Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN

ACARA 2
ANALISIS VEGETASI METODE KUADRAT

Oleh :
Nama : Siti Afifah Amelia
Nim : 18/427466/KT/08778
CoAss : Moulidya Putrie Nindyawan
Shift : Selasa 13.00 WIB, Sub A

LABORATORIUM EKOLOGI HUTAN


DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA 2
ANALISIS VEGETASI METODE KUADRAT

I. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur kuantitatif komunitas
pohon berdasarkan spesies penyusun dan INP-nya.

II. Dasar Teori


Analisis vegetasi adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area dengan pengamatan langsung.
Struktur dan kompisisi jenis vegetasi di lapangan diamati pada parameter jenis
kerapatan, dominansi, frekuensi, Indeks Nilai Penting (INP), indeks kesamaan
komunitas, indeks keragaman, dan indeks keseragaman (Fandeli, 2017).
Metode kuadrat adalah analisis vegetasi dengan pengamatan pada petak
contoh yang luasannya diukur dalam satuan kuadrat. Bentuk petak contoh dapat
berupa persegi, persegi panjang, atau lingkaran. Metode ini dianggap cukup
detail dan teliti sehingga cocok untuk vegetasi gulma campuran yang rapat dan
tidak jelas batas-batasnya. Pengamatan pada metode kuadrat dapat dilakukan
secara nondestruktif, yaitu dengan menghitung jumlah dari masing-masing jenis
vegetasi yang ada. Data yang diperoleh berupa parameter kerapatan, dominansi,
dan frekuensi (Prawoto, 2008).
Data kuantitatif vegetasi diperoleh dengan menghitung Indeks Nilai Penting
(INP) yang diperoleh dari Kerapatan (K), Kerapatan Relatif (KR), Dominansi
(D), Dominansi Relatif (DR), Frekuensi (F), dan Frekuensi Relatif (FR) dari
setiap spesies yang ada (Sofia, 2013).
Indeks Nilai Penting (INP) digunakan untuk menggambarkan tingkat
penguasaan yang diberikan oleh suatu spesies terhadap komunitas, semakin
besar nilai INP suatu spesies maka semakin besar pula tingkat penguasaan
terhadap komunitas, begitu pula sebaliknya. INP didasarkan pada penjumlahan
harga-harga dari kerapatan relatif, dominansi relatif, dan frekuensi relatif. Nilai
maksimum dari indeks nilai penting adalah 300% (Hariyanto, 2008).
Indeks dominasi digunakan untuk mengetahui kekayaan spesies serta
keseimbangan jumlah individu tiap spesies dalam ekosistem. Jika dominasi lebih
terkonsentrasi pada satu spesies, nilai indeks dominasi akan meningkat. Begitu
pula sebaliknya, jika beberapa jenis mendominasi secara bersama-sama maka
nilai indeks dominasi akan rendah (Mardiyanti, 2013).
Metode yang digunakan dalam menganalisis vegetasi adalah metode kuadrat
dengan cara petak tunggal. Ukuran minimum dari suatu petak sampling
menggunakan kurva spesies area (Supyan, 2013).
III. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan :
1. Tumbuhan spesies pohon berdiameter ≥ 10 cm (keliling ≥ 31,4 cm)
Alat yang digunakan :
1. Tali
2. Roll Meter
3. Pita Meter
4. Kompas
5. Kertas
6. Alat Tulis
IV. Cara Pelaksanaan
Berikut cara pelaksanaan dalam praktikum ini:

Tentukan lokasi kuadrat secara sistematik dengan ukuran kuadrat 10 x 10 m.

Identifikasi seluruh spesies pohon berdiameter ≥ 10 cm, tulis nama jenis nya dan ukur
kelilingnya pada ketinggian setinggi dada (1,3 m dari permukaan tanah).

Catat jumlah spesies kuantitatif. Pengambilan data dihentikan saat tidak mengalami
perubahan secara nyata atau tidak ada lagi kuadrat yang bisa dibuat.

Ubahlah nilai keliling pohon ke nilai Luas Bidang Dasar (LBDS).

Lakukan perhitungan untuk memperoleh nilai kerapatan jenis, kerapatan relatif,


dominansi jenis, dominansi relatif, frekuensi jenis, dan frekuensi relatif.

Masukkan hasil perhitungan ke dalam tabel. Lalu hitung Indeks Nilai Pentingnya dan
tentukan urutan rankingnya.

Anda mungkin juga menyukai