Anda di halaman 1dari 223

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER


(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Miftachur Rochmah

112144279

Oleh:
Rizki Ariani
NIM. 122140194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh:
Rizki Ariani
NIM. 122140194

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di depan


panitia penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo
pada hari : Kamis
tanggal : 04 Agustus 2016

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Puji Nugraheni, S. Si., M. Pd Prasetyo Budi Darmono, M. Pd


NIDN. 0625127903 NIDN. 0602067901

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Riawan Yudi Purwoko, S. Si., M. Pd.


NIDN. 0619098503

ii
ii
PENGESAHAN
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Rizki Ariani
NIM. 122140194

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
tanggal : 19 Agustus 2016

TIM PENGUJI
Tanda Tangan

Drs. Budiyono, M. Si.


NIP. 195504301987031001 …………………………….......
(Penguji Utama)

Prasetyo Budi Darmono, M. Pd.


NIDN. 0602067901 …………………………….......
(Penguji I/Pembimbing II)

Puji Nugraheni, S. Si., M. Pd.


NIDN. 0625127903 …………………………….......
(Penguji II/Pembimbing I)

Purworejo, 19 Agustus 2016


Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Yuli Widiyono, M. Pd.


NIDN. 0616078301

iii
PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rizki Ariani

NIM : 122140194

Program Studi : Pendidikan Matematika

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya sendiri, bukan plagiat orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya

bersedia bertanggungjawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo, 04 Agustus 2016


Yang membuat pernyataan

Rizki Ariani
NIM. 122140194

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al Isyirah:

6-8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:


1. Ayah tercinta (Suparman Alm.) yang saat ini sudah
berada disisiNYA.
2. Ibu (Tuginem) tersayang yang tak kenal lelah untuk
mendo’akan, membimbing, dan memberikan
dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Adikku (Haryan Suparmandi) yang memberikan
semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
4. Padhe (Poniman) yang telah menjadi motivator saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.

v
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul

“Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa

Kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2015/2016” ini dapat

diselesaikan.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yuli Widiyono, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin penulis

untuk mengadakan penelitian dalam menyusun skripsi ini;

2. Riawan Yudi Purwoko, S. Si., M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan izin penulis untuk mengadakan penelitian

dan telah memberikan perhatian serta dorongan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini;

3. Puji Nugraheni, S. Si,. M. Pd., selaku Pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan, motivasi, pengarahan dengan penuh kesabaran dan

tidak mengenal lelah, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

4. Prasetyo Budi Darmono, M. Pd., selaku Pembimbing II yang telah membim-

bing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal

vi
lelah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta telah membantu

dalam perizinan penelitian;

5. Fera Arisatyo Dimyati., M. Psi., Heru Kurniawan, M. Pd, dan Dra. Istyas

Endang Sri Astuti yang telah memvalidasi instrumen penelitian;

6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gombong beserta staf yang telah memberikan

izin untuk mengadakan penelitian.

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi dan masukan hingga

terselesainya skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat balasan dari Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Walaupun

demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi

kemajuan keilmuan khususnya dunia pendidikan.

Purworejo, 04 Agustus 2016


Penulis

Rizki Ariani
NIM. 122140194

vii
ABSTRAK

Rizki Ariani. 122140194. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe


Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar matematika pada siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong tahun
pelajaran 2015/2016. Skripsi. Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas
Muhammadiyah Purworejo. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar


matematika siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong dengan menggunakan
model kooperatif tipe NHT.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek
dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS 2 Semester 2 SMA Negeri 1
Gombong yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 24 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, tes dan
dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi keaktifan belajar
siswa dan soal tes evaluasi. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan rumus rata-rata dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa
kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong mengalami peningkatan setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Hal ini ditunjukkan
dengan persentase keaktifan belajar siswa yang mengalami peningkatan dari
60,94% pada siklus I, menjadi 79.69% pada siklus II. Sedangkan untuk prestasi
belajar matematika siswa, siswa yang tuntas KKM mengalami peningkatan dari
34,38% pada pra siklus, menjadi 62,50% pada siklus I dan meningkat kembali
81,25% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model koopeatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
matematika siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong.

Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar matematika, dan Numbered Head Together
(NHT)

viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN iii
SURAT PERNYATAAN iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
PRAKATA vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Batasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah 4
E. Tujuan Penelitian 5
F. Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 6
B. Tinjauan Pustaka 16
C. Kerangka Berpikir 19
D. Rumusan Hipotesis 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian 24
C. Subjek dan Objek Penelitian 25
D. Teknik Pengumpulan Data 25
E. Instrumen Penelitian 27
F. Teknik Analisa Data 27
G. Indikator Keberhasilan 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pratindakan Penelitian Tindakan Kelas 30
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 31
1. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus I 32
2. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus II 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 59
B. Saran 59
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Indikator Keaktifan Belajar Siswa 11
Tabel 2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian 19
Tabel 3 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas 25
Tabel 4 Klasifikasi Presentase Skor Hasil Observasi 28
Tabel 5 Hasil Tes Pra Siklus 31
Tabel 6 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas X IPS 2 32
Tabel 7 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I 41
Tabel 8 Hasil Analisis Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus I 43
Tabel 9 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II 52
Tabel 10 Hasil Analisis Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus II 54
Tabel 11 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa 57

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas 23
Gambar 2 Kegiatan Diskusi Pertemuan Pertama Siklus I 37
Gambar 3 Kegiatan Diskusi Pertemuan Kedua Siklus I 39
Gambar 4 Kegiatan Diskusi Kelompok Pertemuan Kedua Siklus I 39
Gambar 5 Siswa Mengerjakan Soal Tes Evaluasi Siklus I 40
Gambar 6 Kegiatan Diskusi Pertemuan Pertama 48
Gambar 7 Kegiatan Diskusi Pertemuan Kedua 50
Gambar 8 Siswa Mengerjakan Soal Tes Evaluasi Siklus II 51
Gambar 9 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Siklus I dan Siklus II 57

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 63
Lampiran 2 RPP Siklus I 69
Lampiran 3 RPP Siklus II 86
Lampiran 4 LKS Siklus I 102
Lampiran 5 LKS Siklus II 109
Lampiran 6 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I 114
Lampiran 7 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II 120
Lampiran 8 Surat Pernyataan Uji Validitas Keaktifan 126
Lampiran 9 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan 127
Lampiran 10 Validasi Lembar Observasi Keaktifan 128
Lampiran 11 Lembar Observasi Keaktifan Siklus I 134
Lampiran 12 Lembar Observasi Keaktifan Siklus II 138
Lampiran 13 Surat Pernyataan Uji Validitas Tes Prestasi 142
Lampiran 14 Kisi-kisi Tes Prestasi Siklus I 143
Lampiran 15 Soal Tes Prestasi Siklus I 145
Lampiran 16 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I 146
Lampiran 17 Uji Validitas Tes Prestasi Siklus I 149
Lampiran 18 Hasil Tes Siklus I 157
Lampiran 19 Kisi-kisi Tes Prestasi Siklus II 162
Lampiran 20 Soal Tes Prestasi Siklus II 163
Lampiran 21 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus II 164
Lampiran 22 Uji Validitas Tes Prestasi Siklus II 168
Lampiran 23 Hasil Tes Siklus II 179
Lampiran 24 Daftar Hadir Siswa 187
Lampiran 25 Pembagian Kelompok Siklus I 189
Lampiran 26 Pembagian Kelompok Siklus II 190
Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan 1 191
Lampiran 28 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan 2 193
Lampiran 29 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 1 195
Lampiran 30 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 2 197
Lampiran 31 Daftar Nilai Prasiklus 199
Lampiran 32 Daftar Nilai Siklus I 200
Lampiran 33 Daftar Nilai Siklus II 202
Lampiran 34 Daftar Nilai Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 204
Lampiran 35 Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi 205
Lampiran 36 Surat Izin Observasi 206
Lampiran 37 Surat Izin Penelitian 207
Lampiran 38 Surat Telah Melaksanakan Penelitian 208
Lampiran 39 Kartu Bimbingan Skripsi 209

xii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku individu dalam usaha

mendewasakan manusia yang berupa pengajaran, latihan, proses, perbuatan,

dan cara mendidik. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan

manusia. Mengingat peran tersebut, maka sudah seyogyanya pendidikan men-

jadi perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya masya-

rakat Indonesia yang berkualitas. Ada tiga jalur pendidikan yang dapat di-

tempuh, yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Jenjang pendi-

dikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendi-

dikan tinggi.

Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah pertama dan

pendidikan menengah atas. Pendidikan menengah atas merupakan jenjang pen-

didikan yang melandasi pendidikan tinggi. Kurikulum pendidikan menengah

atas wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,

matematika, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendi-

dikan jasmani dan olahraga, TIK, dan muatan lokal.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup

memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.

Matematika juga merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu

secara logis dan sistematis. Karena itu, maka perlu adanya upaya peningkatan

mutu pendidikan matematika. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah

1
2

peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Dalam

pembelajaran di sekolah, matematika merupakan mata pelajaran yang sangat

sulit untuk dipahami. Sebagian siswa merasa matematika itu pelajaran yang

membosankan. Hal ini mungkin disebabkan oleh model pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Kondisi ini juga terjadi pada siswa kelas X IPS 2 SMA

Negeri 1 Gombong.

Dari hasil observasi di kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong, terdapat

masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yaitu kurang aktif-

nya siswa dalam proses belajar. Hal ini dapat diketahui pada saat guru mem-

berikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan kelas dan mengerjakan

soal, hanya siswa yang mau dan bisa saja. Sedangkan siswa yang malu dan

tidak bisa mengerjakan hanya diam di tempat duduknya. Ada beberapa siswa

yang merasa matematika itu pelajaran yang membosankan hal ini disebabkan

oleh kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Selain

itu pada proses pembelajaran yang dilakukan, model yang digunakan oleh guru

masih kurang melibatkan siswa untuk aktif. Akibatnya penguasaan siswa ter-

hadap materi yang diberikan guru masih kurang sehingga banyak siswa yang

mendapat nilai Ulangan Akhir Semester 1 di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimum. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan sekolah

adalah 70.

Untuk mengatasi keaktifan dan prestasi belajar siswa yang masih

rendah, peneliti menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT). Model pembelajaran ini merupakan model pem-


3

belajaran yang mengutamakan penomoran. Penomoran adalah hal yang utama

di dalam NHT, pada model pembelajaran ini siswa menempati posisi sangat

dominan dalam proses pembelajaran. Terjadinya kerja sama dalam kelompok

dengan ciri utama adanya penomoran tersebut sehingga semua siswa berusaha

untuk memahami setiap materi yang diajarkan dan bertanggung jawab atas

nomor anggotanya masing-masing. Selain itu, model ini merupakan model

pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk saling berbagi pen-

dapat dan mempertimbangkan pendapat yang paling tepat sebagai kesimpulan.

Hal ini menguji siswa untuk berpikir secara kreatif dan aktif dalam proses pem-

belajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharap-kan dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di

identifikasikan beberapa masalah, antara lain :

1. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa, mungkin di-

sebabkan oleh model pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru

dikelas. Kebanyakan pembelajaran masih di dominasi dengan guru sebagai

teacher center dan hal ini kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran.

2. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa, mungkin di-

sebabkan oleh kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran.


4

3. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa, mungkin di-

sebabkan oleh kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang di-

ajarkan guru.

C. Batasan Masalah

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai masalah yang akan diteliti,

maka peneliti akan memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut.

1. Model dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT).

2. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa terhadap

pembelajaran matematika.

3. Prestasi belajar matematika siswa adalah prestasi belajar matematika siswa

kelas X IPS 2 yang di dapat dari tes akhir.

4. Ruang lingkup penelitian adalah siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1

Gombong.

5. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2015/2016.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil judul “Penggunaan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X

IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2015/2016”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang

dikemukakan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana


5

peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X IPS 2 SMA

Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas X

IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang diharapkan oleh peneliti, yaitu

bagi siswa, guru, dan sekolah.

1. Bagi Siswa

Siswa dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika.

2. Bagi Guru

Dapat memberikan peningkatan mutu pembelajaran melalui model

pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap peningkatan prestasi belajar

matematika.

3. Bagi Sekolah

Secara tidak langsung akan memberikan masukan pada sekolah dalam

rangka peningkatan prestasi belajar matematika.


6

BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil

yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

Menurut Hoetomo dalam Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini (2012:

118), prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang telah dilakukan. Sejalan dengan hal itu, Djamarah

dalam Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 118), menyatakan

prestasi adalah hasil belajar dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

adalah suatu hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yang telah

dilakukan atau dikerjakan. Prestasi seseorang dapat dilihat dari tingkat

keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dengan

bentuk nilai yang tertera pada setiap raport yang diterima setelah melalui

proses belajar mengajar.

Menurut Fontana dalam Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 18),

belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dari perilaku

individu sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya, Bower dan Hilgard

dalam Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 18) menyatakan bahwa belajar

adalah mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individual sebagai

6
7

hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh

insting (the basis of the subject’s native response tendencies), kematangan

(maturation) atau kelelahan (fatique), dan kebiasaan (habits). Sedangkan

menurut Sardiman dalam Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini

(2012: 118), belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada

diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan

lingkungannya.

Berdasarkan beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu dengan

adanya interaksi sebagai hasil dari pengalaman yang telah dilakukan oleh

individu. Dengan belajar, siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan,

minat dan partisipasi secara maksimal sehingga berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang baik.

Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar matematika, karena pada dasarnya matematika merupakan salah satu

ilmu pengetahuan. Matematika berasal dari kata mathema yang artinya

pengetahuan, dan mathanein yang artinya berpikir atau belajar. Menurut

Kamus Bahasa Indonesia, matematika adalah ilmu tentang bilangan hubungan

antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian

masalah mengenai bilangan (Depdiknas). Sedangkan Sukardjono dalam Ali

Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 48) menyebutkan bahwa matematika adalah

cara atau metode berpikir dan bernalar, bahasa lambang yang dapat dipahami

oleh semua bangsa berbudaya, seni seperti pada musik penuh dengan simetri,
8

pola dan irama yang dapat menghibur, alat bagi pembuat peta arsitek, navigator

angkasa luar, pembuat mesin, dan akuntan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara berpikir,

dan bernalar. Matematika sangat erat hubungannya dengan kemampuan

menghitung, mengukur, dan menggunakan rumus-rumus yang diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengertian prestasi, belajar dan metematika dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil suatu proses

perubahan tingkah laku yang dilakukan individu terhadap ilmu

pengetahuan yang diperoleh dengan cara berpikir dan bernalar. Perubahan

tingkah laku yang dimaksud adalah keaktifan siswa pada saat belajar di

dalam kelas, partisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dan

kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Keaktifan Siswa

Keberhasilan dalam suatu proses belajar dapat dilihat dari hasil

prestasi belajar yang dapat ditentukan dengan melihat keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar adalah

untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif

memecahkan persoalan dari segala sesuatu yang dihadapi dalam proses

pembelajaran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 23) aktif berarti giat

(bekerja, berusaha). Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana


9

siswa dapat aktif. Ahmad Rohani (2010: 8) menyatakan bahwa “Keaktifan

adalah aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan

yang terjadi baik fisik maupun non fisik.” Aktivitas tidak hanya ditentukan

oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik

seperti mental, intelektual dan emosional. Aktivitas dari siswa dalam proses

pembelajaran perlu diperhatikan oleh guru, agar proses belajar mengajar

dapat berjalan secara maksimal. Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan

adalah segala kegiatan atau aktivitas siswa baik fisik maupun non fisik

dalam proses pembelajaran agar mampu mengubah perilaku siswa menjadi

aktif. Aktivitas yang dimaksud seperti bertanya, menyampaikan pendapat,

menjawab pertanyaan guru, mengerjakan tugas, bisa bekerja sama dengan

siswa lain, dan sebagainya.

Keaktifan siswa banyak macamnya, para ahli mencoba

mengadakan klasifikasi mengenai hal tersebut, antara lain Paul D. Dierich

dalam Oemar Hamalik (2010: 172) yang membagi kegiatan belajar

menjadi 8 kelompok, sebagai berikut :

a. Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, melihat gambar-

gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan

mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

b. Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,


10

memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan

interupsi.

c. Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan

penyajian bahan, diskusi, mendengarkan percakapan atau diskusi

kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d. Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, menulis

laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat

rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e. Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar,

membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

f. Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, membedakan,

berani, tenang, dan lain-lain.

g. Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan,

memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,

menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

h. Kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan,

dan membuat keputusan.

Dari delapan kelompok keaktifan belajar diatas, dapat dipilih

menjadi 4 kelompok yang dapat dijadikan aspek untuk mengukur keaktifan

belajar siswa. Adapun keempat aspek kegiatan beserta indikator keaktifan

belajar sebagai berikut :


11

Tabel 1
Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Kegiatan Keaktifan
No. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Belajar Siswa
Siswa hadir dan memperhatikan
1. Kegiatan visual
penjelasan guru.
Keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
2. Kegiatan lisan
mengajukan pertanyaan.
Mencatat materi dan mengerjakan
3. Kegiatan menulis
LKS, mengerjakan latihan soal.
4. Kegiatan emosional Berani

3. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Sagala dalam Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini

(2012: 87), menyatakan model pembelajaran merupakan suatu

pendekatan-pendekatan pembelajaran yang menyeluruh. Sedangkan

menurut Arends dalam Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini

(2012: 87), model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang

disiapkan untuk membantu peserta didik mempelajari secara lebih

spesifik berbagai ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Menurut Agus Suprijono (2009: 41) model pembelajaran

merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori

psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan

analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula

sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur

materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.


12

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang

menggambarkan kegiatan khas guru dari awal sampai akhir. Melalui

model pembelajaran, guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan

mengeskpresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar. Salah satu model

pembelajaran yang cocok diterapkan pada setiap siswa adalah

kooperatif learning. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran

yang bersifat kelompok.

Menurut Kauchak dan Eggen dalam Ali Hamzah dan

Muhlisrarini (2014: 9) pembelajaran kooperatif merupakan strategi

pembelajaran yang melibatkan mahasiswa untuk belajar secara

kolaborasi dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Slavin dalam

Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 10) mendefinisikan pembelajaran

kooperatif sebagai suatu model pembelajaran yang anggotanya terdiri

atas 4 – 6 orang. Heterogenitas ditinjau dari jenis kelamin, etnis, prestasi

akademik maupun status sosial.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang dkemukakan di atas,

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah

strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar

siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.


13

b. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Model pembelajaran NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dalam sebuah

kelompok. Dalam model pembelajaran NHT, siswa ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen,

kemudian masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor, untuk

menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru,

selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi

siswa yang memerlukannya. Menurut Aris Shoimin, (2004: 200)

Keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama,

tingkat kemampuan (tinggi, sedang, rendah), dan sebagainya.

Langkah-langkah pembelajaran NHT menurut Spancer Kagan

dalam Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 171) adalah :

1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap

kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakannya.

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui

jawabannya.
14

4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang

dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.

5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk

nomor yang lain.

6) Kesimpulan.

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1) Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran

dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang sesuai dengan silabus menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2) Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa

menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa.

Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan

nama kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di

dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan

memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai

nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam

kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang


15

ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan

kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok

digunakan nilai tes Ulangan Akhir Semester 1 dalam menentukan

masing-masing kelompok.

3) Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku

panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus

memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa

dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh

guru.

4) Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada

setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja

kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan

dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari

pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah

diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang

bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

5) Pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para

siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat

tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.


16

6) Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari

semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

disajikan.

Menurut Diny Dwi Febriany (2013), kelebihan dan

kekurangan model pembelajaran NHT sebagai berikut.

Kelebihan

1) Setiap siswa menjadi siap semua

2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh

3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai

Kelemahan

1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Untuk mengantisipasi dari kelemahan model pembelajaran NHT

peneliti akan melakukan beberapa hal, yaitu:

1) Nomor yang dipanggil oleh guru diperoleh dengan cara arisan,

jadi nomor yang dipanggil tidak dapat diulang.

2) Pemerataan pembagian tugas atau soal kepada masing-masing

anggota kelompok. Jadi setiap siswa harus menyelesaikan setiap

soal yang sudah disediakan peneliti.

B. Tinjauan Pustaka

Sebagai acuan pustaka, peneliti mengemukakan penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan pembelajaran matematika dengan menggunakan model


17

kooperatif tipe NHT sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang

muncul dari kegiatan pembelajaran di kelas. Berikut beberapa hasil penelitian

yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian.

Hasil dari penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini

adalah penelitian yang dilakukan oleh Nidia Sahara (2004/2005), yang

mendeskripsikan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan prestasi belajar pada

pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah di SMP Negeri 1 Batuatas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan rata-rata skor tes hasil belajar

pada siklus I adalah 42,86% siswa, perolehan rata-rata skor tes hasil belajar

pada siklus II sebesar 65,71% siswa dan perolehan rata-rata skor tes hasil

belajar pada siklus III adalah 82,86% siswa sedangkan rata-rata skor dasar

siswa sebelum tindakan adalah 4,76.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yusuf Setyawan (2015),

dengan judul Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa

Kelas X B MA Assalaam Temanggung Semester Genap Tahun Ajaran

2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar

matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai persentase rata-rata

setiap indikator berbeda, yaitu 1). Siswa memperhatikan saat kegiatan

pembelajaran berlangsung sebelum tindakan ada 8 siswa (29,63%), setelah

tindakan menjadi 22 siswa (81,48%); (2) Siswa mengajukan atau menjawab

pertanyaan saat kegiatan pembelajaran berlangsung sebelum tindakan ada 5


18

siswa (18,51%), setelah tindakan menjadi 19 siswa (70,37%); (3) Siswa

mengemukakan pendapat saat kegiatan pembelajaran berlangsung sebelum

tindakan ada 6 siswa (22,22%), setelah tindakan menjadi 18 siswa (66,67%).

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Nurwahyuni Latif (2006), dengan

judul Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XIIA-1 SMA

Muhammadiyah Kendari Pada Pokok Bahasan Limit Fungsi Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tahun Ajaran 2006/2007. Penelitian ini

bertujuan untuk untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas

XIIA-1 SMA Muhammadiyah Kendari pada pokok bahasan Limit Fungsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tes siklus I menunjukkan peningkatan jika dibandingkan

dengan tes awal yaitu dari 24% siswa meningkat menjadi 48% siswa. Hasil tes

siklus II menunjukkan peningkatan prestasi belajar matematika siswa

dibandingkan dengan siklus I yaitu dari 48% siswa meningkat menjadi 68%

siswa. Setelah siklus III, nilai siswa menunjukkan lagi peningkatan menjadi

80% siswa dan secara rata-rata juga meningkat menjadi 6,82. Simpulan dari

penelitian ini adalah prestasi belajar matematika siswa kelas IX1A-1 SMA

Muhammadiah Kendari tahun ajaran 2006/2007 mengalami peningkatan

setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT.


19

Tabel 2
Persamaan dan perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

Jenis Model Aspek yang


Tempat
No Peneliti Waktu Peneliti- Pembela- diamati dan
Penelitian
an jaran diukur
Prestasi
SMP Negeri 1
1. Nidia Sahara 2004 PTK NHT belajar
Batuatas
matematika
Muhammad
MA Assalaam Keaktifan
2. Yusuf 2015 PTK NHT
Temanggung belajar
Setyawan
SMA
Nurwahyudi Prestasi
3. Muhammadiyah 2006 PTK NHT
Latif belajar
Kendari
Keaktifan
SMA Negeri 1 dan Prestasi
4. Rizki Ariani Gombong 2015 PTK NHT Belajar
Matematika
Dari hasil penelitian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tindakan kelas untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran

matematika melalui Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X IPS 2 di SMA

Negeri 1 Gombong.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi siswa dengan

guru dan juga sumber belajar untuk membantu siswa agar dapat belajar mate-

matika dengan baik. Dalam pelajaran matematika, salah satu hal yang harus di-

perhatikan oleh guru dalam mengajarkan suatu pokok bahasan adalah pemilihan

model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran harus sesuai dengan materi

yang diajarkan, karena melihat kondisi siswa yang mempunyai karakteristik ber-
20

beda dalam menerima materi pelajaran yang disajikan guru di kelas. Dalam

menerima materi pelajaran, ada siswa yang mempunyai daya serap cepat dan ada

pula siswa yang mempunyai daya serap lama. Oleh karena itu, keadaan ini harus

diperbaiki dengan penggunaan suatu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa.

Peningkatan sikap aktif dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan

melalui pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe NHT. Model

pembelajaran NHT yang merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif, dapat digunakan sebagai alternatif guru dalam pembelajaran

matematika. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu model pembelajaran yang

membagi siswa dalam beberapa kelompok terdiri dari 3 - 5 orang siswa dan

setiap kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang beragam (tinggi,

sedang, dan rendah). Kemudian setiap anggota kelompok diberikan tanggung

jawab untuk memecahkan masalah atau soal dalam kelompoknya. Disini,

setiap siswa diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa merasa takut

salah. Oleh karena itu tidak tampak lagi mana siswa yang unggul karena

semuanya berbaur dalam satu kelompok dansama-sama bertanggung jawab

terhadap kelompok tersebut. Hal ini berarti bahwa siswa bisa mengembangkan

dirinya sendiri untuk terlibat aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Pada penelitian ini, siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan

dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Dengan demikian,

siswa dapat mengkomunikasikan ide-ide, konsep, dan ketrampilan yang sudah

mereka dapatkan untuk memperoleh pengetahuan baru. Diharapkan dengan


21

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat

meningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X IPS

2 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2015/2016.

D. Hipotesis

Dari teori-teori yang telah dikemukakan, maka sebelum dilakukan

penelitian, dirumuskan terlebih dahulu hipotesis tindakan sebagai dugaan awal

penelitian, yaitu: “Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) yang diterapkan dalam pembelajaran, akan meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar matematika siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong tahun

pelajaran 2015/2016.”
22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom

Action Research (CAR) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dengan melibatkan peran siswa pada proses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang

dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari

tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam

pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran (Hopkins dalam

Masnur Muslich, 2009: 40). Menurut Masnur Muslich (2009: 40) dalam

pelaksanaannya, Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu:

planning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observation (pengamatan),

reflection (refleksi).

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti disini adalah

untuk mengetahui peran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) dalam meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa

SMA kelas X IPS 2. Tahap-tahap dalam setiap siklus pada penelitian ini

digambarkan seperti pada bagan Penelitian Tindakan Kelas di bawah ini :

22
23

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto, 2013: 137)

Adapun tahapan-tahapan/prosedur yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Planning (perencanaan)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian

tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak

yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya

tindakan. Dalam tahap perencanaan, dilakukan persiapan yang

berhubungan dengan pembentukan kelompok-kelompok siswa dan

pembuatan perangkat mengajar seperti silabus, RPP, LKS dan soal

evaluasi.
24

2. Acting (pelaksanaan)

Pada tahap pelaksanaan, implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Melaksanakan rancangan pembelajaran

dengan menerapkan Numbered Head Together (NHT) dalam proses

pembelajaran matematika di kelas. Proses pembelajaran dilakukan sesuai

dengan jadwal pelajaran siswa SMA Negeri 1 Gombong kelas X IPS 2.

3. Observation (Pengamatan)

Tahap observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh pengamat (observer).

Dalam penelitian ini pengamat adalah guru mata pelajaran dan teman dari

peneliti. Pengamatan akan dilakukan pada saat proses pembelajaran

dengan melihat peran model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

4. Reflection (Refleksi)

Tahap refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Dari hasil observasi, dengan meninjau kembali

keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan. Bila proses

pembelajaran belum sesuai dengan harapan peneliti, maka akan dilakukan

perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1

Gombong. Sedangkan untuk waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Desember 2015 – Juli 2016. Adapun jadwal penelitian tindakan tersebut,

sebagai berikut :
25

Tabel 3
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Bulan
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
‘15 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16
Persiapan
1.
Penelitian
a. Penyusunan
Judul
b. Permohonan izin
penelitian
c. Penyusunan
Proposal
d. Penyusunan
Instrumen
Pengolahan dan
2
Analisis Data
a. Pengumpulan
Data
b. Analisis Data
c. Penarikan Hasil
Penyusunan
3.
Laporan

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS 2

Semester 2 SMA Negeri 1 Gombong yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 8

siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Objek dari penelitian ini adalah

peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas X IPS 2

SMA Negeri 1 Gombong Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu

metode observasi, metode tes dan dokumentasi.


26

1. Metode Observasi

Menurut Ngalim Purwanto (2010: 149) “observasi ialah metode atau

cara-cara menganalisis dan mengadakan pencataan secara sistematis

mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau

kelompok secara langsung”. Metode observasi ini digunakan untuk

mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan mengguna-

kan model kooperatif tipe NHT. Pada setiap kegiatan pembelajaran akan

dilakukan observasi oleh pengamat atau observer.

2. Metode Tes

Menurut Arikunto (2010: 266) tes digunakan untuk mengukur

kemampuan dasar antara lain : tes untuk mengukur intelegensi (IQ), tes

minat, tes bakat khusus, dan sebagainya. Khusus untuk tes prestasi belajar

yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tes

buatan guru dan (2) tes terstandar. Tes digunakan untuk mengukur prestasi

siswa terhadap materi yang diajarkan. Tes dilakukan setiap akhir siklus.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010: 329) “dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu”. Metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data tentang kemampuan awal siswa untuk mata pelajaran

matematika. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumen guru mengenai nilai yang diambil dari nilai Ujian Akhir

Semester I kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong.


27

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

antara lain, yaitu :

1. Lembar observasi keaktifan belajar siswa

Lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan

checklist pada lembar yang sudah disediakan oleh peneliti. Setiap butir

pernyataan dalam lembar observasi disesuaikan dengan indikator

keaktifan siswa yang sebelumnya sudah divalidasi oleh validator. Lembar

observasi ini akan diisi oleh pengamat (observer) melalui pengamatan

langsung untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Tes

Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, dan daya serap siswa

terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. Penilaian tes ini

diberikan setiap akhir siklus dengan bentuk soal uraian.

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis data Hasil Observasi Keaktifan

Data yang dianalisis adalah semua data yang dikumpulkan melalui

lembar observasi, hal ini sebagai perbaikan pada siklus berikutnya.


28

Menurut Ngalim Purwanto (2010: 102) metode analisis data merupakan

cara yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dengan rumus

atau aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Analisis data

hasil observasi keaktifan belajar dilakukan dengan memberikan skor pada

masing-masing butir soal. Skor 1 jika jawabannya ”ya” dan 0 jika

jawabannya ”tidak”. Menurut Purwanto, Ngalim (2010: 102) presentase

dihitung menggunakan rumus percentage correction sebagai berikut:

R
NP = × 100%
SM
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Skor mentah yang diperoleh dari pengamatan.
SM : Skor maksimum ideal dari pengamatan.
100% : Bilangan tetap
(Ngalim Purwanto, 2010: 102)

Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan untuk

mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap model pembelajaran

yang telah disampaikan. Berikut ini adalah tabel berdasarkan pedoman

kategori hasil presentase skor observasi.

Tabel 4
Klasifikasi Persentase Skor Hasil Observasi

Tingkat Kemandirian Nilai Huruf Bobot Kategori


86 <x ≤ 100% A 4 Sangat Baik
76 <x ≤ 85% B 3 Baik
60 <x ≤ 75% C 2 Cukup
55 <x ≤ 59% D 1 Kurang Baik
x ≤ 54% E 0 Kurang Sekali
Dalam Ngalim Purwanto (2010: 103)
29

2. Analisis Data Hasil Tes

Analisis data hasil tes digunakan untuk mengukur keberhasilan yang

telah dicapai dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil tes di-

tentukan berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat peneliti, kemudian

dihitung nilai rata-rata dari masing-masing tes. Menurut Suharsimi Arikunto

(2012: 299) menghitung nilai rata-rata hasil tes pada tiap siklus dengan rumus:

∑𝑋
𝑋̅ =
𝑁
Keterangan :
𝑋̅ : Rerata (mean)
∑ 𝑋 : Jumlah semua skor
𝑁 : Banyak siswa yang memiliki skor

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dikatakan berhasil jika :

1. Persentase keaktifan belajar siswa dalam kriteria baik mencapai 70% dari

jumlah seluruh siswa.

2. Persentase prestasi belajar siswa mencapai 70% dari jumlah seluruh siswa

tuntas KKM 70.


30

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pratindakan Penelitian Tindakan Kelas

Kondisi awal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pembelajaran

di SMA Negeri 1 Gombong belum tercapai secara maksimal. Sebelum

melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi

ini dilakukan sebagai dasar untuk menerapkan suatu tindakan yang tepat agar

proses pelaksanaan pembelajaran berjalan lebih baik. Pengamatan tersebut

dilakukan di kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong.

Peneliti melakukan observasi pada tanggal 6 Oktober 2016. Berdasar-

kan hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti mendapat beberapa keadaan

yaitu kurang aktifnya siswa dalam proses belajar. Hal ini dapat diketahui pada

saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan kelas

dan mengerjakan soal, hanya siswa yang mau dan bisa saja. Sedangkan siswa

yang malu dan tidak bisa mengerjakan hanya diam di tempat duduknya. Ada

beberapa siswa yang merasa matematika itu pelajaran yang membosankan hal

ini disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran mate-

matika. Selain itu pada proses pembelajaran yang dilakukan, model yang di-

gunakan oleh guru masih kurang melibatkan siswa untuk aktif. Akibatnya

penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan guru masih kurang sehingga

banyak siswa yang mendapat nilai Ulangan Akhir Semester I di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimum. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan

30
31

sekolah adalah 70,00. Berikut adalah tabel data hasil tes pra siklus yang di lihat

dari nilai ujian akhir semester I.

Tabel 5.
Hasil Tes Pra Siklus

Total Nilai 1996,69


Rerata 62.40
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 16,67
Jumlah Siswa yang Tuntas 11
Presentase Ketuntasan 34,38%

Pada Tabel 5 diatas menunjukkan prestasi belajar pra siklus siswa

dilihat dari nilai ulangan akhir semester 1 dimana rerata yang diperoleh 62,40,

nilai tertinggi 80, dengan nilai terendah 16,67, dan presentase ketuntasannya

34,38% dari jumlah seluruh siswa. Agar dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa dalam kriteria baik mencapai 70% dari jumlah seluruh siswa dan prestasi

belajar matematika siswa mencapai 70% dari jumlah seluruh siswa tuntas

KKM. Maka perlu dilakukan tahapan penelitian tindakan kelas dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus

terdiri dari 3 pertemuan dengan pertemuan ketiga sebagai tes akhir siklus.

Siklus I terdiri dari 4 tahapan, yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan),

observation (observasi) dan reflection (refleksi). Tahapan untuk siklus II sama

dengan tahapan pada siklus I. Setelah siklus I selesai kemudian dilakukan


32

tindakan kelas siklus II. Berikut jadwal pelaksanaan pembelajaran matematika

selama kegiatan penelitian dikelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong.

Tabel 6
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas X IPS 2
SMA Negeri 1 Gombong

Siklus
Hari/Tanggal Pukul Materi
Ke
Selasa/ 26 April 2016 12.30 - 14.00 Ukuran sudut dan konsep
dasar sudut
I Selasa/ 03 Mei 2016 10.00 - 12.00 Perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku
Selasa/ 03 Mei 2016 12.30 - 14.00 Tes Prestasi Siklus I
Selasa/ 10 Mei 2016 10.00 - 12.00 Nilai perbandingan
trigonometri sudut
istimewa
II Selasa/ 10 Mei 2016 12.30 - 14.00 Nilai perbandingan
trigonometri sudut
30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60°.
Selasa/ 17 Mei 2016 10.00 - 12.00 Tes Prestasi Siklus II

Adapun kegiatan yang dilakukan dapat penulis sajikan sebagai berikut.

1. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus I

Pada siklus I terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan sebagai persiapan dan perencanaan. Dalam

persiapan dan perencanaan tersebut meliputi berbagai kegiatan

sebagai berikut.

1) Membuat Silabus

2) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


33

3) Membuat lembar observasi keaktifan untuk mengetahui tingkat

keaktifan siswa selama tahap tindakan dalam proses

pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

4) Membuat lembar keterlaksanaan pembelajaran untuk melihat

kesesuaian peneliti dalam melaksanakan pembelajaran.

5) Melakukan validasi terhadap lembar observasi keaktifan yang

akan digunakan dalam tindakan.

6) Mempersiapkan Materi dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

berisi materi trigonometri.

7) Menyusun soal tes siklus I, kunci jawaban, pedoman penilaian

dan daftar nilai. Kisi-kisi soal tes disesuaikan dengan indikator

materi pada siklus I.

8) Menentukan validator untuk menguji validitas isi dari soal tes

evaluasi siswa yang akan diberikan pada akhir siklus I serta

lembar observasi siswa dan guru yang akan diberikan pada

observer selama proses tindakan berlangsung. Dalam penelitian

ini, validator untuk tes prestasi belajar adalah dosen pendidikan

matematika yaitu Heru Kurniawan, M.Pd , dan Dra. Istyas

Endang Sri Astuti, guru mata pelajaran matematika SMA Negeri

1 Gombong. Untuk validator lembar observasi keaktifan siswa

adalah dosen psikologi dari program studi psikologi yaitu Fera

Arisatyo Dimyati, M.Psi., Psi.


34

9) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan pengamat.

