Anda di halaman 1dari 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL

THROWING BERBANTUAN MEDIA PETA KONSEP


TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN
PKn SISWA KELAS IV SD GUGUS III
MENGWI TAHUN AJARAN 2017/2018

OLEH

I Putu Gede Sukadana

NIM 1411031383

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2018
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL
THROWING BERBANTUAN MEDIA PETA KONSEP
TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn
SISWA KELAS IV GUGUS III MENGWI
TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
I Putu Gede Sukadana
NIM 1411031383

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2018

i
Skripsi oleh I Putu Gede Sukadana
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal 12 Juli 2018

Dewan Penguji

Dr. I G. A. Agung Sri Asri, M.Pd ( Ketua )


NIP. 19551215 198303 2 001

Drs. I Wayan Darsana M.Ed ( Anggota )


NIP. 19541105 198303 1 001

Drs. I Gusti Agung Oka Negara S.Pd. M.Kes ( Anggota )


NIP. 19561127 198303 1 001

Drs. I Wayan Wiarta S.Pd.M.For ( Anggota )


NIP. 19630616 198803 1 003

ii
iii
iv
PRAKATA

Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya, skripsi dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media Peta Konsep
terhadap Kompetensi Pengetahuan PKn Siswa Kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun
Ajaran 2017/2018.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dalam
memperoleh gelar kesarjanaan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Pendidikan Ganesha. Skripsi ini terselesaikan setelah melalui berbagai
hambatan dan permasalahan. Namun berkat restu Ida Sang Hyang Widhi Wasa, serta
bimbingan, kerja sama, bantuan, saran, serta kritik dari berbagai pihak yang sangat
membantu, skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sebagai rasa syukur
dan hormat kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, pada
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada:
1. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan
Ganesha atas kebijakan serta program – program yang dilaksanakan di
Undiksha.
2. Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S,Kons. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan,
atas kebijakan serta arahannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Desak Putu Parmiti, M.S, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah memberikan kebijakan-kebijakan dalam perampungan
skripsi ini.
4. Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd, M.For, Ketua UPP PGSD dan PGPAUD
kampus II Denpasar yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama
menjalani studi di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
5. Dr. I G. A. Agung Sri Asri, M.Pd, Selaku pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dengan ketelitian, kecermatan, dan
kesabaran. Selalu memotivasi dan memberikan arahan dengan penuh
kehangat dan profesionalitas yang tinggi dari awal sampai selesainya
skripsi ini.

v
6. Drs. I Wayan Darsana, M.Ed, selaku pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dengan ketelitian, kecermatan, dan
kesabaran. Selalu memotivasi dan memberikan arahan dengan penuh
kehangat dan profesionalitas yang tinggi dari awal sampai selesainya
skripsi ini.
7. Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd, M.For, selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan
berlangsung
8. Dr. I G. A. Agung Sri Asri, M.Pd, yang telah uji ekspert instrumen saya.
9. Dosen serta staf pegawai di lingkungan jurusan pendidikan guru sekolah
dasar, Undiksha Kampus II Denpasar yang telah banyak memberikan
masukan dan saran serta nasehat dalam menyelesaikan studi ini.
10. I Wayan Asa, S.Pd, Kepala SDN 2 Sempidi, yang telah mengijinkan untuk
melaksanakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
11. Dra. Ida Ayu Mas Indramurti, M.Pd, Kepala SDN 3 Sempidi, yang telah
mengijinkan untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
12. Dra Ida Ayu Made Sri Indrayuni, selaku guru kelas IV di SDN 2 Sempidi,
yang selalu mendukung, membantu, melancarkan, dan membimbing
selama penelitian berlangsung.
13. Ni Kadek Desy Artini, S.Pd, selaku guru kelas IV di SDN 3 Sempidi, atas
kerja sama dan segala bantuannya selama penelitian berlangsung
14. Guru-guru dan staf pegawai di lingkungan SDN 2 Sempidi dan di SDN 3
Sempidi yang memberi keramahan dan kenyamanan serta bimbingan
sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
15. Siswa kelas IV SDN 2 Sempidi dan siswa kelas IV SDN 3 Sempidi, yang
telah merespon baik penelitian yang dilaksanakan.
16. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan petunjuk, informasi,
bantuan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
17. Keluarga besar, atas dukungan dan pengertian yang tinggi selama
menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan karunia atas budi baik
dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

vi
Skripsi ini mungkin memiliki berbagai kekurangan, oleh karena itu diharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi kita semua terutama dalam bidang ilmu pendidikan khususnya
pendidikan guru sekolah dasar.

Singaraja, 2 Juli 2018

Penulis

vii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
BERBANTUAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP
KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn SISWA
KELAS IV SD GUGUS III MENGWI
TAHUN AJARAN
2017/2018

Oleh
I Putu Gede Sukadana, 1411031383
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan
kompetensi pengetahuan PKn yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
snowball throwing berbantuan media peta konsep dan siswa yang dibelajarkan
menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi
Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Desain
penelitian ini menggunakan “Nonequivalent Control Group Design”. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD Gugus III Mengwi dengan jumlah populasi 9
kelas, 292 siswa. Sampel diambil dengan teknik Random Sampling. Sampel dalam
penelitian ini yaitu kelas IV SDN 3 Sempidi sebagai kelas eksperimen dan kelas IV
SDN 2 Sempidi sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing kelompok
sebanyak 24 siswa pada kelompok ekperimen dan 29 orang siswa pada kelompok
kontrol. Data tentang kompetensi pengetahuan PKn di kelas eksperimen maupun di
kelas kontrol dikumpulkan dengan instrumen berupa tes pilihan ganda. Tes pretest
kompetensi pengetahuan PKn diberikan pada saat post test dengan soal diacak.
Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berdasarkan analisis uji-t dapat diketahui terdapat perbedaan yang signifikan
kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
snowball throwing berbantuan media peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran konvensional (thit = 3,130 > ttabel = 2,000) dengan dk = 51 dan
taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
snowball throwing berbantuan media peta konsep berpengaruh signifikan terhadap
kompetensi pengetahuan PKn siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran
2017/2018.

Kata kunci : model pembelajaran snowball throwing , media peta konsep, kompetensi
pengetahuan PKn

viii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI .............................................................. iii
LEMBAR PENYERAHAN SKRIPSI ................................................................ iv
PRAKATA .......................................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah.............................................................................7
1.4 Rumusan Masalah.................................................................................7
1.5 Tujuan Penelitian..................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Deskripsi Teoritis................................................................................. 10
2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................ 18
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 19
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 23
3.2 Rancangan Penelitian........................................................................... 24
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 25
3.4 Kontrol Validitas Internal dan Eksternal ............................................. 28

ix
3.5 Metode Pengumpulan Data.................................................................. 31
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ....................................................... 39
3.7 Hipotesis Statistik ................................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 45
4.2 Pengujian Asumsi ................................................................................ 49
4.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................. 53
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 54
4.5 Implikasi .............................................................................................. 57

BAB V PENUTUP
5.1 Rangkuman .......................................................................................... 59
5.2 Simpulan .............................................................................................. 61
5.3 Saran .................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64


LAMPIRAN
JADWAL PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Snowball Throwing Berbantuan Media Peta Konsep .................. 15

Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Konvensional ........................................................ 17

Tabel 3.1 Jadwal Pertemuan Pada Kelas Eskperimen dan Kelas Kontrol .............. 23

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas IV SD Gugus III Mengwi......................... 26

Tabel 3.3 Kisi Instrumen Kompetensi PKn ............................................................. 33

Tabel 3.4 Tabel Butir Tes Valid dan Tidak Valid .................................................... 35

Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Daya Beda Tes .............................................................. 38

Tabel 3.6 Indeks Kesukaran ..................................................................................... 39

Tabel 3.7 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Tes .............................................. 39

Tabel 3.8 Uji Normalitas dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov ............................ 42

Tabel 4.1 Nilai Gain Skor Dinormalisasi Kelompok Kelas Eksperimen................. 45

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tunggal Mean ......................................................... 46

Tabel 4.3 Tabel Kerja Menghitung Standar Deviasi dan Varians ........................... 47

Tabel 4.4 Deskripsi Data Gain Skor Kelompok Kelas Eksperimen ........................ 48

Tabel 4.5 Skala Penilaian pada Skala Lima Teoretik .............................................. 48

Tabel 4.6 Tabel Kolmogorov-Smirnov Kelompok Kelas Eksperimen ..................... 50

Tabel 4.7 Tabel Kolmogorov-Smirnov Kelompok Kelas Kontrol ........................... 51

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1 Gambar Histogram Gain Skor Kompetensi Pengetahuan PKn


........................................................................................... 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 : Surat Pengantar .............................................................................. 66

Lampiran 02 : Surat Pelaksanaan Penelitian Skripsi ............................................ 67

Lampiran 03 : Surat UPT Disdikpora Kecamatan Mengwi .................................. 68

Lampiran 04 : Surat Validitas Instrumen SDN 3 Sempidi .................................... 69

Lampiran 05 : Surat Pengumpulan Data SDN 2 Sempidi ..................................... 70

Lampiran 06 : Surat Pengumpulan Data SDN 3 Sempidi ..................................... 71

Lampiran 07 : Surat Keterangan SDN 2 Sempidi ................................................. 72

Lampiran 08 : Surat Keterangan SDN 3 Sempidi ................................................. 73

Lampiran 09 : Surat Keterangan Uji Ahli ............................................................. 74

Lampiran 10 : Uji Validitas................................................................................... 75

Lampiran 11 : Uji Daya Beda ............................................................................... 76

Lampiran 12 : Uji Tingkat Kesukaran .................................................................. 77

Lampiran 13 : Reliabilitas ..................................................................................... 78

Lampiran 14 : Nilai Pretest Kelas IV SDN 3 Sempidi ......................................... 79

Lampiran 15 : Nilai Pretest Kelas IV SDN 2 Sempidi ......................................... 80

Lampiran 16 : Uji Normalitas Nilai Pretest SDN 3 Sempidi................................ 71

Lampiran 17 : Uji Normalitas Nilai Pretest SDN 2 Sempidi.............................. .82

Lampiran 18 : Uji Homogenitas Pre-Test ........................................................... 83

Lampiran 19 : Uji Hipotesis Kesetaraan Pretest ................................................. 84

Lampiran 20 : RPP Kelas Eksperimen ................................................................ 85

Lampiran 21 : RPP Kelas Kontrol ...................................................................... 92


xiii
Lampiran 22 : Uji Normalitas Gain Skor Kelas Eksperimen .............................. 98

Lampiran 23 : Uji Normalitas Gain Skor Kelas Kontrol .................................... 99

Lampiran 24 : Uji Homogenitas Gain Skor ........................................................ 100

Lampiran 25 : Uji Hipotesis Posttest .................................................................. 101

Lampiran 26 : Tabel Kolmogorov-Smirnov ........................................................ 103

Lampiran 27 : Tabel Distribusi F ........................................................................ 104

Lampiran 28 : Tabel Distribusi r ......................................................................... 105

Lampiran 29 : Tabel Distribusi T ........................................................................ 106

Lampiran 30 : Jadwal Penelitian ......................................................................... 107


Lampiran 31 : Dokumentasi ................................................................................ 109

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam berbangsa dam bernegara, pendidikan memiliki peranan yang

sangat penting dalam kehidupan, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan

dan perkembangan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah proses memberikan

manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memperdayakan diri. Dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pasal 3 bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka

mencerdaskan hidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk melaksanakan

fungsi dan tujuan pendidikan nasional ini, maka pemerintah menyusun Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, yaitu

kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk mencapai pendidikan yang bermutu, maka pendidikan harus

direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara optimal. Oleh

karena itu pemerintah telah menyelenggarakan pembaharuan dan pengembangan


2

untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Satu di antaranya yaitu

dengan melakukan penyempurnaan dan pengembangan pada kurikulum

pendidikan. Kurikulum yang diimplementasikan di Indonesia saat ini yaitu

Kurikulum 2013. Kurniasih (2014:7) menyatakan “Kurikulum 2013 merupakan

penyempurnaan dan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)”.

Kosasih (2013:14) menyatakan,

Kurikulum 2013 merupakan dikembangkan atas teori berbasis


kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan dan bertindak.

Kunandar (2013) kurikulum 2013, menganut pembelajaran yang dilakukan guru

dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran

disekolah, kelas dan masyarakat dan pengalaman belajar langsung perserta didik

sesuai dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal peserta didik.

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan penting dalam

terselenggaranya proses pendidikan. Pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa

mendapatkan kompetensi pengetahuan sesuai atau melebihi rata-rata yang sudah

ditetapkan. Agar pembelajaran berhasil guru haruslah pintar atau pandai dalam

mendesain suatu pembelajaran seefektif mungkin agar pembelajaran menjadi

bermakna dimana siswa lebih memahami materi yang diajarkan dan tentunya
3

akan berpengaruh pada kompetensi pengetahuan siswa. Guru harus merancang

pembelajaran yang efektif disemua pembelajaran salah satunya dalam

membelajarkan PKn. Kaelan (2016) Mata pelajaran PKn merupakan membentuk

manusia Indonesia seutuhnya memiliki dasar kepribadian sebagai warga negara

yang demokratis, religius, berkemanusian dan beradab.

Susanto (2013:227), menyatakan “pembelajaran PKn di sekolah dasar


dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk
manusia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan
mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan
demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan
pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
yang diselenggarakan selama enam tahun”.
Sutoyo (2011) tujuan pembelajaran PKn secara umum adalah untuk memberikan

pengetahuan dan kemampuan dasar, hubungan antara warga negara dengan

negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat

diandalkan oleh bangsa dan negara. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat

diambil kesimpulan bahwa pembelajaran PKn merupakan suatu proses belajar

mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik

dan membentuk manusia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa serta

pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh

bangsa dan negara.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan observasi proses

pembelajaran di kelas IV SD Gugus III Mengwi diperoleh informasi sebagai

berikut, yaitu informasi yang didapatkan pada saat wawancara guru kelas prihal
4

mendiskusikan nilai mata pelajaran K13 keseluruhan yang didapatkan 292 siswa.

diperoleh nilai kompetensi pengetahuan PKn sebagian siswa, sebanyak 45 %

siswa berada di atas ketuntasan minimal. Sedangkan 55 % siswa berada dibawah

ketuntasan minimal. Dari presentase tersebut didapatkan bahwa nilai siswa masih

kurang dari ketuntasan minimal. Guru kelas menyadari kompetensi PKn belum

maksimal. Kemudian tahap berikutnya dilakukan observasi pembelajaran dikelas,

diperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi nilai siswa tersebut belum

sesuai dengan harapan, diantaranya yaitu kurang keterlibatan peserta didik dalam

proses pembelajaran, penggunaan model dan media pembelajaran lebih

divariasikan sesuai materi pelajaran dan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep belum diterapkan dalam pembelajaran PKn pada

kelas IV SD Gugus III Mengwi. Berdasarkan paparan hasil wawancara dan

observasi kemudian dilakukan tahap analisis terhadap hasil yang didapatkan.

