Disusun oleh :
Dian Faridah B1J014117
Kelompok :1
Asisten : Ibnul Hayat
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Materi
B. Metode
A. Hasil
2 m
3 n
M : individu
n : individu
m : individu
N= =
Gambar 1.
B. Pembahasan
Dengan catatan :
N : Taksiran jumlah individu populasi
M : Jumlah individu yang ditandai pada penangkapan pertama
n : Jumlah total individu yang tertangkap kembali baik yang bertanda
maupun tidak bertanda
m : Jumlah individu bertanda yang tertangkap kembali pada
penangkapan kedua
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh nilai taksiran jumlah individu
populasi (N) sebesar ekor dengan jumlah individu yang ditandai pada
penangkapan pertama (M) yaitu ekor, jumlah total individu yang tertangkap
kembali baik yang bertanda maupun tidak bertanda (n) sebanyak ekor dan jumlah
individu bertanda yang tertangkap kembali pada penangkapan kedua (m)
sebanyak ekor. Menurut Ferial (2013), Besarnya populasi di alam maupun
kelimpahan populasi pada suatu habitat ditentukan oleh adanya keanekaragaman
dan kelimpahan sumber pakan maupun sumber daya lain yang tersedia pada
habitat tersebut. Keadaan pakan yang berfluktuasi secara musiman akan menjadi
faktor pembatas bagi keberadaan populasi hewan di suatu tempat oleh adanya
kompetisi antar individu.
Adanya masalah kepadatan populasi yang berlebih (over crowding) dan
kepadatan populasi yang kurang (under crowding) cenderung bekerja sebagai
faktor pembatas dalam mengatur besarnya kepadatan populasi. Akibatnya adalah
adanya pengaturan ruang-ruang antar individu atau kelompok individu sehingga
mengakibatkan adanya individu yang tersingkirkan/terkucilkan dalam populasinya
(Umar, 2013).
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran yang sapat berikan pada praktikum kali ini sebaiknya asisten selalu
mendampingi praktikan saat praktikum berlangsung sehingga kesalahan yang
mungkin terjadi dapat diminimalisir.
DAFTAR REFERENSI
Iskandar, D.T. 1998. Amphibi Jawa dan Bali, Seri Panduan Lapangan. Puslitbang
Biologi-LIPI.
Mollet, P., Kery, M., Gardner, B., Pasinelli, G., & Royle, A.J. 2015. Estimating
Population Size for Capercallie (Tetrao urogallus L.) with Spatial
Capture-Recapture Models Based on Genotypes from One Field Sample.
PLOS ONE, 10(137): 1-16.
Naughton, 1973. Ekologi Umum edisi ke-2. Universitas Gadjah Mada Press,
Yogyakarta.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta
Priyono, B., 2012. Ekologi Kuantitatif. Lembaga Informasi dan Studi
Pembangunan Indonesia, Jakarta.
Saputra, D., Setyawati, T.R., & Yanti, A.H. 2014. Karakteristik Populasi Katak
Sawah (Fejevarya cancrivora) di Pesawahan Sungai Raya Kalimantan
Barat. Protoblont, 3(2): 81-86.
Soegianto, Agoes. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional.Surabaya.
Soetjipta, 1992. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Umar, M. R., 2013. Ekologi Umum. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Winata, E.Y., Purnama, A.A., & Karno, R. 2015. Jenis-Jenis Katak (Amphibi:
Anura) di Desa Kepenuhan Hulu Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau. Riau: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasir Pengaraian.