Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI SPESIES CAPUNG (ODONATA) DARI BERBAGAI HABITAT DI

KABUPATEN GOWA

Reski Nur Alam*, Syahribulan*, Dirayah R.Husain*, Munif Said Hassan*


e-mail: reskinuralam@gmail.com

*Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi spesies capung (odonata) dari berbagai habitat
di Kabupaten yang bertujuan untuk mengetahui spesies capung yang ada di berbagai habitat di
Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengamatan dilakukan pada
empat habitat yang terdiri dari persawahan, air terjun, danau dan kebun wisata. Sampling
dilakukan dengan menangkap capung yang berada di sekitar lokasi dengan menggunakan
jaring serangga dan kamera digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 spesies
yang meliputi 14 genera dan 3 famili. Famili capung yang tertangkap yaitu Libellulidae dari
subordo Anisoptera, dan Platycnemididae, Coenagrionidae dari subordo Zygoptera. Jumlah
spesies terbanyak pada famili Libellulidae sebanyak 8 spesies dan paling sedikit pada family
Platycnemididae sebanyak 1 spesies yaitu (Calicnemia miles).

Kata kunci : Identifikasi, Capung, Odonata, Zygoptera, Anisoptera, Gowa.

ABSTRACT

The research about identification of dragonflly’s (Odonata) in various habitats in Gowa has
been done. The purpose of this research to determine dragonfly’s species in various habitats in
Gowa. This research used survey method. Observations were made in four habitats consisting
of rice fields, waterfalls, lake and garden tour. The sampling are obtained by catching some
dragonflies around that locations using insect nets and digital camera. The results showed that
there are 14 species that includes 14 genera and 3 families. The family of dragonfly who are
caught are Libellulidae from subordo Anisoptera, and Platycnemididae, Coegnagrionidae from
subordo Zygoptera. The highest quantity of species which found in that locations are from
Libellulidae’s family who have as many as 8 species and Platycnemididae’s family have at
keast one species, namely Calicnemia miles.

Key words: Identification, Dragonfly, Odonata, Zygoptera, Anisoptera, Gowa.


