Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS VEGETASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

DI KAWASAN ARBORETUM UNIVERSITAS RIAU

Loviana Rekha
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Program Pascasarjana, Universitas Riau Pekan Baru
Email : loviana.rekha6791@grad.unri.ac.id

PENDAHULUAN
Komunitas tumbuhan pada suatu daerah menurut Parejiya et al (2013) merupakan fungsi
waktu; meskipun altitude, kemiringan, latitude, hujan, dan kelembaban memegang peran penting
dalam pembentukan komunitas tumbuhan dan komposisinya. Variasi keanekaragaman spesies di
bawah gradien lingkungan merupakan topik penyelidikan ekologi utama dan dijelaskan sebagai
interaksi antara iklim, produktivitas, interaksi biotik, heterogenitas habitat, dan sejarah. Penutupan
tumbuhan (plant cover) dalam suatu kawasan yang terdiri dari beberapa komunitas tumbuhan yang
membentuk vegetasi.
Vegetasi adalah masyarakat tumbuhan atau keseluruhan spesies tumbuhan yang terdapat
dalam suatu wilayah tertentu yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu
(Campbell et al., 2008). Dalam suatu vegetasi yang terlibat hanyalah tumbuhan, jika komponen
fisik dan komponen biotik lain diintegrasikan ke dalam suatu vegetasi, maka akan terbentuk suatu
ekosistem (Kartawinata, 2010). Struktur vegetasi didefinisikan sebagai organisasi individu-individu
tumbuhan dalam ruang yang membentuk tegakan, secara luas membentuk tipe vegetasi atau asosiasi
tumbuhan. Penyusun vegetasi terdiri atas fisiognomi vegetasi, struktur biomassa, bentuk hidup (life
form), struktur floristik dan struktur tegakan. Parameter-parameter vegetasi yang sering digunakan
dalam penentuan struktur vegetasi adalah densitas, frekuensi, dan dominansi (Mueller-Dombois &
Ellenberg, 1974).
Analisis vegetasi menurut Susanto (2012) merupakan suatu cara mempelajari susunan atau
komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Satuan vegetasi yang dipelajari dalam analisis
vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang merupa-kan asosiasi konkret dari semua spesies
tumbuhan yang menempati suatu habitat. Hasil analisis vegetasi tumbuhan disajikan secara
deskriptif mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya (Indriyan-to, 2008). Struktur
suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antar spesies tetapi juga oleh jumlah
individu dari setiap spesies organisme.
Kawasan arboretum merupakan kawasan hutan koleksi pepohonan dengan luasan tertentu
yang berisi berbagai jenis pohon baik yang sudah ada maupun yang ditanam dengan mengikuti
habitat aslinya serta dimaksudkan sebagai areal pelestarian keanekaragaman hayati (Nopolion et al.
2015). Arboretum juga memiliki peranan dalam ekowisata, sarana pendidikan, penelitian dan
pengembangan. Universitas Riau memiliki hutan mini atau biasanya disebut dengan arboretum yang
memiliki luas ± 10 Ha dengan ketinggian 5-50 mdpl, terletak di jalan Bina Widya KM 12,5
Simpang Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau
Maka dari itu peneliti melakukan analisis vegetasi keanekaragaman tumbuhan di kawasan
arboretum Universitas Riau dengan menggunakan metode transek yang diharapkan dapat
menunjang keberhasilan peneliti dalam menganalisis vegetasi tumbuhan dan berharap dapat
memberikan informasi mengenai keanekaragaman tumbuhan di kawasan arboretum Universitas
Riau Pekanbaru.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Arboretum Universitas Riau Pekanbaru bulan Oktober 2021.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat
tulis, meteran, tali plastik, parang, kantong plastik, termhohygrometer, pH meter, Lux Meter, dan
kamera. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pengambilan sampel secara Purposive
Random Sampling dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan (Ternaung, Peralihan, Terbuka).
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode transek. Dengan pembuatan plot untuk pohon 20
X 20 m, tiang 10 x 10 m, pancang 5 x 5 m dan semai 2 x 2 m sebanyak 3 plot. Berdasarkan hal
tersebut dilakukan analisis vegetasi setiap plot.
jumlah suatu spesies
K=
luas petak contoh
Kerapatan suatu jenis
K R=
kerapatan seluruh jenis
jumlah plot ditemukan suatu jenis
F=
jumlah total plot pengamatan
Frekuensi suatu jenis
FR=
frekuensi seluruh jenis
Luas bidang dasar suatu jenis
D=
luas plot pengamatan
Dominasi suatu jenis
DR=
dominasi seluruh jenis
Selanjutnya dihitung nilai Indeks Nilai Penting (INP) untuk mengetahui jenis dan tingkat tumbuhan
yang dominan dengan rumus sebagai berikut:
Semai : INP= KR+FR
Pohon, tiang, pancang : INP= KR+FR+DR
Untuk mengetahui indeks keanekaragaman jenis vegetasi dilakukan dengan rumus shanon-wiener:
H’ = pi (lnpi)
dimana : H’ = indeks Keanekaragaman Jenis Vegetasi
pi = Total INP
ni = INP suatu jenis
Untuk menghitung taksa richnes digunakan rumus
jumlah spesies−1
Taksa Richnes=
ln jumlah individu
Adapun untuk mengetahui tingkat kemerataan jenis vegetasi dapat ditentukan dengan persamaan
indeks Keanekaragaman
Index eveness=
ln( jumlah spesies)

Anda mungkin juga menyukai