Anda di halaman 1dari 4

II.

Metodologi Penelitian
II.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Metode yang digunakan d
alam penelitian ini adalah metode pendekatan Eksperimen, yaitu mengadakan keg
iatan percobaan untuk melihat dari suatu hasil yang akan menegaskan bagaimana
hubungan kausal antara variabel yang satu dengan yang lainnya [16]. Selain itu
kami juga melakukan praktek langsung pembuatan biopori yang dalam kaitannya
sesuai dengan permasalahan dan tujuan diatas.

II.2 Waktu dan Lokasi


Penelitian tersebut akan dilaksanakan setelah projek ini disetujui atau Pada
tanggal 1 sampai 13 Maret 2020 dan secara langsung ke tempat yang kami
jadikan objek penelitian, Dalam penelitian ini populasi yang terjadi merupakan
lubang resapan yang ada di RT , RT , Desa Junrejo, Kecamatan, Kota Batu.
Kami memilih kawasan yang padat penduduk dikarenakan objek sasaran kami
yaitu pada tempat yang memiliki masalah dengan menumpuknya sampah organik
atau limbah keluarga sehingga

Gambar 1. Peta Desa Junrejo


Sumber : googlemaps.com
II.3 Perhitungan Jumlah Lubang Resapan Biopori
LRB =
II.4 Instrumen
1. Pengamatan langsung terhadap objek
2. Bor biopori atau bor tanah sebanyak 1 buah.
3. Ph Meter
4. Thermometer
5. Soil Analyzer
6. Timbangan
7. Pipa PVC dengan penutup yang sudah dilubangi di bagian pinggirannya
sebanyak 3 buah.
8. Kawat (jika tidak memakai penutup yang dilubangi).
9. Semen sebanyak 1 kg.
10. Sampah organik.

II.5 Prosedur Pembuatan Biopori

Gambar 2. Cara Membaut Biopori


Sumber : www.klopmart.com

1. Tentukan lokasi tanah yang akan dijadikan lubang biopori.


2. Siram tanah agar menjadi lunak dan mudah dilubangi.
3. Lubangi tanah dengan linggis, bambu, bor biopori atau bor tanah dan buat sec
ara tegak lurus (gambar 2).
Gambar 2. Bor Tanah
(Sumber : Yohana, dkk. 2017)

4. Buat lubang dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm.


5. Lapisi lubang dengan pipa PVC seukuran diameter lubang yang sudah disiapk
an.
6. Sisi atas pinggir pipa diberi semen agar pipa tidak bergerak (gambar 3).

Gambar 3. Lubang Tanah yang telah diberi semen


(Sumber : Yohana, dkk. 2017)
7. Isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah, dan lain-l
ain.
Gambar 3. Lubang Tanah yang telah diberi sampah organik
(Sumber : Yohana, dkk. 2017)

8. Tutup lubang dengan kawat besi atau tutup pipa PVC yang sudah dilubangi.
9. Kompos diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaa
n kembali lubang resapan biopori tersebut.
II.6 Cara Kerja Biopori
Setelah lubang biopori berhasil dibuat, sampah organik yang dimasukan ke dalam
lubang tersebut dan akan memicu biota tanah seperti cacing, semut, serta akar tan
aman untuk membuat rongga-rongga. Rongga-rongga tersebut akan menjadi jalur
bagi air untuk meresap ke dalam tanah.

II.7 Cara Merawat Lubang Biopori


1. Diisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap 5 hari
sekali (pastikan agar selalu terisi penuh)
2. Sampah yang sudah terisi penuh dibiarkan di dalam lubang selama 3 bulan
hingga berubah menjadi kompos; dan
3. Setelah itu, kompos yang sudah jadi diangkat dan isi kembali lubang tersebut
dengan sampah organik yang baru.

II.8 Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai