Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM III

Topik : Menaksir Kemelimpahan Populasi Dengan Metode CMR


Tujuan : Untuk mempelajari cara menaksir kemelimpahan serangga yang
terdapat di habitat terestrial.
Hari/Tanggal :
Tempat :

I. ALAT DAN BAHAN


1. Jala penangkap serangga
2. Tipe-ex/spidol
3. Kantong plastik

II. CARA KERJA


1. Menangkap individu-individu spesies hewan yang akan diteliti sebanyak
mungkin dalam waktu kira-kira 1 jam pada waktu pagi yaitu dengan
menggunakan jala ayun.
2. Menangani individu yang ditangkap dengan hati-hati. Kemudian
melakukan penandaan dengan tipe-ex. spidol pada bagian dorsal toraks
atau abdomennya. Mencatat dan selanjutnya melepas kembali di tempat
itu juga. Mengusahakan tempat pelepasan menyebar di seluruh area untuk
menjamin pembauran yang baik.
3. Melakukan pencuplikan kedua setelah selang waktu beberapa jam yaitu
sekitar siang hari atau sore hari. Mengusahakan memperoleh serangga
sebanyak mungkin. Melakukannya selama 1 jam. Mencatat jumlah
individu yang tertangkap yang bertanda maupun yang tidak bertanda
simpan dahulu semua individu tersebut.
4. Memasukkan hasil penangkapan individu ke dalam tabel hasil
pengamatan, kemudian menghitung sesuai rumus yang ditentukan sebagai
berikut :
M2. n (n – m)
M.n
M > 20 N= SE =
m m3

(SE = Standae Error)

M2.(N +1) (n – m)
M.(n + 1)
M < 20 N= SE =
m+1 (m + 1)2 (n +2)

Dimana :
N = taksiran jumlah individu populasi
M = jumlah seluruh individu yang ditandai dan dilepaskan kembali pada
pencuplikan pertama (t1)
m = jumlah individu bertanda yang tertangkap kembali pada cuplikan
kedua (t2)
n = jumlah total individu-individu yang bertanda maupun tidak, pada
cuplikan kedua (t2)

III. TEORI DASAR


Populasi didefinisikan sebagai suatu kelompok individual yang
memiliki spesies yang sama dan mendiami suatu area. Populasi sendiri
mempunyai ciri khas yang menunjukkan identitasnya, misalnya
kerapatan, natalitas, mortalitas, penyebaran umur potensi biotik, tebaran
dan bentuk pertumbuhan. Sifatnya yang lain berhubungan dengan
ekologi adalah sifat penyesuaian diri, keserasian reproduksi ketahanan
yaitu peluang untuk pelestarian jenis.
Kerapatan populasi merupakan ukuran populasi dalam
hubungannya dengan satuan ruang. Biasanya dinyatakan dengan
banyaknya individu atau biomasa populasi persatuan luas atau volume.
Untuk mengetahui jumlah individu suatu populasi hewan di suatu
tempat tertentu ada berbagai cara penaksiran yang dapat dilakukan.
Salah satunya adalah menggunakan metode menangkap-menandai-
melepas-menangkap-ulang (CMR). Metode ini umum diterapkan pada
jenis-jenis hewan yang mobil.
Dua ahli ekologis bangsa Australia lainnya, ialah Andrewartha
dan Brich bahwa proses yang tergantung pada kerapatan peranannya
minor dan tidak berperan dalam penentuan-penentuan kemelimpahan
beberapa spesies.
Penting membedakan secara jelas antara penentuan
kemelimpahan adalah kecenderungan suatu populasi dan
pengaturannya. Adapun pengaturan kemelimpahan adalah
kecenderungan suatu populasi berkurang besarnya bila populasi
melampaui suatu tingkatan khusus, tetapi bertambah besarnya bila ada
di bawah tingkatan khusus itu. Pengaturan populasi hanya dapat terjadi
sebagai akibat proses yang tergantung pada kerapatan misalnya
kompetisi, pemangsaan dan parasitisme. Kemelimpahan ditentukan oleh
gabungan pengaruh semua faktor serta semua proses mengenai,
tergantung atau tidak tergantung pada kerapatan.
Seringkali lebih penting mengetahui apakah suatu spesies dalam
populasui itu berubah (bertambah atau berkurang) daripada mengetahui
besarnya pada suatu saat saja. Jadi penting adalah indeks kemelimpahan
yang dapat nisbi dalam waktu, misalnya cacah burung yang dapat
diamati per jam, atau persentase plot cuplikan yang dihuni oleh spesies
hewan.
Perkiraan kerapatan terhadap suatu jenis makhluk hidup dalam
hal ini hewan adalah lain sekali dengan yang dilakukan terhadap
tumbuhan. Teknik yang dapat dipergunakan pada mamalia tidak dapat
dipergunakan untuk zooplankton. Dua sifat dasar yang mempengaruhi
pilihan atas teknik ialah ukuran besarnya dan mobilitas hewan
dibandingkan dengan manusia.
IV. HASIL PENGAMATAN
 Tabel Hasil Pengamatan CMR
∑ ∑ akhir (n)
Nama
No awal Tanda Non n N SE
Spesies
(M) (M) tanda
1

 Tabel Parameter Lingkungan

Hasil
No. Parameter Lingkungan
pengukuran

1. Suhu Udara (oC)


2. Intensitas cahaya (Lux)
3. Kecepatan Angin (m/s)
4. Kelembaban Udara (%)

V. ANALISIS DATA

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA

Hardiansyah, Akhmad Nafarin dan Dharmono. 2010. Penuntun Praktikum


Ekologi Hewan. FKIP Jurusan Pendidikan MIPA UNLAM. Banjarmasin.
Manurung, Binari. 1995. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Jurusan Biologi
PMIPA IKIP. Medan.
Utami, Nurula. Laporan Praktikum Ilmu Hama Tumbuhan Dasar Musuh
Alami Hama.
(http://nurula.utami08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/laporan-praktikum-
ilmu-hama-tmbuhan-dasar-musuh-alami-hama/)

Anda mungkin juga menyukai