PENDAHULUAN
Herpetofauna yang terdiri dari reptilia dan amphibia merupakan salah satu
jenis potensi keanekaragaman hayati hewani yang kurang dikenal dan jarang
diketahui.
Herpetofauna
seringkali
dianggap
mengganggu,
menjijikkan,
juga bersifat autotomi yaitu dapat melepaskan ekornya ketika ada bahaya.
(Mattison, 1992).
GPS
Metlein
Hp Samsung A316
Alat Tulis
2.3 Metode
N
O
1.
2.
3.
4.
Parameter
Panjang Keseluruhan
Panjang Truncus
Panjang Caput
Panjang Caudal
5.
Warna
kekuningan (lebih
muda dibandingkan
Betina
10
3,5
1
5,5 (putus)
kecoklatan dengan
garis hijau kekuningan
Jenis kelamin
Jantan
Betina
Unsex(Anak kadal)
2 ekor
4 ekor
3 ekor
Umur
Prareproduksi Reproduksi
postreproduksi
3 ekor
6 ekor
-
b. Stratifikasi Umur
c. Struktur Kelamin
d. Kelimpahan
K = n/luas lokasi pencuplikan
= 9 / 3.253 m
= 0, 00276
3.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap populasi kadal rumput
ekor panjang (Takydromus sexlineatus) yang terdapat di area semak, halaman
Rusunawa Universitas Jember. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui jumlah
populasi dan dapat menentukan struktur populasi dari herpetofauna yang diamati.
Populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertantu. Suatu organisme disebut sejenis apabila menempati daerah atau habitat
yang sama, mempunyai persamaan morfologi, anatomi, dan fisiologi dan mampu
Selain struktur umur, mengetahui struktur jenis kelamin sangat penting dalam
suatu populasi. Hal ini berkaitan dengan keseimbangan jumlah produksi dalam
suatu populasi. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa kadal berjenis kelamin
betina lebih banyak dibandingkan dengan jantan. Kadal jantan dapat mengawini
beberapa betina, sehingga kadal jantan melakukan kompetisi dengan kadal jantan
yang lain untuk mendapatkan betina.
Kelimpahan organisme adalah jumlah individu pada suatu area. Cara
menghitung kelimpahan yang paling akurat adalah dengan cara menghitung setiap
individu pada area tersebut. Umumnya tidak dapat menghitung semua individu
dalam ekosistem dan walaupun mungkin, maka dibutuhkan waktu yang banyak().
Menurut analisis data, bahwa kelimpahan Takydromus sexlineatus yang ada di
area semak, Rusunawa Universitas Jember adalah 0,00276 dengan membagi
jumlah spesies yang ditemukan dengan luas area 3.253 m. Tinggi rendahnya
kelimpahan dipengaruhi oleh natalitas, mortalitas, imigrasi maupun emigrasi.
Natalitas menentukan jumlah melalui produksi individuindividu baru hasil
perkembangbiakan. Pengertian natalitas mencakup dua aspek perkembangbiakan
yaitu yang disebut fekunditas yang menunjukan potensi populasi untuk
menghasilkan individu baru dan fertilitas yang lebih menunjukan kinerja
perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi(Soetjipta, 1994).
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk bertambah. Salah satu cara
kadal menambah populasinya dengan bereproduksi, sehingga kelahiran individu
baru dapat menambah jumlah populasi dari kadal tersebut. Selain itu juga
dipengaruhi oleh lingkungan, salah satunya suhu untuk mendukung daya tetas
telur kadal.
Mortalitas merupakan kematian spesies dalam suatu populasi. Dalam kondisi
lingkungan yang bagaimanapun ideal dan optimum, spesies dalam populasi akan
mengalami kematian yang disebabkan oleh umur(Soetjipta, 1994).
Mortalitas merupakan kebalikan dari natalitas yaitu menunjukkan kematian
individu dalam suatu populasi. Selain disebabkan umur, mortalitas pada kadal
disebabkan oleh adanya penyakit yang mengakibatkan turunnya jumlah populasi
kadal di suatu area.
Selain natalitas dan mortalitas, migrasi merupakan salah satu faktor tinggi
rendahnya kelimpahan dan struktur dalam suatu populasi. Migrasi merupakan
perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan kembali dari populasi. Migrasi
terdiri dari imigrasi dan emigrasi, imigrasi adalah masuknya individu ke dalam
suatu area populasi dan mengakibatkan meningkatkan kerapatan. Sedangkan
emigrasi merupakan keluarnya individu dari suatu area populasi dan
mengakibatkan menurunkan kerapatan dari suatu populasi(Soetjipta, 1994).
Migrasi kadal disebabkan karena kerusakan habitat akibat aktivitas peternak
mencari pakan ternak di area semak di halaman Rusunawa Universitas Jember.
Sehingga beberapa kadal ada yang tetap bertahan dan pergi meninggalkan
habitatnya baik untuk sementara ataupun seterusnya. Migrasi juga dipengaruhi
oleh faktor makanan. Namun, berdasarkan pengamatan dilokasi terdapat banyak
sumber makanan yang melimpah yaitu nyamuk dan serangga. Selain itu didukung
dengan keberadaan sumber air yang mengalir.
DAFTAR PUSTAKA
Bahagiawati., Dwinita, W., Utami, dan Damayanti B. 2010. Pengelompokan dan
Struktur Populasi Parasitoid Telur Trichogrammatoidea armigera pada
Telur Helicoverpa armigera pada Jagung Berdasarkan Karakter
Molekuler. Journal Entomology. Indonesia.,Bogor. Vol. 7 (1) : 54-65.
McCullough, D. R. 1996. Metapopulations and WildlifeConservation.
Washington DC: Island press.
Soetjipta.1994. Dasar- Dasar Ekologi Hewan. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Duellman, W.E and L. Trueb. 1976. Biology of Amphibians. McGraw-hill book
Company. New York. P: 1, 197 225.