Anda di halaman 1dari 12

1

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

Asosiasi Spesies Carex paniculata di Taman Nasional Gunung Merbabu


(TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo
Zakia Yolanda

K4316070 / Kelas B / Pendidikan Biologi 2016


zakiayolanda@gmail.com

Abstract: Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi spesies Carex paniculata di
Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo. Parameter
yang diukur adalah kehadiran spesies di Taman Nasional Gunung
Merbabu(TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa asosiasi spesies Carex paniculata di Taman Nasional Gunung Merbabu
(TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo memiliki interaksi dengan spesies lainnya
seperti Solanum americanum. Interaksi ditunjukkan dengan nilai X2 hitung yang
lebih besar dari X2 tabel. Interaksi yang terjadi antara spesies tersebut merupakan
interaksi positif dengan tingkat asosiasi rendah.

Keywords: asoiasi, interaksi, Carex paniculate, Solanum americanum.

1. PENDAHULUAN menemukan lingkungan yang dapat


memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam
Secara geografis, Taman Nasional kumpulan ini terdapat pula kerukunan
Gunung Merbabu(TNGMb) terletak pada hidup bersama (asosiasi), dan hubungan
110°32’BT - 110°48’BT dan 7°38’LS - timbal balik (interaksi) yang saling
7°48’LS. Luas kawasan Taman Nasional menguntungkan, sehingga terbentuk suatu
Gunung Merbabu mencapai 5.725 ha. derajat keterpaduan (Resosoedarmo, 1989).
Gunung ini terdapat di ketinggian antara Suatu vegetasi terbentuk oleh adanya
3.142 m dpl. Keragaman flora yang kehadiran dan interaksi dari beberapa jenis
dijumpai di Taman Nasional Gunung tumbuhan di dalamnya. Salah satu bentuk
Merbabu sekitar 35 jenis pohon, 21 jenis interaksi antar jenis ini adalah asosiasi.
perdu dan semak, 21 jenis tumbuhan Asosiasi adalah suatu tipe komunitas yang
bawah, 18 jenis liana, 11 jenis epifit, 16 khas, ditemukan dengan kondisi yang sama
jenis paku–pakuan, dan lebih dari 14 jenis dan berulang di beberapa lokasi. Asosiasi
rumput. (Steenis, 2006) dicirikan dengan adanya komposisi floristik
Taman Nasional Gunung yang mirip, memiliki fisiognomi yang
Merbabu(TNGMb) wilayah Kecamatan seragam dan sebarannya memiliki habitat
Selo memiliki zona-zona hutan yang khas (Barbour, G.M., 1987). Asosiasi
pegunungan yang terbagi menjadi zona terbagi menjadi asosiasi positif dan asosiasi
hutan pegunungan bawah, zona hutan negatif. Asosiasi positif terjadi apabila
pegunungan atas, dan zona hutan sub-alpin. suatu jenis tumbuhan hadir secara
(Mustikasari, 2017). bersamaan dengan jenis tumbuhan lainnya
Tumbuhan yang hidup secara alami dan tidak akan terbentuk tanpa adanya jenis
pada suatu tempat, membentuk suatu tumbuhan lainnya tersebut. Asosiasi negatif
kumpulan yang di dalamnya setiap individu terjadi apabila suatu jenis tumbuhan tidak
2

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

hadir secara bersamaan(KURNIAWAN, Nasional Gunung Merbabu(TNGMb)


UNDAHARTA, & PENDIT, 2008) Wilayah Kecamatan Selo
Vegetasi pada lokasi Taman Nasional (Kurniawan et. al., 2008).
Gunung Merbabu(TNGMb) wilayah
Kecamatan Selo tentunya memiliki
kerapatan yang berbeda dengan daerah 2. METODE PENELITIAN
lainnya. Perbedaan kerapan dapat
Kegiatan praktikum dilakukan di
disebabkan karena adanya kompetisi atau
Taman Nasional Gunung Merbabu
faktor lingkungan seperti curah hujan,
(TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo
iklim, cahaya, dan makanan (Wijana,
dengan 6 titik pada hari Selasa, 25 Juni
2014).
2019. Alat-alat yang digunakan sebagai
Carex paniculate berasal dari family
penunjang kegiatan praktikum adalah GPS
Cyperaceae. Carex paniculata adalah
untuk menentukan titik koordinat, protaktor
spesies tanaman berbunga di keluarga
untuk menentukan sudut azimuth dan back
sedge, Cyperaceae. Tingginya 1,5 meter (4
azimuth, paralon untuk membuat plot 1x1,
kaki 11 in) dan dapat ditemukan di sebagian
kompas sebagai penentu arah, peta untuk
besar Eropa (termasuk Inggris), Asia Barat
visualisasi Taman Nasional Gunung
Laut dan Amerika Utara. Genus Carex
Merbabu (TNGMb) Wilayah Kecamatan
dapat disebut juga sebagai sedges sejati,
Selo dan titik plot, protaktor untuk
dan merupakan genus yang paling kaya
menentukan derajat menuju titik plot,
spesies dalam family Cyperaceae.(Schütz,
meteran dan penggaris untuk mengukur
1997)
diameter kanopi, alat tulis untuk mencatat
hasil pengamatan.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah asosiasi spesies Carex Pembuatan Peta
paniculata Taman Nasional Gunung Langkah pertama yang dilakukan
Merbabu(TNGMb) Wilayah Kecamatan untuk membuat peta KKL Merbabu ialah
Selo? mendownload SHP Peta Boyolali melalui
laman https://portal.ina-
Tujuan sdi.or.id/downloadaoi/. SHP yang
Mengetahui asosiasi spesies Carex didownload meliputi SHP Kontur, Batas
paniculata di Taman Nasional Gunung Wilayah Administrasi, dan Tanda Medan
Merbabu(TNGMb) Wilayah Kecamatan lainnya, kemudian disimpan dalam 1
Selo folder. Setelah itu, membuka aplikasi
ArcGis 10.3. Kemudian, memasukkan SHP
kontur Boyolali ke dalam stage Arcgis.
Hipotesis Kemudian membuka Googel Earth. Setelah
H0 = Tidak terdapat asosiasi pada spesies itu, mengimport titik Resort TNGM,
Carex paniculata dengan spesies lain di Basecamp, dan Jalan setapak, yang telah
Taman Nasional Gunung ditandai menggunakan Garmin ketika
Merbabu(TNGMb) Wilayah Kecamatan survey lapangan ke dalam Google Earth.
Selo Batas wilayah lokasi KKL dibuat
H1 = terdapat asosiasi pada spesies Carex menggunakan fiture polygon yang ada pada
paniculata dengan spesies lain di Taman Google Eafrth. Kemudian membuat titik
3

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

plot pada arcgis menggunakan fiture PIN tujuan pembuatan peta, sumber peta, dan
pada Googe Earth sebanyak 60 titik. tahun pembuatan peta menggunakan fiture
Penempatan titik plot dipilih berdasarkan Insert. Setelah itu, menyimpan peta yang
kontur wilayah yang dianggap aman untuk telah dibuat dan mengekspor peta dalam
dijadikan lokasi pengeplotan. Setelah itu, bentuk PNG dengan fiture File Export to
memasukkan titik-titik tersebut ke dalam PNG yang ada pada ArcGis 10.3
ArcGis menggunakan fitur KML to Layer.
Kemudian, mengubah layer menjadi SHP. Perhitungan Releve
Melakukan hal yang sama hingga semua Perhitungan Revele dilakukan
titik terimport menjadi SHP. sebelum penelitian untuk menentukan
Setelah semua SHP terbentuk, berapa ukuran dan jumlah plot yang akan
kemudian melakukan pemotongan kontur digunakan untuk penelitian ini. Perhitungan
sesuai dengan lokasi Taman Nasional releve dilakukan dengan menghitung
Gunung Merbabu yang akan dijadikan jumlah spesies dengan berbagai ukuran plot
sebagai lokasi KKL. Pemotongan hingga diperoleh ukuran plot dimana
dilakukan menggunkan fiture Clip yang ada jumlah spesies mulai jenuh. Data yang
pada Geoprocessing. SHP yang dipotong diperoleh kemudian diolah dan dibuat garis
meliputi SHP Kontur, Jalan Administrati, kurva. Hasil pengolahan data diperoleh
Jalan Setapak, Batas Desa, Batas, Agri nilai titik singgung kurva X adalah 3,34
Kebun, Agri Ladang, Non Agri Alang, Non (yang dibulatkan menjadi 4). Nilai X titik
Agri Semak Belukar, dan Bangunan. SHP- singgung merupakan ukuran luas plot yang
SHP tersebut dipotong terhadap SHP Batas akan dipakai (luas plot = 4 m2).
Wilayah. Tujuan pemotongan ini ialah (Perhitungan releve terlampir)
memfokuskan legenda agar spesifik pada Perhitungan Jumlah Plot
lokasi KKL. Penentuan jumlah plot dilakukan dengan
Setelah itu, membuat SHP titik plot urutan sebagai berikut :
dan reseksi menggunakan fiture New- 1. Luas daerah total
Shapefile-Point dengan cara mengklik = 60 ha
kanan folder yang berisi SHP lainnya = 600.000 m2
(seperti batas wilayah, kontur, dll). 2. Luas area cuplikan
Kemudian, membuat rute kelompok yang = 1% x luas wilayah total
menghubungkan antara reseksi dengan titik = 1% × 600.000 m2 = 6000 m2
plot terdekat hingga kembali pada titik 3. Luas plot
reseksi menggunakan fiture New- = 1m x 1 m = 1 m2
Shapefile-Polyline. Setelah itu, membuat 4. Jumlah plot = 240 plot didapatkan
Grid dengan jenis Graticule pada peta dari hasil kali penentuan jumlah
berukuran carvac 5 detik. Setelah itu, plot per kelompok dikalikan jumlah
mengganti skala peta menjadi 1:4500. kelompok. (40 plot x 6 kelompok).
Kemudian, memposisikan tepi peta
bersentuhan dengan grid, sehingga posisi
peta berada di tengah-tengah Grid. Setelah Navigasi Lapangan
itu, menambahkan Judul Peta, Skala Peta, Ketika di lapangan, praktikan
Scale Bar, arah mata angin, legenda, target menentukan sudut azimuth dari titik
pengeplotan pada masing-masing hari, resection menuju ke titik tujuan dengan
4