PENDAHULUAN (2008) di Kebun Raya Bogor. Selain itu
untuk identifikasi jenis – jenis Capung
Capung termasuk salah satu kelas dilakukan oleh Indonesia Dragonfly
serangga dimana di dalam ekosistem akan Society (IDS) di Wendit di Rawa Pening.
dapat berperan sebagai predator. Salah satu Akan tetapi penelitian tentang Capung di
peranan dari Capung tersebut adalah Sulawesi terutama Sulawesi Selatan sampai
sebagai predator dari berbagai hama. saat ini belum diketahui dan dilaporkan.
Capung jarum (Subordo: Zygoptera) Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan
misalnya yang merupakan golongan penelitian awal tentang Capung yang terkait
serangga bertubuh kecil yang dikenal dapat untuk mengetahui jenis-jenis Capung yang
berperan penting sebagai musuh alami dari hidup di Sulawesi Selatan. Untuk itu dipilih
populasi hama pada berbagai tanaman Kabupaten Gowa yang berada pada
pangan (Borror et al. 1996). Capung dapat 12°38.16' Bujur Timur dari Jakarta dan
juga dijadikan sebagai indikator kualitas 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara.
dari suatu ekosistem (Jhon, 2001). Potensi Sedangkan letak wilayah administrasinya
yang dimiliki Capung tersebut disebabkan antara 12°33.19' hingga 13°15.17' Bujur
oleh antara lain adanya kemampuan yang Timur dan 5°5' hingga 5°34.7' Lintang
dimilikinya yaitu dapat hidup pada 2 habitat Selatan dari Jakarta. Luas wilayah
yang berbeda yaitu masing-masing pada Kabupaten Gowa adalah 1.883,33 km2 atau
habitat air dan udara. Semua Capung sama dengan 3,01% dari luas wilayah
tergolong kedalam ordo Odonata. Capung Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah
yang betina dewasa dalam melakukan Kabupaten Gowa terbagi dalam 18
peletakan telur atau oviposisi akan Kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan
menyukai dan memilih habitat perairan definitif sebanyak 167 dan 726
yang jernih dan bersih. Sedangkan pada Dusun/Lingkungan. Wilayah Kabupaten
tingkatan nimfa dari Capung akan Gowa sebagian besar berupa dataran tinggi
cenderung lebih rentan terhadap kualitas berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26% yang
air terpolusi pada suatu ekosistim (Borror et meliputi 9 kecamatan yakni Kecamatan
al. 1992; Jhon, 2001). Parangloe, Manuju, Tinggimoncong,
Peran Capung untuk keberlangsungan Tombolo Pao, Parigi, Bungaya,
ekosistem adalah bertindak sebagai Bontolempangan, Tompobulu dan
indikator pencemaran lingkungan. Ketika Biringbulu. Selebihnya 27,74% berupa
kondisi perairan sudah tercemar, maka dataran rendah dengan topografi tanah yang
siklus hidup Capung akan nampak datar meliputi 9 Kecamatan
terganggu dan pada gilirannya akan yakni Kecamatan Somba Opu,
mengakibatkan jumlah populasi Capung Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga,
menurun. Berdasarkan hal tersebut maka Barombong, Bajeng, Bajeng Barat,
kelestarian Capung perlu dipelihara dengan Bontonompo dan Bontonompo Selatan.
menjaga keberadaan tempat hidupnya yang Daerah ini memiliki tipe habitat yang relatif
sebagian besar berupa perairan (Gullan dan berbeda yaitu persawahan, daerah air
Cranston, 2000). terjun, danau dan kebun buah. Diketahui
Penelitian tentang Capung telah bahwa Capung yang tergolong Ordo
dilakukan di beberapa wilayah Indonesia, Odonata menyukai lingkungan seperti
misalnya penelitian tentang jenis-jenis tersebut di atas ( Susanti, 1998).
Capung pada hutan pendidikan biologi
Universitas Andalas yang dilakukan oleh METODE PENELITIAN
Cendikia Emrades (2008) di Padang.
Sedang tentang keanekaragaman dan Penelitian bersifat observatif
aktivitas Capung di Kebun Raya Bogor dengan mengamati morfologi dari berbagai
