Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS REPTILIA (SUB ORDO SAURIA) DI

TAMAN WISATA ALAM (TWA) BUKIT KABA KABUPATEN


REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU DAN KONTRIBUSINYA
DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

Achmad Barru Rosadi, Adeng Slamet, dan Kodri Madang


Universitas Sriwijaya
email : achbarru@gmail.com

Abstract: This research aim to know about morphology characteristic of Reptillia (Sub Ordo
Sauria) and determination key of Reptillia in Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba. This
research used descriptive and Visual Encounter Survey (VES) methods. Species was collected
by hand and trap net. The morphology data was analised by descriptively to establish name and
description of kinds. The result of the research was successed to find seven kinds of lizard and
classified on four family which is Gekkonidae family’s (Gekko monarchus, Hemidactylus
frenatus, dan Hemidactylus platyurus), Scincidae family’s (Eutropis multifasciata), Agamidae
family’s (Bronchocela cristatella andDraco volans), and Varanidae family’s (Varanus
salvator). Morphology Characteristic on each kinds of lizard were various that is Head
character, Body, legs, tail, skink and tongue. Result of the research expect could be usefully as
early information for next research and also it able to become a studies source in learning
biology at SMA X class 2th semester on Basic Competency 3.2. analyzing the data of
observation result in any level of various biodiversity (Gen, kinds and ekosistem) at Indonesia.
Keyword: Lizard, Morphology characteristic, and TWA Bukit Kaba

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis – jenis Reptillia (Sub Ordo Sauria),
mendeskripsikan karakter morfologi Reptillia dan kunci determinasi Reptillia di Taman Wisata
Alam Bukit Kaba, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode Visual Encounter
Survey (VES). Spesimen ditangkap dengan tanganserta menggunakan jaring tangkap. Data
morfologi dianalisis secara deskriptif untuk menentukan nama dan deskripsi dari jenis. Hasil
penelitian ini berhasil ditemukan tujuh jenis kadal tergolong dalam empat Familli yaitu Familli
Gekkonidae (Gekko monarchus, Hemidactylus frenatus, dan Hemidactylus platyurus), Familli
Scincidae (Eutropis multifasciata), Familli Agamidae (Bronchocela cristatella dan Draco
volans), dan Familli Varanidae (Varanus salvator). Karakter morfologi setiap jenis kadal
beragam meliputi karakter kepala, badan, kaki, ekor, sisik, dan lidah. Hasilpenelitian
diharapkan dapat dijadikan informasi informasi awal untuk penelitian selanjutnya serta menjadi
bahan belajar pada pembelajaran Biologi di SMA kelas X semester II pada Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia

Kata Kunci: Kadal, Karakter Morfologi, dan TWA Bukit Kaba.

PENDAHULUAN wilayah Indonesia yang telah dilakukan


Indonesia memiliki jenis Reptil yang peneliti di antaranya, Iskandar (1996)
berbeda pada setiap wilayah dengan total 511 menemukan 407 jenis kadal dari sembilan
jenis dan 150 yang endemik (Bappenas, Familli di Sumatera, Jawa, Borneo, Nusa
2003). Penelitian reptil pertama kali dilakukan Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan New
oleh Roiij (1915), yang mendeskripsikan 267 Guinea. Kurniati (2003) menemukan 16 jenis
jenis kadal. Selanjutnya Penelitian lain di kadal di Cagar Alam Gunung Supiori, Biak-

88
Identifikasi Jenis-Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria), Achmad B. R., Adeng Slamet, Dan Kodri Madang 89