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

cara praktikan berdiri di titik reseksi Pembuatan plot dilakukan dengan


kelompok, kemudian praktikan memasang plot paralon 1 m x 1 m.
mengutarakan peta dibantu dengan Mengidentifikasi tumbuhan yang ada di
kompas. Selanjutnya memposisikan dalam plot dan menghitung jumlah individu
protaktor pada titik reseksi dan menarik yang ada. Identifikasi tumbuhan dilakukan
sudut dengan menggunakan benang yang dengan mengamati morfologi serta
berada di tengah protaktor ke titik yang habitusnya. Apabila praktikan sudah
akan dituju. Setelah sudut azimuth mengetahui nama spesies tersebut langsung
ditemukan, menetukan jarak yang akan mencatatnya pada lembar data pengamatan.
ditempuh ke titik tersebut dengan langkah Apabila praktikan belum mengetahui nama
kaki, atau jika ada menggunakan meteran. spesies, maka praktikan dapat melakukan
Untuk menuju ke titik selanjutnya koleksi dengan mengambil spesies tersebut,
dilakukan cara yang sama yaitu namun dengan ketentuan jika spesies
menentukan sudut azimuth dari titik tersebut banyak ditemukan di daerah
pertama menuju ke titik selanjutnya, penelitian jika jumlah spesiesnya sedikit
kemudian mengutarakan peta. Selanjutnya maka koleksi spesies tersebut dilakukan
mencari sudut azimuth dan menentukan dengan mendokumentasikan seluruh
jarak yang akan ditempuh antar titik dengan bagian tanaman tersebut serta mencatat ciri
langkah kaki, atau jika ada dengan meteran. khususnya.
Untuk mencari titik selanjutnya dilakukan Melakukan kegiatan identifikasi
dengan cara yang sama. pada spesies yang belum dikenali setelah
Navigasi dapat menggunakan GPS praktikan kembali dari lapangan.
(Global Positioning System) dengan cara Identifikasi dilakukan dengan memasukkan
menambahkan koordinat titik yang akan foto tanaman ke dalam aplikasi Pl@ntNet
dituju pada GPS GARMIN. Pada main atau PlantSnap pada HP. Kemudian
menu GPS GARMIN terdapat menu mencari spesies yang paling mirip dan
satelite yang menunjukkan koordinat mengkaji apakah spesies tersebut sudah
lintang dan bujur. Kemudian sesuai dengan spesies yang ingin
menambahkan koordinat titik yang dituju diidentifikasi atau belum. Selain itu, juga
dan menamai koordinat dengan nama dengan mancari referensi dari buku, jurnal
sesuai titik. Setelah selesai disimpan maupun katalog.
dengan tombol ‘DONE’. Pada menu
waypoint, mencari titik koordinat yang Pengolahan Data
telah disimpan. Setelah itu, cek kembali Analisis data dilakukan menggunakan
koordinat yang telah disimpan tersebut dan Metode Chi Square (x2) digunakan untuk
bila sudah sesuai dengan koordinat yang menguji hipotesis peneliti (H0). Interaksi
akan dituju kemudian klik tombol ‘GO’. dilihat dengan X2 hitung yang lebih besar
Pada layar GPS akan muncul rute dan anak dibandingkan X2 tabel. Grafik ON/OFF
panah. Mengikuti rute/jalur sesuai yang digunakan untuk menentukan interaksi
ditunjukkan oleh GPS. Setelah sampai pada antara dua spesies yang diamati dan
titik koordinat yang dituju, pada layar GPS memperlihatkan tipe interaksi positif
akan muncul pemberitahuan ‘ARRIVED”. maupun negatif. Nilai E(a) digunakan
untuk mendukung grafik on/off. Indeks
Identifikasi Tumbuhan
5

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

Oschiai dapat digunakan untuk penentuan


tinggi rendahnya kekuatan asosiasi.

a. perhitungan ∑kuadrat harapan

Persentase terbesar diperoleh pada


garis yang menandakan bahwa adanya
interaksi positif antara spesies X dan Y,
sehingga daerah yang berwarna
merupakan daerah on karena terdapat
b. Perhitungan X2 interaksi positif sedangkan pada daerah
tanpa garis menandakan interaksi off.
X2 =∑ e. Kekuatan asosiasi

X2a =

X2b = Dikatakan asosiasi positif, apabila nilai a


> E (a) yang berarti pasangan jenis terjadi
X2c= bersama lebih sering dari yang
diharapkan sedangkan dikatakan asosiasi
X2d = negatif, apabila nilai a < E (a) berarti
pasangan jenis terjadi bersama kurang
sering dari yang diharapkan (Kurniawan,
∑X2hitung = X2a + X2b + X2c + X2d 2008).
𝑎
Db = dk – 1 = (4 – 1) – 1 = 2 Indeks Ochiai (IO) = 𝑎 +𝑏 𝑥 ( 𝑎 +𝑐)
Taraf signifikansi 5% (0,05)
𝑎
∑X2 tabel = 5,99 Indeks Dice (ID) =
2𝑎 +𝑏+𝑐
c. Presentasi identifikasi
𝑎
Indeks Jaccard (IJ) =
𝑎 +𝑏+𝑐
I=

II=
Tabel 1. Tabel Indeks Asosiasi
III=
Rentang indeks Kriteria
IV= 1-0,75 Sangat Tinggi
0,74-0,49 Tinggi
d. Grafik On-Off 0,48-0,23 Rendah
<0,22 Sangat Rendah
6

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

3. HASIL DAN PEMBAHASAN =2,8

Data Pengamatan z = (a + c) – n
1. Table 1. Tabel kontigensi spesies = (2+14) - 0,2
Carex paniculate dengan spesies = 15,8
Solanum americanum
Carex paniculata y = ∑ plot – ( n+ m + z )
Tidak =240 – (0,2+ 2,8 + 15,8)
Ada Jumlah
ada = 221,2
Ada 2 1 3
Penentuan nilai X2
americanum

Tidak ada 14 223 237


Solanum

X 2a =
Jumlah 16 224 240 ( , )
= ,
= 16,2
2
2. Tabel 2. Perhitungan kuadrat X b=
harapan ( , )
Simbol Kuadrat Kuadrat X2 =
,

teramati harapan = 1,157

a/n X 2c =
2 0,2 16,2
b/m ( , )
1 2,8 1,157142857 =
,
c/z 14 15,8 0,205063291 = 0,2050
d/y 223 221,2 0,014647378 X 2d =
Jumlah 240 240 17,57685353 ( , )
=
,
= 0,0146
Pembahasan ∑X hitung = X2a + X2b + X 2c + X 2d
2

Analisis Kuantitatif = 116,2+1,157+0,2050+ 0,0146


Perhitungan kuadrat harapan = 17,57685353
Db = dk – 1 = (4 – 1) – 1 = 2
Taraf signifikansi 5% (0,05)
- ∑X2 tabel = 5,991464547

Analisis Kualitatif
- Penjabaran table 1,2,3 dan 4
n = (a+b)/(∑plot ) (a+c) Presentasi identifikasi
= (2+1)/240 (2+14)
= 0,2
m = (a + b) – n
= (2+1) –0,2
7

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

I=

= � 100% = 0,416666667 %
II=

= � 100% = 0,208333333 %
III=

= � 100% = 2,916666667 %
IV=

= � 100% = 46,45833333 %

Jenis Asosiasi
Tabel 4. Kekuatan asosiasi spesies
Spesies Nilai E (a)

( )(
Spesies Carex paniculata
)
E (a) = = 0,1 0,1
Spesies Solanum americanum

Kekuatan Asosiasi
IO = √ Analisis Kualitatif

Penjelasan analisis kuantitatif
= 0,288675135
1. Hasil X2
Berdasarkan tabel, nilai X2 hitung lebih
ID =
besar daripada X2 tabel, sehingga terjadi
= 0,210526316 interaksi antara spesies Carex paniculata
dan spesies Solanum americanum.
IJ =
= 0,117647059 2. Presentasi Asosiasi
Hasil perhitungan menunjukkan
Tabel 3. Data Indeks Asosiasi presentasi hasil pada kuadran I
Jenis Jenis 0,208333333 % kuadran II 3,541 %
X2 IO ID IJ
Asosiasi Interaksi kuadran III 0 % kuadran IV 46,25 %. Dari
5,991 0,288 0,210 0,117 Positif Rendah hasil perhitungan kuantitatif presentase
terbesar ada di kuadran IV.

3. Jenis Asosiasi
Berdasarkan hasil perhitungan E(a)
diperoleh nilai E(a) 0,0375 yang
menunjukkan interaksi terjadi antara
spesies Carex paniculata dan Solanum
americanum adalah positif. Hal ini
Grafik on-off dikarenakan nilai a > E(a). Asosiasi positif
menunjukkan antara Solanum americanum
8

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

dan Carex paniculata terjadi bersama lebih


sering dari yang diharapkan. Positif berarti 4. SIMPULAN
pasangan jenis terjadi bersama lebih sering
dari yang diharapkan sedangkan dikatakan Berdasarkan praktikum di dapatkan hasil
asosiasi negatif, apabila nilai a < E (a) spesies Carex paniculata memiliki
(negative) berarti pasangan jenis terjadi interaksi dengan spesies Solanum
bersama kurang sering dari yang americanum. Hal ini menunjukkan H1 yang
diharapkan. diterima karena terdapat asosiasi pada
spesies Carex paniculata dengan spesies
Indeks Asosiasi lain di Taman Nasional Gunung Merbabu
Berdasarkan hasil analisis didapatkan (TNGMb) Wilayah Kecamatan Selo.
nilai IO 0,235 nilai ID 0,105 dan nilai IJ Bukti adanya interaksi yaitu X² hitung
0,055. Nilai IO berada skala 0,23-0,48. Hal lebih besar dari X² tabel. Interaksi yang
ini menunjukkan bahwa jenis interaksi terjadi antara kedua spesies merupakan
yang terjadi antara Carex paniculata dan interaksi positif dengan tingkat asosiasi
Solanum americanum pada kisaran rendah. Carex paniculata dengan Solanum
americanum sangat rendah.
Grafik on/off
Berdasarkan grafik asosiasi, antara 5. UCAPAN TERIMAKASIH
spesies Carex paniculata dan Solanum Terimakasih kepada Tuhan Yang
americanum terjadi asosiasi on. Hal ini Maha Esa, kedua orang tua, dosen
dibuktikan dengan persentase terbesar pembimbing, asisten Ekologi Tumbuhan,
diperoleh pada garis merah yang teman-teman, dan semua pihak yang
menandakan bahwa adanya interaksi antara terlibat dalam praktikum dan pembuatan
spesies Carex paniculate dan Solanum paper.
americanum. Garis yang berwarna merah
merupakan garis on yang menunjukkan 6. DAFTAR PUSTAKA
adanya interaksi, sedangkan pada garis Botanri, S., Setiadi, D., Guhardja, E.,
hitam merupakan garis off yang Qayim, I., & Prasetyo, L. B. (2011).
menunjukkan tidak adanya interaksi Studi Ekologi Tumbuhan Sagu
(Botanri, Setiadi, Guhardja, Qayim, & (Metroxylon Spp) dalam
Prasetyo, 2011). Komunitasalami di Pulau Seram,
Maluku. Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman, 8(3), 135–145.
Faktor yang mempengaruhi asosiasi Dapadeda, F., Zuhud, E. A. M., & Hikmat,
Suatu komunitas dikatakan memiliki A. (2017). Asosiasi Spesies Pohon
asosiasi apabila memiliki karakteristik Penyimpan Mayat di Taman
seperti fisiognomi yang seragam, Nasional Laiwangi Wanggameti,
komposisi floristik yang seragam, dan Nusa Tenggara Timur. Media
hidup di habitat yang relatif konsisten Konservasi, 22(3), 220–229.
(Windusari, 2011). Asosiasi dapat terjadi Hendrichs. (2004). Carex, Subgenus Carex
karena kesesuaian fisiologis maupun (Cyperaceae). Plant Systematics and
morfologi suatu tumbuhan dengan Evolution. 246(1):89-107
tumbuhan lain (Ihsan, 2017). Ihsan, M. (2017). Asosiasi Cerbera
manghas pada Komunitas Tumbuhan
9

Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

Bawah di Areal Hijau Universitas


Jambi. Bio-Site, 3(1), 1–5.
Kementrian Kehutanan Republik
Indonesia. (2014). Rencana Strategis
Pengelolaan Taman Nasional
Gunung Merbabu, Balai Taman
Nasional Gunung Merbabu, Boyolali.
Kurniawan, A., N.K.E, Undaharta dan
I.M.R. Pendit. (2008.) Asosiasi Jenis-
jenis Pohon Dominan di Hutan
Dataran Rendah Cagar Alam
Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara.
Jurnal Biodiversitas. 9(3):199-203
Samuel J. (2015). Biodiversity of food
species of the Solanaceae family: a
preliminary taxonomic inventory of
subfamily Solanoideae. Resource 4:
277-322.
Siemonsa JS, Grubben GJH. (1996). Plant
resources of South-East No.8,
Vegetables. Prosea, Bogor.
Naughton. (1998). Ekologi Umum, Edisi
kedua. UGM Press : Yogyakarta.
Windusari, Yuanita, Robyanto H. Susanto,
Zulkifli Dahlan, Wisno Susetyo,
(2011). Asosiasi Jenis pada
Komunitas Vegetasi Suksesi. Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Biota. 16(2):
242-251

7. LAMPIRAN
1. Lembar tabel chi square

2. Peta Kontribusi Angkatan


Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

LAMPIRAN
Tabel Chi Square

DF 0.995 0.975 0.20 0.10 0.05 0.025 0.02 0.01 0.005 0.002 0.001

300 240.663 253.912 320.397 331.789 341.395 349.874 352.425 359.906 366.844 375.369 381.425

350 285.608 300.064 372.051 384.306 394.626 403.723 406.457 414.474 421.900 431.017 437.488

400 330.903 346.482 423.590 436.649 447.632 457.305 460.211 468.724 476.606 486.274 493.132

450 376.483 393.118 475.035 488.849 500.456 510.670 513.736 522.717 531.026 541.212 548.432

500 422.303 439.936 526.401 540.930 553.127 563.852 567.070 576.493 585.207 595.882 603.446

550 468.328 486.910 577.701 592.909 605.667 616.878 620.241 630.084 639.183 650.324 658.215

600 514.529 534.019 628.943 644.800 658.094 669.769 673.270 683.516 692.982 704.568 712.771

650 560.885 581.245 680.134 696.614 710.421 722.542 726.176 736.807 746.625 758.639 767.141

700 607.380 628.577 731.280 748.359 762.661 775.211 778.972 789.974 800.131 812.556 821.347

750 653.997 676.003 782.386 800.043 814.822 827.785 831.670 843.029 853.514 866.336 875.404

800 700.725 723.513 833.456 851.671 866.911 880.275 884.279 895.984 906.786 919.991 929.329

850 747.554 771.099 884.492 903.249 918.937 932.689 936.808 948.848 959.957 973.534 983.133

900 794.475 818.756 935.499 954.782 970.904 985.032 989.263 1001.630 1013.036 1026.974 1036.826

950 841.480 866.477 986.478 1006.272 1022.816 1037.311 1041.651 1054.334 1066.031 1080.320 1090.418

1000 888.564 914.257 1037.431 1057.724 1074.679 1089.531 1093.977 1106.969 1118.948 1133.579 1143.917
Laporan Ekologi Tumbuhan – Pendidikan Biologi 2016

Peta Asosiasi Angkatan

Anda mungkin juga menyukai