Peneliti sebagai pelaksana tindakan dan pengamat dalam

penelitian ini adalah Dra. Istyas Endang Sri Astuti sebagai

observer I yang bertugas mengisi lembar observasi keter-

laksanaan pembelajaran. Sedangkan observer II yaitu Nita

Susanti bertugas untuk mengisi lembar observasi keaktifan

belajar siswa saat peneliti mengajar menggunakan metode NHT.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada tahap ini

peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran NHT. Tindakan dilakukan dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 26 April 2016

selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Materi pertemuan pertama

adalah ukuran sudut dan konsep dasar sudut. Kegiatan

pendahuluan dimulai dengan peneliti menginformasikan kepada

siswa bahwa hari ini akan mulai mempelajari trigonometri

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu pem-

belajaran dengan menggunakan kepala bernomor pada setiap

kelompok. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan inti

adalah sebagai berikut:


35

a) Peneliti mencoba mengetahui kemampuan siswa tentang

ukuran sudut sebuah lingkaran.

b) Peneliti melakukan apersepsi dan memberikan motivasi

kepada siswa. Peneliti memberikan penjelasan mengenai

materi yang akan dipelajari pada pembelajaran siklus ini.

c) Peneliti mengelompokkan kelas kedalam 8 kelompok yang

terdiri dari 4 siswa secara heterogen. Dimana masing-masing

siswa dalam kelompok mendapatkan nomor dari 1 sampai

dengan 4.

d) Peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan

secara berkelompok sebagai bahan latihan.

e) Secara berkelompok, siswa mengerjakan LKS yang telah

dibagikan oleh guru.

f) Tujuan dari pengerjaan LKS secara berkelompok adalah agar

setiap siswa dapat bekerja sama dan siswa dapat berinteraksi

dengan siswa lainnya. Disamping itu, kegiatan diskusi ini

juga melatih siswa yang pasif menjadi lebih aktif. Tetapi,

pada pertemuan pertama ini banyak siswa yang kurang aktif

cenderung diam dan hanya mengikuti siswa yang dapat

mengerjakan LKS.

g) Peneliti bertindak sebagai fasilitator, membimbing dan

mengamati siswa kepada masing-masing kelompok secara

berkeliling. Kesulitan-kesulitan siswa ditanggapi secara


36

tidak langsung oleh peneliti yang mengarahkan kepada

jawaban dari permasalahan yang dihadapi.

h) Peneliti memanggil salah satu nomor siswa secara acak untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti me-

milih nomor 1 dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya. Nomor 1 atas nama Lia Monalisa, Nisrina

Nisa Ul Jannah, Floriska Hanifah, Yulviana Afriani, Mila

Tsamara Zahra, Regi Aji Ridwan Mas, Bangkit Imas

Rizkianata, Ika Berliana W. Lia Monalisa menggambar

diagram lingkaran 360°, Nisrina menggambar diagram

lingkaran 180°, Floriska Hanifah menggambar diagram

lingkaran 90°, Yulviana Afriani menggambar diagram

lingkaran 60°, sedangkan Mila Tsamara Zahra, Regi Aji

Ridwan Mas, Bangkit Imas Rizkianata, Ika Berliana W. Me-

nentukan nilai derajat kedalam nilai radian dan mengerjakan

soal.

i) Peneliti dan siswa memberikan tepuk tangan, kemudian

peneliti memberikan poin tambahan kepada masing-masing

kelompok yang sudah berani mempresentasikan hasil

diskusinya. Sebelum siswa kembali ketempat duduknya,

peneliti mempersilahkan bertanya kepada siswa, dan siswa

saling bertanya jawab sehingga siswa ikut aktif dalam

presentasi di depan kelas. Peneliti kemudian memberikan


37

poin tambahan untuk para siswa yang berani bertanya.

Kemudian peneliti dan siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajaran.

j) Pada akhir pembelajaran, peneliti memberitahu siswa

mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

Gambar 2. Kegiatan Diskusi Pertemuan Pertama Siklus I.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 03 Mei 2016

selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Materi pertemuan kedua

adalah perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Proses

pembelajaran pada pertemuan kedua ini secara umum sama

seperti pada pertemuan pertama. Kegiatan yang dilaksanakan

dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:


38

a) Peneliti memberitahukan siswa untuk membentuk kelompok

yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

b) Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

untuk dikerjakan. Siswa mendiskusikan LKS tersebut dengan

kelompoknya.

c) Secara berkelompok, siswa mengerjakan LKS.

d) Peneliti memanggil nomor tertentu untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok di depan kelas.

e) Peneliti dan siswa memberikan tepuk tangan, kemudian

peneliti memberikan poin tambahan kepada masing-masing

kelompok yang sudah berani mempresentasikan hasil

diskusinya. Sebelum siswa kembali ketempat duduknya,

peneliti mempersilahkan bertanya kepada siswa, dan siswa

saling bertanya jawab sehingga siswa ikut aktif dalam

presentasi di depan kelas. Peneliti kemudian memberikan

poin tambahan untuk para siswa yang berani bertanya.

Kemudian peneliti dan siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajaran.

f) Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti memberitahu

siswa mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.
39

Gambar 3. Kegiatan diskusi pertemuan kedua Siklus I.

Gambar 4. Kegiatan diskusi kelompok pertemuan kedua.


Peneliti membimbing siswa menemukan jawaban dari
permasalahan yang ada pada LKS Siklus I.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan kegiatan ketiga dilaksanakan pada Selasa,

tanggal 03 Mei 2016. Pada kegiatan awal, peneliti mengulas


40

materi secara singkat sebelum mengadakan evaluasi akhir siklus.

Kemudian memberikan pertanyaan untuk mengingat materi.

Pada kegiatan ini, peneliti melakukan kegiatan berikut ini:

a) Membagikan soal evaluasi akhir siklus kepada setiap siswa.

b) Memberikan waktu mengenai batas untuk mengerjakan soal.

c) Mengawasi jalannya evaluasi.

d) Siswa diminta mengecek kembali jawaban mereka, sebelum

dikumpulkan.

e) Setelah waktu untuk mengerjakan soal evaluasi telah habis,

siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

f) Memberikan pesan dan motivasi kepada siswa untuk tetap

belajar dan mempersiapkan materi selanjutnya.

g) Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal Tes Evaluasi Siklus I


41

c. Tahap Observasi

Selama proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu ditinjau dari

keaktifan siswa dan prestasi siswa pada siklus I. Dari proses

pengamatan akan didapat data-data yang menggambarkan

pelaksanaan pembelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Data pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa

Selama pembelajaran berlangsung, keaktifan belajar

siswa diamati dan dicatat pada lembar pengamatan. Pengamatan

dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pelaksanaan. Data yang diperoleh dan diolah menggunakan

langkah – langkah sebagai berikut :

Tabel 7
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Jumlah yang teramati


Kegiatan siswa yang
No Pertemuan Pertemuan
diamati
I II
1. Siswa hadir dan 32 32
memperhatikan penjelasan
guru dilihat dari siswa
datang tepat waktu pada saat
pembelajaran.
2. Siswa hadir dan 32 32
memperhatikan penjelasan
guru dilihat dari tatapan
mata siswa terarah pada guru
yang sedang menjelaskan
aturan belajar dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
NHT.
42

3. Siswa memperhatikan 23 26
presentasi teman. Dilihat
dari tatapan mata terarah
pada teman yang sedang
presentasi.
4. Siswa mengajukan 17 22
pertanyaan kepada guru
maupun kelompok lain.
5. Siswa aktif berdiskusi dalam 24 27
kegiatan kelompok.
Diperhatikan dari kerjasama
dalam membahas materi
yang sedang dipelajari.
6. Siswa aktif berdiskusi dalam 14 18
kegiatan kelompok.
Diperhatikan dari kerjasama
dalam menyampaikan ide.
7. Siswa aktif berdiskusi dalam 28 29
kegiatan kelompok.
Diperhatikan dari kerjasama
dalam berinteraksi antar
siswa dalam kelompok.
8. Siswa mencatat hasil dari 23 23
presentasi teman dibuku
masing-masing. Dilihat dari
buku catatan siswa.
9. Siswa mengerjakan LKS. 32 32
10. Siswa mengerjakan latihan 32 32
soal.
11. Siswa berani mengerjakan 6 8
soal di depan kelas tanpa
ditunjuk guru.
12. Siswa berani 7 10
menyanggah/memperbaiki
jawaban pertanyaan dari
kelompok lain terkait dengan
materi yang dipelajari
Jumlah 270 291
Skor Maksimal Ideal 384 384
Jumlah Siswa yang tuntas 18 21
Presentase jumlah siswa yang 56,25% 65,63%
tuntas
Rerata Jumlah siswa yang tuntas 60,94%
43

Pada siklus I, keaktifan belajar siswa terhadap pelajaran

matematika khususnya pada materi ukuran sudut, konsep dasar

sudut dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

belum mencapai indikator keberhasilan 70% yaitu 60,94% dari

jumlah siswa. Dari skor tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

pada siklus I, tingkat keaktifan siswa terhadap pembelajaran

matematika masuk dalam kategori cukup sehingga belum

memenuhi indikator kriteria minimal baik.

2) Data pengamatan terhadap prestasi belajar matematika siswa

Pada siklus I, prestasi belajar matematika siswa

meningkat bila dibandingkan dengan prestasi belajar sebelum

dilakukan tindakan penelitian. Pada pra-siklus, rerata hasil belajar

siswa 62,40 sedangkan setelah pelaksanaan siklus I diperoleh

rerata prestasi belajar siswa sebesar 68,57. Apabila dilihat secara

individual, masih banyak siswa yang belum berhasil mencapai

KKM. Secara terperinci jumlah siswa yang mencapai KKM

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 8
Hasil Analisis Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus I

Nilai Tertinggi 91,43


Nilai Terendah 17,14
Nilai Rata-rata Kelas 68,57
Banyak Siswa yang Tuntas KKM 20
Banyak Siswa yang Tidak Tuntas KKM 12
Presentase Ketuntasan 62,50%
44

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan dan hasil evaluasi dari siklus I, ada

beberapa hal penting yang harus diperbaiki dalam proses

pembelajaran pada siklus berikutnya. Dari siklus I dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1) Dalam diskusi kelompok, masih ada siswa yang bercerita sendiri

dan bahkan ada siswa yang berjalan-jalan ke kelompok lain.

2) Kegiatan presentasi hasil diskusi kelompok berjalan kurang

efektif karena siswa dari kelompok lain kurang memperhatikan

disaat temannya sedang presentasi.

3) Siswa yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas,

volume suaranya kurang keras sehingga tidak terdengar sampai

ke belakang.

4) Siswa yang berhasil mencapai nilai KKM hanya 62,50% dari

total siswa 32.

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, dapat diketahui bahwa

hasil yang diperoleh belum sesuai harapan. Oleh karena itu, peneliti

melanjutkan pembelajaran pada siklus II. Agar tidak terjadi masalah

yang tidak diinginkan, maka peneliti melakukan upaya sebagai

berikut:

1) Peneliti membagi kelompok seperti pada siklus I, akan tetapi

kelompok tersebut diacak sesuai hasil tes evaluasi siklus I.

Peneliti menetapkan waktu yang tidak terlalu lama untuk


45

berdiskusi sehingga tidak ada waktu untuk siswa bercerita sendiri

maupun jalan-jalan ke kelompok lain.

2) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan

reward untuk siswa yang aktif (sering mengajukan pertanyaan,

dan sering menyanggah jawaban dari teman).

3) Peneliti memberikan nilai tambah dan hadiah bagi siswa yang

melakukan presentasi terbaik.

4) Peneliti akan mengurangi nilai siswa yang ramai sendiri dan tidak

ikut dalam diskusi kelompok serta tidak memperhatikan pada saat

temannya sedang presentasi didepan kelas.

2. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Peneliti melaksanakan pembelajaran siklus II dengan meminimalkan

kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I. Peneliti mengarahkan

kelompok agar terjadi saling bantu antar siswa. Siswa yang aktif dan

pandai dalam kelompok mengajari siswa yang belum pandai sehingga

peneliti tidak perlu membimbing satu persatu sehingga tidak menyita

banyak waktu.

Pada siklus II ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang terdiri atas

tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

1) Menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan.


46

2) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

3) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi materi

trigonometri sub bab nilai perbandingan trigonometri pada sudut

istimewa dan nilai perbandingan trigonometri sudut

30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60°.

4) Menyusun soal tes siklus II, kunci jawaban, pedoman penilaian

dan daftar nilai. Kisi-kisi soal tes disesuaikan dengan indikator

materi pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan, sebagai berikut:.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal

10 Mei 2016 selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Materi

pertemuan pertama adalah nilai perbandingan trigonometri sudut

istimewa. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan berdo’a

bersama dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian peneliti

melakukan apersepsi, mengingat kembali pada pertemuan yang

lalu. Peneliti menginformasikan nilai tes evaluasi pada siklus I

dengan maksud untuk menumbuhkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran supaya dalam menjawab soal tes evaluasi

siklus II lebih berhati-hati, teliti dan hasilnya lebih baik dari tes

siklus I. Kemudian, peneliti menyampaikan materi yang akan

dibahas dan menginformasikan tujuan dari pembelajaran.


47

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan inti adalah sebagai

berikut:

a) Peneliti memberikan sekilas penjelasan mengenai materi

pembelajaran, siswa pun terlihat antusias memperhatikan.

b) Peneliti mengelompokkan kelas kedalam 8 kelompok yang

terdiri dari 4 siswa secara heterogen. Dimana masing-masing

siswa dalam kelompok mendapatkan nomor dari 1 sampai

dengan 4.

c) Peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan

secara berkelompok sebagai bahan latihan.

d) Secara berkelompok, siswa mengerjakan LKS yang telah

dibagikan oleh guru.

e) Suasana kelas menjadi semakin baik dan dapat dikontrol,

interaksi siswa pun berjalan dengan lancar. Siswa yang

tadinya ada yang berjalan-jalan sendiri, kini sudah mulai

berkurang dan mereka kini sudah aktif dalam kelompoknya

sendiri-sendiri.

f) Saat kegiatan diskusi sedang berlangsung, peneliti mulai

membimbing dan mengamati siswa kepada masing-masing

kelompok secara berkeliling. Hal ini dimaksudkan jika ada

kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan

masalah, peneliti dapat langsung membimbing kelompok

tersebut.
48

g) Peneliti memanggil salah satu nomor siswa secara acak untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

h) Peneliti dan siswa memberikan penghargaan kepada siswa

yang dipanggil kedepan untuk mempresentasikan hasil dari

diskusinya. Kemudian memberikan poin tambahan kepada

masing-masing kelompok yang sudah berani

mempresentasikan hasil diskusinya. Sebelum siswa kembali

ketempat duduknya, peneliti mempersilahkan bertanya

kepada siswa, dan siswa saling bertanya jawab sehingga

siswa ikut aktif dalam presentasi di depan kelas. Peneliti

kemudian memberikan poin tambahan untuk para siswa yang

berani bertanya. Kemudian peneliti dan siswa membuat

kesimpulan dari hasil pembelajaran.

i) Pada akhir pembelajaran, peneliti memberitahu siswa

mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

Gambar 6. Kegiatan Diskusi Pertemuan Pertama Siklus II


49

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 10 Mei 2016

selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Materi pertemuan kedua

adalah nilai perbandingan trigonometri sudut 30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60°.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini secara umum

sama seperti pada pertemuan pertama. Kegiatan yang

dilaksanakan dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membagikan LKS kepada siswa.

b) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok.

c) Peneliti memanggil salah satu nomor. Nomor yang dipanggil

mengangkat tangan dan mempresentasikan hasil diskusinya

di depan kelas.

d) Peneliti dan siswa memberikan penghargaan kepada siswa

yang dipanggil kedepan untuk mempresentasikan hasil dari

diskusinya. Kemudian memberikan poin tambahan kepada

masing-masing kelompok yang sudah berani

mempresentasikan hasil diskusinya. Sebelum siswa kembali

ketempat duduknya, peneliti mempersilahkan bertanya

kepada siswa, dan siswa saling bertanya jawab sehingga

siswa ikut aktif dalam presentasi di depan kelas. Peneliti

kemudian memberikan poin tambahan untuk para siswa yang

berani bertanya. Kemudian peneliti dan siswa membuat

kesimpulan dari hasil pembelajaran.


50

e) Peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan jawaban

dari presentasi tersebut.

f) Peneliti memberitahukan kepada semua siswa, untuk belajar

lebih giat dalam mengikuti ujian akhir tes siklus II. Karena

dua siswa yang mendapatkan nilai tertinggi, akan

mendapatkan hadiah.

g) Peneliti menginformasikan bahwa minggu depan akan

diadakan tes akhir siklus II.

Gambar 7. Kegiatan Diskusi Pertemuan Kedua Siklus II

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan kegiatan ketiga dilaksanakan Selasa tanggal 17

Mei 2016. Pada kegiatan awal, peneliti mengulas materi secara

singkat sebelum mengadakan evaluasi akhir siklus. Kemudian

memberikan pertanyaan untuk mengingat materi.

Pada kegiatan ini, peneliti melakukan kegiatan berikut ini:

a) Membagikan soal evaluasi akhir siklus kepada setiap siswa.


51

b) Memberikan waktu mengenai batas untuk mengerjakan soal

evaluasi.

c) Mengawasi jalannya evaluasi.

d) Siswa diminta mengecek kembali jawaban mereka, sebelum

dikumpulkan.

e) Setelah waktu untuk mengerjakan soal evaluasi telah habis,

siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

f) Memberikan pesan dan motivasi kepada siswa untuk tetap

belajar dan mempersiapkan materi selanjutnya.

g) Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Gambar 9. Siswa Mengerjakan Soal Tes Evaluasi Siklus II

c. Tahap Observasi

Selama proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu ditinjau dari

keaktifan siswa dan prestasi siswa pada siklus II. Dari proses

pengamatan akan didapat data-data yang menggambarkan


52

pelaksanaan pembelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

a) Data pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa

Selama pembelajaran berlangsung, keaktifan belajar

siswa diamati dan dicatat pada lembar pengamatan. Pengamatan

dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pelaksanaan. Data yang diperoleh dan diolah menggunakan

langkah – langkah sebagai berikut :

Tabel 9.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Jumlah yang teramati


Kegiatan siswa yang
No Pertemuan Pertemuan
diamati
I II
1. Siswa hadir dan 32 32
memperhatikan penjelasan
guru dilihat dari siswa
datang tepat waktu pada saat
pembelajaran.
2. Siswa hadir dan 32 32
memperhatikan penjelasan
guru dilihat dari tatapan
mata siswa terarah pada guru
yang sedang menjelaskan
aturan belajar dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
NHT.
3. Siswa memperhatikan 28 30
presentasi teman. Dilihat
dari tatapan mata terarah
pada teman yang sedang
presentasi.
4. Siswa mengajukan 24 27
pertanyaan kepada guru
maupun kelompok lain.
5. Siswa aktif berdiskusi dalam 29 31
kegiatan kelompok.
53

Diperhatikan dari kerjasama


dalam membahas materi
yang sedang dipelajari.
6. Siswa aktif berdiskusi dalam 19 23
kegiatan kelompok.
Diperhatikan dari kerjasama
dalam menyampaikan ide.
7. Siswa aktif berdiskusi dalam 31 31
kegiatan kelompok.
Diperhatikan dari kerjasama
dalam berinteraksi antar
siswa dalam kelompok.
8. Siswa mencatat hasil dari 26 28
presentasi teman dibuku
masing-masing. Dilihat dari
buku catatan siswa.
9. Siswa mengerjakan LKS. 32 32
10. Siswa mengerjakan latihan 32 32
soal.
11. Siswa berani mengerjakan 10 12
soal di depan kelas tanpa
ditunjuk guru.
12. Siswa berani 11 13
menyanggah/memperbaiki
jawaban pertanyaan dari
kelompok lain terkait dengan
materi yang dipelajari
Jumlah 306 323
Skor Maksimal Ideal 384 384
Jumlah Siswa yang Tuntas 24 27
Presentase Ketuntasan 75,00% 84,38%
Rerata Presentase Ketuntasan 79,69%

Pada siklus II, keaktifan belajar siswa terhadap pelajaran

matematika khususnya pada nilai perbandingan trigonometri

sudut istimewa dan sudut 30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60° mencapai 79,69%

dari jumlah seluruh siswa. Dari skor tersebut, maka dapat

dikatakan bahwa pada siklus II, tingkat keaktifan siswa terhadap

pembelajaran matematika masuk dalam kriteria minimal baik.


54

b) Data pengamatan terhadap prestasi belajar matematika siswa

Prestasi belajar matematika siswa pada siklus II

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I.

Rerata yang diperoleh terperinci jumlah siswa yang mencapai

KKM disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 10.
Hasil Analisis Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus II

Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 55
Nilai Rata-rata Kelas 78,34
Banyak Siswa yang Tuntas KKM 26
Banyak Siswa yang Tidak Tuntas KKM 6
Presentase Ketuntasan 81,25%

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dari dua observer tentang

keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika siswa pada proses

pembelajaran siklus I, berdasarkan data yang diperoleh melalui

pengamatan pada siklus II, tingkat keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I. Sudah

banyak siswa yang berani mengeluarkan pendapat dibandingkan

dengan siklus I. Pada siklus II, siswa sudah dapat bekerja sama dengan

baik sesama anggota kelompoknya.