Numfor: Daerah Korido dan Sekitarnya. Area Gekkonidae di pepohonan, bangunan-


penelitian dilakukan di perkebunan, bangunan, sedangkan Familli Lacertidae pada
permukiman, dan berbagai tipe hutan dengan perkebunan dan semak-semak (Mistar, 2008).
ketinggian 600 mdpl.Lisa (2011) menemukan Kadal merupakan salah satu komponen
sembilan jenis kadal di Bukit Sulap Kota penyusun ekosistem dan merupakan bagian
Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan, keanekaragaman hayati yang menghuni
kawasan penelitian menunjukkan lokasi di kawasan hutan, perkebunan, dan lingkungan
daerah perkotaan, dengan topografi yang masyarakat. Sebagai salah satu komponen
menanjak dengan ketinggian 471 mdpl. Amri, ekosistem, kadal memegang peranan penting
dkk., (2015) menemukan 10 jenis kadal di dalam rantai makanan di lingkungan
Kawasan Hutan Lindung Gunung Semahung hidupnya, keseimbangan alam, serta bagi
Desa Sebatih, Kecamatan Sengah Temila, lingkungan manusia. Keberadaan kadal di
Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan suatu tempat merupakan indicator terhadap
Selatan. Area pada penelitian menunjukkan melimpahnya serangga yang ada. Kadal
tipe hutan dataran rendah, dengan luas merupakan predator karena makanan utama
wilayah 2.812 ha dan ketinggian 695 mdpl. kadal adalah berbagai macam larva serangga
Dengan mencermati penelitian yang telah dan serangga yang menjadi hama (Kurniati,
dilakukan, tampak pada setiap wilayah 2001), oleh karena itu dapat menekan
memiliki morfologi kawasan dan keragaman keberadaan serangga yang merugikan bagi
jenis kadal yang berbeda. Oleh karena itu lingkungan manusia.
perlu dilakukan penelitian serupa mengenai Mengingat peran kadal di suatu
keragaman jenis kadal di lokasi yang berbeda, ekosistem sangat penting, maka upaya untuk
seperti di TWA Bukit Kaba. menjaga keberlanjutan peran kadal di suatu
Hasil Observasi lapangan yang telah ekosistem merupakan hal yang perlu
dilakukan di TWA Bukit kaba menunjukkan dilakukan, berkaitan dengan itu cukup penting
bahwa di wilayah tersebut memiliki vegetasi informasi data mengenai keragaman jenis
yang rapat, dengan topografi yang berbukit- kadal di suatu daerah. Namun, pada saat ini
bukit dengan luas 13.490 Ha serta ketinggian kelengkapan informasi data mengenai
1952 mdpl. Kawasan TWA Bukit Kaba keragaman jenis kadal harus dipertimbangkan,
memiliki keanekaragaman hayati berupa jenis karena data mengenai jenis-jenis kadal
hewan dan tumbuhan yang beragam. Vegetasi tersebut dapat digunakan untuk melengkapi
yang tumbuh di sekitar kawasan tersebut data dasar keragaman jenis kadal di Provinsi
antara lain berupa pohon, semak, dan perdu, Bengkulu tepatnya di TWA Bukit Kaba.
sedangkan beberapa jenis hewan yang
teramati di wilayah ini beberapa di antaranya METODE PENELITIAN
hewan vertebrata dari kelas Reptilia Sub Ordo Tempat dan Waktu Penelitia
Sauria (kadal). Penelitian dilaksanakan di TWA
Kadal hidup pada berbagai jenis Bukit Kaba Kecamatan Selupu Rejang
habitat, beberapa hidup di pepohonan, di atas Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
tanah bahkan di dalam tanah. Kadal menyukai pada ketinggian 800 mdpl s.d 1300 mdpl.
tempat yang lembab dan memiliki banyak Jalur penelitian terdiri dari empat titik
serasah, pepohonan dan semak-semak. Setiap pengambian sampel, titik pertama dengan
Familli dari Sub OrdoSauria menempati ketinggian 800 mdpl, titik kedua dengan
habitat yang berbeda. Familli Scincidae hidup ketinggian 1000 mdpl, titik ketiga dengan
di serasah, lubang-lubang dan pohon, ketinggian 1100 mdpl, dan titik keempat
FamilliAgamidae hidup di pepohonan, Familli dengan ketinggian 1300 mdpl. Waktu
90 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 4, NOMOR 1, MEI 2017

pengambilan sampel di mulai pada bulan Sauria) yang ditemukan diidentifikasi dan
Oktober 2016 sampai November 2016. dikoleksi. Pencatatan data-data ekologi juga
Alat Penelitian dilakukan seperti suhu, kelembapan, keadaan
Alat yang digunakan adalah jaring cuaca, bentuk habitat, lokasi penemuan dan
tangkap, kamera, sarung tangan, pisau, tali, aktivitas yang dilakukan. Sampel
penggaris, toples, kardus, kertas label, spidol, dikumpulkan dengan penangkapan langsung
alat suntik, alkohol 70%, kloroform, kapas, di kawasan TWA Bukit Kaba.
buku panduan lapangan, jam, alat untuk
mengukur faktor lingkungan, dan tongkat HASIL DAN PEMBAHASAN
kayu. Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) di Taman
Metode Penelitian Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten
Metode yang digunakan dalam Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
penelitian ini menggunakan metode deskriptif Berdasarkan hasil penelitian
dan metode Visual Encounter Survey (VES) ditemukan empat famili dan tujuh jenis
dengan langkah yaitusurvei lapangan, Reptilia (Sub Ordo Sauria) di Taman Wisata
pengumpulan spesimen, pengamatan karakter Alam Bukit Kaba, Kecamatan Selupu Rejang,
morfologi spesimen, identifikasi spesimen, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
danpengawetan spesimen(Bismark, Bengkulu. Data Hasil Identifikasi terdapat
2011).Setiap jenis spesimen (Sub Ordo pada Tabel 1

Tabel 1 Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) di Taman Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu.

No Famili Jenis Nama Umum


1 Gekkonidae Gekko monarchus Tokek Rumah
Hemidactylus frenatus Cicak Kayu
Hemidactylus platyurus Cicak Rumah
2 Scincidae Eutropis multifasciata Kadal Kebun
3 Agamidae Bronchocela cristatella Bunglon
Draco volans Kadal Terbang

4 Varanidae Varanus salvator Biawak

Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) yang Kaba Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
ditemukan pada wilayah penelitian sebanyak Bengkulu
Tujuh Jenis dan empat Famili yaitu Famili Karakter Morfologi setiap jenis
Gekkonidae (Tiga jenis), Famili Scincidae Reptilia (Sub Ordo Sauria) memiliki beberapa
(satu jenis), Famili Agamidae (dua jenis), dan perbedaan ukuran dan perbedaan
Famili Varanidae (satu jenis). morfologinya. Ukuran setiap jenis Reptilia
Deskripsi Morfologi Jenis Reptilia (Sub (Sub Ordo Sauria) terdapat pada Tabel 2
Ordo Sauria) di Taman Wisata Alam Bukit
Identifikasi Jenis-Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria), Achmad B. R., Adeng Slamet, Dan Kodri Madang 91

Tabel 2 Perbedan ukuran Reptilia (Sub Ordo Sauria) di Taman Wisata Alam Bukit Kaba
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
No Jenis Kepala Badan Kaki Kaki Ekor
depan Belakang
1 Gekko monarchus 3 cm 6,8 cm 1,5 cm 2,5 cm 11 cm
2 Hemidactylus
1,5 cm 3,2 cm 0,9 cm 1,5 cm 5,3 cm
frenatus
3 Hemidactylus
1,5 cm 4,8 cm 0,5 cm 0,9 cm 3,7 cm
platyurus
4 Eutropis
2,5 cm 6,3 cm 1,6 cm 2,5 cm 11 cm
multifasciata
5 Bronchocela
3 cm 6,5 cm 5,4 cm 8 cm 29 cm
cristatella
6 Draco volans 5,5 cm
2,5 cm 1,2 cm 2,5 cm 10,5 cm
(membran: 5 cm)
7 Varanus salvator 12 cm 30 cm 7 cm 10 cm 54 cm

Berdasarkan Tabel 2 ukuran tubuh multifasciata memiliki total panjang tubuh


setiap jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) 19,8 cm, jenis Broncocella cristatella
memiliki perbedaan ukuran, jenis Varanus memiliki total panjang tubuh 38,5 cm, dan
salvator merupakan jenis yang paling besar jenis Draco volans memiliki total panjang
diantara jenis yang lain, dengan total panjang tubuh 18,5 cm. Karakter morfologi setiap
tubuh 96 cm. Sedangkan jenis Hemidactylus jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) memiliki
frenatus dan Hemidactylus platyurus beberapa perbedan. Perbedaan Karakter
merupakan jenis yang paling kecil diantara morfologi yang khas dari jenis Reptilia (Sub
jenis yang lain, dengan total panjang tubuh 10 Ordo Sauria) terdiri dari Karakter Permukaan
cm. Gekko monarchus memiliki total Kulit, sisik, dan Lidah.
panjang tubuh 20,8 cm, jenis Eutropis

Tabel 3 Karakter Morfologi Reptilia (Sub Ordo Sauria) di Taman Wisata Alam Bukit Kaba
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Karakter Morfologi
No Jenis
Permukaan Kulit Sisik Lidah
1 Gekko monarchus Kasar Granular Pendek & tumpul
2 Hemidactylus frenatus Halus Granular Pendek & tumpul
3 Hemidactylus platyurus Halus Granular Pendek & Tumpul
4 Eutropis multifasciata Halus Sikloid Panjang & berbelah dua
5 Bronchocela cristatella Kasar Sikloid Pendek & tumpul
6 Draco Volans Kasar Sikloid Pendek & tumpul
7 Varanus salvator Kasar Sikloid Panjang & berbelah dua

Karakteristik Habitat di Taman Wisata Karakteristik Habitat di di Taman


Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu Lebong Provinsi Bengkulu memiliki rentang
suhu 19oC - 21oC, kelembapan 91 %, Keadaan
92 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 4, NOMOR 1, MEI 2017

Cuaca pada Bulan Oktober sampai Bulan Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang
November 2016 rata –rata dalam keadaan Lebong Provinsi Bengkulu yaitu Permukiman,
Hujan, tetapi pengambilan sampel dilakukan Tanah, Semak, dan Pepohonan. Data
dengan keadaan cuaca Cerah atau Berawan. Karakteristik Habitat Jenis Reptilia terdapat
Bentuk Habitat yang terdapat di Taman pada Tabel 4

Tabel 4Karakteristik Habitat di Taman Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu.
Ketinggian titik Jenis Reptilia (Sub ordo
No Suhu Kelembapan Profil habitat
penelitian Sauria)
1 800 mdpl 21oC 91% Permukiman Gekko
monarchus,Hemidactylus
frenatus, Hemidactylus
platyurus,
Eutropis multifasciata,
2 1.000 mdpl 21oC 91% Semak Gekko monarchus
Hemidactylus frenatus,
Bronchocella cristatella
Varanus salvator
3 1.100 mdpl 20oC 91% Hutan Eutropis multifasciata
Draco volans
4 1.300 mdpl 19oC 91% Hutan Bronchocella cristatella

KESIMPULAN terdapat corak kemerahan dan sisik tubuh


Berdasarkan Hasil Penelitian yang yang mengkilap. Bronchocela cristatella
telah dilakukan di Taman Wisata Alam Bukit memiliki sisik yang menanduk pada bagian
Kaba Kabupaten Rejang Lebong Provinsi atas ujung kepala sampai leher, memiliki
Bengkulu berhasil ditemukan Tujuh jenis tungkai kaki yang panjang, dan pewarnaan
Reptilia (Sub Ordo Sauria) dan tergolong tubuhnya tergantung pada substrat, jika
kedalam EmpatFamilli yaituFamilli keadaan normal warnanya berwarna hijau.
Gekkonidae (Gekko monarchus, Hemidactylus Draco volans memiliki membran yang cukup
frenatus, dan Hemidactylus platyurus), lebar pada kedua sisi badannya. Varanus
Familli Scincidae (Eutropis multifasciata), salvatormemiliki tubuh yang sangat besar,
Familli Agamidae (Bronchocela cristatella memiliki lidah yang panjang dan sedikit
dan Draco volans), dan Familli Varanidae terbelah dua di ujungnya, dan memiliki warna
(Varanus salvator). Setiap jenis memiliki tubuh corak kehijauan dan kekuningan.
perbedaan karakter morfologi khas, yaitu
Gekko monarchusmemiliki tekstur kulit yang SARAN
kasar dan berbintil bintil, memiliki dua Berdasarkan hasil penelitian
sampai tiga corak hitam dari pangkal badan mengenaiJenis Reptilia (Sub Ordo Sauria) di
sampai ujung badan. Hemidactylus frenatus Taman Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten
memiliki alur –alur berduri kecil dan halus Rejang Lebong Provinsi Bengkulu disarankan
pada ekor. Hemidactylusplatyurus memiliki untuk melakukan penelitian lanjutan
tekstur kulit yang halus dan lembut, serta mengenai keanekaragaman dan kelimpahan
tonjolan berwarna merah pada ujung jarinya. Jenis Reptilia (Sub Ordo Serpentes) di Taman
Eutropis multifasciata pada bagian sisi leher
Identifikasi Jenis-Jenis Reptilia (Sub Ordo Sauria), Achmad B. R., Adeng Slamet, Dan Kodri Madang 93

Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Rejang Kindersley, D. (2008). Ilustrated


Lebong Provinsi Bengkulu Ensyclopedia of Animal. London:
Dorling Kindersley Limited.
Daftar Pustaka Kurniati, H. (2003). Amfibia dan Reptilia
Amri, S., Nurdjali, B., & Siahaan, S. (2015). Cagar Alam Gunung Supirio, Biak-
Keanekaragaman Jenis Reptil Bangsa Numfor: Daerah Korido dan
Squamata di Kawasan Hutan Lindung Sekitarnya. Jurnal Berita Biologi. 6(5),
Gunung Semahung Desa Sebatih, 691-497
Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Lisa, R. (2011). Jenis-jenis Reptilia
Landak. Jurnal Hutan Lestari.3(1) , 30 (SubBangsa Lacertilia) di Bukit Sulap
– 34 Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera
Bismark, M.(2011). Prosedur Operasi Selatan dan Sumbangannya pada
Standar (SOP) untuk Survei Pembelajaran Biologi di Sekolah
Keragaman jenis pada kawasan Menengah Atas. Skripsi. Palembang:
Konservasi. Pusat Penelitian dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengembangan Perubahan Iklim dan Pendidikan Universitas Sriwijaya..
Kebijakan Badan Penelitian dan Mistar. (2008). Panduan Lapangan Amfibi
Pengembangan Kehutanan, dan Reptil di Areal Mawas Provinsi
Kementerian Kehutanan. Indonesia Kalimantan Tengah (Catatan di Hutan
BKSDA. (2002). Profil Kawasan Konservasi Lindung Beratus). Kalimantan Tengah:
di wilayah Propinsi Bengkulu. Yayasan Penyelamatan Orangutan
Bengkulu Borneo.
Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Roiij, N. D. (1915). The reptiles of Indo-
(2001). Keputusan Menteri Kehutanan Australian Archipelago. I. Lacertillia,
tentang Kriteria dan Standar Chelodina, Emydosauria. E. J. Brill.
Pengukuhan Kawasan Hutan No: Setiawan, I. (2013). Panduan Praktis
43/Kpts-II/01. Jakarta Pelatihan Inventarisasi dan Monitoring
Iskandar, D. T. (1996). The Biodiversity of Herpetofauna. Citarum Watershed
The Amphibians and Reptiles of The Management and Biodiversity
Indo-Australian Archipelago: Vitt, L.J., & Caldwell, J. P. (2014).
Assessement for Future Studies and Herpetologyan Introductory Biology of
Conservation. Journal Biodiversity and Amphibians and Reptiles. Sam Noble
the Dynamics of Ecosystem. 1,359-371 Museum and Biology Department.
Iskandar, D. T., & Erdelen, W. R. (2006). University of Oklahoma
Conservation of Amphibians and Yanuarefa, M. F., Hariyanto, G., & Utami,
Reptiles in Indonesia: Issues and J.(2012). Panduan Lapang
Problems. Journal Amphibians and Herpetofauna (Amphibi dan Reptil)
Reptile Conservation. 4 (1), 60-87. Taman Nasional Alas Purwo.Balai
Taman Nasiaonal Alas Purwo.
Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai