Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Vegetasi merupakan kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang hidup menempati habitat
tertentu di mana antar individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat dan saling
ketergantungan dan membentuk suatu kesatuan.
struktur vegetasi terdiri atas 3 komponen sebagai berikut ( Saputra. 2016):
1. Struktur vegetasi merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang,
sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi dan menggambarkan penyusun vegetasi
secara vertikal.
2. Sebaran, menggambarkan jenis penyusun vegetasi secara horizontal yaitu letak
kedudukan dari suatu individu terhadap individu lain.
3. Kelimpahan (abudance), menggambarkan setiap jenis tumbuhan dalam suatu
komunitas.
Komposisi jenis dan struktur vegetasi dapat diketahui dengan melakukan analisis
vegetasi tumbuhan. Analisa vegetasi merupakan cara untuk mendapatkan data kuantitatif
dari suatu tumbuhan yang menyusun vegetasi. Agar dapat mengemukakan komposisi
floristik serta sifat komunitas tumbuhan secara utuh dan menyeluruh maka diperlukan
parameter kuantitatif dan kualitatif, penyajian data, dan interpretasi data dari vegetasi yang
akan diuji. Parameter kuantitatif dalam analisis vegetasi tumbuhan, antara lain kerapatan
(densitas), frekuensi, dan dominansi. (Styaki, 2018)
Kerapatan adalah jumlah individu dari suatu spesies tumbuhan yang terdapat pada
suatu luasan tertentu. Frekuensi merupakan ukuran penyebaran suatu spesies dalam suatu
kawasan serta memberikan gambaran bagaimana pola penyebarannya. (Laksana, 2017).
Dalam mengukur kerapatan biasanya muncul suatu masalah yang berhubungan dengan efek
tepi (sideeffect) dan lifeform (bentuk tumbuhan) (Suryawan, 2007).
Metode kuadrat merupakan bentuk dari contoh atau sampel yang berupa segi empat
atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai
dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas minimumnya. Untuk analisis yang
menggunakan metode ini dilakukan dengan perhitungan terhadap variabel kerapatan,
kerimbunan, dan frekuensi (Surasana, 1990). Nilai penting merupakan suatu harga yang
didapatkan dari penjumlahan nilai relatif dari sejumlah variabel yang telah diukur (kerapatan
relatif, kerimbunan relatif, dan frekuensi relatif).
Metode kuadrat merupakan salah satu metode analisis vegetasi pada pengamatan petak
contoh yang menggambarkan luas area tertentu dengan satuan kuadrat. Bentuk sampel dapat
berupa segi empat atau lingkaran. Luas yang digunakan bervariasi sesuai dengan bentuk
vegetasi atau telah ditentukan terlebih dahulu luas minimumnya. Metode ini bertujuan untuk
menentukan indeks diversitas dan nilai penting suatu komunitas. Metode analisa yang
dilakukan bersifat kuantitatif, yaitu dengan menghitung kerapatan (density), dominansi
(abudance), distribusi tumbuhan (frekuensi), dan INP (Indeks Nilai Penting). (Suryawan,
2007).

Alat dan Bahan


Alat :
1. Roll meter
2. Alat tulis
3. Kamera HP
4. Tali raffia
5. Kuadrat set 1x1 m
6. Cutter

Prosedur Kerja
 Diletakkan kuadrat dengan ukuran 1 m (1 m x 1 m) pada suatu vegetasi tertentu
 Dinentukan persentasi dari suatu spesies di dalam kuadran
 Dihitung jumlah spesies yang ditemukan
 Diidentifikasi nama spesies dari tanaman yang ditemukan
 Dilakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel kerapatan, kerimbunan, dan
frekuensi.
 Dilakukan perhitungan untuk mencari nilai relatif dari setiap variabel untuk setiap
tumbuhan.
 Dilanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis tumbuhan.
 Disusun harga nilai penting yang sudah diperoleh pada suatu tabel dengan ketentuan
bahwa tumbuhan yang nilai pentingnya tertinggi diletakkan pada tempat teratas.

Daftar Rujukan

Saputra, A., D. 2016. Komposisi, Struktur, Dan Keanekaragaman Jenis Vegetasi Di


Jalur Wisata Air Terjun Wiyono Atas Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rachman Provinsi Lampung. Skripsi tidak diterbitkan, Bandar Lampung:
Universitas Negeri Lampung.

Styaki, R., W. 2018. ANALISA VEGETASI GULMA PADA TANAMAN KETELA


POHON (Manihot utillisima Crantz). Skripsi tidak diterbitkan, Jember:
Universitas Negeri Jember.

Laksana, Indra. 2017. HABITAT RAFFLESIA (Rafflesia zollingeriana Kds.) DI BLOK


KRECEK RESORT BANDEALIT TAMAN NASIONAL MERU BETIRI JAWA
TIMUR. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Brawijaya.
Suryawan, F. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Pasca Tsunamai di Kawasan
Pesisir Pantai Timur Aceh, (Darussalam; Unsyah Press, 2007). Jurnal
Biodiversitas. Vol.8 No.4. h. 263.

Surasana, Syafei Eden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai