Artikel

Keanekaragaman jenis burung di padang rumput Pangheotan dan Taman Berburu Gunung
Masigit Kareumbi, Jawa Barat, Indonesia
Keanekaragaman jenis merupakan ciri penting dari komunitas dan ekosistem di suatu tempat.
Keanekaragaman jenis disuatu daerah berhubungan dengan jumlah spesies yang dikandungnya
(kekayaan spesies), dan kelimpahan relatif masing-masing spesies (kelimpahan relatif), yang
mengarah ke kemerataan spesies (Miller dan Spoolman 2009). Salah satu jenis fauna yang
keanekaragaman jenis yang dapat diukur adalah burung. Burung memiliki a sejumlah besar
spesies di alam dan sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan (Thongsoulin et al. 2019).
Burung-burung merupakan salah satu komponen ekosistem yang memiliki peran penting, dan
mereka dapat digunakan sebagai penyebaran benih agen, indikator keanekaragaman hayati,
indikator perubahan kualitas lingkungan, dan indikator dalam menentukan kawasan konservasi
(Hendrayana et al. 2022; Sudjatnika et Al. 1995). Keanekaragaman jenis burung dipengaruhi
oleh keragaman jenis habitatnya, terutama dalam hal vegetasi dan ketersediaan makanan di
habitatnya (Tortos 2000; Dewi dkk. 2007), artinya habitat dengan lebih banyak variasi vegetasi
yang beragam akan memiliki keragaman yang lebih tinggi \spesies burung daripada habitat
dengan jenis vegetasi yang lebih sedikit. Misalnya, umumnya kawasan hutan pegunungan yang
memiliki berbagai vegetasi akan memiliki nilai yang relatif lebih tinggi \keragaman jenis burung
dibandingkan dengan padang rumput dengan rendah produktivitas (Fitri et al. 2015). Selain itu,
burung dapat digunakan satu jenis pakan atau kombinasi dari beberapa jenis pakan (Widodo
2015).
Keanekaragaman burung merupakan inti dari penelitian tentang burung ekologi dan hotspot
biologi konservasi. Itu keanekaragaman burung tidak hanya mencerminkan keadaan burung diri
mereka sendiri tetapi juga mencerminkan habitat baik burung, yang dapat memainkan indikator
keseimbangan ekologi yang lebih baik dan kualitas lingkungan (Thongsoulin et al. 2019). Itu
keanekaragaman habitat berperan sebagai penyedia sumber makanan, berlindung, tempat
istirahat, dan tempat bersarang burung. Itu keberadaan burung di suatu habitat ditentukan oleh
keberhasilannya dalam memilih dan menciptakan ceruk khusus untuk dirinya sendiri. Ini tercipta
melalui proses lingkungan yang Panjang seleksi (Peterson 1980).