Variasi model pembelajaran yang akan diujicobakan pada penelitian ini adalah

model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep.

(Suprijono, 2013:45) model pembelajaran adalah “landasan praktik pembelajaran

hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang direncang

berdasarkan analisis implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat

operasional di kelas. Shoimin (2014) model pembelajaran Snowball Throwing

merupakan model pembelajaran pengembangan dari model pembelajaran diskusi

dan merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif dengan teknik

bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang

dikemas dalam sebuah permainan yang menarik, yaitu saling melemparkan bola
5

salju (Snowball Throwing), yang berisi pertanyaan kepada sesama teman.

Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing merupakan strategi yang

cocok untuk diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran

PKn, selain itu pemilihan model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan

anak pada usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain. Agar model

pembelajaran Snowball Throwing ini dapat terlaksana dengan menarik, model ini

dapat divariasikan dengan menggunakan media. Salah satu media pembelajaran

yang diaplikasikan dengan model pembelajaran Snowball Throwing adalah

media peta konsep. Media “peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang

mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal dihubungkan ke konsep lain

pada kategori yang sama” Trianto (2015:185).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Apriani (2017) dengan

judul Pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas V. Diperoleh thitung sebesar 3,636 Sedangkan, ttabel sebesar 1,68

pada taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti, thitung lebih besar dari ttabel (thitung >

ttabel). Dilihat dari hasil perolehan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

adalah 24,77 lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yaitu 14,69.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berpengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa. Jadi dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep diharapkan

proses pembelajaran dapat berlangsung secara baik, bermakna, siswa dapat lebih

mudah memahami pelajaran kemudian lama diingat, efektif dan dapat


6

menumbuhkan semangat, partisipasi, dan keaktifan siswa di dalam mengikuti

proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

dasar penelitian, maka dilaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Peta Konsep Terhadap

Kompetensi Pengetahuan PKn Siswa Kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun

Ajaran 2017/2018”.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan dapat diidentifikasi

masalah-masalah di SD adalah sebagai berikut.

1.2.1 Kompetensi pengetahuan PKn siswa sebanyak 45 % siswa berada di atas

ketuntasan minimal. Sedangkan 55 % siswa berada dibawah ketuntasan

minimal, faktor yang mempengaruhi nilai siswa tersebut belum sesuai

dengan harapan, yaitu kurang keterlibatan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Penggunaan model dan media pembelajaran lebih

divariasikan sesuai pelajaran.

1.2.2 Model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep

belum diterapkan dalam pembelajaran PKn pada kelas IV SD Gugus III

Mengwi.
7

1.3 Pembatasan Masalah Penelitian

Disadari karena terbatasnya kemampuan dan waktu, maka penelitian ini

memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing

1.3.2 Berbantuan media peta konsep

1.3.3 Muatan materi PKn siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi

1.3.4 Perlu optimalisasi terhadap kompetensi pengetahuan PKn.

1.4 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitian ini difokuskan pada

beberapa permasalahan ,yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Bagaimanakah kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media

peta konsep siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi tahun ajaran

2017/2018?

1.4.2 Bagaimanakah kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan

menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IV SD Gugus III

Mengwi tahun ajaran 2017/2018?

1.4.3 Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan

PKn siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing berbantuan media peta konsep dan siswa yang


8

dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IV

SD Gugus III Mengwi tahun ajaran 2017/2018?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut,

1.5.1 Untuk mendeskripsikan kompetensi pengetahuan PKn siswa yang

dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi

tahun ajaran 2017/2018.

1.5.2 Untuk mendeskripsikan kompetensi pengetahuan PKn siswa yang

dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IV

SD Gugus III Mengwi tahun ajaran 2017/2018.

1.5.3 Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan

PKn siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing berbantuan media peta konsep dengan yang

dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IV

SD Gugus III Mengwi tahun ajaran 2017/2018.

1.6 Manfaat Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yang dapat diperoleh dalam

pelaksanaan penelitian ini yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis, berikut

adalah pemaparan dari kedua manfaat tersebut yakni antara lain:


9

1.6.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu

pengetahuan dalam pendidikan khususnya mengenai model pembelajaran

Snowball Throwing berbantuan media peta konsep dalam pembelajaran

PKn.

1.6.2 Manfaat Praktis:

a) Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan

kemampuan profesionalitas guru dalam mengelola dan mengeksplorasi

pembelajaran khususnya mata pelajaran PKn.

b) Bagi Kepala Sekolah

Bagi sekolah, penelitian ini meningkatkan mutu pembelajaran

PKn siswa dan dapat di terapkan dalam pembelajaran lainnya.

c) Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain, penelitian ini memberikan pengalaman

langsung kepada peneliti sebagai calon guru dalam upaya menerapkan

pengetahuannya tentang pembelajaran yang inovatif diperoleh dalam

perkuliahan dan bagi mahasiswa yang belum melakukan penelitian.


10

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada kajian teori ini berurutan dijelaskan (1) Kompetensi Pengetahuan

PKn (2) Model Pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media Peta konsep

(3) Pembelajaran Konvensional (4) Kajian Hasil Penelitian Relevan. (5) Kerangka

Berpikir (6) Hipotesis Penelitian

2.1 Deskripsi Teoretis

Model pembelajaran kooperatif dengan model snowball throwing dengan

cara melempar bola salju kepada kelompok satu ke kelompok lainnya dengan

tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, berbagi pengetahuan dan

pengalaman. Melalui media peta konsep siswa menjadi lebih mudah memahami

suatu pembelajaran .

2.1.1 Kompetensi Pengetahuan PKn di SD

Belajar merupakan simbol atau lambang pencapaian seseorang dalam

belajar. Kompetensi adalah penilaian dilakukan guru untuk mengukur penguasaan

peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan,

pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

(Kunandar,2013). Pada dasarnya kompetensi adalah integrasi pengetahuan,

keterampilan , nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak (Arifin, 2011). Kosasih (2016) kompetensi merupakan sesuatu yang


11

kompleks, yang didalamnya mengandung banyak aspek ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Berdasakan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi

adalah penilaian dilakukan guru untuk mengukur penguasaan peserta didik pada

ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir

dan bertindak. Kunandar (2013) kurikulum 2013 menganut pembelajaran yang

dilakukan guru dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan

pembelajaran disekolah, kelas dan masyarakat dan pengalaman belajar langsung

perserta didik sesuai dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal

peserta didik.

Kurikulum 2013 dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam pembelajaran yang

mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa dengan pengalaman belajar

yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang meraka peroleh

berdasarkan kesadaran dan kepentingan sendiri dalam proses pembelajaran peserta

didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-

tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dengan berbagai teknik, menganalisis data, meyimpulkan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan".

Susanto (2013:227), menyatakan “pembelajaran PKn di sekolah dasar


dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia
seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah
pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam
12

kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada pancasila,


UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan
selama enam tahun”.
Pada paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran PKn di

sekolah dasar yaitu proses belajar dalam rangka membantu peserta didik belajar

dan membentuk manusia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandasakan pada pancasila, UUD, dan

norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam

tahun.

2.1.2 Model Pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media Peta


konsep
Peran model pembelajaran penting dalam proses belajar. Suprijono,

(2013:45) model pembelajaran adalah “landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan

analisis implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di

kelas.

Abdullah (2014:89) menyatakan,

Ciri utama sebuah model pembelajaran adalah adanya tahapan atau


sintak pembelajaran. Namun, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi
agar skema tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah model
pembelajaran”.

Shoimin (2014) model pembelajaran Snowball Throwing merupakan

model pembelajaran pengembangan dari model pembelajaran diskusi dan

merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif dengan teknik bertanya

yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas


13

dalam sebuah permainan yang menarik, yaitu saling melemparkan bola salju

(Snowball Throwing), yang berisi pertanyaan kepada sesama teman.

Model pembelajaran Snowball Throwing ini memiliki kelebihan yaitu

sebagai berikut: (Shoimin, 2014:176)

1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti

bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.

2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir

karena diberikan kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada

siswa lain.

3) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak

tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

5) Ketiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.

Media pembelajaran memiliki peranan dalam proses belajar dalam menyampaikan

materi pada siswa. Tegeh (2010) Media pembelajaran adalah suatu proses

komunikasi menyampaikan isi ajaran dalam proses penyampaian pesan dari

sumber pesan melalui atau media tertentu ke penerima pesan. Media pembelajaran

yang akan digunakan adalah peta konsep. Trianto (2015) Peta konsep adalah

ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal

dihubungkan ke konsep lain pada kategori yang sama. Susanto (2016) Peta konsep

memiliki ciri-ciri yaitu peta konsep memperlihatkan konsep dan proposisi suatu

bidang studi. Yusuf (2015:290) Peta konsep dapat digunakan sebelum proses
14

belajar dimulai dengan menugaskan siswa untuk membaca materi, kemudian siswa

membuat suatu peta konsep. Dapat juga diakhir pembelajaran dengan menugaskan

siswa membuat inti sari materi yang telah disampaikan dalam bentuk peta konsep.

Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu

lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Peta konsep ada

empat macam, yaitu pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain),

peta konsep siklus (cycle cuncept inap), dan peta konsep laba-laba (spider concept

map). Dari paparan macam-macam peta konsep diatas, pada penelitian ini, peta

konsep yang akan digunakan adalah peta konsep pohon jaringan (network tree)

merupakan ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata

yang lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Pohon jaringan cocok digunakan

untuk memvisualisasikan untuk menunjukkan sebab akibat, prosedur yang

bercabang dan istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan-hubungan.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan model pembelajaran

Snowball Throwing berbantuan media peta konsep merupakan model pembelajaran

pengembangan dari model pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari model

pembelajaran kooperatif dengan teknik bertanya yang menitik beratkan pada

kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang

menarik, yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing), yang berisi

pertanyaan kepada sesama teman. Pemilihan model pembelajaran ini didasarkan

atas perkembangan anak pada usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain.
15

Dengan memvariasikan media peta konsep proses belajar akan menjadi efektif

dan mencapai tujuan pembelajaran.

Tabel 2.1
Tabel Sintaks Snowball Throwing Berbantuan Media Peta Konsep
(Shoimin, 2014:175)

FASE TINGKAH LAKU GURU


Fase 1  Menyampaikan seluruh tujuan dalam
Menyampaikan tujuan dan memotivasi pembelajaran dan memotivasi siswa.
siswa
Fase 2  Menyajikan informasi tentang materi
Menyajikan informasi pembelajaran siswa.
 Berbantuan Media Peta Konsep
Fase 3  Memberikan informasi kepada siswa tentang
Mengorganisasikan siswa kedalam prosedur pelaksanaan pembelajaran Snowball
kelompok-kelompok belajar Throwing.
Fase 4  Memanggil ketua kelompok dan menjelaskan
Membimbing kelompok bekerja dan materi serta pembagian tugas kelompok.
belajar  Meminta ketua kelompok kembali ke kelompok
 masing-masing untuk mendiskusikan tugas yang
diberikan guru dengan anggota kelompok.
 Memberikan selembar kertas kepada setiap
kelompok dan meminta kelompok tersebut
menulis pertanyaan sesuai dengan materi yang
dijelaskan guru.
 Meminta setiap ketua kelompok untuk
menggulung dan melemparkan pertanyaan yang
telah ditulis pada kertas kepada kelompok lain.
 Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban
atas pertanyaan yang didapatkan dari kelompok
lain pada kertas kerja tersebut.
Fase 5  Meminta setiap kelompok untuk membacakan
Evaluasi jawaban atas pertanyaan yang diterima dari
kelompok lain.
Fase 6  Memberikan penilaian terhadap hasil kerja
Memberi penilaian/ penghargaan kelompok.
16

2.1.3 Pembelajaran Konvensional

Belajar merupakan simbol atau lambang pencapaian seseorang dalam

belajar. Pada penilaian dilakukan guru untuk mengukur penguasaan peserta didik

dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman,

penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (Kunandar, 2013).

Kurikulum yang diimplementasikan di Indonesia saat ini yaitu Kurikulum 2013.

Kunandar (2013) kurikulum 2013 menganut pembelajaran yang dilakukan guru

dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran disekolah,

kelas dan masyarakat dan pengalaman belajar langsung perserta didik sesuai

dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal peserta didik.

Kurikulum 2013 dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Kosasih

(2016) Pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam pembelajaran yang

mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa dengan pengalaman belajar

yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang meraka peroleh

berdasarkan kesadaran dan kepentingan sendiri dalam proses pembelajaran peserta

didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-

tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dengan berbagai teknik, menganalisis data, meyimpulkan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan".


17

Kurniasih (2014:33) menyatakan,

Tujuan pembelajaran pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan


pendekatan saintifik yaitu untuk meningkatkan kemampuan intelek,
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, untuk membentuk
kemampuan siswa dalam rnenyelesaikan suatu masalah secara sistematik,
terciptanya kondisi pembetajaran dirnana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan, diperolehnya hasil belajar yang tinggi, untuk
melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide khususnya datam menulis
artikel ilmiah dan untuk mengembangkan karakter siswa.
Dari paparan sebelumnya, disumpulkan bahwa Kurikulum yang

diimplementasikan di Indonesia saat ini yaitu Kurikulum 2013 yang menganut

pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang dikembangkan

berupa kegiatan pembelajaran disekolah, kelas dan masyarakat dan pengalaman

belajar langsung perserta didik dengan pendekatan saintifik didalam pembelajaran

yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa dengan pengalaman

belajar yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sintaks pendekatan

saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum dalam tabel

berikut.
Tabel 2.2
Tabel Sintaks Pembelajaran Saintifik
(Kurniasih 2014:53)

Pendekatan Saintifik Kegiatan Belajar Kompetensi yang


yang terkait Dikembangkan

Mengamati. mengamati dengan indra Melatih kesungguhan,


(membaca, mendengar, ketelitian, mencari
menyimak, melihat, informasi
menonton, dan sebagainya)
dengan alat atau tanpa alat.
18

Pendekatan Saintifik Kegiatan Belajar Kompetensi yang


yang terkait Dikembangkan

Menanya. Mengajukan pertanyaan Mengembangkan rasa


tentang informasi yang tidak ingin tahu.
paham
Mengumpulkan Melakukan eksperimen, Mengembangkan
informasi. membaca, mengamati objek, sikap teliti, jujur,
wawancara nara sumber sopan, menghargai
pendapat orang lain.
Mengasosiasi. Mengolah informasi yang Mengembangkan
sudah dikumpulkan. sikap teliti,
kemampuan berpikir
induktif serta deduktif.
Mengkomunikasikan. Menyampaikan hasil Mengembangkan
pengamatan, simpulan. sikap jujur, teliti,
mengungkapkan
pendapat, berbahasa
yang baik

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang telah dilakukan oleh Apriani (2017) diperoleh hasil thitung

sebesar 3,636 Sedangkan, ttabel sebesar 1,68 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini

berarti, thitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel). Dilihat dari hasil perolehan rata-

rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 24,77 lebih besar dari rata-rata hasil

belajar kelompok kontrol yaitu 14,69. Dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita berpengaruh positif

terhadap hasil belajar siswa. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

adalah terletak pada model pembelajaran yang diterapkan. Sedangkan perbedaan

dari penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu mata pelajaran, kelas yang
19

dipilih, sekolah atau gugus yang diteliti pada penelitian ini adalah SD Gugus III

Kecamatan Mengwi.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2014) diperoleh hasil rerata

post test kelompok eksperimen adalah 76,68 dan kelompok control adalah 67,61.

Uji hipotesis dilakukan pada skor post test dengan hasil yaitu, thitung (4,92) > ttabel

(2,00). Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran TAI (Team

Assisted Individualization) berbantuan media peta konsep dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional Kelas V, maka dapat direkomendasikan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)

berbantuan media peta konsep dapat digunakan sebagai alternatif model

pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar. Persamaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini adalah terletak pada media pembelajaran dan mata

pelajaran yang digunakan. Sedangkan perbedaan dari penelitian tersebut dengan

penelitian ini yaitu, model pembelajaran, kelas dan sekolah atau gugus yang diteliti

pada penelitian ini adalah SD Gugus III Mengwi.

2.3 Kerangka Berpikir


Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa dan dilaksanakan pada tingkat operasional di kelas.

Model pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran dengan

teknik bertanya pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam

sebuah permainan yang menarik, yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball
20

Throwing), yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Keunggulan model

pembelajaran Snowball Throwing adalah suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada

siswa lain, siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir karena diberikan kesempatan untuk membuat soal serta diberikan pada

siswa lain dan ketiga aspek kognitif, afektif serta psikomotor dapat tercapai. Model

pembelajaran Snowball Throwing dapat digambarkan bahwa siswa lebih berperan

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga kompetensi pengetahuan siswa menjadi

lebih meningkat dan melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang

lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.

Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing merupakan strategi yang

cocok untuk diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran

PKn, selain itu pemilihan model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan

anak pada usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain.

Pada model pembelajaran Snowball Throwing ini dapat terlaksana dengan

menarik dan efektif, model ini dapat divariasikan dengan menggunakan media.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membantu menarik perhatian

siswa dan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah

satu media pembelajaran yang dapat diaplikasikan dengan model pembelajaran

Snowball Throwing adalah peta konsep. Peta konsep merupakan ilustrasi grafis

konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal dihubungkan ke

konsep lain pada kategori yang sama. Dengan menggunakan peta konsep, siswa

dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih
21

bermakna. Pembelajaran PKn adalah salah satu pelajaran yang memiliki peran

penting dalam dunia pendidikan dan dibelajarkan pada semua jenjang pendidikan.

Dibelajarkannya PKn kepada semua peserta didik dimaksudkan sebagai suatu

proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik dan membentuk manusia seutuhnya dalam pembentukan karakter

bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang

menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang

berlandaskan pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing merupakan

strategi yang cocok untuk diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah dalam

pembelajaran PKn, selain itu pemilihan model pembelajaran ini didasarkan atas

perkembangan anak pada usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain. Dengan

menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan

mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Dari ke unggulan model

pembelajaran Snowball Throwing dan peta konsep pembelajaran PKn akan lebih

menarik dan bermakna pada siswa pada proses pembelajaran sehingga materi yang

akan diberikan tersampaikan dengan baik. Penelitian ini didukung oleh Apriani

(2017) diperoleh hasil perolehan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

adalah 24,77 lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yaitu 14,69.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan

masalah realita berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian

yang telah dilakukan oleh Dewi (2014) diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen adalah 76,68 lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelompok control
22

adalah 67,61. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil

belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran TAI (Team Assisted

Individualization) berbantuan media peta konsep dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional Kelas V, maka dapat direkomendasikan bahwa model

pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan media peta

konsep dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran pada mata

pelajaran PKn di Sekolah Dasar. Berdasakan pemaparan dan penelitian pendukung

tersebut, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung

secara efektif dan dapat menumbuhkan semangat, partisipasi, dan keaktifan siswa

di dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari uraian tersebut secara teoretis

penerapan inovasi pembelajaran yaitu model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep, diduga berpengaruh terhadap kompetensi

pengetahuan PKn siswa.

2.4 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan uraian pada latar belakang, kajian teori dan kerangka berpikir

dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu terdapat perbedaan

yang signifikan kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta

konsep dan yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional siswa

kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.


23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Gugus III Mengwi. Pemilihan SD ini

sebagai tempat penelitian dengan alasan di SD Gugus III Mengwi sudah

menerapkan Kurikulum 2013 dan belum pernah diadakan penelitian dengan

menerapkan model Snowball Throwing berbantuan media peta konsep.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sempidi dan SD Negeri 3

Sempidi yang dimulai dari tanggal 4 April 2018. Dengan rincian jadwal pertemuan

penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.1
Jadwal Penerapan RPP di Kelompok Kelas Eksperimen dan Kontrol
(Sumber: Hasil Pelaksanaan Penelitian)

Kelas IV SD Kelas IV SD
Negeri 3 Sempidi Negeri 2 Sempidi
No. Kegiatan
Sebagai Kelompok Sebagai Kelompok
Eksperimen Kontrol
1 Pretest 5 April 2018 5 April 2018
RPP Tema 9, Sub Tema 1,
2 6 April 2018 7 April 2018
Pembelajaran 6
RPP Tema 9, Sub Tema 2,
3 10 April 2018 12 April 2018
Pembelajaran 2
RPP Tema 9, Sub Tema 2,
4 17 April 2018 20 April 2018
Pembelajaran 4
RPP Tema 9, Sub Tema 2,
5 23 April 2018 26 April 2018
Pembelajaran 6
6 RPP Tema 9, Sub Tema 3, 8 Mei 2018 11 Mei 2018
24

Kelas IV SD Kelas IV SD
No Kegiatan Negeri 3 Sempidi Negeri 2 Sempidi
Sebagai Kelompok Sebagai Kelompok
Eksperimen Kontrol
Pembelajaran 2
RPP Tema 9, Sub Tema 3,
7 14 Mei 2018 16 Mei 2018
Pembelajaran 4
8 Posttest 18 Mei 2018 19 Mei 2018

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan jenis penelitian quasy

exsperiment. Sugiyono (2012:114), menyatakan “quasy exsperiment mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. Desain

eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Equivalent

Control Group Design. Pada penelitian bentuk ini, biasanya digunakan pada

eksperimen yang menggunakan kelas yang sudah dibentuk dan tidak melakukan

pengacakan individu. Dalam rancangan ini, ada dua kelompok yaitu kelompok

mendapat perlakuan dan kelompok sebagai kelompok kontrol. Desain ini

melibatkan 2 kelas yakni kelas yang diberi perlakuan dengan penerapan Model

Snowball Throwing berbantuan peta konsep sebagai kelas eksperimen dan kelas

yang menggunakan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol.

Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Rancangan

penelitian “Nonequivalent Control Group Design”


25
O1 X O2
------------------------
O3 O4

(Dantes, 2012:97)

Keterangan :
O1 = kelompok eksperimen sebelum ada perlakuan
O2 = kelompok eksperimen setelah ada perlakuan
O3 = kelompok kontrol sebelum ada perlakuan
O4 = kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan
X = Perlakuan (treatment) dengan model pembelajaran Snowball Throwing

Pretest diberikan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kemudian peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model Snowball

Throwing berbantuan peta konsep pada kelompok eksperimen dan memberikan

model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Setelah diberikan

perlakuan, dilakukan posttest untuk mengetahui kompetensi pengetahuan.

“Pemberian pra tes biasanya digunakan untuk mengukur equivalensi atau

penyeteraan kelompok” (Dantes, 2012:97). Berdasarkan hal tersebut, maka dalam

penelitian ini pra test digunakan untuk menyetarakan kelompok. Teknik yang

digunakan dalam penyetaraan kelompok adalah dengan uji t.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini untuk menemukan subjek penelitian langkah awal

dalam penelitian ini adalah menentukam populasi yang akan diteliti. “populasi

merupakan keseluruhan objek, orang, peristiwa, atau sejenisnya yang menjadi

perhatian dan kajian dalam penelitian”. bahwa populasi itu merupakan kelompok
26

yang lebih besar jumlahnya dan biasa yang dipakai untuk menggeneralisasi hasil

penelitian. Setyosari, (2015:221).

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek/subjek

yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dijadikan sumber data dalam suatu penelitian.

Populasi dari penelitian ini adalah kelas IV di SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran

2017/2018. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 292 orang. Dengan rincian

sebagai berikut.

Tabel 3.2
Komposisi populasi siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran
2017/ 2018. (UPT III Mengwi)
No Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa
1 SDN 1 Sempidi IV A 30
IV B 28
2 SDN 2 Sempidi IV 29
IV A 24
3 SDN 3 Sempidi
IV B 22
4 SDN 1 Sading IV 42
5 SDN 2 Sading IV 35
6 SDN 3 Sading IV 38
7 SDN 4 Sading IV 44
TOTAL 292

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari kepala sekolah dan guru

kelas IV di SD Gugus III Mengwi setara karena pengelompokan siswa di dalam

kelas IV dari 7 sekolah setara secara akademik serta tidak terdapat kelas unggulan

karena siswa memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah dibagi secara merata

dimasing-masing kelas.
27

3.3.2 Sampel Penelitian

Pemilihan teknik sampel dalam penelitian diperlukan sebab dipandang

mewakili dari seluruh populasi sampel. “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiono, 2012:62). Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu

“pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi” (Sugiono, 2012:64).

Teknik sampel ini dalam penarikan sampel menggunakan teknik random

atau mengacak. Mengacak untuk menentukan kelompok yang akan dijadikan

sampel dengan menggunakan undinan kertas berisikan nama kelas di masing-

masing sekolah, pengambilan undian dilakukan secara acak dengan mengambil 2

undian tanpa mengembalikan undian pertama yang diambil. tahapan yang akan

dilakukan pertama pada saat pemberian soal pretest pada siswa-siswi SDN 2

Sempidi dan siswa-siswi SDN 3 Sempidi. Hasil pretest siswa-siswi SDN 2

Sempidi dan siswa-siswi SDN 3 Sempidi tersebut akan dilakukan analisis uji

prasyarat normalitas dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov dan homogenitas untuk

mencari homogen pada kelas IV SDN 2 Sempidi dan siswa-siswi SDN 3 Sempidi.

Setelah data hasil pretest memenuhi uji prasyarat maka akan dilanjutkan

dengan uji-t untuk menguji apakah kelompok tersebut setara atau tidak. dengan uji

T untuk mencari Ho yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi

pengetahuan PKn yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing berbantuan media peta konsep dan yang dibelajarkan menggunakan


28

pembelajaran konvensional siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran

2017/2018. Jika hasilnya keseteraan 2 SD tersebut dan berdasarkan hasil uji-t yang

Pada kriteria pengujian uji-t, jika thitung ttabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga kelompok tidak setara. Jika thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak sehingga kelompok setara, di mana ttabel didapat dari tabel distribusi t pada

taraf signifikan (  ) 5% dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 - 2 (28 + 29 - 2 = 51)

diperoleh bahwa kedua kelompok setara dengan hasil analisis menunjukkan nilai

thitung = 0,956, untuk dk = (n1+n2)-2 = 51 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel

= 2.000 sehingga thitung < ttabel maka H0 diterima sehingga kedua kelompok setara

maka ttabel adalah 2.000. Karena thitung ttabel, (0,956 < 2.000) maka H0 diterima dan

Ha ditolak sehingga kelompok setara. Hasil penyetaraan dengan menggunakan uji-t

terlampir.

Setelah hasilnya dinyatakan setera kemudian dilanjutkan dengan

pengundian kelas. Undian pertama sebagai kelas eksperimen yaitu SDN 3 Sempidi

dan undian kedua sebagai kelas kontrol yaitu SDN 2 Sempidi

3.4 Kontrol Validitas Internal dan Eksternal

3.4.1 Validitas Internal

Validitas internal menyangkut tingkat kualitas ketepatan pengendalian

aspek fisik-psikologis pelaksanaan penelitian dan penggunaan istrumen dalam

penelitian (Dantes, 2017).


29

a. Karakteristik Subjek

Pemilihan sampel penelitian, baik secara kelompok maupun

perorangan dapat menghasilkan sampel yang tidak homogen, tetapi memiliki

keterkaitan dengan variabel yang diteliti (Dantes, 2017). Pengaruh ini dapat

diatasi dengan pengujian kesetaraan dari kelompok kelas yang nantinya

menjadi sampel penelitian.

b. Testing

Pemberian tes sebelum perlakuan dapat menyebabkan practice effect,

yaitu subjek sadar dengan apa yang diinginkan oleh peneliti dan

mempengaruhi respon subjek (Dantes, 2017). Ancaman ini dapat diatasi

dengan menganalisis skor perolehan yang ternormalisasikan (gain score

normalization).

c. Kematangan (Maturaty)

Menurut Dantes (2017:9) “Perubahan yang terjadi pada subjek karena

pengaruh waktu, bukan disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, dapat

mempengaruhi hasil eksperimen”. Pengendalian terhadap pengaruh ini dapat

dilakukan dengan menggunakan kelompok sampel yang memiliki tingkat

perkembangan yaitu tingkat kelas IV, serta pelaksanaan penelitian tidak

dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

d. Implementasi (Implementer Effect)

Ancaman ini berkaitan dengan adanya harapan implementer terhadap

suatu kelompok untuk diberi perilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
30

peneliti (Dantes, 2017). Pengaruh ini dapat diatasi dengan menyamakan

kemampun implementer yang keduanya lulusan Strata 1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, serta proses pembelajaran pada sampel penelitian memiliki

kesamaan buku tema, kompetensi dasar, indikator serta instrumen

pengumpulan data.

3.4.2 Validitas Eksternal

Validitas ini berkaitan dengan menyangkut tingkat kerepresentatifan hasil

penelitian digeneralisasikan pada populsainya (Dantes, 2017). Berikut yang

merupkan validitas eksternal.

a. Interaksi antara Seleksi Subjek dengan Perlakuan

Ancaman ini berkaitan dengan sejauh mana hubungan yang terjadi

dapat digeneralisasi terhadap subjek penelitian (Dantes, 2017). Pengaruh ini

dapat diatasi dengan penarikan sampel dengan teknik random sampling dan

penyetaraan kelompok.

b. Interaksi Sejarah dengan Perlakuan

Ancaman ini menjawab pertanyaan, dalam rentang waktu berapa lama

suatu hubungan kausal yang terjadi dapat digeneralisasikan? (Dantes, 2017).

Waktu yang dimaksudkan mengacu pada waktu lampau hingga waktu akan

dating. Ancaman ini dapat diatasi selama karakteristik subjek tidak berubah

dan subjek yang diteliti sudah setara.


31

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan adalah data tentang kompetensi pengetahuan PKn

siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi. Untuk mengumpulkan data kompetensi

pengetahuan tersebut digunakan metode tes. Agung (2014:92) menyatakan

“metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah cara memperoleh data yang

berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau sekelompok

orang yang dites (testee), dan dari tes dapat menghasilkan suatu skor (interval)”.

Maka tes adalah suatu pengukuran yang bersifat objektif yang digunakan untuk

mengukur dan menilai.

3.5.1 Instrumen Variabel Terikat


3.5.1.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian menjelaskan makna dari variabel yang

akan diteliti dalam penelitian sebagai pemahaman terhadap variabel penelitian.

a. Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Peta Konsep

Model Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model

pembelajaran pengembangan dari model pembelajaran diskusi dan

merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif dengan teknik

bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan

yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik, yaitu saling

melemparkan bola salju (Snowball Throwing), yang berisi pertanyaan

kepada sesama teman dan berbantukan media peta konsep digunakan untuk

memudahkan memahami materi pembelajaran sehingga mencapai tujuan

pembelajaran yang efektif.


32

b. Kompetensi Pengetahuan PKn

Kompetensi pengetahuan PKn merupakan perubahan perilaku siswa

dalam pemahaman pengetahuan faktual materi PKn yang meliputi

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan

menciptakan untuk mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa

Indonesia seperti nilai, sikap dan kepribadian sesuai Pancasila, UUD 1945,

serta cinta tanah air. Pengukuran kompetensi pengetahuan PKn berpatokan

pada pemahaman konsep yang faktual dari siswa tetang materi pembelajaran

yang diberikan dengan pengukuran tercapaiannya menggunakan istrumen tes

pada akhir perlakuan.

3.5.1.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pembuatan instrumen penelitian berupa tes objektif pilihan ganda biasa

harus disesuaikan dengan indikator pembelajaran agar dapat membuktikan

ketercapaian dari tujuan pembelajaran. Hal tersebut berkaitan dengan validitas isi

suatu instrumen yang mencakup ketepatan instrumen terhadap materi yang akan

diteliti. Kisi-kisi dalam penelitian ini untuk mengukur kompetensi pengetahuan

PKn seperti berikut:


33

Tabel 3.3
Kisi-kisi Istrumen Kompetensi Pengetahuan PKn
(Sumber: Observasi dan konsultasi dengan dosen pembimbing)

Kompetensi Jenjang Kognitif Bentuk Nomor Jumlah


Indikator
Dasar C1 C2 C3 C4 Soal Soal Soal
3.2 3.2.1 Menjelaskan PGB
Mengidentifikasi kewajiban dan √ 1, 5 2
pelaksanaan hak.
kewajiban dan 3.2.2 Mengidentifika PGB
14, 18,
hak sebagai si kewajiban √ 3
42
warga dan hak.
masyarakat 3.2.3 Mengidentifika PGB
dalam si kewajiban
2, 6,
kehidupan dan hak √ 4
sehari-hari 10, 43
terhadap
lingkungan.
3.2.4 Mengidentifika PGB
si kewajiban
35, 36,
dan hak √ 4
44, 49
terhadap
keluarga.
3.2.5 Menentukan PGB
3, 7,
pelaksanaan
15, 19
kewajiban dan √ 7
37, 38,
hak terhadap
45
sekolah.
3.2.6 Menjelaskan PGB
kewajiban dan 9, 13,
√ 4
hak sebagai 17, 41
warga negara.
3.2.7 Menentukan PGB
pelaksanaan
11, 17,
kewajiban dan
√ 23, 27, 6
hak yang tepat
31, 46
sebagai warga
negara.
3.2.8 Menganalisis PGB
pelaksanaan 4, 8,
kewajiban dan 12, 16,
√ 7
hak terhadap 20, 24,
keberadaan 50
sumber daya
34

Kompetensi Jenjang Kognitif Bentuk Nomor Jumlah


Indikator
Dasar C1 C2 C3 C4 Soal Soal Soal
alam.
3.2.9 Mengidentifika PGB
si kewajiban
dan hak 21, 25,
√ 3
terhadap 47
sumber daya
air.
3.2.10 Menjelaskan PGB
pelaksanaan
kewajiban dan 22, 26,
√ 3
hak terhadap 30
sumber daya
air.
3.2.11 Mengidentifika PGB
si usaha-usaha
terhadap
29, 33,
kewajiban dan √ 4
34, 48
hak pelestarian
sumber daya
alam
3.2.12 Menjelaskan
akibat tidak
32, 39,
melaksanakan √ 3
40
kewajiban dan
hak.

3.5.1.3 Pengujian Instrumen Penelitian

a. Validitas Butir

Butir item soal dapat dikatakan telah valid, apabila memilki

kesesuaian dengan skor totalnya. Tujuan validitas item adalah untuk

menentukan dapat atau tidaknya suatu soal tersebut membedakan kelompok

dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan kelompok tersebut.

Validitas butir soal objektif pilihan ganda dilakukan dengan rumus koefisien

korelasi point biserial (rpbi) sebagai berikut.


35

𝑀𝑝 −𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 = [ ] (√𝑞 )
𝑆𝐷𝑡

(Sumber: Sudijono, 2011:185)

Keterangan:

rpbi = Koefisien korelasi point biserial


Mp = Rata–rata skor untuk menjawab benar
Mt = Skor rata-rata dari skor total
SDt = standar deviasi (simpangan baku) skor total
P = proporsi yang menjawab benar
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
(p = )
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Q = proporsi yang menjawab salah (1–p)

Dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka dapat diputuskan valid atau

tidaknya suatu instrument dengan membandingkan nilai rpbi dengan rtabel. Jika

rpbi > rtabel berarti valid dan jika rpbi < rtabel berarti tidak valid. Perhitungan

yang dilakukan berdasarkan jumlah responden dengan taraf signifikansi 5%

maka diperoleh rtabel = 0,279. Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 50 butir

tes yang diujikan diperoleh hasil 30 butir tes yang valid dan 20 butir tes yang

tidak valid. Nomor butir tes yang dinyatakan valid dan tidak valid disajikan

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4
Tabel Butir Tes Valid dan Tidak Valid
(Sumber: Hasil Uji Instrumen)

Status Nomor Butir Tes


Valid 4,6,8,9,10,11,13,14,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,28,31,32
,34,41,42,43,44,45,48,49,50
Tidak Valid 1,2,3,5,7,12,15,17,27,29,30,33,35,36,37,38,39,40,46,47
36

b. Uji Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabilitas baik jika hasil tetap. Menurut

Setyosari (2015) “Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas, jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg). Uji reliabilitas dilakukan terhadap

butir soal yang valid saja, dengan demikian uji reliabilitas bisa dilakukan

setelah dilakukan uji validitas. Untuk tes objektif pilihan ganda biasa

menggunakan rumus Kuder dan Richardson ke-20 (KR-20) sebagai berikut.

𝑛 𝑆 2 −∑ 𝑝 𝑞
𝑟 = ( ) ( 𝑡 2 𝑖 𝑖)
𝑛−1 𝑆𝑡

(Arikunto, 2015:115)

Keterangan

R : reliabilitas tes secara keseluruhan


pi : proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar
qi : proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah
(qi=1 – pi)
𝑆𝑡2 : varian skor total
∑piqi : jumlah hasil perkalian antara p dan q
N : banyaknya item/soal

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 30 butir tes yang dinyatakan

valid dan memiliki daya pembeda cukup, baik dan sangat baik, maka

diperoleh r hitung = 0,879 > r tabel = 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan

tersebut, maka tes objektif tipe pilihan ganda biasa pada penelitian ini

memiliki korelasi tinggi dan interpretasi reliabilitas kriteria sangat tinggi.

Hasil perhitungan reliabilitas tes selengkapnya terlampir.


37

c. Uji Daya Pembeda

Kemampuan siswa untuk menjawab sebuah soal tentulah

berbeda,Menurut Arikunto (2015:226) mengatakan bahwa, daya pembeda

soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang

pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Tinggi atau rendahnya tingkat daya pembeda suatu butir soal dinyatakan

dengan indeks daya pembeda (DP).

Untuk menentukan kelompok atas dan kelompok bawah adalah dengan

mengambil masing-masing 27% dari jumlah sampel untuk kelompok atas

dan kelompok bawah. Proses penentuan kelompok atas dan kelompok

bawah dari testee adalah dengan cara mengurutkan skor setiap testee, dari

skor tertinggi sampai skor terendah. Kemudian diambil 27% kelompok atas

dan 27% kelompok bawah dengan penentuan sebagai berikut.

Kelompok Atas = Jumlah Testi × 27%

= 50 × 27%

= 13,5 (diambil 14 orang untuk kelompok atas)

Kelompok Bawah = Jumlah Testi × 27%

= 50 ×27%

= 13,5 (diambil 14 orang untuk kelompok bawah)

Berikut rekapan hasil analisis uji daya pembeda instrumen dapat

dilihat pada tabel.


38

Tabel 3.5
Rekapitulasi Uji Daya Beda Tes
(Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen)
Besar Daya
No Kriteria Nomor Butir Tes Jumlah
Pembeda
1. 1,2,3,5,7,12,15,17,27,29,30,33, 20
0,00 – 0,20 Buruk
35,36,37,38,39,40,46,47
2. 21, 31 2
0,21 – 0,40 Cukup
3. 4,6,8,9,11,14,16,18,19,20,22, 24
0,41 – 0,70 Baik 23,24,25,26,28,32,34,41,42,45,
48,49,50
4. 10, 13, 43, 44 4
0,71 – 1,00 Sangat Baik
Total 50

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran yang baik memperhatikan kategori soal. Arikunto

(2015) menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran yang dicari ialah tingkat

kesukaran butir tes dan perangkat tes dengan rumus sebagai berikut.

𝐵
𝑃=
𝐽𝑆

(Arikunto, 2015:223)

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tingkat Kesukaran Perangkat Tes

∑𝑝
𝑃𝑝 =
𝑛

(Sumber: Agung, 2014:88)


39

Keterangan :
Pp : Tingkat kesukaran perangkat tes
P : Tingkat kesukaran tiap butir
n : Banyaknya butir tes

Tabel 3.6
Indeks Kesukaran (Arikunto 2015: 223)
Indeks Kesukaran
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.

Tabel 3.7
Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
(Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen)
IK Nomor Butir Tes
Mudah 6,8,13,21,26,32,41,42,50
Sedang 4,9,10,11,14,16,18,19,20,22,23,24,25,28,31,34,43,44,45,48,49
Sukar -

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode atau teknik analisis data merupakan statistik yang membahas cara-

cara penggunaan statistik salah satunya untuk keperluan penelitian. Penelitian ini

menggunakan data gain skor yang dinormalisasi dari hasil pretest dan hasil

posttest sampel penelitian. Nilai pretest dan posttest didapatkan dari dua kelompok

kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang nantinya menjadi sampel

penelitian. Analisis hasil pretest dan posttest sesuai dengan analisis yang

dipergunakan, dengan terlebih dahulu data yang didapat dari dua kelompok

tersebut dicari gain skor dinormalisasi dengan menggunakan rumus gain skor

sebagai berikut.

𝐺𝑎𝑖𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐺𝑆𝑛 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
40

(Sumber: Dantes, 2017:126)

Keterangan :

GSn : Gain score yang dinormalisasi


Gain Skor : Selisih skor pretest dan skor posttest
Skor Max : Skor maksimal
Skor pretest : Skor pretest
Analisis data kuantitatif yang akan dipergunakan ialah statistik deskriptif

dan statistik inferensial, untuk rumus dan penggunaannya akan dijabarkan sebagai

berikut.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Perlunya penyampaian secara deskripsi data hasil dari penelitian yang

sudah dilakukan. Penyampaian tersebut dapat menggunakan analisis statistik, yaitu

analisis statistik deskriptif. Agung (2014:110) juga berpendapat analisis statistik

deskriptif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan

menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik,

angka rata-rata, median, modus, mean, dan standar deviasi, untuk menggambarkan

suatu objek/variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum.