diteliti oleh Siti Nurul Indah Hidayah
spesies capung kemudian diidentifikasi dari famili Libellulidae hanya ditemukan di
dalam laboratorium. danau Mawang. Capung Zygoptera yang
Alat-alat yang digunakan pada sering ditemukan di habitat adalah
penelitian ini adalah jaringan serangga Agriocnemis pygmea dari famili
(sweaping net), jarum serangga, kamera Coenagrionidae.
digital, dan botol sampel. PEMBAHASAN
Bahan-bahan yang digunakan
antara lain kloroform (teknis), kapas, kertas Deskripsi Jenis Subordo Anisoptera
label dan capung. 1. Orthetrum sabina (Drury, 1970)
Sampel capung yang tertangkap di Orthetrum sabina merupakan
lokasi penelitian dalam area habitat yang spesies capung yang ditemukan di semua
telah ditentukan ditangkap secara acak lokasi penelitian. Capung ini sangat mudah
dengan menggunakan jaring serangga dan untuk kita kenali. Pada bagian mata dari
kamera digital. Sampel yang telah capung ini memiliki ciri berwarna hijau
ditangkap dimasukkan kedalam botol dengan corak hitam, sayap capung ini
sampel yang telah diberi label. Botol transparan dengan warna merah kecoklatan
sampel kemudian diberi kloroform teknis atau kekuningan pada pangkal sayapnya
sebanyak satu (1) ml yang diteteskan pada dan pterostigma berwarna hitam. Pada
kapas sebagai bahan pengawet dan ditutup bagian toraks berwarna hijau tua dengan
rapat. Selanjutnya dilakukan preparasi garis-garis hitam pada bagian lateral.
sampel dan dibawa ke laboratorium untuk Bagian kaki berwarna hitam. Keunikan dari
diidentifikasi. spesies ini terdapat pada abdomennya yang
ramping. Segmen 1 sampai segmen 3
HASIL DAN PEMBAHASAN berwarna sama dengan toraksnya dan
HASIL terdapat semacam bengkakan . Segmen 4
sampai segmen 6 berwarna hitam putih.
Capung yang berhasil ditemukan Segmen 7 hingga 10 berwarna hitam
dari semua lokasi penelitian berjumlah 14 dengan embelan berwarna putih.
jenis, 8 jenis dari subordo Anisoptera dan 6 Capung ini sangat mudah
jenis dari subordo Zygoptera. Capung dari ditemukan pada habitat yang terbuka dan
subordo Anisoptera yang diperoleh adalah lingkungan yang terdegradasi, saluran air,
sebagai berikut : Orthetrum sabina, kolam dan rawa (Orr, 2005). Menurut
Pantala flavescens, Diplacodes trivialis, Susanti (1998) capung ini biasanya hinggap
Brachydiplax chalybea, Brachythemis pada semak-semak disekeliling kolam,
contaminata, Rhyothemis phyllis, Trithemis danau dan sungai serta melintas diatas
pallidinervis, dan Potamarcha congener. rerumputan. Capung ini sering meagsa
Capung dari subordo Zygoptera capung yang lebih kecil darinya.
yang diperoleh adalah sebagai berikut: 2. Pantala flavescens (Fabricus, 1798)
Agriocnemis femina femina, Ischnura Pantala flavescens hanya didapat
senegalensis, Agriocnemis pygmea, pada dua lokasi penelitian yaitu Bendungan
Amphiallagma parvum, Calicnemia miles, bili-bili dan Danau mawang. Capung ini
dan Cercion malayanum. terbang dan hinggap di ranting-ranting yang
Capung Anisoptera dapat kering. Mengenali capung ini dapat dilihat
ditemukan di semua habitat. Hal ini berbeda dari matanya yang berwarna merah
dengan capung Zygoptera yang hanya kecoklatan dengan beberapa bintik hitam
ditemukan pada habitat persawahan dan dan putih. Toraks berwarna kuning
danau. Orthetrum sabina dan Trithemis keemasan, namun pada bagian lateral
pallidinervis adalah capung Anisoptera dari berwarna hijau muda. Sayap capung ini
famili Libellulidae yang ditemukan di transparan dengan warna kuning pada
semua tipe habitat. Brachydiplax chalybea bagian pangkalnya, pterostigmanya
NO. SUBORDO FAMILIA SPECIES HABITAT KET.

Air terjun
Sawah Danau

Kebun
Danau Mawang
Romangpolong

Biring binanga

Kebun wisata
Kanreapia

Takapala
Bili-bili
Limbua
1 Anisoptera Libellulidae Orthetrum sabina √ √ √ √ √ √ √ √ Universal
2 Anisoptera Libellulidae Pantala flavescens √ √ Parsial
3 Anisoptera Libellulidae Diplacoides trivialis √ √ √ √ Parsial
4 Anisoptera Libellulidae Brachydiplax chalybea √ Parsial
5 Anisoptera Libellulidae Brachythemis contaminata √ √ √ √ Parsial
6 Anisoptera Libellulidae Rhyothemis phyllis √ √ Parsial
7 Anisoptera Libellulidae Trithemis pallidinervis √ √ √ √ √ √ √ √ Universal
8 Anisoptera Libellulidae Potamarcha congener √ √ Parsial
9 Zygoptera Coenagrionidae Agriocnemis femina √ √ Parsial
10 Zygoptera Coenagrionidae Ischnura senegalensis √ √ Parsial
11 Zygoptera Coenagrionidae Agriocnemis pygmea √ √ √ √ √ Universal
12 Zygoptera Coenagrionidae Amphiallagma parvum √ Parsial
13 Zygoptera Platycnemididae Calicnemia miles √ Parsial
14 Zygoptera Coenagrionidae Cercion malayanum √ Parsial
berwarna merah kecoklatan. Kaki P. 5. Brachythemis contaminata
Flavescens berwarna hitam. Segmen 1 dan (Fabricius, 1793)
segmen 4 berwarna putih dengan garis Capung ini memiliki mata yang
hitam pada bagian ventral, sementara berwarna merah kecokelatan. Toraks
segmen 2 dan segmen 3 kuning dan segmen berwarna cokelat keemasan dengan garis
5 hingga segmen 9 berwarna kuning hitam pada bagian lateralnya. Sayap
keemasan dengan garis hitam. Bagian berwarna jingga, namun pada bagian
dorsal dari capung ini terdapat corak hitam ujungnya transparan, pterostigma berwarna
sepanjang abdomen. Segmen ke 3 P. jingga. Kaki capung ini berwarna jingga
Flavescens ramping, dengan embelan dan hitam. Bagian abdomen berwarna
berwarna hitam. jingga dengan bagian dorsal memiliki garis
3. Diplacoides trivialis (Rambur, 1842) berwarna hitam sepanjang abdomen.
Mata capung ini berwarna biru Embelan berwarna jingga
dengan bintik coklat. Selurh bagian 6. Rhyothemis phyllis (Sulzer, 1776)
toraksnya berwarna biru tua. Hampir sama Capung ini ditemukan di dua lokasi
dengan Pantala, Diplacoides memiliki penelitian yaitu Bendungan Bili-bili dan
sayap yang transparan namun pada Danau Mawang. Capung spesies ini
pangkalnya D. Trivialis berwarna biru ditemukan terbang sendiri pada lokasi Bili-
dengan pterostigma berwarna hitam dan bili dan ditemukan terbang berkelompok
kaki berwarna hitam. Abdomen capung pada lokasi Danau Mawang. Mata capung
spesies ini berwarna biru, pada segmen ke ini berwarna merah kecoklatan dan coklat
3abdomen mengalami pengecilan. Segmen tua dengan bintik hitam. Toraks berwarna
ke 1 hingga segmen ke 6 berwarna biru hijau metalik, dengan kaki berwarna hitam.
dengan berwarna hitam pada bagian lateral. Pada dasarnya sayapnya transparan namun
Segmen ke 7 hingga segmen 9 berwarna sayap pada bagian belakang sekitar pangkal
hitam dengan embelan berwarna putih berwarna kuning dan hitam sementara
kekuningan. Ukuran capung spesies ini sayap depan memiliki bintik hitam. Ujung
lebih kecil dari Orthetrum sabina dan sayap berwarna hitam dengan pterostigma
Pantala flavescens. berwarna hitam pula. Seluruh segmen pada
4. Brachydiplax chalybea (Brauer, abdomen berwarna hitam dengan embelan
1868) berwarna hitam pula. Sekilas capung ini
Capung ini hanya ditemukan pada mirip dengan Rhyothemis variegata namun
satu lokasi penelitian yaitu Danau Mawang. venasi warna R. variegata lebih banyak dan
B. chalybea ketika ditemukan terbang hampir memenuhi sayap bagian belakang.
disekitar tanaman Eceng gondok. Capung 7. Trithemis pallidinervis (Kirby,
ini hanya kami temukan beberapa jumlah 1889)
saja. Mata Brachydiplax chalybea berwarna Capung ini sekilas mirip dengan
merah kecoklatan dan hijau dengan bintik spesies Orthetrum sabina. Biasanya orang
hitam. Bagian ventral toraks coklat dan akan menganggap bahwa capung ini adalah
bagian dorsal berwarna putih kebiruan. Orthetrum sabina yang kecil. Namun,
Sayap transparan dengan bagian pangkal ukuran capung ini jauh lebih kecil dari
berwarna coklat. Pterostigma berwarna Orthetrum sabina. Capung ini adalah salah
coklat, kaki berwarna coklat. Abdomen satu mangsa dari Orthetrum sabina.
pada bagian ventral berwarna coklat dan Mengenali capung jenis ini tidaklah rumit.
bagian dorsal berwarna biru. Segmen ke 1 Capung ini memiliki mata yang berwarna
hingga segmen ke 5 berwaran biru, coklat kemerahan. Toraks berwarna hijau
sedangkan segmen 6 hingga segmen 8 muda dengan garis hitam pada bagian
berwarna hitan dengan embelan berwarna lateralnya. Sayap transparan dengan
hitam. pangkal sayap berwarna jingga.
Pterostigma berwarna hitan dan kaki
berwana hitam. Abdomen pada segmen ke dengan pterostigma berwarna hitam pula.
1 hingga segmen ke 5 berwarna hitam, Abdomen ramping, segmen ke 1 dan ke 2
namun pada segmen ke 1 hingga segmen ke berwarna hijau kebiruan, namun segmen ke
6 memiliki warna hijau muda pada bagian 2 ini memiliki tanda khas berwarna hitam
lateralnya sehingga nampak seperti bintik pada bagian dorsalnya. Segmen ke 3 hingga
hijau besar. Segmen ke 7 hingga segmen ke segmen ke 6 memiliki warna kuning pada
8 berwarna hitam. Embelan berwarna hijau bagian ventral dan warna hitam pada bagian
muda dengan ujungnya berwarna hitam. dorsal. Segmen ke 7 hingga segmen ke 9
8. Potamarcha congener (Rambur mengalami pembesaran abdomen sehingga
1842) nampak seperti membengkak, segmen ini
Capung ini ditemukan di daerah berwarna biru dengan embelan berwarna
Bili-bili dan kebun wisata. Capung ini hitam.
terbang ditemukan hinggap di tanah. 3. Agriocnemis pygmea (Rambur,
Capung ini memiliki mata berwarna merah 1842)
kecokelatan. Toraks berwarna biru, dengan Capung ini merupakan spesies yang
sayap yang transparan. Pterostigma hampir ditemukan pada setiap stasiun.
berwarna hitam dan kaki berwarna hitam. Capung ini terbang dan hinggap di
Abdomen ke 1 hingga ke 4 berwarna biru rerumputan terkadang di ranting-ranting
gelap. Segmen ke 5 hingga ke 8 berwarna dekat air. Capung ini memiliki mata yang
hitam dengan garis cokelat atau kuning berwarna hitam pada bagian atas dan
pada setiap segmen di bagian lateralnya. berwarna hijau pada bagian bawah. Toraks
Deskripsi Jenis Subordo Zygoptera berwarna hijau cerah dengan garis hitam
1. Agriocnemis femina femina pada bagiam dorsalnya. Sayap capung ini
(Brauer, 1868) hampir sama dengan capung lainnya
Capung ini hanya dapat kami transpran dengan pterostigma berwarna
temukan pada dua lokasi penelitian yaitu hitam. Kaki capung spesies ini berwarna
pada Bendungan Bili-bili dan di Kanreapia. hitam terkadang berwarna cokelat.
Mereka ditemukan sedang bertengger pada Abdomen capung ini dari segmen ke 1
sebatang rumput di dekat perairan. Capung hingga segmen ke 7 berwarna hijau hitam,
ini memiliki mata yang berwarna hitam pada bagian vetral berwarna hijau dan pada
pada bagian atasnya dan berwarna hijau bagian dorsal berwarna hitam, sedangkan
muda pada bagian bawahnya. Toraks segmen ke 8 dan segmen ke 9 berwarna
capung ini berwarna hijau pada bagian jingga dengan embelan berwarna jingga
lateral dan pada bagian dorsal berwarna pula.
hitam. Kakinya berwarna hijau namun pada 4. Amphiallagma parvum (Selys,
tungkai bagian belakang berwarna hitam. 1876)
Sayap transparan dengan pterostigma Capung ini berwarna biru pada
berwarna hitam. semua badannya sehingga mudah di kenali,
2. Ischnura senegalensis (Rambur, ukurannya cukup besar dengan warna biru
1842) yang mencolok. Capung ini hanya
Capung ini dtemukan pada empat ditemukan pada daerah persawahan Biring
lokasi penelitian. Mereka senang terbang Binanga. Saat ditemukan spesies ini hanya
dan bertengger direrumputan dekat terbang di atas permukaan air yang
perairan. Setiap kali capung ini ditemukan mengalir dan jarang hinggap pada
maka akan ditemukan lebih dari 10 ekor. rerumputan ataupun ranting. Capung ini
Capung ini memiliki mata berwarna hitam memiliki mata berwarna biru dengan bintik
pada bagian atas dan hijau pada bagian hitam. Toraks berwarna biru muda dengan
bawah. Toraks berwarna hijau muda pada garis hitam tebal dibagian dorsal. Saypa
