Feni Armadani
E-mail : feniarmadani@student.unri.ac.id, phone : +6282385798017
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA
Uniersitas Riau Pekanbaru 28293
ABSTRAK
METODELOGI
Penelitian tentang Survei dan Diskripsi Komunitas Tumbuhan (Analisis
Vegetasi) dan Survei dan Diskripsi Komunitas Analisis Hewan Arthropoda
Permukaan Tanah telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 dan 30 November
2016 di Arboretum Universitas Riau. Praktikum ini dilakukan dengan metode
eksperimen yaitu dengan cara melakukan percobaan, mengamati proses dan
menuliskan hasil percobaan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian analisis vegetasi yaitu
pancang, tali rafia, gunting, kantong specimen dan alas plastik putih. Sedangkan alat
dan bahan yang digunakan dalam penelitian analisis hewan arthropoda permukaan
tanah yaitu alcohol (70 %), botol sampel, gelas plastik (5 buah) , tali rafia, meteran
tanah atau tongkat pengukur (100 cm), penggali tanah (cetok) dan spanduk bekas.
Cara kerja percobaan analisis vegetasi dilakukan dengan dua cara kerja.
Adapun cara kerja pertama melakukan sampling pohon dengan menyediakan semua
alat dan bahan, membuat garis transek 50 m di tempat yang telah ditunjuk oleh
asisten. Membagi garis menjadi lima bagian sama panjang, yaitu masing-masing 20
m dan member nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berurutan untuk masing-masing bagian.
Selanjutnya membuat plot berukuran 20x20 m pada bagian nomor 1, 3 dan 5.
Membuat plot 3 ada di sebelah kiri garis transek. Kemudian di dalam masing-masing
plot dibuat 2 subplot, yang masing-masing berukuran 5x5 m dan 2x2 m
menggunakan pancang dan tali raffia untuk member batas kedua subplot. Mengukur
diameter setinggi dada (diameter at breast height/dbh atau 130 cm dari permukaan
tanah) dari setiap pohon yang ada dalam plot berukuran 20x20 m, dimulai dari yang
hanya berdiameter 5 cm. Selanjutnya mentabusi dengan tabel dan membuat histogram
pohon berdasarkan kelas diameter batang. Mengambil sampel daun, bunga dan buah
(apabila memungkinkan) dari setiap pohon yang ada. Kemudian lakukan hal yang
sama terhadap subplot 5x5 m dan subplot 2x2 m. Melakukan pemeriksaan terhadap
spesimen yang terkumpul dalam masing-masing karung di atas alas putih.
Mengelompokkan isi dari masing-masing karung berdasarkan persamaan morfologi
mereka dan menghitung dan mencatat individu yang mewakili masing-masing
morfogenesis dalam tabel data mentah.
H
=
ln()
Berdasarkan data hasil pengamatan berupa tabel dapat diketahui bahwa secara
umum, luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis
yang terdapat pada areal, dimana semakin meningkat keanekaragaman jenis maka
semakin luas area petak. Walaupun keanekaragaman spesies itu tidak terlalu
bervariasi, dimana pada plot 10 X 10 terdapat 4 spesies tumbuhan, sedangkan pada
plot 5 X 5 dan 1 X 1 terdapat 3 spesies tumbuhan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area)
yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu
yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut,maka makin luas petak
contoh yang digunakan (Sugianto ,1994).
Pada lokasi lahan tersebut persebaran vegetasi spesies tanaman masih kurang
dikarenakan pada lahan tempat penelitian permukaan tanahnya kurang rata dan
adanya aktivitas manusia. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Menurut
Wirakusumah (2003) Faktor faktor persebaran vegetasi antara lain karena faktor:
Abiotik : faktor yang merupakan lingkungan sekitar, bukan makhluk hidup, seperti
hewan, tanaman, dan manusia. Yang termasuk diantaranya ada tiga kategori: -
Klimatik (iklim), -Relief (bentuk permukaan bumi), dan -Edafik (tanah). Biotik :
faktor yang merupakan makhluk hidup, yang dapat saling berpengaruh karena
kehidupannya. Yang termasuk diantaranya antara lain:- Tanaman, -Hewan, -Aktivitas
Manusia.
Tabel1. 4 Rekapitulasi total spesies
NO Nama Spesies Jumlah Spesies
1 Actinodaphne cuneata 1
2 Aleurites moluccana 6
3 Syzygium elliptilimbum 7
4 Garcinia artroviridis 25
5 Alstonia scholaris 3
6 Archidendron pauciflorum 1
7 Swietenia macrophylla 7
8 Aceccia denticulosa 2
9 Ficus benjamina 1
10 Hevea brasiliensis 4
11 Heritiera elata 4
N 60
1. Kerapatan
60
= = 0.22
276
2J
=
( )
Cs = 1.57
KESIMPULAN
Keanekargaman spesies dari plot satu sampai plot tiga tidak begitu bervariasi,
dimana kadang-kadang spesies yang ditemukan pada plot pertama ditemukan pula
pada plot selanjutnya. Hal ini disebabkan karena penempatan lokasi dari plot pertama
sampai plot terakhir sangat berdekatan dan juga dari kondisi permukaan tanah yang
tidak rata dan adanya gangguan dari aktivitas manusia. Jadi, pada pengamatan kami
dilapangan didapatkan hasil berupa spesies yang tidak menunjukkan kenekaragaman
yang bervariasi.
Jenis arhtropoda permukaan tanah cukup banyak dan beragam. Pada tingkat
ordo ada jenis serangga yang ditemukan adalah sebanyak 10 ordo yaitu Hemiptera,
Neuroptera, Diptera, Entotrophi, Scorpionida, Isoptera, Araneae, Orthoptera,
Hymenoptera dan Coleoptera. Kelompok ordo yang tertinggi jumlah individu yang
ditemukan adalah pada ordo Hemiptera dengan jumlah 131 spesies.
DAFTAR PUSTAKA