3.6.1.1 Menghitung Rata-rata (Mean)

“Rata-rata (mean, average) diperoleh atau dihitung dengan cara

menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh dan membaginya dengan jumlah

subjek (jumlah skor)” (Setyosari, 2015:251). Rumus untuk menentukan rata-rata

(mean) sebagai berikut:

∑𝑋
𝛸=
𝑁

(Setyosari, 2015:251)
41

Keterangan :
X = rata-rata
ΣX = Jumlah skor keseluruhan
N = Jumlah individu

3.6.1.2 Menghitung Standar Deviasi dan Varians

Setyosari (2015:252) menyatakan “Standar deviasi (s) adalah suatu ukuran

persebaran atau dispersi skor-skor”. Rumus untuk menghitung standar deviasi (s)

data bergolong sebagai berikut.

∑(𝑋 − 𝑋̅)2
𝑠= √
𝑁−1
(Setyosari, 2015:252)
Keterangan:
s = standar deviasi
X = skor
X = rata-rata
N = banyaknya data

Varians adalah suatu angka yang menunjukkan ukuran variabilitas yang

dihitung dengan jalan mengkuadratkan standar deviasi. Sesuai dengan rumus

standar deviasi, rumus untuk menghitung varians sebagai berikut.

∑(𝑋 − 𝑋̅)2
𝑠2 =
𝑁−1

(Sumber: Setyosari, 2015:258)


Keterangan:
𝑠 2 = standar deviasi
X = skor
X = rata-rata
n = banyaknya data

3.6.2 Statistik Inferensial

Metode analisis statistik inferensial adalah “suatu cara pengolahan data

yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik inferensial untuk


42

menguji suatu hipotesis penelitian diajukan peneliti, dan kesimpulan ditarik

berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis” (Agung, 2014:110).

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas sebaran data dipergunakan untuk mengetahui apakah data

sampel yang diambil berdistribusi normal atau data tersebut signifikan dengan

populasi dimana sampel tersebut diambil. Untuk membuktikan bahwa data tersebut

berdistribusi normal ataupun tidak dapat dibuktikan dengan melakukan uji

normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov sesuai tabel uji normalitas sebagai

berikut.

Tabel 3.8
Uji Normalitas dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov
(Sumber: Dantes, 2017:38)
43

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut

berdistribusi normal. Uji homogenitas varians dilakukan dengan uji F sebagai

berikut.

268.17
F= = 1.43
187.19

Kriteria dalam pengujian ini didapatkan hasil jika F hitung (1.43) <

F tabel (1.91), maka kedua kelompok homogen.

3.7 Hipotesis Statistik

Uji hipotesis baru bisa dilakukan jika data yang didapat sudah diuji dengan

uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas. Pada penelitian ini dirumuskan

hipotesis sebagai berikut.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan PKn yang

dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep dan yang dibelajarkan menggunakan

pembelajaran konvensional siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun

Ajaran 2017/2018.

Sedangkan untuk hipotesis yang akan diuji sebagai berikut,

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan PKn

yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing berbantuan media peta konsep dan yang dibelajarkan

menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IV SD Gugus III

Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.


44

Atau dapat ditulis sebagai berikut

Ha : 𝜇1 ≠ 𝜇2

Ho : 𝜇1 = 𝜇2

Keterangan
𝜇1 : rata-rata kompetensi pengetahuan PKn kelompok siswa dibelajarkan
melalui model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta
konsep.
𝜇2 : rata-rata kompetensi pengetahuan PKn kelompok siswa dibelajarkan
secara konvensional (Saintifik).

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji perbedaan mean (Uji-t).

Jumlah anggota sampel penelitian ini n1 ≠ n2 dan varian homogen, maka digunakan

uji-t dengan rumus polled varians sebagai berikut.

X1  X 2
t
(n1  1) s12  (n2  1) s 22 1 1
  
n1  n2  2  n1 n2 
(Sugiyono, 2012:273)

Keterangan
X1 : Rata-rata gain score ternormalisasi kelas eksperimen
X2 : Rata-rata gain score ternormalisasi kelas kontrol
𝑠12 : Varian kelompok eksperimen
𝑠22 : Varian kelompok kontrol
𝑛1 : Jumlah kelompok eksperimen
𝑛2 : Jumlah kelompok kontrol

Kriteria yang dipergunakan adalah jika harga thitung ≤ ttabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, dan jika harga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Pada taraf signifikan 5% dengan dk = n1+n2-2.


45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Penelitian perlu menyajikan hasil analisis dalam bentuk deskripsi data variabel

terikat yang berupa tabel distribusi frekuensi, histogram atau yang lainnya dan

dilengkapi dengan interpretasi data disesuaikan dengan desain penelitian. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu : (1) data

kompetensi pengetahuan PKn kelompok kelas eksperimen, (2) data kompetensi

pengetahuan PKn kelompok kelas kontrol.

4.1.1 Data Kompetensi Pengetahuan PKn Kelompok Eksperimen

Kelas IV A SDN 3 Sempidi sebagai kelas eksperimen setelah 6 kali

penerapan RPP, pengukuran kompetensi pengetahuan PKn dari siswa melalui posttest

dan kemudian dicari nilai Gain skor yang dinormalisasi. Hasil gain skor yang

dinormalisasi dari kompetensi pengetahuan PKn siswa terlampir. Nilai gain skor

yang dinormalisasi dari kompetensi pengetahuan PPKn siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1
Nilai Gain Skor Dinormalisasi Kelompok Kelas Eksperimen

Kode Kode Kode Kode


GSn GSn GSn GSn
Siswa Siswa Siswa Siswa
E1 0,43 E7 0,00 E 13 0,36 E 19 0,67
E2 0,47 E8 0,50 E 14 0,71 E 20 0,36
E3 0,43 E9 0,00 E 15 0,17 E 21 0,25
E4 0,54 E 10 0,50 E 16 0,50 E 22 0,50
46

Kode Kode Kode Kode


GSn GSn GSn GSn
Siswa Siswa Siswa Siswa
E5 0,58 E 11 0,25 E 17 0,33 E 23 0,50
E6 0,47 E 12 0,50 E 18 0,75 E 24 0,13

Mendeskripsikan data gain skor kelompok kelas eksperimen dilakukan dengan

mencari Mean, Standar Deviasi dan Varians dari data yang diperoleh. Untuk deskripsi

data kelompok kelas eksperimen sebagai berikut.

a. Mean (M)

Nilai rata-rata dipergunakan untuk mendeskripsikan data kompetensi

pengetahuan PKn siswa pada tabel PAN skala 5. Nilai rata-rata kelompok

kelas eksperimen dicari dengan cara sebagai berikut.

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tunggal Mean

Skor Frekuensi
f.X
(X) (f)
0 2 0,00
0,13 1 0,13
0,17 1 0,17
0,25 2 0,50
0,33 1 0,33
0,36 2 0,72
0,43 2 0,86
0,47 2 0,94
0,5 6 3,00
0,54 1 0,54
0,58 1 0,58
0,67 1 0,67
0,71 1 0,71
0,75 1 0,75
Jumlah N = 24 ∑ 𝑓𝑋 = 9,9
47

∑ 𝑓𝑋 9,9
𝑀= = = 0,4125
𝑁 24

b. Standar Deviasi

Penghitungan standar deviasi juga dipergunakan untuk

mendeskripsikan data kompetensi pengetahuan PKn siswa pada tabel PAN

skala 5. Untuk penghitungan standar deviasi kelompok kelas eksperimen

dicari dengan cara sebagai berikut.

Tabel 4.3
Tabel Kerja Menghitung Standar Deviasi dan Varians

No. Kode Siswa Xi (Xi - X ) (Xi - X )2


1 E7 0,00 -0.4125 0.1702
2 E9 0,00 -0.4125 0.1702
3 E24 0,13 -0.2825 0.0798
4 E15 0,17 -0.2425 0.0588
5 E11 0,25 -0.1625 0.0264
6 E21 0,25 -0.1625 0.0264
7 E17 0,33 -0.0825 0.0068
8 E13 0,36 -0.0525 0.0028
9 E20 0,36 -0.0525 0.0028
10 E1 0,43 0.0175 0.0003
11 E3 0,43 0.0175 0.0003
12 E2 0,47 0.0575 0.0033
13 E6 0,47 0.0575 0.0033
14 E8 0,50 0.0875 0.0077
15 E10 0,50 0.0875 0.0077
16 E12 0,50 0.0875 0.0077
17 E16 0,50 0.0875 0.0077
18 E22 0,50 0.0875 0.0077
19 E23 0,50 0.0875 0.0077
20 E4 0,54 0.1275 0.0163
21 E5 0,58 0.1675 0.0281
22 E19 0,67 0.2575 0.0663
23 E14 0,71 0.2975 0.0885
24 E18 0,75 0.3375 0.1139
Jumlah 9,9 0,91
48

No. Kode Siswa Xi (Xi - X ) (Xi - X )2


Mean 0.4125
∑(𝑋 − 𝑋̅)2 0,91
𝑠=√ =√ = √0,03956 = 0,1988
𝑛−1 23

c. Varians Data

Penghitungan Varians dipergunakan untuk analisis statistik

parametrik yang dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Penghitungan

Varians data kelompok kelas eksperimen dicari dengan cara sebagai berikut.

∑(𝑋 − 𝑋̅)2 0,91


𝑠2 = = = 0,03956
𝑛−1 23
Data nilai yang diperolah di kelompok kelas eksperimen

dideskripsikan sebagai berikut.

Tabel 4.4
Deskripsi Data Gain Skor Kelompok Kelas Eksperimen

Mean 0.4125
Standar Deviasi 0,1988
Varians 0,03956

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat mengkategorikan rata-rata

dan standar deviasi pada tabel PAN skala 5 berikut.

Tabel 4.5
Skala Penilaian pada Skala Lima Teoretik

Rentang Hasil Kategori


M + 1,5 SD → M + 3,0 SD 0,67005 → 0,9732 Sangat Baik
M + 0,5 SD →< M + 1,5 SD 0,46795 →< 0,67005 Baik
M – 0,5 SD →< M + 0,5 SD 0,26585 →< 0,46795 Cukup Baik
M – 1,5 SD →< M – 0,5 SD 0,06375 →< 0,26585 Tidak Baik
M – 3,0 SD →< M – 1,5 SD -0,2394 →< 0,06375 Sangat Tidak Baik
49

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh nilai rata-rata gain

skor yaitu 0.4125 . Rata-rata gain skor tersebut kemudian dikonversikan

pada tabel kategori dengan skala lima, sehingga diketahui kompetensi

pengetahuan PKn siswa pada kelompok eksperimen berada pada kategori

cukup baik. Selanjutnya distribusi frekuensi tunggal kompetensi

pengetahuan PKn siswa disajikan pada histogram sebagai berikut.

5
Frekuensi

0
0 0.13 0.17 0.25 0,33 0,36 0,43 0,47 0,5 0,54 0,58 0,67 0,71 0,75
Gain Skor Dinormalisasi

Gambar 4.1
Histogram Gain Skor Kompetensi Pengetahuan PKn
(Sumber: Hasil Penelitian)

4.2 Pengujian Asumsi

Pengujian asumsi pada penelitian ini menggunakan statistik inferensial dengan

uji t (uji hipotesis). Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians

sebagai berikut.
50

4.2.1 Uji Normalitas Sebaran Data Kelompok Kelas Eksperimen

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi

data yang dalam hal ini data kompetensi pengetahuan PKn siswa. Uji normalitas

sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik kolmogorov-

smirnov, dengan kriteria pengujian pada taraf signifikansi 5% yaitu apabila nilai a1

maksimum ≤ nilai tabel kolmogorov-smirnov, maka data berdistribusi normal. Harga

quantil penguji kolmogorov-smirnov pada taraf signifikan 5 % untuk N = 24 adalah

0.269. Berikut disajikan tabel kerja uji normalitas data kelompok kelas eksperimen.

Tabel 4.6
Tabel Kolmogorov-Smirnov Kelompok Kelas Eksperimen

f
X f P KP Z F(z) A1 A2 Rata- Rata 0,41
Kum
0 2 2 0,083 0,083 -2,06 0,0197 0,044 0,064 SD 0,198937
0,13 1 3 0,042 0,125 -1,41 0,0796 0,024 0,045 A1 Max 0,117
0,17 1 4 0,042 0,167 -1,21 0,1138 0,012 0,053 D tabel 0,269
0,25 2 6 0,083 0,250 -0,80 0,2106 0,071 0,039
0,33 1 7 0,042 0,292 -0,40 0,3438 0,090 0,052
0,36 2 9 0,083 0,375 -0,25 0,4008 0,117 0,026
0,43 2 11 0,083 0,458 0,10 0,5400 0,077 0,082
0,47 2 13 0,083 0,542 0,30 0,6185 0,082 0,077
0,5 6 19 0,250 0,792 0,45 0,6745 0,026 0,117
0,54 1 20 0,042 0,833 0,65 0,7433 0,052 0,09
0,58 1 21 0,958 0,875 0,85 0,8036 0,039 0,071
0,67 1 22 0,042 0,917 1,31 0,9044 0,053 0,012
0,71 1 23 0,042 0,958 1,51 0,9342 0,045 0,024
0,75 1 24 0,042 1,000 1,71 0,9563 0,064 0,044

Berdasarkan hasil tabel kerja uji normalitas sebaran data kelompok

eksperimen diperoleh nilai A1 maksimum yaitu 0,117. Nilai tersebut digunakan

sebagai angka penguji normalitas sebaran data pada taraf signifikansi 5% untuk N =

24 diperoleh nilai tabel kolmogorov-smirnov yaitu 0.269 sehingga perbandingan nilai


51

A1 < nilai tabel Kolmogorov Smirnov yaitu 0,117 < 0.269. Berdasarkan hasil tersebut

maka sebaran data kelompok kelas eksperimen berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Normalitas Sebaran Data Kelompok Kelas Kontrol

Uji normalitas sebaran data yang digunakan untuk kelompok kelas kontrol

menggunakan teknik kolmogorov-smirnov, dengan kriteria pengujian pada taraf

signifikansi 5% yaitu apabila nilai a1 maksimum ≤ nilai tabel kolmogorov-smirnov,

maka data berdistribusi normal. Harga quantil penguji kolmogorov-smirnov pada taraf

signifikan 5 % untuk N = 29 adalah 0.246. Berikut disajikan tabel kerja uji normalitas

data kelompok kelas kontrol.

Tabel 4.7
Tabel Kolmogorov-Smirnov Kelompok Kelas Kontrol

f Hasil
X F P KP Z F(z) A1 A2
Kum
0 3 3 0.103448 0.1034 -1.4616 0.071932 0.007 0.032 ̅
𝑿 0.25
0.05 1 4 0.034483 0.1379 -1.1692 0.121153 0.004 0.017 S 0.171051
0.07 1 5 0.034483 0.1724 -1.0523 0.146327 0.003 0.026 A1 Max 0.098
0.1 2 7 0.068966 0.2414 -0.8769 0.190262 0.087 0.051 D tabel 0.246
0.11 1 8 0.034483 0.2759 -0.8185 0.206545 0.017 0.069
0.15 1 9 0.034483 0.3103 -0.5846 0.279401 0.044 0.031
0.17 2 11 0.068966 0.3793 -0.4677 0.320001 0.040 0.059
0.2 3 14 0.103448 0.4828 -0.2923 0.385025 0.041 0.098
0.29 2 16 0.068966 0.5517 0.2338 0.592449 0.098 0.041
0.3 3 19 0.103448 0.6552 0.2923 0.614975 0.059 0.040
0.33 2 21 0.068966 0.7241 0.4677 0.679999 0.031 0.044
0.38 2 23 0.068966 0.7931 0.7600 0.776375 0.069 0.017
0.4 3 26 0.103448 0.8966 0.8769 0.809738 0.051 0.087
0.5 1 27 0.034483 0.9310 1.4616 0.928068 0.026 0.003
0.57 1 28 0.034483 0.9655 1.8708 0.969313 0.017 0.004
0.67 1 29 0.034483 1.0000 2.4554 0.992964 0.032 0.007
52

Berdasarkan hasil tabel kerja uji normalitas sebaran data kelompok kelas

kontrol diperoleh nilai A1 maksimum yaitu 0,098. Nilai tersebut digunakan sebagai

angka penguji normalitas sebaran data pada taraf signifikansi 5% untuk N = 29

diperoleh nilai tabel kolmogorov-smirnov yaitu 0,246 sehingga perbandingan nilai A1

maksimum < nilai tabel kolmogorov-smirnov yaitu 0,098 < 0,246. Berdasarkan hasil

tersebut sebaran data kelompok kelas kontrol berdistribusi normal.

4.2.3 Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians pada data kompetensi pengetahuan PKn kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa

perbedaan yang diperoleh uji-t benar-benar berasal dari perbedaan antar kelas.

Uji homogenitas varians yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

uji F (uji fisher) sebagai berikut.

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 0,0396


𝐹= = 0,0293 = 1,36
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Berdasarkan hasil dari pengujian homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 1,36.

Adapun nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan dkpembilang = 23 dan dkpenyebut =

28 adalah 1,91, sehingga perbandingan Fhitung < Ftabel yaitu 1,36 < 1,91. Sesuai dengan

pengujian tersebut data kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol

homogen.

Berdasarkan hasil uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas sebaran data

dan uji homogenitas varians dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok kelas sampel

berdistribusi normal dan varians homogen. Sesuai dengan hasil tersebut untuk uji
53

hipotesis dapat mempergunakan statistik parametrik karena data yang diperoleh sudah

memenuhi uji prasyarat.

4.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan

signifikan kompetensi pengetahuan PKn antara kelompok siswa yang dibelajarkan

melalui model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep

dengan kelompok siswa dibelajarkan secara konvensional pada kelas IV SD Gugus

III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians

dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari kelompok kelas eksperimen dan

kelompok kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Uji

hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statistik parametrik dengan

uji-t yang dipergunakan adalah polled varians sebagai berikut.

X1 − X2
𝑡=
(𝑛1 −1)𝑠1 2 +(𝑛2 −1)𝑠2 2 1 1
√ (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 +𝑛2 −2 1 2

0, 4125 − 0,2538
𝑡=
(23×0,0396)+(28×0,0293) 53
√ (696)
51

0,1587
𝑡=
0,9108+0,8204
√ (0,0761)
51

0,1587
𝑡=
√0,03394 × 0,0761
54

0,1587
𝑡=
√0,00258

0,1587
𝑡= = 3.130
0,0507

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung = 3.130 Sedangkan nilai

ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk=n1+n2-2 =24+29-2 =51 menunjukkan nilai

ttabel sebesar 2.000 Sehingga diperoleh hasil analisis nilai thitung = 3,130 > ttabel = 2,000

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan

kompetensi pengetahuan PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui model

pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep dengan dibelajarkan

secara konvensional pada kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada kelompok eksperimen, kegiatan pembelajaran pada muatan materi PKn

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep

dapat mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktifnya proses

pembelajaran tersebut dikarenakan penerapan model pembelajaran Snowball

Throwing berbantuan media peta konsep memberikan teknik bertanya yang menitik

beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah

permainan yang menarik, yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing),

yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Penggunaan model pembelajaran

Snowball Throwing merupakan strategi yang cocok untuk diterapkan dalam

mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran PKn, selain itu pemilihan model

pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan anak pada usia sekolah dasar yang
55

belajar sambil bermain. Dengan penerapan ini, diskusi kelompok dan interaksi antar

siswa dari kelompok yang berbeda kemungkinan terjadinya interaksi antar siswa dari

kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya saling sharing pengetahuan dan

pengalaman dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul dalam

diskusi yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan. Model

pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan

dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu

kelompok. Dengan divariasikan dengan media peta konsep siswa lebih mudah dalam

mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran dengan divariasikan media

pembelajaran ini dapat digambarkan bahwa siswa lebih berperan aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga kompetensi pengetahuan siswa menjadi lebih meningkat.

Berbeda pembelajaran PKn di kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran

dilakukan dengan cara menyampaikan sejumlah materi kepada siswa yang diselingi

dengan sedikit tanya jawab kemudian diikuti dengan pemberian tugas secara individu.

Dengan pembelajaran seperti ini, siswa belum optimal untuk mengembangkan

kemampuan masing-masing siswa. Pembelajaran seperti ini, membuat siswa merasa

bosan dan jenuh sehingga sulit untuk memahami materi pelajaran. Dengan demikian,

perbedaan hasil kompetensi pengetahuan PKn siswa dapat terlihat dari keunggulan

penerapan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep

,nilai rata-rata gain skor dinormalisasi, dan hasil uji hipotesis dari kelompok kelas

eksperimen dan kelompok kelas kontrol.


56

Perbedaan signifikan kompetensi pengetahuan PKn antara siswa yang

dibelajarkan melalui model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta

konsep dengan siswa dibelajarkan secara konvensional dapat dilihat dari perbedaan

hasil analisis statistik deskriptif kedua kelompok tersebut. Secara deskriptif rata-rata

gain skor dinormalisasi kompetensi pengetahuan PKn siswa kelompok eksperimen 𝑋̅

= 0,4125 dibandingkan dengan rata-rata gain skor dinormalisasi kompetensi

pengetahuan PKn kelompok kontrol 𝑋̅ = 0,2538. Jadi rata-rata gain skor

dinormalisasi kompetensi pengetahuan PKn kelompok eksperimen 𝑋̅ = 0,4125 > 𝑋̅ =

0,2538 kelompok kontrol dengan perbedaan sebesar 0,1587.

Berdasarkan hasil analisis data kompetensi pengetahuan PKn diperoleh nilai

rata-rata pada kedua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen 𝑋̅ = 0,4125 dan

pada kelompok kelas kontrol 𝑋̅ = 0,2538 sesuai hasil statistik tersebut rata-rata

kompetensi pengetahuan PKn kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung = 3,130 pada taraf

signifikansi 5% dengan dk = 51 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,000 Jika dibandingkan

thitung > ttabel maka dari itu hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang

menyatakan terdapat perbedaan signifikan kompetensi pengetahuan PKn antara siswa

yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media

peta konsep dengan siswa dibelajarkan secara konvensional pada kelas IV SD Gugus

III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018 diterima.


57

4.5 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat memberikan implikasi terhadap

pembelajaran di sekolah dasar. Adapun implikasi dari penelitian ini terdiri atas

implikasi secara teoretis dan praktis yang dijabarkan sebagai berikut.

4.5.1 Implikasi Teoretis

a. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap

kompetensi pengetahuan PKn siswa.

b. Penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep baik diterapkan dalam proses pembelajaran

PKn dan juga berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan PKn siswa.

4.5.2 Implikasi Praktis

a. Dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam strategi pembelajaran karena

siswa aktif dalam proses pembelajaran sebab memberikan teknik bertanya

yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang

dikemas dalam sebuah permainan yang menarik, yaitu saling melemparkan

bola salju (Snowball Throwing), yang berisi pertanyaan kepada sesama

teman. Strategi yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran PKn,

selain itu model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan anak pada

usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain dan divariasikan media peta

konsep dapat lebih memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan dipopulasi penelitian. Hal ini

berarti model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta


58

konsep dapat diterapkan diseluruh sekolah dasar yang berada di Gugus III

Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.


59

BAB V

PENUTUP

5.1 Rangkuman

Kompetensi pengetahuan siswa pada mata pelajaran PKn SD Negeri di Gugus III

Mengwi belum optimal, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya

adalah minat belajar siswa, memanfaatkan sumber dan fasilitas belajar. perlu lebih

memvariasikan baik pada model dan media pembelajaran yang sesuai. Hal ini terbukti

dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru wali kelas IV SD Negeri Gugus III

Mengwi. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menerapkan

strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran terhadap kompetesi

pengetahuan PKn siswa. Strategi tersebut adalah model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan Media Peta Konsep.

Model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media Peta Konsep

merupakan pembelajaran memberikan teknik bertanya yang menitik beratkan pada

kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang

menarik, yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing), yang berisi

pertanyaan kepada sesama teman. Strategi yang cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran PKn, selain itu model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan anak

pada usia sekolah dasar yang belajar sambil bermain dan divariasikan media peta konsep

dapat lebih memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran.

Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan yang signifikan terhadap kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan
60

dengan menggunakan model Snowball Throwing berbantuan Media Peta Konsep dan

dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VI

yang berjumlah 53 siswa di SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018. Dan

penelitian ini bermanfaat untuk pengembanagan teori-teori pendidikan dan strategi

pembelajaran terutama yang berkaitan dengan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan Media Peta Konsep serta kompetensi pengetahuan PKn yang membuat siswa

menjadi aktif dan senang dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu

eksperimen semu (Quasi Eksperiment) yang dilaksanakan di kelas IV Gugus III Mengwi.

Desain yang digunakan yaitu “Nonequivalent Control Group Design”. Dalam desain ini

terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pelaksanaan

penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu, (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3)

tahap eksperimen (tahap akhir eksperimen). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas IV di Gugus III Mengwi terdapat 7 SD yang keseluruhannya berjumlah siswa 292.

Dari populasi yang yang telah ditentukan maka selanjutnya diambil perwakilan dari

populasi tersebut yang dianggap mewakili seluruh populasi disebut sampel. Dalam

penelitian ini sampel yang dipilih adalah dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu

kelas kontrol, kedua kelas tersebut nantinya akan diberikan perlakuan yang berbeda. Satu

kelas akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan Media Peta Konsep dan satu kelas lagi diberikan perlakuan menggunakan

pembelajaran konvensional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Random Sampling.


61

Berdasarkan karakteristik populasi tidak bisa bisa dilakukan pengacakan individu,

maka pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling,

tetapi yang dirandom adalah kelas. Pengambilan sampel secara acak dilakukan dengan

undian. Setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu dan kemudian di undi. Dalam

penelitian ini setiap kelas memperoleh hak yang sama dan mendapat kesempatan dipilih

menjadi sampel yang dilakukan dua kali pengundian. Pengundian tahap pertama untuk

memilih dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Setelah kedua kelas yang terpilih

maka akan dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui tingkat kesetaraan kedua kelas yang

akan dijadikan kelas ekperimen dan kelas kontrol. Apabila semua kelas sudah setara maka

dilakukan pengundian tahap kedua untuk menentukan kelas ekperimen dan kontrol.

5.2 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik simpulan sebagai

berikut :

5.2.1 Kompetensi pengetahuan PKn siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi tahun ajaran

2017/2018 yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan Media Peta Konsep pada kelompok eksperimen nilai rata-rata sebesar

0,4125. Dengan nilai tertinggi GSn yang diperoleh siswa adalah 0,75.

5.2.2 Kompetensi pengetahuan PKn siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi tahun ajaran

2017/2018 yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa

kelompok kontrol nilai rata-rata sebesar 0,2538. Dengan nilai tertinggi GSn yang

diperoleh siswa adalah 0,67.


62

5.2.3 Kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan melalui model

pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media peta konsep dapat dilihat

dari hasil analisis statistik deskriptif. Secara deskriptif rata-rata gain skor

dinormalisasi kompetensi pengetahuan PKn siswa kelompok eksperimen 𝑋̅ =

0,4125. Kompetensi pengetahuan PKn siswa yang dibelajarkan secara

konvensional dapat dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif. Secara deskriptif

rata-rata gain skor dinormalisasi kompetensi pengetahuan PKn siswa kelompok

kontrol 𝑋̅ = 0,2538. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media

Peta Konsep berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan PKn siswa kelas IV

SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan

analisis uji-t diperoleh thitung = 3,130 sedangkan pada taraf signifikan 5% dengan

dk = 51 diperoleh nilai ttabel = 2,000 Karena thitung = 3,130 > ttabel = 2,000, serta

rata-rata gain skor dinormalisasi kompetensi pengetahuan PKn kelompok kelas

eksperimen 𝑋̅ = 0,4125 > 𝑋̅ = 0,2538 rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan

PKn kelompok kelas kontrol.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka dapat diajukan

beberapa saran kepada beberapa pihak sebagai berikut.


63

5.3.1 Kepada Guru

Kepada guru, penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan

keterampilan dalam merancang pembelajaran dengan tujuan memperoleh hasil

belajar yang optimal. Khusunya guru yang mengajar di kelas IV yang

menggunakan tematik disarankan untuk mengembangkan inovasi pembelajaran

dengan menerapkan strategi, pendekatan, model, dan metode yang mampu

mengoptimalkan kompetensi siswa.

5.3.2 Kepada Sekolah

Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan Media

Peta Konsep lebih tinggi dari pada kompetensi pengetahuan siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Diharapkan sekolah memberikan

sosialisasi secara berkelanjutan mengenai inovasi-inovasi pembelajaran kepada

guru dalam membelajarkan siswa.

5.3.3 Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lainnya, bahwa dalam penelitian ini terbatas pada pokok

bahasan tematik tema 9 (Kayanya Negeriku) siswa kelas IV. Untuk memperoleh

kompetensi yang berbeda dan pada mata pelajaran yang berbeda peneliti

menyarankan kepada peneliti lainnya untuk melakukan penelitian pada pokok

bahasan yang lebih beragam untuk memperoleh hasil yang lebih baik
64

DAFTAR PUSTAKA

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Agung, A. A Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Aditya


Media Publishing.
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Apriani, Ni Komang Purnami 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Snowball
Throwing Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Gugus V
Kecamatan Blahbatuh tahun pelajaran 2016/2017. Tersedia pada http:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/11044/
7094.html (diakses tanggal 7 Februari 2018).

Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Dantes, Nyoman. 2017. Desain Eksperimen dan Analisis Data. Depok: Rajawali
Pers.
Kaelan, H. 2016. Pendidikan Kewarnegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Kunandar, 2013.Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplemetasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kata


Pena.
Kosasih, E. 2016. Strategi Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya

Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan. Singaraja: Undiksha.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarnegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


65

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.
Setyosari, H. Punaji. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: PT
Kharisma Putra Utama.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Tabany, Trianto Ibnu Badar Al. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Konstekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tegeh, I Made. 2010. Media Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Dewi, Ni Putu Diah Utari. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Tai Berbantuan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa
Kelas V SD N 29 Dangin Puri Denpasar tahun ajaran 2013/2014. Tersedia
pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article
/viewFile/1885/1637.html (diakses tanggal 7 Februari 2018).

Yusuf, A Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia


Group.
66

Lampiran 1
67

Lampiran 2
68

Lampiran 3
69

Lampiran 4
70

Lampiran 5
71

Lampiran 6
72

Lampiran 7
73

Lampiran 8
74

Lampiran 9

Lampiran 10
Surat uji bu gung
75

Lampiran 10
76

Lampiran 11
Daya Beda
77

Lampiran 12
Tingkat Kesukaran
78

Lampiran 13
Reliabilitas
79

Lampiran 14

Nilai Pre-test SDN 3 Sempidi


N0 KODE SISWA NILAI
1 E1 53,3
2 E2 50,0
3 E3 76,7
4 E4 56,7
5 E5 46,7
6 E6 50,0
7 E7 90,0
8 E8 73,3
9 E9 86,7
10 E10 86,7
11 E11 86,7
12 E12 93,3
13 E13 53,3
14 E14 53,3
15 E15 80,0
16 E16 93,3
17 E17 70,0
18 E18 86,7
19 E19 90,0
20 E20 53,3
21 E21 86,7
22 E22 73,3
23 E23 86,7
24 E24 73,3

Rata-rata 72,91667
SD 16,36871
Var 267,9348
80

Lampiran 15
Nilai Pre-test SDN 2 Sempidi

NO KODE SISWA NILAI


1 A1 80
2 A2 90
3 A3 76,7
4 A4 96,7
5 A5 66,7
6 A6 66,7
7 A7 36,7
8 A8 66,7
9 A9 46,7
10 A10 83,3
11 A11 66,7
12 A12 50,0
13 A13 66,7
14 A14 76,7
15 A15 66,7
16 A16 66,7
17 A17 73,3
18 A18 66,7
19 A19 56,7
20 A20 76,7
21 A21 83,3
22 A22 80,0
23 A23 80,0
24 A24 56,7
25 A25 50,0
26 A26 66,7
27 A27 70,0
28 A28 83,3
29 A29 53,3

Rata-rata 68,9655
SD 13,6888
var 187,384
81

Lampiran 16
Uji Normalitas Nilai Pre-Test SDN 3 Sempidi

Kelas IV SDN 3 Sempidi

f
X f P KP Z F(z) A1 A2
Kum
46,7 1 1 0,042 0,042 -1,60 0,0546 0,107 0,013
50 2 3 0,083 0,125 -1,40 0,0808 0,065 0,044
53,3 4 7 0,167 0,292 -1,20 0,1154 0,033 0,176
56,7 1 8 0,042 0,333 -0,99 0,1609 0,084 0,172
70 1 9 0,042 0,375 -0,18 0,4293 0,050 0,054
73,3 3 12 0,125 0,500 0,02 0,5093 0,009 0,009
76,7 1 13 0,042 0,542 0,23 0,5914 0,054 0,050
80 1 14 0,042 0,583 0,43 0,6674 0,172 0,084
86,7 6 20 0,250 0,833 0,84 0,8001 0,176 0,033
90 2 22 0,083 0,917 1,04 0,8517 0,044 0,065
93,3 2 24 0,083 1,000 1,25 0,8935 0,013 0,107
Rata-rata 72,9167
SD 16,36871
A1 Max 0,176
D tabel 0,269
82

Lampiran 17
Uji Normalitas Nilai Pre-Test SDN 2 Sempidi

Kelas IV SDN 2 Sempidi

X f f Kum P KP Z F(z) A1 A2
36,7 1 1 0,034 0,034 -2,36 0,00921 0,021 0,025
46,7 1 2 0,034 0,069 -1,63 0,051916 0,028 0,017
50 2 4 0,069 0,138 -1,39 0,082954 0,079 0,055
53,3 1 5 0,034 0,172 -1,14 0,126228 0,038 0,046
56,7 2 7 0,069 0,241 -0,90 0,18512 0,010 0,056
66,7 9 16 0,310 0,552 -0,17 0,434275 0,004 0,117
70 1 17 0,034 0,586 0,08 0,53012 0,056 0,056
73,3 1 18 0,034 0,621 0,32 0,624244 0,117 0,004
76,7 3 21 0,103 0,724 0,57 0,713971 0,056 0,010
80 3 24 0,103 0,828 0,81 0,789907 0,046 0,038
83,3 3 27 0,103 0,931 1,05 0,852489 0,055 0,079
90 1 28 0,034 0,966 1,54 0,937807 0,017 0,028
96,7 1 29 0,034 1,000 2,03 0,978621 0,025 0,021
Rata-rata 68,9655
SD 13,6888
A1 Max 0,117
D tabel 0,246
83

Lampiran 18
Uji Homogenitas Pre-Test

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

268,17
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
187,19

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,43

Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 1,43 sedangkan Ftabel pada taraf

signifikan 5% dengan dk (23/28) adalah 1,91. Ini berarti Fhitung<Ftabel maka Ho diterima berarti

tidak terdapat perbedaan varians masing-masing kelas atau harga varians adalah homogen.
84

Lampiran 19
Uji Hipotesis Kesetaraan Pre-Test

Uji Hipotesis Kesetaraan

̅1− X
X ̅2
t hitung =
(n −1)S12 + (n2 − 1)S22 1 1
√ 1 ( + )
n1 + n2 − 2 n1 n2

72,92−68,98
= (24−1) 268,17+ (29− 1)187,19 1 1
√ ( + )
24+ 29− 2 24 29

3,94
=
6167,91+ 5241,32
√ (0,0761)
51
3,94
=
√233,71 x 0,0761
3,94
=
√17,20
3,94
=
4,12

= 0,956
H0 = Kelompok setara

Ha = Kelompok tidak setara

Kriteria pengujian, jika thitung ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga kelompok

tidak setara. Jika thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga kelompok setara, di

mana ttabel didapat dari tabel distribusi t pada taraf signifikan (  ) 5% dengan derajat kebebasan

dk = n1 + n2 - 2 (28 + 29 - 2 = 51), maka ttabel adalah 2.000. Karena thitung ttabel, (0,956 < 2.000)

maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga kelompok setara.


85

Lampiran 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP)

Sekolah : Sekolah Dasar


Kelas/Semester : IV/ 2
Tema/Sub Tema : 9. Kayanya Negeriku / 2. Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Pembelajaran ke- :2
Alokasi Waktu : 1 Hari

A . Kompetensi Inti ( KI )
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Muatan Pembelajaran , Kompetensi Dasar, Indikator
Muatan
Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran
PPKn 1.2 Menghargai kewajiban dan hak 1.2.1 Menjelaskan kewajiban
warga dalam kehidupan sehari-hari.
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari 1.2.2 Menjelaskan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
dalam menjalankan agama.

2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam 2.2.1 Menunjukkan kewajiban


memenuhi kewajiban dan hak sebagai sebagai warga masyarakat.
warga masyarakat sebagai wujud cinta
2.2.2 Menunjukkan hak
tanah air.
sebagai warga masyarakat.
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 3.2.1 Menyebutkan
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan
masyarakat dalam kehidupan sehari- hak dalam kehidupan sehari-
hari. hari.
3.2.2. Menyebutkan
pelaksanaan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
86

4.2 Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1 Mendeskripsikan


pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai pelaksanaan kewajiban dalam
warga masyarakat dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
sehari-hari.
4.2.2. Mendeskripsikan
pelaksanaan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
SBdP 3.2 Mengetahui tanda tempo 3.2.1 Menentukan tanda
tempo
dan tinggi rendah nada
3.2.2 Menentukan tinggi
rendah nada
4.2 Menyanyikan lagu dengan 4.2.1 Menunjukan
menyanyikan lagu dengan
memperhatikan tempo dan
memperhatikan tempo.
tinggi rendah nada.
4.2.2 Menunjukan
menyanyikan lagu dengan
tinggi rendah nada.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menyanyikan lagu berjudul “Tanah Air”, siswa dapat bernyanyi dengan
memerhatikan nada dan tempo dengan penuh percaya diri.
2. Dengan berdiskusi mengidentifikasi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, siswa
memahami hak dan kewajiban terhadap lingkungan dengan penuh kepedulian.
D. Materi Pembelajaran
SBdP:
87

PPKn:

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model pembelajaran : Snowball Throwing
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan dan demonstrasi

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Fase 1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 10
menyampai 2. Guru menyiapkan siswa belajar dan mengajak siswa berdoa.
menit
kan tujuan 3. Guru mengajak siswa bersama-sama “menyanyikan lagu wajib
dan nasional”
memotivasi 4. Guru mengecek kehadiran dan absensi siswa.
siswa 5. Guru melaksanakan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan
dijelaskan.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran cakupan materi yang
akan dipelajari, dan memotivasi siswa untuk belajar.
1. Siswa berlatih menyanyikan lagu “Tanah Air” dengan 120
benar.(mengasosiasi dan mengkomunikasikan)
2. Guru memberikan contoh bernyanyi baik dan benar kemudian Menit
siswa memerhatikan nada dan tempo yang benar.(mengamati dan
mengumpulkan informasi)
3. Siswa mencoba bernyanyi dengan baik dan benar.(mengasosiasi
dan dan mengkomunikasikan)
88

4. Siswa membaca dan memahami teks tentang hak dan


2. Fase kewajiban.(mengumpulkan informasi)
menyajikan 5. Siswa mencermati peta konsep yang disajikan guru.( mengamati
informasi dan mengumpulkan informasi)
3. Fase 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen, yang masing-masing terdiri dari 4 orang siswa.
mengorgani
2. Guru membagikan kepada masing-masing kelompok beberapa
sasi siswa lembar kertas dan LKS.
3. Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa dengan mengajukan
kedalam
pertanyaan tentang hak dan kewajiban warga negara.(menanya)
kelompok- 4. Guru menugaskan siswa membuat pelaksanaan hak dan
kewajibanmu sebagai warga masyarakat.(Mengasosiasi)
kelompok
5. Siswa bersama kelompok membuat beberapa pertanyaan tentang
belajar sebab akibat hak dan kewajiban pada kertas yang telah dibagikan
oleh guru.(menanya)

4.Membimbing 1. Siswa bersama kelompok diminta untuk membentuk kertas


menyerupai sebuah bola yang sudah diisi
kelompok
pertanyaan.(mengasosiasi)
belajar dan 2. Perwakilan dari kelompok siswa melempar kertas menyerupai
sebuah bola yang sudah diisi pertanyaan kepada kelompok lainnya.
bekerja
3. Siswa bersama kelompok menjawab pertanyaan yang sudah
didapat.(mengasosiasi)

5. Evaluasi 1. Siswa bersama kelompok membacakan pertanyaan dan


jawabannya di depan kelas.(mengkomunikasi)
2. Guru bersama siswa membahas kembali pertanyaan dan jawaban
yang sudah dibacakan oleh siswa. (mengkomunikasikan)

6. Memberika 1. Guru memberikan penilai terhadap hasil kerja kelompok.


2. Siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
n penilaian
3. Guru menjelaskan tata cara melakukan wawancara
4. Siswa melakukan wawancara mengenai aktivitas orang-orang
disekitarnya dan menulis hasil wawancara.(mengumpulkan
informasi dan mengasosiasi)
5. Siswa membacakan hasil wawancara di depan
kelas.(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Guru melakukan refleksi dan memberikan konfirmasi terkait 30
dengan pembelajaran yang sudah berlangsung.
Menit
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dimengerti.
3. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan tentang
pembelajaran yang telah berlangsung
4. Guru melaksanakan penilaian hasil belajar dengan berbagai cara
yang objektif (Evaluasi).
5. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan
rumah (PR).
89

6. Guru menyampaikan materi atau rencana pembelajaran pada


pertemuan selanjutnya.
7. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru mengajak siswa
menyanyikan lagu daerah
8. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan diakhiri
dengan menyampaikan salam penutup.
G. Sumber, Alat Dan Media Pembelajaran
 Buku Tematik Terpadu Tema 9. Kayanya Negeriku /2. Pemanfaatan Kekayaan Alam di
Indonesia
 Alat dan bahan: Peta konsep, lembaran kertas dan buku siswa
H. Penilaian

1. Penilaian Sikap
Perkembangan Prilaku
Nama Peserta
No Rasa Ingin Tahu Kerja sama Tekun Ketelitian
Didik
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
dst
Catatan:SB = sangat Baik(4); B= Baik(3); C= Cukup(2); K= Kurang(1)
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis


1. Apa yang dimaksud dengan hak?
2. Apa yang dimaksud dengan kewajiban?
3. Menjaga kelestarian lingkungan merupakan melaksanakan....
4. Mendapat hidup layak merupakan....
5. Tidak membayar pajak merupakan tidak melaksanakan....
Kunci Jawaban
1. Sesuatu yang layak kita dapatkan setelah mendapatkan kewajiban
2. Sesuatu yang harus dikerjakan
3. Kewajiban
4. Hak
5. Kewajiban

Skor Kriteria Penilaian

2 Siswa menjawab benar

1 Siswa menjawab namun salah

0 Siswa tidak menjawab


90

Jumlah Skor Perolehan


Pedoman Penskoran Nilai = x 100
Jumlah Skor Maksimal

3. Penilaian Keterampilan

Aspek yang diamati


NA
No Nama Siswa Penguasaan lagu Penguasaan nada
4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
Dst

Tabel konversi nilai


Pengetahuan

Skor Rerata Predikat Sikap

86 - 100 A SB
81 - 85 A-
76 - 80 B+ B
71 - 75 B
66 - 70 B-
61 - 65 C+ C
56 - 60 C
51 - 55 C-
46 - 50 D+ D
0 - 45 D
91
92

Lampiran 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP)

Sekolah : Sekolah Dasar


Kelas/Semester : IV/ 2
Tema/Sub Tema : 9. Kayanya Negeriku / 2. Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Pembelajaran ke- :2
Alokasi Waktu : 1 Hari

A . Kompetensi Inti ( KI )
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Muatan Pembelajaran , Kompetensi Dasar, Indikator
Muatan
Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran
PPKn 1.2 Menghargai kewajiban dan hak 1.2.1 Menjelaskan kewajiban
warga masyarakat dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari.
sehari-hari dalam menjalankan agama.
1.2.2 Menjelaskan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam 2.2.1 Menunjukkan kewajiban
memenuhi kewajiban dan hak sebagai sebagai warga masyarakat.
warga masyarakat sebagai wujud cinta
tanah air. 2.2.2 Menunjukkan hak
sebagai warga masyarakat.
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 3.2.1 Menyebutkan
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan
masyarakat dalam kehidupan sehari- hak dalam kehidupan sehari-
hari. hari.
3.2.2. Menyebutkan
pelaksanaan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1 Mendeskripsikan
pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai pelaksanaan kewajiban dalam
warga masyarakat dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
sehari-hari.
4.2.2. Mendeskripsikan
pelaksanaan hak dalam
kehidupan sehari-hari.
93

SBdP 3.2 Mengetahui tanda tempo 3.2.1 Menentukan tanda


tempo
dan tinggi rendah nada
3.2.2 Menentukan tinggi
rendah nada
4.2 Menyanyikan lagu dengan 4.2.1 Menunjukan
menyanyikan lagu dengan
memperhatikan tempo dan
memperhatikan tempo.
tinggi rendah nada.
4.2.2 Menunjukan
menyanyikan lagu dengan
tinggi rendah nada.
C. Tujuan Pembelajaran
3. Dengan menyanyikan lagu berjudul “Tanah Air”, siswa dapat bernyanyi dengan
memerhatikan nada dan tempo dengan penuh percaya diri.
4. Dengan berdiskusi mengidentifikasi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, siswa
memahami hak dan kewajiban terhadap lingkungan dengan penuh kepedulian.
D. Materi Pembelajaran
SBdP:
94

PPKn:

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model pembelajaran : Saintifik
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan dan demonstrasi

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 10
2. Guru menyiapkan siswa belajar dan mengajak siswa berdoa. menit
3. Guru mengajak siswa bersama-sama “menyanyikan lagu wajib
nasional”
4. Guru mengecek kehadiran dan absensi siswa.
5. Guru melaksanakan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan
dijelaskan.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran cakupan materi yang
akan dipelajari, dan memotivasi siswa untuk belajar.
95

Kegiatan Inti1. Siswa berlatih menyanyikan lagu “Tanah Air”. (Mengasosiasi) 120
2. Guru memberi contoh cara menyanyikan lagu itu, lalu mengajak
siswa menyanyikan bersama-sama. (Mengumpulkan Informasi) Menit
3. Siswa menyanyikan lagu “Tanah Air” di depan kelas
(Mengkomunikasikan)
4. Guru bertanya pada siswa terkait hak dan kewajiban. (Menanya)
5. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
6. Guru menugaskan siswa membaca dan memahami teks tentang
hak dan kewajiban. (Mengumpulkan informasi)
7. Guru menugaskan siswa untuk menyampaikan pendapatnya
berkaitan dengan contoh pelaksanaan hak dan kewajibannya
sebagai warga masyarakat. (Mengasosiasi)
8. Guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk membacakan
jawabannya. (Mengkomunikasikan)
9. Guru memberikan konfirmasi pada setiap jawaban siswa.
Penutup 1. Guru melakukan refleksi dan memberikan konfirmasi terkait 30
dengan pembelajaran yang sudah berlangsung. Menit
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dimengerti.
3. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan tentang
pembelajaran yang telah berlangsung
4. Guru melaksanakan penilaian hasil belajar dengan berbagai cara
yang objektif (Evaluasi).
5. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan
rumah (PR).
6. Guru menyampaikan materi atau rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
7. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru mengajak siswa
menyanyikan lagu daerah
8. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan diakhiri
dengan menyampaikan salam penutup.
G. Sumber, Alat Dan Media Pembelajaran
 Buku Tematik Terpadu Tema 9. Kayanya Negeriku /2. Pemanfaatan Kekayaan Alam di
Indonesia
 Alat dan bahan: Buku, lirik lagu “Tanah Air”, alat iring lagu sederhana.
H. Penilaian
2. Penilaian Sikap
Perkembangan Prilaku
Nama Peserta
No Rasa Ingin Tahu Kerja sama Tekun Ketelitian
Didik
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
dst
96

Catatan:SB = sangat Baik(4); B= Baik(3); C= Cukup(2); K= Kurang(1)


Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
6. Apa yang dimaksud dengan hak?
7. Apa yang dimaksud dengan kewajiban?
8. Menjaga kelestarian lingkungan merupakan melaksanakan....
9. Mendapat hidup layak merupakan....
10. Tidak membayar pajak merupakan tidak melaksanakan....
Kunci Jawaban
6. Sesuatu yang layak kita dapatkan setelah mendapatkan kewajiban
7. Sesuatu yang harus dikerjakan
8. Kewajiban
9. Hak
10. Kewajiban

Skor Kriteria Penilaian

2 Siswa menjawab benar

1 Siswa menjawab namun salah

0 Siswa tidak menjawab

Jumlah Skor Perolehan


Pedoman Penskoran Nilai = x 100
Jumlah Skor Maksimal
4. Penilaian Keterampilan

Aspek yang diamati


NA
No Nama Siswa Penguasaan lagu Penguasaan nada
4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
dst
97

Tabel konversi nilai


Pengetahuan
Skor Rerata Predikat Sikap
86 - 100 A SB
81 - 85 A-
76 - 80 B+ B
71 - 75 B
66 - 70 B-
61 - 65 C+ C
56 - 60 C
51 - 55 C-
46 - 50 D+ D
0 - 45 D
98

Lampiran 22

Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen


KELAS IV SDN 3 Sempidi

X f f Kum P KP Z F(z) A1 A2
0 2 2 0,083 0,083 -2,06 0,0197 0,044 0,064
0,13 1 3 0,042 0,125 -1,41 0,0796 0,024 0,045
0,17 1 4 0,042 0,167 -1,21 0,1138 0,012 0,053
0,25 2 6 0,083 0,250 -0,80 0,2106 0,071 0,039
0,33 1 7 0,042 0,292 -0,40 0,3438 0,090 0,052
0,36 2 9 0,083 0,375 -0,25 0,4008 0,117 0,026
0,43 2 11 0,083 0,458 0,10 0,5400 0,077 0,082
0,47 2 13 0,083 0,542 0,30 0,6185 0,082 0,077
0,5 6 19 0,250 0,792 0,45 0,6745 0,026 0,117
0,54 1 20 0,042 0,833 0,65 0,7433 0,052 0,090
0,58 1 21 0,958 0,875 0,85 0,8036 0,039 0,071
0,67 1 22 0,042 0,917 1,31 0,9044 0,053 0,012
0,71 1 23 0,042 0,958 1,51 0,9342 0,045 0,024
0,75 1 24 0,042 1,000 1,71 0,9563 0,064 0,044
Rata-rata 0,41
SD 0,198937
A1 Max 0,117
D tabel 0,269
99

Lampiran 23

Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol


KELAS IV SDN 2 Sempidi

f
X f P KP Z F(z) A1 A2
Kum
0 3 3 0,103448 0,1034 -1,4616 0,071932 0,007 0,032
0,05 1 4 0,034483 0,1379 -1,1692 0,121153 0,004 0,017
0,07 1 5 0,034483 0,1724 -1,0523 0,146327 0,003 0,026
0,1 2 7 0,068966 0,2414 -0,8769 0,190262 0,087 0,051
0,11 1 8 0,034483 0,2759 -0,8185 0,206545 0,017 0,069
0,15 1 9 0,034483 0,3103 -0,5846 0,279401 0,044 0,031
0,17 2 11 0,068966 0,3793 -0,4677 0,320001 0,040 0,059
0,2 3 14 0,103448 0,4828 -0,2923 0,385025 0,041 0,098
0,29 2 16 0,068966 0,5517 0,2338 0,592449 0,098 0,041
0,3 3 19 0,103448 0,6552 0,2923 0,614975 0,059 0,040
0,33 2 21 0,068966 0,7241 0,4677 0,679999 0,031 0,044
0,38 2 23 0,068966 0,7931 0,7600 0,776375 0,069 0,017
0,4 3 26 0,103448 0,8966 0,8769 0,809738 0,051 0,087
0,5 1 27 0,034483 0,9310 1,4616 0,928068 0,026 0,003
0,57 1 28 0,034483 0,9655 1,8708 0,969313 0,017 0,004
0,67 1 29 0,034483 1,0000 2,4554 0,992964 0,032 0,007
Rata-rata 0,25
SD 0,171051
A1 Max 0,098
D tabel 0,246
100

Lampiran 24

Uji Homogenitas Post Test

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
0,0396
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,0293

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,36

Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 1,36 sedangkan Ftabel pada taraf

signifikan 5% dengan dk (23,28) adalah 1,91. Ini berarti Fhitung<Ftabelmaka Ho diterima (gagal

ditolak) berarti tidak terdapat perbedaan varians masing-masing kelas atau harga varians adalah

homogen.
101

Lampiran 25

Uji Hipotesis Post test

Uji Hipotesis

Dari hasil uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat dilanjutkan dengan menguji hipotesis dengan rumus polled varians
(jumlah sampel tidak sama (n1≠n2)).

̅1− X
X ̅2
t hitung =
2
(n −1)S1 + (n2 − 1)S2 2
1 1
√ 1 (n + n )
n 1 + n2 − 2 1 2

0,4125− 0,2538
=
(24−1) 0,0396+ (29− 1)0,0293 1 1
√ (24+ 29)
24 + 29− 2

0,1587
=
(23).0,0396+(28).0,0293
√ (0,0761)
51

0,1587
=
0,9108+0,8204
√ (0,0761)
51

0,1587
=
√0,00258

0,1587
=
√0,0507

= 3,130
102

Untuk mengetahui signifikansi hasil perhitungan uji-t di atas, maka perlu harga thitung

dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n1 + n2 - 2 = 24 + 29 - 2= 51 dan taraf signifikansi

5% (α=0,05) diperoleh ttabel =2,000. Berdasarkan kriteria pengujian thitung >t tabel (3,130> 2,000)

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan PKn

antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Snowball Throwing

berbantuan media peta konsep dengan kelompok siswa yang dibelajarkan konvensional pada

siswa kelas IV SD Gugus III Mengwi Tahun Ajaran 2017/2018.


103

Lampiran 26

Tabel Kolmogorov Distribusi Normal


104

Lampiran 27

Tabel Distribusi F
105

Lampiran 28

Tabel R Poduct Moment


106

Lampiran 29

Tabel T
107

Lampiran 30

Jadwal Penelitian

WAKTU DALAM BULAN (2017/2018)


No Kegiatan
12 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Seminar Proposal

4 Penelitian dan Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Laporan

7 Ujian Skripsi

8 Laporan Selesai/Revisi
108

Lampiran 31

Dokumentasi

Kelas Eksperimen (SDN 3 Sempidi)


109

Kelas Kontrol (SDN 2 Sempidi)


RIWAYAT HIDUP

I Putu Gede Sukadana lahir di Denpasar pada tanggal 17 Juli


1996. Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak I Made
Suarjana, S.H dan Ibu Ni Made Muliani. Penulis berkebangsaan
Indonesia dan beragama Hindu. Kini penulis beralamat di Jalan
Raya Padang Luwih Br Pendem Dalung Kecamatan Kuta Utara,
Provinsi Bali.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 8 Padang Sambian Kaje dan lulus
tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan di SMP Harapan Nusantara dan lulus
tahun 2011. Pada tahun 2014 penulis lulus dari SMKN 1 Denpasar Jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan dan melanjutkan ke S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar di Universitas Pendidikan Ganesha. Pada semester akhir di tahun 2018
sampai dengan penulisan skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa
Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai