DAFTAR TABEL ········································································· xii
DAFTAR GAMBAR ····································································· xiv
DAFTAR LAMPIRAN ··································································· xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ········································································· 1
1.2 Rumusan Masalah ····································································· 7
1.3 Tujuan Penelitian ······································································· 7
1.4 Manfaat Penelitian ···································································· 7
1.5 Penegasan Istilah ······································································ 9
1.5.1 Model Project Based Learning ········································ 9
1.5.2 Hasil Belajar ··························································· 10
1.5.3 Aktivitas Belajar ························································ 11
1.5.4 Hidrokarbon dan Minyak Bumi ······································ 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar ··································································· 12
2.2 Pembelajaran ········································································· 14
2.3 Hasil Belajar ··········································································· 14
2.4 Model Project Based Learninng ·················································· 16
2.5 Aktivitas Belajar Siswa ····························································· 25

ix
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi ··········································· 27
2.6.1 Hidrokarbon ····························································· 27
2.6.2 Kekhasan atom karbon················································· 28
2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon ···································· 30
2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon ················································· 31
2.6.5 Isomer ···································································· 34
2.6.6 Minyak Bumi···························································· 36
2.7 Kerangka Berfikir ···································································· 41
2.8 Hipotesis Penelitian ·································································· 45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel penelitian ····················································· 46
3.2 Variabel Penelitian ··································································· 47
3.3 Desain Penelitian ····································································· 48
3.4 Metode Pengumpulan Data ························································· 49
3.5 Prosedur Penelitian ···································································· 52
3.7 Analisis Data ·········································································· 65
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal ··············································· 65
3.7.2 Analisis Data tahap Akhir ················································ 68
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ······································································ 74
4.1.1 Pelaksanaan Penelitan ····················································· 74
4.1.2 Analisis Data Awal ························································ 74
4.1.3 Analisis Data Akhir ························································ 77
4.2 Pembahasan ··········································································· 91
4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ························· 93
4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ······························ 95
4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar··············································· 96
4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ································· 101
4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian ································ 105

x
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ············································································· 107
5.2 Saran ·················································································· 108
DAFTAR PUSTAKA ·································································· 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ···························································· 113

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik ······································· 27

3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang ·················· 46

3.2 Bagan Desain Penelitian Control Group Pretest dan Postet ·················· 49

3.3 Tabel Interpretasi r ································································· 59

3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ····························· 62

3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba ···································· 64

3.6 Tabel Nilai Pernyataan ···························································· 72

4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi ··································· 75

4.2 Hasil analisis Uji Homogenitas Data populasi ································· 76

4.3 Hasil Analisis Kesamaan rata-rata ··············································· 76

4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir ······································ 77

4.5 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Kalsikal ················· 80

4.6 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ············ 82

4.7 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa ············ 83

4.8 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas eksperimen ··············· 84

4.9 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas kontol ······················ 84

4.10 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa ···· 86

4.11 Hasil Analisis Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen ·· 86

xii
4.12 Hasil Analisis rata-rata Tiap aspek Psikomotorik Kelas Kontrol ··········· 87

4.13 Hasil Analisis Data Angket ························································ 89

4.14 Nilai Produk Kelas Ekperimen ·················································· 101

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena) ·············································· 29

2.2 Rumus struktur siklopropana atau siklopentana ································· 29

2.3 Rumus struktur heterosiklik ························································· 30

2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena ·················································· 35

2.5 Kerangka berfikir ····································································· 44

3.1 Alur penelitian ········································································· 54

4.1 N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ···················· 81

4.2 Grafik Uji N-gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ····················· 82

4.3 Rata-rata skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa ··································· 82

4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif ············································· 85

4.5 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik ························· 87

4.6 Grafik Presentase Skor Data Angket ·············································· 90

4.7 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Data angket ··························· 90

4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa ·········································· 97

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ·························· 113


Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ································ 114
Lampiran 3. Daftar Nilai Ulangan Siswa Kelas X SMA N 14 Semarang ·· 115
Lampiran 4. Uji Normalitas Populasi ············································ 116
Lampiran 5. Uji Homogenitas Populasi ········································ 120
Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Ujicoba Instrumen ································· 121
Lampiran 7. Lembar Soal Ujicoba ·············································· 123
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Ujicoba ······································ 132
Lampiran 9. Analisis Hasil Ujicoba ·············································· 133
Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal ······································ 143
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ···························· 144
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Ujicoba... ············· 145
Lampiran 13. Perhitungan Valditas Soal·········································· 146
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Ujicoba. ······················· 147
Lampiran 15. Silabus Kelas Eksperimen ········································· 149
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ······ 153
Lampiran 17. Silabus Kelas Kontrol . ············································· 187
Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ··········· 191
Lampiran 19. Kis-kisi Soal Pre-Test ············································· 199
Lampiran 20. Lembar Soal Pre-Test ·············································· 201
Lampiran 21. Kunci Jawaban Pre-Test ··········································· 206
Lampiran 22. Data Nilai Pre-Test Kelompok Eksperimen
dan Kelas Kontrol ················································· 207
Lampiran 23. Uji Normalitas Pre-Test Kelas Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ·························································· 208
Lampiran 24. Analisis Kesamaan Rata-rata Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ························································· 210

xv
Lampiran 25. Kisi-kisi Soal Post-Test ············································ 211
Lampiran 26. Lembar Soal Post-Test ············································· 213
Lampiran 27. Kunci Jawaban Post-Test ·········································· 218
Lampiran 28. Data Nilai Post-Test ················································ 219
Lampiran 29. Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 220
Lampiran 30. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Aktivitas Siswa ··············································· 222
Lampiran 31. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Post-Test ······················································ 224
Lampiran 32. Uji N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 226
Lampiran 33. Uji N-Gain Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·· 227
Lampiran 34. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Ekperimen ············ 228
Lampiran 35. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Kontrol ··············· 230
Lampiran 36. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Ekperimen ···· 232
Lampiran 37. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol ······· 234
Lampiran 38. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········ 236
Lampiran 39. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ············· 238
Lampiran 40. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········· 240
Lampiran 41. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ·············· 241
Lampiran 42. Data Nilai Afektif Siswa ·········································· 242
Lampiran 43. Data Nilai Psikomotorik Siswa ··································· 243
Lampiran 44. Data Nilai Aktivitas Siswa ······································· 244
Lampiran 45. Rekapitulasi Skor Data Angket ·································· 245
Lampiran 46. Presentase Skor Data Angket ····································· 246
Lampiran 47. Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi Afektif ··········· 247
Lampiran 48. Perhitungan Reliabilitas Lembar Psikomotorik ················ 249
Lampiran 49. Perhitungan Reliabilitas Angket ·································· 251
Lampiran 50. Data Nilai Produk Siswa ·········································· 252

xvi
Lampiran 51. Data Nilai Laporan Paktikum Siswa ···························· 253
Lampiran 52. Dokumentasi ························································ 254
Lampiran 53. Contoh Pembuatan Produk········································· 256

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses manusia untuk mengembangkan

seluruh potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

Keberhasilan pendidikan juga diukur dari proses pembelajaran yang terjadi.

Keberhasilan pembelajaran diukur berdasarkan ketercapaian kompetensi yang

ditetapkan pada awal pembelajaran. Semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran yaitu siswa dan guru harus mengetahui arah pembelajaran. Kedua belah

pihak harus bekerja sama, sehingga tercapai kompetensi yang sudah ditetapkan.

Dalam pelakasanaan kegiatan belajar mengajar diperlukan langkah-langkah agar

tujuan belajar dapat tercapai. Hal yang perlu dilakukan adalah guru harus

menggunakan strategi atau metode belajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang

akan disampaikan. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan dan kreatifitas

dalam menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa dalam proses

pembelajaran. Kesulitan siswa dalam mempelajari kimia tergantung dari cara guru

mengajar mata pelajaran yang bersangkutan kepada siswa. Kimia merupakan salah

satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa.

1
2

Pada kenyataannya mata pelajaran kimia ini sangat luas keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan media pembelajaran. Hal tersebut

dikarenakan adanya kesenjangan antara pemahaman konsep dan penerapan konsep

dalam memahami dan mengembangkan materi kimia. Banyak siswa yang belum

berhasil dalam mempelajari suatu materi kimia. Upaya yang dilakukan untuk

menghilangkan anggapan bahwa mata pelajaran kimia itu sulit yaitu perlu adanya

pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan bermakna dengan metode pembelajaran

yang tidak hanya dilaksanakan secara satu arah tapi disini guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dalam

kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus tepaku dengan menggunakan satu metode

tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran

tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa (Djamarah, 2010: 46).

Materi hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang membutuhkan

pemahaman konsep lebih, apabila siswa kurang memahami konsep mereka akan

kesulitan dalam mempelajari materi. Materi pokok hidrokarbon dan minyak bumi

mencakup rumus senyawa-senyawa serta sifat fisis dan reaksi-reaksi yang terjadi

pada senyawa hidrokarbon, pemisahan komponen penyusun minyak bumi. Dalam

materi ini juga banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun,

siswa tidak mengetahui keterkaitan antara materi dengan kehidupan sehari-hari,

mereka hanya berpedoman pada bahan ajar yang diberikan oleh guru. Hal ini

membatasi pengetahuan dan menjadikan siswa cepat bosan selama pelajaran.


3

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Negeri 14

Semarang yaitu Ibu Siti Nanik Pintosih, S.Pd menyatakan bahwa siswa kelas X

mengalami kesulitan dalam memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi, siswa

kurang mengerti konsep reaksi hidrokarbon dan penerapan dalam kehidupan sehari-

hari. Hasil belajar rata-rata siswa kelas X dalam materi hidrokarbon dan minyak

bumi belum memenuhi nilai KKM ≥ 75. Belum tercapainya ketuntasan belajar kimia

ini disebabkan oleh lemahnya pemahaman siswa terhadap konsep kimia, pada

kenyataannya guru sudah mencoba dengan berbagai macam model pembelajaran agar

siswa dapat memahami suatu materi dengan baik tetapi hasil belajar yang diperoleh

kurang maksimal. Selain itu guru bidang studi kimia menyatakan bahwa siswa kurang

aktif dan antusias selama pembelajaran dikelas, baik saat diskusi maupun saat

pembelajaran berlangsung. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki

potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki

keberanian, rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi, hanya saja mereka belum

dapat menggali pengetahuan yang seharusnya mereka dapatkan.

Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat

membangkitkan aktivitas belajar yang efektif. Syarat utama suksesnya pengajaran

adalah „hasilnya‟, tetapi harus diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan

„hasil‟ harus secara cermat dan tepat dengan memperhatikan prosesnya, karena dalam

proses inilah siswa dapat dilibatkan keaktifan/aktivitas. Menurut Hamalik (2008: 90) ,

aktivitas belajar dapat meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas pendengaran,

aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas metrik, aktivitas mental maupun


4

aktivitas emosional. Aktivitas tersebut tidak saling terpisahkan satu sama lain, sebab

untuk mempelajari mata pelajaran memerlukan aktivitas belajar yang saling

berhubungan.

Pentingnya aktivitas belajar atau keaktifan siswa pada mata pelajaran kimia

didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri, kebanyakan siswa di SMA

mengganggap mata pelajaran kimia rumit dan sulit dimengerti sehingga diperlukan

suatu cara dalam mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang tinggi

dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan

menguasai materi yang diberikan.

Kurikulum pendidikan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMA) program IPA terdiri atas 13 mata

pelajaran (mapel), muatan lokal (mulok), dan pengembangan diri. Kegiatan

pembelajaran IPA yang selama ini dilakukan belum sepenuhnya mengarah pada

peningkatkan keterampilan proses sains dan siswa atau cenderung mengarah pada

aspek kognitif saja. Terlalu banyak informasi yang diberikan dalam waktu yang

singkat membuat penyajian informasi menjadi kurang bermakna sehingga peserta

didik merasa kesulitan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam

pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari. Diperlukan pembelajaran kontekstual

berbasis proyek cukup berpotensi meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) dan

aktivitas ilmiah siswa dan keterampilan pemecahan masalah (Hayati, Muriani Nur et

al., 2013).
5

Dalam usaha peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa, diperlukan adanya

inovasi dalam pembelajaran yang relevan dengan keadaan siswa dan materi kimia

yang dipelajari, seperti pembelajaran berbasis proyek. Menurut Thomas, sebagaimana

dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis proyek merupakan model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran ini menekankan

pada pengajaran yang berpusat pada siswa dengan penugasan proyek.Pembelajaran

berbasis proyek memberikan kesempatan siswa untuk bekerja lebih otonom, untuk

mengembangkan pembelajaran sendiri, lebih realistik dan menghasilkan suatu produk

(Sastrika, Ida Ayu K et al., 2013). Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks

berdasarkan pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang , dan

menuntut siswa untuk merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat

keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa

untuk bekerja secara mandiri (Wena: 2011: 144).

Keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan

motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3)

meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, (4) meningkatkan kolaborasi,

(5) meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011).

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pembelajaran

berbasis proyek diantaranya:


6

1) Marinda Ditya Putriari (2013) menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif

aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Project Based Learning

(PBL), selain itu PBL efektif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dan

kemampuan pemecahan masalah siswa.

2) Amanatul Munawaroh (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Wahyu Anggraini (2012) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan

CTL melalui metode eksperimen dan metode proyek terhadap prestasi belajar

kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Siswa yang diberi pembelajaran dengan

metode proyek mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen.

4) Lia Puspita Dewi (2014) menyimpulkan bahwa metode proyek berpengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian-penelitian yang dilakukan di atas memberikan penguatan bahwa

metode proyek memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran dan hasil

belajar siswa. Model Project Based Learning bisa dijadikan alternatif solusi

yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan hasil belajar siswa SMA 14

Semarang. Selain itu metode proyek dalam pembelajaran kimia dapat

meningkatkan aktivitas siswa.Berdasarkan latar belakang diatas merupakan dasar

penulis dalam melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Project

Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk

Meningkatkan Hasil belajar dan Aktivitas siswa SMA N 14 Semarang”.


7

1.2 Rumusan Masalah

Apakah penerapan model project based learning dapat meningkatakan hasil

belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang khususnya pada materi hidrokarbon

dan minyak bumi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model

project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N

14 Semarang?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari melakukan penelitian ini adalah manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan upaya pengembangan keterampilan

menulis artikel sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam penelitian lebih lanjut.

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan pengetahuan tentang alternatif

pembelajaran mengenai penerapan model Project Based Learning untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang

khusunya dalam materi hidrokarbon dan minyak bumi.


8

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para guru bidang studi

kimia khususnya dan guru bidang studi lainnya. Para guru semakin kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya, supaya siswa

tidak merasa jenuh. Guru harus menampilkan sesuatu yang menarik. Penelitian yang

diselenggarakan diharapkan bermanfaat bagi :

a. Peneliti

Sebagai sarana penerapan model yang dipelajari dan peneliti dapat

mengimplementasikan model pembelajaran yang diterapkan terhadap masalah

yang ada.

b. Siswa

Pembekalan model pembelajaran berbasis proyek ini dapat melatih siswa untuk

lebih aktif mengolah informasi yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar kimia secara baik dan siswa lebih aktif lagi dalam

belajar dari proyek yang mereka kerjakan.

c. Guru

Memberikan wawasan baru tentang pentingnya pemilihan dan penerapan suatu

model pembelajaran dalam rangka mengembangkan, meningkatkan hasil belajar

kognitif dan aktivitas siswa pada setiap materi kimia.


9

d. Sekolah

Memperoleh hasil pengembangan ilmu dan mengetahui hasil belajar kognitif

dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, sehingga dapat

menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk kemajuan dan pengembangan

sekolah.

1.5 Penegasan Istilah

Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan

tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya

penegasan istilah dalam penelitian ini. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk

membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian

ini.Adapun istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1 Model Project Based Learning

Menurut Blumenfeld et al., sebagaimana dikutip oleh Yalcin (2009: 81-105),

Project Based Learning is a comprehensive approach to instruction in which

students of any age, working individually or in groups, conducts an indepth

investigation of a real world topic. When teachers successfully implement PBL,

students can be highly motivated, feel actively involved in their own learning, and

produce complex, high quality work. Artinya, pembelajaran berbasis proyek adalah

suatu pendekatan komprehensif, yang mengintruksikan semua kalangan siswa agar

bekerja secara individual atau kelompok, melakukan kegiatan investigasi terhadap

masalah di kehidupan nyata. Ketika guru berhasil melaksanakan model Project Based
10

Learning, siswa akan mendapatkan motivasi tinggi, siswa akan merasa aktif dalam

setiap pembelajaran, menciptakan kegiatan yang kompleks, dan menghasilkan

kualitas kerja tinggi.

Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang

mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil

konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun

sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri

dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas

yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang

sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah,

membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (IB.Siwa et al.,2013)

1.5.2 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Anni, 20012:69). Menurut Benyamin S.

Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni (2012:70), menyampaikan tiga taksonomi

yang disebut ranah belajar, yaitu ranah kognitif (Cognitive Domain), ranah afektif

(Affective Domain), ranah psikomotorik (Psychomotoric Domain). Hasil belajar ranah

kognitif diukur dengan tes, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotorik diukur

dengan hasil pengamatan (observasi).


11

1.5.3 Aktivitas belajar

Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa

aktivitas merupakan azas yang terpenting dalam belajar. Belajar adalah berbuat,

memperoleh pengalaman tertentu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas

yang optimal berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A: 2013)

1.5.4 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi

Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi pelajaran yang diberikan

pada siswa SMA kelas X semester 2 pada kurikulum 2006. Materi hidrokarbon dan

minyak bumi dalam penelitian ini meliputi: kekhasan atom karbon; alkana, alkena

dan alkuna, isomer, reaksi-reaksi hidrokarbon, kegunaan dan komposisi senyawa

hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, proses pembentukan minyak bumi,

pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran minyak

bumi.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Setiap orang baik disadari maupun tidak, selalu melaksanakan kegiatan

belajar. Belajar juga dapat berupa pengalaman yang telah dialami dalam kehidupan

sehari-hari dan menghasilkan perubahan. Efektivitas belajar yang dilakukan oleh

peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh drajat pemilikian potensi

peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, tertama pendidik yang

professional. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan sesorang.

Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi.

Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,

keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu

dengan menguasai konsep dasar tentang belajar seseorang tersebut mampu

memahami bahwa aktifitas belajar itu memegang peranan yang penting dalam proses

psikologisBerikut disajikan beberapa pengertian belajar (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66)

1) Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu

organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman

2) Morgan menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen

yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.

12
3) Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang

disebabkan oleh pengalaman

4) Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau

kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan

perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya

semua mempunyai pengertian yang hampir sama. Jika ditinjau dari uraian di atas,

belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksi

antara siswa dengan sumber-sumber belajar atau objek belajar, baik yang sengaja

dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang, baik yang tampak maupun

yang tidak tampak namun semuanya dapat dimanfaatkan.

Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012:79), beberapa

prinsip belajar lama berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan

dengan beberapa prinsip lain. Beberapa prinsip yang dimaksud yaitu: keterdekatan

(contiguity), pengulangan (repetition), penguatan (reinforcement). Prinsip

keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh

pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya degan respon yang

diinginkan.Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus perlu diulang-

ulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi

belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan

diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.

13
Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang

baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memeperoleh penguatan.

2.2 Pembelajaran

Pembelajaran dapat diartikan sebagai pengajaran yang mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang

terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus

dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh

guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu

menjadi suatu kegiatan saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara

siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung (Ngalimun, 2014: 3).

Menurut Briggs, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012: 157),

pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik

sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Menurut

Slameto (1995: 32), pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,

membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan

keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan.

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila peserta didik

14
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh

adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang

harus dicapai oleh siwa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam

tujuan pembelajaran (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66).

Menurut Benyamin S. Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i

(2012:70), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar, yaitu:

a. Ranah Kognitif (Cognitive Domain)

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis

(analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

b. Ranah Afektif (Affective Domain)

Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori

tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima

sampai sengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif

adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing),

Pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by a

value complex)

c. Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain)

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis

15
perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi

(perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan

terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex over response), penyesuaian

(adaptation), dan kreativitas (originality).

Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar.

Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana

keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut guru dapat

menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah dilakukkan baik untuk keseluruhan

kelas ataupun individu. Beberapa fungsi hasil belajar adalah sebagai berikut :

a. Hasil belajar adalah indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah di

kuasai oleh siswa.

b. Hasil belajar sebagai lambang kepuasan oleh siswa.

Hasil belajar adalah sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Hasil

belajar dapat dijadikkan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan mutu

ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.4 Model Project Based Learning

Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan dan suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain,

model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan

untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk

menentukan perangkat pembelajaran yang termasuk di dalamnya buku-buku, media

16
(film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (Ngalimun,

2014: 27).

Menurut Joyce dan Weil (1992), sebagaimana dikutip oleh Ngalimun

(2014: 28), menyatakan”Models of teaching are really models of learning. As we

help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of

expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model

pengajaran merupakan pola nyata pembelajaran. Dengan model tersebut guru dapat

membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara

berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model pengajaran juga

mengajarkan bagaimana mereka belajar.

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat

dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam

pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran

suatu materi tertentu, tidak ada satu model yang lebih baik dari model pembelajaran

lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang

lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk

meningkatakan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pertimbangkan antara lain materi

pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar,

dan fasilitas penujang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi)

pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai (Ngalimun, 2014: 30).

17
Dari beberapa penjelasan mengenai model pembelajaran diatas, kita dapat

mengerti seberapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam suatu

pembelajaran dikelas. Kurikulum pendidikan saat ini berpendekatan scientific

menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kompetensi agar

siswa mampu menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Termasuk dalam

pembelajaran kimia di sekolah. Pembelajaran kimia yang berpendekatan saintifik atau

yang lebih dikenal dengan istilah Scientific Approach mengarahkan siswa untuk

“mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep kimia dan dapat

menerapkannya ke alam sekitar. Salah satu pendekatan atau model yang tepat adalah

Project Based Learning yang merupakan pembelajaran berbasis proyek dengan

sebuah model pembelajaran inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual

melalui kegiatan- kegiatan yang kompleks (Wena: 2011: 145).

Project learning is a systematic teaching and learning model that engages

students in learning knowledge and skills from a series of complex tasks including:

design and planning, problem solving, decision making, product and artifact creation,

and the communication (Oracle Education Foundation, 2009). Artinya bahwa

pembelajaran proyek merupakan pengajaran sistematik dan model pembelajaran ini

mengajak siswa pada belajar dari pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan

beberapa tugas komplek mencakup perencanaan, pemecahan masalah, membuat

keputusan, menghasilkan produk dan mengkomunikasikan proyek tersebut.

18
Duch dalam Olatoye dan Adekoya (2010) menggambarkan project based

learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek sebagai metode instruksional yang

menantang siswa untuk „belajar bagaimana caranya belajar‟, bekerja secara

kooperatif dalam mencari solusi permasalahan dikehidupan nyata. Menurut Thomas,

dkk (1999) sebagaimana dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis

proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru

untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Disisi lain

pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri. Kerja proyek dapat dipandang

sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian

dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah

sebagai suatu usaha kolaboratif (Richmond & Striley dalam Ngalimun, 2014: 182).

Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks berdasakan pertanyaan dan

permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk

merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan

kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara

mandiri. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin

ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-

tugas bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam

mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk

menghasilkan produk (Thomas. dkk, dalam Wena, 2012). Menurut Moursund,

19
sebagaimana dikutip oleh Wena, (2012), beberapa keuntungan dari pembelajaran

berbasis proyek, antara lain sebagai berikut:

1) meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana siswa tekun dan berusaha keras

dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih

menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.

2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang

mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi

lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.

3) meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, pembelajaran berbasis

proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh

informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk

mendapatkan informasi akan meningkat.

4) meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan

komunikasi. Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan

bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih

didalam lingkungan kolaboratif.

5) meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks.

Adapun kekurangan dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek

(Project Based Learning) yang disebabkan karena faktor-faktor tententu. Inilah

beberapa kekurangan model Project Based and Learning :

20
1) kesulitan dalam mengontrol kelas saat pelaksanaan proyek. Disini guru perlu

kecakapan untuk mengelola kelas dengan baik.

2) memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang maksimal.

Menurut Thomas, sebagaimana dikutip oleh Wena (2012: 145), pembelajaran

berbasis proyek (Project Based Learning) mempunyai beberapa prinsip, yaitu:

a) Prinsip Sentralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek merupakan

esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana

siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.

b) Prinsip Pertanyaan Pendorong/ Penuntun (driving question) berarti bahwa kerja

proyek berfokus pada “pertanyaan atau pemasalahan” yang dapat mendorong

siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang

tertentu.

c) Prinsip Investigasi Konstruktif (constructivtie investigation) merupakan proses

yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri,

pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses

perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,

discovery, dan pembentukan model.

d) Prinsip Otonomi (autonomy)dalam pembelajaran proyek dapat diartikan sebagai

kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas

menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan tanggung

jawab.

21
e) Prinsip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata,

bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan

perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran

konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya.

Berbicara mengenai proyek dalam pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon,

proyek tersebut berupa tugas-tugas bermakna yang berkaitan dengan materi yang

dibuat dan ditulis berdasarkan ide dari siswa dengan melibatkan indera yang dimiliki

siswa tentang pembelajaran yang diaplikasikan di kehidupan nyata, sehingga konsep

materi akan lebih mudah dipahami dengan baik dan aktivitas siswa dalam hal ini juga

akan meningkat.

Menurut Wena (2012: 157-158), bahwa dalam membimbing siswa dalam

pembelajaran berbasis proyek ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan

pijakan tindakan. Adapun pedoman pembimbingan tersebut antara lain sebagai

berikut.

a. Keautentikan

Hal yang dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari tugas

yang dikerjakan.

2) Merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuan sehingga ia mampu

menyelesaikan tepat waktu

22
3) Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari

tugas yang dikerjakan.

b. Ketaatan terhadap Nilai-Nilai Akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai

pengetahuan/ disiplin ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan.

2) Merancang dan mengembangkan tugas-tugas yang dapat memeberi tantangan

siswa untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah

3) Mendorong dan membimbing siswa untuk mamapu berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan masalah.

c. Belajar pada Dunia Nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks

permasalahan yang nyata yang ada di masyarakat.

2) Mendorong dan mengarahakan agar siswa mampu bekerja dalam situasi

organisasi yang menggunakan teknologi tinggi

3) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan

keterampilan pribadinya.

d. Aktif Meneliti

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar dapat menyelaesaikan tugasnya sesuai

jadwal yang telah dibuatnya.

23
2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan

berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber media lain.

3) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu berkomunikasi dengan orang

lain, baik melalui presentasi ataupun media lain.

e. Hubungan dengan Ahli

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang

memiliki pengetahuan yang relevan

2) Mendorong dan mengarahkan siswa bekerja/berdiskusi dengan orang

lain/temannya dalam memecahkan masalah.

3) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak/minta pihak luar untuk

terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

f. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri

terhadap kinerjanya dalam mengerjakan tugasnya

2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak pihak luar untuk terlibat

mengembangkan standar kerja yang terkait dengan tugasnya

3) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya.

Dalam pembelajaran kima hidrokarbon menggunakan model project based

learning, siswa diharapkan dapat menghasilkan suatu proyek atau produk yang

berkaitan dengan kimia hidrokarbon misalnya: membuat produk lilin hias dari bahan

24
dasar parafin. Parafin disini merupakan contoh senyawa alkana yang ternyata dapat

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak contoh lain yang berkaitan

dengan hidrokarbon seperti lilin, semir, balsam, rhemason, briket arang, dll.

2.5 Aktivitas Belajar Siswa

Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya suatu aktivitas yang mampu

merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Aktivitas

diperlukan dalam belajar karena tidak ada belajar tanpa aktivitas (Sardiman, 1992:

95).

Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa

aktivitas merupakan azaz yang terpenting dalam belajar. Belajar merupakan suatu

kegiatan, tanpa kegiatan tidak mungkin seorang dikatakan belajar. Aktivitas adalah

belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat,

memperoleh pengalaman, tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas

yang optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A:

2013). Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengklasifikasikan

antara lain Paul D. Dierich sebagaimana dikutip Hamalik (2013:172) membagi

kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut.

1) Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

25
2) Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar: membuat grafik, peta, diagram, pola.

6) Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, membuat model, menari, menyelenggarakan permainan.

7) Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat

keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional: minat, berani, tenang, dan sebagainya.

Implementasi indikator aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran

kimiadengan model PBL dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

26
Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik

No Indikator Aktivitas
1 Aktivitas visual a. Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan
b. Memperhatikan saat teman mempresentasikan produk
2 Aktivitas lisan a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang
belum dipahami.
b. Mampu mengemukakan pendapat atau merespon
pertanyaan dalam diskusi

3 Aktivitas mendengarkan a. Mendengarkan guru saat memberikan penjelasan


b. Mendengarkan penyajian produk yang
dipresentasikan kelompok

4 Aktivitas menulis a. Membuat catatan penting atau menulis penjelasan


guru dan hasil diskusi kelompok
b. Menuliskan jawaban atas serangkaian pertanyaan
yang ada di lembar tertulis.
c. Mampu membuat kesimpulan hasil diskusi
5 Aktivitas menggambar a. Mampu menggambar pola rantai senyawa
hidrokarbon
b. Mampu memgambarkan isomer-isomer pada suatu
senyawa hirdrokarbon
6 Aktivitas metrik a. Mampu menyelesaikan proyek
b. Mampu mempresentasikan produk serta
proses pemecahan masalah pada teman
yang lain.
7 Aktivitas mental Dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung
atau menghambat jalannya proyek.
8 Aktivitas emosional Bersemangat dan menaruh minat selama kegiatan
pembelajaran.
(Hamalik, 2008)

2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi

2.6.1 Hidrokarbon

Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya

terdiri dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah

27
senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Sebagian besar senyawa

kimia yang terdapat di alam ini merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa

karbon yang jumlahnya sangat banyak dan pengunaannya cukup penting adalah

senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk dari

unsur hidrogen dan karbon (Justiana et al., 2009).

2.6.2 Kekhasan atom karbon

Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik

terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon

mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.

1. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen

2. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon

Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa karbon dibagi menjadi 2, yaitu

senyawa alifatik dan siklik.

a. Senyawa alifatik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, berupa rantai

lurus dan rantai bercabang.

b. Senyawa siklik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup atau melingkar.

Senyawa siklik dibagi menjadi dua, yaitu senyawa karbosiklik dan heterosiklik.

1) Senyawa karbosiklik

28
Senyawa karbosiklik yaitu senyawa siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas

atom karbon. Senyawa karbosiklik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu senyawa

aromatik dan alisiklik.

 Senyawa aromatik

Senyawa aromatik merupakan senyawa siklik yang rantai lingkar atom karbonnya

memiliki ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap. Salah satu contoh

senyawa aromatik adalah benzena. Perhatikan rumus struktur senyawa benzena

berikut.

Gambar 2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena)

 Senyawa alisiklik

Senyawa alisiklik adalah senyawa alifatik yang rantai karbonnya tertutup atau

melingkar. Perhatikan rumus struktur siklopropana dan siklopentana berikut.

Gambar 2.2 Rumus struktur siklopropana dan siklopentana

29
2) Senyawa hetrosiklik

Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang rantai lingkarnya terdiri atas

atom karbon dan atom lain. Perhatikan rumus struktur berikut.

Gambar 2.3 Rumus struktur heterosiklik


(Khamidinal et al., 2009)

2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon

Atom-atom karbon selain dapat membentuk rantai karbon, juga dapat

membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga

membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga

senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi 2 yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan

senyawa hidrokarbon tak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa

hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya jenuh (tunggal). Contoh senyawa-senyawa

alkana. Sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang

mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena

dan alkuna.

(1) Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya tunggal.

Rumus umum alkana adalah CnH2n + 2.

30
(2) Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua

pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n.

(3) Alkuna

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga

pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2 .

(Harnanto, 2009:152)

2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon

2.6.4.1 Sifat alkana

Sifat fisis, titik didih dan titik leleh alkana semakin meningkat dengan makin

panjangnya rantai C atau pertambahan nilai Mr. Ini disebabkan gaya antar-molekul

semakin kuat sehingga semakin besar energi yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya

tersebut. Volatilitas alkana berkurang dengan bertambahnya nilai Mr, karena akibat

gaya antar molekul yang semakin kuat sehingga sulit bagi molekul-molekul untuk

memisah membentuk fase uap. Berikut wujud pada banyak rantai kabon (C), C1-C4

adalah berwujud gas, C5-C17 adalah bewujud cair, C18 keatas = bewujud padat. Sifat

kimia alkana, diantaranya dapat mengalami reaksi:

(1) substitusi (reaksi pengantian oleh halogen: F2,Cl2, Br2, I2 )

contoh: reaksi alkana dengan klorin (klorinasi)

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

31
Metana Klorometana

(2) reaksi pembakaran (reaksi pembakaran alkana menghasikan CO2 dan H2O)

contoh: alkana dibakar dengan O2 berlebih

CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2(g) + 2H2O (g)

sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O.

Contoh: 2CH4 (g) + O2 (g) 2CO(g) + 4H2O (g)

(3) Reaksi perengkahan alkana (eliminasi yang melibatkan peruraian alkana) pada

suhu tinggi (750-900 0C) tanpa udara.

C2H6 (g)  CH2=CH2 (g) + H2 (g)


Etana etena
(Purba, 2008: 117)

2.6.4.2 Sifat alkena dan alkuna

Sifat fisik dan wujud zat alkena dan alkuna hampir sama dengan alkana,

sedangkan sifat kimia alkena diantaranya:

(1) adisi dengan halogen (halogenasi)

Contoh :

CH2=CH2 + Cl2CH2Cl- CH2Cl

Etena 1,2 dikloroetana

32
(2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)

CH2=CH2 + HBr  CH3CH2Br

Etena 1-bromoetana

(3) polimerisasi adisi melibatkan penggabungan banyak molekul alkena

(monomer)membentuk molekul yang sangat besar (polimer) dengan katalis.

contohnya disini adalah pembentukan polimer PVC (polivinilklorida) terbebtuk dari

monomer kloroetena). Reaksi yang terjadi:

CH2=CH – Cl + CH2=CH – Cl  [....CH2-CH (Cl) - CH2 – CH(Cl) ....]n

(4) pembakaran

CH2= CH2 (g) + 3O2 (g) 2CO2(g) + 2H2O (g)

Sifat kimia alkuna diantaranya:

1) adisi dengan halogen (halogenasi)

contoh:

tahap 1: CH≡CH + Cl2 CHCl=CHCl

etuna 1,2 dikloroetena

tahap 2 : CHCl=CHCl + Cl2CHCl2-CHCl2

1,2 dikloroetena 1,1,2,2 tetrakloroetana

33
2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)

tahap 1: CH≡CH + HCl CH2=CHCl


etuna kloroetena
tahap 2 : CH2=CHCl + HCl CHCl2-CHCl2
kloroetena 1,2 dikloroetana
3) reaksi subtitusi

R-C≡CH  R-C≡C- + H+

Posisi atom H dapat disubtitusi oleh atom lain, misal atom Na.

R-C≡CH + NaCl  R-C≡CNa + HCl

4) pembakaran

2CH≡CH (g) + 5O2 (g)  4CO2(g) + 2H2O (g)

2.6.5 Isomer

Isomer adalah senyawa yang berbeda tapi mempunyai rumus molekul yang

sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Keisomeran terjadi karena senyawa dengan

rumus molekul sama dapat mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda.

Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berkaitan, sedangkan konfigurasi

berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Isomer yang ada pada

alkana adalah isomer struktur, yaitu isomer kerangka (isomer yang terjadi akibat

perbedaan kerangka atau rantai karbonnya) yang dimulai dari butana (C4H10) yang

memiliki 2 isomer.

34
CH3-CH2-CH2-CH3: n-butana

CH3-CH(CH3)-CH3: 2 metilpropana (isobutana)

Isomer yang terjadi pada alkena adalah isomer kerangka, posisi dan geometri.

Isomer kerangka adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan kerangka atau rantai

karbonnya. Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau

posisi letak ikatan rangkapnya. Isomer geometri terjadi karena terdapat perbedaan

kedudukan atom (gugus atom) dalam ruang.

Isomer kerangka:

CH2=CH-CH2-CH3 1-butena

CH2=C(CH3)-CH3 2-metil-1-propena

Isomer posisi:

CH2=CH-CH2-CH3 1-butena

CH3-CH=CH-CH3 2-butena

Isomer geometri:

Gambar 2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena

35
Perhatikan senyawa cis-2-butena dan trans 2-butena. Kedua senyawa tersebut

memiliki letak ikatan rangkap yang sama. Perbedaannya terletak pada letak gugus

CH3. Jika ikatan rangkap pada senyawa alkena dianggap sebagai suatu bidang batas

dan letak gugus CH3 berada dalam satu sisi, maka disebut posisi cis. Sementara itu,

jika letak gugus CH3 terletak pada sisi yang berseberangan, maka disebut posisi trans.

Alkuna memiliki isomer kerangka pada posisi. Keisomeran alkuna dimulai dari

butuna. Isomer kerangka:

CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna

CH≡C-CH(CH3)-CH3 3-metil-1-butuna

Isomer posisi:

CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna

CH3-C≡C-CH2-CH3 2-pentuna

(Permana, 2009:127)

2.6.6 Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus-karang dan

oleum- minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang

berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau

kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi (permana,

2009)

36
2.6.6.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi

Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan kecil(plankton) yang hidup di

laut jutaan tahun yang lalu. Sisa- sisa tumbuhan dan hewan ini tertimbun endapan

lumpur, pasir, dan zat lain, serta mendapat tekanan dari panas bumi secara alami.

Bersamaan proses tersebut bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks

menjadi senyawa minyak bumi yang terkumpul dalm pori-pori batu kapur. Dengan

adanya gaya kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan keatas. Jika gerakan ini

terhalang batuan yang tidak berpori, maka terjadi akumulasi minyak dalam batuan.

Inilah sebabnya minyak bumi disebut pertoleum(pertus=batu, oleum=minyak)

(Justiana et al., 2009).

2.6.6.2 Pemisahkan Komponen – komponen dalam Minyak Bumi

Komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berasarkan titik

didihnya agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Metode yang digunakan

adalah distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan)

dengan menggunakan tahap-tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih

campuran yang diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada beberapa

tahap/beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi. Pemilihan metode

tersebut berdasarkan pada kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai

senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, alkena, aromatik, naptalena, alkena,

alkuna. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan titik didih yang

37
berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik

didihnya (Justiana et al., 2009).

2.6.6.3 Mutu Bensin

Bensin atau sering disebut gasolin terdiri dari campuran isomer heptana

(C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu bahan bakan bensin ditentukan oleh jumlah

ketukan (knocking) yang ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan dengan nilai

oktan. Semakin tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin sedikit, dan

angka oktannya semakin tinggi. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang

mengandung senyawa n–heptana dan isooktana. Misalnya bensin premium yang

beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung

80% isooktana dan 20% n–heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98

berarti mengandung 98% isooktana dan 2% n–heptana. Pertamina meluncurkan

produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88),

pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95).

Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat

pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain

ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau

etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL

(Tetra Etil Lead), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah

ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara.Timbal

(Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing,

anemia, bahkan kerusakan otak (Harnanto, 2009).

38
2.6.6.4 Dampak Pembakaran Minyak Bumi

Pembakaran bahan bakar minyak dapat berlangsung dua cara yaitu

pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan

energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna.Tetapi gas CO2

yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya greenhouse effect (efek rumah kaca).

Reaksi pembakaran sempurna:

CH4(g) + 2 O2(g)  CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi

Reaksi pembakaran tak sempurna:

2 CH4(g) + 3 O2(g)  2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi

Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat

berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan

kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan dapat

menyebabkan kematian.

Reaksi:

CO (g) + Hb (aq)  HbCO (aq)

Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti:

oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel

debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Reaksinya:

SO2 (g) + H2O (l)  H2SO3 (aq)

39
bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk

asam sulfat. Reaksinya:

2 SO2 (g) + O2 (g)  2 SO3 (g)

SO3 (g) + H2O (l)  H2SO4 (aq)

Asam sulfat di udara lembab mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan

bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan

tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan

perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan

NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Mengingat dampak yang ditimbulkan dan

terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi

alternatif lain seperti: licol /batu bara yang dibersihkan, biodiesel dari minyak jarak,

biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit), biogas dari

kompos/kotoran hewan, tenaga nuklir, tenaga panas bumi /geothermal, tenaga air

terjun, tenaga gelombang air laut, tenaga angin, tenaga surya.

2.6.6.5 Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari

Senyawa-senyawa hidrokarbon yang kita gunakan dalam berbagai hal,

sebagian besar merupakan senyawa-senyawa derivat kompleks hidrokarbon. Berikut

beberapa produk dan kegunaan senyawa hidrokarbon.

a. Hidrokarbon dalam bidang pangan seperti: tetraterpena, merupakan senyawa beta

karoten pada wortel monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk

(limonena), propena dan butena digunakan sebagai pemasak buah- buahan

40
b. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan seperti: polivinilklorida (PVC)

banyak digunakan untuk pembuatan pipa air dan karpet, polipropena untuk serat,

tali plastik, dan botol plastik, nilon digunakan untuk serat pakaian, dakron

merupakan serat poliester untuk pengganti kapas.

c. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika: polivinil asetat, banyak digunakan

untuk perekat dan cat lateks, polietilena/ polietena merupakan polimer etena

(CH2=CH2) yang digunakan sebagai kantong plastik, ember, panci dan

pembungkus makanan (Utami, Budi: 2009).

2.7 Kerangka Berfikir

Materi kimia memang memerlukan pemahaman yang tinggi. Namun, pada

kenyataanya masih dijumpai beberapa kesulitan yang dihadapi siswa dalam

memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh

kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.

Siswa juga masih cenderung pasif dalam pembelajaran belum dikatakan aktif. Aktif

disini adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang mampu merangsang semua potensi

peserta didik untuk berkembang secara optimal.

Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya metode yang dapat membantu

siswa dalam mendalami materi kimia khusunya pada materi hidrokarbon. Selain itu

penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis proyek (project

based learning ) adalah salah satu metode yang sesuai dengan kurikulum 2006.

41
Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan motivasi

belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3) meningkatkan

keterampilan untuk mencari informasi, (4) meningkatkan kolaborasi, (5)

meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011).

Strategi pembelajaran berbasis proyek salah satu alternatif yang dipandang

mampu meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berfikir kritis, bekerja

secara aktif dan kolaboratif siswa dalam pembelajaran kimia (Sastrika, Ida Ayu K et

al., 2013). Pembelajaran berbasis proyek yang peneliti lakukan adalah melalui

pembuatan proyek maupun produk yang bertema hidrokarbon dan minyak bumi

yang ditujukan pada kelas eksperimen. Produk yang dihasilkan misalnya berupa lilin

hias, balsem, semir sepatu, dan energi-energi alternatif seperti briket arang, biodiesel

dari minyak jarak, biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit)

dll. Dalam hal ini masalah yang diangkat sebagai proyek adalah mengenai hasil

kajian literatur maupun pencarian informasi di beberapa sumber yang dapat dijadikan

acuan dalam pembuatan proyek atau produk yang dilakukan secara berkelompok

yang nantinya produk yang siswa buat yang kemudian akan presentasikan di depan

kelas. Selain itu siswa dapat mengetahui keterkaitan antara materi dengan hasil dari

proyek yang mereka buat. Disini siswa dituntut untuk merancang, memecahkan

masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi, serta memberikan kesempatan

kepada untuk bekerja secara mandiri. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti

menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk mengetahui seberapa tingkat

42
keberhasilan dari metode yang diterapkan, peneliti juga dapat melihat perbedaan

hasil belajar dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.

Berdasarkan argumentasi tersebut, penulis menyatakan bahwa terdapat dua

kelas yang berbeda yaitu satu kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan

menggunakan model project based learning dan satu kelas lagi sebagi kelas kontrol

menggunakan metode ceramah dan diskusi. Dari kegiatan belajar pada kelas

eksperimen diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa

dengan model project based learning, karena siswa akan lebih mandiri mencari

pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman di kehidupan nyata dari proyek

yang mereka lakukan. Hasil belajar akan lebih baik dan tertanam dalam diri siswa

melalui proses pembelajaran yang mereka lakukan sendiri.

43
Secara ringkas gambaran penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

Fakta yang ditemui:


1. Mata pelajaran kimia dinggap sulit oleh sebagian besar siswa
2.1
2. Interaksi antara guru dan siswa masih rendah sehingga siswa
cenderung pasif dan merasa bosan saat proses pembelajaran.
3. Siswa kurang aktif, dan belum terbiasa dilibatkan untuk
menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.

4. Siswa cenderung pasif

Hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa


terhadap materi kimia rendah

Perlunya inovasi
pembelajaran

Penerapan model Project Based Learning


dengan proyek (produk) bertema Hdrokarbon
dan Minyak Bumi

Tujuan yang diharapkan:

Hasil belajar kognitif dan Aktivitas Belajar Siswa Meningkat

Gambar 2.5 Kerangka Berfikir

44
2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori, hipotesis penelitian ini adalah “Penerapan Model Project

Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada

materi hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas X SMA N 14 Semarang”.

45
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan sampel penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA Negeri 14 Semarang. Populasi yang dipilih adalah siswa kelas X-MIA yang

terdiri dari 4 kelas. Pengambilan populasi didasarkan pada kesamaan kurikulum,

sumber pembelajaran, kemampuan guru yang mengajar, banyaknya jumlah jam

belajar dan hasil belajar awal sama (homogen). Banyaknya peserta didik pada

masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Banyaknya Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang


Kelas Banyaknya Peserta Didik

X-1 36
X-2 36
X-3 36
X-4 36
(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA N 14 Semarang tahun pelajaran 2014/2015

46
47

3.1.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010: 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diawali dengan melakukan uji

normalitas dan homogenitas pada populasi setelah diperoleh populasi yang

berdistribusi normal dan memiliki homogenitas dipilih teknik cluster random

sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan

secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang

memiliki homogenitas dan rata-rata yang sama. Setelah terpilih dua kelas yang

diambil dari empat kelas X SMAN 14 Semarang sebagai sampel, dua kelas tersebut

adalah satu kelas kelompok eksperimen dan satu kelas kelompok kontrol. Kelas

eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajran

Project Based Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya

menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Kelas eksperimen adalah kelas X-1

dan kelas kontrol adalah kelas X-2. Uji coba instrumen awal menggunakan kelas

yang sudah menerima materi pelajaran yang diujicobakan, yaitu kelas XI MIA 1.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2010 :161). Variabel dalam penelitian ini dibedakan sebagai

berikut:
48

a. Variabel bebas

Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel

dependen atau terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model Project Based Learning

pada kelas eksperimen serta pembelajaran mengunakan metode ceramah dan diskusi

pada kelas kontrol.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

oleh adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14

Semarang tahun pelajaran 2014/2015 pada materi hidrokarbon.

c. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau konstan sehingga

hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar

yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum 2006

(KTSP), materi, guru, bahan ajar, dan jumlah jam pelajaran yang sama.
49

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan desain

pretest-posttest control group. Desain penelitian eksperimen dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut.

Tabel 3.2 Bagan Desain Penelitian Pretest Postest Control Group

Kelas Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir Peningkatan

Eksperimen T1 X T2 T2 - T1

Kontrol T1 Y T2 T2 - T1

Keterangan:

X : Pembelajaran kimia menggunakan model project based learning

Y : Pembelajaran kimia menggunakan metode ceramah

T1 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest

T2 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi postest

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data banyaknya siswa, ketuntasan


50

minimal nilai ulangan kimia, dan data nilai ulangan kimia populasi tahun pelajaran

2014/2015. Data ini digunakan untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

kesamaan rata-rata populasi.

3.4.2 Metode Tes

Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006).

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik.

Sebelum tes diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol

dengan instrumen yang sama setelah pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu

instrumen tes diujicobakan di kelas uji coba untuk mendapat soal yang baik yaitu soal

yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang proporsional, dan daya

pembeda yang signifikan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur

hasil belajar kognitif siswa berkaitan dengan model pembelajaran Project Based

Leraning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Metode tes dalam penelitian ini

ada dua macam yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).

3.4.3 Metode Observasi

Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mengetahui hasil

pembelajaran siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik siswa kelompok

eksperimen dan kontrol dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam

lembar observasi atau lembar pengamatan dicantumkan indikator-indikator yang

dapat dijadikan acuan untuk mengukur kedua aspek hasil belajar. Ranah Afektif
51

disini untuk memperoleh data sikap dan aktivitas peserta selama mengikuti

pembelajaran menggunakan lembar observasi afektif dan lembar observasi aktivitas

peserta didik. Lembar observasi afektif dan aktivitas peserta didik digunakan pada

kelas eksperimen dan kontrol selama proses pembelajaran menggunakan project

based learning, Sedangkan ranah psikomotoriknya adalah mengamati kegiatan siswa

saat praktikum. Observasi dilakukan oleh guru pengampu dan observer.

3.4.4 Metode Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai model

pembelajaran project based learning selama kegiatan pembelajaran. Angket

diberikan pada siswa pada saat pertemuan terakhir kegiatan pembelajaran di kelas

eksperimen untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap penerapan

model project based learning.

Siswa diminta untuk melakukan persetujuan terhadap setiap pertanyaan yang

diberikan sesuai dengan keadaan yang mereka alami, rasakan dan lakukan dengan

cara memberikan tanda ceklist pada setiap pertanyaan. Bentuk pernyataan dan

pertanyaan terdapat di angket berupa pilihan jawaban yang berjumlah sesuai dengan

aspek yang akan diukur. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

skala likert, dengan empat kategori tanggapan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Kurang Setuju (KS), dan Sangat Tidak Setuju (TS). Hasil angket dianalisis secara

deskriptif dengan membuat tabel frekuensi, dari hasil jawaban siswa lalu ditarik

kesimpulan.
52

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian

eksperimen meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

3.5.1 Perencanaan dan persiapan

1. Menentukan populasi penelitian, yaitu siswa kelas X SMAN 14 Semarang

sebanyak 4 kelas.

2. Menentukan sampel-sampel penelitian dengan memilih 2 kelompok siswa secara

random sampling dari populasi yang ada, diperoleh kelas kontrol adalah X-2 dan

kelas eksperimen adalah X-1

3. Mengambil data nilai ulangan materi sebelumnya pada mata pelajaran kimia

kelas X semester ganjil tahun ajaran 2015/2015

4. Menganalisis data nilai ulangan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas

populasi.

5. Menyusun kisi-kisi tes uji coba.

6. Menyusun tes ujicoba berdasarkan kisi-kisi. Tes uji coba aspek kognitif

sebanyak 50 soal pilihan ganda.

3.5.2 Pelaksanaan

1. Melakukan tes ujicoba instrumen pada kelas ujicoba. Kelas ujicoba yang dipilih

adalah kelas XI MIA 1

2. Menganalisis tes uji coba instrument meliputi validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya beda.


53

3. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, instrumen penilaian

aspek kognitif, psikomotorik, afektif, panduan penilaian instrumen dan media

ppt yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4. Memvalidasi instrumen berdasarkan pertimbangan ahli, yaitu dosen pembimbing

I dan II.

5. Menyempurnakan / verifikasi instrument penelitian

6. Melaksanakan pretest untuk mengetahui kempampuan awal masing-masing

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada sampel penelitian yaitu dengan

model pembelajaran project based learning untuk kelas eksperimen dan model

ceramah dan diskusi untuk kelas kontrol.

8. Melakasanakan penilaian lembar observasi pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol untuk mendapatkan nilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung

9. Melaksanakan postest dari soal tes ujicoba yang telah dianalisis dan memenuhi

kriteria meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

10. Menganalisis data hasil tes kelas eksperimen dan kontrol meliputi uji normalitas

data, uji perbedaan rata-rata, uji hipotesis dan analisis deskriptif angket, aspek

psikomotorik dan afektif.


54

Alur Penelitian

Populasi

Uji Homogenitas

Sampel Kelas Ujicoba

Teknik Cluster Random sampling


Uji Instrumen

Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Analisis Data
Ujicoba

Pretest

Pemberian materi hidrokarbon Pemberian materi


dan minyak bumi dengan hidrokarbon dan minyak Lembar
menerapkan model Project bumi dengan menerapkan Observasi
Based Learning model ceramah dan diskusi
(kontekstual)

Analisis Aktivitas
Postest Siswa

Analisis
Uji Normalitas
Data Akhir
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Uji Gain

Gambar 3.1 Alur Penelitian


55

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah (Arikunto, 2010: 60 ). Persiapan instrumen penelitian meliputi tahap

pembuatan instrumen, tahap uji coba instrumen, dan tahap analisis instrumen.

3.6.1. Tahap Pembuatan Instrumen

Dalam penelitian ini, pembuatan instrumen dibatasi pada materi hidrokarbon.

Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar

observasi afektif dan psikomotorik, dan soal pretest maupun postest. Adapun bentuk

tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa adalah tes pilihan

ganda.

3.6.2 Tahap Persiapan Uji Coba Soal

1) Menetapkan materi yang diuji.

Materi kimia yang akan diujikan yaitu hidrokarbon dan minyak bumi.

2) Menentukan alokasi waktu

Jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 90 menit.

3) Menyusun jumlah soal

Jumlah soal yang diujicobakan dalam penelitian adalah 50 soal.


56

4) Menentukan tipe soal

Dalam penelitian ini bentuk soal yang digunakan adalah obyektif dan bertipe

pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan satu jawaban benar diantara

jawaban-jawaban dalam pilihan yang disediakan.

5) Menyusin kisi-kisi dan menentukan komposisi jenjang soal

Kisi-kisi tes disusun dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dengan tujuan sama seperti dalam standar kompetensi yang berlaku.

Jenjang soal yang digunakan untuk penelitian ini adalah ingatan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), análisis (C4) dengan komposisi tiap jenjang

secara berturut-turut sebesar 18%, 38%, 26% dan 18%. Data selengkapnya ada

pada Lampiran 6 halaman 121

3.6.3 Tahap Uji Coba Soal

Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas XI MIA 1 yang sudah pernah

mendapatkan materi hidrokarbon di kelas X pada hari Rabu tanggal 25 Februari

2015. Soal hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah soal-soal itu

memenuhi kriteria untuk dapat digunakan sebagai alat pengambil data. Analisis hasil

uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

3.6.4 Tahap Analisis Intrumen Hasil

Uji coba soal dilakukan pada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI MIA.

Uji coba soal dimaksudkan untuk mengetahui soal yang akan digunakan telah

memenuhi kriteria-kriteria soal yang baik. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk
57

mengetahui apakah soal itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat

pengambil data yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf

kesukaran.

3.6.4.1 Analisis validitas instrumen

Instrumen yang digunakan adalah lembar angket, lembar observasi aktivitas

siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, serta pre-test dan post-tes yang

berbentuk soal pilihan ganda.

1) Validitas lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi ranah

afektif dan ranah psikomotorik, diuji dengan expert validity yaitu validitas yang

disesuaikan dengan kurikulum dan dikonsultasikan serta disetujui oleh ahli.

Dalam hal ini yang dimaksud ahli adalah dosen pembimbing I dan dosen

pembimbing II.

2) Validitas soal Tes Uji Coba Aspek Kognitif

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi, begitupun sebaliknya (Arikunto, 2010: 211). Valid juga diartikan

sebagai kesejajaran dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah :

Mp Mt p
rpbis = √q
St
58

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi point biseral


Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St = standar deviasi dari skor total

Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:

rp bis √N-2
thit =
√1-r2p bis

Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid.


(Sudjana, 2005: 380)
3.6.4.2 Analisis Reliabilitas Instrumen Penilaian Hasil Belajar

3.6.4.2.1 Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto 2002: 154). Tujuan Utama menghitung reliabilitas skor tes yaitu untuk

mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.Untuk

mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan rumus Kuder Richadson 21 (KR–21) :

k M(k-M)
r11 = [ ] [1- ]
k-1 kVt

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument (reliabilitastes secara keseluruhan)


59

k = banyaknya butir soal

M = skor rata-rata

Vt = varians total

(Arikunto, 2010: 232)

Pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r11 dikonsultasikan dengan kriteria tabel

reliabilitas . Berikut interpretasi Nilai r pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r Reliabilitas Tes

Besar nilai r Interpretasi


0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
(Arikunto, 2010: 319)

Harga r hitung hasil analisis soal uji coba, diketahui yaitu r11 = 0.7553, berati soal

tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 12 halaman 145

3.6.4.2.2 Reliabilitas Lembar Observasi

Dalam pengukuran lembar observasi pada umumnya dilakukan oleh tiga

pengamat, Lembar observasi akan reliabel jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus inter

raters reliability (reliabilitas antar penilai) :


60

( )
atau

Keterangan:

r11 = reliabilitas ≥ 0,70

Vp = varian persons/responden/testee

Ve = varian eror

k = jumlah rater/observer

Dari hasil perhitungan reliabilitas lembar pengamatan didapatkan r11 = 0,8687 untuk

lembar pengamatan afektif. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

47 halaman 247. Sedangkan lembar pengamatan psikomotorik r11= 0,8515.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 48 halaman 249, kriteria

kedua r hitung lembar pengamatan termasuk reliabilitas sangat tinggi

3.6.4.2.3 Reliabilitas Angket

Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Rumus ini

lebih cocok digunakan dengan adanya variasi skor dalam setiap soal dalam setiap

butir pertanyaan. Adapun rumus yang digunakan :


r11 = *( +[ ]
)

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

K : banyaknya soal
61

2
∑∂b : jumlah varians butir

∂2t : varians total

(Arikunto, 2010:239)

Dari hasil perhitungan didapatkan r11 = 0,8831, maka instrumen angket tersebut

dinyatakan reliabel dan termasuk kriteria sangat tinggi. Dengan melihat Tabel

kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.3 halaman 59. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 49 halaman 251

3.6.4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Ujicoba Aspek Kognitif

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku Arikunto (2006: 207).

Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dari rumus :

IK

Keterangan:

IK = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut:

soal dengan 0,00 < IK < 0,30 adalah soal sukar;

soal dengan 0,31 < IK < 0,70 adalah soal sedang;


62

soal dengan 0,71 < IK < 1,00 adalah soal mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

No Kriteria Soal Nomor Soal


1 Mudah 1, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 18, 20, 22, 25, 27,
29, 31, 35, 41, 42, 43, 45, 46
2 Sedang 4, 6, 7, 12, 14,15, 17, 19, 21, 23, 24,26, 28, 30,
32, 36, 37, 38, 39, 40, 44, 47,48,49
3 Sukar 2, 33, 34, 50
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 144

3.6.4.4 Analisis Daya Pembeda Soal Tes Ujicoba Aspek Kognitif

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa

yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan

disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

Arikunto (2002: 218)

Keterangan:

D = Daya beda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar


63

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar

Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

0,00 < D  0,20 daya pembeda jelek (poor)

0,2 < D  0,4 daya pembeda cukup (satisfactory)

0,4 < D  0,7 daya pembeda baik (good)

0,7 < D ≤ 1,00 daya pembeda baik sekali (excellent)

Bila D negatif, semua jenjang tidak baik, sehingga butir soal yang mempunyai D

negatif, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2002: 218). Hasil analisis daya pembeda soal

uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba

Kriteria
No Nomor Soal
Soal
1 Baik sekali -------------
2 Baik 1, 4, 8, 11, 14, 17, 19, 22, 24,26, 28, 46
3, 6, 9, 12, 13, 18, 21, 25, 27, 30, 31, 32, 35, 37, 41, 42, 43,
3 Cukup
44, 49, 50
2, 4, 7, 10, 15, 16, 20, 23, 29, 33, 34, 36, 38, 39, 40, 45, 47,
4 Jelek
48,
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 143

Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, yang memiliki

tingkat kesukaran baik, mudah, sedang atau sukar. Serta daya pembeda cukup atau

baik (Arikunto, 2007.218). Hasil analisis soal yang memiliki daya pembeda cukup
64

dan baik berjumlah 32 soal sedangkan yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah

18 soal.

Analisis soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 133. Hasil

analisis validitas Ujicoba tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut,

untuk soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8,9,10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27,

28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50, diperoleh thitung > ttabel dan untuk soal nomor

4, 7, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36,38, 39, 40, 45, 47, 48, dan 49, diperoleh

thitung < ttabel Jadi dapat disimpulkan bahwa nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17,

18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50 adalah valid

dan soal nomor 4, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 45,

47, 48, dan 49 tidak valid. Pada analisis reliabilitas instrumen ujicoba, hasil analisis

dikonsultasikan pada tabel interpretasi dan diperoleh r11 = 0,7553. Jadi dapat

disimpulkan bahwa soal ujicoba memiliki reliabilitas tinggi.

3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil

hasil analisis ditarik suatu simpulan.Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam

dua tahap, yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir yang

merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.


65

3.7.1 Analisis Data Tahap Awal

3.7.1.1 Uji Normalitas Populasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi

normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:

( )

Keterangan:

2 = chi kuadrat

Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas interval

Kriteria pengujian Ho diterima jika χ2hitung< χ2tabel dengan dk = k-3 dan taraf

signifikan 5% maka data berdistribusi normal.

(Sudjana, 2005: 273)

3.7.1.2 Uji Homogenitas Populasi

Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel – sampel yang

diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji kesamaan varians digunakan uji

Bartlett.Homogenitas populasi perlu diuji karena teknik cluster random sampling

hanya bisa digunakan pada populasi yang homogen.

Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:


66

a. Menghitung S2 dari masing-masing kelas.

b. Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:

∑( )
∑( )

c. Menghitung harga satuan B dengan rumus:

( ) ∑( )

d. Menghitung nilai statis chi-kuadrat χ2 dengan rumus:

( ), ∑( ) -

Keterangan:

si2 = variansi masing-masing kelompok

s2 = variansi gabungan

B = koefisien Bartlett

ni = jumlah siswa dalam kelas

Kriteria pengujian : Ho diterima jika χ2hitung ≤ χ2(1-a) (k-1), dimana χ2(1-a) (k-1) didapat dari

daftar distibusi chi kuadrat dengan peluang (1-a) dan dk=(k-1)

(Sudjana, 2005: 263)

3.7.1.3 Analisis Varian 1 jalan (One-Way ANOVA)

Analisis kesamaan rata-rata populasi menggunakan uji Anava 1 jalan

digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata populasi lebih dari dua kelompok.

Perbedaan rerata dengan uji Anava dapat ditulis sebagai berikut:


67

Hipotesis statistik yang di uji adalah

Ho : : rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara

signifikan

Ha : :: rata-rata hasil belajar populasi berbeda

secara signifikan

Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95

(α = 0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel

(Sudjana, 2005).

3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir

Setelah kedua sampel diberi perilaku yang berbeda, maka dilaksanankan tes

akhir (post test). Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagi

dasar dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini. Langkah-langkah sebagai berikut.

3.7.2.1 Uji Normalitas Data

Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan

dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat.

( )

Keterangan: (Sudjana, 2005: 273)


68

2 = chi kuadrat

Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas interval

Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan

derajat kebebasan dk= k-3 dan taraf signifikan 5% kemudian menarik kesimpulan,

jika χ2hitung< χ2tabel maka data berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis menggunakan uji t-tes yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata

uji satu pihak kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar

kognitif kelompok eksperimen lebih besar daripada hasil belajar kelompok kontrol.

Menurut Sugiyono (2010: 274), rumus uji t-test yang digunakan adalah:

__ __
_
t x 1 x 2

  
2 2
s1  s 2  2r  s 1  s
2 
  
n n
1 2  n 1  n 2 

Keterangan :

̅̅̅ : nilai rata-rata kelas eksperimen

̅ : nilai rata-rata kelas kontrol

: banyaknya anggota sampel kelas ekperimen


69

: banyaknya anggota sampel kelas kontrol

: varians data kelas eksperimen

: varians data kelas kontrol.

s1 : standart deviasi pada kelompok eksperimen

s2 : standart deviasi pada kelompok kontrol

r : korelasi antara dua sampel

Dari thitung dikonsultasikan dengan tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf

signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika thitung< t1-α diperoleh dari

daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 -2 dan peluang (1-α). Untuk harga t lainnya Ho

ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar dari

pada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok kontrol. Uji ini juga digunakan dalam

analisis aktivitas belajar siswa.

3.7.2.3 Uji Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar (Uji N-gain)

Uji peningkatan rata-rata hasil belajar bertujuan untuk mengetahui besar

peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebelum perlakuan dan setelah

mendapat perlakuan pada kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut dapat dihitung

menggunakan rumus normal gain ternormalisasi: ( Hake: 1998)

S post
 S pre
g 
100 %  S
pre
70

Keterangan:

g
= besarnya faktor g

S pre
= Skor rata-rata pretest (%)

S post
= Skor rata-rata postest (%)

Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut :

Tinggi : g ≥ 0,7 atau dinyatakan dalam persen g ≥ 70%

Sedang : 0,3 ≤ g ≤ 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 ≤ g <70%

Rendah : g <0,3 atau dinyatakan dalam persen g < 30%

3.7.2.4 Analisis deskriptif untuk data aspek afektif dan psikomotorik siswa

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah :

Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sangat Baik : 85 % < x ≤ 100 %

Baik : 70% < x ≤ 85%

Cukup : 55% < x ≤ 70%

Kurang : 40% < x ≤ 55%

Sangat kurang: 25 %< x ≤ 40%


71

Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis

untuk mengetahui rata-rata tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang

digunakan adalah :

Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 (

Sangat Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x

≤3,40 (Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi).

3.7.2.5 Analisis Desktiptif Angket Terhadap Pembelajaran Kimia Model Project

Based Learning.

Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon dan minyak

bumi yang diungkapkan dalam bentuk angket. Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap

aspek dalam angket menggunakan rumus sebagai berikut:

Adapun jika ingin mengetahui berapa presentase skor tanggapan siswa terhadap

model project based learning digunakan rumus :

Analisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat, makna tiap

alternatif dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.


72

Tabel 3.6 Kategori Nilai Pernyataan

Pernyataan Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
(Arikunto 2010, 215)

3.7.2.6 Analisis Data Peningkatan Aktivitas Siswa

Pada Analisis tahap ini, data aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan

terhadap indikator aktivitas belajar. Masing-masing indikator memiliki rentang skor

1-4. Skor tinggi apabila siswa melakukan berbagai aktivitas yang tertera pada setiap

indikator. Presentase skor tingkat keaktifan siswa diperoleh dihitung sebagai berikut:


Presentase TK =

Keterangan : TK = Tingkat Keaktifan Siswa

Kriteria presentase skor aktivitas sama dengan kriteria aspek afektif dan aspek

psikomotorik siswa (Sudjana,2002:47).

Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 ( Sangat

Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x ≤3,40

(Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi).


73

Untuk mengukur seberapa besar peningkatan aktivitas diuji menggunakan uji

N-gain, disetiap pembelajaran aktivitas belajar siswa selalu diamati menggunakan

lembar observasi aktivitas hasilnya dibandingkan dan dihitung persen peningkatan

aktivitasnya.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Hasil penelitian yang akan

diuraikan dalam bab ini yaitu analisis dan pembahasan hasil belajar kimia siswa

meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan aktivitas siswa berkaitan dengan

model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMA N

14 Semarang setelah dilakukan pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen

(X-1) dan kelas kontrol (X-2).

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 sampai

dengan 23 April 2015 pada siswa kelas X-1 dan X-2. Kelas X-1 terpilh sebagai kelas

eksprimen, sedangkan kelas X-2 terpilih sebagai kelas kontrol. Materi pokok yang

dipilih adalah hidrokarbon dan minyak bumi.

4.1.2 Analisis Data Awal

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data awal terhadap

kelas populasi dengan memperhatikan rumus tertentu, ketentuan dan kriteria yang

74
75

telah disajikan pada Bab 3. Perhitungan selengkapanya terdapat pada Lampiran 4

halaman 116, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 4.1. Uji normalitas

data populasi ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell.

Tabel 4.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi

Kelas Kriteria
X.1* 4,64 7,81 Normal
X.2* 4,70 7,81 Normal
X.3 3,31 7,81 Normal
X.4 4,64 7,81 Normal
*=sampel penelitian

Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hitung untuk populasi kurang

dari tabel . Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai populasi adalah

berdistribusi normal.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian pada

kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelompok sampel

memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut memiliki homogenitas. Dalam

penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Setelah dilakukan dilakukan

uji homogenitas data awal terhadap populasi dengan memperhatikan rumus,

ketentuan, dan kriteria yang telah disebutkan pada Bab 3, diperoleh hasil seperti yang

disajikan dalam Tabel 4.2. Uji homogenitas data awal ini dilakukan dengan program

Microsoft Excell.
76

4.2. Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Populasi

Data Kriteria
Nilai UAS 1,3906 7,81 Homogen

Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hitung < tabel. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa varians populasi adalah sama. Dengan kata lain, populasi
memiliki homogenitas, sehingga populasi berangkat dari kondisi awal yang sama.
Perhitungan yang selangkapnya ada pada lampiran 5 halaman 120

4.1.2.3 Analisis Varians 1 Jalan

Untuk menguji adanya tidak adanya perbedaan rata-rata dalam populasi secara

signifikan yaitu dengan menggunakan uji Anava 1 jalan, analisis menggunakan nilai

UH pelajaran kimia sebelumnya. Hasil Perhitungan dari data populasi diperoleh hasil

seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.3. Uji kesamaan rata-rata awal ini dilakukan

dengan menggunakan Microsoft Excell.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kesamaan rata-rata

Data
Nilai UH Kimia 0,947 2,66

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dengan melihat daftar F dengan dk

pembilang 3 dan dk penyebut 140 dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat F = 2,66.

Ternyata diperoleh Fhitung = 0,947 lebih kecil dari Ftabel= 2,66. Jadi H0 diterima

dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil

belajar secara signifikan rata-rata nilai UH pelajaran kimia dalam populasi. Dengan
77

kata lain keempat kelas memiliki kesamaan dalam rata-rata hasil UH pelajaran kimia.

Perhitungan Selengkapnya terdapat pada Lampiran 24 halaman 210

4.1.3 Analisis Data Akhir

4.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes dan data angket

yang diperoleh beristribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data

akhir terhadap hasil tes akhir (postest) kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh

hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.4. Uji normalitas data akhir yang

dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir

Data Kriteria
Kelas 6,7153 7,81 Normal
Eksperimen
Kelas Kontrol 6,8277 7,81 Normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 Halaman 220

Berdasarkan dk = k-3 = 6 – 3 = 3 dan α = 5%, diperoleh nilai = 7,81.

Dari hasil analisis tersebut, diperoleh kelas sampel (kelas eksperimen dan

kelas kontrol) lebih kecil dari , maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data nilai tes akhir untuk kelas sampel berdistribusi normal
78

4.1.3.2 Uji Hipotesis

4.1.3.2.1 Aktivitas Belajar Siswa

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar kelompok

eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model Project Based Learning

lebih besar daripada aktivitas belajar kelompok kontrol dengan menggunakan model

ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan rata-rata uji t satu pihak ini digunakan

untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah

Ho : aktivitas belajar kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dengan

aktivitas belajar dan kelompok kontrol.

Ha : aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada aktivitas belajar

kelas kontrol.

Pada perhitungan aktivitas dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria

pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤ ttabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar

distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 =

68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 11,2317 untuk aktivitas siswa. Karena t

hitung > ttabel maka Ho ditolak. Artinya aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi

daripada aktivitas belajar kelas kontrol. Analisis data aktivitas siswa dapat dilihat

pada lampiran 30 halaman 222


79

4.1.3.2.2 Rata-rata Hasil Belajar Kognitif

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar

kognitif kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model

Project Based Learning lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok

kontrol dengan menggunakan model ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan

rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik

yang diajukan dalam uji ini adalah

Ho : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau

sama dengan rata-rata hasil belajar kognitif dan kelompok kontrol.

Ha : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-

rata hasil belajar kognitif kelas kontrol.

Pada perhitungan hasil belajar kognitif dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria

pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤t tabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar

distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 =

68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 3,2674. Karena thitung > ttabel maka Ho

ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada

rata-rata hasil belajar kognitif kelas kontrol. Analisis data rata-rata hasil belajar

kognitif dapat dilihat pada Lampiran 31 halaman 224


80

4.1.3.4 Uji Gain

4.1.3.4.1 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

Uji gain bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman siswa

sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan rata-rata hasil

belajar kognitif siswa individu maupun klasikal antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat diperoleh melalui selisih antara nilai pretest dan nilai postest. Diketahui

kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dengan hasil pretes 28

dan postes 84 digeroleh n-gain sebesar 0,78 yang tergolong kriteria tinggi. Sedangkan

siswa nomor 1 kelas kontrol dengan hasil pretes 56 dan postes 72 digeroleh n-gain

sebesar 0,36 yang tergolong kriteria sedang. Secara klasikal, harga n-gain kelas

eksperimen sebesar 0,61 tergolong dalam kriteia sedang. Sedangkan n-gain kelas

kontrol sebesar 0,57 tergolong dalam kriteria sedang. Berikut hasil analisis klasikal

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Klasikal


Kategori
Peningkatan
Kelas Tinggi (%) Sedang Rendah (%) N-gain
(%)
(%)
Eksperimen 36,1 55,6 8,3 0,61 61
Kontrol 26,5 67,6 5,9 0,57 57
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 halaman 226

Hasil N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1
81

80
67.6
70 61
55.6 57
60

Persentase
50 Kelas Ekperimen
40 36.1 Kelas Kontrol
26.5
30
20
8.3 5.9
10
0
Tinggi Sedang Rendah N-gain

Gambar 4.1 Grafik N-gain Hasil Belajar Kogntif Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

4.1.3.4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran menggunakan model project

based learning di amati dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir untuk

penilaiannya dilakukan pada saat pertemuan kedua dan keenam. Uji peningkatan

aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal dilakukan pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas

eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-rata aktivitas pada awal pertemuan 66

dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang.

Secara klasikal, harga n-gain kelas eksperimen sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia

sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,45 tergolong dalam kriteria sedang.

Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-

turut adalah 87,5 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria

tinggi. Berikut hasil analisis klasikal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada

Tabel 4.6
82

Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal

Kategori Peningkatan
Kelas N-gain
Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (%)
Eksperimen 44,4 55,6 0 0,64 64
Kontrol 8.8 85.3 5.9 0,45 45
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 227

Hasil N-gain aktivitas belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2

90 85.3
80
70 65
Presentase N-gain

60 55.6
50 44.4 45
40 Kelas Eksperimen
30 Kelas Kontrol
20
8.8 5.9
10 0
0
Tinggi Sedang Rendah N-gain
Kategori Peningkatan

Gambar 4.2 Grafik N-Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal

3.73.4 3.6 3.7


4 3.3 3.43.2 3.3 3.33.5 3.3
rata-rata tiap indikator

3.5 2.9 2.9 3


3
2.5
2
1.5
1
0.5
0 Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol

indikator

Gambar 4.3. Rata-rata Skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa


83

4.1.3.5 Analisis Deskriptif untuk data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Analisis deskriptif data hasil belajar afektif dan psikomotorik dilakukan

untuk mengetahui aspek afektif meliputi aspek kehadiran siswa didalam kelas,

kejujuran, minat terhadap pembelajaran, kedisplinan mengerjakan tugas, keberanian,

menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, dan sopan satun dalam perilak

atau bicara sedangkan aspek psikomotoriknya adalah kemampuan menyiapkan alat

dan bahan praktikum, keterampilan melaksanakan praktikum, kemampuan melakukan

pengamatan, kemampuan menyajikan dan mempresentasikan hasil praktikum siswa.

Analisis deskriptif nilai afektif diperoleh nilai rata-rata aspek afektif dan skor total

aspek afektif. Kelas eksperimen memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 87 dan skor

total rata-rata aspeknya adalah 27,58 termasuk kategori sangat baik, sedangkan pada

kelas kontrol memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 81 dan skor total rata-rata

aspeknya adalah 25,88 termasuk kategori baik. Sedangkan untuk skor rata-rata tiap

aspek kelas eksperimen adalah 3,46 yang termasuk kategori sangat tinggi dan kelas

kontrol sebesar 3,25 yang termasuk kategori tinggi. Berikut hasil analisis persentase

skor deskriptif aspek afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa

Data Rata – rata skor Persentase Skor Kriteria


Tiap Aspek (%)
Kelas Eksperimen 3,46 86,198 Sangat Baik
Kelas Kontrol 3,25 80,882 Baik

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase skor afektif pada kelas eksperimen

sebesar 86,198 % berkriteria sangat baik dan kelas kontrol sebesar 80,882 %
84

termasuk kriteri baik. Untuk nilai rata-rata tiap aspek afektif kelas eksperimen dan

kelas kontrol dalam lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen

Kelas
No Aspek Kriteria
Ekperimen
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 3,880 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,176 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 3,306 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,444 Sangat Tinggi
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
5 tugas didepan kelas 3,287 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 3,407 Sangat Tinggi
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
7 kelompok 3,417 Sangat Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,667 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 228
Tabel 4.9 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Kontrol

Kelas
No Aspek Kriteria
Kontrol
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 4,000 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,010 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 2,931 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,049
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
5 tugas didepan kelas 3,176 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 2,971 Tinggi
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
7 kelompok 3,186 Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,559 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 230

Hasil rata-rata nilai afektif tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada
Gambar 4.4
85

4.5
4.0
3.5

Skor rata-rata
3.0
2.5
2.0
1.5 Kelas Ekspeimen
1.0
0.5 Kelas Kontrol
0.0

Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif

Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa model project based learning

pada kelas ekperimen, dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran baik dalam diskusi kelompok dan penyampain pendapat. Penilaian

aspek psikomotorik siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat

melakukan praktikum. Ada lima aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik

didalam kelas, dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup,

rendah dan sangat rendah (skor berturut-turut 4 sampai 1). Jumlah aspek dan kategori

yang diobservasi untuk kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Skor total rata-

rata aspek psikomotorik kelas eksperimen mencapai 27,12 atau mencapai persentase

84,7512 % sehingga termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan Skor total rata-rata

aspek psikomotorik kelas kontrol mencapai 24,99 atau mencapai persentase 78,1080

% sehingga termasuk kriteria baik. Untuk hasil analisis persentase skor aspek

psikomotorik siswa kelas eksperimen mampu siswa pada kelas kontrol dapat dilihat

pada Tabel 4.10.


86

Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa

Data Rata – rata Persentase skor Kriteria


total skor
Kelas Eksperimen 27,12 84,7512 Sangat Baik
Kelas Kontrol 24,99 78,1080 Baik

Hasil analisis rata-rata tiap aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen maupun kelas

kontol dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan tabel 4.12

Tabel 4.11 Hasil Analisis Rata – rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas
Eksperimen

No Kelas
Aspek Kriteria
Eksperimen
1 Sangat
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
3,713 Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan
persiapan alat dan bahan 3,250 Tinggi
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan
menggunakan alat praktikum 3,343 Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur
kerja 3,102 Tinggi
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
kerjasama dalam kelompok 3,241 Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
pengamatan 3,250 Tinggi
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil Sangat
dan laporan praktikum 3,481 Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan Sangat
kebersihan tempat dan alat praktikum 3,741 Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 246

Tabel 4.12 Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol

No Kelas
Aspek Kriteria
Kontrol
87

1 3,588 Sangat
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan 2,755
alat dan bahan Cukup
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan 2,990
menggunakan alat praktikum Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur 2,765
kerja Cukup
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama 3,127
dalam kelompok Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan 2,529
pengamatan Cukup
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil dan 3,324
laporan praktikum Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan 3,916 Sangat
tempat dan alat praktikum Tinggi
Keterangan : Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 37 halaman 234

Hasil rata-rata skor tiap aspek psikomotorik tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol

terdapat pada Gambar 4.5

4,500
4,000
3,500
Skor rata-rata

3,000
2,500
Kelas
2,000 eksperimen
1,500 Kelas Kontrol
1,000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek Psikomotorik

Gambar 4.5. Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik

Berdasarkan data persentase skor aspek afektif dan aspek psikomotorik bahwa

ada perbedaan hasil skor rata-rata skor pada tiap-tiap aspek psikomotorik. Sebenarnya
88

siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mendapatkan pengetahuan tentang

tata cara praktikum, penggunaan alat dan bahan, juga keselamatan laboratorium dari

guru pengampu mata pelajaran kimia disekolah. Namun, siswa sering kali lalai dalam

pengaplikasiannya. Oleh karena itu, siswa kelas eksperimen dingatkan lagi tentang

cara penggunaan alat dan bahan praktikum dengan baik dan benar. Mereka diberi

tugas untuk membuat alur praktikum dan memahami prosedur praktium dan dituntut

teliti dalam pelaksanaan dan pengamatan praktikum sehingga hasil praktikum lebih

baik. Penyusunan laporan praktikum juga harus sesuai dengan langkah-langkah

metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis,

pelaksanaan praktikum, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Dari hasil

perhitungan, rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dengan menggunakan

pembelajaran proyek lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol.

4.1.3.6 Analisis Deskriptif untuk Data Angket

Analisis deskriptif untuk angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa

terhadap pembelajaran proyek (project based learning). Berikut analisis persentase

skor dan rata-rata tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Hasil Analisis Data Angket


89

Rata - rata
Persentas Kriteri tiap Kriteri
No Pernyataan
e Skor a pernyataa a
n
Model Project Based Learning berlangsung Sangat
1. 84,03 3,36 Tinggi
menyenangkan dan tidak membosankan. Baik
Model Project Based Learning membuat
2. saya tertarik untuk memahami materi kimia 76,39 Baik 3,06 Tinggi
khususnya hidrokarbon dan minyak bumi
Model Project Based Learning pada materi
3. hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi 73,61 Baik 2,94 Tinggi
saya untuk lebih giat belajar.
Model Project Based Learning pada materi
4. hidrokarbon mudah dalam bekerjasama 74,31 Baik 2,97 Tinggi
atau bertukar pikiran dengan teman.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi
5. 73,61 Baik 2,94 Tinggi
meningkatkan kemandirian dan tanggung
jawab saya dalam belajar kimia.
Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan
6. 70,83 Baik 2,83 Tinggi
minyak bumi membuat saya berani untuk
berpendapat .
Model Project Based Learning pada materi
7. hidrokarbon melatih saya aktif dalam 76,39 Baik 3,06 Tinggi
pembelajaran
Proyek yang ditugaskan menggunakan
Model Project Based Learning pada materi
8. 77,78 Baik 3,11 Tinggi
hidrokarbon dan minyak bumi membuat
saya lebih terampil dan kreatif.
Saya merasa kimia adalah mata pelajaran
yang menyenangkan setelah menggunakan
9. 79,86 Baik 3,19 Tinggi
Model Project Based Learning dengan
menghasilkan proyek dan produk menarik.
Saya berharap Model Project Based
Learning dapat diterapkan pada materi
10. 83,33 Baik 3,33 Tinggi
selanjutnya dan pada pembelajaran di mata
pelajaran lainnya.

Rata-rata skor angket 77,01 Baik 3,08 Tinggi

Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 halaman 246


Hasil analisis persentase skor tiap pernyataan dapat dilihat pada gambar 4.6
90

90.00
84.03 83.33
85.00
79.86
80.00 77.78
76.39 76.39
75.00 73.61 74.31 73.61
70.83
70.00
65.00
60.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Presentase Skor

Gambar 4.6 Grafik Persentase Skor Data angket

Sedangkan hasil analisis rata-rata skor tiap aspek terdapat pada gambar 4.7

3.50
3.40 3.36 3.33
3.30
3.19
3.20 3.11
3.06 3.06
Rata-rata

3.10
3.00 2.94 2.97 2.94
2.90 2.83 Rata-rata skor
tiap aspek
2.80
2.70
2.60
2.50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek

Gambar 4.7 Grafik Rata-rata Skor Tiap Pernyataan Angket


91

4.2 Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa dalam

penerapan model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak

bumi di SMA N 14 Semarang. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Anni, 2012:270). Aspek kognitif di analisis menggunakan hasil tes

yang sebelumnya sudah diujicobakan. dan hasil belajar dalam aspek afektif dan

aspek psikomotorik di amati menggunakan lembar observasi. Penelitian ini

diawali dengan pelaksanaan pembelajaran materi hidrokarbon dan minyak bumi.

Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberikan tes untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa. Kelas eksperimen dikenai model

Project Based Learning dan siswa dituntut dapat menghasilkan suatu produk atau

proyek tententu, sedangkan kelas kontrol dikenai metode ceramah dan diskusi

yang biasa guru lakukan. Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, kelas

eksperimen dan kelas kontrol berawal dari kondisi yang sama, yaitu setelah diuji

dengan uji normalitas populasi dan uji homogenitas populasi yang menunjukan

bahwa populasi berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians/homogen.

Kemudian diuji kesamaan dua rata-rata populasi yang menujukan bahwa populasi

memiliki kesepadanan. Hal ini menunjukan bahwa populasi tersebut memiliki

karakteristik subyek yang tidak jauh berbeda atau sama.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan

menggunakan metode tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi

agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa

91
92

(Djamarah, 2010:46). Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa perlunya

penekanan pada konsep kimia, penerapan pembelajaran yang kontekstual,

inovatif, kreatif serta bermakna dengan metode pembelajaran yang dilakukan

tidak hanya satu arah melainkan dua arah agar siswa mendapatkan kesempatan

untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pemahaman konsep

meningkat. Suatu proses belajar akan baik, apabila proses belajar dapat

membangkitkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar akan muncul apabila siswa

diberikan kesempatan untuk menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri.

Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Aktifitas merupakan hal terpenting dalam belajar. Hal ini sesuai

dengan pendapat Munawaroh, A (2103) yang menyatakan bahwa aktivitas yang

optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Penerapan project based learning dapat meningkatkan motivasi

(Hutasuhut, 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui keterlibatannya

secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan

kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata (Sastrika et

al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya perilaku anggota

kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek dilakukan secara

kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang

berhubungan dengan kehidupan siswa. Model Project Based Learning diduga

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran

Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek menekankan siswa

dalam menghasilkan suatu proyek yang berkaitan dengan masalah-masalah yang

ada dalam pembelajaran. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok

92
93

sehingga siswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran dan dapat memecahkan suatu

masalah sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.

4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen

Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menerapkan model project

based learning. Siswa dalam pembelajaran dituntut untuk melakukan kerja proyek

yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan

(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,

memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan kegiatan

investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara

mandiri (Wena, 2011:144). Di dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa akan

termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar mereka, produk yang dibuat siswa

selama proyek dapat diukur oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam

pembelajaran berbasis proyek guru tidak terlibat aktif dan melatih secara

langsung, namun menjadi fasilitator. Dalam penelitian ini, pembelajaran project

based learning dilakukan dengan beberapa tahapan yakni diawali dengan

penetuan pertanyaan mendasar, mengidentifikasi masalah riil (searching),

merumuskan strategi pemecahan masalah (solving), menyusun perencanaan

(designing), pemantauan (monitoring), menghasilkan produk (producing),

menguji produk (evaluating) (Morgil,Inci et al.,2008).

Pada awal pembelajaran guru memberikan sebuah penjelasan mengenai

model project based learning dan memberikan pertanyaan mendasar terkait

proyek yang menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan yang

diajukan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari untuk peserta didik. Melalui

pertanyaan awal tersebut, guru mulai mengarahkan peserta didik pada proyek

93
94

yang akan dikerjakan peserta didik. Penyusunan jadwal aktivitas proyek bersama-

sama menjadi salah satu cara agar peserta didik dapat berusaha menyelesaikannya.

Produk dikerjakan secara berkelompok dan hasilnya akan dipresentasikan pada

minggu ketiga. Produk ini berkaitan dengan materi yang berkaitan, sedangkan

untuk tugas proyek siswa diminta membuat makalah singkat mengenai produk

yang mereka buat. Selain itu siswa juga diberi tugas untuk mengerjakan lembar

proyek yang diberikan guru mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pada

akhir pembelajaran diharapkan dengan membuat produk yang berkaitan dengan

materi bumi seperti lilin hias, lilin aromaterapi, balsam, briket, semir sepatu cair,

dll. Siswa diharapkan lebih aktif meneliti dan aktif mencari tahu pengetahuannya

melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan produk yangg akan mereka buat.

Dalam tugas proyek tentunya menyangkut soal–soal yang mengasah kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah sehingga diharapkan hasil belajar siswa

meningkat. Pada pertemuan terakhir siswa di beri postest berupa soal pilihan

ganda sebanyak 25 butir soal dengan alokasi waktu 60 menit. Tes hasil belajar ini

sebelumnya telah diujicobakan di kelas ujicoba, kemudian dilakukan uji validitas,

reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran item soal. Analisis soal ujicoba

dapat dilihat pada (Lampiran 9 halaman 133). Berdasarkan perhitungan diperoleh

hasil bahwa tes tersebut reliabel dan item soal yang digunakan memenuhi validitas

item. Pada aspek afektif dan psikomotorik digunakan lembar observasi yang

sebelumnya telah diujicobakan. Pada angket digunakan lembar observasi yang

sebelumnya telah diujicobakan untuk mengetahui reliabilitasnya (Lampiran 46

halaman 246) dan dalam penilaian aktivitas menggunakan lembar penilaian

94
95

aktivitas. Pada akhir jam pelajaran siswa diminta mengisi angket respon terhadap

model pembelajaran berbasis proyek pada materi hidrokarbon dan minyak bumi.

4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol

Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

ceramah dan diskusi, jam pelajaran sama dengan kelas eksperimen. Perlakuan

pada kelas kontrol tentunya berbeda dengan kelas ekperimen namun insturumen

penilaian yang digunakan tetap sama. Jumlah jam pelajaran kelas kontrol juga

sama dengan kelas ekperimen. Siswa kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan

model ceramah dan diskusi. Pada kelas kontrol guru disini sebagai pusat informasi

dan pembelajaran hanya terjadi satu arah. Dalam kegiatan diskusi siswa diamati

tingkat keaktifannya dan hasilnya dibandingkan dengan kelas ekperimen yang

menggunakan model project based learning.

4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar

Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol diadakan tes hasil belajar yang mencakup aspek kognitif. Hasil dari tes

hasil belajar kognitif kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji perbedaan

rata-rata (satu pihak kanan) dan uji peningkatan atau N-gain. Pada uji normalitas

menunjukan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal. Hasil belajar

kedua kelas sampel berupa nilai pretest dan postest kemudian diuji dengan uji

normal gain untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif

setelah diterapkan model Project Based Learning. Berdasarkan Gambar 4.1

menunjukan bahwa grafik peningkatan hasil belajar kognitif klasikal untuk kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingakan kelas kontrol, diperoleh nilai <g> sebesar

95
96

0,61 untuk kelas eksperimen dengan kriteria peningkatan sedang dan untuk kelas

kontrol diperoleh nilai <g> sebesar 0,57 dengan kriteria peningkatan sedang.

Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen terjadi karena pada kelas

eksperimen menggunakan proyek dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Purworini (2006) dimana kelas yang

difasilitasi pembelajaran berbasis proyek hasil belajarnya meningkat. Hasil rata-

rata tes hasil belajar pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-

turut 42,8571 dan 41,4118, sedangkan rata-rata postest 77,4444 dan 75,2941. Pada

kelas eksperimen dan kelas masih ada siswa yang belum tuntas sebesar 10 dan 17

siswa.

Peningkatan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis

proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk

melakukan suatu kegiatan yaitu berupa penyelidikan. Melalui penyelidikan, siswa

belajar untuk bereksplorasi atau melakukan penemuan dengan cara berinteraksi

dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Adanya interaksi tersebut siswa dilatih

untuk belajar mandiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam tugas

proyek. Melalui kegiatan penyelidikan siswa diberikan pengalaman langsung dan

diberikan kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri dengan

memberikan kesempatan siswa untuk menuangkan ide-ide atas proyek yang

dikerjakan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna karena

siswa terlibat langsung dalam pembelajaran (Susilowati,2013). Pada

pembelajaran berbasis proyek siswa diberi kesempatan untuk melakukan

penemuan atau eksplorasi dengan cara melakukan penyelidikan dan presentasi.

Adanya keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan proyek (penyelidikan dan

96
97

presentasi) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan

sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan

penelitian Widyaningrum (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran proyek

berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas hasil belajar siswa SMA 1

Parakan Temanggung. Hal ini membuktikan penerapan model project based

learning pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Analisis peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada penerapan model project

based learning dapat dilihat pada (Lampiran 32).

Hasil analisis perbedaan dua rata-rata (1 pihak kanan) menggunakan uji t-

test untuk hasil belajar kognitif, diketahui nilai thitung (3,2674) lebih dari ttabel,

dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan sebesar dk = 36 + 34 -2= 68

diperoleh t tabel 1,668 hasil menunjukan bahwa t hitung 3,2674 > t tabel 1,668. Hal ini

membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada

rata-rata hasil belajar kelas kontrol setelah adanya penerapan project based

learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning dapat

meningkatkan hasil belajar kognitif materi hidrokarbon dan minyak bumi. Hasil

rata-rata tes hasil belajar pretest dan postest terdapat pada Gambar 4.8.

100
77.4444 75.2941
80
Nilai Rata-rata

60
42.8571 41.4118 Kelas Eksperimen
40 Kelas Kontrol
20

0
Pretest Postest

Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa

97
98

Pada Gambar 4.7 dapat disimpulkan hasil pretest maupun postest kelas

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan proses

pembelajaran kelas eksperimen siswa terbiasa aktif dalam pembelajaran yang

meliputi diskusi, analisis masalah, dan presentasi. Perlakuan tersebut

mengakibatkan siswa lebih memahami pelajaran dengan mandiri. Dalam hal ini

siswa mencari sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan yang aktif dalam

pembelajaran, sehingga siswa menjadi pusat kegiatan belajar bukan guru.

Pemberian tugas proyek siswa yang berbeda-beda menumbuhkan rasa ingin tahu

siswa terhadap materi yang dipelajari. Model project based leaning dinyatakan

dengan pembelajaran yang menghasilkan suatu produk nyata. Dapat dilihat juga

bahwa model project based leaning dapat meningkatkan hasil belajar afektif dan

psikomotoriknya, penilaian menggunakan lembar observasi, hasil analisis rata-rata

skor tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut yaitu 3,46

dan 3,25. Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukan lima aspek afektif kelas

eksperimen tergolong sangat tinggi yaitu kehadiran, kedisplinan mengerjakan

tugas, menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, sopan santun dalam

berbicara, sedangkan aspek kejujuran, minat pembelajaran, kedisplinan,

keberanian, menghargai pendapat, kerjasama mempunyai kriteria tinggi.

Persentase nilai afektif kelas eksperimen sebesar 86,198% termasuk kategori

sangat baik. Sedangkan untuk kelas kontrol, tiga aspek yang tegolong sangat

tinggi yaitu kehadiran, sopan santun dalam berbicara, sedangkan aspek kejujuran,

minat pembelajaran, kedisplinan, keberanian, menghargai pendapat, kerjasama

mempunyai kriteria tinggi. Persentase nilai afektif kelas kontrol sebesar 80,882%

temasuk kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran berbasis

98
99

proyek siswa kelas eksperimen dibebani untuk membuat proyek yang

menghasilkan produk sehingga mereka harus dapat mengatur jadwal untuk

pembuatan proyeknya di akhir pembelajaran karena dalam pembelajaran

dibutuhkan kerjasama, tanggungjawab, kedisplinan untuk mencapai hasil proyek

yang maksimal, sedangkan untuk kelas kontrol hanya dibebani tugas membuat

bahan presentasi dikelas untuk bahan diskusi kelompok. Nilai hasil belajar afektif

kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan diskusi. Dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar afektif kelas ekperimen dengan model project

based leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan

diskusi.

Sedangkan untuk hasil belajar psikomotorik, diperoleh rata-rata total aspek

untuk kelas eksperimen 27 dan 25 untuk kealas kontrol. Berdasarkan Gambar 4.4

menunjukan tiga aspek psikomotorik kelas eksperimen tergolong sangat tinggi

yaitu kemampuan siswa dalam persiapan praktikum, kemampuan siswa dalam

memaparkan hasil laporan praktikum, dan kemampuan siswa dalam melakukan

kebersihan tempat dan alat praktikum, sedangkan aspek kemampuan siswa dalam

kelengkapan persiapan alat dan bahan, kemampuan siswa dalam penguasaan

proedur kerja, kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama dalam kelompok,

kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan mempunyai kriteria tinggi,

dengan persentase skor rata-rata yaitu 84,7512 % yang termasuk kriteria sangat

baik. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya ada dua aspek yang tergolong sangat

tinggi yaitu aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum dan kemampuan

siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum, dengan presentase

99
100

skor rata-rata yaitu 78,1080 % termasuk kriteria baik. Ha ini sejalan dengan

penelitian Anggraini (2012), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode

proyek terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Dalam

aspek psikomotorik perbedaan terletak pada saat memaparkan hasil dan laporan

praktikum, kelas eksperimen memiliki kemampuan lebih tinggi untuk

menjelaskan secara lengkap dan sesuai dengan hasil praktikum. Untuk aspek

lainnya dalam praktikum siswa memiliki kemampuan yang hampir sama, karena

pada dasarnya kegiatan praktikum di laboratorium menggunkan lembar kerja

praktikum yang sama, yang dibedakan adalah pada saat awal sebelum praktikum

siswa kelas eksperimen diberikan tugas untuk merencanakan cara kerja praktikum

sehingga siswa kelas eksperimen lebih baik dalam pemahaman kerja praktikum.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2014) yang

menyatakan bahwa metode proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen

dengan model Project Based Leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol

dengan model ceramah dan diskusi.

Hasil analisis data angket respon siswa menunjukan bahwa penerapan

project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatakan

berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning: Hasil analisis

data angket respon siswa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan

project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatan

berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning menyenangkan,

menarik, memotivasi untuk giat belajar, meningkatkan kemandirian,

meningkatkan keafktifan dan kreativitas dalam pembelajaran. Guru kelas tertarik

100
101

dan beranggapan bahwa model pembelajaran berbasis proyek mampu membuat

siswa belajar secara mandiri, dapat meningkatkan aktivitas siswa karena

pembelajaran ini lebih menekankan siswa untuk beraktivitas serta mampu

membuat siswa untuk aktif untuk menemukan konsep secara mandiri sehingga

nantinya siswa mendapatkan pemahaman mengenai konsep materi yang matang.

Pada Gambar 4. menunjukan bahwa terdapat dua pernyataan yang memiliki

presentase yang tergolong sangat baik yaitu pernyataan model project based

learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan dan model project

based learning diharapkan dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada

pembelajaran di mata pelajaran lainnya, sedangkan pernyataa lainnya tergolong

baik, hal ini disebabkan siswa dalam kelompok pembelajaran, merasa bebas

beraktivitas dan mencari pengalaman dan pengetahuan melalui kerja proyek yang

menghasilkan produk bertema hidrokarbon dan minyak bumi. Presentase skor

rata-rata data angket adalah 77,01 %yang tergolong kriteria baik dan untuk rata-

rata tiap pernyataan 3,08 termasuk kriteri tinggi.

Fokus Pembelajaran Model Project Based Leaning terletak pada prinsip

dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi

pemecahan masalah dan kegiatan tugas bermakna, serta memberi kesepatan untuk

mengkontruksi pengetahuannya sendiri yang dinyatakan dengan pembelajaran

yang menghasilkan suatu produk (Thomas, dkk(1999), dalam Wena, 2012).

Analisis nilai produk dan proyek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel

4.1

101
102

Tabel 4.14 Nilai Produk Kelas Eksperimen

Produk Nilai rata-rata Kriteria


Laporan Individu 79,5 Baik
Makalah 81,5 Baik
Presentasi Produk 84,7 Sangat Baik

Pada model Project Based Leaning menghasilkan produk berupa makalah,

presentasi produk. Berdasarkan hasil analisis proyek dan produk pada Tabel 4.1

menunjukkan nilai proyek dan produk telah mencapai rata – rata > 80 termasuk

kriteria baik.

4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi peserta didik pada kelas eksperimen terjadi

peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari pertemuan pertama hingga

pertemuan akhir. Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah baik namun

hanya beberapa aspek yang muncul dari beberapa siswa, hal itu dimungkinkan

karena di awal pembelajaran guru telah memberikan arahan-arahan mengenai

proses pembelajaran yang akan berlangsung sehingga siswa sudah

mempersiapkannya terlebih dahulu. Untuk kelas kontrol aktivitas belum terlihat

sama sekali.

Uji peningkatan aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal

dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji

gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-

rata aktivitas pada awal pertemuan 66 dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain

sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang. Hasil peningkatan aktivitas terdapat

pada Tabel 4.6. Terlihat pada tabel, secara klasikal harga n-gain kelas eksperimen

102
103

sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar

0,45 tergolong dalam kriteria sedang (Gambar 4.2). Sedangkan nilai rata-rata

aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87,5 yang

termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria tinggi. Pada Tabel

2 dapat diketahui skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Berdasarkan Gambar 4.3. Pada kelas eksperimen terdapat lima indikator

aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, listening activities,

writing activities, motor activities, dan emotional activities, untuk oral activities

dan mental activities tergolong tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat satu

indikator aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, motor

activities, dan emotional activities, untuk tiga indikator lainnya tergolong tinggi.

Adanya perbedaan ini dikarenakan siswa kelas eksperimen dengan menggunakan

model project based learning lebih meluangkan waktunya untuk aktif dalam

mengerjakan tugas-tugas bermakna seperti produk dan proyek diluar sekolah

sehingga mereka termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya sedangkan kelas

kontrol hanya mendapatkan tugas sederhana. Kelas eksperimen diberi tugas untuk

membuat proyek atau produk yang berkaitan dengan materi hidrokarbon dan

minyak bumi, Penelitian yang dilakukan dapat mendorong aktivitas antar

kelompok dan berlangsung sangat semangat. Siswa berparsisipasi aktif dan

menikmati cara belajar yang menggunkan penerapan project based learning.

Siswa secara kritis mengungkapakan ide-ide dalam kelompok, mulai dari

merencanakan sesuatu tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses secara

kolaboratif dan bermakna, menyimpulkan, hingga saling menukar informasi di

103
104

antara kelompok sebelum kemudian dilakukan presentasi kelompok (Rais, 2010).

Pada tahapan presentasi, setiap kelompok dilatih untuk aktif, berpikir kritis dalam

menanggapi masalah, memberi solusi, dan saling memberi penilaian. Hal paling

penting dari proses ini adalah siswa yang mengkontruksi belajaranya secara aktif,

tidak lagi diintervensi oleh guru secara penuh, melainkan guru hanya menjadi

fasilitator bagi siswa yang mengajukan pertanyaan.

Penerapan project based learning dapat meningkatkan motivasi

(Hutasuhut, Saidun. 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui

keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang

dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata

(Sastrika et al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya

perilaku anggota kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek

dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan

masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis

proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pebelajar

(Jagantara et al., 2014). Selain itu pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa

untuk melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu seperti penyelidikan. Melalui

kegiatan yang dilakukan atau pengalaman langsung yang telah didapatkan oleh

siswa dalam mengerjakan tugas atau proyek dapat menjadikan siswa lebih

memahami materi sehingga hasil belajar yang didapat menjadi maksimal

(Susilowati et al., 2013).

Pengetahuan baru sebagai hasil belajar. project based learning

memberikan ruang gerak bagi pebelajar dalam berkreasi dan melakukan kerja

proyek dalam upaya menemukan informasi-informasi baru dari berbagai sumber

104
105

informasi (Rais, 2010). Hal ini didukung oleh penelitian Susilowati (2013)

menyatakan bahwa aktivitas yang tinggi pada umummya diikuti dengan hasil

belajar yang tinggi pula. Hal paling penting dari proses ini adalah siswa yang

mengkontruksi belajaranya secara aktif, tidak lagi diintervensi oleh guru secara

penuh, melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa yang mengajukan

pertanyaan. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan aktivitas kelas

eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih baik

dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa project

Based learning pada kelas ekperimen dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Putriari (2013) bahwa ada pengaruh positif aktivitas belajar peserta didik dalam

pembelajaran Project Based Learning.Dalam project based kearning siswa

mampu mencari tahu dan bekerja aktif individu maupun kelompok untuk

mendapatkan informasi mengenai proyek yang akan mereka rancang dan mereka

hasilkan dalam pembelajaran hidrokarbon dan minyak bumi.

4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang diperoleh dalam penelitian dapat

digunakan manusia dalam memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

yang ada dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan untuk mengetahui seberapa

peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran tertentu

dalam proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang digunakan adalah

model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Dalam penelitian,

peneliti berusaha maksimal dalam pelaksanaannya. Namun hasil yang didapatkan

105
106

belum memuaskan. Hal ini karena ada beberapa kendala di dalam penelitian

diantaranya sebagai berikut:

(1) Model Project Based Learning merupakan hal baru bagi siswa kelas X di

SMA N 14 Semarang sehingga siswa masih terlihat canggung dalam

pelaksanaannya.

(2) Observer kesulitan dalam melakukan pengamatan pada siswa. Ketika

observer menilai aktivitas siswa, observer merasa kesulitan untuk menghafal

nama dengan subjek individu yang akan dinilai karena siswa setiap harinya

berpindah-pindah tempat duduk, walaupun peneliti sudah memberikan tanda

pengenal berupa name tag, namun masih dirasa sulit.

(3) Selain itu, waktu yang digunakan pembelajaran proyek dirasa kurang karena

banyak waktu yang dipakai untuk diskusi kelompok dan presentasi sehingga

penguatan materi dirasa masih kurang dalam proses pembelajaran dikelas.

106
107

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model

project based learning pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X

pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, diperoleh simpulan sebagai berikut.

Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi

dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA N 14

Semarang, dan nilai N-gain sebesar 61 % yang termasuk kriteria sedang, untuk

peningkatan aktivitas siswa kelas X nilai N-gain sebesar 64 % yang termasuk

kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang memperoleh model Project Based

Learning lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan model ceramah dan diskusi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan

control berturut-turut adalah 77,44 dan 75,29. Rata-rata skor total aspek afektif

kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan 25,88. rata-rata

skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut

adalah 27,19 dan 24,99. Proyek yang dibuat siswa kelas eksperimen dalam

pembelajaran mencapai nilai rata – rata > 80 termasuk kriteria baik.

107
108

5.2 Saran

Berdasarkan proses dan hasil penelitian diatas, bahwa:

1) peneliti dalam menyajikan konsep dan mengidentifikasi data, mayoritas siswa

dapat memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi serta meningkatknya

aktivitas siswa setelah diterapkan model Project Based Learning, sehingga

peneliti menyarankan guru dapat menjadikan model Project Based Learning

sebagi alternatif model pembelajaran untuk siswa di kelas X .

2) Guru sebaiknya selalu menekankan kepada siswa untuk mempelajari materi

terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar siswa dapat aktif ketika

pembelajaran berlangsung.

3) Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran dengan metode

Project Based Learning agar dapat membantu tenaga pendidik dalam

meningkatkan mutu pendidikan.


109

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Wahyu, dkk. Pengaruh Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan CTL


(Contextual Teaching ang Learning) melalui Metode Eksperimen dan
Proyek terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Minat Berwirausaha SMA
pada Materi Destilasi Kelas X SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Volume 1 Nol. Program Studi Kimia
Universitas Sebelas Maret.
Arikunto,S. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
-------------- 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
-------------- 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta
------------- 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Catharina, Tri Anni et al.2012. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES
Dewi, Lia Puspita. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Proyek terhadap Karakter
Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI SMA
Negeri 2 Mranggen. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Program
Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Djamarah,S.B dan Zain, Aswan. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement VsTraditional Methode: A-Six-Thousand
Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses.
American Journal of Physics, 6 (1): 64-80. Tersedia di http://aapt.org
[diakses 29-12-2014].
Halil, T. 2008. Prospective of Science Teachers Conceptualizations about Project-
Based Learning. International Journal of Instruction,1(1): 61-79.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harnanto, A.dkk.2009. Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Dinas Pendidikan
Hayati, Muriani Nur et al., 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA SMK Dengan
Model Kontekstual Berbasis Proyek. Innovative Journal of Curriculum and
Educational Technology 2 (1) (2013) Universitas Negeri Semarang.

109
110

Hutasuhut, S. 2010. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based


Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Pembangunan Pada Jurusan FE UNIMED. Pekbis
Jurnal, vol.2, No.1
Jagantara, I.M.W., Adnyana, P.B. & Widiyanti, N.l.P.M., 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Hasil
Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-journal Program
Pascasarjana Universitas pendidikan Ganesha, IV.
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Justiana, M & Muchtaridi. 2009. Chemistry 1 For Senior High School Year X
Bilingual Based On KTSP 2006. Yudhistira
Lasonen, J. & Vesterinen, P. 2000. Work-Based Learning in Vocational Higher
Education Programmes: A Finish Case of Project Learning. Journal
International Vocational Education and Training Association for career
and Technical Education, 3(4):1-18.
Morgil, I., Seyhan, H.G., Alsan, E.U. & Temel, S., 2008. The Effect WEB-Based
Project Aplications On Students' Attitudes Towards Chemistry. Turkish
Online Journal od Distance Education-TODJE, IX(2). 220-37.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Munawaroh, A, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Pencernaan SMP. Jurnal Pendidikan
Biologi Volume 1 Nol. Universitas Negeri Semarang
Ngalim Purwanto.1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ngalimun.2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Sleman: Aswaja Pressindo
Ngatmi, dkk. 2010. Perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia.Semarang : IKIP
PGRI Semarang Press.
Olatoye, R.A and Y.M Adekoya.2010. Effect of Project-Based, Demonstration and
Lecture Teaching Strategies on Senior Secondary Students‟ Achievement
in an Aspect of Agricultural Science. International Journal of Educational
Research and Technology, Vol 1 (1), 19-29
Oracle, Education Foundation.2009. Center for Technology in Learning, The Power
of Project Learning with Think Quest. SRI International Menlo Park, CA
111

Permana, I.2009.Memahami Kimia 1: SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Pusat


perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purba, Michael.2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Purworini, S.E. 2006. Pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya mengembangkan
habit of mind studi kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan. Jurnal
pendidikan inovativ 1(2):13.
Puspitasari, Dyah.2009. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok
Bahasan Hidrokarbon Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching
And Learning Berbasis WEB Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1
Semarang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Program Sarjana
Universitas Negeri Semarang.
Putriari, Marinda Ditya.2013. Keefektifan Project Based Learning Pada Pencapaian
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi
Program Linear. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Program
Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Rais, M., 2010. Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, -(3). 246-52.
Sardiman.2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sastrika, Ida Ayu K et al.,2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis. e-
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi IPA Volume 3
Siwa, IB et al., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran
Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif
Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA Volume 3
Sugiyono.2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Sujdana.2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Susilowati, I., Iswari, R.S. & Sukaesih, S., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Unnes Journal of Biology Education, II(1). 83-90.
Utami, Budi.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
112

Widyaningrum, I. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis


Proyek pada Materi Arthropoda Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa SMA 1 Parakan Temanggung (Skripsi). Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Kontemporer Inovatif Kontemporer.
Jakarta : Bumi Aksara.
Yalcin, Sema A.2009. The Effect of Project Based Learning on Science
Undergraduates Learning of Electricity, Attitude towards Physics and
Scientific Process Skills. International Online Journal of Educational
Sciences, 1 (1), 81-105
113

Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kelas X-1 (Kelas Eksperimen)

No Nama L/P
1 Aditya Rizqianto L
2 Ana Wahyuni P
3 Anisa Devi Rahmawati P
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari P
5 Anisa Nur Azizah P
6 Arby Tegar Artiarno L
7 Arum Rizkyanti P
8 Aulia Fahmi Nuralimi L
9 Cindy Nurul Kamila P
10 Conny Tria Shafira P
11 Dimas Cahya Junaedhi L
12 Endang Budi Mulyaningsih P
13 Faizal Imam Syachputra L
14 Fanny Cyntia Dewi P
15 Gina Amartya Dewanti P
16 Illham Prastyo Abadi L
17 Imalia Eka Purnamasari P
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti P
19 Laras Setya Fortuna Anggraeni P
20 Luthfian Mahdiyansyah L
21 Mayang Dwi Santy Mukti Pratiwi P
22 Mega Karisma Suwandi P
23 Muhammad Farchan Abdussalam L
24 Nurul Lita Hutami P
25 Refirendyan Dicky Pramana L
26 Sarah Hedinola P
27 Sindu Sadewo L
28 Sri Bimo Guntur Pamungkas L
29 Syafrida Mutiara Wassakinah P
30 Tri Lestari Widiastuti P
31 Vena Anissa P
32 Vinson Wahyu Pradana L
33 Wafi Arifin L
34 Windya Ardani Salsabilla P
35 Yessy Aviantary Putri P
36 Yusril Ihza Mahendra L
114
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas X-2 (Kelas Kontrol)

No Nama L/P
1 Adimufti Jati Permana L
2 Adrian Fajrianto P
3 Ardhita Putri Amalia P
4 Arina Dewi Fortuna P
5 Bekti Suryanto L
6 Bryan Satria Adikusuma P
7 Danis Indrawan L
8 Diaz Febyana Saputri P
9 Dinda Anggrianti P
10 Dini Rahmawati L
11 Elzanna Tresnaning Pasha P
12 Farhan Nurrazaq Sembodo L
13 Farida Susantie P
14 Ferry Awan Hamzah P
15 Lela Nuraini P L
16 Maesaroh P
17 Maulana Arya Mahendra P
18 Muhammad Iqbal Novta Dewangga L
19 Nabila Malicha Farchana P
20 Narendra Sanas Salsabila P
21 Navira Beta Anisa Amalia L
22 Novita Indrayani P
23 Nur Hadziq Haidar L
24 Panji Cahya Pratama P
25 R. Wiryono Wiranto L
26 Radhita Raras Laksitaningtyas L
27 Rama Bintang P
28 Retno Ayu Niken Widuri P
29 Risna Gina Sofiyani P
30 Rosita Febrihani L
31 Siti Nur Hidayati L
32 Veronica Anindya Daffa P
33 Yuniar Karisma Ramayani P
34 Zezen Evia Agustin L
115
Lampiran 3

DAFTAR NILAI ULANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 SEMARANG


TAHUN AJARAN 2014/2015

X -1 X -2 X -3 X-4
No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai
1 49 1 58 1 59 1 49
2 36 2 58 2 39 2 36
3 35 3 56 3 38 3 35
4 47 4 55 4 36 4 47
5 44 5 66 5 54 5 44
6 58 6 64 6 58 6 58
7 48 7 68 7 56 7 48
8 72 8 60 8 63 8 72
9 44 9 69 9 56 9 44
10 63 10 47 10 55 10 63
11 78 11 41 11 63 11 78
12 66 12 53 12 64 12 66
13 55 13 55 13 61 13 55
14 41 14 51 14 52 14 41
15 39 15 54 15 61 15 39
16 50 16 65 16 69 16 50
17 51 17 70 17 58 17 51
18 48 18 71 18 58 18 48
19 44 19 55 19 78 19 44
20 41 20 69 20 56 20 41
21 60 21 59 21 78 21 60
22 68 22 59 22 71 22 68
23 51 23 75 23 45 23 51
24 59 24 57 24 65 24 59
25 41 25 57 25 62 25 41
26 52 26 64 26 65 26 52
27 46 27 61 27 58 27 46
28 37 28 69 28 61 28 37
29 36 29 55 29 62 29 36
30 56 30 72 30 49 30 56
31 45 31 60 31 52 31 45
32 58 32 59 32 56 32 58
33 47 33 57 33 60 33 47
34 42 34 56 34 56 34 42
35 46 35 69 35 61 35 46
36 52 36 60 36 54 36 52
∑ 1800 ∑ 2170 ∑ 2090 ∑ 1800
n 36 N 36 n 36 n 36
̅ 50.28 ̅ 59.72 ̅ 58.80 ̅ 50.28
10.38 11.65 15.44 10.38
Lampiran 4 116

UJI NORMALITAS POPULASI

NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 1

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ̅ ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas Batas kls. untuk Z
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.671 11.1

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
117

UJI NORMALITAS POPULASI

NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 2

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 81 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 34 Rata-rata ( ̅ ) = 59.72
Rentang = 47 s = 11.65
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas batas kls. untuk Z
1 34 - 41 33.5 -2.25 0.4878 0.0521 1.8756 3 0.6741
2 42 - 49 41.5 -1.52 0.4357 0.139 5.004 3 0.8026
3 50 - 57 49.5 -0.83 0.2967 0.2371 8.5356 10 0.2512
4 58 - 65 57.5 -0.15 0.0596 0.1423 5.1228 8 1.6160
5 66 - 73 65.5 0.53 0.2019 0.1869 6.7284 7 0.0110
6 74 - 81 73.5 1.22 0.3888 0.0831 2.9916 5 1.3483
81.5 1.91 0.4719
4.7031
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.7031 11.1

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
118

UJI NORMALITAS POPULASI

NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 3

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 89 Panjang kelas = 10
Nilai minimal = 26 Rata-rata ( ̅ ) = 58.80
Rentang = 63 s = 15.44
Banyak kelas =6 n = 36
Batas Z untuk Peluang ( )
No Kelas Interval |luas kelas| Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z
1 26- 36 25.5 -2.15 0.4842 0.0591 2.1276 2 0.0077
2 37 - 48 36.5 -1.44 0.4251 0.1578 5.6808 7 0.3063
3 49 - 58 48.5 -0.73 0.2673 0.2632 9.4752 11 0.2454
4 59 - 69 58.5 -0.01 0.0040 0.2509 9.0324 5 1.8002
5 70 - 80 69.5 0.69 0.2549 0.1643 5.9148 8 0.7351
6 81 - 91 80.5 1.40 0.4192 0.0638 2.2968 3 0.2153
90.5 2.12 0.4830
3.3100
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
3.3100 11.1

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
119

UJI NORMALITAS POPULASI

NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 4

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas =7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ̅ ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval Kelas Batas kls. untuk Z
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
4.671 11.1

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
120
Lampiran 5

UJI HOMOGENITAS POPULASI


Hipotesis

H0 :

Ha : Tidak semua sama ,untuk = 1,2,3,4

Kriteria

H0 diterima jika ( )( )
Pengujian Hipotesis

Kelas Ni dk= ni-1 Si2 (dk) Si2 log Si2 (dk )log Si2
X-1 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
X-2 36 35 7.3492 257.2220 0.8662 30.3184
X-3 36 35 9.2340 323.1900 0.9654 33.7886
X-4 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
∑ 144 140 37.4856 1311.9960 3.8700 135.4487
Varians gabungan s

∑( )
S2 = = 9.3174
∑( )

Log S2 = 0.971804
Harga satuan B

B = (Log S2) ∑ (ni -1)

= 0.971804 x 140

= 136.0526

= (Ln 10) (B - ∑ (ni -1) log Si2

= 2.3026 { 136.0526 - 135.4487}

= 1.3906

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh = 7.81

Daerah penerimaan Daerah penolakan


H0 H0

1.3906 7.81

karena maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)


121

Lampiran 6
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.

Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 4A 7B 8C 3
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa 1C,2E,
2. Kekhasan atom karbon 3
karbon 6B
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 44B 11C 2
kuartener. dan kuartener
9D,19B,
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 27C 26D, 3B, 10E 6
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon

5D,28B,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 33A, 13A,15D 7
alkuna
37C, 49A
122

Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa


Sifat-sifat fisik alkana, alkena, 14A,16A,
6. hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan 17D 46E, 5
alkuna 18C,
strukturnya
Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
7. isomer 32D, 31E, 34A 42C, 12C, 45C 6
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans)
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
24C,36B,
8. alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi Reaksi senyawa hidrokarbon 30D,39C 23D, 38A 20B, 41E 9
50E
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
9 pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta Minyak bumi 35D 47D 25C, 43C 22E 5
kegunaannya
Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon Kegunaan senyawa hidrokarbon
10. 29D 21E 48B 40D 4
dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan.
Jumlah 9 19 13 9 50
Presentase soal 18 % 38 % 26 % 18 % 100%
123

Lampiran 7
LEMBAR SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Kimia


Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 90 menit

PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 50 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar.
Contoh : A BX C D E diganti A B C D X
X E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.

PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah dikulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali….
A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain
3. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
4. Diantara zat berikut yang bukan merupakan senyawa organik adalah …
A. Asam sulfat D. Plastik
B. Asam Cuka E. Glukosa
C. Urea
124

5. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon ….


A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
6. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena
D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
7. Gas hasil dari pembakaran gula pasir yang dialirkan ke dalam air kapur akan menghasilkan
endapan putih, endapan putih tersebut adalah ….
A. Ca(OH)2 D. CaO
B. CaCO3 E. H2CO3
C. CO2
8. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik

Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik


1. Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak
2. Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4. Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
arus listrik listrik
Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
9. Diantara senyawa berikut:
(1) C4H8 (4) C4H10
(2) C5H12 (5) C5H8
(3) C6H12
Yang merupakan satu homolog adalah ….
A. (1) dan (2) D. (1) dan (3)
B. (2) dan (3) E. (2) dan (5)
C. (3) dan (4)

10. Berikut yang merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah ….


A. C3H8 D. C4H10
B. C2H6 E. C3H6
C. C5H12
125

11. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah


A. 1 D. 4
B. 2 5. 5
C. 3
12. Senyawa yang mempunyai isomer cis-trans adalah ….
A. CH2 = CH2 D. C(CH3)2 = CH2
B. CHCH3 = CH2 E. C(CH3)2 = C(CH3)2
C. CHCH3 = CHCH3

13. Perhatikan rumus struktur berikut.

Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….


A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana
14. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ....
A. metana D. nonana
B. etana E. dekana
C. propana

15. Salah satu penamaan berikut yang tidak sesuai dengan aturan IUPAC yaitu ….
A. 2-metilpropana D. 3-metilbutana
B. 2-metilbutana E. 3-metilheksana
C. 3-metilpentana

16. Di antara senyawa berikut yang titik didihnya paling tinggi adalah ….
A. Heptana D. 2,3-metilpentana
B. Nonana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
C. 2-metilheptana
126

17. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :

adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena
B. 2-metil-5-etil-2-heksena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
D. 2,5-dimetil-2-heptena
E. 3,6-dimetil-5-heptena
18. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
19. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
20. Pembakaran sempurna dari alkana akan menghasilkan senyawa ….
A. C dan H2O D. CO dan H2O
B. CO2 dan H2O E. C , CO2dan H2O
C. CO , CO2dan H2O
21. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pembakaran
C. Pengempaan atau pengepresan
22. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
6.
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
127

23. Reaksi
CH3–CH = CH2 + HX CH3 – CHX –CH3
Dikenal sebagai reaksi ….
A. Kondensasi D. Adisi
B. Eliminasi E. Subtitusi
C. Oksidasi
24. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa  CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH  CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr  CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
25. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
26. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….


A. 3,5-dimetilheptana
B. 3,5-dimetil-1-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
D. 3,5-dimetil-3-heptena
E. 3,5-dimetil-4-heptena

27. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah ….


A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10
B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12
C. C3H8 dan C5H12
28. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
A. Alkuna D. Alkohol
B. Alkana E. Sikloalkana
C. Alkena
128

29. Berikut merupakan kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan, kecuali ….


A. Bahan bakar D. Sumber Nitrogen
B. Pelumas (oli) E. Sumber senyawa karbon
C. Sumber hidrogen

30. Pembakaran 7 gram C5H10 akan menghasilkan gas CO2sebanyak ....


A. 4,4 gram D. 22 gram
B. 7 gram E. 44 gram
C. 11 gram
31. Perhatikan rumus struktur berikut :

Zat yang merupakan isomer adalah ….


A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
32. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Alkena
B. Alkuna E. Alkohol
C. Alkadiena
33. Alkena mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Kurang reaktif jika dibandingkan dengan alkana
B. Kadar karbon lebih tinggi jika dibandingkan dengan alkana yang bersesuaian
C. Dapat melunturkan warna air brom
D. Dapat diadisi dengan hidrogen
E. Mempunyai ikatan-ikatan karbon rangkap

34. Senyawa hidrokarbon yang memiliki keisomeran geometri (ruang) adalah ….


A. Alkena D. alkadiena
B. Alkana E. alkenuna
C. Alkuna
35. Asap kendaraan bermotor antara lain mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa
hidrokarbon, dan partikel timah hitam. Dua bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia adalah ….
A. CO dan CO2
B. CO dan uap air
129

C. CO2 dan sisa hidrokarbon


D. CO dan partikel timah hitam
E. CO2 dan partikel timah hitam

36. Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan HBr
menghasilkan 2-bromo propana (CH3-CHBr-CH3) . Hidrokarbon tersebut adalah ….
A. Propana D. Propadiena
B. Propena E. Butena
C. Propuna
37. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….

A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
38. Plastik PVC (polivinilklorida) merupakan produk hasil dari reaksi polimerisasi dari ….
A. CH2 = CHCl D. CHCl = CCl2
B. CHCl = CHCl E. CH2 = CCl2
C. CH2 = CH2
39. Reaksi perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal disebut reaksi …..
A. Subtitusi D. Eliminasi
B. Polimerisasi E. Hidrolisis
C. Adisi
40. Willy disuruh ibunya untuk membeli kantong plastik. Dia teringat akan pelajaran kimia di
sekolah bahwa plastik merupakan salah satu produk dari hidrokarbon. Plastik terbuat dari
polietilena yaitu polimer dari etena yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Willy
ingin menerapkan konsep mol terhadap senyawa etilena dengan cara membakar 1,5 L
etilena pada tekanan 76 cmHg atm dan suhu 250C, berapa gram gas CO2yang dihasilkan
dari reaksi tersebut ….(ArC=12;H=1;O=16)
A. 4,8 gram D. 5,4 gram
B. 6,5 gram E. 6 gram
C. 5 gram
41. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
42. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
130

43.Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
44. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !

Senyawa kimia diatas mempunyai …..


A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener
D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener

45.Di antara struktur molekul berikut yang merupakan isomer rantai dari 3-metil-2-pentena
adalah….

46. Perhatikan senyawa di bawah ini !


1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4
47. Karbon monoksida merupakan senyawa berbahaya yang dapat mengganggu pernafasan,
karena….
A. Menyebabkan hujan asam D. Mengikat hemoglobin
B. Merupakan gas rumah kaca E. Merusak lapisan ozon
C. Membentuk asap-kabut
131

48. Pada keadaan STP propana dibakar sempurna dengan oksigen sebanyak 11,2 Liter
menghasilkan gas CO2dan uap air. Berapakah volume propana yang dibutuhkan dalam
pembakaran tersebut ….
A. 4,48 Liter D. 11,2 Liter
B. 2,24 Liter E. 1,12 Liter
C. 22,4 Liter
49. Gas yang digunakan sebagai zat dalam proses percepatan pematangan buah adalah….
A. Asetilena D. Metana
B. Propena E. Etana
C. Gas klorin
50. Perhatikan reaksi di bawah ini!
1. Etana + gas klorin 4. 2-metil-1-butena+ asam iodida
2. Etena + gas klorin 5. Propana + gas oksigen
3. Propuna + asam klorida
Berdasarkan reaksi di atas yang merupakan reaksi subtitusi adalah ….
A. 1 dan 2 D. 5 saja
B. 2 dan 3 E. 1 saja
C. 4 dan 5

 SELAMAT MENGERJAKAN
132
Lampiran 8

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. C 26. D
2. E 27. C
3. B 28. B
4. A 29. D
5. D 30. D
6. B 31. E
7. B 32. D
8. C 33. A
9. D 34. A
10. E 35. D
11. C 36. B
12. C 37. D
13. A 38. A
14. A 39. C
15. D 40. D
16. B 41. E
17. D 42. C
18. C 43. C
19. B 44. B
20. B 45. C
21. E 46. E
22. E 47. D
23. D 48. B
24. C 49. A
25. C 50. E
Lampiran 9
133

ANALISIS RELIABILITAS, VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL UJICOBA

Kode
No
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 UC - 007 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 UC - 009 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC - 010 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC - 013 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC - 011 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC - 027 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 UC - 017 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
8 UC - 036 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 UC - 030 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC - 001 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
11 UC - 015 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
12 UC - 002 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 UC - 003 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 UC - 021 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 UC - 006 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
16 UC - 008 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
17 UC - 011 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
18 UC - 033 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
19 UC - 033 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
20 UC - 005 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
21 UC - 024 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
22 UC - 025 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
23 UC - 014 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
24 UC - 019 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
134

25 UC - 029 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
26 UC - 012 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
27 UC - 016 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
28 UC - 026 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
29 UC - 034 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
30 UC - 037 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
31 UC - 031 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
32 UC - 032 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
33 UC - 004 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
34 UC - 020 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
35 UC - 018 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
36 UC - 022 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
37 UC - 023 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
38 UC - 038 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
∑ 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
B 33 11 36 18 29 21 20 28 31 34 36 18 36 28 23
JS 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
P P 0.737 0.289 0.842 0.500 0.737 0.395 0.579 0.711 0.816 0.868 0.737 0.447 0.789 0.684 0.684
q 0.263 0.711 0.158 0.500 0.263 0.605 0.421 0.289 0.184 0.132 0.263 0.553 0.211 0.316 0.316
Kriteria mudah sukar Mudah sedang mudah sedang sedang mudah mudah mudah mudah sedang mudah sedang sedang
BA 19 7 19 11 18 10 10 18 18 17 19 11 18 17 13
JA 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Daya Beda

BB 9 4 13 8 10 5 12 9 13 16 9 6 12 9 13
JB 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
D 0.53 0.16 0.32 0.16 0.42 0.26 -0.11 0.47 0.26 0.05 0.53 0.26 0.32 0.42 0.00
Kriteria baik jelek Cukup jelek baik cukup jelek baik cukup jelek baik cukup cukup baik jelek
Validitas

r tabel 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
t tabel 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
135

∑X 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
∑XY 947 371 1046 610 916 514 675 902 994 1052 930 584 982 856 799
Mp 33.82 33.73 32.69 32.11 32.71 34.27 30.68 33.41 32.06 31.88 33.21 34.35 32.73 32.92 30.73
Mt 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
St 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
akar p/q 1.67 0.64 2.31 1.00 1.67 0.81 1.17 1.57 2.10 2.57 1.67 0.90 1.94 1.47 1.47
r p bis 0.68 0.25 0.55 0.15 0.41 0.38 -0.07 0.54 0.31 0.31 0.53 0.44 0.48 0.40 -0.08
r^2 0.4650 0.0631 0.3047 0.0233 0.1653 0.1463 0.0048 0.2938 0.0950 0.0932 0.2819 0.1916 0.2266 0.1627 0.0058
akar (n-2) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
akar (1-r) 0.564 0.865 0.669 0.921 0.770 0.786 1.034 0.677 0.832 0.833 0.685 0.750 0.724 0.772 1.037
t hitung 5.593 1.742 4.948 0.994 3.167 2.921 -0.402 4.806 2.223 2.198 4.651 3.502 3.946 3.133 -0.440
Tdk Tdk Tdk
Kriteria Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan dipakai dipakai Dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang
k 50
Reliabilitas

M 31.0789
Vt 45.2639
r 11 0.7553 Reliabilitas tinggi
136

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
137

1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
36 25 35 24 36 17 31 25 23 36 35 36 17 28 14 26 19
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.947 0.579 0.816 0.474 0.816 0.500 0.711 0.711 0.632 0.868 0.684 0.789 0.421 0.737 0.395 0.737 0.500
0.053 0.421 0.184 0.526 0.184 0.500 0.289 0.289 0.368 0.132 0.316 0.211 0.579 0.263 0.605 0.263 0.500
mudah sedang mudah sedang mudah sedang mudah mudah sedang mudah Sedang mudah sedang mudah sedang mudah sedang
19 15 18 15 16 12 18 13 16 19 17 18 12 14 10 17 12
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
17 7 13 3 15 7 9 14 8 14 9 12 4 14 5 11 7
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.11 0.42 0.26 0.63 0.05 0.26 0.47 -0.05 0.42 0.26 0.42 0.32 0.42 0.00 0.26 0.32 0.26
jelek baik cukup baik jelek cukup baik jelek baik cukup baik cukup baik jelek cukup cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
1131 747 1001 632 978 637 899 832 794 1062 866 977 556 873 489 911 635
31.42 33.95 32.29 35.11 31.55 33.53 33.30 30.81 33.08 32.18 33.31 32.57 34.75 31.18 32.60 32.54 33.42
138

31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
4.24 1.17 2.10 0.95 2.10 1.00 1.57 1.57 1.31 2.57 1.47 1.94 0.85 1.67 0.81 1.67 1.00
0.21 0.50 0.38 0.57 0.15 0.36 0.52 -0.06 0.39 0.42 0.49 0.43 0.47 0.02 0.18 0.36 0.35
0.0453 0.2510 0.1435 0.3231 0.0215 0.1322 0.2664 0.0038 0.1521 0.1772 0.2376 0.1832 0.2164 0.0006 0.0333 0.1312 0.1211
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
0.887 0.706 0.788 0.657 0.924 0.798 0.696 1.030 0.781 0.761 0.716 0.756 0.731 0.988 0.904 0.799 0.807
1.440 4.256 2.884 5.191 0.953 2.735 4.453 -0.358 2.996 3.320 4.085 3.396 3.817 0.150 1.211 2.721 2.586
Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid valid valid Valid Valid
dibuang dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai
139

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Xi Xi^2
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 41 1681
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 40 1600
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 40 1600
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 39 1521
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 39 1521
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 38 1444
0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 38 1444
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 37 1369
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 37 1369
0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 35 1225
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 35 1225
1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 35 1225
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 34 1156
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 33 1089
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 33 1089
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 33 1089
1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 32 1024
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 31 961
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 30 900
0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 29 841
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 29 841
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 28 784
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 27 729
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 27 729
140

0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 26 676
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 25 625
1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 24 576
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 24 576
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 23 529
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23 529
0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 22 484
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 22 484
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 21 441
0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 20 400
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 20 400
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11 1181 38379
9 11 28 22 23 13 19 17 31 36 32 34 27 31 21 14 19 12
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.237 0.289 0.737 0.579 0.605 0.421 0.500 0.500 0.763 0.868 0.763 0.526 0.711 0.737 0.526 0.395 0.500 0.289
0.763 0.711 0.263 0.421 0.395 0.579 0.500 0.500 0.237 0.132 0.237 0.474 0.289 0.263 0.474 0.605 0.500 0.711
sukar sukar mudah sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah mudah sedang mudah mudah sedang sedang sedang sukar
5 6 16 10 14 9 10 10 17 19 17 12 14 19 11 6 12 8
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
4 5 12 12 9 7 9 9 12 14 12 8 13 9 9 9 7 3
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.05 0.05 0.21 -0.11 0.26 0.11 0.05 0.05 0.26 0.26 0.26 0.21 0.05 0.53 0.11 -0.16 0.26 0.26
jelek jelek cukup jelek cukup jelek jelek jelek cukup cukup cukup cukup jelek baik jelek jelek cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11
275 341 894 683 759 515 586 603 948 1060 942 680 861 938 638 450 614 394
30.56 31.00 31.93 31.05 33.00 32.19 30.84 31.74 32.69 32.12 32.48 34.00 31.89 33.50 31.90 30.00 32.32 35.82
141

31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
0.56 0.64 1.67 1.17 1.24 0.85 1.00 1.00 1.80 2.57 1.80 1.05 1.57 1.67 1.05 0.81 1.00 0.64
-0.04 -0.01 0.21 -0.01 0.35 0.14 -0.04 0.10 0.43 0.40 0.37 0.46 0.19 0.60 0.13 -0.13 0.18 0.45
0.0019 0.0001 0.0446 0.0000 0.1249 0.0197 0.0012 0.0096 0.1846 0.1583 0.1402 0.2093 0.0356 0.3624 0.0165 0.0168 0.0338 0.2020
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
1.021 1.004 0.888 1.003 0.804 0.927 1.017 0.950 0.755 0.776 0.791 0.737 0.901 0.631 0.933 1.063 0.903 0.742
-0.254 -0.045 1.427 -0.035 2.638 0.909 -0.208 0.617 3.413 3.076 2.840 3.727 1.256 5.725 0.827 -0.731 1.221 3.635
Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai
142
143
Lampiran 10

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

Rumus:

A B
A B

Keterangan:
D = Daya beda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria
Interval D Kriteria
0,00 0,20 Jelek
0,21 0,40 Cukup
0,41 0,70 Baik
0,71 1,00 Baik Sekali
Negative Tidak baik, sebaiknya dibuang

Peritungan
Kelompok Atas Kelompok Bawah 9 9
No Kode Skor No Kode Skor 𝐷
9 9
1 UC - 007 1 1 UC - 005 1
2 UC - 009 1 2 UC - 024 1
3 UC - 010 1 3 UC - 025 0 𝐷 ,5
4 UC - 013 1 4 UC - 014 1
5 UC - 011 1 5 UC - 019 1 Berdasarkan kriteria soal no 1
6 UC - 027 1 6 UC - 029 1 mempunyai daya pembeda baik
7 UC - 017 1 7 UC - 012 0
8 UC - 036 1 8 UC - 016 1
9 UC - 030 1 9 UC - 026 1
10 UC - 001 1 10 UC - 034 0
11 UC - 015 1 11 UC - 037 0
12 UC - 002 1 12 UC - 031 0
13 UC - 003 1 13 UC - 032 1
14 UC - 021 1 14 UC - 004 1
15 UC - 006 1 15 UC - 020 0
16 UC - 008 1 16 UC - 018 0
17 UC - 011 1 17 UC - 022 0
18 UC - 033 1 18 UC - 023 0
19 UC - 033 1 19 UC - 038 0
Jumlah 19 Jumlah 9

Selanjutnya untuk analisis daya beda butir soal lain dihitung dengan cara yang sama
144
Lampiran 11

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL

Rumus

P
Keterangan:

P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria

Interval P Kriteria
0.00 0.30 Sukar
0.31 0.70 Sedang
0.70 1.00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal lain dihitung
dengan cara yang sama.

Kelompok Atas Kelompok Bawah


No Kode Skor No Kode Skor
1 UC – 007 1 1 UC - 005 1 8
2 UC – 009 1 2 UC - 024 1 𝑃
8
3 UC – 010 1 3 UC - 025 0
4 UC – 013 1 4 UC - 014 1
5 UC – 011 1 5 UC - 019 1 𝑃 ,7 7
6 UC – 027 1 6 UC - 029 1
7 UC – 017 1 7 UC - 012 0 Berdasarkan kriteria, soal no 1
8 UC – 036 1 8 UC - 016 1 mempunyai tingkat kesukaran yang
9 UC – 030 1 9 UC - 026 1 mudah
10 UC – 001 1 10 UC - 034 0
11 UC – 015 1 11 UC - 037 0
12 UC – 002 1 12 UC - 031 0
13 UC – 003 1 13 UC - 032 1
14 UC - 021 1 14 UC - 004 1
15 UC - 006 1 15 UC - 020 0
16 UC - 008 1 16 UC - 018 0
17 UC - 011 1 17 UC - 022 0
18 UC - 033 1 18 UC - 023 0
19 UC - 033 1 19 UC - 038 0
Jumlah 19 Jumlah 9
145
Lampiran 12
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN TES UJICOBA

Rumus KR-21:

k M(k-M)
r11 = [ ] [1- ]
k-1 kVt

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument (reliabilitas tes secara keseluruhan)

k = banyaknya butir soal

M = skor rata-rata

Vt = varians total

Kriteria : Jika r11 > rtabel , maka tes tersebut dikatakan reliabel.

Besar nilai r Interpretasi


0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Perhitungan

50 31,0789 (50 - 31,0789)


r11 = [ ] [1- ]
50 - 1 50 x 45,2639

= 0,7553

Karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan jika dilihat

pada tabel interpretasi nilai r maka reliabilitasnya adalah tinggi.


146
Lampiran 13

PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SOAL UJICOBA

Rumus

Mp Mt p
rpbis = √q
St

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi point biseral


Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St = standar deviasi dari skor total
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:

rp bis √N-2
thit =
√1-r2p bis

Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid.


(Sudjana, 2005: 380)

Kriteria
Butir Soal dikatakan valid, Jika r pbis > r tabel
Berikut perhitungan validitas soal butir no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.

,8 , 8
rpbis = √ = , 5
,7

Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:

, 5 √38-2
thit = = 5,593
√1-( , )

Pada α = 5% dengan dk = n-2, diperoleh r tabel = 1,688 .


Berdasarkan kriteria yaitu r pbis > rtabel , maka soal no 1 merupakan soal yang valid.
147

Lampiran 14
REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA

Nomor Tingkat kesukaran Daya Pembeda Validitas Kriteria


Butir Tidak Relibilitas
Mudah Sedang Sukar Signifikan Valid Tidak Valid Dipakai Dibuang
Soal Signifikan
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √
26 √ √ √ √ √
148

27 √ √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √
34 √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √
40 √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ √
43 √ √ √ √ √
44 √ √ √ √ √
45 √ √ √ √ √
46 √ √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √ √
49 √ √ √ √ √
50 √ √ √ √ √
JUMLAH 23 24 3 32 18 30 20 50 28 22

Keterangan:

Signifikan dengan kriteria : sangat baik, baik, dan cukup.

Tidak signifikan dengan kriteria: jelek dan sangat jelek.


149

Lampiran 15
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMA N 14 Semarang

mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

Alokasi waktu : 14 JP

Kompetensi Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/


Karakter Kegiatan pembelajaran Penilaian
Dasar Pembelajaran Kompetensi waktu Bahan/alat

4.1 o Mengidentifikasi Aktif, o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
atom C, H dan O Jujur, percobaan untuk C, H dan O dalam berupa produk menit
Mendeskripsi Tanggung mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon misalnya : lilin, Buku Kimia
kan kekhasan dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. SMA kelas
briket, balsam,
atom karbon jawab, dalam diskusi kelompok di X semester
laboratorium semir sepatu dll.
dalam Kerjasama, 2 (penulis
membentuk o Kekhasan atom Rasa Ingin o Dengan menggunakan o Mendeskripsikan Tes Tertulis Harnanto
senyawa karbon tahu molymod atau power point kekhasan atom karbon dkk, Johari
mendiskusikan kekhasan dalam senyawa Laporan tertulis
hidrokarbon dkk, Purba,
atom karbon dalam diskusi karbon.
kelompok di kelas Penugasan M)
o Atom C primer, o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom kelompok
Bahan:
sekunder, tertier sekunder, tertier, dan karbon primer,
150

dan kuarterner kuarterner dalam diskusi sekunder, tertier dan LKS


kelompok di kelas kuarterner.
Alat dan
bahan untuk
percobaan

Bahan Ajar.

4.2 o Alkana, alkena dan Aktif, o Dengan menggunakan power o Mengelompokkan Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
Menggolong alkuna Jujur, point dan video menentukan senyawa hidrokarbon (misalnya menit
kan senyawa o Sifat fisik alkana, Tanggung jenis ikatan senyawa berdasarkan kejenuhan produk lilin Buku Kimia
alkena dan alkuna hidrokarbon (alkana, alkena ikatan SMA kelas
hidrokarbon hias, balsem,
jawab, dan alkuna) o Memberi nama X semester
berdasarkan o Isomer briket,
strukturnya o Reaksi senyawa Kerjasama, o latihan tata nama senyawa alkana,
rhemason dll). 2 (penulis
Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih alkena dan alkuna Harnanto
dan karbon
tahu dan titik leleh senyawa o Menyimpulkan Tugas dkk, Johari
hubungannya karbon dalam diskusi hubungan titik didih
dengan sifat kelompok dkk, Purba,
kelompok senyawa hidrokarbon
senyawa M)
o Menentukan isomer senyawa dengan massa molekul Power point
hidrokarbon melalui diskusi relatifnya dan strutur (presentasi) Bahan:
kelompok molekullnya.
o Merumuskan reaksi o Menentukan isomer LKS
sederhana senyawa alkana, struktur (kerangka,
alkena dan alkuna dalam posisi, dan fungsi atau LCD/komp
diskusi kelas. isomer geormtri (cis-
trans) Bahan Ajar
o Menuliskan reaksi
Artikel
sederhana pada
senyawa alkana, proyek
alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi,
151

substitusi dan reaksi


eleiminasi)

4.3 o Minyak bumi Aktif, o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan Tugas 1 x 45 Sumber :
Menjelaskano Fraksi minyak Jujur, membahas tentang eksplorasi proses pembentukan Kelompok menit
proses bumi Tanggung minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas Buku Kimia
bumi, mutu bensin, alam Power Point SMA kelas
pembentukan o Mutu bensin
jawab, petrokimia, dan dampak hasil o Menjelaskan (presentasi) X semester
dan teknik o Dampak pembakaran nahan bakar
Kerjasama, komponan-komponen 2 (penulis
pemisahan pembakaran
fraksi-fraksi bahan bakar Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja utama penyusun Harnanto
tahu kelompok minyak bumi dkk, Johari
minyak bumi o Menafsirkan bagan
serta dkk, Purba,
penyulingan bertingkat
kegunaannya M)
untuk menjelaskan
dasar dan teknik Internet
pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi. Bahan:
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan LKS
bilangan oktannya.
LCD/komp
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan uter
bakar terhjadap
lingkungan.
4.4 o Senyawa Aktif, o Diskusi dalam kerja o Mendeskripsikan Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
Menjelaskan hidrokarbon dalam Jujur, kelompok untuk kegunaan dan
152

kegunaan kehidupan sehari- Tanggung mengidentifikasi kegunaan komposisi senyawa Artikel menit Buku Kimia
senyawa hari senyawa hidrokarbon dalam hidrokarbon dalam
hidrokarbon jawab, bidang pangan, sandang, bidang pangan Tes Tertulis Internet
Kerjasama, papan dan dalam seni dan o Mendeskripsikan
dalam Laporan tertulis Bahan:
Rasa Ingin estetika (untuk daerah kegunaan dan
kehidupan penghasil minyak bumi atau
tahu komposisi senyawa (Proyek) LKS
sehari-hari yang memiliki industri hidrokarbon dalam
dalam bidang petokimia bisa diangkat bidang sandang dan LCD/
pangan, sebagai bahan diskusi) papan
sandang, o Mendeskripsikan komputer
perdagangan, kegunaan dan
seni dan komposisi senyawa Artikel
estetika. hidrokarbon dalam Proyek
bidang seni dan
estetika

Semarang, Februari 2015

Mengetahui

Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan

Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani


NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
153
Kelas Eksperimen
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 1
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Materi Pokok : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Tanya Jawab , Diskusi, Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi
Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 60 Menit
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
c. Guru mengadakan pretestuntuk
mengetahui pengetahuan awal siswa
d. Guru menyampaikan model
pembelajaran Project Based
Learning yang akan digunakan
Penentuan selama pembelajaran hidrokarbon.
154

pertanyaan e. Guru menyampaikan bahwa siswa


mendasar diakhir pembelajaran harus
membuat proyek berkaitan dengan
materi hidrokarbon. (contoh: lilin
hias, balsam, biodiesel dari minyak
jarak, biodiesel dari etanol dari tebu,
minyak jagung, minyak kelapa
sawit, dll)
f. Guru melakukan apresepsi dengan
memberi contoh senyawa kimia
yang banyak di alam merupakan
senyawa karbon
g. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang dicapai.
h. Guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan materi
sebelumnya, yaitu konsep mol.
i. Guru membagi siswa menjadi 6
(enam) kelompok dan kelompok ini
tidak berubah sampai akhir
pembelajaran materi hidrokarbon.
Inti Menyusun Eksplorasi 20 Menit
perencanaan proyek a. Siswa membaca literatur mengenai
(Kegiatan kekhasan atom karbon dan atom C
Investigasi) primer, sekunder dan tertier
b. Guru menginstruksikan siswa untuk
duduk sesuai dengan kelompok.
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada
masing – masing kelompok untuk
menyusun3 pertanyaansehubungan
dengan informasi yang mereka
dapat dari sumber
b. Guru menginstruksikan kepada
Menyusun Jadwal masing-masing kelompok bahwa
tugas tersebut dikumpulkan di akhir
pembelajaran
c. Siswa saling bertukar pertanyaan
dan mejawab pertanyaan dari siswa
Monitoring lain dari selembar kertas
d. Perwakilan Siswa dari masing-
masing kelompok membacakan
jawabannya
e. Siswa dengan kritis memberi
tanggapan terhadap jawaban
temannya
Menguji hasil Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan tanggapan
siswa
155

b. Guru memberikan kesempatan


siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
Penutup a. Siswa menyimpulkan kekhasan 10 menit
atom karbon
b. Guru menegaskan kembali
kesimpulan kesimpulan yang telah
Mengevaluasi disampaikan siswa
Pengalaman c. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempelajari petunjuk
praktikum identifikasi unsur C, H ,
dan O untuk pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
Ranah Afektif : Instrumen : - Lembar Observasi Afektif

Kelas Eksperimen
156

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 2
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Ekperimen/ Praktikum
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi
Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 10 Menit
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
c. Guru melakukan apresepsi dengan
mengaitkan materi sebelumnya
Penentuan tentang kekhasan atom karbon dan
pertanyaan jenis-jenis atom karbon primer,
mendasar sekunder, dan tersier.
d. Guru menyampaikan tujuan
praktikum yang akan dilakukan.
157

Inti Menyusun Eksplorasi 70 Menit


perencanaan proyek a. Guru menginstruksikan siswa untuk
(Merancang, duduk sesuai dengan kelompok.
Mengamati, b. Guru menanyakan kesulitan siswa
memecahkan masalah, setelah memahami petunjuk
membuat keputusan) praktikum untuk mengetahui cara
mengindentifikasi unsur C, H dan O
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada
masing – masing kelompok untuk
menyusun langkah kerja dalam
percobaan berdasarkan pengetahuan
yang telah diperoleh setelah
membaca dari berbagai sumber
b. Siswa melakukan percobaan secara
mandiri dengan bimbingan guru.
c. Siswa mencatat data hasil
percobaan
d. Guru menginstruksikan kepada
Menyusun Jadwal masing-masing kelompok bahwa
hasil percobaan tersebut harus di
dikumpulkan dalam bentuk laporan
sementara di akhir pembelajaran.
e. Siswa secara kelompok berdiskusi
Monitoring dan menganalisis hasil pengamatan
yang mereka peroleh selama
percobaan.
f. Perwakilan masing – masing
kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan mereka.
Menguji hasil g. Siswa dengan kritis memberi
tanggapan saat diskusi.

Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum
yang telah dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil
pengamatan dan analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pengamatan dan
analisis yang dipresentasikan siswa
dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan kembali
mengenai kesulitan praktikum yang
telah dilakukan
Penutup a. Siswa menyimpulkan hasil 10 menit
percobaan yang dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap
158

kesimpulan yang telah disampaikan


Mengevaluasi siswa.
Pengalaman c. Guru mengintruksikan siswa untuk
mengumpulkan laporan sementara.
d. Guru menyampaikan rencana
kegiatan pembelajaran pertemuan
selanjutnya dengan pemberian tugas
kepada siswa untuk membuat
proyek berupa power point untuk
senyawa karbon (alkana, alkena,
dan alkuna).
e. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat mencari
informasi dari kegiatan belajar.
f. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LKS
I. PENILAIAN
1. Ranah Psikomotorik
Instrumen : - Lembar Observasi Psikomotorik
2. Ranah Kognitif
Instrumen : - Lembar Penilaian Laporan Sementara

LEMBAR KERJA SISWA


159

Menguji Adanya C, H , dan O

A. Tujuan
Menguji beberapa jenis senyawa karbon untuk menunjukkan adanya unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
B. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, pipa kaca, statif, klem, kapas, dan spirtus
Bahan : gula pasir, tepung beras, susu bubuk, kertas kobalt, air kapur, serbuk CuO,
dan larutan Ca(OH)2
C. Langkah Kerja
1. Menguji Unsur C
a. Isi tabung reaksi dengan gula pasir dan serbuk CuO !
b. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang dihubungkan
ke tabung reaksi lain yang berisi larutan Ca(OH)2
c. Panaskan tabung yang berisi gula pasir dan CuO! Amati perubahan yang
terjadi
d. Ulangi langkah a sampai c untuk bahan yang lain (tepung beras )
2. Menguji unsur H dan O

a Masukkan satu sendok teh gula pasir kering ke


dalam tabung reaksi kering dan tutup dengan
kapas!
b Panaskan perlahan- lahan sampai terlihat
embun pada dinding tabung!
c Keluarkan kapas dan ujilah embun pada
dinding tabung dengan kertas kobalt, Amati
perubahan warnanya!

D. Hasil kerja
Hasil Pengamatan
No. Senyawa Karbon
Menguji Unsur C Menguji Unsur H dan O
160

1. Gula Pasir

2. Tepung beras

E. Permasalahan
1. Bagaimana membedakan suatu zat yang mengandung unsur C, H, dan O ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa larutan Ca(OH)2 dapat berubah menjadi keruh ?


Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

F. Kesimpulan
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

NAMA ANGGOTA :

LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK

Skor yang diperoleh pada tiap aspek


No Nama Siswa Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
161

Pedoman kategori tiap aspek :

3,40 4,00 = sangat tinggi


2,80 3,40 = tinggi
2,20 2,80 = cukup
1,60 2,20 = kurang
1,00 1,60 = sangat kurang

Nilai =

Kriteria penilaian :

Sangat baik : 85% 100 %


Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
162

INSTRUMENT PENILAIAN LAPORAN

Menyajikan laporan hasil percobaan tentang menguji adanya unsur C, H dan O

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek:


1. Visual laporan
2. kelengkapan.
3. jawaban pertanyaan

Struktur laporan adalah sebagai berikut


a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja ( menggunakan diagram alir atau gambar)
f. Data percobaan
g. Pembahasan
h. Jawaban pertanyaan
i. Kesimpulan
j. Referensi

Contoh Instrumen Laporan Praktik

No. Kriteria Predikat


Baik, jika 3 terpenuhi 81-90
1. Sesuai tujuan Cukup, jika 2 terpenuhi 71- 80
Kurang, jika 1 terpenuhi 61-70
2. Sesuai dengan data Tdk ada yang memenuhi 50 - 60

3. Benar/sesuai teori
163

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon/ alkana
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 3
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
C. INDIKATOR
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
3. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatifnya dan strutur molekulnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
2. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
3. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan
massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Alkana, alkena, dan alkuna
- Sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna

F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN


1. Metode : Tanya jawab, Diskusi (Presentasi), Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi
Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka 10 Menit
sebelum pelajaran berlangsung.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
164

c. Guru mengingatkan kembali materi


yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dengan
mengajukan pertanyaan
:“Bagaimana cara mengidentifikasi
Penentuan unsur C, H dan O ?
pertanyaan d. Guru menyampaikan tujuan
mendasar pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan ini
e. Guru mengingatkan tugas pada
pertemuan sebelumnya untuk
dikumpulkan.

Inti Menyusun Eksplorasi 70 Menit


perencanaan a. Siswa memperhatikan presentasi
mengenai alkana, alkena dan alkuna
beserta sifat fisik nya sebagai bahan
untuk membuat produk
(lilin,balsam, briket dll)
c. Siswa mempersiapkan pertanyaan
mengenai materi alkana, alkena,
dan alkuna serta sifat – sifat
fisiknya
Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengetahuan yang telah
diperoleh setelah memperhatikan
presentasi teman.
Menyusun Jadwal b. Siswa berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan dari siswa lain saat
presentasi berlangsung.
c. Siswa dari perwakilan kelompok
Monitoring dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
Menguji hasil terhadap hasis diskusi.
b. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
Penutup a. Siswa menyimpulkan materi dari 10 menit
hasil presentasi
b. Guru melakukan refleksi terhadap
kesimpulan yang telah disampaikan
Mengevaluasi siswa.
Pengalaman c. Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk mengumpulkan
langkah kerja proyek siswa
berkaitan dengan kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam
165

kehidupan sehari–hari dari sumber


atau literatur
d. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat mencari
informasi dari kegiatan belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
1. Penilaain Aktivitas Siswa
Insrumen : - Lembar Observasi Aktivitas
166

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 4
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa.
C. INDIKATOR
1. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri
(cis-trans)
2. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau
isomer geometri (cis-trans)
2. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eliminasi)
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Isomer
- Reaksi Senyawa hidrokarbon
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Diskusi, Latihan soal, Presentasi, Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


167

Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi


Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam 10 Menit
pembuka untuk mengawali
pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin
Penentuan pertanyaan c. Guru mengajukan pertanyaan
mendasar untuk mengingat kembali
materi sebelumnya : “Apa
perbedaan dari alkana, alkena
dan alkuna?”
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan ini
e. Guru meminta siswa agar
mengumpulkan langkah kerja
proyek yang mereka buat.
Inti Eksplorasi 70 Menit
Menyusun a. Siswa memperhatikan
Perencanaan penjelasan guru mengenai cara
(Kegiatan Investigasi) menuliskan isomer- isomer
dan reaksi – reaksi senyawa
hidrokarbon.
b. Guru memberikan Lembar
Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok
dan Lembar Diskusi Siswa
Menyusun Jadwal tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok
mengerjakan LKS mengenai
isomer dan reaksi – reaksi
senyawa hidrokarbon yang
Monitoring diberikan oleh guru, setiap
kelompok harus memahami
jawaban kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Menguji Hasil c. Kelompok lain dengan kritis
memberi tanggapan terhadap
jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan
tanggapan dari siswa
b. guru memberikan reward
168

kepada kelompok yang benar


dan tepat
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan 10 menit


mengenai cara menulis isomer
dan reaksi senyawa
Mengevalusai hidrokarbon.
Pengalaman b. Guru menegasan kembali
mengenai kesimpulan yang
dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan Lembar
Diskusi Siswa
d. Guru memberikan PR berupa
proyek dibuku catatan,
membuat isomer alkana,
alkena dan alkuna serta
menuliskan reaksi-reaksi
senyawa hidrokarbon.
e. Guru memberikan tugas
kepada siswa
untukmempelajari materi
mengenai minyak bumi dan
mempresentasikan contoh
kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari – hari berkaitan dengan
proyek yang akan mereka buat
dipertemuan selanjutnya.
b. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucap salam.

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), Alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
I. PENILAIAN
Ranah Kognitif : -Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Ranah Afektif : - Lembar Penilaian Afektif
LEMBAR DISKUSI SISWA
169

HIDROKARBON
KELOMPOK :

SOAL DISKUSI !

1. Pentana (C5H10) adalah senyawa alkana yang memiliki 3 isomer.


a) Gambarkan rumus struktur dari setiap isomer pentena dan tentukan nama setiap
isomer pentena !
2. Alkena dapat mengalami reaksi adisi. Tuliskan reaksi yang terjadi antara etena dan
propena dengan gas H2 !

3. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna senyawa CH4 dan C3H8 !

4. Berilah nama IUPAC senyawa – senyawa berikut !

5. Tuliskan isomer dan nama senyawa dari Butena !

KUNCI JAWABAN LDS

1. (n- pentana)
170

(iso pentana atau 2-metilbutana)

(neopentana atau 2,2-dimetilpropana)

2. CH2 = CH2 + H2  CH3– CH3

3. a. CH4 + 2O2CO2 + 2 H2O

b. C3H8+ 5O2 3CO2 + 4H2O

4. a. 2,3,3-trimetil butana

b. 4-metilhekana

c. 2,3-dimetil pentana

5. Inilah isomer dari butena :


171

TUGAS PROYEK SISWA

A. Pentunjuk

Kerjakan tugas proyek ini di kertas folio, berilah nama dan nomer absen, dan kelas.

Soal :

1. Buatlah semua isomer-isomer dari pentena (C5H10) secara sistematis !


2. Tuliskan rumus struktur semua isomer pentuna dan berilah nama tiap-tiap senyawa yang
terbentuk!
3. Sebutkan kegunaan alkana, alkena dan alkuna dalam kehidupan sehari-hari !
4. Bagaimana hubungan titik didih dan titik leleh alkana dengan semakin bertambahnya
massa atom relatif atau semakin bertambahnya jumlah atom C?
5. Tulislah satu reaksi dari masing-masing alkana, alkena dan alkuna!
172

PEDOMAN PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF

1. Aspek kehadiran siswa didalam kelas

Skor Indikator
Selalu hadir saat pelajaran kimia
4
Pernah 1 kali tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit)
3
Pernah 2 kali atau lebih tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/
2
sakit)
1
Lebih dari 3 kali tidak masuk tanpa keterangan

2. Aspek kejujuran

Skor Indikator
4 Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
3 Kadang-kadang bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
2 Sering bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
1 Selalu bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.

3. Aspek minat terhadap pembelajaran

Skor Indikator
4 Merasa senang dan antusias dan selalu bertanya saat pelajaran berlangsung
3 Siswa melakukan 2 kriteria di atas
2 Siswa hanya melakukan 1 kriteria di atas
1 Siswa tidak memenuhi kriteria di atas.

4. Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas

Skor Indikator
4 Mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria di atas

5. Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan tugas didepan kelas

Skor Indikator
4 Selalu mengerjakan di depan kelas atas kemauan sendiri.
3 Selalu mengerjakan di depan kelas tetapi atas perintah guru.
2 Jarang mengerjakan di depan kelas baik atas kemauan sendiri maupun atas
perintah guru.
1 Tidak pernah mengerjakan

6. Aspek menghargai pendapat orang lain


173

Skor Indikator
4 Memperhatikan dan tidak pernah menyela saat teman mengemukakan pendapat
serta tidak pernah menyalahkan pendapat teman.
3 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
2 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
1 Siswa melakukan 1 kriteria di atas

7. Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok

Skor Indikator
4 Siswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya
3 Siswa mampu bekerjasama, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya
2 Siswa tidak mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya tetapi secara individu
Siswa tidak mampu bekerjasama dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang
1 menjadi tanggungjawabnya.

8. Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara

Skor Indikator
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada
4
guru dan teman
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik hanya
kepada guru
3
Siswa berbicara dengan bahasa yang kurang sopan dan berperilaku kurang baik
kepada teman maupun guru
2
Siswa berbicara dengan bahasa yang kasar dan berperilaku buruk kepada teman
1
maupun guru.
174

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF

Skor yang diperoleh pada tiap aspek


No Nama Siswa Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8

Pedoman kategori tiap aspek :

3,40 4,00 = sangat tinggi


2,80 3,40 = tinggi
2,20 2,80 = cukup
1,60 2,20 = kurang
1,00 1,60 = sangat kurang

Nilai =

Kriteria penilaian :
Sangat baik : 85% 100 %
Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
175

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke – 5

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.

C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
6. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Siswa dapat menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Siswa mampu membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Siswa mampu menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap
lingkungan.
6. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi: - Minyak Bumi
- Fraksi- fraksi minyak bumi.
- Mutu Bensin
- Dampak pembakaran
- Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
176

F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN


1. Metode : Diskusi, Presentasi, tugas.
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi
Proyek waktu
Pendahuluan f. Guru mengawali pembelajaran 10
dengan salam. Menit
g. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
h. Guru mengingatkan kembali
Penentuan pertanyaan materi yang telah dipelajari pada
mendasar pertemuan sebelumnya dengan
mengajukan pertanyaan isomer
dan reaksi-reaksi senyawa karbon.
i. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan ini
j. Guru menanyakan mengenai
sejauh mana pembuatan proyek
kelompok.
Inti Eksplorasi 70
Menyusun a. Siswa memperhatikan presentasi Menit
Perencanaan teman mengenai proses
pembentukan minyak bumi dan
kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan proyek
siswa.
Elaborasi
Menyusun Jadwal d. Siswa mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengetahuan yang
telah diperoleh setelah
memperhatikan presentasi teman.
e. Siswa berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan dari siswa
lain saat presentasi berlangsung.
Monitoring f. Siswa dari perwakilan kelompok
dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan tanggapan
Menguji Hasil dari siswa
b. guru memberikan reward kepada
kelompok yang benar dan tepat
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
177

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan 10


mengenai materi yang telah menit
dipelajari.
Mengevalusai b. Guru memberikan penegasan
Pengalaman kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempresentasikan
proyek yang mereka buat
dipertemuan selanjutnya.
c. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD , Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LDS

I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
178

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke – 6

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.

C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Presentasi
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


179

Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi


Proyek waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 10 Menit
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin
Penentuan pertanyaan c. Guru mengingatkan kembali
mendasar materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
dengan mengajukan
pertanyaan:“kegunaansenyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari?”
d. Guru mempersilahkan siswa
untuk memamerkan hasil
produk yang mereka buat.
e. Guru mempersilahkan siswa
mempresentasikan hasil
pembuatan proyek yang mereka
buat.

Inti Eksplorasi 70 Menit


Penyajian Hasil a. Siswa memamerkan
Proyek (Produk) produknya di meja masing -
masing kelompok.
b. Guru menginstruksikan proyek
dikumpulkan pada pertemuan
hari ini disertai laporan
produk.
Elaborasi
Menyusun Jadwal a. Siswa mempresentsikan
proyek yang telah mereka
buat.
b. Siswa memberi tanggapan dan
saran terhadap hasil karya
teman.
c. Kelompok lain dengan kritis
Monitoring memberi tanggapan terhadap
jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan
tanggapan dari siswa
Menguji Hasil b. guru memberikan reward
kepada kelompok yang paling
baik dalam pembuatan proyek
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
180

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan 10 menit


mengenai kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
Mengevalusai Hasil sehari – hari.
Kerja b. Guru memberikan penegasan
kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan
penilaian antar kelompok.
d. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
mempersiapkan postest
dipertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam

H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa

Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga


Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet

I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
2. Penilaian Produk
Instrumen : - Lembar Penilaian Produk
181

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Nama Kelompok :
Nama Anggota :

Kelas/SMT :
No Tahapan Skor
1 2 3
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Langkah pembuatan produk

3 Tahap akhir (Hasil produk)


a. Bentuk fisik
b. Inovasi

4. Tahap Penyajian Produk


a. Menarik
b. Sistematis
Total Skor

Pedoman Penilaian :

Nilai = x 100%
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : 84 < x ≤ 100
Baik : 67 < x ≤ 84
Cukup : 50 < x ≤ 67
Kurang : 33 < x ≤ 50
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
182

1. Perencanaan bahan :
Skor 3 : Jika bahan yang digunakan sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 2 : Jika bahan yang digunakan kurang sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 1 : Jika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan produk yang dibuat

2. Proses pembuatan :
Skor 3 : Jika sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 2 : Jika kurang sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 1 : Jika tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat

3. Hasil produk :
skor 3 : Jika produk kreatif dan inovatif
skor 2 : Jika produk kreatif tetapi kurang inovatif
skor 1 : Jika produk kurang kreatif dan kurang inovatif
4. Penyajian Produk
skor 3 : Jika penyajian produk menarik dan sistematis
skor 2 : Jika penyajian produk menarik dan kurang sistematis
skor 1 : Jika Penyajian produk kurang menarik dan kurang sistematis

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


183

INDIKATOR
No JENIS KEGIATAN KRITERIA SKOR
PENGAMATAN
1. Visual Activities, Tidak memperhatikan 1
Tidak
1. Memperhatikan presentasi (Gaduh, asik
memperhatikan
presentasi berbicara dengan teman)
Kurang memperhatikan 2
presentasi (melamun ketika Kurang
ditanya tidak bisa memperhatikan
menjawab)
Cukup memperhatikan 3
presentasi (Hanya melihat Cukup
saja tanpa melakukan memperhatikan
apapun)
Memperhatikan presentasi 4
Sering
(antusias, konsentrasi,
memperhatikan
mencatat apa yang terjadi)
2. Oral Activities, Tidak Aktif (tidak 1
Tidak Aktif
1. Mengeluarkan melakukan apapun)
pendapat Kurang aktif (hanya 2
2. Bertanya melakukan salah satu Kurang aktif
3. Intrupsi dalam diskusi diantara aktivitas tersebut)
4. Memeberikan saran Cukup Aktif ( minimal 2 3
aktivitas dari 4 aktivitas Cukup aktif
tersebut)
Aktif (melakukan 4 4
Aktif
aktivitas tersebut)
3. Listening Activities, Tdak mendengarkan 1
Tidak
1. Mendengarkan dengan baik (berbicara
mendengarkan
dengan baik apa yang sendiri dengan teman)
dikatakan guru Kurang mendengarkan 2
Kurang
maupun ketika (ketika ditanya tidak bisa
mendengarkan
temannya menjawab)
berpendapat Cukup mendengarkan 3
Cukup
(dapat menjawab
mendengarkan
pertanyaan ketika ditanya)
Mendengarkan (dapat 4
mengulang kembali apa mendengarkan
yang disampaikan)
4. Writing Activities, Tidak mencatat apapun TIdak mencatat 1
1. Mencatat selama Kurang mencatat (ketika 2
Kurang mencatat
kegiatan belajar diperintah oleh guru saja)
mengajar Cukup mencatat (hal-hal 3
yang dianggapnya penting Cukup mencatat
saja)
Aktif mencatat (sangat 4
detail apapun perubahan
Aktif mencatat
yang terjadi sampai pada
kesimpulan serta rapi)
5. Motor Activities, Tidak aktif (tidak Tidak aktif 1
184

1. Aktif melakukan melakukan apapun)


percobaan Kurang aktif (hanya 2
2. Mengamati melakukan salah satu dari 3 Kurang Aktif
3. Menganalisis hasil aktivitas tersebut)
percobaan yang Cukup aktif ( melakukan 3
terjadi. minimal 2 aktivitas Cukup aktif
tersebut)
Aktif (melakukan semua 4
Aktif
aktivitas tersebut)
6. Mental Activities, Tidak aktif (tidak 1
1. Menanggapi melakukan aktifitas Tidak AKtif
2. Memecahkan soal apapun)
3. Membuat keputusan Kurang aktif (hanya 2
melakukan satu dari 4 Kurang Aktif
aktifitas tersebut)
Cukup aktif (hanya 3
melakukan minimal 2 Cukup AKtif
aktivitas tersebut)
Aktif (melakukan semua 4
Aktif
aktifitas tersebut)
7. Emotinal Activities, Tidak Aktif Tidak aktif 1
1. Menaruh minat dalam Kurang aktif (hanya terlihat 2
Kurang aktif
proses belajar senang saja)
2. Berani Cukup aktif (terlihat 3
menyampaikan hasil senang dan berminat dalam Cukup aktif
didepan teman-teman proses belajar –mengajar)
3. Terlihat senang dalam 4
proses belajar
mengajar Sangat Aktif (melakukan
Aktif
4. Semangat dalam semuanya)
mengikuti pelajaran
185

LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


Kelas :

Jenis Aktifitas ∑
Nama
No
Siswa I II III IV V VI VII Skor
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah Total
Ket : Berilah tanda checklist ( )pada setiap penilaian,

Semarang, 2015
Observer

( )
186

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 7
A. POSTEST
Materi :
1. Pengertian Senyawa Hidrokarbon
2. Kekhasan atom karbon
3. Alkana, alkena dan alkuna
4. Sifat – sifat senyawa alkan, alkena dan alkuna
5. Isomer
6. Reaksi senyawa hidrokarbon
7. Kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
8. Komponen minyak Bumi
9. Mutu Bensin
10. Dampak Bahan Bakar
B. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif
Instrumen : - Lembar Kognitif untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Lembar Angket Tanggapan Siswa
187

Lampiran 17
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMA N 14 Semarang

mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

Alokasi waktu : 14 JP

Kompetensi Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/


Karakter Kegiatan pembelajaran Penilaian
Dasar Pembelajaran Kompetensi waktu Bahan/alat

4.1 o Mengidentifikasi Aktif, o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur Tes Tertulis Sumber:
atom C, H dan O Jujur, percobaan untuk C, H dan O dalam
Mendeskripsi Tanggung mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon melalui Laporan Buku Kimia
kan kekhasan dan O dalam senyawa karbon percobaan. tertulis SMA kelas
atom karbon jawab, dalam diskusi kelompok di X semester
dalam Kerjasama, laboratorium Penugasan 2 (penulis
membentuk o Kekhasan atom Rasa Ingin o Dengan menggunakan o Mendeskripsikan kelompok Harnanto
senyawa karbon tahu molymod atau power point kekhasan atom karbon dkk, Johari
mendiskusikan kekhasan dalam senyawa karbon.
hidrokarbon dkk, Purba,
atom karbon dalam diskusi
kelompok di kelas M)
o Atom C primer, o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom Bahan:
sekunder, tertier sekunder, tertier, dan karbon primer,
188

dan kuarterner kuarterner dalam diskusi sekunder, tertier dan Alat dan
kelompok di kelas kuarterner. bahan untuk
percobaan

4.2 o Alkana, alkena dan Aktif, o Dengan menggunakan power o Mengelompokkan Tugas 4 x 45 Sumber:
Menggolong alkuna Jujur, point dan video menentukan senyawa hidrokarbon kelompok menit
kan senyawa o Sifat fisik alkana, Tanggung jenis ikatan senyawa berdasarkan kejenuhan Buku Kimia
alkena dan alkuna hidrokarbon (alkana, alkena ikatan Power point SMA kelas
hidrokarbon
jawab, dan alkuna) o Memberi nama (presentasi) X semester
berdasarkan o Isomer
strukturnya o Reaksi senyawa Kerjasama, o latihan tata nama senyawa alkana, alkena 2 (penulis
Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih dan alkuna Harnanto
dan karbon
tahu dan titik leleh senyawa o Menyimpulkan dkk, Johari
hubungannya karbon dalam diskusi hubungan titik didih
dengan sifat dkk, Purba,
kelompok senyawa hidrokarbon
senyawa M)
o Menentukan isomer senyawa dengan massa molekul
hidrokarbon melalui diskusi relatifnya dan strutur Internet
kelompok molekullnya.
o Merumuskan reaksi o Menentukan isomer Bahan:
sederhana senyawa alkana, struktur (kerangka,
alkena dan alkuna dalam posisi, dan fungsi atau LKS
diskusi kelas. isomer geormtri (cis-
trans) LCD/komp
o Menuliskan reaksi uter
sederhana pada
senyawa alkana, alkena
dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi,
substitusi dan reaksi
eleiminasi)
189

4.3 o Minyak bumi Aktif, o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan Tugas 2 x 45 Sumber :
Menjelaskano Fraksi minyak Jujur, membahas tentang eksplorasi proses pembentukan Kelompok menit
proses bumi Tanggung minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas Buku Kimia
bumi, mutu bensin, alam Power Point SMA kelas
pembentukan o Mutu bensin
jawab, petrokimia, dan dampak hasil o Menjelaskan (presentasi) X semester
dan teknik o Dampak pembakaran nahan bakar
Kerjasama, komponan-komponen 2 (penulis
pemisahan pembakaran
fraksi-fraksi bahan bakar Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja utama penyusun Harnanto
tahu kelompok minyak bumi dkk, Johari
minyak bumi o Menafsirkan bagan
serta dkk, Purba,
penyulingan bertingkat
kegunaannya M)
untuk menjelaskan
dasar dan teknik Internet
pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi. Bahan:
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan LKS
bilangan oktannya.
LCD/komp
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan uter
bakar terhjadap
lingkungan.
190

4.4 o Senyawa Aktif, o Diskusi dalam kerja o Mendeskripsikan Tes Tertulis 4 x 45 Sumber:
Menjelaskan hidrokarbon dalam Jujur, kelompok untuk kegunaan dan menit
kegunaan kehidupan sehari- Tanggung mengidentifikasi kegunaan komposisi senyawa Laporan Buku Kimia
hari senyawa hidrokarbon dalam hidrokarbon dalam tertulis SMA kelas
senyawa
jawab, bidang pangan, sandang, bidang pangan X semester
hidrokarbon papan dan dalam seni dan (Proyek)
Kerjasama, o Mendeskripsikan 2 (penulis
dalam estetika (untuk daerah
Rasa Ingin kegunaan dan Harnanto
kehidupan penghasil minyak bumi atau Kuis
tahu komposisi senyawa dkk, Johari
sehari-hari yang memiliki industri hidrokarbon dalam
dalam bidang petokimia bisa diangkat dkk, Purba,
bidang sandang dan
pangan, sebagai bahan diskusi) papan M)
sandang, o Mendeskripsikan Internet
perdagangan, kegunaan dan
seni dan komposisi senyawa Bahan:
hidrokarbon dalam
estetika.
bidang seni dan estetika LCD/komp
uter

Semarang, Februari 2015


Mengetahui
Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan

Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani


NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
191
Kelas Kontrol
Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 14 x 45 menit ( 7 kali tatap muka)

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatifnya dan strutur molekulnya.
7. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri
(cis-trans)
8. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
10. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
11. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
12. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
13. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
14. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
5. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan
massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya.
7. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau
isomer geormtri (cis-trans)
192

8. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
10. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi
11. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
12. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
13. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
14. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senywa hidrokarbon dalam
bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Materi Pokok : Hidrokarbon
2. Sub Materi : - Mengidendentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
- Alkana, alkena, alkuna
- Sifat Fisik Senyawa alkana, alkena dan alkuna
- Isomer
- Reaksi senyawa hidrokarbon
- Minyak Bumi
- Fraksi –fraksi minyak bumi
- Mutu bensin
- Dampak pembakaran bahan bakar
- Kegunaan senyawa hidrokarbon

F. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Metode : Tanya Jawab, Diskusi
2. Model : Cooperative Learning
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
LCD, Komputer, Ilustrasi (gambar atau video pembelajaran), papan tulis
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
o Power point
o Lembar diskusi peserta didik
o Lembar penilaian
o Pentunjuk praktikum
o Alat dan bahan praktikum
3. Sumber Pembelajaran
- Bahan Ajar
- Buku pegangan siswa :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
193

Pertemuan ke – 1 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru memberikan perkenalan dan salam pembuka. 30 Menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengadakan
pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
c. Guru melakukan apresepsi dengan memberi contoh
senyawa kimia yang banyak di alam merupakan
senyawa karbon.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dicapai.
e. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi sebelumnya, yaitu konsep mol.

Inti Eksplorasi 50 Menit


a. Siswa membaca buku, lks maupun sumber lain
mengenai kekhasan atom karbon dan atom C
primer, sekunder dan tertier.
b. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan
guru.
c. Guru menjelaskan beberapa tentang kekhassan atom
karbon.
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mencatat hal yang dianggap penting.
b. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan (elaborasi)
c. Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan
terhadap hasil pekerjaan siswa.
b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami
Penutup a. Siswa menyimpulkan kekhasan atom karbon 10 menit
b. Guru menegaskan kembali kesimpulan yang telah
disampaikan siswa
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempelajari petunjuk praktikum identifikasi unsur
C, H , dan O untuk pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam 10 Menit
pembuka secara menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
c. Guru melakukan apresepsi dengan mengaitkan
materi sebelumnya tentang kekhasan atom karbon
194

dan jenis-jenis atom karbon primer, sekunder, dan


tersier.
d. Guru menyampaikan tujuan praktikum yang akan
dilakukan.
e. Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok.

Inti Eksplorasi 70 Menit


a. Guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai
dengan kelompok.
b. Guru menanyakan kesulitan siswa setelah
memahami petunjuk praktikum untuk mengetahui
cara mengindentifikasi unsur C, H dan O
Elaborasi
a. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
menegenai langkah kerja secara umum.
b. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru
c. Siswa mencatat data hasil percobaan
d. Guru menginstruksikan kepada masing-masing
kelompok bahwa hasil percobaan tersebut harus di
dikumpulkan dalam bentuk laporan sementara di
akhir pembelajaran.
e. Siswa secara kelompok berdiskusi dan
menganalisis hasil pengamatan yang mereka
peroleh selama percobaan.
f. Perwakilan masing – masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan mereka.
g. Siswa dengan kritis memberi tanggapan saat
diskusi.

Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum yang telah
dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan
analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
pengamatan dan analisis yang dipresentasikan
siswa dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan kembali mengenai kesulitan
praktikum yang telah dilakukan
Penutup a. Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang 10 menit
dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan
laporan sementara.
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
pertemuan selanjutnya tentang struktur alkana,
alkena dan alkuna.
195

e. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan


memberikan pesan untuk tetap belajar
f. Guru menutup pertemuan dengan salam.

Pertemuan ke-3 : 2 x 45 menit


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka untuk 10 Menit
mengawali pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai
c. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi
yang akan dipelajari
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
Inti Eksplorasi 70 Menit
a. Siswa dengan rasa ingin tahu mengamati video yang
ditayangkan, guru memberikan bimbingan.
b. Siswa mengkaji literatur mengenai materi alkana,
alkena , dan alkuna dan sifat – sifat fisik alkana.
c. Guru memberikan pertanyaan , apa perbedaan dari
struktur alkana, alkena, dan alkuna?

Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh setelah
memperhatikan video pembelajaran.
b. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar
kerja siswa yang dibagikan guru
c. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya.

Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi.
b.Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
Penutup a. Siswa menyimpulkan mengenai struktur alkana, 10 menit
alkena dan alkuna
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya mengenai isomer
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Pertemuan ke-4 : 2 x 45 menit


196

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam 10 Menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan ini
d. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa, “ Apa yang kalian ketahui
tentang isomer?”
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
Inti Eksplorasi 70 Menit
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
cara menuliskan isomer- isomer
b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok dan Lembar
Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS
mengenai isomer yang diberikan oleh guru, setiap
kelompok harus memahami jawaban kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
benar dan tepat
c. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai cara 10 menit


menulis isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon.
b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa untuk
mengumpulkan Lembar Diskusi Siswa
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi mengenai sifat alkana, alkena,
dan alkuna serta reaksi senyawa hidrokarbon.
e. Guru menutup pertemuan dengan salam.

Pertemuan ke-5 : 2 x 45 menit


197

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam 10 Menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
d. Guru melakukan apersepsi mengenai sifa-sifat
senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
Inti Eksplorasi 70 Menit
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
sifat- sifat alkana, alkena dan alkuna serta reaksi
senyawa hidrokarbon.
b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok dan Lembar
Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS
mengenai sifat senyawa hidrokarbon dan reaksi
senyawa hidrokarbon yang diberikan oleh guru,
setiap kelompok harus memahami jawaban
kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami

Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai sifat senyawa 10 menit


hidrokarbon dan reaksi senyawa hidrokarbon.
b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan
Lembar Diskusi Siswa
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat power point mengenai kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
e. Guru menutup pertemuan dengan salam.

Pertemuan ke-6 : 2 x 45 menit


198

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran sdengan salam 10 Menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
c. Guru memberikan apersepsi mengenai kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan secara
umum.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
e. Guru mempersilahkan siswa untuk memperiapkan
presentasi kelompok
Inti Eksplorasi 70 Menit
a. Siswa memperhatikan presentasi teman mengenai
Proses pembentukan minyak bumi dan kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
b. Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh setelah
memperhatikan presentasi teman.
b. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari
siswa lain saat presentasi berlangsung.
c. Siswa dari perwakilan kelompok dengan kritis
memberi tanggapan terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai 10 menit
pembentukan dan fraksi –fraksi minyak bumi dan
kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari – hari.
b. Guru memberikan penegasan kembali mengenai
kesimpulan yang dibuat siswa
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempersiapkan posttest di pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
salam

Pertemuan ke- 7 ( POSTTEST) : 2 x 45 menit

I. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif : - Lembar Penilaian Laporan sementara.
2. Ranah Afektif : - Lembar Observasi Afektif.
3. Ranah Psikomotorik : - Lembar Observasi Psikomotorik
4.Lembar Observasi Aktivitas
199

Lampiran 19
Kisi-kisi Soal Pre-Test

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.

Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 5C 1
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
2. Kekhasan atom karbon 1C, 4B 2
karbon
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 24B, 6C 2
kuartener. dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 11B 2B 3
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon 16D,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 3D, 20D 7A 3
alkuna
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa Sifat-sifat fisik alkana, alkena, 8A, 10C 9D 25E 4
200

hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan alkuna


strukturnya
Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
7. Isomer 19D, 18E 22C, 3
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans)
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
8. alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi Reaksi senyawa hidrokarbon 21E 14C 2
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
9 pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta Minyak bumi 15C, 23C 13A 3
kegunaannya
Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon Kegunaan senyawa hidrokarbon
10. 12E,17B 2
dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan.
Jumlah 4 9 8 4 25
Presentase soal 16 % 36 % 32 % 16 % 100%

Semarang, Februari 2015


Mengetahui
Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan

Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani


NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
201
Lampiran 20

LEMBAR SOAL PRETES


Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 60 menit

PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggapbenar.
Contoh : A B X
C D E diganti A XB C DX
E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.

PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah di kulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
3. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon ….
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
4. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
202

C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena


D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
5. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik
1. Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak
2.Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah
3.Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4.Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup
5.Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
arus listrik listrik
Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah


A. 1 D. 4
B. 2 5. 5
C. 3
7. Perhatikan rumus struktur berikut.

Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….


A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana

8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ....
A. metana D. nonana
B. etana E. dekana
C. propana
9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :

adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena D. 2,5-dimetil-2-heptena
203

B. 2-metil-5-etil-2-heksena E. 3,6-dimetil-5-heptena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
10. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
11. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
12. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pelarutan
C. Pengempaan atau pengepresan
13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
14. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa  CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH  CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr  CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
15. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-hepatana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
204

16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….


A. 3,5-dimetilheptana
B. 3,5-dimetil-1-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
D. 3,5-dimetil-3-heptena
E. 3,5-dimetil-4-heptena
17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
D. Alkuna D. Alkohol
A. Alkana E. Sikloalkana
B. Alkena
18. Perhatikan rumus struktur berikut :

Zat yang merupakan isomer adalah ….


A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Alkena
B. Alkuna E. Alkohol
C. Sikloalkana

20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….

A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
205

21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
24. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !

Senyawa kimia diatas mempunyai …..


A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener
D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
25. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4

 SELAMAT MENGERJAKAN 
206
Lampiran 21

KUNCI JAWABAN PRE-TEST

1. C
2. B
3. D
4. B
5. C
6. C
7. A
8. A
9. D
10. C
11. B
12. E
13. A
14. C
15. C
16. D
17. B
18. E
19. D
20. D
21. E
22. C
23. C
24. B
25. A
207
Lampiran 22

DATA NILAI PRE-TEST ANTARA KELOMPOK


EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL

Kelompok Eksperimen (X-1) Kelompok Kontrol (X-2)


No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-001 28 1 K-001 56
2 E-002 40 2 K-002 48
3 E-003 24 3 K-003 36
4 E-004 40 4 K-004 40
5 E-005 32 5 K-005 52
6 E-006 56 6 K-006 44
7 E-007 44 7 K-007 56
8 E-008 44 8 K-008 52
9 E-009 44 9 K-009 36
10 E-010 48 10 K-010 36
11 E-011 44 11 K-011 36
12 E-012 48 12 K-012 52
13 E-013 36 13 K-013 36
14 E-014 36 14 K-014 48
15 E-015 44 15 K-015 36
16 E-016 36 16 K-016 48
17 E-017 32 17 K-017 48
18 E-018 44 18 K-018 56
19 E-019 48 19 K-019 44
20 E-020 48 20 K-020 44
21 E-021 48 21 K-021 32
22 E-022 44 22 K-022 36
23 E-023 40 23 K-023 52
24 E-024 52 24 K-024 40
25 E-025 40 25 K-025 28
26 E-026 56 26 K-026 32
27 E-027 44 27 K-027 32
28 E-028 32 28 K-028 44
29 E-029 48 29 K-029 40
30 E-030 48 30 K-030 28
31 E-031 40 31 K-031 32
32 E-032 24 32 K-032 28
33 E-033 40 33 K-033 44
34 E-034 48 34 K-034 36
35 E-035 52
36 E-036 28
∑ 1500 ∑ 1408
Ni 35 ni 34
̅ 42.8571 ̅ 41.4118
Nilai max 56 Nilai max 56
Nilai min 24 Nilai min 28
s2 8.2462 s2 8.5780
S 2.8716 s 2.9288
Lampiran 23 208

UJI NORMALITAS PRE-TEST

KELAS EKSPERIMEN (X-1)

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas =5
Nilai minimal = 24 Rata-rata ( ̅ ) = 42.33
Rentang = 32 s = 8.50
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 24 - 29 23.5 -2.21 0.4864 0.0519 1.8165 4 2.6246
2 30 - 35 29.5 -1.51 0.4345 0.1464 5.124 3 0.8804
3 36 - 41 35.5 -0.80 0.2881 0.2483 8.6905 9 0.0110
4 42 - 47 41.5 -0.10 0.0398 0.1893 6.6255 8 0.2851
5 48 - 53 47.5 0.61 0.2291 0.1758 6.1530 10 2.4052
6 54 - 59 53.5 1.31 0.4049 0.0734 2.569 2 0.1260
59.5 2.02 0.4783
6.3325
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6,3325 7,81

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
209

UJI NORMALITAS PRE-TEST

KELAS KONTROL (X-2)

Hipotesis

Ho = Data populasi yang berdistribusi normal


Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas =4
Nilai minimal = 28 Rata-rata ( ̅ ) = 41.18
Rentang = 28 s = 8.62
Banyak kelas =6 n = 34
Kelas Batas Z untuk Peluang |luas ( )
No Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z kelas|
1 28 - 32 27.5 -1.59 0.4441 0.1003 3.4102 7 3.7789
2 33 - 37 32.5 -1.01 0.3438 0.1774 6.0316 8 0.6424
3 38 - 42 37.5 -0.43 0.1664 0.1068 3.6312 3 0.1097
4 43 - 47 42.5 0.15 0.0596 0.2077 7.0618 5 0.6020
5 48 - 52 47.5 0.73 0.2673 0.1376 4.6784 8 2.3583
6 53 - 57 52.5 1.31 0.4049 0.0657 2.2338 3 0.2628
57.5 1.89 0.4706
7.7540
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
7,7540 7,81

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
210
Lampiran 24

ANALISIS KESAMAAN VARIANS (ANAVA 1 Jalan)

Hipotesis

Ho : : rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara signifikan


Ha : : rata-rata hasil belajar populasi berbeda secara signifikan

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan adalah:

Kriteria yang digunakan

Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95 (α =
0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel

Pengujian Hipotesis

Sumber variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 428970 428970
Antar kelompok 3 310.94 103.646 0.947
Dalam Kelompok 140 15320.06 109.429
Harga varians (S)

( 8 7 9 8 )
897

897 ,9

9 5

= 444601 – 428970 – 310,94 = 15320.06


, ,
= 103,646 = 109,429

Harga F hitung

,
,9 7
9, 9

Untuk α = 5% dengan dk pembilang 3 dan penyebut dk penyebut = (ni – 1) adalah 140


diperoleh F = 2,66

Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima dimana rata-rata hasil belajar populasi tidak
berbeda secara signifikan
211

Lampiran 25
Kisi-kisi Soal Post-Test

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.

Jenjang Jumlah
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan
C1 C2 C3 C4 Soal
Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
1. Identifikasi atom C, H, dan O 11C 1
senyawa karbon melalui percobaan
Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
2. Kekhasan atom karbon 1E, 3C 2
karbon
Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan Atom C primer, sekunder , tersier
3. 15B, 2B, 6A 3
kuartener. dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon Rumus struktur dan deret
4. 5C 2
berdasarkan kejenuhan ikatan homolog hidrokarbon 16D,
Tata nama alkana, alkena dan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 4A, 20D 7A 3
alkuna
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa Sifat-sifat fisik alkana, alkena,
6. 8E, 10B 9C 25E 4
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan alkuna
212

strukturnya
Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
7. Isomer 19C, 18E 22C, 3
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans)
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
8. alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi Reaksi senyawa hidrokarbon 21E 14D 2
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
9 pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta Minyak bumi 24B, 23D 13A 3
kegunaannya
Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon Kegunaan senyawa hidrokarbon
10. 12E,17B 2
dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan.
Jumlah 4 9 8 4 25
Presentase soal 16 % 36 % 32 % 16 % 100%
213
Lampiran 26
LEMBAR SOAL POST-TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 60 menit

PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar. X X X
Contoh : A B C D E diganti A B C D E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.

PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!

1. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali .....


A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain
2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C3H6 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
3. Hidrokarbon alifatis adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena
D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
4. Senyawa Alkena termasuk hidrokarbon ….
214

A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh


B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
5. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah ….
A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10
B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12
C. C3H8 dan C5H12
6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Jumlah Atom C tersier pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah


A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
7. Perhatikan rumus struktur berikut.

Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….


A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana
8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah ....
A. metana D. heksana
B. etana E. heptana
C. propana
9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :

adalah….
A. 3-etil-5-metil-1-butena D. 3,5-dietil-2-heksena
B. 5-metil-3-etil-2-heksena E. 2,4-dietil-5-heksana
C. 3-etil-5-metil-1-heptena
10. Rumus senyawa berikut yang tergolong alkuna adalah ....
A. CH4 D. C2H4
B. C2H2 E. C3H8
C. C3H6
11. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
215

Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik


1.Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak
2.
Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah
3.
Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4.
Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup
5.
Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
arus listrik listrik
Perbedaan yang tepat antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
12. Yang merupakan tahapan pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pelarutan
C. Pengempaan atau pengepresan
13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Bitumen (Aspal)
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah ke titik
didih paling tinggi maka urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
14. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH3 + Cl-Cl  CH3 – CH2–Cl + HCl
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH  CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr  CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-adisi-eliminasi
D. Subtitusi-eliminasi-adisi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi

15. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !

Senyawa kimia diatas mempunyai …..


A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
216

C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener


D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.

Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….


A. 3,5-dimetilheptana D. 3,5-dimetil-3-heptena
B. 3,5-dimetil-1-heptena E. 3,5-dimetil-4-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
A. Alkuna D. Alkohol
B. Alkana E. Sikloalkana
C. Alkena
18. Perhatikan rumus struktur berikut :

Zat yang merupakan isomer adalah ….


A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Sikloalkana
B. Alkuna E. Alkohol
C. Alkena

20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….

A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
217

E. 3,6–dimetil–4–heptuna
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Penambahan TEL/MTBE
B. Alkilasi E. Cracking
C. Blending
24. Bensin premium mempunyai nilai oktan 82. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 18 : 82 D. 82 : 100
B. 82 : 18 E. 100 : 18
C. 18 : 100
25. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4

 SELAMAT MENGERJAKAN 
218

Lampiran 27
KUNCI JAWABAN POST-TEST

1. E
2. B
3. A
4. C
5. C
6. A
7. A
8. E
9. C
10. B
11. C
12. E
13. A
14. D
15. B
16. D
17. B
18. E
19. C
20. D
21. E
22. C
23. D
24. B
25. E
219
Lampiran 28

DATA NILAI POST-TEST SISWA

Kelompok Eksperimen (X-1) Kelompok Kontrol (X-2)


No Kode Nilai T/TT No Kode Nilai T/TT
1 E-001 84 Tuntas 1 K-001 72 Tidak tuntas
2 E-002 76 Tuntas 2 K-002 64 Tidak tuntas
3 E-003 56 Tidak tuntas 3 K-003 76 Tuntas
4 E-004 76 Tuntas 4 K-004 72 Tidak tuntas
5 E-005 76 Tuntas 5 K-005 92 Tuntas
6 E-006 80 Tuntas 6 K-006 56 Tidak tuntas
7 E-007 76 Tuntas 7 K-007 56 Tidak tuntas
8 E-008 60 Tidak tuntas 8 K-008 80 Tuntas
9 E-009 56 Tidak tuntas 9 K-009 68 Tidak tuntas
10 E-010 60 Tidak tuntas 10 K-010 60 Tidak tuntas
11 E-011 84 Tuntas 11 K-011 68 Tidak tuntas
12 E-012 92 Tuntas 12 K-012 68 Tidak tuntas
13 E-013 84 Tuntas 13 K-013 76 Tuntas
14 E-014 88 Tuntas 14 K-014 92 Tuntas
15 E-015 80 Tuntas 15 K-015 76 Tuntas
16 E-016 84 Tuntas 16 K-016 76 Tuntas
17 E-017 72 Tidak tuntas 17 K-017 96 Tuntas
18 E-018 80 Tuntas 18 K-018 88 Tuntas
19 E-019 96 Tuntas 19 K-019 92 Tuntas
20 E-020 72 Tidak tuntas 20 K-020 72 Tidak tuntas
21 E-021 76 Tuntas 21 K-021 84 Tuntas
22 E-022 76 Tuntas 22 K-022 80 Tuntas
23 E-023 64 Tidak tuntas 23 K-023 88 Tuntas
24 E-024 68 Tidak tuntas 24 K-024 72 Tidak tuntas
25 E-025 76 Tuntas 25 K-025 88 Tuntas
26 E-026 88 Tuntas 26 K-026 72 Tidak tuntas
27 E-027 88 Tuntas 27 K-027 72 Tidak tuntas
28 E-028 84 Tuntas 28 K-028 72 Tidak tuntas
29 E-029 72 Tidak tuntas 29 K-029 64 Tidak tuntas
30 E-030 88 Tuntas 30 K-030 56 Tidak tuntas
31 E-031 72 Tidak tuntas 31 K-031 84 Tuntas
32 E-032 92 Tuntas 32 K-032 68 Tidak tuntas
33 E-033 80 Tuntas 33 K-033 80 Tuntas
34 E-034 80 Tuntas 34 K-034 80 Tuntas
35 E-035 76 Tuntas
36 E-036 80 Tuntas
∑ 2788 ∑ 2560
Ni 36 Ni 34
̅ 77.4444 ̅ 75.2941
Max 96 Max 96
Min 56 Min 56
2
s 9.7584 s2 10.8531
S 3.1238 S 3.2944
Lampiran 29 220

UJI NORMALITAS POST-TEST

KELAS EKSPERIMEN (X-1)

Hipotesis

Ho = Data yang berdistribusi normal


Ha = Data yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas =6
Nilai minimal = 52 Rata-rata ( ̅ ) = 77.47
Rentang = 40 s = 10.60
Banyak kelas =6 n = 36
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 56 - 62 55.5 -2.18 0.4854 0.0535 1.926 4 2.2334
2 63 - 69 62.5 -1.49 0.4319 0.1467 5.2812 2 2.0386
3 70 - 76 69.5 -0.79 0.2852 0.2454 8.8344 12 1.1343
4 77 - 83 76.5 -0.10 0.0398 0.1860 6.696 6 0.0723
5 84 - 90 83.5 0.60 0.2258 0.1757 6.3252 9 1.1311
6 91 -97 90.5 1.29 0.4015 0.0691 2.4876 3 0.1055
96.5 1.89 0.4706
χ 6.7153

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6.7153 7,81

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
221

UJI NORMALITAS POST-TEST

KELAS KONTROL (X-2)

Hipotesis

Ho = Data yang berdistribusi normal


Ha = Data yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :

( )

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas =6
Nilai minimal = 56 Rata-rata ( ̅ ) = 76.09
Rentang = 40 s = 10.79
Banyak kelas =6 n = 34
Kelas Batas Z untuk Peluang ( )
No |luas kelas| Ei Oi
Interval kelas batas kelas untuk Z
1 56 - 62 55.5 -1.91 0.4719 0.0757 2.5738 4 0.7903
2 63 - 69 62.5 -1.26 0.3962 0.1671 5.6814 5 0.0817
3 70 - 76 69.5 -0.61 0.2291 0.2131 7.2454 11 1.9457
4 77 - 83 76.5 0.04 0.0160 0.2389 8.1226 4 2.0924
5 84 - 90 83.5 0.69 0.2549 0.1550 5.27 6 0.1011
6 91 -97 90.5 1.34 0.4099 0.0607 2.0638 4 1.8165
96.5 1.89 0.4706
6.8277

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81

Daerah penolakan
H0
Daerah penerimaan
H0
6.8277 7,81

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 30 222

UJI PERBEDAAN DUA RATARATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA

AKTIVITAS SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL


Hipotesis
Ho :

Ha :

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
__ __
_
t x 1 x 2

  
2 2
s1 
s2  2r  s 1  s 2 
  
n 1 n 2  n 1  n 2 

Dimana,
∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)

Daerah
penerimaan

Dari data diperoleh :

Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Jumlah 3160 2768
̅ 87,7778 81,3971
Varians (s2) 28,6635 36,6936
Stanart deviasi (s) 5,3538 6,0575
Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh:

9
, 7
, ,87
87,7778 8 , 97
, 7
, , , ,
√ , 7( )( )

pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668


223

Daerah
penerimaan

11,2317 1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
224
Lampiran 31

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA


POST -TEST SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho :

Ha :

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
__ __
_
t x 1 x 2

  
2 2
s1 
s2  2r  s 1  s 2 
  
n 1 n2  n 1  n 2 

Dimana,
∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)

Daerah
penerimaan

Dari data diperoleh :

Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Jumlah 2788 2560
̅ 77,4444 75,2941
Varians (s2) 95,225 117,790
Stanart deviasi (s) 9,7584 10,8531
Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh:

57
, 7
88 9 5
77, 75, 9
, 7
, , , ,
√ , 7 ( )( )

pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668


225

Daerah
penerimaan

3,2674 1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
Lampiran 32 226

UJI GAIN <g> PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA


PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

KELAS KELAS
RATA -RATA
EKSPERIMEN KONTROL
PRE TEST 42,8571 41,4118
POST TEST 77,4444 75,2491

Kriteria uji <g> : g ≥ 0,7 ( tinggi)

0,3 ≤ g ≤ 0,7 (sedang)

g < 0,3 (rendah)

Kelas Eksperimen

S post
 S pre
g 
100 %  S pre

77, ,857
,857

<g> = 0,61 (sedang)

Kelas Kontrol

S post
 S pre
g 
100 %  S pre

75, 9 , 8
, 8

<g> = 0,57 (sedang)


Lampiran 33 227

UJI GAIN <g> PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA


PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

KELAS KELAS
RATA –RATA
EKSPERIMEN KONTROL
PRE TEST 66,27 66,44
POST TEST 87,5 81,4

Kriteria uji <g> : g ≥ 0,7 ( tinggi)

0,3 ≤ g ≤ 0,7 (sedang)

g < 0,3 (rendah)

Kelas Eksperimen

S post
 S pre
g 
100 %  S pre

87,5 , 7
, 7

<g> = 0,64 (sedang)

Kelas Kontrol

S post
 S pre
g 
100 %  S
pre

8 , ,
8 ,

<g> = 0,45 (sedang)


Lampiran 34
228

REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS EKPERIMEN

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Total
1 E - 001 4 3 3 3 3 4 4 3 27 4 3 3 3 3 4 4 3 27 4 2 3 2 3 4 3 3 24 78 82 Baik
2 E - 002 4 4 4 3 4 4 3 4 30 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 89 93 Sangat baik
3 E - 003 2 3 4 3 3 4 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 3 3 3 3 4 24 75 78 Baik
4 E - 004 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4 3 3 3 4 3 4 4 28 86 90 Sangat baik
5 E - 005 4 4 3 3 4 4 3 4 29 3 4 4 4 4 3 4 4 30 4 4 3 3 3 4 3 4 28 87 91 Sangat baik
6 E - 006 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 4 3 3 3 4 3 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 80 83 Baik
7 E - 007 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
8 E - 008 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 79 82 Baik
9 E - 009 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 2 3 3 3 3 3 3 24 77 80 Baik
10 E - 010 4 3 4 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 2 2 3 3 3 3 4 24 77 80 Baik
11 E - 011 4 3 4 4 3 3 4 3 28 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 2 3 3 3 3 3 4 25 81 85 Sangat baik
12 E - 012 4 3 3 4 3 4 4 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
13 E - 013 4 3 3 3 4 4 3 3 27 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 4 27 84 87 Sangat baik
14 E - 014 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 3 4 4 3 4 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 4 27 85 89 Sangat baik
15 E - 015 4 3 4 3 4 4 3 3 28 3 4 3 4 3 4 3 4 28 3 3 3 3 3 3 3 4 25 81 85 Sangat baik
16 E - 016 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 3 4 4 3 3 4 28 3 4 3 3 4 4 3 3 27 83 87 Sangat baik
17 E - 017 4 3 3 4 4 3 4 4 29 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 3 3 3 2 4 4 4 27 84 88 Sangat baik
18 E - 018 4 4 4 3 3 4 3 4 29 4 3 3 4 4 3 3 4 28 4 3 3 4 2 4 4 4 28 85 89 Sangat baik
19 E - 019 4 4 3 3 3 3 4 3 27 4 3 3 4 4 3 3 4 28 4 3 4 3 2 3 3 4 26 81 84 Baik
20 E - 020 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 4 3 4 3 3 3 3 27 84 88 Sangat baik
21 E - 021 4 3 3 4 4 4 3 3 28 3 4 3 4 4 4 4 3 29 4 4 3 4 2 3 4 3 27 84 88 Sangat baik
22 E - 022 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 4 3 4 3 3 4 4 29 86 92 Sangat baik
23 E - 023 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 4 3 3 3 4 27 80 83 Baik
24 E - 024 4 3 4 4 3 3 4 3 28 3 4 3 4 3 4 3 3 27 4 2 3 3 3 4 4 4 27 82 85 Sangat baik
229

25 E - 025 4 4 3 4 4 3 3 3 28 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 2 3 3 3 4 4 4 27 84 88 Sangat baik


26 E - 026 4 3 3 4 4 4 3 4 29 3 4 4 3 4 3 4 4 29 4 3 3 3 3 4 4 4 28 86 90 Sangat baik
27 E - 027 4 3 3 3 4 4 4 3 28 4 4 3 4 3 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 82 86 Sangat baik
28 E - 028 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
29 E - 029 4 3 4 3 4 4 3 3 28 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 2 3 3 3 3 4 4 26 82 86 Sangat baik
30 E - 030 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 3 4 3 3 3 4 27 84 88 Sangat baik
31 E - 031 4 3 4 4 4 3 3 3 28 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 3 3 3 3 4 3 26 83 87 Sangat baik
32 E - 032 4 3 4 4 3 4 3 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 2 3 3 3 3 3 3 24 78 81 Baik
33 E - 033 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 4 3 4 3 4 4 4 30 4 4 3 4 3 4 3 4 29 89 93 Sangat baik
34 E - 034 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 4 3 3 3 4 27 4 2 3 3 3 3 3 4 25 79 82 Baik
35 E - 035 4 4 4 3 3 4 4 4 30 3 3 3 4 4 4 3 3 27 4 2 3 3 2 3 3 4 24 81 93 Sangat baik
36 E - 036 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 4 3 4 3 4 3 3 28 4 3 3 3 4 3 3 3 26 82 86 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2979 3120
Sangat baik
Rata - Rata Skor 27,67 87
Lampiran 35
230

REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS KONTROL

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Total
1 K-001 4 3 3 2 4 3 4 4 27 4 3 2 3 4 3 3 4 26 4 3 2 3 3 3 3 4 25 78 81 Baik
2 K-002 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 78 81 Baik
3 K-003 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 4 3 3 3 3 4 27 81 78 Baik
4 K-004 4 3 4 4 3 2 3 4 27 4 2 2 2 3 3 2 3 21 4 2 1 2 3 3 2 4 21 69 72 Baik
5 K-005 4 3 3 4 4 3 3 3 27 4 2 2 3 3 3 2 3 22 4 2 2 3 3 3 2 2 21 70 73 Baik
6 K-006 4 2 3 3 3 3 3 3 24 4 2 1 2 3 3 3 3 21 4 2 1 4 3 3 3 2 22 67 70 Baik
7 K-007 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 1 3 3 3 2 2 21 4 2 1 3 3 3 2 2 20 67 70 Baik
8 K-008 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 4 4 3 3 4 4 29 87 91 Sangat baik
9 K-009 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 79 82 Baik
10 K-010 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 4 3 3 3 4 29 89 93 Sangat baik
11 K-011 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 3 3 3 25 77 80 Baik
12 K-012 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 2 2 3 3 3 3 23 4 3 2 2 3 3 3 3 23 72 75 Baik
13 K-013 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 4 4 3 3 4 4 29 88 92 Sangat baik
14 K-014 4 3 3 2 3 3 3 4 25 4 3 2 3 3 3 2 2 22 4 3 2 2 3 3 2 3 22 69 72 Baik
15 K-015 4 3 4 3 4 2 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
16 K-016 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 3 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
17 K-017 4 2 3 3 3 3 3 4 25 4 3 2 2 3 3 2 2 21 4 3 2 2 3 3 2 3 22 68 71 Baik
18 K-018 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 2 2 3 3 2 2 21 4 3 2 2 3 3 2 3 22 71 74 Baik
19 K-019 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81 84 Baik
20 K-020 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81 84 Baik
21 K-021 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 4 4 3 3 4 4 30 89 93 Sangat baik
22 K-022 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 4 3 3 3 3 3 3 26 4 4 3 3 3 3 3 3 26 79 82 Baik
23 K-023 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 2 3 3 3 2 3 23 74 77 Baik
24 K-024 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 3 23 72 75 Baik
231

25 K-025 4 3 4 2 4 2 4 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 2 4 3 4 4 28 4 3 3 4 3 3 4 3 27 4 3 3 4 3 3 4 3 27 82 85 Sangat baik
27 K-027 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 78 Baik
28 K-028 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 2 2 3 3 3 3 3 23 75 78 Baik
29 K-029 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
30 K-030 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 78 81 Baik
31 K-031 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 4 4 3 3 4 4 30 87 91 Sangat baik
32 K-032 4 3 3 2 3 3 3 4 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 77 80 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
34 K-034 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 84 88 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2640 2746
Baik
Rata - Rata Skor 26 81
Lampiran 36
232

REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Total
1 E - 001 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 4 4 3 3 27 3 3 4 3 4 3 4 4 28 81 84 Baik
2 E - 002 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 3 3 3 3 3 25 74 81 Baik
3 E - 003 4 3 3 3 3 2 2 3 23 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 72 75 Baik
4 E - 004 4 4 3 3 4 3 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
5 E - 005 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 4 3 3 4 3 3 4 28 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 84 Baik
6 E - 006 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 4 4 3 3 4 3 4 28 3 3 4 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
7 E - 007 4 4 4 3 3 3 3 4 28 4 3 4 3 4 4 4 3 29 4 3 4 3 4 3 4 4 29 86 90 Sangat baik
8 E - 008 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 4 3 3 3 3 4 3 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 79 82 Baik
9 E - 009 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 4 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 82 86 Sangat baik
10 E - 010 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 3 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 3 3 3 4 25 77 83 Baik
11 E - 011 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 76 82 Baik
12 E - 012 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 4 3 4 4 4 4 31 90 94 Sangat baik
13 E - 013 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 4 3 3 3 4 3 4 28 3 3 3 3 3 3 4 4 26 80 83 Baik
14 E - 014 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 83 Baik
15 E - 015 4 4 3 3 3 3 3 3 26 4 4 3 4 3 4 3 3 28 4 3 4 3 4 4 4 4 30 84 88 Sangat baik
16 E - 016 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 4 4 4 3 4 3 4 30 4 4 4 3 4 4 4 4 31 90 94 Sangat baik
17 E - 017 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 3 4 3 4 3 4 29 3 3 3 3 3 3 4 4 26 80 83 Baik
18 E - 018 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 82 85 Sangat baik
19 E - 019 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 4 3 4 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 78 81 Baik
20 E - 020 4 4 3 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
21 E - 021 4 4 3 3 4 3 4 3 28 3 3 4 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
22 E - 022 4 3 4 3 4 3 4 3 28 3 3 4 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
23 E - 023 4 3 3 3 3 3 4 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 77 80 Baik
24 E - 024 4 3 3 3 3 3 4 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 77 80 Baik
233

25 E - 025 4 4 3 3 3 2 4 3 26 4 3 4 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 81 84 Baik
26 E - 026 4 3 3 3 3 3 4 3 26 4 3 3 4 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
27 E - 027 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
28 E - 028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 4 3 3 3 3 4 4 28 85 91 Sangat baik
29 E - 029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 3 3 4 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
30 E - 030 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 3 3 3 3 4 4 27 86 86 Sangat baik
31 E - 031 4 3 4 3 3 3 4 3 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
32 E - 032 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 76 79 Baik
33 E - 033 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
34 E - 034 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 4 3 4 3 4 4 29 83 87 Baik
35 E - 035 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
36 E - 036 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 4 3 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
Jumlah Skor Total 2932 3062
Sangat baik
Rata - Rata Skor 27 85
Lampiran 37
234

REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS KONTROL

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Total
1 K-001 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 2 2 3 4 24 74 77 Baik
2 K-002 4 2 3 3 3 2 3 4 24 4 2 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 3 3 4 25 73 77 Baik
3 K-003 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 77 78 Baik
4 K-004 3 2 3 3 3 3 3 4 24 3 2 3 3 3 3 3 4 24 3 2 3 2 3 3 3 4 23 71 74 Baik
5 K-005 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 2 3 2 3 2 3 4 23 73 74 Baik
6 K-006 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 2 3 2 3 2 3 4 22 70 72 Baik
7 K-007 3 2 3 3 3 2 3 4 23 3 2 3 3 3 2 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 4 24 70 73 Baik
8 K-008 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
9 K-009 4 2 3 2 3 3 4 4 25 4 2 3 2 3 3 4 4 25 3 2 3 2 3 3 3 4 23 73 75 Baik
10 K-010 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
11 K-011 4 2 3 3 3 3 4 4 26 4 2 3 3 3 3 4 4 26 4 2 3 3 3 3 4 4 26 78 81 Baik
12 K-012 3 2 3 2 3 2 3 4 22 3 2 3 2 3 2 3 4 22 3 3 3 2 3 2 3 4 23 67 73 Baik
13 K-013 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 85 Sangat baik
14 K-014 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 2 3 3 3 2 3 3 22 68 74 Baik
15 K-015 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Sangat baik
16 K-016 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 2 3 4 24 4 3 3 3 3 2 3 4 25 73 77 Baik
17 K-017 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 4 4 3 3 3 3 3 4 27 77 79 Baik
18 K-018 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 3 2 3 2 3 2 3 4 22 72 73 Baik
19 K-019 4 3 3 3 4 2 4 4 27 4 3 3 3 4 2 4 4 27 4 3 3 3 4 2 3 4 26 80 83 Baik
20 K-020 3 2 3 2 3 3 3 4 23 3 2 3 2 3 3 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 4 24 70 74 Baik
21 K-021 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 85 Sangat baik
22 K-022 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
23 K-023 4 3 3 2 3 2 3 4 24 4 3 3 2 3 2 3 4 24 4 2 3 2 3 2 3 4 23 71 76 Baik
24 K-024 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 3 3 2 3 2 3 4 23 75 76 Baik
235

25 K-025 4 2 3 3 3 2 3 4 24 4 2 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 3 4 4 26 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 80 Sangat baik
27 K-027 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 2 3 2 3 2 3 4 23 75 75 Baik
28 K-028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 3 3 3 3 4 4 28 3 2 3 2 3 2 3 4 22 78 79 Baik
29 K-029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 83 Baik
30 K-030 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 2 3 2 3 3 3 4 23 73 75 Baik
31 K-031 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 4 4 3 4 3 4 4 30 86 89 Sangat baik
32 K-032 4 2 3 3 3 3 3 4 25 4 2 3 3 3 3 3 4 25 3 3 2 3 3 2 3 4 23 73 73 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 3 3 3 3 3 2 3 4 24 74 76 Baik
34 K-034 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 3 4 25 77 78 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2571 2662
Baik
Rata - Rata Skor 76 78
236

Lampiran 38
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 ∑ Total
1 E - 001 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 21 43 77 Tinggi
2 E - 002 4 3 4 4 3 4 4 26 4 3 4 4 4 3 4 26 52 93 Sangat Tinggi
3 E - 003 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 21 42 75 Tinggi
4 E - 004 4 3 4 3 3 3 4 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
5 E - 005 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 3 3 3 3 4 23 46 82 Tinggi
6 E - 006 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 4 4 4 3 4 26 49 88 Sangat Tinggi
7 E - 007 4 4 4 4 3 3 4 26 4 3 3 4 4 3 4 25 51 91 Sangat Tinggi
8 E - 008 4 3 3 3 4 3 3 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
9 E - 009 4 3 4 3 4 4 3 25 4 3 3 4 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
10 E - 010 4 3 3 3 4 4 4 25 4 3 3 4 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
11 E - 011 4 3 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 4 3 4 23 46 87 Sangat Tinggi
12 E - 012 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 55 98 Sangat Tinggi
13 E - 013 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 4 3 3 3 4 24 49 88 Sangat Tinggi
14 E - 014 4 3 4 3 3 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 28 53 95 Sangat Tinggi
15 E - 015 4 3 4 3 3 3 4 24 4 3 4 4 4 4 4 27 51 91 Sangat Tinggi
16 E - 016 3 4 4 3 3 4 3 24 4 4 4 4 4 4 4 28 52 93 Sangat Tinggi
17 E - 017 4 3 3 3 4 4 3 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
18 E - 018 4 3 4 3 3 4 3 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
19 E - 019 4 4 3 4 3 3 4 25 4 3 3 3 3 4 3 23 48 86 Sangat Tinggi
20 E - 020 3 4 3 3 3 3 4 23 4 3 4 3 4 3 4 25 48 86 Sangat Tinggi
21 E - 021 4 4 4 4 4 3 3 26 4 3 4 4 4 3 4 26 52 93 Sangat Tinggi
22 E - 022 3 4 3 3 3 4 4 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
23 E - 023 4 3 3 3 4 3 4 24 4 3 3 3 3 3 3 22 46 83 Tinggi
24 E - 024 4 4 3 4 3 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
237

25 E - 025 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi


26 E - 026 4 3 3 4 3 3 4 24 4 3 4 3 4 3 4 25 49 88 Sangat Tinggi
27 E - 027 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 3 3 4 3 4 24 47 84 Sangat Tinggi
28 E - 028 4 3 3 4 4 4 4 26 4 3 4 3 4 3 4 25 51 91 Sangat Tinggi
29 E - 029 4 3 3 3 3 3 4 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
30 E - 030 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 55 98 Sangat Tinggi
31 E - 031 3 3 4 3 4 3 3 23 4 4 4 4 4 3 4 27 50 89 Tinggi
32 E - 032 4 3 3 3 4 4 4 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi
33 E - 033 4 4 4 3 3 3 4 25 4 3 4 3 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
34 E - 034 4 3 3 4 3 4 4 25 4 4 4 4 4 3 4 27 52 93 Sangat Tinggi
35 E - 035 4 3 4 3 4 4 4 26 4 3 4 4 4 4 4 27 53 95 Sangat Tinggi
36 E - 036 3 4 3 3 3 4 3 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
Jumlah Skor Total 1768 3160
Sangat baik
Rata - Rata Skor 24,6 88
238

Lampiran 39
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Kode OBSERVER 1 OBSERVER 2 ∑


No Nilai Kriteria
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 ∑ Total
1 E - 001 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 4 22 43 77 Tinggi
2 E - 002 3 3 3 2 4 3 3 21 4 3 3 3 3 3 4 23 44 79 Tinggi
3 E - 003 3 3 3 3 4 3 4 23 3 3 3 3 3 3 4 22 45 81 Tinggi
4 E - 004 3 2 3 3 4 3 3 21 3 3 2 3 4 3 3 21 42 75 Tinggi
5 E - 005 4 2 3 2 4 3 3 21 3 2 3 3 4 3 3 21 42 75 Tinggi
6 E - 006 4 2 3 2 4 3 3 21 3 3 2 3 2 4 4 21 42 75 Tinggi
7 E - 007 3 4 3 3 3 3 3 22 4 2 2 2 4 3 3 20 42 75 Tinggi
8 E - 008 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 4 4 4 27 55 98 Sangat Tinggi
9 E - 009 4 3 4 3 4 3 3 24 4 2 3 3 3 3 3 21 45 81 Tinggi
10 E - 010 4 3 4 3 3 3 3 23 4 3 4 4 4 3 4 26 49 88 Sangat Tinggi
11 E - 011 3 2 3 3 3 3 3 20 4 3 3 3 4 3 4 24 44 79 Tinggi
12 E - 012 3 3 2 3 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 3 22 42 75 Tinggi
13 E - 013 3 4 3 4 4 3 3 24 4 3 4 4 3 3 4 25 49 88 Sangat Tinggi
14 E - 014 4 2 3 3 3 3 3 21 3 2 3 3 4 3 4 22 43 77 Tinggi
15 E - 015 3 3 3 4 4 3 3 23 4 3 4 3 4 3 4 25 48 86 Sangat Tinggi
16 E - 016 4 4 3 3 3 3 3 23 4 3 3 3 4 3 4 24 47 84 Tinggi
17 E - 017 4 2 2 3 4 3 3 21 3 3 3 3 3 3 4 22 43 77 Tinggi
18 E - 018 4 3 3 2 4 3 4 23 2 2 3 3 3 3 4 20 43 77 Tinggi
19 E - 019 4 4 3 3 4 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
20 E - 020 4 4 4 3 4 3 3 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi
21 E - 021 4 3 4 3 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 28 52 93 Sangat Tinggi
22 E - 022 4 4 4 3 3 3 3 24 4 3 4 3 3 3 4 24 48 81 Tinggi
23 E - 023 3 3 4 2 3 3 4 22 3 3 2 3 3 3 4 21 43 77 Tinggi
24 E - 024 4 3 4 3 3 3 4 24 3 3 3 3 3 3 4 22 46 83 Tinggi
25 E - 025 3 3 3 2 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 4 23 43 77 Tinggi
26 E - 026 3 3 4 4 4 3 4 25 4 3 3 3 3 3 3 22 47 84 Tinggi
27 E - 027 4 4 3 2 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 4 22 45 81 Tinggi
239

28 E - 028 3 4 4 3 4 3 3 24 3 3 3 3 3 3 4 22 46 83 Tinggi
29 E - 029 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 3 3 3 3 4 23 44 79 Tinggi
30 E - 030 3 3 4 3 3 3 3 22 4 3 4 3 3 3 4 24 46 83 Tinggi
31 E - 031 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 55 98 Sangat Tinggi
32 E - 032 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 3 3 22 43 77 Tinggi
33 E - 033 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 4 3 3 3 3 23 44 79 Tinggi
34 E - 034 3 3 4 4 4 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
1552 2768
Tinggi
46 81
Lampiran 40 240

DATA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Skor Skor
Kode
No Aktivitas Nilai Aktivitas Nilai N-gain
Siswa
Awal Akhir Kriteria
1 E - 001 37 66 43 77 0.32 sedang
2 E - 002 37 66 52 93 0.79 tinggi
3 E - 003 28 50 42 75 0.50 sedang
4 E - 004 40 71 50 90 0.63 sedang
5 E - 005 37 66 46 82 0.47 sedang
6 E - 006 33 59 49 88 0.70 tinggi
7 E - 007 37 66 51 91 0.73 tinggi
8 E - 008 33 59 45 81 0.53 sedang
9 E - 009 34 61 50 89 0.72 tinggi
10 E - 010 34 61 50 89 0.72 tinggi
11 E - 011 40 71 46 87 0.55 sedang
12 E - 012 38 68 55 98 0.94 tinggi
13 E - 013 41 73 49 88 0.53 sedang
14 E - 014 41 73 53 95 0.79 tinggi
15 E - 015 37 66 51 91 0.73 tinggi
16 E - 016 42 75 52 93 0.72 tinggi
17 E - 017 35 63 50 90 0.72 tinggi
18 E - 018 36 64 50 90 0.71 tinggi
19 E - 019 38 68 48 86 0.55 sedang
20 E - 020 38 68 48 86 0.55 sedang
21 E - 021 39 70 52 93 0.77 tinggi
22 E - 022 39 70 50 90 0.65 sedang
23 E - 023 39 70 46 83 0.42 sedang
24 E - 024 38 68 47 84 0.49 sedang
25 E - 025 38 68 48 86 0.55 sedang
26 E - 026 37 66 49 88 0.63 sedang
27 E - 027 40 71 47 84 0.44 sedang
28 E - 028 41 73 51 91 0.65 sedang
29 E - 029 34 61 45 81 0.50 sedang
30 E - 030 37 66 55 98 0.94 tinggi
31 E - 031 32 57 50 89 0.74 tinggi
32 E - 032 35 63 48 86 0.61 sedang
33 E - 033 39 70 50 89 0.64 sedang
34 E - 034 37 66 52 93 0.78 tinggi
35 E - 035 38 68 53 95 0.83 tinggi
36 E - 036 37 66 45 81 0.43 sedang
Jumlah 1336 2386 1768 3160
0.65 Sedang
Rata-rata 19 66.270 49 87.5
241
Lampiran 41

DATA PENINGKATAN AKTIVITAS KELAS KONTROL

Kode Skor Aktivitas Skor Aktivitas


No Nilai Nilai N-gain Kriteria
Siswa Awal Akhir
1 E - 001 37 66 43 77 0.32 sedang
2 E - 002 35 63 44 79 0.43 sedang
3 E - 003 39 70 45 81 0.36 sedang
4 E - 004 34 61 42 75 0.36 sedang
5 E - 005 37 66 42 75 0.26 rendah
6 E - 006 32 57 42 75 0.42 sedang
7 E - 007 33 59 42 75 0.39 sedang
8 E - 008 39 70 55 98 0.93 tinggi
9 E - 009 37 66 45 81 0.43 sedang
10 E - 010 38 68 49 88 0.61 sedang
11 E - 011 37 66 44 79 0.37 sedang
12 E - 012 40 71 42 75 0.13 rendah
13 E - 013 37 66 49 88 0.63 sedang
14 E - 014 39 70 43 77 0.24 sedang
15 E - 015 39 70 48 86 0.52 sedang
16 E - 016 40 71 47 84 0.44 sedang
17 E - 017 36 64 43 77 0.36 sedang
18 E - 018 37 66 43 77 0.31 sedang
19 E - 019 39 70 47 84 0.47 sedang
20 E - 020 36 64 48 86 0.59 sedang
21 E - 021 41 73 52 93 0.74 tinggi
22 E - 022 40 71 48 81 0.32 sedang
23 E - 023 33 59 43 77 0.44 sedang
24 E - 024 36 64 46 83 0.51 sedang
25 E - 025 38 68 43 77 0.27 sedang
26 E - 026 39 70 47 84 0.47 sedang
27 E - 027 36 64 45 81 0.45 sedang
28 E - 028 37 66 46 83 0.48 sedang
29 E - 029 37 66 44 79 0.37 sedang
30 E - 030 36 64 46 83 0.51 sedang
31 E - 031 38 68 55 98 0.94 tinggi
32 E - 032 37 66 43 77 0.32 sedang
33 E - 033 39 70 44 79 0.29 sedang
34 E - 034 37 66 47 84 0.53 sedang
Jumlah 1265 2258.93 1552 2767.5
0,45 Sedang
Rata-rata 37 66.44 46 81.4
242
Lampiran 42

DATA NILAI AFEKTIF SISWA

KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )


Kode Observer Kode Observer
No Nilai Kriteria No Nilai Kriteria
Siswa I II III Siswa I II III
1 E-001 84 84 78 82 Baik 1 K-001 84 81 78 81 Baik
2 E-002 94 94 91 93 Sangat baik 2 K-002 84 81 78 81 Baik
3 E-003 81 78 75 78 Baik 3 K-003 88 61 84 78 Baik
4 E-004 91 91 88 90 Sangat baik 4 K-004 84 66 66 72 Baik
5 E-005 91 94 88 91 Sangat baik 5 K-005 84 69 66 73 Baik
6 E-006 88 84 78 83 Baik 6 K-006 75 66 69 70 Baik
7 E-007 91 94 88 91 Sangat baik 7 K-007 81 66 63 70 Baik
8 E-008 88 81 78 82 Baik 8 K-008 91 91 91 91 Sangat baik
9 E-009 81 84 75 80 Baik 9 K-009 88 78 81 82 Baik
10 E-010 88 78 75 80 Baik 10 K-010 94 94 91 93 Sangat baik
11 E-011 88 88 78 85 Sangat baik 11 K-011 84 78 78 80 Baik
12 E-012 91 94 88 91 Sangat baik 12 K-012 81 72 72 75 Baik
13 E-013 84 94 84 87 Sangat baik 13 K-013 94 91 91 92 Sangat baik
14 E-014 88 94 84 89 Sangat baik 14 K-014 78 69 69 72 Baik
15 E-015 88 88 78 85 Sangat baik 15 K-015 88 88 84 87 Sangat baik
16 E-016 88 88 84 87 Sangat baik 16 K-016 88 81 81 83 Baik
17 E-017 91 88 84 88 Sangat baik 17 K-017 78 66 69 71 Baik
18 E-018 91 88 88 89 Sangat baik 18 K-018 88 66 69 74 Baik
19 E-019 84 88 81 84 Baik 19 K-019 88 84 81 84 Baik
20 E-020 88 91 84 88 Sangat baik 20 K-020 88 84 81 84 Baik
21 E-021 88 91 84 88 Sangat baik 21 K-021 94 91 94 93 Sangat baik
22 E-022 94 91 91 92 Sangat baik 22 K-022 84 81 81 82 Baik
23 E-023 84 81 84 83 Baik 23 K-023 88 72 72 77 Baik
24 E-024 88 84 84 85 Sangat baik 24 K-024 81 72 72 75 Baik
25 E-025 88 91 84 88 Sangat baik 25 K-025 84 72 75 77 Baik
26 E-026 91 91 88 90 Sangat baik 26 K-026 88 84 84 85 Sangat baik
27 E-027 88 88 81 86 Sangat baik 27 K-027 88 72 75 78 Baik
28 E-028 94 91 88 91 Sangat baik 28 K-028 84 78 72 78 Baik
29 E-029 88 88 81 86 Sangat baik 29 K-029 88 81 81 83 Baik
30 E-030 91 88 84 88 Sangat baik 30 K-030 81 81 81 81 Baik
31 E-031 88 91 81 87 Sangat baik 31 K-031 88 91 94 91 Sangat baik
32 E-032 88 81 75 81 Baik 32 K-032 78 81 81 80 Baik
33 E-033 94 94 91 93 Sangat baik 33 K-033 84 84 81 83 Baik
34 E-034 84 84 78 82 Baik 34 K-034 88 88 88 88 Sangat baik
35 E-035 94 91 94 93 Sangat baik
36 E-036 88 88 81 86 Sangat baik
Jumlah 3120 Jumlah 2746 Baik
Sangat baik
Nilai Rata - rata 87 Nilai Rata-rata 81
243
Lampiran 43

DATA NILAI PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )


Kode Observer Kode Observer
No Nilai Kriteria No Nilai Kriteria
Siswa I II III Siswa I II III
1 E-001 81 84 88 84 Baik 1 K-001 78 78 75 77 Baik
2 E-002 78 88 78 81 Baik 2 K-002 78 75 78 77 Baik
3 E-003 72 78 75 75 Baik 3 K-003 75 81 78 78 Baik
4 E-004 88 88 91 89 Sangat baik 4 K-004 75 75 72 74 Baik
5 E-005 84 88 81 84 Baik 5 K-005 72 78 72 74 Baik
6 E-006 81 88 84 84 Baik 6 K-006 72 75 69 72 Baik
7 E-007 88 91 91 90 Sangat baik 7 K-007 72 72 75 73 Baik
8 E-008 81 84 81 82 Baik 8 K-008 88 88 84 87 Sangat baik
9 E-009 81 88 88 86 Sangat baik 9 K-009 75 78 72 75 Baik
10 E-010 78 84 88 83 Baik 10 K-010 88 88 84 87 Sangat baik
11 E-011 78 88 81 82 Baik 11 K-011 81 81 81 81 Baik
12 E-012 91 94 97 94 Sangat baik 12 K-012 78 69 72 73 Baik
13 E-013 81 88 81 83 Baik 13 K-013 88 84 84 85 Sangat baik
14 E-014 84 81 84 83 Baik 14 K-014 81 72 69 74 Baik
15 E-015 81 88 94 88 Sangat baik 15 K-015 84 84 84 84 Sangat baik
16 E-016 91 94 97 94 Sangat baik 16 K-016 78 75 78 77 Baik
17 E-017 78 91 81 83 Baik 17 K-017 75 78 84 79 Baik
18 E-018 84 88 84 85 Sangat baik 18 K-018 72 78 69 73 Baik
19 E-019 78 84 81 81 Baik 19 K-019 84 84 81 83 Baik
20 E-020 88 81 84 84 Baik 20 K-020 75 72 75 74 Baik
21 E-021 88 88 91 89 Sangat baik 21 K-021 88 84 84 85 Sangat baik
22 E-022 88 88 91 89 Sangat baik 22 K-022 84 84 81 83 Baik
23 E-023 81 78 81 80 Baik 23 K-023 81 75 72 76 Baik
24 E-024 81 78 81 80 Baik 24 K-024 75 81 72 76 Baik
25 E-025 81 84 88 84 Baik 25 K-025 75 75 81 77 Baik
26 E-026 81 88 84 84 Baik 26 K-026 75 84 81 80 Sangat baik
27 E-027 88 84 88 87 Sangat baik 27 K-027 72 81 72 75 Baik
28 E-028 94 91 88 91 Sangat baik 28 K-028 81 88 69 79 Baik
29 E-029 84 81 84 83 Baik 29 K-029 84 84 81 83 Baik
30 E-030 84 91 84 86 Sangat baik 30 K-030 75 78 72 75 Baik
31 E-031 84 91 88 88 Sangat baik 31 K-031 84 88 94 89 Sangat baik
32 E-032 78 78 81 79 Baik 32 K-032 69 78 72 73 Baik
33 E-033 84 91 88 88 Sangat baik 33 K-033 75 78 75 76 Baik
34 E-034 81 88 91 87 Baik 34 K-034 75 81 78 78 Sangat baik
35 E-035 84 88 88 87 Sangat baik
36 E-036 84 81 84 83 Baik
Jumlah 3062 Jumlah 2662
Sangat baik Baik
Nilai Rata - rata 85 Nilai Rata-rata 78
Lampiran 44 244

DATA NILAI AKTIVITAS SISWA

KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )


Kode Observer Kode Observer
No Nilai Kriteria No Nilai Kriteria
Siswa I II Siswa I II
1 E-001 79 75 77 Tinggi 1 K-001 75 79 77 Tinggi
2 E-002 93 93 93 Sangat Tinggi 2 K-002 75 82 79 Tinggi
3 E-003 75 75 75 Tinggi 3 K-003 82 79 81 Tinggi
4 E-004 86 93 90 Sangat Tinggi 4 K-004 75 75 75 Tinggi
5 E-005 82 82 82 Tinggi 5 K-005 75 75 75 Tinggi
6 E-006 82 93 88 Sangat Tinggi 6 K-006 75 75 75 Tinggi
7 E-007 93 89 91 Sangat Tinggi 7 K-007 79 71 75 Tinggi
8 E-008 82 79 81 Tinggi 8 K-008 100 96 98 Sangat Tinggi
9 E-009 89 89 89 Sangat Tinggi 9 K-009 86 75 81 Tinggi
10 E-010 89 89 89 Sangat Tinggi 10 K-010 82 93 88 Sangat Tinggi
11 E-011 82 92 87 Sangat Tinggi 11 K-011 71 86 79 Tinggi
12 E-012 96 100 98 Sangat Tinggi 12 K-012 71 79 75 Tinggi
13 E-013 89 86 88 Sangat Tinggi 13 K-013 86 89 88 Sangat Tinggi
14 E-014 89 100 95 Sangat Tinggi 14 K-014 75 79 77 Tinggi
15 E-015 86 96 91 Sangat Tinggi 15 K-015 82 89 86 Sangat Tinggi
16 E-016 86 100 93 Sangat Tinggi 16 K-016 82 86 84 Tinggi
17 E-017 86 93 90 Sangat Tinggi 17 K-017 75 79 77 Tinggi
18 E-018 86 93 90 Sangat Tinggi 18 K-018 82 71 77 Tinggi
19 E-019 89 82 86 Sangat Tinggi 19 K-019 86 82 84 Tinggi
20 E-020 82 89 86 Sangat Tinggi 20 K-020 89 82 86 Sangat Tinggi
21 E-021 93 93 93 Sangat Tinggi 21 K-021 86 100 93 Sangat Tinggi
22 E-022 86 93 90 Sangat Tinggi 22 K-022 86 75 81 Tinggi
23 E-023 86 79 83 Tinggi 23 K-023 79 75 77 Tinggi
24 E-024 85 82 84 Tinggi 24 K-024 86 79 83 Tinggi
25 E-025 89 82 86 Sangat Tinggi 25 K-025 71 82 77 Tinggi
26 E-026 86 89 88 Sangat Tinggi 26 K-026 89 79 84 Tinggi
27 E-027 82 86 84 Sangat Tinggi 27 K-027 82 79 81 Tinggi
28 E-028 92 89 91 Sangat Tinggi 28 K-028 86 79 83 Tinggi
29 E-029 82 79 81 Tinggi 29 K-029 75 82 79 Tinggi
30 E-030 96 100 98 Sangat Tinggi 30 K-030 79 86 83 Tinggi
31 E-031 82 96 89 Tinggi 31 K-031 100 96 98 Sangat Tinggi
32 E-032 89 82 86 Sangat Tinggi 32 K-032 75 79 77 Tinggi
33 E-033 89 89 89 Sangat Tinggi 33 K-033 75 82 79 Tinggi
34 E-034 89 96 93 Sangat Tinggi 34 K-034 86 82 84 Tinggi
35 E-035 93 96 95 Sangat Tinggi
36 E-036 82 79 81 Tinggi
Jumlah Skor Total 3160 Jumlah Skor Total 2768
Sangat Tinggi Tinggi
Nilai Rata-rata 88 Nilai Rata –rata 81
245
Lampiran 45

REKAPITULASI DATA ANGKET

Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SS S KS TS Siswa
1. Model Project Based Learning berlangsung
16 18 2 0 36
menyenangkan dan tidak membosankan.
2. Model Project Based Learning membuat saya
tertarik untuk memahami materi kimia khususnya 7 24 5 0 36
hidrokarbon dan minyak bumi
3. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya 3 28 5 0 36
untuk lebih giat belajar.
4. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau 6 23 7 0 36
bertukar pikiran dengan teman.
5. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan
4 26 6 0 36
kemandirian dan tanggung jawab saya dalam
belajar kimia.
6. Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan minyak 3 24 9 0 36
bumi membuat saya berani untuk berpendapat .
7. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon melatih saya aktif dalam 2 32 2 0 36
pembelajaran
8. Proyek yang ditugaskan menggunakan Model
Project Based Learning pada materi hidrokarbon
8 24 4 0 36
dan minyak bumi membuat saya lebih terampil
dan kreatif.
9. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang
menyenangkan setelah menggunakan Model
11 22 3 0 36
Project Based Learning dengan menghasilkan
proyek dan produk menarik.
10. Saya berharap Model Project Based Learning
dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada 16 16 4 0 36
pembelajaran di mata pelajaran lainnya.
246
Lampiran 46

PRESENTASE SKOR DATA ANGKET TIAP ASPEK

Presentase Rata - rata


No Pernyataan Kriteria Kriteria
Skor tiap aspek
Model Project Based Learning berlangsung Sangat
1. 84,03 3,36 Tinggi
menyenangkan dan tidak membosankan. Baik
Model Project Based Learning membuat saya
2. tertarik untuk memahami materi kimia 76,39 Baik 3,06 Tinggi
khususnya hidrokarbon dan minyak bumi
Model Project Based Learning pada materi
3. hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi 73,61 Baik 2,94 Tinggi
saya untuk lebih giat belajar.
Model Project Based Learning pada materi
4. hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau 74,31 Baik 2,97 Tinggi
bertukar pikiran dengan teman.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan
5. 73,61 Baik 2,94 Tinggi
kemandirian dan tanggung jawab saya dalam
belajar kimia.
Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan
6. 70,83 Baik 2,83 Tinggi
minyak bumi membuat saya berani untuk
berpendapat .
Model Project Based Learning pada materi
7. hidrokarbon melatih saya aktif dalam 76,39 Baik 3,06 Tinggi
pembelajaran
Proyek yang ditugaskan menggunakan Model
Project Based Learning pada materi
8. 77,78 Baik 3,11 Tinggi
hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya
lebih terampil dan kreatif.
Saya merasa kimia adalah mata pelajaran
yang menyenangkan setelah menggunakan
9. 79,86 Baik 3,19 Tinggi
Model Project Based Learning dengan
menghasilkan proyek dan produk menarik.
Saya berharap Model Project Based Learning
10
dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan 83,33 Baik 3,33 Tinggi
.
pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya.

Rata-rata skor angket 77,01 Baik 3,08 Tinggi


247
Lampiran 47

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF

Rumus

Keterangan:

r11 = reliabilitas ≥ 0,70


Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Kriteria

Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.

Perhitungan

Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.

Observer
No Kode Siswa ∑ ∑2 horizontal
I II III
1 E-001 84 84 78 246 60516
2 E-002 94 94 91 279 77841
3 E-003 81 78 75 234 54756
4 E-004 91 91 88 270 72900
5 E-005 91 94 88 273 74529
6 E-006 88 84 78 250 62500
7 E-007 91 94 88 273 74529
8 E-008 88 81 78 247 61009
9 E-009 81 84 75 240 57600
10 E-010 88 78 75 241 58081
11 E-011 88 88 78 254 64516
12 E-012 91 94 88 273 74529
13 E-013 84 94 84 262 68644
14 E-014 88 94 84 266 70756
15 E-015 88 88 78 254 64516
16 E-016 88 88 84 260 67600
17 E-017 91 88 84 263 69169
18 E-018 91 88 88 267 71289
19 E-019 84 88 81 253 64009
20 E-020 88 91 84 263 69169
21 E-021 88 91 84 263 69169
22 E-022 94 91 91 276 76176
23 E-023 84 81 84 249 62001
248

24 E-024 88 84 84 256 65536


25 E-025 88 91 84 263 69169
26 E-026 91 91 88 270 72900
27 E-027 88 88 81 257 66049
28 E-028 94 91 88 273 74529
29 E-029 88 88 81 257 66049
30 E-030 91 88 84 263 69169
31 E-031 88 91 81 260 67600
32 E-032 88 81 75 244 59536
33 E-033 94 94 91 279 77841
34 E-034 84 84 78 246 60516
35 E-035 94 91 94 279 77841
36 E-036 88 88 81 257 66049
∑ 3188 3176 2996 9360 2438588
2
∑ vertikal 10163344 10086976 8976016 87609600 5946711433744
29226336
JKT
α = 5 %,
(n=36) 2742 Varian Jk dF Mk
JKA 642.6667 JKT 2742 107 r tabel = 0.32
JKS 1662.6667 JKA 642.6667 2
r11 = 0,8687
JKR 436.6667 JKS 1662.6667 35 47.5048(Vp)
JKR 436.666667 70 6.2381 (Ve) Reliabel
(9 )
8 8 78 9 9 9 7
8
88 7 99 (9 )
, 7
8
∑ ( ) ( )
= 1662,6667

JKR = JKT – JKA – JKS

= 2472 – 642,6667 – 1662,6667

= 436,6667

7,5 8 , 8
,8 87
7,5 8

Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329

Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
249
Lampiran 48

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK

Rumus

Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Kriteria

Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.

Perhitungan

Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.

Observer ∑2
No Kode Siswa ∑
I II III horizontal
1 E-001 81 84 88 253 64009
2 E-002 78 75 78 231 53361
3 E-003 72 78 75 225 50625
4 E-004 88 88 91 267 71289
5 E-005 84 88 81 253 64009
6 E-006 81 88 84 253 64009
7 E-007 88 91 91 270 72900
8 E-008 81 84 81 246 60516
9 E-009 81 88 88 257 66049
10 E-010 78 84 78 240 57600
11 E-011 78 78 81 237 56169
12 E-012 91 94 97 282 79524
13 E-013 81 88 81 250 62500
14 E-014 84 81 84 249 62001
15 E-015 81 88 94 263 69169
16 E-016 91 94 97 282 79524
17 E-017 78 91 81 250 62500
18 E-018 84 88 84 256 65536
19 E-019 78 84 81 243 59049
20 E-020 88 81 84 253 64009
21 E-021 88 88 91 267 71289
22 E-022 88 88 91 267 71289
23 E-023 81 78 81 240 57600
24 E-024 81 78 81 240 57600
250

25 E-025 81 84 88 253 64009


26 E-026 81 88 84 253 64009
27 E-027 88 84 88 260 67600
28 E-028 88 91 88 267 71289
29 E-029 84 81 84 249 62001
30 E-030 84 91 84 259 67081
31 E-031 84 91 88 263 69169
32 E-032 78 78 81 237 56169
33 E-033 84 91 88 263 69169
34 E-034 81 88 91 260 67600
35 E-035 84 88 88 260 67600
36 E-036 84 81 84 249 62001
2985 3083 3079 9147 2329823
∑2 vertikal 8910225 9504889 9480241 83667609
27895355

Varian Jk dF Mk α = 5 %,
JKT 2644.9167 107 r tabel = 0.329
JKA 170.8889 2 r11 = 0,8515
JKS 1907.5833 35 54.5024
Reliabel
JKR 566.4444 70 8.0921
(9 7)
8 8 88 78 75 78 ,9 7
8
985 8 79 (9 7)
7 ,8889
8
∑ ( ) ( )
= 1907,5833

JKR = JKT – JKA – JKS

= 2644,9167 – 170,8889 – 1907,5833

= 566,4444

5 ,5 8, 9
,85 5
5 ,5

Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329

Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
251
Lampiran 49
PERHITUNGAN RELIABILITAS DATA ANGKET

Rumus


r11 = * +[ ]
( )

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

K : banyaknya soal
2
∑∂b : jumlah varians butir

∂2t : varians total

Kriteria

Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.

Perhitungan

,
r11 = * +* + ,88
( ) ,

Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329

Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
252

Lampiran 50
DATA NILAI PRODUK SISWA

Tahapan ∑
No Kelompok Nama Nilai Kriteria
1 2 3 4 Skor
1 Aditya Rizqianto 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
2 Ana Wahyuni 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
3 1 Anisa Devi Rahmawati 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
4 (Metana) Anisa Dewi Sri Puspitasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5 Anisa Nur Azizah 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
6 Arby Tegar Artiarno 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
7 Arum Rizkyanti 2 3 2 3 10 83 Baik
8 Aulia Fahmi Nuralimi 2 3 2 3 10 83 Baik
9 Cindy Nurul Kamila 2 3 2 3 10 83 Baik
2 (Etana)
10 Conny Tria Shafira 2 3 2 3 10 83 Baik
11 Dimas Cahya Junaedhi 2 3 2 3 10 83 Baik
12 Endang Budi Mulyaningsih 2 3 2 3 10 83 Baik
13 Faizal Imam Syachputra 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
14 Fanny Cyntia Dewi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
15 3 Gina Amartya Dewanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
16 (Propana) Illham Prastyo Abadi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
17 Imalia Eka Purnamasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
19 Laras Setya Fortuna A 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
20 Luthfian Mahdiyansyah 2 2 3 3 10 83 Baik
21 4 Mayang Dwi Santy Mukti P. 2 2 3 3 10 83 Baik
22 (Butana) Mega Karisma Suwandi 2 2 3 3 10 83 Baik
23 Muhammad Farchan A 2 2 3 3 10 83 Baik
24 Nurul Lita Hutami 2 2 3 3 10 83 Baik
25 Refirendyan Dicky Pramana 2 2 3 3 10 83 Baik
26 Sarah Hedinola 2 2 3 3 10 83 Baik
27 Sindu Sadewo 2 2 3 3 10 83 Baik
5
28 Sri Bimo Guntur P 2 2 3 3 10 83 Baik
(Pentana)
Syafrida Mutiara
29 2 2 3 3 10 83
Wassakinah Baik
30 Tri Lestari Widiastuti 2 2 3 3 10 83 Baik
31 Vena Anissa 2 3 2 2 9 75 Baik
32 Vinson Wahyu Pradana 2 3 2 2 9 75 Baik
33 6 Wafi Arifin 2 3 2 2 9 75 Baik
34 (Heksana) Windya Ardani Salsabilla 2 3 2 2 9 75 Baik
35 Yessy Aviantary Putri 2 3 2 2 9 75 Baik
36 Yusril Ihza Mahendra 2 3 2 2 9 75 Baik
JUMLAH TOTAL SKOR 367 3058
Sangat Baik
RATA-RATA NILAI 10 85
253
Lampiran 51

DATA NILAI LAPORAN PRAKTIKUM SISWA

No Nama Laporan Kriteria


1 Aditya Rizqianto 73 Cukup
2 Ana Wahyuni 78 Cukup
3 Anisa Devi 71 Cukup
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari 85 Baik
5 Anisa Nur Azizah 82 Baik
6 Arby Tegar Artiarno 72 Cukup
7 Arum Rizkyanti 85 Baik
8 Aulia Fahmi Nuralimi 75 Cukup
9 Cindy Nurul Kamila 78 Cukup
10 Conny Tria Shafira 78 Cukup
11 Dimas Cahya Junaedhi 81 Baik
12 Endang Budi Mulyaningsih 90 Baik
13 Faizal Imam Syachputra 84 Baik
14 Fanny Cyntia Dewi 90 Baik
15 Gina Amartya Dewanti 85 Baik
16 Illham Prastyo Abadi 90 Baik
17 Imalia Eka Purnamasari 78 Cukup
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti 84 Baik
19 Laras Setya Fortuna Anggraeni 90 Baik
20 Luthfian Mahdiyansyah 75 Cukup
21 Mayang Dwi Santy Mukti P 85 Cukup
22 Mega Karisma Suwandi 85 Baik
23 Muhammad Farchan A 72 Cukup
24 Nurul Lita Hutami 75 Cukup
25 Refirendyan Dicky Pramana 75 Cukup
26 Sarah Hedinola 85 Baik
27 Sindu Sadewo 75 Baik
28 Sri Bimo Guntur Pamungkas 80 Baik
29 Syafrida Mutiara Wassakinah 75 Cukup
30 Tri Lestari Widiastuti 90 Baik
31 Vena Anissa 72 Cukup
32 Vinson Wahyu Pradana 78 Cukup
33 Wafi Arifin 75 Cukup
34 Windya Ardani Salsabilla 85 Baik
35 Yessy Aviantary Putri 84 Baik
36 Yusril Ihza Mahendra 78 Cukup
Jumlah 2893
Baik
Rata-rata Nilai Laporan 80
254
Lampiran 52

DOKUMENTASI

Siswa kelas eksperimen memengerjakan pretest Siswa kelas kontol memengerjakan pretest

kegiatan praktikum siswa kelas eksperimen


yang di amati dan dinilai oleh observer.
255

Kegiatan siswa saat presentasi mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi
di depan kelas

Kegiatan siswa saat diskusi


membuat rancangan proyek.
Kegiatan siswa saat
mempresentasikan produk.

Hasil siswa berupa produk


256
Lampiran 53

BALSEM

Apersepsi
Tahukah kalian tentang balsem ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar balsem?

A. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat balsem?


2. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
3. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Balsam adalah suatu produk yang mirip dengan salep bentuknya lembek, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk mengilangkan rasa
sakit atau nyeri.

Balsam merupakan obat gosok yang memiliki karakteristik berbentuk semi padat dan
memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit, tekstur dari balsam ini juga lunak, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif. Balsam biasa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak untuk
dikonsumsi. Kandungan dari balsam biasanya mengandung minyak atsiri. fungsi dari balsam ini
hampir sama dengan minyak pijat. Namun, yang membedakan adalah proses pembuatan dan
karakteristik dari penampakannya.
Bahan aktif yang terdapat pada balsam adalah minyak atsiri yang memiliki efek
menghangatkan dan juga menyegarkan. Balsam biasa diaplikasikan untuk pemijatan untuk
mengurangi ketegangan otot, memperlancar aliran peredaran darah, mengobati rasa nyeri akibat
keseleo, pegal–pegal, maupun encok. Cara penggunaan balsam adalah dengan cara digosokan ke
kulit yang kemudian kandungan dari balsam akan masuk kedalam pori– pori kulit.
257

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan
- kompor
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kecil atau botol-botol kecil (wadah balsam)
- Mangkok sejenisnya.
 Bahan :
- Vaselin Putih
- Paraffin Padat
- Mentol Kristal
- Minyak Atsiri (minyak cengkeh, minyak sereh, minyak gandapura, dan
minyak kayu putih, minyak jahe, minyka pala) disesuaikan keinginan.
- Minyak peppermint
- Kamfer
 Cara Pembuatan
1. Masukkan Paraffin padat dan vaselin dalam panci atau wajan,
panaskan hingga semuanya lumer.
2. Ambil mangkok untuk tempat mencampurkan kamfer, mentol kristal,
minyak kayu putih, atau bisa digunakan alternatif minyak atsiri
lainnya dan aduk-aduk hingga cair.
3. Setelah campuran sudah tercampur homogen, tuang kedalam adonan
vaselin dan paraffin yang ada dalam panci sambil terus diaduk.
4. Setelah semua sudah tercampur, tuangkan ke dalam wadah balesem
yang tersedia.
5. Biarkan dingin, tutp rapat dan biarkan membeku/ kental.
6. Lihat gambar dibawah ini !

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
258

LILIN HIAS

Apersepsi
Tahukah kalian fungsi lilin ?

Tahukah kalian tentang bahan dasara lilin?

A. TUJUAN

4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat lilin?


5. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
6. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Sebagai alat penerangan, lilin memiliki kelebihan karena mudah dibawa, mudah
dikemas dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Berawal dari bentuk dan warna lilin yang
ederhana, kini bermunculan kreasi baru dari lilin. Salah satu kreasi yang unik adalah lilin hias.

Bahan dasar dari lilin adalah paraffin yang merupakan senywa hidrokarbon jenis
alkana, dengan rumus molekul C21H44- C24H50 . Dalam lilin sumbu merupakan faktor yang
harus ada di dalam lilin tersebut. Sumbu memegang peranan penting pada proses terbakarnya
bahan lilin. Nyala dari sumbu yang baik harus terus bertahan hingga seluruh media lilin
terbakar habis. Untuk itu diperlukan bahan yang berkualitas dan ukuran sumbu yang sesuai
dengan ukuran lilin. Penyusun sumbu dikenal 3 macam bahan yaitu: katun (cotton), polyester
serta campuran cotton dan polyester. Diantara ketiga bahan tekstil di atas, katun merupakan
bahan sumbu yang paling baik, apalagi katun yang berasal dari bahan alamai terbukti lebih
awet. Benang sumbu yang hendak digunakan harus dicelup dulu pada adonan lilin yang masih
cair. Hal ini memudahkan terjadinya pembakaran saat sumbu dinyalakan. Selain itu,
pencelupan dimaksudkan untuk membuat sumbu menjadi kaku sehingga mempermudah
penggunaannya.

Pemakaian sumbu pada wadah yang tinggi, harus tetap tegak berdiri. Cara membuat
sumbu dapat tegak berdiri dan tepat di tengah adalah dengan menggunakan bantuan lidi
sebagai penopang.
259

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci dan penangas
- Pengaduk kayu/ sumpit bambu
- Mangkok stainless
- Gelas Hias
- Lidi
- Paku dan Palu
- Gunting
- Timbangan
 Bahan :
- White oil 0,5 lt
- Jelly lilin 0,5 lt
- Sumbu
- Perwarna lilin (biru, merah dll)
- Tabing
- Aksesoris Akuarium (kerang, pasir , batu 2 dll)
 Cara Pembuatan
1. Siapkan adonan lilin jelly , white oil dan pewarna
2. Siapkan gelas dengan pemasangan sumbu dan tabing. Tempelkan
ujung sumbu bertabing pada dasar gelas hias. Pasang sumbu dalam
kondisi tegang, dibantu dengan lidi agar tegak dan tepat ditengah.
3. Masukkan aksesori seperti pasir, kerang, batu, ke dalam gelas.
4. Masukan lilin jelly benig sampai setengah gelas, tunggu hingga dingin.
5. Masukan ikan plastik kemuadian masukkan lilin jelly warna, sampai
gelas penuh.Lihat gambar dibawah ini

DAFTAR PUSTAKAApriyanto, V dan Murhananto. 2006. Teknik Dasar


Membuat Lilin Hias. Jakarta: Kawan Pustaka
260

BRIKET ARANG

Apersepsi
Tahukah kalian tentang briket arang ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar briket arang?

A. TUJUAN

7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat briket


arang?
8. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
9. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar
minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi
terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia
di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian
yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber
energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut
dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori
yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan
membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang
berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi
panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar
Briket adalah hasil pemadatan arang sekam yang dicampur dengan perekat. Tujuan dari pemadatan
ini adalah agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi, tidak
menghasilkan asap.
261

C. METODE PEMBUATAN

 Bahan dan Alat:


1. Sekam Padi 100 kg (20 karung besar)
2. Gembor untuk menyiram
3. Sabut atau tempurung kelapa
4. Minyak tanah
5. Air untu menyiram bara sekam
 Cara kerja pada proses pembuatan arang sekam tanpa menggunakan alat
pembakar
1. Tumpuk sekam padi sebanyak 2 karung besar untuk setiap tumpukanBakar
bagian puncak tumpukan dengan menggunakan sabut kelapa yang sudah
ditambah sedikit minyak tanah
2. Api yang dihidupkan akan membakar sekam sekelilingnya hingga menjadi bara,
3. meskipun apinya mati, baranya akan tetap hidup dan membakar sekam yang lain,
4. proses pembakaran ini akan memakan waktu kurang lebih 12 jam
5. Setelah semua sekam menjadi arang, siram segera dengan air agar tak menjadi
abu.
 Cara Pembuatan Briket arang
 Tumbuk arang dengan menggunakan lesung sehingga dihasilkan tepung arang
sekam

 Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air dengan
perbandingan 5 : 1 (tanah liat :air)

 Campurkan bahan perekat kedalam tepung arang sekam dengan perbandingan 6


bagian sekam dan 1 bagian perekat, aduk sampai rata.

 Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotong-
potong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi.

 Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama penjemuran
tergantung cuaca

DAFTAR PUSTAKA
Murtadho, D. dan Said, E.G,1987. Penanganan dan pemanfaatan limbah padat. PT
Mediyatama sarana perkasa. Jakarta.
262

SEMIR SEPATU HITAM (PASTA)

Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?

A. TUJUAN

10. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir


sepatu hitam?
11. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
12. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah
juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang,
tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan
kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena
tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh
tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu
sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home
industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang.
Meskipun saat ini telah hadir semir sepatu instan, semir sepatu gosok ternyata memiliki
keunggulan, hasil semirnya lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan yang mudah menguap.
263

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan disetai penangas (kompor)
- Pengaduk kayu
- timbangan
- sendok makan dan sendok teh
- Kaleng semir bekas
 Bahan :
- wenter hitam
- malam tawon. lebah
- Parafin padat/ lilin
- Terpentin
 Cara Pembuatan
6. Masukkan parafin padat/lilin dan malam lebah di panci kemudian
panaskan hingga mencair.
7. masukkan pewarna sedikit demi sedikit disertai pengadukan
8. Setelah menjadi cairan hitam dan rata, angkatlah campuran tersebut.
9. Setelah temperaturnya turun sampai suhu masih diatas 500C sambil
diaduk terus ditambahkan sedikit terpentin.
10. Setelah menjadi bubur agak encer, pengadukan dihentikan.
11. Kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam kaleng dan tutup rapat
12. Semir sepatu hitam siap digunakan.
Lihat gambar berikut ini !

minyak
lebah

parafin

dalam keadaan masih


panas dan cair tuang
kedalam pot-pot

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
264

SEMIR SEPATU HITAM (CAIR)

Apersepsi
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?

Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?

A. TUJUAN

13. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir


sepatu hitam?
14. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
15. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha

B. DASAR TEORI

Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian
bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi
seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan
kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga
akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan
ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat
semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam
mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek
yang cemerlang
265

C. METODE PEMBUATAN

 Alat :
- Panci atau wajan
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kaleng semir bekas
- Mangkok sejenisnya.
 Bahan :
- Karbon black/ wenter
- Gom Arab
- Alkohol 96 %
- Aquades
- minyak silikon
 Cara Pembuatan
1. Berturut-turut kedalam alcohol ditambahkan silicon oil dikocok,
kemudian ditambahkan aquades.
2. Kemudian masukan karbon black/wenter dan gom arab larutan
dikocok terus hingga homogen.
3. kemudain tuangkan campuran tersebut kedalam kaleng-kaleng dan
kemudian tutup rapat dan siap digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
266
267

Anda mungkin juga menyukai