Dari hasil perhitungan presentase keaktifan belajar siswa

mengalami peningkatan yaitu 60,94% pada siklus I dan pada siklus II

meningkat menjadi 79,69%. Sedangkan rerata hasil tes prestasi belajar

matematika siswa pada siklus II sebesar 78,34 dengan ketuntasan


55

klasikal sebesar 81,25%. Hasil tersebut sudah memenuhi target sesuai

dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu kriteria

minimal baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru mempunyai peranan yang

sangat penting sebagai fasilitator belajar. Guru bukan hanya menyampaikan

materi yang akan diajarkan, tetapi juga bertindak sebagai pembimbing dan

pendidik siswa. Untuk itu, guru harus dapat mengelola kelas dengan baik, salah

satunya dengan memilih pendekatan belajar siswa. Dalam memilih pendekatan

belajar, guru sebaiknya menyesuaikan dengan materi ajar yang dapat

memudahkan siswa dalam belajar. Guru juga harus menimbang apakah

pendekatan belajar tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif atau tidak.

Keaktifan siswa dalam proses belajar merupakan persoalan penting dan

mendasar yang harus dipahami, dan dikembangkan oleh setiap guru dalam

proses pembelajaran. Keaktifan tersebut harus dapat diterapkan oleh siswa

pada saat kegiatan belajar berlangsung. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran akan menimbulkan interaksi antara siswa dengan guru. Hal ini

membuat suasana kelas menjadi lebih menarik.

Metode pembelajaran NHT merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam kerjasama kelompok.

Pembelajaran NHT adalah pembelajaran yang mengutamakan penomoran,

didasarkan pada kerjasama antar siswa didalam kelompok yang dipandu oleh

guru dan berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Penelitian yang dilakukan


56

di SMA Negeri 1 Gombong ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar matematika siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

keaktifan dan prestasi belajar mengalami peningkatan dari pra-siklus, siklus I

dan siklus II. Hasilnya cukup memuaskan setelah diterapkan model

pembelajaran NHT.

Pada saat prasiklus, rerata prestasi belajar yang diperoleh hanya

mencapai 62,40 dalam rentang nilai 0-100. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang masih monoton

menggunakan ceramah, dan dalam proses pembelajaran guru belum

menggunakan metode pembelajaran. Dari kekurangan tersebut dapat

menimbulkan kejenuhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Pada siklus I, peneliti melakukan tindakan pada pembelajaran yaitu

dengan menerapkan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

untuk menyampaikan materi ukuran sudut, konsep dasar sudut, perbandingan

trigonometri dalam segitiga siku-siku, nilai perbandingan trigonometri sudut

istimewa, dan nilai perbandingan trigonometri sudut 30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60°. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa pada

siklus I yang mencapai 60,94%. Keaktifan belajar siswa juga berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa. Pada siklus I diperoleh rerata prestasi belajar

siswa sebesar 68,57 dengan ketuntasan klasikal sebesar 62,50%. Ini juga

mengalami peningkatan dari prasiklus yang rerata prestasi belajar hanya 62,40
57

dengan ketuntasan klasikal sebesar 34,38%. Hasil tersebut belum memenuhi

target indikator keberhasilan dari penelitian ini. Hal ini disebabkan karena

banyak siswa yang masih kurang paham dengan pembelajaran NHT. Banyak

siswa yang malu bertanya kepada peneliti disaat mengalami kesulitan belajar.

Siswa yang pandai lebih mendominasi dalam kelompok, sedangkan siswa yang

kurang pandai hanya diam atau bergurau. Selain itu, banyak siswa yang kurang

berani untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi pada siklus I ini, masih belum

memenuhi kriteria indikator keberhasilan dalam penelitian. Untuk itu peneliti

melanjutkan pembelajaran ke siklus II. Dengan memperbaiki siklus I atau

refleksi, dimana masih banyak kelemahan dalam kerja kelompok.

Tabel 11.
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Tindakan
Keterangan
Siklus I Kriteria Siklus II Kriteria
Keaktifan Belajar 60,94% Cukup 79,69% Baik
Prestasi Belajar Matematika 62,50% Cukup 81,25% Baik

Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika


Siswa Siklus I dan Siklus II
100,00% 79,69% 81,25%
80,00% 60,94% 62,50%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Keaktifan Prestasi Belajar Matematika
Siklus I 60,94% 62,50%
Siklus II 79,69% 81,25%

Siklus I Siklus II

Gambar 10.
Diagram Batang Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika
Selama Siklus I dan Siklus II
58

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, mengenai keaktifan dan

prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Siklus II

dipandang sudah dapat memenuhi indikator keberhasilan karena:

1. Siswa sudah paham mengenai model pembelajaran NHT.

2. Suasana siswa sudah kondusif, sehingga kerjasama antar anggota

kelompok sudah berjalan dengan baik.

3. Siswa sudah aktif bertanya kepada teman atau peneliti disaat mengalami

kesulitan belajar.

4. Banyak siswa yang sudah berani mengeluarkan pendapat untuk

menanggapi jawaban dari kelompok lain.

Hasil penelitian pada siklus II ini sudah mencapai indikator

keberhasilan, maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, peneliti

menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas X IPS 2 SMA Negeri

1 Gombong mengalami peningkatan dan tujuan dari penelitian ini telah

tercapai.
59

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika mengalami

peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model

kooperatif tipe NHT yaitu siswa yang memiliki kriteria minimal baik pada

siklus I yang hanya mencapai 60,94% pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 79,69% dan sudah mencapai indikator keberhasilan.

2. Prestasi belajar matematika siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gombong

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dari

prasiklus yang reratanya 62,40 sedangkan rerata hasil tes prestasi sebesar

68,57 pada siklus I dan pada siklus II sebesar 78,34 dan presentase jumlah

siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal baik yaitu pada prasiklus

34,38% dan meningkat 62,50% pada siklus I dan meningkat kembali

81,25% pada siklus II dan sudah mencapai indikator keberhasilan.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran

untuk meningkatkan pembelajaran matematika yaitu dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai

59
60

inovasi pembelajaran agar selalu aktif dalam kegiatan belajar. Jika keaktifan

siswa di dalam kelas tinggi, maka prestasi siswa akan semakin baik.
61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Dwi, Diny Febriany. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered


Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi.”
http://score.ac.uk/downloadfiles/47812346241.pdf. Diakses 23 Desember
2015. Pukul 13.00 WIB.

Fathurrohman, Muhammad. 2012. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.


Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich,Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah.


Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran


Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

Hartanto, Handoko Dwi. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar


Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) Berbantuan Alat Peraga Pada Siswa Kelas VII-B SMP
PGR Bruno Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi,
tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu


Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Latif, Nurwahyuni. 2007. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XIIA-1SMA


Muhammadiyah Kendari Pada Pokok Bahasan Limit Fungsi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Diunduh dari:
https://id.scribd.com/doc/56638518/Skripsi-Model-Pembelajaran-Koopera
tif-Tipe-Nht. Pada tanggal 18 Desember 2015

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putri, Fajarika Utamaning. 2015. Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Siswa


Menggunakan Model Joyfull Learning Berbantuan LKS Terstruktur Pada
Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 32 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo,
Purworejo.

61
62

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sahara, Nidia. 2006. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1
SMP Negeri 1 Batuatas pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan linear Dua
Peubah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Diunduh dari:
https://id.scribd.com/doc/91739204/Skripsi-Kooperatif-Tipe-Nht. Pada
tanggal 18 Desember 2015.

Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Akfif.
Bandung: Nuansa Cendekia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Wahyono, Budi. 2013. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT):


Pendidikan Ekonomi. http://www.pendidikanekonomi.com/2013/04/
model-pembelajaran-numbered-heads.html. Diakses 13 Maret 2016
LAMPIRAN
Lampiran 1
SILABUS SMA/MA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas :X

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

63
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pembelajaran Penilaian
Pokok Waktu Belajar
2.1 Memiliki motivasi Trigonometri Mengamati Teknik : 4 x 4 jam - Buku
internal, kemampuan Membaca mengenai pengertian - Tes Tertulis pelajaran Matematika
bekerjasama, perbandingan trigonometri, hubungan kelas X.
konsisten, sikap antar perbandingan trigonometri pada Bentuk : - Buku refe-
disiplin, rasa percaya segitiga siku-siku dan sudut pada setiap - Tes Tertulis rensi dan
diri, dan sikap toleransi kuadran, dan penerapannya pada masalah Uraian artikel yang
dalam perbedaan nyata dan matematika, fungsi, nilai fungsi sesuai.
strategi berpikir dalam trigonometri dari sudut-sudut istimewa
memilih dan dan mengamati grafik fungsi trigonometri.
menerapkan strategi
menyelesaikan Menanya
masalah. Membuat pertanyaan mengenai pengertian
2.2 Mampu perbandingan trigonometri, hubungan
mentransformasi diri antar perbandingan trigonometri pada
dalam berpilaku jujur, segitiga siku-siku dan sudut pada setiap
tangguh mengadapi kuadran, dan penerapannya pada masalah
masalah, kritis dan nyata dan matematika, fungsi, nilai fungsi

64
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pembelajaran Penilaian
Pokok Waktu Belajar
disiplin dalam trigonometri dari sudut-sudut istimewa
melakukan tugas dan grafik fungsi trigonometri.
belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap Mengeksplorasikan
bertanggung jawab, Menentukan unsur-unsur yang terdapat
rasa ingin tahu, jujur pada perbandingan trigonometri,
dan perilaku peduli hubungan antar perbandingan trigonometri
lingkungan. pada segitiga siku-siku dan sudut pada
3.15 Memahami konsep setiap kuadran, dan penerapannya pada
perbandingan masalah nyata dan matematika, fungsi,
trigonometri pada nilai fungsi trigonometri dari sudut-sudut
segitiga siku-siku istimewa dan grafik fungsi trigonometri.
melalui penyelidikan
dan diskusi tentang Mengasosiasikan
hubungan Menganalisis dan membuat kategori dari
perbandingan sisi-sisi unsur-unsur yang terdapat pada
yang bersesuaian perbandingan trigonometri, hubungan

65
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pembelajaran Penilaian
Pokok Waktu Belajar
dalam beberapa antar perbandingan trigonometri pada
segitiga siku- siku segitiga siku-siku dan sudut pada setiap
sebangun. kuadran, dan penerapannya pada masalah
3.16 Menemukan sifat-sifat nyata dan matematika, fungsi, nilai fungsi
dan hubungan antar trigonometri dari sudut-sudut istimewa
perbandingan dan grafik fungsi trigonometri, kemudian
trigonometri dalam menghubungkan unsur-unsur yang sudah
segitiga siku- siku. dikategorikan sehingga dapat dibuat
3.17 Memahami dan kesimpulan mengenai pengertian
menentukan hubungan perbandingan trigonometri, hubungan
perbandingan antar perbandingan trigonometri pada
Trigonometri dari segitiga siku-siku dan sudut pada setiap
sudut di setiap kuadran, dan penerapannya pada masalah
kuadran, memilih dan nyata dan matematika, fungsi, nilai fungsi
menerapkan dalam trigonometri dari sudut-sudut istimewa
penyelesaian masalah dan grafik fungsi trigonometri.
nyata dan matematika

66
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pembelajaran Penilaian
Pokok Waktu Belajar
3.18 Memahami konsep Mengomunikasikan
fungsi Trigonometri Menyampaikan pengertian perbandingan
dan menganalisis trigonometri, hubungan antar
grafik fungsinya serta perbandingan trigonometri pada segitiga
menentukan hubungan siku-siku dan sudut pada setiap kuadran,
nilai fungsi dan penerapannya pada masalah nyata dan
Trigonometri dari matematika, fungsi, nilai fungsi
sudut- sudut istimewa trigonometri dari sudut-sudut istimewa
4.14 Menerapkan dan grafik fungsi trigonometri dengan
perbandingan lisan, tulisan, dan bagan.
trigonometri dalam
menyelesaikan
masalah.
4.15 Menyajikan grafik
fungsi trigonometri.

67
Gombong, 20 April 2016

Guru Mata Pelajaran, Peneliti

Dra. Istyas Endang Sri Astuti Rizki Ariani


NIP. 19640716 199302 2 001 NIM.122140194

68
Lampiran 2 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas / Semester : X IPS 2 / 2 (Dua)
Materi Pokok : Trigonometri
Alokasi Waktu : 3 X 2 JP
Pertemuan : 1, 2 dan 3

Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak ter-
kait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
70

A. Kompetensi Dasar
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan
masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.15 Memahami konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-
sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun.
3.16 Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku- siku.
3.17 Memahami dan menentukan hubungan perbandingan trigonometri dari
sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian
masalah nyata dan matematika.

B. Indikator Pencapaian
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran trigonometri.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Memahami ukuran sudut derajat dan radian.
4. Memahami konsep dasar sudut.
5. Memahami konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-
sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun.
6. Menjelaskan kembali pengertian perbandingan trigonometri untuk
menyelesaikan suatu masalah nyata.
7. Menentukan hubungan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku.
71

8. Menjelaskan kembali pengertian perbandingan trigonometri dalam


segitiga siku-siku untuk menyelesaikan suatu masalah nyata.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami dan menentukan ukuran sudut dalam derajat dan
radian.
2. Siswa dapat memahami dan menyampaikan teknik penyelesaian konsep
dasar sudut.
3. Siswa dapat menyelesaikan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku sebangun.
4. Siswa dapat menyelesaikan perbandingan trigonometri tentang hubungan
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku-siku
sebangun.
5. Siswa dapat menjelaskan kembali pengertian perbandingan trigonometri
untuk menyelesaikan suatu permasalahan nyata.
6. Menerapkan strategi dalam penyelesaian perbandingan trigonometri
tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa
segitiga siku-siku sebangun.
7. Siswa dapat menentukan hubungan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku.
8. Siswa dapat menjelaskan kembali pengertian perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku untuk menyelesaikan suatu permasalahan nyata.

D. Materi Pembelajaran
1. Ukuran Sudut
Pada umumnya, ada dua ukuran yang digunakan untuk menentukan besar
suatu sudut, yaitu derajat dan radian. Tanda “°” dan “rad” berturut-turut
menyatakan simbol derajat dan radian. Singkatnya, putaran penuh = 360°,
1
atau 1° didefenisikan sebagai besarnya sudut yang dibentuk oleh 360 kali

putaran penuh. Cermati gambar berikut ini!


72

𝟏 𝟏 1
putaran putaran putaran 1 putaran
𝟑𝟔𝟎 𝟒 2

Gambar 1. Deskripsi besar rotasi


1 putaran = 1 keliling lingkaran = 360°
1 1
putaran = 2 keliling lingkaran = 180°
2
1 1
putaran = 4 keliling lingkaran = 90°
4
1 1
putaran = 360 keliling lingkaran = 1°
360

Radian adalah ukuran suatu sudut pusat lingkaran yang panjang


busur di depannya sama dengan jari-jari lingkaran.
Satu radian diartikan sebagai ukuran sudut pusat α yang
panjang busurnya sama dengan jari-jari.
Perhatikan gambar, Jika besar ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼, ̅̅̅̅
𝐴𝐵 = 𝑂𝐴 =
̅̅̅
𝐴𝐵
𝑂𝐵, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝛼 = = 1 radian.
𝑟

Gambar 2. Ukuran Radian


Jika panjang busur tidak sama dengan r, maka cara menentukan besar sudut
tersebut dalam satuan radian diselesaikan menggunakan rumus
̅̅̅
𝐴𝐵
perbandingan: ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑟𝑎𝑑. Lebih lanjut, hubungan satuan derajat
𝑟

dengan satuan radian, bahwa 1 putaran penuh sama dengan 2π rad. Seperti

dinyatakan dalam definisi berikut : 360° = 2𝜋𝑟𝑎𝑑 atau 1° = 180 𝑟𝑎𝑑atau

1 𝑟𝑎𝑑 = 57,3°. Perhatikan hubungan secara aljabar antara derajat dengan


radian berikut ini.
1 1 ≠ 1
a. putaran = 4 𝑥 360° = 90° ⇔ 90° = 90 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
4 180 2
1 1 ≠ 2
b. putaran = 3 𝑥 360° = 120° ⇔ 120° = 120 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
3 180 3
1 1 ≠
c. putaran = 2 𝑥 360° = 180° ⇔ 180° = 90 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
2 180
73

2 2 ≠ 4
d. putaran = 3 𝑥 360° = 240° ⇔ 240° = 240 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
3 180 3
3 3 ≠ 3
e. putaran = 4 𝑥 360° = 270° ⇔ 270° = 270 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
4 180 2

Untuk menyatakan suatu sudut, lazimnya menggunakan huruf Yunani,


seperti ; α (alpha), β (betha), γ (gamma), dan θ (tetha), dan juga
menggunakan huruf-huruf kapital, seperti A, B, C, dan D. Selain itu, jika
sudut yang dihasilkan sebesar α, maka sudut β disebut sebagai sudut
koterminal, seperti yang dideskripsikan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Gambar 4.
Sudut baku dan sudut koterminal Besar sudut pada setiap kuadran
Sudut-sudut koterminal adalah dua sudut ditempatkan pada posisi standar,
memiliki sisi-sisi akhir (terminal side) yang berhimpit.
Contoh Soal :
Gambarkanlah sudut-sudut baku di bawah ini, dan tentukan posisi setiap
sudut pada koordinat kartesius.
a) 60° b) –45° c) 120° d) 600°
Penyelesaian :
a) 60°
Sisi awal terletak pada sumbu
X dan sisi terminal OA terletak
di kuadran I.
74

b) −45°
Sisi awal terletak pada sumbu X
dan sisi terminal OA terletak di
kuadran IV.

c) 120°
Sisi awal terletak pada sumbu X
dan sisi terminal OP terletak di
kuadran II.

d) 600°
Sisi awal terletak pada sumbu X
dan sisi terminal OR terletak di
kuadran III.

2. KONSEP DASAR SUDUT


Coba kita pahami deskripsi berikut ini!
Pak Yahya adalah seorang penjaga sekolah. Tinggi pak Yahya adalah 1,6m.
Dia mempunyai seorang anak, namanya Dani. Dani masih kelas II Sekolah
Dasar. Tinggi badannya 1,2m. Dani adalah anak yang baik dan suka
bertanya. Dia pernah bertanya kepada ayahnya tentang tinggi tiang bendera
di lapangan itu. Dengan senyum, Ayahnya menjawab 8 m. Suatu sore, disaat
dia menemani ayahnya membersihkan rumput liar di lapangan, Dani
melihat bayangan setiap benda ditanah. Dia mengambil tali meteran dan
75

mengukur panjang bayangan ayahnya dan panjang bayangan tiang bendera,


yaitu 6,4m dan 32m.Tetapi dia tidak dapat mengukur panjang bayangannya
sendiri karena bayangannya mengikuti pergerakannya. Jika anda adalah
Dani, apakah anda dapat mengukur bayangan anda sendiri?
Konsep kesebangunan pada segitiga terdapat pada cerita tersebut. Mari kita
gambarkan segitiga sesuai cerita di atas.
Dimana:
AB = tinggi tiang bendera (8 m)
BC = panjang bayangan tiang (32
m)
DE = tinggi pak Yahya (1,6 m)
EC = panjang bayangan pak
Yahya (6,4 m)
Gambar 5. FG = tinggi Dani (1,2 m)
Model Tiang Bendera dan Orang GC = panjang bayangan Dani
Berdasarkan gambar segitiga di atas terdapat tiga buah segitiga, yaitu
ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC sebagai berikut.

Gambar 6.
Kesebangunan
𝐹𝐺
Karena ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC adalah sebangun maka berlaku =
𝐷𝐸
𝐺𝐶 1,2 𝑓
= 1,6 = 6,4. Diperoleh f = 4,8.
𝐸𝐶

Dengan menggunakan teorema Phytagoras diperoleh nilai dari FC = g =


√24,48. Berdasarkan ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC diperoleh perbandingan
sebagai berikut.
𝐹𝐺 𝐷𝐸 𝐴𝐵 1,2 1,6 8 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
a) = 𝐷𝐶 = = = = = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 0,24.
𝐹𝐶 𝐴𝐶 √24,48 √43,52 √1088
76

Perbandingan ini disebut dengan sinus sudut C, ditulis 𝑠𝑖𝑛 𝑥° = 0,24


𝐺𝐶 𝐸𝐶 𝐵𝐶 4,8 6,4 32 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
b) = 𝐷𝐶 = 𝐴𝐶 = = = = = 0,97.
𝐹𝐶 √24,48 √43,52 √1088 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎

Perbandingan ini disebut dengan cosinus sudut C, ditulis 𝑐𝑜𝑠 𝑥° = 0,97


𝐹𝐺 𝐷𝐸 𝐴𝐵 1,2 1,6 8 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
c) = = 𝐵𝐶 = 4,8 = 6,4 = 32 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 = 0,25.
𝐺𝐶 𝐸𝐶

Perbandingan ini disebut dengan tangen sudut C, ditulis 𝑡𝑎𝑛 𝑥° = 0,25


3. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bentuk segitiga siku-siku;
misalnya, meletakkan posisi sapu. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar 7. Gambar 8.
Posisi sapu di dinding Segitiga BPJ
Dari gambar 7 dapat dicermati bahwa dinding dengan lantai saling tegak
lurus membentuk sudut siku-siku dan sapu membentuk sisi miring.
Ilustrasinya disajikan pada Gambar 8. Dari Gambar 8, dapat disebut sisi-sisi
segitiga siku-siku berturut-turut, yaitu PB, PJ, dan JB, dan ketiga sudutnya,
berturut-turut yaitu, J, B, dan P adalah sudut siku-siku.
Sudut yang menjadi perhatian adalah sudut lancip pada segitiga siku-siku
tersebut, yaitu ∠J dan ∠B. Adapun hubungan perbandingan antara sudut
lancip dan sisi-sisi segitiga siku-siku BPJ di atas.
1. Sinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di
𝑃𝐵
depan sudut dengan sisi miring, ditulis sin 𝐽 = 𝐵𝐽

2. Cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di


𝑃𝐽
samping sudut dengan sisi miring cosinus, ditulis cos 𝐽 = 𝐵𝐽
77

3. Tangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di


𝑃𝐵
depan sudut dengan sisi di samping sudut tangen J, ditulis sin 𝐽 = 𝐵𝐽

4. Cosecan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi


𝐵𝐽
sisi miring dengan di depan sudut, cosecant J, ditulis cosec 𝐽 = , atau
𝑃𝐵
1
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝐽 = sin 𝐽

5. Secan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan sisi miring


𝐵𝐽
dengan panjang sisi di samping sudut, secan J, ditulis sec 𝐽 = , atau
𝑃𝐽
1
𝑠𝑒𝑐 𝐽 = cos 𝐽

6. Cotangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan sisi di


samping sudut dengan sisi di depan sudut, cotangen J, ditulis
𝑃𝐽 1
cotan 𝐽 = atau 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝐽 = tan 𝐽
𝑃𝐵

Contoh Soal :
Diberikan segitiga siku-siku ABC, siku-siku di ∠ABC. Jika Panjang sisi
AB = 3 satuan, BC = 4 satuan. Tentukanlah sin A, cos A, dan tan A.
Penyelesaian :
Untuk segitiga di samping, dengan Teorema Phytagoras diperoleh panjang
sisi = 5 satuan. Selanjutnya, dengan menggunakan rumus yang sudah di
ketahui tadi, maka berlaku:
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 4
sin 𝐴 = =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 5
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 3
cos 𝐴 = =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 5
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 4
tan 𝐴 = =3
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴

Perlu diketahui, bahwa yang disebut sisi pada suatu segitiga siku-siku tidak
selalu miring, tetapi sisi miring selalu dihadapan sudut siku-siku.

E. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Teknik Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan Soal
78

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Apersepsi
1) Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2) Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas)
untuk memimpin do’a.
3) Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
4) Guru membacakan judul materi yang akan di
sampaikan yaitu Trigonometri pada sub bab
Ukuran Sudut dan Konsep Dasar Sudut.
Motivasi
5) Guru memberikan motivasi tentang manfaat 15 menit
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Orientasi
6) Guru memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan Tujuan
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
8) Apersepsi mengingat kembali mengenai
materi pertemuan yang lalu.
Inti Kegiatan I
 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 4
orang (dipilih dari hasil UAS Semester 1) dan 60 menit
memberi siswa nomor sehingga setiap siswa
dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda
sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok.
79

 Dalam pembentukan kelompok, tiap


kelompok harus memiliki buku paket atau
buku panduan agar memudahkan siswa dalam
menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru.
 Dalam kerja kelompok, guru membagikan
LKS kepada setiap siswa. Kemudian siswa
mendiskusikan LKS dengan proses sebagai
berikut.
a) Mengamati
 Siswa mengikuti langkah kerja yang
ada pada LKS.
 Siswa mengamati contoh-contoh yang
ada dibuku.
b) Menanya
 Siswa menanyakan kepada guru
terhadap apa yang belum dipahami dari
hal yang diamati.
c) Mengeksplorasikan
 Siswa meneruskan proses pengerjaan
LKS. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang dalam kelompok
mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang telah ada dalam LKS.
d) Mengasosiasikan
 Siswa mengeluarkan pendapat-
pendapat dalam kelompok untuk
memperoleh penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan.
80

e) Mengkomunikasikan
 Guru menyebutkan satu nomor dan
para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan
dan menyiapkan jawaban kepada siswa
di kelas.
Kegiatan II
 Setelah mempresentasikan hasil kelompok-
nya di depan kelas, siswa kembali ke
kelompok.
 Kemudian siswa secara berkelompok
mendiskusikan LKS ke II.
 Proses pengerjaan LKS ke II sebagai berikut.
a) Mengamati
 Siswa mengikuti langkah kerja yang
ada pada LKS.
 Siswa mengamati contoh-contoh yang
ada dibuku.
b) Menanya
 Siswa menanyakan kepada guru ter-
hadap apa yang belum dipahami dari
hal yang diamati.
c) Mengeksplorasikan
 Siswa meneruskan proses pengerjaan
LKS. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang dalam kelompok
mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang telah ada dalam LKS.
81

d) Mengasosiasikan
 Siswa mengeluarkan pendapat-
pendapat dalam kelompok untuk
memperoleh penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan.
e) Mengkomunikasikan
 Guru menyebutkan satu nomor dan
para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan
dan menyiapkan jawaban kepada siswa
di kelas.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan,
kemudian memberikan arahan materi untuk
pertemuan selanjutnya. 15 menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
3. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Pertemuan Ke-2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Apersepsi
1) Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2) Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas) 15 menit
untuk memimpin do’a.
3) Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
82

4) Guru membacakan judul materi yang akan di


sampaikan yaitu Trigonometri pada sub bab
Perbandingan Trigonometri pada Segitiga
Siku-siku.
Motivasi
5) Guru memberikan motivasi tentang manfaat
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Orientasi
6) Guru memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan Tujuan
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
8) Apersepsi mengingat kembali mengenai
materi pertemuan yang lalu.
Inti Kegiatan
 Guru membagi kelompok (sesuai dengan
kelompoknya yang kemarin) dan memberi
siswa nomor sesuai urutan yang lalu.
 Dalam pembentukan kelompok, tiap
kelompok harus memiliki buku paket atau
buku panduan agar memudahkan siswa dalam
menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru. 60 menit
 Dalam kerja kelompok, guru membagikan
LKS kepada setiap siswa. Kemudian siswa
mendiskusikan LKS dengan proses sebagai
berikut.
a) Mengamati
 Siswa mengikuti langkah kerja yang
ada pada LKS.
83

 Siswa mengamati contoh-contoh yang


ada dibuku.
b) Menanya
 Siswa menanyakan kepada guru
terhadap apa yang belum dipahami dari
hal yang diamati.
c) Mengeksplorasikan
 Siswa meneruskan proses pengerjaan
LKS. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang dalam kelompok
mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang telah ada dalam LKS.
d) Mengasosiasikan
 Siswa mengeluarkan pendapat-
pendapat dalam kelompok untuk
memperoleh penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan.
e) Mengkomunikasikan
 Guru menyebutkan satu nomor dan
para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan
dan menyiapkan jawaban kepada siswa
di kelas.
Penutup 4. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan, 15 menit
kemudian memberikan arahan materi untuk
pertemuan selanjutnya.
84

5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan


memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
6. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Pertemuan Ke-3
Tes Siklus 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas)
15 menit
untuk memimpin do’a.
3. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
Inti 4. Guru menjelaskan aturan dalam mengikuti tes
siklus 1.
5. Guru membagikan soal tes siklus 1. 60 menit
6. Siswa diberikan waktu selama 60 menit untuk
mengerjakan soal tes.
Penutup 7. Siswa diminta mengecek kembali jawaban
mereka sebelum dikumpulkan.
8. Waktu mengerjakan selesai, siswa diminta
mengumpulkan lembar jawab.
15 menit
9. Guru mengakhiri tes siklus 1 dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
10. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran


Alat Pembelajaran : White board, spidol, penggaris.
Media Pembelajaran : LKS (Lembar Kerja Siswa)
85

Sumber Pembelajaran : 1. Buku Matematika Kelas X Kemendikbud 2013


2. Buku Matematika Kelas X Wajib Kurikulum
2013, Erlangga.
3. Sumber lainnya.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Teknik penilaian : Observasi, Tes tertulis
Bentruk instrument : Uraian
Instrumen penilaian : Terlampir

Gombong, 21 April 2016


Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Dra. Istyas Endang Sri Astuti Rizki Ariani


NIP. 19640716 199302 2 001 NIM.122140194
Lampiran 3 86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas / Semester : X / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 2 JP
Pertemuan : 4, 5 dan 6

Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak ter-
kait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
87

berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan


masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.17 Memahami konsep fungsi Trigonometri dan menganalisis grafik
fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi trigonometri dari
sudut- sudut istimewa.
4.14 Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.

C. Indikator Pencapaian
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran trigonometri.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Menentukan hubungan perbandingan trigonometri dari sudut di setiap
kuadran.
4. Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa.
5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan konsep perbandingan
trigonometri untuk sudut 30°, 45°, dan 60°.
6. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan konsep perbandingan
trigonometri untuk sudut 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°.
7. Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan hubungan perbandingan trigonometri dari sudut di
setiap kuadran.
2. Siswa dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa.
3. Siswa dapat menerapkan strategi dalam penyelesaian dalam menentukan
nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa.
4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan konsep
perbandingan trigonometri untuk sudut 30°, 45° 𝑑𝑎𝑛 60°.
88

5. Siswa dapat menyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan konsep


perbandingan trigonometri untuk sudut 0°, 30°, 45° 𝑑𝑎𝑛 60° 𝑑𝑎𝑛 90°.
6. Siswa dapat menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan
masalah.

E. Materi Pembelajaran
1. Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut Istimewa
Nilai sinus, cosinus, tangen dan kebalikannya untuk domain sudut
dalam satuan derajat atau radian. Selain itu, nilai semua perbandingan
tersebut juga akan dipelajari pada setiap kuadran dalam koordinat Kartesius.
Misalkan titik A (x, y), panjang OA = r dan sudut AOX = α. Mari kita
perhatikan gambar di samping, dari segitiga siku-siku yang terdapat di
kuadran I, berlaku :

𝑦
 sin 𝛼 = 𝑟
𝑥
 cos 𝛼 = 𝑟
𝑦
 tan 𝛼 = 𝑥

Gambar 9.
Segitiga AOX

Dengan mempertimbangkan semua kombinasi koordinat titik pada


koordinat Kartesius, kita dapat telusuri perbedaan nilai tanda untuk ketiga
perbandingan trigonometri yang utama.
89

Gambar 10.
Kombinasi Sudut pada Koordinat Cartesius

Garis putus-putus pada gambar menyatakan proyeksi setiap sumbu,


misalnya pada Gambar 10, garis putus-putus adalah proyeksi sumbu Y di
kuadran II. Sedangkan garis putus-putus melengkung menyatakan besar
sudut yang besarnya sama, misalnya, pada Gambar 10, garis putus-putus
melengkung menyatakan dua sudut yang besarnya sama.
Contoh :
Misalkan diketahui titik-titik berikut ini:
1. A (–12,5) dan ∠XOA = α.
2. B (15,–8) dan ∠XOB = θ.
Tentukanlah nilai sin α dan tan α, serta cos θ dan tan θ!
Penyelesaian :
1. Dengan memperhatikan koordinat titik A (–12,5), sangat jelas bahwa
titik tersebut terletak di kuadran kedua, karena x = –12, dan y = 5.
Secara geometris, disajikan pada gambar berikut ini. Karena x = –12,
dan y = 5, dengan menggunakan teorema Phytagoras diperoleh sisi
miring, r = 13. Oleh karena itu, diperoleh :
90

5
sin 𝛼 = 13
5
tan 𝛼 = −
12

Gambar 11.
2. Titik B (15, –8), berada di kuadran IV, karena x = 15, dan y = –8.
Untuk x =15, y = –8, dengan menggunakan teorema Phytagoras
diperoleh sisi miring, r = 17. Oleh karena itu, berlaku:
5
sin 𝜃 = 17
8
tan 𝜃 = −
17

Gambar 12.
Tentunya, dengan pembahasan Contoh 11 dan 12 di atas, dapat kita
merumuskan nilai perbandingan trigonometri di setiap kuadran, yaitu:
Di Kuadran I : x > 0, y > 0 Di Kuadran II : x < 0, y > 0
(+) 𝑦 𝑦 (+) 𝑦 𝑦
sin 𝛼 = = + sin 𝛼 = = +
(+) 𝑟 𝑟 (+) 𝑟 𝑟
(+) 𝑥 𝑥 (−) 𝑥 𝑥
cos 𝛼 = = + cos 𝛼 = = −
(+) 𝑟 𝑟 (+) 𝑟 𝑟
(+) 𝑦 𝑦 (+) 𝑦 𝑦
tan 𝛼 = = + tan 𝛼 = = −
(+) 𝑥 𝑥 (−) 𝑥 𝑥
Di Kuadran III : x < 0, y < 0 Di Kuadran IV : x > 0, y < 0
(−) 𝑦 𝑦 (−) 𝑦 𝑦
sin 𝛼 = = − sin 𝛼 = = −
(+) 𝑟 𝑟 (+) 𝑟 𝑟
(+) 𝑥 𝑥 (−) 𝑥 𝑥
cos 𝛼 = = − cos 𝛼 = = +
(−) 𝑟 𝑟 (+) 𝑟 𝑟
(−) 𝑦 𝑦 (−) 𝑦 𝑦
tan 𝛼 = = + tan 𝛼 = = −
(−) 𝑥 𝑥 (−) 𝑥 𝑥
Tabel 1.
Nilai Tanda Perbandingan Trigonometri untuk Setiap Kuadran

1) Pada kuadran I, semua nilai perbandingan trigonometri bernilai positif,


termasuk kebalikan setiap perbandingan sudut tersebut.
91

2) Di kuadran II, hanya sin α dan cosec α yang bernilai positif, selainnya
bertanda negatif.
3) Di kuadran III, hanya tan α dan cotan α yang bernilai positif, selainnya
bertanda negatif.
4) Di kuadran IV, hanya cos α dan sec α yang bernilai positif, selainnya
bertanda negatif.

Gambar 13.
Dalam kajian trigonometri ada istilah sudut istimewa, yang artinya sudut-
sudut yang nilai perbandingan trigonometri dapat ditentukan secara eksak.
Misalnya, 30°, 45°, 60°, dan 90° merupakan sudut istimewa di kuadran I.
Selanjutnya (120°, 135°, 150°, 180°), (210°, 225°, 240°, 270°), dan (300°,
315°, 330°, 360°) berturut-turut adalah sudut-sudut istimewa di kuadran ke-
II, ke-III, dan ke-IV. Pada beberapa referensi yang lain, sudut-sudut
istimewa tersebut dinyatakan dalam satuan radian.
Pembahasan selanjutnya, yaitu, bagaimana nilai-nilai perbandingan
trigonometri untuk setiap sudut istimewa. Pertama sekali, kita akan kaji
nilai-nilai perbandingan tersebut di kuadran I.

2. Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟑𝟎°, 𝟒𝟓°, 𝒅𝒂𝒏 𝟔𝟎°


Perhatikan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa. Segitiga
tersebut adalah segitiga siku-siku yang mengandung sudut 30°,45°,dan 60°.
Perhatikan gambar berikut.
92

Gambar 14.
Segitiga siku-siku yang memuat sudut 30°,45°,dan 60°

Dari Gambar 14 (b), misalkan panjang sisi jika kita menentukan nilai
perbandingan trigonometri untuk setiap sudut 30° dan 60°. Mari perhatikan
segitiga MPL di bawah ini.
M Dengan teorema phytagoras, diperoleh
panjang MP = 3 . Oleh karena itu berlaku:
1
1) sin 30° = 2
1
2) cos 30° = √3
2

√3
3) tan 30° = 3
1
4) sin 60° = √3
2
1
Gambar 15. 5) cos 60° = 2

6) tan 60° = √3
Untuk menentukan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 45°,
silahkan diskusikan dan kaji bersama teman-temanmu melalui gambar
segitiga ABC pada Gambar 8.22(a). Untuk menentukan nilai perbandingan
trigonometri pada saat 0° dan 90°, mari kita cermati gambar berikut ini.
Secara umum, dapat ditentukan nilai semua sudut istimewa, yaitu dengan
cara menentukan setiap koordinat titik pada lingkaran dengan jari-jari 1.
93

Gambar 16.
Perbandingan Trigonometri

Misalnya untuk titik 𝐴 (0,1), Dan untuk menentukan nilai


• 𝑠𝑖𝑛 0° = 0 perbandingan sudut pada saat
• 𝑐𝑜𝑠 0° = 1 sudut 90°, digunakan titik 𝐵(1,0).
• 𝑡𝑎𝑛 0° = 0 • 𝑠𝑖𝑛 90° = 1
• 𝑐𝑜𝑠 90° = 0
• 𝑡𝑎𝑛 90° tak terdefinisi

Selengkapnya, nilai setiap perbandingan trigonometri pada setiap sudut


istimewa 0°, 30°, 45°, 60° dan 90°, di sajikan di Tabel 2 berikut.

Tabel 2
Nilai Perbandingan Trigonometri pada Kuadran Pertama
Sudut 0° 30° 45° 60° 90°
1 1 1
𝑠𝑖𝑛 0 √2 √3 1
2 2 2
1 1 1
𝑐𝑜𝑠 1 √3 √2 0
2 2 2
1
𝑡𝑎𝑛 0 √3 1 √3 tak terdefinisikan
3

Dengan menggunakan Gambar 16, dan tabel 2, siswa diminta untuk


berdiskusi dengan temannya menentukan nilai perbandingan trigonometri
pada sudut-sudut istimewa di kuadran I, II, III, dan IV. Sebagai pedoman
94

untuk memastikan hasil kerja siswa, minta siswa untuk memperhatikan nilai
perbandingan trigonometri untuk semua sudut istimewa.

Tabel 3
Nilai Perbandingan Trigonometri pada Kuadran I, II, III, dan IV
Sudut 𝑠𝑖𝑛 𝑐𝑜𝑠 𝑡𝑎𝑛
0° 0 1 0
1 1 1
30° √3 √3
2 2 3
1 1
45° √2 √2 1
2 2
1 1
60° √3 √3
2 2
90° 1 0 tak terdefinisikan
1 1
120° √3 − −√3
2 2
1 1
135° √2 − √2 −1
2 2
1 1 1
150° − √3 − √3
2 2 3
180° 0 −1 0
1 1 1
210° − − √3 √3
2 2 3
1 1
225° − √2 − √2 1
2 2
1 1
240° − √3 − √3
2 2
270° −1 0 tak terdefinisikan
1 1
300° − √3 −√3
2 2
1 1
315° − √2 √2 −1
2 2
1 1 1
330° − √3 − √3
2 2 3
360° 0 1 0

F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Teknik Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan Soal
95

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Apersepsi
1) Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2) Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas)
untuk memimpin do’a.
3) Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
4) Guru membacakan judul materi yang akan di
sampaikan yaitu Trigonometri pada sub bab
Perbandingan Trigonometri pada Segitiga
Siku-siku.
Motivasi
15 menit
5) Guru memberikan motivasi tentang manfaat
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Orientasi
6) Guru memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan Tujuan
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
8) Apersepsi mengingat kembali mengenai
materi pertemuan yang lalu.
Inti Kegiatan
 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 4
60 menit
orang (diacak sesuai dengan hasil Tes Siklus
I) dan memberi siswa nomor sehingga setiap
siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-
96

beda sesuai dengan jumlah siswa dalam


kelompok.
 Dalam pembentukan kelompok, tiap
kelompok harus memiliki buku paket atau
buku panduan agar memudahkan siswa dalam
menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru.
 Dalam kerja kelompok, guru membagikan
LKS kepada setiap siswa. Kemudian siswa
mendiskusikan LKS dengan proses sebagai
berikut.
a) Mengamati
 Siswa mengikuti langkah kerja yang ada
pada LKS.
 Siswa mengamati contoh-contoh yang
ada dibuku.
b) Menanya
 Siswa menanyakan kepada guru
terhadap apa yang belum dipahami dari
hal yang diamati.
c) Mengeksplorasikan
 Siswa meneruskan proses pengerjaan
LKS. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang dalam kelompok
mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang telah ada dalam LKS.
d) Mengasosiasikan
 Siswa mengeluarkan pendapat-pendapat
dalam kelompok untuk memperoleh
97

penyelesaian dari permasalahan yang


diberikan.
e) Mengkomunikasikan
 Guru menyebutkan satu nomor dan para
siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan
menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
 Guru memberikan point tambahan untuk siswa
yang berani maju mengerjakan latihan soal
yang ada dalam LKS.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan,
kemudian memberikan arahan materi untuk
pertemuan selanjutnya. 15 menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
3. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Pertemuan Ke-5
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Apersepsi
1) Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2) Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas) 15 menit
untuk memimpin do’a.
3) Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
98

4) Guru membacakan judul materi yang akan di


sampaikan yaitu Trigonometri pada sub bab
Nilai Perbandingan Trigonometri dalam sudut
30°, 45°, 𝑑𝑎𝑛 60°.
Motivasi
5) Guru memberikan motivasi tentang manfaat
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Orientasi
6) Guru memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan Tujuan
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
8) Apersepsi mengingat kembali mengenai
materi pertemuan yang lalu.
Inti Kegiatan
 Guru membagi kelompok (sesuai dengan
kelompoknya yang kemarin) dan memberi
siswa nomor sesuai urutan yang lalu.
 Dalam pembentukan kelompok, tiap
kelompok harus memiliki buku paket atau
buku panduan agar memudahkan siswa dalam
menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru. 60 menit
 Dalam kerja kelompok, guru membagikan
LKS kepada setiap siswa. Kemudian siswa
mendiskusikan LKS dengan proses sebagai
berikut.
a) Mengamati
 Siswa mengikuti langkah kerja yang ada
pada LKS.
99

 Siswa mengamati contoh-contoh yang


ada dibuku.
b) Menanya
 Siswa menanyakan kepada guru
terhadap apa yang belum dipahami dari
hal yang diamati.
c) Mengeksplorasikan
 Siswa meneruskan proses pengerjaan
LKS. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang dalam kelompok
mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang telah ada dalam LKS.
d) Mengasosiasikan
 Siswa mengeluarkan pendapat-pendapat
dalam kelompok untuk memperoleh
penyelesaian dari permasalahan yang
diberikan.
e) Mengkomunikasikan
 Guru menyebutkan satu nomor dan para
siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan
menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
 Guru memberikan point tambahan untuk siswa
yang berani maju mengerjakan latihan soal
yang ada dalam LKS.
Penutup 4. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
15 menit
akhir dari semua pertanyaan yang
100

berhubungan dengan materi yang disajikan,


kemudian memberikan arahan materi untuk
pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
6. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.

Pertemuan Ke-6
Tes Siklus 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru masuk kelas mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas)
15 menit
untuk memimpin do’a.
3. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
Inti 4. Guru menjelaskan aturan dalam mengikuti tes
siklus 2.
5. Guru membagikan soal tes siklus 2. 60 menit
6. Siswa diberikan waktu selama 60 menit untuk
mengerjakan soal tes.
Penutup 7. Siswa diminta mengecek kembali jawaban
mereka sebelum dikumpulkan.
8. Waktu mengerjakan selesai, siswa diminta
mengumpulkan lembar jawab.
15 menit
9. Guru mengakhiri tes siklus 2 dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
10. Menutup pertemuan dengan doa dan salam.
101

H. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran


Alat Pembelajaran : White board, spidol, penggaris.
Media Pembelajaran : LKS (Lembar Kerja Siswa)
Sumber Pembelajaran : 1. Buku Matematika Kelas X Kemendikbud 2013
2. Buku Matematika Kelas X Wajib Kurikulum
2013, Erlangga.
3. Sumber lainnya.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


Teknik penilaian : Observasi, Tes tertulis
Bentruk instrument : Uraian
Instrumen penilaian : Terlampir

Gombong, 05 Mei 2016

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Dra. Istyas Endang Sri Astuti Rizki Ariani


NIP. 19640716 199302 2 001 NIM.122140194
Lampiran 4 102

Mata Pelajaran : Matematika Anggota Kelompok … :


Kelas : X SMA 1. ……………… 3. ………………
Semester : 2 2. ……………… 4. ………………

Petunjuk Pengisian LKS


Waktu : 20 menit, Jawablah semua pertanyaan berikut !

Buatlah lingkaran dengan pusat (0,0) dalam sistem koordinat, kemudian gambarlah
ukuran derajat dibawah ini !
1. Ukuran Derajat

1 putaran = 360°

1
putaran = …..°
2
103

….. putaran = 90°

3
putaran = …..°
4

Apabila 1° = 60′ (′ = 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) maka 1′ =…….’’(‘’: detik), maka:


1° = ……’’

2. Ukuran Radian
180° ……
Apabila 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 (𝑟𝑎𝑑) = maka 𝜋 𝑟𝑎𝑑 = ….., sehingga 1° = ……
𝜋
1 1 ≠ ……..
a. putaran = 𝑥 360° =. . . ° ⇔. . . ° = 90 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
4 4 180 ……..
1 …….. ≠ 2
b. putaran = …….. 𝑥 360° =. . . ° ⇔ 120° = 120 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
3 180 3
1 1 ≠
c. putaran = 2 𝑥 … … ° = 180° ⇔ 180° = 180 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
2 180
2 2 ≠ ……..
d. putaran = 3 𝑥 … ° =. . . ° ⇔. . . ° =. . . 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
3 180 ……..
3 3 ≠ 3
e. putaran = 4 𝑥 … ° = 270° ⇔ 270° =. . . 𝑥 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
4 180 2
104

SOAL :
Gambarkanlah sudut-sudut baku di bawah ini, dan tentukan posisi setiap sudut pada
koordinat kartesius.
a) 60° b) –45° c) 120° d) 600°

Penyelesaian :
a) 60°

b) −45°

c) 120°

d) 600°
105

Mata Pelajaran : Matematika Anggota Kelompok … :


Kelas : X SMA 3. ……………… 3. ………………
Semester : 2 4. ……………… 4. ………………

Petunjuk Pengisian LKS


Waktu : 15 menit, Jawablah semua pertanyaan berikut !

Pahamilah deskripsi berikut ini!

Pak Yahya adalah seorang penjaga sekolah. Tinggi pak Yahya adalah 1,6m. Dia
mempunyai seorang anak, namanya Dani. Dani masih kelas II Sekolah Dasar.
Tinggi badannya 1,2m. Dani adalah anak yang baik dan suka bertanya. Dia pernah
bertanya kepada ayahnya tentang tinggi tiang bendera di lapangan itu. Dengan
senyum, Ayahnya menjawab 8m. Suatu sore, disaat dia menemani ayahnya
membersihkan rumput liar di lapangan, Dani melihat bayangan setiap benda
ditanah. Dia mengambil tali meteran dan mengukur panjang bayangan ayahnya dan
panjang bayangan tiang bendera, yaitu 6,4m dan 32m.Tetapi dia tidak dapat
mengukur panjang bayangannya sendiri karena bayangannya mengikuti
pergerakannya.
Bagaimana jika anda berperan sebagai Dani, apakah anda dapat mengukur
bayangan anda sendiri?
Dimana:
AB = tinggi tiang bendera (8 m)
BC = panjang bayangan tiang (32 m)
DE = tinggi pak Yahya (1,6 m)
Gambar 5. EC = panjang bayangan pak Yahya (6,4 m)
Model Tiang Bendera dan Orang FG = tinggi Dani (1,2 m)
GC = panjang bayangan Dani
106

Berdasarkan gambar segitiga di atas terdapat tiga buah segitiga, yaitu ΔABC,
ΔDEC, dan ΔFGC sebagai berikut.

Gambar 6.
Kesebangunan
𝐹𝐺 𝐺𝐶 ………
Karena ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC adalah sebangun maka berlaku 𝐷𝐸 = 𝐸𝐶 = ……… =
𝑓
. Diperoleh f = …………..
………..

Dengan menggunakan teorema Phytagoras diperoleh nilai dari FC = g = √… … … ..


Berdasarkan ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC diperoleh perbandingan sebagai berikut.
𝐹𝐺 𝐷𝐸 𝐴𝐵 ……….. …………… ……………. ……………………………….
a) = 𝐷𝐶 = = …………. = ……………. = …………….. = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =….
𝐹𝐶 𝐴𝐶

Perbandingan ini disebut dengan sinus sudut C, ditulis 𝑠𝑖𝑛 𝑥° = ….


𝐺𝐶 …… 𝐵𝐶 …… ……… 32 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
b) = = …… = = ……….. = ……………. = = ….
…… 𝐷𝐶 √ 24,48 ……………………………………

Perbandingan ini disebut dengan cosinus sudut C, ditulis 𝑐𝑜𝑠 𝑥° = ….


…… 𝐷𝐸 …… 1,2 1,6 …… ………………………………….
c) = …… = = …… = …… = = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 = ….
𝐺𝐶 𝐵𝐶 32

Perbandingan ini disebut dengan tangen sudut C, ditulis 𝑡𝑎𝑛 𝑥° = ….


Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun ukuran sisi berbeda, dengan sudut yang
besarnya …… akan memiliki perbandingan yang …….
107

Mata Pelajaran : Matematika Anggota Kelompok … :


Kelas : X SMA 5. ……………… 3. ………………
Semester : 2 6. ……………… 4. ………………

Petunjuk Pengisian LKS


Waktu : 15 menit, Jawablah semua pertanyaan berikut !

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bentuk segitiga siku-siku;


misalnya, meletakkan posisi sapu. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar 7. Gambar 8.
Posisi sapu di dinding Segitiga BPJ
Dari gambar 7 dapat dicermati bahwa dinding dengan lantai saling tegak lurus
membentuk sudut siku-siku dan sapu membentuk sisi miring. Ilustrasinya disajikan
pada Gambar 8. Dari Gambar 8, dapat disebut sisi-sisi segitiga siku-siku berturut-
turut, yaitu PB, PJ, dan JB, dan ketiga sudutnya, berturut-turut yaitu, J, B, dan P
adalah sudut siku-siku.
Sudut yang menjadi perhatian adalah sudut lancip pada segitiga siku-siku tersebut,
yaitu ∠J dan ∠B. Adapun hubungan perbandingan antara sudut lancip dan sisi-sisi
segitiga siku-siku BPJ di atas.
1. Sinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan
…………
sudut dengan sisi miring, ditulis sin 𝐽 = …………
108

2. Cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di


…………
samping sudut dengan sisi miring cosinus, ditulis cos 𝐽 = …………

3. Tangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan


…………
sudut dengan sisi di samping sudut tangen J, ditulis tan 𝐽 = …………

4. Cosecan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring


…………
dengan sisi di depan sudut, cosecant J, ditulis cosec 𝐽 = , atau 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝐽 =
…………
…………
…………

5. Secan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring


………
dengan panjang sisi di samping sudut, secan J, ditulis sec 𝐽 = , atau
………
………
𝑠𝑒𝑐 𝐽 =
………

6. Cotangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan sisi di samping sudut


………
dengan sisi di depan sudut, cotangen J, ditulis cotan 𝐽 = atau 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝐽 =
………
………
………

Soal :
Diberikan segitiga siku-siku ABC, siku-siku di ∠ABC. Jika Panjang sisi AB = 3
satuan, BC = 4 satuan. Tentukanlah sin A, cos A, dan tan A.
Penyelesaian :
Dengan Teorema Phytagoras diperoleh
panjang sisi = √… …2 + … …2
= √… … …
= … satuan.
Selanjutnya, dengan menggunakan rumus yang sudah di ketahui tadi, maka berlaku:
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 𝐶𝐵 ………
sin 𝐴 = = ……… = ………
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 𝐴𝐵 ………
cos 𝐴 = = …… = ………
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴 𝐵𝐶 ………
tan 𝐴 = = ………. = ……….
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴
Lampiran 5 109

Mata Pelajaran : Matematika Wajib Anggota Kelompok …:


Kelas : X SMA 1. ……………… 3. ………………
Semester : 2 2. ……………… 4. ………………

Petunjuk Pengisian LKS


Waktu : 25 menit, Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar
Jawab Kegiatan Siswa (LJKS)

Misalkan titik A (x, y), panjang OA = r dan sudut AOX = α. Mari kita perhatikan
gambar di samping, dari segitiga siku-siku yang terdapat di kuadran I
(+) 𝑦 𝑦
1. sin 𝛼 = (+) 𝑟
= +𝑟 Kuadran I
(+) 𝑥 …..
2. cos 𝛼 = (+) 𝑟
= … …..
(+) 𝑦 …..
3. tan 𝛼 = (+) 𝑥
= … …..
1 (……..)……. …..
4. csc 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
5. sec 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
6. cot 𝛼 = (…….)…… = (……..) …….
= ⋯ …..
(…….)…….

(…….) 𝑦 𝑦
1. sin 𝛼 = (…….) 𝑟
= ⋯𝑟 Kuadran II
(…….) 𝑥 …..
2. cos 𝛼 = (…….) 𝑟
= … …..
(…… ) 𝑦 …..
3. tan 𝛼 = (…… ) 𝑥
= … …..
1 (……..)……. …..
4. csc 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
5. sec 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
6. cot 𝛼 = (…….)…… = (……..) …….
= ⋯ …..
(…….)…….
110

(…….) 𝑦 𝑦
1. sin 𝛼 = (…….) 𝑟
= ⋯𝑟 Kuadran III
(…….) 𝑥 …..
2. cos 𝛼 = (…….) 𝑟
= … …..
(…… ) 𝑦 …..
3. tan 𝛼 = (…… ) 𝑥
= … …..
1 (……..)……. …..
4. csc 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
5. sec 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
6. cot 𝛼 = (…….)…… = (……..) …….
= ⋯ …..
(…….)…….

(…….)….. 𝑦
1. sin 𝛼 = (…….)……
= ⋯𝑟 Kuadran IV
(…….) 𝑥 …..
2. cos 𝛼 = (…….) 𝑟
= … …..
(…… )…… …..
3. tan 𝛼 = (…… )……
= … …..
1 (……..)……. …..
4. csc 𝛼 = (…….)…… = (……..) =⋯
……. …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
5. sec 𝛼 = (…….)…… = (……..) ……. = ⋯ …..
(…… )…….

1 (……..)……. …..
6. cot 𝛼 = (…….)…… = (……..) …….
= ⋯ …..
(…….)…….

Kuadran II Kuadran I

Kesimpulan :
Nilai Positif di
Setiap Kuadran
Kuadran III Kuadran IV
111

Mata Pelajaran : Matematika Anggota Kelompok … :


Kelas : X SMA 1. ……………… 3. ………………
Semester : 2 2. ……………… 4. ………………

Petunjuk Pengisian LKS


Waktu : 15 menit, Jawablah semua pertanyaan berikut !

Perhatikan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa. Segitiga tersebut


adalah segitiga siku-siku yang mengandung sudut 30°,45°,dan 60°. Perhatikan
gambar berikut.

Gambar 14.
Segitiga siku-siku yang memuat sudut 30°,45°,dan 60°

Dari Gambar 14, misalkan panjang sisi jika kita menentukan nilai perbandingan
trigonometri untuk setiap sudut 30° dan 60°. Mari perhatikan segitiga MPL di
bawah ini.
112

M Dengan teorema phytagoras, diperoleh panjang


MP = √… …2 − … …2 =…. Oleh karena itu
berlaku:
𝑃𝐿 ……..
1) sin 30° = = ……..
……..
…….. √…….. ……..
2) cos 30° = = = …….. √…
𝐿𝑀 ……..
…….. …….. …….. …….. ……..
3) tan 30° = = …….. 𝑥 …….. = …….. = …….. √…
……..
……… ……… ………
4) sin 60° = = ……… = ……… √…
𝐿𝑀
𝑃𝐿 ………
5) cos 60° = =
………. 2

…….. √
6) tan 60° = = = √… …
𝑃𝐿 ……….

Nah, untuk menentukan


nilai perbandingan
trigonometri pada 0° dan
90°, gambarlah sebuah
lingkaran dengan jari-jari
1 dan titik pusat (0,0)

Untuk titik A (0,1), Untuk menentukan nilai perbandingan sudut


Nilai dari : pada suatu sudut 90°, digunakan titik B (1,0).
sin 0° = … sin 90° = …
cos 0° = … cos 90° = …
tan 0° = … tan 90° = …
113

Kesimpulan!
Dari hasil diatas, kemudian diskusikan dengan kelompok anda untuk sudut-sudut
istimewa di kuadran I, II, III, dan IV. Dan perhatikanlah hasil diskusi anda
tersebut, serta isilah tabel dibawah ini!
Sudut 𝑠𝑖𝑛 𝑐𝑜𝑠 𝑡𝑎𝑛

30°

45°

60°

90°

120°

135°

150°

180°

210°

225°

240°

270°

300°

315°

330°

360°
Lampiran 6

Selasa/ 26 April 2016


114
115
116

26
Selasa/ 03 Mei 2016
117
118
119

03
Lampiran 7

Selasa/ 10 Mei 2016


120
121
122

10
Selasa/ 10 Mei 2016
123
124
125

10
Lampiran 8 126

14
Lampiran 9
KISI-KISI LEMBAR VALIDASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Jumlah
No. Indikator Aspek yang Diamati No. Item
Item
- Siswa hadir dan memperhatikan penjelasan guru. Dilihat dari :
- Siswa datang tepat waktu pada saat pembelajaran.
1,2 2
- Tatapan mata siswa terarah pada guru yang sedang menjelaskan aturan
1. Kegiatan Visual
belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
- Siswa memperhatikan presentasi teman. Dilihat dari tatapan mata terarah
3 1
pada teman yang sedang presentasi.
- Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kelompok lain. 4 1
- Siswa aktif berdiskusi dalam kegiatan kelompok. Diperhatikan dari
2. Kegiatan Lisan kerjasama dalam :
- Membahas materi yang sedang dipelajari. 5,6,7 3
- Menyampaikan ide.
- Berinteraksi antar siswa dalam kelompok.
- Siswa mencatat hasil dari presentasi teman dibuku masing-masing. Dilihat
8 1
dari buku catatan siswa.
3. Kegiatan Menulis - Siswa mengerjakan LKS. 9 1
- Siswa mengerjakan latihan soal. 10 1
- Siswa berani mengerjakan soal di depan kelas tanpa ditunjuk guru. 11 1
Kegiatan
4. - Siswa berani menyanggah/memperbaiki jawaban pertanyaan dari
Emosional 12 1
kelompok lain terkait dengan materi yang dipelajari.
Jumlah 12

127
Lampiran 10 128
129

15
130
131

16
132
133

18
Lampiran 11

Selasa/ 26 April 2016


134
135

26
Selasa/ 03 Mei 2016
136
137

03
Lampiran 12

Selasa/ 10 Mei 2016


138
139

10
Selasa/ 10 Mei 2016
140
141

10
Lampiran 13 142

03
Lampiran 14 143

KISI-KISI TES PRESTASI SIKLUS 1

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong


Alokasi Waktu : 90 Menit
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Soal :5
Kelas/Semester : X IPS 2/2 (Dua)
Bentuk Soal : Uraian
Standar Kompetensi : Trigonometri

Aspek
Nomor Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator yang
Soal Soal
Diukur
3.15 Memahami konsep 1. Menentukan nilai
perbandingan trigono- perbandingan
metri pada segitiga trigonometri 1,3 2 C1,C2
siku-siku melalui pe- dalam suatu
nyelidikan dan diskusi segitiga.
tentang hubungan per- 2. Menentukan hasil
bandingan sisi-sisi yang nilai perbandingan
C1,C2,
bersesuaian dalam trigonometri 2 1
C3
beberapa segi-tiga siku- dalam suatu
siku sebangun. segitiga siku-siku.
3.16 Menemukan sifat-sifat 3. Menentukan nilai
dan hubungan antar fungsi
perbandingan trigonometri dari
trigonometri dalam suatu segitiga siku-
5 1 C3,C4
segitiga siku- siku. siku, dengan titik
koordinat yang
telah ditentukan
144

4. Membuktikan nilai
fungsi 4 1 C4
trigonometri.

Keterangan : C1 = Pengetahuan/ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
C4 = Analisis
Lampiran 15 145

Soal Tes Prestasi Siklus 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X IPS 2/2
Alokasi Waktu : 90 Menit
Materi : Trigonometri

Petujuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
2. Tuliskan nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal secara mandiri.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sesuai dengan tepat dan teliti!


3
1. Diberikan sin 𝐴 = 5 , carilah nilai cos A dengan A adalah sudut lancip!
3
2. Apabila sin 𝛾 = 5 , dan 𝛾 sudut lancip. Maka berapakah nilai dari tan 𝛾 + cot 𝛾 ?
𝑝
3. Apabila tan 𝛼 = 𝑞 , dan 𝛼 adalah sudut lancip. Berapakah cos 𝛼 ?

4. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini !


A 𝑠𝑖𝑛𝑐
Tunjukkan bahwa tan 𝐶 = cos 𝐶 !
a
c

b
B C
5. Apabila titik A (7, 24) membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu 𝑋 positif, berapakah nilai
dari cot 𝜃?
A (7,24)
Lampiran 16 146

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN TES


SIKLUS I

No Pembahasan Skor
1. 3
Diberikan sin 𝐴 = 5 , carilah nilai cos A dengan A adalah sudut

lancip!
Jawab :
3
sin 𝐴 =
5
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
= 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 (1)

Mencari sisi samping (x) menggunakan Pythagoras.


𝑥 = √52 − 32 (1) 7

= √25 − 9 (1)
= √16 (1)
=4 (1)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
cos 𝐴 = (1)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
4
= (1)
5

2. 3
Apabila sin 𝛾 = 5 , 𝛾 adalah sudut lancip. Berapa 𝑡𝑎𝑛𝛾 + cot 𝛾 ?

Jawab :
3
sin 𝛾 = 5 , mencari sisi samping (x) menggunakan Pythagoras.

𝑥 = √52 − 32 (1)
= √25 − 9 (1)
= √16 (1)
=4 (1)
𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
𝑡𝑎𝑛 𝛾 = , (1)
𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
3 13
=4 (1)
1
𝑐𝑜𝑡 𝛾 = 𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 (1)
𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
147

𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
= 𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 (1)
4
= (1)
3
3 4
𝑡𝑎𝑛 𝛾 + cot 𝛾 = +3 (1)
4
9+16
= (1)
12
25
= 12 (1)
1
= 2 12 (1)
𝑝
3. Apabila tan 𝛼 = 𝑞 , 𝛼 adalah sudut lancip. Berapakah cos 𝛼 ?

Jawab :
𝑝
tan 𝛼 = 𝑞 (1)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
= (1)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 5
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
cos 𝛼 = (1)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑞
= 𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼+𝑝.𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 (1)
𝑞
= (1)
√𝑝2 +𝑞2

4. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini !


𝑠𝑖𝑛𝑐
Tunjukkan bahwa tan 𝐶 = cos 𝐶 !

c a

B C
b

6
Jawab :
Ruas Kiri:
148

𝐴𝐵
tan 𝐶 = 𝐵𝐶 (1)
𝑐
= (1)
𝑏

Ruas Kanan:
𝐴𝐵
sin 𝐶 𝐴𝐶
= 𝐵𝐶 (1)
cos 𝐶
𝐴𝐶

𝐴𝐵 𝐴𝐶
= 𝑥 𝐵𝐶 (1)
𝐴𝐶
𝐴𝐵
= (1)
𝐵𝐶
𝑐
= 𝑏 (Terbukti) (1)

5. Apabila titik A(7, 24) membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu 𝑋 positif,


berapakah nilai dari cot 𝜃?
Jawab :

A (7,24)

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛


tan 𝜃 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 (1)
4
1
cot 𝜃 = tan 𝜃 (1)
1
= 24 (1)
7
7
= 24 (1)
JUMLAH SKOR 35

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒙 𝟐
NILAI = 𝒙 𝟏𝟎
𝟕
𝟑𝟓 𝒙 𝟐
NILAI = 𝒙 𝟏𝟎
𝟕

= 𝟏𝟎𝟎
Lampiran 17 149

3
150
151
152

3
153

3
154
155
156

3
Lampiran 18 157

HASIL TES SIKLUS I


158
159
160
161
Lampiran 19 162

KISI-KISI TES PRESTASI SIKLUS 2

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong


Alokasi Waktu : 90 Menit
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Soal :5
Kelas/Semester : X IPS 2/2 (Dua)
Bentuk Soal : Uraian
Standar Kompetensi : Trigonometri

Aspek
Nomor Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator yang
Soal Soal
Diukur
3.17 Memahami dan 1. Menentukan nilai
menentukan hubungan perbandingan
perbandingan trigonometri dari 1,2 2 C1,C2
Trigonometri dari sudut di sebuah
sudut di setiap kuadran, kuadran.
memilih dan 2. Menentukan nilai
menerapkan dalam perbandingan
penyelesaian masalah trigonometri
4 1 C3,C4
nyata dan matematika dalam penerapan
masalah nyata.

3.18 Memahami konsep 3. Menentukan


fungsi Trigonometri penyelesaian nilai
dan menganalisis fungsi
grafik fungsinya serta trigonometri dari
menentukan hubungan sudut-sudut 3,5 2 C4
nilai fungsi istimewa.
Trigonometri dari
sudut- sudut istimewa

Keterangan : C1 = Pengetahuan/ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
C4 = Analisis
Lampiran 20 163

Soal Tes Prestasi Siklus 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X IPS 2/2
Alokasi Waktu : 90 Menit
Materi : Trigonometri

Petujuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
2. Tuliskan nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal secara mandiri.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan teliti!
16
1. Diketahui 𝑡𝑎𝑛 𝛽 = − 12, berada di kuadran IV. Tentukan nilai 𝑠𝑖𝑛 𝛽 dan 𝑐𝑜𝑠 𝛽!

4
2. Diketahui cos 𝐴 = − , berada di kuadran kedua. Berapa nilai 𝑐𝑠𝑐 𝐴 + sec 𝐴?
5

3. Jika diketahui cos 60° = 0,5. Tentukan nilai dari 3 cos 300° − 2 cos 120° !

4. Sebuah tangga yang panjangnya 12 meter bersandar pada tembok sebuah rumah.

Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah, maka berapakah tinggi tembok

tersebut?

5. Di daerah pedesaan yang jauh dari Bandara, kebiasan anak-anak jika melihat/

mendengar pesawat udara sedang melintasi perkampungan mereka. Bolang,

mengamati sebuah pesawat udara, yang terbang dengan ketinggian 20 km. Dengan

sudut elevasi pengamat (Bolang) terhadap pesawat adalah sebesar θ, tentukanlah

jarak pengamat ke pesawat jika : θ = 30°, θ = 90°, dan θ = 120°!


Lampiran 21 164

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN TES


SIKLUS II

No Pembahasan Skor
1. 16
Diketahui 𝑡𝑎𝑛 𝛽 = − 12, berada di kuadran IV. Tentukan nilai

𝑠𝑖𝑛 𝛽 dan 𝑐𝑜𝑠 𝛽!


Jawab :

(1)

16 𝑦
tan 𝛽 = − 12 = 𝑥 , (1)

𝑟 2 = √(−16)2 + 122 (1)


= √256 + 144 (1)
= √400 (1) 8
𝑟 = 20 (1)
16
sin 𝛽 = − 20 (1)
12
cos 𝛽 = 20 (1)

2. 4
Diketahui cos 𝐴 = − 5 , berada di kuadran kedua. Berapa nilai

𝑐𝑠𝑐 𝐴 + sec 𝐴?
Jawab :
Berada di kuadran II, nilai 𝑥 nya negatif.
4 4
cos 𝐴 = − , karena berada di kuadran II maka cos 𝐴 = − .
5 5

−4
165

4 𝑥
cos 𝐴 = − 5 = 𝑟 (1)

𝑦 2 = √52 − (−4)2 (1)


= √25 − 16 (1)
= √9 (1)
𝑦 =3 (1)
1
csc 𝐴 = sin 𝐴 (1)
1 15
= 3 (1)
5

5
= (1)
3
1
sec A = cos 𝐴 (1)
1
= 4 (1)

5

5
= −4 (1)
5 5
csc 𝐴 + sec 𝐴 = 3 + (− 4) (1)
5 5
=3−4 (1)
20−15
= (1)
12
5
= 12 (1)

3. Jika diketahui cos 60° = 0,5. Tentukan nilai dari 3 cos 300° −
2 cos 120° !
Jawab :
cos 60° = 0,5
3 cos 300° − 2 cos 120°
= 3 cos(360° − 60°) − 2 cos(180° − 60°) (1)
= 3 cos 60° − (−2 cos 60°) (1)
= 3 cos 60° + 2 cos 60° (1) 6
= 5 cos 60° (1)
= 5 (0,5) (1)
= 2,5 (1)
166

4. Sebuah tangga yang panjangnya 12 meter bersandar pada tembok


sebuah rumah. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
maka berapakah tinggi tembok tersebut?
Diketahui : P. tangga 12 m, sudut 60°. , (1)
Ditanyakan : Berapakah tinggi tembok? , (1)
Jawab :
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 7
sin 60° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 (1)
1 𝑥
√3 = 12 (1)
2
1
12 (2 √3) = 𝑥 (1)

𝑥 = 6√3 (1)
Jadi, tinggi tembok tersebut adalah 6√3 (1)
5. Di daerah pedesaan yang jauh dari Bandara, kebiasan anak-anak
jika melihat/ mendengar pesawat udara sedang melintasi
perkampungan mereka. Bolang, mengamati sebuah pesawat udara,
yang terbang dengan ketinggian 20 km. Dengan sudut elevasi
pengamat (Bolang) terhadap pesawat adalah sebesar θ, tentukanlah
jarak pengamat ke pesawat jika : θ = 30°, θ = 90°, dan θ = 120°.
Diketahui : Ketinggian pesawat 20 km. , (1)
Sudut elevasi : 𝜃.
Ditanyakan : tentukanlah jarak pengamat ke pesawat jika : θ = 30°,
θ = 90°, dan θ = 120°. (1)
Jawab :

(1)
167

Untuk 𝜽 = 𝟑𝟎°
20
sin 30 ° = , (1)
𝑑
1 20
= , (1)
2 𝑑
14
𝑑 = 40 𝑘𝑚 , (1)
Untuk 𝜽 = 𝟗𝟎°
20
sin 90 ° = , (1)
𝑑
20
1= , (1)
𝑑

𝑑 = 20 𝑘𝑚 , (1)
Untuk 𝜽 = 𝟏𝟐𝟎°
20
sin 120 ° = , (1)
𝑑

√3 20
= , (1)
2 𝑑
40 √3
𝑑= 𝑥 , (1)
√3 √3
40
𝑑= √3 𝑘𝑚 , (1)
3

Jadi, jarak pengamat ke pesawat adalah:


Untuk 𝜃 = 30° jaraknya 40km
Untuk 𝜃 = 90° jaraknya 20km
40
Untuk 𝜃 = 120° jaraknya √3 𝑘𝑚 , (1)
3

JUMLAH SKOR 50

NILAI = Jumlah Skor Benar 𝒙 𝟐


NILAI = 𝟓𝟎 𝒙 𝟐
= 𝟏𝟎𝟎
Lampiran 22 168

4
169
170
171
172

4
173

9
174

10
175
176
177
178

10
Lampiran 23 179

HASIL TES SIKLUS II


180
181
182
183
184
185
186
Lampiran 24 187
188

17
Lampiran 25 189

DAFTAR KELOMPOK SIKLUS 1

Kelompok 1 Kelompok 5
1. Lia Monalisa 1. Mila Tsamara Zahra
2. Ilmi Mutashirotul Umami 2. Desi Ristiyani
3. Affan Yunas Hakim 3. Anindita Ulya Rahmah
4. Hasna Athiyah Utami 4. Muzayyanah Rafika M

Kelompok 2 Kelompok 6
1. Nisrina Nisa Ul Jannah 1. Regi Aji Ridwan Mas
2. Marisa Bonita Rosdiantari 2. Dian Ashari R
3. Nisarofa Istiqomah 3. Dewi Setiyowati
4. Sinta Nur Widya W 4. Saprul Matojir

Kelompok 3 Kelompok 7
1. Floriska Hanifah 1. Bangkit Imas Rizkianata
2. Rizqi Marifatun 2. Lesti Nur Laeli
3. Rindi Putri Afifah 3. Dwi Fatmasari
4. Dewi Larasati 4. Wining Dwi Intias

Kelompok 4 Kelompok 8
1. Yulviana Afriani 1. Ika Berliana W
2. Tia Fristianti 2. Elrohhy Firman Kuncoro
3. King Abdul Aziz 3. Wildhan Arif Pradana
4. Adithya Dwi M 4. Dwi Yunita Murti A
Lampiran 26 190

DAFTAR KELOMPOK SIKLUS 2

Kelompok 1 Kelompok 5
1. Dewi Setiyowati 1. Bangkit Imas Rizkianata
2. Ilmi Mutashirotul Umami 2. Saprul Matojir
3. Lia Monalisa 3. Dwi Fatmasari
4. Nisarofa Istiqomah 4. Ika Berliana W

Kelompok 2 Kelompok 6
1. Desi Ristiyani 1. Adithya Dwi M
2. Wining Dwi Intias 2. Dian Ashari R
3. Anindita Ulya Rahmah 3. Mila Tsamara Zahra
4. Yulviana Afriani 4. Regi Aji Ridwan Mas

Kelompok 3 Kelompok 7
1. Dewi Larasati 1. Muzayyanah Rafika Mentari
2. Marisa Bonita Rosdiantari 2. Rindi Putri Afifah
3. Rizqi Ma’rifatun 3. King Abdul Aziz
4. Lesti Nur Laeli 4. Elrohhy Firman Kuncoro

Kelompok 4 Kelompok 8
1. Dwi Yunita Murti A 1. Affan Yunnas Hakim
2. Wildhan Arif Pradana 2. Hasna Athiyah Utami
3. Sinta Nur Widya W 3. Tia Fristianti
4. Floriska Hanifah 4. Nisrina Nurul Ul Jannah
Lampiran 27
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS X IPS 2
DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong Peneliti : Rizki Ariani


Hari / Tanggal : Selasa / 26 April 2016 Siklus/Pertemuan : 1/1

Keaktifan yang Diamati


No. Nama Siswa Jumlah Presentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ADITHYA DWI M 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
2 AFFAN YUNAS HAKIM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 83.33% Baik
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
4 BANGKIT IMAS R 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 33.33% Kurang Sekali
5 DESI RISTIYANI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
6 DEWI LARASATI 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
7 DEWI SETYOWATI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
8 DIAN ASHARI R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
9 DWI FATMASARI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
10 DWI YUNITA MURTI A 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
11 ELROHHY FIRMAN K 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 33.33% Kurang Sekali
12 FLORISKA HANIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
14 IKA BERLIANA WULANDARI 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 6 50.00% Kurang Sekali
15 ILMI MUNTASHIROTUL U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
16 KING ABDUL AZIZ 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
17 LESTI NUR LAELI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
18 LIA MONALISA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
19 MARISA BONITA R 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik

191
20 MILA TSAMARA ZAHRA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
21 MUZZAYANAH RAFIKA M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
22 NISAROFA ISTIQOMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
23 NISRINA NISA UL JANNAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
24 REGI AJI RIDWAN MAS 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
25 RINDI PUTRI AFIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
26 RIZQI MARIFATUN 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
27 SAPRUL MATOJIR 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
28 SINTA NUR WIDYA W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
29 TIA FRISTIANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
30 WILDHAN ARIF P 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
31 WINING DWI INTIAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
32 YULVIANA AFRIANI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 83.33% Baik
Total 32 32 23 17 24 14 28 23 32 32 6 7
Skor Maksimal 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Presentase 100 100 71.88 53.13 75.00 43.75 87.50 71.88 100 100 18.75 21.88
Rerata Presentase 70%
Kriteria Cukup

Kategori Tingkat Jumlah Siswa


Sangat Baik 86 <x ≤ 100% 2
Baik 76 <x ≤ 85% 16
Cukup 60 <x ≤ 75% 3
Kurang Baik 55 <x ≤ 59% 5
Kurang Sekali x ≤ 54% 6

192
Lampiran 28
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS X IPS 2
DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong Peneliti : Rizki Ariani


Hari / Tanggal : Selasa / 03 Mei 2016 Siklus/Pertemuan : 1/2

Keaktifan yang Diamati


No. Nama Siswa Jumlah Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ADITHYA DWI M 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
2 AFFAN YUNAS HAKIM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 83.33% Baik
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
4 BANGKIT IMAS R 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
5 DESI RISTIYANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91.67% Sangat Baik
6 DEWI LARASATI 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 50.00% Kurang Sekali
7 DEWI SETYOWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
8 DIAN ASHARI R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
9 DWI FATMASARI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
10 DWI YUNITA MURTI A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
11 ELROHHY FIRMAN K 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 33.33% Kurang Sekali
12 FLORISKA HANIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
14 IKA BERLIANA WULANDARI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
15 ILMI MUNTASHIROTUL U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
16 KING ABDUL AZIZ 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 7 58.33% Kurang Baik
17 LESTI NUR LAELI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
18 LIA MONALISA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
19 MARISA BONITA R 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik

193
20 MILA TSAMARA ZAHRA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
21 MUZZAYANAH RAFIKA M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
22 NISAROFA ISTIQOMAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
23 NISRINA NISA UL JANNAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
24 REGI AJI RIDWAN MAS 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
25 RINDI PUTRI AFIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
26 RIZQI MARIFATUN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
27 SAPRUL MATOJIR 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9 75.00% Cukup
28 SINTA NUR WIDYA W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
29 TIA FRISTIANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
30 WILDHAN ARIF P 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
31 WINING DWI INTIAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
32 YULVIANA AFRIANI 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik
Total 32 32 26 22 27 18 29 23 32 32 8 10
Skor Maksimal 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Persentase 100 100 81.25 68.75 84.38 56.25 90.63 71.88 100 100 25.00 31.25
Rerata Persentase 76%

Kriteria Baik

Kategori Tingkat Jumlah Siswa


Sangat Baik 86 <x ≤ 100% 7
Baik 76 <x ≤ 85% 14
Cukup 60 <x ≤ 75% 4
Kurang Baik 55 <x ≤ 59% 3
Kurang Sekali x ≤ 54% 4

194
Lampiran 29
ANALISIS HASIL LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS X IPS 2
DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong Peneliti : Rizki Ariani


Hari / Tanggal : Selasa / 10 Mei 2016 Siklus/Pertemuan : 2/1

Keaktifan yang Diamati


No. Nama Siswa Jumlah Presentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ADITHYA DWI M 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
2 AFFAN YUNAS HAKIM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 83.33% Baik
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
4 BANGKIT IMAS R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
5 DESI RISTIYANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91.67% Sangat Baik
6 DEWI LARASATI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 8 66.67% Cukup
7 DEWI SETYOWATI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
8 DIAN ASHARI R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
9 DWI FATMASARI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
10 DWI YUNITA MURTI A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
11 ELROHHY FIRMAN K 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 41.67% Kurang Sekali
12 FLORISKA HANIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
14 IKA BERLIANA WULANDARI 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
15 ILMI MUNTASHIROTUL U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
16 KING ABDUL AZIZ 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 8 66.67% Cukup
17 LESTI NUR LAELI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
18 LIA MONALISA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
19 MARISA BONITA R 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik

195
20 MILA TSAMARA ZAHRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
21 MUZZAYANAH RAFIKA M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
22 NISAROFA ISTIQOMAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
23 NISRINA NISA UL JANNAH 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
24 REGI AJI RIDWAN MAS 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7 58.33% Kurang Baik
25 RINDI PUTRI AFIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
26 RIZQI MARIFATUN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
27 SAPRUL MATOJIR 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
28 SINTA NUR WIDYA W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
29 TIA FRISTIANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
30 WILDHAN ARIF P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
31 WINING DWI INTIAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
32 YULVIANA AFRIANI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
Total 32 32 28 24 29 19 31 26 32 32 10 11
Skor Maksimal 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Presentase 100 100 87.50 75.00 90.63 59.38 96.88 81.25 100 100 31.25 34.38
Rerata Presentase 80%

Kriteria Baik

Kategori Tingkat Jumlah Siswa


Sangat Baik 86 <x ≤ 100% 7
Baik 76 <x ≤ 85% 17
Cukup 60 <x ≤ 75% 5
Kurang Baik 55 <x ≤ 59% 2
Kurang Sekali x ≤ 54% 1

196
Lampiran 30
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS X IPS 2
DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gombong Peneliti : Rizki Ariani


Hari / Tanggal : Selasa / 10 Mei 2016 Siklus/Pertemuan : 2/2

Keaktifan yang Diamati


No. Nama Siswa Jumlah Presentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ADITHYA DWI M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
2 AFFAN YUNAS HAKIM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 83.33% Baik
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
4 BANGKIT IMAS R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
5 DESI RISTIYANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91.67% Sangat Baik
6 DEWI LARASATI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
7 DEWI SETYOWATI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
8 DIAN ASHARI R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
9 DWI FATMASARI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 83.33% Baik
10 DWI YUNITA MURTI A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
11 ELROHHY FIRMAN K 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
12 FLORISKA HANIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
14 IKA BERLIANA WULANDARI 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
15 ILMI MUNTASHIROTUL U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100.00% Sangat Baik
16 KING ABDUL AZIZ 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 8 66.67% Cukup
17 LESTI NUR LAELI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
18 LIA MONALISA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
19 MARISA BONITA R 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik

197
20 MILA TSAMARA ZAHRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
21 MUZZAYANAH RAFIKA M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91.67% Sangat Baik
22 NISAROFA ISTIQOMAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 83.33% Baik
23 NISRINA NISA UL JANNAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
24 REGI AJI RIDWAN MAS 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 66.67% Cukup
25 RINDI PUTRI AFIFAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
26 RIZQI MARIFATUN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
27 SAPRUL MATOJIR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91.67% Sangat Baik
28 SINTA NUR WIDYA W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
29 TIA FRISTIANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
30 WILDHAN ARIF P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 83.33% Baik
31 WINING DWI INTIAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 91.67% Sangat Baik
32 YULVIANA AFRIANI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Sangat Baik
Total 32 32 30 27 31 23 31 28 32 32 12 13
Skor Maksimal 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Presentase 100 100 93.75 84.38 96.88 71.88 96.88 87.50 100 100 37.50 40.63
Rerata Presentase 84.11%

Kriteria Baik

Kategori Tingkat Jumlah Siswa


Sangat Baik 86 <x ≤ 100% 12
Baik 76 <x ≤ 85% 15
Cukup 60 <x ≤ 75% 5
Kurang Baik 55 <x ≤ 59% 0
Kurang Sekali x ≤ 54% 0

198
Lampiran 31 199

DAFTAR NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER 1 (PRASIKLUS)


KELAS X IPS 2
SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No. No.
Nama Siswa Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
Urut Peserta
1. 10225 Adithya Dwi M 66.67 Tidak Tuntas
2. 10226 Affan Yunas Hakim 63.33 Tidak Tuntas
3. 10227 Anindita Ulya Rahmah 60.00 Tidak Tuntas
4. 10228 Bangkit Imas Rizkianata 70.00 Tuntas
5. 10229 Desi Ristiyani 66.67 Tidak Tuntas
6. 10230 Dewi Larasati 50.00 Tidak Tuntas
7. 10231 Dewi Setiyowati 66.67 Tidak Tuntas
8. 10232 Dian Ashari Ramadhanti 60.00 Tidak Tuntas
9. 10233 Dwi Fatmasari 60.00 Tidak Tuntas
10. 10234 Dwi Yunita Murti A 70.00 Tuntas
11. 10235 Elrohhy Firman Kuncoro 60.00 Tidak Tuntas
12. 10236 Floriska Hanifah 76.67 Tuntas
13. 10237 Hasna Athiyah Utami 56.67 Tidak Tuntas
14. 10238 Ika Berliana W 16.67 Tidak Tuntas
15. 10239 Ilmi Mutashirotul Umami 70.00 Tuntas
16. 10240 King Abdul Aziz 76.67 Tuntas
17. 10241 Lesti Nur Laeli 66.67 Tidak Tuntas
18. 10242 Lia Monalisa 80.00 Tuntas
19. 10243 Marisa Bonita Rosdiantari 63.33 Tidak Tuntas
20. 10244 Mila Tsamara Zahra 76.67 Tuntas
21. 10245 Muzayyanah Rafika M 43.33 Tidak Tuntas
22. 10246 Nisarofa Istiqomah 70.00 Tuntas
23. 10247 Nisrina Nisa Ul Jannah 56.67 Tidak Tuntas
24. 10248 Regi Aji Ridwan Mas 40.00 Tidak Tuntas
25. 10249 Rindi Putri Afifah 63.33 Tidak Tuntas
26. 10250 Rizqi Marifatun 70.00 Tuntas
27. 10251 Saprul Matojir 76.67 Tuntas
28. 10252 Sinta Nur Widya W 80.00 Tuntas
29. 10253 Tia Fristianti 63.33 Tidak Tuntas
30. 10254 Wildhan Arif Pradana 66.67 Tidak Tuntas
31. 10255 Wining Dwi Intias 40.00 Tidak Tuntas
32. 10256 Yulviana Afriani 50.00 Tidak Tuntas
Jumlah 1996.69
Rata-rata 62.40
Siswa Tuntas KKM 11
Presentase Siswa yang Tuntas KKM 34.38
Lampiran 32
DAFTAR NILAI TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS X IPS 2
SIKLUS I

Nilai
No. Nama Siswa Jumlah Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 ADITHYA DWI M 1 4 3 3 3 14 40.00 TIDAK TUNTAS
2 AFFAN YUNAS HAKIM 6 13 4 0 4 27 77.14 TUNTAS
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 1 7 2 4 1 15 42.86 TIDAK TUNTAS
4 BANGKIT IMAS R 7 13 4 2 4 30 85.71 TUNTAS
5 DESI RISTIYANI 6 12 2 4 1 25 71.43 TUNTAS
6 DEWI LARASATI 7 13 4 4 4 32 91.43 TUNTAS
7 DEWI SETYOWATI 6 13 0 4 2 25 71.43 TUNTAS
8 DIAN ASHARI R 7 13 4 3 4 31 88.57 TUNTAS
9 DWI FATMASARI 7 13 4 2 4 30 85.71 TUNTAS
10 DWI YUNITA MURTI A 7 13 4 3 4 31 88.57 TUNTAS
11 ELROHHY FIRMAN KUNCORO 7 13 2 2 4 28 80.00 TUNTAS
12 FLORISKA HANIFAH 2 6 0 5 2 15 42.86 TIDAK TUNTAS
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 7 13 4 4 4 32 91.43 TUNTAS
14 IKA BERLIANA WULANDARI 3 9 0 3 3 18 51.43 TIDAK TUNTAS
15 ILMI MUNTASHIROTUL UMAMI 5 11 2 6 1 25 71.43 TUNTAS
16 KING ABDUL AZIZ 0 1 3 3 3 10 28.57 TIDAK TUNTAS
17 LESTI NUR LAELI 7 13 4 4 4 32 91.43 TUNTAS
18 LIA MONALISA 6 11 3 5 2 27 77.14 TUNTAS
19 MARISA BONITA R 2 7 2 4 1 16 45.71 TIDAK TUNTAS
20 MILA TSAMARA ZAHRA 7 13 4 3 4 31 88.57 TUNTAS
21 MUZZAYANAH RAFIKA MENTARI 1 1 2 4 3 11 31.43 TIDAK TUNTAS
22 NISAROFA ISTIQOMAH 3 10 4 4 2 23 65.71 TIDAK TUNTAS

200
23 NISRINA NISA UL JANNAH 7 12 4 4 4 31 88.57 TUNTAS
24 REGI AJI RIDWAN MAS 2 5 1 4 1 13 37.14 TIDAK TUNTAS
25 RINDI PUTRI AFIFAH 7 13 4 1 4 29 82.86 TUNTAS
26 RIZQI MARIFATUN 7 13 4 4 4 32 91.43 TUNTAS
27 SAPRUL MATOJIR 7 12 4 2 4 29 82.86 TUNTAS
28 SINTA NUR WIDYA W 7 13 4 3 4 31 88.57 TUNTAS
29 TIA FRISTIANTI 1 2 0 3 0 6 17.14 TIDAK TUNTAS
30 WILDHAN ARIF PRADANA 1 7 3 3 3 17 48.57 TIDAK TUNTAS
31 WINING DWI INTIAS 6 13 2 4 4 29 82.86 TUNTAS
32 YULVIANA AFRIANI 6 7 2 6 2 23 65.71 TIDAK TUNTAS
JUMLAH 2194.29
RATA-RATA 68.57
NILAI TERTINGGI 91.43
NILAI TERENDAH 17.14
JUMLAH SISWA DENGAN NILAI ≥ 70 20
PRESENTASE 62.50%

201
Lampiran 33
DAFTAR NILAI TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS X IPS 2
SIKLUS II

Nilai
No. Nama Siswa Jumlah Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 ADITHYA DWI M 3 6 3 7 12 31 62.00 TIDAK TUNTAS
2 AFFAN YUNAS HAKIM 7 13 6 6 13 45 90.00 TUNTAS
3 ANINDITA ULYA RAHMAH 4 9 4 5 14 36 72.00 TUNTAS
4 BANGKIT IMAS RIZKIANATA 5 11 5 7 8 36 72.00 TUNTAS
5 DESI RISTIYANI 4 6 6 7 13 36 72.00 TUNTAS
6 DEWI LARASATI 5 12 4 7 13 41 82.00 TUNTAS
7 DEWI SETYOWATI 8 13 6 7 14 48 96.00 TUNTAS
8 DIAN ASHARI R 7 15 6 6 13 47 94.00 TUNTAS
9 DWI FATMASARI 6 11 6 7 13 43 86.00 TUNTAS
10 DWI YUNITA MURTI A 8 10 6 7 14 45 90.00 TUNTAS
11 ELROHHY FIRMAN KUNCORO 7 12 5 7 11 42 84.00 TUNTAS
12 FLORISKA HANIFAH 4 9 4 7 11.5 35.5 71.00 TUNTAS
13 HASNA ATHIYAH UTAMI 7 13 6 7 11 44 88.00 TUNTAS
14 IKA BERLIANA WULANDARI 2 8 4 7 12 33 66.00 TIDAK TUNTAS
15 ILMI MUNTASHIROTUL UMAMI 3 4 5 7 11.5 30.5 61.00 TIDAK TUNTAS
16 KING ABDUL AZIZ 4 4 3 5 14 30 60.00 TIDAK TUNTAS
17 LESTI NUR LAELI 8 12 6 7 12.5 45.5 91.00 TUNTAS
18 LIA MONALISA 8 15 6 7 7.5 43.5 87.00 TUNTAS
19 MARISA BONITA ROSDIANTARI 4 11 6 7 14 42 84.00 TUNTAS
20 MILA TSAMARA ZAHRA 4 9 6 7 14 40 80.00 TUNTAS
21 MUZZAYANAH RAFIKA MENTARI 4 6 6 7 14 37 74.00 TUNTAS
22 NISAROFA ISTIQOMAH 7 12 6 7 12.5 44.5 89.00 TUNTAS

202
23 NISRINA NISA UL JANNAH 4 9 6 7 13 39 78.00 TUNTAS
24 REGI AJI RIDWAN MAS 3 6 6 7 10 32 64.00 TIDAK TUNTAS
25 RINDI PUTRI AFIFAH 4 9 6 7 13 39 78.00 TUNTAS
26 RIZQI MARIFATUN 4 9 6 7 14 40 80.00 TUNTAS
27 SAPRUL MATOJIR 8 11 4 7 12 42 84.00 TUNTAS
28 SINTA NUR WIDYA WARDANI 3 8 5 7 13 36 72.00 TUNTAS
29 TIA FRISTIANTI 2 4 3 7 11.5 27.5 55.00 TIDAK TUNTAS
30 WILDHAN ARIF PRADANA 4 11 6 7 11.5 39.5 79.00 TUNTAS
31 WINING DWI INTIAS 5 10 6 7 14 42 84.00 TUNTAS
32 YULVIANA AFRIANI 5 9 6 7 14 41 82.00 TUNTAS
JUMLAH 2507.00
RATA-RATA 78.34
NILAI TERTINGGI 96.00
NILAI TERENDAH 55.00
JUMLAH SISWA DENGAN NILAI ≥ 70 26
PRESENTASE 81.25%

203
Lampiran 34 204

DAFTAR NILAI PRASIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II


KELAS X IPS 2

Meningkat/Tidak
No. Nama Siswa PraSiklus Siklus I Siklus II
Meningkat
1. Adithya Dwi M 66.67 40.00 62.00 Meningkat
2. Affan Yunas Hakim 63.33 77.14 90.00 Meningkat
3. Anindita Ulya Rahmah 60.00 42.86 72.00 Meningkat
4. Bangkit Imas R 70.00 85.71 72.00 Tidak Meningkat
5. Desi Ristiyani 66.67 71.43 72.00 Meningkat
6. Dewi Larasati 50.00 91.43 82.00 Tidak Meningkat
7. Dewi Setyowati 66.67 71.43 96.00 Meningkat
8. Dian Ashari R 60.00 88.57 94.00 Meningkat
9. Dwi Fatmasari 60.00 85.71 86.00 Meningkat
10. Dwi Yunita Murti A 70.00 88.57 90.00 Meningkat
11. Elrohhy Firman K 60.00 80.00 84.00 Meningkat
12. Floriska Hanifah 76.67 42.86 71.00 Meningkat
13. Hasna Athiyah Utami 56.67 91.43 88.00 Tidak Meningkat
14. Ika Berliana Wulandari 16.67 51.43 66.00 Meningkat
15. Ilmi Muntashirotul U 70.00 71.43 61.00 Tidak Meningkat
16. King Abdul Aziz 76.67 28.57 60.00 Meningkat
17. Lesti Nur Laeli 66.67 91.43 91.00 Tidak Meningkat
18. Lia Monalisa 80.00 77.14 87.00 Meningkat
19. Marisa Bonita R 63.33 45.71 84.00 Meningkat
20. Mila Tsamara Zahra 76.67 88.57 80.00 Tidak Meningkat
21. Muzzayanah Rafika M 43.33 31.43 74.00 Meningkat
22. Nisarofa Istiqomah 70.00 65.71 89.00 Meningkat
23. Nisrina Nisa Ul Jannah 56.67 88.57 78.00 Tidak Meningkat
24. Regi Aji Ridwan Mas 40.00 37.14 64.00 Meningkat
25. Rindi Putri Afifah 63.33 82.86 78.00 Tidak Meningkat
26. Rizqi Marifatun 70.00 91.43 80.00 Tidak Meningkat
27. Saprul Matojir 76.67 82.86 84.00 Meningkat
28. Sinta Nur Widya W 80.00 88.57 72.00 Tidak Meningkat
29. Tia Fristianti 63.33 17.14 55.00 Meningkat
30. Wildhan Arif Pradana 66.67 48.57 79.00 Meningkat
31. Wining Dwi Intias 40.00 82.86 84.00 Meningkat
32. Yulviana Afriani 50.00 65.71 82.00 Meningkat
Jumlah 1996.69 2194.29 2507.00 Meningkat
Rata-rata 62.40 68.57 78.34 Meningkat
Nilai Tertinggi 80.00 91.43 96.00 Meningkat
Nilai Terendah 16.67 17.14 55.00 Meningkat
Jumlah Siswa Tuntas KKM 11 20 26 Meningkat
Presentase Ketuntasan 34.38 62.50 81.25 Meningkat
Lampiran 35 205
Lampiran 36 206
Lampiran 37 207
Lampiran 38 208
Lampiran 39 209
210

Anda mungkin juga menyukai