bagian dorsal dengan garis hitam tebal. transparan dengan pterostigma berwarna
Kaki berwarna hitam dan sayap transparan hitam, dan kaki berwarna biru. Abdomen
segmen ke 1 hingga ke 7 pada abdomen Embelan capung ini berwarna cokelat.
capung jenis ini berwarna biru hitam, pada Selain memiliki warna dominan hijau
bagian ventral berwarna biru dan pada capung ini terkadang didapati berwarna
bagian dorsal berwarna hitam. Pada segmen biru yang sangat mirip dengan spesies
ke8 dan segmen ke 9 abdomennya Amphiallagma parvum.
mengalami pembesaran sehingga nampak
seperti membengkak, embelan berwarna KESIMPULAN DAN SARAN
biru. KESIMPULAN
5. Calicnemia miles (Laidlaw, 1917) Capung yang berhasil ditemukan
Capung ini ditemukan di daerah dari semua lokasi penelitian berjumlah 14
persawahan. Capung ini terbang dan jenis, 8 jenis dari Subordo Anisoptera dan 6
hinggap di rerumputan. Spesies ini yang jenis dari Subordo Zygoptera. Capung dari
berhasil didapatkan hanyalah jantan saja. Subordo Anisoptera antara lain Orthetrum
Capung spesies ini memiliki mata dengan 3 sabina, Pantala flavescens, Diplacodes
jenis warna, pada bagian atas mata trivialis, Brachydiplax chalybea,
berwarna hitan, pada bagian tengah mata Brachythemis contaminata, Rhyothemis
berwarna cokelat dan pada bagian bawah phyllis, Trithemis pallidinervis, dan
mata berwarna hijau. Toraks capung jenis Potamarcha congener. Capung dari
ini memiliki warna hitam dengan garis Subordo Zygoptera antara lain Agriocnemis
merah tebal pada bagian dorsalnya, femina femina, Ischnura senegalensis,
sementara pada bagian lateralnya berwarna Agriocnemis pygmea, Amphiallagma
hitam dengan garis berwarna hijau tebal. parvum, Calicnemia miles, dan Cercion
Sayap transparan dengan pterostigma malayanum.
berwarna hitam, dan kaki berwarna hitam. SARAN
Abdomen pada segmen ke 1 hingga segmen Diharapkan agar dilakukan
ke 8 berwarna merah dan pada segmen ke 9 penelitian identifikasi capung pada lokasi
berwarna hitam,namun terkadang pula penelitian yang berbeda, dan adanya
segmen ke 8 dan segmen ke 9 berwarna penelitian indeks keanekaragaman capung
hitam. Embelan capung ini memiliki warna baik di lokasi yang telah diketahui jenis
hitam. spesiesnya maupun yang belum.
6. Cercion malayanum (Selys, 1876)
Capung ini ketika ditemukan DAFTAR PUSTAKA
senantiasa terbang disekitar tanaman padi.
Capung ini hanya ditemukan dilokasi Ariwibowo, D. 1991. Kajian Bioligik
persawahan di daerah Biring Binanga Capung Jarum, Agriocnemis pygmaea
Kecamatan Pallangga. Capung ini memiliki (Rambur) Selys sebagai Musuh Alami
mata yang berwarna hijau pada bagian Wereng Coklat, Nilaparvata lungens
bawah dan cokelat dengan bintik hitam Stal. Tesis. Institut Pertanian STIPER
pada bagian atas. Toraks berwarna hijau Yogyakarta.
muda dengan garis hitam. Sayap capung
spesies ini transparan dengan pterostigma Aswari, P. 2003. Ekologi Capung Jarum
berwarna abu-abu dan kaki yang berwarna Calopterygidae Neurobasis chinensis dan
hijau. Abdomen capung spesies ini Vestalis luctosa di Sungai Cikaniki,
berwarna hijau pada bagian ventral. Taman Nasional Gunung Halimun.
Abdomen segmen ke 1 hingga segmen ke 4 Berita Biologi, Volume 7, Nomor 1. Hal
berwarna jingga pada bagian lateral. 57-63.
Segmen ke 5 hingga segmen ke 9 berwarna
hitam pada bagian dorsal. Segmen ke 8 dan Borror, D.J., A.T. Charles, dan F.J.
segmen ke 9 mengalami pembesaran Norman. 1996. Pengenalan Pelajaran
sehingga nampak seperti membengkak. Serangga edisi keenam. Penerjemah
Soeriyono Partosoedjono. UGM Press. Watson, J.A.L., T. Gutten, H.M. Abbey.
Yogyakarta. 1991. The Australian Dragonflies, A
Guide to Identification Distribution and
Borror, D.J., Charles, A.T., dan Norman, Habitats of Australian Odonata. CSIRO.
F.J. 1992. An Introduction to Study of Australia.
Insects 6 ed. Saunders College Pub. A
Division of Holt Rinehaest Winston Inc. William, D.D., dan B.W. Felmate. 1992.
Aquatic Insects. Internation Wallingford.
Brusca, R.C.2002. Invertebrates 2nd. UK.
Sinauer Associates, Inc. Sunderland.

