Abstract: Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui indeks diversitas di lokasi Hutan Dayu
Gondangrejo. Parameter yang diukur adalah kehadiran spesies serta jumlah
masing-masing spesies di Hutan Gondangrejo. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa indeks keragaman atau diversitas di Hutan Dayu Gondangrejo sebesar
3,51982208. Menurut Shanon-Wiener, nilai indeks keanekaragaman yang
diperoleh berada pada kategori H’> 3. Berdasarkan nilai tersebut,
keanekaragaman atau diversitas di lokasi Hutan Dayu Gondangrejo berada pada
kategori keanekaragaman tinggi. Indeks margalef sebesar 14,69202191 dan
indeks kemerataan spesies (Eveness) sebesar 0,708240304 yang menunjukkan
spesies di Hutan Dayu merata.
1. PENDAHULUAN
Dasar Teori
dari jenis vegetasi yang ada dalam suatu
Diversitas adalah suatu keragaman atau
komunitas (Gunawan et al., 2011).
perbedaan di antara anggota-anggota suatu
Keanekaragaman spesies merupakan
kelompok. Diversitas umumnya mengarah
karakteristik tingkatan komunitas
ke diversitas spesies dengan pengukuran
berdasarkan organisasi biologi.
melalui jumlah individu dalam komunitas
Keanekaragaman spesies digunakan untuk
dan kelimpahan relatif. Diversitas
menyatakan struktur komunitas dan
menggambarkan struktur organisme dari
mengukur stabilitas komunitas yaitu
suatu komunitas. Diversitas spesies
kemampuan suatu komunitas untuk
tumbuhan menunjukkan tingkat
menjaga dirinya tetap stabil meskipun ada
kompleksitas dari struktur komunitas.
gangguan terhadap komponen-komponen
Diversitas spesies tumbuhan dapat
abiotik (Kasim, 2012). Tinggi rendahnya
menunjukkan dua elemen fungsi yaitu
indeks keanekaragaman suatu komunitas
menunjukkan jumlah spesies atau
tumbuhan tergantung pada banyaknya
kelimpahan jenis dan keseimbangan
jumlah spesies dan jumlah individu masing-
komunitas (Soedarti & Jayanti, 2006).
masing jenis. Suatu komunitas dikatakan
Vegetasi adalah komunitas tumbuhan
memiliki keanekaragamn spesies yang
yang hidup pada suatu wilayah dengan
tinggi apabila disusun oleh banyak spesies,
fungsi sebagai area penutup lahan dan bisa
sebaliknya suatu komunitas dikatakan
melakukan interaksi dengan lingkungan
memiliki keanekaragaman spesies yang
(Maridi, Saputra, & Agustina, 2015).
rendah apabila disusun oleh sedikit spesies
Komposisi vegetasi sebagai daftar floristik
dan hanya ada sedikit spesies yang
Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016 2
ukuran dan jumlah plot yang akan kompas, selanjutnya protaktor diletakkan di
digunakan untuk praktikum ini. Releve tengah titik reseksi, kemudian menentukan
dilakukan terlebih dahulu dengan ploting sudut ke titik plot dengan bantuan tali
sampel luasan di Gondangrejo, dari plot protaktor. Dengan cara tersebut ditemukan
0.25 m x 0.25 m hingga ukuran plot 4 m x 4 azimuth titik plot, untuk menentukan jarak
m. Proses ploting juga disertai dengan titik reseksi ke titik plot diukur
perhitungan jumlah spesies, dan ketika ada menggunakan penggaris lalu berdasarkan
3 plot dengan jumlah spesies yang sama, hasil dari ukuran penggaris, dikalikan skala
maka dianggap jumlah spesies telah jenuh peta yang berupa cm, diubah menjadi
dan praktikan bisa memulai perhitungan meter. Selanjutnya berjalan menuju titik
releve. Hasil perhitungan data memberikan sesuai azimuth dan jarak yang telah
hasil nilai titik singgung kurva X adalah dihitung, jarak dapat menggunakan roll
3,34, yang selanjutnya dibulatkan ke atas meter agar lebih akurat. Untuk pindah ke
menjadi 4 (karena luasan plot yang titik selanjutnya, cara yang dilakukan sama
memungkinkan adalah 4 m2, dengan ukuran saat menentukan posisi titik reseksi ke titik
2 m x 2 m). Nilai X titik singgung sendiri plot. Perbedaannya terletak dari titik awal,
merupakan ukuran luas plot yang akan yaitu menggunakan titik sebelumnya,
dipakai pada praktikum kontribusi (luas bukan reseksi. Dalam menentukan titik plot
plot = 4 m2) (Penghitungan releve selain dari titik reseksi, juga dapat
terlampir). memperhatikan tanda medan yang telah
dibuat. Membuat plot pada titik lokasi
Menentukan jumlah titik sampling dengan ukuran 2x2 meter menggunakan
Penentuan jumlah titik sampling pasak dan tali rafia. Mengidentifikasi
dilakukan dengan urutan sebagai berikut : spesies-spesies yang ditemukan dalam plot.
Perhitungan Plot Menghitung coverage masing-masing
1. Luas daerah total tanaman dalam plot. Memasukan data yang
= 19,2 ha diperoleh pada tabel pengamatan.
= 192.000 m2 Untuk titik yang tidak
2. Luas area cuplikan memungkinkan untuk dilakukan ploting
= 1% x luas wilayah total baik karena track dan medan yang tidak
= 1% × 192.000 m2 = 1920 m2 memungkinkan maupun karena kondisi
3. Luas plot vegetasi yang kurang heterogen, maka titik
= 2 m x 2 m = 4 m2 dipindahkan dengan memperhatikan hal-hal
4. Jumlah plot berikut :
= (luas area cuplikan)/(luas plot) - Memindahkan plot menuju area yang
19250/4 = 480 plot lebih baik dan cocok untuk dilakukan
ploting (medah dan track tempat
Navigasi Di lapangan ploting)
Untuk menentukan lokasi titik - Mencari lokasi pindahan dengan
koordinat plot, praktikan berdiri di titik vegetasi yang lebih beragam – lebih
reseksi kelompok masing-masing yang heterogen.
telah ditentukan. Menentukan titik dengan Memindahkan titik plot dengan
bantuan peta, kompas dan protaktor. memperhatikan garis horizontal dan
Langkah yang harus dilakukan adalah vertical sesuai dengan yang tertera pada
mengutarakan peta dengan bantuan peta. Cara memindahkan garis ini bisa
Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016 5