Gullan, P.J. and Cranston, P.S. 2000. The


Insects anOutline of Entomology, 2nd
edition. CSIRO. Australia.

Hidayah, S.N.I. 2008. Keanekaragaman


dan Aktivitas Capung (Ordo Odonata)
Di Kebun Raya Bogor. Skripsi. Program
Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.

Heckman, C.,W. 2006. Encyclopedia of


South American Aquatic Insects:
Odonata. Springer. Hamburg.

Huis, A.V. 2013. Edible Insects: Future


Prospects for Food and Feed Security.
Food and Agriculture Organization of The
United Nation. Rome.

Patty, N. 2006. Keanekaragaman Jenis


Capung (Odonata) di Situ Gintung
Ciputat, Tanggerang. Skripsi. Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.

Rahadi, W.S., F. Bambang, P.N.


Magdalena, P.I.D. Bernadetta, dan M.
Tabita, 2013. Naga Terbang Wendit.
Indonesia Dragonfly Society. Malang.

Susanti, S. 1998. Seri Panduan Lapangan


Mengenal Capung. Puslitbang Biologi-
LIPI. Bogor.

Watson, J.A.L., A.F. O’Farrell, 1996. The


Insects of Australia, a Text Book for
Students and Research Workers volume
I second edition. CSIRO. Australia.

Anda mungkin juga menyukai